MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING
|
|
- Veronika Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING A. INSTALLATION 1. Pemilihan Lokasi a. Lokasi Harus bersih dan kering dengan lantai yang kuat untuk menyangga beban kompresor b. Maksimum Temperatur ruang yang direkomendasikan adalah 40 o C (104 o F). Jika temperatur ruang lebih dari itu maka diperlukan ventilasi yang memadahi 2. Instalasi Motor a. Cek suplay listrik ke motor, Tegangan, phasa dan frekuensi dengan mencocokan name plate yang tertera pada motor. b. Pasang V-belt seperti gambar berikut (gbr :1) Instalasi V-belt c. Cek Tegangan V-belt seusaikan tegangan dengan cara seperti ditunjukan pada gambar berikut ini. Declination kira-kira3/8-1/2 inchi. (gbr :2) Tegangan pada V-belt Catatan : - Tegangan V-Belt yang terlalu kencang menyebabkan oveloading motor dan V-belt akan cepat putus. - Teganan V-Belt yang terlalu longar menyebabkan kecepatan yang tidak stabil dan V- Belt akan cepat panas. - Untuk mengubah tegangan dilakukan dengan mengedurkan baut pada motor dan menggeser motor pada base, gunakan lever jika dibutuhkan.
2 3. Wiring/Pengawatan Sistem pengawatan dapat dilihat pada manual book. Penggunaan kabel listrik yang sesuai ukuran dapat menghantarkan beban arus listrik motor tanpa mengakibatkan tegangan turun yang berlebih. Ikutilah pedoman pengawatan sesuai kode standart listrik nasional atau kode listrik lokal penyedia, penyambungan dan pemutusan switch. 4. Tindakan Pencegahan untuk Keamaan a. Instal cover pengaman belt dan yang menghubungkan motor dengan penggerak piston. Akan lebih baik apabila letak flywheel menghadap ke dinding. Agar mudah dalam melakukan perawatan mesin, jarak minimal unit compresor ke dinding yaitu 2 feet. b. Matikan dan pastikan terkunci switch sambungan listrik sebelum melakukan perawatan atau perbaikan pada unit untuk mencegah unit bekerja secara tiba-tiba. c. Buang semua tekanan udara dari sistem sebelum melakukan perkerjaan pada unit, hal ini ditujukan untuk tindakan pencegahan. d. Jangan mem by-pass pelindung overcurrent motor. e. Jangan merubah setelan atau hal-hal lain yang mempengaruhi valve pengaman. f. Pastikan unit tidak dapat bergerak/berpindah dengan sendirinya akibat getaran karena dapat memutuskan sambungan kabel, pipa hubung atau sambungan udara penerima. B. PREVENTIF MAINTENANCE Perawatan yang bagus akan menambah umur pakai kompresor anda. Matikan POWER sebelum melakukan servise. 1. Perawatan harian a. Cek level oli tambahkan oli jika diperlukan b. Tab atau buka kran keluaran angin pada tangki penampung setiap 8 jam atau 4 jam tergantung pada kelembaban daerah anda. c. Cek jika didapati sura dan getaran yang tidak seperti biasanya. 2. Perawatan mingguan a. Bersihkan filter air. Penyumbatan pada filter air dapat menyebabkan masalah serius pada efisiensi kompresor dan data menyebabkan overheating. b. Bersihkan semua bagian-bagian luar dari unit kompresor dan motor. Pastikan siripsirip pendingin pada permukaan two-stage comproser dalam kondisi bersih. Kotorankotoran pada kompresor dapat menyebabkan panas yang tinggi karena panas tidak dapat terlepas kelingkungan akibat tetahan oleh kotoran, selain itu juga dapat menyebabkan carbonization oli (kerak karena oli) pada komponen dalam dalam valve. c. Cek valve pengaman secara manual (dengan menaring cincin atau pengungkit) untuk memastikan bahwa tidak terdapat penyumbatan. 3. Perawatan Bulanan a. Lakukan inspeksi sistem secara menyuluruh dari kebocoran. b. Lakukan inspeksi kondisi oli dan lakukan penggantian bila diperlukan. c. Lakukan inspeksi pada tekanan pada v-belt lakukan pengencangan bila diperlukan. 4. Perawatan per 3 Bulanan a. Lakukan penggantian oli secara berkala. b. Lakukan inspeksi pada valve. Bersihkan valve dan head silinder dari kerak karena oli jika dibutuhkan. c. Lakukan pengecakan pada kekencangan baud, mur dan lain sebagainya d. Lakukan pengecekan pada sistem tanpa adanya beban.
3 C. TROUBLE-SHOOTING Perhatian! Sebelum melakukan perawatan atau perbaikan pastikan compressor dalam keadaan off, matikan sakelar pada kompresor untuk memutuskan power listrik dan buang semua tekanan angin dalam sistem. 1. Flywheel berputar berlawanan arah a. Salah dalam melakukan pemasangan kabel listik pada terminal motor. a. Lakukan pembetulan dalam pemasangan kabel motor 2. Putaran motor terlalu pelan. a. Pelumasan yang tidak sesuai, atau oli terlalu kental b. Turunnya tegangan pada sumber listrik. c. Kerusakan pada pendingin motor a. Ganti oli dengan kekentalan oli yang lebih rendah dan lakukan pengatian secara periodik. b. Hubungi PLN setempat. c. Ganti pendingin motor dengan yang baru. Pelumasan - Gunakan pelumas sesuai dengan yang dianjurkan oleh manufaktur pembuat misal Untuk kompresor pabrikan FUSHENG Dianjurkan untuk mengunakan oli SAE 20 di musim dingin dan SAE 30 di musim panas. - Untuk pelumas yang baik kompresor tidak direkomendasikan bekerja dibawah atau diatas kecepatan RPM yang dianjurkan. - Pertahankan level oli diantara batas atas dan batas minimal seperti yang tertera pengukur oli seperti pada gambar berikut : Level yang seharusnya (gbr :3) Level oli - Matikan kompresor saat menambahkan oli. - Jangan menambahkan oli diatas batas maksimal dan jangan menjalankan kompresor pada keadaan oli dibawah batas minimal. - Lakukan pengantian oli secara berkala untuk pertama kali 100 jam pemakaian, untuk pengantian kedua dan selanjutnya setiap 1000 jam atau sesuai keadaan. Untuk daerah dengan keadaan cuaca, kelembaban yang tidak normal dapat disesuaikan dengan keadaan. 3. Motor tidak dapat berputar. a. Turunnya tegangan pada sumber listrik. b. Putusnya jalur listrik c. Kerusakan pada komponen listrik (kontaktor, Overload relay dll) d. Hubungi PLN setempat. e. Periksa jalur listrik dan ganti dengan yang baru f. Ganti komponen listrik dengan yang baru.
4 4. Motor berputar akan tetapi tiba-tiba motor tidak dapat berputar. a. Turunnya tegangan pada sumber listrik yang menyebabkan pengaman kontaktor bekerja b. Rusaknya Check Valve (gbr :4) biasanya kerusakan pada spring/pegas chek valve akibat terjadinya kerak/karat dan panas sehingga pegas menjadi getas dan akhirnya patah. (gbr :4) check valve a. Riset kontaktor pengaman pada panel. b. Fungsi kerja check valve : Merupakan valve dengan mekanisme nonreturn, sistem pegas dan katupnya hanya memperbolehkan aliran udara lewat dengan satu arah saja. (dari sistem ke tangki), Check valve ini banyak digunakan pada rangkaian pneumatic sebagai pengaman. Sistem Tangki (gbr :5) Diagram check valve Oleh karena kerusakan pegas (pegas putus) maka fungsi kerja check valve tergangu. Biasanya serpihan pegas dapat membuat pegas tidak dapat meregang atau mengendur sehingga angin dari sistem tidak dapat dialirkan ketangki sehingga beban motor menjadi berat dan ahkirnya motor off secara sendirinya. Cara Penyelesaian pertama : Lepaskan check valve dari pipa keluaran dari piston dan dari tangki, kemudian lepas tutup dan ganti spring. Cara Penyelesaian kedua : check valve bisa diperbaiki tanpa membuka tutup dengan cara mengeluarkan serpihan spring yang putus dalam check valve dari bawah (gbr :6), Cara ini kurang efektif tetapi lebih cepat. Cara Penyelesaian ketiga : ganti check valve dengan yang baru. ( gbr :6) check valve
5 5. Slip pada V-belt a. Tekanan kerja yang terlalu tinggi. b. Tidak benar dalam pemasang belt (lihat gbr 1 dan 2) c. Keausan pada belt a. Turunkan tekanan kerja. (lihat gbr 7,8) b. Lakukan penyetelan ulang (baca bagian istalasi motor) c. Ganti dengan yang baru. Cara melakukan penyetelan/adjustment pada tekanan kerja. Pada kompresor jenis fusheng tekanan kerja diset pada Tekanan tanpa beban (maksimal) : 7 kg/cm 2 Tekanan mulai pembebanan (minimal) : 5 kg/cm 2 Tekanan kerja kompresor dapat diseting atau dirubah sesuai prosedur dibawah ini : Cara pertama Pilot valve control lihat: a.) Seting tekanan maksimal - Lepas/kedurkan baud pengunci atas - Putar baud pengaturan tanpa maksimal searah jarum jam untuk menaikan tekanan masimal dan putar beralawanan arah jarum jam untuk menurunkan tekanan maksimal. - Pasangkan/kencangkan baud pengunci atas b.) Seting range tekanan - Lepas/kedurkan baud pengunci bawah - Putar baud pengaturan range tekanan searah jarum jam untuk menurunkan range tekanan dan putar beralawanan arah jarum jam untuk menaikan range tekanan. - Pasangkan/kencangkan baud pengunci bawah. c.) Seting sefety valve (untuk kompresor tanpa pilot valve). - Lakukan juga penyetelan pada safety valve untuk keamanan. - Lepas/kedurkan baud pengunci. - Putar baud penyetel pada safety valve untuk menyesuaikan level tekanan serta menjaga tekanan maksimum dibawah 10 kg/cm 2. - Pasangkan/kencangkan baud pengunci. Ring Baud pengatur tekanan Baud pengunci atas Baud pengatur tekanan Baud pengunci bawah Pilot valve Safety valve ( gbr :7) pilot valve dan safety valve
6 Cara kedua Pressure Switch Control: a.) Seting tekanan maksimal. Putar baud pengatur tekanan searah jarum jam tanpa beban untuk meningkatkan tekanan masimal (cut off) dan juga meningkatkan tekanan minimal atau mulai pembebanan (cut in) b.) Seting range tekanan Putar baud pengatur perbedaan tekanan searah jarum jam tanpa beban untuk meningkatkan tekanan masimal (cut off) dan tanpa mempengaruhi tekanan minimal atau mulai pembebanan (cut in). Sehingga range perbedaan tekanan semakin besar. Screw pengatur tekanan tanpa beban Screw pengatur perbedaan set tekanan ground ( gbr :8) check valve 6. Motor listrik terlalu panas a. Tekanan kerja yang terlalu tinggi. b. Tidak benar dalam pemasang belt c. Keausan pada belt a. Turunkan tekanan kerja. (lihat gbr 7,8) b. Lakukan penyetelan ulang (baca bagian istalasi motor) c. Ganti dengan yang baru 7. Silinder tidak dapat bekerja (tidak dapat membangun tekanan) a. Kerusakan pada valve. b. Kebocoran pada safety valve. c. Kebocoran pada lubang baud atau o-ring cover penutup valve. d. Kerusakan pada ring piston. e. Kerusakan pada gasket. a. Ganti komponen valve yang rusak atau ganti set valve yang baru. b. Perbaiki atau ganti safety valve dengan yang baru. c. Kencangkan baud-baud pengunci dan ganti o-ring yang rusak (gbr 10) d. Ganti ring piston dengan yang baru. e. Kerusakan gasket bisa dikarenakan gasket terlalu tipis, atau sobek. Ganti gasket dengan yang baru.
7 Tahapan-Tahapan pengecekan Mula-mula lepaskan baud pengunci pada inlet dan outlet valve cover. (gbr 9) Inlet dan outlet valve cover (Gbr 9 inlet & outlet cover) Angkat inlet dan outlet valve cover dari silinder head dan keluarkan valve (gbr 10) dan untuk dapat melakukan pengecekan pada valve, seal dan gasket. Inlet valve O-ring Tidak tdpt O-ring (Gbr 10 inlet & outlet cover) Outlet valve a. Ganti komponen valve yang rusak atau ganti set valve yang baru. Plat Dudukan Letak pegas Letak plate (Gbr 11 inlet valve kiri dan outlet valve kanan) (Gbr 12 Contoh kerusakan plate pada outlet valve)
8 Lakukan pemeriksaan valve sekaligus lakukan pembersihan kerak-kerak pada valve. Untuk kerusakan valve plate ada beberapa kasus sebagai berikut. - Valve kotor dan berkerak sehingga pegas tidak bekerja dengan normal - Spring pada valve putus karena terkena panas yang terus menerus. Cek apakah pegas inlet valve dapat bekerja dengan normal (gbr 11 kiri) - Plate pada valve rusak atau pecah. (gbr12) - Terdapat kotoran/kerak pada valve. - Plat Dudukan pada valve sudah tidak rata. (gbr 11) Jika didapati spring yang rusak atau plate dapat diganti dengan spare part baru tanpa mengganti 1 set valve. Akan lebih baik jika dilakukan penggantian 1 set valve. Lakukan pemeriksaan pula pada kerataaan dudukan valve. 8. Bunyi pada silinder piston yang tidak normal. a. Kurang kencang pada assembly valve. b. Piston menumbuk silinder c. Kerusakan pada bearing. a. Kurang kencang pada assembly valve. b. Piston menumbuk silinder c. Kerusakan pada bearing. Mula-mula temukan terlebih dahulu sumber suara yang tidak normal tersebut. Silinder bagian manakah sumber itu berasal? Caranya Dorong piston kearah ekspansi saat TMA (Gbr 13 inlet cover dan tampilan piston setelah inlet cover) Buka inlet atau outlet valve cover (gbr 9) a. Lakukan pengecekan pada assembly valve, Apabila didapati kondisi assembly vakve pada kondisi yang semestinya, berarti kesalahan hanya pada assembly valve. lakukan pengencangan baud dan pengunci pada valve. b. Lakukan pada pengecekan pada piston, Apabila semua kondisi assembly valve dalam keadaan baik, akan tetapi masih terdapat suara yang tidak normal maka dalam kondisi inlet cover terbuka jalankan mesin kompresor. Pada kondisi ini, ketidaknormalan bunyi pada silinder akan semakin keras sehingga dapat diketahui silinder yang bermasalah tersebut. Selanjutnya : - Lakukan pengecekan Titik Mati Atas (TMA) piston. Apabila TMA piston sampai menumbuk head silinder maka bisa ditambahkan gasket tambahan antara cylinder dan head cylinder.
9 - Lakukan pengecekan fungsi penghubung seperti pin metal, pin bus. dll. Apabila TMA piston tidak menumbuk silinder, Lakukan dorongan paksa pada kepala piston (gbr 13) untuk memastikan piston tidak kocak yang disebabkan komponen seperti pin metal, pin bus atau bus piston dalam keadaan aus. Piston yang kocak menyebabkan terlemparnya piston melebihi TMA oleh karena gerakan sentrifugal piston menumbuk head silinder. Berikut langkah-langkah dalam melakukan pengecekan piston dan contoh-contoh komponen yang rusak. 1). Lepaskan silinder dan silinder head dari piston (Gbr 14) (Gbr 14 silinder dan silinder head) 2). Lepaskan piston dari conecting rod/setang piston (Gbr 15) Pin bush aus (Gbr 15 Connecting rod kiri dan piston kanan) 3). Lepaskan Conecting rod/setang piston dari crank as. Dengan cara melepas baud pada big end conecting rod. 4). Kemudian lakukan pengecekan komponen komponen yang rusak. - piston : cek Bush piston (tempat pin piston) jika aus ganti (gbr 15) maka harus ganti dengan piston yang baru (Gbr 16 Bush piston yang aus bahkan pecah)
10 - pin Bush : Cek Pin Bush pada connecting rod jika aus (gbr 15) keluarkan pin bush dari conecting rod. (gbr 15 kiri) ganti dengan pin bush yang baru (Gbr 17 pin Bush piston yang aus ) Hal yang perlu diperhatikan dalam memasang pin bush pada connecting rod. Bush pada connecting rod ini terbuat dari bahan yang lebih lunak dibandingkan dengan pin pistonnya seperti kuningan. Di dalam pin bush terdapat alur untuk pelumasan gerakan pin piston. Mula-mula pasangkan pin bush pada connecting rod, usahakan alur melewati lubang conecting rod. Kemudian lakukan pengeboran melalui lobang oli di connecting rod pada pin bush (gbr 18) (Gbr 18 membuat alur oli pada pin Bush) - pin metal : cek pin metal crank connecting rod (gbr 19) jika aus ganti maka harus komponen yang baru. Berbeda dengan pin bush piston, pin metal ini berbentuk setengah lingkaran (gbr 20) dan bahannya terbuat dari bahan yang lebih lunak dibanding pin bush seperti aluminium. Oleh sebab itu lebih mudah dalam hal pemasangan. (Gbr 19 pin metal pada crank connecting rod)
11 (Gbr 20 Bentuk dan bahan pin metal pada crank connecting rod) c. Lakukan pada pengecekan pada bearing. Apabila pengecekan pada valve assembly dan piston dalam keadaan bagus, akan tetapi masih didapati bunyi yang tidak normal. Hal ini dimungkinkan karena kerusakan bearing pada crank as, lakukan pengecekan dan pengantian segera mungkin. 9. Kompresor tidak bisa dijalankan bunyi sekring cenderung keras a. Sekring terlalu lembut b. Salah penyambungan c. Overload motor. d. Overload motor sampai pada kerusakan pada outlet valve. e. Crankshaft terlalu sesak a. Ganti dengan yang lebih keras. b. Ganti sambungan. c. Ganti dengan outlet valve yang baru d. Lepaskan crankshaft dan perbaiki. 10. Pemakaian oli pelumas yang berlebihan. a. Kerusakan pada ring piston b. Kerusakan pada piston c. Kerusakan pada silinder a. Ganti dengan yang baru b. Ganti dengan yang baru c. Ganti dengan yang baru
Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic
A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply
Lebih terperinciBUKU PANDUAN Portable MZ 07-25, WZ 10-25
BUKU PANDUAN Portable MZ 07-5, WZ 10-5 AIR COMPRESSOR PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA AIR COMPRESSOR MANUFACTURER Layanan service : (01) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi ISO 9001 : 008 PERHATIAN...!
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION. Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin,
BAB III PROSES OVERHAUL ENGINE YAMAHA VIXION 3.1. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Proses Overhoul Engine Yamaha Vixion ini dilakukan di Lab. Mesin, Politenik Muhammadiyah Yogyakarta. Pelaksanaan dilakukan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN RINGAN PADA GENSET DAN PANEL ATS AMF AGAR TETAP OPTIMAL. Gambar 4.1 Mesin Genset
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN RINGAN PADA GENSET DAN PANEL ATS AMF AGAR TETAP OPTIMAL Gambar 4.1 Mesin Genset Ada beberapa hal yang harus di perhatikan untuk sistem otomatisasi agar
Lebih terperinciBAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR
BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR 3.1 Pemeriksaan Pada Operasi Harian Operasional kompresor memerlukan adanya perawatan tiap harinya, perawatan tersebut antara lain: a. Sediakan
Lebih terperinciKONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR
JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BAHAN AJAR NO 2 Motor TANGGAL : KOMPETENSI Komponen Utama
Lebih terperinciPELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle
44 BAB IV 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Alur Proses Pada Perawatan Handle start Pemeriksaan awal per-periodik Pengecheckan kebocoran Haandle Indeks Kerusakan Perbaikan Handle Test Ulang Kebocoran
Lebih terperinciBAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK
BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Perawatan Berkala 40 Jam Pembersihan Conveyor Belt pengecekan ketajaman pisau. Mesin Tidak Rusak 8 Jam PengecekanTombo l-tombol Emergency Mesin
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Masinis lapor. Masinis menyerahkan handel RH & T.200. Pengawas menanyakan keadaan lok selama dilintas.
36 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Alur Proses Pemeriksaan Lokomotif Lokomotif masuk depo Masinis lapor Masinis mengisi form lok masuk Masinis menyerahkan handel RH & T.200 Pengawas menanyakan keadaan
Lebih terperinciB. PERBANDINGAN TIAP MEDIA KERJA A. MENGENAL MACAM MEDIA KERJA
A. MENGENAL MACAM MEDIA KERJA Dalam dunia industri media kerja merupakan salah satu komponen penggerak yang digunakan dalam menghasilkan produk selama proses produksi berlangsung. Adapun macam macam media
Lebih terperinci2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)
BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh
Lebih terperinciBUKU PANDUAN Air Compressor Direct Drive
BUKU PANDUAN Air Compressor Direct Drive PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA AIR COMPRESSOR MANUFACTURER Layanan service : (0) 5903 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi ISO 900 : 008 PERHATIAN...! MOHON
Lebih terperinci1. EMISI GAS BUANG EURO2
1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output
Lebih terperinciRencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).
Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder
Lebih terperinciAir Compressor J Series
S A O LINE E N G I N E BUKU PANDUAN Air Compressor J Series G SE 6s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA AIR COMPRESSOR MANUFACTURER Layanan service : (0) 59034 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi ISO 900
Lebih terperinciDua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.
ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1 CARA PERAWATAN TURBOCHARGER Gambar 4.1 Turbocharger (Sumber : Data Pribadi) Turbocharger adalah bagian yang dibuat secara presisi, tetapi memiliki desain yang sangat sederhana, dan
Lebih terperinciPRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:
PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL A. Tujuan: - mahasiswa dapat memahami komponen komponen pada mesin diesel yang harus di tun e up - mahasiswa dapat memahami fungsi dan cara kerja komponen komponen mesin
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L 100 546 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada sebuah mesin yang sangat berpengaruh dalam jalannya mesin yang didalamnya terdapat suatu
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER
Laporan Kerja Praktek 34 BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER 4.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Sebelum mobil diberikan perawatan, mobil tersebut terlebih dahulu harus diperiksa di WO ( Working
Lebih terperinciENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL
MODUL PELATIHAN ENGINE TUNE-UP CONVENTIONAL Oleh: Sriyono 132206843 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2007 Servis Rutin
Lebih terperinciKonstruksi CVT. Parts name
Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA COROLA 1300 CC 3.1 Pengertian Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin.
Lebih terperinciS o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.
BUKU PANDUAN SOLAR WATER HEATER Pemanas Air Dengan Tenaga Matahari S o l a r W a t e r H e a t e r Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater. Pengenalan
Lebih terperinciPERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8
PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
Lebih terperinciElektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan
Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Peralatan 3.1.1 Instalasi Alat Uji Alat uji head statis pompa terdiri 1 buah pompa, tangki bertekanan, katup katup beserta alat ukur seperti skema pada gambar 3.1 : Gambar
Lebih terperinciDengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP
LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP Tujuan Praktikum : Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel celah katup. A. Obyek, Alat dan Bahan a) Obyek
Lebih terperinci2) Lepaskan baut pemasangan exhaust pipe (pipa knalpot) dan baut/mur pemasangan mufler (knalpot)
Jurusan : Pendidikan Teknik Otomotif Waktu : 2 x 50 Menit Teknologi Sepeda Motor Judul :Melepas, Memeriksa, & Memasang Piston Sepeda Motor Karisma A. Tujuan 1) Mahasiswa mampu melepas silinder dan torak
Lebih terperinciSistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2
Sistem Hidrolik No HP : 082183802878 Tujuan Training Peserta dapat : Mengerti komponen utama dari sistem hidrolik Menguji system hidrolik Melakukan perawatan pada sistem hidrolik Hidrolik hydro = air &
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC. Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada motor terdapat komponen atau bagian utama yang sangat berpengaruh dalam jalannya suatu mesin.
Lebih terperinciBAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR
BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.
Lebih terperinciRing II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal
Celah antara ring piston dengan - - silinder I II III IV Ring I 0.02 0.02 0.02 0.02 Ring II 0.02 0.02 0.02 0.02 alurnya Gap ring piston - - silinder I II III IV Ring I 0.30 0.20 0.30 0.20 Tebal piston
Lebih terperinciSISTIM PENGAPIAN. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin di dalam ruang bakar pada.
SISTIM PENGAPIAN Pada motor bensin, campuran bahan bakar dan udara yang dikompresikan di dalam silinder harus untuk menghasilkan tenaga. Jadi sistim pengapian berfungsi untuk campuran udara dan bensin
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling
28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling Gambar 4.1 Diagram Proses Perawatan dan Perbaikan Kopling 29
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik
Lebih terperinciBAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET
BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET 4.1 Menjalankan Mesin Baru Persiapan yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan GENSET baru ada beberapa tahapan, sebagai berikut: 1. Periksalah semua skrup dan baut;
Lebih terperincitelah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian
nspeksi Interval Sistem 2level.3 dilakukan yang J3 pemeliharaan Pekerjaan 635 d CO CO diatur sudah stop screw tepat yang steering Inspeksi gears mengetahui untuk oli ada/tidaknya tie dan link drag Inspeksi
Lebih terperinciPerangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni :
II. PERAKITAN KOMPONEN SISTEM Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni : 1. Gas Analyser GA2000Plus yang digunakan sebagai
Lebih terperinciPerawatan System C V T
Perawatan System C V T A. Pelumasan Colar pada pulley primer Sebab : Jika tidak ada pelumasan, akselerasi / percepatan tidak halus karena gerakan penyesuai pada primary sheave tidak bekerja dengan baik.
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut
Lebih terperinciAir Compressor L Series
BUKU PANDUAN Air Compressor L Series Fetch PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA AIR COMPRESSOR MANUFACTURER Layanan service : (01) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi ISO 9001 : 008 PERHATIAN...!
Lebih terperinciProgram pemeliharaan. Laporan pemeliharaan
17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan
Lebih terperincimengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak
Jenis Kendaraan Kode Kendaraan Bandara Tahun Form Checklist Tahunan untuk Foam Tender a No Pekerjaan Lakukan inspeksi pada fuel filter eksterior untuk mengetahui ada/tidaknya kebocoran yang terjadi pada
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI
BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI 4.1 In Service / Visual Inspection 4.1.1 Pengertian Merupakan kegiatan inspeksi atau pengecekan yang dilakukan dengan menggunakan 5 sense (panca
Lebih terperinciTROUBLESHOOTING AC MOBIL
M O D U L TROUBLESHOOTING AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciOleh sebab itu pembuatan silinder diperlukan ketelitian yang tinggi.
Blok Silinder Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium
Lebih terperinciPetunjuk Penggunaan KEAMANAN SPESIFIKASI. EU65is JANGAN GUNAKAN DI DALAM RUMAH JANGAN GUNAKAN DALAM KEADAAN BASAH JANGAN HUBUNGKAN KE METERAN RUMAH
KEAMANAN JANGAN GUNAKAN DI DALAM RUMAH JANGAN GUNAKAN DALAM KEADAAN BASAH JANGAN HUBUNGKAN KE METERAN RUMAH Petunjuk Penggunaan 4MZ25601 00x4M-Z25-6000 SPESIFIKASI Di cetak di Indonesia JAUHKAN DARI BARANG
Lebih terperinciPERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING 39 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING ( Toyota Kijang KF 40 ). 1. Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling.
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciPT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk HONDA SALES OPERATION TECHNICAL SERVICE DIVISION TRAINING DEVELOPMENT ASTRA HONDA TRAINING CENTRE PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I BONGKAR & PASANG MESIN MENURUNKAN MESIN SEPEDA
Lebih terperinciKERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota
BAB III PEMBAHASAN 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota 3.1 Dasar Pengertian Governor Governor adalah suatu benda atau alat penggerak mekanik variable propeller pada pesawat untuk
Lebih terperinciBAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA
BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA 9.1. MESIN PENGGERAK UTAMA KAPAL PERIKANAN Mesin penggerak utama harus dalam kondisi yang prima apabila kapal perikanan akan memulai perjalanannya. Konstruksi
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator.
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Persiapan Alat Dan Bahan Persiapan satu Unit kendaraan Pengecekan Pembongkaran Evaporator Kondisi baik tidak Perawatan Korektif ya Perawatan Preventif
Lebih terperinciAC (AIR CONDITIONER)
AC (AIR CONDITIONER) AC adalah suatu jenis mesin pendingin yang berfungsi sebagai penyejuk ruangan. Ditinjau dari konstruksi, AC bias dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi luar dan sisi dalam. Sisi luar
Lebih terperinciBAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak
BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak Tutup kepala silinder (cylinder head cup) kepala silinder (cylinder
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN PREVENTIF PADA PT DUNIA EXPRESS TRANSINDO 4.1 PERAWATAN PREVENTIF Perawatan preventif merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. HONDA SUPRA X 125 PGM-FI Honda Supra X adalah salah satu merk dagang sepeda motor bebek yang di produksi oleh Astra Honda Motor. Sepeda motor ini diluncurkan
Lebih terperinciDA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI
NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Torak Salah satu jenis penggerak mula yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Start Pemeriksaan awal per periodik Ada kerusakan Lepas wick assy dari TM Penggantian wick assy baru N Perbaikan Wick Assembly Y Tes Lubricator sesuai
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1 Alur Proses Perawatan 31 1. Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2. Customer memberikan data mobil beserta keluhannya kepada
Lebih terperinciPELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES FACTORY MANAGER MANTENANCE MANAGER ELECTRICAL/ MECHANIC MANTENANCE WORK SHOP Gambar 4.1 Alur Proses Perawatan 4.1.1 FACTORY MANAGER Mengontrol semua
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE
BAB III ANALISIS SISTEM PELUMASAN ENGINE 1TR-FE A. Overhaul Sistem Pelumasan Overhaul yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan sampai dengan penganalisaan perlu tidaknya suatu komponen engine dilakukan penggantian.
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda/media
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
24 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1, Alur proses perawatan (Sumber: Astrido group. 2016) 25 1 Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2 Customer memberikan data
Lebih terperinciBUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500
S A G E BUKU PANDUAN Gasoline Generator SG 3000 & SG 7500 SG300W GASOLINE GENERATOR O L INE E N G I N SE 168s PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA Layanan service : (021) 5903411 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL DATA. Flight controls hydraulic modular package adalah suatu komponen yang
BAB IV ANALISA DAN HASIL DATA 4.1. Analisa Data 4.1.1. Umum Flight controls hydraulic modular package adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai pengontrol dari tenaga hydraulic untuk aileron, rudder,
Lebih terperinciBAB IV PENGENALAN BALL MILL
BAB IV PENGENALAN BALL MILL 4.1 DESKRIPSI BALL MILL Ball Mill adalah alat penting untuk grinding setelah bahan dilumatkan. Mesin penggiling ini adalah alat yang efisien untuk grinding berbagai bahan menjadi
Lebih terperinciMENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN
MENGANALISA DAN MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN PENDINGIN Pada tahapan berikut ini kita dihapkan pada tahapan menganalisa dan memperbaiki kerusakan mesin pendingin yang lazim disebut dengan kulkas atau freezer.
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1
Lebih terperinciKepala Unit PKP-PK (NIP)
Shift Disiapkan Oleh, 2 Shift Disiapkan Oleh, 3 Jenis Kelidaraan Kode Kendaraan Bandara Minggu Ke Form Checklist Mingguan untuk Foam Tender $. No Elektrik Pekerjaan Periksa kondisi kabel dan koneksinya
Lebih terperinciTURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA
TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada :
BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada : a. Motor Diesel Putaran Rendah ( Low Speed Engine ) dimana putarannya dari 0 130 RPM, kebanyakan
Lebih terperinciSELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO
SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian
Lebih terperinciPETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI
PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI TIPE : GENERAL CEILING FANS TEGANGAN : 220~20V, FREKUENSI : 50Hz BACA DAN SIMPAN BUKU PETUNJUK INI Terima kasih atas kepercayaan anda membeli kipas
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Scope Pemeliharaan P1 P8 Scope Pemeliharaan P1 & P2 (Pemeliharaan Harian) PLTD Titi Kuning meliputi: 1. Membersihkan mesin, peralatan-peralatan bantu serta lantai lokasi mesin dari
Lebih terperinciAir Compressor Medium Pressure
BUKU PANDUAN Air Compressor Medium Pressure PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA AIR COMPRESSOR MANUFACTURER Layanan service : (0) 5904 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi ISO 900 : 008 PERHATIAN...! MOHON
Lebih terperinciPENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING
SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING 7 PENDAHULUAN SISTEM PEMINDAH TENAGA (POWER TRAIN). Pemindah tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme
Lebih terperinciPELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Pada gambar 4.1 menggambarkan sebuah langkah dari proses pelayanan perawatan kendaraan yang dilakukan oleh menejemen Astrido Daihatsu Kebon Jeruk agar
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN ALAT MESIN PERTANIAN BAB V PERSIAPAN MENGHIDUPKAN, MENGHIDUPKAN, MEMATIKAN DAN MENJALANKAN TRAKTOR Drs. Kadirman, MS. KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI
BAB II. LANDASAN TEORI 2.1. Mengenal Motor Diesel Motor diesel merupakan salah satu tipe dari motor bakar, sedangkan tipe yang lainnya adalah motor bensin. Secara sederhana prinsip pembakaran pada motor
Lebih terperinciLEMBAR SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TOPIK LIMBAH DI LINGKUNGAN KERJA. Meningkatnya Polusi Udara di Bandung
184 LEMBAR SOAL KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TOPIK LIMBAH DI LINGKUNGAN KERJA Untuk mengerjakan soal no.1 dan 2 bacalah wacana di bawah ini dengan teliti! Meningkatnya Polusi Udara di Bandung BANDUNG, KOMPAS
Lebih terperinciANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824
NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISA HIDROLIK SISTEM LIFTER PADA FARM TRACTOR FOTON FT 824 Disusun Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Ujian Tugas Akhir Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciAQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER
Trouble shooting Air Conditioner Split Type Air Conditioner AQA-KC05AGC6 AQA-KC05AG6 AQA-KC09AG6 Trouble shooting Page Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak
Lebih terperinciPembakaran. Dibutuhkan 3 unsur atau kompoenen agar terjadi proses pembakaran pada tipe motor pembakaran didalam yaitu:
JPTM FPTK 2006 KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BUKU AJAR NO 2 Motor Bensin TANGGAL : KOMPETENSI Mendeskripsikan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar
Lebih terperinciTROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA
TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000
Lebih terperinci3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011
3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011 Apa itu pemeliharaan? Pengertian Pemeliharaan : Suatu kegiatan yang meliputi program perawatan, pemeriksaaan, perbaikan dan uji untuk kerja
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature
Lebih terperinciLangkah Persiapan Langkah Pelaksanaan Pengerjaan Langkah Perawatan
SOP MESIN DRILL Langkah Persiapan Dalam mengoperasikan mesin drill jet diperlukan persiapan. Berikut ini adalah langkah langkah persiapannya : a. Mengetahui dan memahami prosedur penggunaan mesin drill
Lebih terperinciBAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :
BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP 3.1. SISTEM MANUFAKTUR 3.1.1. JENIS SISTEM MANUFAKTUR Proses manufaktur merupakan suatu proses perubahan bentuk dari bahan baku atau bahan setengah jadi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu :
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil pemeriksaan dan pengukuran 4.1.1 Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu : 1. Bagian primary fixed
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses
BAB II DASAR TEORI 2.1. Definisi Motor Bakar Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses pembakaran. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini mesin kalor dibagi menjadi 2
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Alur proses adalah alat yang digunakan untuk melakukan perencanaan proses, analisis proses dan mendokumentasikan proses sebagai standar pedoman produksi.
Lebih terperinciPERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL
M O D U L PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL Oleh: Drs. Ricky Gunawan, MT. Ega T. Berman, S.Pd., M.Eng. BIDANG KEAHLIAN TEKNIK REFRIGERASI DAN TATA UDARA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN
Lebih terperinci