BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini sesuai dengan masalahnya yaitu Efektifitas Penggunaan Film Bisu terhadap Kemampuan Menulis (Sakubun) Mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI. Kemudian dilakukan pengumpulan data yang bertujuan untuk melihat tingkat perbedaan kemampuan menulis karangan mahasiswa pada mata kuliah Chukyuu Sakubun II antara mahasiswa yang menggunakan film bisu yang merupakan kelompok eksperimen dengan mahasiswa yang tanpa menggunakan film bisu yang merupakan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini dibagi ke dalam tiga tahapan penelitian, dengan masingmasing kelompok dilakukan perbandingan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, mulai dari persiapan pelaksanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, hingga pada pembahasan hasil penelitian. Untuk lebih rincinya dalam bab ini akan dibahas : 1. Tahap Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini, sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan konsultasi terlebih dahulu terhadap dosen pembimbing mengenai rencana pembelajaran yang akan dilakukan saat penelitian. Setelah itu mempersiapkan bahan- 52

2 53 bahan dan instrumen penelitian berupa materi pembelajaran, media yang akan dipakai, serta soal yang akan diberikan pada siswa sebagai tes sumatif. a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajar(RPP) menjadi acuan peneliti dalam menyampaikan materi pada saat proses penelitian. RPP juga menjadi bahan perkiraan masalah berupa konsep, istilah, kosakata yang sulit, tata bahasa dan sebagainya yang dianggap sulit oleh peserta (terlampir). b. Media Pembelajaran Media pembelajaran pada penelitian ini adalah film bisu. Film yang digunakan adalah film yang diproduksi sendiri dan sudah disesuaikan dengan materi pada tiap bab yang menjadi bahan penelitian. Adapun dalam pelaksanaannya sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Judul : 手紙 Seorang mahasiswa bahasa Jepang di salah satu Perguruan Tinggi di sebuah kota besar sedang mengerjakan tugasnya. Tiba- tiba saja ia rindu kepada sang kekasih yang berada jauh darinya. Akhirnya, untuk mengobati rasa rindunya, ia memutuskan untuk mengirim surat pada sang kekasih. Dalam suratnya, dia menceritakan keadaannya saat itu dan pengalamannya pergi ke kota Bandung. Ia melihat- lihat lukisan di sepanjang Jalan Braga, melihat Gedung Merdeka dan Gedung Sate, wisata kuliner dan berbelanja.

3 54 2) Pertemuan Kedua Judul : 自分の悪い経験 Setiap orang mempunyai kebiasaan buruk. Begitu pula dengan orang yang menjadi peran utama pada film ini. Dia mempunyai kebiasaan terlambat bangun. Karena Dia tidur larut setiap malam, Dia selalu terlambat dalam menjalankan aktivitasnya di pagi hari. Terkadang Dia baru tertidur menjelang pagi. Suatu hari, Dia mempunyai janji penting dengan dosen yang berhubungan dengan skripsinya, tetapi karena terlambat ia diusir keluar dari ruangan. Karena kejadian itu, Dia bertekad untuk selalu bangun pagi. Salah satu cara agar Dia dapat bangun pagi adalah dengan memasang jam weker sebanyak mungkin di sekeliling tempat tidurnya. 3) Pertemuan Ketiga Judul : 最近のニュースです Suatu hari saat sedang duduk di bangku taman, ada seorang wanita cantik berjalan dihadapanku. Karena sangat terpana oleh kecantikannya, aku tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Setelah sekian lama hanya bisa melihatnya saja, aku memberanikan diri untuk berkenalan dengannya. Akhirnya aku bisa berkenalan dengannya dan mendapatkan nomor handphonenya. Sampai hari yang menyedihkan itu datang, hari itu tanggal 7 Mei Seperti biasa, aku membawa kertas tissu itu kemanapun aku pergi. Tapi, tiba-

4 55 tiba saat aku mencium kertas tissu itu untuk ke seribu kalinya, kertas itu robek dan nomor Hp yang ada di atasnya pun ikut terkoyak. Dunia serasa gelap gulita, dan yang paling aku sesali adalah kenapa aku tidak menyimpan nomornya dan menelefonnya dari kemarin. Karena kejadian itu aku tidak bisa menghubunginya, dan pada saat bertemu dengannya lagi, ia sudah menjadi milik orang lain. 4) Pertemuan Keempat Judul : 寿司の作り方 Saat sedang mengerjakan tugas dan melihat kalender, tiba- tiba aku teringat bahwa jumat ini adalah (hari istimewa seseorang di sekitarmu). Aku ingin memberikan hadiah spesial untuknya. Lalu aku ingat bahwa dia sangat menyukai masakan Jepang. Akhirnya aku memutuskan untuk membuatkannya Sushi. Tapi, aku tidak bisa membuat Sushi. Dan aku ingat ada kedai Sushi di dekat rumahku. Keesokan harinya, aku pergi ke kedai Sushi tersebut dan meminta tolong kepada pemiliknya untuk mengajarkanku membuat Sushi. Ternyata membuat Sushi itu gampang- gampang susah. Bahan- bahannya nasi, nori, chicken katsu, kani, keju, mayonese, dan saus teriyaki. Cara membuatnya, pertama kita taruh nori di atas sushimaki dan beri nasi di atasnya. Ratakan nasinya di atas nori. Lalu, dibalik dan taruh chicken katsu, keju dan kani di atasnya, gulung dengan menggunakan sushimaki. Terakhir, potong- potong menjadi 4 bagian lalu sajikan dengan saus teriyaki dan mayonese di atasnya.(terlampir)

5 56 2. Tahap Pelaksanaan Eksperimen dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan dalam kurun waktu empat minggu berturut- turut. Eksperimen ini dilaksanakan di gedung FPBS UPI dengan jumlah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing- masing 20 orang. a. Pertemuan Pertama Proses penelitian dilaksanakan pertama kali pada tanggal 22 April 2010 sesuai dengan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh peneliti. Pada penelitian ini materi yang dibahas adalah materi Bab 6 dengan tema 手紙 (surat). Pada tahap awal, peneliti menjelaskan kosa kata dan pola kalimat baru yang nantinya akan dipakai dalam proses mengarang. Peneliti juga memberikan contoh kalimat untuk membantu siswa dalam penggunaan kosa kata dan pola kalimat yang tepat. Kosa kata あおぐ いだく えがく かせぐ かつぐ くだく そそぐ たたく つなく とんでもない みっともない もったいない おもいがけない ありがたい Pola kalimat ~ものの, ~から~にかけて, ~も~ば~も, Vたものだ Tujuan pembelajaran kali ini adalah agar siswa dapat menulis ±5 kosa kata,±3 pola kalimat, dan ±400 huruf(1 lembarげんこうようし ) dalam waktu 40 menit sesuai dengan tema film dan atau tema karangan pada saat itu.

6 57 b. Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tangal 29 April Pada pertemuan kedua materi yang dibahas adalah materi Bab 7 dengan tema 自分の経験 (kebiasaan diri sendiri). Sebelum peneliti masuk ke tema pembelajaran saat itu, peneliti melakukan tes kecil, yaitu dengan meminta siswa membuat kalimat dari kosa kata dan pola kalimat yang telah dipelajari minggu sebelumnya. Hal ini dilakukan agar siswa tidak lupa dengan materi yang sudah dipelajari minggu sebelumnya. Pada tahap awal, peneliti menjelaskan kosa kata dan pola kalimat baru yang nantinya akan dipakai dalam proses mengarang. Peneliti juga memberikan contoh kalimat untuk membantu siswa dalam penggunaan kosa kata dan pola kalimat yang tepat. Kosa kata のぞく はふぐ ふさぐ ふせぐ ほどく またぐ まねく うなずく, おいつく おちつく おめでたい あさい あらい えらい かゆい Pola Kalimat Nにつれて, Nによって, Nとして, きっかけ Tujuan pembelajaran kali ini adalah agar siswa dapat menulis ±5 kosa kata,±3 pola kalimat, dan ±400 huruf(1 lembarげんこうようし ) dalam waktu 40 menit sesuai dengan cerita film dan atau tema karangan pada saat itu. c. Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tangal 6 Mei Pada pertemuan ketiga materi yang dibahas adalah materi Bab 8 dengan tema 最近のニュース (kejadian akhir- akhir ini). Sebelum peneliti masuk ke tema pembelajaran saat itu, seperti

7 58 biasa peneliti melakukan tes kecil, yaitu dengan meminta siswa membuat kalimat dari kosa kata dan pola kalimat yang telah dipelajari minggu sebelumnya. Hal ini dilakukan agar siswa tidak lupa dengan materi yang sudah dipelajari minggu sebelumnya. Pada tahap awal, peneliti menjelaskan kosa kata dan pola kalimat baru yang nantinya akan dipakai dalam proses mengarang. Peneliti juga memberikan contoh kalimat untuk membantu siswa dalam penggunaan kosa kata dan pola kalimat yang tepat. Kosa Kata かがやく, かたむ, くっつく, ささやく, ちかづく, つまずく, ふりむく, おもいつく, むす, かくす, きつい, きよい, くどい, にくい, にぶい Pola Kalimat Nにとって, ~からといって, ~どころか, ~はず / わけ. d. Pertemuan keempat Pertemuan keempat yang juga merupakan penelitian terakhir dilaksanakan pada tangal 9 Mei Pada pertemuan keempat materi yang dibahas adalah materi Bab 9 dengan tema~ 方. Peneliti mengambil tema 寿司の作り方 (cara membuat sushi)sebagai tema film bisu pada pertemuan ini dikarenakan sushi adalah salah satu makanan dari Jepang yang cukup terkenal. Dan mengingat cara pembuatannya pun tidak serumit masakan lainnya. Sehingga diharapkan akan dapat membantu proses penulisan siswa. Sebelum peneliti masuk ke tema pembelajaran saat itu, seperti biasa peneliti melakukan tes kecil, yaitu dengan meminta siswa membuat kalimat dari kosa kata dan pola kalimat yang telah dipelajari minggu

8 59 sebelumnya. Hal ini dilakukan agar siswa tidak lupa dengan materi yang sudah dipelajari minggu sebelumnya. Pada tahap awal, peneliti menjelaskan kosa kata dan pola kalimat baru yang nantinya akan dipakai dalam proses mengarang. Peneliti juga memberikan contoh kalimat untuk membantu siswa dalam penggunaan kosa kata dan pola kalimat yang tepat. Kosa Kata こぼす しめす すごす ためす つるす てらす はがす めざす やくす よこす のろい ゆるい あやうい かしこい しつこい Pola Kalimat ~うちに, ~わけだ, ~ながら ( も ), Nさえ Pembahasan Hasil Penelitian a. Pertemuan Pertama Kelas eksperimen : Pada pertemuan pertama ini antusiasme siswa cukup baik dalam menangkap isi cerita dari film yang diputar. Kalimat yang dapat ditulis para siswa dalam waktu 40 menit cukup banyak, walaupun belum semua siswa dapat menuliskan karangannya dalam 1 lembar げんこうようし. Tetapi, para siswa sudah dapat menggunakan kosa kata dan pola kalimat yang seharusnya dipakai pada karangan saat itu. Kelas kontrol : Hasil karangan pada pertemuan ini, terlihat bahwa siswa kurang dapat mengembangkan serta menuangkan ide mereka dalam karangan dengan waktu yang sudah ditentukan (±40 menit). Ada beberapa siswa yang dapat menuliskan karangannya dalam 1 lembar げんこうようし, tetapi setelah dilihat,

9 60 ternyata siswa tersebut tidak memakai satupun kosa kata dan pola kalimat yang seharusnya dipakai. Agar lebih jelas perbedaan hasil skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat dengan tabel hasil rata-rata di bawah ini : Tabel 4.1 Hasi Nilai Pertemuan ke-1 Nilai Nama Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol A. 6 6 B. 5 5 C. 5,5 5,5 D. 7,5 5,5 E. 7 5,5 F. 6 6,5 G. 7 6 H. 6 6,5 I. 8 7 J. 5,5 6 K. 7 6,5 L. 9 6,5 M. 7 5,5 N. 6,5 6 O. 6,5 6 Rata- rata 6,6 6 b. Pertemuan Kedua Kelas Eksperimen : Pada pertemuan ini lebih banyak siswa yang dapat menuliskan karangannya dalam 1 lembar penuh げんこうようし, dan siswa mulai dapat memakai pola kalimat dan kosa kata baru yang sebelumnya diberikan oleh peneliti pada tahap awal penelitian. Tetapi kosa kata dan pola kalimat yang digunakan belum tepat penggunaannya dalam kalimat.

10 61 Kelas Kontrol : Pada pertemuan ini nilai siswa menurun dari pertemuan sebelumnya. Siswa sudah dapat menuliskan ide mereka dalam 1 lembar penuh げんこうようし. Siswa pun sudah dapat memakai pola kalimat yang ditentukan, walaupun belum memakai kosa kata yang ada. Tetapi, sebagian siswa justru melupakan unsur yang paling penting dalam karangan, yaitu inti cerita dari karangan itu sendiri. Para siswa cenderung berputar- putar sehingga peneliti kurang dapat menangkap maksud dari cerita yang dibuat para siswa. Agar lebih jelas perbedaan hasil skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat dengan tabel hasil rata-rata di bawah ini : Tabel 4.2 Hasi Nilai Pertemuan ke-2 Nilai Nama Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol A. 7 7 B. 6,5 4 C. 6,5 6,5 D. 7 5 E. 7,5 5,5 F. 5,5 4 G. 6 6,5 H. 6 6,5 I. 6,5 7 J. 5 6,5 K. 7 7 L. 8,5 5 M. 7,5 5,5 N. 6,5 6,5 O. 7,5 6,5 Rata- rata 6,7 5,9 Keterangan : A-O : Nama siswa

11 62 c. Pertemuan ketiga Kelas Eksperimen : Pada pertemuan kali ini, hampir semua siswa dapat menulis dalam satu lembar penuh げんこうようし, walaupun kosa kata dan pola kalimat yang dipakai belum sesuai dengan harapan peneliti, tetapi siswa sudah dapat menggunakan kosa kata dan pola kalimat tersebut dengan tepat. Kelas Kontrol : Pada pertemuan ini, hasil karangan para siswa mengalami penurunan lagi. Para siswa hanya dapat menuliskan ± setengah げんこうようし, para siswa masih belum bisa memasukkan kosa kata dan pola kalimat yang sudah ditentukan dalam karangan mereka. Tetapi cerita yang ditulis sudah sesuai dengan tema karangan pada bab 8 (kejadian akhir- akhir ini) Agar lebih jelas perbedaan hasil skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat dengan tabel hasil rata-rata di bawah ini : Tabel 4.3 Hasi Nilai Pertemuan ke-3 Nilai Nama Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol A. 6 6 B. 6,5 4 C. 6,5 6 D. 6,5 5 E. 7 5,5 F. 6,5 5,5 G. 8 5,5 H. 7,5 6,5 I. 8 4 J. 7,5 5 K. 7,5 6,5 L. 6,5 5,5 M. 8,5 6,5 N. 7,5 6

12 63 O. 8 5,5 Rata- rata 7,2 5,5 Keterangan : A-O : Nama siswa d. Pertemuan keempat Kelas Eksperimen : Pada pertemuan ini, para siswa kurang dapat menangkap isi cerita dari film yang diputar. Tetapi sebagian besar siswa dapat menuangkan ide mereka dalam satu lembar penuh げんこうようし. Isi cerita merupakan gabungan antara film, tema karangan dan imajinasi para siswa. Siswa sudah dapat memasukan pola kalimat dalam karangan,walaupun pada penelitian ini siswa tidak memakai kosakata yang ada. Tetapi penulisan karangan siswa sudah mengalami kemajuan, terutama dalam struktur penulisan karangan. Kelas Kontrol : Pada pertemuan ini ada kemajuan pada nilai karangan para siswa. Karangan yang ditulis pada pertemuan ini sangat menarik, hanya saja para siswa kurang memasukkan cerita ke dalam tulisan mereka, sehingga karangan yang mereka buat tidak seperti sebuah cerita, melainkan seperti buku resep masakan. Struktur karangan sudah ada kemajuan, dan sudah dapat memakai pola kalimat dengan tepat dalam tulisannya, tetapi tetap tidak memakai kosa kata yang sudah ditentukan. Agar lebih jelas perbedaan hasil skor kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat dengan tabel hasil rata-rata di bawah ini :

13 64 Tabel 4.4 Hasi Nilai Pertemuan ke-4 Nilai Nama Kelompok Eksperimen Kelompok kontrol A. 7,5 6,5 B. 7 6 C. 6,5 5,5 D. 7,5 5 E. 7,5 6,5 F. 7 5 G. 7,5 6 H. 8,5 7 I. 7 6 J. 7,5 6,5 K. 6,5 7,5 L. 8,5 6,5 M. 7,5 6,5 N. 7,5 7 O. 8,5 5,5 Rata- rata 7,5 6,2 Keterangan : A-O : Nama siswa Dari hasil pengamatan proses pembelajaran selama empat kali pertemuan, dapat diambil kesimpulan bahwa media film bisu dapat mempengaruhi kondisi kelas. Karena kemampuan menulis siswa kelas eksperimen berangsur- angsur meningkat. Untuk memperjelas kemajuan menulis para siswa selama proses penelitian berlangsung, lihatlah grafik di bawah ini :

14 pertemuan ke 1 Peretemuan 2 Pertemuan 3 Pertemuan 4 Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Grafik 4.1. Perkembangan Kemampuan Menulis Dapat dilihat pada grafik di atas, perkembangan kemampuan menulis mahasiswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari grafik di atas terlihat kemampuan menulis pada siswa dari kelas eksperimen yang berangsur- angsur meningkat. Sedangkan kemampuan menulis dari siswa kelas kontrol yang kurang stabil. Hal ini dapat disebabkan oleh tema karangan yang semakin sulit atau faktor lainnya yang tidak dapat peneliti simpulkan. Adapun kendalanya adalah jumlah siswa yang hadir tidak konstan di setiap pertemuannya. Sehingga menyulitkan peneliti dalam mengolah hasil penelitian. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk memakai siswa yang konstan hadir dari pertemuan ke1-4 sebagai perwakilan dari para sampel, agar dapat diketahui perkembangan kemampuan menulis dari tiap siswanya. B. Analisis Data Dari hasil pelaksanaan eksperimen diperoleh data dari masing-masing kelompok eksperimen yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk diolah. Untuk

15 66 lebih jelasnya, hasil data uji coba yang siap untuk diolah dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.5 Tabel Persiapan Perhitungan No X Y x y 1. 8,1 6,9 1,1 0,9 1,21 0, ,6 6,6 0,6 0,6 0,36 0, ,6 6,5 0,6 0,5 0,36 0, ,3 6,4 0,3 0,4 0,09 0, ,3 6,4 0,3 0,4 0,09 0, ,1 6 0,1 0 0, ,1 6 0,1 0 0, ,9 0-0,1 0 0, ,6 5,9-0,4-0,1 0,16 0, ,4 5,9-0,6-0,1 0,36 0, ,3 5,6-0,7-0,4 0,49 0, ,3 5,1-0,7-0,9 0,49 0, ,3 4,8-0,7-1,2 0,49 1, ,12 4,18 M 7 6 Seperti yang terlihat dari tabel 4.1 terdapat perbedaaan yang jelas antara hasil karangan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada pembelajaran Sakubun. Hal ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil karangan yang

16 67 menggunakan media film bisu dengan hasil karangan yang menggunakan metode ceramah. Setelah memperoleh data skor, pengolahan data dilanjutkan dengan : 1. Mencari mean kedua variabel dengan rumus berikut = Ʃ = =7 = Ʃ 2 = =6 2. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus berikut = Ʃ =, = 0,275= 0,135 = Ʃ =, = 0,279 = 0, Mencari standar error mean kedua variabel tersebut dengan rumus berikut = =, =, =,, \\ = 0,036 SEM y = Sd y 2 1 = 0, = 0, = 0,136 3,74 = 0, Mencari standar error perbedaan mean X dan Y dengan rumus berikut = = 0, ,036 2 = 0, , = 0,051

17 68 5. Mencari nilai t hitung dengan rumus berikut =, =, = 19,61 6. Memberikan interpretasi terhadap h tersebut Dengan df/db = ( + ) -1 = (15+15) -1 = 30-1 = 29 Maka taraf signifikasinya sebagai berikut : Pada taraf signifikasi 5%, = 2,09 Pada taraf signifikasi 1%, = 2,86 Dengan demikian adalah 19,61 > 2,09 untuk 5%. Berarti > dan Hk diterima sedangkan Ho ditolak, karena adanya perbedaan yang signifikan antara hasil karangan pada siswa kelas kontrol dan hasil karangan pada kelas eksperimen setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media film bisu. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan film bisu terhadap kemampuan menulis (Sakubun) siswa lebih berpengaruh peningkatannya dibandingkan dengan yang tidak menggunakan film bisu. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan rata-rata skor menulis yang diperoleh siswa antara yang menggunakan film bisu dengan yang tidak menggunakan film bisu. Ternyata setelah dilakuakan proses penelitian sebanyak empat kali uji coba, skor ratarata kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan skor rata-rata kelompok kontrol. Selain itu, setelah melalui proses pengujian hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata

18 69 (uji-t) terlihat bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel pada setiap kelompok uji coba. Dengan demikian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan menulis siswa antara yang menggunakan film bisu dengan yang menggunakan metode pembelajaran ceramah pada mahasiswa Tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI.

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment.

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment. BAB III PROSES PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment. Menurut Arikunto yang dimaksud penelitian pre eksperimen atau kuasi eksperimen adalah

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil 50 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil belajar mengajar menggunakan permainan menemukan gambar sebagai upaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran NAMA SEKOLAH : SMA NEGERI 1 KRIAN MATA PELAJARAN : BAHASA JEPANG MATERI POKOK : SALAM, UNGKAPAN dan HURUF KELAS / SEMESTER : X / I ALOKASI WAKTU : 6 Jam Pelajaran ( 6 x

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen) LAMPIRAN 88 89 90 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester : SMAN 1 Yogyakarta : Bahasa Jepang : X MIA 6 (kelas Eksperimen) : 2 (dua) Pertemuan ke : 1 dan 2 Alokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengerti kepribadian bangsa Jepang, yakni dengan cara mempelajari

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

PDF created with FinePrint pdffactory trial version  YUK BELAJAR NIHONGO 1 YUK BELAJAR NIHONGO PENGANTAR Saat ini sedang bekerja di sebuah perusahaan Jepang? Atau barangkali sedang kuliah jurusan Bahasa Jepang, atau suatu saat anda ingin pergi ke Jepang baik untuk belajar atau

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5 UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB JEP-02-05) 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5 3.5menganalisisungkapanyangmenyatakankemampuan (dekirukoto)

Lebih terperinci

Berapa Harganya? いくらですか

Berapa Harganya? いくらですか Berapa Harganya? いくらですか i Copyright Ahmad Hasnan Artikel ini boleh dicopy,diubah, dikutip, di cetak dalam media kertas atau yang lain, dipublikasikan kembali dalam berbagai bentuk dengan tetap mencantumkan

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Pre Test dan Post Test Pada bab ini, penulis akan menganalisis data data penelitian kelas yang telah penulis kumpulkan selama kurang lebih sebulan, guna mengetahui hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Metode Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian (Sutedi,

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE A. Identitas Mata Kuliah Mata Kuliah/Kode : Pengantar Bahasa Kode : MR 102 Bobot : 2 SKS Semester : 2 Jenjang : S-1 Dosen/Asisten : Drs. Mulyana

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活 KISI KISI SOAL POSTTEST Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Kelas / Semester : XII / 2 Alokasi Waktu : 10 Menit Jumlah Soal : 20 butir Penulis : Azka D. Nurilmatin N o Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

Pergi kemana? どこへ行きますか

Pergi kemana? どこへ行きますか Pergi kemana? どこへ行きますか i Oleh : Ahmad Hasnan www.oke.or.id doko e ikimasuka. pergi kemana, pertanyaan ini mudah dan sering digunakan dalam bepergian,dalam artikel edisi ini akan di bahas cara bertanya

Lebih terperinci

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada) ABSTRAK PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada) Tia Martia, Metty Suwandany, Zainur Fitri, Irawati Agustine, Syamsul Bachri Jurusan Sastra

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Linguistik merupakan ilmu bahasa yang diperlukan sebagai dasar untuk meneliti suatu bahasa. Ilmu linguistik terdapat dalam semua bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi

Lebih terperinci

Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman?

Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman? Bab 1 Mengapa perlu melakukan pekerjaan dengan aman? だい あんぜん さ ぎょう なん ひつ 第 1 安 全 作 業 は 何 のために 必 要 よう か? Perlunya melakukan pekerjaan dengan aman 1) Kalau sampai cedera karena kecelakaan kerja, bahkan sampai

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian 30 BAB III METODOLOGI PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret Bab 3 Analisis Data Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2011. Peserta responden merupakan mahasiswa-mahasiswi Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN Komik-komik Kobo-Chan yang menjadi sumber data terdiri dari 7 seri komik. Dari ketujuh seri komik tersebut, 20 data akan dianalisis tujuan penggunaan kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada. tahap pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2005:45).

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, sampai pada. tahap pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2005:45). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari* ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI Mei Ambar Sari* Abstrak Novel Bocchan karya Natsume Souseki merupakan salah satu novel yang masih banyak dibaca oleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari analisa data yang diperoleh dari kuisoner yang diberikan kepada responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam mengungkapkan penolakan terhadap

Lebih terperinci

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen bermakna terima kasih dalam bahasa Jepang dan ungkapan persalaman berterima kasih dalam bahasa Indonesia No Ungkapan Persalaman Kalimat Penutur Mitra

Lebih terperinci

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3 Ima nanji desuka? 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Jepang b. Semester : 1 c. Kompetensi Dasar : 3.3 dan 4.3 3.3 Menentukan informasi berkenaan dengan memberi dan meminta informasi terkait tanggal,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan BAB 3 ANALISIS DATA Berdasarkan pada teori-teori yang ada pada bab dua, pada bab tiga ini, saya akan mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan dalam komik yang menjadi

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG

BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG 6 2.1 Pembagian Anomatope dalam Bahasa Jepang Kata Anomatope berasal dari bahasa Yunani yang berarti membuat nama. Anomatope berarti nama yang

Lebih terperinci

KEBUTUHAN BERTINGKAT TOKOH UTAMA DALAM NOVEL OKEI MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW

KEBUTUHAN BERTINGKAT TOKOH UTAMA DALAM NOVEL OKEI MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW KEBUTUHAN BERTINGKAT TOKOH UTAMA DALAM NOVEL OKEI MELALUI PENDEKATAN PSIKOLOGI HUMANISTIK ABRAHAM MASLOW Arinny Putri Novianti 1, Tienn Immerry 2, Femmy Dahlan 3 E-mail: arinnyputri66@gmail.com 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah makhluk berbahasa, karena bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Bahasa Indonesia dikenal istilah kesusastraan. Kata kesusastraan merupakan bentuk dari konfiks ke-an dan susastra. Menurut Teeuw (Rokhmansyah, Alfian. 2014 :

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pada BAB ini pertama penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil penerapan media story pictures dalam pembelajaran membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketika membicarakan objek, baik berupa benda maupun orang lain, kita mengenal kata tunjuk. Kata tunjuk dalam Bahasa Indonesia adalah kata ini dan itu. Dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen murni atau true experiment. Menurut Dedi Sutedi (2009:53) metode adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci

L. Dewi Indah, S.Pd P. Agama Kristen Katolik Mey Supartini, S.Pd. Drs. Agus S. Martono, S.Pd Biologi / P. Lingkungan Hidup Dra. Hj.

L. Dewi Indah, S.Pd P. Agama Kristen Katolik Mey Supartini, S.Pd. Drs. Agus S. Martono, S.Pd Biologi / P. Lingkungan Hidup Dra. Hj. DAFTAR PENGAJAR SMAN 15 BANDUNG NAMA GURU PENGAJAR MATA PELAJARAN Drs. Suherman Pendidikan Agama Islam Dra. Nining Cunengsih Pendidikan Agama Islam Didi Nuradi, S.Pd Pendidikan Agama Islam Hana Juhana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan analisis terhadap data tes mengenai pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Perancangan dan Pembuatan Video Tutorial Pembelajaran Huruf

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Proses Perancangan dan Pembuatan Video Tutorial Pembelajaran Huruf 31 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Perancangan dan Pembuatan Video Tutorial Pembelajaran Huruf Hiragana Dalam pembuatan sebuah film diperlukan mekanisme kerja secara tim, bukan perorangan. Dalam pembuatan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG Asteria Permata Martawijaya Pendahuluan Tindak tutur tidak langsung adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari suatu bahasa ada 4 keterampilan berbahasa, dalam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempelajari suatu bahasa ada 4 keterampilan berbahasa, dalam bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari suatu bahasa ada 4 keterampilan berbahasa, dalam bahasa Jepang disebut 4 ginō yaitu menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Sasaran pembelajaran

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan Bab 5 Ringkasan Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan dan menunjukkan keterkaitan dengan karya sastra yang terbit sebelumnya. Hal ini bukanlah sesuatu yang baru dalam

Lebih terperinci

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang

BAB I. Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang. setelah pasca perang dunia II diantaranya kekurangan pangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada perang dunia II tahun 1945 Jepang mengalami kekalahan yang mengakibatkan perekonomian Jepang hancur. Adanya perubahan terjadi setelah pasca perang dunia

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

3. Bahasa Jepang

3. Bahasa Jepang 3. Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 4 KESIMPULAN Sebelumnya, telah dilakukan penelitian tentang realisasi penolakan dalam bahasa Jepang terhadap permohonan, penawaran, undangan, dan pemberian saran. Hasil penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

PENERAPAN HUKUMAN DALAM CERPEN OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI

PENERAPAN HUKUMAN DALAM CERPEN OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI PENERAPAN HUKUMAN DALAM CERPEN OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI JURNAL Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi Sarjana Sastra Disusun Oleh : ULFATUL FITRIANI C12.2012.00424

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo Pemahaman Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Semester V Universitas Riau Oleh: Nunung Nurhayati 1 Anggota: 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: hayatin001@gmail.com, No. HP:082382432073

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, yaitu adverbia atau yang disebut dengan kata keterangan. Menurut Dr. Gorys Keraf (1984;71-72),

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 25, halaman: 70) い~じゃないの あさりがみてるんだから. Terjemahan: Ibu: Masa bertengkar gara-gara televisi?

(Asari-chan buku no: 25, halaman: 70) い~じゃないの あさりがみてるんだから. Terjemahan: Ibu: Masa bertengkar gara-gara televisi? 10. Buku ke-25, pada bagian judul cerita : 愛のタゴ作ツール halaman 70. Dalam situasi percakapan di bawah ini digambarkan, mengenai Mama yang sedang menegur Tatami dan Asari karena bertengkar mempermasalahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, mempelajari bahasa bertujuan untuk memperoleh empat keterampilan berbahasa (language competence) yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm dan Jensen dalam Wiryanto (2004, hal.44), mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang

Lebih terperinci

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI SKRIPSI MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI CLARISSA AULIA PRAHARSACITTA 1101705006 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

Lebih terperinci

DAYA ILOKUSI TINDAK TUTUR DIREKTIF LANGSUNG DALAM CERITA ANAK OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI NASKAH JURNAL

DAYA ILOKUSI TINDAK TUTUR DIREKTIF LANGSUNG DALAM CERITA ANAK OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI NASKAH JURNAL DAYA ILOKUSI TINDAK TUTUR DIREKTIF LANGSUNG DALAM CERITA ANAK OSHIIRE NO BOUKEN KARYA FURUTA TARUHI DAN TABATA SEIICHI NASKAH JURNAL Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Menjadi Sarjana Sastra

Lebih terperinci

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO 4.1 Dialek Osaka Pada Komik Yozakura Quartet Jilid ke-1 Dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama, terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi antara individu dalam kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam. Keberagaman bahasa

Lebih terperinci

KOUTOU RENSHUU DALAM PEMBELAJARAN KAIWA (BERBICARA)

KOUTOU RENSHUU DALAM PEMBELAJARAN KAIWA (BERBICARA) KOUTOU RENSHUU DALAM PEMBELAJARAN KAIWA (BERBICARA) Melia Dewi Judiasri Departemen Pendidikan Bahasa Jepang, Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi No. 229, Bandung 40154, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang memungkinkan semua orang dari satu kelompok sosial tertentu atau orang lain yang sudah mempelajari kebudayaan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Ikumen Moteki (2011: 7) menjelaskan bahwa istilah Ikumen berasal dari permainan kata seperti halnya Ikemen. Moteki memberikan definisinya mengenai Ikumen sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis kesalahan. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada Bab 5 Ringkasan Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis. Dan dalam kasus menikmati karya tulis, suatu karya tulis bahasa asing

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci