INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN
|
|
- Agus Tedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN Sesuai Permendagri No. 54 Tahun 2010 Tahun Anggaran 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BANTEN
2
3
4
5 Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Penjelasan Umum... iii v viii xxii Bab I : Pendahuluan Bab II : Aspek Kesejahteraan Masyarakat... 7 Penjelasan Teknis Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Fokus Kesejahteraan Masyarakat Bidang Pendidikan Fokus Kesejahteraan Masyarakat Bidang Kesehatan Fokus Kesejahteraan Masyarakat Bidang Ketenagakerjaan Fokus Kesejahteraan Masyarakat Bidang Kebudayaan Fokus Kesejahteraan Masyarakat Bidang Pemuda dan Olahraga Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016 v
6 Daftar Isi Halaman BAB III : Aspek Pelayanan Umum Penjelasan Teknis Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Pendidikan Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Kesehatan Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Pekerjaan Umum Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Perumahan Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Perencanaan Pembangunan Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Perhubungan Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Lingkungan Hidup Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Sosial Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Ketenagakerjaan Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Koperasi serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Penanaman Modal Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Kebudayaan Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Kepemudaan dan Olahraga Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Ekonomi Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Ketahanan Pangan Fokus Layanan Urusan Wajib Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa Fokus Layanan Urusan Pilihan Bidang Statistik Fokus Layanan Urusan Pilihan Bidang Kearsipan vi Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016
7 Daftar Isi Halaman Fokus Layanan Urusan Pilihan Bidang Komunikasi dan Informatika Fokus Layanan Urusan Pilihan Bidang Perpustakaan Fokus Layanan Urusan Pilihan Bidang Pertanian Fokus Layanan Urusan Pilihan Bidang Kehutanan Fokus Layanan Urusan Pilihan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Fokus Layanan Urusan Pilihan Bidang Pariwisata Fokus Layanan Urusan Pilihan Bidang Perikanan Fokus Layanan Urusan Pilihan Bidang Perdagangan Fokus Layanan Urusan Pilihan Bidang Perindustrian Fokus Layanan Urusan Pilihan Bidang Ketransmigrasian BAB IV : Aspek Daya Saing Daerah, Penjelasan Teknis Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Bidang Pertanian Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Bidang Perhubungan Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Perbankan dan Pariwisata Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Bidang Lingkungan Hidup Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Bidang Komunikasi dan Informatika Fokus Iklim Investasi Bidang Iklim Investasi Fokus Sumber Daya Manusia Bidang Ketenagakerjaan Lampiran Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016 vii
8 Daftar Isi DAFTAR TABEL ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Tabel Halaman PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun (miliar rupiah) PDRB per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun (juta rupiah) Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi Banten dan Indonesia Tahun (persen) Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun (persen) Laju Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran di Provinsi Banten Tahun (persen) Laju Inflasi Menurut Kota di Provinsi Banten Tahun (persen) Distribusi Pembagian Pengeluaran per Kapita Versi Bank Dunia dan Indeks Gini Provinsi Banten dengan Indonesia Tahun Indeks Ketimpangan Regional (Indeks Williamson) di Provinsi Banten Tahun Indikator Kemiskinan Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Indikator Kemiskinan Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Garis Kemiskinan, dan Persentase Penduduk Tidak Miskin Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Penyelesaian Tindak Pidana Polda Banten dan Indonesia Tahun Angka Melek Huruf (AMH) di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun (persen) Angka Melek Huruf (AMH) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun (persen) Harapan Lama Sekolah (RLS) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun (tahun) viii Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016
9 Daftar Isi Tabel Halaman Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun (tahun) Angka Partisipasi Kasar (APK) di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun (persen) Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Kabupaten/Kota dan Jenjang Pendidikan Se-Provinsi Banten Tahun (persen) Angka Pendidikan Yang Ditamatkan (APT) di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun (persen) Angka Pendidikan Yang Ditamatkan (APT) Menurut Kabupaten/Kota dan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Se-Provinsi Banten Tahun (persen) Angka Partisipasi Murni (APM) di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun (persen) Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Kabupaten/Kota dan Jenjang Pendidikan Se-Provinsi Banten Tahun (persen) Angka Harapan Hidup (AHH) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun (tahun) Persentase Balita Gizi Buruk Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Penduduk yang Bekerja Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Penduduk Yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Grup Kesenian per penduduk (RGKs) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Klub Olahraga per penduduk (RGKs) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Gedung Olahraga per penduduk (RGKs) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016 ix
10 Daftar Isi DAFTAR TABEL ASPEK PELAYANAN UMUM Tabel Halaman Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jenjang Pendidikan Dasar Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun (persen) Rasio Ketersediaan Sekolah (RKS) SD/MI Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Ketersediaan Sekolah (RKS) SMP/MTs Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Ketersediaan Sekolah (RKS) Jenjang Pendidikan Dasar Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru-Murid (RGM) SD/MI Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru-Murid (RGM) SMP/MTs Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru-Murid (RGM) Jenjang Pendidikan Dasar Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru per Kelas (RGK) SD/MI Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru per Kelas (RGK) SMP/MTs Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru per Kelas (RGK) Jenjang Pendidikan Dasar Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Murid per Kelas (RMK) SD/MI Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Murid per Kelas (RMK) SMP/MTs Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Murid per Kelas (RMK) Jenjang Pendidikan Dasar Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru-Kelas per Murid (RGM-K) SD/MI Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru-Kelas per Murid (RGM-K) SMP/MTs Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru-Kelas per Murid (RGM-K) Jenjang Pendidikan Dasar Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Partisipasi Sekolah Jenjang Pendidikan Menengah (APS Usia Tahun) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun (persen) x Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016
11 Daftar Isi Tabel Halaman Rasio Ketersediaan Sekolah (RKS) Jenjang Pendidikan Menengah Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru-Murid (RGM) SMA/MA Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru-Murid (RGM) SMK Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru-Murid (RGM) Jenjang Pendidikan Menengah Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru per Kelas (RGK) SMA/MA Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru per Kelas (RGK) SMK Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru per Kelas (RGK) Jenjang Pendidikan Menengah Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Murid per Kelas (RMK) SMA/MA Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Murid per Kelas (RMK) SMK Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Murid per Kelas (RMK) Jenjang Pendidikan Menengah Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru-Kelas per Murid (RGM-K) SMA/MA Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru-Kelas per Murid (RGM-K) SMK Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Guru-Kelas per Murid (RGM-K) Jenjang Pendidikan Menengah Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Melek Huruf (AMH) di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun (persen) Angka Melek Huruf (AMH) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun (persen) Persentase Kondisi Kelas Baik (KKB) SD/MI Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Kondisi Kelas Baik (KKB) SMP/MTs Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Kondisi Kelas Baik (KKB) Jenjang Pendidikan Dasar Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Kondisi Kelas Baik (KKB) SMA/MA Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Kondisi Kelas Baik (KKB) SMK Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Kondisi Kelas Baik (KKB) Jenjang Pendidikan Menengah Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Partisipasi Murni Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (APM PAUD) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun (persen) Angka Putus Sekolah (APTS) SD/MI Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016 xi
12 Daftar Isi Tabel Halaman Angka Putus Sekolah (APTS) SMP/MTs Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Putus Sekolah (APTS) Jenjang Pendidikan Dasar Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Putus Sekolah (APTS) SMA/MA Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Putus Sekolah (APTS) SMK Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Putus Sekolah (APTS) Jenjang Pendidikan Menengah Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Kelulusan (AL) SD/MI Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Kelulusan (AL) Jenjang Pendidikan Dasar Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Kelulusan (AL) SMA/MA Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Kelulusan (AL) SMK Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Kelulusan (AL) Jenjang Pendidikan Menengah Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Guru SD/MI Berpendidikan S1/DIV ke Atas (G-S1/D4+) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Guru SMP/MTs Berpendidikan S1/DIV ke Atas (G-S1/D4+) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Guru Berpendidikan S1/DIV ke Atas (G-S1/D4+) Pada Jenjang Pendidikan Dasar Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Guru SMA/MA Berpendidikan S1/DIV ke Atas (G-S1/D4+) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Guru SMK Berpendidikan S1/DIV ke Atas (G-S1/D4+) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Guru Berpendidikan S1/DIV ke Atas (G-S1/D4+) Pada Jenjang Pendidikan Menengah Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun xii Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016
13 Daftar Isi Tabel Halaman Rasio Posyandu per Balita (RPB) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per Penduduk (RPP) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Rumah Sakit per Penduduk (RRP) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Dokter per Penduduk (RDP) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Tenaga Medis Selain Dokter per Penduduk (RTP) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Puskesmas Pembantu Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Panjang Jalan Provinsi Dalam Kondisi Baik Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Panjang Jalan Nasional Dalam Kondisi Baik Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Panjang Jalan Provinsi dan Nasional Dalam Kondisi Baik Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Tempat Ibadah per Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Rumahtangga Yang Memiliki Akses Sanitas Layak di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Rumahtangga Yang Memiliki Akses Sanitasi Layak Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Tempat Pembuangan Sampah per Penduduk (RTPS) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016 xiii
14 Daftar Isi Tabel Halaman Persentase Rumahtangga Yang Menempati Rumah Layak Huni di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Rumahtangga Yang Menempati Rumah Layak Huni Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Rumahtangga Pengguna Sumber Air Minum Bersih di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Rumahtangga Pengguna Sumber Air Minum Bersih Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Rumahtangga Pengguna Sumber Penerangan Listrik di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Rumahtangga Pengguna Listrik Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Rumahtangga Pengguna Yang Memiliki Akses Sanitasi Layak di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Rumahtangga Yang Memiliki Akses Sanitasi Layak Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Rumahtangga Menempati Rumah Kumuh di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Rumahtangga Menempati Rumah Layak Huni di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Rumahtangga Menempati Rumah Layak Huni Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Ketersediaan Dokumen Perencanaan Pembangunan Provinsi Banten Tahun Penumpang Angkutan Umum Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Ijin Trayek per Penduduk (RRIT) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Volume Sampah yang Ditangani Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Rumahtangga Pengguna Sumber Air Minum Layak di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Rumahtangga Pengguna Sumber Air Minum Layak Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Daya Tampung Tempat Pembuangan Sampah per Penduduk (RDTPS) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun xiv Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016
15 Daftar Isi Tabel Halaman Rasio Penduduk ber-ktp Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Keluarga ber-kk Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Kepemilikan KTP Elektronik Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Ketersediaan Database KependudukanMenurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Penerapan KTP Elektronik Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan (TPAK-P) di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan (TPAK-P) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rata-Rata Anak per Keluarga (RJAK) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Keluarga Pra Sejahtera (Pra S) dan Keluarga Sejahtera I (KS I) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Keluarga Pra Sejahtera (Pra S) dan Keluarga Sejahtera I (KS I) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Sarana Sosial Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Indikator Ketenagakerjaan Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Pekerja yang Ditempatkan Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016 xv
16 Daftar Isi Tabel Halaman Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Tingkat Keselamatan dan Perlindungan Pekerja Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Koperasi Aktif Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Usaha Mikro dan Kecil Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut Lapangan Usaha Se-Provinsi Banten Tahun Realisasi Investasi PMA dan PMDN di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Investasi PMA dan PMDN di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Realisasi Investasi PMA dan PMDN Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Penyerapan Tenaga Kerja dari Investasi PMA dan PMDN Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun (orang) Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Investasi PMA dan PMDN Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Benda Situs, dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Organisasi Pemuda Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Organisasi Olahraga Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Kegiatan Kepemudaan Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Kegiatan Olahraga Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Gelanggang/Balai Remaja per Penduduk (RGBR) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Lapangan Olahraga per Penduduk (RLO) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun xvi Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016
17 Daftar Isi Tabel Halaman Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Provinsi Banten dan Indonesia (persen) Tahun Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Indikator Kemiskinan Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Garis Kemiskinan, dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Garis Kemiskinan, dan Persentase Penduduk Tidak Miskin Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Sistem Informasi Manajemen Provinsi Banten Tahun Indikator Ketersediaan Pangan Utama Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Rasio Ketersediaan Beras Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun PKK Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Posyandu Aktif Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Posyandu dan Kader Menurut Kategori dan Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Ketersediaan Publikasi Kabupaten/Kota Dalam Angka Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Ketersediaan Publikasi PDRB Kabupaten/Kota Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase SKPD Yang Telah Menerapkan Pengelolalan Arsip Secara Baku Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun SDM Pengelola Kearsipan Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Stasiun Radio dan TV Lokal Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Ketersediaan Website Milik Pemerintah Provinsi Banten Tahun Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016 xvii
18 Daftar Isi Tabel Halaman Pameran/Expo Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Perpustakaan Umum Daerah Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Rasio Buku per Judul Buku Yang Tersedia di Perpustakaan Umum Daerah Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Cakupan Kunjungan ke Perpustakaan Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Produktivitas Tanaman Padi Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Produktivitas Tanaman Padi Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Kontribusi Lapangan Usaha Pertanian Terhadap PDRB Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Kontribusi Sub Lapangan Usaha Tanaman Bahan Makanan Terhadap PDRB Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Kontribusi Sub Lapangan Usaha Perkebunan Terhadap PDRB Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Luas Hutan Yang Direhabilitasi Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Kontribusi Sub Lapangan Usaha Kehutanan Terhadap PDRB Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Kontribusi Lapangan Usaha Pertambangan dan PenggalianTerhadap PDRB Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Capaian Kinerja Kunjungan Wisatawan Nusantara Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Capaian Kinerja Kunjungan Wisatawan Mancanegara Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Capaian Kinerja Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Wisatawan Mancanegara Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Kontribusi Sektor PariwisataTerhadap PDRB Banten Tahun xviii Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016
19 Daftar Isi Tabel Halaman Produksi Ikan (Ton) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Kontribusi Sub Lapangan Usaha Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Motor-Mobil (PBE-RMM) Terhadap PDRB Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Ekspor Bersih (Juta US$) Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Kontribusi Lapangan Usaha Industri Pengolahan Terhadap PDRB Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Pertumbuhan Lapangan Usaha Industri Pengolahan Provinsi Banten dan Indonesia (persen) Tahun Pertumbuhan Lapangan Usaha Industri Pengolahan Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Pengiriman Transmigrasi Swakarsa *) Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016 xix
20 Daftar Isi DAFTAR TABEL ASPEK DAYA SAING DAERAH Tabel Halaman Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Produktivitas Total Daerah Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Nilai Tukar Petani di Provinsi Banten Tahun Nilai Tukar Petani Menurut Subsektor di Provinsi Banten Tahun Rasio Panjang Jalan per Kendaraan di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Penumpang Angkutan Umum Se-Provinsi Banten Tahun Orang/Barang yang Terangkut Melalui Dermaga/Bandara/Terminal/Stasiun Se-Provinsi Banten Tahun Kantor Bank Menurut Status Kepemilikan di Provinsi Banten Banten dan Indonesia Tahun Restoran Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Ketersediaan Hotel dan Penginapan di Provinsi Banten Banten dan Indonesia Tahun Persentase Rumahtangga Pengguna Sumber Air Minum Bersih di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Rumahtangga Pengguna Sumber Air Minum Bersih Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun xx Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016
21 Daftar Isi Tabel Halaman Persentase Rumahtangga Pengguna Sumber Penerangan Listrik di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Rumahtangga Pengguna Sumber Penerangan Listrik Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Persentase Rumahtangga yang Menguasai Telepon/HP di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Rumahtangga Pengguna Telepon/HP Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Resiko Terjadi Tindak Pidana per Penduduk di Polda Banten dan Indonesia Tahun Persentase Penduduk Lulusan S1/DIV, S2 dan S3 di Provinsi Banten dan Indonesia Tahun Persentase Penduduk Lulusan S1/DIV, S2 dan S3 Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Angka Ketergantungan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten Tahun Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016 xxi
22
23 PENJELASAN UMUM Tanda-tanda, satuan-satuan dan lain-lainnya yang digunakan dalam publikasi ini adalah sebagai berikut: 1. Tanda-tanda Data tidak tersedia :... Tidak ada atau nol : - Dapat diabaikan : 0 Tanda ribuanl : titik Tanda desimal : koma 2. Satuan Hektare (Ha) : m 2 Kuintal : 100 kg Ton : kg Satuan lain : persen (%), per 1.000, per , per Perbedaan angka di belakang koma disebabkan oleh pembulatan angka Indikator Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Daerah Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016 xxii
24
25 PENDAHULUAN I
26
27 Bab I Pendahuluan BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Permendagri No. 54 Tahun 2010 mengamanatkan bahwa dokumen perencanaan daerah dalam hal ini RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RKPD, dan Renja SKPD, merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Secara eksplisit, hal ini berarti semua dokumen perencanaan daerah yang akan disusun harus merujuk kepada dokumen perencanaan nasional. Adapun secara implisit, semua dokumen perencanaan daerah harus menggunakan indikator yang sama dengan yang digunakan dalam dokumen perencanaan nasional, terutama dalam mengukur tingkat keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan. Untuk mengakomodir kepentingan di atas, Permendagri No. 54 Tahun 2010 mewajibkan dokumen perencanaan pembangunan daerah bukan saja harus dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan, bahkan juga harus diberikan target-target pembangunan yang terukur agar lebih mudah dilakukan pengawasan dan evaluasi oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat umum. Guna memudahkan penyusunan target-target pembangunan, Permendagri No. 54 Tahun 2010 memberikan arahan dan petunjuk dalam bentuk kumpulan indikator-indikator terpilih yang dapat digunakan dalam menyusun dokumen perencanaan daerah. Bila diperhatikan lebih jauh, kumpulan indikator tersebut ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk melihat perkembangan pembangunan daerah yang telah dilaksanakan. Mengetahui betapa pentingnya berbagai indikator kinerja pembangunan sesuai Permendagri No. 54 Tahun 2010, Pemerintah Provinsi Banten melalui Bappeda Provinsi menyusun satu publikasi yang merangkum indikator kinerja diimaksud dengan diberi judul Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Sesuai Permendagri No. 54 Tahun 2010 Tahun Anggaran Mengapa harus disusun dalam satu publikasi khusus? Karena berbagai indikator kinerja dimaksud selama ini masih belum terkumpul secara baik dan bahkan sebagian besar belum pernah dikumpulkan sama sekali oleh SKPD yang seharusnya menyediakan indikator-indikator tersebut. Indikator Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Daerah Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun
28 Pendahuluan Bab I Tujuan Penyusunan publikasi Indikator Penyelenggaran Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri No. 54 Tahun 2010 Tahun Anggaran 2015 dimaksudkan untuk : 1. Memberikan informasi dan pemahaman tentang perkembangan terkini dari berbagai Indikator Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Daerah sesuai Permendagri No. 54 Tahun 2010 di Provinsi Banten 2. Sebagai bahan untuk menyusun target-target pembangunan daerah dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah yang akan datang 3. Dapat dijadikan bahan evaluasi dari pelaksanaan pembangunan daerah oleh berbagai pemangku kepentingan Cakupan Publikasi Indikator Penyelenggaran Pemerintah Daerah Provinsi Banten Sesuai Permendagri No. 54 Tahun 2010 Tahun Anggaran 2016 menyajikan berbagai data dan indikator pembangunan sesuai Permendagri No. 54 tahun Data dan indikator yang disajikan bersumber dari BPS Provinsi Banten, Bappeda dan SKPD di lingkungan Provinsi Banten serta Bappeda Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten, tentunya dengan terlebih dahulu dilakukan pengolahan dan pemeriksaan konsistensi. Data dan indikator yang tersedia, disajikan sampai level kabupaten/kota dan bahkan ditampilkan angka nasional sebagai bahan perbandingan capaian kinerja. Untuk memudahkan pemahaman akan data dan indikator yang disajikan, diberikan penjelasan teknis pada sebagian data dan indikator dimaksud Sistematikan Penulisan Penulisan publikasi ini dibagi ke dalam (empat) 4 bab, yaitu : 1. Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari : Latar Belakang, Tujuan, Cakupan Penyusunan, dan Sistematika Penulisan. 2. Bab II Aspek Kesejahteraan Masyarakat, menyajikan berbagai data dan indikator terpilih yang dapat menggambarkan perkembangan tingkat kesejateraan masyarakat. 4 Indikator Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Daerah Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016
29 Bab I Pendahuluan 3. Bab III Aspek Pelayanan Umum, menyajikan berbagai data dan indikator terpilih yang dapat menggambarkan kondisi pelayanan umum yang dilaksanakan oleh pemerintah kepada masyarakat. 4. Bab IV Aspek Daya Saing Daerah, menyajikan berbagai indikator terpilih yang dapat menggambarkan kesanggupan suatu daerah untuk bersaing dengan daerah lainnya Indikator Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Daerah Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun
30
31 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT II
32
33 Bab II Aspek Kesejahteraan Masyarakat PENJELASAN TEKNIS Aspek Kesejahteraan Masyarakat memberikan gambaran terhadap perkembangan kondisi kesejahteraan masyarakat. Aspek kesejahteraan ini mencakup berbagai fokus kesejahteraan masyarakat, yaitu mulai dari bidang pemerataan ekonomi sampai dengan seni budaya dan olah raga. 1. Produk Domestik Regional Bruto per Kapita (PDRB per Kapita) PDRB per Kapita merupakan indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduk di suatu wilayah, karena dapat digunakan sebagai proksi pendapatan per kapita. Definisi : PDRB per Kapita adalah perbandingan PDRB adhb dengan jumlah penduduk. Istilah yang berkaitan dengan PDRB per Kapita adalah sebagai berikut : 1). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari sisi supply (lapangan usaha) adalah penjumlahan nilai tambah yang tercipta akibat proses produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh seluruh unit usaha yang berada dalam suatu wilayah. 2). PDRB adhb adalah PDRB yang nilainya dihitung menurut harga yang berlaku pada tahun tertentu. Rumus Penghitungan : PDRB per Kapita = PDRB adhb : penduduk Contoh Interpretasi : Misalkan PDRB per Kapita Banten mencapai 40 juta rupiah. Berarti bila PDRB per Kapita digunakan sebagai proksi pendapatan per kapita, maka secara rata-rata pendapatan penduduk Banten adalah 40 juta rupiah setahun. Keterangan : PDRB per Kapita adalah indikator turunan dari PDRB, yang merupakan salah satu indikator ekonomi yang dihasilkan BPS. Indikator Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Daerah Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun
34 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Bab II 2. Pertumbuhan Ekonomi (LPE) LPE merupakan indikator yang dapat menggambarkan perkembangan ekonomi suatu wilayah. Definisi : LPE adalah persentase perubahan PDRB adhk suatu periode terhadap periode sebelumnya. Istilah yang berkaitan dengan LPE adalah sebagai berikut : 1). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB dari sisi supply (lapangan usaha) merupakan penjumlahan nilai tambah yang tercipta akibat proses produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh seluruh unit usaha yang berada dalam suatu wilayah 2). PDRB adhk adalah PDRB yang nilainya dihitung dalam bentuk harga konstan yang berlaku pada tahun dasar (PDRB adhk). Mulai Februari 2015, penghitungan PDRB adhk sudah menggunakan tahun 2010 sebagai tahun dasar. 3). Bila LPE bernilai positif, maka kondisi ekonomi wilayah tersebut sedang mengalami pertumbuhan. 4). Bila LPE bernilai negatif, maka kondisi ekonomi wilayah tersebut sedang mengalami kontraksi atau tumbuh negatif. 5). Bila LPE suatu periode lebih besar dibandingkan LPE periode sebelumnya, maka kondisi ekonomi pada periode tersebut sedang mengalami percepatan pertumbuhan. 6). Bila LPE suatu periode lebih kecil dibandingkan LPE periode sebelumnya, maka kondisi ekonomi pada periode tersebut sedang mengalami perlambatan pertumbuhan. Rumus Penghitungan : LPE = {((PDRB adhk suatu periode : PDRB adhk periode sebelumnya) X 100)-100} Contoh Interpretasi : Misalkan LPE Banten tahun 2015 mencapai 5,37 persen. Berarti dibandingkan tahun sebelumnya, ekonomi Banten pada tahun 2015 secara riil tumbuh atau berkembang sebesar 5,37 persen Keterangan : LPE adalah salah satu indikator ekonomi yang dihasilkan oleh BPS. 10 Indikator Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Daerah Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016
35 Bab II Aspek Kesejahteraan Masyarakat 3. Laju Inflasi Laju inflasi merupakan ukuran yang menggambarkan kenaikan atau penurunan harga barang dan jasa secara umum. Disebut Inflasi, bila yang terjadi adalah kenaikan harga. Sebaliknya bila terjadi penurunan harga, maka disebut sebagai Deflasi. Disebut umum, karena penghitungannya melibatkan sekitar 400 komoditas yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Inflasi sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Bila pendapatan masyarakat tetap, inflasi akan mengurangi daya beli masyarakat. Semakin tinggi inflasi, daya beli masyarakat akan semakin berkurang. Definisi : Laju Inflasi adalah persentase perubahan IHK suatu periode terhadap periode sebelumnya. Beberapa keterangan rinci yang berkaitan dengan penghitungan Laju Inflasi adalah sebagai berikut : 1). Penghitungan Laju Inflasi didasarkan pada Indeks Harga Konsumen (IHK) yang data dasarnya diperoleh dari Survei Biaya Hidup (SBH) tahun ). Penghitungan IHK secara Nasional dilakukan pada 66 Kota Besar di Indonesia, adapun di Provinsi Banten dilakukan di tiga kota yaitu Kota Tangerang, Kota Cilegon dan Kota Serang. 3). IHK Banten merupakan IHK Gabungan tiga kota dengan penimbang adalah jumlah rumahtangga sampel SBH masing-masing kota. 4). Penghitungan IHK disajikan menurut kelompok pengeluaran barang dan jasa, yaitu : a). Bahan Makanan; b). Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau; c). Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar; d). Sandang; e). Kesehatan; f). Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga; g).transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan. Rumus Penghitungan : Laju Inflasi = {((IHK suatu periode : IHK periode sebelumnya) X 100)-100} Contoh Interpretasi : Misalkan Laju Inflasi Banten tahun 2016 mencapai 2,94 persen. Berarti dibandingkan tahun sebelumnya, tingkat harga barang dan jasa di Banten pada tahun 2016 rata-rata mengalami kenaikan sebesar 2,94 persen. Keterangan : Laju Inflasi adalah salah satu indikator ekonomi yang dihasilkan oleh BPS. Indikator Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Daerah Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun
36 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Bab II 4. Indeks Gini Indeks Gini merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan antar penduduk di suatu wilayah. Metode Penghitungan : Indeks Gini seharusnya dihitung dengan menggunakan data pendapatan penduduk. Namun karena ketiadaan data, dihitung dengan menggunakan data pengeluaran penduduk. Untuk memudahkan, penghitungan Indeks Gini dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi STATA. Interpretasi : Pengelompokkan nilai Indeks Gini bila menggunakan data pendapatan adalah sebagai berikut : 1). Indeks Gini = 0; tidak ada ketimpangan atau terjadi pemerataan sempurna. 2). 0 < Indeks Gini < 0,3; ketimpangan rendah 3). 0,3 Indeks Gini 0,5; ketimpangan sedang 4). 0,5 < Indeks Gini < 1; ketimpangan tinggi 5). Indeks Gini = 1; ketimpangan sempurna Bila menggunakan data pengeluaran, nilai Indeks Gini sebesar 0,45 menjadi titik rawan karena sudah menggambarkan adanya ketimpangan tinggi. Keterangan : Indeks Gini adalah salah satu indikator ekonomi yang dihasilkan oleh BPS (Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional/Susenas Semesteran) 5. Ukuran Ketimpangan Pendapatan Versi Bank Dunia Selain Indeks Gini, untuk menilai tingkat ketimpangan pendapatan penduduk di suatu wilayah dapat juga menggunakan ukuran ketimpangan pendapatan menurut versi atau kriteria Bank Dunia. Pada kriteria Bank Dunia, penduduk digolongkan menjadi tiga kelas, yaitu 40 persen penduduk berpendapatan rendah, 40 persen penduduk berpendapatan sedang, dan 20 persen penduduk berpendapatan tinggi. Ketimpangan pendapatan diukur dengan menghitung persentase jumlah pendapatan dari kelompok penduduk yang berpendapatan 40% terendah dibandingkan total pendapatan seluruh penduduk. 12 Indikator Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Daerah Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016
37 Bab II Aspek Kesejahteraan Masyarakat Kategori ketimpangan ditentukan sebagai berikut : 1). Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk kurang dari 12 persen dikategorikan ketimpangan pendapatan tinggi. 2). Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk antara persen dikategorikan ketimpangan pendapatan sedang/menengah. 3). Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk lebih dari 17 persen dikategorikan ketimpangan rendah Sama seperti Indeks Gini, penghitungan ketimpangan pendapatan versi Bank Dunia dilakukan dengan menggunakan data pengeluaran penduduk. Untuk memudahkan, penghitungan ketimpangan pendapatan versi Bank Dunia dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS. Keterangan : Ukuran Ketimpangan Pendapatan Versi Bank Dunia adalah salah satu indikator ekonomi yang dhasilkan oleh BPS (Diolah dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional/Susenas Semesteran) 6. Ukuran Ketimpangan Regional (Indeks Williamson) Indeks Williamson merupakan salah satu indeks yang paling sering digunakan dalam mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah. Penghitungan Indeks Williamson menggunakan nilai PDRB per kapita. Indeks Williamson akan menghasilkan indeks yang lebih besar atau sama dengan nol. Jika dihasilkan nilai indeks sama dengan nol, berarti tidak ada ketimpangan pembangunan antar wilayah. Sebaliknya indeks lebih besar dari nol, menunjukkan adanya ketimpangan pembangunan antar wilayah. Semakin besar indeks yang dihasilkan, semakin besar pula tingkat ketimpangan pembangunan antar wilayahnya. Ketimpangan pembangunan antar wilayah antara lain dapat terjadi karena adanya perbedaan pembangunan sektor ekonomi pada masing-masing wilayah, perbedaan alokasi investasi antar wilayah, dan perbedaan kebijakan tata ruang antar wilayah. Khusus perbedaan pembangunan sektor ekonomi, Indeks Williamson dapat mengakomodir dengan cara tidak mengikutsertakan sektor ekonomi yang dicurigai sebagai penyebab terjadinya ketimpangan pembangunan antar wilayah, dalam proses penghitungannya. Indikator Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Daerah Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun
38 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Bab II Keterangan : Indeks Williamson adalah indikator turunan PDRB, yang merupakan salah satu indikator ekonomi yang dihasilkan oleh BPS. 7. Persentase Penduduk Tidak Miskin Persentase penduduk tidak miskin (PTM) merupakan indikator yang menggambarkan proporsi penduduk tidak miskin di suatu wilayah. PTM yang tinggi menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di wiliayah tersebut rendah. Definisi : PTM adalah proporsi penduduk tidak miskin terhadap jumlah penduduk. Istilah yang berkaitan dengan PTM adalah sebagai berikut : 1). Kemiskinan adalah ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran 2). Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Sebaliknya, penduduk tidak miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan minimal sama dengan Garis Kemiskinan. 3). Garis Kemiskinan (GK) terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Nonmakanan (GKNM). GK= GKM + GKNM 4). Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan kkalori per kapita per hari. Patokan ini mengacu pada hasil Widyakarya Pangan dan Gizi Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Ke 52 jenis komoditi ini merupakan komoditi-komoditi yang paling banyak dikonsumsi oleh orang miskin. pengeluaran untuk 52 komoditi ini sekitar 70 persen dari total pengeluaran orang miskin. 5). Garis Kemiskinan Nonmakanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan. 6). Ukuran kemiskinan adalah sebagai berikut : 14 Indikator Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Daerah Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun 2016
39 Bab II Aspek Kesejahteraan Masyarakat a. Head Count Index (HCI-P 0 ), yaitu persentase penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan (GK). b. Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P 1 ) adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. c. Indeks Keparahan Kemiskinan (Poverty Severity Index-P 2 ) adalah ukuran yang memberikan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran di antara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin. Rumus Penghitungan : PTM = {( penduduk tidak miskin : penduduk) X 100} Contoh Interpretasi : Misalkan PTM di Provinsi Banten 94,64 persen. Berarti masih ada sekitar 5,36 persen penduduk Banten yang hidup dibawah garis kemiskinan. Keterangan : Salah satu indikator sosial ekonomi yang dihasilkan oleh BPS. 8. Persentase Penyelesaian Tindak Pidana Persentase penyelesaian tindak pidana (PP-TP) adalah indikator yang berguna untuk menggambarkan tingkat penyelesaian oleh kepolisian terhadap tindak pidana yang terjadi di masyarakat. Definisi : PP-TP adalah proporsi jumlah peristiwa tindak pidana yang diselesaikan terhadap jumlah peristiwa tindak pidana yang dilaporkan. Istilah yang berkaitan dengan PP-TP adalah sebagai berikut : 1). Peristiwa tindak pidana yang dilaporkan ialah setiap peristiwa yang diterima kepolisian dari laporan masyarakat, atau peristiwa dimana pelakunya tertangkap tangan oleh kepolisian. 2). tindak pidana menggambarkan jumlah kasus tindak pidana yang terjadi pada kurun waktu tertentu. Indikator Kinerja Penyelengaraan Pemerintah Daerah Sesuai Permendagri 54/2010 Tahun
Katalog BPS :
Katalog BPS : 1102001.36 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BANTEN INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN Sesuai Permendagri
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN. Katalog BPS :
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN Katalog BPS : 1203018.36 INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN Sesuai Permendagri No. 54 Tahun 2010 Tahun Anggaran 2015 INDIKATOR KINERJA
Lebih terperinciKatalog BPS :
Katalog BPS : 1102001.36 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BANTEN INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN Sesuai Permendagri
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
i DAFTAR ISI PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL i ii viii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Dasar Hukum 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen 4 1.4 Sistimatika Dokumen
Lebih terperinciRPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Lebih terperinciTABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun
TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun 2012-2017 NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/ INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH SATUAN 2013 2014 2015 2016 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja Kabupaten Parigi Moutong bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan
Lebih terperinciTabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB
Lebih terperinci3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)
3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator
Lebih terperinciJumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =
TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN
Lebih terperinciDaftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar
Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii iii xxi Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen I-6 1.4 Maksud dan Tujuan
Lebih terperinciPENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2010-2015 PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan
Lebih terperinciTATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN
TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN NO URUSAN INDIKATOR KINERJA KUNCI URUSAN WAJIB 1 Pendidikan Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SD/MI 1. Jumlah
Lebih terperinciLampiran Meningkatnya cakupan
Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung
Lebih terperinciTabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak
k G 1 Pi ( Qi 1) i 1 Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR KONDISI KINERJA PADA AWAL
Lebih terperinciJumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA LAMPIRAN III. INDIKATOR KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 008 ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN No URUSAN No IKK Rumus PERHITUNGAN Pendidikan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 2.1 MAKSUD DAN TUJUAN... I-2 1.2.1 MAKSUD... I-2 1.2.2 TUJUAN... I-2 1.3 LANDASAN PENYUSUNAN...
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG 2014 i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... ii... ix DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah
Lebih terperinciRencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI
Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 3 1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan... 5 1.4 Sistematika
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dari sisi keberhasilan penyelenggaraan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5
Lebih terperinciTabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana periode A 1. 1.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat Kesejahteraan Masyarakat dan
Lebih terperinciBAB VII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan oleh pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Utara dalam bentuk kinerja nyata dari seluruh perangkat daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN... I-1
DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
- 180 - BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Kepala dan Wakil Kepala pada akhir
Lebih terperinciDaftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016
Daftar Tabel Tabel 2.1 Luas Wialayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Jeneponto berdasarkan BPS... II-5 Tabel 2.3 Daerah Aliran
Lebih terperinciKATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU
KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Batu tahun 2015 merupakan pemfokusan rencana pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Batu pada tahun 2015. Pemfokusan berpedoman
Lebih terperinciTABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD (2014)
TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR 2014-2019 No pada ASPEK KESEJAHTERAAN I Kemampuan Ekonomi Daerah Otonomi Daerah, Pemerintahan Umun, Administrasi 1 Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2
DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17
DAFTAR TABEL Taks Halaman Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17 Tabel 2.2 Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecamatan di Kabupaten Mamasa... 26 Tabel
Lebih terperinciLaporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------------------------------------ i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciTahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah menurut Kecamatan di Kabupaten Jeneponto... II-2 Tabel 2.2 Jenis Kebencanaan dan Sebarannya... II-7 Tabel 2.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jeneponto Tahun 2008-2012...
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
i DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 10 1.4. Sistematika
Lebih terperinciKABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB
KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4
Lebih terperinciDalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Tahun 2002-2011 Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)
Lebih terperinciBAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN KOTA DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
BAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN KOTA DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Salah satu visi penting dalam rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 yang disusun adalah pentahapan pembangunan yang dilaksanakan untuk
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja daerah adalah indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan Pemerintahan. Dalam hal ini, indikator kinerja daerah
Lebih terperinciRPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar
Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii vii Bab I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen 1-4 1.4 Sistematika Penulisan 1-6 1.5 Maksud dan Tujuan 1-7 Bab
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan
DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang I-1 1.2. Dasar Hukum I-2 1.3. Hubungan Dokumen RPJMD dengan Dokumen Perencanaan I-5 Lainnya 1.4. Sistematika Penulisan I-8 1.5. Maksud dan Tujuan Penyusunan
Lebih terperinciPENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan pencapaian visi dan misi yang telah dicanangkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Sijunjung masa jabatan. Indikator
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 9.1 INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah dimaksudkan untuk mengukur tingkat pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran pembangunan Kabupaten
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG 2014 i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... ii... ix DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciRKPD KOTA SURABAYA TAHUN 2018 DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...
DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... i ii xv BAB I PENDAHULUAN... I 1 1.1 Latar Belakang... I 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I 1 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I 4 1.4 Sistematika
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan
Lebih terperinciASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA
ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA PEMERINTAHAN KOTA : MEDAN No URUSAN No. IKK Rumus PERHITUNGAN URUSAN WAJIB 1 1 Usia Dini (PAUD) 2 % penduduk yang berusia
Lebih terperinciLampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA
Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada
Lebih terperinciTabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Indikator-indikator yang ditetapkan dalam rangka melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan di Desa Jatilor dalam kurun tahun 2014-2019 adalah sebagai berikut : 9.1 Aspek
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii v xii BAB 1 PENDAHULUAN... I-1 1.1 LATAR BELAKANG... I-1 1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN... I-1 1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN RPJPD
Lebih terperinciDaftar Tabel. Halaman
Daftar Tabel Halaman Tabel 3.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kab. Sumedang Tahun 2008... 34 Tabel 3.2 Kelompok Ketinggian Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumedang Tahun 2008... 36 Tabel 3.3 Curah Hujan
Lebih terperinciDAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi
DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya...
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4
RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4 RPJMD KOTA LUBUKLINGGAU 2008-2013 VISI Terwujudnya Kota Lubuklinggau Sebagai Pusat Perdagangan, Industri, Jasa dan Pendidikan Melalui Kebersamaan Menuju Masyarakat
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan Indikator Kinerja Daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penggunaan indikator kinerja pembangunan dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan. Indikator kinerja juga digunakan dalam
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
B A B I X 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala
Lebih terperinciTabel 9.1. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali NO (1) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) A. A.1 A.1.1 A.2. A.2.1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Lebih terperinciKABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB
KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.
RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target 1 2 3 4 1 Meningkatnya pemerataan dan 1 Pendidikan Anak Usia Dini 84,90 % perluasan kesempatan
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Lebih terperinciKABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB
KABUPATEN : PEKALONGAN LAMPIRAN III.3 TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014 NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN
Lebih terperinciPENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 PROVINSI LAMPUNG 2015 2019 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi
Lebih terperinciCOVER DALAM Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015 i
COVER DALAM Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015 i ii Indikator Ekonomi Kota Ternate 2015 INDIKATOR EKONOMI KOTA TERNATE 2015 No. Katalog : 9201001.8271 No. Publikasi : 82715.1502 Ukuran Buku : 15,5 cm
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4.
Lebih terperinciDAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
D A F T A R I S I Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... (i) (ii) (vii) PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016...
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN
PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Lebih terperinciPENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BB IX PENETPN INDIKTOR KINERJ DERH 9.. INDIKTOR KINERJ DERH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk meberi gambaran ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Lebih terperinciTATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011
TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 211 KABUPATEN JEMBRANA NO URUSAN NO. IKK RUMUS URUSAN WAJIB 1 Pendidikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi
DAFTAR ISI Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan RPJMD dengan
Lebih terperinciRANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN
PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Disampaikan Oleh : Dr. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. GUBERNUR BANTEN Serang, 20 JUNI 2017 1 KONDISI EKSISTING 2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO CAPAIAN IPM CAPAIAN LPE 2014 2015 2016
Lebih terperinciPeraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau
Peraturan Daerah RPJMD Kabupaten Pulang Pisau 2013-2018 Kata Pengantar Bupati Kabupaten Pulang Pisau i Kata Pengantar Kepala Bappeda Kabupaten Pulang Pisau iii Daftar Isi v Daftar Tabel vii Daftar Bagan
Lebih terperinciDATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA
DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA NO IKK DOKUMEN PENDUKUNG YG DIMINTA 1 2 6 7 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) FC Daftar
Lebih terperinci1.1. LATAR BELAKANG...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii xi xxvi BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-2 1.3. HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN... I-4 1.4. SISTEMATIKA
Lebih terperinciPemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Bandung Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Soreang, 1 Oktober 2015 Ir. R. Basworo Wahyu Utomo Kepala BPS Kabupaten Bandung Data adalah informasi
Lebih terperinciKABUPATEN: CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB
KABUPATEN:---------- LAMPIRAN: III.3 LAMPIRAN IKK UNTUK KABUPATEN TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015 NO
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN BARAT,
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR : 678/ OR / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 396/OR/2014 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Salatiga, Oktober Tim Penyusun
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan review dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.
KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Magelang Tahun 2014 dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan
Lebih terperinciLampiran : Peraturan Gubernur Papua Nomor : 33 Tahun 2014 Tanggal : 30 Desember 2014
INDIKATOR KINERJA UTAMA ( IKU ) PROVINSI PAPUA TAHUN 2014 2018 Lampiran : Peraturan Gubernur Papua Nomor : 33 Tahun 2014 Tanggal : 30 Desember 2014 Misi 1 : Mewujudkan Suasana Aman, Tentram dan Nyaman
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun
DAFTAR TABEL Tabel 2.1.1.A.1 Wilayah Administrasi Provinsi Kalimantan Utara... II - 2 Tabel 2.1.1.B.1 Kelas Ketinggian dari Permukaan Laut di Provinsi Kalimantan Utara (Ha)... II - 4 Tabel 2.1.1.B.2 Kelas
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH 2014
DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1 I.I. Latar Belakang... 1 I.2. Dasar Hukum Penyusunan... 3 I.3. Hubungan Antar Dokumen... 4 I.4. Sistematika Dokumen RKPD... 6 I.5. Maksud dan Tujuan... 7 BAB II. EVALUASI
Lebih terperinciBUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber
Lebih terperinciBUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014
BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 9
i DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum...... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 5 1.4. Sistematika Dokumen RKPD... 5 1.5. Maksud dan Tujuan... 7 Hal BAB II EVALUASI
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... Halaman PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2016-2021... 1 BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciFORMULIR PENGUKURAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN KABUPATEN : BINTAN TAHUN ANGGARAN : 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KNERJA TARGET REALISASI % 1 Meningkatnya toleransi antar umat beragama yang ditandai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1 A. VISI DAN MISI II - 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH II - 5 C. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH II - 13
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR HAL i iv vi vii BAB I PENDAHULUAN I - 1 1.1 DASAR HUKUM I - 4 1.2 GAMBARAN UMUM DAERAH I - 3 1. Kondisi Geografis Daerah I - 5 2. Batas Administrasi
Lebih terperinciTarget Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta
Lebih terperinciBAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL
BAB II JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL 2.1 Indeks Pembangunan Manusia beserta Komponennya Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM; Human Development Index) merupakan salah satu indikator untuk mengukur
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
Lebih terperinciFORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN
FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN KABUPATEN : BINTAN TAHUN ANGGARAN : 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KNERJA TARGET 1 Meningkatnya toleransi antar umat beragama yang ditandai dengan tidak
Lebih terperinciLAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015
NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciLampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA
1 Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA NO INDIKATOR SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN BESARAN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis
Lebih terperinci