ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK INDOMIE DAN POPMIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK INDOMIE DAN POPMIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG"

Transkripsi

1 ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK INDOMIE DAN POPMIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : Gregoria Efifani Putri Bella Pertiwi 15.I PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2017

2 HALAMAN PENGESAHAN ANALISIS KADAR AIR TERKAIT UMUR SIMPAN BUMBU PADA PRODUK INDOMIE DAN POPMIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG Oleh : GREGORIA EFIFANI PUTRI BELLA PERTIWI NIM : 15.I PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI PANGAN Laporan ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada tanggal : 27 November 2017 Semarang, 8 September 2017 Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan Universitas Soegijapranata Semarang Pembimbing Akademik, Pembimbing Lapangan, Meiliana, S.Gz, M.S Boshido Bening Dinala Mengetahui, Dekan, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, STP, MSc. Despan Rajagukguk BPDQCM

3 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan penyertaan- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul Analisis Kadar Air terkait Umur Simpan Bumbu pada Produk Indomie dan Popmie di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. Laporan ini ditulis dengan tujuan melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Selama kurang lebih satu bulan mengikuti Kerja Praktek dan menulis laporan, penulis mendapatkan berbagai pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan terkait dengan pengawasan mutu di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang mulai dari bahan baku hingga produk akhir. Laporan ini dapat terselesaikan dengan bantuan berbagai pihak yang dengan setia membimbing serta memberikan informasi dan dukungan bagi penulis. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. R. Probo Y. Nugrahedi, STP, MSc. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah membantu penulis untuk Kerja Praktek di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. 2. Ibu Meiliana, S.Gz, M.S. selaku Koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang sekaligus selaku Pembimbing Akademik yang telah membantu dan mengarahkan penulis selama proses penyusunan laporan dan pelaksanaan ujian Kerja Praktek. 3. Bapak Adi Wiratno selaku HR PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan kerja praktek di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. i

4 ii 4. Bapak Despan Rajagukguk selaku Branch Process Development and Quality Control Manager PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang berkenan membantu dan memberi pengarahan bagi penulis dalam penyusunan laporan. 5. Bapak Boshido Bening Dinala selaku Process Development and Quality Control Supervisor PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang sekaligus selaku Pembimbing Lapangan yang mengarahkan dan membimbing penulis selama melakukan kerja praktek. 6. Bapak Akhmad Irdiana selaku Quality Control Raw Material Supervisor PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang memberikan bimbingan dan pengarahan selama melakukan kerja praktek. 7. Bapak Prianto selaku Quality Control Raw Material Section Supervisor PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang telah member pengarahan dan bimbingan bagi penulis selama melakukan kerja praktek. 8. Bapak Sumarno A, Bapak Widi, Bapak Dharu, Ibu Ambar dan segenap karyawan di bagian Incoming Quality Control PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang berkenan mebagikan banyak pengetahuan dan memberi arahan kepada penulis selama melakukan kerja praktek. 9. Bapak Himawan selaku Process Quality Control PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang memberikan informasi mengenai proses pembuatan mi instan kepada penulis selama melakukan kerja praktek. 10. Bapak Usman, Bapak Marno B, Bapak Aris, dan Mas Rochmat selaku Quality Control Analyst di laboratorium PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang berkenan membagikan pengetahuan, pengalaman, dan memberi kesempatan kepada penulis untuk menganalisa sampel guna keperluan data penulis. 11. Bapak Amal, Bapak Asmuni, dan Mas Radith selaku Quality Control Finsihed Good PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang banyak memberikan informasi mengenai produk akhir kepada penulis selama melakukan kerja praktek.

5 iii 12. Segenap karyawan dan staf PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang tidak bias penulis sebutkan satu per satu. 13. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberi motivasi kepada penulis selama kerja praktek hingga penulisan laporan kerja praktek. 14. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah membantu dalam perizinan dan pemenuhan syarat Kerja Praktek. 15. Natalia, Aurel, Mei, dan Eileen selaku teman seperjuangan dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah banyak membantu dan mendukung penulis selama kerja praktek dan dalam penyusunan laporan kerja praktek. 16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan Kerja Praktek ini. Dalam laporan ini, penulis menyadari akan banyaknya kekurangan dan keterbatasan. Oleh sebab itu, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan maupun hal-hal yang kurang berkenan bagi para pembaca. Penulis menerima kritik dan saran atas laporan yang telah disusun. Penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Tekknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Semarang, 8 September 2017 Penulis

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii 1. PENDAHULAN Latar Belakang Kerja Praktek Tujuan Kerja Praktek Metode dan Kegiatan Kerja Praktek Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek PROFIL PERUSAHAAN SPESIFIKASI PRODUK QUALITY CONTROL PENGAWASAN MUTU BUMBU INDOMIE DAN POPMIE Latar Belakang Tujuan Metode Hasil dan Pembahasan KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iv

7 DAFTAR TABEL Tabel 1.Hasil Analisis Kadar Air Bumbu Indomie dan Pop Mie v

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Srtuktur Organisasi... 5 Gambar 2. Logo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Gambar 3.Varian Rasa Produk Indomie... 7 Gambar 4.Varian Rasa Produk Supermie... 8 Gambar 5.Varian Rasa Produk Sarimi... 9 Gambar 6.Varian Rasa Produk Pop Mie Gambar 7.Varian Rasa Produk Sarimi Gelas Gambar 8.Varian Rasa Produk Mi Telur Cap 3 Ayam vi

9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Kadar Air Bumbu Indomie dan Pop Mie vii

10 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri mi instan, dengan produk yang dihasilkan antara lain: Indomie, Sarimi, Supermi, Pop Mie, Sarimi Gelas, dan Mi Telur Cap 3 Ayam. Dalam pembuatan produk perlu dilakukan pengawasan mutu sehingga produk yang dihasilkan berkualitas dan aman dikonsumsi. Pengawasan mutu yang dilakukan dimulai dari bahan baku datang yang akan digunakan untuk proses produksi. Pengawasan mutu dilakukan dengan tujuan memastikan bahwa bahan yang digunakan dalam pembuatan mi instan dalam kondisi yang baik, produk yang dihasilkan berkualitas dan aman dikonsumsi, serta tidak terjadi penyimpangan dalam proses pembuatannya. Dalam produksi mie instan, bahan pelengkap yang digunakan adalah bumbu. Bumbu ini diproduksi oleh PT. Indofood CBP FoodIngredientDivision (ICBP FID) Semarang. ICBP FID ini merupakan perusahaan dalam satu grup yang sama dengan ICBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle, dimana perusahaan ini khusus memproduksi seasoning (bumbu, minyak, dan solidingredient) yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh cabang PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle di Indonesia. Bumbu Pop Mie dan bumbu Indomie memiliki komposisi berbeda. Pada Indomie bumbu yang digunakan hanya serbuk bumbu, sedangkan pada Pop Mie serbuk bumbu dicampur dengan sayuran kering. Hal ini dapat menyebabkan kadar air bumbu Indomie dan Pop Mie berbeda. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang selalu mengawasi mutu bumbu yang baru datang dengan cara menganalisis kadar air bumbu. Karena hal ini dapat mempengaruhi umur simpan produk secara keseluruhan. 1

11 Tujuan Kerja Praktek Tujuan kerja praktek ini adalah untuk mengetahui pengawasan mutu yang dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang mulai dari incoming bahan baku hingga produk jadi yang siap untuk didistribusikan dalam rangka menjaga kualitas dan mempertahankan umur simpan produk Metode dan Kegiatan Kerja Praktek Metode yang digunakan selama kerja praktek antara lain pengamatan langsung di lapangan, tanya jawab, dan diskusi dengan pembimbing lapangan, diikuti dengan studi pustaka dari beberapa sumber. Sedangkan kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek yaitu orientasi (pengenalan peraturan perusahaan serta hak dan kewajiban penulis selama mengikuti kerja praktek), praktek langsung di divisi Quality Control (seasoning, pengemasan, tepung, proses produksi, laboratorium, finished good, dan shelflife), diskusi dengan pembimbing lapangan terkait dengan bagian-bagian di atas, dan studi pustaka Waktu dan Lokasi Pelaksanaan Kerja praktek dilaksanakan oleh penulis di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yang berada di Jl. Tambak Aji II No. 8 Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Waktu pelaksanaan kerja praktek selama 26 hari masa kerja dimulai dari tanggal 1 Agustus 2017 hingga 31 Agustus 2017.

12 BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi NoodleCabang Semarang adalah salah satu perusahaan mi instan yang merupakan cabang dari perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Pada awalnya berdiri dengan nama PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd Cabang Semarang pada tanggal 31 Oktober 1987 yang diresmikan oleh Menteri Perindustrian Ir. Hartarto dan Menteri Tenaga Kerja Soedomo. Pada tanggal 1 Maret 1994 PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd bersama dengan perusahaan-perusahaan lainnya bergabung menjadi satu perusahaan dengan nama PT. Indofood Sukses Makmur. Kemudian pada bulan Oktober 2009 berubah nama menjadi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Lokasi Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang berlokasi di Jl. Tambak Aji II No. 8 Kelurahan Tambak Aji, Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Perusahaan ini terletak di dalam kawasan industri di Semarang Barat yang berdekatan dengan jalan utara Semarang-Jakarta. Hal ini dapat mempermudah proses pengangkutan bahan baku serta pendistribusian produk. Batas wilayah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang adalah sebagai berikut: Sebelah Barat : PT. Apollo Sebelah Timur : PT. Guna Mekar Industri Sebelah Utara : PT. Lautan Luas Sebelah Selatan : PT. Woi Lokasi pabrik ini tidak berada di dekat tepi jalan raya. Jarak pabrik dari tepi jalan raya sekitar 1 km. Akan tetapi hal ini tidak mempengaruhi proses pendistribusian dan transportasi karena lokasi pabrik mudah dijangkau. Luas bangunan pabrik adalah m 2, sedangkan luas tanahnya yaitu m 2. Lokasi pabrik ini jauh dari pemukiman warga karena area tersebut merupakan kawasan industri. 3

13 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang mempunyai visi dan misi yang realistik, spesifik, dan meyakinkan Visi Perusahaan Visi dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang adalah menjadi produsen barang-barang konsumsi yang terkemuka Misi Perusahaan Misi dari PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang adalah: Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhan pelanggan, menawarkan merek-merek unggulan dengan kinerja yang tidak tertandingi. Menyediakan produk berkualitas yang merupakan pilihan pelanggan. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan teknologi kami. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan. Meningkatkan stakeholders value secara berkesinambungan Nilai Perusahaan Nilai perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Semarang adalah Dengan disiplin sebagai dasar cara hidup kita; Kami menjalankan bisnis kami dengan integritas; Kami memperlakukan para pemangku kepentingan dengan hormat; dan bersama-sama kita bersatu untuk mengupayakan keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan Struktur Organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang dipimpin oleh seorang BranchManagerserta dibantu beberapa Kepala Departemen dengan struktur organisasi sebagai berikut:

14 5 Gambar 1. Sruktur Organisasi Struktur organisasi PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang terdiri dari beberapa jabatan, dimana tugas masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: Branch Manager Memimpin dan mengarahkan seluruh kegiatan perusahaan untuk mencapai performance yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten. Branch Human Resources Manager Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan Human Resources, yang meliputi PublicRelations, IndustrialRelations, Administrasi Kepegawaian dan Pengupahan, Jaminan Sosial, serta Pelayanan Umum untuk mendukung proses pencapaian sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Factory Manager Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan Manufacturing yang meliputi: PPIC, Produksi, Teknik, dan Gudang untuk mendukung proses pencapaian sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

15 6 Branch Process Development and Quality Control Manager Mengendalikan semua kegiatan DepartemenProcessDevelopmentandQualityControl dalam aspek proses pengendalian mutu untuk menjamin kelancaran dan kelangsungan aktivitas perusahaan. Finance & Accounting Manager Merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua kegiatan FinanceAccounting, menyajikan laporan keuangan dan analisa untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Area Sales &PromotionManager Merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan Departemen Marketing untuk mendukung proses pencapaian sasaran perusahaan Logo Perusahaan Logo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi NoodleCabang Semarangmenggunakan dua warna dasar, yaitu merah dan biru dengan pencitraan grafis huruf dan warna. Warna merah yang menjadi dasar dari logo perusahaan memiliki arti, yaitu semangat. Sedangkan warna biru menggambarkan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Gambar 2. Logo PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

16 BAB 3 SPESIFIKASI PRODUK PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang memproduksi mi instan dengan berbagai brand, antara lain Indomie, Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sarimi Gelas, dan Mi Telur Cap 3 Ayam dengan karakteristik yang berbeda-beda Indomie Indomie pertama kali dikenal pada tahun Produk pertama yang diproduksi yakni Indomie kuah rasa kaldu ayam yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 1982, Indofood mengeluarkan varian rasa baru yaitu Indomie kuah rasa kari ayam. Selanjutnya pada tahun 1983, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang mulai mengeluarkan varian yang berbeda, yaitu Indomie goreng. Kini perusahaan ini sudah memiliki beragam varian rasa produk Indomie. Indomie kuah meliputi rasa ayam bawang, ayam spesial, soto mie, soto spesial, soto lamongan, tengkleng, dan kari ayam ekstra bawang goreng; Indomie goreng antara lain goreng special, goreng pedas, soto, rendang, iga penyet, dendeng balado, sambal matah, ayam bawang, sambal rica-rica; Indomie goreng jumbo yaitu mi goreng jumbo spesial dan mi goreng jumbo rasa ayam panggang.beberapa varian rasa produk Indomie dapat dilihat pada Gambar 3. 7

17 8 Gambar 3.Varian Rasa Produk Indomie 3.2. Supermi Supermi pertama kali diproduksi pada tahun 1968 sebagai mi instan serbaguna. Sebelum Indomie diluncurkan, Supermi sudah hadir sebagai mi instan serbaguna. Namun setelah Indomie diluncurkan, supermi berubah menjadi mi instan yang dilengkapi dengan bumbu dan minyak. Pertama kali Supermi meluncurkan produk berbumbu yaitu pada tahun 1976 dengan varian rasa kaldu ayam. Pada tahun 2008, Supermi meluncurkan tiga varian baru yaitu GoBang (goreng bawang), GoSo (goreng soto), dan GoKar (goreng kari). Kemudian pada tahun 2013 Supermi membuat varian rasa kembali yaitu Supermi rasa ayam spesial, dan diikuti dengan varian rasa lainnya seperti rasa opor ayam dan sop buntut.beberapa varian rasa produk Supermi dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4.Varian Rasa Produk Supermie 3.3. Sarimi Sarimi mulai diproduksi pada tahun 1982, kemudian pada tahun 2012 membuat maskot dan kemasan baru. Sarimi mempunyai varian rasa, antara lain ayam bawang, ayam + bawang goreng, baso sapi, dan tongseng ayam. Selain itu, Sarimi juga meluncurkan produk isi 2 dalam satu kemasan dengan varian rasa meliputi Sarimi isi 2 goreng ayam kecap, soto, kari spesial, goreng ayam kremes, soto koya jeruk nipis, baso sapi, ayam

18 9 bawang, tongseng ayam, dan gulai ayam.beberapa varian rasa produk Supermi dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Varian Rasa Produk Sarimi 3.4. Pop Mie Pop Mie mulai diproduksi pada tahun Pop Mie adalah jenis mie instan dalam bentuk cup. Kemasan cup digunakan supaya konsumen lebih praktis, cepat, dan dapat disajikan dimana saja. Pop Mie memiliki berbagai varian rasa diantaranya Pop Mie rasa ayam jumbo, baso jumbo, soto ayam jumbo, kari ayam jumbo, ayam jumbo, dan baso spesial jumbo. Kemudian pada tahun 2014 Pop Mie meluncurkan produk baru yaitu Pop Mie goreng dengan dua varian rasa yaitu Pop Mie goreng spesial dan goreng pedas. Kemudian pada tahun 2017 Pop Mie kembali mengeluarkan varian baru yakni Pop Mie Meaty.Beberapa varian rasa produk Pop Mie dapat dilihat pada Gambar 6.

19 10 Gambar 6. Varian Rasa Produk Pop Mie 3.5. Sarimi Gelas Sarimi Gelas merupakan brand terbaru yang dikeluarkan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. Sarimi Gelas yang diproduksi di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang memiliki tiga varian rasa, yakni ayam bawang, soto ayam, dan baso sapi.beberapa varian rasa produk Sarimi Gelas dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7.Varian Rasa Produk Sarimi Gelas 3.6. Mi Telur Cap 3 Ayam Mi Telur Cap 3 Ayam merupakan produk yang diluncurkan sebagai mi tanpa bumbu yang dapat diolah sebagai masakan utama dengan berbagai kreasi. Produk ini diproduksi tanpa proses pengorengan, melainkan dengan proses pengeringan menggunakan dryer. Sehingga kadar air dalam mi menjadi rendah. Oleh karena itu mikroba pembusuk sulit untuk berkembang biak. Mi Telur Cap 3 Ayam terbagi menjadi empat varian yaitu Mi Telur Cap 3 Ayam Kuning, Mi Telur Cap 3 Ayam Merah, Mi Telur Cap 3 Ayam Kuning Folded, Mi Telur Cap 3 Ayam Merah Folded. Beberapa varian rasa produk Mi Telur Cap 3 Ayam dapat dilihat pada Gambar 8.

20 Gambar 8.Varian Rasa Produk Mie Telur Cap 3 Ayam 11

21 BAB 4 QUALITY CONTROL 4.1. Pengawasan dan Pengendalian Mutu Salah satu faktor penting perusahaan dalam menjaga konsistensi mutu produk yaitu dengan cara pengawasan dan pengendalian mutu. Pengawasan atau pengendalian mutu merupakan kegiatan inspeksi yang dilakukan pada setiap mata rantai proses produksi, mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan, hingga produk akhir (Junais et al., 2010). Pengawasan ini dilakukan oleh seorang quality control. Tugas quality control adalah menjamin mutu produk mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga produk akhir (Muhandri dan Kadarisman, 2008). Pengawasan mutu penting dilakukan guna menjaga keamanan produk, mencegah gagal produksi, menjaga kepercayaan konsumen, dan mencegah kerugian (Junais et al., 2010). Keamanan pangan dapat diartikan sebagai jaminan bahwa bahan pangan tidak memberi efek berbahaya terhadap konsumen ketika dikonsumsi (Codex, 1997). Menurut PP Nomor 28 Tahun 2004, keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang dilakukan guna mencegah bahan pangan dari risiko cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia Standar Pengawasan Mutu PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang memiliki standar pengawasan mutu. Standarisasi dilakukan secara menyeluruh, mulai dari bahan baku, proses produksi, mesin dan peralatan, tenaga kerja, produk jadi, hingga produk yang disimpan sampai batas umur simpan maksimum. Prawirosentono (2004) menambahkan bahwa mutu produk akhir dipengaruhi oleh mutu bahan baku yang digunakan. Oleh sebab itu, pengawasan mutu perlu dilakukan mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, dan sebelum bahan baku digunakan untuk proses produksi. Mi instan yang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang telah memenuhi standar dan sertifikasi oleh SGS melalui sertifikasi ISO (International Organization for Standardization). PT. Indofood CBP Sukses 12

22 13 Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang sudah mempunyai sertifikat ISO 22000, dimana ISO berkaitan dengan keamanan pangan serta sertifikat halal yang berlaku untuk semua produk. ISO merupakan standar sistem keamanan pangan global untuk seluruh rantai pasokan bahan pangan, mulai dari petani, produsen, pengolah, pengepak, transportasi, dan penjual. Dalam suatu industri, ISO juga mengawasi peralatan yang digunakan. Sejak tanggal 5 Februari 2004 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang telah memiliki sertifikasi dari badan akreditasi SGS International of Indonesia yaitu ISO 9001:2000 berkenaan dengan manajemen mutu yang baik untuk menghasilkan produk barang yang bermutu baik dan sesuai dengan standar yang berlaku. ISO 9001:2000 menjamin bahwa suatu perusahaan akan memberikan produk sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan, dimana syarat ini merupakan permintaan dari konsumen. Selain itu perusahaan bertanggung jawab mengenai kualitas produk yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan slogan yang dimiliki oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang yaitu The Symbol of Quality Food, maka PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang akan selalu menghasilkan produk-produk bermutu tinggi dengan menggunakan bahan baku pilihan yang telah diuji kualitasnya, melalui proses aman, higenis, dan memenuhi standar mutu dengan unsur kandungan gizi. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang melakukan pengawasan mutu berdasarkan pada SOP (Standarts Operational Procedure) yang berlaku dengan kebijakan perusahan serta mengikuti standar dari SNI dan CODEX Pengawas Mutu Pengawasan mutu dipimpin oleh seorang BPDQC Manager, dan dilakukan oleh Departemen PDQC dengan bantuan PDQC Supervisor dalam melaksanakan pengawasan mutu. BPDQC bertugas dan bertanggung jawab mengendalikan semua kegiatan Departemen PDQC dalam aspek proses pengendalian mutu guna menjamin kelangsungan aktivitas perusahaan, bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan kalibrasi di laboratorium serta GNP dan HACCP di proses prduksi, mengendalikan semua kegiatan quality control mulai dari awal hingga hasil pengawasan mutu, mengatur dan merencanakan pekerjaan, tenaga kerja, dan fasilitas kerja dalam batas standar baku yang selaras dengan rencana manajemen, serta mengevaluasi kerja staf Departemen PDQC.

23 14 Pengawasan mutu yang dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang dibagi menjadi tiga bagian, antara lain: Incoming Quality Control (Pengawasan Mutu Bahan Baku), Proses Quality Control (Pengawasan Mutu Proses Produksi), dan Outgoing Quality Control (Pengawasan Mutu Produk Akhir). 4.4.Incoming Quality Control (IQC) Incoming Quality Control (IQC) merupakan pengawasan mutu yang dilakukan pada bahan baku yang selanjutnya akan digunakan dalam proses produksi. Pengawasan mutu bahan baku penting untuk dilakukan supaya produk yang dihasilkan tidak mengalami penurunan mutu akibat adanya hal-hal yang tidak diinginkan yang bersumber dari bahan baku yang digunakan. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang memberlakukan pengawasan mutu pada bahan baku seperti tepung terigu, minyak, seasoning, dan pengemas. Quality Control Tepung Terigu dan Tepung Tapioka Pada QC Bahan Baku, pengawasan mutu tepung terigu dilakukan secara fisik, organoleptik, dan kimia. Analisa secara fisik yang dilakukan adalah mengecek kebocoran zak, mengecek label produksi pada zak, menimbang tepung per zak, dan mengecek segel. Dalam pengecekan ini, zak tidak boleh bocor, label zak harus tertera dan dapat dibaca dengan jelas, zak harus dalam keadaan tersegel rapi, serta berat tepung terigu 25 kg per zak dan berat tepung tapioka 50 kg per zak. Sedangkan analisa organoleptik dilakukan dengan cara melihat bentuk, warna, dan bau tepung, serta mengayak sampel tepung. Tepung yang masuk dipastikan halal, sesuai standar, dan tidak tercemar dari segala jenis pengotor. Menurut SNI bentuk tepung terigu yaitu serbuk dengan bau normal (bebas dari bau asing), warna putih khas terigu. Tepung yang diayak harus bebas dari kotoran, kepompong, dan serangga. Kemudian analisa kimia dilakukan dengan menguji kadar abu, gluten, dan iron spot. Bersadarkan SNI tentang tepung terigu, kadar abu tepung terigu yang diizinkan maksimal 0,7%. Quality Control Minyak Goreng Untuk bahan baku minyak goreng, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang menggunakan Minyak Kelapa Sawit Bimoli, dimana produk

24 15 ini merupakan satu group dengan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. Dalam pengawasan mutu, minyak goreng yang baru datang dari supplier diambil sampelnya dan dianalisa secara kimia dengan cara pengujian asam lemak bebas / free fatty acid (FFA). Kadar FFA maksimal yang diizinkan berdasarkan SNI tentang minyak kelapa sawit yaitu 0,3%. Quality Control Seasoning Pada bagian QC Seasoning dilakukan pengawasan mutu bumbu, minyak bumbu, kecap, sambal, solid ingredient, dan chilli powder yang baru datang dari PT.Indofood CBP Food Ingredient Division (ICBP FID) Semarang. Pengawasan ini meliputi analisa fisik dan kimia. Analisa fisik yang dilakukan yaitu penimbangan bumbu per sachet, pengukuran panjang sambungan untuk bumbu tanpa potong, dan pengecekan kebocoran kemasan bumbu. Setiap flavor bumbu memiliki standar yang berbeda berkaitan dengan berat bumbu dan panjang sambungan kemasan. Analisa kimia dengan cara menguji kadar air bumbu. Menurut standar yang telah ditetapkan, kadar air bumbu mi reguler maksimal 2,5%, sedangkan untuk bumbu mix sayuran kering maksimal 8%. Quality Control Pengemas Pengawasan mutu kemasan dilakukan oleh QC Pengemas. Untuk etiket, analisa yang dilakukan meliputi pengukuran lebar, pitch, serta ketebalan etiket. Lebar dan pitch etiket diukur menggunakan penggaris, sedangkan ketebalan etiket diukur menggunakan alat bernama thickness gauge. Selanjutnya, analisa karton dengan cara menukur panjang, lebar, dan tinggi karton, serta daya tumpuk karton. Kemudian analisa cup Pop Mie meliputi pengukuran tinggi, diameter atas, diameter bawah, tebal bibir atas secara vertikal, tebal cup, serta berat cup. Pengukuran tinggi dan diameter cup menggunakan penggaris. Pengukuran tebal cup dan tebal bibir atas cup secara vertikal menggunakan jangka sorong. Pengukuran berat cup menggunakan timbangan analitik. Selain itu, garpu Pop Mie dianalisa berdasarkan berat, panjang, dan kelendutan garpu. 4.5.Process Quality Control (PQC) Setelah Incoming Quality Control, pengawasan mutu terus dilakukan sepanjang proses produksi yang disebut dengan Process Quality Control (PQC). Pada PQC, analisa

25 16 dilakukan terhadap adonan mi dan blok mi, meliputi kadar air dan kadar lemak, air alkali meliuti pengukuran ph, viskositas, dan specific gravity. Serta analisa minyak yang terdapat pada fryer dengan analisa kadar free fatty acid (FFA). Analisa ini dilakukan secara kimiawi oleh QC analis di laboratorium. Selain itu, analisa organoleptik juga dilakukan oleh QC Shelf Life. Untuk blok mi, analisa dilakukan dengan mengamati warna, aroma, dan tekstur. Warna dan aroma dipastikan normal, serta tekstur renyah. Pada minyak bumbu diihat warna, bau, dan rasanya. Warna dipastikan jernih, serta bau dan rasa normal. Bumbu dianalisa berdasarkan warna, aroma, tekstur, dan rasa. Warna bumbu dipastikan cerah dan normal, tekstur hablur (tidak cacking) dan rasa normal. Untuk chilli powder analisa dilakukan dengan mengamati warna, rasa, aroma, dan tekstur. Warna, rasa, dan aroma dipastikan normal, serta tekstur hablur. Pada kecap dan minyak kecap analisa dilakukan berdasarkan warna dan kekentalan. Warna dipastikan normal dan tidak terlalu kental (dapat mengalir). Selanjutnya, analisa bawang goreng dan solid ingredient dilakukan dengan mengamati tekstur, kerenyahan, rasa, aroma, dan warna. Aroma, rasa, dan warna dipastikan normal dan tekstur renyah. Selain itu, analisa terhadap air minum dan total dissolve solid (TDS) air limbah juga turut dilakukan menggunakan analisa kimiawi oleh QC analis di laboratorium. Analisa TDS bertujuan untuk menentukan tahap pegolahan limbah yang harus dilakukan. 4.6.Outgoing Quality Control (OQC) Setelah melalui IQC dan PQC, tahap akhir pengawasan mutu yaitu Outgoing Quality Control (OQC). Pada tahap ini, analisa dilakukan terhadap produk jadi yang siap untuk didistribusikan. Pengawasan mutu yang dilakukan meliputi pengecekan kode produksi dan expired date, kebocoran kemasan, kelayakan karton, serta berat mi per bungkus. Kode produksi dan expired date harus tertera dan terbaca dengan jelas. Kemasan mi dipastikan tertutup rapat (tidak ada kebocoran). Karton yang digunakan harus kuat dan tersegel rapat. Berat mi per bungkus harus sesuai dengan berat yang tertera pada kemasan. Berat mi diukur menggunakan timbangan analitik. Selain itu, OQC juga turut memastikan penataan gudang dan pendistribusian produk dengan sistem first in first out (FIFO). Artinya, barang yang diproduksi terlebih dahulu akan didistribusikan lebih awal.

26 BAB 5 PENGAWASAN MUTU BUMBU PRODUK INDOMIE DAN POP MIE 5.1. Latar Belakang PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pembuatan mi instan. Mi instan yang diproduksi disertai dengan bahan pelengkap berupa bumbu, minyak bumbu, chili powder, dan solid ingredient. Bumbu yang digunakan dalam produk mi instan di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang diproduksi oleh PT. Indofood CBP Food Ingredient Division (ICBP FID) Semarang. ICBP FID merupakan perusahaan dalam satu grup yang sama dengan ICBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle, dimana perusahaan ini khusus memproduksi seasoning (bumbu, minyak bumbu, dan solid ingredient) yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh cabang PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle di Indonesia. Bumbu yang baru datang dari supplier akan dianalisis kualitasnya dalam incoming quality control. Hal ini dilakukan supaya bumbu yang akan disertakan pada produk akhir memiiki mutu yang baik dan sesuai standar sehingga umur simpannya sesuai dengan umur simpan mi dan produk secara keseuruhan. Analisa yang dilakukan meliputi analisa kimia dan fisik. Anlisa kimia yang dilakukan adalah pengujian kadar air. Sedangkan analisa fisik yang dilakukan adalah pengecekan flavor, kode batch, dan tanggal datang. Incoming bumbu yang dianalisa hanya diambil beberapa sampel secara acak dengan jumlah sesuai ketentuan dari QC Seasoning. Menurut Rutoto (2007), dalam melakukan analisa pada suatu populasi yang banyak perlu dilakukan sampling. Sampel yang diambil harus mewakili populasinya secara representatif. Apabila pada sampel yang diuji terdapat bumbu yang tidak sesuai dengan standar dengan ketentuan A/R (accept / reject) tertentu maka akan dikembalikan ke PT. Indofood CBP Food Ingredient Division (ICBP FID) Semarang Tujuan Mengetahui kadar air terkait dengan umur simpan bumbu pada produk Indomie dan Pop Mie di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. 17

27 Metode Analisa Fisik Bumbu Sebelum dilakukan analisa fisik, pada incoming bumbu peru dicek flavor, kode batch, dan tanggal datang. Kemudian setelah analisa, kode produksi bumbu yang disampling dicatat pada laporan analisa. Analisa fisik yang dilakukan untuk mengawasi mutu bumbu antara lain menimbang berat bumbu per bungkus, mengukur panjang sambungan, dan mengecek kebocoran kemasan. Setiap flavor memiliki standar berat bumbu per kemasan dan standar panjang sambungan yang berbeda. Untuk berat bumbu dinyatakan dalam gram (g) dengan toleransi ±0,5 g. Sedangkan panjang sambungan dinyatakan dalam milimeter (mm) dengan toleransi ±4 mm. Berat bumbu harus memnuhi standar supaya tidak merugikan konsumen. Pengukuran panjang sambungan hanya dilakukan pada bumbu tanpa potong (bumbu dalam bentuk renceng). Panjang sambungan harus memenuhi standar supaya ketika dipotong menggunakan mesin pemotong otomatis, potongan tepat pada sambungan sehingga kemasan bumbu tidak robek dan bocor. Kebocoran kemasan juga perlu diteliti agar uap air dan pengotor tidak masuk ke dalam kemasan bumbu. Uap air yang kontak langsung dengan bumbu dapat meningkatkan kadar air bumbu sehingga akan memperpendek umur simpannya. Hal ini sesuai dengan teori Floros dan Gnanasekharan (1993) yang menyatakan bahwa terdapat enam faktor utama yang menyebabkan kerusakan dan penurunan mutu produk pangan, antara lain keberadaan uap air, oksigen, cahaya, mikroorganisme, bahan kimia toksik, dan bantingan (kompresi). Analisa fisik ini dilakukan oleh QC bagian Seasoning di Gudang Seasoning PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang Analisa Kimia Bumbu Analisa kimia yang dilakukan untuk mengawasi mutu bumbu adalah uji kadar air bumbu, dimana kadar air ini dapat menentukan umur simpan bumbu. Setiap flavor memiliki standar kadar air yang berbeda. Maka dari itu, umur simpan beberapa brand ada yang berbeda. Antara lain Indomie memiliki umur simpan delapan bulan, Pop Mie dengan umur simpan enam bulan, dan Sarimi Gelas memiliki umur simpan tujuh bulan. Umur simpan ini selain ditentukan oleh hasil akhir blok mi dan kemasan juga ditentukan oleh

28 19 bumbu dan bahan pelengkapnya. Analisa kimia dilakukan oleh QC Analis di Laboratorium PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. Uji Kadar Air Bumbu Pengujian kadar air bumbu di PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang menggunakan metode pengeringan dengan oven (thermogravimetri). Prinsip pengujiannya adalah mengeringkan sampel menggunakan oven dengan suhu C hingga seluruh air menguap dan diperoleh berat tetap dari sampel yang diujikan. Kadar air sampel merupakan selisih dari berat sampel sebelum dikeringkan dengan berat sampel setelah dikeringkan yang kemudian dinyatakan dalam persen. Bahan Bahan yang digunakan dalam pengujian kadar air adalah bumbu Indomie Rasa Ayam Bawang Dan Bumbu Pop Mie Rasa Ayam Bawang Jumbo. Alat Alat yang digunakan dalam pengujian kadar air bumbu antara lain oven listrik, neraca analitik, desikator (berisi desikan aktif yang berwarna biru), cawan / botol timbang beserta tutupnya dengan diameter 5 cm dan tinggi 3-5 cm, serta penjepit. Cara Kerja Menurut AOAC (2005), cara kerja pengujian kadar air pertama-tama cawan dan tutup dikeringkan dalam oven bersuhu C selama 15 menit, kemudian didinginkan dalam desikator, lalu ditimbang sampai ketelitian 0,1 mg. Selanjutnya, sampel yang sudah disiapkan ditimbang sebanyak 3-5 g ke dalam cawan. Setelah itu, cawan berisi sampel dikeringkan menggunakan oven dengan suhu C selama 3 jam. Setelah kering, cawan berisi sampel didinginkan dalam desikator selama menit. Kemudian, cawan berisi sampel ditimbang kembali hingga ketelitian 0,1 mg. Selanjutnya, kadar air dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: KadarAir = W 1 W 2 W 1 W 0 100%

29 20 Keterangan: W 0 = berat cawan + tutup W 1 = berat cawan + tutup + sampel sebelum dikeringkan W 2 = berat cawan + tutup + sampel setelah dikeringkan 5.4. Hasil dan Pembahasan Hasil analisis kadar air bumbu Indomie Rasa Ayam Bawang dan Pop Mie Rasa Ayam Bawang Jumbo dapat diihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Analisis Kadar Air Bumbu Indomie Rasa Ayam Bawang Jumbo dan Pop Mie Rasa Ayam Bawang Indomie Rasa Ayam Bawang Ul W0 W1 W2 Kadar Air Pop Mie Rasa Ayam Bawang Jumbo W0 W1 W2 Kadar Air 1 24, , ,6049 1, , , ,5813 2, , , ,9654 1, , , ,9685 2, , , ,9642 1, , , ,7815 2, , , ,0358 1, , , ,9479 2,6375 Keterangan: W 0 = berat cawan + tutup W 1 = berat cawan + tutup + sampel sebelum dikeringkan W 2 = berat cawan + tutup + sampel setelah dikeringkan Perhitungan kadar air dapat dilihat pada lampiran Penjelasan Hasil Pengamatan Berdasarkan tabel 1., dapat dilihat bahwa selisih nilai W1 dan W2 pada bumbu Indomie lebih kecil dibandingkan dengan bumbu Pop Mie. Oleh sebab itu, kadar air bumbu Indomie lebih kecil daripada bumbu Pop Mie. Kadar air bumbu Indomie berkisar antara 1,2059-1,3450, sedangkan bumbu Pop Mie sekitar 2,4353-2,7927. Berdasarkan hasil pengamatan, kadar air bumbu Pop Mie lebih tinggi dibandingkan dengan bumbu Indomie. Hal ini dikarenakan bumbu Pop Mie tidak hanya terdiri dari bumbu murni, melainkan campuran bumbu dengan bahan pelengkap (solid ingredient) berupa sayur, sosis, dan bakso dalam bentuk kering, sehingga mengakibatkan kadar air bumbunya lebih tinggi.

30 21 Hubungan Kadar Air dengan Umur Simpan Analisa kimia yang dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang untuk mengawasi mutu bumbu yang baru datang adalah dengan cara menganalisa kadar air bumbu, karena kadar air dapat mempengaruhi umur simpan produk secara keseluruhan. Menurut Hariyadi (2004), semakin tinggi kadar air suatu produk maka umur simpan produk tersebut menjadi lebih singkat. Hal ini diperkuat dengan teori Christian (1980) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi penurunan mutu produk pangan adalah kadar air yang terkandung dalam produk. Aktivitas air berbanding lurus dengan kadar air yang pada umumnya digambarkan sebagai kurva isotermis dan juga berhubungan dengan pertumbuhan mikroorganisme, khususnya bakteri karena bakteri tumbuh pada Aw yang relatif tinggi (0,9). Semakin tinggi aktivitas air dan kadar air maka pertumbuhan mikroorganisme semakin pesat. Hasil penelitian ini sesuai dengan standar umur simpan yang ditetapkan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang, dimana umur simpan Pop Mie lebih singkat daripada Indomie. Pop Mie memiliki umur simpan selama enam bulan, sedangkan Indomie selama delapan bulan.

31 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Pengawasan mutu pada bumbu dilakukan dengan analisa fisik dan kimia. Analisa fisik bumbu meliputi berat bumbu, panjang sambungan kemasan, dan kebocoran kemasan. Analisa kimia bumbu yang dilakukan yaitu uji kadar air bumbu. Kadar air bumbu Indomie lebih rendah dibandingkan Pop Mie karena bumbu Indomie terdiri dari bubuk bumbu saja, sedangkan Pop Mie merupakan campuran dari bubuk bumbu dan bahan pelengkap berupa sayuran kering. Semakin tinggi kadar air bumbu, maka umur simpan bumbu semakin singkat. Umur simpan Pop Mie lebih singkat daripada umur simpan Indomie Saran PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang diharapkan tetap menjaga kualitas produk dengan pengawasan mutu yang ketat sesuai standar nasional maupun internasional, serta terus mengembangkan variasi produk yang dihasilkan. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang umur simpan produk, disarankan untuk memodifikasi kemasan dengan penambahan bahan pengemas yang memiliki permeabilitas rendah terhadap uap air dan udara. 22

32 DAFTAR PUSTAKA AOAC Official Methods of Analysis. Association of Official Analytical Chemists. Benjamin Franklin Station. Washington. Christian, J.H.B Reduced Water Activity. P In J.H. Silliker, R.P. Elliot, A.C. Baird-Parker, F.L. Brian, J.H.B. Christian, D.S. Clark, J.C. Olson Jr., and T.A. Roberts (Eds.) Microbial Ecology of Foods. Academic Press. New York. Codex Committee on Food Hygiene HACCP System and Guidelines for its Application, Annexe to CAC/RCP , Rev 3 dalam Codex Alimentarius Commision Food Hygiene Basic Texts, Food and Agriculture Organisation of the United Nations, World Halth Organisation. Rome. Dewandari, Kun Tanti Studi Penerapan HACCP pada Pengolahan Sari Buah Jeruk Siam. Jurnal Standardisasi Vol. 12, No. 1, Hal Floros, J.D. dan V. Gnanasekharan Shelf Life Prediction of Packaged Foods: Chemical, Biological, Physical, and Nutritional Aspect. G. Chlaralambous (Ed.). Elsevier Publ. London. Haryadi, P Prinsip-Prinsip Pendugaan Masa Kadaluwarsa dengan Metode Accelerated Shelf Life Test. Pelatihan Pendugaan Waktu Kadaluwarsa (Shelf Life). Bogor 1-2 Desember Pusat Studi Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Julianti, Sri The Art of Packaging. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Kamarijami, Suyitno Dasar Dasar Pengemasan. Rineka Cipta. Jakarta. Muhandri, T. dan D. Kadarisman SistemJaminan Mutu Industri Pangan. IPB Press. Bogor. Mujiarto, Iman Sifat dan Karakteristik Material Plastik dan Bahan Aditif. Jurnal Traksi Vol. 3, No. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 tentangkeamanan, Mutu, dan Gizi Pangan. Jakarta. Rutoto, Sabar Pengantar Metodologi Penelitian. FKIP: Universitas Muria. Kudus. Sampurno Keterangan Pers Kepala BPOM RI. No. Kh Tentang Hasil Tindak Lanjut Pengawasan Terhadap Penyalahgunaan Formalin sebagai Pengawet Tahu dan Mi Basah. Jakarta. SNI Mi Instan.Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. 23

33 24 SNI Tepung Terigu. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. Suyanti Membuat Mie Sehat Bergizi dan Bebas Pengawet. Penebar Swadaya. Jakarta. Suyitno Bahan-Bahan Pengemas. PAU. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

34 LAMPIRAN LAMPIRAN Perhitungan Kadar Air Bumbu Bumbu Indomie 1. W0 = 24,4949 W1 = 27,6473 W2 = 27,6049 KA = 27, , , , % = 1,3450% Bumbu Pop Mie 1. W0 = 22,9432 W1 = 32,8582 W2 = 32,5813 KA = 32, , , , % = 2,7927% 2. W0 = 23,8485 W1 = 27,6473 W2 = 26,9654 KA = 27, , , , % = 1,3421% 2. W0 = 28,4182 W1 = 39,2671 W2 = 38,9685 KA = 39, , , , % = 2,7524% 3. W0 = 25,7362 W1 = 29,0036 W2 = 28,9642 KA = 29, , , , % = 1,2059% 3. W0 = 22,6575 W1 = 33,0342 W2 = 32,7815 KA = 33, , , , % = 2,4353% 4. W0 = 28,9648 W1 = 32,0747 W2 = 32,0358 KA = 32, , , , % = 1,2508% 4. W0 = 25,5675 W1 = 36,2291 W2 = 35,9479 KA = 36, , , , % = 2,6375% 25

35 26

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG ANALISIS KIMIA KADAR ABU DAN GLUTEN PADA TEPUNG CAKRA KEMBAR, SEGITIGA HIJAU, DAN SEGITIGA BIRU SEBAGAI BAHAN BAKU UTAMA PEMBUATAN MI INSTAN DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG

Lebih terperinci

PELAKSAANAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO) DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG FINISHED GOODS

PELAKSAANAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO) DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG FINISHED GOODS PELAKSAANAN SISTEM FIRST IN FIRST OUT (FIFO) FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG Eunike Yunita Susilo 14.I1.0193 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG 2.1 SEJARAH PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, TBK Pada awalnya PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Divisi Noodle didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk merupakan market leader produk mie instan pertama kali yang muncul pada tahun 1970 dengan nama PT. Sanmaru Food

Lebih terperinci

PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INDOMIE DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INDOMIE DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INDOMIE DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG EVALUASI UMUR SIMPAN SEASONING SECARA ORGANOLEPTIK DAN KIMIA PADA PRODUK MIE INSTAN DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG KARAKTERISTIK KEMASAN MI INSTAN CUP POP MIE DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG PENGAWASAN MUTU BERDASARKAN UJI FISIK DAN KIMIA TEPUNG TERIGU PADA BAHAN BAKU PEMBUATAN MIE INSTAN DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENENTUAN REJECT FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG

PENENTUAN REJECT FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG PENENTUAN REJECT FINISHED GOODS DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP ) merupakan produsen berbagai produk konsumen bermerek yang mapan dan terkemuka dengan berbagai

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 1 KETEBALAN ETIKET PADA KEMASAN INDOMIE INSTAN GORENG SPESIAL DAN INDOMIE INSTAN GORENG SPESIAL JUMBO DI PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENGAWASAN MUTU PRODUK MIE INSTANT PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG

PENGAWASAN MUTU PRODUK MIE INSTANT PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG PENGAWASAN MUTU PRODUK MIE INSTANT PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat saat ini berbagai perusahaan melakukan inovasi-inovasi baru terhadap produk yang telah mereka luncurkan. Perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 3 No.1 ; Juni 2016 ISSN 2407-4624 PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW *RIZKI AMALIA 1, HAMDAN AULI

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7)

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan untuk analisis kadar air dan kadar lemak adalah mie instan Indomie (dengan berat bersih 61 gram, 63 gram, dan 66 gram), petroleum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie instan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie instan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan pelopor produsen mie instan di Indonesia. Perusahaan dikenal telah mendominasi pasar makanan di Indonesia dengan jenis produk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1970-an, industri mie instan di Industri mulai berkembang. Akan tetapi, hanya ada satu atau dua perusahaan di Indonesia yang memproduksi

Lebih terperinci

SISTEM PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU KERUPUK UDANG BERKUALITAS EKSPOR

SISTEM PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU KERUPUK UDANG BERKUALITAS EKSPOR SISTEM PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU KERUPUK UDANG BERKUALITAS EKSPOR Diana Nur Afifah, Gemala Anjani Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang d_nurafifah@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai produsen penghasil mie terbesar. Dalam Standar Nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai produsen penghasil mie terbesar. Dalam Standar Nasional Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya permintaan mie instant di pasaran menjadikan Indonesia sebagai produsen penghasil mie terbesar. Dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 3551-1994,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah

ABSTRAK. Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah 1 KAJIAN LAMA SIMPAN KERIPIK PISANG KEPOK PUTIH (Musa acuminate sp.) BERDASARKAN TINGKAT AROMA, RASA DAN KERENYAHAN ORGANOLEPTIK DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN DENGAN MODEL PENDEKATAN ARRHENIUS Citra Ratri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri dan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain menciptakan produk yang memiliki keunikan tersendiri dan dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi ini semakin ketat dengan munculnya berbagai produk baru yang unik dan menarik untuk menarik minat konsumen. Selain menciptakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

METODE. Materi. Rancangan

METODE. Materi. Rancangan METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2008, bertempat di laboratorium Pengolahan Pangan Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI JENIS MIE KERING PADA PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK Oleh : Muhamad Triwibowo (34412832) Pembimbing : Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M.Sc Latar Belakang PENDAHULUAN Proses

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG Miftakhurrizal Kurniawan 1, Isna Arofatus Zahrok 2 Jurusan Teknologi Industri Pertanian,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi PENDAHULUAN Latar Belakang Daging merupakan salah satu komoditi pertanian yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, karena daging mengandung protein yang bermutu tinggi, yang mampu menyumbangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha penggemukan. Penggemukan sapi potong umumnya banyak terdapat di daerah dataran tinggi dengan persediaan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UKM Mekar Sari di Dusun Boleleu No. 18 Desa Sidomakmur Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sementara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerupuk adalah makanan kering yang terbuat dari bahan dasar tepung tapioka dan atau tanpa bahan tambahan lain yang diizinkan, harus disiapkan dengan cara menggoreng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat bukan cuma memberikan daya saing jangka panjang bagi perusahaan. Merek juga memberikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan

I. PENDAHULUAN. cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi sekarang ini cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia diantaranya

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS

SNI Standar Nasional Indonesia. Sari buah tomat. Badan Standardisasi Nasional ICS Standar Nasional Indonesia Sari buah tomat ICS 67.160.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang Iigkup...1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1 4 Syarat mutu...2 5 Pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik yang kemudian berpengaruh terhadap berbagai sektor industri yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. baik yang kemudian berpengaruh terhadap berbagai sektor industri yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi sekarang ini cukup memberikan efek yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Khususnya

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Proses penggorengan keripik durian dengan mesin penggorengan vakum dilakukan di UKM Mekar Sari di Dusun Boleleu No. 18 Desa Sido Makmur Kecamatan Sipora Utara

Lebih terperinci

BAB X PENGAWASAN MUTU

BAB X PENGAWASAN MUTU BAB X PENGAWASAN MUTU Pengawasan mutu merupakan aktivitas (manajemen perusahaan) untuk menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk dan jasa perusahaan dapat mempertahanan sebagaimana yang telah direncanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar di dunia memiliki kebutuhan pangan yang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatnya.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGENDALIAN MUTU PANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGENDALIAN MUTU PANGAN No. BAK/TBB/SBG 209 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 5 Pengendalian mutu Dalam setiap proses pengolahan pangan, terdapat beberapa tahapan tertentu yang mempengaruhi mutu produk akhir. Misalnya,

Lebih terperinci

DRAFT PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :

DRAFT PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : DRAFT PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) MINYAK GORENG SAWIT SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Potensinya terbuka, baik pasar bebas maupun industri. Kebutuhan cabai perkapita (2013) adalah 5 Kg/ tahun. Dengan jumlah penduduk 230 juta jiwa, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Umum Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profile Umum Perusahaan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instan dan makanan olahan terkemuka di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu

BAB I PENDAHULUAN. baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin pesat. Berbagai produk baru diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan yang sudah jauh lebih dulu berkembang maupun

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi persaingan, promosi dan mendistribusikan barang dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang dilakukan dalam menghadapi persaingan, promosi dan mendistribusikan barang dengan efektif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang bermunculan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu getas merah merupakan buah-buahan tropis yang mudah sekali mengalami kerusakan dan secara nyata kerusakannya terjadi pada saat penanganan, transportasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Dari hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan peneliti, prosentase masing-masing kategori dari masing-masing pengkoder menujukan lebih dari 60%. Maka dapat dikatakan bahwa seluruh kategori yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan dan 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan dan Laboratorium Rekayasa Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mie Berbahan Dasar Gembili BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan mie gembili adalah sebagai berikut: 1. Alat yang digunakan: a. Panci b. Slicer c. Pisau d. Timbangan e. Screen 80 mesh

Lebih terperinci

No Alur Proses Jenis Bahaya Cara Pencegahan 1.Bahaya Fisik segar 2 Bahan baku Sering adanya pencucian yang tidak bersih

No Alur Proses Jenis Bahaya Cara Pencegahan 1.Bahaya Fisik segar 2 Bahan baku Sering adanya pencucian yang tidak bersih Tabel 1. Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahannya Nama Produk : Bakso Tahu Kuah Deskripsi Produk : Produk yang kami hasilkan adalah bakso tahu kuah, makanan yang merupakan kombinasi dari bakwan, tahu,

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1553,2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Minyak Goreng Sawit. SNI. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87/M-IND/PER/12/2013 TENTANG PEMBERLAKUAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 45

ISSN No Media Bina Ilmiah 45 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 45 PENURUNAN MUTU DAN PENDUGAAN UMUR SIMPAN SAUS TOMAT PADA SUHU BERBEDA Oleh Ni Wayan Putu Meikapasa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Mahasaraswati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah budidaya jambu biji. Jambu biji jenis getas merah (Psidium guajava Linn) merupakan jenis jambu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan 1. Jaminan Mutu Mutu didefinisikan sebagai keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan, dan pemeliharaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi I. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. harus mengoptimalkan kinerja dari fungsi-fungsi yang ada di perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama sebuah perusahaan pada umumnya adalah untuk mendapatkan laba. Apapun strategi yang dilakukan adalah untuk laba. Dari laba yang diperoleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi

BAB I PENDAHULUAN. dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS, produksi Produksi kedelai (ton) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempe merupakan salah satu makanan tradisional di Indonesia yang terbuat dari kedelai yang melalui proses fermentasi. Berdasarkan data dari BPS,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Singkong atau ubi kayu merupakan tanaman umbi umbian yang dikenal luas di masyarakat Indonesia. Pada tahun 2013 produksi singkong di Indonesia mencapai 23 juta ton

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Indosnack yang terletak di Bekasi, didirikan pada Tahun 1995 yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan makanan ringan. PT Indosnack merupakan

Lebih terperinci

SNI 3165:2009. Standar Nasional Indonesia. Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI Pertanian.

SNI 3165:2009. Standar Nasional Indonesia. Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI Pertanian. Standar Nasional Indonesia Jeruk keprok ICS 67.080.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1 4 Ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis

Lebih terperinci

Kulit masohi SNI 7941:2013

Kulit masohi SNI 7941:2013 Standar Nasional Indonesia ICS 65.020.99 Kulit masohi Badan Standardisasi Nasional BSN 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini

Lebih terperinci

PEMANFAATAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus sp.) SEBAGAI FLAVOR. Oleh : Ismiwarti C

PEMANFAATAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus sp.) SEBAGAI FLAVOR. Oleh : Ismiwarti C PEMANFAATAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus sp.) SEBAGAI FLAVOR Oleh : Ismiwarti C34101018 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 RINGKASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia selama 10 tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia selama 10 tahun terakhir. Data Badan Pusat Statistik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin ketat di era globalisasi saat ini. Berkembangnya

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin ketat di era globalisasi saat ini. Berkembangnya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin ketat di era globalisasi saat ini. Berkembangnya perekonomian mengakibatkan semakin beragamnya produk sejenis ditawarkan dipasar. Perusahaan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik

I PENDAHULUAN. kandungan gizi yang cukup baik. Suryana (2004) melaporkan data statistik I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Maksud Penelitian, (5) Manfaat Penelitian, (6) Kerangka Pemikiran,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) merupakan salah satu grup usaha yang dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. ICBP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 5, , , , ,

BAB I PENDAHULUAN 5, , , , , BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pemerataan penyediaan protein nabati dan hewani serta penganekaragaman jenis bahan makanan terus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi pangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. merupakan salah satu perusahaan besar yang sangat terkenal di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan makanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di 15 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian analisis sifat fisik cookies berbahan baku tepung terigu dengan substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang diambil termasuk jenis eksperimen dalam ruang lingkup teknologi pangan yang ditunjang dengan studi literatur. B. Tempat dan Waktu Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Sejarah Perusahaan PT. Batara Elok Semesta Terpadu merupakan salah satu perusahaan di Gresik yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran minyak goreng kelapa sawit. Perusahaan

Lebih terperinci

Ikan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Ikan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Standar Nasional Indonesia Ikan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

METODE. Waktu dan Tempat

METODE. Waktu dan Tempat 14 METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung pada bulan Juni sampai September 2010. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Analisis Pangan, Laboratorium Percobaan Makanan, dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Indofood CBP Sukses Makmur Tbk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) merupakan salah satu grup usaha yang dimiliki oleh PT Indofood

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN terdiri dari : Tahapan-tahapan proses pengolahan stick singkong di UKM Flamboyan 4.1 Persiapan Bahan Baku Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

Lebih terperinci

MAKALAH STANDARISASI MUTU PANGAN

MAKALAH STANDARISASI MUTU PANGAN MAKALAH STANDARISASI MUTU PANGAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Konsumen Oleh : 1. Avida Ayu Pramesti (5402411052) 2. Rana Bella (5402411053) 3. Inayatul Munawaroh (5402411054) 4.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat Keripik wortel sebagai bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil produksi sendiri yang dilakukan di laboratorium proses Balai Besar Industri

Lebih terperinci

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG SISTEM JAMINAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN SERTA PENINGKATAN NILAI TAMBAH PRODUK HASIL P LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.181, 2015 LINGKUNGAN HIDUP. Perikanan. Hasil. Jaminan Mutu. Keamanan. Sistem. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5726). PERATURAN

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun ekspor. Hal ini karena propinsi Lampung memiliki potensi lahan

I. PENDAHULUAN. maupun ekspor. Hal ini karena propinsi Lampung memiliki potensi lahan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Propinsi Lampung mempunyai potensi yang cukup besar dalam pengembangan agroindustri, terutama untuk agroindustri dengan orientasi pasar antar daerah maupun ekspor.

Lebih terperinci

Terasi udang SNI 2716:2016

Terasi udang SNI 2716:2016 Standar Nasional Indonesia ICS 67.120.30 Terasi udang Badan Standardisasi Nasional BSN 2016 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melakukan eksperimen, metode ini ditempuh dalam pembuatan Chiffon cake dengan subtitusi tepung kulit singkong 0%, 5%, 10%,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. santan dan gula kelapa. Dalam bidang pariwisata gudeg menjadi aset yang

BAB I PENDAHULUAN. santan dan gula kelapa. Dalam bidang pariwisata gudeg menjadi aset yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gudeg merupakan sayur berbahan dasar nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula kelapa. Dalam bidang pariwisata gudeg menjadi aset yang memegang peranan penting

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG KEPALA UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis) DAN TEPUNG UDANG REBON (Acetes sp) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA, SENSORIS DAN UMUR SIMPAN PADA SNACK MIE THE EFFECT OF SUBSTITUTION OF

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 2 tahun Gula. 3 tahun Margarin Blue Band. 1 tahun Telur. 10 hari Ragi Instan. 1 tahun Meises. 2 tahun Susu Bubuk

BAB IV PEMBAHASAN. 2 tahun Gula. 3 tahun Margarin Blue Band. 1 tahun Telur. 10 hari Ragi Instan. 1 tahun Meises. 2 tahun Susu Bubuk BAB IV PEMBAHASAN Salah satu tujuan perusahaan didirikan adalah keingininan untuk memperoleh laba. Tujuan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kelancaran

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. MARIMAS PUTERA KENCANA Diajukan Oleh : Vania Kurniawan NRP : 5203013024 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB 3 STUDI KASUS PERENCANAAN KEUANGAN PT ALAM FOOD INDONESIA

BAB 3 STUDI KASUS PERENCANAAN KEUANGAN PT ALAM FOOD INDONESIA BAB 3 STUDI KASUS PERENCANAAN KEUANGAN PT ALAM FOOD INDONESIA PT. Alam Food Indonusa adalah salah satu unit usaha yang berada di bawah Alam Group yang memproduksi mie instant (instant noodle) dengan merek

Lebih terperinci

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Kerupuk Jagung 4.1.1 Pencampuran Adonan Proses pencampuran adonan ada dua kali yaitu dengan cara manual (tangan) dan kedua dengan menggunakan mixer. Langkah

Lebih terperinci

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari bulan Mei 2012 sampai bulan Agustus 2012. Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah Laboratorium Percobaan

Lebih terperinci