BAB III UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK NELAYAN DI SD NEGERI KARANGASEM 08 BATANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK NELAYAN DI SD NEGERI KARANGASEM 08 BATANG"

Transkripsi

1 BAB III UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK NELAYAN DI SD NEGERI KARANGASEM 08 BATANG A. Profil SD Negeri Karangasem 08 Batang 1. Sejarah Berdirinya Desa Karangasem sebuah desa yang ada di Dukuh Karangasem Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Pada tahun 1985 Desa Karangasem kekurangan adanya sekolah dasar, maka masyarakat Desa Karangasem mengadakan rembug desa yang dihadiri oleh pamong desa, pengurus L.K.M.D, anggota PKK dan tokoh masyarakat yang memutuskan untuk membuat dan membangun SD atas dasar kebutuhan masyarakat Desa Karangasem. 1 Dalam perjalanan selanjutnya masyarakat mengajukan permohonan ke pemerintah untuk dapat merealisasi pembangunan SD melalui proyek dana inpres dan hasilnya pada tahun 1985 berdirilah SD Negeri Karangasem 08 Batang sebanyak 6 (enam) kelas yang dibangun di atas tanah bengkok seluas 840 m 2 dengan status milik pemerintah daerah. Kemudian pada bulan Juli 1985 SD Negeri Karangasem 08 Batang membuka pendaftaran murid baru tahun pelajaran 1985/1986 yang terdiri dari 6 (enam) kelas akan tetapi yang baru dibuka pendaftaran hanya satu 1 Dokumentasi SD Negeri Karangasem 08 Batang diambil pada tanggal 5 Januari

2 48 kelas yaitu kelas I terdiri dari 20 peserta didik, jadi jumlah total peserta didik keseluruhan saat itu adalah 20 peserta didik. Pada awal berdirinya SD Negeri Karangasem 08 Batang yang menjadi kepala sekolah adalah Ibu Kusmirati yang diangkat langsung oleh pemerintah dan dibantu dua orang tenaga pengajar yaitu Sukimin dan Rusdiono, pada waktu itu mengalami perkembangan yang pesat yaitu SD Negeri Karangasem 08 Batang selain dijadikan tempat untuk belajar juga dijadikan sebagai tempat pertemuan atau musyawarah masyarakat sekitar yang menjadi perhatian tersendiri dari masyarakat. Dalam perjalanan waktu, kini SD Negeri Karangasem 08 Batang telah memiliki 6 ruang kelas, satu kantor dan kelengkapan sarana prasarana lainnya. Pada tanggal 16 Januari 2007 Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah memutuskan Sekolah Dasar yang tercantum dalam daftar lampiran Surat Keputusan ditetapkan sebagai Sekolah Dasar Negeri dengan Surat Keputusan 19/BAS KAB/TU/2007 Nomor Urut Statistik Sekolah yaitu dengan akreditasi B tahun Letak Sekolah SD Negeri Karangasem 08 Batang terletak di jalan RE Martadinata Ngaraan Kidul Karangasem Utara Batang yang mempunyai letak strategis karena berada di lingkungan persekolahan. Sehingga mendukung ketenangan belajar dan juga mudah dijangkau. Adapun mengenai batasbatas sekolah tersebut antara lain sebagai berikut: 2 Dokumentasi SD Negeri Karangasem 08 Batang diambil pada tanggal 5 Januari 2014.

3 49 Sebelah utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur : SD Negeri Karangasem 02 Batang : rumah penduduk : rumah penduduk : SD Negeri Karangasem 09 Batang 3. Visi dan Misi SD Negeri Karangasem 08 Batang a. Visi SD Negeri Karangasem 08 Batang Mewujudkan peserta didik berprestasi, terampil, berbudaya dan bertaqwa. Indikator Visi Sekolah: 1) Meningkatkan nilai raport pada bidang akademis dan non akademis. 2) Meningkatkan nilai Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. 3) Meningkatkan proporsi lulusan yang dapat diterima di SMP Negeri atau Sekolah Tsanawiyah favorit. 4) Meningkatkan dalam berbagai lomba baik tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. 5) Meningkatkan prestasi pekan olahraga, seni dan budaya. 6) Meningkatkan dalam perilaku sopan dan berbudi luhur. 3 b. Misi SD Negeri Karangasem 08 Batang 1) Menyelenggarakan pembelajaran aktif, kreatif dan inovatif sesuai dengan minat, bakat dan potensi siswa serta secara aktif 3 Dokumentasi SD Negeri Karangasem 08 Batang diambil pada tanggal 5 Januari 2014.

4 50 berkesinambungan sehingga siswa dapat meraih prestasi yang optimal. 2) Menyiapkan generasi yang unggul dalam imtaq dan iptek. 3) Mendorong dan membimbing siswa untuk berlomba dan meraih prestasi. 4) Membudayakan budaya disiplin, santun dan berbudi pekerti. 5) Melaksanakan pembinaan, bimbingan dalam ketaqwaan Keadaan Guru dan Pegawai SD Negeri Karangasem 08 Batang Adapun susunan personal struktur organisasi SD Negeri Karangasem 08 adalah sebagai berikut: 5 Kepala Sekolah Bendahara Tata Usaha : Sri Sujoko, S.Pd. : Farilla Mirfantin, S.Pd.I : Setyana Laspar V, S.Pd. : Nadiman, S.Pd. Seksi-seksi a. Kurikulum dan Wali Kelas 1) Kelas I : Sri Lestiyarini, S.Pd.SD 2) Kelas II : Iriani Dyah S, S.Pd. 3) Kelas III : Hj. Susilaningrum, S.Pd.SD 4) Kelas IV : Tina Mardiani, SE 5) Kelas V : Nadiman, S.Pd. 6) Kelas VI : Sri Irianingsih, S.Pd. 4 Dokumentasi SD Negeri Karangasem 08 Batang diambil pada tanggal 5 Januari Dokumentasi SD Negeri Karangasem 08 Batang diambil pada tanggal 5 Januari 2014.

5 51 b. Sarana dan Prasarana : Iriani Dyah S, S.Pd. c. Kegiatan Ekstra : Nadiman, S. Pd. d. Kebersihan : All Akim 5. Keadaan Siswa SD Negeri Karangasem 08 Batang Jumlah siswa SD Negeri Karangasem 08 Batang pada tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 106 anak yang terdiri dari kelas I sampai kelas VI. Adapun jumlah siswa di masing-masing kelas dan jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 1 Keadaan Siswa SD Negeri Karangasem 08 Batang 6 Kelas Laki-laki Jenis Kelamin Perempuan Jumlah I II III IV V VI Keadaan Sarana dan Prasarana SD Negeri Karangasem 08 Batang Sarana dan prasarana sekolah merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk itu, agar proses belajar 6 Dokumentasi SD Negeri Karangasem 08 Batang diambil pada tanggal 5 Januari 2014.

6 52 mengajar di SD Negeri Karangasem 08 Batang berjalan lancar dan baik, maka diperlukan sarana dan prasarana yang cukup memadai. Tabel 2 Keadaan Sarana dan Prasarana SD Negeri Karangasem 08 Batang 7 No Nama Ruang Jumlah Kondisi 1. Ruang Kepala 1 Baik 2. Ruang Guru 1 Baik 3. Ruang Tamu 1 Baik 4. Ruang Kelas 6 Baik 6. Musholla 1 Baik 7. Kamar Mandi / WC Guru 1 Baik 8. Kamar Mandi / WC Siswa 2 Baik 9. Ruang UKS 1 Baik Sedangkan fasilitas yang tersedia di SD Negeri Karangasem 08 Batang meliputi: a. Perlengkapan Kegiatan Belajar Mengajar meliputi: 1) Meja guru : 10 buah 2) Meja kepala sekolah : 1 buah 3) Meja tamu : 1 set 4) Papan tulis : 8 buah 7 Dokumentasi SD Negeri Karangasem 08 Batang diambil pada tanggal 5 Januari 2014.

7 53 b. Perlengkapan administrasi, diantaranya: 1) Komputer : 3 buah 2) Laptop : 1 buah 3) Printer : 3 buah c. Buku-buku paket untuk menunjang kegiatan belajar mengajar diantaranya: Tabel 3 Keadaan Sarana dan Prasarana SD Negeri Karangasem 08 Batang 8 Jumlah buku paket Kelas I II III IV V VI Jumlah PAI PKn Bahasa Indonesia Matematika IPA SBK Penjas Mulok Melihat sarana dan prasarana yang telah tersedia di SD Negeri Karangasem 08 Batang, sudah dapat dikatakan cukup memadai untuk 8 Dokumentasi SD Negeri Karangasem 08 Batang diambil pada tanggal 5 Januari 2014.

8 54 anak-anak di sekolah dasar, tetapi akan lebih baik kalau ada penambahan beberapa komputer untuk laboratorium komputer, agar peserta didik dapat belajar komputer. B. Upaya Guru PAI Dalam Meningkatkan Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Nelayan di SD Negeri Karangasem 08 Batang Masyarakat nelayan sendiri secara geografis adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut. 9 Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Sri Sujoko selaku kepala SD Negeri Karangasem 08 Batang mengatakan: Mayoritas orang tua siswa di SD Negeri 08 Karangasem bekerja sebagai nelayan, bu. Hal ini dikarenakan letak geografis desa Karangsem yang dekat dengan pesisir pantai, sehingga mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan atau buruh kapal. Namun ada juga sebagian masyarakat yang bekerja sebagai buruh kasar seperti tukang becak, tukang batu, kuli panggul di TPI, buruh bangunan. 10 Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa kemiskinan yang melanda rumah tangga masyarakat pesisir telah mempersulit mereka dalam hal menyekolahkan anak-anaknya. Anak-anak mereka harus menerima kenyataan untuk mengenyam tingkat pendidikan yang rendah, karena ketidakmampuan ekonomi orang tuanya. Sebagian besar anak nelayan masih ingin bekerja di bidang kenelayanan untuk menambah pendapatan keluarga 9 Kusnadi, Keberadaan Nelayan dan Dinamika Ekonomin Pesisir (Yogyakarta: Ar- RuzzMedia, 2009), hlm Sri Sujoko, kepala SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 6 Januari 2014.

9 55 daripada bersekolah. 11 Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Rahmat selaku orang tua siswa kelas VI SD Negeri Karangasem 08 Batang mengatakan: Orang tua siswa di SD sini banyak yang bekerja sebagai nelayan bu, tak jarang anak dan istrinya pun ikut membantu mencari nafkah dengan menjadi penjual ikan keliling, dapat saya katakan bahwa ratarata orang tua siswa hidup dengan kemiskinan kalopun ada yang kaya dapat dihitung dengan jari saja. 12 Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa keterbatasan penghasilan atau kemiskinan yang dialami oleh masyarakat pesisir khususnya orang tua siswa SD Negeri Karangasem 08 Batang tidak jarang membuat istri maupun anak-anak mereka ikut terlibat mencari nafkah tambahan guna memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini sebagaimana dikatakan Casdi selaku orang tua siswa kelas V SD Negeri Karangasem 08 Batang mengatakan: Mayoritas orang tua siswa di sini tidak mementingkan pendidikan formal, bu, mereka banyak yang bekerja daripada bersekolah dengan alasan membantu ekonomi keluarga mereka, karena rata-rata mereka berasal dari keluarga yang kurang mampu, banyak anak di desa Karangasem yang bekerja sebagai nelayan atau buruh kapal bagi anak laki-laki dan sebagai penjual ikan bagi anak perempuan, sehingga untuk pendidikan kurang diperhatikan. 13 Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa tidak hanya seorang ayah yang bekerja melaut untuk mencari ikan dilaut para ibu yang harusnya mengurus dan membimbing anaknya juga harus ikut bekerja 11 Mulyadi, Ekonomi Kelautan (Jakarta:Rajawali Press, 2005), hlm Rahmat, orang tua siswa kelas VI SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 6 Januari Casdi, orang tua siswa kelas V SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 6 Januari 2014.

10 56 guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Melihat apa yang terjadi pada Pendidikan Agama Islam anak nelayan di SD Negeri Karangasem 08 Batang, maka kepala dan segenap guru di SD Negeri Karangasem 08 Batang melakukan beberapa upaya guru PAI dalam meningkatkan pendidikan agama Islam bagi anak nelayan di SD Negeri Karangasem 08 Batang, antara lain: 1. Menggiatkan ekstrakurikuler di sekolah 6 Januari mengatakan: Sri Sujoko selaku kepala SD Negeri Karangasem 08 Batang Di sekolah kami terdapat macam-macam kegiatan ekstrakurikuler, antara lain: pramuka, tilawah qur an, dan olahraga. Kegiatan ekstrakurikuler ini bertujuan untuk mendidik dan mengarahkan para siswa kepada hal-hal yang bersifat positif, melakukan tindakan-tindakan yang lebih bermanfaat, serta menjauhkan siswa dari kegiatan-kegiatan yang tidak berguna. Tilawatil Qur an dilaksanakan setiap hari Rabu. Olah raga dilaksanakan setiap hari Kamis. Pramuka dilaksanakan setiap hari Jum at. Kegiatan ekstrakurikuler ini diampu oleh guru setempat. Melalui kegiatan ekstrakurikuler ini pulalah diharapkan bakat dan minat siswa dalam bidang olah raga, olah vokal, dan olah pikir dapat diasah dengan baik. 14 Dari hasil wawancara di atas, diketahui bahwa untuk mengadakan pendekatan guru kepada siswa guna menanggulangi siswa melakukan halhal yang negatif maka diadakan kegiatan ekstrakurikuler sebagai bentuk kegiatan positif yang berguna bagi ketajaman olah raga, olah vokal dan olah pikir siswa. Dengan kegiatan ekstrakurikuler ini pula waktu luang dan kelebihan energi yang dimiliki oleh siswa dapat disalurkan kepada hal-hal yang positif. 14 Sri Sujoko, kepala SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang,

11 57 2. Guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan Ibadah seperti shalat dhuhur berjama ah, mengadakan PHBI, menjaga kebersihan dan lain sebagainya. Farilla Mirfantin selaku guru PAI SD Negeri Karangasem 08 Batang mengatakan: Kami selalu berupaya melakukan kegiatan-kegiatan ibadah, seperti mengajak siswa untuk shalat dhuhur berjama ah, melaksanakan PHBI seperti maulud, isra miraj, menjaga kebersihan, dan lain sebagainya. Semua kegiatan ini kami lakukan dalam rangka membina sikap dan perilaku siswa untuk melakukan hal-hal yang positif. 15 Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui bahwa guru di SD Negeri Karangasem 08 Batang mengadakan kegiatan-kegiatan ibadah. Semua kegiatan ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kualitas ibadah, serta membina sikap dan perilaku siswa Dengan kegiatan-kegiatan ibadah itu pula, maka tindakan-tindakan siswa yang nakal dapat diawasi dan dicegah. 3. Guru melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan siswa mengatakan: Sri Sujoko selaku kepala SD Negeri Karangasem 08 Batang Kami setiap dua bulan rutin mengadakan pemeriksaan terhadap barang bawaan siswa. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui isi barang bawaan siswa dan meminimalisir pembawaan barang-barang yang berbaya oleh siswa, seperti senjata api, buku porno, narkoba, dan lain sebagainya. Pemeriksaan barang bawaan ini dilakukan secara spontan atau mendadak sehingga para 15 Farilla Mirfantin, Guru PAI SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 7 Januari 2014.

12 58 siswa tidak bisa berkelit atau mendapat kesempatan untuk menyembunyikan barang bawaannya di dalam tas. 16 Dari hasil wawancara di atas, terlihat bahwa selain beberapa langkah di atas yang lakukan oleh guru di SD Negeri Karangasem 08 Batang untuk membina sikap dan perilaku siswanya juga melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan siswa. Hal ini bertujuan supaya guru dapat mengontrol dan mengetahui apa yang dilakukan dan apa yang hendak dilakukan siswanya, sehingga kenakalan siswa dapat dicegah sejak dini. 4. Mengundang ustadz dari luar daerah dalam acara PHBI guna memotivasi siswa untuk melakukan ibadah Selain keempat hal di atas, SD Negeri Karangasem 08 Batang dalam membina sikap dan perilaku siswanya juga mengundang ustadz dari luar daerah dalam acara PHBI guna memotivasi siswa untuk melakukan ibadah. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Farilla Mirfantin selaku guru PAI SD Negeri Karangasem 08 Batang mengatakan: Dalam setiap kesempatan PBHI kami selalu mengundang ustadz dari luar untuk melakukan motivasi kepada siswa kami agar selalu meningkatkan kualitas ibadahnya, serta menjauhi hal-hal yang dilarang oleh agama, seperti contohnya kami pernah mengundang ustadz dari daerah Pekalongan dan sekitarnya Sri Sujoko, kepala SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 6 Januari Farilla Mirfantin, Guru PAI SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 7 Januari 2014.

13 59 Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa SD Negeri Karangasem 08 Batang juga mendatangkan ustadz sebagai pembicara dari luar daerah. Itulah beberapa cara penanaman nilai-nilai pendidikan agama Islam dalam pembentukan sikap dan perilaku siswa SD Negeri Karangasem 08 Batang. Kelima hal ini saat ini dirasa sudah cukup efektif dalam membentuk sikap dan perilaku siswa untuk menjadi insan yang berakhlak mulia. C. Faktor Yang Mempengaruhi Upaya Guru PAI Dalam Meningkatkan Pendidikan Agama Islam Bagi Anak Nelayan di SD Negeri Karangasem 08 Batang Setiap orang atau keluarga memiliki sejarah sendiri-sendiri dan latar belakang yang sering kali sangat jauh berbeda. Perbedaan ini sangat memungkinkan terjadinya pola asuh yang berbeda terhadap anak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi upaya guru PAI dalam meningkatkan pendidikan agama Islam bagi anak nelayan di SD Negeri Karangasem 08 Batang, yaitu: 1. Faktor sosial ekonomi orang tua Lingkungan sosial berkaitan dengan pola hubungan sosial atau pergaulan yang dibentuk oleh orang tua maupun anak dengan lingkungan sekitarnya. Anak yang sosial ekonaminya rendah cenderung tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau bahkan tidak pernah mengenal bangku pendidikan sama sekali karena terkendala oleh

14 60 status ekonomi. Faktor ekonomi atau pendapatan keluarga sangatlah penting guna menunjang pendidikan anak-anaknya untuk melanjutkan sekolah. Kurangnya biaya dan keterbatasan pengetahuan orang tua akan berdampak negatif bagi anak-anaknya yang ingin melanjutkan sekolah ke sekolah lanjutan tingkat atas. Sebagaimana dikatakan oleh Abdul Rozak selaku keluarga nelayan sekaligus orang tua dari M. Yusuf (siswa kelas IV di SD Negeri Karangasem 08 Batang) mengatakan: Kulo pun dangu nyambut damel dados nelayan bu, nanging intuke pas-pasan tok, mung cukup kanggo maem, lan nyekolahke anak kulo sampun alhamdulillah sanget, nopo malih bojone kulo kerjone yo podo bae buruh, bu, dodolan iwak, saget mbantu ekonomi keluarga, milo yen kulo mboten nyambut damel dados nelayan kulo mboten saged nguripi keluarga kulo, nopo malih kangge ngajarake lare kulo soal Pendidikan Agama Islam kulo mboten wonten waktune dadi kulo pasrahaken kaliyan gurugurune ten sekolahan mawon kangge ngajaraken Pendidikan Agama Islam kangge lare kulo. Artinya: Saya sudah lama bekerja jadi nelayan bu, namun pendapatannya pas-pasan saja, hanya cukup untuk makan dan menyekolahkan anak saya meskipun begitu saya sudah patut merasa alhamdulilah, apalagi istri saya juga bekerja sebagai buruh, bu, jualan ikan, sudah bisa membantu ekonomi keluarga, untuk itu jika saya tidak bekerja sebagai nelayan saya tidak bisa menghidupi keluarga saya, apalagi untuk mengajarkan anaknya saya soal Pendidikan Agama Islam saya tidak ada waktunya jadi saya menyerahkannya kepada guruguru di sekolahan untuk mengajarkan anak saya tentnag Pendidikan Agama Islam bagi anak saya Abdur Rozak, orang tua siswa kelas IV SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 9 Januari 2014.

15 61 Senada yang dikatakan dengan Wahidi selaku keluarga nelayan sekaligus orang tua dari Nur Huda (siswa kelas V di SD Negeri Karangasem 08 Batang) mengatakan: Kulo pun kalih doso tahun kerjo dados nelayan bu, kulo, estri kulo, anak kulo yo kerjo dados nelayan, Alhamdulillah ekonomi keluarga kulo pun mapan. Kulo saged tumbas barang-barang kados rencange, nanging kulo jarang ten ndalem, akeh ten laute bu dados kulo mboten saged ngajarake Pendidikan Agama Islam kaliyan lare kulo sebabe kulo dewe mboten pinter sholat lan ngaji. Artinya: Saya sudah dua puluh tahun kerja jadi nelayan bu, saya, istri saya, anak saya juga bekerja sebagai nelayan, Alhamdulillah ekonomi keluarga saya sudah berkecukupan. Saya bisa membeli barangbarang seperti teman-teman, namun saya jarang berada di rumah lebih banyak berada di laut, bu jadi saya tidak bisa mengajarkan Pendidikan Agama Islam kepada anak saya sebab saya sendiri tidak pandai mengerjakan shalat dan mengaji. 19 Berdasarkan wawancara di atas, dapat diketahui bahwa kehidupan ekonomi keluarga nelayan siswa di SD Negeri Karangasem 08 Batang dapat dikatakan memiliki pendapatan yang pas-pasan, mungkin hanya cukup untuk makan sehari-hari dan menyekolahkan anak mereka hingga jenjang Sekolah Menengah Atas. Untuk itu mereka lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk bekerja mencari nafkah sebagai nelayan daripada berada di rumah, sehingga untuk kebutuhan pendidikan Agama Islam anak-anak mereka kurang diperhatikan. 19 Wahidi, orang tua siswa kelas V SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 9 Januari 2014.

16 62 2. Faktor pendidikan orang tua Pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Latar belakang pendidikan orang tua dapat mempengaruhi pola pikir orang tua baik formal maupun nonformal kemudian juga berpengaruh pada aspirasi atau harapan orang tua kepada anaknya. Faktor kedua yang mempengaruhi Pendidikan Agama Islam anak nelayan di SD Negeri Karangasem 08 Batang adalah faktor pendidikan dari orang tua itu sendiri. Berdasarkan dokumentasi didapatkan data bahwa rata-rata pendidikan orang tua pada keluarga nelayan di Desa Karangasem Batang adalah tamatan SD (sekolah dasar). Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Kartubi selaku keluarga nelayan sekaligus orang tua dari Amelia (siswa kelas VI di SD Negeri Karangasem 08 Batang) mengatakan: Kulo lulusan SD tok bu, maklum mbiyen tiyang sepah kulo putraputrine katah, milo sagede wongtuo kulo nyekolahke dene SD tok, nanging senadyan kulo lulusan SD tok kulo mboten gelo, kerono kulo saged kerjo mbantu tiyang sepah kulo dan nguripi keluarga kulo nopo malih kangge ngajarke tentang Pendidikan Agama Islam kangge lare kulo, kulo mboten sempet lan mboten saged bu. Artinya: Saya hanya lulusan SD saja bu, maklum dulu orang tua saya punya banyak anak, sehingga orang tua saya hanya sanggup menyekolahkan saya sampai SD saja, meskipun saya hanya lulusan SD saja tetapi saya tidak kecewa, karena saya bisa bekerja membantu orang tua saya dan menghidupi keluarga saya, apalagi

17 63 untuk mengajarkan Pendidikan Agama Islam kepada anak saya, saya tidak sempat dan tidak bisa bu. 20 Senada yang dikatakan dengan Samsuri selaku keluarga nelayan sekaligus orang tua dari Rizkiyah (siswa kelas VI di SD Negeri Karangasem 08 Batang) mengatakan: Kulo sekolah ngatos SD tok bu, mbiyen bade neruske ten SMP nanging kulo mboten purun kulo luwih milih kerjo ketimbang sekolah, amargi tiyang sepah kulo tiyang mboten gadah bu, milo kulo mileh kerjo supoyo intuk duwet kanggo nyukupi kebutuhan keluarga. Mulo niku kulo sibuk kerjo bu, dadi soal Pendidikan Agama Islam kulo pasrahaken kaliyan estri kulo kangge ngajarake lan mbimbing agama anak-anak kulo. Artinya: Saya sekolah hanya sampai SD saja bu, dulu mau meneruskan ke SMP tetapi saya tidak mau, saya lebih memilih kerja daripada sekolah, karena orang tua saya orang tidak punya bu, sebab itu saya memilih kerja agar dapat uang guna mencukupi kebutuhan keluarga. Oleh sebab itu saya sibu bekerja bu, jadi soal Pendidikan Agama Islam saya memasrahkannya kepada istri saya untuk mengajarkannya dan membimbing agama anak-anak saya. 21 Berdasarkan wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa pendidikan keluarga nelayan di SD Negeri Karangasem 08 Batang ratarata hanya memiliki tingkat pendidikan lulusan SD (sekolah dasar) saja, hal ini dikarenakan faktor keturunan dimana orang tua mereka memiliki banyak anak, sehingga hanya sanggup menyekolahkan anak-anak mereka hingga tamat SD saja. Semakin rendah pendidikan seseorang maka 20 Kartubi, orang tua siswa kelas VI SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 10 Januari Samsuri, orang tua siswa kelas VI SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 10 Januari 2014.

18 64 semakin rendah pula kesadaran mereka akan arti pentingnya pendidikan sehingga mereka akan memiliki pola asuh dalam keluarga yang kurang baik. 3. Faktor lingkungan Faktor lingkungan berupa nilai-nilai agama juga menjadi salah satu hal yang penting yang ditanamkan orang tua pada anak dalam pengasuhan yang mereka lakukan sehingga lembaga keagamaan juga turut berperan didalamnya. Banyak dari pemuda di Desa Karangasem Batang baik lakilaki dan perempuan yang putus sekolah saat SMP dan banyak juga yang tidak lanjut ke SMA. Selain itu kepedulian masyarakat akan bertetangga juga rendah akibat terbentur dengan budaya perkotaan yang individualis. Seperti yang telah dituturkan oleh Sri Sujoko selaku kepala SD Negeri Karangasem 08 Batang) mengatakan: Perkembangan kesadaran pendidikan pada masyarakat Desa Karangasem Batang pada hari ini mengalami penurunan, karena masyarakat Desa Karangasem sudah sibuk dengan pekerjaannya yang pada akhirnya kepedulian masyarakat akan pendidikan sudah menurun. Tidak sedikit dari orang tua yang berprofesi sebagai nelayan luput dan tidak memperhatikan Pendidikan Agama Islam bagi anak-anak mereka, padahal Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu pendidikan yang penting untuk diberikan kepada anak-anak selain pendidikan formal yang ada di sekolah. 22 Dari segi budaya masyarakat Desa Karangasem Batang merupakan masyarakat yang heterogen. Yang datangnya dari banyak daerah di sekitar Batang, sehingga berbicara budaya tidak ada sesuatu yang khas. Dulu 6 Januari Sri Sujoko, kepala SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang,

19 65 pernah ada paguyuban yang menaungi masyarakat kampung nelayan. Namanya paguyuban HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) yang bergerak pada kegiatan nelayan, sosial dan kemasyarakatan sekitar dari tahun Tapi pada akhirnya karena kesibukan masyarakat dengan pekerjaannya paguyuban itu tinggal nama saja. Desa Karangasem Batang sebagai salah satu desa yang menyediakan tenaga nelayan cukup melimpah. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh M. Darsono selaku keluarga nelayan sekaligus orang tua dari Taufik Yahya (siswa kelas III di SD Negeri Karangasem 08 Batang) mengatakan: Tiyang mriki niku mboten terlalu ngamboti masalah agama, bu, sing penting wes islam, ngelakoni shalat, biso ngaji, ora nekoneko, cukup. Tiyang deso mriki niku katahe podo nyambut damel dados nelayan, buruh, buruh pabrik, buruh tani, buruh kebun, tukang batu, lan sak liya-liyane. Jumlah kyai ning deso mriki saged diitung ngganggo jari, ora katah. Soale wong mriki seko milih kerjo daripada mikiri masalah agomo. Artinya: Orang tua di desa sini tidak terlalu memikirkan masalah agama, bu, yang penting sudah beragama Islam, mengerjakan shalat, bisa mengaji, tidak macam-macam, cukup. Orang desa sini kebanyakan bekerja sebagai nelayan, buruh, buruh pabrik, buruh tani, buruh kebun, tukang batu dan semacamnya. Jumlah kyai di desa ini bisa dihitung dengan jari, tidak banyak. Hal ini karena masyarakat di desa ini lebih memilih bekerja daripada memikirkan masalah agama M. Darsono, orang tua siswa kelas III SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 12 Januari 2014.

20 66 Senada yang dikatakan dengan Wardjo selaku keluarga Nelayan sekaligus orang tua dari Yuanita Lestari (siswa kelas II di SD Negeri Karangasem 08 Batang) mengatakan: Wah, bocah-bocah Desa Karangasem ki do nakal-nakal bu, ora gelem sekolah, do geleme kerjo, opo maneh soal agomo, wah, yo nomor keri, sing penting kerjo intuk duwet, seneng-seneng, wes bar. Mulane nek jum atan neng masjid deso kan sepi, cobo bae bu delok dewe. Artinya: Wah, anak-anak di Desa Karangasem pada nakal-nakal, bu, tidak mau sekolah, maunya kerja, apalagi soal agama, wah, ya nomor belakangan, yang penting bekerja dapat uang, bersenang-senang, udah selesai. Makanya kalo jum atan di masjid desa sepi, coba saja bu lihat sendiri. 24 Berdasarkan wawancara di atas, didapatkan informasi bahwa kondisi lingkungan keluarga nelayan siswa di SD Negeri Karangasem 08 Batang adalah sebuah desa dimana masyarakatnya tidak terlalu memikirkan pendidikan, mereka hanya berpikir tentang bekerja untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi keluarga mereka. Hal inilah yang menyebabkan pola asuh mereka lebih cenderung mengarah kepada pola asuh permisif, yakni membiarkan anak hidup dengan kondisi lingkungan apa adanya tanpa adanya kendali dari orang tua, hal ini dikarenakan orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan dan rutinitasnya sehari-hari dalam mencari nafkah sebagai nelayan. 24 Wardjo, orang tua siswa kelas II SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 12 Januari 2014.

21 67 4. Rendaknya motivasi orang tua dan anak Dalam mengasuh anak orang tua bukan hanya mampu mengkomunikasikan fakta, gagasan dan pengetahuan saja, melainkan membantu menumbuh kembangkan kepribadian anak. Pendapat tersebut merujuk pada teori Humanistik yang menitik beratkan pendidikan bertumpu pada peserta didik, artinya anak perlu mendapatperhatian dalam membangun sistem pendidikan. Apabila anak telah menunjukkan gejalagejala yang kurang baik, berarti mereka sudah tidak menunjukkan niat belajar yang sesungguhnya. Kalau gejala ini dibiarkan terus akan menjadi masalah di dalam mencapai keberhasilan belajarnya. Anak keluarga nelayan di Desa Karangasem Batang memiliki motivasi bahwa mereka lebih suka memiliki bekerja membantu orang tua mereka dari pada belajar atau mengerjakan ibadah. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Anas selaku keluarga nelayan sekaligus orang tua dari M. Fatah (siswa kelas II di SD Negeri Karangasem 08 Batang) mengatakan: Kulo pernah tekon karo putro kulo ingkang pun lulus SMP, leh kowe milih tak pondoke opo milih kerja mbantu bapak dadi nelayan?, putro kulo njawab: aku milih kerjo mbantu bapak wae dadi nelayan, aku seneng intuk duwet, tur aku bisa mbantu ekonomi keluarga ben ora susah maneh. Aku ora seneng sholat, aku luwih seneng kerjo nggolek duwit. Yen kados niku kulo mboten saged mekso lare kulo bu, akhire masalah Pendidikan Agama Islam kangge lare kulo nggih terpaksa kulo mboten fokuske. Artinya: Saya pernah tanya kepada anak saya yang sudah lulus SMP, Nak, kamu memilih saya sekolahkan di pondok pesantren atau memilih kerja membantu bapak jadi nelayan?, anak saya menjawab: saya lebih memilih kerja membantu bapak jadi nelayanh, saya senang

22 68 dapat uang dan saya bisa membantu ekonomi keluarga agar tidak susah lagi, saya tidak suka sholat saya lebih sudah bekerja untuk mencari uang, Kalo sudah begitu saya tidak bisa memaksa anak saya bu, akhirnya masalah Pendidikan Agama Islam untuk anak saya ya terpaksa saya tidak fokuskan. 25 Berdasarkan wawancara di atas, didapatkan informasi bahwa anak keluarga nelayan di Desa Karangasem Batang banyak yang memilih bekerja membantu orang tua daripada untuk belajar atau menuntut pendidikan. Mereka beralasan bahwa bekerja lebih menyenangkan daripada harus belajar, karena bekerja bisa mendapatkan uang yang bisa digunakan untuk membantu ekonomi keluarga. Selain itu banyak temanteman mereka yang hanya lulusan masih lulusan sekolah dasar (SD) atau lulusan sekolah menengah pertama (SMP) yang sudah bekerja dan mendapatkan uang, sehingga timbul rasa iri untuk meniru teman-teman mereka yang sudah bekerja dan mendapat uang sendiri sehingga orang tua tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa melarang keinginan anak tersebut. 5. Faktor jumlah anak Jumlah anak yang dimiliki keluarga akan mempengaruhi pola asuh yang diterapkan orang tua. Semakin banyak jumlah anak dalam keluarga, maka ada kecenderungan bahwa orang tua tidak begitu menerapkan pola pengasuhan secara maksimal pada anak karena perhatian dan waktunya terbagi antara anak yang satu dengan anak yang lainnya 25 Anas, orang tua siswa kelas II SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 13 Januari 2014.

23 69 Keluarga nelayan siswa di SD Negeri Karangasem 08 Batang memiliki jumlah anak yang relatif banyak ada yang memiliki anak empat, lima bahkan ada yang sampai tujuh. Hal ini menyebabkan orang tua keluarga nelayan siswa di SD Negeri Karangasem 08 Batang kesusahan untuk membesarkan anak-anak mereka. Untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum sehari-hari saja terkadang mereka mengalami kesusahan, apalagi untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka, sehingga orang tua lebih condok untuk menelantarkan anak mereka dengan hidup seadanya saja. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Kartubi selaku keluarga nelayan sekaligus orang tua dari Amelia (siswa kelas VI di SD Negeri Karangasem 08 Batang) mengatakan: Kulo gadah lare sekawan bu, roto-roto tamat SD sedoyo, niku mawon kulo keteteran kanggene nguripi bu, lare kulo jarang ten ndalem mas dadine kulo jarang ndidik, wes lah paling tak jarke mawon, nopo malih merhateke tentang pendidikan agamane kulo pasarahaken kaliyan estri kulo mawon pun, lare kulo arep shalat, arep ora sholat, arep ngaji, arep mboten ngaji nggih terserah bocahe pun, sing penting lare kulo tetep mangkat sekolah mawon pun cukup. Artinya: Saya punya anak empat bu, rata-rata tamat SD, itu saja saya sudah keberatan untuk menghidupinya bu, anak saya jarang di rumah jadi saya jarang mendidik, jadi saya biarkan saja, apa lagi untuk memperhatikan pendidikan agamanya saya pasrahkan saja saja istri saya, anak saya mau shalat, atau tidak shalat, mau mengaji atau tidak mengaji terserah anaknya, yang penting anak saya tetap berangka sekolah itu sudah cukup Kartubi, orang tua siswa kelas VI SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 10 Januari 2014.

24 70 Faktor yang mempengaruhi upaya guru PAI dalam meningkatkan pendidikan agama Islam bagi anak nelayan di SD Negeri Karangasem 08 Batang disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua mereka yang kurang memperhatikan keinginan atau pun kehidupannya karena terlalu sibuk dengan kegiatan mereka mencari nafkah untuk keluarga. Sehingga mereka menganggap orang tua mereka tidak menyayanginya, mereka merasa tidak mempunyai teman untuk berbicara tentang masalah yang dihadapi dalam beradaptasi baik dengan teman ataupun lingkungan sekitar. Hal ini diungkapkan oleh Saeful Huda selaku anak keluarga nelayan sekaligus siswa kelas VI di SD Negeri Karangasem 08 Batang mengatakan: Wong tuaku anake akeh bu, tur mboh bu ra tau ngurusi aku cok e sibuk karo kerjaane dadi nelayan terus ibu juga sibuk ngurusi adekku sing cilik aku ra tau di urusi sarapan yo tuku dewe, sekolah yo ra tau di gugah pokoke sekarepe aku ape bali yo keno, ora bali yo ra masalah, arep sholat karepku, ora sholat yo karepku. Artinya: Orang tua saya itu anaknya banyak bu, lagi pula tidak pernah peduli sama saya bu mungkin sibuk dengan kerjaaan dadi nelayan, ibuku sibuk ngurusi adikku yang masih kecil, saya nggak pernah diperhatikan sarapan beli sendiri, mau sekolah tidak dibangunin pokoknya terserah saya mau pulang kerumah nggak apa-apa mau nggak pulang juga nggak masalah, mau shalat terserah saya, tidak shalat ya terserah saya Saeful Huda, siswa kelas VI SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 11 Januari 2014.

25 71 Usia remaja merupakan usia yang rentan karena mereka masih labil dalam menghadapi segala persoalan yang akan dihadapi, sehingga apabila mereka mempunyai persoalan terus mereka tidak bisa berbicara atau meminta nasehat orang tuanya ataupun orang tua karena malu, maka secara otomatis mereka akan lari kepada teman karena mereka menganggap teman yang dapat mengerti keadaan serta selalu ada saat mereka membutuhkan pertolongan. Remaja merasa lebih nyaman untuk berbicara dengan teman satu genk baik yang ada di rumah ataupun yang ada di sekolah. Seperti yang dikatakan oleh Andika selaku anak keluarga nelayan sekaligus siswa kelas V di SD Negeri Karangasem 08 Batang mengatakan: Konco ki yo akeh bu tapi ono sing apik ono sing ora, sing apik misale belajar kelompok, ngaji utowo sholat neng masjid tapi angger sing elek yo ngajake sing ora-ora koyo rokok, bolos, ngetem neng pinggir dalan. Opo maneh wong tuoku jarang ngurusi aku soale anake akeh, dadi aku ora kurusan. Artinya: Teman itu banyak bu ada yang baik dan ada juga yang tidak, kalau yang baik misalnya belajar kelompok, ngaji atau sholat di masjid, tapi kalau yang jelek mesti ngajak yang melanggar seperti merokok, membolos atau nongkrong di pinggir jalan. Apalagi orang tuaku jarang mengurusi saya karena anaknya banyak, jadi saya tidak terurus. 28 Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diketahui bahwa keluarga nelayan di SD Negeri Karangasem 08 Batang memiliki banyak anak, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja orang tua 28 Andika, siswa kelas V SD Negeri Karangasem 08 Batang, wawancara pribadi, Batang, 13 Januari 2014.

26 72 harus bekerja keras membanting tulang. Hal ini menjadikan orang tua pada keluarga nelayan di SD Negeri Karangasem 08 Batang kurang memperharikan pola asuh terhadap anaknya. Mereka lebih cenderung menelantarkan atau membiarkan anak mereka dan sibuk dengan kegiatan mencari nafkah sebagai nelayan.

BAB III GAMBARAN UMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA GEDANGAN PEKALONGAN. Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Luas Desa Gedangan

BAB III GAMBARAN UMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA GEDANGAN PEKALONGAN. Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Luas Desa Gedangan BAB III GAMBARAN UMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA GEDANGAN PEKALONGAN A. Profil Desa Gedangan Pekalongan 1. Letak Geografis Desa Gedangan merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Pekalongan Utara

Lebih terperinci

BAB III PENDIDIKAN MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil Desa Karangsari Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB III PENDIDIKAN MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil Desa Karangsari Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan BAB III PENDIDIKAN MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Profil Desa Karangsari Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Letak Geografis Desa Karangsari merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai

Lebih terperinci

BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Profil Taman Mataram Kota Pekalongan Lapangan Mataram terletak di Kelurahan Podosugih, Kota Pekalongan,

Lebih terperinci

BAB IV RESPON MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN TERHADAP PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN

BAB IV RESPON MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN TERHADAP PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN BAB IV RESPON MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN TERHADAP PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN A. Analisis Respon Masyarakat Desa Karangsari Kecamatan Bojong Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis bentuk kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan SDN 02

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan 1. Letak Lokasi Desa Sepacar

Lebih terperinci

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah Berdiri Seiring dengan tekad dan perjuangan Nahdlotul Ulama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. SD Negeri 21 Air Saleh terletak di Kelurahan Srimulyo Kecamatan

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. SD Negeri 21 Air Saleh terletak di Kelurahan Srimulyo Kecamatan BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Sejarah Sekolah SD Negeri 2 Air Saleh terletak di Kelurahan Srimulyo Kecamatan Air saleh Kabupaten Musi Banyuasin berdiri pada tahun 983. SD Negeri 2 Air Saleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB.

BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB. BAB IV ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK AL-KARIMAH DI LINGKUNGAN KELUARGA TIDAK MAMPU DESA BULAKPELEM KEC. SRAGI KAB. PEKALONGAN A. Analisis Profil Keluarga Tidak Mampu Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MIN KEDUNGWUNI

BAB III GAMBARAN UMUM MIN KEDUNGWUNI BAB III GAMBARAN UMUM MIN KEDUNGWUNI A. Profil MIN Kedungwuni 1. Sejarah Berdiri Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kedungwuni salah satu komponen penyelenggaraan sebagian tugas kenegaraan dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB III POLA ASUH ORANG TUA DAN ETIKA PERGAULAN ANAK DI DESA RANDUMUKTIWAREN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III POLA ASUH ORANG TUA DAN ETIKA PERGAULAN ANAK DI DESA RANDUMUKTIWAREN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN BAB III POLA ASUH ORANG TUA DAN ETIKA PERGAULAN ANAK DI DESA RANDUMUKTIWAREN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Profil Desa Radumuktiwaren Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Letak Geografis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum Hasil Penelitian a. Profil Desa 1) Demografi Desa Caruban mempunyai jumlah penduduk 4.927 Jiwa. Tabel 4.1 Statistik penduduk

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SD N 21 SUNGAI KENTEN BANYUASIN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SD N 21 Sungai Kenten Banyuasin

BAB III GAMBARAN UMUM SD N 21 SUNGAI KENTEN BANYUASIN. A. Sejarah Singkat Berdirinya SD N 21 Sungai Kenten Banyuasin 66 BAB III GAMBARAN UMUM SD N 21 SUNGAI KENTEN BANYUASIN A. Sejarah Singkat Berdirinya SD N 21 Sungai Kenten Banyuasin SD Negeri 21 Sungai Kenten merupakan lembaga pendidikan formal di bawah naungan Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak-anak 0 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengasuhan erat kaitannya dengan kemampuan suatu keluarga atau rumah tangga dan komunitas dalam hal memberikan perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi

Lebih terperinci

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERKEMBANGAN YAYASAN NURUL AMANAH AL MAKKY BASANAH TANAH MERAH BANGKALAN

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERKEMBANGAN YAYASAN NURUL AMANAH AL MAKKY BASANAH TANAH MERAH BANGKALAN BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERKEMBANGAN YAYASAN NURUL AMANAH AL MAKKY BASANAH TANAH MERAH BANGKALAN Yayasan Nurul Amanah Al Makky adalah suatu lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan sifat masalahnya merupakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Desa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Desa ini adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara administrasi data yang diperoleh dari kepala desa ini adalah Desa Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Desa ini adalah salah satu desa

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN A. Profil SD Muhammadiyah 8 Banjarmasin SD Muhammadiyah 8 Banjarmasin adalah salah satu sekolah swasta dengan akreditasi A. Sekolah ini memiliki NSS 104156002086. Sekolah

Lebih terperinci

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH A. Visi Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi madrasah dan digunkan untuk memandu perumusan misi madrasah. Dengan kata lain, visi adalah

Lebih terperinci

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Sejarah Berdirinya MI Nurussalam Sidogede

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Sejarah Berdirinya MI Nurussalam Sidogede 51 BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN A. Letak Geografis dan Sejarah Berdirinya MI Nurussalam Sidogede MI Nurussalam Sidogede terletak di desa Sidogede Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagai : Subyek 1. Pendidikan Terakhir : SMP Kelas 2 : 2 dari 4 Bersaudara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagai : Subyek 1. Pendidikan Terakhir : SMP Kelas 2 : 2 dari 4 Bersaudara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Partisipan 1. Profil Subyek 1 Sebagai : Subyek 1 Nama : AN Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat saat ini : Sidoarjo Agama : Islam Usia : 18 Tahun Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Pendidikan Full Day School di MTs Muhammadiyah Kebonan Kecamatan Batang Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs. Miftahul Aula Bangkal

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs. Miftahul Aula Bangkal BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MTs. Miftahul Aula Bangkal MTs. Miftahul Aula Kelurahan Bangkal Kota Banjarbaru terletak di Jalan Kaluku

Lebih terperinci

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro 45 BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro Asal mula berdirinya Pondok Pesantren Nurul Hilal Senuro berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Keadaan Sekolahan 1. Letak dan Sejarah berdirinya SDN Pulau Kupang III Sekolah Dasar Negeri Pulau Kupang III ini terletak di kelurahan Pulau Kupang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa-Siswi SD Negeri Salit Kajen

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Plan International PU Kebumen, seperti Mengadakan Training (pelatihan),

BAB IV KESIMPULAN. Plan International PU Kebumen, seperti Mengadakan Training (pelatihan), BAB IV KESIMPULAN A. KESIMPULAN Dalam program pemberdayaan yang dilakukan oleh pihak Plan International PU Kebumen terhadap anak anak di desa Logandu ini mengalami kendala, terutama kurang partisipasinya

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara, dokumentasi dan observasi atau pengamatan langsung terhadap problematika penanaman

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG. A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf

BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG. A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf BAB III GAMBARAN UMUM MI ASSEGAF PALEMBANG A. Letak Dan Sejarah Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Assegaf Palembang Letak Geografis Madrasah Ibtidaiya Assegaf Palembang berada di tengah-tengah pemukiman masyarakat

Lebih terperinci

INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA MTS. SAFINATUL HUDA SOWAN KIDUL KEDUNG JEPARA. 1. Bagaimana sejarah berdirinya MTs. Safinatul Huda Sowan Kidul Kedung

INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA MTS. SAFINATUL HUDA SOWAN KIDUL KEDUNG JEPARA. 1. Bagaimana sejarah berdirinya MTs. Safinatul Huda Sowan Kidul Kedung INSTRUMEN WAWANCARA KEPALA MTS. SAFINATUL HUDA SOWAN KIDUL KEDUNG JEPARA 1. Bagaimana sejarah berdirinya MTs. Safinatul Huda Sowan Kidul Kedung Jepara? 2. Bagaimanakah letak geografis MTs. Safinatul Huda

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak geografis, luas wilayah dan kependudukan Desa Petaonan merupakan

Lebih terperinci

BAB III KEADAAN MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAJIRIN PALEMBANG. A. Sejarah Berdiri Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Palembang

BAB III KEADAAN MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAJIRIN PALEMBANG. A. Sejarah Berdiri Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Palembang BAB III KEADAAN MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAJIRIN PALEMBANG A. Sejarah Berdiri Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Palembang Madrasah Ibtidaiyah Muhajirin Palembang didirikan oleh Bapak Ahmad Ramson, B.Sc pada tahun

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN

BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN A. Gambaran Umum Kelurahan Pringrejo 1) Letak Geografis Kelurahan pringrejo termasuk ke dalam wilayah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN MORAL ANAK PADA KELUARGA BURUH DI DESA KWAYANGAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN MORAL ANAK PADA KELUARGA BURUH DI DESA KWAYANGAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN MORAL ANAK PADA KELUARGA BURUH DI DESA KWAYANGAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Tentang Implementasi Pendidikan Moral Anak pada Keluarga Buruh Pada prinsipnya

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang

BAB IV GAMBARAN UMUM. Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Profil SD Negeri 2 Waringinsari Timur 4.1.1 Sejarah SD Negeri 2 Waringinsari Timur Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang berada dipekon Waringinsari

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home Informan 1 Nama : AD Jenis kelamin : Perempuan Usia : 14 Tahun Pendidikan : SMP Hari/tanggal wawancara : Jum at, 4 April 2014 Tempat wawancara : Rumah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Departemen Agama, dengan latar belakang banyak anak

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. surat keputusan Departemen Agama, dengan latar belakang banyak anak BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat MI. Al-Ishlah Palembang MI. Al-Ishlah Palembang didirikan pada tahun 1991 berdasarkan surat keputusan Departemen Agama, dengan latar belakang

Lebih terperinci

JADWAL PENGUMPULAN DATA MELALUI WAWANCARA. Nomor/Koding Waktu Topik Wawancara 01/W/25-II/ Mengetahui 02/W/27-II/

JADWAL PENGUMPULAN DATA MELALUI WAWANCARA. Nomor/Koding Waktu Topik Wawancara 01/W/25-II/ Mengetahui 02/W/27-II/ Lampiran 1 JADWAL PENGUMPULAN DATA MELALUI WAWANCARA No. Tanggal dan Informan 1 Kamis, 25 Februari 2016 Siti Fatimah S.Pd (Kepala Sekolah) Nomor/Koding Waktu Topik Wawancara 01/W/25-II/2016 09.00- Mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO A. Gambaran Umum Wilayah Desa Kramat Jegu Keadaan umum wilayah di suatu daerah sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas

Lebih terperinci

BAB III KONDISI UMUM MIN MENANTI KECAMATAN KELEKAR KABUPATEN MUARA ENIM. A. Sejarah MIN Menanti Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim

BAB III KONDISI UMUM MIN MENANTI KECAMATAN KELEKAR KABUPATEN MUARA ENIM. A. Sejarah MIN Menanti Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim 75 BAB III KONDISI UMUM MIN MENANTI KECAMATAN KELEKAR KABUPATEN MUARA ENIM A. Sejarah MIN Menanti Kecamatan Kelekar Kabupaten Muara Enim Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Menanti Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan 1. Sejarah MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan Mengenai sejarah berdirinya MTs Salafiyah Wonoyoso

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah dan Perkembangan SMP 28 Semarang SMP 28 Semarang berdiri tahun 1985 dengan lokasi sekolah berada di ujung barat wilayah Kota Semarang, tepatnya di kelurahan Mangkangkulon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga, di asuh dengan sebaik-baiknya. Kiranya semua setuju dengan

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga, di asuh dengan sebaik-baiknya. Kiranya semua setuju dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pepatah klasik menyebutkan bahwa anak adalah insan titipan Tuhan yang harus dijaga, di asuh dengan sebaik-baiknya. Kiranya semua setuju dengan pepatah tersebut

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. BAB II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki banyak tujuan dalam kehidupan, salah satunya adalah untuk menciptakan manusia yang mandiri. Seperti yang tertera dalam Undang undang Republik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Penurunan Minat Mengaji Al-Qur an Bagi Anak Pasca Sekolah Dasar Setiap manusia mulai sejak dini sampai akhir hayatnya harus belajar al-qur an dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Internalisasi Nilai-Nilai Islam tentang Makanan Bergizi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Internalisasi Nilai-Nilai Islam tentang Makanan Bergizi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Internalisasi Nilai-Nilai Islam tentang Makanan Bergizi Gizi mempunyai peran yang sangat besar bagi Islam dalam membina dan mempertahankan kesehatan seseorang. Setiap orang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sumber daya manusia berhubungan dengan upaya peningkatan disemua lembaga pendidikan. Untuk itu diperlukan upaya pengkajian semua unsur pada dunia pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN 67 BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN A. Analisis Proses Penanaman Nilai Kejujuran Melalui Buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian generasi muda. Gejala kemerosotan moral antara lain diindikasikan dengan merebaknya kasus penyalahgunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan yang terjadi di kalangan remaja semakin beragam. Permasalahan yang muncul tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan yang terjadi di kalangan remaja semakin beragam. Permasalahan yang muncul tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan yang terjadi di kalangan remaja semakin beragam. Permasalahan yang muncul tidak hanya pada masalah belajar seperti membolos, mencontek,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi 99 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu cara untuk bisa memajukan Negara Indonesia menjadi lebih baik yaitu melalui pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi SMA N 1 Temon Kulon Progo. dan Kampanye Program Kawasan Tanpa Rokok

BAB II. Deskripsi SMA N 1 Temon Kulon Progo. dan Kampanye Program Kawasan Tanpa Rokok BAB II Deskripsi SMA N 1 Temon Kulon Progo dan Kampanye Program Kawasan Tanpa Rokok A. Sejarah Berdirinya SMA 1 Temon Kulon Progo SMA 1 Temon berdiri sejak tahun 1991 terletak lebih kurang 10 km arah ke

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMPN 4 Aluh-Aluh Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kepala sekolah SMPN 4 Aluh-Aluh, SMP ini

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis profil keluarga Rifa iyah Desa Paesan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG Pada bab ini akan dibahas analisis dari hasil penelitian bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan

Lebih terperinci

Etos Kerja dan Kinerja Istri Nelayan dalam Menopang Ekonomi Rumah Tangga

Etos Kerja dan Kinerja Istri Nelayan dalam Menopang Ekonomi Rumah Tangga Bab 6 Etos Kerja dan Kinerja Istri Nelayan dalam Menopang Ekonomi Rumah Tangga Kehidupan Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Tradisional Kehidupan ekonomi rumah tangga nelayan tradisional di lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Jenis penelitian kualitatif dipandang

Lebih terperinci

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN A. Diskripsi Wilayah 1. Keadaan Geografis, Demografis dan Susunan Pemerintahan Desa

Lebih terperinci

BAB III PERSEPSI PENAMBANG BATU PASIR TENTANG FUNGSI PENDIDIKAN BAGI ANAK. meliputi : tanah sawah: ha, tanah tegalan: 84.

BAB III PERSEPSI PENAMBANG BATU PASIR TENTANG FUNGSI PENDIDIKAN BAGI ANAK. meliputi : tanah sawah: ha, tanah tegalan: 84. BAB III PERSEPSI PENAMBANG BATU PASIR TENTANG FUNGSI PENDIDIKAN BAGI ANAK A. Gambaran Umum Desa Pododadi 1. Letak Geografis Desa Pododadi masih termasuk wilayah Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan tidak dapat hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain. Manusia membutuhkan kerjasama antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya cerdas, berwawasan luas dan bertingkah laku baik, berkata sopan dan kelak suatu

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA. : Bapak Pranowo Sasongko, S. Pt. (Kepala Sekolah) tentang kemerosotan moral yang terjadi dikalangan remaja?

PEDOMAN WAWANCARA. : Bapak Pranowo Sasongko, S. Pt. (Kepala Sekolah) tentang kemerosotan moral yang terjadi dikalangan remaja? PEDOMAN WAWANCARA Hari/Tanggal : Selasa, 18 april 2017 Jam : 08.06-08.28 Lokasi Sumber Data : SDIT Insan Utama Kasihan : Bapak Pranowo Sasongko, S. Pt. (Kepala Sekolah) Pertanyaan : 1. Bagaimana tanggapan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo merupakan

Lebih terperinci

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Sejarah berdirinya MI Nurul Huda Palembang

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Sejarah berdirinya MI Nurul Huda Palembang 69 BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN A. Sejarah berdirinya MI Nurul Huda Palembang Madrasah sebagai subsistem pendidikan nasional di satu sisi dan di sisi lain sebagai salah satu bentuk pendidikan Islam,

Lebih terperinci

Madrasah Ibtidaiyah Babussalam Banjarmasin berlokasi di jalan setia. RT.37 RW. 4 Kelurahan Pemurus Dalam Kecematan Banjarmasin Selatan

Madrasah Ibtidaiyah Babussalam Banjarmasin berlokasi di jalan setia. RT.37 RW. 4 Kelurahan Pemurus Dalam Kecematan Banjarmasin Selatan BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Letak Geografis Lokasi Penelitian 1. Sejarah berdirinya MI Babussalam Banjarmasin Madrasah Ibtidaiyah Babussalam Banjarmasin berlokasi di jalan setia RT.37 RW. 4 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Tulislah 2 keberhasilan atau prestasi yang anda banggakan dalam hidup.

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Tulislah 2 keberhasilan atau prestasi yang anda banggakan dalam hidup. LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Tujuan penelitian ini adalah untuk mengamati pengalaman-pengalaman dalam hidup Anda yang Anda anggap sebagai keberhasilan atau kegagalan dan juga citacita masa depan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI SD NEGERI 1 TELUK KIJING KECAMATAN LAIS KABUPATEN MUSI BANYUASIN

BAB III DESKRIPSI SD NEGERI 1 TELUK KIJING KECAMATAN LAIS KABUPATEN MUSI BANYUASIN 34 BAB III DESKRIPSI SD NEGERI 1 TELUK KIJING KECAMATAN LAIS KABUPATEN MUSI BANYUASIN A. Sejarah Berdiri SD Negeri 1 Teluk Kijing Kecamatan Lais Kabupaten Musi Banyuasin Sekolah Dasar Negeri (SD) Negeri

Lebih terperinci

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 1 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 2 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

Lebih terperinci

BAB III MADRASAH IBTIDAIYAH ASSEGAF PALEMBANG DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MADRASAH IBTIDAIYAH ASSEGAF PALEMBANG DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III MADRASAH IBTIDAIYAH ASSEGAF PALEMBANG DAN METODOLOGI PENELITIAN A. Madrasah Ibtidaiyah Assegaf Palembang 1. Sejarah berdirinya Madrasah Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Assegaf Palembang berada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Seperti yang diungkapkan peneliti, bahwa yang menjadi objek penelitian ini adalah upaya Ustazd TPQ Miftahul Huda untuk meningkatkan motivasi belajar Al- Qur an

Lebih terperinci

BAB III PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAPEL PAI DI SDN KAJONGAN KAJEN PEKALONGAN. A. Gambaran Umum SDN Kajongan Kajen Kabupaten Pekalongan

BAB III PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAPEL PAI DI SDN KAJONGAN KAJEN PEKALONGAN. A. Gambaran Umum SDN Kajongan Kajen Kabupaten Pekalongan 45 BAB III PENDIDIKAN KARAKTER PADA MAPEL PAI DI SDN KAJONGAN KAJEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum SDN Kajongan Kajen Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah Berdirinya SDN Kajongan Kajen kabupaten Pekalongan Pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN Dari data-data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditemukan suatu

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN SAMPANGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI KELURAHAN SAMPANGAN

BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN SAMPANGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI KELURAHAN SAMPANGAN BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN SAMPANGAN DAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI KELURAHAN SAMPANGAN A. Keadaan Umum 1. Sejarah Singkat Kelurahan Sampangan, diambil dari nama seorang Wali yang bernama Wali Sampang,

Lebih terperinci

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17

BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 54 BAB V FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PAKET C DI PKBM NEGERI 17 5.1 Faktor Individu Sesuai dengan pemaparan pada metodologi, yang menjadi responden pada penelitian ini adalah warga belajar

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI WILAYAH

BAB I DESKRIPSI WILAYAH 1 BAB I DESKRIPSI WILAYAH A. Deskripsi Wilayah Lokasi KKN unit III.B.2 berada di Masjid Darul Husna Baciro Gondokusuman. Deskripsi wilayah KKN diperoleh dengan melakukan pengamatan secara langsung pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, perlindungan anak termasuk dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepribadiaannya sesuai dengan nilai - nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

I. PENDAHULUAN. kepribadiaannya sesuai dengan nilai - nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Setiap individu yang dilahirkan ke dunia memerlukan pendidikan untuk menjalankan kehidupan dengan baik dan berguna bagi nusa dan

Lebih terperinci

BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO. Agama. Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian tersebut terletak di Desa

BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO. Agama. Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian tersebut terletak di Desa BAB III PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO A. Gambaran Umum 1. Letak Geografis Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Ngalian merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang

Lebih terperinci

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN. Desa Paku merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Simpang Empat

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN. Desa Paku merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Simpang Empat BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Paku merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar dengan Pambakal Hj. Masnoryani (2014-2020). Dahulunya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMPN 04 SUNGAI LILIN

BAB III GAMBARAN UMUM SMPN 04 SUNGAI LILIN 40 BAB III GAMBARAN UMUM SMPN 04 SUNGAI LILIN A. Sejarah Singkat SMPN 04 Sungai Lilin SMPN 04 Sungai Lilin didirikan pada tahun 2008 dengan nama sekolah SMPN 08 kemudian diganti menjadi SMPN 04 yang pada

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM 40 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Sejarah dan Organisasi PKBM Negeri 17 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Negeri 17 yang berada di wilayah Penjaringan ini pada awalnya merupakan Lembaga Pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional.pada Pasal 1 Undang-Undang No.20 Tahun 2003Tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. nasional.pada Pasal 1 Undang-Undang No.20 Tahun 2003Tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional.pada Pasal 1 Undang-Undang No.20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI TENTANG LOKASI, KONSELOR, KLIEN DAN MASALAH

BAB III DESKRIPSI TENTANG LOKASI, KONSELOR, KLIEN DAN MASALAH BAB III DESKRIPSI TENTANG LOKASI, KONSELOR, KLIEN DAN MASALAH A. Deskripsi Lokasi Nama sekolah yang penulis teliti di SMK YPM 4 Taman - Sidoarjo di dalam lembaga sekolah tersebut ada dua program keahlian

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci