Bab 3. Analisis Data. incest pada tokoh Yori Yuuki dan Iku Yuuki dalam manga Boku wa Imouto ni Koi wo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3. Analisis Data. incest pada tokoh Yori Yuuki dan Iku Yuuki dalam manga Boku wa Imouto ni Koi wo"

Transkripsi

1 Bab 3 Analisis Data Dalam bab analisis ini penulis akan menganalisis adanya penyimpangan psikologis incest pada tokoh Yori Yuuki dan Iku Yuuki dalam manga Boku wa Imouto ni Koi wo Suru dengan membagi analisis tersebut menjadi dua bagian, yaitu analisis terjadinya hubungan sedarah (incest) secara verbal dan non verbal. Tokoh utama Yori dan Iku adalah merupakan saudara-kembar yang memiliki kepribadian yang berbeda, Yori adalah seorang kakak yang dikagumi oleh Iku karena kakaknya tersebut memiliki segala sesuatu yang tidak dimiliki oleh Iku, baik dalam hal pelajaran maupun kepopuleran. Abrams dalam Nurgiyantoro (2007) mengatakan bahwa tokoh cerita adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Penulis meyakini bahwa akibat dari hubungan sedarah ini terdapat dampak psikologis yang muncul pada tokoh Yori dan Iku. Dalam analisis data ini, penulis menggunakan teori incest, konsep keluarga Jepang yang ditunjang dengan teori penokohan dari Nurgiyantoro. Di bawah ini merupakan penjelasan pembagian analisis tersebut. 23

2 3.1 Analisis Penyimpangan Psikologi Incest Pada Dua Tokoh Secara Non Verbal Pada bagian ini penulis akan terlebih dahulu menganalisis terjadinya Incest secara non verbal terlebih dahulu. Situasi 1 Di dalam cerita manga Boku wa Imouto ni Koi wo Suru, kedua tokoh utama yaitu Yori dan Iku yang merupakan kakak beradik, tidur dalam satu kamar dimana Yori tidur diatas ranjang Iku yang ranjang mereka gunakan merupakan ranjang tingkat yang membuat intensitas pertemuan mereka dalam 1 kamar semakin sering. Gambar 3.1 Yori tidur sekamar dengan Iku 24

3 Sumber: 19.html Analisis Seperti yang telah diceritakan dari situasi dan gambar diatas, diceritakan bahwa kedua tokoh utama tidur dalam satu kamar yang menyebabkan intensitas pertemuan mereka yang semakin sering. Hal ini disebabkan karena keluarga jepang modern yang memiliki lahan rumah yang terbatas, sehingga demi menghemat ruang dalam rumah tersebut, mereka menyatukan kamar mereka atau membuat kamar untuk anaknya menjadi satu, seperti yang dikatakan oleh Anne E. Imamura (1990:7-17) yaitu selama waktu ini menjadi salah satu unit perumahan per keluarga, dan hari ini tujuannya adalah mendekati satu kamar per orang (yaitu, sebuah keluarga empat orang tinggal di perumahan ruang unit-empat). Namun tujuan ini belum tercapai, terutama karena biaya perumahan yang tinggi. Harga rumah baru cenderung dekat dengan tujuh kali penghasilan tahunan rata-rata rumah tangga. Dengan demikian, perumahan yang cocok mengamankan adalah kesulitan besar untuk keluarga kontemporer. Padahal dalam menempatkan kamar anak tersebut menjadi 1 kamar dapat menyebabkan terjadinya incest yang menurut Supardi (2006:2) menyatakan bahwa salah satu penyebab incest adalah tidak memungkinkannya terjadi pisah kamar antara orang tua, anak maupun antar saudara. 25

4 Dari pernyataaan diatas dapat dikatakan bahwa hubungan sedarah yang dilakukan oleh Yori dan Iku akibat dari rumah keluarga Jepang yang sempit, mengakibatkan tidak dapatnya perpisahan kamar antarsaudara yang mengakibatkan terjadinya hubungan sedarah tersebut. Situasi 2 Pada malam hari ketika Iku sudah tertidur di kamar, Yori masuk ke dalam kamar tersebut. Lalu ia melihat ke arah Iku dan duduk disamping ranjang Iku kemudian mencium Iku, namun Iku langsung terbangun dan berusaha melawan untuk menolak tindakkan yang dilakukan oleh Yori, kemudian menanyakan apa yang dilakukan oleh Yori tersebut. Gambar 3.2 Yori mencium Iku 26

5 Sumber : 39.html Analisis Dari gambar diatas menggambarkan adanya tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh Yori kepada Iku yaitu mencium bibir Iku, serta melakukan tindakan pelecehan terhadap Iku yaitu meraba payudara, padahal Yori dan Iku merupakan saudara kembar yang memiliki orang tua yang sama,sehingga ini dapat dikatakan sesuai dengan deskripsi tentang incest. Incest dalam saudara kandung dapat dideskripsikan dengan adanya tindakan yang tidak pantas seperti adanya sentuhan atau kontak seksual, perbuatan tidak senonoh,masturbasi, perbuatan pornografi, oral seks, anal seks, digital penetrasi dan hubungan antara kakak dan adik atau saudara yang memiliki hubungan darah Adler & Schutz dalam Mary J. Phillips (2002:196). Dalam analisis kali ini dapat dikatakan terjadinya hubungan sedarah yang dilakukan oleh Yori terhadap adiknya karena terjadi tindakan pelecehan yang terdapat dalam gambar dan situasi tersebut. Situasi 3 Ketika Yori sedang menjelaskan perbuatan yang di lakukannya kepada Iku, Yori mengatakan bahwa Iku adalah satu-satunya perempuan yang ingin dilihat oleh Yori, akan tetapi setelah mengatakan ungkapan hatinya. Yori lalu menahan tangan Iku, dan mencium paksa kembali Iku dan berusaha untuk masuk kedalam baju Iku dan meraba 27

6 payudaranya, kemudian Iku kembali berusaha untuk menolak dan berteriak atas tindakan Yori tersebut. Gambar 3.3 Yori memaksa untuk mencium Iku Sumber: Analisis 41.html Dari situasi dan gambar diatas didapatkan adanya tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Yori terhadap Iku, dimana Yori berusaha kembali untuk mencium Iku dengan menahan tangannya dan berusaha masuk ke dalam baju Iku, walaupun Iku 28

7 melawan perbuatan kakaknya tersebut. Tetapi karena kakaknya memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan dirinya akhirnya Iku berteriak berhenti, seketika kakaknya langsung memegang pipinya. Dari situasi dan gambar yang telah disebutkan diatas dapat diketahui adanya tindakan hubungan sedarah yang dilakukan oleh Yori terhadap Iku melalui cara pemaksaan yang menggunakan kekuatan fisik, tindakan ini menurut Adler & Schudtz dalam Mary J.Philips (2002:196) adalah incest dalam saudara kandung dapat dideskripsikan dengan adanya tindakan yang tidak pantas seperti adanya sentuhan atau kontak seksual, perbuatan tidak senonoh,masturbasi, perbuatan pornografi, oral seks, anal seks, digital penetrasi dan hubungan antara kakak dan adik atau saudara yang memiliki hubungan darah. Dan dari situasi dan gambar diatas terjadi pemaksaan yang menggunakan kekuatan yang dilakukan oleh Yori terhadap Iku dalam usaha dia untuk mencium dan meraba payudara Iku, dimana dikatakan oleh Canavan dalam Mary J. Phillips (2002:196) mengkategorikan incest dalam 2 jenis, pertama hubungan incest terjadi karena saudara tersebut memberikan saling rasa aman di lingkungan keluarga yang mengkhawatirkan. Dan yang kedua adalah tipe incest yang terjadi karena adanya ancaman dan tindak kekerasan oleh pelaku selama penganiayaan tersebut, biasa dilakukan oleh saudara yang tua kepada saudara yang lebih muda, dikarenakan memiliki kekuatan lebih. Situasi 4 Pada pagi hari sehari setelah adanya kejadian dimana Yori dan Iku hampir melakukan hubungan seksual, di pagi itu Yori sedang menyisir rambut Iku, karena malu terhadap 29

8 Yori atas kejadian kemarin malam. Iku tidak berani melihat mata Yori, akan tetapi Yori mengatakan bahwa mata Iku merah karena tidak dapat tidur kemarin malam. lalu Yori pun mulai melakukan tindakan yang tidak pantas yaitu dia menyingkirkan rambut Iku, menjilati leher bagian belakang Iku, serta melepas tali bra Iku dan kemudian Yori mulai memegang bagian bokong Iku. Tetapi karena merasa tidak nyaman atas perbuatan Yori, Iku langsung menghindar dari Yori. Gambar 3.4 Yori melecehkan Iku Sumber: Analisis : 7.html Seperti yang telah diceritakan dari situasi dan gambar diatas, dimana Yori kembali melakukan tindakan pelecehan yang membuat Iku merasa terganggu atas perbuatan itu. Padahal seperti kita ketahui bahwa Yori dan Iku adalah saudara yang memiliki 30

9 hubungan darah yang kuat, akan tetapi tindakan Yori ini seakan tidak peduli terhadap status dari hubungan mereka berdua. Karena itu tindakan Yori ini sesuai dengan kategori incest menurut Adler & Schudtz dalam Mary J.Philips (2002:196) adalah incest dalam saudara kandung dapat dideskripsikan dengan adanya tindakan yang tidak pantas seperti adanya sentuhan atau kontak seksual, perbuatan tidak senonoh,masturbasi, perbuatan pornografi, oral seks, anal seks, digital penetrasi dan hubungan antara kakak dan adik atau saudara yang memiliki hubungan darah. Oleh karena itu, dalam situasi ini Yori telah melakukan tindakan pelecehan terhadap Iku yang merupakan saudara kandungnya. Situasi 5 Ketika Yori dan Iku berada dalam gereja, Yori berkata bahwa Iku adalah cinta bagi Yori dan menganggap bahwa Iku bukanlha adiknya. Setelah itu Yori dan Iku pun mencoba untuk melakukan hubungan suami- istri, akan tetapi karena memiliki perasaan dirinya bersalah, Iku merasa patung malaikat yang terdapat pada dinding gereja tersebut menatap mereka, setelah itupun Iku meminta Yori untuk menyudahi perbuatan tersebut, karena tidak merasa nyaman dengan apa yang dilakukan oleh mereka. Gambar 3.5 Iku merasa patung malaikat melihat dirinya 31

10 Sumber: 22.html Analisis Seperti yang terlihat dari situasi dan gambar diatas, dapat dikatakan bahwa ketika Yori dan Iku melakukan hubungan suami istri di gereja. Iku merasa bahwa patung malaikat yang ada dalam gereja tersebut melihat kearah dia, sehingga Iku merasa memiliki rasa bersalah yang mengakibatkan rasa tidak nyaman ketika menyadarinya itu. Ini sesuai dengan perkataan Surilena, dr., Sp.KJ. (2007:203) yang mengatakan bahwa akibat dari incest adalah perubahan perilaku tersebut misalnya gangguan tidur mimpi buruk, sukar tidur, perubahan perilaku makan, penurunan atau peningkatan berat badan, regresif perilaku regresi ke tahap perkembangan sebelumnya seperti mengompol, menghisap ibu jari, ketakutan berlebihan dan tidak sesuai, perubahan prestasi akademik, kecemasan dan depresi, keluhan psikosomatik, anoreksia, sakit kepala, obesitas, reaksi 32

11 disosiasi dan gejala-gejala histerik, gangguan perilaku seksual sexual hyperarousal. Korban juga merasa malu dan lebih banyak mengurung diri atau menjadi lebih tertutup. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa Iku mengalami ketakutan berlebihan dan tidak sesuai dengan tempatnya, karena di situasi tersebut dikatakan bahwa dia merasa patung tersebut melihat kearah dia. Ini lebih disebabkan karena Iku memiliki perasaan bersalah karena melakukan hubungan sedarah yang dilakukan dengan kakaknya tersebut. Karena hubungan tersebut merupakan hal tabu dalam masyarakat, dan akan menjadi aib bagi mereka dan keluarganya apabila diketahui oleh orang lain. Hal ini terbukti menurut Canavan dalam Mary J. Philips (2002:196) yaitu incest didefinisikan sebagai orientasi seksual antara anggota keluarga yang harus dirahasiakan. Sehingga bagi orang yang melakukan hubungan tersebut akan memiliki perasaan bersalah yang membuat pelakunya tidak tenang. Situasi 6 Ketika pulang sekolah, tiba-tiba Iku mengajak Yori untuk pergi ke Love Hotel, dan Yori pun menyanggupi permintaan Iku, kemudian Yori dan Iku pergi ke Love Hotel tersebut. Ketika sampai di tempat tersebut Iku meminta Yori untuk melakukan hubungan suami istri, akan tetapi Iku tidak siap sehingga menunda karena ingin pergi mandi. Kemudian Iku dan Yori pun mandi bersama-sama, setelah mandi mereka pun melakukan hubungan suami istri tersebut, akan tetapi setelah melakukan perbuatan tersebut. Ketika Iku masih tertidur, dan Yori sudah bangun ia melihat wajah Iku kemudian Yori langsung menyesali perbuatannya tersebut dan meminta maaf atas tindakkannya itu. Gambar 3.6 Yori menyesali perbuatannya 33

12 Sumber: 24.html Analisis Dari gambar dan situasi tersebut dapat diketahui bahwa dari hubungan sedarah tersebut memiliki dampak psikologis yang berat karena setelah Yori dan Iku melakukan hubungan suami istri, Yori pun menyesali perbuatannya tersebut, meskipun dalam pikirannya dia mengatakan bahwa dia melakukannya karena dia memiliki rasa suka terhadap Iku. Seperti yang dikatakan oleh Surilena, (2007:207) yaitu incest mempunyai dampak negatif baik terhadap fisik maupun psikis, baik sosial maupun medis. Dampak yang lebih berat adalah dampak psikis karena kalau penanganan tidak segera dan tidak tepat maka korban dapat jatuh ke dalam depresi berat akibat rasa malu, rendah diri, rasa benci dan rasa bersalah yang dirasakannya. 34

13 Setelah Yori melakukan hubungan seksual dengan adiknya, Yori segera menyesali perbuatannya dan menangis akibat perbuatan tersebut sehingga dapat disimpulkan Yori mengalami dampak negatif dari perbuatan incest yang dilakukan oleh Yori dengan adiknya, karena memiliki rasa bersalah atas perbuatannya. 3.2 Analisis Penyimpangan Psikologi Incest Pada Dua Tokoh Secara Verbal Dalam bagian ini akan menganalisis terjadinya hubungan sedarah melalui tindakan verbal. Situasi 1 Setelah Yori melakukan tindakan yang tidak pantas terhadap Iku, Yori kemudian menjelaskan apa yang dilakukannya terhadap Iku. Akan tetapi karena Iku tidak bisa memutuskan untuk melakukan tindakan apa pun, Yori memaksa Iku untuk memilih yang harus dilakukan oleh Iku, meskipun pilihan tersebut tidak bisa dijawab oleh Iku, karena Iku tidak tahu mengenai perasaanya dengan Yori. Gambar 3.7 Yori memaksa Iku untuk menjawab 35

14 Percakapan Sumber: page-46.html より : いく 好きだ より : 子供の頃からずっと 一番大切な女の子だった いく : 好きなワケじゃないから より : いいよ それでも いく : ひどいよ より Manga Boku wa Imouto ni Koi wo Suru (2003) Terjemahan Yori: Iku, aku suka padamu. Yori: Dari masa kanak-kanak. Kamu adalah perempuan yang paling penting bagi saya. Iku: Saya tidak tahu bagaimana perasaan saya, Yori: Tidak apa-apa, tapi masih Iku: Itu kejam, Yori. Analisis Dari situasi dan percakapan diatas dapat dibuktikan bahwa terdapat paksaan dari Yori meskipun tidak terlihat jelas, tetapi apabila kita lihat lebih dalam dari percakapan tersebut dapat dikatakan Yori memaksa Iku untuk memilih dia dengan cara, menyatakan perasaannya tersebut. Tetapi karena Iku juga bingung harus bagaimana, sehingga akhirnya Iku pun hanya bisa berkata bahwa Yori kejam karena memaksa dia untuk memilih. Dari situasi tersebut jelas adanya penggunaan kekuasaan oleh Yori sebagai kakak untuk menyuruh Iku memilih apa yang akan dilakukan dalam hubungan mereka tersebut, itu sesuai dengan pernyataan DiGiorgio-Miller dalam Mary J.Phillips (2002:196) yaitu dikatakan bahwa si pelaku menggunakan kekuatan dan kekuasaannya terhadap korban 36

15 mereka dari tidak keberdayaan mereka didalam sebuah keluarga. Dalam keluarga Jepang tradisional, menurut Kawashima dalam Osamu Ikeno (2002:122) menyebutkan bahwa karena patrilineal itu sangat diperhatikan, kepala rumah tangga memiliki kekuatan yang sangat besar dan dipatuhi secara sukarela oleh anggota keluarga lainnya karena dianggap suci dan mutlak. Dari pernyataan diatas, meskipun Yori bukan sebagai kepala keluarga, akan tetapi karena keluarga jepang sampai sekarang masih menganut patrilineal yang mengakibatkan pandangan kaum wanita di jepang bahwa laki-laki harus dipatuhi. Sehingga mengakibatkan Iku menjadi bimbang dan tidak bisa menolak ajakan Yori. Situasi 2 Pada saat disekolah Yori melakukan tindakan yang membuat Iku marah dan kesal terhadap sikapnya tersebut. Ketika Iku sedang duduk di kamar, kemudian Yori masuk ke kamar lalu menyuruh Iku untuk mandi, Iku tidak menjawab perkataan Yori, lalu Iku akan pergi mandi. Tetapi tiba-tiba Yori langsung menahan pintu ketika Iku akan keluar kamar, seperti terlihat dalam percakapan antara Yori dan Iku yaitu Yori Aku tidak bisa memaafkanmu, Kau tidak memiliki hak untuk mengabaikan saya. Gambar 3.8 Yori Mengancam Iku 37

16 Sumber: 23.html Percakapan いく : きゃ より : 許さないより : オマエにオレを無視する権利なんかないだろ より : そうだろ? Manga Boku wa Imouto ni Koi wo Suru (2003) Terjemahan Iku: Kyaaa Yori: Saya tidak bisa memaafkanmu Yori: Kamu tidak memiliki hak untuk mengabaikan saya. Yori: Bukan kah begitu Analisis Dalam percakapan diatas dapat diketahui bahwa Yori melakukan tindakan pemaksaan terhadap Iku, itu disebabkan karena Iku tidak menjawab apa yang Yori ucapkan, terlihat pada kalimat Kamu tidak memiliki hak untuk mengabaikan saya. 38

17 Karena itu Yori pun memiliki pikiran bahwa Iku telah mengabaikan Yori, sehingga Yori pun berkata dia tidak bisa memaafkan Iku, lalu setelah itu Yori pun melakukan pelecehan dengan mencium bagian leher belakang Yori seperti yang terdapat dalam gambar, karena itu dalam hal ini perbuatan Yori terhadap Iku dapat dikatakan sebagai Incest melalui tindakan ancaman yang menggunakan kekuatan atau posisi Yori sebagai kakaknya. Canavan dalam Mary J. Phillips (2002:196) mengkategorikan incest dalam 2jenis, pertama hubungan incest terjadi karena saudara tersebut memberikan saling rasa aman di lingkungan keluarga yang mengkhawatirkan.dan yang kedua adalah tipe incest yang terjadi karena adanya ancaman dan tindak kekerasan oleh pelaku selama penganiayaan tersebut, biasa dilakukan oleh saudara yang tua kepada saudara yang lebih muda, dikarenakan memiliki kekuatan lebih. Situasi 3 Setelah Yori melakukan pengancaman terhadap Iku, karena Iku mengabaikan Yori. Iku akhirnya pergi ke kamar mandi, akan tetapi Yori mengejar dia dan berusaha untuk meyakinkan Iku agar membuka pintu kamar mandi tersebut, setelah Iku membuka pintu kamar mandi tersebut. Yori pun berkata apakah aku menakutimu. Lalu Iku langsung berkata tepat sekali. Pada saat Yori dan Iku sedang berada dalam kamar mandi, tibatiba Ibu mereka memanggil Iku untuk memberikan handuk kepada Iku. Setelah itu pun, Yori langsung masuk ke dalam kamar mandi dengan Iku dan menciumnya meskipun Ibunya sedang mengajak Iku berbicara. 39

18 Gambar 3.9 Iku menghindari Yori Sumber: 26.html Gambar 3.10 Yori mencium Iku di dalam kamar mandi 40

19 Sumber : page-30.html Percakapan より : なんで 何で待てないんだよオレは より : 15 年間ちゃんと兄弟やってこれたのに より : 何で後もう少しが我慢できないんだよ いく? オレが怖い? いく : 当たり前だよっより : そっか いく : つ ズルイひどいよよりは より : そうだよな ひどいよなオレだって今チャンスだと思ってる お母さん : あなた今タオル持って来るから待ってくださいね 2 枚で足りるかしら Manga Boku wa Imouto ni Koi wo Suru (2003) Terjemahan 41

20 Yori: Kenapa?? Kenapa saya tidak bisa menunggu Yori: Selama 15 tahun saya memperlakukan dia seperti saudara saya. Yori: Kenapa saya tidak bisa sedikit mengontrol diri sendiri. Iku? Apakah saya menakutkan bagimu? Iku: Tentu saja. Yori: Oh begitu. Iku: Licik. Kau kejam Yori. Yori: Ya benar saya licik, bukankah begitu? Tetapi saya merasa sekarang adalah kesempatan saya. Ibu: Sekarang ibu akan datang membawakan handuk, jadi tunggu sebentar ya. Analisis Dari situasi dan percakapan diatas dapat diketahui bahwa Iku merasa terancam apabila berada dalam situasi dimana dia berada bersama dengan Yori. Terlihat dari katakatanya yang mengatakan bahwa ia takut terhadap Yori, ini sesuai dengan pernyataan Canavan dalam Mary J. Philips (2002:196) memberikan dampak dari Incest sebagai berikut Bagi korban perempuan akan mengalami perasaan yang menakutkan dan tidak dapat dikontrol yang mengakibatkan adanya perasaan ancaman dari keluarga sendiri. Selain itu anggota keluarga perempuan (termasuk ibu dan anak perempuan ) yang telah mengalami pelecehan secara fisik, seksual, dan emosional tersebut menunjukkan kepada seluruh anggota keluarga bahwa mereka dapat digunakan laki-laki untuk memilih. Setelah Iku mengalami ancaman tersebut dan berbicara dengan Yori tiba-tiba Ibu mereka berkata akan membawakan handuk, tetapi Yori langsung mengajak Iku ke dalam kamar mandi dan mencium bibir Iku padahal di luar kamar mandi terdapat Ibu mereka yang akan membawakan handuk untuk Iku. Tindakan yang dilakukan Yori dengan bersembunyi di dalam kamar mandi adalah bahwa mereka merahasiakan perbuatan tersebut, ini sesuai dengan pernyataan Canavan dalam Mary J. Philips (2002:196) Incest didefinisikan sebagai incest adalah orientasi seksual antara anggota keluarga yang harus 42

21 dirahasiakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa Yori menjaga hubungan sedarah tersebut, agar tidak diketahui oleh pihak lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa setelah mengalami pelecehan yang dilakukan oleh saudaranya sendiri yaitu Yori, Iku merasa takut karena adanya perasaan ancaman dari keluarganya sendiri, ini merupakan dampak dari tindakan incest yang dilakukan oleh Yori. Dari tindakan yang dilakukan oleh Yori menyebabkan Iku merasa tidak nyaman dan takut terhadap apa yang akan dilakukan kepada dirinya, kemudian baik Yori maupun Iku berusaha agar hubungan mereka tersebut tidak diketahui oleh keluarga terdekat mereka. Situasi 4 Ketika Yori sedang melakukan perbuatan yang tidak pantas kepada Iku, tiba-tiba Ibu mereka masuk dalam kekamar dan Yori langsung menghentikan perbuatan tesebut, kemudian Iku berkata untuk menghentikan perbuatan Yori karena takut akan diketahui oleh Ayah dan Ibu mereka. Tapi Yori bukannya menuruti kemauan Iku, malahan Yori menawari Iku untuk pergi ke Love Hotel. 43

22 Gambar 3.11 Yori mengajak Iku pergi ke Love hotel Sumber: Percakapan 17.html いく : っねえより? もう家で こういうコトするのやめない? いく : なんかやっぱりダメだよ お父さんもお母さんもいるし もし見つかったら あたし達一緒にいられなくなっちゃうよより : いくがダメからどこだったらいいの? 学校? それともいっそラブホ行く? いく : あたしはよりとずっと一緒にいたいから 見つかっちゃって 離ればなれにされられちゃうのが嫌だから だからやめようって言ったんだよ より : だから つまりは場所が問題なんだろう? より : 大丈夫だよ 明日にでも母さんに放課後二人で買い物に行くとでもいっておいたらさ 2 時間もあれば十分だから より : 別に平気だろオレ達全然にてないから 誰も双子の兄妹でヤッてるなんて思わない Manga Boku wa Imouto ni Koi wo Suru (2003) 44

23 Terjemahan Iku: Yori bukannya lebih baik kita tidak melakukan hal ini dirumah? Iku: Itu tidak baik, karena ada ayah dan ibu di rumah.bila mereka menemukan kita, kita tidak dapat bersama lagi. Yori: Jika tidak baik melakukannya dirumah, dimana kita harus melakukannya? Disekolah? Atau lebih baik kita pergi ke love hotel? Iku: Saya, karena saya pasti mau bersama denganmu Yori. Saya tidak mau dipisahkan darimu, apabila kita diketahui oleh orang lain Jadi kita harus segera menghentikan perbuatan ini. Yori: Apakah kamu memiliki tempat dalam pikiranmu? Yori: Tidak apa-apa, besok setelah sekolah, ibu akan pergi dengan salah seoran temannya. Jadi kita memiliki waktu luang sebanyak 2 jam. Yori: Bagaimanapun juga tidak apa-apa.kita tidak akan ditemukan. Tidak seorangpun yang akan berpikir saudara kembar akan melakukan perbuatan ini. Analisis Dari situasi dan pernyataan diatas dapat dikatakan terdapat paksaan yang dilakukan oleh Yori terhadap Iku, Yori memanfaatkan posisinya sebagai kakak untuk mempengaruhi Iku agar menuruti perkataannya. Ini sesuai dengan yang dikatakan oleh DiGiorgio-Miller dalam Phillips (2002:196) yaitu dikatakan bahwa si pelaku menggunakan kekuatan dan kekuasaannya terhadap korban mereka dari tidak keberdayaan mereka didalam sebuah keluarga. Ini dibuktikan dengan kata kata Yori yang mengajak Iku untuk pergi ke love hotel, padahal Iku dengan sangat tegas mengharapkan agar perbuatan yang dilakukan oleh Yori dapat dihentikan, tetapi Yori malah memberikan ide untuk melakukan hubungan tersebut diluar rumah. Dan juga terdapat dampak yang menyebabkan Iku menjadi takut bahwa apabila hubungan tersebut diketahui oleh orang lain, sehingga menyebabkan dirinya dengan Yori dipisahkan. 45

24 Ini sesuai dengan pernyataan Canavan dalam Mary J. Philips (2002:196) yaitu incest adalah orientasi seksual antara anggota keluarga yang harus dirahasiakan. Sehingga apabila diketahui oleh orang lain selain mereka dapat menyebabkan dampak negatif yang berpengaruh pada psikologis mereka seperti rasa malu, rasa bersalah, sulit bergaul, tidak percaya diri. 46

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya,

Bab 3. Analisis Data. yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya, Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan menganalisis dua penyebab utama tindakan bunuh diri yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya, sedangkan yang ke dua

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 4 KESIMPULAN Sebelumnya, telah dilakukan penelitian tentang realisasi penolakan dalam bahasa Jepang terhadap permohonan, penawaran, undangan, dan pemberian saran. Hasil penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam BAB 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam menganalisis penyakit hiperseksual yang diderita oleh tokoh Yuriko Hirata. 2.1. Teori Penokohan Menurut

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか Lampiran I SOAL PRE TEST NIM : A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! れいあした例 : 明日 授業 ( は に を ) やすみですか くうこう 1. 私は母とタクシー ( に を で ) 空港へ行きました はいたた 2. 歯 ( で は が ) 痛いですから 何も食べないです

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh Bab 3 Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis penyebab utama kenakalan remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh pertama yang dibahas adalah tokoh Yusei

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Ikumen Moteki (2011: 7) menjelaskan bahwa istilah Ikumen berasal dari permainan kata seperti halnya Ikemen. Moteki memberikan definisinya mengenai Ikumen sebagai berikut

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan analisis terhadap data tes mengenai pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, penulis akan menganalisis penyebab gangguan depresi yang dialami oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini diceritakan tentang

Lebih terperinci

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN Komik-komik Kobo-Chan yang menjadi sumber data terdiri dari 7 seri komik. Dari ketujuh seri komik tersebut, 20 data akan dianalisis tujuan penggunaan kata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO 4.1 Dialek Osaka Pada Komik Yozakura Quartet Jilid ke-1 Dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama, terdapat

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. Bab 2 Landasan Teori Pada bab 2 ini penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai pegangan dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. 2.1 Teori Pragmatik Asal-usul kata pragmatik

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo Pemahaman Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Semester V Universitas Riau Oleh: Nunung Nurhayati 1 Anggota: 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: hayatin001@gmail.com, No. HP:082382432073

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada Bab 3 Analisis Data Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada lagu Rising Sun karya Atsushi Sato sebagai korpus data, dihubungkan dengan teori teori sintaksis dan semantik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活 KISI KISI SOAL POSTTEST Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Kelas / Semester : XII / 2 Alokasi Waktu : 10 Menit Jumlah Soal : 20 butir Penulis : Azka D. Nurilmatin N o Standar Kompetensi

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul KATA PENGANTAR Pertama-tama puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Pola Asuh Ibu Terhadap Perkembangan

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data Analisis Konformitas Remaja Dalam Kelompok Yang Menjadi Penyebab Perilaku

Bab 3. Analisis Data Analisis Konformitas Remaja Dalam Kelompok Yang Menjadi Penyebab Perilaku Bab 3 Analisis Data 3.1. Analisis Konformitas Remaja Dalam Kelompok Yang Menjadi Penyebab Perilaku Enjokosai Yang Tercermin Dari Tokoh Hiromi Dalam Film Love & Pop (1997) Berdasarkan teori penokohan menurut

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam

Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam suatu cerita. Menurut Nurgiyantoro (2012), penokohan adalah pelukisan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG Asteria Permata Martawijaya Pendahuluan Tindak tutur tidak langsung adalah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang mengakibatkan perekonomian Jepang hancur. Adanya perubahan terjadi setelah pasca perang dunia

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Dalam bab ini penulis akan menganalisis pengaruh labeling terhadap konsep diri

Bab 3. Analisis Data. Dalam bab ini penulis akan menganalisis pengaruh labeling terhadap konsep diri Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan menganalisis pengaruh labeling terhadap konsep diri tokoh Shinagawa Daichi. Penulis akan berfokus pada labeling serta konsep diri negatif. Penulis akan membagi

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu

BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu BAB 3 Analisis Data Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu のだ dalam novel Yaneura no Shoujo dan membaginya menjadi empat sub bab. 3.1 Analisis Fungsi

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi antara individu dalam kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam. Keberagaman bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,

Lebih terperinci

RESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU. Fajria Noviana ABSTRAK

RESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU. Fajria Noviana ABSTRAK RESEPSI PEMBACA TERHADAP CERPEN HASHIRE MEROSU KARYA DAZAI OSAMU Fajria Noviana fajrianoviana0701@gmail.com ABSTRAK Tulisan ini memaparkan mengenai analisis dengan pendekatan resepsi sastra untuk mengetahui

Lebih terperinci

Pergi kemana? どこへ行きますか

Pergi kemana? どこへ行きますか Pergi kemana? どこへ行きますか i Oleh : Ahmad Hasnan www.oke.or.id doko e ikimasuka. pergi kemana, pertanyaan ini mudah dan sering digunakan dalam bepergian,dalam artikel edisi ini akan di bahas cara bertanya

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

BAB III. keluar dari kamarnya. Satoshi adalah seorang NEET yang menarik diri dari masyarakat

BAB III. keluar dari kamarnya. Satoshi adalah seorang NEET yang menarik diri dari masyarakat BAB III ANALISIS NEET DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG 3.1. Menarik Diri dari Masyarakat (Tsunagari wo Ushinau) NEET jenis ini memiliki kemampuan sosialisasi yang rendah. Kemampuan sosialisasi yang rendah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada Bab 5 Ringkasan Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis. Dan dalam kasus menikmati karya tulis, suatu karya tulis bahasa asing

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Merupakan karya ilmiah yang saya susun di bawah bimbingan bapak Jonnie Rasmada Hutabarat, M.A., selaku Pembimbing I dan bapak Dr. Ari Artadi selaku Pembimbing II, tidak

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Seperti yang sudah diuraikan pada bab satu, bahwa penulis akan menganalisis gejala

Bab 3. Analisis Data. Seperti yang sudah diuraikan pada bab satu, bahwa penulis akan menganalisis gejala Bab 3 Analisis Data Seperti yang sudah diuraikan pada bab satu, bahwa penulis akan menganalisis gejala dissociative identity disorder pada tokoh utama yang tergambar dalam film karya Toshikazu Hirano yang

Lebih terperinci

PENERAPAN HUKUMAN DALAM CERPEN OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI

PENERAPAN HUKUMAN DALAM CERPEN OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI PENERAPAN HUKUMAN DALAM CERPEN OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI JURNAL Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi Sarjana Sastra Disusun Oleh : ULFATUL FITRIANI C12.2012.00424

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan oleh manusia dalam kegiatannya sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Aspek Dalam Bahasa Jepang Berdasarkan Konsep Ken Machida

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR. 2.1 Aspek Dalam Bahasa Jepang Berdasarkan Konsep Ken Machida 8 BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini, penulis akan membahas mengenai konsep pemikiran yang akan mendukung analisis data pada bab selanjutnya. Konsep tersebut berupa, tentunya konsep aspek dalam bahasa

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

HIBAH KOMPETITIF UPI TAHUN ANGGARAN 2009 ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MENYIMAK MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI

HIBAH KOMPETITIF UPI TAHUN ANGGARAN 2009 ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MENYIMAK MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF UPI TAHUN ANGGARAN 2009 ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MENYIMAK MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI Oleh: Dra. Melia Dewi Judiasri, M.Hum., M.Pd. Herniwati,

Lebih terperinci

BAB III PENGGUNAAN VERBA BANTU KEINGINAN DALAM BAHASA JEPANG. pertama dan orang kedua. Yang mana pola kalimat hoshii adalah:

BAB III PENGGUNAAN VERBA BANTU KEINGINAN DALAM BAHASA JEPANG. pertama dan orang kedua. Yang mana pola kalimat hoshii adalah: BAB III PENGGUNAAN VERBA BANTU KEINGINAN DALAM BAHASA JEPANG 3.1. Penggunaan Hoshii Hoshii adalah verba bantu yang menyatakan pengharapan/keinginan orang pertama dan orang kedua. Yang mana pola kalimat

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI 2.1 Pengertian Joshi Joshi memiliki beberapa pengertian. Salah satu pengertian joshi dapat dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji.

Lebih terperinci

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen bermakna terima kasih dalam bahasa Jepang dan ungkapan persalaman berterima kasih dalam bahasa Indonesia No Ungkapan Persalaman Kalimat Penutur Mitra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis kesalahan. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TIPE INTROVERT TOKOH YUICHI TANABE DALAM NOVEL KITCHEN

ANALISIS PSIKOLOGI TIPE INTROVERT TOKOH YUICHI TANABE DALAM NOVEL KITCHEN ANALISIS PSIKOLOGI TIPE INTROVERT TOKOH YUICHI TANABE DALAM NOVEL KITCHEN KARYA BANANA YOSHIMOTO DENGAN MENGGUNAKAN TEORI JUNG TIPE INTROVERT DARI CARL GUSTAV JUNG Disusun Oleh : MILATI DEFITA RETNO PRATIWI

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat.

Bab 2. Landasan Teori. kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Kelas Kata Seperti halnya bahasa lain, dalam bahasa Jepang juga terdapat kelas kata. Setiap kelas kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis penulis akan didasari oleh landasan teori yang terdapat dalam bab 2.

BAB 3. Analisis penulis akan didasari oleh landasan teori yang terdapat dalam bab 2. BAB 3 Analisis Data Dalam bab 3 ini, penulis akan menganalisis fungsi penggunaan bentuk ~te ita ~ていた yang terdapat dalam novel Ren Ai Haku Sho Haru Monogatari 恋愛白書春物語 karya Miyuki Kobayashi yang akan digunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Triarini Amelia, 2014

LAMPIRAN Triarini Amelia, 2014 LAMPIRAN Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Mata Kuliah/Kode : Chukyu Sakubun I Bobot/Waktu : 2 SKS/100 menit Semester/Kelas : Genap/4C Pertemuan Ke- : 1 Hari : Selasa A. Tujuan Pembelajaran Umum Perkuliahan

Lebih terperinci

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik Cicik Hariati Rusni Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan BAB 3 ANALISIS DATA Berdasarkan pada teori-teori yang ada pada bab dua, pada bab tiga ini, saya akan mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan dalam komik yang menjadi

Lebih terperinci

JENDER, WANITA, DAN BAHASA JEPANG Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia)

JENDER, WANITA, DAN BAHASA JEPANG Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia) JENDER, WANITA, DAN BAHASA JEPANG Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia) Pendahuluan Bahasa, Masyarakat, dan Kebudayaan Sosiolinguistik dan Sosiologi Bahasa Jender dan Seks Citra Wanita dalam Bahasa

Lebih terperinci