BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Usaha PT. Multi Nabati Sulawesi 1. Sejarah Singkat PT. Multi Nabati Sulawesi adalah satu perusahaan investasi asing yang terlibat dalam industri minyak kelapa (CCNO ) dan minyak sawit mentah (CPO). Pabrik terletak di Jln raya Madidir Bitung, Kota Bitung dan memiliki fasilitas sebagai berikut : pabrik pengolahan kopra dan pabrik pengolahan sawit. Selain pabrik berlokasi di Madidir, juga memiliki pengolahan kopra yang terletak di Gorontalo Desa Maleo, dan Luwuk Desa Kilongan. PT. Multi Nabati Sulawesi pada awal memiliki nama Bukit Zaitun, kemudian pada tahun 1992 menjadi PT. Sirontalo Perkasa sampai tahun 2000, kemudian tahun 2000 yang berganti lagi menjadi PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo sampai dengan sekarang. 2. Visi, Misi PT. Multi Nabati Sulawesi a. Visi Perusahaan kelas dunia yang dinamis dibisnis agrikultur dan industri terkait dengan pertumbuhan yang dinamis dengan tetap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar didunia melalui kemitraan dan manajemen yang baik. b. Misi Menjadi mitra bisnis yang unggul dan layak dipercaya bagi stakeholder. 3. Srtuktur Organisasi Struktur organisasi merupakan suatu gambaran hubungan antara pemilik usaha dengan bawahannya. PT. Multi Nabati Sulawesi telah memiliki struktur organisasi secara tertulis dan telah menetapkan pembagian tugas operasional dalam perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Gambar 2. Struktur Organisasi PT. Multi Nabati Sulawesi sebagai berikut : Head Operational

2 Head Production Head Logistik Head QC Head PGA ACCTG & Fin Head Foreman Head Gudang Kopra Anaivst Payroll Finance Pengawas Shif I Shipping Sampling Boy GA Accounting Pengawas Shif II Adm Logistik Sopir Pengawas Shif III Sparepart Saffety Head Maintenance PPIC Heard Security Head Workshop Head Diesel Genzet Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Multi Nabati Sulawesi Pada gambar 3 diatas terlihat dalam struktur organisasi ini pemiliki PT. Multi Nabati Sulawesi telah memberikan wewenang dan tanggung jawab sepenuhnya kepada masing-masing bawahannya. Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing dalam struktur organisasi yang ada di PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo meliputi : Head operation bertujuan untuk perancangan, pengoperasian dan perbaikan suatu sistem yang menciptakan dan mengantarkan produk dalam sebuah perusahaan, Head Production yaitu bertujuan untuk mengawasi bawahannya dan bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pelaksanaan produksi kopra. Head Quality Control bertujuan menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sesuai dengan rencana, Personali General Affairs bertujuan untuk mengelola sumberdaya manusia yang lebih fokus kepada hal-hal bersifat administrasi yang mengatur hubungan kerja dan mengurus fasilitas dan pemeliharaan gudang, keperluan fasilitas dan alat-alat kantor. Sedangkan Accounting and Finance yaitu bertujuan untuk mengatur penyiapan laporan keuangan untuk perusahaan. B. Analisis SWOT Sebagai Perumusan Srategi

3 Analisis SWOT mengidentifikasi faktir-faktor internal yang terdiri dari kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakneses), dan faktor eksternal yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (Threaths) pada PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo. 1. Identifikasi faktor-faktor internal PT. Multi Nabati Sulawesi Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal diperoleh dari lapangan faktor yang berupa kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weakneses) berpengaruh terhadap kelangsungan PT. Multi Nabati Sulawesi dalam mempengaruhi persaingan industri yang semakin ketat. Adapun faktor strategi internal yang akan menjadi kekuatan dan kelemahan, oleh PT. Multi Nabati Sulawesi sebagai berikut : a. Kekuatan Kekuatan yang dimaksud merupakan potensi sumberdaya dan kondisi yang dimiliki oleh perusahaan terkait dengan pengembangan agroindustri minyak kelapa yang dapat dijadikan sebagai modal dasar dalam pengembangan minyak kelapa. Kekuatan yang dimaksud adalah : 1) Produk yang bervariasi PT. Multi Nabati Sulawesi memiliki produk yang bervariasi antara lain minyak kelapa dan minyak sawit mentah. Sehingga para konsumen dapat memilih produk yang diinginkan. 2) Memiliki label yang halal dan merek dagang Produk olahan minyak/ lemak nabati PT. Multi Nabati Sulawesi telah memilki label halal dari MUI dengan nomor LS-10/SJH/LPPOMMUI/IV/2013 dan merk dagang yaitu BUKIT ZAITUN yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, untuk mempermudah konsumen dalam mengenali produk serta membedakan dengan produk-produk lain yang beredar dipasaran. Selain itu label halal memberikan pengaruh positif bagi produk karena dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk olahan minyak. 3) Memiliki pelanggan tetap PT. Multi Nabati Sulawesi memiliki pelanggan tetap untuk diekspor keluar negeri. Produk dari PT. Multi Nabati Sulawesi diekspor ke negara Cina,Eropa,Amerika,Singapura. 4) Memiliki kebijakan sistem manajemen terpadu PT. Multi Nabati Sulawesi menerapkan sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, sistem manajemen keamanan pangan dan sistem manajemen halal. Memelihara dan meningkatkan prosedur kerja yang efektif dan efisien menuju peningkatan mutu produk yang aman, perbaikan lingkungan, keselamatan dan

4 kesehatan kerja melalui pengembangan/pelatihan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Mematuhi syarat-syarat peraturan/perundangan yang berlaku dan persyaratan pelanggan dalam setiap kegiatan mutu, lingkungan dan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja). Dan melaksanakan secara konsisten program-program yang menyentuh aspek sosial masyarakat. Selain memiliki kebijakan dalam sistem manajemen terpadu PT. Multi Nabati Sulawesi juga memiliki hal-hal sebagai berikut : a.) Memberikan fasilitas terhadap karyawan b.) Peningkatan akses pasar bagi PT. Multi Nabati Sulawesi. c.) Pembinaan dan pelatihan misalnya pelatihan GMP (good manufacturing practce) untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk olahan minyak. d.) Dan pelatihan manajemen keuangan yaitu mengenai pembukuan bagi pengusaha dan pelatihan tehnik pemasaran ekspor. b. Kelemahan Kelemahan yang dimaksud merupakan keterbatasan sumberdaya dan kondisi yang dimiliki oleh perusahaan terkait dengan pengembangan agroindustri minyak kelapa yang dapat menghambat pengembangan agroindustri minyak kelapa, kelemahan-kelemahan yang dimaksud adalah: 1). Ketidakpastian harga produk (minyak kelapa) Harga penjualan minyak kelapa di PT. Multi Nabati itu dalam sehari berbeda-beda sehingga tidak dapat menentukan harga penjualan yang tetap. PT. Multi Nabati Sulawesi mengikuti harga jual yang ada di luar negeri. 2). Kebijakan pemerintah yang sangat dibutuhkan Kebijakan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah untuk mendorong agroindustri berbasis pangan lokal sangat diperlukan. Pembangunan infrastruktur yang memadai, seperti jalan raya, jaringan telekomunikasi dan listrik, akan memperlancar kegiatan pengolahan dan distribusi. Pemberian kredit dengan bunga lebih murah untuk modal kerja dan pembelian alat bagi agroindustri skala kecil dan menengah dapat meringankan beban biaya produksi. 3). Kurangnya ketersediaan bahan baku PT. Multi Nabati Sulawesi memanfaatkan sumberdaya lokal sebagai bahan baku utama. Bahan baku yang digunakan adalah kopra. Produksi kopra yang dihasilkan itu dengan cara pengasapan pada suhu tinggi dan apabila tidak terkontrol akan menghasilkan kopra berwarna

5 coklat. Bahan baku ini diperoleh dari unit-unit kopra sehingga mudah untuk produksi. Tetapi Persediaan bahan baku terkadang tidak tercukupi untuk kebutuhan produksi sebab setiap hari kopra yang akan diproduksi itu mencapai 275 ton. 4). Fluktuasi harga bahan baku Bahan baku merupakan salah satu dari komponen yang sangat menunjang dalam proses produksi. Kenaikan harga bahan baku berpengaruh terhadap harga jual produk dan berdampak pada menurunnya minat daya beli konsumen dan sangat berpengaruh terhadap volume penjualan minyak kelapa. 5). Lokasi Usaha yang tidak Strategis Lokasi usaha PT. Multi Nabati Sulawesi berada di Kabupaten Pohuwato Desa Maleo, pabrik tersebut dibangun di pinggiran pantai sehingga akan mengganggu para nelayan dan masyarakat setempat dengan adanya pembuangan limbah 2. Identifikasi faktor-faktor eksternal PT. Multi Nabati Sulawesi Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal diperoleh dari lapangan faktor yang berupa peluang (opportunities) dan ancaman (Threaths) yang berpengaruh terhadap kelangsungan PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo dalam menghadapi persaingan semakin ketat di bidang industri. Adapun faktor strategi eksternal yang akan menjadi peluang dan ancaman oleh PT. Multi Nabati Sulawesi sebagai berikut : a. Peluang Beberapa peluang yang dapat diperoleh perusahaan terkait dengan pengembangan agroindustri minyak kelapa 1). Potensi pasar Hal ini menunjukan bahwa potensi pasar merupakan faktor peluang yang besar PT. Multi Nabati Sulawesi. Dengan memanfaatkan adanya peluang potensi pasar yang baik, suatu industri akan mampu bertahan dalam persaingan global serta mendorong adanya pengembangan dari industri itu sendiri. 2). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan perkembangan teknologi saat ini yang sangat pesat mempermudah PT. Multi Nabati Sulawesi untuk mengakses informasi di bidang: (1) perkembangan teknologi industri

6 dalam hal ini mendapatkan informasi mengenai mesin produksi yang modern untuk digunakan pada PT. Multi Nabati Sulawesi. (2) perkembangan teknologi komunikasi untuk mengakses pasar yang lebih luas untuk mempromosikan produk olahan minyak. 3). Ketersedian tenaga kerja Tenaga kerja di PT. Multi Nabati Sulawesi memiliki 177 karyawan. Hal ini menunjukan bahwa ketersediaan tenaga kerja lokal merupakan faktor kekuatan yang paling berpengaruh dalam mendukung upaya pengembangan industri minyak kelapa. Tenaga kerja lokal dalam jumlah yang cukup berfungsi sebagai input penting yang berguna dalam menjalankan fungsi produksi pada industri dalam mengolah bahan baku yang ada menjadi produk yang berkualitas. 4). Menerapkan standar GMP Dapat menerapkan standar GMP (good manufacturing practices) memberikan manfaat yang sangat baik dalam pengembangan usaha PT. Multi Nabati Sulawesi dalam meningkatkan mutu dan kualitas produk olahan minyak. Selain itu dapat meningkatkan kepercayaan bagi konsumen PT. Multi Nabati Sulawesi, konsumen pada umumnya dapat terlindungi dari penyimpangan mutu pangan dan bahaya yang mengancam kesehatan. b. Ancaman Tidak semua masalah yag dihadapi oleh perusahaan terkait dengan pemasaran yang berada dalam kewenangannya untuk menyelesaikan, meskipun masalah tersebut secara langsung maupun tidak langsung menjadi faktor penghambat, masalah yang dimaksud dianggap sebagai sebuah ancaman untuk pengembangan agroindustri minyak kelapa. 1). Fluktuasi harga bahan bakar minyak Kenaikan harga BBM saat ini sangat berdampak pada PT. Multi Nabati Sulawesi dikarenakan jenis minyak yang digunakan oleh pabrik yaitu solar industri, harga solar yaitu Rp perliter, sehingga bahan baku produksi juga ikut meningkat. PT. Multi Nabati Sulawesi mengalami kesulitan untuk penetapan harga jual produk dan walaupun perusahaan itu sendiri hanya mengikuti harga jual yang ada diluar negeri. 2). Kebijakan diberlakukannya pasar bebas Kebijakan berlakunya pasar bebas merupakan ancaman bagi PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo yang ada di indonesia khususnya perusahaan-perusahaan terbesar yang

7 ada di masing-masing daerah. Agar kiranya dapat meningkatkan kualitas mutu dari produk yang dihasilkan sehingga mampu bersaing dengan produk lain. Memfasilitasi para karyawan PT. Multi Sulawesi untuk mendapatkan sertifikat LS-10,label halal dan merk dagang, peningkatan akses pasar bagi PT. Multi Nabati Sulawesi, pembinaan dan pelatihan bagi PT. Multi Nabati Sulawesi misalnya pelatihan GMP (good manufacturing practce) untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk olahan minyak, pelatihan manajemen keuangan yaitu mengenai pembukuan bagi pegusaha, pelatihan tehnik pemasaran ekspor. 3. Nilai Rating Internal dan Eksternal (Kelemahan dan Kekuatan) dan (Peluang dan Ancaman) PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo. Secara umum untuk menentukan faktor-faktor strategi perusahaan adalah mengkombinasikan faktor eksternal (EFAS) dengan faktor strategis internal (IFAS) kedalam sebuah ringkasan analisis faktor-faktor strategi untuk PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo yaitu strengths, weaknesses, opportunities dan trheats. Nilai rating faktor strategi eksternal dan internal dapat dilihat pada tabel 2 dan tabel 3.

8 Tabel 2. Faktor-Faktor Nilai Rating Internal PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo, 2013 Faktor-Faktor Strategi Bobot Rating Bobot Ket Internal X Rating Kekuatan : 1. Produk yang 1. Produk yang bervariasi 2. Memiliki label halal dan Merk dagang 3. Memiliki pelanggan tetap 4.Memiliki kebijakan sistem manajemen terpadu 0,13 0,15 0,10 0, ,52 0,6 0,20 0,39 bervariasi 2. Memiliki label halal dan merk dagang. Nilai Total: 1,71 Kelemahan : 1. Kurangnya ketersediaan 1. Ketidakpastian harga produk 3. Kebijakan pemerintah yang sangat dibutuhkan. 4.. Kurangnya ketersediaan bahan baku 5. Fluktuasi harga bahan baku 6. Lokasi Usaha yang tidak Strategis 0,15 0,15 0,07 0, ,15 0,15 0,21 0,36 bahan baku 2. ketidakpastian harga dalam produk Nilai Total : 0,9 0,05 3 0,15 TOTAL 1,00 Sumber : Analisis Data Primer

9 Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukan bahwa diketahui nilai total dari faktor kekuatan adalah 1,71 lebih besar dari nilai faktor kelemahan adalah 0,9. Hal ini menunjukan bahwa faktor kekuatan dapat mendukung pengembangan produk olahan PT. Multi Nabati Sulawesi dibandingkan dengan faktor kelemahannya. Faktor kekuatan yang dapat mengembangkan produk minyak kelapa PT. Multi Nabati Sulawesi adalah yang pertama memiliki label halal dan merek dagang. Kedua adalah memiliki kebijakan sistem manajemen mutu sehingga karyawan bisa memelihara dan meningkatkan prosedur kerja yang efektif dan efisien. Tabel 3. Faktor-faktor Nilai Rating Eksternal PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo, 2013 Faktor-Faktor Strategi Eksernal Peluang : 1. Potensi pasar 2. Potensi sumberdaya bahan baku lokal 3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Ketersedian tenaga kerja 5. Menerapkan standar GMP 6. Dukungan pemerintah Daerah. Ancaman : 1. Fluktuasi harga bahan bakar minyak (BBM) 2. Kebijakan diberlakukan nya pasar bebas Bobot Rating Bobot X Rating 0,13 2 0,26 0,15 4 0,6 0,10 2 0,20 0,10 2 0,20 0,13 2 0,26 0,09 2 0,18 0,15 1 0,15 0,15 2 0,3 Ket 1. Potensi sumberdaya bahan baku lokal Nilai Total : 1,7 1. Fluktuasi harga bahan bakar minyak Nilai Total : 0,45

10 Total 1,00 Sumber :Analisis Data Primer, 2013 Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa nilai faktor-faktor peluang yang dimiliki oleh PT. Multi Nabati Sulawesi yakni 1,7 lebih besar dari nilai faktor ancaman 0,45. Dengan melihat hasil tabel faktor strategi eksternal bahwa PT. Multi Nabati Sulawesi memiliki potensi peluang pasar untuk pengembangan produk olahan minyak kelapa. Peluang untuk PT. Multi Nabati Sulawesi adalah akses untuk memperluas pasar sasaran sangat besar. 1. Diagram Analisis SWOT Pembandingan secara sistematik antara peluang dan ancaman lingkungan eksternal disatu pihak kekuatan dan kelemahan. Maksud utama penerapan pendekatan ini adalah untuk mengidentifikasikan satu dari empat pola yang bersifat khas dalam keselarasan situasi internal dan eksternal yang dihadapi oleh PT. Multi Nabati Sulawesi keempat pola tesebut biasanya akan digambarkan dalam empat sel seperti pada gambar 4 dibawah ini. Peluang Strategi Trun Around Kelemahan 0,81 II Strategi Agresif I Kekuatan

11 0,61 Strategi Defenisif IV Ancaman III Strategi Difersifikasi Gambar 4. Diagram Analisi SWOT PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo Kabupaten Pohuwato. Pada gambar 4 diatas menunjukan bahwa posisi PT. Multi Nabati Sulawesi saat ini berada pada kuadran I ini merupakan situasi yang menguntungkan dikarenakan PT. Multi Nabati Sulawesi dapat menggunakan kekuatannya dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat diterapkan dalam kondisi ini adalah strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif yakni mengembangkan produk CCNO dengan meningkatkan mutu dan kualitas dari pada produk agar supaya dapat meningkatkan kepercayaan konsumen pada PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo. C. Matriks SWOT Berdasarkan data yang didapatkan oleh peneliti dilapangan tentang faktor-faktor internal dan eksternal PT.Multi Nabati Sulawesi untuk mengembangkan produk minyak kalapa di Desa Maleo maka dapat menggunakan matriks SWOT untuk menyusun alternatif strategi dengan menggunakan empat strategi yakni Strengths (kekuatan), Opportunities (peluang), Weaknesses (ancaman). Adapun hasil alternatif strategi untuk mengembangkan produk olahan minyak kelapa di PT. Multi Nabati Sulawesi pada tabel 4 adalah sebagai berikut.

12 Tabel 4. Matriks SWOT pada PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo, 2013 Faktor-Faktor Eksternal Kekuatan (Strength 1. Produk yang bervariasi 2. Memiliki label halal dan Merk dagang 3. Memiliki pelanggan tetap 4.Memiliki kebijakan sistem manajemen terpadu Kelemahan (Weakneses) 1. Ketidakpastian harga produk 3. Kebijakan pemerintah yang sangat dibutuhkan. 4. Kurangnya ketersediaan bahan baku 5. Fluktuasi harga bahan baku 6. Lokasi Usaha yang tidak Strategis Faktor-Faktor Internal

13 Peluang (Opportunities) Strategi SO : Strategi WO : 1. Potensi pasar 2. Potensi sumberdaya bahan baku lokal 3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Ketersedian tenaga kerja 5. Menerapkan standar GMP 6. Dukungan pemerintah Daerah. 1. Memiliki kebijakan dalam sistem manajemen terpadu untuk ketersediaan tenaga kerja. 2. Menerapkan standar GMP untuk meningkat kan kualitas produk yang bervariasi. 1.Ketidakpastian harga produk untuk potensi pasar 2.Lebih menambah ketersediaan bahan baku untuk kelancaran proses produksi. Ancaman (Treartsh) Strategi ST : Strategi WT : 1. Fluktuasi harga bahan 1.Memiliki kebijakan bakar minyak (BBM) sistem manajemen 2. Kebijakan diberlakun terpadu untuk menerapkan nya pasar bebas. sistem manajemen mutu dalam perusahaan. 2.Memiliki label halal dan merk dagang dalam menghadapi persaingan pasar bebas Sumber :Analisis Data Primer Menjamin ketersedian bahan baku. 2. Menetapkan standar harga produk untuk menghadapi pasar bebas. Tabel 4 menunjukan 4 (empat) sel strategi alternatif yang dapat dijalankan oleh PT. Multi Nabati Sulawesi Unit Maleo yaitu Strategi S-O (Strength- Opportunities), strategi W-O (Weaknesses-Opportunities), strategi S-T (Strength-Threatsh), strategi W-T (Weaknesses-Threatsh) sebagai berikut:

14 a. Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan fikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang. 1). Telah memiliki kebijakan dalam sistem manajemen terpadu untuk menerapkan sistem manajemen mutu, sistem manajemen lingkungan, siatem manajemen keselamatan, kesehatan kerja, sistem manajemen keamanan dan sistem manajemen halal. 2). Dapat menerapkan standar GMP (good manufacturing prractice) untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk. GMP adalah cara praktis untuk menciptakan lingkungan yang memenuhi persyaratan, mengendalikan pencemaran mikroba kimia dan fisik pada produksi minyak kelapa sehingga produk yang dihasilkan bermutu, dan aman. b. Strategi WO Strategi ini diterapkan pemanfaatan peluang dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 1). Lebih menetapkan harga dalam penjualan itu sangat penting buat perusahaan PT. Multi Nabati Sulawesi, karena harga jual setiap hari itu berbeda dalam penjualan. 2). Lebih menambah bahan baku dalam memproduksi minyak kelapa karena adanya kekurangan dalam persediaan kopra. c. Strategi ST Strategi ini menggunakan kekuatan yang memiliki perusahaan dengan mengatasi ancaman. 1). Memiliki kebijakan sistem manajemen terpadu untuk menerapkan sistem manajemen mutu dalam perusahaan. 2). Memiliki label halal dan merk dagang dalam menghadapi persaingan pasar bebas di dunia perindustriaan. d. Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman yang ada. 1). Menjamin ketersediaan bahan baku di unit-unit kopra untuk memproduksi minyak kelapa, karena perusahaan memproduksi kopra per hari itu sebanyak 275 ton, jumlah

15 yang tidak sedikit untuk memproduksi kopra menjadi minyak kelapa dikarenakan oleh kenaikan harga saat ini. 2). Menetapkan standar harga produk untuk menghadapi pasar bebas di dunia perindustrian.

BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN A. Profil Perusahaan 1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan BAB IV HASIL DAN PEBAHASAN Rumah Makan Ullan merupakan salah satu rumah makan yang khusus menyediakan menu makanan laut yang memiliki cita rasa

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI DIMAZ RANGGA DWI PUTRA 12210054 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2013 Dosen Pembimbing CH Dewi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah PT. PG. Gorontalo PT. PG. Gorontalo merupakan salah satu perusahaan agroindustri yang ada di Provinsi Gorontalo perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN 4.1. VISI DAN MISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai dilandasi oleh

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

VII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

VII. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI Halaman ABSTRACT... RINGKASAN EKSEKUTIF... RIWAYAT HIDUP PENULIS... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFRTAR LAMPIRAN... i ii v vii ix xii xiii xiv I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan, meliputi empat kabupaten yaitu : Kabupaten Takalar, Bone, Soppeng, dan Wajo. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA (Studi Kasus pada PT. Pacific Eastern Coconut Utama di Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran) Oleh : Aan Mahaerani 1, Dini Rochdiani

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA.

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA TOKO PONSEL RIN PULSA. Nama : Syaiful Bahri Npm : 181740 Kelas : EA6 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Medan, yaitu di Kecamatan Medan Tembung, Kecamatan Medan Johor, dan Kecamatan Medan Amplas. Daerah penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Indentifikasi faktor internal dan eksternal sangat dibutuhkan dalam pembuatan strategi. Identifikasi faktor internal

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tanaman Salak Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis reinw. Salak merupakan tanaman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses)

Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) 62 Lampiran 1. Indikator Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) No Indikator Parameter Rating I. Faktor Internal i Kekuatan ( Strengths ) 1. Penggunaan Modal Usaha Pada Agroindustri Sirup Buah

Lebih terperinci

: Budi Utami, SE., MM

: Budi Utami, SE., MM STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO PAKAIAN OLAHRAGA ZOMBIE SOCCER NAMA NPM/KELAS PEMBIMBING : ARIF ASMAWI : 111109/EA : Budi Utami, SE., MM Latar Belakang Seiring berjalannya perkembangan ekonomi sehingga membuat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET

VII. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET VII. FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KARET Faktor pendukung dan penghambat merupakan elemen yang diidentifikasi untuk menentukan dan mempengaruhi keberhasilan pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : 19214943 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M Perkembangan ekonomi pada saat ini semakin pesat, salah satunya perkembangan di dunia bisnis di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Karakteristik Sampel Agroindustri Salak. Lama Pendidikan (tahun)

Lampiran 1. Karakteristik Sampel Agroindustri Salak. Lama Pendidikan (tahun) Lampiran 1 Karakteristik Sampel Agroindustri Salak Petani Salak Umur Pendidikan Tanggungan (orang) Bertani Luas Lahan (Ha) 1 43 12 3 15 1 2 48 12 4 19 3 3 38 12 4 6 2 4 39 12 4 11 1 5 43 9 4 12 2 6 53

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR Nama : Novia Endah Lestari NPM : 15212396 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Ir. Titiek i kirewati, MM ANALISIS STRATEGI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini digunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar harga

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Galih Damar Kusumo NPM : 12210915 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM LATAR BELAKANG Pada masa sekarang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi akan dijelaskan mengenai metode pendekatan studi, metode analisa dan metode pengumpulan data yang akan digunakan pada saat menyusun laporan Strategi Pengembangan

Lebih terperinci

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR 45 Komposisi hasil tangkapan yang diperoleh armada pancing di perairan Puger adalah jenis yellowfin tuna. Seluruh hasil tangkapan tuna yang didaratkan tidak memenuhi kriteria untuk produk ekspor dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL MELALUI SWOT DALAM USAHA PENGEMBANGAN BISNIS RETAIL BUTIK AMETHYST UNGU BANDUNG

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL MELALUI SWOT DALAM USAHA PENGEMBANGAN BISNIS RETAIL BUTIK AMETHYST UNGU BANDUNG ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL MELALUI SWOT DALAM USAHA PENGEMBANGAN BISNIS RETAIL BUTIK AMETHYST UNGU BANDUNG Disusun Oleh : Akhmad Khairil Nugraha Di Bimbing Oleh : Trustorini Handayani,

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR Nama : SIGIET GALANG PHAMBUDIE NPM : 16210540 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Hadrijaningsih, SE, MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING 3.1 SWOT UNTUK FORMULASI STRATEGI Analisis SWOT didasarkan pada logika, yaitu memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

NOVIYANTI MANAJEMEN EKONOMI Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Konsep Sisitem Multi Level Marketing Pada PT IFARIA GEMILANG

NOVIYANTI MANAJEMEN EKONOMI Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Konsep Sisitem Multi Level Marketing Pada PT IFARIA GEMILANG NOVIYANTI 15210087 MANAJEMEN EKONOMI 2013 Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Konsep Sisitem Multi Level Marketing Pada PT IFARIA GEMILANG Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar produknya

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi pasar yang berubah setiap saat sulit untuk diramalkan dan dipastikan di masa mendatang. Perubahan yang terjadi pada perusahaan dapat saja bersumber dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL bekasi FINANCE pemasaran pada mierip kafe

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 124 BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka peneliti memperoleh simpulan sebagai berikut : Kekuatan (strengths) PT. Joey Sasmita Lencana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Priyanto (2011), tentang Strategi Pengembangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan di Kabupaten Rembang Jawa Tengah dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan 36 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Adolina PT Perkebunan Nusantara IV yang terletak di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI A. Zainul Fanani LKMM Tingkat Menengah UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 1 PENGERTIAN KINERJA Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan / program

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV Anugrah Trijaya Sakti bergerak dalam bidang pembuatan sandal dan sepatu. Pada tanggal 1 April 2002, Daniel D.W Setyadi mendirikan perusahaan ini yang berada di Jl. Brujul No 6-7 Taman Kopo Indah

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT. Analisis Data Input

ANALISIS SWOT. Analisis Data Input ANALISIS SWOT Dalam menyusun suatu strategi pengembangan wilayah, sebelumnya perlu dilakukan suatu analisa yang mendalam. Pada penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah dengan Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta Strategi pengembangan pada Industri Biofarmaka D.I.Yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 STUDI KELAYAKAN BISNIS ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id ANALISIS SWOT Dalam Identifikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis SWOT, Perencanaan Pemasaran Strategis. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis SWOT, Perencanaan Pemasaran Strategis. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep pemasaran strategis yang akan diterapkan oleh CV. Gunung Batujajar. Latarbelakang penelitian dilakukan karena peranan divisi pemasaran dan tenaga

Lebih terperinci

VI. PERUMUSAN STRATEGI

VI. PERUMUSAN STRATEGI VI. PERUMUSAN STRATEGI 6.1. Analisis Lingkungan Dalam menentukan alternatif tindakan atau kebijakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, dibutuhkan suatu kerangka kerja yang logis. Analisis

Lebih terperinci

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia

Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran. Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia Lampiran 1. Indikator dan Parameter Penilaian SWOT pada Pemasaran Agroindustri Tahu Isi Goreng di Kecamatan Medan Polonia Parameter No. Indikator SWOT 1 2 3 4 Faktor Internal 1. Modal (S) (W) 2. Produksi

Lebih terperinci

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan dalam pengembangan industri dodol durian. 3. Sebagai bahan referensi dan studi bagi pihak-pihak yang membutuhkan. BAB II LANDASAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam

Lebih terperinci

Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta

Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta Siti Nandiroh 1,*, Indah Pratiwi 1, Susi Susanti 1 1 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad

Lebih terperinci

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Milkfood Barokah Milkfood Barokah merupakan usaha mikro yang memiliki kegiatan usaha memproduksi minuman susu olahan. Milkfood Barokah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya

Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya Analisis Strategi Pemasaran Pada CV Maju Lancar Unggas Jaya Nama : Ana Listiya Wardani Npm : 10212721 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Titi Nugraheni,SE., MM LATAR BELAKANG Setiap perusahaan selalu berusaha

Lebih terperinci

7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT. Pendahuluan

7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT. Pendahuluan 73 7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT Pendahuluan Selama ini jalur pengiriman kontainer dari Indonesia ke luar negeri diarahkan ke Pelabuhan Singapura atau Port

Lebih terperinci

Judul Penelitian Ilmiah :

Judul Penelitian Ilmiah : Judul Penelitian Ilmiah : ANALISIS SWOT DAN MARKETING MIX DALAM STRATEGI PEMASARAN ONLINE SHOP TACQUEEN PENULIS Nama Kelas : Dinda Permatasari : 3EA29 NPM : 12212187 Pembimbing : Dr. Teddy Oswari, MM LATAR

Lebih terperinci

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro ANALISIS Sumberdaya atau kapabilitas yang dapat dikendalikan atau dimiliki perusahaan yang memberikan keunggulan relatif dibandingkan pesaing dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan. TRENGTH 2 Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT L1 LAMPIRAN L1. Wawancara Berikut ini lampiran pertanyaan yang diberikan kepada perusahaan. Hasil dari pertanyaan-pertanyaan berikut, telah diolah dan dianalisis sehingga menjadi suatu karya skripsi. 1.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk 56 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan.

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan. Program : Penelitian dan Pengembangan Produktivitas Hutan Judul RPI : Agroforestry Koordinator : Ir. Budiman Achmad, M.For.Sc. Judul Kegiatan : Paket Analisis Sosial, Ekonomi, Finansial, dan Kebijakan

Lebih terperinci