ANALISA HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI, PROFIL RISIKO, DAN KEPUTUSAN INVESTOR DALAM ALOKASI ASET
|
|
- Verawati Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) ANALISA HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI, PROFIL RISIKO, DAN KEPUTUSAN INVESTOR DALAM ALOKASI ASET Rizaldy Tallo, Nanik Linawati, Gesti Memarista Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya Abstrak--Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan faktor demografi yang berhubungan dengan profil risiko investor dan juga keputusan investor dalam alokasi jenis aset yang di investasikan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang berada di wilayah kota surabaya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini adalah menemukan beberapa variabel demografi berhubungan langsung dengan profil risiko dan alokasi aset investor, namun ada beberapa variable yang tidak memiliki hubungan signifikan dengan profil risiko dan alokasi aset investor. Serta adanya hubungan signifikan antara profil risiko investor dengan keputusan investor dalam mengalokasi aset. Kata kunci : Demografi Investor, Profil Risiko, Alokasi Aset Investor. Rizaldy Tallo: Thesis. Analysis of Demographic Factors Relationship With Risk Profile, And Investors In Asset Allocation Decision. Abstract---This study aimed to examine the relationship of demographic factors associated with the risk profile of investors and investor decisions in the allocation of assets that they invest. The number of observation were 100 respondents who were domiciled in Surabaya. This research is descriptive analysis using a quantitative approach. The conclusion of this study is found to some demographic variables that are directly related to the risk profile and asset allocation investors, but there are some variables that do not have a relationship with the risk profile and asset allocation investors. As well as the relationship between the investor's risk profile with investors' decisions in allocating assets. Keywords: demographic investors, porfil risk, asset allocation investors. 1. PENDAHULUAN Perkembangan investasi di Indonesia sekarang sudah sangat maju. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai sektor investasi di Indonesia. Banyak investor yang berinvestasi dalam berbagai jenis produk investasi sebagai jaminan masa depan. Selain itu, investasi juga dianggap sebagai solusi alternatif pembiayaan jangka panjang dan secara tidak langsung memiliki pengaruh terhadap pembangunan di Indonesia. Keputusan investor dalam memilih suatu jenis investasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor penting yaitu profil risiko investor. Setiap investor mempunyai profil risiko yang berbeda-beda ada yang risk aggresive, risk moderate,dan risk conservative. Dengan demikian, investor akan mempunyai preferensi memilih jenis produk yang berbeda-beda ketika mengambil keputusan berinvestasi. Menurut Sunariyah (2000), investor dapat berinvestasi pada dua jenis investasi. yaitu pada aset riil dan aset keuangan. Aset riil merupakan aset yang dapat lebih terukur dan dilihat secara langsung oleh investor, namun dalam pengembalian imbal hasil masih lebih kecil daripada investasi jenis aset keuangan. Aset keuangan adalah jenis investasi yang pengalokasian dananya pada produk pasar modal dan pasar uang seperti deposito, reksadana, obligasi, dan saham. Dimana hasil yang didapatkan juga lebih besar dari aset riil. Sehingga Investor yang risk conservative biasanya akan berinvestasi pada pasar uang, pasar modal seperti aset keuangan yakni deposito, reksadana, reksadana terbagi menjadi empat jenis yaitu reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, reksdana pasar uang, serta aset riil. Hal ini disebabkan aset-aset tersebut mempunyai risiko yang relatif kecil. Sedangkan, investor yang risk aggressive akan berinvestasi pada aset keuangan yang bersifat jangka panjang seperti saham, karena saham merupakan aset yang lebih berisiko tinggi. Investasi berkaitan dengan faktor demografi antara lain faktor demografi agama, usia, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan (Cahyadi, 2006). Faktor faktor demografi terkait dengan sikap investor dalam menentukan jenis aset yang dipilih. investor yang dipilih. Salah satu faktor demografi, yaitu agama.investor yang beragama Kristen dan Katolik cenderung lebih rasional dalam berinvestasi pada jenis aset riil dan aset keuangan. Sedangkan islam cenderung lebih konservatife dalam berinvestasi. Hasil wawancara dengan informan yang merupakan seorang investor, mendapatkan hasil bahwa dalam berinvestasi investor tidak terlalu peduli akan faktor-faktor demografi seperti agama, usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Mereka lebih mengutamakan apa yang mereka dapatkan dan inginkan pada masa depan dapat terwujud. daripada memikirkan apa yang akan terjadi saat ini. Namun demikian ini tidak terjadi pada semua
2 FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) investor yang saya temui dan wawancara. Ada beberapa yang sangat teliti dalam menentukan jenis aset yang mereka pilih, karena mereka juga mempertimbangkan faktor-faktor demografi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor demografi sikap investor dalam menentukan aset investasi yang dipilih. Agama masing-masing investor berhubungan dengan pemilihan jenis investasi. Investor beragama Islam lebih cenderung ke arah risk conservative atau menghindari risiko. Sedangkan investor yang beragama Kristen dan Katolik cenderung lebih moderate dalam menghadapi risiko. tentu saja agama dalam ini menjadi faktor yang turut menentukan sikap investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi. Menurut Robb dan Woodyard (2010), investor yang berusia relatif muda cenderung akan lebih berani dalam mengambil investasi yang lebih berisiko. Produk yang dipilih oleh investor yang berusia muda cenderung ke arah yang risk aggressive seperti saham dan reksadana saham, lalu pada usia yang semakin tua, investor akan memilih produk investasi yang kurang berisiko seperti obligasi, reksadana (reksadana campuran, pendapatan tetap, dan pasar uang) dan deposito Fisher (2010). Jenis kelamin yang berbeda antara pria dan wanita, memiliki perbedaan sikap dalam memilih produk investasi. Jain dan Mandot (2012), menyatakan bahwa pria lebih berani dalam mengambil produk investasi yang berisiko tinggi, karena tingkat percaya diri pria yang lebih tinggi. Sedangkan, wanita akan memilih produk investasi yang memiliki risiko kecil karena wanita memiliki sikap yang cenderung risk conservative. Status perkawinan juga berhubungan dengan pemilihan produk investasi. Investor yang belum menikah berani menanggung risiko yang tinggi. Sedangkan investor yang sudah menikah cenderung lebih memilih investasi yang memiliki risiko yang lebih rendah karena investor harus memikirkan konsekuensi pasangannya dan anak-anak. Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu (Grebel & Lytton, (1998), yang menyatakan status perkawinan seseorang akan mempengaruhi investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi. Sedangkan pria dan wanita yang berpendidikan sama atau setara, akan berbeda dalam hal pemilihan jenis produk investasi. Sedangkan Barber & Odean, (2001), menyatakan bahwa faktor pekerjaan investor berhubungan dengan pilihan investasi yang dipilih. Pendapatan juga seringkali menjadi faktor penting dalam keputusan seseorang untuk melakukan investasi baik pada aset riil dan aset keuangan. Biasanya seseorang mau melakukan investasi apabila sudah memiliki pendapatan yang tinggi dengan kata lain sudah memiliki free cash flow yang besar. Larkin (2014), menyebutkan bahwa investor yang memiliki pendapatan lebih tinggi, cenderung akan memilih alternatif jenis investasi yang lebih beresiko dan memberikan potensi keuntungan yang lebih besar, yaitu sebagai contoh cenderung lebih menyukai saham dibanding deposito atau obligasi. Selain itu investor juga cenderung menanamkan dana lebih besar pada instrumen pasar modal, terutama saham. Berdasarkan permasalahan dan penelitian-penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan faktor demografi, profil risiko investor, dan pemilihan jenis investasi. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini menguji hubungan faktor demografi yang terdiri dari agama, usia, jenis kelamin, status, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Selain itu, penelitian ini menggunakan analisa cross tab, uji chi square, dan analisa korespondensi. Sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan variabel demografi yang sama tanpa variabel agama serta menguji hubungan faktor demografi dengan profil risiko dan pemilihan jenis investasi, tanpa menggunakan analisa korespondensi. Peneliti menambahkan variabel agama di dalamnya karena peneliti merasa faktor agama dalam penelitan ini juga penting Sampel penelitian yakni semua investor yang berdomisili di Surabaya. Hal ini disebabkan karena Surabaya merupakan salah satu kota terbesar kedua yang berada di Indonesia. Selain itu, investor dapat memilih banyak pilihan jenis investasi yang bervariasi. Selanjutnya, investor dapat secara langsung memilih investasi seperti apa yang paling cocok dengan harapan reponden. 2. TEORI PENUNJANG Sunariyah (2000), menyatakan investasi adalah suatu kerelaan melepaskan uang atau dana pada saat sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan pada masa yang akan datang. Puspitaningtyas dan Kurniawan (2012), investasi sebagai suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan atau peningkatan nilai investasi. Tujuan investor melakukan kegiatan investasi ialah untuk memperoleh pendapatan atau tingkat pengembalian investasi (return) yang diterima di masa depan. Sunariyah (2000), secara umum jenis investasi itu terbagi menjadi 2 kelompok diantaranya yaitu : 1. Investasi aset riil (real asset) Investasi aset riil merupakan investasi yang terukur dan berwujud atau dapat dilihat secara langsung misalnya tanah, rumah, emas, dan sebagainya. Risiko untuk investasi pada aset riil lebih kecil karena jenis nya riil, namun dalam pengembalian hasil investasi, lebih kecil daripada investasi jenis aset keuangan. 2. Investasi aset keuangan (financial asset) Investasi aset keuangan seperti deposito, reksadana, obligasi, dan saham. Investasi jenis ini memiliki risiko yang lebih tinggi daripada investasi riil, karena investor hanya akan mendapatkan bukti surat seperti sertifikat reksadana atau pencatatan sebagai pemegang saham. Tipe investor berbeda-beda satu dengan yang lain, menurut Sembel (2013); Fred, Weston, Copeland (2011) yaitu : 1. Risk aggressive, investor tipe ini adalah investor yang berani dalam mengambil risiko dalam investasi dengan tujuan untuk mendapatkan return yang tinggi. 2. Risk Moderate, tipe investor yang berani mengambil risiko sebanding dengan return yang di dapatkan. Semakin besar risiko yang diambil semakin besar return yang diharapkan, dan sebaliknya semakin kecil risiko yang diambil semakin kecil return yang di harapkan.
3 FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) Risk conservative, tipe investor yang enggan untuk mengambil sebuah risiko dalam investasi atau cenderung menghindar dari sebuah risiko. Demografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu demos, artinya rakyat atau penduduk dan graphien artinya mencitra, menulis, melukis, atau gambaran tentang penduduk pada suatu negara atau wilayah. Istilah demografi pertama kali digunakan oleh Guillard (1885). Menurut Bogue (1973), demografi adalah kependudukan atau ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Faktor demografi terdiri dari usia, jenis kelamin, status, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan faktor demografi sebagai berikut yaitu : a. Agama Menurut Leon dan Pfeifer (2003), agama merupakan faktor penentu sebuah keluarga untuk mengambil risiko dalam berinvestasi. Dengan nilai nilai ajaran yang relevan dengan norma-norma agama serta dapat mengendalikan seluruh penilaian dalam tingkat toleransi terhadap risiko. Selain itu, juga ditemukan bahwa faktor agama yang berbeda berhubungan dengan profil risiko dan juga pemilihan jenis investasi. Orang yang bergama Islam Katolik dan Kristen kurang bertoleransi memiliki risiko berinvestasi cenderung rendah (Leon dan Pfeifer 2003). b. Jenis Kelamin Barber dan Odean (2001) menjelaskan bahwa pria lebih berani terhadap resiko yang akan dihadapi dibanding wanita, hal ini dikarenakan tingkat kepercayaan diri pria lebih tinggi daripada wanita. c. Usia Menurut Grebel dan Lytton (1998) usia yang lebih muda akan lebih berani mengambil risiko dalam investasi dibanding usia yang tidak produktif atau sudah tua, yang tidak berani mengambil risko dalam berinvestasi. d. Status Pernikahan Menurut Grabel dan Lytton (1998), orang yang sudah menikah memiliki rasa tanggung jawab kepada keluarga serta enggan untuk mengambil risiko, dibandingkan individu yang belum menikah cenderung merasa bebas dan tidak memiliki tanggung jawab, sehingga lebih berani mengambil risiko. e. Pendidikan Bhandari dan Deaves (2006) menyebutkan toleransi risiko juga memiliki hubungan dengan jenjang pendidikan seseorang. Orang yang berani mengambil risiko (risk aggressive) bisa dikatakan berpendidikan tinggi karena memiliki pengetahuan yang luas dan mampu menghitung risiko yang dihadapi. f. Pekerjaan Barnewall (1987), mengemukakan bahwa kelompok pekerjaan tertentu, seperti: eksekutif perusahaan, pengacara, dokter lebih menghindari resiko (risk averter) dalam berinvestasi. g. Pendapatan Barber dan Odean (2001), Schooley and Worden (1999), menemukan bahwa investor yang memiliki pendapatan lebih tinggi cenderung memiliki portofolio yang lebih berfluktuatif atau memiliki risiko lebih besar. Profil Risiko Investor: 1. Risk aggressive 2. Risk Moderate 3. Risk conservative Kerangka Berpikir Faktor Demografi 1. Agama 2. Usia 3. Jenis kelamin 4. Status perkawinan 5. Pendidikan 6. Pekerjaan 7. Pendapatan Keputusan Investor Dalam Alokasi Aset utama : 1. Asset rill (rumah,emas, tanah) 2. Asset finansial (saham,deposit, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, reksadana saham) Gambar 1. Kerangka Berpikir Hipotesis penelitian : 1. Faktor demografi investor mempunyai hubungan signifikan dengan profil risiko. 2. Faktor demografi investor mempunyai hubungan signifikan dengan keputusan investor dalam menentukan alokasi aset produktif. 3. Profil risiko mempunyai hubungan signifikan dengan keputusan investor dalam menentukan alokasi asset. 3. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Sedangkan, jika ditinjau dari jenis data yang diambil, penelitian ini merupakan primary research, yaitu penelitian dengan menggunakan data primer atau data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dari para investor di Surabaya yang dipilih sebagai responden penelitian. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Karena pengambilan sampel dilakukan secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Artinya dengan sengaja mengambil sampel tertentu sesuai persyaratan atau kriteria sampel. Kriteria dalam
4 FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah orang yang sudah berkerja dan telah memiliki investasi pada dua jenis aset, baik salah satu dari aset riil atau aset keuangan, atau pun memiliki kedua jenis investasi tersebut. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa korespondensi dan chi-square. Untuk melihat ada tidaknya hubungan signifikan antara variabel demografi dengan profil risiko dan alokasi aset investor. Kriteria pengujian dengan melihat nilai signifikasi (α) Chi Square yaitu jika < 0.05 maka Ho ditolak, dan jika > 0.05 maka Ho diterima. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Korespondensi dan uji Chi Square Tabel 1 Variabel Demografi Dan Profil Risiko Hubungan Demografi Chi Inertia dengan Profil Risiko Square (Sig.) Agama * Profil Risiko Tidak signifikan Usia * Profil Risiko Tidak Jenis Kelamin * Profil Risiko Status perkawinan * Profil Tidak Risiko Pendidikan * Profil Risiko Tidak Pekerjaan * Profil Risiko Pendapatan * Profil Risiko Tabel 1 diatas menunjukan signifikansi Chi-Square yang dihasilkan pada hubungan antara variabel demografi dengan profil risiko diperoleh hasil Jenis Kelamin dan Profil Risiko; Pekerjaan dan Profil Risiko; serta Pendapatan dan Profil Risiko memiliki hubungan yang signifikan. Sementara Agama dan Profil Risiko; Usia dan Profil Risiko; Status Perkawinan dan profil Risiko; Pendidikan dan Profil Risiko tidak memiliki hubungan yang signifikan. Berikut ini pembahasan untuk variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan profil risiko. Tabel 2. Variabel Dmografi Dan Alokasi Aset Hubungan Demografi Chi Inertia dengan Alokasi aset utama atau tidak Square (Sig) Agama * Alokasi Aset Tidak signifikan Usia * Alokasi Aset Jenis Kelamin * Alokasi Aset Tidak Siginifikan Status perkawinan * Tidak Alokasi Aset Pendidikan * Alokasi Tidak Aset Pekerjaan * Alokasi Aset Tidak Pendapatan * Alokasi Tidak Aset Tabel 2 diatas menunjukan bahwa signifikansi Chi- Square yang dihasilkan pada hubungan antara variabel demografi dengan alokasi aset diperoleh hasil variabel usia dan alokasi aset memiliki hubungan yang signifikan. Sedangkan variabel agama dan alokasi aset; jenis kelamin dan alokasi aset; status perkawinan dan alokasi aset; pendidikan dan alokasi aset; pekerjaan dan alokasi aset; pendapatan dan alokasi aset tidak memiliki hubungan yang signifikan. Berikut pembahasan mengenai variabel yang memiliki hubungan yang singnifikan dengan alokasi aset. Tabel 3 Profil Risiko Dan Alokasi Aset Hubungan Profil Chi Inertia Risiko Dengan Alokasi Aset square (sig) Profil risiko * alokasi asset Tabel 3 menunjukan bahwa dari hasil uji chi square menghasilkan nilai artinya profil risiko memiliki hubungan yang signifikan dengan alokasi aset dimana inertia sebesar atau 52.4% mengindikasikan variabel profil risiko mampu menjelaskan dengan baik mengenai alokasi aset. Sementara, koefisien Inertia sebesar 0,542 memberikan gambaran bahwa variabel profil risiko dapat menjelaskan variasi pada variasi alokasi aset sebesar 54,2%. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel pendapatan cukup maksimal untuk menjelaskan variasi pada variabel profil risiko. B. Analisa dan pembahasan Pada hasil pengujian menjelaskan bahwa hubungan yang signifikan terjadi pada variabel demografi seperti jenis kelamin dengan profil risiko dimana dari hasil responden pria dan wanita jelas menunjukan bahwa pria lebih berani mengambil risiko dalam berinvestasi atau risk moderate sebesar sebesar atau (71,45%). dan cenderung ke arah risk aggressive, Menurut Fisher (2010) dikarenakan pria lebih percaya diri karena return yang tinggi. Sedangkan wanita lebih memilih jalur yang aman dan terjamin dikarenakan tingkat percaya diri wanita yang lebih rendah dari pria yaitu sebesar atau (62,2%) responden memilih cenderung risk conservative. pernyataan ini juga sesuai dengan penelitian Edward, dan Prakash (2007). Pada pengujian yang sama pula menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan pada variabel jenis pekerjaan yang dimiliki investor dengan profil risiko ini menunjukan bahwa investor yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil lebih cenderung ke arah risk conservative yaitu sebesar atau (81,8%). Dimana jenis investasi yang dpilih tidak memiliki risiko yang tinggi. Sedangkan pada investor yang memilki jenis pekerjaan sebagai seorang profesional seperti; dokter, pengacara, cenderung memiliki profil risiko yang risk moderate yaitu sebesar atau (90,9%). atau pada jenis investasi yang tidak terlalu berisiko tinggi, namun ada beberapa profesional yang juga memilih berinvestasi pada jenis aset yang risk aggressive yaitu sebesar atau (9,15%). karena mereka merasa telah memiliki pengetahuan kemampuan finansial
5 FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) yang cukup tinggi, sedangkan orang yang memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta lebih cenderung ke arah risk aggressive yaitu sebesar atau (19,1%) berinvestasi pada jenis aset yang memiliki risiko tinggi dengan harapan bahwa akan mendapatkan hasil yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk membuka usaha sendiri karena mereka merasa bahwa jaminan di masa depan dari perusahaan tidak akan menjamin penuh, ini sesuai dengan penelitian Barnewall (1987). Hasil pengujian juga membuktikan bahwa adanya hubungan variabel pendapatan atau cash in flow yang diperoleh investor dengan profil risiko investor. Investor yang memiliki pendapatan rata-rata dibawah Rp. 10 juta cenderung memiliko profil risiko yang risk conservative yaitu sebesar atau (48,6%). Ini menunjukan investor yang berpendapatan rendah cenderung akan menghindari risiko dalam berinvestasi. Sedangkan investor yang memiliki pendapatan rata-rata Rp juta paling banyak memiliki profil risiko yang risk moderate yaitu sebesar atau (61,6%), investor pada kelompok ini lebih cenderung berani dalam mengambil sebuah risiko dalam berinvestasi namun ada juga yang berani dalam mengambil risiko dalam berinvestasi dimana mereka berani memilih aset saham dalam berinvestasi karena merasa memiliki cukup dana untuk berinvestasi sehingga mereka tidak ragu dalam mengambil risiko yang tinggi dalam berinvestasi, temuan ini sesuai dengan penelitian Dwi Yusuf Bakhtiar (2008). Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan menunjukan bahwa variabel usia memiliki hubungan positif signifikan dengan keputusan investor dalam alokasi aset. Dimana investor yang berusia tahun atau sebesar (22%) responden atau investor ini memiliki aset utama rumah dan sebesar (12.2%) responden atau investor memilih saham sebagai alokasi aset mereka. Ini disebabkan karena pada range usia tersebut merupakan usia produktif dari investor untuk berinvestasi pada berbagai jenis aset investasi yang ada untuk mendapatkan return atau imbas hasil yang tinggi dan sebanyak-banyaknya untuk kehidupan mereka di masa depan. Namun pada usia tahun berupa tanah sebesar 0.33 (33%), rumah sebesar (23.3%), deposito (26,7%). Ini menunjukan bahwa pada range usia tersebut adalah usia kematangan dari responden atau investor untuk mendapatkan hasil dari investasi mereka. Hal ini sesuai dengan penelitian Grebel dan Lytton (1998). Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan juga menjelaskan bagaimana profil risiko investor yang memiliki hubungan dengan keputusan investor dalam mengalokasi asetnya dimana menunjukan bahwa investor yang memiliki profil risiko risk conservative akan cenderung memilih aset tanah dan rumah dan emas sebagai aset terbesar yang dimilikinya dimana tanah, rumah dan emas merupakan jenis aset riil yang hampir tidak memiliki risiko. Kemudian investor yang memiliki profil risiko yang risk moderate cenderung memilih aset-aset seperti ; deposito, reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, dan juga reksadana campuran ini menggambarkan bahwa orang yang risk moderate lebih merasa nyaman dalam berinvestasi pada jenis aset yang tidak terlalu berisiko namun tetap mendapatkan imbas hasil yang lumayan tinggi. Sedangkan investor yang memiliki profil risiko yang risk aggressive cenderung akan memilih saham untuk berinvestasi, karena pada tipe investor yang risk aggressive akan lebih mengutamakan return atau imbal hasil yang tinggi dalam berinvestasi sebagai kompensasi risiko tinggi yang akan dihadapinya. Sehingga mereka akan selalu berinvestasi pada aset-aset berisiko tinggi atau jenis investasi yang aktif seperti saham. 5. KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini maka kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel demografi jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan pendapatan memiliki hubungan yang signifikan dengan profil risiko investor. 2. Variabel demografi agama, usia, status perkawinan, pendidikan, tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan profil risiko investor. 3. Variabel demografi seperti usia memiliki hubungan yang signifikan dengan alokasi aset 4. Variabel demografi seperti agama, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan alokasi aset. 5. Variabel profil risiko investor memiliko hubungan yang signifikan dengan alokasi aset. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti dapat memberikan saran kepada : Peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian serupa perlu untuk menambah jumlah responden dan juga memperluas area penyebaran kuisioner di tempat pembinaan rohani agama tertentu, tempat ibadah, sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal dan juga bervariasi. Selain itu juga dapat menambah variabel penelitian demografi seperti letak geografis dan suku.. DAFTAR PUSTAKA Altesa. M Diktat manajemen investasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas negeri Yogyakarta. Anggraini. (2010). Analisis Korespondensi Hubungan Antara Kondisi Sekolah, Tenaga Pengajar dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Sekolah. Cahyadi. S. M Pengaruh Faktor Demografi Terhadap Perilaku Investor dan Jenis Investasi.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. Campel. J. Y. Dan Viciera. L. M Strategic Asset Allocation. Portofolio Choice For Long Term Investors. Barnewall, M.M Psychological Characteristics of the Individual Investor. Dalam W. Droms, ed., Asset
6 FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) Allocation for the Individual Investor. Charlottesville, VA : The Institute of Chartered FinancialAnalyse. Bhandari. G. And Deaves. R The Demographic Of Overconfidences : The Journal Of Behavioral Finance.Vol. 7. 1, Barber, B. and Odean Terrance Boys Will Be Boys : Gender, Overconvidence, And Common Stock Investment. The Quarterly Journal of Economics : BPS.Kotasurabaya. e/6_statis Fisher, J.P (2010). Gender Differences in Personal Saving Behaviors: Journal of Financial Counseling and Planning Volume 21. Sanusi. S. R. (2010). Beberapa uji validitas dan Realibilitas pada beberapa instrumen penelitian. Sunariyah. (2000). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal.Yogyakarta. Santoso dan Tjiptono. 2004, Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Sriyati Analisis pengaruh karakteristik Usia, Rencana Investasi, dan Pengtahuan investasi terhadap Perilaku Investasi Pada Wanita Bekerja. Jakarta. Bhandari. G. And Deaves. R The Demographic Of Overconfidences : The Journal Of Behavioral Finance.Vol. 7. 1, Grable. J.E. and Lytton. R. H Investor Risk Tolerance : Testing The Efficacy Of Demographics As Differentiating And Classifying Factors. Hibbert, Laurence, and Prakash Are Women More Risk-Aggressive Than Men? (online) ( 20 November 2009) Jain. D. And Mandot. E Impact of Demographic factors on invesment decision of investors in rajasthan, Journal of Arts, Science & Commerce, E-ISSN , ISSN Leon. A. K. and Pfeifer. C Religious Activity, Risk Taking Preferences, and Financial Behaviour: Empirical Evidence from German Survey Data. Lease, Ronald C., Wilbur Lewellen, and Gary G. Schlarbaum The Individual Investor: Attributes and Attitudes. The Journal of Finance: Marie, Edward, and Prakash Are Women More Risk-Averse Than Men? (online) ( 20 November Maleong. L.J metodologi penelitian kualitatif. Edisi revisi. Massah. S. E Risk Aversion And Islamic Finance : An Experimental Approach. International Journal Of Information Technology And Business Management. Sharpe Investasi, Jilid 1, Edisi ke-6, PT. Indeks Kelompok Gramedia. Santoso. S SPSS Statistik Parametric. Cetak ke-2 : Jakarta. PT. Elex Media Computindo. Sekaran, Uma, Research Methods For Business Buku 1, Edisi ke-4,salemba Empat. Jakarta.
BAB V PENUTUP. perception dan risk propensity serta menguji hubungan antara risk perception dan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hipotesis pada penelitian ini yang menguji perbedaan risk perception dan risk propensity serta menguji hubungan antara risk perception dan risk propensity maka
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Adanya pengaruh faktor demografi terhadap pemilihan jenis investasi di. berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi seseorang :
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan dari hasil pengujian hipotesis maka dapat ditarik kesimpulan : Adanya pengaruh faktor demografi terhadap pemilihan jenis investasi di pasar modal.
Lebih terperinciPENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL BERDASARKAN PERSPEKTIF DEMOGRAFI ARTIKEL ILMIAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL BERDASARKAN PERSPEKTIF DEMOGRAFI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen Oleh
Lebih terperinciJenis Investasi Berdasarkan Profil Risiko
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 47-52 47 Berdasarkan Herwono Indra Saputra dan Njo Anastasia Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor riil seperti rumah, tanah dan lainnya. Perkembangan perekonomian yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi menurut Jogiyanto (2009:5) adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dahulu kita mengenal jenis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian kali ini tidak mengabaikan tentang adanya penelitian yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian kali ini tidak mengabaikan tentang adanya penelitian yang terdahulu. Peneliti menggunakan rujukan dari beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. pengujian dengan menggunakan teknik analisis Chi-Square dan Regresi Linier
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan yang berisikan jawaban atas perumusan masalah dan pembuktian hipotesis penelitian dari hasil pengujian dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi masa kini merupakan salah satu fungsi menejemen keuangan bagi seorang individu atau organisasi. Dimana masyarakat sekarang ini sudah jarang menabung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu komponen penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak perusahaan yang memanfaatkan pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi
Lebih terperinciKOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI ARTIKEL ILMIAH.
KOLABORASI RISET DOSEN DAN MAHASISWA PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI ARTIKEL ILMIAH Oleh : PUTRI MAYANK SARI 2011210259 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
Lebih terperinciVariabel Demografi Wanita Bekerja di Surabaya Dalam Pemilihan Jenis Investasi Keluarga
FINESTA Vol. 2, No. 1, (2014) 71-75 71 Variabel Demografi Wanita Bekerja di Surabaya Dalam Pemilihan Jenis Investasi Keluarga Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya lebih baik dari sebelumnya. Karena di zaman yang semakin maju dan era
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia di zaman yang sekarang merupakan sesorang yang tidak akan pernah puas dengan hasil yang diperoleh maupun yang didapatnya. Bisa dibuktikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa acuan mengenai pengambilan keputusan terhadap investasi yang dipengaruhi oleh faktor demografi maupun psikologis oleh peneliti terdahulu
Lebih terperinciFINESTA Vol. 1, No. 2, (2013)
FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 30-35 30 Faktor Demografi, Economic Factors dan Behavioral Motivation Dalam Pertimbangan Keputusan Investasi Di Surabaya Melisa Kusumawati Program Manajemen Keuangan, Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sumarwan (2014) memberikan pengertian bahwa perilaku
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Teori Perilaku Konsumen Menurut Sumarwan (2014) memberikan pengertian bahwa perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan uji signifikansi dari hipotesis yang diajukan dapat ditarik. kesimpulan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uji signifikansi dari hipotesis yang diajukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap pemilihan investasi wanita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA REKSADANA ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA REKSADANA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu
Lebih terperinciPengaruh Risk Tolerance dan Personality Traits Terhadap Pemilihan Portofolio Investor di Surabaya
FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 33-37 33 Pengaruh Risk Tolerance dan Personality Traits Terhadap Pemilihan Portofolio Investor di Surabaya Michelle Feodora Gunawan, Nanik Linawati dan Gesti Memarista Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemilik modal atau investor dengan harapan akan mendapatkan sejumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal yang dilakukan oleh pemilik modal atau investor dengan harapan akan mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi menurut Jogiyanto (2000:5) adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu. Adanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan ekonomi semakin berkembang di dunia ini. Semakin berkembangnya ekonomi dunia, pengetahuan akan perekonomian sangat dibutuhkan.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: Financial behavior, investasi, rasionalitas investor
ABSTRAK Financial Behavior adalah suatu perilaku yang ditunjukan seseorang apabila orang tersebut dihadapkan pada suatu pilihan yang mengharuskannya untuk mempertaruhkan sejumlah uang. Keputusan seorang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi. 1. Al
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Yohnson (2008) : Regret Aversion Bias dan Risk Tolerance Investor
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan, antara lain sebagai berikut : 1. Yohnson (2008) : Regret Aversion Bias dan Risk Tolerance Investor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melakukan penanaman modal (investasi), dalam pasar modal tersedia berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah wadah alternatif bagi pemilik modal (investor) untuk melakukan penanaman modal (investasi), dalam pasar modal tersedia berbagai financial assets
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: usia, jenis kelamin, pekerjaan, risk tolerance, keputusan investasi
ABSTRAK Sudut pandang individu dalam mengambil keputusan dipengaruhi oleh beberapa hal salah satunya variabel demografi dan kenyamanan individu dalam mengambil risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan investasi adalah hal yang paling mendominasi setiap pengeluaran yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan perekonomian di dunia dewasa ini menuntut masyarakat agar cermat dalam membelanjakan uangnya. Dalam hal ini masyarakat cenderung membelanjakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. terhadap perilaku investor, pengaruh karakteristik psychographic terhadap jenis
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik psychographic terhadap perilaku investor, pengaruh karakteristik psychographic terhadap jenis investasi yang dipilih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar
Lebih terperinciGENDER DAN RISIKO PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PROCEEDINGS Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice GENDER DAN RISIKO PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN 78 Nadia Heriani, Amelia Setiawan Nadia Heriani 1,
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : financial literacy, personal finance, student, qualitative descriptive
ABSTRACT The aim of this study is to determine the Level of Financial Literacy of noneconomics students at Maranatha Christian University Bandung, the students who do not get Financial Management course,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Sebelum penelitian ini dilakukan, belum banyak peneliti yang meneliti tentang pengaruh kompetensi dan kepercayaan diri investor pada instrumen pasar uang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014)
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti lain, yaitu : 1. Penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengambilan keputusan adalah suatu proses kognitif yang tidak tergesa-gesa terdiri dari rangkaian tahapan yang dapat dianalisa, diperhalus, dan dipadukan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. ini terdiri dari interaksi sosial, kontrol diri, dan kompetensi investor dengan
BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dua faktor psikologis yaitu interaksi sosial dan kontrol diri serta faktor kompetensi investor terhadap perilaku perdagangan saham investor.
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP JENIS INVESTASI DAN PERILAKU INVESTOR PASAR MODAL SURABAYA. Prijati
PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP JENIS INVESTASI DAN PERILAKU INVESTOR PASAR MODAL SURABAYA Indah Pratiwi Indahpratiwi_233@yahoo.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT
Lebih terperinciFINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 7-12 Analisa Hubungan Financial Literacy dan Demografi Dengan Investasi, Saving dan Konsumsi
Analisa Hubungan Financial Literacy dan Demografi Dengan Investasi, Saving dan Konsumsi Riyan Ariadi, Mariana Ing Malelak, dan Dewi Astuti Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Investasi 2.1.1.1 Defenisi Investasi Dan Jenisnya Menurut Sunariyah (2011:4) investasi adalah penanaman modal untuk satu atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu kemampuan seseorang yang saat ini masih berusia produktif dalam bekerja dapat menurun kinerjanya dikarenakan usia yang semakin lanjut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan yang kemudian digunakan untuk kebutuhan hidupnya. Misalnya digunakan untuk membeli makanan, minuman,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterima (actual return) dalam suatu investasi akan berbeda dengan pendapatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Risiko dan Toleransi Risiko Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Risiko Menurut Jones (2004 : 142) risiko adalah kemungkinan pendapatan yang diterima (actual return)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut penjelasan mengenai beberapa penelitian terdahulu sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut penjelasan mengenai beberapa penelitian terdahulu sebagai sumber rujukan dalam meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi financial literacy dan risk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penelitian ini dapat diterima. Implikasi dari hasil ini adalah tingginya
60 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan mengenai penelitian yang telah dilakukan pada investor di Surabaya. Dari hasil analisis data baik analisis deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal atau bursa efek merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market). Peran pasar modal sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN BAHASAN
4.1 Analisis BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN 4.1.1 Karakteristik Demografi Online Investor Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang mana dari penghasilan tersebut dapat digunakan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dampak globalisasi pada saat ini mendorong seseorang untuk lebih berpikir kedepan dan melakukan bagaimana cara untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik di masa
Lebih terperinciHubungan Faktor Demografi dengan Perencanaan Keuangan Masyarakat Toraja Perantauan Di Kota Surabaya
FINESTA Vol.,., (04) 40-45 40 Hubungan Faktor Demografi dengan Perencanaan Keuangan Masyarakat Toraja Perantauan Di Kota Surabaya Cindy Marcha Pongtuluran dan Nanik Linawati Program Manajemen, Program
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dana pensiun merupakan salah satu pilihan dalam memberikan jaminan kesejahteraan kepada para pekerja atau karyawan. Jaminan tersebut salah satunya berupa jaminan pensiun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. individu yang telah memperoleh penghasilan atau telah memiliki dana harus bijak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu pada era modern ini apapun pekerjaan atau profesinya, sudah saatnya mulai melakukan investasi sedini mungkin. Dengan kata lain, individu yang telah
Lebih terperinciFinancial Stressors, Financial Behavior, Risk Tolerance, Financial Solvency, Financial Knowledge, dan Kepuasan Finansial
FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 19-23 19 Financial Stressors, Financial Behavior, Risk Tolerance, Financial Solvency, Financial Knowledge, dan Kepuasan Finansial Yopie Kurnia Erista Halim dan Dewi Astuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association of South East
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Literasi keuangan, locus of control internal, locus of control eksternal, dan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang penjabaran hasil dari penelitian dan pembuktian hipotesis. 1. Literasi keuangan, locus of control internal, locus of control eksternal,
Lebih terperinciProsiding SNaPP2015Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN EISSN Mery Citra Sondari
Prosiding SNaPP2015Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN2089-3590 EISSN 2303-2472 PERSEPSI TERHADAP INVESTASI DAN INTENSI BERINVESTASI (SURVEY PADA PEAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH DAERAH TINGKAT II DI JAWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, salah satu hal yang harus dilakukan
Lebih terperinciPengukuran Kinerja Portfolio Black-Litterman menggunakan Metode Sharpe Ratio
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Pengukuran Kinerja Portfolio Black-Litterman menggunakan Metode Sharpe Ratio S-7 Fitri Amanah 1 1 Alumni Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciKonsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam
Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam memilih portofolio optimal. Ada tiga konsep dasar yang
Lebih terperinciPengaruh Return dan Varian Return Anggota LQ-45 Terhadap Bid-Ask Spread
Pengaruh Return dan Varian Return Anggota LQ-45 Terhadap Bid-Ask Spread 58 Halim Santoso dan Nanik Linawati Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membuktikan apakah kandungan informasi akuntansi merupakan isu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai pengaruh perilaku investor telah dilakukan oleh : 1. Zarah Puspitaningtyas (2012) telah melakukan penelitian yang berjudul Relevansi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pada keuangan traditional finance atau standard finance mengungkapkan
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Behavioral Finance 2.1.1 Awal Behavioral Finance Pada keuangan traditional finance atau standard finance mengungkapkan mengenai efficient-market hypothesis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan datang (Setiawan, 2016). Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh. tabungan emas dan lain-lain (banyumaskab.bps.go.id).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan pengorbanan yang dilakukan pada saat sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang (Setiawan,
Lebih terperinciRikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2010 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL YANG DIBENTUK OLEH SINGLE INDEX MODEL DAN ROYS CRITERION (STUDI KASUS SAHAM- SAHAM LQ45 PERIODE FEBRUARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bekerja. Salah satu jalan untuk memperolehnya yakni dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian yang semakin berkembang pesat membuat masyarakat berpikir untuk memperoleh pendapatan di luar gaji yang mereka dapat dari bekerja. Salah satu jalan untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Manajemen kekayaan merupakan bagian dari ilmu keuangan yang sangat berguna bagi setiap orang dalam mengembangkan, proteksi aset kekayaan, dan dapat dinikmati hingga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Financial Literacy 2.1.1.1 Pengertian Financial Literacy Perkembangan industri jasa keuangan semakin meningkat dan semakin kompleks sehingga mengubah kondisi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana tertentu yang ditanamkan pada periode waktu tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan pembayaran di kemudian
Lebih terperinciPENGARUH OVERCONFIDENCE DAN RISK TOLERANCE TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ARTIKEL ILMIAH
PENGARUH OVERCONFIDENCE DAN RISK TOLERANCE TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Progam Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada lembaga Keuskupan Agung Palembang. Persisnya, objek penelitian terkait dengan pengelolaan kekayaan yang sudah dan sedang
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Investasi (Investement) menurut The Amarican Heritage Dictionaryof The English
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi Investasi (Investement) menurut The Amarican Heritage Dictionaryof The English Languange, adalah kata benda yang berrati invest. Kata invest sendiri mempunyai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDUAL (ECONOMIC PERSPECTIVE) TERHADAP KINERJA BISNIS PADA UMKM DI SURABAYA PADA SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR INDIVIDUAL (ECONOMIC PERSPECTIVE) TERHADAP KINERJA BISNIS PADA UMKM DI SURABAYA PADA SEKTOR MAKANAN DAN MINUMAN Christian Mulydi Program Manajemen, Program Studi Manajemen, Universitas
Lebih terperinciProsiding Matematika ISSN:
Prosiding Matematika ISSN: 2460-6464 Menentukan Expected Return Optimal Berdasarkan Bobot Dana yang dialokasikan Kepada Aset yang Beresiko dari Suatu Portofolio Menggunakan Fungsi Utility Determine Expected
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. (Tandelilin,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: reksadana konvensional, reksadana syariah, metode Sharpe, metode Treynor, metode Jensen. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang berada di Indonesia. Reksadana memiliki kelebihan dimana investor yang tidak memiliki dana yang cukup besar dapat berinvestasi di reksadana.
Lebih terperinciririkyunita@yahoo.co.id Konsumsi Kebutuhan Inflasi Apa sih alasan berinvestasi Peningkatan Nilai Kekayaan Keinginan Ketidakpastian masa depan Penanaman uang dengan harapan : 1. Mendapat hasil, dan 2.
Lebih terperinciTEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO. Tumpal Manik, M.Si. Website : http//:tumpalmanik.com
TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO Tumpal Manik, M.Si Email : tmanyk@yahoo.com tmanik@umrah.ac.id Website : http//:tumpalmanik.com 1 BAB I PENGERTIAN INVESTASI Materi Bab I : 1. Definisi Investasi 2. Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang berusaha mendapatkan penghasilan yang lebih saat ini dan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang berusaha mendapatkan penghasilan yang lebih saat ini dan di masa datang, dengan cara menyisihkan dananya yang digunakan untuk berinvestasi. Investasi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia investasi banyak sekali alternatif investasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam dunia investasi banyak sekali alternatif investasi yang ditawarkan baik itu investasi pada aset-aset finansial (financial asset) atau investasi pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Portofolio adalah gabungan atau kombinasi dari berbagai instrumen atau aset investasi yang disusun untuk mencapai tujuan investasi investor. Selain itu, kombinasi berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya. Penelitian
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya. Penelitian terdahulu tersebut antara lain: 1. Penelitian Iramani (2011) Penelitian ini mengambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan tipe sampel yang berbasis pada kemungkinan
Lebih terperinciPerencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Aset
FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 7-11 7 Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Alvina Setiawan Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan ikut berperan serta membantu memutar kembali roda. perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring
Lebih terperinciINVESTASI PADA PASAR MODAL DAN RISIKONYA
INVESTASI PADA PASAR MODAL DAN RISIKONYA Mursidah Nurfadillah STIE Muhammadiyah Samarinda ABSTRACT Invesment basically aim to get the advantage, but in itself invesment do not be quit of the happening
Lebih terperinciBadriyah et al., Pengaruh Pengembangan Karir, Penilaian Prestasi Kerja dan...
1 Pengaruh Pengembangan Karir, Penilaian Pretasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia Pada RSUD Dr. Soebandi Jember (The Affects of Career Development, Work Achievement Appraisal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Risiko adalah bagian dari kehidupan. Menghindari semua resiko akan mengakibatkan tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan. The Institute
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Masa pensiun merupakan masa ketika seseorang seharusnya bisa menikmati apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang menginginkan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi
ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN 2012-2014 Oleh : Dedi Setia Ardi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun sejak tahun 2008 perekonomian dunia sedang mengalami perlambatan dikarenakan krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Di zaman yang serba moidern ini investasi sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Menurut Sharpe (2005: 1) investasi merupakan pengorbanan
Lebih terperinciPengaruh Financial Literacy dan Faktor Sosiodemografi Terhadap Perilaku Konsumtif
FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 58-62 58 Pengaruh Financial Literacy dan Faktor Sosiodemografi Terhadap Perilaku Konsumtif Felicia Claresta Harli, Nanik Linawati, Gesti Memarista Program Manajemen Keuangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan pertumbuhan modal (capital growth) dalam jangka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan penempatan dana pada aset produktif dengan harapan mendapatkan pertumbuhan modal (capital growth) dalam jangka waktu tertentu.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional suatu negara. Ada beberapa alternatif yang dapat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia banyak menjadi sorotan dikarenakan situasi dan kondisi perekonomian yang tidak stabil.padahal perkembangan ekonomi itu
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1.Latar Belakang. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aktiva riil (real
BAB I PENGANTAR 1.1.Latar Belakang Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aktiva riil (real assets) atau investasi pada aktiva keuangan (financial assets). Contoh dari investasi pada aktiva
Lebih terperinciPENGARUH KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN: RASIO AKTIVITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING
JDA Vol. 1, No. 1, Maret 2009, pp. 1-5 ISSN 2085-4277 http://journal.unnes.ac.id/index.php/jda Magdalena Nany Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Surakarta, Indonesia Sandra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan suatu industri. Sumber dana dapat diperoleh suatu industri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketersediaan dana merupakan salah satu sektor pendukung untuk kelangsungan suatu industri. Sumber dana dapat diperoleh suatu industri dengan cara menjual saham kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jaman era globalisasi yang modern ini investasi merupakan kegiatan positif
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaman era globalisasi yang modern ini investasi merupakan kegiatan positif untuk mendapatkan keuntungan dimasa mendatang. Pebisnis memerlukan pasar modal untuk memadai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisikan latar belakang permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan dalam pembuatan laporan tugas akhir. 1.1 Latar
Lebih terperinci