BAB III GAMBARAN UMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA GEDANGAN PEKALONGAN. Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Luas Desa Gedangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III GAMBARAN UMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA GEDANGAN PEKALONGAN. Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Luas Desa Gedangan"

Transkripsi

1 BAB III GAMBARAN UMUM KELUARGA NELAYAN DI DESA GEDANGAN PEKALONGAN A. Profil Desa Gedangan Pekalongan 1. Letak Geografis Desa Gedangan merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Luas Desa Gedangan 111,17 Ha. Desa Gedangan memiliki letak yang strategis dengan diapit oleh Desa Cangkring di sebelah barat, Desa Boyongsari di sebelah Selatan, sedang di wilayah barat dengan berbatasan dengan kelurahan panjang wetan dan di sebelah timur berbatasan dengan kelurahan panjang baru. Desa gedangan dilalui oleh transportasi umum (angkot) sehingga mudahkan aktifitas warganya untuk bekerja dan berdagang Mata Pencaharian Penduduk Desa Gedangan memiliki jumlah penduduk sebanyak KK (Kepala Keluarga) terdiri dari warga dengan rincian orang laki-laki dan orang perempuan. Penduduk Desa Gedangan dalam status sosial terbagi menjadi dua yaitu penduduk asli yang bermukim di Desa Gedangan yang kebanyakan bermata pencaharian kasaran contohnya sebagai nelayan, buruh, dan karyawan serta sebagian kecil adalah pedagang dan wiraswasta dan penduduk yang kebanyakan 1 Data Monografi Desa Gedangan Pekalongan tahun 2013 diambil pada tanggal 9 Februari

2 47 mempunyai mata pencaharian alusan contohnya seperti pegawai negeri sipil, karyawan, dan wiraswasta. 2 Antara dua jenis status sosial tersebut sangat jelas perbedaannya baik dari segi pendidikan maupun pengalaman keagamaan. Warga yang bermata pencaharian alusan lebih tinggi tingkat pendidikannya, khususnya pendidikan umum dan lebih memiliki sekolah yang berstatus negeri, namun kurangg memperhatikan segi keagamaan. Sedang warga yang bermata pencaharian kasaran, sangat fanatik dalam menjalankan kegiatan keagamaan bahkan ada sebagian warga yang tidak mau menyekolahkan anaknya di sekolah negeri tetapi lebih memilih sekolah yang berbasis Islam, seperti madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah. Untuk mengetahui lebih jelas tentang mata pencaharian penduduk Desa Gedangan Pekalongan bisa dilihat pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Mata Pencaharian Penduduk Desa Gedangan Pekalongan. 3 No. Jenis Pekerjaan Jumlah 1. PNS 139 orang 2. TNI / POLRI 33 orang 3. Wiraswasta 586 orang 4. Pedagang 378 orang 5. Pertukangan 142 orang 6. Buruh Tambak 5 orang 7. Pensiunan 98 orang 8. Nelayan orang 9. Pemulung 21 orang 10. Jasa 89 orang Jumlah orang 2 Data Monografi Desa Gedangan Pekalongan tahun 2013 diambil pada tanggal 9 Februari Data Monografi Desa Gedangan Pekalongan tahun 2013 diambil pada tanggal 9 Februari 2014.

3 48 Dengan memperhatikan tabel 1, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Gedangan mempunyai jenis pekerjaan / sumber mata pencaharian sebagai nelayan yaitu sebanyak orang. 3. Sarana-sarana Umum Sebagai desa percontohan, Desa Gedangan memiliki sarana-sarana umum yang sangat penting menunjang kelancaran kegiatan kemasyarakatan warganya, bisa dilihat pada tabel 2 berikut ini : Tabel 2 Jumlah Sarana Umum di Desa Gedangan Pekalongan. 4 No. Nama Sarana Umum Jumlah 1. Masjid / Musholla 1 2. Madrasah Ibtidaiyah 1 3. Taman Pendidikan Al-Qur an 2 4. PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) 1 5. Pasar 1 6. Lapangan Olah Raga 1 Bila diperhatikan dari jenis sarana umum di Desa Gedangan, tidak ditemukan adanya Sekolah Dasar (SD), yang ada hanya Madrasah Ibtidaiyah (MI). Desa Gedangan merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Pekalongan Utara yang tidak mempunyai Sekolah Dasar. 4. Kondisi Beragama Kebebasan untuk memilih agama dan kepercayaan adalah merupakan hak asasi manusia. Dalam hal ini tiada paksaan, karena islam sendiri mengajarkan bahwa tak ada paksaan dalam agama, bagimu 4 Data Monografi Desa Gedangan Pekalongan tahun 2013 diambil pada tanggal 9 Februari 2014.

4 49 agamamu, dan bagiku agamaku. Hal ini menunjukkan bahwa selain agama islam masih ada agama lain, seperti yang berkembang di Indonesia, yakni agama Hindu, Budha, Kristen protestan dan Kristen Katholik dan masih ada lagi yang tidak termasuk agama akan tetapi diakui oleh pemerintah Indonesia yaitu aliran kepercayaan. Kelima agama dan aliran kepercayaan tersebut hidup berdampingan saling menghormati satu sama lainnya. Demikian juga yang terjadi di Desa Gedangan, penduduknya juga memeluk agama yang berbeda-beda, namun hidup rukun karena diantara mereka tidak ada yang mengganggu dalam hal menjalankan ajaran agama yang di anutnya. Adapun agama yang dianut oleh penduduk Desa Gedangan tertera pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3 Jumlah Pemeluk Agama Penduduk Desa Gedangan Pekalongan. 5 No. Agama Jumlah 1. Islam orang 2. Kristen 196 orang 3. Katholik 72 orang 4. Hindu 37 orang 5. Budha 16 orang Jumlah orang Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Gedangan adalah pemeluk agama Islam, yaitu sebanyak orang. 5 Data Monografi Desa Gedangan Pekalongan tahun 2013 diambil pada tanggal 9 Februari 2014.

5 50 5. Kondisi Pendidikan Berdasarkan data monografi Desa Gedangan Pekalongan tahun 2013 diketahui bahwa pendidikan masyarakat di Desa Gedangan Pekalongan adalah sebagai berikut: Tabel 4 Jumlah Penduduk Desa Gedangan Pekalongan Berdasarkan Tingkat Pendidikan. 6 No. Pendidikan Jumlah Pendidikan Umum 1. Taman Kanak-Kanak 305 orang 2. Sekolah Dasar orang 3. SMP / SLTP orang 4. SMU / SLTA orang 5. Akademi / D1 D3 93 orang 6. Sarjana S1 S3 229 orang Pendidikan Khusus 7. Pondok Pesantren 38 orang 8. Madrasah 14 orang 9. Pendidikan Keagamaan 42 orang 10. Sekolah Luar Biasa 6 orang 11. Kursus / Ketrampilan 101 orang Berdasarkan data monografi Desa Gedangan Pekalongan di atas, maka dapat dikatakan bahwa penduduk desa Gedangan Pekalongan ratarata berpendidikan tamatan sekolah dasar / sederajat yang mencapai orang. Hal ini juga diperkuat dari keterangan dari Lilik Mardiyanto selaku kepala Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: Dari hasil monografi desa, seperti yang anda lihat sendiri, pak, maka dapat saya katakan bahwa sebagian besar penduduk Desa Gedangan berpendidikan tamat SD atau sederajat hal ini juga berlaku untuk pendidikan anak nelayan di Desa Gedangan. 7 6 Data Monografi Desa Gedangan Pekalongan tahun 2013 diambil pada tanggal 9 Februari Lilik Mardiyanto, Kepala Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 10 Februari 2014.

6 51 Berdasarkan dokumentasi dan wawancara di atas, maka dapat ditarik suatu informasi bahwa pendidikan anak nelayan di Desa Gedangan Pekalongan rata-rata adalah tamatan SD/sederajat, maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan anak nelayan di Desa Gedangan Pekalongan belum mengikuti wajib belajar 9 tahun. Sebagaimana amanat Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 12 ayat 1 poin d, menyatakan bahwa: peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya, pasal 34 ayat (1): setiap warga negara yang berusia 6 tahun dapat mengikuti program wajib belajar, (2) pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, (3) wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Maka berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas di atas, dapat dikatakan bahwa pendidikan anak nelayan di Desa Gedangan Pekalongan belum terlaksana dengan baik, karena belum mengikuti wajib belajar 9 tahun. Tujuan diadakannya program Wajib Belajar 9 Tahun, diharapkan jumlah anak putus sekolah (drop out) bisa diminimalisir dan juga sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia serta penuntasan wajib belajar yang tidak hanya merupakan upaya agar anak masuk ke sekolah, akan tetapi sekolah dengan sistem pembelajaran yang berkualitas.

7 52 B. Pola Asuh Keluarga Nelayan di Desa Gedangan Pekalongan Masyarakat pesisir dapat didefinisikan sebagai kelompok orang atau suatu komunitas yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir. Mereka terdiri dari nelayan, buruh nelayan, pembudidaya ikan, pedagang ikan, pengolah ikan, sarana produksi perikanan. Masyarakat pesisir yang identik dengan nelayan merupakan bagian dari masyarakat terpinggirkan yang masih terus bergulat dengan berbagai persoalan kehidupan, baik ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, maupun budaya. Kondisi kehidupan mereka selalu dalam kondisi yang memprihatinkan, terutama secara ekonomi. Dengan penghasilan yang selalu tergantung pada kondisi alam Masalah kompleks yang dihadapi masyarakat pesisir adalah kemiskinan, keterbatasan pengetahuan serta dunia pendidikan dan teknologi yang berkembang. Kondisi alam tersebut yang membuat sulit bagi mereka untuk merubah kehidupannya menjadi lebih baik. Kondisi yang memprihatinkan tersebut yang menyebabkan rendahnya kemampuan dan ketrampilan masyarakat pesisir. Masyarakat nelayan sendiri secara geografis adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut. 8 8 Kusnadi, Keberadaan Nelayan dan Dinamika Ekonomin Pesisir (Yogyakarta: Ar- RuzzMedia, 2009), hlm. 27.

8 53 Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Wahyono Raharjo selaku ketua RW desa Gedangan, mengatakan bahwa: Rata-rata penduduk di sini bekerja sebagai nelayan, pak. Hal ini dikarenakan letak geografis desa gedangan yang dekat dengan pesisir pantai, sehingga mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan atau buruh kapal. Namun ada juga sebagian masyarakat yang bekerja sebagai buruh kasar seperti tukang becak, tukang batu, kuli panggul di TPI, buruh bangunan. 9 Kemiskinan yang melanda rumah tangga masyarakat pesisir telah mempersulit mereka dalam hal menyekolahkan anak-anaknya. Anak-anak mereka harus menerima kenyataan untuk mengenyam tingkat pendidikan yang rendah, karena ketidakmampuan ekonomi orang tuanya. Apabila para orang tua nelayan mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya, mereka berusaha menyekolahkan anaknya setinggi mungkin, sehingga tidak harus menjadi nelayan seperti orang tuanya, tetapi biasanya orang tua nelayan tidak mampu membebaskan diri dari profesi nelayan, turun-temurun adalah nelayan.anakanak dituntut untuk ikut mencari nafkah, menanggung beban kehidupan rumah tangga, dan mengurangi beban tanggung jawab orang tuannya. Oleh karena itu, sebagian besar anak nelayan masih ingin bekerja di bidang kenelayanan untuk menambah pendapatan keluarga daripada bersekolah Wahyono Raharjo, Ketua RW Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 11 Februari Mulyadi, Ekonomi Kelautan (Jakarta:Rajawali Press, 2005), hlm. 27.

9 54 Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Rohim selaku tokoh masyarakat Desa Gedangan mengatakan bahwa: Masyarakat di sini banyak yang bekerja sebagai nelayan pak, tak jarang anak dan istrinya pun ikut membantu mencari nafkah dengan menjadi penjual ikan keliling, dapat saya katakan bahwa rata-rata masyarakta di sini hidup dengan kemiskinan kalopun ada yang kaya dapat dihitung dengan jari saja. 11 Berdasarkan wawancara di atas, maka didapatkan informasi bahwa keterbatasan penghasilan atau kemiskinan yang dialami oleh masyarakat pesisir khususnya Desa Gedangan tidak jarang membuat istri maupun anakanak mereka ikut terlibat mencari nafkah tambahan guna memenuhi kebutuhan keluarga. Fenomena keseharian masyarakat pesisir yang terlihat yaitu anak lelaki maupun wanita secara lebih dini terlibat dalam proses pekerjaan nelayan dari mulai persiapan orang tua mereka untuk ke laut sampai dengan menjual hasil tangkapan. Hal ini tentunya berimplikasi kepada kelangsungan pendidikan anak-anaknya. Desa Gedangan merupakan salah satu desa yang terletak di Kelurah Panjang Baru Pekalongan. Letak Desa Gedangan berada dekat dengan wilayah pesisir, hal inilah yang menyebabkan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Keluarga nelayan di Desa Gedangan yang mayoritas berpendidikan hanya sampai tamat Sekolah Dasar membuat pola pikir mereka lebih mengutamakan mencari uang daripada mengasuh anaknya dengan baik. Bekerja melaut hingga berbulan bulan bahkan sampai bertahun 12 Februari Rohim, Tokoh masyarakat Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan,

10 55 tahun membuat anak terlepas dari pantauan dan bimbingan dari orang tua Padahal Orang tua merupakan pendidikan pertama bagi anak-anak mereka. Hal ini sebagaimana dikatakan Wasurin selaku ustad di Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: Mayoritas anak di sini tidak mementingkan pendidikan formal, pak, mereka banyak yang bekerja daripada bersekolah dengan alasan membantu ekonomi keluarga mereka, karena rata-rata mereka berasal dari keluarga yang kurang mampu, banyak anak di desa Gedangan yang bekerja sebagai nelayan atau buruh kapal bagi anak laki-laki dan sebagai penjual ikan bagi anak perempuan, sehingga untuk pendidikan kurang diperhatikan. 12 Berdasarkan wawancara di atas, maka didapatkan informasi bahwa tidak hanya seorang ayah yang bekerja melaut untuk mencari ikan dilaut para ibu yang harusnya mengurus dan membimbing anaknya juga harus ikut bekerja guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Jika sang ayah bekerja melaut maka ibu bekerja sebagai buruh ikan asin di pabrik pengolahan ikan asin yang letaknya disekitar wilayah Desa Gedangan. Bekerja dari pagi dan pulang pada sore harinya menjadikan sang anak dirumah kehilangan sosok orang tua yang penuh dengan perhatian dan kasih sayang. Anak dibiarkan bermain sesukanya tanpa tahu dengan siapa dan dilingkungan mana anak itu bermain. Hal inilah yang dapat menimbulkan permasalahan terutama bagi perkembangan psikologis anak. 12 Wasurin, Ustad Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 13 Februari 2014.

11 56 Menurut ilmu psikologi, jenis pola asuh yang diterapkan oleh keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan termasuk ke dalam jenis pola asuh orang tua permisif. Orang tua tipe ini pada umumnya memberikan waktu dan biaya yang sangat minim pada anak-anaknya. Waktu mereka banyak digunakan untuk keperluan pribadi mereka, seperti bekerja, dan juga kadangkala biaya pun dihemat-hemat untuk anak mereka. Termasuk dalam tipe ini adalah perilaku permisif secara fisik dan psikis pada orang tua yang depresi. Orang tua yang depresi pada umumnya tidak mampu memberikan perhatian fisik maupun psikis pada anak-anaknya. Depresi pada orang tua dapat terjadi karena faktor ekonomi. Pola asuh anak pada keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan termasuk pola asuh permisif. Hal ini dibenarkan oleh Lilik Mardiyanto selaku kepala Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: Dari jenis pola asuh yang saudara sebutkan tadi, menurut saya, pola asuh orang tua pada keluarga nelayan di Desa Gedangan adalah pola asuh permisif. Karena jika saya lihat banyak orang tua yang membiarkan anaknya, baik dari segi pendidikan formal, pendidikan agama, hingga tingkah laku sehari-hari, lihat saja pak, banyak anak-anak di Desa Gedangan yang suka berbicara kotor, tidak berpendidikan tinggi, cenderung menyukai bekerja daripada menuntut ilmu, dan ironisnya lagi orang tua mereka membiarkan hal tersebut, dengan alasan faktor ekonomi keluarga. 13 Berdasarkan wawancara di atas, maka diperoleh informasi bahwa pola asuh anak pada keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan adalah pola asuh permisif. Pola asuh permisif akan menghasilkan karakteristik anak-anak 20 Februari Lilik Mardiyanto, Kepala Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan,

12 57 yang agresif, kurang bertanggung jawab, tidak mau mengalah, harga diri yang rendah, sering bolos, dan bermasalah dengan teman. Hal ini dibuktikan dengan perilaku anak keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan yang cenderung negatif, seperti: berkata kotor, tidak suka pendidikan agama, lebih menyukai bekerja karena dapat menghasilkan uang sehingga bisa digunakan untuk bersenang-senang, lebih menghormati teman daripada mentaati perintah orang tua. Hal ini diperkuat dengan pengakuan Abdul Rozak selaku keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: Anak nelayan di desa Gedangan memiliki perilaku yang cenderung negatif, seperti suka berbicara kotor, tidak suka hal yang berbau agama, lebih suka bergerombol atau berkelompok dengan teman-temannya, lebih mementingkan bekerja daripada menuntut ilmu. 14 Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa dilihat dari kehidupan sehari-hari keluarga anak nelayan di Desa Gedangan Pekalongan maka peneliti dapat menggolongan pola asuh anak pada keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan adalah pola asuh permisif, artinya orang tua lebih mementingkan kepentingannya pribadi daripada memperhatikan kebutuhan anaknya, seperti kebutuhan anak akan pendidikan formal, kebutuhan anak akan kasih sayang, kebutuhan anak akan pendidikan agama dan lain sebagainya. 14 Abdul Rozak, keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 14 Februari 2014.

13 58 C. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Keluarga Nelayan di Desa Gedangan Pekalongan Setiap orang atau keluarga memiliki sejarah sendiri-sendiri dan latar belakang yang sering kali sangat jauh berbeda. Perbedaan ini sangat memungkinkan terjadinya pola asuh yang berbeda terhadap anak. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh anak pada keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan, yaitu: 1. Faktor sosial ekonomi orang tua Lingkungan sosial berkaitan dengan pola hubungan sosial atau pergaulan yang dibentuk oleh orang tua maupun anak dengan lingkungan sekitarnya. Anak yang sosial ekonaminya rendah cenderung tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau bahkan tidak pernah mengenal bangku pendidikan sama sekali karena terkendala oleh status ekonomi. Faktor ekonomi atau pendapatan keluarga sangatlah penting guna menunjang pendidikan anak-anaknya untuk melanjutkan sekolah. Kurangnya biaya dan keterbatasan pengetahuan orang tua akan berdampak negatif bagi anak-anaknya yang ingin melanjutkan sekolah ke sekolah lanjutan tingkat atas. Sebagaimana dikatakan oleh Abdul Rozak selaku keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: Kulo pun dangu nyambut damel dados nelayan mas, nanging intuke pas-pasan tok, mung cukup kanggo maem, lan nyekolahke anak kulo sampun alhamdulillah sanget, nopo malih bojone kulo kerjone yo podo bae buruh, mas, dodolan iwak, saget mbantu ekonomi keluarga, milo yen

14 59 kulo mboten nyambut damel dados nelayan kulo mboten saged nguripi keluarga kulo. Artinya: Saya sudah lama bekerja jadi nelayan mas, namun pendapatannya pas-pasan saja, hanya cukup untuk makan dan menyekolahkan anak saya meskipun begitu saya sudah patut merasa alhamdulilah, apalagi istri saya juga bekerja sebagai buruh, mas, jualan ikan, sudah bisa membantu ekonomi keluarga, untuk itu jika saya tidak bekerja sebagai nelayan saya tidak bisa menghidupi keluarga saya. 15 Senada yang dikatakan dengan Wahidi selaku keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: Kulo pun kalih doso tahun kerjo dados nelayan mas, kulo, estri kulo, anak kulo yo kerjo dados nelayan, Alhamdulillah ekonomi keluarga kulo pun mapan. Kulo saged tumbas barang-barang kados rencange, nanging kulo jarang ten ndalem, akeh ten laute mas. Artinya: Saya sudah dua puluh tahun kerja jadi nelayan mas, saya, istri saya, anak saya juga bekerja sebagai nelayan, Alhamdulillah ekonomi keluarga saya sudah berkecukupan. Saya bisa membeli barang-barang seperti teman-teman, namun saya jarang berada di rumah lebih banyak berada di laut, mas. 16 Berdasarkan wawancara di atas, didapatkan informasi bahwa kehidupan ekonomi keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan dapat dikatakan memiliki pendapatan yang pas-pasan, mungkin hanya cukup untuk makan sehari-hari dan menyekolahkan anak mereka hingga jenjang Sekolah Menengah Atas. Untuk itu mereka lebih banyak menghabiskan 15 Abdul Rozak, keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 14 Februari Wahidi, keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 14 Februari 2014.

15 60 waktu mereka untuk bekerja mencari nafkah sebagai nelayan daripada berada di rumah, sehingga untuk kebutuhan pendidikan anak-anak mereka kurang diperhatikan. 2. Faktor pendidikan orang tua Pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Latar belakang pendidikan orang tua dapat mempengaruhi pola pikir orang tua baik formal maupun nonformal kemudian juga berpengaruh pada aspirasi atau harapan orang tua kepada anaknya. Faktor kedua yang mempengaruhi pola asuh anak pada keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan adalah faktor pendidikan dari orang tua itu sendiri. Berdasarkan dokumentasi didapatkan data bahwa rata-rata pendidikan orang tua pada keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan adalah tamatan SD (sekolah dasar). Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Kartubi selaku keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: Kulo lulusan SD tok mas, maklum mbiyen tiyang sepah kulo putra-putrine katah, milo sagede wongtuo kulo nyekolahke dene SD tok, nanging senadyan kulo lulusan SD tok kulo mboten gelo, kerono kulo saged kerjo mbantu tiyang sepah kulo dan nguripi keluarga kulo. Artinya: Saya hanya lulusan SD saja mas, maklum dulu orang tua saya punya banyak anak, sehingga orang tua saya hanya sanggup menyekolahkan saya sampai SD saja, meskipun saya hanya lulusan SD saja tetapi saya tidak kecewa, karena

16 61 saya bisa bekerja membantu orang tua saya dan menghidupi keluarga saya. 17 Senada yang dikatakan dengan Samsuri selaku keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: Kulo sekolah ngatos SD tok mas, mbiyen bade neruske ten SMP nanging kulo mboten purun kulo luwih milih kerjo ketimbang sekolah, amargi tiyang sepah kulo tiyang mboten gadah mas, milo kulo mileh kerjo supoyo intuk duwet kanggo nyukupi kebutuhan keluarga. Artinya: Saya sekolah hanya sampai SD saja mas, dulu mau meneruskan ke SMP tetapi saya tidak mau, saya lebih memilih kerja daripada sekolah, karena orang tua saya orang tidak punya mas, sebab itu saya memilih kerja agar dapat uang guna mencukupi kebutuhan keluarga. 18 Berdasarkan wawancara di atas, didapatkan informasi bahwa pendidikan keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan rata-rata hanya memiliki tingkat pendidikan lulusan SD (sekolah dasar) saja, hal ini dikarenakan faktor keturunan dimana orang tua mereka memiliki banyak anak, sehingga hanya sanggup menyekolahkan anak-anak mereka hingga tamat SD saja. Semakin rendah pendidikan seseorang maka semakin rendah pula kesadaran mereka akan arti pentingnya pendidikan sehingga mereka akan memiliki pola asuh dalam keluarga yang kurang baik. 3. Faktor lingkungan orang tua Faktor lingkungan orang tua berupa nilai-nilai agama juga menjadi salah satu hal yang penting yang ditanamkan orang tua pada anak dalam 17 Kartubi, keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 15 Februari Samsuri, keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 15 Februari 2014.

17 62 pengasuhan yang mereka lakukan sehingga lembaga keagamaan juga turut berperan didalamnya. Banyak dari pemuda di Desa Gedangan Pekalongan baik laki-laki dan perempuan yang putus sekolah saat SMP dan banyak juga yang tidak lanjut ke SMA. Selain itu kepedulian masyarakat akan bertetangga juga rendah akibat terbentur dengan budaya perkotaan yang individualis. Seperti yang telah dituturkan oleh Iwan Kurniawan selaku Ketua RT 3 Desa Gedangan sebagai berikut: Perkembangan masyarakat desa gedangan pada hari ini mengalami kemunduran, karena masyarakat desa gedangan sudah sibuk dengan pekerjaannya yang pada akhirnya kepedulian masyarakat akan bertetangga sudah menurun. 19 Dari segi budaya masyarakat Desa Gedangan merupakan masyarakat yang heterogen. Yang datangnya dari banyak daerah di sekitar Pekalongan, sehingga berbicara budaya tidak ada sesuatu yang khas. Dulu pernah ada paguyuban yang menaungi masyarakat kampung nelayan. Namanya paguyuban HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) yang bergerak pada kegiatan nelayan, sosial dan kemasyarakatan sekitar dari tahun Tapi pada akhirnya karena kesibukan masyarakat dengan pekerjaannya paguyuban itu tinggal nama saja. Desa Gedangan Pekalongan sebagai salah satu desa yang menyediakan tenaga nelayan cukup melimpah. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Muhammad Darsono selaku keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: 19 Iwan Kurniawan, Ketua RT 03 Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 15 Februari 2014.

18 63 Tiyang mriki niku mboten terlalu ngamboti masalah agama, mas, sing penting wes islam, ngelakoni shalat, biso ngaji, ora neko-neko, cukup. Tiyang deso mriki niku katahe podo nyambut damel dados buruh, buruh pabrik, buruh tani, buruh kebun, tukang batu, lan sak liya-liyane. Jumlah kyai ning deso mriki saged diitung ngganggo jari, ora katah. Soale wong mriki seko milih kerjo daripada mikiri masalah agomo. Artinya: Orang tua di desa sini tidak terlalu memikirkan masalah agama, mas, yang penting sudah beragama Islam, mengerjakan shalat, bisa mengaji, tidak macam-macam, cukup. Orang desa sini kebanyakan bekerja sebagai buruh, buruh pabrik, buruh tani, buruh kebun, tukang batu dan semacamnya. Jumlah kyai di desa ini bisa dihitung dengan jari, tidak banyak. Hal ini karena masyarakat di desa ini lebih memilih bekerja daripada memikirkan masalah agama. 20 Senada yang dikatakan dengan Wardjo selaku keluarga Nelayan Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: Wah, bocah-bocah kene ki do nakal-nakal mas, ora gelem sekolah, do geleme kerjo, opo maneh soal agomo, wah, yo nomor keri, sing penting kerjo intuk duwet, seneng-seneng, wes bar. Mulane nek jum atan neng masjid deso kan sepi, cobo bae mas delok dewe. Artinya: Wah, anak-anak disini pada nakal-nakal, mas, tidak mau sekolah, maunya kerja, apalagi soal agama, wah, ya nomor belakangan, yang penting bekerja dapat uang, bersenangsenang, udah selesai. Makanya kalo jum atan di masjid desa sepi, coba saja mas lihat sendiri. 21 Berdasarkan wawancara di atas, didapatkan informasi bahwa kondisi lingkungan keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan adalah sebuah desa dimana masyarakatnya tidak terlalu memikirkan pendidikan, 20 Muhammad Darsono, keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 16 Februari Wardjo, keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 16 Februari 2014.

19 64 mereka hanya berpikir tentang bekerja untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi keluarga mereka. Hal inilah yang menyebabkan pola asuh mereka lebih cenderung mengarah kepada pola asuh permisif, yakni membiarkan anak hidup dengan kondisi lingkungan apa adanya tanpa adanya kendali dari orang tua, hal ini dikarenakan orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaan dan rutinitasnya sehari-hari dalam mencari nafkah sebagai nelayan. 4. Faktor motivasi orang tua Dalam mengasuh anak orang tua bukan hanya mampu mengkomunikasikan fakta, gagasan dan pengetahuan saja, melainkan membantu menumbuh kembangkan kepribadian anak. Pendapat tersebut merujuk pada teori Humanistik yang menitik beratkan pendidikan bertumpu pada peserta didik, artinya anak perlu mendapatperhatian dalam membangun sistem pendidikan. Apabila anak telah menunjukkan gejalagejala yang kurang baik, berarti mereka sudah tidak menunjukkan niat belajar yang sesungguhnya. Kalau gejala ini dibiarkan terus akan menjadi masalah di dalam mencapai keberhasilan belajarnya. Anak keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan memiliki motivasi bahwa mereka lebih suka memiliki bekerja membantu orang tua mereka dari pada belajar atau mengerjakan ibadah. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Abdul Rozak selaku keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: Kulo pernah tekon karo putro kulo, leh kowe milih tak pondoke opo milih kerja mbantu bapak dadi nelayan?, putro

20 65 kulo njawab: aku milih kerjo mbantu bapak wae dadi nelayan, aku seneng intuk duwet, tur aku bisa mbantu ekonomi keluarga ben ora susah maneh. Artinya: Saya pernah tanya kepada anak saya, Nak, kamu memilih saya sekolahkan di pondok pesantren atau memilih kerja membantu bapak jadi nelayan?, anak saya menjawab: saya lebih memilih kerja membantu bapak jadi nelayanh, saya senang dapat uang dan saya bisa membantu ekonomi keluarga agar tidak susah lagi. 22 Lain halnya yang dikatakan oleh Wahidi selaku keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: Lare kulo mboten purun sekolah duwur-duwur mas, alesane jare penak nyambut gawe bae, intuk duwet keno kanggo tuku opo sing dipingini, lulus SMP ora gelem sekolah maneh. Tapi lare kulo manut nek karo wong tuo, sregep sembayang, gelem ngaji, gelem kerjo, ora ngalem tapi memang koyo kuwi kenyataane. Artinya: Anak saya tidak mau sekolah tinggi-tinggi, mas, alasannya katanya lebih enak bekerja saja, dapat uang bisa untuk membeli apa yang diinginkan, lulus SMP tidak mau sekolah lagi. Tapi anak saya menurut sama orang tua, rajin shalat, mau mengaji, mau kerja, tidak menyanjung tetapi memang itu kenyataannya. 23 Berdasarkan wawancara di atas, didapatkan informasi bahwa anak keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan banyak yang memilih bekerja membantu orang tua daripada untuk belajar atau menuntut pendidikan. Mereka beralasan bahwa bekerja lebih menyenangkan daripada harus belajar, karena bekerja bisa mendapatkan uang yang bisa 22 Abdul Rozak, keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 14 Februari Wahidi, keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 14 Februari 2014.

21 66 digunakan untuk membantu ekonomi keluarga. Selain itu banyak temanteman mereka yang hanya lulusan masih lulusan sekolah dasar (SD) atau lulusan sekolah menengah pertama (SMP) yang sudah bekerja dan mendapatkan uang, sehingga timbul rasa iri untuk meniru teman-teman mereka yang sudah bekerja dan mendapat uang sendiri sehingga orang tua tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa melarang keinginan anak tersebut. 5. Faktor jumlah anak Jumlah anak yang dimiliki keluarga akan mempengaruhi pola asuh yang diterapkan orang tua. Semakin banyak jumlah anak dalam keluarga, maka ada kecenderungan bahwa orang tua tidak begitu menerapkan pola pengasuhan secara maksimal pada anak karena perhatian dan waktunya terbagi antara anak yang satu dengan anak yang lainnya Keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan memiliki jumlah anak yang relatif banyak ada yang memiliki anak empat, lima bahkan ada yang sampai tujuh. Hal ini menyebabkan orang tua keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan kesusahan untuk membesarkan anak-anak mereka. Untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum sehari-hari saja terkadang mereka mengalami kesusahan, apalagi untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka, sehingga orang tua lebih condok untuk menelantarkan anak mereka dengan hidup seadanya saja. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Kartubi selaku keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa:

22 67 Kulo gadah lare sekawan mas, roto-roto tamat SD sedoyo, niku mawon kulo keteteran kanggene nguripi mas, lare kulo jarang ten ndalem mas dadine kulo jarang ndidik, wes lah paling tak jarke mawon. Artinya: saya punya anak empat mas, rata-rata tamat SD, itu saja saya sudah keberatan untuk menghidupinya mas, anak saya jarang di rumah jadi saya jarang mendidik, jadi saya biarkan saja. 24 Faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua yang bersifat permisif juga disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua mereka yang kurang memperhatikan keinginan atau pun kehidupannya karena terlalu sibuk dengan kegiatan mereka mencari nafkah untuk keluarga. Sehingga mereka menganggap orang tua mereka tidak menyayanginya, mereka merasa tidak mempunyai teman untuk berbicara tentang masalah yang dihadapi dalam beradaptasi baik dengan teman ataupun lingkungan sekitar. Hal ini diungkapkan oleh Saeful Huda selaku anak nelayan di Desa Gedangan Pekalongan, mengatakan bahwa: Wong tuaku anake akeh mas, tur mboh mas ra tau ndorong aku mboh ra rumongso duwe anak cok e sibuk karo kerjaane dadi nelayan terus ibu juga sibuk ngurusi adekku sing cilik aku ra tau di urusi sarapan yo tuku dewe, sekolah yo ra tau di gugah pokoke sekarepe aku ape bali yo keno, ora bali yo ra masalah. Artinya: Orang tua saya itu anaknya banyak mas, lagi pula tidak pernah peduli sama saya mas nggak tahu mungkin tidak merasa punya anak mungkin sibuk dengan kerjaaan dadi nelayan, ibuku sibuk ngurusi adikku yang masih kecil, saya nggak pernah diperhatikan sarapan beli sendiri, mau sekolah tidak dibangunin pokoknya terserah saya mau pulang 15 Februari Kartubi, keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan,

23 68 kerumah nggak apa-apa mau nggak pulang juga nggak masalah. 25 Usia remaja merupakan usia yang rentan karena mereka masih labil dalam menghadapi segala persoalan yang akan dihadapi, sehingga apabila mereka mempunyai persoalan terus mereka tidak bisa berbicara atau meminta nasehat orang tuanya ataupun orang tua karena malu, maka secara otomatis mereka akan lari kepada teman karena mereka menganggap teman yang dapat mengerti keadaan serta selalu ada saat mereka membutuhkan pertolongan. Remaja merasa lebih nyaman untuk berbicara dengan teman satu genk baik yang ada di rumah ataupun yang ada di sekolah. Seperti yang dikatakan oleh Andika selaku anak keluarga nelayan Gedangan Pekalongan mengatakan bahwa: Konco ki yo akeh mas tapi ono sing apik ono sing ora, sing apik misale belajar kelompok, ngaji utowo sholat neng masjid tapi angger sing elek yo ngajake sing ora-ora koyo rokok, bolos, ngetem neng pinggir dalan. Opo maneh wong tuoku jarang ngurusi aku soale anake akeh, dadi aku ora kurusan. Artinya: Teman itu banyak mas ada yang baik dan ada juga yang tidak, kalau yang baik misalnya belajar kelompok, ngaji atau sholat di masjid, tapi kalau yang jelek mesti ngajak yang melanggar seperti merokok, membolos atau nongkrong di pinggir jalan. Apalagi orang tuaku jarang mengurusi saya karena anaknya banyak, jadi saya tidak terurus Saeful Huda, Anak dari keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 17 Februari Andika, Anak dari keluarga nelayan Desa Gedangan Pekalongan, wawancara pribadi, Gedangan, 17 Februari 2014.

24 69 Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti memperoleh informasi bahwa keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan memiliki banyak anak, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja orang tua harus bekerja keras membanting tulang. Hal ini menjadikan orang tua pada keluarga nelayan di Desa Gedangan Pekalongan kurang memperharikan pola asuh terhadap anaknya. Mereka lebih cenderung menelantarkan atau membiarkan anak mereka dan sibuk dengan kegiatan mencari nafkah sebagai nelayan.

BAB III PENDIDIKAN MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil Desa Karangsari Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB III PENDIDIKAN MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil Desa Karangsari Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan BAB III PENDIDIKAN MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Profil Desa Karangsari Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Letak Geografis Desa Karangsari merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK NELAYAN DI SD NEGERI KARANGASEM 08 BATANG

BAB III UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK NELAYAN DI SD NEGERI KARANGASEM 08 BATANG BAB III UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK NELAYAN DI SD NEGERI KARANGASEM 08 BATANG A. Profil SD Negeri Karangasem 08 Batang 1. Sejarah Berdirinya Desa Karangasem sebuah

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG

BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG BAB II KONDISI OBYEKTIF LOKASI DESA BITUNG JAYA KEC. CIKUPA KAB. TANGERANG A. Gambaran Umum Wilayah 1. Letak Geografis Desa Bitung jaya merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Cikupa kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. dukungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak-anak 0 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengasuhan erat kaitannya dengan kemampuan suatu keluarga atau rumah tangga dan komunitas dalam hal memberikan perhatian, waktu dan dukungan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa. Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Pelaksanaan Zakat Tambak Udang di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan 1. Kondisi Geografis Desa Sedayulawas memiliki luas

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO A. Tipologi Demografis Masyarakat Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang 1. Keadaan Demografis Penduduk Kelurahan Wonolopo berjumlah

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH A. Keadaan Geografis Desa Sokaraja Tengah terletak di wilayah kerja Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Desa Sokaraja Tengah terdiri dari 2 Dusun, 7 RW,

Lebih terperinci

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan 1. Letak Lokasi Desa Sepacar

Lebih terperinci

BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB III PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Profil Taman Mataram Kota Pekalongan Lapangan Mataram terletak di Kelurahan Podosugih, Kota Pekalongan,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat 28 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI A. Sejarah Singkat Kelurahan Way Dadi Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat berbatasan dengan wilayah Bandar Lampung maka pada

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum Hasil Penelitian a. Profil Desa 1) Demografi Desa Caruban mempunyai jumlah penduduk 4.927 Jiwa. Tabel 4.1 Statistik penduduk

Lebih terperinci

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1

BAB II DESA BERINGIN JAYA. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Suka Damai. d. Sebelah timur berbatasan dengan /Kecamatan Sentajo Raya 1 BAB II DESA BERINGIN JAYA A. Geografis Desa Beringin Jaya secara geografis terletak di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi, dengan luas daerah 35 km 2. Desa Beringin Jaya berbatasan langsung

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang

Lebih terperinci

BAB IV RESPON MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN TERHADAP PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN

BAB IV RESPON MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN TERHADAP PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN BAB IV RESPON MASYARAKAT DESA KARANGSARI KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN TERHADAP PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN A. Analisis Respon Masyarakat Desa Karangsari Kecamatan Bojong Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Desa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Desa ini adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara administrasi data yang diperoleh dari kepala desa ini adalah Desa Perlis terletak di Kecamatan Berandan Barat Kabupaten Langkat. Desa ini adalah salah satu desa

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak geografis, luas wilayah dan kependudukan Desa Petaonan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI WILAYAH Hasil survei ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini juga diperoleh dengan mengacu

Lebih terperinci

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO A. Gambaran Umum Wilayah Desa Kramat Jegu Keadaan umum wilayah di suatu daerah sangat

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

BAB III DISKRIPSI ANAK HASIL PEMERKOSAAN AYAH TERHADAP ANAK KANDUNG DI KELURAHAN WIYUNG KECAMATAN WIYUNG KOTA SURABAYA

BAB III DISKRIPSI ANAK HASIL PEMERKOSAAN AYAH TERHADAP ANAK KANDUNG DI KELURAHAN WIYUNG KECAMATAN WIYUNG KOTA SURABAYA BAB III DISKRIPSI ANAK HASIL PEMERKOSAAN AYAH TERHADAP ANAK KANDUNG DI KELURAHAN WIYUNG KECAMATAN WIYUNG KOTA SURABAYA A. Gambaran Umum Tentang Kelurahan Wiyung Umumnya kondisi wilayah suatu daerah menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun mojosantren bila dilihat dari sudut geografis termasuk pada klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

Lebih terperinci

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN BAB II PROFIL WILAYAH A. Kondisi Wilayah Survei sangat perlu dilakukan sebelum penerjunan ke lokasi KKN sebagai acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN belangsung, sehingga

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Desa Lebuh Dalem Desa Lebuh Dalem merupakan Desa yang terdapat di Kecamatan Menggala Timur yang merupakan kecamatan pemekaran dari sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK 25 BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK A. Kondisi Geografis Desa Klampok Secara geografis letak wilayah Desa Klampok khususnya sangatlah strategis dan menguntungkan karena berada pada perbatasan

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR I. PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kelurahan Nunhila memiliki 4 wilayah RW dan 17 wilayah RT, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Dusun Bruno 1 a. Deskripsi Wilayah. Hasil survey ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Dusun Bruno 1 a. Deskripsi Wilayah. Hasil survey ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Dusun Bruno 1 a. Deskripsi Wilayah BAB I PENDAHULUAN Hasil survey ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui lokasi sesungguhnya dari dusun Bruno 1. Hasil

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA A. Kondisi Geografi Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang menunjang kota-kota besar seperti Semarang maupun Yogyakarta. Letaknya yang strategis dan berpotensi

Lebih terperinci

BAB III MOTIVASI KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN BANDENGAN DAN FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK

BAB III MOTIVASI KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN BANDENGAN DAN FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK 41 BAB III MOTIVASI KELUARGA MISKIN DI KELURAHAN BANDENGAN DAN FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK A. Gambaran umum Kelurahan Bandengan 1. Letak Geografis Bandengan merupakan kelurahan yang

Lebih terperinci

BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN

BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN A. Gambaran Umum Kelurahan Pringrejo 1) Letak Geografis Kelurahan pringrejo termasuk ke dalam wilayah

Lebih terperinci

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten BAB II KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, yang terdapat komunitas Islam Aboge merupakan ajaran Islam

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Keadaan topografi dan letak wilayah Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang terdapat di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program wajib belajar sembilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Semua data yang telah berhasil dikumpulkan oleh peneliti selama melakukan penelitian akan disajikan pada bab ini. Data tersebut merupakan data tentang partisipasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Gambaran umum Desa Weru 1. Letak Geografis Desa Weru merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Paciran Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK TURUN MENJADI ANAK JALANAN Terdapat tiga faktor internal yang disebutkan dalam penelitian ini, yaitu impian bebas, ingin

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Kelurahan Sail Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di bawah kecamatan, dalam konteks merupakan wilayah kerja lurah sebagai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki 65 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis dan Luas Wialayah Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan yang berlokasi pada dua Desa yaitu Desa Bumi Restu dan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi

Lebih terperinci

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena anak putus sekolah menjadi suatu keprihatinan pada saat ini. Ketika kita

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena anak putus sekolah menjadi suatu keprihatinan pada saat ini. Ketika kita BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena anak putus sekolah menjadi suatu keprihatinan pada saat ini. Ketika kita mencari akar permasalahannya, kebanyakan adalah karena kemiskinan. Dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan

BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Tabel I Luas wilayah menurut penggunaan BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Letak dan Luas Wilayah Kelurahan Pagaruyung merupakan salah satu dari sekian banyak kelurahan yang ada dikecamatan Tapung yang terbentuk dari program Transmigrasi oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN 23 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN A. Keadaan Umum Kelurahan Banyurip Kelurahan Banyurip adalah satu Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Letak geografis Kelurahan Way Urang dan Desa Hara Banjar Manis dapat dilihat pada tabel berikut:

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Desa Karta. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah nama sebuah Desa yang terletak

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 24 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN EMPANG 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Kelurahan Empang merupakan kelurahan yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Secara administratif, batas-batas

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Kelurahan Pluit merupakan salah satu wilayah kelurahan yang secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR BAB IV GAMBARAN UMUM DESA CIHIDEUNG ILIR, KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR 4.1 Gambaran Umum Desa 4.1.1 Kondisi Fisik, Sarana dan Prasarana Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tualang terdiri dari empat Kadus (Kepala Dusun), 8 RW, dan 79 RT,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Tualang terdiri dari empat Kadus (Kepala Dusun), 8 RW, dan 79 RT, BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografi dan Demografi DesaTualang merupakan salah satu Desa dari sembilan Desa yang terdapat di KecamatanTualang Kabupaten Siak Sri Indrapura di Provinsi Riau.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, baik Pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, baik Pemerintah, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, baik Pemerintah, keluarga sekolah maupun masyarakat dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia, yaitu menciptakan

Lebih terperinci

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN A. Diskripsi Wilayah 1. Keadaan Geografis, Demografis dan Susunan Pemerintahan Desa

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA A. Gambaran Umum Masyarakat Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SITUASI MASYARAKAT BANGETAYU WETAN DAN PERANAN SHALATNYA DALAM MENCEGAH MIRAS

BAB III GAMBARAN UMUM SITUASI MASYARAKAT BANGETAYU WETAN DAN PERANAN SHALATNYA DALAM MENCEGAH MIRAS BAB III GAMBARAN UMUM SITUASI MASYARAKAT BANGETAYU WETAN DAN PERANAN SHALATNYA DALAM MENCEGAH MIRAS A. Tinjauan Umum Mengenai Desa Bangetayu Wetan Geografi wilayah di Desa Bangetayu Wetan kecamatan Genuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari 15 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan yang ada di kota Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Plan International PU Kebumen, seperti Mengadakan Training (pelatihan),

BAB IV KESIMPULAN. Plan International PU Kebumen, seperti Mengadakan Training (pelatihan), BAB IV KESIMPULAN A. KESIMPULAN Dalam program pemberdayaan yang dilakukan oleh pihak Plan International PU Kebumen terhadap anak anak di desa Logandu ini mengalami kendala, terutama kurang partisipasinya

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ini terletak di sebelah Desa Panaragan, berjarak ±15 km dari ibu kota kecamatan, IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis Desa Tirta Makmur merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat. Desa Tirta Makmur ini

Lebih terperinci

Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang

Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang BAB III IMPLEMENTASI AMALAN KEAGAMAAN ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN KEBONDALEM, PEMALANG A. Gambaran Umum Kelurahan Kebundalem, Pemalang 1. Letak Dan Batas Wilayah Secara geografis Kebondalem berada

Lebih terperinci

BAB III TRADISI NGALOSE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KEPUH TELUK KECAMATAN TAMBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK

BAB III TRADISI NGALOSE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KEPUH TELUK KECAMATAN TAMBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK BAB III TRADISI NGALOSE DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT DESA KEPUH TELUK KECAMATAN TAMBAK BAWEAN KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Tentang Desa Kepuh Teluk 1. Letak Geografis Desa Kepuh Teluk Desa atau Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI Desa Kembang Kuning terbagi atas tiga dusun atau kampung, yakni Dusun I atau Kampung Narogong, Dusun II atau Kampung Kembang Kuning, dan Dusun III atau Kampung Tegal Baru. Desa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR A. Letak Dan Sejarah Geografis Pada tahun 1923 Jepang masuk yang diberi kekuasaan oleh Raja Siak untuk membuka lahan perkebunan karet dan sawit yang

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI TENTANG LOKASI, KONSELOR, KLIEN DAN MASALAH

BAB III DESKRIPSI TENTANG LOKASI, KONSELOR, KLIEN DAN MASALAH BAB III DESKRIPSI TENTANG LOKASI, KONSELOR, KLIEN DAN MASALAH A. Deskripsi Lokasi Nama sekolah yang penulis teliti di SMK YPM 4 Taman - Sidoarjo di dalam lembaga sekolah tersebut ada dua program keahlian

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pabahanan, Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagai : Subyek 1. Pendidikan Terakhir : SMP Kelas 2 : 2 dari 4 Bersaudara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebagai : Subyek 1. Pendidikan Terakhir : SMP Kelas 2 : 2 dari 4 Bersaudara BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Partisipan 1. Profil Subyek 1 Sebagai : Subyek 1 Nama : AN Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat saat ini : Sidoarjo Agama : Islam Usia : 18 Tahun Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN HIBAH OLEH PEWARIS PADA SAAT SAKIT YANG DISETUJUI OLEH SEBAGIAN AHLI WARIS DI DESA PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR SURABAYA

BAB III PELAKSANAAN HIBAH OLEH PEWARIS PADA SAAT SAKIT YANG DISETUJUI OLEH SEBAGIAN AHLI WARIS DI DESA PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR SURABAYA 53 BAB III PELAKSANAAN HIBAH OLEH PEWARIS PADA SAAT SAKIT YANG DISETUJUI OLEH SEBAGIAN AHLI WARIS DI DESA PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR SURABAYA A. Gambaran Umum Masyarakat Pegirian Kecamatan Semampir 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode LXI Divisi XIV Kelompok C Unit 3 Universitas Ahmad Dahlan tahun akademik 2016/2017, berlokasi di Dusun, Seloharjo, Pundong,

Lebih terperinci

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan 50 BAB II PENYAJIAN DATA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan 1. Keadaan Geografis Karang Kembang merupakan salah satu desa dari 23 desa yang berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak merupakan salah satu bagian dari tujuan mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak merupakan salah satu bagian dari tujuan mencerdaskan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan anak merupakan salah satu bagian dari tujuan mencerdaskan bangsa. Dengan adanya pendidikan, anak-anak diasah melalui seperangkat pengetahuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN 37 BAB IV PEMAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Temuan Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Letak Monografi Desa Hampalit adalah salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Katingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis 1. Letak Kelurahan Simpang Baru Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di kecamatan Tampan Panam Pekanbaru.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG Pada bab ini akan dibahas analisis dari hasil penelitian bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan untuk mengembangkan potensi tersebut harus dilakukan secara

I. PENDAHULUAN. Kegiatan untuk mengembangkan potensi tersebut harus dilakukan secara I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM Keadaan Geografis Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru

BAB 2 GAMBARAN UMUM Keadaan Geografis Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru BAB 2 GAMBARAN UMUM 2.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 2.1.1 Keadaan Geografis Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru Kelurahan Titi Rante yang menjadi lokasi penelitian berada dibawah wewenang Kecamatan

Lebih terperinci

POLIGAMI MASYARAKAT GANG WAYO DESA KEDUNG BANTENG KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO. A. Gambaran umum Gang wayo desa Kedung Banteng

POLIGAMI MASYARAKAT GANG WAYO DESA KEDUNG BANTENG KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO. A. Gambaran umum Gang wayo desa Kedung Banteng BAB III POLIGAMI MASYARAKAT GANG WAYO DESA KEDUNG BANTENG KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO. A. Gambaran umum Gang wayo desa Kedung Banteng 1. Pemetaan Wilayah secara Global. Secara garis besar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah 10 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Kesuma Nama Kesuma dulunya namanya adalah Kalam Pasir yang dulunya terletak dipinggir sungai Kundur. Sekitar tahun 70-an bupati Alamsyah berkunjung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah dan Geografis KelurahanMaharatu Desa Swamedyaialah desa yang berkecukupan dalam hal sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam hal dana modal sehingga

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman 50 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Gunung Batin Udik Luas wilayah Desa Gunung Batin Udik Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab.

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KECAMATAN CIAWI KANTOR KEPALA DESA CILEUNGSI Alamat : Jalan Raya Veteran III No. 27 Tapos Kec. Ciawi Kab. Bogor 16760 PROFIL/RIWAYAT DESA CILEUNGSI Desa Cileungsi merupkan salah

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kelurahan Kebun Bunga termasuk dalam wilayah Kecamatan Banjarmasin Timur dengan luas wilayah 94 Ha yang terdiri dari 34 RT, orbitasi,

Lebih terperinci

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN BAB III PELAKSANAAN AKAD UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN KABUPATEN GRESIK A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Desa Tanjung merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN MORAL ANAK PADA KELUARGA BURUH DI DESA KWAYANGAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN MORAL ANAK PADA KELUARGA BURUH DI DESA KWAYANGAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN MORAL ANAK PADA KELUARGA BURUH DI DESA KWAYANGAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Tentang Implementasi Pendidikan Moral Anak pada Keluarga Buruh Pada prinsipnya

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 19 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kondisi Geografi Desa Sipak merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 558 194 ha. Desa Sipak secara geografis terletak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DI KAMPUNG DESA BITUNG JAYA, KECAMATAN CIKUPA TANGERANG BANTEN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DI KAMPUNG DESA BITUNG JAYA, KECAMATAN CIKUPA TANGERANG BANTEN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DI KAMPUNG DESA BITUNG JAYA, KECAMATAN CIKUPA TANGERANG BANTEN A. Sejarah Kp. Bitung Jaya, Cikupa, Tangerang Banten. Asal muasal desa menurut orang tua dulu di Cikupa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Dataran Tinggi Dieng kurang lebih berada di ketinggian 2093 meter dari permukaan laut dan dikelilingi oleh perbukitan. Wilayah Dieng masuk ke

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 34 BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1. Desa Karimunjawa 4.1.1. Kondisi Geografis Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) secara geografis terletak pada koordinat 5 0 40 39-5 0 55 00 LS dan 110 0 05 57-110

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan sifat masalahnya merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN. Desa Paku merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Simpang Empat

BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN. Desa Paku merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Simpang Empat BAB III PAPARAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Paku merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Banjar dengan Pambakal Hj. Masnoryani (2014-2020). Dahulunya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Indonesia dengan sasaran pembukaan lapangan kerja. 11 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang usaha pembelian buah kelapa sawit ini terletak di Desa Tapung Jaya Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu. Desa Tapung Jaya

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI A. Gambaran umum Desa Pondowan Kecamatan Tayu Kabupaten Pati 1. Letak geografis Desa Pondowan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah satu desa dari 13

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah satu desa dari 13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Koto Tuo Barat adalah Desa yang terletak di Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Desa Koto Tuo Barat adalah salah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MADUKARAN KELURAHAN KEDUNGWUNI BARAT KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III GAMBARAN UMUM MADUKARAN KELURAHAN KEDUNGWUNI BARAT KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN BAB III GAMBARAN UMUM MADUKARAN KELURAHAN KEDUNGWUNI BARAT KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum Madukaran Kelurahan Kedungwuni Barat Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan 1. Kondisi

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan Kampar adalah merupakan satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar dengan ketinggian 30/50 Meter dari permukaan laut, suhu maksimum

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan

BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG. Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan BAB III GAMBARAN UMUM DESA MULYA AGUNG A. Letak dan Sejarah Desa. Letak Desa Desa Mulya Agung secara geografis terletak di Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Propinsi Sumatea Selatan. Luas areal

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian secara purposive di kecamatan Medan Labuhan dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data sekunder daerah tersebut merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci