Hubungan Faktor Demografi dengan Perencanaan Keuangan Masyarakat Toraja Perantauan Di Kota Surabaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Hubungan Faktor Demografi dengan Perencanaan Keuangan Masyarakat Toraja Perantauan Di Kota Surabaya"

Transkripsi

1 FINESTA Vol.,., (04) Hubungan Faktor Demografi dengan Perencanaan Keuangan Masyarakat Toraja Perantauan Di Kota Surabaya Cindy Marcha Pongtuluran dan Nanik Linawati Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto -, Surabaya ; Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang faktor demografi yaitu umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan yang berhubungan dengan perencanaan dana upacara adat, dana pendidikan, dan dana pensiun. Responden yang dijadikan sampel berjumlah 0 orang dengan kriteria masyarakat Toraja perantauan di kota Surabaya, pada usia 5 tahun - 60 tahun, dengan latar pendidikan minimal SMA. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa Chi- Square dan korespondensi analisis. Berdasarkan hasil penelitian faktor demografi yaitu umur, jenis kelamin, dan pekerjaan berhubungan signifikan terhadap perencanaan dana upacara adat, dana pendidikan, dan dana pensiun. Kata Kunci Faktor Demografi, Perencanaan Keuangan, Dana Upacara Adat, Dana, Dana Pensiun Abstract The aim of this research is to find out whether the demographic factors: age, gender, jobs, education and income wich are related to the financial planning of the traditional ceremony plan, the education plan, and the retirement plan. The total respondents were taken as samples were 0 persons. The sample criteria were The people of Toraja who living in Surabaya, age of 5 to 60 years old, had minimum educational background on Senior High School. The statitistical analysis was used to analyze the data were the chi-square analysis and correspondence analysis. Based on the research, the demographic factors such as age, sex, and type of job significantly correlated to the traditional ceremony plan, the education plan, and the retirement plan. Keywords Demographic factors, Financial Plan, Traditional Ceremony Plan, Education Plan, Retirement Plan. PENDAHULUAN Perencanaan keuangan yang baik dapat membantu seseorang maupun sebuah keluarga untuk dapat menyesuaikan perubahan hidup dengan mudah dan memberikan rasa aman akan pemenuhan tujuan-tujuan finansial di masa mendatang (Prayitno, 009). Begitu pula bagi masyarakat Toraja tentu memiliki berbagai tujuan hidup dan membutuhkan adanya sebuah perencanaan keuangan yang baik, diantaranya dana upacara adat, dana pendidikan, dan dana pensiun. merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan bagi masyarakat Toraja. Bagi masyarakat yang berdomisili di Toraja, besarnya penyelenggaraan upacara adat tergantung pada kemampuan finansial sebuah keluarga. Hal ini mendorong masyarakat Toraja untuk mengalokasikan sejumlah dana dari penghasilannya secara periodik untuk mempersiapkan dana upacara adat sebagai antisipasi jika suatu hari ada keluarga atau kerabat yang meninggal (Sangka, 04). Adapun faktor-faktor demografi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan. Sikap seseorang terhadap suatu obyek atau atribut dapat dipengaruhi oleh tingkat usia seseorang. Hal tersebut juga berlaku bagi masyarakat Toraja perantauan di kota Surabaya. Seseorang dengan usia diatas 0 tahun dan sebagian besar sudah menikah, sudah memiliki cukup pengalaman kerja dan sudah cukup mapan secara finansial. Pribadi dengan karakteristik seperti ini tentu telah menyadari akan pentingnya sebuah perencanaan keuangan. Seperti merencanakan dana upacara adat, dana pendidikan anak, dan dana pensiun. Pria dan wanita mempunyai sikap yang berbeda terhadap perencanaan keuangan. Sama halnya dengan masyarakat Toraja perantauan tentang pemahaman perencanaan keuangan. Sebagian besar keluarga masyarakat Toraja, pria yang bekerja dan berperan sebagai tulang punggung keluarga dibandingkan wanita, namun ada sebagian kecil dari wanita yang ikut bekerja. Pria cenderung lebih memahami tentang perencanaan keuangan, karena pria yang mencari nafkah dan yang dapat memperkirakan tentang seberapa besar kebutuhan rumah tangganya, seperti biaya pendidikan anak, membiayai keperluan di rumah, kebutuhan di masa tua, dan khususnya pada saat melaksanakan upacara adat yang lebih berperan tentu pria, sehingga penting bagi pria untuk mengatur keuangan sebaik mungkin agar berbagai macam kebutuhan dapat tercukupi (Pala'langan, 04). Sikap seseorang yang berbeda terhadap suatu obyek atau atribut dapat dipengaruhi oleh jenis pekerjaan. Setiap pekerjaan memberikan pengalaman pribadi, pengaruh orang lain, pengaruh kebudayaan tempat kerja yang cenderung berbeda. Hal tersebut juga berlaku bagi masyarakat Toraja perantauan di kota Surabaya. Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai swasta adalah jenis pekerjaan yang menjadi pilihan masyarakat Toraja sebagai tempat bekerja. Awal memulai karir, sebagian besar memilih untuk menjadi pegawai swasta sebagai pengalaman kerja dan untuk membiayai hidup di kota Surabaya. Masyarakat Toraja perantuan yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil berharap kelak di masa tua ada jaminan dana pensiun dari pemerintah. Selain itu, pendidikan yang berhasil diselesaikan seseorang biasanya menentukan pendapatan dan kelas sosial seseorang. Selain itu pendidikan juga berkontribusi pada pemahaman perencanaan keuangan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin banyak ilmu yang sudah didapatkan dan semakin menyadari pentingnya perencanaan keuangan itu.

2 FINESTA Vol.,., (04) menjadi faktor penting dalam kehidupan masyarakat Toraja perantauan di kota Surabaya. Kebutuhan hidup yang terus meningkat, biaya hidup semakin tinggi, dan tuntutan dalam keluarga untuk mendanai upacara adat, memacu masyarakat Toraja perantauan untuk bekerja keras dan mencari pekerjaan dengan pendapatan yang lebih tinggi. Dengan pendapatan diatas Rp /bulan, maka seseorang mulai mampu melakukan perencanaan upacara adat, dana pendidikan, serta dana pensiun. (Sangka, 04). Menurut Connolly (005) mengemukakan bahwa ada hubungan antara pendapatan yang dimiliki seseorang dengan perencanaan keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hira (006) menunjukkan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan cara seseorang merencanakan keuangannya. Demikian pula berkaitan dengan perencanaan keuangan, umur dan pendidikan seseorang berhubungan dengan perencanaan keuangan (Linawati, 04). Dengan demikian, terdapat hubungan antara faktor demografi: umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan dengan pemahaman perencanaan keuangan, perencanaan dana upacara adat, dana pendidikan, dan dana pensiun.. TEORI PENUNJANG Kebutuhan hidup semakin hari semakin meningkat, sehingga diperlukan perencanaan keuangan yang baik untuk dapat mencukupi semua kebutuhan pribadi maupun keluarga, baik itu kebutuhan jangka pendek maupun jangka panjang (Senduk, 008). Perencanaan keuangan menurut Financial Planning Standards Board (FPSB) adalah proses pencapaian tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana. Tujuan keuangan seseorang antara lain membeli rumah, menyediakan dana pendidikan anak, atau menyediakan dana pensiun (Fundamental of financial planning, 007, p. 9). Beberapa alasan seseorang memerlukan sebuah perencanaan keuangan, yaitu :. Adanya tujuan keuangan yang perlu dicapai.. Tingginya biaya hidup saat ini.. Naiknya biaya hidup dari tahun ke tahun. 4. Keadaan perekonomian tidak akan selalu baik. 5. Fisik manusia tidak akan selalu sehat. 6. Banyak alternatif produk keuangan (Senduk, 008, p. 4). Masyarakat Toraja perantauan mulai memiliki pola pikir yang berbeda dengan masyarakat Toraja yang berdomisili di Toraja. Seiring dengan penyesuaian diri di lingkungan tempat perantauan, masyarakat Toraja perantauan menganggap upacara adat penting namun tidak harus dilakukan secara besar-besaran dan berlebihan (Sangka, 04). Tetapi, masih ada juga masyarakat Toraja perantauan yang menganggap pelaksanaan upacara adat sebagai hal yang sangat penting sehingga harus dilaksanakan secara besar-besaran, karena tujuan merantau yaitu untuk mencapai kesuksesan, membuktikan kesuksesan tersebut dengan cara pulang ke kampung halaman kemudian melaksanakan upacara adat secara besar-besaran dan kesempatan untuk menunjukkan keberhasilannnya selama merantau (Kompas, 0). Faktor demografi meliputi usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras generasi, kebangsaan, dan kelas sosial memiliki (Kotler & Keller, 009). Menurut Tsai (006), dalam penelitiannya menyatakan bahwa masyarakat Taiwan dengan usia 65 tahun harus pensiun karena sudah tidak efektif lagi dalam bekerja. Berdasarkan hasil statistik yang diterbitkan Departemen Dalam Negeri, menyatakan bahwa lebih dari jiwa masyarakat Taiwan yang berusia tua atau 80% dari populasi telah menerima subsidi dari pemerintah. Sehingga masyarakat usia tua semakin memiliki kesadaran untuk merencanakan dana pensiun. Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan Manulife Financial (04) di Indonesia 70% investor yakin dapat memiliki masa pensiun yang diinginkan. Namun kenyataannya lebih dari setengah investor belum memulai untuk merencanakan masa pensiun, namun hanya bergantung pada tabungan masa pensiun selama 6 tahun, dengan perkiraan pensiun di usia 6 tahun dan harapan hidup hingga usia 77 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa persiapan masa pensiun belum menjadi prioritas keuangan yang paling utama bagi masyarakat Indonesia. kelamin juga menjadi salah satu faktor dalam merencanakan keuangan untuk kebutuhan masa depan seperti yang ditunjukkan dalam sebuah penelitian di Amerika (Hira, 006). Wanita biasanya menunjukkan pengetahuan keuangan yang lebih rendah, memiliki masalah keuangan yang lebih, dan kurang percaya diri tentang situasi keuangan pribadi. Sama halnya menurut penelitian Volpe (00), dari hasil survey yang dilakukan di kalangan mahasiswa berdasarkan faktor-faktor seperti jurusan, prestasi, pengalaman kerja, dan usia menyatakan bahwa pada umumnya wanita lebih sedikit yang memiliki kemauan untuk belajar tentang topik keuangan pribadi, serta memiliki kepercayaan diri yang rendah sehingga literasi keuangan mahasiswa pria lebih tinggi. Menurut penelitian Kosloski, Ekerdt, dan Deviney (000), menyatakan bahwa ada hubungan pekerjaan dengan perencanaan pensiun. Semakin tinggi posisi seseorang dalam suatu pekerjaan, semakin meningkat pula dalam merencanakan dana pensiun. Sehingga pekerjaan berguna untuk mengembangkan program perencanaan pensiun, khususnya membantu pengusaha untuk bertahan bekerja dalam waktu yang lama. Faktor pendidikan memiliki hubungan dengan pemahaman keuangan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula tingkat pengetahuan terhadap pemahaman keuangan, menurut penelitian yang dilakukan Cole dan Sasthy (009). Penelitian yang dilakukan Connolly (005) mengemukakan bahwa adanya hubungan antara pendapatan yang dimiliki seseorang dengan pengelolaan atau perencanaan keuangan. Faktor Demografi :. Gender. Usia Gambar Kerangka Berpikir Perencanaan Keuangan :. Dana. Dana Adat. Dana Pensiun

3 FINESTA Vol.,., (04) Hipotesa penelitian ini, yaitu terdapat hubungan antara faktor demografi dengan perencanaan dana upacara adat, dana pendidikan dan dana pensiun masyarakat Toraja perantauan di kota Surabaya.. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi yang digunakan adalah masyarakat Toraja perantauan di kota Surabaya, memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap, umur 5-60 tahun, dan pendidikan minimal S. Metode pengambilan sampel menggunakan nonprobability sample. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah analisa crosstab, chi-square, dan analisa korespondensi. Kriteria pengujian chi-square dengan melihat taraf signifikansi (α), yaitu : jika p 0.05 maka Ho ditolak, dan jika p 0.05, maka Ho diterima. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN a. Deskripsi Responden Berdasarkan Gambar. Frekuensi responden berdasarkan umur Berdasarkan gambar menunjukkan bahwa responden terbanyak bekerja sebagai pegawai negeri 45%, responden terbanyak kedua bekerja sebagai pegawai swasta 5%, serta masing-masing sejumlah 6% yang bekerja sebagai wiraswasta, profesional, dan lainnya. d. Deskripsi Responden Berdasarkan Gambar.4 Frekuensi responden Berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan gambar menunjukkan responden terbanyak memiliki pendidikan terakhir S berjumlah 68%, di urutan kedua S berjumlah 0%, di urutan ketiga ditempati oleh responden memiliki pendidikan terakhir Diploma dengan persentase sejumlah 8%, dan pendidikan terakhir SMA dengan persentase sejumlah 5%. Dengan melihat frekuensi dari gambar 4.4 dapat diketahui bahwa masyarakat Toraja perantauan di kota Surabaya sebagian besar berlatar belakang pendidikan S. e. Deskripsi Responden Berdasarkan. Berdasarkan gambar menunjukkan responden terbanyak sejumlah 5% berumur 4-50 tahun, responden terbanyak kedua dengan umur 5-60 tahun diwakili sebanyak %, sebesar 4 % pada umur -40 tahun dan sebanyak 9% pada umur 5-0 tahun. b. Deskripsi Responden Berdasarkan Gambar. Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa sebagian besar responden 60% adalah berjenis kelamin laki-laki dan 40% responden berjenis kelamin perempuan. Gambar. Frekuensi responden berdasarkan pendapatan Berdasarkan gambar menunjukkan responden terbanyak sejumlah 56% berpenghasilan Rp Rp , responden terbanyak kedua memiliki pendapatan Rp Rp diwakili sejumlah 7%, diikuti oleh responden yang berpendapatan Rp sebanyak 8%, dan sebanyak 0% responden memiliki pendapatan Rp Dengan melihat frekuensi dari gambar 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian masyarakat Toraja perantauan di kota Surabaya memiliki pendapatan yang tergolong cukup tinggi. c. Deskripsi Responden Berdasarkan Gambar. Frekuensi responden berdasarkan pekerjaan

4 Dana Dana Upacara Adat Pemahaman Perencanaan Keuangan Dana Upacara Adat FINESTA Vol.,., (04) Tabel. Hubungan antara Pemahaman Perencanaan Keuangan dengan Faktor Demografi Tabel. Hubungan antara Perencanaan Perencanaan Dana Upacara Adat dengan Faktor Demografi (lanjutan) Pernyataan 4 Berdasarkan tabel dapat dijelaskan analisa Chi-Square diperoleh hasil signifikan (= 0,05) dan (= 0,004) lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman perencanaan keuangan dengan pernyataan dari tahun ke tahun nilai uang terus menurun, dan pernyataan kebutuhan dimasa depan tidak dapat dipastikan dari sekarang Dari tahun ke tahun nilai uang terus menurun 0,9 0,640 0,05 0,565 0,46 Kebutuhan di masa depan tidak dapat dipastikan dari sekarang 0,787 0,99 0,004 0,08 0,78 Kebutuhan di masa depan semakin meningkat 0,777 0,87 0,0 0,99 0,859 Kebutuhan di masa depan seharusnya membutuhkan perencanaan keuangan 0,406 0,64 0,47 0,608 0,84 Tabel. Hubungan antara Perencanaan Perencanaan Dana Upacara Adat dengan Faktor Demografi Rambu Solok mutlak harus dilakukan Rambu Tuka mutlak harus dilakukan Mangrara Banua mutlak harus dilakukan harus dilakukan berapapun biayanya memerlukan dana yang besar akan meminjam uang, jika dana untuk upacara adat tidak mencukupi Besarnya dana upacara adat selayaknya disesuaikan dengan kemampuan keuangan setiap keluarga Penyelenggaraan upacara adat bersifat mengikat dan wajib dilakukan secara turun temurun 0, 0,46 0,58 0,887 0,00 0,7 0, 0,46 0,596 0,8 0,550 0,486 0,85 0,56 0, ,6 0,5 0,859 0,77 0,885 0,00 0,885 0,96 0,76 0,607 0,700 0,0 0,55 0,656 0,89 0,6 0,596 0,554 0,885 0,66 0,048 0,596 0,78 0,0 9 0 Jika saya tidak mengadakan upacara adat, sesuatu yang buruk akan terjadi pada saya dan keluarga Pemberian dalam bentuk kerbau/ babi/ uang terkandung harapan kelak keluarga pemberi dapatmenerima dalam jumlah yang sama (ma'pa'indan) Pemberian dalam bentuk kerbau/ babi/uang selayaknya bersifat sukarela tanpa adanya harapan untuk mengembalikan dalam jumlah yang sama kepada keluarga pemberi 0,40 0,587 0,488 0,85 0,45 0,8 0,58 0,69 0,88 0, ,8 0,000 0,794 0,4 Berdasarkan tabel. dapat dijelaskan analisa Chi-Square diperoleh hasil signifikan (= 0,00) dan (= 0,000) lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara perencanaan dana upacara adat dengan jenis kelamin. Respondenlaki-laki cenderung lebih menyadari upacara adat memerlukan dana yang besar, dan responden yang bekerja sebagai negeri sipil cenderung lebih menyadari pemberian dalam bentuk kerbau/ babi/uang selayaknya bersifat sukarela tanpa adanya harapan untuk mengembalikan dalam jumlah yang sama kepada keluarga pemberi. Tabel Hubungan antara Perencanaan Dana dengan Faktor Demografi 4 5 menganggap pendidikan tinggi bagi anak merupakan hal penting wajib mengirimkan anak ke perguruan tinggi mempersiapkan dana pendidikan anak dalam jumlah yang cukup mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini mendanai kuliah anak dengan tabungan yang sudah dipersiapkan 0,57 0,48 0,0 0,998 0,99 0,40 0,09 0,5 0,954 0,76 0,979 0,6 0,4 0,998 0,68 0,00 0,58 0,48 0,87 0,458 0,057 0, 0,9 0,757 0,6

5 Dana Pensiun FINESTA Vol.,., (04) Berdasarkan tabel dapat diketahui berdasarkan analisa Chi-Square diperoleh hasil signifikan (=0,00) lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara perencanaan dana pendidikan dengan variabel umur. Responden pada umur dewasa cenderung lebih mempersiapkan dana pendidikan anak sejak dini. Tabel.4 Hubungan antara Perencanaan Dana Pensiun dengan Faktor Demografi memerlukan biaya dalam jumlah yang besar di masa tua mempersiapkan dana pensiun sejak dini harus menabung dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan saya di masa tua 0, 0,5 0,99 0,86 0, 0,479 0,89 0,56 0,408 0,55 0,9 0,64 0,94 0,975 0,44 Berdasarkan tabel. 4 dapat diketahui bahwa berdasarkan Chi- Square, semua nilai signifikan lebih besar dari (α = 0,05), sehingga perencanaan dana pensiun tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan semua faktor demografi yaitu umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hipotesa yang menyatakan terdapat hubungan antara faktor demografi dengan perencanaan dana upacara adat dan dana pendidikan pada masyarakat Toraja perantauan, secara signifikan diterima : Pemahaman perencanaan keuangan memiliki hubungan yang signifikan dengan faktor demografi yaitu pekerjaan. Kelompok responden dengan pekerjaan pegawai negeri sipil cenderung lebih memahami tentang pemahaman perencanaan keuangan. Perencanaan keuangan masyarakat Toraja perantauan di kota Surabaya, yaitu perencanaan dana pendidikan berhubungan signifikan terhadap faktor demografi yaitu umur. Bagi kelompok responden umur dewasa dengan status sudah menikah dan memiliki anak, tentu memiliki pengalaman yang lebih banyak sehingga cenderung lebih menyadari pentingnya perencanaan dana pendidikan anak, serta wajib membiayai pendidikan anaknya sampai jenjang S. Perencanaan keuangan masyarakat Toraja perantauan di kota Surabaya, yaitu perencanaan dana upacara adat berhubungan signifikan terhadap faktor demografi yaitu jenis kelamin dan pekerjaan. Dari sisi jenis kelamin, kelompok responden laki-laki sebagai kepala keluarga, yang bekerja mencari nafkah dan membiayai kebutuhan hidup keluarga cenderung lebih menyadari bahwa upacara adat sangat penting, sehingga membutuhkan sebuah perencanaan dana upacara adat. Dari sisi pekerjaan, kelompok responden yang bekerja sebagai pegawai negeri dan pegawai swasta cenderung lebih menyadari tentang perencanaan dana upacara adat, karena kedua kelompok pekerjaan tersebut yang cenderung lebih menghargai pentingnya status sosial dalam masyarakat. Sehingga kelompok responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil dan pegawai swasta lebih cenderung menilai bahwa upacara adat merupakan hal yang penting. Perencanaan keuangan masyarakat Toraja perantauan di kota Surabaya, yaitu perencanaan dana pensiun tidak memiliki hubungan signifikan dengan seluruh variabel demografi yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Hal ini disebabkan, masyarakat Toraja perantauan di kota Surabaya cenderung lebih mengutamakan upacara adat dibandingkan perencanaan dana yang lain. Selain itu, responden dengan pekerjaan pegawai negeri sipil cenderung mengandal dana pensiun yang akan didapat dari pemerintah. DAFTAR PUSTAKA Akbar, A. (007). Cara Kaya dengan Investasi. Jakarta: Rabka Publisher. A.Hirt, S. B. (00). Manfaat Perencanaan Keuangan. Jakarta: Gramedia, Pengembang/API. Anggraini. (00). Analisis Korespondensi Hubungan Antara Kondisi Sekolah, Tenaga Pengajar dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Sekolah. Board Financial Planning Standards. (007). Fundamental of financial planning. Jakarta: CFP. Bokko', J. (0, Oktober ). Cara Masyarakat Toraja Menyimpan Aset. (C. M. Pongtuluran, Interviewer). Connolly, J. (005, sep 5). Building An Income Plan Requires The Right Financial Tools. Hira, T. K. (006). A workplace and gender-related perspective on financial. Kompas, (0, Desember 0). Desember, Pesta dan Cinta. mber.pesta.dan.cinta. Kompas, (04, September ). Nilai Tambah dari Seorang Perantau. Kotler & Keller (009). Hubungan Faktor Demografis dengan Karakteristik Keuangan Dalam Diri Seseorang. Linawati, N. (04). Perilaku Simpan Pinjam Masyarakat Ambon. Madjid, A. A. (0, April 7). Retrieved September 8, 0.

6 FINESTA Vol.,., (04) Mantong, J. (04, Januari 6). Tradisi saling membantu dalam pelaksanaan upacara adat dianggap sebagai hutang. (C. M. Pongtuluran, Interviewer). Pala'langan, R. W. (04, April 0). Karakteristik Masyarakat Toraja. (C. M. Pongtuluran, Interviewer) Prayitno, W. (009, September 6). cerdas.com/009/09/6/mengenal-lebih-dekat-denganperencanaan-keuangan/. Retrieved Agustus 0, 0. Pramesti, W. (00). Analisis Korespondensi untuk Mengetahui Keterkaitan Tidak Pidana denga Usia,, Tingkat,, dan Alasan Tindak Pidana. Sangka', A. (04, Januari 4). Motivasi Orang Toraja yang Merantau. (C. M. Pongtuluran, Interviewer). Sangka', A. (04, April 4). Perencanaan Dana Upacara Adat. (C. M. Pongtuluran, Interviewer). Sangka', A. (04, Mei 4). Penyebaran Kota Tempat Masyarakat Toraja Merantau. (C. M. Pongtuluran, Interviewer). Sarira, Y. (996). Rambu Solo dan persepsi orang kristen tentang rambu Solo cet.. Rantepao, Toraja: Pusbang Gereja Toraja. Senduk, S. (999). Mempersiapkan Dana Anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI. Senduk, S. (008). Mengatur Pengeluaran secara bijak. Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Kompas Gramedia. Senduk, S. (000). Mengelola Keuangan Keluarga. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sumbung, D. S. (0, Juli 8). Masyarakat Toraja menjunjung tinggi nilai kekeluargaan"misa' kada dipotuo, pantan kada dipomate". (C. M. Pongtuluran, Interviewer). Tsai, Y. T. (006). Study of the Financial Planning Behaviors of Chinese Senior Citizens. Journal of American Academy of Business, Cambridge, 7-77.

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masa pensiun merupakan masa ketika seseorang seharusnya bisa menikmati apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang menginginkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipergunakan sebagai acuan adalah dengan menggunakan penelitian terdahulu. 1. Vincentius Andrew dan Nanik Linawati (2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipergunakan sebagai acuan adalah dengan menggunakan penelitian terdahulu. 1. Vincentius Andrew dan Nanik Linawati (2014) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dilaksanakan dengan landasan teori yang akan dipergunakan untuk mendukung teori yang akan diajukan. Salah satu landasan yang dapat dipergunakan

Lebih terperinci

Jenis Investasi Berdasarkan Profil Risiko

Jenis Investasi Berdasarkan Profil Risiko FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 47-52 47 Berdasarkan Herwono Indra Saputra dan Njo Anastasia Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut (Robb dan Woodyard, 2011) best practice financial behavior

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut (Robb dan Woodyard, 2011) best practice financial behavior BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Best Practice Behavior Menurut (Robb dan Woodyard, 2011) best practice financial behavior diidentifikasi dengan maksud memilih praktek-praktek yang paling

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI 1. Alwin Tentrem Naluri 2. Ketut Prasetyo S1 Pendidikan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut (Woodyard, 2011) best practice financial behavior diidentifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut (Woodyard, 2011) best practice financial behavior diidentifikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Best Practice Behavior Menurut (Woodyard, 2011) best practice financial behavior diidentifikasi dengan maksud memilih praktek-praktek yang paling dekat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Seseorang akan berusaha memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Seseorang akan berusaha memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang memiliki kebutuhan yang semakin meningkat dan bervariasi. Uang yang sebagai alat transaksi atau pembayaran merupakan hal terpenting untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian nasional tidak akan mudah tergoyahkan atau terimbas dari krisis keuangan dunia jika masyarakat memahami sistem keuangan (Kompas, 21 Oktober 2008). Banyaknya

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Aset

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Aset FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 7-11 7 Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Alvina Setiawan Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENGGUNA MOBILE BANKING DI INDONESIA

KARAKTERISTIK PENGGUNA MOBILE BANKING DI INDONESIA TESIS KARAKTERISTIK PENGGUNA MOBILE BANKING DI INDONESIA Disusun oleh : Wiryani NPM : 105001491 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2015 ii iii iv KATA

Lebih terperinci

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) Geo Image 4 (1) (2015) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFI DAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP REMITANSI PEDAGANG WARUNG MAKAN

Lebih terperinci

Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Keuangan

Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Keuangan FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 36-40 36 Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Benny Sutjipto Program Manajemen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi.

BAB II LANDASAN TEORI. topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi. 1. Al

Lebih terperinci

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013)

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 64-70 64 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK GUNAWAN SISWANTORO UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG DIINGINKAN DI MASA DEPAN Ella S. Jati Sasmito Program Manajemen Keuangan, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Financial Literacy 2.1.1.1 Pengertian Financial Literacy Perkembangan industri jasa keuangan semakin meningkat dan semakin kompleks sehingga mengubah kondisi

Lebih terperinci

KOMPOSISI UMUR PENDUDUK: MUNCULNYA BONUS DEMOGRAFI DAN PENDUDUK MENUA

KOMPOSISI UMUR PENDUDUK: MUNCULNYA BONUS DEMOGRAFI DAN PENDUDUK MENUA KOMPOSISI UMUR PENDUDUK: MUNCULNYA BONUS DEMOGRAFI DAN PENDUDUK MENUA (Diterjemahkan dari Salim, E dkk 2015, Population Dynamics and Sustainable Development in Indonesia, UNFPA Indonesia, Jakarta) Jumlah

Lebih terperinci

Pengaruh Financial Literacy dan Faktor Sosiodemografi Terhadap Perilaku Konsumtif

Pengaruh Financial Literacy dan Faktor Sosiodemografi Terhadap Perilaku Konsumtif FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 58-62 58 Pengaruh Financial Literacy dan Faktor Sosiodemografi Terhadap Perilaku Konsumtif Felicia Claresta Harli, Nanik Linawati, Gesti Memarista Program Manajemen Keuangan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: faktor demografi, literasi keuangan, mahasiswa, analisis deskriptif, analisis chi square. vii. Universitas Kristen Marantha

ABSTRAK. Kata kunci: faktor demografi, literasi keuangan, mahasiswa, analisis deskriptif, analisis chi square. vii. Universitas Kristen Marantha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat literasi keuangan dan pengaruh faktor demografi terhadap literasi keuangan mahasiswa program studi manajemen konsentrasi keuangan Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Setiap orang memiliki tujuan-tujuan keuangan seperti untuk

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Setiap orang memiliki tujuan-tujuan keuangan seperti untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan keuangan menjadi suatu topik penelitian yang sering dilakukan dikarenakan pada zaman modern dan berkembang ini banyak manusia memiliki banyak kebutuhan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Rumah Makan Waroeng Steak & Shake 4.1.1 Sejarah Rumah Makan Waroeng Steak and Shake Rumah Makan Waroeng Steak & Shake didirikan oleh pasangan suami-istri

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN SUAMI PADA PROGRAM KB VASEKTOMI DI WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN SUAMI PADA PROGRAM KB VASEKTOMI DI WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN SUAMI PADA PROGRAM KB VASEKTOMI DI WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR Yuniarti 1, Rusmilawaty 2, Zakiah 3 1, 2, 3 Poltekkes Kemenkes Jurusan Kebidanan Email:

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study

Manulife Investor Sentiment Index Study Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2016 Indonesia Februari 2017 1 Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) 6 Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian tersebut berkaitan dengan literasi keuangan, efikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian tersebut berkaitan dengan literasi keuangan, efikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelum adanya penelitian ini, penelitian tersebut berkaitan dengan literasi keuangan, efikasi keuangan

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 91-95 91 Perencanaan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi Margaret Anelinda Soro Program Manajemen, Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VI KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI 6.1. Karekteristik Umum Responden Konsumen yang berkunjung ke Restoran Mira Sari memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Lebih terperinci

Pengaruh Literasi Keuangan dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya

Pengaruh Literasi Keuangan dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print) D-12 Pengaruh Literasi dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya Oktavianti, V., Hakim,

Lebih terperinci

SKRIPSI DARMAN NABABAN

SKRIPSI DARMAN NABABAN SKRIPSI ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BERHAVIOR MAHASISWA STRATA I FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH: DARMAN NABABAN 080502177 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini merupakan penelitian terdahulu yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini. 2.2.1

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen Data 1. Uji Validitas a. Kemampuan terhadap literasi keuangan syariah berdasar kemampuan bertindak (Financial Behaviour) Data mengenai kemampuan literasi

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 98-102 98 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA Aditya Pratama Program Manajemen, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya dalam meningkatkan kesejahteraan keuangan individu, keluarga dan masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan. perilaku keuangan

Lebih terperinci

Analisa Perbedaan Motivasi, Persepsi, dan Kinerja Mahasiswa Konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance

Analisa Perbedaan Motivasi, Persepsi, dan Kinerja Mahasiswa Konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 85-90 85 Analisa Perbedaan Motivasi, Persepsi, dan Kinerja Mahasiswa Konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance Yoe Filbert A, Njo Anastasia Program Studi Manajemen,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Df Alpha 5%

LAMPIRAN. Df Alpha 5% LAMPIRAN Tabel r (TWO-TAILED TEST) Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% 1 0.997 26 0.374 51 0.271 76 0.223 2 0.95 27 0.367 52 0.268 77 0.221 3 0.878 28 0.361 53 0.266 78 0.22 4 0.811 29 0.355

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tujuan hidup masing-masing yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tujuan hidup masing-masing yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap individu mempunyai tujuan hidup masing-masing yang ingin dicapai. Semua aktivitas dan keputusan kehidupan tidak lagi semata-mata ditujukan hanya untuk

Lebih terperinci

ANALISA HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI, PROFIL RISIKO, DAN KEPUTUSAN INVESTOR DALAM ALOKASI ASET

ANALISA HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI, PROFIL RISIKO, DAN KEPUTUSAN INVESTOR DALAM ALOKASI ASET FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 73 78 73 ANALISA HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI, PROFIL RISIKO, DAN KEPUTUSAN INVESTOR DALAM ALOKASI ASET Rizaldy Tallo, Nanik Linawati, Gesti Memarista Program Manajemen, Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenawi, dan Kecamatan Karangpandan di Kabupaten Karanganyar. Pemilihan. menikah, dan sukarela dalam mengikuti penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Jenawi, dan Kecamatan Karangpandan di Kabupaten Karanganyar. Pemilihan. menikah, dan sukarela dalam mengikuti penelitian. 24 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Lokasi Penelitian Pengambilan data dilakukan pada Juni-Agustus 2014 di empat kecamatan, yaitu Kecematan Gondangrejo, Kecamatan Jaten, Kecamatan Jenawi, dan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Analisis BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN 4.1.1 Karakteristik Demografi Online Investor Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini ditulis dengan tujuan meneliti peran literasi keuangan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini ditulis dengan tujuan meneliti peran literasi keuangan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu diantaranya sebagai berikut : 1. Lusardi (2008) Penelitian ini ditulis dengan tujuan meneliti

Lebih terperinci

Analisa Faktor yang Berhubungan dengan Pertimbangan Cost and Benefit Kartu Kredit

Analisa Faktor yang Berhubungan dengan Pertimbangan Cost and Benefit Kartu Kredit FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 79-84 79 Analisa Faktor yang Berhubungan dengan Pertimbangan and Benefit Kartu Kredit Marselina Gunawan, Nanik Linawati Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara actual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan, khususnya mempelajari bagaimana

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study

Manulife Investor Sentiment Index Study Manulife Investor Sentiment Index Study Q3 2013 Indonesia Nelly Husnayati Vice President Director-Chief Agency, Employee Benefits, and Shariah Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia 14 November 2013

Lebih terperinci

BAB III ANALISISI PERENCANAAN KAWASAN PRIORITAS

BAB III ANALISISI PERENCANAAN KAWASAN PRIORITAS BAB III ANALISISI PERENCANAAN KAWASAN PRIORITAS 3.1 Analisis Keterkaitan Ruang Perencanaan Dengan Hinterland KAB/KOTA 3.1.1 Analisis Struktur Penduduk 3.1.1.1 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut

Lebih terperinci

OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI

OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 30-35 30 OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI Michael Tryanto Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG Ni Nyoman Dewi Supariani 1 Abstract. The utilization of oral health services

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH USIA, JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT LITERASI KEUANGAN (STUDI KASUS KONSUMEN CV.

ANALISIS PENGARUH USIA, JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT LITERASI KEUANGAN (STUDI KASUS KONSUMEN CV. 1 ANALISIS PENGARUH USIA, JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN TERHADAP TINGKAT LITERASI KEUANGAN (STUDI KASUS KONSUMEN CV. SEJAHTERA ABADI Erwin 1, Idham Cholid 2, Usniawati Kristin 3 Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia tua merupakan waktu bagi seseorang untuk bersantai dan menikmati sisa kehidupannya, tetapi tidak di sebagian besar negara berkembang seperti di Indonesia. Mereka

Lebih terperinci

BAB V TINGKAT KETAHANAN PANGAN RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG

BAB V TINGKAT KETAHANAN PANGAN RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG BAB V TINGKAT KETAHANAN PANGAN RUMAHTANGGA KOMUNITAS JEMBATAN SERONG Pada bab ini, dijabarkan beberapa hal yang terkait dengan tingkat ketahanan pangan, antara lain: tingkat ketahanan pangan rumahtangga

Lebih terperinci

KECINTAAN TERHADAP UANG (THE LOVE OF MONEY) MAHASISWA PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

KECINTAAN TERHADAP UANG (THE LOVE OF MONEY) MAHASISWA PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA TESIS KECINTAAN TERHADAP UANG (THE LOVE OF MONEY) MAHASISWA PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DAMSI ARPHAN PARENDEN No. Mhs: 105001422/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMEN PROGRAM PASCA

Lebih terperinci

ABSTRAK. merencanakan niat beli. Niat beli konsumen akan tumbuh jika konsumen sudah mengetahui

ABSTRAK. merencanakan niat beli. Niat beli konsumen akan tumbuh jika konsumen sudah mengetahui ABSTRAK Salah satu proses keputusan pembelian yang dilakukan konsumen adalah dengan merencanakan niat beli. Niat beli konsumen akan tumbuh jika konsumen sudah mengetahui citra merek dari suatu produk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki aneka ragam budaya. Budaya pada dasarnya tidak bisa ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan individu yang ada dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang yang terlibat dalam bidang pemasaran menjadi ujung tombak dalam berhadapan langsung dengan konsumen, baik dalam usaha menawarkan barang yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu upaya untuk mencapai pertumbuhan kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan kegiatan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 86-91 86 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA Davina Agustin Wijaya Program Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen

Lebih terperinci

Optimalisasi Aset Dan Arus Kas Bapak Gilbert Dalam Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga

Optimalisasi Aset Dan Arus Kas Bapak Gilbert Dalam Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 47-51 47 Optimalisasi Aset Dan Arus Kas Bapak Gilbert Dalam Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga Marryquest Beatrice Edison Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

BAB V TINGKAT KEINGINAN PINDAH PENDUDUK DI DAERAH RENTAN BAHAYA LONGSOR

BAB V TINGKAT KEINGINAN PINDAH PENDUDUK DI DAERAH RENTAN BAHAYA LONGSOR BAB V TINGKAT KEINGINAN PINDAH PENDUDUK DI DAERAH RENTAN BAHAYA LONGSOR 5.1 Tingkat Keinginan Pindah Penduduk di Daerah Longsor Pola keinginan pindah penduduk dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Deskripsi Umum tentang Desa Kepudibener 1. Letak Geografis Desa Kepudibener merupakan satu desa yang

Lebih terperinci

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 62 BAB V TERPAAN TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA 5.1 Terpaan Tayangan Jika Aku Menjadi Berdasarkan hasil full enumeration survey, diketahui sebanyak 113 (49,6 persen)

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDUAL (ECONOMIC PERSPECTIVE) TERHADAP KINERJA BISNIS PADA UMKM DI SURABAYA PADA SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDUAL (ECONOMIC PERSPECTIVE) TERHADAP KINERJA BISNIS PADA UMKM DI SURABAYA PADA SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDUAL (ECONOMIC PERSPECTIVE) TERHADAP KINERJA BISNIS PADA UMKM DI SURABAYA PADA SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN Christian Mulydi Program Manajemen, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda. Dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda. Dalam bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Umumnya tujuan hidupnya adalah mencapai kebahagiaan dan kesuksesan, namun untuk mencapainya setiap individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan sebagai peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 10-19 tahun. Remaja juga identik dengan dimulainya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Cude, B. J, Lawrence (2006), melakukan penelitian dengan judul College

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Cude, B. J, Lawrence (2006), melakukan penelitian dengan judul College BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

Bab 4 Analisis Data. Dari data yang didapat, nasabah yang menjadi responden berusia mulai dari 16

Bab 4 Analisis Data. Dari data yang didapat, nasabah yang menjadi responden berusia mulai dari 16 Bab Analisis Data Setelah kuesioner dibagikan dan diperoleh data dari penelitian di lapangan, kemudian dilakukan perhitungan dari data tersebut. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu antara lain :

Lebih terperinci

GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA. Abstrak.

GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA.   Abstrak. GAMBARAN STRES DAN STRATEGI KOPING IBU BEKERJA YANG MEMILIKI ANAK DIASUH ASISTEN RUMAH TANGGA Rachel Satyawati Yusuf 1, Novy Helena Catharina Daulima 2 1. Program Studi Sarjana Fakultas Ilmu Keperawatan,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 58 BAB 6 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Pada bagian ini peneliti memaparkan mengenai kesimpulan yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian berdasarkan analisis data yang telah dilakukan; diskusi

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN Karakteristik umum responden beras organik SAE diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga

Lebih terperinci

Highlights May Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 1,250 20,000. kabupaten. provinsi di wilayah timur Indonesia

Highlights May Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 1,250 20,000. kabupaten. provinsi di wilayah timur Indonesia Highlights May 2017 Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 93 kabupaten 4 provinsi di wilayah timur Indonesia Jawa Timur Populasi: 38.8 juta Responden: 6,873 Wilcah: 447 desa Selatan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 92-97 92 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI Pada perencanaan keuangan Bapak Benny Alberth dapat

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian

BAB III PENYAJIAN DATA. A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBJEK, OBJEK, DAN LOKASI PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah responden yang memberikan jawaban melalui angket. Adapun yang menjadi responden

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 15 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Sebanyak 125 mahasiswa STIS yang menjadi responden penelitian, 40 (32.00%) di antaranya laki-laki dan 85 (68.00%) lainnya perempuan. Rasio mahasiswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tidak hanya penting untuk perusahaan saja, tetapi pengetahuan akan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tidak hanya penting untuk perusahaan saja, tetapi pengetahuan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan keuangan pribadi (perencanaan dan pengendalian keuangan) merupakan salah satu bentuk aplikasi dari manajemen keuangan. Manajemen keuangan tidak

Lebih terperinci

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN

SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN 55 SIKAP PETANI TERHADAP KONVERSI LAHAN PERTANIAN terhadap konversi lahan adalah penilaian positif atau negatif yang diberikan oleh petani terhadap adanya konversi lahan pertanian yang ada di Desa Cihideung

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL BAB 4 HASIL DAN ANALISIS HASIL Pada bab berikut ini akan dibahas mengenai hasil yang didapatkan setelah melakukan pengumpulan data dan analisis dari hasil. Dalam sub bab ini akan dijabarkan terlebih dahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan yang kemudian digunakan untuk kebutuhan hidupnya. Misalnya digunakan untuk membeli makanan, minuman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan sampai hari ini. Terdapat pertentangan antara kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan sampai hari ini. Terdapat pertentangan antara kekayaan alam yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kemiskinan merupakan tantangan terbesar bagi bangsa Indonesia yang belum terselesaikan sampai hari ini. Terdapat pertentangan antara kekayaan alam yang nyata ada di

Lebih terperinci

HUBUNGAN LATAR BELAKANG BISNIS KELUARGA DENGAN KINERJA BISNIS ASPEK PEMASARAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

HUBUNGAN LATAR BELAKANG BISNIS KELUARGA DENGAN KINERJA BISNIS ASPEK PEMASARAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA HUBUNGAN LATAR BELAKANG BISNIS KELUARGA DENGAN KINERJA BISNIS ASPEK PEMASARAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA Agustinus Aldo Setiono dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN DEPRESI PADA MAHASISWA SISTEM PERKULIAHAN TRADISIONAL DENGAN SISTEM PERKULIAHAN TERINTEGRASI Sarah Damayanti R.P. Marbun 1, Titis Hadiati 2, Widodo Sarjana 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 58-63 58 Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana Chelsea Octavia Tantono Program Manajemen Keuangan, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung The Relation Of Socially With Friends Againts Act Of Smoking Elementary School Students In District Panjang Bandar Lampung Firdaus, E.D., Larasati, TA., Zuraida, R., Sukohar, A. Medical Faculty of Lampung

Lebih terperinci

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh masyarakat Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh masyarakat Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dan signifikan kearah yang lebih baik. Pada akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association of South East

Lebih terperinci

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK

ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK ANALISIS PENGALAMAN KERJA TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D-IV BIDAN PENDIDIK Vitrianingsih 1, Sitti Khadijah 2 Program Studi D-IV Bidan Pendidik, Universitas Respati

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 2. Pengetahuan keuangan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap. perencanaan keuangan keluarga di Surabaya

BAB V PENUTUP. 2. Pengetahuan keuangan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap. perencanaan keuangan keluarga di Surabaya 61 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diketahui kesimpulan dari penelitian ini bahwa: 1. Pendapatan tidak berpengaruh terhadap perencanaan keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen. perlu dilakukan pemantauan kebutuhan dan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen. perlu dilakukan pemantauan kebutuhan dan keinginan konsumen. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mengahadapi persaingan yang semakin ketat perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen perlu dilakukan pemantauan

Lebih terperinci

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013 ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : SERLI NIM. 111021024 FAKULTAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada bab ini akan menjelaskan penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengetahuan keuangan, sikap keuangan dan tingkat pendidikan, yaitu : 2.1.1 Muhammad

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sebelum penelitian ini, belum banyak peneliti yang meneliti tentang literasi keuangan. Ada beberapa penelitian tentang literasi keuangan, antara lain :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan datang (Setiawan, 2016). Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh. tabungan emas dan lain-lain (banyumaskab.bps.go.id).

BAB I PENDAHULUAN. akan datang (Setiawan, 2016). Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh. tabungan emas dan lain-lain (banyumaskab.bps.go.id). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan pengorbanan yang dilakukan pada saat sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang (Setiawan,

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA HASIL. Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase.

BAB 4 ANALISA HASIL. Tabel 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase. BAB 4 ANALISA HASIL 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek penelitian pada penelitian ini adalah karyawan PT Binayasa Putra Batara. Sampel terdiri dari pria ataupun wanita, berpendidikan minimal SMA,

Lebih terperinci

Budi Setiawan 1 Suharmiati 2. STIE Kesatuan Bogor 1 STIE Kesatuan Bogor 2

Budi Setiawan 1 Suharmiati 2. STIE Kesatuan Bogor 1   STIE Kesatuan Bogor 2 PREFERENSI MASYARAKAT KOTA BOGOR TERHADAP ATRIBUT- ATRIBUT PERBANKAN SYARIAH SEBAGAI LANDASAN EMPIRIS STRATEGI PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA Budi Setiawan 1 Suharmiati 2 STIE Kesatuan Bogor

Lebih terperinci

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI Retno Palupi Yonni STIKes Surya Mitra Husada Kediri e-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini, untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI AKUNTANSI TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BEBERAPA MOTIVASI MASYARAKAT TORAJA MEMOTONG TERNAK KERBAU PADA ACARA ADAT (RAMBU SOLO DAN RAMBU TUKA ) ABSTRACT.

BEBERAPA MOTIVASI MASYARAKAT TORAJA MEMOTONG TERNAK KERBAU PADA ACARA ADAT (RAMBU SOLO DAN RAMBU TUKA )   ABSTRACT. Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan 1(1): 44-, 13 ISSN. 3-73 BEBERAPA MOTIVASI MASYARAKAT TORAJA MEMOTONG TERNAK KERBAU PADA ACARA ADAT (RAMBU SOLO DAN RAMBU TUKA ) Sitti Nurani Sirajuddin 1., S. Baba

Lebih terperinci