Jenis Investasi Berdasarkan Profil Risiko

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jenis Investasi Berdasarkan Profil Risiko"

Transkripsi

1 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Berdasarkan Herwono Indra Saputra dan Njo Anastasia Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto , Surabaya ; Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara faktor demografi dengan profil risiko. setelah mengetahui hubungan keduanya dicari kembali hubungan antara profil risiko dengan jenis investasi keluarga. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat merencanakan investasi yang sesuai dengan profil risikonya dan mencocokan jenis investasi yang sudah terjadi dengan profil risiko. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode chi-square untuk mengetahui hubungan antara variabel demografi, profil risiko dan jenis investasi. Hasil penelitian menunjukkan variabel demografi yang berhubungan dengan profil risiko dan hanya kelompok jenis investasi kas, deposito, reksadana pasar uang yang berhubungan dengan profil risiko. Kata kunci Demografi, dan. Abstract This study was conducted to find the correlation between demographic factors and risk profile. After knowing the both correlation sought again the correlation between risk profile and family s investment portfolio. It is aimed to make society could plan investment in accordance with the risk profile and match the type of investment that has occurred with the risk profile. Analysis techniques that used in this research is descriptive with the chisquare method to determine the relationship between demographic variables, risk profile and investment types. The results showed that most of the demographic variables associated with type of risk profile and only group of investment cash, deposits and money market mutual funds is associated with the risk profile. Keywords Demographic, Risk Profile,Type of Investment 1. PENDAHULUAN SETIAP orang atau keluarga memiliki tujuan keuangan di masa depan yang berbeda-beda, dimana untuk memenuhi tujuan keuangan diperlukan perencanaan investasi. Pencapaian tujuan keuangan disesuaikan dengan periode jangka waktu yaitu jangka pendek maupun jangka panjang serta besaran dana yang dapat disisihkan, dimana dengan hasil yang diharapkan terkait dengan besarnya tingkat imbal hasil (return). Imbal hasil yang diharapkan akan terkait dengan tingkat risiko yang harus ditanggung. Seseorang juga harus mempertimbangkan toleransinya terhadap risiko. Menurut Redja (2007) risiko adalah suatu ketidakpastian yang menimbulkan lahirnya peristiwa kerugian (loss) yang tidak diinginkan, apabila toleransinya terhadap risiko tersebut diabaikan, maka perencanaan serta pelaksanaannya dapat membuat hidup menjadi tidak tenang akibat risiko yang tidak sesuai dengan profil risikonya. Profil risiko merupakan hal awal yang seharusnya diketahui seseorang untuk mendapatkan jenis investasi yang cocok untuk diri sendiri terutama yang menyangkut dengan harta pribadi. Hal ini seringkali dianggap remeh dan ketika portofolio investasi keluarga sudah terlanjur terbentuk, terjadilah keresahan karena jenis investasi yang tidak cocok dengan profil risiko kepala keluarga. Menetapkan jangka waktu untuk mencapai tujuan keuangan yang dimiliki merupakan faktor penting untuk menentukan jenis investasi yang sesuai. Tujuan harus diurutkan berdasarkan prioritasnya, dengan mengenal profil risiko pribadi sebagai investor keluarga, maka akan lebih mudah menetapkan urutan prioritas diantara beberapa tujuan keuangan seseorang. Dengan mempertimbangkan jangka waktu pencapaiannya, seseorang perlu mengutamakan perencanaan dan usaha pencapaian tujuan keuangan yang memiliki prioritas tertinggi. Menurut Sunariyah (2004), Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan return di masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Menurut Halim (2005, p.2) Investasi selalu memiliki dua sisi, yaitu return dan risiko. Dalam berinvestasi berlaku hukum bahwa semakin tinggi return yang ditawarkan maka semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung investor. Investor bisa saja mengalami kerugian bahkan lebih dari itu bisa kehilangan semua modalnya. Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa tidak semua investor mengalokasikan dananya pada semua instrumen investasi yang menawarkan return yang tinggi. Disimpulkan bahwa dalam berinvestasi ada berbagai macam tingkat imbal hasil yang diikuti pula dengan tingkat risikonya, maka sebelum berinvestasi sebaiknya diukur terlebih dahulu profil risiko seseorang untuk dapat memilih jenis investasi yang cocok. Setelah profil risiko kepala keluarga sudah diketahui, disusunlah portofolio jenis investasi yang sesuai dengan profil risiko. Profil risiko kepala keluarga juga dipengaruhi oleh beberapa faktor demografi, dan yang biasanya digunakan antara lain adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan, jenis pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan suku bangsa. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Wanita mempunyai toleran risiko yang lebih rendah daripada lakilaki; (2) Risiko toleransi menurun dengan umur; (3) Individu tidak kawin lebih toleran risiko daripada individu menikah; (4) Orang-orang yang bekerja di bidang pekerjaan profesional cenderung lebih toleransi risiko daripada yang di non-profesional pekerjaan; (5) Individu bekerja mandiri lebih toleran risiko dari mereka yang dipekerjakan oleh orang lain; (6) Toleransi risiko meningkat seiring dengan pendapatan; (7) Toleransi risiko meningkat seiring dengan pendidikan. Dalam pengelompokan profil risiko umumnya terbagi atas 5 (tiga) jenis. Menurut Danareksa yaitu profil risiko defensive (low ), conservative (below average), balanced (moderate), moderately aggressive (above average), aggressive. Apapun profil risiko seseorang, harus dipahami bahwa risiko tidak dapat dihilangkan sama sekali. Seharusnya mengimbangi risiko ini dengan melakukan diversifikasi produk investasi dan mengukur berapa lama perlu berinvestasi. Meski profil risiko kepala keluarga sudah diketahui, seringkali terjadi kesenjangan antara profil risiko kepala keluarga dengan jenis investasinya dan kesenjangan antara

2 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) keluarga yang satu dengan yang lain dalam menginvestasikan kekayaannya. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi peneliti dan ingin mengetahui lebih lanjut hubungan faktor demografi dan profil risiko dengan jenis produk investasi keluarga. 2. TEORI PENUNJANG Definisi demografi menurut Bogue (1973) Kependudukan atau demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia. Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi, serta penuaan. Setiap keluarga pasti memiliki Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan fungsi keluarga sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan gambaran rangkaian tahapan yang akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga. Selanjutnya profil risiko merupakan langkah awal untuk menentukan instrumen investasi yang akan dipilih dan menyusun strategi investasi, karena setiap orang memiliki profil risiko berinvestasi yang berbeda-beda. Menurut Danareksa yaitu profil risiko defensive (low ), conservative (below average), balanced (moderate), moderately aggressive (above average), aggressive. Tujuan seseorang dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi seseorang berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian seseorang menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Menurut Bank Mandiri, Pengertian risiko adalah peristiwa atau kejadian dikemudian hari yang berhubungan dengan nilai aktiva atau aset yang dimiliki pemodal/investor yang dapat menyebabkan penurunan dari nilai aktiva/kekayaan yang dimiliki investor bahkan mungkin tidak hanya penurunan nilai aktiva, tetapi dapat menjadi nihil (nol) atau tidak ada nilainya lagi. Perencanaan keuangan individu merupakan salah satu wujud nyata dari baiknya kecerdasan finansial seseorang dalam mengumpulkan aset kekayaaannya. Membicarakan tentang perencanaan keuangan, erat kaitannya dengan investasi. Setiap melakukan investasi, berarti seseorang sedang mengorbankan nilai saat ini, dan mengharapkan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dari hasil pengorbanan tersebut. Alhempi & Yani (2012) membahas tentang adanya keterkaitan atau hubungan antara karakteristik demografi terhadap perilaku investor dalam menghadapi risiko dengan jenis investasi yang dipilihnya dan besarnya dana yang diinvestasikan. Selanjutnya variabel demografi yang digunakan meliputi : jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, penghasilan yang dapat membentuk perilaku investor lalu dicari hubungannya dengan preferensi risiko investor yang terdiri dari 3 kelompok, yaitu Preferensi Risiko Rendah, Preferensi Risiko Netral, dan Preferensi Risiko Tinggi. Dalam pembahasan jurnal tersebut faktor demografi yang terdapat hubungan dengan profil risiko adalah usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan. Setelah diketahui hubungan antara faktor demografi dan profil risiko, lalu profil risiko tiap responden dihubungkan kembali dengan jenis-jenis investasi yang ada seperti bisnis/real estate, emas, perak, berlian, koleksi, saham, reksadana saham, kas, deposito, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, obligasi dan investasi lainnya. Agar dapat diketahui apakah ada hubungan antara profil risiko dan jenis investasi. Hipotesa penelitian: a. Terdapat hubungan antara faktor demografi dengan profil risiko keluarga b. Terdapat hubungan profil risiko dengan jenis investasi keluarga di Surabaya 3. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan teknik analisa deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan kuisioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di wilayah Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pria/wanita yang sudah berkeluarga dan memiliki anak usia sekolah di Surabaya. Sampel yang diambil merupakan nonprobability sample (sampel tidak acak) menggunakan metode purposive sampling. Bedasarkan rumus penarikan sampel, maka kuisioner akan diolah sebanyak 100. Untuk mengukur faktor demografi digunakan indikator empirik jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jumlah anak, pekerjaan, penghasilan. Untuk mengukur profil risiko menggunakan lima jenis profil yaitu defensive (low ), conservative (below average), balanced (moderate), moderately aggressive (above average), aggressive. Sedangkan untuk jenis investasinya adalah bisnis/real estate, emas, perak, berlian, koleksi, saham/reksadana saham, kas, deposito, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, obligasi dan lainnya. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa chi square. Uji chi square digunakan untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel (baris dan kolom) dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya (Santoso, 2006). Kriteria pengujian chi square dengan melihat taraf signifikansi (α), yaitu: Jika p 0,05, maka Ho ditolak Jika p 0,05, maka Ho diterima Uji chi square dilakukan untuk menguji hubungan antara faktor demografi dan profil risiko serta profil risiko dan jenis investasi. 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Demografi Faktor demografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jumlah anak, pekerjaan, penghasilan. Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui faktor demografi responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jumlah anak, pekerjaan, penghasilan.

3 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Tabel 1 Profil Responden Variabel Demografi Kode Jenis Kelamin Laki-Laki 54 Perempuan 46 Usia Tahun Tahun Tahun Tahun 36 Tingkat Pendidikan Pasca Sarjana 7 Sarjana 39 Diploma 12 SMA 37 <SMA 5 Jumlah Anak >3 9 Pekerjaan Pegawai Negeri 1 Karyawan Swasta 19 Wiraswasta 72 Karyawan BUMN 1 Profesional 3 Lainnya 4 Penghasilan <Rp Rp Rp Rp Rp >Rp Jenis kelamin didominasi oleh laki-laki yang seluruhnya melakukan tabungan tiap bulan sebanyak 54 responden dan hanya 2 responden perempuan yang tidak menabung per bulannya yang berasal dari kelompok usia tahun dan tahun, yang bekerja sebagai pegawai negeri dan seorang profesional dengan jumlah anak 2 dan 3 anak, dengan tingkat penghasilan yang sama yaitu dibawah Rp ,-. Demografi didominasi oleh responden yang tingkat pendidikannya sarjana sebanyak 38 responden dan lulusan SMA sebanyak 37 responden dan pekerjaan responden didominasi oleh wiraswasta sebanyak 72 responden. Berikut adalah gambar profil risiko responden terhadap demografi: Pada profil risiko aggressive tidak terdapat responden perempuan, hal ini menunjukkan bahwa responden perempuan lebih cenderung menjauhi risiko dan responden laki-laki lebih menyukai risiko. Gambar 2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Profil risiko low didominasi oleh kelompok usia tahun sebanyak 7 responden dan profil risiko aggressive didominasi tahun sebanyak 5 responden yang artinya semakin tua usia responden maka profil risiko nya cenderung semakin aggressive. Gambar 3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Profil risiko aggressive didominasi oleh responden yang lulusan SMA yang artinya responden yang tingkat pendidikannya lebih kecil yaitu SMA cenderung lebih aggressive dibandingkan dengan responden yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu lulusan sarjana yang cenderung lebih conservative atau low. Gambar 4. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak Responden yang low lebih cenderung untuk memiliki 1 anak saja sebanyak 12 responden dan yang memiliki jumlah anak lebih dari tiga didominasi oleh responden dengan kelompok profil risiko moderate. Artinya responden yang memiliki jumlah anak yang lebih sedikit cenderung memiliki profil risiko low dan sebaliknya. Gambar 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

4 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) Gambar 5. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden yang memiliki profil risiko aggressive adalah yang berwirausaha sebanyak 10 responden dari total 72 responden yang berwirausaha. Berarti responden yang bekerja sendiri cenderung lebih aggressive daripada responden yang bekerja pada suatu perusahaan. Tabel 3 Terhadap Emas, Perak, Berlian, Koleksi Jenis investasi emas, perak, berlian, koleksi dari 91 responden yang memiliki jenis investasi ini, kebanyakan dimiliki oleh responden yang berprofil risiko moderate sebanyak 40 reesponden dan sebanyak 12 responden memiliki 20% investasi ini diikuti 10 responden yang memiliki investasi ini sebesar 30%. Tabel 4 Terhadap Saham dan Reksadana Gambar 6. Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan Responden yang berpenghasilan rendah cenderung memiliki profil risiko low jika dibandingkan dengan yang berpenghasilan di atas Rp ,- per bulan. Dapat diketahui bahwa setiap variabel demografi memiliki macam-macam profil risikonya masing-masing dan akan diuji lebih lanjut menggunakan uji chi square. Berikut adalah tabel profil risiko terhadap jenis investasi: Tabel 2 Terhadap Bisnis/Real Estate % Low Bisnis/Real Estate Profil risiko yang dominan pada jenis investasi bisnis/real estate adalah profil risiko moderate sebanyak 37 responden dan terbanyak adalah 9 responden berinvestasi 20% dan diikuti 8 responden berinvestasi sebesar 30%. Belowaverage Aboveaverage Emas, Perak, Berlian, Koleksi Aboveaverage % Saham, Reksadana Saham Jenis investasi saham dan reksadana saham dimiliki hanya oleh responden yang memiliki profil risiko moderate, above-average, aggressive. Pada profil risiko moderate terbanyak 9 responden memiliki 10% investasi saham/reksadana saham, sama dengan profil risiko aboveaverage 5 responden memilii 10% jenis investasi ini, tetapi pada profil risiko aggressive sebanyak 5 responden terbanyak memiliki 20% jenis investasi ini karena profil risiko aggressive lebih berani menghadapi risiko semacam saham dan reksadana saham. Tabel 5 Terhadap Kas, Deposito, Reksadana Pasar Uang Kas, Deposito, RDPU Sebanyak 97 responden memiliki tabungan kas, deposito, reksadana pasar uang. Pada profil risiko low paling banyak 8 responden memiliki 40% jenis investasi ini yang artinya mereka lebih suka investasi yang aman maka portofolionya didominasi oleh jenis investasi yang minim risiko semacam deposito dan reksadana pasar uang,

5 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) sedangkan pada profil risiko aggressive sebanyak 6 orang hanya memiliki 10% jenis investasi ini. Tabel 6 Terhadap Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Campuran, Obligasi Distribusi investasi kategori reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan obligasi didominasi oleh profil risiko moderate sebanyak 24 orang dan terbanyak 10 responden memiliki 20% jenis investasi ini. RDPT, RDPC, Obligasi Tabel 7 Terhadap Lainnya Lainnya Sebanyak 24 responden memiliki investasi yang tidak termasuk kategori yang disediakan dan hanya 1 responden yang mengisi jenis investasi yang dimiliki selain yang disediakan yaitu jenis investasi option. Uji Chi Square Uji Chi Square dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat asosiasi antara faktor demografi dan profil risiko. Faktor demografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan kelas sosial. Berikut adalah rangkuman hasil uji Chi square pada faktor demografi dan profil risiko: Tabel 8 Uji Chi Square Pada Faktor Demografi dan Variabel Demogarafi Chi-Square α<0.05 Jenis Kelamin* 0,000 H 0 Ditolak Usia* Tingkat Pendidikan* Jumlah Anak* 0.22 H 0 Ditolak Pekerjaan* 0,004 H 0 Ditolak Penghasilan* H 0 Ditolak Berdasarkan tabel 4 H 0 ditolak berarti H 1 diterima artinya faktor demografi berhubungan dengan profil risiko responden, Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, jumlah anak, pekerjaan dan tingkat penghasilan responden dengan profil risikonya. Tetapi tidak terdapat hubungan antara usia dan pendidikan terhadap profil risiko. Berikut adalah rangkuman hasil uji Chi square pada faktor demografi dan profil risiko: Tabel 9 Uji Chi Square Pada dan Variabel Demografi Chi-Square α<0.05 *Bisnis/Real estate 0,281 *Emas Perak berlian 0,903 *Saham/RD saham 0,061 *Kas Deposito RDPU 0,007 *RDPT, RDC, Obligasi 0,656 *Lainnya 0,351 H 0 Ditolak H 0 diterima dan H 1 ditolak artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara profil risiko dengan jenis investasi bisnis/real estate, emas, perak, berlian, koleksi, saham/reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, obligasi dan jenis investasi lainnya. Sedangkan jika H 0 ditolak, H 1 diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara profil risiko dengan jenis investasi kas, deposito dan reksadana pasar uang. berarti dari semua jenis investasi yang diketahui apapun profil risikonya, responden kebanyakan memiliki jenis investasi kas, deposito, dan reksadana pasar uang pada portofolionya. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kepala keluarga yang bertempat tinggal di Surabaya yang sudah menikah dan memiliki anak yang sedang sekolah, tentang faktor-faktor demografi yang mempengaruhi profil risiko dan jenis investasi berdasarkan profil risiko, maka dapat disimpulkan bahwa dari 6 variabel demografi yang diuji terdapat 4 variabel yang memiliki hubungan dengan pengelompokan profil risiko responden yaitu jenis kelamin yang mengelompokkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki cenderung lebih aggressive dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin perempuan, responden dengan jumlah anak yang lebih sedikit cenderung lebih low, responden yang memiliki pekerjaan mandiri atau wiraswasta cenderung lebih aggressive jika dibandingkan dengan responden yang bekerja sebagai karyawan tetap dan responden yang memiliki penghasilan tinggi cenderung lebih aggressive jika dibandingkan dengan responden yang berpenghasilan lebih rendah yang lebih conservative atau low. Sisanya faktor usia dan tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan dengan pengelompokan faktor demografi Selanjutnya rumusan masalah kedua mencari hubungan antara profil risiko dengan jenis investasi responden yang sudah ditentukan yaitu bisnis/real estate, emas, perak, berlian, koleksi, saham/reksadana saham, kas, deposito, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, obligasi dan lainnya. Dari semua jenis investasi yang disediakan hanya kelompok jenis investasi kas, deposito, reksadana pasar uang yang memiliki hubungan dengan profil risiko responden yang artinya dari semua profil risiko responden, pilihan utama untuk portofolionya adalah kelompok jenis investasi kas, deposito dan reksadana pasar uang Disarankan agar setiap individu memiliki perencanaan keuangan yang sesuai dengan profil risikonya agar tidak terjadi keresahan di masa mendatang dan banyak mempelajari ilmu untuk perencanaan keuangan yang baik

6 FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) agar dapat membentuk portofolio investasi yang sesuai dengan pribadi masing-masing. DAFTAR PUSTAKA (n.d.). Retrieved from (n.d.). Retrieved from Alhempi, R. R. & & Yani, S. K. (2012). Penentu Preferensi Risiko Investor. FE Universitas Trisakti Jakarta Bogue, D. J. (1973). principle of demography. New York: John Wiley and Sons Inc. Halim, A. (2005). Analisis Investasi. Edisi dua (Edisi kedua ed.). Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Redja, G. (2007). Risk management and insurance. (International edition). USA: Pearson Education Inc. Sunariyah. (2004). pengantar pengetahuan pasar modal. edisi keempat. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Aset

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Aset FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 7-11 7 Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Alvina Setiawan Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian kali ini tidak mengabaikan tentang adanya penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian kali ini tidak mengabaikan tentang adanya penelitian yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian kali ini tidak mengabaikan tentang adanya penelitian yang terdahulu. Peneliti menggunakan rujukan dari beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian

Lebih terperinci

ANALISA HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI, PROFIL RISIKO, DAN KEPUTUSAN INVESTOR DALAM ALOKASI ASET

ANALISA HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI, PROFIL RISIKO, DAN KEPUTUSAN INVESTOR DALAM ALOKASI ASET FINESTA Vol. 3, No. 2, (2015) 73 78 73 ANALISA HUBUNGAN FAKTOR DEMOGRAFI, PROFIL RISIKO, DAN KEPUTUSAN INVESTOR DALAM ALOKASI ASET Rizaldy Tallo, Nanik Linawati, Gesti Memarista Program Manajemen, Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa acuan mengenai pengambilan keputusan terhadap investasi yang dipengaruhi oleh faktor demografi maupun psikologis oleh peneliti terdahulu

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN Fitaning Intan Pradani R. Rustam Hidayat Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Andika Setiawan B100120254 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian tersebut berkaitan dengan literasi keuangan, efikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian tersebut berkaitan dengan literasi keuangan, efikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelum adanya penelitian ini, penelitian tersebut berkaitan dengan literasi keuangan, efikasi keuangan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA REKSADANA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA REKSADANA ARTIKEL ILMIAH PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFI DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA REKSADANA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 58-63 58 Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana Chelsea Octavia Tantono Program Manajemen Keuangan, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil seperti rumah, tanah dan lainnya. Perkembangan perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil seperti rumah, tanah dan lainnya. Perkembangan perekonomian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi menurut Jogiyanto (2009:5) adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dahulu kita mengenal jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi di Indonesia yang dapat menjadi penggerak perekonomian nasional melalui peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI

OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 30-35 30 OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI Michael Tryanto Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Investasi merupakan hal yang sangat menarik untuk dilakukan. Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return

BAB I PENDAHULUAN. return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Investasi dapat diartikan sebagai komitmen untuk menanamkan sejumlah dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. (Tandelilin,

Lebih terperinci

PT Phillip Sekuritas Indonesia

PT Phillip Sekuritas Indonesia PT Phillip Sekuritas Indonesia PT Phillip Sekuritas Indonesia berdiri pada tahun 1989 dan merupakan sekuritas ritel asing tepercaya di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Phillip Sekuritas Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014) 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti lain, yaitu : 1. Penelitian Dewi Ayu Wulandari dan Rr. Iramani (2014)

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI 1. Alwin Tentrem Naluri 2. Ketut Prasetyo S1 Pendidikan Geografi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal atau bursa efek merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market). Peran pasar modal sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara.

Lebih terperinci

Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Keuangan

Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Keuangan FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 36-40 36 Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Benny Sutjipto Program Manajemen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel 57 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengolahan Data Dengan data historis yang telah tersedia pada instrumen investasi saham LQ 45 dan deposito dalam periode tahun 2013 sampai dengan 2015 kemudian dilakukan

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 91-95 91 Perencanaan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi Margaret Anelinda Soro Program Manajemen, Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013)

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 64-70 64 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK GUNAWAN SISWANTORO UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG DIINGINKAN DI MASA DEPAN Ella S. Jati Sasmito Program Manajemen Keuangan, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut penjelasan mengenai beberapa penelitian terdahulu sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut penjelasan mengenai beberapa penelitian terdahulu sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut penjelasan mengenai beberapa penelitian terdahulu sebagai sumber rujukan dalam meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi financial literacy dan risk

Lebih terperinci

Pengaruh Return dan Varian Return Anggota LQ-45 Terhadap Bid-Ask Spread

Pengaruh Return dan Varian Return Anggota LQ-45 Terhadap Bid-Ask Spread Pengaruh Return dan Varian Return Anggota LQ-45 Terhadap Bid-Ask Spread 58 Halim Santoso dan Nanik Linawati Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan investasi adalah hal yang paling mendominasi setiap pengeluaran yang

BAB I PENDAHULUAN. dan investasi adalah hal yang paling mendominasi setiap pengeluaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan perekonomian di dunia dewasa ini menuntut masyarakat agar cermat dalam membelanjakan uangnya. Dalam hal ini masyarakat cenderung membelanjakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada april 2009 menjadi Rp 1,857 triliun pada September 2009.

BAB I PENDAHULUAN. pada april 2009 menjadi Rp 1,857 triliun pada September 2009. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Masyarakat Indonesia adalah masyarakat penabung. Hal tersebut dapat dilihat dari data jumlah dana pihak ketiga yang parkir di bank-bank sangatlah besar.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jaman era globalisasi yang modern ini investasi merupakan kegiatan positif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jaman era globalisasi yang modern ini investasi merupakan kegiatan positif 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaman era globalisasi yang modern ini investasi merupakan kegiatan positif untuk mendapatkan keuntungan dimasa mendatang. Pebisnis memerlukan pasar modal untuk memadai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi.

BAB II LANDASAN TEORI. topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi. 1. Al

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh setiap individu dalam hal ini khususnya bagi individu pada penelitian ini yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh setiap individu dalam hal ini khususnya bagi individu pada penelitian ini yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan setiap individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak lepas dari kemampuan mereka mengatur berbagai hal secara baik, sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang dimiliki untuk konsumsi saat ini atau di investasikan pada berbagai jenis pilihan instrumen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Manajemen kekayaan merupakan bagian dari ilmu keuangan yang sangat berguna bagi setiap orang dalam mengembangkan, proteksi aset kekayaan, dan dapat dinikmati hingga

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Perhiasan

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Perhiasan Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Perhiasan Wicaksana dan Agus Arianto Toly Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Perencanaan keuangan adalah proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan keuangan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan keuangan selalu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir semua sektor yang berhubungan dengan keuangan selalu membutuhkan jasa perbankan baik pemerintah, perusahaan maupun orang pribadi. Kemajuan dunia perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan segmen pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan segmen pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berkembang. Taraf hidup masyarakat Indonesia pun mulai meningkat terlihat dari gaya hidup yang mereka lakukan. Berdasarkan data dari

Lebih terperinci

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal Pasar Modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. 2 Fungsi Pasar

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL BERDASARKAN PERSPEKTIF DEMOGRAFI ARTIKEL ILMIAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL BERDASARKAN PERSPEKTIF DEMOGRAFI ARTIKEL ILMIAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL BERDASARKAN PERSPEKTIF DEMOGRAFI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen Oleh

Lebih terperinci

INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL)

INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL) INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL) Oleh: DEDEN MULYANA Disampaikan pada Seminar Bulanan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi 15 Mei 2013 Pendahuluan Investasi

Lebih terperinci

BAB IV PEENENTUAN JENIS INVESTASI BERDASARKAN PROFIL RISIKO CALON PESERTA PRODUK TAKAFULINK SALAM. (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan)

BAB IV PEENENTUAN JENIS INVESTASI BERDASARKAN PROFIL RISIKO CALON PESERTA PRODUK TAKAFULINK SALAM. (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan) 51 BAB IV PEENENTUAN JENIS INVESTASI BERDASARKAN PROFIL RISIKO CALON PESERTA PRODUK TAKAFULINK SALAM (Studi Kasus di Hijrah Agency Pekalongan) A. Penentuan Profil Risiko Calon Peserta Produk Takafulink

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan yang kemudian digunakan untuk kebutuhan hidupnya. Misalnya digunakan untuk membeli makanan, minuman,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Analisis BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN 4.1.1 Karakteristik Demografi Online Investor Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran sampel dalam penelitian ini. Data yang menggambarkan

Lebih terperinci

Bab IV CARA INVESTASI DI CITIBANK N.A

Bab IV CARA INVESTASI DI CITIBANK N.A 36 Bab IV CARA INVESTASI DI CITIBANK N.A 4.1 Profil Risiko Investasi Pribadi 1. Risk Averse Tidak ingin mengambil risiko yang membahayakan modal dan juga tidak nyaman sekalipun dengan fluktuasi jangka

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI REKSADANA SEBAGAI ALTERNATIF INVESTASI DI MASA DEPAN

ANALISIS INVESTASI REKSADANA SEBAGAI ALTERNATIF INVESTASI DI MASA DEPAN ANALISIS INVESTASI REKSADANA SEBAGAI ALTERNATIF INVESTASI DI MASA DEPAN Eka Kusuma Dewi (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Berbagai macam keinginan dan kebutuhan

Lebih terperinci

5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER

5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER 5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER DOKUMEN BANK Dapatkan solusi Perencanaan Alokasi Aset Anda sekarang dengan menghubungi Premier Banking Manager di OCBC NISP Premier terdekat. 5 LANGKAH

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini, ada empat teknik penyusunan portfolio yaitu

Lebih terperinci

TEORI PORTFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si.

TEORI PORTFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si. TEORI PORTFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE. M.Si. S I L A B U S Mata Kuliah : TEORI PORTFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI SKS : 3 Kode Mata Kuliah : MMK1304 A. Deskripsi singkat : Teori

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Sejak dahulu, manusia selalu mencari cara untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya. Salah satu cara sederhana yang biasanya dilakukan manusia adalah

Lebih terperinci

PENENTUAN JENIS INVESTASI DENGAN ANALISA EKONOMI TEKNIK DAN FORECASTING

PENENTUAN JENIS INVESTASI DENGAN ANALISA EKONOMI TEKNIK DAN FORECASTING PENENTUAN JENIS INVESTASI DENGAN ANALISA EKONOMI TEKNIK DAN FORECASTING Hendy Tannady 1, Riky Mulyadi 2 dan Ricky Cahyadi 3 Abstrak: Banyak orang yang salah mengambil langkah dalam melakukan suatu investasi,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Df Alpha 5%

LAMPIRAN. Df Alpha 5% LAMPIRAN Tabel r (TWO-TAILED TEST) Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% 1 0.997 26 0.374 51 0.271 76 0.223 2 0.95 27 0.367 52 0.268 77 0.221 3 0.878 28 0.361 53 0.266 78 0.22 4 0.811 29 0.355

Lebih terperinci

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk

2. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk 2. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pasar Modal Dan Surat Berharga Pada dasarnya, pasar modal ( capital market ) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dana pensiun merupakan salah satu pilihan dalam memberikan jaminan kesejahteraan kepada para pekerja atau karyawan. Jaminan tersebut salah satunya berupa jaminan pensiun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, salah satu hal yang harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sekilas PT SAMUEL SEKURITAS INDONESIA Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) adalah perusahaan jasa investasi. SSI memiliki beberapa divisi yang menyediakan jasa-jasa keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semakin berkembang. Perkembangan ini terjadi tak lepas dari para private banker

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semakin berkembang. Perkembangan ini terjadi tak lepas dari para private banker BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Wealth Management Sejarah Wealth Management berawal di London sekitar pada abad 17 dan 18. Awal perkembangan dipengaruhi oleh pusat keuangan internasional yang semakin berkembang.

Lebih terperinci

ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO

ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO Dwi Joko Fachrur Rozi 1) dan I Ketut Gunarta 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar

BAB I PENDAHULUAN. Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar di Indonesia. Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun, industri

Lebih terperinci

Campuran di Indonesia Periode JURNAL

Campuran di Indonesia Periode JURNAL Analisis Perbandingan Antara Kinerja Reksadana Saham, Pendapatan Tetap dan Campuran di Indonesia Periode 2012-2014 JURNAL Ditulis oleh : Nama : Gisti Anggiar Septiyani Nomor Mahasiswa : 12311509 Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA INVESTASI REKSADANA PADA PHILLIP SEKURITAS MANADO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN

ANALISIS KINERJA INVESTASI REKSADANA PADA PHILLIP SEKURITAS MANADO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN ANALISIS KINERJA INVESTASI REKSADANA PADA PHILLIP SEKURITAS MANADO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN ANALYSIS OF MUTUAL FUND INVESTMENT PERFORMANCE AT PHILLIP SECURITY MANADO WITH SHARPE,

Lebih terperinci

Analisa Perbedaan Motivasi, Persepsi, dan Kinerja Mahasiswa Konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance

Analisa Perbedaan Motivasi, Persepsi, dan Kinerja Mahasiswa Konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013) 85-90 85 Analisa Perbedaan Motivasi, Persepsi, dan Kinerja Mahasiswa Konsentrasi Business Valuation dan Personal Finance Yoe Filbert A, Njo Anastasia Program Studi Manajemen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya

Lebih terperinci

Materi 4 Pemilihan Portfolio. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE.,M.Si.

Materi 4 Pemilihan Portfolio. Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE.,M.Si. Materi 4 Pemilihan Portfolio Prof. Dr. DEDEN MULYANA, SE.,M.Si. PEMILIHAN PORTOFOLIO BEBERAPA KONSEP DASAR - Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal - Fungsi utilitas dan kurva indiferens - Aset berisiko

Lebih terperinci

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan ekonomi semakin berkembang di dunia ini. Semakin berkembangnya ekonomi dunia, pengetahuan akan perekonomian sangat dibutuhkan.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN 2012-2014 Oleh : Dedi Setia Ardi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta,

Lebih terperinci

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Simak sebentar lagi. copyright www.duwitmu.com 1 Cara Investasi REKSADANA www.duwitmu.com situs Mengelola Keuangan Keluarga copyright www.duwitmu.com 2 Mengapa Reksadana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tidak hanya penting untuk perusahaan saja, tetapi pengetahuan akan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tidak hanya penting untuk perusahaan saja, tetapi pengetahuan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan keuangan pribadi (perencanaan dan pengendalian keuangan) merupakan salah satu bentuk aplikasi dari manajemen keuangan. Manajemen keuangan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak peneliti dan analis saham menyatakan bahwa, turun-naiknya Indeks Harga Saham di pasar modal ada hubungannya dengan perkembangan ekonomi makro yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Tingkat Suku Bunga (BI Rate) Terhadap Hasil Investasi Perusahaan Asuransi Jiwa Syariah Di Indonesia Berdasarkan hasil pengujian data pada tabel Coefficients

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang. BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Di zaman yang serba moidern ini investasi sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Menurut Sharpe (2005: 1) investasi merupakan pengorbanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan datang (Setiawan, 2016). Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh. tabungan emas dan lain-lain (banyumaskab.bps.go.id).

BAB I PENDAHULUAN. akan datang (Setiawan, 2016). Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh. tabungan emas dan lain-lain (banyumaskab.bps.go.id). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan pengorbanan yang dilakukan pada saat sekarang dengan tujuan untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar di masa yang akan datang (Setiawan,

Lebih terperinci

John Henry Wijaya. Universitas Widyatama, Bandung,

John Henry Wijaya. Universitas Widyatama, Bandung, PENGARUH KEBIJAKAN MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014 (Studi Kasus Pada PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Jasa Marga (persero) Tbk,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan fasilitas untuk memindahkan dana dari lenders (pihak-pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan fasilitas untuk memindahkan dana dari lenders (pihak-pihak yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya keberadaan pasar modal sangatlah bermanfaat bagi investor dan dunia usaha. Pasar modal yaitu tempat bertemunya antara pembeli dan penjual dengan

Lebih terperinci

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

Hubungan Faktor Demografi dengan Perencanaan Keuangan Masyarakat Toraja Perantauan Di Kota Surabaya

Hubungan Faktor Demografi dengan Perencanaan Keuangan Masyarakat Toraja Perantauan Di Kota Surabaya FINESTA Vol.,., (04) 40-45 40 Hubungan Faktor Demografi dengan Perencanaan Keuangan Masyarakat Toraja Perantauan Di Kota Surabaya Cindy Marcha Pongtuluran dan Nanik Linawati Program Manajemen, Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor. BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Investasi merupakan suatu penanaman modal secara langsung ataupun tidak langsung, jangka pendek maupun jangka panjang, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association of South East

Lebih terperinci

Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana

Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana Sebelum membahas lebih jauh pada topik Reksadana, ada baiknya kita ketahui terlebih dulu hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu investasi.

Lebih terperinci

ririkyunita@yahoo.co.id Konsumsi Kebutuhan Inflasi Apa sih alasan berinvestasi Peningkatan Nilai Kekayaan Keinginan Ketidakpastian masa depan Penanaman uang dengan harapan : 1. Mendapat hasil, dan 2.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dapat dilakukan oleh perorangan atau perusahaan yang kelebihan dana. Berdasarkan pengambilan keputusan, investor dibagi menjadi dua yaitu investor pasif dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun disebutkan bahwa dalam rangka upaya memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua, perlu

Lebih terperinci

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * ABSTRACT There are various types of investment instruments that can be chosen by investors in accordance with

Lebih terperinci

PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PT PAULA JAYA DI SAMARINDA ABSTRACT

PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PT PAULA JAYA DI SAMARINDA ABSTRACT PENGEMBALIAN INVESTASI PADA PT PAULA JAYA DI SAMARINDA Melida Frensiska P, Robin Jonathan 2, Elfreda Aplonia Lau 3 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda me_akuma@live.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 98-102 98 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA Aditya Pratama Program Manajemen, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund manager), memilih berbagai jenis investasi yang ada ke dalam portfolionya dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi komponen struktur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi komponen struktur BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya terdapat beberapa penelitian yang dilakukan yang berkaitan dengan topik penelitian kali ini. Penelitian tersebut dapat dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian Indonesia, masyarakat dunia semakin menyadari kebutuhannya untuk berinvestasi. Hal ini

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 92-97 92 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI Pada perencanaan keuangan Bapak Benny Alberth dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi masa kini merupakan salah satu fungsi menejemen keuangan bagi seorang individu atau organisasi. Dimana masyarakat sekarang ini sudah jarang menabung

Lebih terperinci

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia? Simak sebentar lagi. copyright www.duwitmu.com 1 Cara Investasi REKSADANA www.duwitmu.com situs Mengelola Keuangan Keluarga copyright www.duwitmu.com 2 Mengapa Reksadana

Lebih terperinci

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN ANALISIS PERBANDINGAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya tidak hanya mengelola risiko perusahaan secara korporasi, namun

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya tidak hanya mengelola risiko perusahaan secara korporasi, namun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai salah satu entitas pelaku industri asuransi umum di Indonesia, sangat menyadari bahwa dalam melakukan kegiatan bisnisnya

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 86-91 86 PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA Davina Agustin Wijaya Program Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen

Lebih terperinci

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas) Investor dalam membentuk portofolio diperlukan perhitungan return ekspektasi dari masing-masing aktiva untuk dimasukkan

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 14 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Reksa Dana Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 49, pengertian reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah semua investor di Danareksa Salatiga, PT Trimegah Asset Management Semarang dan investor individual dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemilik modal atau investor dengan harapan akan mendapatkan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. pemilik modal atau investor dengan harapan akan mendapatkan sejumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal yang dilakukan oleh pemilik modal atau investor dengan harapan akan mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil

Lebih terperinci

Meet 2. Definisi & Pengertian

Meet 2. Definisi & Pengertian Meet 2 Definisi & Pengertian Donald E. Fischer & Ronald J. Jordan (Security Analysis and Portofolio Management) : An Investment is a commitment of funds made in the expectation of some positive rate of

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial adalah kondisi ketika kita hidup berkecukupan, mempunyai pendapatan yang lebih

Lebih terperinci

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap STUDI KASUS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN PT MANDOM INDONESIA TBK

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap STUDI KASUS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN PT MANDOM INDONESIA TBK Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap STUDI KASUS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN PT MANDOM INDONESIA TBK R. Aditya M. Karnawiredja, Lukman Hidayat & Marwan Effendy Program Studi

Lebih terperinci