BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. Agustus 2004 dengan no C HT th 2004.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. Agustus 2004 dengan no C HT th 2004."

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Ulasan Subyek Penelitian Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Subafood Pangan Jaya berdiri pada tanggal 17 Juni 2005, dengan Akte Notaris Imas Fatimah no. 42 di Jakarta dan sudah di sahkan oleh menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia sejak tanggal 09 Agustus 2004 dengan no C HT th Dan memulai aktivitas produksi pada awal april PT Subafood Pangan Jaya adalah industri berbasiskan jagung dengan spesialisasi pada produk bihun jagung. Produk yang diproduksi antara lain sampai dengan saat ini adalah bihun, sohun dan mie yang terbuat dari pati jagung ( Corn starch ). Perusahaan ini merupakan produsen yang pertama kalinya di Indonesia yang memproduksi bihun, sohun dan mie dengan bahan dasar pati Jagung. 49

2 50 Pada awal proses produksinya PT subafood pangan jaya bekerja sama dengan pihak pabrikan mesin dari china untuk melakukan proses trial produksi selama periode Maret Juli 2005, kemudian pada perkembangan selanjutnya secara mandiri PT Subafood Pangan Jaya mengeluarkan Produk barunya dengan Merk dagang Bihun Jagung dan melepaskannya ke pasar sekitar bulan Agustus Dan dimulai dari saat itu bisnis perusahaan terus berkembang sampai dengan saat ini dengan beberapa merk dagang andalannya yang cukup menguasai pasar bihun jagung di Indonesia. Seiring terus berkembangnya kemampuan produksi perusahaan maka dilakukan perluasan pasar yang terus menerus. Perkembangan pasar dapat dilihat pada tabel berikut ini : 14, , , , , , , , , , , , Grafik 4.1 Grafik perkembangan penjualan (Ton), PT Subafood Pangan Jaya dari tahun 2006 s.d 2010 ( Sumber data sekunder PT Subafood

3 Lokasi Perusahaan PT Subafood Pangan Jaya Tangerang beralamat di Jalan Raya Legok Km. 6, bila ditinjau dari segi administrasi berada diwilayah Desa Cijantra, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Banten. Adapun alasan mengapa Cijantra dipilih sebagai lokasi didirikannya perusahaan adalah sebagai berikut : a) Segi Teknis 1. Letak geografis yang baik yang memiliki jalan raya bersimpangan ke Serang & Jakarta serta cukup dekat dengan akses jalan Tol sehingga mempermudah pada saat pendistribusiaan produk ke berbagai daerah. 2. Kepadatan penduduk dan kurangnya lapangan pekerjaan di daerah sekitarnya memudahkan perusahaan untuk memperoleh tenaga kerja. 3. Hawa dan ketinggian letak yang tidak membawa pengaruh buruk bagi operasional dan produksi perusahaan. b) Segi Sosial 1. Mengurangi pengangguran. 2. Memberikan lapangan pekerjaan sebagai ganti tempat mencari nafkah kepada pemilik tanah.

4 52 c) Segi Ekonomi 1. Memperkuat usaha dalam bidang diversifikasi pangan dari bahan beras serta terigu, 2. Memperkecil jumlah impor bahan pangan 3. Pemasaran hasil produksi dalam jaringan yang luas Visi, Misi dan Budaya Perusahaan a. Visi Menjadi industri pangan kelas dunia dengan sumber daya lokal untuk mencapai kemakmuran nasional. b. Misi Mengutamakan pengolahan sumber pangan lokal yang bisa diproduksi lewat industri secara massal dengan kualitas baik dan sehat. c. Strategi Innovatif dan kreatif dalam semangat kebersamaan dan saling menghormati untuk menciptakan produk-produk pangan yang sehat dan disukai. d. Kebijakan Mutu a) Peduli terhadap keinginan pelanggan, b) Pemberdayaan sumberdaya,

5 53 c) Peningkatan perbaikan berkesinambungan sistem manajemen mutu dan HACCP, d) Peduli keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja serta keamanan makanan Struktur Organisasi Perusahaan Dalam suatu perusahan agar terjadi koordinasi yang sempurna maka dibentuk struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan suatu jenjang urut-urutan pengaturan di dalam perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan struktur organisasi yang baik, maka tanggung jawab dan tugas dari masing-masing departemen difokuskan, sehingga akan memudahkan tercapainya tujuan yang diinginkan. Selain itu juga dilakukan restrukturisasi yang kuat, supel, efisien, perampingan organisasi, dan penggabungan tugas sehingga dapat lebih efisien dan efektif. Untuk mempermudah proses produksi dan mempermudah adanya koordinasi dalam pelaksanaan tugas, maka PT Subafood Pangan Jaya membentuk tata kerja yang merupakan suatu jenjang dari urutan pekerjaan yang berisikan tugas dan wewenang serta pangkat dan jabatan dari masing-masing departemen, seksi, dan urusan, yaitu sebagai berikut : A. Departemen pelaksana Proses operasional Produksi dan Logistik, yang dipimpin oleh seorang General Manager, dengan tugas

6 54 untuk mengatur dan melaksanakan proses produksi sesuai dengan order, serta melakukan pengontrolan dan pessiapan terhadap penyimpanan bahan baku dan barang jadi serta pengiriman barang ke distributor, Departemen ini membawahi : 1) Divisi Produksi & Engineering, yang dipimpin oleh seorang manager. Bertugas untuk mengontrol proses kerja bahan baku hingga menjadi bahan jadi serta persiapan semua kebutuhan peralatan, 2) Divisi Logistik, dipimpin oleh seorang manager. Bertugas mengatur perencanaan bahan baku, produksi serta penanganan inventory. B. Departemen Keuangan, Accounting & Purchasing, yang dipimpin oleh seorang General Manager. Departemen ini membawahi : 1) Divisi Keuangan dan accounting, bertugas untuk melakukan pelaporan terhadap transaksi keuangan serta pengaturan ketersediaan dan untuk kebutuhan operasional perusahaan, 2) Divisi Teknologi Informasi, dipimpin oleh seorang Manager. Tugas utama divisi Teknologi Informasi adalah menyediakan dan merawat segala macam perangkat

7 55 teknologi informasi untuk menunjang keakuratan dan kecepatan manajemen informasi, 3) Divisi Purchasing, bertugas untuk melakukan penyediaan segala kebutuhan operasi perusahaan berdasarkan order dari masing-masing Departemen, C. Departemen Marketing, dipimpin oleh seorang General Manager Marketing. Tugas utamanya adalah untuk melakukan proses distribusi, penjualan sampai dengan pengaturan promosi product. Dalam melaksanakan tugas hariannya General Manager akan dibatu oleh seorang Manager yang ditempatkan di saru region tertentu. D. Departemen HR & GA, dipimpin oleh seorang General Manager, bertugas mengatur dan mengawasi ketenagakerjaan di dalam perusahaan serta mengatur dan mengawasi kegiatan umum, pendidikan, dan pelatihan. E. Departemen Kualitas dan development, dipimpin seorang manager yang bertugas untuk melakukan control terhadap kualitas bahan baku, proses produksi sampai dengan pengiriman barang serta melakukan control terhadap barang bermasalah yang ada di pasaran. Disamping itu bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pembuatan produk baru.

8 Jam Kerja Perusahaan Untuk menunjang tata kerja pada umumnya dan kelancaran proses produksi maka pihak perusahaan memberlakukan peraturan bagi seluruh karyawan dalam pembagian jam kerja. Pembagian jam kerja pada PT Subafood Pangan Jaya Tangerang dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Karyawan Kantor Hari Senin sampai Jumat Jam WIB Istirahat Jam WIB 2. Karyawan Pabrik Untuk karyawan pabrik jam kerja dibagi dalam3 shift, yaitu : a. Pagi Jam WIB b. Siang Jam WIB c. Malam Jam WIB Kegiatan Produksi dan Pemasaran Perusahaan a. Hasil dan Kapasitas Produksi Hasil Proses produksi PT Subafood Pangan Jaya dapat digolongkan pada produk Customer Goods, yaitu produk yang langsung dapat dikonsumsi oleh konsumen tanpa melalui proses manufacturing tambahan. Jadi yang menjadi titik berat dalam proses pengembangan kualitas dari produk adalah konsumen langsung yang menikmati hasil produksi.

9 57 PT Subafood Pangan Jaya menjalankan proses pengembangan produknya dengan metode diversifikasi produk yaitu proses pengembangan produk dengan cara memperbanyak atau memperkaya ragam produk sehingga mampu memberikan berbagai macam pilihan bagi konsumen. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperluas pasar dengan menjangkau segmen pasar yeng beragam dan luas tergantung pada kebutuhan dan kemampuan konsumen pada waktu dan tempat tertentu. Secara umum produk yang dihasilkan oleh PT Subafood Pangan Jaya Tangerang terdiri dari beberapa macam dan masing-masing memiliki beberapa merk dagang tersendiri. Berikut ini adalah beberapa spesifikasi produk yang dihasilkanoleh PT Subafood Pangan Jaya : i) Bihun Jagung Olahan, adalah bihun jagung yang diproduksi tanpa tambahan bumbu sehingga konsumen harus membuat tambahan bumbu sesuai selera pribadi saat proses masak bihun. Ada beberapa merk bihun jagung olahan yang diproduksi oleh PT Subafood Pangan Jaya, yaitu : a) Bihun Jagung Tanam Jagung 320 gr Berat Bersih : 320 gr, 4 keping Kemasan : 1 Bal ( 10 Pack ) Pasar : Pasar Tradisional

10 58 b) Bihun Jagung Tanam Jagung 160 gr Berat Bersih : 160 gr, 2 keping Kemasan : 1 Bal ( 20 Pack ) Pasar : Pasar Tradisional c) Bihun Jagung Tanam Jagung 80 gr Berat Bersih : 80 gr, 2 keping Kemasan : 1 Karton ( 40 Pack ) Pasar : Pasar Tradisional d) Bihun Jagung Pilihan Bunda 500 gr Berat Bersih : 500 gr, 4 keping Kemasan : 1 Karton ( 12 Pack ) Pasar : Pasar Modern e) Bihun Jagung Pilihan Bunda 250 gr Berat Bersih : 250 gr, 2 keping Kemasan : 1 Karton ( 12 Pack ) Pasar : Pasar Modern ii) Bihun Jagung Instan, adalah bihun jagung yang diproduksi dengan tambahan bumbu sehingga konsumen bisa langsung memasak produk secara cepat dengan menggunakan bumbu yang sudah disediakan. Bihun jagung instan yang dihasilkan

11 59 oleh PT Subafood Pangan dipasarkan dengan merk Subahoon dan tersediadengan tiga varian rasa yaitu rasa goreng spesial, rasa ayam bawang dan rasa soto spesial. Dipasarkan dalam kemasan karton ( 40 pack ) dengan berat 70 gr / pack. Produk bihun jagung instan dipasarkan baik di pasar tradisional maupun pasar modern. iii) Sohun Jagung, merupakan produk yang baru di perkenalkan kepada pasar pada bulan Maret Produk ini memiliki perbedaan dengan bihun jagung yaitu pada bahan baku produksinya yang menggunakan tambahan sagu aren selain pati jagung sebagai bahan dasarnya. Ada dua macam produk sohn jagung yang diproduksi oleh PT Subafood Pangan Jaya, yaitu : a) Sohun Jagung Sounku 150 gr Berat Bersih : 150 gr, 2 keping Kemasan : 1 Bal ( 20 Pack ) b) Sohun Jagung Sounku 70 gr Berat Bersih : 70 gr, 2 keping Kemasan : 1 Karton ( 40 Pack ) Produk Sohun jagung dipasarkan di tradisional dan modern market.

12 60 iv) Mie Kering, adalah produk mie yang dihasilkan oleh PT Subafood Pangan Jaya dengan bahan baku utama adalah tepung terigu dengan pati jagung sebagai tambahannya, dipasarkan dalam kemasan karton ( 20 pack / karton ) dengan berat 180 gr, dengan pemasaran ke tradisional maupun modern market. Dari tahun ke tahun kapasitas produksi PT Subafood Pangan Jaya Tangerang terus mengalami peningkatan yang cukup significant hal ini dapat dilihat dari grafik berikut ini : 14, , , , , , , , , , , , Grafik 4.2 Grafik perkembangan produksi (Ton) PT Subafood Pangan Jaya dari tahun 2006 s.d 2010 ( Sumber data sekunder PT Subafood)

13 61 b. Perkembangan Pasar dan distribusi Seperti yang telah disinggung bahwa nilai penjualan PT Subafood pangan Jaya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan oleh adanya usaha perluasan pasar dan pengembangan jaringan distribusi. Daerah pemasaran produksi PT Subafood Pangan Jaya meliputi area lokal Jabodetabek, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, sebagian Sematera dan Sulawesi. Secara lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut ini. Grafik 4.3 Prosentase distribusi produk PT Subafood Pangan Jaya tahun 2010 ( sumber data sekunder PT Subafood Pangan Jaya tahun 2010 ) Proses Produksi Proses produksi yang berlangsung di perusahaan ini pada dasarnya adalah mengubah bahan baku pati jagung menjadi bihun jagung dengan

14 62 berbagai merk dagang. Bahan baku utama proses pembuatan bihun jagung adalah sebagai berikut : 1. Pati Jagung ( Corn starch ), Pati jagung dalam perdagangan disebut tepung maizena. Proses pembuatan pati meliputi perendaman, penggilingan kasar, pemisahan lembaga dan endosperm, pemisahan serat kasar dari pati dan gluten, pemisahan gluten dari pati, dan pengeringan pati. Agar kualitas bihun jagung yang dihasilkan baik maka bahan baku pati jagung yang digunakan harus memiliki persyaran sebagai berikut : a. Kadar air : Maksimal 13 % b. Viskositas : Cps c. Kadar abu : Maksimal 0.07 % d. Whiteness : % 2. Air, penggunaan air dalam proses produksi harus memenuhi persyaratan air minum. Air yang digunakan untuk proses produksi sebelumnya diolah dahulu dengan mesin RO ( Reverse Osmosis ) Bahan baku pembantu yang digunakan proses produksi Bihun jagung di PT. Subafood pangan Jaya yaitu : 1. Plastik Inner, yaitu plastic berbahan dasar PE food grade yang dipergunakan untuk membungkus barang jadi dalam satu Pack.

15 63 Ukuran dan desain dari plastic inner disesuaikan dengan item produk yang diproduksi, 2. Karton box dan plastic outer, berfungsi untuk pembungkusan product bagian luar. 3. Isolasi, sebagai alat perekat pada saat proses packaging. 4. Seasoning, adalah item tambahan untuk product instant berupa bumbu, cabe atau tambahan lain. Untuk mendapatkan bihun jagung instant ataupun olahan diperlukan tahap tahap proses yang sedikit berbeda. Akan tetapi secara garis besar adalah sama. Tahap proses produksi bihun jagung secara umum di PT Subafood Pangan Jaya adalah sebagai berikut : 1. Tahap Mixing, Pada tahapan ini bahan baku berupa Pati Jagung dan air dilakukan proses pencampuran, ada 2 macam proses mixing yang dilakukan yaitu : a) Mixing Kering, pada proses ini pati jagung akan dilakukan mixing tersendiri dengan tujuan untuk memastikan kondisi bahan tidak menggumpal. Proses Mixing kering dilakukan kurang lebih selama 2 menit, b) Mixing Basah, dalam tahapan ini air mulai ditambahkan ke dalam adukan pati sehingga kadar air adonan yang terbentu antara 33 36% dan dilakukan selama 8 menit.

16 64 2. Tahap Steaming, Setelah dilakukan proses mixing, adonan yang dihasilkan akan dialirkan secara bertahap melalui conveyor dan screw menuju mesin steaming mixer. Di mesin ini dilakukan proses steaming atau pengukusan dengan suhu antara o C selama 1,5 menit. Tujuan dari proses ini adalah untuk memasak pati jagung hingga mencapai titik gelatinisasi pati sehingga tercapai kematangan produk bihun yang baik, 3. Tahap Extrusion, Tahap ektrusi merupakan tahapan kritis dalam proses pembuatan bihun jagung, karena selain dilakukan pemadatan adonan di tahap inilah adonan mengalami pembentukan untian. Ada 2 proses pada tahap ekstrusi ini, yaitu : a) Strap Ekstruder, fungsi dari proses di mesin ini adalah untuk membentuk produk padatan dari hasil mesin steaming yang masih berbentuk butiran. Kemudian akan di pindahkan ke proses berikutnya melalui conveyor, b) Vermicelli Extruder, adalah proses pembentukan untaian-untaian bihun dari padatan yang sudah dibentuk di mesin sebelumya. Hasil dari proses inilah yang

17 65 banyak mempengaruhi bentuk, berat dan kestabilan kualitas produk. 4. Tahap Re-steaming, Untaian bihun yang sudah mulai terbentuk akan dilakukan pengukusan ulang dengan tujuan untuk membentuk kekompakan bentuk bihun serta memaksimalkan kualitas masakan produk jadi. 5. Tahap Cutting, Pada tahapan ini dilakukan pemotongan barang setengah jadi secara melintang ataupun memanjang. Hal ini per dilakukan untuk mencapai bentuk bihun keping sesuai dengan standard yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain dilakukan pemotongan di tahapan proses ini juga dilakukan proses control berat secara sampling oleh operator. 6. Tahap Packaging, Merupakan tahapan terakhir di dalam proses produksi, dimana hasil jadi akan dilakukan penimbangan serta pemilahan untuk kemudian di kemas sesuai dengan spesifikasi produk yang ada. 4.2 Kegiatan Pengendalian Kualitas Produksi di Perusahaan Untuk mencapai nilai kualitas yang baik perusahaan mengambil beberapa pendekatan kegiatan pengendalian kualitas, yaitu :

18 66 1. Pengendalian Kualitas Bahan Baku Bahan baku yang digunakan oleh PT Subafood Pangan Jaya berasal dari supplier local, baik bahan baku berupa pati jagung maupun bahan pengemas yang ada. Pengendalian kedatangan bahan baku sudah dimulai ketika dilakukan proses pembelian oleh divisi Purchasing, dimana akan dilakukan seleksi dan evaluasi pemasok secara periodik. Sebelum bahan baku dan bahan pembantu diterima, maka pihak Quality Control akan mengambil sample sebanyak 2% dari total kedatangan barang dan akan dilakukan pemeriksaan mengenai kesesuaian kondisi barang dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan. 2. Pengedalian Kualitas Proses Pengendalian proses produksi oleh perusahaan dilakukan dengan menentukan standard operasi kerja serta melaksanakan control sampling secara periodik. Jika terdapat ketidak sesuaian standard maka harus segera ditangani dengan tujuan agar tiddak terjadi kerusakan produk akhir. Adapun kegiatan control yang dilakukan proses produksi adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Tabel pengambilan sample untuk control proses produksi Stasiun Proses Titik Kritis Standard Periode sampling Mixing Kadar air % 1 Jam Steaming Suhu oc 1 Jam Re-steaming Suhu oc 2 Jam

19 67 Lanjutan Tabel 4.1 Tabel pengambilan sampling control proses produksi Stasiun Proses Titik Kritis Standard Periode sampling Drying Suhu Kadar Air 50 70oC 8 9 % 4 Jam 3. Pengendalian Kualitas Barang Jadi Dalam Proses Inspeksi kualitas produknya PT Subafood Pangan Jaya menggunakan metode AQL ( Acceptable Quality Level ), yang merupakan salah satu metode pemeriksaan dengan system sampling dengan mempertimbangkan aspek Ratio atau presentase. Department QA ( Quality Assurance ) adalah departemen yang bertanggung jawab dalam proses pemeriksaan dan penggunaan metode AQL. Untuk sementara ini level yang dipakai adalah AQL 1.5, dengan special inspection level S-4. Berikut ini standard pemeriksaan yang dilakukan pada pemeriksaan kualitas barang jadi : Tabel 4.2 Standard pemeriksaan kualitas barang jadi Bagian yang di uji Parameter uji Standard Kepingan Bihun - Warna - Kualitas Masakan - Berat - Kadar air - Kekuningan dan seragam dalam 1 kemasan - Kenyal dan tidak lengket - Sesuai spesifikasi dengan toleransi + 3% - 8 s.d 9%

20 68 Lanjutan Tabel 4.2 Standard pemeriksaan kualitas barang jadi Bagian yang di uji Parameter uji Standard Kondisi kemasan - Seal kemasan - Plastik kemasan - Kode Produksi - Seal tidak bocor dengan kondisi rapi - Rapid an tidak sobek - Sesuai dengan tanggal produksi Jumlah product - jumlah per karton - Sesuai spesifikasi 4.3 Data Jumlah Produksi, Produk Cacat dan Penyebabnya PT.Subafood Pangan Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan. Hasil Produksi PT Subafood Pangan Jaya adalah Bihun Jagung yang nerupakan produk inovasi pertama di Indonesia dan baru dipasarkan di pasar nasional. Penelitian yang dilakukan disini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan pengendalian kualitas yang dilakukan PT Subafood dan Untuk mengetahui masalah-masalah apa saja yang dihadapi perusahaan dalam melakukan pengendalian kualitas dan cara pemecahan masalah tersebut. Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada produk bihun jagung dengan merk Cap Tanam Jagung 320 gr/pack. Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti, ditemukan bahwa produk yang dihasilkan masih berfluktuasi dari waktu ke waktu. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak ditemukannya cacat produk yang ter-inmonitoring. Beberapa hal mayor dari kecacatan produk ini antara lain adalah gramasi berat produk yang berfluktuasi,

21 69 kadar air yang masih sering berada di atas ambang batas serta kualitas packaging yang kurang baik. Dari hasil penelitian yang ada ditemukan bahwa tingkat kecacatan produk masih sangat tinggi dan sulit untuk dikendalikan. Tabel 4.3 Jumlah Produksi, Produk Cacat Bihun jagung cap Tanam Jagung 320 gr periode Januari s.d April 2011 ( dalam satuan pack) Periode Jumlah Produksi Jumlah Cacat Prosentase (%) Januari Februari Maret April TOTAL Pada Tabel 4.3 Dapat diketahui bahwa nilai kecacatan terbesar terjadi pada periode bulan Maret, dengan Prosentase sebesar % dan prosentase terendah adalah sebesar % terjadi pada bulan Januari Berdasarkan data jumlah produk cacat peneliti menampilkan data apa yang menjadi penyebab kerusakan produk akhir jenis Bihun Olahan dilihat pada tabel 4.4

22 70 Tabel 4.4 Data jumlah produk cacat berdasarkan penyebabnya ( Sumber data sekunder PT. Subafood Pangan Jaya, Mei 2011) BULAN TOTAL PRODUK CACAT GRAMASI SEAL BIHUN BASAH INNER HPA/HPB HASIL PANEL KODE PRODUK KELENGK APAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL TOTAL % % 23.30% 14.08% 6.93% 5.85% 3.23% 1.87% 0.90% Keterangan spesifikasi Produk cacat di PT Subafood Pangan Jaya : a) Cacat Gramasi, adalah spesifikasi barang cacat yang didasarkan pada jumlah gramasi minimum produk tertentu. Dimana setiap item produk ( SKU ) yang diproduksi oleh PT Subafood memiliki rentang toleransi gramasi sebesar + 5% dari gramasi standard. b) Cacat Kode Produksi, adalah produk yang memiliki kecacatan oleh karena adanya kekurang lengkapan atau rusaknya kode expired date produk. Setiap produk PT Subafood memiliki masa kadaluarsa ratarata adalah satu tahun dari tanggal produksi c) Cacat Seal, Adalah kecacatan produk yang diakibatkan adanya kerusakan dari packaging produk terutama pada bagian sealnya d) Cacat Kelengkapan Produk, adalah produk yang cacat akibat kondisi Packaging ( pembungkus ) tidak standard

23 71 e) Cacat kelengkapan produk, adalah ketika produk yang diproduksi mengalami kekurangan kelengkapan spesifikasi produk terutama dari segi jumlah per karton atau balnya f) Cacat Bihun basah, adalah produk yang melebihi jumlah kadar air maksimum yang telah ditentukan, adapun kadar air produk yang diinginkan adalah di kisaran 10% g) Cacat HP A/HP B, HP A ( Hancur Patah A ) adalah produk yang rusak dari segi bentuk ataupun mutu masakannya, sedangkan HP B ( Hancur Patah B ) Adalah Produk yang reject akibat dari warna kepingan bihunnya. h) Cacat Panel adalah kecacatan product akibat produk yang gagal ketika dilakukan uji masak % 94.00% 81.22% 88.15% 97.24% 99.10% % 80.00% 60.00% % 40.00% % % Gambar 4.4 Diagram pareto jumlah penyebab reject produk Sumber : Data sekunder PT Subafood Pangan Jaya Januari s.d April 2011

24 72 Dari data yang ada dapat diketahui bahwa tingkat cacat terbesar adalah pada cacat gramasi (43.84%), cacat seal ( 23.3% ) serta cacat bihun basah (14.08%), jadi peneliti akan memfokuskan pada tiga penyebab cacat tersebut. Menurut Prawirosentono ( 2002: 2) Tiga alasan memproduksi produk berkualitas prima adalah sebagai berikut: 1. Konsumen yang membeli produk berdasarkan mutu, umumnya mempunyai loyalitas produk yang besar dibanding dengan konsumen yang membeli berdasarkan orientasi harga. 2. Bersifat kontradiktif dengan cara pikir bisnis tradisional ternyata bahwa memproduksi barang bermutu tidak secara otomatis lebih mahal dengan memproduksi produk bermutu rendah. 3. Menjual barang tidak bermutu, kemungkinan akan banyak menerima keluhan dan pengembalian barang dari konsumen. Dengan adanya produk cacat yang melebihi batas toleransi pada PT. Subafood Pangan Jaya maka biaya produksi yang dikeluarkan akan lebih tinggi sehingga harga pokok produksi akan menjadi lebih tinggi, dan harga produksi yang tinggi menyebabkan harga jual menjadi tinggi pula. Pada akhirnya produk akan kalah bersaing dengan produk dari perusahaan sejenis yang mempunyai harga jual lebih murah dan kualitas yang lebih baik untuk jenis produk yang sama. Untuk memahami strategi pengendalian kualitas bagi PT Subafood Pangan Jaya yaitu menurunkan jumlah kerusakan yang terjadi, maka dicoba

25 73 untuk mengadopsi metode six sigma dalam menganalisis dan memperbaiki pengendalian kualitas. Metode ini merupakan suatu metode atau cara untuk mencapai kinerja operasi dengan hanya 3, 4 cacat (defect) untuk setiap satu juta aktivitas atau peluang. Untuk mencapai target operasi mencapai six sigma merupakan hal yang sulit, tetapi dicoba untuk menelusuri permasalahan dan mengatasinya. Diharapkan dengan metode ini dapat menurunkan kerusakan yang terjadi, sehingga bisa meningkatkan daya saing PT Subafood Pangan Jaya. Dengan diterapkannya metode six sigma pada PT. Subafood Pangan Jaya diharapkan dapat membawa perusahaan berada pada tingkat produk cacat terendah bahkan dapat memperkecil lagi sampai pada proses produksi berjalan menuju kesempurnaan (zero defect). Dengan demikian penerapan metode six sigma pada PT. Subafood Pangan Jaya akan meningkatkan keuntungan dan akan mengakibatkan menurunnya biaya yang dikeluarkan. Selain itu, perusahaan dapat tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya bahkan dapat meningkatkan posisi pasarnya dalam menghadapi persaingan yang hiperkompetitif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data hasil pengecekan kualitas dalam bentuk bihun jagung pada periode bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data hasil pengecekan kualitas dalam bentuk bihun jagung pada periode bulan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu, obyek psikologis merupakan obyek yang bisa diraba maupun obyek abstrak (Rasyid,1993:

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisa Penerapan Pengendalian Kualitas Produk Bihun Jagung

BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisa Penerapan Pengendalian Kualitas Produk Bihun Jagung BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Analisa Penerapan Pengandalian Kualitas 5.1.1 Analisa Penerapan Pengendalian Kualitas Produk Bihun Jagung Six sigma sebagai salah satu alternatif dalam prinsip-prinsip

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Kuala Pangan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan pangan dengan produk utama mie kering, bihun, dan bumbu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting, karena pendistribusian produk kepada konsumen haruslah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting, karena pendistribusian produk kepada konsumen haruslah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan suatu hal yang mutlak sangat diperlukan terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini. Dengan adanya transportasi ini, akan sangat mempermudah

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Terbatas Amico mulai didirikan tahun 2000 oleh Bapak Krisman. Pada awal berdiri, perusahaan bergerak sebagai distributor produk

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN BIHUN JAGUNG DI PT. TUNAS MELATI PERKASA SIDOARJO-JAWA TIMUR

PROSES PENGOLAHAN BIHUN JAGUNG DI PT. TUNAS MELATI PERKASA SIDOARJO-JAWA TIMUR PROSES PENGOLAHAN BIHUN JAGUNG DI PT. TUNAS MELATI PERKASA SIDOARJO-JAWA TIMUR PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : SHERLY MAYRINA (6103008034) ROSEMARY (6103008067) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, (7)

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Subafood Pangan Jay a didirik an pada tanggal 14 Juni 2004, dengan ak te Notaris Imas Fatimah No. 42 di Jakarta dan sudah disahkan oleh Menteri

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan UD. TRIJAYA adalah sebuah home industry yang bergerak di bidang makanan ringan yang masih bersifat tradisional,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN II-22 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Olagafood Industri didirikan pada bulan Mei 1997 di Medan, Indonesia oleh Bapak Djoesianto Law. Awalnya, perusahaan ini bergerak dalam produksi

Lebih terperinci

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BIHUN JAGUNG DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA

ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BIHUN JAGUNG DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BIHUN JAGUNG DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT SUBAFOOD PANGAN JAYA TANGERANG Tugas Akhir Ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah 59 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define National Garmen merupakan sebuah industri pembuatan baju kemeja, kaos polo, kaos oblong dan jaket. Sistem produksi pada National Garmen berdasarkan make by order yaitu

Lebih terperinci

Deskripsi PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI

Deskripsi PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI 1 Deskripsi PROSES PRODUKSI DAN FORMULASI MI JAGUNG KERING YANG DISUBSTITUSI DENGAN TEPUNG JAGUNG TERMODIFIKASI Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan suatu proses pembuatan mi jagung kering.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Salah satu hal yang menarik untuk diamati dari Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia adalah perkembangan pola konsumsi pangan masyarakatnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama sebuah perusahaan pada umumnya adalah untuk mendapatkan laba. Apapun strategi yang dilakukan adalah untuk laba. Dari laba yang diperoleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Bisnis Perusahaan Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar produk di pasar perdagangan semakin ketat, dengan adanya konsumen yang semakin pintar dalam memilih produk. Hal ini menuntut pihak

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1 BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data 1.1.1 Profil Perusahaan PT KGI merupakan salah satu perusahaan manufaktur nasional yang memproduksi berbagai produk makanan dan minuman. PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil ikan tuna di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil ikan tuna di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil ikan tuna di dunia. Negara Indonesia memiliki samudera kunci untuk perikanan tuna yakni Samudera Hindia dan Samudera

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Lampung, Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, Laboratoriun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu

I PENDAHULUAN. 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu dan Tempat Penelitian. keperluan. Berdasarkan penggolongannya tepung dibagi menjadi dua, yaitu I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : 1. Latar Belakang, 2. Identifikasi Masalah, 3. Maksud dan Tujuan Penelitian, 4. Manfaat Penelitian, 5. Kerangka Pemikiran, 6. Hipotesis Penelitian, dan 7. Waktu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih di Kelurahan Labuhbaru Barat Pekanbaru 1. Latar Belakang Berdirinya Usaha Bersama Jagung Goreng Gurih Usaha

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan

Lebih terperinci

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN Agus Sutanto PENDAHULUAN Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Profil Perusahaan Sebuah usaha yang berjalan dibidang pembuatan roti, mungkin masih terdengar sedikit asing. Roti Dampit, usaha kecil menengah yang sedang merintis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri. Berdasarkan data dari Wardhana (2013) dalam Majalah Tempo

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri. Berdasarkan data dari Wardhana (2013) dalam Majalah Tempo BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat konsumsi mi di Indonesia cukup tinggi. Kurniawati (2006) mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara ke dua terbesar di dunia dalam tingkat konsumsi mi gandum

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1970-an, industri mie instan di Industri mulai berkembang. Akan tetapi, hanya ada satu atau dua perusahaan di Indonesia yang memproduksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang dewasa ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap

Lebih terperinci

BAB X PENGAWASAN MUTU

BAB X PENGAWASAN MUTU BAB X PENGAWASAN MUTU Pengawasan mutu merupakan aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat mempertahanan sebagaimana yang telah direncanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap usaha dalam persaingan tinggi selalu berkompetisi dengan industri yang sejenis. Agar bisa memenangkan kompetisi, pelaku bisnis harus memberikan perhatian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Kidung Agung Food terkenal dengan produk kacang atom serta berbagai macam kudapan tradisional Indonesia (kuping gajah, plintiran dan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Simba merupakan suatu perusahaan swasta yang berdiri dengan nama lengkap PT Simba Indosnack Makmur. Keterangan-keterangan umum

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN Bab I. Pendahuluan I-10 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Mie merupakan salah satu masakan yang sangat populer di Asia, salah satunya di Indonesia. Bahan baku mie di Indonesia berupa tepung terigu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di pabrik bihun jagung PT. Subafood Pangan Jaya yang beralamat di Jalan Raya Legok Km. 6 Komplek Doson, Desa Cijantra,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat bukan cuma memberikan daya saing jangka panjang bagi perusahaan. Merek juga memberikan

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Tepung Terigu dengan Pendekatan Six Sigma dan Cost of Poor Quality

Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Tepung Terigu dengan Pendekatan Six Sigma dan Cost of Poor Quality Petunjuk Sitasi: Mudiastuti, R. D., & Hermawan, A. (2017). Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Tepung Terigu dengan Pendekatan Six Sigma dan Cost of Poor Quality. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan motif laba. Pada era krisis global yang dialami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan izin perusahaan berdasarkan akta notaris Mudafir Hadi, SH. Yang disetujui oleh

Lebih terperinci

PELAKSAANAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO) DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG FINISHED GOODS

PELAKSAANAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO) DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG FINISHED GOODS PELAKSAANAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO) FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG Eunike Yunita Susilo 14.I1.0193 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie instan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie instan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie instan di Indonesia. Perusahaan dikenal telah mendominasi pasar makanan di Indonesia dengan jenis produk

Lebih terperinci

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi dan dikembang secara luas oleh petani di Propinsi Aceh.

Lebih terperinci

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa Rumah makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa merupakan rumah makan yang menawarkan aneka makanan bercitarasa khas dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas. Pengujian terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas. Pengujian terhadap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Audit operasional atau audit kinerja menggambarkan pengkajian ulang perusahaan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas. Pengujian terhadap efektivitas pengendalian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

: Perencanaan pengadaan bahan baku bihun untuk meminimasi total biaya persediaan di PT. Tiga Pilar Sejahtera BAB I PENDAHULUAN

: Perencanaan pengadaan bahan baku bihun untuk meminimasi total biaya persediaan di PT. Tiga Pilar Sejahtera BAB I PENDAHULUAN Nama : Bahtiar Rohmat Judul : Perencanaan pengadaan bahan baku bihun untuk meminimasi total biaya persediaan di PT. Tiga Pilar Sejahtera BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah PT. Tiga Pilar Sejahtera

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk HASIL DAN PEMBAHASAN Peubah yang diamati dalam penelitian ini, seperti kadar air, uji proksimat serka kadar kalsium dan fosfor diukur pada kerupuk mentah kering, kecuali rendemen. Rendemen diukur pada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan penelitian pada PT IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Sigma Block didirikan pada tahun 2008 oleh Petrus Barus, dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2008 yang berlokasi di Jl. Ngumban Surbakti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan energi dan untuk proses metabolisme dalam tubuh. Mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan energi dan untuk proses metabolisme dalam tubuh. Mengkonsumsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok dan kebutuhan yang paling mendasar untuk kehidupan setiap makhluk hidup. Makanan diperlukan untuk pembentukan energi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pembuatan Mie Basah Rasa Sayur Bayam Hijau Proses pembuatan mie basah rasa sayur bayam hijau ini diawali dengan penyediaan bahan baku sampai pada proses pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pertumbuhan penduduk yang pesat menuntut pemenuhan pangan yang sangat besar. Pangan merupakan permasalahan yang penting, karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi Produksi kedelai (ton) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempe merupakan salah satu makanan tradisional di Indonesia yang terbuat dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS,

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan untuk sekarang ini pada umumnya telah menerapkan pelatihan untuk karyawannya. Karyawan merupakan salah satu aset yang berharga bagi perusahaan. Oleh

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk.

PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI. PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. PROYEK AKHIR SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN SARI ROTI PT NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Struktur organisasi di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dipimpin oleh seorang presiden

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda. BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah berdirinya PT Cosmar merupakan perusahaan manufaktur kosmetik yang beralamat di Jl Pulo Buaran III No.1 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, berdiri pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DATA BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk

Lebih terperinci

C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN

C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cabe berasal dari Amerika Tengah dan saat ini merupakan komoditas penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Hampir semua rumah tangga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun diperkirakan sekitar 1,15%

I. PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun diperkirakan sekitar 1,15% I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2008 adalah 227.779.100 orang. Tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2005-2010 diperkirakan sekitar 1,15% per tahun dan pada tahun

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.1 ; Juni 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW *RIZKI AMALIA 1, HAMDAN AULI

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN SNACK DENGAN METODE EKSTRUSI DI PT. WIJAYA KUSUMA LANGGENG SINGOSARI-MALANG LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PENGOLAHAN SNACK DENGAN METODE EKSTRUSI DI PT. WIJAYA KUSUMA LANGGENG SINGOSARI-MALANG LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PENGOLAHAN SNACK DENGAN METODE EKSTRUSI DI PT. WIJAYA KUSUMA LANGGENG SINGOSARI-MALANG LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: HENNY HELLINANTO P (6103009039) ONNY MELIANA (6103009106)

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Mi Kering Non Terigu Cooking Time

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Mi Kering Non Terigu Cooking Time 4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Mi Kering Non Terigu 4.1.1. Cooking Time Salah satu parameter terpenting dari mi adalah cooking time yaitu lamanya waktu yang dibutuhkan untuk rehidrasi atau proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu

I. PENDAHULUAN. Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mie adalah produk makanan yang pada umumnya dibuat dari tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan (food additives). Penggantian

Lebih terperinci

OPTIMASI PROSES DAN FORMULA PADA PENGOLAHAN MI SAGU KERING (Metroxylon sagu)

OPTIMASI PROSES DAN FORMULA PADA PENGOLAHAN MI SAGU KERING (Metroxylon sagu) OPTIMASI PROSES DAN FORMULA PADA PENGOLAHAN MI SAGU KERING (Metroxylon sagu) Process and Formula Optimizations on Dried Sago (Metroxylon sagu) Noodle Processing Adnan Engelen, Sugiyono, Slamet Budijanto

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA

BAB II IDENTIFIKASI DATA BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Profil 1. Profil Perusahaan Mudrik lahir di Kota Klaten, tepatnya di Desa Klepu, Ceper, Klaten. Beliau adalah seseorang yang dari dulu memang suka bergelut di bidang wirausaha.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai iklim tropis. Iklim

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai iklim tropis. Iklim BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai iklim tropis. Iklim tropis tersebut sangat cocok menghasilkan pangan yang khas dari berbagai daerah. Umbi-umbian, jagung,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2) I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG

PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG Qanytah Tepung jagung merupakan butiran-butiran halus yang berasal dari jagung kering yang dihancurkan. Pengolahan jagung menjadi bentuk tepung lebih dianjurkan dibanding produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sri Intan Karplas Industry berdiri pada tahun 1982 di Kecamatan Medan Sunggal. Perusahaan ini bergerak pada pengolahan biji plastik menjadi karung

Lebih terperinci

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum Lampiran 1 Struktur Organisasi Perusahaan Direksi Manajer Umum Kabag Adm& Umum Kabag Produksi Keuangan Personalia Pemasaran Produksi Quality Control Pergudangan xii Lampiran 2 Tugas dan Wewenang 1. Direksi

Lebih terperinci

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerindo Sentosa adalah sebuah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang industri springbed, dimana keberadaanya

Lebih terperinci

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL A. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah di Desa Penanggulan Desa Penanggulan termasuk wilayah yang memiliki

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Tahap Analyze Pada tahap analyze ini dilakukan analisa faktor faktor penyebab kecacatan dengan menggunakan fishbone diagram, diagram pareto dan yang terakhir teknik 5 why analysis.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Umum Perusahaan PT. MAYORA INDAH adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur Restoran Martabak Air Mancur (MAM) merupakan konsep restoran yang menyajikan keunikan pengolahan tepung terigu menjadi menu makanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perindustrian merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam dunia bisnis dan usaha. Kegiatan memproduksi barang dan jasa merupakan ciri khas dari adanya kegiatan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan.

MODUL 2 NUGGET IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang kenyal dan rasa khas ikan. MODUL 2 NUGGET IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah nugget ikan yang bertekstur kenyal, lembut dan bercita rasa enak. Indikator Keberhasilan: Mutu nugget

Lebih terperinci

PABRIK PENGOLAHAN MIE KERING DAN MIE INSTAN DI PT. SURYA PRATISTA HUTAMA SIDOARJO

PABRIK PENGOLAHAN MIE KERING DAN MIE INSTAN DI PT. SURYA PRATISTA HUTAMA SIDOARJO PABRIK PENGOLAHAN MIE KERING DAN MIE INSTAN DI PT. SURYA PRATISTA HUTAMA SIDOARJO PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH: ADRIANTO RAHARDJA (6103012040) MARISKA SUCIPTO (6103012043) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci