PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG"

Transkripsi

1 1 KETEBALAN ETIKET PADA KEMASAN INDOMIE INSTAN GORENG SPESIAL DAN INDOMIE INSTAN GORENG SPESIAL JUMBO DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Belinda Nurariany Hapsari NIM : 14.I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017

2 i i

3 ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, karunia -Nya, Penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul KETEBALAN ETIKET PADA KEMASAN INDOMIE INSTAN GORENG SPESIAL DAN INDOMIE INSTAN GORENG SPESIAL JUMBO DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG. Penyelesaian laporan kerja praktek ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Dalam usaha penulisan laporan kerja praktek ini, tentunya Penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Namun, berkat dukungan dari berbagai pihak, maka Penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Maka dari itu, pada kesempatan ini, Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ibu Dr.V. Kristina Ananingsih, ST, MSc. selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada Penulis untuk dapat melakukan Kerja Praktek di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Semarang. 2. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, STP, MSc. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan saran dan membimbing Penulis dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini. 3. Ibu Dea Nathania Hendryanti, STP. selaku Dosen Koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah membantu Penulis dalam penyusunan proposal dan pelaksanaan Kerja Praktek. 4. Bapak Adi Wiratno selaku HRD yang telah memberikan izin kepada Penulis untuk dapat melakukan Kerja Praktek. 5. Bapak Despan Rajagukguk selaku BPDQCM yang telah membimbing dan memberikan kesempatan pada Penulis selama kegiatan Kerja Praktek. 6. Ibu Kartikarini DP selaku QC Process Supervisor dan Pembimbing Lapangan yang telah membimbing dan menerima Penulis selama kegiatan Kerja Praktek di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle cabang Semarang. ii

4 iii 7. Bapak Bangun selaku QC RM Sect. Supervisor yang telah membimbing dan mendampingi Penulis selama kegiatan Kerja Praktek. 8. Bapak Widi, Mas Dharu, Bapak Marno, Mas Radit, Bapak Asmuni, Bapak Amal, Bapak Budi, Bapak Himawan, dan Bapak Ardito selaku QC RM, QC Process, QC Finished Good, dan QC Shelf Life yang telah membimbing dan memberikan pengetahuan mengenai pengawasan mutu bahan baku, proses produksi, hingga produk jadi (finished good). 9. Bapak Marno, Bapak Nathan, Bapak Usman, Bapak Aris, dan Bapak Boshido selaku QC Analis laboratorium yang telah membimbing dan mengajarkan Penulis tentang metode analisis. 10. Segenap keluarga QC PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Semarang yang telah membagikan berbagai informasi kepada Penulis selama kegiatan Kerja Praktek. 11. Segenap teman perjuangan Kerja Praktek saya yaitu Della, Geo, Matthew, Joy, Lia, dan adik adik dari SMK Boja yang telah dengan semangat dan selalu menemani penulis dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dilaksanakan pada saat kerja praktek ini. 12. Staff TU Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata yang telah membantu proses administrasi Penulis dari awal Kerja Praktek hingga akhir Kerja Praktek. 13. Orang tua Penulis yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada Penulis hingga terselesaikannya laporan Kerja Praktek ini. 14. Semua pihak yang telah membantu Penulis selama kegiatan maupun penulisan laporan Kerja Praktek yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu. Dalam penulisan dan penyusunan laporan Kerja Praktek ini, Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna serta masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan adanya berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca dan semua pihak. Akhir kata, Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi para pembaca dan semua pihak yang membutuhkan. iii

5 iv Semarang, 8 Juni 2017 Penulis iv

6 v DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Tempat dan Waktu Pelaksanaan Metode Kerja Praktek SEJARAH UMUM PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan Lokasi Perusahaan Ketenagakerjaan Visi dan Misi Perusahaan Visi Perusahaan Misi perusahaan Logo perusahaan Struktur Organisasi.6 3. SPESIFIKASI PRODUK Jenis Produk Kode Produksi Etiket Karton PROSES PRODUKSI Bahan Baku dan Bahan Pengemas Proses Produksi Mie Instan Ketebalan fisik etiket pada kemasan Indomie GSS dan GSSJ Jenis Pengemas Etiket pada Kemasan Indomie GSS dan GSSJ Uji Ketebalan Fisik Etiket pada Kemasan Indomie GSS.24 v

7 vi 5.3. Prinsip Kerja Digital Thickness Gauge Uji Ketebalan Fisik Etiket pada Kemasan Indomie GSSJ Perbandingan Uji Ketebalan fisik Etiket pada Kemasan Indomie GSS dan GSSJ Kesimpulan Daftar Pustaka vi

8 vii DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Logo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk... 5 Gambar 2. Produk Mi Instan Merek Indomie... 8 Gambar 3. Produk Mi Instan Merek Supermi... 9 Gambar 4. Produk Mi Instan Merek Sarimi Gambar 5. Produk Mi Instan Merek Sakura Gambar 6. Produk Bihun Instan Merek Pop Bihun Gambar 7. Produk Mi Instan Merek Pop Mie Gambar 8. Produk Mi Telur Merek Cap 3 Ayam Gambar 9. Kode Produksi Mi Instan Merek Intermie Gambar 10. Kode Produksi Etiket PT Indofood Gambar 11. Kode Produksi Karton PT Indofood Gambar 12. Diagram Alir Proses Produksi Mie Instan Gambar 13. Kode Jenis Plastik Gambar 14. Alat ukur digital thickness gauge vii

9 viii viii

10 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selama kami selaku mahasiswa Fakultas Teknologi Pangan berkuliah di Unika Soegijapranata, mahasiswa telah dibekali dengan ilmu pengetahuan yang terkait dalam dunia pangan. Dalam hal ini, mahasiswa juga dituntut menciptakan inovasi inovasi yang dapat memajukan teknologi bidang pangan. Oleh sebab itu, maka Unika Soejijapranata memberikan bekalan kepada mahasiswa agar dapat lebih mengembangkan ilmu dalam bidang pangan dengan praktek kerja sesungguhnya yaitu Kerja Praktek. Kesempatan yang penulis peroleh pada saat Kerja Praktek ini berlangsung pada bulan Januari. Tepat tanggal 2 Januari 2017 penulis mulai bekerja dan diakhiri pada tanggal 31 Januari Jam kerja yang diberlakukan bagi penulis sama dengan jam bekerja yang diberlakukan bagi pekerja Indofood yaitu adalah jam hingga jam untuk hari Senin hingga Jumat, dan jam hingga jam untuk hari Sabtu. Dalam kegiatan Kerja Praktek ini penulis memilih PT. Indofood (CBP) Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang selaku tempat yang akan menaungi penulis pada saat penulis melakukan Kerja Praktek. Industri pangan tersebut telah mengembangkan banyak hal positif dalam bidang pangan seperti sebagai inovator pembuat bumbu sambal rica rica, sambal matah dan lain sebagainya. Sehingga, perusahaan tersebut telah memiliki nama besar di Indonesia bahkan mancanegara. Produk yang dihasilkan dalam industri pangan tersebut tidak hanya bakmi, tetapi kecap, bumbu, bahkan snack. Selain itu, teknologi modern selalu mengacu pada perusahaan ini, standar yang tinggi akan menghasilkan produk yang tinggi pula. Sama halnya seperti perusahaan ini yang memiliki standar higienitas yang tinggi, kualitas, serta keamanan pangan yang senantiasa selalu diutamakan. 1

11 Tujuan Tujuan dilakukannya kerja praktek ini adalah untuk mempelajari proses produksi mie instan, mengetahui bahan dasar yang digunakan pada kemasan mie instan serta mengetahui ketebalan fisik yang menjadi pembeda antara Indomie Goreng Spesial (GSS) dan Indomie Goreng Spesial Jumbo (GSSJ) Tempat dan Waktu Pelaksanaan Tempat dilaksanakannya Kerja Praktek ini berlokasi di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang, Jalan Tambak Aji II/8, Ngaliyan, Semarang. Waktu pelaksanaan kerja praktek ini adalah selama hari kerja, yang dimulai Tepat tanggal 2 Januari dan diakhiri pada tanggal 31 Januari. Jam kerja yang diberlakukan bagi penulis sama dengan jam bekerja yang diberlakukan bagi pekerja Indofood yaitu adalah jam hingga jam untuk hari Senin hingga Jumat, dan jam hingga jam untuk hari Sabtu Metode Kerja Praktek Kerja Praktek dilakukan dengan metode pengamatan secara langsung, diskusi dengan para pegawai, wawancara, dan tanya jawab berkaitan dengan kegiatan kerja praktek. Kegiatan yang dilakukan selama Kerja Praktek ini adalah : Orientasi pabrik pada saat pertama masuk kerja dengan bapak Adi selaku HRD. Orientasi meliputi pengenalan tentang pabrik, peraturan dan tata tertib, dan hak kewajiban yang diterapkan pada pabrik untuk para pegawai serta penulis. Diskusi dengan pembimbing lapangan mengenai jadwal kegiatan selama kegiatan Kerja Praktek. Diskusi dan praktek langsung dengan QC RM, QC Process, dan QC Finished Good mengenai proses pengawasan mutu mie instan dari bahan baku hingga produk jadi. Pengamatan dan praktek secara langsung pada proses pengawasan mutu bahan baku hingga produk jadi. Studi pustaka (mengumpulkan hasil pengamatan dan data yang kemudian dibandingkan dengan literatur). 2

12 2.1. SEJARAH UMUM PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang pada awalnya berdiri dengan nama PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd yang berlokasi di Jakarta pada tanggal 27 April Kemudian pada tanggal 31 Oktober 1987 perusahaan ini mendirikan cabang di Semarang yang diresmikan oleh Menteri Perindustrian Ir. Hartarto bersama dengan Menteri Tenaga Kerja Soedomo. Kemudian, pada tanggal 1 Maret 1994 PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd bergabung dengan cabang perusahaan Indofood group dan berubah nama menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. yang secara spesifik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang mi instan. Kemudian perusahaan ini beralih nama menjadi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang dan nama ini digunakan hingga sekarang Lokasi Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle adalah divisi terbesar yang ada pada Indofood. Pabrik PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle telah tersebar di 17 kota. Dimulai dengan dibangunnya satu pabrik yang berlokasi di daerah Ancol, Jakarta yang merupakan pusat dari perusahaan tersebut, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk divisi noodle dewasa ini telah memiliki beberapa cabang perusahaan di dalam negeri yaitu meliputi Palembang, Medan, Pekanbaru, Lampung, Cibitung, Tangerang, Bandung, Surabaya, Semarang, Pontianak, Banjarmasin, Makasar, Jambi, dan Manado. Beberapa cabang perusahaan di luar negeri adalah Filipina, Beijing, Saudi Arabia, Siria, Malaysia, dan Afrika Selatan. Pada salah satu cabang PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle yang berada di Semarang, perusahaan ini terletak di kawasan industri Tambak Aji, tepatnya berada di Jalan Tambak Aji II No. 08, Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang Barat. Luas bangunan pabriknya mencapai m 2 dan luas tanahnya sebesar m 2. Bangunan dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Semarang. Perusahaan ini memproduksi mi instan siap saji yang dilengkapi 3

13 4 dengan pengemas dan bumbu serta minyaknya. Produk yang dihasilkan didistribusikan ke wilayah DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Jawa Tengah, meliputi Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, dan Nikimiku dengan varian flavor yang beragam. Ditinjau dari segi geografisnya, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divsi Noodle Cabang Semarang ini dibatasi oleh perusahaan-perusahaan lain, seperti : Sebelah Utara : PT. Lautan Luas Sebelah Selatan : PT. WOI Sebelah Timur : PT. Guna Mekar Industri Sebelah Barat : PT. Apollo Ketenagakerjaan Jumlah karyawan di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang kurang lebih sebanyak 800 orang, namun jumlah tersebut dapat berubah-ubah setiap bulan bergantung pada turn over karyawan. Waktu kerjanya dibagi menjadi 2 macam, yakni 5 hari kerja dan 6 hari kerja. Karyawan dengan waktu kerja 5 hari, dimulai pada pukul WIB dan berakhir pada pukul WIB untuk hari Senin hingga Jumat. Karyawan dengan waktu kerja 6 hari dimulai pada pukul WIB dan berakhir pada pukul WIB untuk hari Senin hingga Jumat. Sedangkan untuk hari Sabtu dimulai pada pukul WIB dan berakhir pada pukul WIB. Pada karyawan bagian produksi, waktu kerjanya dibagi menjadi menjadi 3 shift untuk hari Senin hingga Jumat yakni shift pertama pada pukul WIB, shift kedua pada pukul WIB, dan shift ketiga pada pukul WIB. Sedangkan untuk hari Sabtu, waktu kerja dibagi menjadi 2 shift, yaitu shift pertama pada pukul WIB dan shift kedua pada pukul WIB 4

14 2.4. Visi dan Misi Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk divisi Noodle Cabang Semarang mempunyai visi dan misi yang realistik, spesifik, dan meyakinkan. Visi dan misi tersebut merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan Visi Perusahaan Visi dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang adalah menjadi perusahaan penyedia makanan bermerek dan bermutu bagi jutaan konsumen di Indonesia dan juga di berbagai penjuru dunia Misi perusahaan Misi dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang adalah: Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi kami, dan teknologi kami. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan. Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi. Meningkatkan stakeholder s value secara berkesinambungan Logo perusahaan Logo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Logo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang 5

15 Struktur organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang dipimpin oleh seorang Branch Manager yang bertugas untuk memimpin dan mengarahkan semua kegiatan perusahaan demi mencapai produk yang berkualitas tinggi dengan selalu menerapkan sistem penjaminan mutu. Branch manager tersebut membawahi 6 departemen yakni : 1. Branch Human Resources Manager (BHRM) BHRM menaungi Departemen Human Resources yang memiliki tugas untuk, mengkoordinasi, merencanakan, mengendalikan, serta mengarahkan kegiatankegiatan yang berkaitan dengan sumber daya manusia, meliputi administrasi kepegawaian dan pengupahan, hubungan industrial, jaminan sosial, serta pelayanan umum demi mencapai sasaran perusahaan. 2. Purchasing Officer Purchasing officer membawahi Departemen Purchasing yang memiliki tugas untuk melakukan pengadaan barang-barang yang diperlukan oleh tiap departemen yang ada. 3. Factory Manager (FM) Seorang factory manager membawahi Departemen Manufacturing yang memiliki tugas untuk merencanakan, mengkoordinasi, mengendalikan, serta mengarahkan kegiatan manufacturing yang meliputi : a. Production Planning and Inventory Control (PPIC) Departemen ini dipimpin oleh PPIC supervisor yang bertugas untuk merencanakan jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) dan mengendalikan tingkat kesediaan raw material dan finished goods sehingga standar buffer stock tetap terjaga. b. Teknik Departemen ini dipimpin oleh technical supervisor yang bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan kegiatan di bagian teknik, baik dalam hal perbaikan maupun perawatan mesin, demi menjamin kelancaran proses produksi. 6

16 7 c. Production Departemen ini dipimpin oleh production SPV yang membawahi 3 production shift supervisor sekaligus yang memiliki tugas untuk merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan kegiatan produksi sesuai standar yang telah ditetapkan dan menjaga kelancaran proses produksi dengan tetap meminimalkan pemborosan Raw Material dan utilitas. d. Warehouse Departemen ini dipimpin oleh Warehouse Supervisor. Tugas dari warehouse supervisor adalah untuk merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan kegiatan pergudangan sehingga tercapai kesesuaian jumlah, keutuhan, dan keamanan barang. 4. Branch Process Development & Quality Control Manager (BPDQCM) BPDQCM membawahi departemen PDQC yang bertugas untuk mengendalikan mutu (Incoming Quality Control, Process Quality Control, Outgoing Quality Control) dan market audit. 5. Finance & Accounting Manager (FAM) FAM membawahi Departemen Finance & Accounting yang bertugas untuk merencanakan dan mengendalikan seluruh kegiatan keuangan, serta menyajikan laporan dan analisis keuangan sebagai pendukung operasional perusahaan. 6. Area Sales & Promotion Manager (ASPM) ASPM membawahi Departemen Marketing yang bertugas untuk merencanakan dan mengkoordinir strategi kegiatan promosi dan penjualan produk. 7

17 8 3. SPESIFIKASI PRODUK 3.1. Jenis Produk PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang memproduksi beberapa jenis mie instan dalam berbagai merk dan varian rasa. Produk-produk tersebut meliputi : 1. Indomie Indomie dikenalkan pertama kali pada tahun 1972 dengan varian rasa Indomie kuah rasa kaldu ayam, rasa tersebut disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia. Kemudian, pada tahun 1982, dikeluarkan varian rasa baru yaitu Indomie kuah rasa kari ayam. Lalu, pada tahun 1983, Indofood mulai meluncurkan produk Indomie goreng. Hingga sekarang, Indofood sudah memiliki beraneka ragam varian rasa produk Indomie, antara lain : Indomie kuah : rasa ayam bawang, ayam spesial, soto mie, kari ayam, dan lain-lain. Indomie goreng : rasa rendang, pedas, soto, ayam bawang, iga penyet, cabe ijo, dan lain-lain. Indomie goreng jumbo : mie goreng jumbo dan mie goreng jumbo rasa ayam panggang. Indomie Selera Nusantara : mie goreng cakalang, mie rasa empal gentong, mie rasa soto banjar limau kulit, dan lain-lain. Indomie kriting : mie kriting goreng rasa ayam panggang, mie kriting goreng rasa ayam cabe rawit, mie kriting goreng rasa spesial. Indomie kuliner Indonesia : mie kuah rasa soto lamongan dan mie goreng rasa dendeng balado. Indomie My Noodlez : rasa seaweed, rasa salmon teriyaki, rasa pizza cheese. Beberapa varian rasa produk Indomie dapat dilihat pada Gambar 2. 8

18 9 Gambar 2. Varian Rasa Produk Indomie 2. Supermi Supermi mulai diproduksi pada tahun 1968 sebagai mie instan serbaguna. Supermi adalah produk yang diluncurkan sebelum Indomie sebagai mie instan serbaguna, namun sesudah Indomie sebagai mie instan berbumbu. Varian rasa Supermi meliputi Supermi rasa ayam bawang, Supermi rasa ayam spesial, Supermi rasa kaldu ayam, Supermi rasa sop buntut, dan lain-lain. Beberapa varian rasa produk Supermi dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Varian Rasa Produk Supermi 9

19 10 3. Sarimi Varian rasa Sarimi meliputi, Sarimi rasa ayam bawang, Sarimi rasa soto koya, Sarimi rasa baso sapi, Sarimi goreng ayam kecap, Sarimi goreng ayam kremes, Sarimi goreng sate, Sarimi goreng pecel, dan lain-lain. Adapun Sarimi terbagi menjadi 2 pilihan yakni isi 1 (single) dan isi 2. Beberapa varian rasa produk Sarimi dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Varian Rasa Produk Sarimi 4. Mie Sakura Mie Sakura juga terdiri dari mie goreng serta mie kuah. Varian rasa Mie Sakura meliputi Sakura rasa ayam kecap pedas, Sakura rasa soto ayam, Sakura rasa baso sapi, Sakura mi goreng, dan lain-lain. Varian rasa produk Mie Sakura dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Varian Rasa Produk Mie Sakura 10

20 11 5. Pop Bihun Pop Bihun merupakan salah satu produk bihun instan yang terbuat dari bahan baku beras. Varian rasa Pop Bihun meliputi Pop Bihun spesial rasa kari ayam pedas, Pop Bihun spesial rasa ayam bawang, Pop Bihun spesial rasa soto ayam, Pop Bihun spesial goreng spesial, Pop Bihun regular rasa soto ayam, dan lain-lain. Varian rasa produk Pop Bihun dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Varian Rasa Pop Bihun 6. Pop Mie Pop Mie merupakan jenis mie instan yang dikemas dalam bentuk cup. Pop Mie mulai diproduksi pada tahun Varian rasa Pop Mie juga beraneka ragam, yaitu Pop Mie rasa ayam, Pop Mie rasa ayam bawang, Pop Mie rasa baso, Pop Mie rasa soto ayam, Pop Mie goreng spesial, Pop Mie goreng pedas, dan lain-lain. Adapun Pop Mie terbagi menjadi 2 pilihan porsi, yaitu porsi mini dan porsi jumbo. Beberapa varian rasa produk Pop Mie dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Varian Rasa Produk Pop Mie 11

21 12 7. Mie Telur Cap 3 Ayam Mie Telur Cap 3 Ayam adalah produk mie yang mudah diolah menjadi masakan utama dengan berbagai kreasi. Mie Telur Cap 3 Ayam terbagi menjadi 2 jenis yaitu Mie Telur keriting dan Mie Telur bulat. Produk Mie Telur Cap 3 Ayam dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Produk Mie Telur Cap 3 Ayam 8. Intermi Intermi merupakan produk mie instan yang terbagi menjadi 2 jenis yaitu mie kuah dan mie goreng. Varian rasa Intermi meliputi Intermi goreng, Intermi rasa baso sapi, Intermi rasa kaldu ayam, Intermi rasa ayam bawang, dan lain-lain. Varian rasa produk Intermi dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Varian Rasa Produk Intermi 12

22 Kode produksi Setiap kemasan produk mie instan yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang memiliki kode produksi yang berbeda. Tujuan dari adanya kode produksi tersebut adalah untuk mengetahui expired date (tanggal kadaluwarsa), tempat produksi, umur simpan, shift pembuatan, dan juga mesin pengemas dari produk mie tersebut Etiket Gambar 10. Kode produksi etiket PT Indofood Keterangan: 1. Tempat produksi Pada gambar tertera tulisan SMG yang artinya tempat produksinya di semarang. 2. Expired date Format penulisannya yaitu ddmmyy artinya tanggal, bulan, dan tahun. Contoh: Umur simpan Umur simpan pada mie instan adalah 8 bulan, sedangkan pop mie adalah 6 bulan. 4. Shift pembuatan Dalam gambar tertera B1 yang artinya produk ini dibuat oleh grup B pada waktu shift 1. 13

23 Karton Gambar 11. Kode produksi karton yang digunakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK. Divisi Noodle Cabang Semarang. Keterangan: 1. Tempat produksi Pada gambar tertera tulisan SMG yang artinya tempat produksinya di semarang. 2. Expired date Format penulisannya sedikit berbeda dibandingkan dengan format penulisan expired date di etiket. 3. Shift pembuatan Dalam gambar tertera A3 yang artinya produk ini dibuat oleh grup A pada waktu shift 3. 14

24 4. PROSES PRODUKSI 4.1. Bahan Baku dan Bahan Pengemas Produk mie instan dibuat dengan bahan baku tepung terigu, air alkali, dan minyak. Berikut ini merupakan bahan baku dan bahan pengemas yang digunakan dalam proses produksi mie instan : 1. Tepung terigu Tepung terigu yang digunakan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang merupakan produk dari PT. Bogasari Flour Mills Surabaya yang termasuk ke dalam Indofood Group. Tepung terigu adalah bahan baku paling utama dalam proses pembuatan mie instan. Tepung terigu berasal dari biji gandum (Triticum vulgare) yang telah mengalami proses penggilingan (Astawan, 2008). Penggunaan tepung terigu sebagai bahan baku mie adalah karena tepung terigu memiliki kemampuan untuk dapat membentuk gluten ketika bercampur dengan air. Menurut Astawan, (2008). Sifat elastis dari gluten tersebut menyebabkan mie tidak mudah putus dalam proses pencetakan maupun pemasakan. Hal ini diperkuat oleh Nitasari, (2003) bahwa, kandungan gluten membentuk struktur tiga dimensi yang berfungsi sebagai kerangka mie sehingga akan menyebabkan mie menjadi lebih kuat 2. Air alkali Air alkali juga merupakan bahan baku yang tidak kalah penting dalam pembuatan mie instan. Air alkali ini terdiri dari campuran beberapa ingredient dengan air. Menurut (Suyanti, 2008). Penggunaan air alkali memiliki fungsi untuk mengubah sifat pati tepung terigu dan menyebabkan mie menjadi lebih kenyal, menguatkan struktur gluten sehingga mie menjadi lebih lentur, serta mengubah zat warna (pigmen) dalam terigu sehingga lebih cerah. 3. Minyak goreng kelapa sawit Minyak merupakan medium penggorengan suatu produk pangan. Minyak memiliki fungsi sebagai penambah rasa gurih dan kalori bahan pangan serta medium penghantar panas (Ketaren, 2008). Jenis minyak yang digunakan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tblk. Divisi Noodle Cabang Semarang adalah minyak goreng kelapa sawit. Minyak kelapa sawit adalah minyak yang dihasilkan dari inti kelapa 15

25 16 sawit (palm kernel oil). Minyak ini mengandung pro vitamin A yang murah dan sumber vitamin E yang berperan sebagai antioksidan. Selain itu, menurut Ketaren, (2008), minyak kelapa sawit juga mengandung perbandingan asam lemak tidak jenuh yang hampir sama, yaitu 40 % asam oleat dan 44 % asam palmitate. 4. Bahan pengemas Tujuan pengemasan adalah untuk melindungi bahan pangan dari kerusakan fisik akibat tekanan dan cemaran, memudahkan penyimpanan, pengangkutan, dan distribusi, serta meningkatkan umur simpan produk Suyanti, (2008). Untuk mempertahankan mutu produknya, jenis kemasan yang digunakan untuk mengemas produk mie instan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tblk. Divisi Noodle Cabang Semarang adalah etiket dan karton. Kemasan etiket digunakan sebagai kemasan primer, etiket terdiri dari campuran plastik OPP dan plastik PP. Plastik OPP (Oriented Polypropylene) berfungsi sebagai bagian yang akan dicetak. Menurut Sampurno, (2006). Plastik OPP memiliki sifat barrier / penghalang yang sangat baik terhadap uap air, sangat transparan, harga lebih murah dari film lain, dan memiliki ketahanan terhadap suhu yang cukup baik. Untuk plastik PP, menurut Suyanti, (2008), sifatnya adalah ringan, memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak, daya tembus uap rendah, dan stabil terhadap suhu tinggi. Sedangkan kemasan karton berfungsi sebagai kemasan sekunder setelah kemasan plastik etiket Proses Produksi Mie Instan Tahap-tahap proses produksi mie instan di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Semarang adalah sebagai berikut : 1. Pengayakan tepung Pada proses ini, tepung yang terlebih dahulu telah dianalisa oleh QC field dan juga QC analis, dituangkan ke dalam screw yang telah dilengkapi penyaring / ram. Tujuan dari adanya penyaring / ram sendiri adalah supaya dapat menahan kotoran / cemaran seperti sekam, serangga, kutu, dan bahan asing lain sehingga tidak membahayakan produk mie instan yang dihasilkan. Proses pengayakan tepung ini merupakan salah satu titik kritis dalam tahap produksi mie instan. Hal ini disebabkan karena apabila dalam tahapan ini tidak dilakukan dengan tepat, maka 16

26 17 seluruh produk yang dihasilkan akan ditolak karena dapat membahayakan konsumen sehingga dapat menyebabkan kerugian pula bagi perusahaan. Selain secara fisik, seorang QC akan memastikan bahwa parameter-parameter kimiawi seperti kadar air, iron s spot dan kadar abu sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kemudian, tepung yang sudah diayak dan bebas dari cemaran dialirkan / dihisap melalui pipa menuju ke mixer. 2. Pencampuran (Mixing) Setelah tahap screw, tepung dialirkan menuju ke mixer sehingga terjadi pencampuran antara tepung dan larutan alkali hingga adonan menjadi homogen. Waktu yang dibutuhkan untuk mencampur berbeda-beda tergantung ukuran mi instan yang diproduksi, sekitar 10 hingga 15 menit. Proses pencampuran dilakukan di lantai 2. Setelah itu adonan diturunkan menuju ke Feeder Press. Pihak QC akan melakukan pemeriksaan terhadap adonan yang terbentuk setelah mixing seperti pengujian fisik dan organoleptik serta analisa kimiawi. Pengamatan terhadap fisik di antaranya adalah mengamati ada tidaknya cemaran dalam larutan alkali yang dapat mengganggu produk akhir, lama pengadukan dan jumlah larutan alkali yang ditambahkan ke adonan. Sedangkan analisa kimiawi meliputi analisa kadar air adonan. 3. Pembentukan lembaran adonan / Pressing / Rolling Setelah adonan tercampur rata, adonan mie ditampung di dalam feeder. Kemudian, adonan tersebut dilewatkan pada mesin roll press sehingga akan diperoleh lembaran adonan mie. Pada tahapan ini, dilakukan pengecekan terhadap ketebalan lembaran adonan mie. Apabila ketebalan adonan tidak sesuai dengan standar, maka akan dilakukan penolakan sehingga mesin akan dimatikan dan dilakukan pemrosesan ulang sehingga ketebalan mie dapat sesuai dengan yang diinginkan. 4. Slitting & Waving Selanjutnya adoanan yang sudah berbentuk lembaran-lembaran tadi masuk ke dalam mesin slitting. Pada proses slitting ini mesin bekerja dengan prinsip seperti sisir rambut. Lembaran adonan yang sudah tipis dipotong menjadi untaian yang panjang. Selain itu setelah adonan mie juga masuk tahap waving yang bertujuan 17

27 18 menghasilkan untaian mie yang berbentuk menggelombang. Untaian mi membentuk gelombang-gelombang karena perbedaan kecepatan antara conveyor slitter dengan conveyor steaming box. Kecepatan pada conveyor slitter lebih cepat daripada conveyor steaming box, sehingga untaian mi yang ada di conveyor slitting menjadi menumpuk dan akibatnya untaian mi menjadi bergelombang. 5. Pengukusan (Steaming) Setelah adonan mie berbentuk untaian dan bergelombang, kemudian adonan mie dilewatkan ke dalam steam box yang dialiri uap yang bersuhu ± 100ºC. Pada tahapan ini, dilakukan pengontrolan pada tekanan uap masuk dan keluar yang digunakan. Hal ini disebabkan karena jika tekanan uap yang masuk maupun keluar tidak sesuai maka dapat menyebabkan adonan mie masih mentah. Apabila diperoleh adonan mie yang masih mentah, maka proses dihentikan dan adonan mie yang masih mentah disingkirkan / dibuang. 6. Pemotongan (Cutting) dan pelipatan Setelah untaian mie dikukus, kemudian dilakukan pemotongan untaian mie dan pelipatan sehingga untaian mie menjadi dua tumpuk. Alat yang digunakan pada tahapan ini adalah cutter dan folder. Fungsi cutter sendiri adalah untuk memotong untaian mie. Sedangkan fungsi folder adalah untuk melipat mie. 7. Penggorengan (Frying) Pada tahapan ini, dilakukan penggorengan pada potongan mie basah menggunakan minyak dengan suhu ± 120ºC 160 ºC. Penggorengan ini bertujuan untuk menurunkan kadar air mie dari % menjadi ± 3,5% sehingga mie dapat bertahan selama 8 bulan. Selain itu, dengan penggorengan ini mie menjadi matang. Pada proses ini, dilakukan pengontrolan pada suhu minyak goreng yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya case hardening, yaitu bagian luar dari mie telah matang namun bagian dalam mie masih mentah karena adanya pemanasan secara tiba-tiba. Selain pengontrolan suhu minyak, kadar FFA minyak juga diukur oleh QC analis supaya mencegah terjadinya ketengikan pada produk mie yang dihasilkan. 18

28 19 8. Pendinginan (Cooling) Setelah mie digoreng dan ditiriskan, kemudian dilakukan pendinginan pada cooling box, yakni lorong kotak pendinginan yang dilengkapi dengan kipas angin atau fan. Untuk menarik udara panas dari proses pendinginan mie, cooling box dilengkapi dengan adanya exhauster berupa blower sehingga udara panas dapat keluar dan proses pendinginan berlangsung lebih cepat dan efektif. 9. Pengemasan (Packaging) Tahapan akhir dari proses produksi mie adalah pengemasan, yakni pengemasan mie dengan bumbu, bubuk cabe atau saus sambal, minyak, kecap, ataupun sayuran kering menggunakan kemasan etiket. Pengemasan mie bertujuan untuk melindungi mie dari kemungkinan rusak atau tercemar sehingga kualitas mie dapat dipertahankan. Kemudian, bungkus mie dimasukkan ke dalam karton untuk memudahkan proses distribusi produk. Setelah itu, setiap karton mie dilewatkan ke conveyor dan disimpan di gudang serta siap untuk didistribusikan. Diagram alir proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar

29 20 Tepung Tepung Terigu Pengayakan Larutan Alkali Pencampuran Penyaringan Pengepresan Slitting Slitting & Waving Pengukusan Pemotongan dan pelipatan Penggorengan Minyak Goreng Pendinginan Pengemas Pengemasan Bahan Pelengkap Produk Mie Instan Gambar 12. Diagram Alir Proses Produksi Mie Instan di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. 20

30 5. Ketebalan fisik etiket pada kemasan Indomie GSS dan GSSJ 5.1. Jenis pengemas etiket pada kemasan Indomie GSS dan GSSJ Kemasan etiket yang digunakan pada kemasan Indomie Goreng Spesial dan Indomie Goreng Spesial Jumbo memiliki bahan yang terdiri dari plastik jenis PP dan OPP. Pada setiap jenis kemasan plastik tertera kode-kode yang digunakan untuk memberi tanda bahan pembuatan kemasan plastik tersebut. The Society of Plastic Industry mengeluarkan kebijakan ini pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan setelah itu kebijakan ini diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti (ISO). Angka-angka tersebut dikenal sebagai sistem kode identifikasi resin. Sistem kode resin ini dapat mengelompokkan botol dan kemasan plastik yang ditemukan pada limbah berdasarkan kandungan resinnya. Menurut Majari magazine, (2009) Sistem kode ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan para penyedia jasa daur ulang dan juga memberikan konsistensi dan keseragaman sistem pada manufaktur plastik yang dapat diterapkan secara internasional. Pemberian kode tersebut dapat memudahkan para konsumen untuk mengenali keamanan dan bahaya kemasan plastik. Kode tersebut terdapat di bawah kemasan plastik berupa angka dan huruf sesuai dengan jenis kemasan yang dipakai dalam lingkaran segitiga atau logo daur ulang. Seperti dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 13. Kode Jenis Plastik ( Sumber : 21

31 22 A. PP 15 Mikron Pada kemasan etiket digunakan plastik jenis PP 15 Mm, pada plastik jenis PP 15 Mm tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya dengan tulisan PP 15 Mm (polypropylene). PP 15 Mm adalah kemasan pilihan terbaik untuk bahan plastik, yang khususnya berhubungan dengan makanan dan juga minuman, contohnya jenis plastik PP 15 Mikron ini biasa digunakan sebagai tempat menyimpan makanan, botol minum dan botol minum untuk bayi. Plastik jenis PP 15 Mm memiliki karakteristik tidak berwarna yaitu transparan, tidak jernih ataupun berawan, memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak, lebih ringan dan juga kuat serta memiliki daya tembus uap yang rendah, mengkilap dan juga lebih stabil terhadap suhu tinggi. Sifat yang dimiliki antara lain keras tetapi fleksibel, kuat, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya, tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak, melunak pada suhu 140ºC. Dalam dunia industri makanan, PP 15 Mm bisa digunakan untuk pembungkus biskuit, kantong chips kentang, krat serealia, pita perekat kemasan dan sedotan (Heldi, 2008). Jenis plastik PP 15 Mm juga memiliki sifat thermoplastik yaitu dapat meleleh jika dipanaskan, dapat mengeras jika didinginkan, dan dapat mengalami proses pelunakan dan pengerasan beberapa kali. Oleh karena itu, blok mi yang sudah berada dalam kemasan etiket yang terdiri dari bahan plastik jenis PP 15 Mm tersebut dijauhkan dari sinar matahari, dan juga diawasi suhu ruangan yang menjadi tempat penyimpanan barang produk tersebut. Pada kerja praktek yang penulis lakukan, penulis membantu pegawai QC Packaging untuk mengecek dan mengontrol gudang etiket yang berisi gulungan kemasan kemasan Indomie, Sarimi, Supermi, Intermi, dan Popmie dengan berbagai jenis flavor. Pada saat pengecekan berlangsung, penulis mengamati bagian bagian dari kemasan etiket yang berada di gudang etiket. Kemasan etiket cukup tebal dan juga tidak mudah robek. Hal ini bertujuan agar produk yang berada di dalam kemasan dapat tahan lama dan tidak mudah terkontaminasi oleh mikroorganisme, (Tim publikasi bersama, 2006). Kemasan etiket yang terdiri dari 2 lapisan jenis plastik yang berbeda yaitu jenis plastik PP dan OPP dapat dengan kuat melindungi blok mi yang terdapat di dalam kemasan

32 23 etiket tersebut. Kemasan etiket memiliki warna dan tulisan yang menarik yang dihasilkan dari printing antara lapisan PP 15 Mm dan OPP 20 Mm tersebut. Tujuan dari printing adalah untuk memberi warna pada kemasan etiket agar terlihat lebih menarik dan juga memberi informasi pada konsumen jenis flavor yang dipasarkan. B. OPP 20 Mm Kemasan etiket yang digunakan pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang, adalah plastik dengan jenis OPP 20 Mm. OPP atau Oriented Polystyrene memiliki fungsi sebagai protektor dari produk makanan yang berada di dalam kemasan, meningkatkan nilai estetika pada kemasan, dan sebagai bahan promosi perusahaan. Menurut Coles (2003) OPP 20 Mm juga memiliki fungsi ekstra yaitu sebagai pelindung produk makanan yang memiliki sensitivitas terhadap kelembaban. Seperti halnya blok mi yang telah dikeringkan dengan suhu tertentu dan memilik kadar AW yang harus dijaga agar selalu awet sesuai dengan tanggal kadaluarsa bagi masing masing produk mi, produk ini memerlukan kemasan yang dapat melindungi dari kelembaban udara di luar ataupun di dalam kemasan. Fungsi dan tujuan dari printing adalah sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu untuk memberi warna pada kemasan etiket agar terlihat lebih menarik dan juga memberi informasi pada konsumen apa jenis flavor yang dipasarkan. Penggunaan kemasan etiket pada produk mi ini menjadi salah satu daya tarik konsumen untuk membeli produk, semakin menarik dan semakin jelas warna dan jenis flavor yang tertera makan konsumen pun akan semakin penasaran dan akan membeli produk tersebut. Tidak luput dari pemasaran produk, kemasan etiket pun menjadi tolak ukur dari produk mi instan yang siap dipasarkan, jika kemasan etiket tidak baik maka konten blok mi tersebut juga dipastikan tidak baik dan tidak dapat dikonsumsi. Hal ini dikemukakan oleh BPOM (2008) yaitu jika kemasan produk telah terbuka atau tidak rapat dan tidak tersegel maka produk makanan ataupun minuman di dalamnya sudah tidak layak dikonsumsi.

33 Uji ketebalan fisik etiket pada kemasan Indomie GSS Pada uji ketebalan ini diperlukan alat pengukur yang bernama digital thickness gauge, alat tersebut dapat mengukur ketebalan plastik ataupun kertas pada ketebalan dalam satuan inch dan hasil yang tertera akan ditampilkan secara digital. Standar kemasan Indomie GSS memiliki standar ketebalan etiket yaitu antara 33 37, berat lembaran etiket yaitu 13,25-14,25 kg, panjang pitch yaitu mm, dan lebar yaitu mm. Hal ini semua sudah diatur dalam ukuran standar yang senantiasa digunakan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. Pengukuran tidak hanya dengan mengukur ketebalan dari plastik etiket akan tetapi dengan mengukur panjang dari pitch tersebut menggunakan penggaris panjang. Pitch adalah garis batas antara kemasan etiket yang memiliki warna hitam dari ujung kanan ke ujung kiri dan diukur serta disesuaikan dengan standar yang ada. Lebar dari kemasan etiket juga diukur menggunakan penggaris panjang dan dibandingkan dengan ukuran standar yang telah tersedia. Pada ketebalan fisik etiket pada kemasan Indomie Goreng Spesial memiliki tebal yang lebih tipis jika dibandingkan dengan kemasan indomie Goreng Spesial Jumbo. Hal ini disesuaikan dengan konten blok mi yang terbungkus di dalamnya, Indomie Goreng Spesial memiliki ukuran blok mi yang jauh lebih kecil apabila di bandingkan Indomie Goreng Spesial Jumbo. Maka dari itu, kemasan etiket yang digunakan pun memiliki standar yang berbeda pula dengan kemasan etiket Indomie Goreng Spesial. Menurut teori Khomsan, (2003) keamanan gizi dalam pangan yang terdapat pada mi instan tersebut dapat dipegaruhi oleh kemasan yang sesuai pula. Kemasan yang buruk dapat berdampak buruk pula pada konten dalam kemasan. Dalam hal ini, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang telah sangat mengontrol keamanan kemasan dan dampak yang akan ditimbulkan pada konten kemasan yaitu blok mi yang akan dipasarkan. Maka dari itu, peran penting QC atau Team Quality Control sangat dibutuhkan dalam pengecekan kemasan ini, mulai dari bahan baku hingga finish good semua tidak jauh dari peran QC.

34 Prinsip kerja digital thickness gauge Pada Gambar 14. Alat ukur digital thickness gauge Alat ukur ketebalan yang digunakan dalam pengukuran di kemasan etiket dan tutup cup noodle di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. Menurut Sayer, (2000) digital thickness gauge memiliki prinsip kerja dengan cara yaitu menjepitkan objek yang akan diukur ketebalannya dan dengan otomatis hasil sudah keluar dalam layar secara digital sehingga memudahkan pengguna untuk membaca, dan yang dilakukan pengguna selanjutnya hanya mencatat angka yang dikeluarkan dari alat tersebut dan membandingkan ukuran antara kemasan indomie satu dan lainnya sesuai dengan standar yang telah ada. Dalam pengukuran ini cukup diambil 8 pieces sampel. Jika ukuran terpaut sangat jauh dengan standar yang digunakan maka satu gulungan etiket tidak digunakan dan diganti dengan gulungan baru yang sesuai dengan standar. Biasanya dalam pengukuran tersebut barang yang diukur hanya terpaut selisih yang sangat kecil dengan standard yang digunakan dan masih masuk dalam ukuran standar yang digunakan. Akan tetapi, hal ini jarang terjadi mengingat betapa selektifnya dan ketatnya pihak PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang dalam memilih dan mengontrol barang barang yang akan digunakan. Hal ini menyebabkan kualitas dan kuantitas produk dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang selalu terjaga. Ukuran yang digunakan dalam alat tersebut adalah dengan menggunakan satuan 0,1 mm. Dalam quality control packaging alat tersebut tidak hanya digunakan dalam pengukuran kemasan etiket saja akan tetapi tutup dari cup noodle popmie yang juga membutuhkan pengukuran ketebalan agar sesuai dengan standar yang tertera.

35 Uji ketebalan fisik etiket pada kemasan Indomie GSSJ Uji ketebalan ini memerlukan alat yang sama dengan cara mengukur ketebalan fisik etiket pada kemasan Indomie Goreng Spesial, akan tetapi standar yang diberikan pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur berbeda yaitu standar ketebalan etiket pada kemasan Indomie Goreng Spesial Jumbo. Ketebalan etiket 38-42, berat lembaran etiket yaitu 19,50-21,50, panjang pitch yaitu , dan lebar kemasan etiket yaitu Pengukuran menggunakan alat yang sama seperti halnya mengukur kemasan etiket Indomie Goreng Spesial. Ketebalan fisik etiket pada kemasan Indomie Goreng Spesial Jumbo memiliki ukuran yang relatif lebih tebal jika dibandingkan dengan ketebalan kemasan pada Indomie Goreng Spesial. Hal ini dipengaruhi oleh konten dalam kemasan tersebut. Blok mi pada Indomie Goreng Spesial Jumbo memiliki ukuran dua kali lipat jika dibandingkan dengan ukuran blok mi Indomie Goreng Spesial. Ukuran blok mi yang lebih besar menyebabkan kemasan pelindung yang digunakan harus lebih kuat dan tidak mudah robek. Maka dari itu, ketebalan etiket menjadi salah satu tolak ukur untuk kualitas produk. Umur simpan dari produk pun tergantung dengan kemasan yang digunakan. Jika kemasan yang digunakan lebih tebal maka akan semakin awet pula umur simpannya, sebaliknya jika kemasan yang digunakan tipis maka akan mempercepat umur simpan juga. Berat gulungan kemasan etiket produk Indomie GSSJ juga berbeda dengan berat gulungan kemasan etiket pada produk Indomie GSS hal ini dikarenakan ketebalan konten blok mi yang berbeda pula. Sehingga berat yang dihasilkan pun berbeda. Panjang pitch yang diukur pun memiliki perbedaan dikarenakan ukuran yang lebih besar dan juga lebih panjang bagi kemasan Indomie GSSJ. Hal ini didukung oleh Nurminah, (2002) bahwa kemanan berbagai produk mkanan dapat dilihat dari cara pengemasan serta kemasan yang digunakan. Jika kemasan yang digunakan tidak sesuai standar maka dapat dipastikan bahwa konten produk makanan di dalam kemasan tersebut juga tidak layak konsumsi dan tidak baik untuk dikonsumsi.

36 Perbandingan uji ketebalan fisik etiket pada kemasan Indomie GSS dan GSSJ Dapat dilihat dari data yang diperoleh di atas ketebalan fisik etiket Indomie Goreng Spesial dan Indomie Goreng Spesial Jumbo memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari mulai ketebalan, berat etiket, panjang pitch, dan juga lebar. Standar yang dimiliki pun berbeda antara kemasan etiket Indomie Goreng Spesial dan Indomie Goreng Spesial Jumbo. Indomie Goreng Spesial memiliki ukuran blok mi yang lebih kecil apabila dibandingkan dengan ukuran blok mi Indomie Goreng Spesial Jumbo maka dari itu, ketebalan yang diperlukan pun berbeda. Menurut Averus, (2008) ketebalan kemasan pelindung dari produk makanan memiliki pengaruh bagi produk makanan tersebut. Dari penelitian yang telah saya amati, semakin besar blok mi yang dihasilkan akan semakin tebal pula kemasan etiket yang digunakan. Hal ini menunjukkan pula bahwa PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang selalu memperhatikan kualitas dan kuantitas produk nya yang siap dipasarkan dengan jumlah yang besar. Dari kedua produk yang telah dibandingkan sebenarnya memiliki kekuatan yang sama dan tidak mudah robek pula. Hanya berbeda ketebalan antara produk Indomie Goreng Spesial, dan Indomie Goreng Spesial Jumbo tidak mempengaruhi konten blok mi yang terdapat didalam kemasan, selagi kemasan etiket rapat dan tersegel produk Indomie tersebut aman untuk dikonsumsi. Perbedaan dari panjang pitch, berat gulungan etiket, ketebalan etiket, dan lebar etiket merupakan hal pokok yang harus dikontrol. Disesuaikan pula ukuran ketebalan fisik etiket yang akan digunakan sebagai pelindung dari blok mi tersebut. Hal ini sesuai dengan Apriadji, (2007) yaitu bahwa pengemasan produk makanan dapat mempengaruhi kualitas produk makanan yang terdapat di dalam kemasan, jika kemasan yang digunakan baik dan tidak cacat maka begitu pula produk makanan yang terdapat didalamnya. Hal ini didukung oleh Nurminah, (2002) bahwa kemanan berbagai produk makanan dapat dilihat dari cara pengemasan serta kemasan yang digunakan. Jika kemasan yang digunakan tidak sesuai standard maka dapat dipastikan bahwa konten produk makanan di dalam kemasan tersebut juga tidak layak

37 28 konsumsi dan tidak baik untuk dikonsumsi. Akan tetapi, hal tersebut sangat dihindari oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang sangat memperhatikan keamanan pangan dan sangat teliti untuk mengontrol kemasan kemasan yang akan digunakan dalam proses pengemasan hingga pemasaran dan diterima di tangan konsumen yang tidak hanya berasal dari Indonesia akan tetapi juga mancanegara.

38 29 6. Kesimpulan Kemasan etiket yang digunakan pada kemasan Indomie GSS dan Indomie GSSJ memiliki bahan yang terdiri dari plastik jenis PP dan OPP Plastik jenis PP 15 Mikron memiliki karakteristik tidak berwarna yaitu transparan, tidak jernih ataupun berawan, memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak, lebih ringan dan juga kuat serta memiliki daya tembus uap yang rendah, mengkilap dan juga lebih stabil terhadap suhu tinggi. Sifat lain yang dimiliki antara lain keras tetapi fleksibel, kuat, permukaan berlilin, tidak jernih tapi tembus cahaya, tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak, melunak pada suhu 140ºC. OPP 20 milimeter memiliki fungsi sebagai protektor dari produk makanan yang berada di dalam kemasan, meningkatkan nilai estetika pada kemasan, dan sebagai bahan promosi perusahaan. Parameter standar kemasan etiket pada kemasan Indomie GSS maupun Indomie GSSJ yakni ketebalan, berat, panjang pitch, dan lebar etiket sesuai dengan standar yang ditetapkan. Blok Indomie GSS memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan blok mi ukuran GSSJ, maka ketebalan yang diperlukan pun berbeda.

39 30 7. DAFTAR PUSTAKA Ali Khomsan Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. Apriadji, Wied Harry Healthy Fast food. Jakarta: penertbit PT Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI Astawan, M, dan Kasih, A.L Khasiat Warna Warni Makanan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Avérous, L Polylactic Acid: Synthesis, Properties and Applications, dalam Monomers, Polymers and Composites from Renewable Resources (Ed Mohamed Naceur Belgacem dan Alessandro Gandini), 1 st Editon, Chapter 21. Amsterdam: Elsevier Ltd Coles, Richard, McDowell, Derek, Kirwan, Mark J, Food Packaging Technology. Blackwell Publishing Ltd; London Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Materi Talkshow di RRI tentang Kemasan Pangan Heldi, Bahaya Pemakaian Plastik. http//heldi.net/2008/07/bahaya-pemakaian- plastik/. Diakses tanggal 16 Maret Ketaren, S. (2008). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Nitasari, L. (2003). Proses Produksi Mie Instan dan Evaluasi Perencanaan Sanitasi Perusahaan di PT. Tiga Pilar Sejahtera. UGM. Yogyakarta.

40 31 Nurminah M Penelitian sifat berbagai bahan kemasan plastik dan kertas serta pengaruhnya terhadap bahan yang dikemas. USU. Digital library. Sampurno. S. dkk Prosedur Analisa Bahan Makan dan Pertanian. Yogyakarta. Sayer, Michael & Mansingh, Abhai Measurement, Instrumentation and Experiment Design in Physics and Engineering, New Delhi: Prentice-Hall of India. Suyanti Membuat Mie Sehat. Penebar Swadaya. Jakarta. Tim Publikasi Bersama: Himpunan Polimer Indonesia, Inaplas, Federasi Pengemas Indonesia. Produk Plastik yang Aman Digunakan

41 32 8. Lampiran 8.1. Plagscan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG 2.1 SEJARAH PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK Pada awalnya PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Divisi Noodle didirikan

Lebih terperinci

PELAKSAANAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO) DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG FINISHED GOODS

PELAKSAANAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO) DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG FINISHED GOODS PELAKSAANAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO) FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG Eunike Yunita Susilo 14.I1.0193 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Perkembangan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INDOMIE DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INDOMIE DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INDOMIE DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG EVALUASI UMUR SIMPAN SEASONING SECARA ORGANOLEPTIK DAN KIMIA PADA PRODUK MIE INSTAN DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG ANALISIS KIMIA KADAR ABU DAN GLUTEN PADA TEPUNG CAKRA KEMBAR, SEGITIGA HIJAU, DAN SEGITIGA BIRU SEBAGAI BAHAN BAKU UTAMA PEMBUATAN MI INSTAN DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG PENGAWASAN MUTU BERDASARKAN UJI FISIK DAN KIMIA TEPUNG TERIGU PADA BAHAN BAKU PEMBUATAN MIE INSTAN DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk merupakan market leader produk mie instan pertama kali yang muncul pada tahun 1970 dengan nama PT. Sanmaru Food

Lebih terperinci

PENENTUAN REJECT FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

PENENTUAN REJECT FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG PENENTUAN REJECT FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Lebih terperinci

PENGAWASAN MUTU PRODUK MIE INSTANT PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG

PENGAWASAN MUTU PRODUK MIE INSTANT PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG PENGAWASAN MUTU PRODUK MIE INSTANT PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indosnack yang terletak di Bekasi, didirikan pada Tahun 1995 yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan makanan ringan. PT Indosnack merupakan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK Oleh : Muhamad Triwibowo (34412832) Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M.Sc Latar Belakang PENDAHULUAN Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama sebuah perusahaan pada umumnya adalah untuk mendapatkan laba. Apapun strategi yang dilakukan adalah untuk laba. Dari laba yang diperoleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1970-an, industri mie instan di Industri mulai berkembang. Akan tetapi, hanya ada satu atau dua perusahaan di Indonesia yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK INDOMIE DAN POPMIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG

ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK INDOMIE DAN POPMIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK INDOMIE DAN POPMIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai produsen penghasil mie terbesar. Dalam Standar Nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai produsen penghasil mie terbesar. Dalam Standar Nasional Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya permintaan mie instant di pasaran menjadikan Indonesia sebagai produsen penghasil mie terbesar. Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 3551-1994,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih luas tentang bidang produksi yang dijalankan dari Pihak Instansi terkait.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih luas tentang bidang produksi yang dijalankan dari Pihak Instansi terkait. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka mendekatkan kerjasama antara pihak sekolah SMK begitupun dengan para peserta didiknya dengan pihak instansi atau pihak perusahaan (pabrik) maka dari itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai perusahaan melakukan inovasi-inovasi baru terhadap produk yang telah mereka luncurkan. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi Produksi kedelai (ton) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempe merupakan salah satu makanan tradisional di Indonesia yang terbuat dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.1 ; Juni 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW *RIZKI AMALIA 1, HAMDAN AULI

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB X PENGAWASAN MUTU

BAB X PENGAWASAN MUTU BAB X PENGAWASAN MUTU Pengawasan mutu merupakan aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat mempertahanan sebagaimana yang telah direncanakan

Lebih terperinci

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses BAB III PEMBAHASAN Pembuatan mie kering umumnya hanya menggunakan bahan dasar tepung terigu namun saat ini mie kering dapat difortifikasi dengan tepung lain agar dapat menyeimbangkan kandung gizi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie instan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie instan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie instan di Indonesia. Perusahaan dikenal telah mendominasi pasar makanan di Indonesia dengan jenis produk

Lebih terperinci

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN II-22 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Olagafood Industri didirikan pada bulan Mei 1997 di Medan, Indonesia oleh Bapak Djoesianto Law. Awalnya, perusahaan ini bergerak dalam produksi

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. MARIMAS PUTERA KENCANA Diajukan Oleh : Vania Kurniawan NRP : 5203013024 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUK (INDOMIE) DINAR N S RIZKY PRADANA

ANALISIS PRODUK (INDOMIE) DINAR N S RIZKY PRADANA ANALISIS PRODUK (INDOMIE) DINAR N S 12010116420186 RIZKY PRADANA 99116240059 APA ITU PEMASARAN? MENURUT William J. Stanton (2000) Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan kegiatan usaha

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada awalnya perusahaan ini bergerak dibidang distribusi barang yang berada dalam naungan PT. Wicaksana Oversease Internasional (WOI GROUP). Sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat bukan cuma memberikan daya saing jangka panjang bagi perusahaan. Merek juga memberikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Kerupuk Jagung 4.1.1 Pencampuran Adonan Proses pencampuran adonan ada dua kali yaitu dengan cara manual (tangan) dan kedua dengan menggunakan mixer. Langkah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Argha Karya Prima Industri didirikan pada pertengahan tahun 1982 dan terletak di Citeureup kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini bergelut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting, karena pendistribusian produk kepada konsumen haruslah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting, karena pendistribusian produk kepada konsumen haruslah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan suatu hal yang mutlak sangat diperlukan terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini. Dengan adanya transportasi ini, akan sangat mempermudah

Lebih terperinci

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah. MODUL 7 STICK IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat stick ikan yang gurih, renyah dan enak. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna

Lebih terperinci

EVALUASI MUTU MI INSTAN YANG DIBUAT DARI PATI SAGU LOKAL RIAU. Evaluation on the Quality of Instant Noodles Made From Riau Sago Starch

EVALUASI MUTU MI INSTAN YANG DIBUAT DARI PATI SAGU LOKAL RIAU. Evaluation on the Quality of Instant Noodles Made From Riau Sago Starch EVALUASI MUTU MI INSTAN YANG DIBUAT DARI PATI SAGU LOKAL RIAU Evaluation on the Quality of Instant Noodles Made From Riau Sago Starch Arfendi (0706112356) Usman Pato and Evy Rossi Arfendi_thp07@yahoo.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG Disusun oleh: Ribka Merlyn Santoso 14.I1.0098 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN BIHUN JAGUNG DI PT. TUNAS MELATI PERKASA SIDOARJO-JAWA TIMUR

PROSES PENGOLAHAN BIHUN JAGUNG DI PT. TUNAS MELATI PERKASA SIDOARJO-JAWA TIMUR PROSES PENGOLAHAN BIHUN JAGUNG DI PT. TUNAS MELATI PERKASA SIDOARJO-JAWA TIMUR PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : SHERLY MAYRINA (6103008034) ROSEMARY (6103008067) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN BISKUIT ORIORIO VANILA DI PT. SIANTAR TOP, Tbk WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PEMBUATAN BISKUIT ORIORIO VANILA DI PT. SIANTAR TOP, Tbk WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PEMBUATAN BISKUIT ORIORIO VANILA DI PT. SIANTAR TOP, Tbk WARU-SIDOARJO LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: FELICIA ONGGO 6103009030 TRIFONIA SIENNY.S 6103009031 STEPHANIE HANS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat mempengaruhi seseorang di saat mereka dewasa.

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Kuala Pangan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan pangan dengan produk utama mie kering, bihun, dan bumbu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri dan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri dan dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi ini semakin ketat dengan munculnya berbagai produk baru yang unik dan menarik untuk menarik minat konsumen. Selain menciptakan

Lebih terperinci

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan KOPI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN PADA BAHAN PENYEGAR Mutu kopi dipengaruhi pengolahan dari awal - pemasaran. Kadar air kopi kering adalah 12-13% 13% Pada kadar air ini : 1. mutu berkecambah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan peneliti, prosentase masing-masing kategori dari masing-masing pengkoder menujukan lebih dari 60%. Maka dapat dikatakan bahwa seluruh kategori yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia selama 10 tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia selama 10 tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara hukum pada tanggal 23 April 1993 dengan nama PT. Citra Flour Mills.

BAB I PENDAHULUAN. secara hukum pada tanggal 23 April 1993 dengan nama PT. Citra Flour Mills. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Profil Perusahaan PT. Panganmas Inti Persada didirikan oleh Siti Herdiyati Rukmana dan sah secara hukum pada tanggal 23 April 1993 dengan nama PT. Citra Flour Mills. Tujuan didirikan

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan besar yang sangat terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan makanan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Siantar Top, Tbk merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan ringan (food industries) perusahaan ini berlokasi di jalan

Lebih terperinci

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan

PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING. Panggung, kec. Pelaihari, kab Tanah Laut, Kalimantan Selatan JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.2 ; November 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH FORMULASI PENAMBAHAN TEPUNG SUKUN DALAM PEMBUATAN MIE KERING * RIZKI AMALIA 1, AK QOYUM FINARIFI 1 1 Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

PABRIK PENGOLAHAN MIE KERING DAN MIE INSTAN DI PT. SURYA PRATISTA HUTAMA SIDOARJO

PABRIK PENGOLAHAN MIE KERING DAN MIE INSTAN DI PT. SURYA PRATISTA HUTAMA SIDOARJO PABRIK PENGOLAHAN MIE KERING DAN MIE INSTAN DI PT. SURYA PRATISTA HUTAMA SIDOARJO PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: ADRIANTO RAHARDJA (6103012040) MARISKA SUCIPTO (6103012043) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk.

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Struktur organisasi di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dipimpin oleh seorang presiden

Lebih terperinci

No Alur Proses Jenis Bahaya Cara Pencegahan 1.Bahaya Fisik segar 2 Bahan baku Sering adanya pencucian yang tidak bersih

No Alur Proses Jenis Bahaya Cara Pencegahan 1.Bahaya Fisik segar 2 Bahan baku Sering adanya pencucian yang tidak bersih Tabel 1. Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahannya Nama Produk : Bakso Tahu Kuah Deskripsi Produk : Produk yang kami hasilkan adalah bakso tahu kuah, makanan yang merupakan kombinasi dari bakwan, tahu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Umum Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profile Umum Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instan dan makanan olahan terkemuka di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan diselenggarakan melalui 15 macam kegiatan, salah satunya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TANAMAN PANGAN Mochamad Nurcholis, STP, MP Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian-Universitas Brawijaya Jl. Veteran-Malang, Telp./Fax. 0341-569214 Email

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. Agustus 2004 dengan no C HT th 2004.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. Agustus 2004 dengan no C HT th 2004. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Ulasan Subyek Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Subafood Pangan Jaya berdiri pada tanggal 17 Juni 2005, dengan Akte Notaris Imas Fatimah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya.

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri 12 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Purinusa Ekapersada Bawen - Semarang, yang dibangun di atas lahan seluas 7.1 Ha, terletak di Jalan Raya Merakrejo Km 31, Kelurahan Harjosari,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki

Lebih terperinci

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan. MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

Resep Kastengel Bawang Merah

Resep Kastengel Bawang Merah MEMBUAT RANCANGAN DAN KARYA TEKNOLOGI DIVERSIVIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS BAWANG MERAH YANG TIDAK DIPATENKAN; TINGKAT INTERNASIONAL Resep Kastengel Bawang Merah Bahan Adonan: 1 kg Tepung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN SNACK DENGAN METODE EKSTRUSI DI PT. WIJAYA KUSUMA LANGGENG SINGOSARI-MALANG LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PENGOLAHAN SNACK DENGAN METODE EKSTRUSI DI PT. WIJAYA KUSUMA LANGGENG SINGOSARI-MALANG LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PENGOLAHAN SNACK DENGAN METODE EKSTRUSI DI PT. WIJAYA KUSUMA LANGGENG SINGOSARI-MALANG LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: HENNY HELLINANTO P (6103009039) ONNY MELIANA (6103009106)

Lebih terperinci

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi dan dikembang secara luas oleh petani di Propinsi Aceh.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda. BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah berdirinya PT Cosmar merupakan perusahaan manufaktur kosmetik yang beralamat di Jl Pulo Buaran III No.1 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, berdiri pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Penelitian tentang penerapan Value Stream Maping ini dilakukan di PT. XYZ, Plant Daan Mogot. Untuk itu penulis akan membahas sekilas

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Sejarah Perusahaan Berdiri dengan nama PT. Indoaluminium Intikarsa Industri atau sering disebut dengan PT. 3I, pada tanggal 17 April 1990 dalam rangka Penanaman Modal Dalam

Lebih terperinci

PRARENCANA PABRIK MIE KERING DARI TEPUNG UBI JALAR UNGU KAPASITAS 3750 KG/HARI. Diajukan Oleh : Filia Irawati Halim NRP :

PRARENCANA PABRIK MIE KERING DARI TEPUNG UBI JALAR UNGU KAPASITAS 3750 KG/HARI. Diajukan Oleh : Filia Irawati Halim NRP : PRARENCANA PABRIK MIE KERING DARI TEPUNG UBI JALAR UNGU KAPASITAS 3750 KG/HARI Diajukan Oleh : Filia Irawati Halim NRP : 5203011029 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN PT KUALA PANGAN

II. DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN PT KUALA PANGAN II. DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN PT KUALA PANGAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT Kuala Pangan didirikan pada tanggal 1 Juni 1974. Pada awalnya perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makanan dari kerusakan. Kemasan makanan di masa modern sudah

BAB I PENDAHULUAN. makanan dari kerusakan. Kemasan makanan di masa modern sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengemasan makanan merupakan hal penting untuk melindungi bahan makanan dari kerusakan. Kemasan makanan di masa modern sudah berkembang dengan pesat menuju kemasan praktis

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Maksud Penelitian, (5) Manfaat Penelitian, (6) Kerangka Pemikiran,

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Qorina Andriyani 13030234013 / 2013 Dewi Firdausi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGENDALIAN MUTU PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGENDALIAN MUTU PANGAN No. BAK/TBB/SBG 209 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 5 Pengendalian mutu Dalam setiap proses pengolahan pangan, terdapat beberapa tahapan tertentu yang mempengaruhi mutu produk akhir. Misalnya,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sri Intan Karplas Industry berdiri pada tahun 1982 di Kecamatan Medan Sunggal. Perusahaan ini bergerak pada pengolahan biji plastik menjadi karung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. malam). Contohnya kue kaktus.jadi, makanan ringan adalah aneka makanan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. malam). Contohnya kue kaktus.jadi, makanan ringan adalah aneka makanan atau BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Makanan ringan atau kudapan (dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan snack) adalah istilah bagi berbagai macam makanan yang tidak termasuk menu hidangan utama (contohnya seperti

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tugas akhir, mengambil topik yaitu Desain Booth Sate Manis Kelapa Bang Erick (Khas Betawi) penganan khas betawi yang memilki penggemar sate yang tersebar hanya di beberapa

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap PENGOLAHAN DAGING NUGGET Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman REFERENSI

Lebih terperinci

MISS GEPENG (MIE SUKUN SEHAT GEPENG): INOVASI PRODUK MIE BERBAHAN BAKU SUKUN SEBAGAI PENGGANTI GANDUM UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

MISS GEPENG (MIE SUKUN SEHAT GEPENG): INOVASI PRODUK MIE BERBAHAN BAKU SUKUN SEBAGAI PENGGANTI GANDUM UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL MISS GEPENG (MIE SUKUN SEHAT GEPENG): INOVASI PRODUK MIE BERBAHAN BAKU SUKUN SEBAGAI PENGGANTI GANDUM UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Rohmatul Ummah Tsani 1, Fitri Sari 2, Widya Ayu Pradani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan bukan hanya kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat penting untuk membangun fisik yang

Lebih terperinci