KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG"

Transkripsi

1 KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Fitri Annisa Brillianti NIM : 14.I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017

2 HALAMAN PENGESAHAN KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE SEMARANG Oleh : FITRI ANNISA BRILLIANTI NIM : 14.I PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PANGAN Laporan Kerja Praktek ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada Semarang, 9 Januari 2017 Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan Dr.R. Probo Y. Nugrahedi, S.TP., Msc Kartikarini DP Dekan Fakultas Mengetahui, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc. Despan Rajagukguk BPDQCM i

3 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karunia-nya penulis telah menyelesaikan Laporan Kerja Praktek yang berjudul Karakteristik Kemasan Mi Instan Cup Pop Mie di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang. Laporan kerja praktek ini ditulis karena merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Selama penulisan laporan kerja praktek ini, penulis menemukan berbagai hambatan dan kesulitan. Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. V. Kristina Ananingsih, ST, MSc. sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. 2. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, STP, MSc. sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing penulis. 3. Bapak Albertus Adrian Sutanto ST, MT, MSc. sebagai Koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. 4. Bapak Adi selaku HRD PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang sangat membantu dan mengerahkan banyak pengarahan tentang peraturan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang untuk penulis sebelum penulis melakukan kerja praktek. 5. Bapak Despan Rajagukguk selaku Branch Process Development and Quality Control Manager yang berkenan untuk membantu dan memberikan arahan bagi penulis dalam menyusun laporan. 6. Ibu Kartikarini DP selaku Process Development and Quality Control Supervisor PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang mendampingi dan mengarahkan penulis selama melakukan kerja praktek. 7. Bapak A. Irdiana selaku Quality Control Analyst Raw Material Supervisor PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang memberi petunjuk selama penulis melakukan kerja prakek. ii

4 8. Bapak Bangun Widi selaku Quality Control Analyst Raw Material Section Supervisor PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang telah mengarahkan, membimbing dan memberikan pengetahuan bagi penulis selama kerja praktek. 9. Bapak Amal, Bapak Asmuni, Mas Radith selaku Quality Control Analyst Finished Good PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang memberikan informasi mengenai produk akhir kepada penulis selama melakukan kerja praktek. 10. Bapak Nathan, Bapak Boshido, Bapak Usman, Bapak Marno B, dan Bapak Aris selaku Quality Control Analyst di laboratorium PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang mau berbagi ilmu dan pengalaman. 11. Bapak Sumarno A, Bapak Budi Utomo, dan segenap karyawan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang bagian gudang tepung yang telah memberikan banyak ilmu dan memberi arahan kepada penulis selama melakukan kerja praktek. 12. Bapak Ardhito, Bapak Himawan dan Bapak Budi selaku Quality Control Analyst Proses Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang dengan baik hati mau memberikan informasi bagi penulis dan memberikan wawasan ilmu yang luas selama penulis melaksanakan kerja praktek. 13. Mas Dharu dan Ibu Ambar selaku Quality Control Analyst bagian seasoning PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang, beserta Mas Waskito, Mas Nunung dan Bapak Mur yang banyak memberikan ilmu dan informasi bagi penulis selama melakukan kerja praktek. 14. Segenap karyawan dan staf PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. 15. Orang tua dan keluarga yang banyak memberikan doa, masukan pengetahuan, semangat dan motivasi kepada penulis selama kerja praktek hingga penyusunan laporan kerja praktek. 16. Lilian Vanesa dan Herliansa yang merupakan teman seperjuangan penulis yang melakukan kerja praktek periode Agustus 2016 dan telah banyak membantu, memberikan masukan dan mendukung penulis selama kerja praktek serta dalam penyusunan laporan kerja praktek. iii

5 Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penyusunan laporan kerja praktek ini jauh dari kata kesempurnaan, karena keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu dengan senang hati penulis bersedia menerima segala kritik serta saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penyusunan laporan kerja praktek ini. Penulis juga memiliki harapan supaya laporan kerja praktek ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Semarang, 9 Januari 2017 Penulis iv

6 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TABEL...x 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Metode dan Kegiatan Kerja Praktek Waktu dan Lokasi Pelaksanaan PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan Lokasi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Branch Human Resources Manager (BHRM) Purchasing Officer Factory Manager (FM) Branch Process Development and Quality Control Manager (BPDQCM) Finance & Accounting Manager (FAM) Area Sales & Promotion Manager (ASPM) Ketenagakerjaan Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan Visi Perusahaan Misi Perusahaan Nilai Perusahaan Logo Perusahaan SPESIFIKASI PRODUK Jenis Produk Indomie... 8 v

7 Supermi Sarimi Pop Mie Mi Telur Cap 3 Ayam Pop Bihun Kode Produksi Lid Seal Karton PROSES PRODUKSI MI INSTAN Bahan Baku Tepung Terigu Air Larutan Alkali Minyak Goreng Proses Produksi Pengayakan Tepung Mixing (Pencampuran) Pressing (Pembentukan Lembaran Adonan) Slitting dan Waving Steaming (Pengukusan) Cutting (Pemotongan) dan Folding (Pelipatan) Frying (Penggorengan) Cooling (Pendinginan) Packing (Pengemasan) PENGAWASAN MUTU Pengawasan Mutu Bahan Baku (Incoming Quality Control) Tepung Larutan Alkali Bumbu dan Bahan Pelengkap Minyak Goreng Pengemas Pengawasan Mutu Proses Produksi (Process Quality Control) vi

8 5.3. Pengawasan Mutu Produk Akhir (Outgoing Quality Control) PROSES PRODUKSI KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE Bahan Baku Beads N-Pentana Proses Produksi Kemasan Mi Instan Cup Pop Mie Mixing Expander Beads Moulding Cup Pemeriksaan Kemasan Cup Pop Mie Stacking Packing Proses Printing Kemasan Mi Instan Cup Pop Mie Lifting Printing KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE Pengawasan Mutu Kemasan cup Pop Mie Kehalalan Produk Fisik Validasi Cetakan (Printing) Spesifikasi KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Hasil Pengamatan SNI BPOM Info POM SDS (Safety Data Sheet) MSDS (Material Safety Data Sheet) vii

9 10.7. Plagscan viii

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Logo PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Gambar 2. Macam Rasa dari Mi Instan Merek Indomie...9 Gambar 3. Macam Rasa dari Mi Instan Merek Supermi Gambar 4. Macam Rasa dari Mi Instan Merek Sarimi Gambar 5. Macam Rasa dari Mi Instan Merek Pop Mie Gambar 6. Macam Jenis Mi Instan Cap 3 Ayam Gambar 7. Macam Rasa dari Mi Instan Merek Pop Bihun Gambar 8. Kode Produksi pada Kemasan Cup Pop Mie Gambar 9. Kode Produksi pada Karton Pop Mie Gambar 10.Diagram Alir Proses Produksi Mi Instan Gambar 11.Diagram Alir Proses Produksi Kemasan Cup Pop Mie ix

11 DAFTAR TABEL Tabel 1. Spesifikasi Kemasan Cup Pop Mie Mini dan Jumbo x

12 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata membekali mahasiswanya dengan pengetahuan tentang pengolahan pangan, baik dari makanan itu sendiri hingga alat dalam pembuatan makanan, tidak hanya pengetahuan pengolahan pangan skala kecil, tetapi juga skala industri. Selama pembelajaran di kelas, mahasiswa diajarkan secara teori dan diberikan penjelasan melalui gambar dan video. Tentunya dengan cara teori, via gambar dan video mahasiswa akan merasa kurang faham tentang sistem kerja yang ada di dalam industri pangan. Sehingga mahasiswa dianjurkan untuk terjun langsung ke dalam industri pangan. Perusahaan pangan yang penulis pilih yaitu PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang. Penulis memilih PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang karena perusahaan industri pangan ini sudah terkenal hingga luar negeri. Saat penulis melakukan kerja praktek, penulis tertarik untuk fokus pada karakteristik kemasan mi instan cup Pop Mie sebagai bahan untuk pembuatan laporan kerja praktek Tujuan Kerja praktek ini mempunyai tujuan untuk mengetahui proses pembuatan kemasan mi instan cup Pop Mie, serta karakteristik dari kemasan mi instan cup Pop Mie Metode dan Kegiatan Kerja Praktek Kerja praktek dalam PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang menggunakan metode pengamatan langsung ke lokasi dengan pembimbing lapangan dan tanya jawab dengan pembimbing lapangan. Kegiatan penulis selama melakukan kerja praktek di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang yaitu: Orientasi industri pangan (peraturan yang berlaku dalam PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang, alat pelindung diri yang wajib digunakan penulis selama di dalam pabrik, dan tugas penulis selama masa kerja praktek). 1

13 2 Terjun langsung dengan divisi Quality Control (raw material, pengemas, seasoning, shelf life, out going, dan laboratorium). Studi Pustaka (pengumpulan hasil pengamatan dan data, serta dibandingkan dengan pustaka) 1.4. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Industri pangan yang dipilih oleh penulis yaitu PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yang terletak di Jalan Tambak Aji II Nomor 8, Ngaliyan, Semarang. Kerja praktek yang dilakukan oleh penulis yaitu selama 20 hari kerja dimulai dari tanggal 1 Agustus 2016 hingga 23 Agustus Pada hari Senin hingga hari Jum at penulis memulai kerja praktek pada pukul 08:00 WIB dan berakhir pada pukul 16:00 WIB. Namun, pada hari Sabtu penulis memulai kerja praktek pada pukul 07:00 WIB dan berakhir pada pukul 12:30 WIB. Jam kerja yang diberlakukan dari hari Senin hingga Jumat yaitu 7 jam kerja.

14 2. PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang merupakan salah satu cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group. Pada tanggal 27 April 1970 PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Noodle didirikan di Jakarta bernama PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd. Pada tanggal 31 Oktober 1987 PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd membuka cabang di Semarang yang diresmikan oleh Menteri Perindustrian yaitu Ir. Hartanto dan Menteri Tenaga Kerja Soedomo. Pada tanggal 1 Maret 1994 PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd dan anak perusahaan Indofood group bergabung menjadi PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Tanggal 1 Oktober 2009 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk berganti nama menjadi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Lokasi Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle telah mempunyai cabang pabrik yang tersebar di 15 kota yaitu Jakarta, Medan, Palembang, Lampung, Pekanbaru, Tangerang, Cibitung, Bandung, Surabaya, Semarang, Pontianak, Banjarmasin, Makasar, Jambi, dan Manado. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle mempunyai cabang perusahaan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga terdapat cabang yang tersebar di luar negeri. Cabang PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle yang ada di luar negeri yaitu Filipina, Beijing, Saudi Arabia, Siria, Malaysia, dan Afrika Selatan. Cabang PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle yang ada di Semarang terletak di Jl. Tambak Aji II No. 08, Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan. Secara geografis PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang dibatasi oleh perusahaan lain yaitu di bagian utara merupakan PT. Lautan Luas, di bagian selatan adalah PT. WOI, di bagian timur adalah PT. Guna Mekar Industri, dan di bagian barat adalah PT. Apollo. Produk yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang didistribusikan ke wilayah DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Jawa Tengah. Merek mi instan yang diproduksi yaitu 3

15 4 Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, Mi Telur Cap 3 Ayam, Pop Bihun, Sakura, dan Nikimiku Struktur Organisasi Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Divisi Noodle Semarang dipimpin oleh branch manager yang mempunyai tugas memimpin dan mengarahkan kegiatan perusahaan yang berfungsi untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan menjaga sistem pengendalian mutu produk dan dilaksanakan secara konsisten. Branch manager membawahi departemen: Branch Human Resources Manager (BHRM) BHRM mempunyai tugas memimpin departemen human resources. Departemen Human Resources mempunyai tugas yaitu merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan sumber daya manusia yang terdiri dari hubungan industrial, administrasi kepegawaian dan pengupahan, jaminan sosial dan pelayanan umum yang berfungsi mendukung pencapaian sasaran perusahaan Purchasing Officer Purchasing officer mempunyai tugas untuk memimpin purchasing department yang berfungsi melakukan pengadaan barang-barang yang diperlukan masing-masing departemen. Barang-barang yang disediakan tentunya barang-barang yang menunjang kerja dari perusahaan Factory Manager (FM) FM mempunyai tugas untuk memimpin manufacturing department serta merencanakan, mengkoordinir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi: a. Production Planning and Inventory Control (PPIC) Karyawan PPIC dipimpin oleh PPIC Supervisor. PPIC mempunyai tugas untuk menyusun jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) dan menguasai kendali tingkat kesediaan raw material dan finished goods.

16 5 b. Teknik Karyawan teknik mempunyai pimpinan yaitu teknik supervisor. Karyawan teknik ini mempunyai tugas yaitu merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan kegiatan dalam bidang teknik, baik dalam perawatan maupun perbaikan mesin. Sehingga mempunyai fungsi untuk menjamin kelancaran operasional mesin produksi beserta sarana penunjangnya. c. Production Karyawan bagian produksi mempunyai pimpinan yang bernama production supervisor. Production supervisor membawahi production shift supervisor yang mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan aktivitas produksi sesuai persyaratan standar yang telah ditetapkan. Karyawan bagian produksi mempunyai tugas untuk menjaga kelancaran proses produksi dengan tetap meminimalkan bahan baku yang terbuang. d. Warehouse Karyawan bagian warehouse mempunyai tugas untuk merencanakan, mengkoordinasi, dan mengendalikan kegiatan pergudangan sehingga beberapa target seperti jumlah barang yang akurat, keutuhan, dan keamanan barang. Karyawan bagian warehouse mempunyai pimpinan yaitu Warehouse Supervisor yang terdiri dari warehouse supervisor Branch Process Development and Quality Control Manager (BPDQCM) BPDQCM mempunyai kewenangan untuk memimpin departemen PDQC (Process Development Quality Control). BPDQCM berfungsi untuk mengendalikan mutu baik incoming quality control, process quality control, outgoing quality control dan market audit Finance & Accounting Manager (FAM) FAM mempunyai kewenangan untuk memimpin finance and accounting department. FAM berfungsi untuk merencanakan dan mengendalikan semua kegiatan keuangan,

17 6 menyajikan laporan serta menganalisis keuangan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan Area Sales & Promotion Manager (ASPM) ASPM mempunyai kewenangan untuk memimpin marketing department. ASPM berfungsi untuk merencanakan dan mengkoordinasi strategi kegiatan promosi, serta penjualan terhadap semua produk yang dihasilkan Ketenagakerjaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang mempunyai karyawan berjumlah kurang lebih 800 orang. Jumlah karyawan tersebut dapat berubah pada setiap bulannya, karena berdasarkan turn over karyawannya. Waktu kerja karyawan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang pada umumnya 6 hari seminggu dengan jumlah jam kerja 7 jam sehari dan 40 jam seminggu yang dilakukan dalam dinas normal maupun bergilir (shift). PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang juga memberlakukan 5 hari kerja seminggu dengan jam kerja selama 8 jam Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan Visi Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang berpegang teguh pada visi perusahaan yaitu menjadi produsen barang-barang konsumsi yang terkemuka Misi Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang berpegang teguh pada misi perusahaan yaitu: Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhan pelanggan, menawarkan merek-merek unggulan dengan kinerja yang tidak tertandingi. Menyediakan produk berkualitas yang merupakan pilihan pelanggan. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi.

18 7 Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan dan lingkungan secara berkelanjutan. Meningkatkan stakeholder s value secara berkesinambungan Nilai Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang berpegang teguh pada nilai perusahaan yang berisi Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan Logo Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang mempunyai logo yang menggunakan dua warna dasar. Warna dasar yang dipilih yaitu warna merah dan biru, serta menggunakan pencitraan grafis huruf dan warna. PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Semarang menggunakan warna merah sebagai warna dasar karena merah melambangkan semangat, serta warna biru mencitrakan geografis Indonesia sebagai Negara kepulauan. Gambar 1. Logo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (Sumber:

19 3. SPESIFIKASI PRODUK 3.1. Jenis Produk Merek produk yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle yang sering dikenal oleh masyarakat adalah Indomie, tetapi pada kenyataannya PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle juga memproduksi mi dengan merek lain. Merek lain yang diproduksi oleh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle yaitu Supermi, Sarimi, Mie Sakura, Pop Bihun, Pop Mie, dan Mie Telur Cap 3 Ayam. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle memiliki pengelompokan wilayah menurut nilai ekonomi masing-masing daerah tersebut. Ketujuh merek tersebut mempunyai spesifikasi masing-masing yaitu: Indomie Indomie merupakan salah satu merek mi yang muncul tahun 1972 dengan rasa Indomie kuah rasa kaldu ayam dan sangat disukai oleh masyarakat Indonesia. Pada tahun 1982 dikeluarkan rasa baru yaitu Indomie kuah rasa kari ayam, karena semakin banyaknya permintaan pasar. Pada tahun 1983 dikeluarkan Indomie dengan varian rasa yang baru yaitu Indomie goreng. Varian rasa pada Indomie goreng sudah sangat beragam yaitu mi goreng ayam bawang, mi goreng soto, mi goreng iga penyet, mi goreng cabe ijo, mi goreng rendang, mi goreng spesial, mi goreng pedas, dan lain-lain, sedangkan varian rasa pada Indomie kuah yaitu mi rasa ayam spesial, mi rasa soto mie, mi rasa soto spesial, mi rasa kaldu ayam, mi rasa ayam bawang, mi rasa kari ayam, mi rasa kaldu ayam, dan lain-lain. Macam-macam rasa merek Indomie dapat dilihat pada Gambar 2. 8

20 9 Gambar 2. Macam Rasa dari Mi Instan Merek Indomie (Sumber: Supermi Pada tahun 1968, Supermie muncul terlebih dahulu sebelum Indomie. Pada tahun 1976 terdapat varian rasa baru yaitu Supermi rasa kaldu ayam. Pada tahun 2008 muncul Supermie goreng bawang, Supermie goreng soto, dan Supermie goreng kari, sedangkan Supermi rasa ayam spesial muncul pada tahun Berbagai macam varian rasa Supermie yaitu: mi rasa sop buntut, mi rasa semur ayam, mi rasa ayam bawang, mi rasa kaldu ayam, mi rasa semur ayam pedas, mi rasa sup sayuran, mi goreng rasa ayam, rasa baso sapi, mi goreng, rasa soto, dan rasa kari ayam. Macam-macam rasa mi instan merek Supermi dapat dilihat pada Gambar 3.

21 10 Gambar 3. Macam Rasa dari Mi instan Merek Supermi (Sumber: Sarimi Sarimi muncul tahun Pada tahun 2012 muncul maskot Sarimi dan kemasan yang berbeda dari sebelumnya. Sampai saat ini varian rasa dari Sarimi yaitu mi rasa sate ayam, mi rasa pecel, mi isi 2 rasa ayam bawang, mi isi 2 rasa baso sapi, mi rasa soto koya jeruk nipis, dan mi rasa soto koya pedas. Macam-macam rasa dari merek Sarimi dapat dilihat pada Gambar 4.

22 11 Gambar 4. Macam Rasa dari Mi Instan Merek Sarimi (Sumber: Pop Mie Tahun 1987 merupakan tahun awal produksi Pop Mie. Pop Mie merupakan mi instan dalam kemasan yang praktis. Kemasan Pop Mie terbuat dari styrofoam. Pop Mie dimasak dengan cara diseduh menggunakan air panas dan didiamkan ± 5 menit. Macam produk dari Pop Mie yaitu Pop Mie kuah, Pop Mie goreng, dan Pop Mie mini. Macammacam rasa Pop Mie kuah yaitu rasa ayam spesial, rasa kari ayam, rasa ayam, rasa baso, rasa soto ayam, rasa ayam bawang, dan rasa baso spesial. Macam-macam rasa Pop Mie goreng yaitu mi goreng spesial, mi goreng pedas, rasa sosis bakar pedas, dan rasa sosis spesial dapat dilihat pada Gambar 5.

23 12 Gambar 5. Macam Rasa dari Mi Instan Merek Pop Mie (Sumber: Mi Telur Cap 3 Ayam Mi Telur Cap 3 Ayam mempunyai keunggulan yaitu dapat diolah pada berbagai olahan makanan. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi Mi Telur Cap 3 Ayam sangat berkualitas tinggi dan proses penggorengan Mi Telur Cap 3 Ayam menggunakan suhu yang tinggi sehingga menghasilkan mi dengan kadar air yang rendah. Terdapat dua produk dari Mi Telur Cap 3 Ayam yaitu Mi Telur Cap 3 Ayam bungkus yang berwarna kuning dan Mi Telur Cap 3 Ayam bungkus yang berwarna merah. Bungkus Mi Telur

24 13 Cap 3 Ayam berwarna kuning menandakan bahwa jenis mi adalah mi keriting, sedangkan pada bungkus Mi Telur Cap 3 Ayam berwarna merah menandakan bahwa jenis mi tersebut bukan mi keriting (bulat). Mi telur Cap 3 Ayam dengan bungkus berwarna merah dan kuning terdapat pada Gambar 6. Gambar 6. Macam Jenis Mi Instan Cap 3 Ayam (Sumber: Pop Bihun Bahan baku utama Pop Bihun yaitu beras pilihan. Inovasi dari pop bihun yaitu memasak bihun dengan cara yang lebih praktis. Varian produk dari Pop Bihun yaitu Pop Bihun spesial dan Pop Bihun. Pop Bihun spesial mempunyai macam-macam rasa yaitu rasa kari ayam pedas, rasa soto ayam, dan rasa ayam bawang. Pop Bihun mempunyai macam-macam rasa yaitu Pop Bihun goreng, Pop Bihun rasa soto ayam, dan Pop Bihun rasa ayam bawang yang terdapat pada Gambar 7. Gambar 7. Macam Rasa dari Mi Instan Merek Pop Bihun (Sumber:

25 Kode Produksi Lid Seal Pada Gambar 8 terdapat kode produksi yaitu dan SMG C :18. Kode produksi tersebut mempunyai arti yaitu: 1. Kode yaitu tanggal expired atau tanggal terakhir Pop Mie dapat dikonsumsi. 2. Kode SMG merupakan wilayah di mana produk tersebut diproduksi. 3. Kode C2 menunjukkan grup C dari shift Kode nomor 18 menunjukkan nomor mesin pengemas. 5. Kode angka 07 menunjukkan tanggal produksi. 6. Kode angka 6 menunjukkan umur simpan produk, yaitu 6 bulan. 7. Kode 17:18 menunjukkan jam diproduksinya Pop Mie. Gambar 8. Kode Produksi pada Kemasan Cup Pop Mie Karton Pada Gambar 9 terdapat kode produksi yaitu 07 MAR 17 dan SMG C Kode produksi tersebut mempunyai arti yaitu: 1. Kode 07 MAR 17 merupakan tanggal expired atau tanggal terakhir Pop Mie dapat dikonsumsi. 2. Kode SMG adalah lokasi atau wilayah produksi. 3. Kode C2 menunjukkan grup C dan shift Kode 09 menunjukkan nomor jalur atau line produksi. 5. Kode 07 merupakan tanggal produksi. 6. Kode angka 6 menunjukkan umur simpan atau shelf life produk, yaitu 6 bulan.

26 Gambar 9. Kode Produksi pada Karton Pop Mie 15

27 4. PROSES PRODUKSI MI INSTAN 4.1. Bahan Baku Terdapat 4 bahan baku yang dapat ditambahkan dalam setiap pembuatan mi instan. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle menggunakan bahan baku seperti tepung terigu, air, larutan alkali, dan minyak goreng. Keempat bahan baku dijelaskan sebagai berikut Tepung Terigu Tepung terigu merupakan bahan baku utama dalam pembuatan mi instan. Tepung terigu yang digunakan untuk produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle berasal dari Bogasari. Menurut Suyanti (2008) di dalam tepung terigu terdapat gluten, yang menyebabkan mi mempunyai sifat elastis (tidak patah saat proses produksi). Suyanti (2008) menambahkan terdapat 3 jenis tepung terigu yaitu tepung terigu dengan gluten 12-13% (protein tinggi), tepung terigu dengan kadar gluten 9,5-11% (protein sedang), dan tepung terigu dengan kadar gluten 7-8,5% (protein rendah). Pembuatan mi instan dapat mengkombinasikan tepung terigu dengan kadar gluten tinggi, tepung terigu dengan kadar gluten sedang, maupun tepung terigu dengan kadar gluten rendah Air Air menurut Gracia et al (2009) berfungsi untuk melarutkan dan mencampurkan semua bahan menjadi satu supaya tercampur secara merata. Air yang digunakan dalam proses produksi mi instan telah ditinjau dari segi keamanan terhadap keberadaan mikroorganisme, jenis bahan kimia yang terkandung dalam air, serta kenampakan fisik air. Jumlah air yang ditambahkan akan mempengaruhi kadar air yang ada di dalam mi instan sehingga akan mempengaruhi umur simpan dari mi instan. Menurut Tien & Sugiyono (2014) air yang ditambahkan dalam pangan dapat menimbulkan pertumbuhan mikroorganisme dan akan mempengaruhi umur simpan Larutan Alkali Menurut Suyanti (2008) larutan alkali berperan untuk meningkatkan kekenyalan, mengikat air, menghambat tumbuhnya jamur dalam adonan, serta menghambat reaksi 16

28 17 enzimatis. Larutan alkali mengandung kuning telur, air dan mentega. Suyanti (2008) menambahkan bahwa kuning telur mampu mempertahankan kualitas adonan mi instan, menambah rasa, warna, dan kelembutan adonan mi instan Minyak Goreng Minyak kelapa sawit menurut Pahan (2006) tergolong minyak nabati semi padat. Menurut Habsari (2002) minyak goreng padat berfungsi untuk jenis penggorengan deep fat frying. Habsari (2002) menambahkan ciri dari minyak goreng padat yaitu mempunyai titik didih C dan mi instan yang digoreng menggunakan minyak padat teksturnya lebih renyah. Menurut Khomsan & Faishal (2008) komposisi minyak sawit yaitu asam lemak tidak jenuh, asam lemak jenuh dan komponen aktif. Khomsan & Faishal (2008) menambahkan bahwa minyak kelapa sawit mengandung beta karoten atau pro-vitamin A dan vitamin E Proses Produksi Pengayakan Tepung Tepung terlebih dahulu dianalisa oleh analis QC bagian Raw Material sebelum pengayakan tepung. Tepung yang lolos dari analisa diperbolehkan oleh analis QC untuk dibongkar dari truk dan diayak. Proses pengayakan menggunakan alat screw conveyor dengan pengayak 20 mesh selama ± menit. Tujuan dari proses pengayakan tepung yaitu menghindari adanya kontaminan pada mi instan. Contoh dari kontaminan yaitu batu, kutu, serangga, sekam, dan bahan lain yang tidak diharapkan dalam pembuatan mi instan. Apabila proses pengayakan tidak dilakukan dengan benar maka akan mempengaruhi kualitas mi instan yang dihasilkan Mixing (Pencampuran) Proses mixing yaitu pencampuran semua bahan baku mi instan menjadi satu. Proses pencampuran bahan baku dilakukan ±15 menit. Bahan baku yang dicampurkan yaitu tepung dan air alkali. Air alkali terlebih dahulu dilewatkan pada saringan atau filter supaya terhindar dari kontaminan yang tidak diharapkan. Air alkali yang telah disaring kemudian dicampur dengan tepung.

29 Pressing (Pembentukan Lembaran Adonan) Mesin pressing dinamakan roll press. Adonan yang telah melewati mesin roll press akan berbentuk seperti lembaran. Proses pressing tersebut tidak hanya memakai satu mesin roll press, tetapi 4-5 mesin roll press. Proses pressing dilakukan bertahap supaya terbentuk lembaran adonan dengan ketebalan yang sesuai standar Slitting dan Waving Lembaran adonan yang dibuat menjadi untaian-untaian dinamakan proses slitting. Setiap brand mi instan terdapat perbedaan jumlah untaian mi. Adonan yang telah berbentuk untaian, kemudian dilewatkan pada mesin wave conveyor. Mesin wave conveyor berfungsi untuk membuat untaian adonan menjadi bergelombang Steaming (Pengukusan) Proses steaming atau pengukusan mi instan menggunakan mesin steam box. Fungsi dari steam box adalah untuk mematangkan mi dengan waktu ± 68 detik. Mi dikukus dalam steam box dengan air mendidih suhu 100 o C. Keseimbangan antara uap air yang masuk dan uap air yang keluar sangat diharapkan saat proses steaming. Uap air yang masuk dan keluar yang tidak seimbang menyebabkan mi tidak matang. Steam box mempunyai tekanan uap sebesar ± 0,2-0,3 kgf/cm Cutting (Pemotongan) dan Folding (Pelipatan) Proses pemotongan mi dan dilipat menjadi 2 tumpukan dinamakan cutting dan folding. Proses pemotongan dan pelipatan mi berfungsi untuk membentuk balok mi. Proses pemotongan memakai mesin yang bernama cutter, sedangkan mesin yang digunakan untuk pelipatan dinamakan folder. Mesin cutter mempunyai kecepatan ± rpm. Setiap satu menit mesin cutter menghasilkan ± 63 potong mi Frying (Penggorengan) Mi ditiriskan terlebih dahulu sebelum masuk dalam proses frying, supaya kadar air yang ada di dalam mi menurun. Proses penggorengan mi menggunakan metode penggorengan deep fat frying. Menurut Tien & Sugiyono (2014) deep fat frying merupakan metode penggorengan dengan menggunakan minyak goreng yang melimpah

30 19 sehingga seluruh permukaan mi yang digoreng akan terendam dengan minyak goreng. Tien & Sugiyono (2014) menambahkan bahwa frying mempunyai tujuan untuk mengurangi kadar air mi menjadi ± 3 % dari kadar air mi mula-mula. Kadar air yang rendah mengakibatkan mi dapat bertahan dalam jangka waktu 6-8 bulan. Proses penggorengan mi membutuhkan waktu ±71-77 detik. Suhu minyak saat proses penggorengan yaitu ± o C Cooling (Pendinginan) Mi didinginkan dengan menggunakan kipas angin yang ada pada kotak pendingin. Kotak pendingin juga terdapat blower di dalamnya. Fungsi dari blower yaitu untuk menyerap keluar udara panas yang ada di dalam kotak. Tujuan dari cooling yaitu untuk mendinginkan mi instan yang awal mulanya bersuhu tinggi menjadi bersuhu ruang Packing (Pengemasan) Pengemasan dilakukan setelah mi instan diberi bumbu yang sesuai dengan jenis mi instan dan merek mi instan. Pengemas primer mi instan menggunakan kemasan etiket atau cup (Pop Mie). Menurut Thomas (2014) fungsi kemasan yaitu melindungi dan memperpanjang umur simpan produk, identitas produk, memberikan efisiensi dan daya tarik konsumen, serta sebagai sarana informasi dan iklan. Diagram alir proses produksi mi instan terdapat pada Gambar 10.

31 20 Larutan Alkali Pengayakan Tepung Terigu Penyaringan Pencampuran Pressing Slitting dan Waving Steaming Pemotongan dan Pelipatan Minyak Goreng Frying Cooling Bahan Pelengkap Packing Pengemas Mi Instan Gambar 10. Diagram Alir Proses Produksi Mi Instan

32 5. PENGAWASAN MUTU Pengawasan mutu menurut Afrianto (2008) yaitu kegiatan yang berfungsi untuk mengukur syarat mutu produk tersebut supaya sesuai dengan standar mutu. Menurut Raharja (2012) pengawasan mutu dalam industri pangan mempunyai tujuan untuk menjamin keamanan produk yang diproduksi. Pengawasan mutu dilakukan mulai dari bahan baku, proses produksi, dan produk jadi yang akan didistribusikan kepada konsumen. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang melakukan pengawasan mutu dalam proses produksi yang berpedoman pada SOP (Standar Operational Procedure). SOP merupakan kebijakan dari perusahaan yang berpegang teguh pada SNI Pengawasan mutu PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang dibedakan menjadi 3 bagian yaitu pengawasan mutu bahan baku / Incoming Quality Control, pengawasan mutu proses produksi / Process Quality Control, dan pengawasan mutu produk akhir / Outgoing Quality Control Pengawasan Mutu Bahan Baku (Incoming Quality Control) Pengawasan mutu bahan baku dan pengemas merupakan tugas dari analis Quality Control bagian Raw Material. Pengawasan mutu bahan baku sangat penting karena kondisi bahan baku dan bahan pengemas yang kurang baik akan mengakibatkan penurunan kualitas produk yang dihasilkan. Pengawasan mutu yang dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Semarang meliputi tepung, larutan alkali, bumbu dan bahan pelengkap, minyak, serta pengemas Tepung Pengawasan mutu pada tepung oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang menggunakan dua analisa yaitu analisa fisik dan analisa kimia. Analis Quality Control bagian Raw Material bertugas untuk menganalisa fisik tepung. Pertama dilakukan pengecekan berat tepung, jika tiga dari lima sampel tepung yang diambil beratnya kurang dari 25 kg akan dilakukan penolakan dan dikembalikan kepada 21

33 22 supplier. Tepung diayak secara manual berfungsi untuk mengamati adanya kontaminan, jika terdapat tiga dari lima tepung yang diambil terkontaminasi maka seluruh tepung yang ada di dalam truk tidak dibongkar dan dikembalikan kepada supplier. Tepung yang sudah lolos analisa fisik akan dianalisa secara kimia di laboratorium. Dalam analisa kimia, dilakukan pemeriksaan tepung terhadap iron spot, kadar abu dan kadar gluten. SNI menerangkan bahwa mutu tepung terigu yang baik yaitu berwarna putih terigu, berbentuk serbuk, berbau terigu, tidak tercemar serangga atau potongan kayu, mempunyai kadar air maksimal 14,5%, kadar abu maksimal 0,7%, kadar Fe minimal 50 mg/kg, serta kadar protein minimal 7% Larutan Alkali Pengawasan mutu pada larutan alkali sangat penting karena jika mutu dari larutan alkali menurun maka akan menyebabkan kegagalan produk yang dihasilkan dan mempengaruhi kualitas dari mi instan yang dihasilkan. Pengawasan mutu pada larutan alkali meliputi pemeriksaan terhadap ph, viskositas, dan warna. Larutan alkali yang mempunyai kualitas mutu yang baik yaitu berwarna kuning dan memiliki ph yang basa Bumbu dan Bahan Pelengkap Pengawasan mutu bumbu dan bahan pelengkap dibagi menjadi 2 analisa yaitu analisa fisik dan analisa kimia. Pada analisa fisik bumbu dan bahan pelengkap dilakukan pengukuran lebar dari ujung ke ujung per kemasan bumbu pelengkap, kemudian juga dilakukan penimbangan terhadap bumbu tersebut. Berat bumbu yang tidak memenuhi standar akan ditolak dan dikembalikan kepada supplier. Analisa kimia dilakukan oleh analis Quality Control bagian laboratorium. Pada analisa kimia dilakukan pengujian sampel bumbu dan bahan pelengkap terhadap kadar air, FFA (Free Fatty Acid), dan organoleptik Minyak Goreng Minyak goreng yang digunakan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang yaitu minyak goreng dalam bentuk pasta. Pasta minyak tersebut disimpan dalam tangki dan dipanaskan. Pemanasan minyak berfungsi untuk mengubah pasta minyak menjadi minyak yang cair. Pengawasan mutu minyak goreng dilakukan

34 23 dengan analisa kimia. Analisa kimia minyak goreng yaitu uji FFA (Free Fatty Acid), jika persentase FFA yang dihasilkan melebihi standar FFA yang telah ditentukan maka minyak goreng akan ditolak. Menurut SNI standar persentase FFA (free fatty acid) minyak goreng yang mempunyai mutu yang baik yaitu maksimal sebesar 0,3% Pengemas Pengemas terdiri dari etiket, karton dan cup yang terbuat dari polystyrene. Analisa fisik etiket yaitu mengukur ketebalan etiket, mengukur jarak pita yang berwarna hitam dari tepi ujung hingga tepi dalam, serta memastikan warna etiket tidak tumpang tindih. Analisa kimia pada etiket meliputi analisa terhadap residu solvent tiap 1 tahun sekali. Analisa fisik pada karton meliputi pengukuran panjang, lebar, tinggi, dan dilakukan pengamatan terhadap barcode, nomor MD (Makanan / Minuman / Obat / Kosmetik Dalam Negeri), nomor SNI, dan lambang halal. Kekuatan karton diuji dengan cara diberi beban ±70 kg selama ± 5-8 menit, jika karton yang diuji rubuh sebelum 5 menit maka karton tersebut akan ditolak dan dikembalikan pada supplier. Karton juga diamati adanya kontaminan. Contoh kontaminan yang biasa terjadi pada karton yaitu pencemaran bahan haram, terdapat noda, dan tercemar bau asing. Selama pengawasan mutu etiket dan karton jika terdapat kejanggalan yang terkait dengan standar mutu, maka akan ditolak dan dikembalikan kepada supplier. Analisa fisik cup yang terbuat dari polystyrene yaitu pengukuran terhadap diameter, tinggi, lebar bibir, tebal dinding, dan berat, kemudian cup tersebut diuji secara visual terhadap kehalalan, keretakan, penyok, dan kebocoran Pengawasan Mutu Proses Produksi (Process Quality Control) Pengawasan mutu pada proses produksi berfungsi untuk mengontrol segala sesuatu yang ada pada proses produksi. Pengawasan mutu pada produksi dilaksanakan oleh analis Quality Control bagian proses pada semua shift. Analis Quality Control akan memeriksa dari proses pengayakan tepung, mixing, pressing, slitting dan waving, pengukusan, cutting dan folding, proses penggorengan, cooling, serta pengemasan. Analis Quality Control bagian produksi juga bertugas untuk mengumpulkan beberapa

35 24 sampel mi instan pada setiap shift, kemudian diserahkan kepada analis Quality Control bagian Shelf Life. Analis Quality Control bagian shelf life akan menyimpan mi instan disuhu ruang dan pada kurun waktu 6-8 bulan. Pengawasan mutu yang dilakukan oleh analis Quality Control bagian shelf life yaitu menganalisa kimia dan organoleptik. Analisa kimia yang dilakukan analis Quality Control bagian shelf life yaitu uji FFA (Free Fatty Acid) minyak bumbu. Analisa organoleptik terdiri dari uji aroma, uji bau, uji kerenyahan mi, uji kelembapan bumbu, uji warna mi instan dan saos bumbu, uji kekentalan kecap, uji kelembapan bubuk cabe dan bumbu, dan uji kerenyahan bawang goreng Pengawasan Mutu Produk Akhir (Outgoing Quality Control) Mi instan yang telah dikemas dengan menggunakan karton disimpan di dalam gudang finished goods untuk dilakukan Quality Control Finished Goods. Mi instan dipasarkan menggunakan sistem first in first out. Sistem first in first out berfungsi untuk mengontrol umur simpan hingga didistribusikan ke konsumen. Analis Quality Control bagian Finished Goods mempunyai tugas untuk mengambil sampel mi instan yang telah dikemas karton, memastikan karton tidak terkontaminasi oleh hama dan tidak terjadi kerusakan karton akibat benda tajam, mengawasi jumlah tumpukan karton mi instan dan kondisi palet kayu. Palet kayu yang sudah tidak layak pakai akan diganti dengan palet kayu yang baru.

36 6. PROSES PRODUKSI KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE Kemasan menurut Thomas (2014) memberikan perlindungan terhadap produk supaya terhindar dari kerusakan, pencemaran dari kotoran maupun bakteri yang dapat mengurangi kualitas suatu produk dan memperpanjang umur simpan produk. Kemasan mi instan cup Pop Mie menurut BPOM (2009) nomor KH tergolong kemasan polystyrene yang tidak mengandung CFC (Chloro Fluoro Carbon). Sulchan & Endang (2007) menambahkan bahwa polystyrene bersifat tidak mempunyai bentuk (amorf), susah bila ditembus gas, namun sangat mudah ditembus oleh air Bahan Baku Beads Beads atau Polystyrene menurut SDS (Safety Data Sheet) nomor mempunyai karakteristik berbentuk padat, berupa butiran, tidak berwarna (bening), dan sedikit berbau. Pekerja diwajibkan untuk memakai alat pelindung diri seperti masker, baju berlengan panjang dan sarung tangan selama proses pembuatan kemasan cup Pop Mie. Alat pelindung diri berfungsi untuk meminimalkan kontak pada mata dan hidung, serta berfungsi untuk meminimalkan kontak terhadap kulit untuk mencegah luka bakar yang berasal dari mesin dan bahan pembuat kemasan cup Pop Mie. Beads atau Polystyrene yang digunakan untuk produksi kemasan cup Pop Mie menurut Info POM (2008) berbentuk padat dengan konsentrasi 90-95% N-Pentana N-pentana menurut MSDS (Material Safety Data Sheet) nomor mempunyai karakteristik berbentuk cair, tidak berwarna, dan berbau tajam. N-pentana mempunyai sifat mudah terbakar. N-pentana yang digunakan untuk produksi kemasan cup Pop Mie menurut Info POM (2008) berbentuk gas dengan konsentrasi 5-10% Proses Produksi Kemasan Mi Instan Cup Pop Mie Mixing Beads dimasukkan kedalam hopper, kemudian beads masuk ke dalam bak penampung. Beads dimasukkan kedalam screw setelah dari bak penampung. Fungsi screw yaitu 25

37 26 mendorong beads untuk masuk ke dalam barrel, kemudian ditambahkan dengan n- pentana, angin, dan uap air yang selanjutnya akan dikeringkan menggunakan bak pengering Expander Beads Beads yang sudah dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam silo 1 dan didiamkan sesaat (aging). Silo 1 berfungsi untuk menghilangkan uap air pada beads. Pada silo 1 beads akan menjadi besar dan menggembung, kemudian beads diukur densitasnya. Beads dengan berat dan volume tertentu akan masuk kedalam silo 2, kemudian beads akan didiamkan sesaat (aging). Beads kemudian diayak menggunakan mesin sifter. Beads yang berukuran sedang akan ditampung dalam silo 3. Silo 3 berfungsi sebagai wadah penampung sementara beads, selanjutnya beads akan masuk ke dalam proses moulding cup Moulding Cup Mesin pembuat kemasan cup Pop Mie disebut moulding cup yang terdiri dari dua cetakan. Cetakan pertama terletak pada bagian atas disebut dengan female, berfungsi untuk mematangkan (pre-heat). Cetakan kedua berada pada bagian bawah disebut dengan male, berfungsi sebagai pemanas (steam). Kemasan cup Pop Mie yang telah dibentuk kemudian disemprotkan uap air dan angin. Angin yang disemburkan pada kedua cetakan tersebut berfungsi untuk melepaskan kemasan cup Pop Mie yang sudah terbentuk pada cetakan. Untuk merapikan kemasan cup Pop Mie dibutuhkan proses yang bernama unscramble. Proses unscramble hanya bisa dilewati oleh satu jalur sehingga membuat kemasan cup Pop Mie tersebut berbaris secara teratur, kemudian kemasan cup Pop Mie masuk ke dalam proses inspector Pemeriksaan Kemasan Cup Pop Mie Mesin pemeriksaan kemasan cup Pop Mie disebut dengan mesin inspector. Mesin inspector berfungsi untuk mendeteksi kerusakan pada kemasan cup Pop Mie. Kerusakan yang dimaksud yaitu kerapuhan dan kebocoran pada kemasan cup Pop Mie. Prinsip dari mesin inspector yaitu menyemburkan angin kedalam kemasan cup Pop Mie, jika terjadi kerusakan maka kemasan cup Pop Mie tersebut akan jatuh

38 27 ketempat yang telah disediakan. Kemasan cup Pop Mie yang mengalami kerusakan akan dilakukan pemeriksaan ulang oleh analis Quality control Stacking Kemasan cup Pop Mie yang tidak mengalami kerusakan dimasukkan kedalam mesin stacking. Mesin stacking berfungsi untuk merapikan kemasan cup Pop Mie dan mengelompokkan kemasan cup Pop Mie menjadi tumpukan. Kemasan cup Pop Mie jumbo berisi ± 21 tumpukan kemasan cup. Kemasan cup Pop Mie Mini berisi ± 26 tumpukan kemasan cup, selanjutnya masuk kedalam proses packing Packing Kemasan cup Pop Mie dikemas menggunakan karton. Packing berfungsi untuk melindungi cup dari kontaminan. Kemasan cup Pop Mie kemudian didiamkan (aging) selama ± 2 hari, proses pendiaman (aging) dilakukan untuk mencegah supaya tinta printing tidak pecah atau rusak Proses Printing Kemasan Mi Instan Cup Pop Mie Lifting Mesin yang digunakan untuk lifting disebut dengan lifter. Mesin lifter berfungsi untuk membuat kemasan cup Pop Mie tersusun rapi. Bentuk dari mesin lifter hampir sama seperti escalator. Mesin lifter juga berfungsi menghantarkan kemasan cup Pop Mie untuk masuk kedalam mesin printing Printing Mesin yang digunakan untuk printing disebut dengan printer. Fungsi dari mesin printer yaitu untuk memberi warna dan tulisan pada kemasan cup Pop Mie supaya tercantum identitas merek dan identitas rasa pada kemasan cup Pop Mie. Mesin printer diawasi oleh analis Quality Control yang bertugas untuk mengawasi kemasan cup Pop Mie dari monitor.

39 Packing Kemasan cup Pop Mie yang telah dicetak kemudian dikemas menggunakan karton. Kemasan cup Pop Mie yang telah siap pakai disimpan di dalam gudang, jika stok kemasan cup Pop Mie yang ada di dalam produksi mulai menipis maka kemasan cup Pop Mie yang ada di dalam gudang akan dipakai. Proses pengemasan dilakukan secara manual menggunakan tenaga kerja manusia. Diagram alir proses produksi kemasan cup Pop Mie dapat dilihat pada Gambar 11.

40 29 Mixing Bahan baku + angin + uap air Expander Beads Moulding Cup Pemeriksaan Kemasan Cup Stacking Selama ± 2 hari Packing Aging Pengemas Lifting Printing Packing Pengemas Kemasan Cup Pop Mie Gambar 11. Diagram Alir Proses Produksi Kemasan cup Pop Mie

41 7. KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE Menurut Suharto (2000) kemasan yang digunakan suatu produk harus mempunyai syarat keamanan. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle memiliki kriteria khusus terhadap kemasan cup Pop Mie yang akan digunakan. Pemilihan kemasan cup Pop Mie yang perlu diperhatikan yaitu faktor keamanan bagi konsumennya. Kemasan cup Pop Mie terbuat dari bahan polystyrene. Menurut Trubus (2010) kemasan polystyrene mempunyai sifat yang kaku, mudah patah, buram, akan berubah bentuk pada suhu 95 o C, serta mudah larut dalam lemak maupun pelarut lain. Kemasan polystyrene mengandung senyawa styrene yang mempunyai sifat karsinogen dan akan mengganggu sistem hormon manusia. BPOM (2009) nomor KH mengungkapkan bahwa pada hasil uji kemasan makanan polystyrene, kemasan cup Pop Mie termasuk dalam kemasan polystyrene yang tidak berbahaya karena di dalam kemasan cup Pop Mie tidak ditemukan kandungan residu stiren. Menurut BPOM (2007) nomor HK ambang batas monomer stiren yaitu maksimal 5000 ppm. BPOM (2011) nomor HK menjelaskan bahwa ambang batas maksimal residu total monomer stiren pada kemasan dalam produk yang mengandung air, minyak atau lemak bebas, dan mengandung garam yaitu maksimal 0,5% berat, sedangkan kandungan stiren pada kemasan cup Pop Mie maksimal 0,1%. Disimpulkan bahwa PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle sangat memperhatikan faktor keamanan kemasan bagi konsumennya Pengawasan Mutu Kemasan cup Pop Mie Proses pengawasan mutu kemasan cup Pop Mie dilakukan oleh analis Quality Control bagian Raw Material Field, namun kesempatan kali ini penulis melakukan proses pengawasan mutu kemasan cup Pop Mie dengan mengambil sampel kemasan cup Pop Mie sebanyak 13 sampel. Pengawasan mutu kemasan cup Pop Mie terdiri dari kehalalan produk, fisik, validasi, printing, serta spesifikasi. Pengawasan mutu kemasan cup Pop Mie dilakukan dengan cara mengambil sampel kemasan cup Pop Mie dan dibandingkan dengan standar mutu yang telah ditetapkan. 30

42 Kehalalan Produk Analisa kehalalan produk dilakukan dengan pengamatan langsung kemasan cup Pop Mie. Kemasan cup Pop Mie dianalisa terhadap adanya kontaminasi dengan bahan haram. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 33 tahun 2014 tentang jaminan produk halal pasal 18 menerangkan bahwa barang yang haram yaitu bangkai, darah, babi, dan hewan lain yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Kemasan cup Pop Mie yang terkontaminasi dengan bahan haram akan ditolak dan dilakukan peninjauan kembali pada proses produksi dan tempat penyimpanan kemasan cup Pop Mie. Kemasan cup Pop Mie yang tidak terkontaminasi dengan barang haram akan lolos analisa kehalalan produk. Tiga belas sampel yang dianalisa oleh penulis tidak terdeteksi kontaminasi barang haram, sehingga sampel tersebut lolos untuk uji kehalalan produk Fisik Analisa fisik yang dilakukan pada kemasan cup Pop Mie dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kemasan cup Pop Mie. Analisa fisik pada kemasan cup Pop Mie berfungsi untuk menjaga kualitas produk hingga ke tangan konsumen. Analisa fisik kemasan cup Pop Mie meliputi analisa terhadap keretakan, kebocoran, terdapat penyok atau tidak, dan bau pada kemasan cup Pop Mie. Kemasan cup Pop Mie yang tidak lolos analisa fisik akan ditolak, jika kemasan cup Pop Mie lolos analisa fisik maka dapat dilakukan analisa selanjutnya. Tiga belas sampel yang diambil oleh penulis tidak terdapat penyimpangan fisik, sehingga lolos uji fisik dan dapat dilanjutkan dengan analisa lain Validasi Validasi merupakan analisa terhadap kesesuaian nomor MD dari BPOM, logo halal, dan nama PT yang memproduksi, karena nomor MD, logo halal, dan nama PT yang memproduksi penting untuk identitas produk. Analisa validasi dilakukan dengan cara membandingkan sampel kemasan cup Pop Mie dengan kemasan cup Pop Mie yang menjadi arsip analis Quality Control. Tiga belas sampel kemasan cup Pop Mie yang dianalisa oleh penulis menunjukkan kesesuaian nomor MD, logo halal dan nama PT yang memproduksi dengan kemasan cup Pop Mie yang menjadi arsip analis Quality Control.

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG 2.1 SEJARAH PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK Pada awalnya PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Divisi Noodle didirikan

Lebih terperinci

PELAKSAANAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO) DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG FINISHED GOODS

PELAKSAANAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO) DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG FINISHED GOODS PELAKSAANAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO) FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG Eunike Yunita Susilo 14.I1.0193 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INDOMIE DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INDOMIE DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INDOMIE DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG EVALUASI UMUR SIMPAN SEASONING SECARA ORGANOLEPTIK DAN KIMIA PADA PRODUK MIE INSTAN DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari

Lebih terperinci

PENENTUAN REJECT FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

PENENTUAN REJECT FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG PENENTUAN REJECT FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG ANALISIS KIMIA KADAR ABU DAN GLUTEN PADA TEPUNG CAKRA KEMBAR, SEGITIGA HIJAU, DAN SEGITIGA BIRU SEBAGAI BAHAN BAKU UTAMA PEMBUATAN MI INSTAN DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama sebuah perusahaan pada umumnya adalah untuk mendapatkan laba. Apapun strategi yang dilakukan adalah untuk laba. Dari laba yang diperoleh perusahaan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG PENGAWASAN MUTU BERDASARKAN UJI FISIK DAN KIMIA TEPUNG TERIGU PADA BAHAN BAKU PEMBUATAN MIE INSTAN DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 1 KETEBALAN ETIKET PADA KEMASAN INDOMIE INSTAN GORENG SPESIAL DAN INDOMIE INSTAN GORENG SPESIAL JUMBO DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGAWASAN MUTU PRODUK MIE INSTANT PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG

PENGAWASAN MUTU PRODUK MIE INSTANT PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG PENGAWASAN MUTU PRODUK MIE INSTANT PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk merupakan market leader produk mie instan pertama kali yang muncul pada tahun 1970 dengan nama PT. Sanmaru Food

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK Oleh : Muhamad Triwibowo (34412832) Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M.Sc Latar Belakang PENDAHULUAN Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai produsen penghasil mie terbesar. Dalam Standar Nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai produsen penghasil mie terbesar. Dalam Standar Nasional Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya permintaan mie instant di pasaran menjadikan Indonesia sebagai produsen penghasil mie terbesar. Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 3551-1994,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indosnack yang terletak di Bekasi, didirikan pada Tahun 1995 yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan makanan ringan. PT Indosnack merupakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1970-an, industri mie instan di Industri mulai berkembang. Akan tetapi, hanya ada satu atau dua perusahaan di Indonesia yang memproduksi

Lebih terperinci

ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK INDOMIE DAN POPMIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG

ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK INDOMIE DAN POPMIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK INDOMIE DAN POPMIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN II-22 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Olagafood Industri didirikan pada bulan Mei 1997 di Medan, Indonesia oleh Bapak Djoesianto Law. Awalnya, perusahaan ini bergerak dalam produksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih luas tentang bidang produksi yang dijalankan dari Pihak Instansi terkait.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih luas tentang bidang produksi yang dijalankan dari Pihak Instansi terkait. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam rangka mendekatkan kerjasama antara pihak sekolah SMK begitupun dengan para peserta didiknya dengan pihak instansi atau pihak perusahaan (pabrik) maka dari itu

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN BIHUN JAGUNG DI PT. TUNAS MELATI PERKASA SIDOARJO-JAWA TIMUR

PROSES PENGOLAHAN BIHUN JAGUNG DI PT. TUNAS MELATI PERKASA SIDOARJO-JAWA TIMUR PROSES PENGOLAHAN BIHUN JAGUNG DI PT. TUNAS MELATI PERKASA SIDOARJO-JAWA TIMUR PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : SHERLY MAYRINA (6103008034) ROSEMARY (6103008067) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat bukan cuma memberikan daya saing jangka panjang bagi perusahaan. Merek juga memberikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.1 ; Juni 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW *RIZKI AMALIA 1, HAMDAN AULI

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk HASIL DAN PEMBAHASAN Peubah yang diamati dalam penelitian ini, seperti kadar air, uji proksimat serka kadar kalsium dan fosfor diukur pada kerupuk mentah kering, kecuali rendemen. Rendemen diukur pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi dan dikembang secara luas oleh petani di Propinsi Aceh.

Lebih terperinci

BAB X PENGAWASAN MUTU

BAB X PENGAWASAN MUTU BAB X PENGAWASAN MUTU Pengawasan mutu merupakan aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat mempertahanan sebagaimana yang telah direncanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai perusahaan melakukan inovasi-inovasi baru terhadap produk yang telah mereka luncurkan. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan mie gembili adalah sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan: a. Panci b. Slicer c. Pisau d. Timbangan e. Screen 80 mesh

Lebih terperinci

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah.

MODUL 7 STICK IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna kekuningan dan memiliki tekstur yang renyah. MODUL 7 STICK IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat stick ikan yang gurih, renyah dan enak. Indikator Keberhasilan: Mutu stick ikan yang dihasilkan berwarna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN terdiri dari : Tahapan-tahapan proses pengolahan stick singkong di UKM Flamboyan 4.1 Persiapan Bahan Baku Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 5, , , , ,

BAB I PENDAHULUAN 5, , , , , BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pemerataan penyediaan protein nabati dan hewani serta penganekaragaman jenis bahan makanan terus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi pangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Kerupuk Jagung 4.1.1 Pencampuran Adonan Proses pencampuran adonan ada dua kali yaitu dengan cara manual (tangan) dan kedua dengan menggunakan mixer. Langkah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Terbatas Amico mulai didirikan tahun 2000 oleh Bapak Krisman. Pada awal berdiri, perusahaan bergerak sebagai distributor produk

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie instan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie instan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie instan di Indonesia. Perusahaan dikenal telah mendominasi pasar makanan di Indonesia dengan jenis produk

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET REFERENSI Barbut, S. 2012. Convenience breaded poultry meat products New developments. Trends in Food Science & Technology 26: 14-20. 1 PRODUK PENGERTIAN DAN ISTILAH Nugget:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan Labuhbaru Barat Pekanbaru 1. Latar Belakang Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih Usaha

Lebih terperinci

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap PENGOLAHAN DAGING NUGGET Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman REFERENSI

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Maksud Penelitian, (5) Manfaat Penelitian, (6) Kerangka Pemikiran,

Lebih terperinci

KETERANGAN PERS / PRESS RELEASE TENTANG KEMASAN MAKANAN STYROFOAM NOMOR: KH TANGGAL 14 JULI 2009

KETERANGAN PERS / PRESS RELEASE TENTANG KEMASAN MAKANAN STYROFOAM NOMOR: KH TANGGAL 14 JULI 2009 KETERANGAN PERS / PRESS RELEASE TENTANG MAKANAN STYROFOAM MOR: KH.00.02.1.55.2888 TANGGAL 14 JULI 2009 Menindaklanjuti pengawasan terhadap kemasan makanan, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI perlu memberikan

Lebih terperinci

RAHASIA FORMULIR PENDAFTARAN PRODUK PANGAN

RAHASIA FORMULIR PENDAFTARAN PRODUK PANGAN RAHASIA FORMULIR PENDAFTARAN PRODUK PANGAN B A D A N P E N G A W A S O B A T D A N M A K A N A N R E P U B L I K I N D O N E S I A Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat Tel. 4244691 4209221 4263333

Lebih terperinci

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses BAB III PEMBAHASAN Pembuatan mie kering umumnya hanya menggunakan bahan dasar tepung terigu namun saat ini mie kering dapat difortifikasi dengan tepung lain agar dapat menyeimbangkan kandung gizi yang

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PENGOLAHAN CABE MERAH. Oleh: Gusti Setiavani, STP

TEKNOLOGI PENGOLAHAN CABE MERAH. Oleh: Gusti Setiavani, STP TEKNOLOGI PENGOLAHAN CABE MERAH Oleh: Gusti Setiavani, STP Cabe merah (Capsicum annum, L) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memepunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Cabe merah tersebut banyak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I. PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada awalnya perusahaan ini bergerak dibidang distribusi barang yang berada dalam naungan PT. Wicaksana Oversease Internasional (WOI GROUP). Sejak

Lebih terperinci

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan. MODUL 2 NUGGET IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah nugget ikan yang bertekstur kenyal, lembut dan bercita rasa enak. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget

Lebih terperinci

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG Miftakhurrizal Kurniawan 1, Isna Arofatus Zahrok 2 Jurusan Teknologi Industri Pertanian,

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sri Intan Karplas Industry berdiri pada tahun 1982 di Kecamatan Medan Sunggal. Perusahaan ini bergerak pada pengolahan biji plastik menjadi karung

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan 1 Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan Pengertian Abon Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah pangan yang perlu disediakan untuk dikonsumsi. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah pangan yang perlu disediakan untuk dikonsumsi. Selain itu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang jumlah penduduknya setiap tahun mengalami peningkatan. Banyaknya jumlah penduduk ini juga mengakibatkan banyaknya jumlah pangan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN MIE BERBAHAN DASAR GEMBILI

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN MIE BERBAHAN DASAR GEMBILI LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN MIE BERBAHAN DASAR GEMBILI Disusun oleh : QISTHI HANIFA MAISARAH ZAHRATUL TRIXIE HARINDA (I8313046) (I8313067) PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terasi Terasi atau belacan adalah salah satu produk awetan yang berasal dari ikan dan udang rebon segar yang telah diolah melalui proses pemeraman atau fermentasi, disertai

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG

PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG PROSES PRODUKSI ROTI MANIS DI VIRGIN CAKE & BAKERY SEMARANG Disusun oleh: Ribka Merlyn Santoso 14.I1.0098 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

Lebih terperinci

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.

b. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar. pengertian Bahan Pangan Hewani dan Nabati dan pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri dan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri dan dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi ini semakin ketat dengan munculnya berbagai produk baru yang unik dan menarik untuk menarik minat konsumen. Selain menciptakan

Lebih terperinci

PRARENCANA PABRIK MIE KERING DARI TEPUNG UBI JALAR UNGU KAPASITAS 3750 KG/HARI. Diajukan Oleh : Filia Irawati Halim NRP :

PRARENCANA PABRIK MIE KERING DARI TEPUNG UBI JALAR UNGU KAPASITAS 3750 KG/HARI. Diajukan Oleh : Filia Irawati Halim NRP : PRARENCANA PABRIK MIE KERING DARI TEPUNG UBI JALAR UNGU KAPASITAS 3750 KG/HARI Diajukan Oleh : Filia Irawati Halim NRP : 5203011029 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013. III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil perusahaan PT.Agel Langgeng (PTAL) berdiri tahun 1991 di Bekasi Jawa Barat. Perusahaan yang mesih termasuk Kapal Api Group

Lebih terperinci

PABRIK PENGOLAHAN MIE KERING DAN MIE INSTAN DI PT. SURYA PRATISTA HUTAMA SIDOARJO

PABRIK PENGOLAHAN MIE KERING DAN MIE INSTAN DI PT. SURYA PRATISTA HUTAMA SIDOARJO PABRIK PENGOLAHAN MIE KERING DAN MIE INSTAN DI PT. SURYA PRATISTA HUTAMA SIDOARJO PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: ADRIANTO RAHARDJA (6103012040) MARISKA SUCIPTO (6103012043) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

METODE. Materi. Rancangan

METODE. Materi. Rancangan METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Singkong atau ubi kayu merupakan tanaman umbi umbian yang dikenal luas di masyarakat Indonesia. Pada tahun 2013 produksi singkong di Indonesia mencapai 23 juta ton

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain talas bentul, gula pasir, gula merah, santan, garam, mentega, tepung ketan putih. Sementara itu, alat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan, salah satunya adalah pengamanan makanan dan minuman. Upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan menyebutkan bahwa peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan diselenggarakan melalui 15 macam kegiatan, salah satunya

Lebih terperinci

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai Satun di Kota Dumai 1. Keripik Cabe Bintang Usaha industri keripik cabe rumahan di Kelurahan Purnama

Lebih terperinci

Resep Kastengel Bawang Merah

Resep Kastengel Bawang Merah MEMBUAT RANCANGAN DAN KARYA TEKNOLOGI DIVERSIVIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN BERBASIS BAWANG MERAH YANG TIDAK DIPATENKAN; TINGKAT INTERNASIONAL Resep Kastengel Bawang Merah Bahan Adonan: 1 kg Tepung

Lebih terperinci

Pembagian Tugas & Tanggung Jawab. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada

Pembagian Tugas & Tanggung Jawab. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada Lampiran 1 Pembagian Tugas & Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada struktur organisasi di PT Pusaka Prima Mandiri menurut jabatan dan posisinya adalah sebagai

Lebih terperinci

terhadap lingkungan (Khomsan, 2003). Kemasan polistirena foam atau Styrofoam

terhadap lingkungan (Khomsan, 2003). Kemasan polistirena foam atau Styrofoam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia selain sandang dan papan yang sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan hidup manusia. Pangan yang dimaksud dapat

Lebih terperinci

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur Restoran Martabak Air Mancur (MAM) merupakan konsep restoran yang menyajikan keunikan pengolahan tepung terigu menjadi menu makanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dengan pengujian organoleptik dan uji lipat dilakukan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. anti nyamuk bakar, PT FK mengutamakan kualitas dari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. anti nyamuk bakar, PT FK mengutamakan kualitas dari BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisa Data 1. Proses Produksi Anti Nyamuk Bakar Dalam memproses anti nyamuk bakar, PT FK mengutamakan kualitas dari produk jadi yang dihasilkan,

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk.

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Struktur organisasi di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dipimpin oleh seorang presiden

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM TOKOL (PENTOL BROKOLI) SEBAGAI JAJANAN KAYA GIZI BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Qorina Andriyani 13030234013 / 2013 Dewi Firdausi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis)

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN. (Artocarpus altilis) LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN TEPUNG DARI BUAH SUKUN Disusun Oleh: FERAWATI I 8311017 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Segala

Lebih terperinci

SNI 0123:2008. Standar Nasional Indonesia. Karton dupleks. Badan Standardisasi Nasional ICS

SNI 0123:2008. Standar Nasional Indonesia. Karton dupleks. Badan Standardisasi Nasional ICS Standar Nasional Indonesia Karton dupleks ICS 85.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Simbol

Lebih terperinci

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea. Langkah 3 Penggunaan formalin: Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih: lantai, kapal, gudang, pakaian. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya generasi menuntut inovasi tidak hanya terhadap produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu sistem keamanan pangan dan sumber

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

PERENCANAAN UNIT PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN BISKUIT MANIS DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2,0 TON TEPUNG TERIGU/HARI

PERENCANAAN UNIT PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN BISKUIT MANIS DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2,0 TON TEPUNG TERIGU/HARI PERENCANAAN UNIT PENGGUDANGAN PADA PABRIK PENGOLAHAN BISKUIT MANIS DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 2,0 TON TEPUNG TERIGU/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: PETRINA JOYOWIGUNA 6103010091 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas dan obat jadi yang belum didistribusikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan. B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat pembuatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha penggemukan. Penggemukan sapi potong umumnya banyak terdapat di daerah dataran tinggi dengan persediaan

Lebih terperinci

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu

I. PENDAHULUAN. Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan (food additives). Penggantian

Lebih terperinci