Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana"

Transkripsi

1 FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana Chelsea Octavia Tantono Program Manajemen Keuangan, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya Pada kondisi keuangan Bapak Tonny Surya Lesmono, dapat dilihat bahwa aset lancar dan disposable income yang dimiliki oleh Keluarga Bapak Tonny Surya Lesmono tergolong cukup dan kendala yang dihadapi adalah pengalokasian aset lancar dan disposable income yang belum optimal. Perencanaan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai tujuantujuan keuangan yang ingin dicapai. Tujuan tujuan yang ingin dicapai oleh klien yaitu kebutuhan dana darurat, dana pendidikan anak klien, dana pensiun, dan juga evaluasi terhadap asuransi yang telah dimiliki klien. Diharapkan dengan adanya perencanaan keuangan ini tujuan tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik dan tepat waktu serta pengalokasian aset lancar dan disposable income klien menjadi lebih optimal. Dengan kondisi keuangan yang ada berupa arus kas yang positif dan adanya aset serta disposable income yang cukup akan membantu keluarga Bapak Tonny Surya Lesmono dalam mencapai tujuan-tujuan keuangannya. Kata kunci Perencanaan Keuangan, Evaluasi Asuransi, Reksa Dana, Tabungan. Mr. Tonny Surya Lesmono s financial condition, it can be seen that the assets and disposable income owned by client can be considered as being moderate assets and the problems faced is the allocation of assets and disposable income has not been optimal. The purpose of this financial planning was to help client in achieving financial goals in his life. The goals client wanted to achieve were the emergency fund, education fund for his child, pension fund, and the evaluation of his insurance. Hopefully, by doing this financial planning, it will help client to achieve all of the financial goals in a good way and on time. Client expected that the allocation of his assets and disposable income can be allocated in an optimal way. By the current condition, positive cash flow and enough disposable income will help client to achieve all of his financial goals. Keywords Financial Planning, Insurance Evaluation, Mutual Fund, Saving Account. 1. PENDAHULUAN ada saat ini, banyak sekali keluarga yang merasa bahwa Pmereka telah mempunyai penghasilan yang cukup untuk kehidupan dan pencapaian tujuan hidup mereka hingga masa tua. Kebanyakan dari mereka menempatkan dana mereka pada deposito dan tabungan. Keluarga keluarga tersebut belum menyadari bahwa setiap tahunnya uang mereka akan tergerus oleh inflasi. Inflasi akan mengakibatkan uang yang seharusnya cukup, menjadi tidak cukup atau bahkan defisit. Sebagian besar dari keluarga tersebut menyadari kesalahannya ketika hampir tidak tersedia cukup waktu lagi untuk memindahkan uang mereka kepada alat investasi keuangan yang lebih menguntungkan. Oleh karena itu perencanaan keuangan yang baik dan benar sangat diperlukan oleh keluarga keluarga tersebut untuk membantu merencanakan, mengelola dan mencapai tujuan tujuan keluarga tersebut. Perencanaan keuangan juga diperlukan oleh mereka yang telah memiliki penghasilan dan aset yang besar. Penghasilan dan aset yang besar jika dikelola tidak dengan perencanaan keuangan yang baik juga akan habis dan tidak mencukupi untuk memenuhi tujuan tujuan keluarga di masa depan. Bapak Tonny Surya Lesmono dan Ibu Eline Setiowati adalah sepasang suami istri yang baru saja menikah pada awal Januari Bapak Tonny Surya Lesmono lahir pada tanggal 20 Juni 1982 di Surabaya dan Ibu Eline Setiowati lahir pada tanggal 18 Maret 1984 di Madiun. Saat ini Ibu Eline Setiowati sedang mengandung 6 bulan. Bapak Tonny tidak perlu menyiapkan dana untuk biaya kelahiran buah hatinya karena segala biaya kelahiran akan ditanggung oleh rumah sakit tempat bapak Tonny bekerja. Ibu Eline Setiowati bekerja sebagai seorang guru di sebuah sekolah swasta dan Bapak Tonny bekerja sebagai tenaga psikolog di sebuah rumah sakit swasta di Surabaya. Menurut kuisioner Trimegah yang telah dilengkapi oleh bapak Tonny Surya Lesmono, dapat diketahui bahwa bapak Tonny Surya Lesmono memiliki profil risiko yang tergolong tipe investor agresif yaitu investor yang mengutamakan pada hasil yang tinggi atas investasi yang dilakukan, dengan kesiapan menerima fluktuasi yang akan timbul. Kesiapan menerima risiko ini didukung oleh pola investasinya yang berorientasi jangka panjang. 2. TEORI PENUNJANG Perencanaan keuangan adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana, yang termasuk tujuan hidup adalah membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak atau merencanakan pensiun. (FPSB, 2007, p.9). Menurut FPSB (2007) Perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 1. Perencanaan keuangan menyeluruh (comprehensive financial planning) 2. Perencanaan keuangan akan kebutuhan khusus atau tertentu (special need planning) Seorang perencana keuangan harus mempunyai pendidikan, pengalaman, pengetahuan yang dalam serta mempunyai suatu sertifikasi, dan bekerja secara penuh etika. Perencanaan keuangan memiliki tugas untuk merancang suatu strategi yang sesuai dengan karakter nasabah dengan tujuan untuk mencapai tujuan tujuan keuangan nasabah. Menurut FPSB (2007), investasi dapat diartikan sebagai kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan/atau peningkatan nilai investasi (p.22). Tujuan dari sebuah investasi yang umum adalah berusaha memperoleh keuntungan sebesar mungkin dalam batas toleransi yang wajar dengan tetap konsisten terhadap tujuan awal investasi dan mempertimbangkan batas - batas penerimaan tingkat risiko. Menurut FPSB (2007), seorang

2 FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) investor sedikitnya harus memiliki satu dari ketiga objektif dasar seperti: 1. Pendapatan (income) Seorang investor yang menitik beratkan orientasinya pada pendapatan (income) akan sangat memperhatikan tingkat income sekarang terhadap kebutuhan modalnya. 2. Pertumbuhan modal (capital growth) Seorang investor dengan orientasi pertumbuhan capital secara umum akan menetapkan jangka waktu pencapaian objektivitasnya relatif lebih panjang dan mengevaluasi pertumbuhan kapitalnya dari waktu ke waktu. 3. Mempertahankan modal (capital preservation) Investor yang lebih mempunyai objektivitas untuk mempertahankan kapitalnya akan mencari diversifikasi portofolio yang lebih banyak dalam upaya pengurangan risiko seminimal mungkin dengan tetap mempertahankan daya belinya (p. 46). Menurut FPSB (2007), investasi dapat digolongkan ke dalam dua jenis berdasarkan aset, yaitu: 1. Aset Nyata (Real Asset), aset yang dapat dilihat fisik dan wujudnya. Contoh aset ini adalah aset properti seperti tanah, gedung, rumah, atau logam mulia seperti emas, berlian dan perak. 2. Aset Keuangan (Financial Asset), merupakan klaim terhadap pihak tertentu seperti perusahaan. Klaim tersebut biasanya dinyatakan dalam bentuk sertifikat atau kertas berharga yang menunjukkan kepemilikan aset keuangan tersebut, seperti saham, obligasi, dan kredit bank. Sedangkan berdasarkan pemodal, investasi dapat digolongkan : 1. Investasi secara langsung, apabila pemodal membeli dan memiliki aset keuangan secara langsung. 2. Investasi secara tidak langsung, pemodal membeli kertas berharga yang menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan investasi, dimana selanjutnya perusahaan investasi tersebut membeli sekumpulan atau portofolio aset keuangan atas nama pemilik perusahaan investasi tersebut (p.25). FPSB (2007) membagi reksa dana berdasarkan fokus pilihan instrumen investasi, serta menyatakan keunggulan maupun risiko dalam reksa dana: - Reksa Dana Pasar Uang / RDPU (Money Market Funds) Reksa dana jenis ini menempatkan investasinya 100% pada efek pasar uang. Risiko yang dimiliki merupakan yang paling rendah dibandingkan dengan reksa dana lainnya sehingga cocok untuk investasi jangka pendek dan bagi investor yang tidak berani mengambil risiko. Efek pasar uang adalah efek hutang dengan jangka waktu kurang dari satu tahun, contohnya: deposito dan SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Kelebihan reksa dana ini yaitu sifatnya yang likuid dan merupakan tingkat risiko paling rendah. Kelemahannya yaitu potensi keuntungan yang terbatas. - Reksa Dana Pendapatan Tetap / RDPT (Fixed Income Funds) Reksa dana jenis ini melakukan investasi sekurang kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam obligasi seta instumen pasar uang. Potensi keuntungan yang diberikan RDPT biasanya tidak sebesar seperti pada reksa dana saham namun masih lebih baik daripada deposito berjangka, demikian pula potensi penurunan nilainya (p. 126). - Reksa Dana Saham / RDS (Equity Funds) Reksa dana jenis ini melakukan investasi sekurang kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam bentuk efek bersifat ekuitas/saham. RDS memiliki potensi pengembalian yang tinggi dan risiko yang tinggi pula, sehingga sangat cocok untuk para investor yang mengejar pertumbuhan nilai dana investasinya yang maksimal dalam jangka panjang. - Reksa Dana Campuran / RDC (Discretionary Funds) Reksa dana jenis ini melakukan investasi dalam pasar uang, efek yang bersifat ekuitas/saham dan efek bersifat utang/obligasi. Reksa dana ini lebih fleksibel sehingga dapat memberikan alternatif investasi yang sesuai dengan tipe investasi masing-masing investor (p. 127). 3. METODOLOGI PENELITIAN Proses perencanaan keuangan yang dirancang FPSB (2007, p.12) meliputi 6 langkah yang akan membantu klien untuk menemukan gambaran besar mengenai dimana dan bagaimana kondisi keuangan pribadinya. Dengan menggunakan keenam langkah proses ini, perencana dapat mengetahui profil risiko klien dan juga tujuan keuangan klien. Proses perencanaan keuangan dapat dilihat dalam gambar ini : Mengidentifikasi Hubungan Dengan Klien Memonitor Perencana Keuangan Menentukan Tujuan & Mendapatkan data Melakukan Implementasi Perencana Keuangan Analisa & Evaluasi Status Keuangan Klien Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan Gambar.1 Proses Perencanaan Keuangan Sumber: FPSB (2007, p. 12) 1. Mendefinisikan Hubungan dengan Klien Saat bertemu dengan klien, perencana keuangan menjelaskan siapa dirinya, jasa perencanaan keuangan yang diberikan, termasuk tujuan perencanaan tersebut dan bagaimana dia memberikan jasa tersebut. Hal ini dilakukan agar klien mengerti peran, tugas serta pelayanan perencana keuangan demi keuntungan klien itu sendiri. 2. Menentukan Tujuan dan Mendapatkan Data Perencana keuangan mulai menanyakan informasi mengenai situasi keuangan klien melalui wawancara langsung. Kemudian perencana keuangan bersama-sama dengan klien menentukan tujuan keuangan klien serta jangka waktu yang diinginkan oleh klien untuk mencapainya. Perencana keuangan meminta klien untuk mengisi kuisioner mengenai profil risiko dan menjelaskan hasil dari kuisioner tersebut kepada klien. 3. Analisa dan Evaluasi Status Keuangan Klien Informasi yang telah didapat dari klien dianalisa dan dievaluasi untuk menentukan situasi klien saat ini dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan klien. Analisa yang dilakukan adalah analisa aset, kewajiban dan arus kas. Dari kuisioner profil

3 FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) risiko yang diisi klien, diketahui bahwa klien tergolong tipe investor agresif yaitu investor yang mengutamakan pada hasil yang tinggi atas investasi yang dilakukan, dengan kesiapan menerima fluktuasi yang akan timbul. 4. Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan Rekomendasi perencanaan keuangan yang diberikan dititikberatkan pada tujuan keuangan klien berdasarkan informasi yang diberikan dan akan dipelajari bersama-sama oleh perencana keuangan dan klien. Tujuannya adalah menolong klien memahami rekomendasi tersebut sehingga klien dapat mengambil keputusan secara tepat dan benar. Perencana keuangan juga harus akan mendengarkan apa yang dipikirkan klien dan melakukan revisi atas rekomendasi tersebut apabila diperlukan. 5. Implementasi Rekomendasi Perencanaan Keuangan Perencana keuangan dan klien harus sepakat tentang bagaimana rekomendasi tersebut akan dilaksanakan. Perencana keuangan dapat melakukan koordinasi atas seluruh proses perencanaan keuangan yang terjadi bersama klien dan profesional lainnya, seperti notaris/pengacara, akuntan atau pialang saham. 6. Memonitor Perencanaan Keuangan Klien dan perencana keuangan harus sepakat siapa yang akan memonitor perkembangan klien dalam mencapai tujuan-tujuannya. Apabila disetujui, perencana keuangan harus meninjau dan melaporkan perkembangan yang terjadi kepada klien secara berkala. Perencana keuangan membagi tujuan klien dalam tiga kurun waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan keuangan jangka pendek antara lain: dana darurat. Tujuan keuangan jangka menengah adalah dana pendidikan anak playgroup hingga TK. Sedangkan tujuan keuangan jangka panjang adalah dana pendidikan anak SD hingga kuliah, dan dana pensiun. Tujuan lain dari klien adalah evaluasi dari asuransi yang ada. Tabel berikut ini menunjukkan tujuan investasi klien berdasarkan jangka waktu dan prioritas. No Tujuan Investasi Berdasarkan Prioritas Dana Darurat Tabel.1 Tujuan Investasi Klien Jangka Waktu Tahun Tahun >5Tahun Dana Pendidikan Anak Dana Pensiun Tabel.2 Sumber Dana yang Digunakan Untuk Memenuhi Tujuan Investasi No Tujuan Investasi Berdasarkan Prioritas Aset Lancar 1 Dana Darurat Sumber Dana Disposable Income 2 Dana Pendidikan Anak 3 Dana Pensiun Dari semua tujuan diatas maka untuk mencapai tujuantujuan tersebut dipilihlah komposisi produk yang sesuai dengan profil klien, produk tersebut yaitu: Tabel.3 Produk Jangka Menengah Alternatif Portofolio Ri Stdev1 Wi Ri x Wi Panin Dana Utama Plus % 4.16% 61.54% 8.73% Bahana Kombinasi Arjuna 12.31% 9.90% 38.46% 4.73% Total 1 Return Portofolio 13.46% Standar Deviasi Portofolio 4.16% Coefficient Variation Pembentukan kedua portofolio jangka panjang dan pendek dikarenakan adanya perbedaan jangka waktu pencapaian tujuan keuangan milik klien yang bersifat pasti tetapi memerlukan penyesuaian antara jangka waktu dan tingkat risiko produk pada portofolio. Tabel.4 Produk Jangka Panjang Alternatif Portofolio Ri Stdev1 Wi Ri x Wi Panin Dana Utama Plus % 4.16% 42.11% 5.97% Schroder Dana Prestasi 17.57% 14.55% 26.32% 4.62% Panin Dana Maksima 33.59% 48.03% 31.58% 10.61% Total 1 Return Portofolio 21.20% Standar Deviasi Portofolio 19.01% Coefficient Variation Berdasarkan informasi yang telah diperoleh perencana keuangan, klien memiliki tujuan investasi berdasarkan prioritas dan jangka waktunya, oleh karena itu diperlukan sumber dana untuk mewujudkan tujuan klien. Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi tujuan investasi dapat berasal dari aset lancar dan arus kas (Disposable Income). Tabel.2 menunjukkan sumber dana yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan investasi: 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Pada saat perencanaan keuangan, akan dilakukan pembahasan dan analisa terhadap kondisi keuangan klien yang berupa neraca, arus kas, dan rasio keuangan, setelah itu akan dilakukan perbandingan kondisi keuangan klien antara yang sesudah dan sebelum dilakukan perencanaan keuangan. Sebelum dilakukan perencanaan keuangan, total aset yang dimiliki Bapak Tonny Surya Lesmono adalah

4 FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) Rp Total aset tersebut terdiri dari 13% aset lancar, 5% aset investasi, dan 82% aset penggunaan pribadi. Klien memiliki kewajiban jangka pendek berupa cicilan mobil sebesar Rp dan pinjaman koperasi selama 7 bulan sebesar Rp Klien juga memiliki kewajiban jangka panjang yang berupa cicilan mobil sebesar Rp dan pinjaman koperasi selama 12 bulan sebesar Rp Alokasi aset terbesar milik Bapak Tonny Surya Lesmono terletak pada aset penggunaan pibadi. Pada aset lancar seluruhnya dialokasikan pada produk perbankan berupa tabungan yang memiliki tingkat return yang lebih kecil dibandingkan tingkat inflasi sehingga nilai aset tersebut akan tergerus oleh inflasi. Aktivitas arus kas klien terdiri atas aktivitas operasional yang mana berupa penerimaan dari penghasilan, serta Tunjangan Hari Raya dan pengeluaran kas untuk biaya hidup dan kebutuhan sehari-hari. Disposable income yang dimiliki klien saat ini sebesar Rp per tahun yang dapat digunakan sebagai sumber dana dalam melakukan investasi dalam mencapai tujuan keuangan beliau. Setiap tujuan klien baik tujuan keuangan yang terdiri dari dana darurat, dana pendidikan, dan dana pensiun maupun tujuan lain yang berupa evaluasi akan dibahas dan dianalisa secara mendetail agar perencanaan keuangan yang sistematis dapat dilakukan dengan baik. 1. Dana darurat adalah dana yang teralokasi dan tak terganggu-gugat, dana ini hanya dapat dicairkan pada saat yang sungguh-sungguh darurat. Setiap keluarga wajib untuk menyediakan dana ini karena fungsi dana darurat yang dapat menggantikan kebutuhan hidup untuk sementara waktu apabila penghasilan klien terhenti. Klien telah berkeluarga dan akan memiliki 1 orang anak. Profil kebutuhan dana darurat beliau adalah tiga kali bulan kebutuhan hidup sehari-hari dan diambil dari arus kas keluarga setelah perencanaan. 2. Tujuan kedua klien adalah dana pendidikan anak. Tujuan ini termasuk dalam tujuan jangka menengah dan jangka panjang klien klien. Anak bapak Tonny diharapkan akan memasuki playgroup pada masa 2 tahun mendatang, TK pada masa 4 tahun mendatang dengan asumsi tingkat inflasi uang pengembangan sebesar 5%, SD pada masa 6 tahun mendatang dengan asumsi tingkat inflasi uang pengembangan sebesar 9%, SMP pada masa 12 tahun mendatang dengan asumsi tingkat inflasi uang pengembangan sebesar 11%, SMA pada masa 15 tahun mendatang dengan asumsi tingkat inflasi uang pengembangan sebesar 10%, dan kuliah pada masa 18 tahun mendatang dengan asumsi tingkat inflasi uang pengembangan sebesar 2%. Klien ingin menyediakan dana pendidikan berupa uang pengembangan dari setiap tingkat pendidikan. 3. Dana Pensiun Saat ini klien berusia yang 30 tahun, dan menginginkan untuk pensiun pada usia 55 tahun atau 25 tahun lagi, sedangkan istrinya berusia 28 tahun dan menginginkan untuk pensiun pada usia 40 tahun dengan masa pensiun 30 tahun. Klien memperkirakan akan menikmati masa pensiun selama 20 tahun dengan standar hidup yang sama seperti saat ini. Sebelum pensiun, pengeluaran klien per tahun berdasarkan aktivitas operasional adalah sebesar Rp Jumlah pengeluaran klien per tahun pada saat memasuki masa pensiun dan sebelum memasuki masa pensiun diasumsikan sama, hal ini dikarenakan klien ingin tetap menikmati gaya hidup yang sama dengan gaya hidupnya saat ini. Dana pensiun tidak memungkinkan untuk disiapkan menggunakan aset lancar, karena asset lancar telah habis digunakan untuk dana pendidikan yang lebih prioritas bagi klien. Perkiraan total biaya hidup ketika pensiun apabila dihitung menjadi Rp Pengeluaran yang terjadi pada masa pensiun diasumsikan tetap karena gaya hidup yang dipilih adalah gaya hidup seperti saat ini. Pengeluaran ini akan meningkat dari waktu ke waktu dengan asumsi inflasi sebesar 6,24% per tahun. Klien memperkirakan akan menikmati masa pensiun 20 tahun. Target investasi adalah sebesar 21,20% per tahun sehingga simpanan berkala yang dibutuhkan yaitu sebesar Rp Evaluasi Asuransi Saat ini, klien telah memiliki asuransi yang disediakan oleh rumah sakit tempat klien bekerja yang akan memproteksi klien dan keluarganya. Beliau tidak memerlukan asuransi kesehatan karena asuransi kerja yang dimilikinya telah dilengkapi dengan jaminan kesehatan. Klien memiliki dana yang akan cair ketika klien pensiun atau meninggal sebesar Rp Dana yang akan cair tersebut akan turut meringankan kebutuhan dana pensiun atau dapat membantu memenuhi kebutuhan istri saat klien telah meninggal dunia. Setelah dilakukan perencanaan keuangan, terjadi beberapa perubahan pada kondisi keuangan klien yang dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang ada dalam pembahasan berikutnya. Setelah melakukan analisa mengenai hal tersebut, akan dibandingkan kondisi keuangan klien saat sebelum perencanaan dengan sesudah perencanaan keuangan. Hal ini penting untuk dilakukan agar klien dapat mengetahui dan memahami perubahan yang terjadi sehingga klien dapat menjalankan perencanaan yang telah dibuat dengan matang untuk mencapai tujuan keuangan dan mengelola aset dengan lebih optimal. Gambar.2. Alokasi Aset sebelum Perencanaan

5 FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) Gambar 3. Alokasi Setelah perencanaan keuangan Dari gambar diatas dapat dilihat perbedaan proporsi pengalokasian dana pada aset dan disposable income sebelum dan sesudah perencanaan. Pengalokasian aset dan disposable income setelah perencanaan mampu memberikan hasil yang lebih optimal dibandingkan pengalokasian aset sebelum perencanaan keuangan dilakukan dengan tetap memperhatikan profil risiko dan kondisi dari klien melalui investasi yang dilakukan. Tabel 4.1 merupakan tabel rasio keuangan milik klien yang menunjukkan bahwa terjadi beberapa perubahan yang signifikan pada rasio-rasio keuangan milik klien antara sebelum dan sesudah perencanaan keuangan dilakukan. Meskipun ingin mendapatkan hasil yang optimal, perencana keuangan juga harus tetap memperhatikan profil risiko klien dalam membuat portofolio pengalokasian dana milik klien. Tabel 4.2 merupakan tabel pengalokasian reksadana sesuai dengan profil risiko klien : Tabel 6. Pengalokasian Reksa Dana berdasar Profil Klien Gambar 4. Cashflow sebelum Perencanaan 5. KESIMPULAN DAN SARAN Gambar 5. Cash flow sesudah Perencanaan Tabel 5. Rasio Keuangan No Rasio Keuangan Sebelum Sesudah 1 Liquidity Ratio Liquid Asset to Net Worth Ratio 24.04% 13.79% 3 Saving Ratio 0.00% 8.60% 4 Debt to asset Ratio 43.81% 43.81% 5 Debt to service ratio 44.54% 44.54% 6 Non Mortgage Debt Service Ratio 44.54% 44.54% 7 Net Investment Asset to Net worth Ratio 8.61% 18.87% 8 Solvency Ratio 56.19% 56.19% Pembahasan mengenai kondisi keuangan klien dan tujuantujuan yang ingin dicapai telah dilakukan. Perencana telah melakukan proses perencanaan keuangan seperti mengidentifikasi hubungan dengan klien, menentukan tujuan, melakukan analisa dan pembahasan terhadap tujuan keuangan klien dan usaha pencapaiannya. Telah dilakukan penyesuaikan dan pengaturan neraca dan arus kas klien sehingga terjadi pengalokasian aset secara optimal dengan tujuan untuk pencapaian tujuan keuangan yang sesuai dengan kondisi klien. Perencanaan keuangan yang telah dilakukan juga dapat memenuhi keseluruhan tujuan klien. Secara sederhana, dibawah ini merupakan rekomendasi yang diberikan perencana keuangan dalam usaha mencapai tujuan keuangan klien berdasarkan jangka waktu pencapaian: 1. Tujuan Jangka Pendek: Dana Darurat Perencana keuangan menyarankan agar dana darurat sebesar Rp disimpan sekaligus menggunakan

6 FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) aset lancar dan dialokasikan secara keseluruhan pada tabungan BCA. 2. Tujuan Jangka Menengah: Dana Pendidikan Anak Playgroup dan TK Perencana keuangan menyarankan untuk melakukan penyimpanan dana pendidikan menggunakan sisa dana dari asset lancar sebesar Rp dan melakukan penyimpanan dana secara berkala menggunakan disposable income sebesar Rp Dana pendidikan tersebut akan dialokasikan dalam reksa dana Panin Dana Utama Plus 2 dan reksa dana Bahana Kombinasi Arjuna. 3. Tujuan Jangka Panjang: Dana Pensiun Perencana keuangan memberikan saran kepada klien agar menyimpan dana pensiun sebesar Rp setiap tahun selama 25 tahun menggunakan disposable income. Dana simpanan berkala menggunakan disposable income akan ditempatkan pada reksa dana Panin Dana Utama Plus 2, reksa dana Schroder Dana Prestasi, dan reksa dana Panin Dana Maksima. 4. Tujuan Lain-Lain: Evaluasi Asuransi Menurut evaluasi asuransi yang telah dilakukan, asuransi yang dimiliki klien mampu mengcover kebutuhan istri apabila klien meninggal, dana yang akan didapat bila klien meninggal adalah sebesar Rp sedangkan kebutuhan istri adalah sebesar Rp Kondisi klien saat ini dapat dikategorikan over insured. DAFTAR PUSTAKA Financial Planning Standards Board. (2007). Fundamental of financial planning. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). Investment planning. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). Manajemen risiko dan perencanaan asuransi. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). Perencanaan hari tua, perencanaan pajak, perencanaan distribusi kekayaan. Jakarta: CFP

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 91-95 91 Perencanaan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi Margaret Anelinda Soro Program Manajemen, Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 98-102 98 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA Aditya Pratama Program Manajemen, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen

Lebih terperinci

Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Keuangan

Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Keuangan FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 36-40 36 Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Benny Sutjipto Program Manajemen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI

OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 30-35 30 OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI Michael Tryanto Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013)

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 64-70 64 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK GUNAWAN SISWANTORO UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG DIINGINKAN DI MASA DEPAN Ella S. Jati Sasmito Program Manajemen Keuangan, Universitas

Lebih terperinci

Optimalisasi Aset Dan Arus Kas Bapak Gilbert Dalam Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga

Optimalisasi Aset Dan Arus Kas Bapak Gilbert Dalam Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 47-51 47 Optimalisasi Aset Dan Arus Kas Bapak Gilbert Dalam Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga Marryquest Beatrice Edison Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 92-97 92 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI Pada perencanaan keuangan Bapak Benny Alberth dapat

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 86-91 86 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA Davina Agustin Wijaya Program Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Aset

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Aset FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 7-11 7 Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Alvina Setiawan Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Pengoptimalan Aset Bapak Carlos Dalam Memenuhi Tujuan Keluarga

Pengoptimalan Aset Bapak Carlos Dalam Memenuhi Tujuan Keluarga FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 17-21 17 Pengoptimalan Aset Bapak Carlos Dalam Memenuhi Tujuan Keluarga Priscilla Widya Pratiwi Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA UNTUK MENCAPAI TUJUAN SECARA OPTIMAL

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA UNTUK MENCAPAI TUJUAN SECARA OPTIMAL FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 41-46 41 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA UNTUK MENCAPAI TUJUAN SECARA OPTIMAL Isabella Dewi Chandra Program Manajemen Keuangan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Sugiyanto Untuk Mengoptimalkan Aset Ke Dalam Alokasi Instrumen Investasi

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Sugiyanto Untuk Mengoptimalkan Aset Ke Dalam Alokasi Instrumen Investasi FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 73-78 73 Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Sugiyanto Untuk Mengoptimalkan Aset Ke Dalam Alokasi Instrumen Investasi Yunita Lienarti Program Manajemen Keuangan, Program Studi

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Spare Part

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Spare Part Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Spare Part Feilli Yulistian Gunawan, Devie dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Perhiasan

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Perhiasan Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Perhiasan Wicaksana dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan keuangan adalah proses

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: financial planning, investment objective, investment. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: financial planning, investment objective, investment. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This financial planning is designed to provide solutions to financial problems and to reach the investment objectives of the Mr Ronald family. Mr Ronald family investment objective are emergency

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Karyawan dan Wiraswasta Toko Bahan Bangunan

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Karyawan dan Wiraswasta Toko Bahan Bangunan Perencanaan Keuangan untuk Seorang Karyawan dan Wiraswasta Toko Bahan Bangunan Donny Kurniawan dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dikemukakan hasil dan pembahasan dari group field project mengenai perencaan keuangan individu. Individu yang akan dibahas dibagi menjadi dua golongan,

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Garment

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Garment Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Garment Hamid dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Uniersitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan keuangan ini dilakukan kepada

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Agen Penjualan Mobil

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Agen Penjualan Mobil Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Agen Penjualan Mobil Febe Tjahyono, Devie dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 12 Entrepreneurship and Inovation Management PERENCANAAN KEUANGAN Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Paska Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian Financial Plan Financial

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 14 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Reksa Dana Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 49, pengertian reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN FINANSIAL

PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN FINANSIAL PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN FINANSIAL Arta M. Sundjaja Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Pabrik Plastik

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Pabrik Plastik Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Pabrik Plastik Carissa Halmar Kosasi, Devie dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 11Fakultas Ekonomi Entrepreneurship and Inovation Management Financial Planning Dr Dendi Anggi Gumilang,SE,MM Program Studi Pasca Sarjana Konsep & Teori 1. Komponen dari perencanaan keuangan

Lebih terperinci

Bab 2. Perencanaan Keuangan Financial Planning

Bab 2. Perencanaan Keuangan Financial Planning Bab 2 Perencanaan Keuangan Financial Planning Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan komponen dari perencanaan keuangan yang berhasil. 2. Menjelaskan the balance sheet dan the cash-flow statement. 3. Menggunakan

Lebih terperinci

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegitan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Innovation Management

Entrepreneurship and Innovation Management Modul ke: 07Fakultas PASCA Entrepreneurship and Innovation Management Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata Program

Lebih terperinci

Sudah Sehatkah Keuangan Anda?

Sudah Sehatkah Keuangan Anda? Sudah Sehatkah Keuangan Anda? Agenda Apakah Anda Komponen Rencana Keuangan Financial Check Up Switch & Activate Your Money RESEP OBAT : Utang Kartu Kredit Utang, Boleh Gak? Kesimpulan 2 Apakah Anda merasa

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016 Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2015 Indonesia Februari 2016 1 TENTANG MANULIFE INVESTOR SENTIMENT INDEX (MISI) Apakah Manulife Investor Sentiment Index (MISI)? Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa saat setelah disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama Reksa Dana, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh setiap individu dalam hal ini khususnya bagi individu pada penelitian ini yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh setiap individu dalam hal ini khususnya bagi individu pada penelitian ini yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan setiap individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak lepas dari kemampuan mereka mengatur berbagai hal secara baik, sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seseorang yang sudah dapat dikatakan kaya (wealthy), tidak hanya akan

BAB I PENDAHULUAN. Seseorang yang sudah dapat dikatakan kaya (wealthy), tidak hanya akan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Seseorang yang sudah dapat dikatakan kaya (wealthy), tidak hanya akan menyimpan kekayaannya, tetapi harus mengelola kekayaan tersebut dengan bijaksana agar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang lebih besar pada masa mendatang. Investasi merupakan penanaman dana yang bertujuan untuk mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu kemampuan seseorang yang saat ini masih berusia produktif dalam bekerja dapat menurun kinerjanya dikarenakan usia yang semakin lanjut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti selama dekade 80-an sampai sekarang. Hampir semua negara Asia melakukan liberalisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC. Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA

Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC. Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA Daftar Isi Pengantar 3-4 Produk Bank 5 Mengapa kita perlu Berinvestasi? 6 Produk Investasi Pasar Modal - Saham 7 Produk Investasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa saat setelah disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama Reksa Dana, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1. Kajian Teori 3.1.1. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1 GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1 II. LEMBAGA KAUANGAN A. Lembaga Keuangan 1. Pengertian Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama berbentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

Financial Planning Seminar

Financial Planning Seminar Financial Planning Seminar FAKTA! 75% orang Indonesia hidup tidak sejahtera di masa pensiun nya Source : Artikel KOMPAS Agenda Menabung Saja Tidak Cukup Dana Pensiun Komponen Rencana Keuangan Cek Arus

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN Fitaning Intan Pradani R. Rustam Hidayat Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 PT. Trimegah Asset Management PT. Trimegah Asset Management merupakan anak perusahaan dari PT. Trimegah Securities Tbk, salah satu perusahaan sekuritas

Lebih terperinci

Bab IV CARA INVESTASI DI CITIBANK N.A

Bab IV CARA INVESTASI DI CITIBANK N.A 36 Bab IV CARA INVESTASI DI CITIBANK N.A 4.1 Profil Risiko Investasi Pribadi 1. Risk Averse Tidak ingin mengambil risiko yang membahayakan modal dan juga tidak nyaman sekalipun dengan fluktuasi jangka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semakin berkembang. Perkembangan ini terjadi tak lepas dari para private banker

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semakin berkembang. Perkembangan ini terjadi tak lepas dari para private banker BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Wealth Management Sejarah Wealth Management berawal di London sekitar pada abad 17 dan 18. Awal perkembangan dipengaruhi oleh pusat keuangan internasional yang semakin berkembang.

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero) I. Pendahuluan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) merupakan penyedia listrik utama di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah berkepentingan menjaga kelayakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Investasi adalah bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, di mana di dalamnya terkandung

Lebih terperinci

PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi

PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi ANALISIS KINERJA REKSA DANA PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN Nama : Pricilia Meidy Sapulete NPM : 28211722 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Riyanti, SE., MM. Latar Belakang

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II. Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan

Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II. Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan Bahan Kuliah Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan Dosen : Suryanto, SE., M.Si LingkunganKeuangan Pasar Keuangan Lembaga Keuangan Bunga

Lebih terperinci

Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana

Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana Sebelum membahas lebih jauh pada topik Reksadana, ada baiknya kita ketahui terlebih dulu hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu investasi.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi seorang investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan mengharapkan return

Lebih terperinci

WORKSHOP PERSONAL FINANCE. 21 Juli 2017

WORKSHOP PERSONAL FINANCE. 21 Juli 2017 WORKSHOP PERSONAL FINANCE 21 Juli 2017 uangbijak.com/slide TIGA BAGIAN DALAM KEUANGAN Menerima Mengelola Fokus workshop ini Memberi Tujuan: Menjadi pengelola yang baik OUTLINE Pengeluaran Hutang Investasi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Namun dalam dunia yang sebenarnya

Lebih terperinci

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Simak sebentar lagi. copyright www.duwitmu.com 1 Cara Investasi REKSADANA www.duwitmu.com situs Mengelola Keuangan Keluarga copyright www.duwitmu.com 2 Mengapa Reksadana

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

Meet 2. Definisi & Pengertian

Meet 2. Definisi & Pengertian Meet 2 Definisi & Pengertian Donald E. Fischer & Ronald J. Jordan (Security Analysis and Portofolio Management) : An Investment is a commitment of funds made in the expectation of some positive rate of

Lebih terperinci

ririkyunita@yahoo.co.id Konsumsi Kebutuhan Inflasi Apa sih alasan berinvestasi Peningkatan Nilai Kekayaan Keinginan Ketidakpastian masa depan Penanaman uang dengan harapan : 1. Mendapat hasil, dan 2.

Lebih terperinci

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Simak sebentar lagi. copyright www.duwitmu.com 1 Cara Investasi REKSADANA www.duwitmu.com situs Mengelola Keuangan Keluarga copyright www.duwitmu.com 2 Mengapa Reksadana

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI REKSA DANA. mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturan

BAB II DISKRIPSI REKSA DANA. mengeluarkan peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula peraturan 11 BAB II DISKRIPSI REKSA DANA 2.1 Sejarah Reksa Dana di Indonesia Di Indonesia, reksa dana pertama kali muncul saat pemerintah mendirikan PT. Danareksa pada tahun 1976. Pada waktu itu PT. Danareksa menerbitkan

Lebih terperinci

5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER

5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER 5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER DOKUMEN BANK Dapatkan solusi Perencanaan Alokasi Aset Anda sekarang dengan menghubungi Premier Banking Manager di OCBC NISP Premier terdekat. 5 LANGKAH

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda

Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Spesial di dalam E-book ini 1. Bagaimana cara mendapatkan uang 1 M? 2. Bagaimana U untung saat menggunakan kartu kredit. 3.

Lebih terperinci

Jenis Investasi Berdasarkan Profil Risiko

Jenis Investasi Berdasarkan Profil Risiko FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 47-52 47 Berdasarkan Herwono Indra Saputra dan Njo Anastasia Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana untuk melakukan ekspansi, memperbaiki struktur modal, meluncurkan produk baru atau untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran umum Reksa Dana Fortis Ekuitas Reksa Dana Fortis Ekuitas mulai efektif pada tanggal 16 Januari 2001, selaku manajer investasi

Lebih terperinci

Kalkulator Perencanaan Keuangan Android Manual Book

Kalkulator Perencanaan Keuangan Android Manual Book Kalkulator Perencanaan Keuangan Android Manual Book Buku ini merupakan panduan penggunaan Kalkulator Perencanaan Keuangan Android dan juga sebagai pelengkap dari Buku Wajib Perencanaan Keuangan Karyawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

PT Phillip Sekuritas Indonesia

PT Phillip Sekuritas Indonesia PT Phillip Sekuritas Indonesia PT Phillip Sekuritas Indonesia berdiri pada tahun 1989 dan merupakan sekuritas ritel asing tepercaya di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Phillip Sekuritas Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun disebutkan bahwa dalam rangka upaya memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua, perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan

BAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan harapan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN Manajemen Keuangan adalah suatu proses dalam pengaturan aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu organisasi, dimana di dalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham kepada publik dengan tujuan untuk mempertahankan kelancaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di era globalisasi yang semakin kompetitif, banyak perusahaan melakukan strategi dengan melakukan investasi tambahan melalui penjualan saham

Lebih terperinci

Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda

Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Apakah Buku ini Tepat untuk Saya? Pemula E-book ini sesuai untuk teman-teman yang baru mempelajari perencanaan keuangan. E-book ini berisi dasar perencanaan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perbankan Indonesia semakin menghadapi banyak tantangan, terutama menghadapi pasar global. Di dalam melaksanakan bisnis, perbankan Indonesia akan dihadapkan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II -

Mata Kuliah - Kewirausahaan II - Mata Kuliah - Kewirausahaan II - Modul ke: Analisis Rasio Keuangan Dalam Bisnis Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan dunia usaha, khususnya industri dan manufaktur, berada dalam kondisi penuh ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi adalah hal yang dilakukan oleh masyarakat agar mendapatkan tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau kekayaaan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. IFPI Edukasi Indonesia adalah pelopor di bidang pendidikan financial planning di Indonesia. Kantor PT. IFPI Edukasi Indonesia berada di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai alternatif untuk menginvestasikan modalnya. Dana yang tersedia dapat disimpan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan pasar yang dibutuhkan oleh para investor yang inginmenginvestasikan dananya, baik dalam bentuk investasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh

I. PENDAHULUAN. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam meningkatkan laba. Jenis Investasi sangat beragam, dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana (investor). Investee akan menjual

Lebih terperinci

Asset Liabilities Management (ALMA) Muniya Alteza

Asset Liabilities Management (ALMA) Muniya Alteza Asset Liabilities Management (ALMA) Muniya Alteza Manajemen Likuiditas Pengertian likuiditas: Kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajibannya pada saat ditagih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman sejumlah dana maupun sumber daya lainnya pada satu atau lebih aset selama kurun waktu tertentu dengan harapan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. o o

ANALISIS KEUANGAN. o o ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisa prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sample Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sample adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham 2. Reksa dana tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang. BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Di zaman yang serba moidern ini investasi sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Menurut Sharpe (2005: 1) investasi merupakan pengorbanan

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN FINANSIAL KOPERASI BAYTUL IKHTIAR

VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN FINANSIAL KOPERASI BAYTUL IKHTIAR VI. ANALISIS KEBERLANJUTAN FINANSIAL KOPERASI BAYTUL IKHTIAR 6.1. Analisis Rasio Keuangan Koperasi Analisis rasio keuangan KBI dilakukan untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan lembaga. Analisis

Lebih terperinci

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING REKSA DANA ASANUSA

FORMULIR PEMBUKAAN REKENING REKSA DANA ASANUSA FORMULIR PEMBUKAAN REKENING REKSA DANA ASANUSA Nama Nasabah Kode Sales : : INVESTASI INI MENGANDUNG RISIKO. PASTIKAN ANDA TELAH MEMBACA PROSPEKTUS REKSA DANA INI SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan didirikan adalah mendapatkan laba yang maksimal khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan memanfaatkan seluruh sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau

Lebih terperinci

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan ANALISIS KEUANGAN Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan. Analisis rasio keuangan juga dapat digunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

Lebih terperinci