BAB IV ANALISA DAN HASIL DATA. Flight controls hydraulic modular package adalah suatu komponen yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DAN HASIL DATA. Flight controls hydraulic modular package adalah suatu komponen yang"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA DAN HASIL DATA 4.1. Analisa Data Umum Flight controls hydraulic modular package adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai pengontrol dari tenaga hydraulic untuk aileron, rudder, elevator, dan spoiler control system. Pada pesawat Boeing , terdapat dua buah flight controls hydraulic modular package yang terletak di wheel well main landing gear sebelah kiri dan kanan pada bulkhead depan. Flight controls hydraulic modular package untuk hydraulic system A terletak pada wheel well kiri dan untuk hydraulic system B terletak pada wheel well kanan. Setiap modular package mempunyai tujuh port housing yang berguna sebagai saluran hydraulic fluida Komponen Flight Controls Hydraulic Modular Package Flight controls hydraulic modular package mempunyai beberapa komponen yang terdiri dari dua buah shutoff valves (flight controls dan spoiler shutoff valve), compensator cartridge dan low pressure warning switch. 31

2 32 Manual Override Gambar 15. Flight Controls Hydraulic Modular Package

3 Flight Controls Dan Spoiler Shutoff Valves Kedua valves ini dipasang pada modular package menggunakan masingmasing empat buah bolt dan digerakan oleh tenaga listrik 28 volt DC. Valve-valve ini terdiri dari motor spool sleeve dan cartridge. Electric motor menghasilkan gerakan memutar kemudian dirubah menjadi gerakan linier oleh cartridge yang berfungsi untuk mendorong shutoff valves. Untuk mnghidupkan electrical flight controls shutoff valve adalah dengan flight controls switch, sedangkan untuk electrical control dari spoiler shutoff valve adalah dengan spoiler switch. Kedua switches ini terletak di panel depan bagian atas kepala (forward overhead panel). Pada kedua valve ini terdapat juga sebuah manual override yang berfungsi sebagai penggerak valve saat electrical power off. Saat lever dalam posisi 1 maka valve berada di posisi on, sedangkan ketika lever dalam posisi 2 maka valve berada di posisi off.

4 34 To Aileron Power Unit Return Aileron Power Unit To Rudder And Elevator Power Unit Return Rudder And Elevator Power Unit Gambar 16. Flight Control Panel

5 35 Gambar 17. Flight Controls Shutoff Valve Electrical Schematic

6 36 SPOILER SHUTOFF VALVE SYSTEM B SPOILER SHUTOFF VALVES SPOILER SHUTOFF VALVE SYSTEM A Gambar 18. Spoiler Shutoff Valve Electrical Schematic Compensator Cartridge Compensator Cartridge adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai tempat atau wadah untuk hydraulic fluida yang bertekanan setelah kembali dari

7 37 aileron, rudder dan elevator control system dan dapat juga berfungsi sebagai penyedia hydraulic fluida untuk aileron, rudder dan elevator control system ketika hydraulic system dalam keadaan off. Compensator cartridge bekerja saat terjadi perubahan jumlah volume hydraulic fluida yang disebabkan oleh perubahan suhu atau kekurangan fluida di primery flight controls system. Compensator cartridge terdiri dari beberapa saluran yang berfungsi sebagai inlet ports dan outlet ports, sebuah spring dan sebuah valve yang disebut poppet valve. Inlet ports adalah saluran yang berfungsi sebagai jalan masuk fluida ke modular package dari aileron, rudder dan elevator control system. Sedangkan pada outlet ports terdapat sebuah check valve yang dipasang di hydraulic system return line. Fluida yang kembali dari aileron, rudder dan juga elevator power control akan menekan poppet valve, fluida ini mampu menekan poppet valve saat mempunyai tekanan sebesar 40 sampai dengan 70 psi. Setelah poppet valve bergerak turun ke bawah maka fluida akan mengalir menuju hydraulic system return dan kemudian ke reservoir. Untuk memberikan hydraulic fluida ke aileron, rudder dan elevator control system saat hydraulic system dalam keadaan off maka flight controls shutoff valve juga harus dalam keadaan off. Hal ini bertujuan agar tidak terjadinya kapasitas tekanan maximum di compensator cartridge sehingga spring dapat mendorong poppet valve ke atas dan hydraulic fluida akan mengalir kembali menuju aileron, rudder dan elevator power control packages sebagai tenaga penggerak. Compensator cartridge mampu menyediakan fluida sekitar 8 cubic inches atau sekitar litres per cycle.

8 Low Pressure Warning Switch Low pressure warning switch berfungsi sebagai petunjuk/tanda peringatan jika hydraulic fluida pressure yang masuk ke primery flight controls system setelah melewati flight controls shutoff valve sama dengan/dibawah 1200 psi atau melebihi 3100 psi maka low pressure warning light akan menyala yang diikuti juga dengan menyalanya master warning and caution light dan flight controls warning light. Gambar 19. Flight Controls Warning System Schematic

9 Sistim Kerja Flight Controls Hydraulic Modular Package Pada saat hydraulic system di on kan kemudian hydraulic fluida akan menuju ke berbagai system lewat beberapa komponen, salah satunya adalah flight controls hydraulic modular package. Pada komponen ini, hydraulic fluida pertama kali masuk melalui dua shutoff valves dari reservoir. Ketika flight controls dan spoiler shutoff valve dalam kondisi on, maka fluida bertekanan akan mengalir menuju ke aileron, rudder dan elevator control systems untuk flight controls shutoff valve sedangkan untuk spoiler shutoff valve, fluida bertekanan akan menuju ke spoiler control system. Tekanan dari fluida yang akan menuju ke aileron, rudder dan elevator control system, sebelumnya diatur oleh low pressure warning switch yang bila melewati batas ketentuan maka low pressure warning light akan menyala. Batas yang ditentukan adalah tidak boleh kurang dari 1200 psi dan tidak boleh melebihi 3100 psi. Setelah itu, hydraulic fluida akan kembali lagi ke modular package, check valve dan baru kembali ke reservoir. Sedangkan fluida dari spoiler control system akan langsung kembali ke reservoir tanpa harus melewati modular package lagi. Pada saat hydraulic system di off kan, maka hydraulic fluida akan berhenti mengalir ke berbagai system. Untuk primery flight control systems, jika akan membutuhkan hydraulic fluida yang bertekanan untuk menggerakkan aileron, rudder dan elevator control system ketika hydraulic system dalam posisi off maka flight controls shutoff valve juga harus ikut di off kan. Hal ini bertujuan agar hydraulic fluida dapat mengalir melewati flight controls shutoff valve dan akan membuat poppet valve bergerak naik keatas dan dapat menutup lubang, karena tekanan yang ada di compensator cartridge kembali normal. Batas tekanan maksimum dari

10 40 compensator cartridge adalah sekitar 40 psi sampai dengan 70 psi, setelah mencapai sekaligus melewati batas ini maka poppet valve akan bergerak turun ke bawah sehingga lubang akan terbuka. Setelah kembali normal, poppet valve bergerak keatas dan menutup lubang. Hydraulic fluida yang ada di modular package yang tepatnya tersimpan di compensator cartridge dapat dialirkan ke aileron, rudder dan elevator control system. Compensator cartridge dapat memberi asupan masuk hydraulic fluida ke aileron, rudder dan elevator control system sekitar 8 cubic inches atau sekitar litres per cycle. Sedangkan untuk spoiler control system, hal ini tidak dapat dilakukan karena tidak adanya cadangan hydraulic fluida yang tersimpan. Oleh karena itu, dalam pengoperasiannya hydraulic system harus dalam posisi on. Gambar 20. Flight Controls Hydraulic Schematic

11 Hasil Analisa Adapun hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut : Flight Controls Hydraulic Modular Package Removal/Installation Dalam hal ini, flight controls hydraulic modular package dapat dilepas secara satu kesatuan dalam bentuk satu komponen utuh atau dapat juga dilepas secara individual dari masing-masing komponen flight controls hydraulic modular package tersebut. Adapun cara pemasangan dan pelepasan modular package yang sesuai dengan Maintenance Manual adalah sebagai berikut : Cara Pelepasan Modular Package 1. Langkah awal dalam pelepasan ini adalah buka circuit breakers : a. FLT CONTR SHUT-OFF VALVES b. SPOILER SHUT-OFF VALVES c. IND LIGHTS 2. Saat modular package ingin dilepas, hilangkan tekanan hydraulic di system A atau system B sesuai mana yang akan dilepas dan pastikan tidak ada tekanan di hydraulic reservoir atau hydraulic system dalam keadaan off. 3. Lepas electrical connectors dari motor valves dan dari low pressure warning switch. 4. Lepas tujuh hydraulic tubing connections dari modular package. PERHATIAN : wadah untuk tempat hydraulic fluida yang keluar dari tubing.

12 42 5. Lepas empat bolt yang ada diantara modular package dengan mounting bracket dan setelah itu modular package bisa dilepas dan diambil. Gambar 21. Letak Bolts Pada Modular Package 6. Pasang protective caps disemua hydraulic lines pada pesawat. 7. Lepas check valve dan O-ring dari port 3 modular package. 8. Lepas hydraulic unions dan O-rings pada enam ports yang masih tersisa dari modular package. 9. Pasang protective caps untuk setiap port pada modular package.

13 Cara Pemasangan Modular Package 1. Lepas protective caps dari ports pada modular package. 2. Pasang O-ring dan check valve di port 3. Arah anak panah menunjukkan jalur dari fluida. CATATAN : Sebelum pemasangan, O- ring dilumaskan terlebih dahulu dengan hydraulic fluida jenis skydrol 500 atau skydrol assembly lube MCS Pasang O-rings dan hydraulic unions pada enam ports dari modular package. 4. Pastikan terlebih dahulu hydraulic system tidak bekerja, kemudian lepas protective caps dari hydraulic lines pada pesawat. 5. Letakkan modular package pada mounting bracket dan posisi lubang harus sejajar agar bolt mudah masuk. 6. Pasang empat bolt kemudian kencangkan. 7. Sambungkan hydraulic lines dengan modular package. 8. Pasang electrical connectors pada motor valves dan low pressure warning switch. 9. Langkah akhir dari pemasangan modular package adalah dengan menutup circuit breakers : 10. FLT CONTR SHUT-OFF VALVE 11. SPOILER SHUT-OFF VALVE 12. IND LIGHTS 13. Test modular package.

14 Flight Controls Hydraulic Modular Package Adjustment/Test Langkah persiapan 1. Cek tekanan hydraulic reservoir. 2. Pasang external electrical power ke pesawat. 3. Aktifkan hydraulic pump system B no.1 atau no.2 untuk mengatur tekanan hydraulic system B. 4. Jika modular package sebelah kiri yang akan dilepas, buka hydraulic interconnect valve untuk mengatur tekanan hydraulic system A Test Modular Package 1. Posisikan flight controls dan spoiler switches ke posisi on. CATATAN : Modular package untuk system A terletak di wheel well kiri, sedangkan modular package untuk system B terletak di whell well kanan. 2. Pastikan indicator levers pada kedua 3. Motor valves dalam posisi Gerakkan aileron control wheel, rudder pedals dan control column agar hydraulic system dapat beredar ke flight control system. 5. Periksa modular package dari kebocoran. 6. Posisikan kedua spoiler switches ke posisi off. 7. Pindahkan posisi motor valve indicator lever sebelah kiri ke posisi Putar aileron control wheel dan pastikan spoilers tidak bergerak. 9. Posisikan kedua flight controls switches ke posisi off. 10. Pindahkan posisi motor valve indicator lever sebelah kanan ke posisi 2.

15 Pastikan LOW PRESSURE warning light menyala. 12. Posisikan flight controls dan spoiler switches ke posisi on dan secara otomatis LOW PRESSURE warning light akan mati. 13. Non aktifkan hydraulic pump system B no.1 atau no.2 dan tutup kembali hydraulic interconnect valve. 14. Setelah itu, LOW PRESSURE light akan menyala yang diikuti master warning, caution lights dan flight controls warning juga ikut menyala. 15. Lepas electrical power jika sudah tidak dibutuhkan. 16. Cek hydraulic reservoirs.

16 Remove Dan Install Komponen Komponen Dari Flight Controls Hydraulic Modular Package Flight Controls Shutoff Valve - Removal/Installation Dalam pelepasan dan pemasangan flight controls shutoff valve dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Removal/Installation Flight Controls Shutoff Valve 1. Alat dan Bahan a. Fire Resistant Hydraulic Fluida BMS b. Skydrol Assembly Lube MCS Remove Flight Controls Shutoff Valve a. Buka FLT CONTR SHUTOFF VALVE circuit breaker pada panel P6. b. Lepas tubing dari system A hydraulic lines. Pastikan hydraulic system tidak bekerja. c. Lepas electrical connector dari valve motor. d. Lepas empat buah bolt diantara shutoff valve body dengan modular package housing yang terlebih dahulu putuskan lockingwire. e. Lepas shutoff valve dengan hati-hati dari modular package housing dengan diputar sedikit setelah itu baru diangkat. f. PERHATIAN : Sediakan g. wadah untuk hydraulic fluida.

17 47 h. Bungkus shutoff valve agar tidak ada kotoran yang masuk. 3. Install Flight Controls Shutoff Valve 14. Pasang lima O-rings dengan dudukannya di shutoff valve. Sebelum dipasang, lumaskan dahulu O-rings dan dudukannya dengan hydraulic fluida atau assembly lube. 15. Masukkan dengan hati-hati shutoff valve kedalam modular package housing. 16. Pasang dan kencangkan empat buah bolt diantara modular package housing dengan shutoff valve. Bolt ini harus dikencangkan sekitar 30 sampai 40 pound inches. 17. Buat lockingwire dengan menyambung empat buah bolt. 18. Pasang electrical connector pada valve motor. 19. Tutup FLT CONTR SHUTOFF VALVE circuit breaker pada panel P Test shutoff valve Removal/Installation Flight Controls Shutoff Valve Motor 1. Remove Flight Controls Shutoff ValveMotor. a. Buka FLT CONTR SHUTOFF VALVE circuit breaker pada panel P6. b. Lepas electrical connector dari valve motor. c. Pindahkan posisi manual override lever ke posisi 2. d. Putuskan lockingwire dan lepas empat buah screw yang terpasang di valve motor dengan valve. e. Setelah itu, valve motor bisa dilepas dari valve.

18 48 2. Install Flight Controls Shutoff Valve Motor a. Pasang kembali valve motor dan pastikan posisi manual override lever dalam posisi 2. b. Sejajarkan posisi valve motor pada valve dan engage motor drive dengan valve cam. c. Pasang dan kencangkan empat buah screws. d. Kemudian valve motor di lockingwire. e. Pasang electrical connector pada valve motor. f. Test shutoff valve Flight Controls Shutoff Valve Adjusment/Test 1. Test Flight Controls Shutoff Valve a. Sambungkan external electrical power ke pesawat. b. Pastikan flight controls switches dalam posisi on. c. Pastikan manual override lever pada posisi 1. d. Periksa shufoff valve dari kebocoran. e. Aktifkan hydraulic pump system B no.1 atau no. 2. f. Jika modular package sebelah kiri yang akan dites, buka hydraulic interconnect valve untuk mengatur tekanan hydraulic system A. g. Gerakkan aileron control wheel, control column dan rudder pedals untuk mengecek response dari ailerons, elevators dan rudder. h. Setelah itu posisikan kedua flight controls switches ke posisi off. i. Pindahkan posisi manual override lever ke posisi 2 untuk system A atau B.

19 49 j. Gerakkan rudder pedals dan periksa tenaga dari pedal. CATATAN : Rudder tidak harus digerakkan oleh hydraulic selama pengetesan. k. Posisikan flight controls switches dalam posisi on. l. Non aktifkan hydraulic system B pump no.1 atau no.2 kemudian tutup hydraulic interconnect valve. m. Pastikan apakah pesawat masih membutuhkan external electrical power, jika tidak maka lepas external electrical power. Gambar 22. Flight Controls Shutoff Valve Installation

20 Spoiler Shutoff Valve Removal/Installation Dalam pelepasan dan pemasangan spoiler shutoff valve dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Removal/Installation Spoiler Shutoff Valve 1. Alat dan Bahan a. Fire Resistant Hydraulic Fluida BMS b. Skydrol Assembly Lube MCS Remove Spoiler Shutoff Valve a. Buka SPOILER SHUTOFF VALVE circuit breaker pada panel P6. b. Lepas tubing dari system A hydraulic lines. Pastikan hydraulic system tidak bekerja. c. Lepas electrical connector dari valve motor. d. Lepas empat buah bolt yang terpasang antara shutoff valve body dengan modular package housing yang terlebih dahulu putuskan lockingwire. e. Lepas shutoff valve dengan hati-hati dari modular package housing dengan diputar sedikit setelah itu baru diangkat PERHATIAN : Sediakan wadah untuk hydraulic fluida. f. Bungkus shutoff valve agar tidak ada kotoran yang masuk.

21 51 3. Install Spoiler Shutoff Valve a. Pasang lima O-rings dengan dudukannya di shutoff valve. Sebelum dipasang, lumaskan terlebih dahulu O-rings dan dudukannya dengan hydraulic fluida atau assembly lube. b.masukkan dengan hati-hati shutoff valve kedalam modular package housing. c. Pasang dan kencangkan empat buah bolt diantara modular package housing dengan shutoff valve. Bolt ini harus dikencangkan sekitar 30 sampai 40 pound inches. d.buat lockingwire dengan menyambung empat buah bolt. e. Pasang electrical connector pada valve motor. f. Tutup SPOILER SHUTOFF VALVE circuit breaker pada panel P6. g.test shutoff valve Removal/Installation Spoiler Shutoff Valve Motor 1. Remove Spoiler Shutoff Valve Motor a. Buka SPOILER SHUTOFF VALVE circuit breaker pada panel P6. b. Lepas electrical connector dari valve motor. c. Pindahkan posisi manual override lever keposisi 2. d. Putuskan lockingwire dan lepas empat buah screw yang terpasang di valve motor dengan valve. e. Setelah itu, valve motor bisa dilepas dari valve.

22 52 2. Install Spoiler Shutoff Valve Motor a. Pasang kembali valve motor dan pastikan posisi manual override lever dalam posisi 2. b. Sejajarkan posisi valve motor pada valve dan engage motor drive dengan valve cam. c. Pasang dan kenangkan empat buah screws kemudian di lockingwire. d. Pasang electrical connector pada valve motor. e. Test shutoff valve Spoiler Shutoff Valve Adjusment/Test 1. Test Spoiler Shutoff Valve a. Sambungkan external electrical power ke pesawat. b. Pastikan spoiler switches dalam posisi on. c. Pastikan manual override lever pada posisi 1. d. Periksa shufoff valve dari kebocoran. e. Aktifkan hydraulic pump system B no.1 atau no. 2. f. Jika modular package sebelah kiri yang akan dilepas, buka hydraulic interconnect valve untuk mengatur tekanan hydraulic system A. g. Gerakkan aileron control wheel dan cek response dari spoilers. h. Setelah itu posisikan spoiler switches ke posisi off. i. Pindahkan posisi manual override lever ke posisi 2 untuk system A atau B. j. Putar aileron control wheel dan cek spoiler. Spoiler harus tidak bergerak. k. Posisikan spoiler switches dalam posisi on.

23 53 l. Non aktifkan hydraulic system B pump no.1 atau no.2 kemudian tutup hydraulic interconnect valve. m. Pastikan apakah pesawat masih membutuhkan external electrical power, jika tidak maka lepas external electrical power. Gambar 23. Spoiler Shutoff Valve Installation

24 Compensator Cartridge Removal/Installation Dalam pelepasan dan pemasangan compensator cartridge dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Removal/Installation Compensator Cartridge 1. Alat dan Bahan a. Fire Resistant Hydraulic Fluida BMS b. Skydrol Assembly Lube MCS Remove Compensator Cartridge a. Jika compensator cartridge sebelah wheel well kiri yang akan dilepas maka matikan system A hydraulic power. Jika compensator cartridge sebelah wheel well kanan yang akan dilepas maka matikan system B hydraulic power. b. Putuskan lockingwire dan lepas screw compensator cartridge dari modular package. PERHATIAN : Sediakan Wadah untuk hydraulic fluida c. Bungkus compensator cartridge agar tidak ada debu yang menempel. 3. Install Compensator Cartridge a. Lumasi O-rings dengan hydraulic fluida atau assembly lube kemudian pasang. b. Pasang dan kencangkan screw dengan kekencangan sekitar 50 sampai 200 pound inches. c. Setelah itu lockingwire.

25 55 d. Aktifkan hydraulic power. e. Pasang dan sambungkan external electrical power. f. Jika compensator cartridge di wheel well sebelah kiri yang dilepas maka system A hydraulic power dihidupkan. g. Periksa compensator cartridge dari kebocoran. Gambar 24. Compensator Cartridge Installation

26 Low Pressure Warning Switch Removal/Installation Dalam pelepasan dan pemasangan low pressure warning dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Removal/Installation Low Pressure Warning Switch 1. Alat dan Bahan a. Fire Resistant Hydraulic Fluida BMS b. Skydrol Assembly Lube MCS Remove Low Pressure Warning Switch a. Buka IND LIGHTS circuit breaker pada panel P6. b. Jika low pressure warning switch sebelah wheel well kiri yang akan dilepas maka matikan system A hydraulic power. Jika low pressure warning switch sebelah wheel well kanan yang akan dilepas maka matikan system B hydraulic power. c. Lepas electrical connector dari low pressure warning switch. d. Putuskan lockingwire dan lepas screw low pressure warning switch dari modular package. PERHATIAN : Sediakan wadah untuk hydraulic fluida. e. Bungkus low pressure warning agar tidak ada debu yang menempel.

27 57 3. Install Low Pressure Warning Switch a. Lumasi O-rings dengan hydraulic fluida atau assembly lube kemudian pasang. b. Pasang dan kencangkan bolt dengan kekencangan sekitar 50 sampai 200 pound inches. c. Setelah itu lockingwire. d. Pasang electrical connector pada low pressure warning switch. e. Tutup IND LIGHTS circuit breaker pada panel P6. f. Test low pressure warning switch Low Pressure Warning Switch Adjusment/Test 1. Test Low Pressure Warning Switch a. Sambungkan external electrical power ke pesawat. b. Pastikan flight control switches dalam posisi on. c. Aktifkan hydraulic pump system B no.1 atau no. 2. d. Jika low pressure warning switch sebelah kiri yang akan dilepas, buka hydraulic interconnect valve. e. Gerakkan aileron control wheel, rudder pedals dan control column untuk pengetesan. f. Cek modular package dari kebocoran. g. Cek low pressure light.

28 58 PERHATIAN : System A low Pressure warning light diatur oleh low pressure warning switch pada modular package sebelah kiri wheel well, sedangkan system B low pressure warning light diatur oleh low pressure warning switch pada modular package sebelah kanan wheel well. h. Non aktifkan hydraulic system B pump no.1 atau no.2 kemudian tutup hydraulic interconnect valve. i. Pastikan low pressure light, master warning and caution lights dan flight controls warning light menyala. j. Cek apakah pesawat masih membutuhkan external electrical power, jika tidak maka lepas external electrical power. Gambar 25. Low Pressure Warning Switch Installation

29 Troubleshooting Dari Flight Controls Hydraulic Modular Package Masalah yang terjadi pada flight controls hydraulic modular package umumnya berhubungan dengan hydraulic system, yaitu : adanya kebocoran pada bagian sambungan yang diakibatkan oleh kerusakan pada seal. Penanggulangannya adalah dengan mengganti seal yang bocor dengan seal yang baru dan harus mempunyai part number yang sama. Tabel 2. Modular Package Troubleshooting TROUBLE PENYEBAB PENANGGULANGAN TINDAKAN KEMUNGKINAN Pressure Tersumbatnya filter Periksa filter case Bila diatas return tersumbat, normal buang (lebih dari hydraulic 3100 psi) fluida filter di case melalui drain case filter valve kemudian bersihkan, Apabila

30 60 element filter rusak maka harus diganti (Ref ) Engine Driven Pump ( EDP ) rusak Periksa EDP saat dioperasikan. Bila High Pressure diatas normal Ganti pump ditemukan maka matikan hydraulic pump no. 1 dan 2. Tunggu sampai hydraulic pressure mencapai 2000 psi. Nyalahkan pump no.1 dan cek indicator jika indicator tidak naik, pump no.2 yang rusak. Bila terjadi sebaliknya pada posisi pump no.2 dinyalahkan, maka pump no.1 yang rusak Pressure Pressure filter Cek kedua pressure Bila terjadi

31 61 Dibawah kotor filter pada pressure endapan / 1200 psi module kotoran di element filter bagian pressure filter pada pressure module maka harus diganti dan tidak bisa dibersihkan Shutoff Shutoff valves Lihat posisi indicator Lakukan valves pada rusak dan cek pergerakkan pergantian flight shutoff valves. Bila shutoff controls switches diposisikan valves sesuai hydraulic modular package tidak on maka shutoff valves harus bergerak ke posisi 1 dan akan kembali ke posisi 2 pada dengan AMM

32 62 bergerak saat switches diposisi on atau saat switches diposisikan off. Apabila tidak bergerak / berpindah maka shutoff valves rusak off kan

TERJADINYA LOW PRESSURE HYDRAULIC SYSTEM PADA ENGINE DRIVEN PUMP ( EDP ) ENGINE NO.2 PESAWAT BOEING NG PK-GEP

TERJADINYA LOW PRESSURE HYDRAULIC SYSTEM PADA ENGINE DRIVEN PUMP ( EDP ) ENGINE NO.2 PESAWAT BOEING NG PK-GEP TERJADINYA LOW PRESSURE HYDRAULIC SYSTEM PADA ENGINE DRIVEN PUMP ( EDP ) ENGINE NO.2 PESAWAT BOEING 737-800 NG PK-GEP Ahmad Nasir 1, Bona P. Fitrikananda, Dipl.Ing 2 Program Studi Motor Pesawat Terbang

Lebih terperinci

ANALISIS TIDAK BERFUNGSINYA FLAP PADA WAKTU DIGERAKKAN DARI 0 SAMPAI 25 UNIT PADA PESAWAT BOEING PK-CJT

ANALISIS TIDAK BERFUNGSINYA FLAP PADA WAKTU DIGERAKKAN DARI 0 SAMPAI 25 UNIT PADA PESAWAT BOEING PK-CJT ANALISIS TIDAK BERFUNGSINYA FLAP PADA WAKTU DIGERAKKAN DARI 0 SAMPAI 25 UNIT PADA PESAWAT BOEING 737-300 PK-CJT Achmad Kamil Fadilla 1, FX. Djamari 2 Program Studi Teknik Penerbangan Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF Eko Yuli Widianto 1, Herry Hartopo 2 Program Studi Motor Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung

Lebih terperinci

FUEL SYSTEM. Oleh: Muhammad Agung Prabowo, S.Pd Instructure of Aircraft Maintenance Engineer

FUEL SYSTEM. Oleh: Muhammad Agung Prabowo, S.Pd Instructure of Aircraft Maintenance Engineer FUEL SYSTEM Oleh: Muhammad Agung Prabowo, S.Pd Instructure of Aircraft Maintenance Engineer FUEL SYSTEM adalah sistem pengisian, penyimpanan dan pendistribusian fuel ke ssistem engine dan APU Pada normalnya

Lebih terperinci

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM PENDAHULUAN Gambar 3.1 Jumlah bahan bakar yang terbakar pada sebuah engine berhubungan langsung dengan jumlah horsepower dan torque yang dihasilkan. Secara umum,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Umum

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Umum BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Umum Ada dua hal yang sangat spesifik yang harus dimengerti dan dipahami dalam menangani simulator pesawat terbang yaitu simulation software atau program komputer untuk simulasi dan

Lebih terperinci

MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING

MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING A. INSTALLATION 1. Pemilihan Lokasi a. Lokasi Harus bersih dan kering dengan lantai yang kuat untuk menyangga beban kompresor

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1

Lebih terperinci

TWIN Tips. Technical & Warranty Information Tips Mengatur Engine Speed Idle. Edisi XIII Juli 2015

TWIN Tips. Technical & Warranty Information Tips Mengatur Engine Speed Idle. Edisi XIII Juli 2015 Daftar Isi Mengatur Engine Speed Idle...hal 1 Penggantian Servo Clutch Model Baru.hal 2 Proses Pemasangan Servo Clutch Model Baru..hal 2 Air di Housing Filter Cartridge adalah Normal..hal 3 Information

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A

BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A 3.1 Teori Dasar APU Auxiliary Power Unit (APU) merupakan mesin turbin gas yang berfungsi sebagai supporting engine pada pesawat. APU tergolong dalam jenis turboshaft,

Lebih terperinci

Construction

Construction Gate Valve Construction Gate Valve Sliding disk, tegak lurus dengan flow Applikasi: Stop valves, (not throttling), high pressure and temp, not for slurries, viscous fluids Keunggulan low pressure

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase.

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PROSES PADA MESIN FILLER Proses kerja pada mesin filler ini, mula mula Botol di bawa oleh Conveyor masuk ke Infeed Starwheel yang disesuaikan oleh Timing Screw,untuk ditempatkan pada

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Batasan Masalah Metode Penelitian Sistematika Penulisan...

DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Batasan Masalah Metode Penelitian Sistematika Penulisan... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSOALAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii MOTTO... iv LEMBAR PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR... vi ABSTRACT... viii INTISARI... ix DAFTAR ISI...x DAFTAR TABEL... xiii

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK BAB III MEMBUAT STANDAR OPERA SIONA L PR OSEDUR PADA UNIT WA TER TRUC K MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK 1.1 Bagian-Bagian Utama water truck. Pada bagian ini dijelaskan nama-nama

Lebih terperinci

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh Bapak Drs. Ganti Depari, ST.M.Pd Disusun oleh

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle 44 BAB IV 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Alur Proses Pada Perawatan Handle start Pemeriksaan awal per-periodik Pengecheckan kebocoran Haandle Indeks Kerusakan Perbaikan Handle Test Ulang Kebocoran

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Heavy Dump Truck (HD) merupakan produk Komatsu yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda dan salah satunya adalah Heavy Dump Truck Komatsu 465-7R, yang mempunyai arti:

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

ANALISA TERJADINYA STUCK OPEN PADA ENGINE AIR INTAKE ICE PROTECTION VALVE PESAWAT AIRBUS A PK GPK GIA DAN CARA PENANGGULANGANNYA

ANALISA TERJADINYA STUCK OPEN PADA ENGINE AIR INTAKE ICE PROTECTION VALVE PESAWAT AIRBUS A PK GPK GIA DAN CARA PENANGGULANGANNYA ANALISA TERJADINYA STUCK OPEN PADA ENGINE AIR INTAKE ICE PROTECTION VALVE PESAWAT AIRBUS A330-200 PK GPK GIA DAN CARA PENANGGULANGANNYA Arya Dian D 1, FX. Djamari 2 Program Studi Rangka Motor Terbang Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik

Lebih terperinci

TECHNICAL MANUAL PANDUAN TEKNIS

TECHNICAL MANUAL PANDUAN TEKNIS 8 1 2 3 8 9 4 6 5 10 11 7 TECHNICAL MANUAL PANDUAN TEKNIS 12 DISMANTLING PB T400 CARA MEMBONGKAR PB T400 A. Make sure the cord has been unplugged from the electrical outlet. A. Pastikan kabel konektor

Lebih terperinci

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level mesin wajar dari tidak 2. Pedoman Pemeliharaan Vehicle Untuk Kendaraan Rapid Intervention terdapat di dalam kendaraan RIV adalah Mesin, Elektronik, Pengereman (Breaking System), Kemudi (Steering System),

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA APU AUTO SHUTDOWN Di PESAWAT AIRBUS A

ANALISIS TERJADINYA APU AUTO SHUTDOWN Di PESAWAT AIRBUS A ANALISIS TERJADINYA APU AUTO SHUTDOWN Di PESAWAT AIRBUS A320-200 Abyan Fadhil 1, H. Abu Bakar, MSAE 2 Program Studi Teknik Penerbangan Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAKSI APU (Auxiliary

Lebih terperinci

KAJIAN KERUSAKAN MICROSWITCH TIPE AC PADA CARGO DOOR SYSTEM PESAWAT CN-235

KAJIAN KERUSAKAN MICROSWITCH TIPE AC PADA CARGO DOOR SYSTEM PESAWAT CN-235 KAJIAN KERUSAKAN MICROSWITCH TIPE AC- 110172 PADA CARGO DOOR SYSTEM PESAWAT CN-235 Abdul Halim 1, Heni Puspita 2 Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAKSI Pesawat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Taufik Hidayat

KATA PENGANTAR. Taufik Hidayat KATA PENGANTAR D alam rangka peningkatan kualitas maintenance, khususnya operator PH, maka perlu kiranya dibuatkan buku panduan yang berisi tentang peralatan yang menjadi tanggung jawabnya - dalam hal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi pengembangan alat peraga real axle traktor head a. Differantial assy real axle b. Hose 8 mm c. Kompresor angin d. Motor bensin 5,5 pk e.v-belt f.pully g.roda

Lebih terperinci

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh

Lebih terperinci

Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni :

Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni : II. PERAKITAN KOMPONEN SISTEM Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni : 1. Gas Analyser GA2000Plus yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

PROSES MAINTENANCE 500 JAM KERJA TERHADAP UNIT HYDRAULIC EXCAVATOR PC 200-8M0 Di PT. United Tractors Tbk.

PROSES MAINTENANCE 500 JAM KERJA TERHADAP UNIT HYDRAULIC EXCAVATOR PC 200-8M0 Di PT. United Tractors Tbk. PROSES MAINTENANCE 500 JAM KERJA TERHADAP UNIT HYDRAULIC EXCAVATOR PC 200-8M0 Di PT. United Tractors Tbk. Nama : Muhammad Farhan NPM : 24411824 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Iwan Setyawan, ST., MT.

Lebih terperinci

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Kimia Industri (TIN 4206) PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV Reaktor V Crystallization VI Heat treatment

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA 4.1. Pembahasan Instalasi Pemipaan Sprinkler Pada instalasi pemipaan sprinkler terdapat satu riser (pipa tegak) dimana riser ini diameter pipanya adalah sebesar 100 mm yang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 PERAWATAN MESIN DOUBLE FACER 1.1.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Pada perawatan mesin double facer kali ini hanya akan dijelaskan perawatan terhadap mesin double facer

Lebih terperinci

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.

Lebih terperinci

LUBRICATION SYSTEM PADA AUXILIARY POWER UNIT (APU) GTC P PESAWAT BOEING /400/500

LUBRICATION SYSTEM PADA AUXILIARY POWER UNIT (APU) GTC P PESAWAT BOEING /400/500 LUBRICATION SYSTEM PADA AUXILIARY POWER UNIT (APU) GTC P85-129 PESAWAT BOEING 737-300/400/500 Erwhin Irmawan 1), Ilham Putra Faturrachman 2) 1),2) Program StudiAeronautika, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Lebih terperinci

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian nspeksi Interval Sistem 2level.3 dilakukan yang J3 pemeliharaan Pekerjaan 635 d CO CO diatur sudah stop screw tepat yang steering Inspeksi gears mengetahui untuk oli ada/tidaknya tie dan link drag Inspeksi

Lebih terperinci

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN DENTAL UNIT GNATUS

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN DENTAL UNIT GNATUS Halaman : 1 dari 5 PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN DENTAL UNIT 1. Ruang Lingkup 2. Tujuan GNATUS Petunjuk ini digunakan untuk mengoperasikan Dental Unit GNATUS. Tujuan petunjuk ini sebagai pedoman dalam

Lebih terperinci

ANALISA KERUSAKAN RETRACTABLE LANDING LIGHT PADA PESAWAT BOEING

ANALISA KERUSAKAN RETRACTABLE LANDING LIGHT PADA PESAWAT BOEING ANALISA KERUSAKAN RETRACTABLE LANDING LIGHT PADA PESAWAT BOEING 737-200 Heni Puspita, MT Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas Nurtanio Bandung Email : puspitaheni75@yahoo.co.id ABSTRAKSI Retractable

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA MEKANIK HIDROLIK ALAT BERAT IDENTIFIKASI KOMPONEN SISTEM HIDROLIK ALAT BERAT KODE UNIT KOMPETENSI:.01

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Standard Operational Procedure Flow chart proses honing tersebut disajikan pada gambar dibawah ini : Gambar 4.1. Flow Chart SOP Proses Honing Teknik Industri

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak Jenis Kendaraan Kode Kendaraan Bandara Tahun Form Checklist Tahunan untuk Foam Tender a No Pekerjaan Lakukan inspeksi pada fuel filter eksterior untuk mengetahui ada/tidaknya kebocoran yang terjadi pada

Lebih terperinci

Struktur dari Center Brake

Struktur dari Center Brake BAB I PENDAHULUAN Brake system dan ABS dipasang gunanya adalah untuk mencegah terjadinya cedera akibat kecelakaan karena kendaraan tidak bisa dihentikan pada saat melaju. Saat kendaraan bergerak, meskipun

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION Tes Jalan Berfungsi untuk memeriksa tingkat kecepatan yang digunakan pada posisi L, 2 atau D saat sistem pengontrolan perpindahkan gigi tidak berfungsi. Lakukan tes

Lebih terperinci

Session 11 Steam Turbine Protection

Session 11 Steam Turbine Protection Session 11 Steam Turbine Protection Pendahuluan Kesalahan dan kondisi tidak normal pada turbin dapat menyebabkan kerusakan pada plant ataupun komponen lain dari pembangkit. Dibutuhkan sistem pengaman untuk

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN Portable MZ 07-25, WZ 10-25

BUKU PANDUAN Portable MZ 07-25, WZ 10-25 BUKU PANDUAN Portable MZ 07-5, WZ 10-5 AIR COMPRESSOR PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA AIR COMPRESSOR MANUFACTURER Layanan service : (01) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi ISO 9001 : 008 PERHATIAN...!

Lebih terperinci

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,

BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 12 Pneumatik (2)

Mekatronika Modul 12 Pneumatik (2) Mekatronika Modul 12 Pneumatik (2) Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari komponen Pneumatik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 16 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Rem udara adalah sistem rem yang pengoperasiannya menggunakan udara yang bertekanan dimana rem ini memanfaatkan energi udara bertekanan untuk menjalankan sistem

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Pertemuan ke Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Media Ajar 1 Presentasi Gambar Audio/Video Soal-tugas Web

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. cutting turbocharger. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan : Proses pengerjaan cutting Turbocharger

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. cutting turbocharger. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan : Proses pengerjaan cutting Turbocharger BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses cutting Turbocharger Dalam pengerjaan media pembelajaran dalam sistim Turbocharger, adapun langkah yang dilakukan dalam pengerjaan proses cutting turbocharger. Berikut

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Pengertian Filter Secara umum filter adalah alat yang digunakan untuk memisahkan kotoran dari oli. Kotoran yang disaring dalam filter timbul akibat debu yang masuk dari lubang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES ASSEMBLY POWER SECTION APU GTCP85-129

BAB IV PROSES ASSEMBLY POWER SECTION APU GTCP85-129 BAB IV PROSES ASSEMBLY POWER SECTION APU GTCP85-129 4.1 Pengantar Proses assemble power section dibagi menjadi 3 tahapan proses assembly yaitu : 1. Assembly rotating group 2. Assembly component support

Lebih terperinci

BAB II SISTEM MESIN LAS DAN POTONG KANTONG PLASTIK BERBASIS PNEUMATIK DENGAN MIKROKONTROLER

BAB II SISTEM MESIN LAS DAN POTONG KANTONG PLASTIK BERBASIS PNEUMATIK DENGAN MIKROKONTROLER BAB II SISTEM MESIN LAS DAN POTONG KANTONG PLASTIK BERBASIS PNEUMATIK DENGAN MIKROKONTROLER Secara fisik, mesin terdiri dari bagian mekanik dan elektronik. Bagian mekanik berfungsi untuk menarik plastik

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Pertemuan ke Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Media Ajar 1 Presentasi Gambar Audio/Video Soal-tugas Web

Lebih terperinci

Model: Slim Smart Washer(SCV092210)

Model: Slim Smart Washer(SCV092210) Kartu Garansi Di dalam Model: Slim Smart Washer(SCV092210) Petunjuk instalasi dan penggunaan: Terima kasih telah membeli Slim Smart Washer. Harap baca petunjuk instalasi ini dengan seksama untuk penggunaan

Lebih terperinci

BAB IX POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP)

BAB IX POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP) BAB IX POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP) Pompa bahan bakar dikelompokan kepada : 1. Pompa bahan bakar tekanan rendah, dengan tekanan injeksi ± 150 bar yang menggunakan pengabut udara (air injection). 2. Pompa

Lebih terperinci

ANCHOR WINDLASS Pengertian

ANCHOR WINDLASS Pengertian ANCHOR WINDLASS Pengertian Windlass merupakan suatu sistem yang di pasang di suatu kapal dan berfungsi untuk menggerakkan jangkar dan chain pada proses lego jangkar dan juga angkat jangkar. Berikut ini

Lebih terperinci

Bagaimana Sebuah Pesawat Bisa Terbang? - Fisika

Bagaimana Sebuah Pesawat Bisa Terbang? - Fisika PESAWAT TERBANG Dengan mempelajari bagaimana pesawat bisa terbang Anda akan mendapatkan kontrol yang lebih baik atas UAV Anda. Bagaimana Sebuah Pesawat Bisa Terbang? - Fisika Empat gaya aerodinamik yang

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai teman-teman penerbangan, pada halaman ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai Engine Fuel System pada engine CFM56-5A yang diaplikasikan pada pesawat

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN

PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN DAN JEMBATAN PETUNJUK PRAKTIS PEMELIHARAAN RUTIN JALAN UPR. 05 UPR. 05.2 PEMELIHARAAN RUTIN PERALATAN AGUSTUS 1992 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih

Lebih terperinci

Daftar Isi. Halaman judul... Lembar Nomor Persoalan... Lembar Pengesahan... Lembar Motto... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Intisari...

Daftar Isi. Halaman judul... Lembar Nomor Persoalan... Lembar Pengesahan... Lembar Motto... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Intisari... Daftar Isi Halaman judul... Lembar Nomor Persoalan... Lembar Pengesahan... Lembar Motto... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... i ii iii iv v vi Intisari... viii Abstract... ix Surat Pernyataan... Daftar

Lebih terperinci

Politeknik Manufaktur Astra

Politeknik Manufaktur Astra MEMPERCEPAT PROSES TROUBLESHOOTING HYDRAULIC LOW POWER PADA UNIT KOMATSU PC200 SERIES DENGAN TOOL MAIN RELIEF TESTER DI PT. UNITED TRACTORS BRANCH SAMPIT Galih Satya Dharma 1, Ajib Rosadi 2 Program Studi

Lebih terperinci

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10 BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10 3.1 Dasar Pompa oli Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengambilan data langsung di lapangan. Penulis juga menggunakan

Lebih terperinci

UJIAN FIELD PROJECT. Analisa Sistem Kontrol. Dengan 1 Rudder. Oleh : I PUTU ARSA ADI NUGRAHA NRP : 6408030027. Dosen pembimbing :

UJIAN FIELD PROJECT. Analisa Sistem Kontrol. Dengan 1 Rudder. Oleh : I PUTU ARSA ADI NUGRAHA NRP : 6408030027. Dosen pembimbing : UJIAN FIELD PROJECT Analisa Sistem Kontrol Steering Gear Hidrolik Dengan 1 Rudder (Studi Kasus MV Multi Sarana) Oleh : I PUTU ARSA ADI NUGRAHA NRP : 6408030027 Dosen pembimbing : Isa Rachman ST., MT. LATAR

Lebih terperinci

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV N o Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV Tipe Lubricant Temperatur Kerja dan Spesifikasi Lubricant Di atas 0 C 0 C sampai - 8 C -8 C sampai 0 C Grease, Automotive, dan artilery NLGI

Lebih terperinci

Kepala Unit PKP-PK (NIP)

Kepala Unit PKP-PK (NIP) Shift Disiapkan Oleh, 2 Shift Disiapkan Oleh, 3 Jenis Kelidaraan Kode Kendaraan Bandara Minggu Ke Form Checklist Mingguan untuk Foam Tender $. No Elektrik Pekerjaan Periksa kondisi kabel dan koneksinya

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name

Konstruksi CVT. Parts name Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave

Lebih terperinci

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 1 MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 2 SISTEM KEMUDI Kompetensi : Menjelaskan pengertian prinsip

Lebih terperinci

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant ) LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu

BAB III PEMBAHASAN. Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu 29 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Permasalahan 3.1.1. Flow yang Dihasilkan Kurang 3.1.1.1. Gambaran Masalah Forklift sedang mengangkat beban, kemudian forklift tidak mampu mengangkat beban pada ketinggian yang

Lebih terperinci

TRAINING Operational, Maintenance & Trouble Air Cooled - Water Cooled Package

TRAINING Operational, Maintenance & Trouble Air Cooled - Water Cooled Package TRAINING Operational, Maintenance & Trouble Air Cooled - Water Cooled Package PENDAHULUAN Pendinginan adalah suatu proses penarikan kalor (Heat) dari suatu benda /zat sehingga temperaturnya lebih rendah

Lebih terperinci

SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM

SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM Brake System (REM) SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM SISTEM REM ( BRAKE SYSTEM) Fungsi Utama: 1. Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan 2. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun 3. Sebagai alat

Lebih terperinci

MAKALAH PENERAPAN OPEN LOOP DAN CLOSE LOOP SYSTEM OLEH: JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

MAKALAH PENERAPAN OPEN LOOP DAN CLOSE LOOP SYSTEM OLEH: JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MAKALAH PENERAPAN OPEN LOOP DAN CLOSE LOOP SYSTEM OLEH: JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Penerapan Close loop system A. Close loop System (sistem loop tertutup) Sistem loop

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA

RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA RN 1200 RN 2000 UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY ICA DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.. 1 II. SPESIFIKASI TEKNIK.... 2 III. KETERANGAN ALAT.. 3 IV. PEMASANGAN UPS 3 V. PROSES PENGETESAN UPS.. 4 VI. CARA MENGOPERASIKAN

Lebih terperinci

TRAKTOR ROTARY QUICK ZENA multi speed 1 KATA PENGANTAR

TRAKTOR ROTARY QUICK ZENA multi speed 1 KATA PENGANTAR TRAKTOR ROTARY QUICK ZENA multi speed 1 KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses yang sangat berpengaruh dalam menentukan produksi hasil pertanian, maka perlu diupayakan penyempurnaan

Lebih terperinci

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN MOTOR DAN RANGKA PESAWAT

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN MOTOR DAN RANGKA PESAWAT KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN MOTOR DAN RANGKA PESAWAT Standar Guru (SKG) Guru Mata 1 2 3 4 5 6 Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,

Lebih terperinci

Oleh : Eko Prasetiawan FT Otomotif UNY. Standar Kompetensi : Komponen-Komponen ABSHydraulic Control Unit (HCU)

Oleh : Eko Prasetiawan FT Otomotif UNY. Standar Kompetensi : Komponen-Komponen ABSHydraulic Control Unit (HCU) Oleh : Eko Prasetiawan FT Otomotif UNY 13 Program Keahlian Mata Diklat : Sitem Manajemen Chasis : Sitem Manajemen Chasis Standar Kompetensi : Komponen-Komponen ABSHydraulic Control Unit (HCU) HCU berfungsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 2 TRAKTOR QUICK G1000 Boxer single speed

KATA PENGANTAR. 2 TRAKTOR QUICK G1000 Boxer single speed 2 TRAKTOR QUICK G1000 Boxer single speed KATA PENGANTAR Pengolahan lahan merupakan salah satu proses yang sangat berpengaruh dalam menentukan produksi hasil pertanian. Maka perlu diupayakan penyempurnaan

Lebih terperinci

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering STEERING Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Pengujian Kinerja Damper Position Blower Persiapan Pencatatan data awal Pengujian Kinerja Blower: -Ampere Actual - Tekanan Pencatatan hasil pengujian performance

Lebih terperinci

SIFAT, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN UDARA BERTEKANAN

SIFAT, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN UDARA BERTEKANAN MATERI DEFINISI PNEUMATIK SIFAT, KEUNTUNGAN, DAN KERUGIAN UDARA BERTEKANAN HUKUM-HUKUM FISIKA DALAM PNEUMATIK PEMAHAMAN DAN PENGGAMBARAN SIMBOL KOMPONEN PNEUMATIK SESUAI DENGAN STANDARISASI ISO 1219 PENGENALAN

Lebih terperinci

PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N

PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N 1.1 LOGO M. A. N - 1 - 1.2 SEJARAH M.A.N 1840 Pabrik mesin Sandersche Augsburg 1841 Pabrik mesin Kleitsche Nurnberg 1896 Rudolf Diesel membuat mesin diesel pertama

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Pengujian Pompa Reciprocating Pengujian kinerja pompa ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja pompa setelah proses modifikasi, yang meliputi ketangguhan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE

BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE A. Overhaul Sistem Pelumasan Overhaul yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan sampai dengan penganalisaan perlu tidaknya suatu komponen engine dilakukan penggantian.

Lebih terperinci

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 29 July 2009 Commissioning of Air Conditioning System Commissioning

Lebih terperinci