BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3. Analisis Data. Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu"

Transkripsi

1 BAB 3 Analisis Data Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dalam kalimat yang menggunakan verba bantu のだ dalam novel Yaneura no Shoujo dan membaginya menjadi empat sub bab. 3.1 Analisis Fungsi Verba Bantu Noda yang Menekankan Tingkatan Perasaan Terhadap Keadaan atau Permasalahan yang Memiliki Hubungan ( 関係づけの対事的 のだ ) Data 1 Situasi : Pagi itu, sebelum Hiroko berangkat ke kampusnya, ia terlebih dahulu memperingatkan ibunya bahwa dia tidak boleh masuk seenaknya masuk ke kamarnya. Hiroko berbicara dengan sedikit berteriak, karena itu Hajime dapat mendengar suaranya dengan jelas. Mendengar peringatan dari Hiroko, kakaknya, kepada ibunya, dia teringat bahwa sekarang di rumah barunya ini, dia dan kakaknya masing-masing memiliki kamar pribadi, berbeda dengan rumah terdahulunya. Kutipan 1 もちろん 自分一人の部屋! これもこのうちへ来て 初めて手に入れたのだ (Yaneura no Shoujo, 1997, hal.15) 24

2 Terjemahan : Tentu saja, kamar pribadi! Baru setelah datang ke rumah ini untuk pertama kalinya, aku mendapat kamar pribadi, nih. Analisis: Kalimat 1 : もちろん ( これは私の ) 自分一人の部屋 ( だ )! Kalimat kedua terdiri dari dua klausa : Klausa (a) : これも ( 私が ) このうちへきて Klausa (b) : 初めて手に入れたのだ Secara implisit kalimat 1 memiliki subyek これ yang menunjuk kamar, diikuti partikel subyek は sehingga bermakna ini adalah. Kehadiran subyek secara implisit dapat dilihat dari subyek kalimat kedua. Kata もちろん merupakan adverbial yang berfungsi memperkuat predikat, yang bermakna tentu saja. Kata 自分 merupakan kata keterangan yang berfungsi menjelaskan predikat yang bermakna sendiri. Kemudian kata ini digabungkan dengan kata 一人 yang juga merupakan kata keterangan yang menerangkan predikat, bermakna sendiri. Sehingga jika digabungkan akan bermakna diri sendiri. Namun di depan 自分一人 secara implisit penutur menunjuk kepada dirinya sendiri dengan kata 私の. Partikel の menunjukkan kepemilikan, dan 私 berarti saya, jadi maksudnya adalah milik saya. 部屋 yang bermakna kamar yang digabungkan dengan 自分一人 menjadi predikat dalam kalimat ini, sehingga bermakna kamar pribadi. Sedangkan の adalah partikel penghubung 25

3 yang menunjukkan kepemilikan. Jadi arti kalimat pertama menjadi : Tentu saja, (ini) kamar pribadi (saya sendiri)!. Subyek kalimat 1 adalah これ yang memiliki partikel も yang menunjukkan bahwa kalimat kedua memiliki subyek yang sama dengan kalimat pertama, kata ini berarti ini juga. 私が sebagai subyek yang muncul dalam anak kalimat/klausa (a) secara jelas menunjuk kepada penutur. この adalah adverbial yang menunjuk kepada obyek yang bermakna ini. Obyek klausa (a) adalah うち yang bermakna rumah. Predikatnya 来て yang merupakan bentuk perubahan dari 来る yang berarti datang. Perubahan ini menunjukkan bahwa tindakan ini masih berlanjut yang ditunjukkan oleh tindakan dalam klausa (b). Sebelumnya terdapat partikel へ yang mendukung predikat 来て. Jadi, arti klausa 1 menjadi Ini ( kamar pribadi ) juga, datang ke rumah ini Pada klausa (b) predikatnya adalah 手に入れた yang berarti memperoleh/mendapat. Kata 初めて merupakan keterangan waktu yang bermakna pertama kali. Di akhir klausa terdapat verba bantu のだ yang menunjuk kepada klausa (a) dalam kalimat kedua. Maka, klausa kedua bermakna untuk pertama kalinya mendapat kamar pribadi, nih. Kehadiran verba bantu のだ yang muncul di klausa (a) berfungsi menekankan tingkatan perasaan penutur, dimana saat itu penutur baru memahami keadaan/kejadian yang muncul sebelumnya (keadaan P). Maka, jika klausa (a) dan (b) digabungkan, arti kalimat kedua menjadi seperti : Baru setelah datang ke rumah ini untuk pertama kalinya, aku mendapat kamar pribadi, nih. Analisis kalimat 1 di atas menunjukkan bahwa kalimat 1 menjelaskan tentang pikiran penutur saat itu. Keadaan atau pikiran yang muncul dalam pikiran Hajime (keadaan P) akhirnya 26

4 menghasilkan pemahaman penutur atau penutur baru menyadari bahwa untuk pertama kalinya ia dapat memiliki kamar pribadi setelah ia pindah ke rumah barunya yang digambarkan dengan jelas dalam kalimat Q. Keadaan ini sesuai dengan teori yang dipaparkan Harumi Noda tentang fungsi noda yang menunjukkan tingkatan perasaan terhadap keadaan yang menghasilkan pemahaman dalam pikiran penutur sendiri. ( 話し手 ) これもこのうちへ来て 初めて手に入れたのだ (keadaan Q) 把握 もちろん 自分一人の部屋!(keadaan P) Munculnya keadaan P memberikan pemahaman dalam pikiran penutur sehingga muncul ekpresi yang menunjukkan tingkatan perasaan terhadap keadaan seperti yang ditunjukkan keadaan Q. Tabel Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Memiliki Hubungan Data 2 Situasi : Setelah mengantar suaminya berangkat kerja ke pintu depan, Yukie Kisaki berdiri untuk sesaat di depan pintu rumahnya. Sambil memandangi suaminya yang berjalan, dia merasakan dinginnya udara pagi itu. Hal ini sangat berbeda dengan tempat tinggalnya sebelumnya, sehingga membuat Yukie berpikir sejenak penyebab dari dinginnya udara pagi itu, apakah disebabkan oleh letak rumahnya yang terletak di pinggir kota ataukah karena hal yang lain. 27

5 Kutipan 2 少し郊外の方だからだろうか 風が冷たい気がする いや もう十一月になろうという ところなのだから 少し肌寒いくらいで当然なのだ (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.17) Terjemahan : Angin yang berhembus terasa sejuk, mungkin karena terletak agak di pinggiran kota, ya. Ah bukan, karena sudah masuk bulan November, jadi wajar sih udaranya sedikit dingin. Analisis : Kalimat 1 terdiri dari dua klausa : Klausa (a) : ( 風が ) 少し郊外の方だからだろうか Klausa (b) : 風が冷たい気がする Kalimat 2 di atas terdiri dari dua klausa: Klausa (a) : いや もう十一月になろうというところなのだから Klausa (b) : ( 風が ) 少し肌寒いくらいで当然なのだ Subyek klausa (a) pada kalimat 1 muncul secara implisit pada klausa (b) yaitu 風 yang diikuti partikel subyek が. Kata 少し merupakan kata keterangan yang memberikan keterangan tambahan untuk keterangan tempat yang bermakna sedikit/agak. 郊外 merupakan kata keterangan tempat yang bermakna pinggiran kota. Kata 方 juga memberikan keterangan tambahan untuk keterangan tempat yang jika diartikan dapat bermakna 28

6 arah. Partikel の menghubungkan kata benda yang ada di depan dan belakang klausa ini, yang menunjukkan kepunyaan/kepemilikan. Kata だから menunjukkan hubungan alasanpenyebab, yang bermakna karena, dan diikuti oleh kata だろうか yang biasanya digunakan serangkai dengan kata keterangan たぶん yang bermakna mungkinkah. Pada kalimat 1 subyek pada klausa (b) adalah 風 yang bermakna angin, diikuti oleh partikel subyek が. Kata sifat 冷たい berfungsi menerangkan predikat pada klausa ini, yang bermakna sejuk. Predikat klausa (b) adalah 気がする yang bermakna terasa (perasaan). Maka, jika makna klausa (a) dan (b) digabung, kalimat 1 bermakna : Angin yang berhembus terasa sejuk, mungkin karena terletak agak di pinggiran kota, ya. Subyek kalimat 2 muncul secara implisit di klausa (b) yaitu 風 yang bermakna angin. Kata いや pada klausa (a) bermakna tidak/bukan yang mengacu pada kalimat sebelumnya, dimana Yukie menyangkal pikirannya yang muncul sebelumnya. Klausa (a) juga memiliki keterangan waktu yang ditunjukkan oleh kata 十一月 yang bermakna bulan November. Sedangkan kata もう merupakan kata keterangan yang bermakna sudah, dilengkapi dengan ungkapan になろう yang dapat diartikan menjadi. Ungkapan というところ bermaksud menunjuk kepada keadaan bahwa ternyata sudah masuk bulan November, jadi tidak dapat diartikan secara tertulis. Kata なの merupakan fungsi gramatikal untuk menyambungkan kata benda dengan kata bantu sambung penunjuk sebab-akibat だから, yang bermakna karena. Jadi klausa (a) dapat bermakna : Ah bukan, karena sudah masuk bulan November~ 29

7 Klausa (b) dalam kalimat 2 memiliki subyek tersembunyi yang muncul dari kalimat sebelumnya yaitu 風. Kata 少し yang menerangkan predikat bermakna sedikit. Predikat kalimat ini dilengkapi dua keterangan yaitu 肌寒い yang berarti dingin dan 当然 yang bermakna wajar. Sedangkan predikatnya adalah hasil penggabungan kata benda dan verba bantu noda yaitu 当然なのだ yang bermakna kejadian alami/wajar. くらいで merupakan kata keterangan yang menunjukkan tingkatan sesuatu. Jadi makna klausa (b) menjadi : ~jadi wajar saja udaranya sedikit dingin. Maka makna kalimat ini adalah Bukan, karena sudah masuk bulan November, jadi wajar saja udaranya sedikit dingin. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa kalimat di atas menunjukkan hubungan yang erat. Sesuai dengan teori yang diungkapkan Harumi Noda, bahwa verba bantu noda yang memiliki hubungan berfungsi mengubah keadaan yang terjadi sebelumnya (kejadian/keadaan P) menjadi bentuk konteks kalimat atau keadaan yang lebih mudah dimengerti oleh penutur (keadaan Q). Jika penutur hanya menyatakan klausa (a) yang berfungsi sebagai kejadian P maka yang akan terjadi adalah petutur atau pembaca tidak akan mengerti apa yang dimaksudkan dalam kalimat tersebut. Namun, untuk mengerti keadaan/makna itu, penutur mengubahnya menjadi bentuk yang lebih mudah dimengerti (keadaan Q). 30

8 ( 話し手 ) 少し肌寒いくらいで当然なのだ (Keadaan Q) 把握 いや もう十一月になろうというところなのだから (Keadaan P) Kehadiran keadaan Q membantu petutur/pembaca memahami maksud dalam keadaan P. Keadaan Q menyampaikan maksud yang ingin disampaikan dalam keadaan P lebih jelas dan mudah dipahami. Tabel Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Memiliki Hubungan Data 3 Situasi : Setelah melewati hari pertama di rumah baru, masing-masing anggota keluarga Kisaki mengalami pengalaman aneh yang berbeda-beda. Hal ini cukup membuat mereka masing-masing bingung dan tidak bersemangat. Sehingga ketika memasuki hari kedua di rumah baru itu, suasana yang tercipta di ruang makan sangat berbeda dengan suasana di hari pertama. Kutipan 3 新居 第二日目の朝はいやに静かだった いや 木崎家の一家四人が揃ったという点では 二日続けてのことで これも至って珍しいことに違いなかった しかし 前日の朝と違って 四人ともいやに無口なのだ (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.50) Terjemahan : Pagi hari, pada hari kedua di rumah baru, suasananya sangat sepi sekali. Tidak. Berkumpulnya empat anggota keluarga Kisaki, terlebih lagi berlanjut selama dua hari, hal ini memang sangat aneh. 31

9 Tetapi, pagi hari di hari kedua ini sih, berbeda dengan kemarin pagi, keempat orang tersebut dengan enggannya, tidak mengatakan apa-apa. Analisis : Kalimat 1 : 新居 第二日目の朝はいやに静かだった Kalimat 2 memiliki dua klausa : Klausa (a) : いや 木崎家の一家四人が揃ったという点では 二日続けてのことで Klausa (b) : これも至って珍しいことに違いなかった Kalimat 3 memiliki dua klausa : Klausa (a) : しかし ( 第二日目の朝は ) 前日の朝と違って Klausa (b) : ( 第二日目の朝は ) 四人ともいやに無口なのだ Subyek kalimat 1 di atas secara jelas ditunjukkan oleh partikel は yaitu kata 第二日目の朝. 第二日目 merupakan kata benda yang menerangkan kata benda di depannya yang bermakna hari kedua, dan kata 朝 merupakan kata benda yang bermakna pagi, sedangkan partikel の di atas untuk menggabungkan kedua kata benda tersebut sehingga artinya menjadi pagi hari pada hari kedua. Kata 新居 merupakan kata keterangan tempat yang bermakna di rumah baru. Kata いやに merupakan kata keterangan yang menerangkan predikat kalimat tersebut, yang bermakna benar-benar (namun memiliki makna negatif). 静か merupakan kata sifat yang berfungsi sebagai predikat, bermakna tenang/sepi. Di akhir 32

10 kalimat terdapat kata hanteishi です yang berfungsi untuk mengakhiri kalimat. Jadi kalimat 1 dapat diartikan : Pagi hari, pada hari kedua di rumah baru, suasananya sangat sepi sekali. Pada kalimat 2, klausa (a) diawali dengan kata いや yang menunjukkan pertentangan dengan kalimat pertama, bermakna tidak. Subyek kalimat 2 ini adalah 木崎家の一家四人が揃ったという点では ditunjukkan oleh partikel subyek は. 木崎家 bermakna keluarga Kisaki, kata 一家四人 bermakna sekeluarga yang terdiri dari empat orang, lalu di antara keduanya yang merupakan kata benda disambungkan dengan partikel の. Namun di dalam subyek ini terdapat kata kerja 揃う yang artinya berkumpul. Kata kerja ini berfungsi untuk menerangkan kata benda yang terletak di depannya dengan menggunakan partikel が, maka kemudian menjadi satu dengan subyek. Kata という点で merupakan sebuah bentuk ungkapan yang berfungsi untuk memfokuskan pembicaraan pada suatu topik tertentu, yang bermakna pada poin ini/pada titik ini. 二日 merupakan kata keterangan waktu yang bermakna selama dua hari. Predikatnya adalah 続けてのこと yang bermakna berlanjut. Partikel で di akhir klausa menunjukkan bahwa masih ada kelanjutan dari kalimat ini, dan dapat diartikan sebagai dan. Pada klausa (b) kalimat 2, subyeknya masih sama, namun digantikan dengan kehadiran kata penunjuk これ yang bermakna ini yang diikuti partikel も yang berarti juga. Kata 至って merupakan kata keterangan yang menerangkan predikat, dan memiliki makna sangat. Kata sifat 珍しい merupakan predikat klausa (b), bermakna aneh/luar biasa. Kata 違いない yang berarti tidak salah lagi/memang merupakan kata keterangan yang menjelaskan situasi predikat. Makna kalimat 2 dapat diartikan menjadi : Tidak. Berkumpulnya 33

11 empat anggota keluarga Kisaki, terlebih lagi berlanjut selama dua hari, hal ini memang sangat aneh. Subyek kalimat 3 baik dalam klausa (a) maupun (b), keduanya muncul secara implisit dan ditunjukkan oleh kalimat 1, yaitu 第二日目の朝. Kata しかし merupakan kata keterangan yang menunjukkan pertentangan, bermakna tetapi. Obyek klausa (a) yang menjadi obyek pertentangan 前日の朝 yang bermakna kemarin pagi. と違う berfungsi sebagai predikat yang bermakna berbeda. Dalam klausa (b), kata 四人とも yang berarti keempat orang tersebut menjadi obyek pembicaraan. いやに yang bermakna dengan enggan, menjadi kata keterangan yang menjelaskan predikat kalimat tersebut. Predikatnya adalah 無口 yang bermakna diam/tidak mengatakan apa-apa. Kalimat ini menggunakan verba bantu noda yang berfungsi membuat kalimat yang sebelumnya muncul (keadaan P) menjadi lebih mudah dimengerti dalam bentuk kalimat yang muncul selanjutnya (keadaan Q). Maka makna kalimat 3 adalah: Tetapi, pagi di hari kedua ini sih, berbeda dengan kemarin pagi, (pagi di hari kedua ini) keempat orang tersebut dengan enggannya, tidak mengatakan apa-apa. Kejadian pada kalimat 3 menjelaskan keadaan yang terjadi saat itu, atau dapat disebut sebagai kejadian pasti (keadaan Q) menurut teori yang dipaparkan oleh Harumi Noda. Keadaan Q ini muncul setelah penjelasan atau pembicaraan yang muncul sebelumnya pada kalimat 1 dan 2 atau dapat disebut keadaan P. Keadaan P menjelaskan secara terperinci apa yang terjadi pada hari-hari sebelumnya dalam keluarga Kisaki, namun untuk lebih mudah mengerti keadaan tersebut, penutur mengubahnya dalam bentuk keadaan Q. 34

12 ( 話し手 ) しかし 前日の朝と違って 四人ともいやに無口なのだ (Keadaan Q) 把握 新居 第二日目の朝はいやに静かだった いや 木崎家の一家四人が揃ったという点では 二日続けてのことで これも至って珍しいことに違いなかった (Keadaan P) Kehadiran keadaan Q membantu petutur/pembaca memahami maksud dalam keadaan P. Keadaan Q menyampaikan maksud yang ingin disampaikan dalam keadaan P dengan lebih jelas dan mudah dipahami. Tabel Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Memiliki Hubungan 3.2 Analisis Fungsi Verba Bantu のだ yang Menekankan Tingkatan Perasaan Terhadap Keadaan atau Permasalahan yang Tidak Memiliki Hubungan ( 非関係づけの対事的 のだ ) Data 4 Situasi : Ketika Hajime baru saja keluar dari kamarnya, setelah selesai bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, tiba-tiba dia mendengar suara piano. Suara piano itu terdengar sangat jelas, sehingga dia yakin suara itu berasal dari rumahnya. Dia pun teringat pada telepon yang diterima ibunya tadi pagi, yang memperingatkan agar tidak bermain piano di tengah malam, padahal tidak ada piano di rumah itu dan tidak ada satu pun yang bermain piano di tengah malam. 35

13 Kutipan 1 空耳じゃない あれなんだ きっと (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.16) Terjemahan : Saya tidak salah dengar. Pasti deh, itu! Analisis : Kalimat 1 : ( 私は ) 空耳じゃない Kalimat 2 :( その音は ) あれなんだ きっと Kalimat 1 memiliki subyek tersembunyi yaitu 私 yang menunjuk kepada Hajime yang sedang berpikir. Kata 空耳 merupakan predikat dan bermakna salah dengar. じゃない menunjukkan penyangkalan yang artinya tidak. Jadi, kalimat kedua bisa bermakna : Saya tidak salah dengar. Kalimat 2 juga memunculkan subyek implisit その音 yang bermakna suara itu. Subyek implisit muncul karena yang sedang menjadi topik pembicaraan adalah suara yang terdengar oleh Hajime. あれ adalah kata penunjuk yang artinya itu yang menunjuk kepada suara piano yang dibicarakan ibunya dan tetangga lewat telepon. Sedangkan んだ merupakan bentuk percakapan dari noda, dan な yang muncul di depannya merupakan pelengkap dalam menggunakan bentuk noda dan menunjukkan kata benda yang terletak di depannya. きっと adalah kata keterangan yang bermakna pasti. Penggunaan verba bantu んだ pada kalimat 36

14 ini menunjukkan fungsi noda yaitu memahami keadaan yang sebenarnya sudah diketahui oleh penuturnya. Jadi arti kalimat kedua menjadi : Pasti deh, itu! Dari analisa di atas dapat diketahui bahwa kedua kalimat tersebut tidak memiliki hubungan secara langsung. Maksud perkataan Hajime yang muncul pada kalimat 2 tidak dijelaskan pada kalimat 1 atau kalimat sebelumnya, tetapi dijelaskan pada kejadian-kejadian yang diceritakan jauh sebelumnya. Hajime teringat akan kejadian sebelumnya, dimana ada telepon yang mengatakan ada suara permainan piano yang terdengar dari rumahnya. Sebelum dia mendengar suara piano itu secara langsung, dia tidak mengerti apa yang dimaksudkan penelepon tersebut. Namun, ketika dia akhirnya mendengar suara itu secara langsung, dia tiba-tiba teringat pada keadaan atau informasi yang sebenarnya telah diketahuinya, tetapi baru dipahaminya lagi (keadaan Q) setelah dia teringat kejadian sebelumnya. Maka, analisa ini sesuai dengan teori yang dipaparkan Harumi Noda mengenai fungsi verba bantu noda yang menekankan tingkatan perasaan yang tidak memiliki hubungan. ( 話し手 ) 空耳じゃない あれなんだ きっと (Keadaan Q) 把握 前 知っていた Q を思い出して口にする Keadaan Q muncul ketika sebuah keadaan yang sebenarnya sudah diketahui penutur sebelumnya, baru saja dipahami oleh penutur saat itu. Tabel Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Tidak Memiliki Hubungan 37

15 Data 5 Situasi : Ketika Hiroko sedang berbicara dengan ibunya, tiba-tiba dia merasa geli di sekitar hidungnya dan pergi ke lantai atas untuk membersihkan mukanya. Namun, setelah dia membersihkan mukanya, dia justru melihat seseorang anak perempuan yang sedang berdiri di belakangnya. Kemudian, ia berusaha mengingat apakah dia pernah melihat anak perempuan itu atau tidak. Kutipan 2 あの女の子は 見たことのない女の子だった いや 本当に見たわけじゃないんだ (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.38) Terjemahan : Anak perempuan itu adalah anak perempuan yang belum pernah saya lihat. Tidak, mana mungkin, sih saya pernah melihat anak perempuan itu. Analisis : Kalimat di atas terdiri dari dua kalimat : Kalimat 1 : あの女の子は ( 私は ) 見たことのない女の子だった Kalimat 2 : いや ( 私は ) 本当に見たわけじゃないんだ Subyek kalimat 1 secara jelas ditunjukkan oleh partikel は yaitu あの女の子, yang bermakna anak perempuan itu. Unsur penyusun subyek ini terdiri dari kata penunjuk あの yang berarti itu, 女 yang bermakna perempuan, dan juga 子 yang bermakna anak- 38

16 anak, dan karena keduanya merupakan kata benda, maka untuk menggabungkannya digunakanlah partikel の. Selain itu, terdapat subyek implisit 私は dalam kalimat ini, yang menunjuk kepada si penutur. Subyek ini tidak muncul karena budaya orang Jepang yang sering melesapkan kata saya ketika sedang berbicara. Predikatnya juga memiliki beberapa unsur yaitu 見る yang bermakna melihat, こと yang berarti hal, dan juga kata ない / ありません yang berarti tidak. Predikatnya juga dihubungkan dengan partikel の untuk menghubungkan kata benda yang ada di depan dan kata benda yang ada dibelakangnya yaitu 女の子. Jika digabungkan, predikat 見たことない女の子 dapat diartikan anak perempuan yang belum pernah saya lihat. Makna seluruh kalimat 1 menjadi : Anak perempuan itu adalah anak perempuan yang belum pernah saya lihat. Sama dengan kalimat 1, subyek kalimat 2 juga muncul secara implisit, yaitu 私は yang menunjuk kepada si penutur dan juga あの女の子. Kata いや merupakan kata keterangan yang bermakna tidak. 本当に juga merupakan kata keterangan dalam kalimat ini yang bermakna sungguh/benar-benar. Predikatnya 見る bermakna melihat. Predikat kalimat ini diikuti kata わけ yang berfungsi sebagai ungkapan yang menunjukkan alasan. Verba bantu んだ muncul di kalimat 2, setelah penutur mengulang perkataan sebelumnya, jadi んだ dalam kalimat ini berguna bagi penutur untuk menunjukkan keadaan dimana penutur memahami kata-kata yang telah dikatakan sebelumnya. Jadi, kalimat 2 dapat berarti Tidak, mana mungkin, sih saya pernah melihat anak perempuan itu. Dari analisis kedua kalimat di atas, maka dapat dilihat bahwa kedua kalimat terebut merupakan pengulangan informasi yang sama saja. Penutur memperbaharui informasi yang dia 39

17 katakan sebelumnya dengan menyatakan kalimat kedua. Kalimat kedua yang merupakan pemahaman baru penutur (keadaan Q), muncul setelah penutur benar-benar memahami keadaan sebenarnya. Keadaan ini sesuai dengan teori Harumi Noda mengenai pengertian fungsi noda yang menunjukkan tingkatan perasaan terhadap keadaan/permasalahan yang tidak memiliki hubungan. Tabel berikut ini merupakan penjelasan secara sederhana fungsi noda seperti yang dijelaskan di atas. ( 話し手 ) いや 本当に見たわけじゃないんだ (Keadaan Q) 把握 前 知っていた Q を思い出して口にする Keadaan Q muncul ketika sebuah keadaan yang sebenarnya sudah diketahui penutur sebelumnya, baru saja dipahami oleh penutur saat itu. Tabel Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Tidak Memiliki Hubungan Data 6 Situasi : Hiroko melihat bayangan anak perempuan ketika dia sedang mencuci muka. Tetapi ketika dia mengeringkan wajahnya dengan handuk, bayangan itu tiba-tiba hilang begitu saja. Maka, dia berbicara pada dirinya sendiri, meyakinkan bahwa yang dia lihat itu hanyalah halusinasi. 40

18 Kutipan 3 たぶん いや 間違いなく あれは幻覚だったんだ (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.38) Terjemahan : Mungkin. Tidak, tidak salah lagi, itu pasti cuma halusinasi, deh. Analisis : Kalimat di atas terdiri dari dua kalimat: Kalimat 1 : たぶん Kalimat 2 : いや 間違いなく あれは幻覚だったんだ Kalimat 1 hanya terdiri dari kata keterangan たぶん yang biasanya digabungkan dengan ungkapan だろう でしょう yang menunjukkan kemungkinan, ketidakpastian atau pemikiran penutur. Jadi makna kalimat 1 : Mungkin Sedangkan dalam kalimat 2 subyeknya adalah あれ yang bermakna itu. Kata いや di atas bermakna tidak, menegaskan penyangkalan yang ada dalam kalimat tersebut. 間違いない adalah kata keterangan yang menjelaskan predikat tersebut, bermakna sudah pasti/tidak salah lagi. Kata 幻覚 berfungsi sebagai predikat, yang bermakna halusinasi/ilusi. Di akhir kalimat terdapat kata hanteishi です yang berubah menjadi だった, menunjukkan berakhirnya kalimat. Lalu muncul verba bantu んだ yang menunjukkan bahwa penutur 41

19 sedang meyakinkan dirinya kembali mengenai keadaan yang sudah dia ketahui sebelumnya. Makna kalimat kedua menjadi : Tidak, tidak salah lagi, itu pasti cuma halusinasi, deh. Menurut teori Harumi Noda mengenai fungsi verba bantu noda, keadaan pada kalimat 2 dapat digolongkan menjadi keadaan Q yaitu, keadaan dimana penutur sebenarnya sudah mengetahui bahwa dia tidak pernah melihat anak perempuan itu sebelumnya, namun karena dia merasa dia pernah melihat, untuk sesaat dia meragukan kesadarannya. Tetapi setelah akhirnya dia tersadar kembali akan kenyataan, bahwa dia tidak mungkin pernah melihat anak perempuan itu, dia menggunakan verba bantu noda untuk menegaskan keadaan itu. Maka, ciri ini sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Harumi Noda dalam bukunya. Keadaan Q ini pun tidak memiliki hubungan secara langsung dengan kalimat yang ada sebelumnya, karena penutur langsung menyimpulkan keadaan Q sebagai kejadian pasti tanpa menjelaskan lebih lengkap keadaan sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa kalimat ini termasuk ke dalam kelompok yang tidak memiliki hubungan (hikankeizuke). ( 話し手 ) いや 間違いなく あれは幻覚だったんだ (Keadaan Q) 把握 前 知っていた Q を思い出して口にする Keadaan Q muncul ketika sebuah keadaan yang sebenarnya sudah diketahui penutur sebelumnya, baru saja dipahami oleh penutur saat itu. Tabel Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Tidak Memiliki Hubungan 42

20 3.3 Analisis Fungsi Verba Bantu のだ yang menekankan Tingkatan Perasaan Terhadap Manusia yang Memiliki Hubungan ( 関係づけの対人的 のだ ) Data 7 Situasi : Saat itu merupakan hari pertama keluarga Kisaki sarapan bersama di rumah baru mereka. Semua anggota keluarga yaitu Kisaki Makoto, Kisaki Yukie, Hiroko dan Hajime berkumpul di ruang makan. Ketika Hiroko melihat ayahnya yang masih duduk santai menikmati kopi, ia bertanya dengan heran kepada ayahnya apakah dia tidak akan terlambat ke kantor jika tidak berangkat sekarang. Lalu, ayahnya pun menjelaskan alasannya belum berangkat ke kantor kepada Hiroko. Kutipan 1 木崎誠 : ああ 今日は外出先から会社へ行くからな 少しのんびりなんだ (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.8) Terjemahan Makoto Kisaki : Ah iya. Karena hari ini, papa terlebih dahulu akan melakukan dinas luar, baru setelah itu berangkat ke kantor, jadi sekarang papa bisa sedikit bersantai, deh. Analisis : Kalimat 1 : ああ Kalimat 2 : 今日は ( 私は ) 外出先から会社へ行くからな Kalimat 3 : ( 私は ) 少しのんびりなんだ 43

21 Kalimat 1 hanya terdiri dari ungkapan ああ yang merupakan ungkapan perasaan atau kandoushi yang bermakna ah iya. Jadi, makna kalimat pertama : Ah iya. Subjek dari kalimat 2 adalah 今日 karena secara jelas diikuti oleh partikel は sehingga bermakna hari ini. Secara implisit terdapat dua subyek dalam kalimat tersebut yaitu 私 yang diikuti partikel は yang menunjuk kepada penutur. Predikatnya adalah 行く yang berarti pergi. Obyeknya merupakan 会社 yang bermakna perusahaan. Sedangkan 外出 merupakan keterangan predikat yang bermakna dinas luar. Kata 先 merupakan keterangan untuk predikat yang bermakna terlebih dahulu. から pada kalimat di atas merupakan partikel kata bantu sambung yang menunjukkan alasan yang berarti karena. Lalu diikuti partikel akhiran な yang sering digunakan oleh pria. Jadi kalimat kedua dapat diartikan menjadi : Karena hari ini, (saya) terlebih dahulu akan melakukan dinas luar, baru setelah itu berangkat ke kantor. Dalam kalimat 3, subyeknya secara implisit didukung dalam kalimat kedua yaitu 私 yang berarti saya dan diikuti partikel は karena sudah menjadi topik pembicaraan baru. Kata 少し menunjukkan kata keterangan predikat yang bermakna sedikit. Predikat dalam kalimat 3 ini adalah のんびり yang berarti bermalas-malasan/santai. Kata な berfungsi sebagai penyambung antara predikat dan verba bantu んだ. Kata んだ merupakan bentuk percakapan dari のだ yang sering disingkat menjadi んだ dan dapat diartikan deh. Maka kalimat 3 dapat diartikan menjadi : Jadi, (saya) sekarang bisa sedikit bersantai, deh. 44

22 Dalam kalimat 1 yang diucapkan Makoto, 今日は外出先から会社へ行くからな berfungsi sebagai alasan didukung oleh penggunaan partikel kata bantu sambung から yang menunjukkan alasan. Kalimat ini sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Harumi Noda, berfungsi menjelaskan keadaan atau alasan sehingga dapat disebut keadaan P. Lalu, Makoto memberitahu Hiroko kalimat 少しのんびり, karena keadaan ini merupakan hal yang tidak diketahui oleh petutur maka kalimat ini merupakan keadaan yang ditunjuk penutur sebagai informasi baru atau dapat disebut kalimat Q. Dengan penggunaan kata んだ maka, jelas disini penutur bermaksud menunjukkan keadaan Q sebagai informasi yang tidak diketahui petutur. 話し手 ああ 今日は外出先から会社へ行くからな (Keadaan P) 提示 ( 聞き手 ) 少しのにびりな んだ (Keadaan Q) Dengan adanya keadaan P yang menunjukkan alasan maka akhirnya timbullah informasi baru yang tidak diketahui petutur (Keadaan Q) Tabel Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Memiliki Hubungan Data 8 Situasi : Seorang pegawai bank, yang bernama Honda datang ke rumah Kisaki untuk menawarkan jasa bank tempatnya bekerja. Ketika dia datang, dia melihat keadaan rumah Kisaki yang masih 45

23 berantakan karena belum sempat dibereskan setelah pindah ke rumah baru. Dengan tulus, Honda menawarkan bantuan untuk membereskan rumah bersama dengan Yukie. Setelah selesai membantu, Yukie yang ingin menyiapkan makan siang sebagai rasa terima kasih kepada Honda, menyadari bahwa tidak ada isi dalam kulkasnya. Yukie sangat menyesal karena tidak dapat membalas kebaikan Honda, dan dia meminta maaf kepadanya. Kutipan 2: いや 気にしないで下さい と 本田は手を振って 僕はこういうことが性に合ってるんです 何しろ 銀行が嫌いで (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.30-31) Terjemahan : Honda : Tidak, anda tidak perlu mengkhawatirkan saya. (Sambil melambaikan tangannya) Saya, pekerjaan seperti ini sih cocok dengan gender saya. Lagipula, (saya) benci pekerjaan bank. Analisis : Dalam percakapan di atas, Honda mengucapkan tiga kalimat yaitu: Kalimat 1 : いや ( あなたは僕のお腹を ) 気にしないでください Kalimat 2 : 僕はこういうことが性に合ってるんです Kalimat 3 : 何しろ ( 僕は ) 銀行 ( の仕事 ) が嫌いで Subyek kalimat 1 menunjuk kepada lawan bicara Honda secara implisit, ditunjukkan dengan あなた diikuti partikel penunjuk subyek は yang bermakna anda/kamu. Obyek kalimat ini adalah お腹, diikuti oleh kata keterangan kepemilikan 僕 dan partikel の, dan partikel を sebagai penunjuk obyek, sehingga jika digabungkan obyeknya 46

24 menjadi 僕のお腹を yang bermakna perut saya. Kata 気 memiliki banyak makna, namun karena digabungkan menjadi sebuah ungkapan dengan menambahkan にする, kata ini memiliki makna peduli. Bentuk ~ てください merupakan ungkapan yang menunjukkan permintaan. Jadi, kalimat 1 dapat bermakna : Tidak, anda tidak perlu mengkhawatirkan saya. Kalimat 2 memiliki subyek yang berbeda dengan kalimat 1, namun tetap berkaitan. Subyek kalimat 2 adalah 僕 yang bermakna saya/aku, diikuti partikel penunjuk subyek は. Tetapi, walaupun subyeknya adalah 僕, penutur ingin menekankan bahwa yang dibicarakan adalah こういうこと yang diikuti partikel が, yang bermakna hal/pekerjaan seperti ini. Obyeknya adalah 性 yang diikuti partikel penunjuk obyek に, yang memiliki makna gender/jenis kelamin. Sedangkan predikatnya adalah 合う yang memiliki makna cocok atau pantas. Lalu, diikuti verba bantu noda dalam bentuk んです yang memberikan penekanan dalam penjelasan yang diberikannya dalam keadaan Q. Jadi kalimat 2 bermakna : Saya, pekerjaan seperti ini sih cocok dengan gender saya. 何しろ merupakan kata keterangan yang bermakna lagipula yang diikuti oleh partikel で di akhir kalimat, yang menunjukkan masih ada alasan selanjutnya yang mendukung kata keterangan ini, namun dibiarkan penutur membiarkannya muncul secara implisit. Subyek kalimat 3 adalah 僕 yang menunjuk kepada si penutur, namun muncul secara implisit. Lalu, obyek kalimat 3 adalah 銀行. Sesuai dengan obyek pembicaraan dalam kalimat 2, penutur bermaksud menunjuk 仕事 sebagai keterangan obyek. Namun keterangan obyek ini muncul secara implisit yaitu 銀行の仕事 yang bermakna pekerjaan bank. Kemudian diikuti oleh 47

25 partikel が sebagai partikel subyek. Predikatnya merupakan 嫌い yang berarti benci. Kalimat 3 dapat diartikan seperti berikut : Lagipula (saya) benci pekerjaan bank Dari analisa makna ketiga kalimat di atas, dapat diketahui dengan jelas bahwa kalimat 1 dan kalimat 2 berhubungan satu sama lain. Penutur menunjuk kalimat 2 sebagai alasan dari pembicaraan yang diungkapkannya dalam kalimat 1. Kalimat 2 dapat disebut sebagai keadaan Q, sesuai dengan teori yang diungkapkan Harumi Noda dalam fungsi verba bantu noda. Kalimat 1 merupakan keadaan yang sebelumnya telah disampaikan terlebih dahulu oleh penutur, dan dapat disebut sebagai keadaan P. Maka, dalam kalimat ini dapat dimengerti bahwa penutur menyebutkan keadaan P terlebih dahulu, dan memberikan penjelasan dengan menunjuk keadaan Q. Fungsi verba bantu noda ini akan dijelaskan lebih sederhana melalui tabel dibawah ini. 話し手 いや 気にしないで下さい 何しろ 銀行が嫌いで (Keadaan P) 提示 ( 聞き手 ) 僕はこうい うことが性に合ってる んです (Keadaan Q) Penutur menjelaskan maksud keadaan P kepada petutur dengan menunjuk keadaan Q Tabel Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Memiliki Hubungan 48

26 Data 9 Situasi : Pagi itu sudah pukul 09.30, tetapi Seiko Ishida belum datang ke kantor juga. Makoto Kisaki merasa heran karena tidak biasanya Seiko terlambat. Lalu,dia bertanya kepada seorang staff perempuan yang duduk paling dekat dengannya. Staff perempuan tersebut menjawab bahwa Seiko tidak akan datang ke kantor pada hari itu. Kutipan 3 木崎 : 休み? 届が出てた? 女の子 : いえ 何だか具合が悪いので って 今朝電話があったんです (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.61) Terjemahan : Kisaki : Seiko tidak masuk? Apakah ijin cutinya sudah keluar? Staff : Tidak, tadi pagi sih ada telepon. Dia berkata, (dia tidak masuk) karena entah mengapa kondisi tubuhnya tidak baik. Analisis : Kalimat 1 : ( 石田さんは ) 休み ( ですか )? Kalimat 2 : ( 石田さんの ) 届けが出てた ( か )? Kalimat 3 : いえ ( 彼女は ) 何だか具合が悪いので って Kalimat 4 : 今朝電話があったんです 49

27 Subyek kalimat 1 muncul secara implisit, yang menunjuk kepada topik yang dibicarakan penutur yaitu 石田聖子さん. Predikatnya adalah 休み yang bermakna libur/absen. Dalam percakapan non formal ataupun percakapan yang diucapkan oleh penutur yang mempunyai status yang lebih tinggi kata tanya sering tidak dimunculkan, sehingga kata tanya ですか muncul secara implisit di kalimat ini. Kalimat 1 memiliki makna : Seiko tidak masuk? Subyek kalimat 2 ditunjukkan dengan sangat jelas partikel subyek が yaitu 届け yang bermakna cuti. Subyek ini memiliki keterangan yang muncul secara implisit yaitu 石田さんの, yang bermakna cuti (milik Ishida). Predikat kalimat 2 出る yang bermakna keluar. Kalimat ini merupakan kalimat pertanyaan, jadi di belakang kalimat tersembunyi kata tanya か yang tidak diucapkan oleh penutur. Jadi, makna kalimat 2 adalah apakah ijin cuti Ishida sudah keluar? Subyek kalimat 3 彼女 dinyatakan secara implisit, dan bermakna dia (perempuan). Namun pada anak kalimat subyeknya ditunjukkan dengan jelas oleh partikel subyek が. 具合 yang menjadi subyek kalimat ini bermakna kondisi/situasi. Kata いえ bermakna tidak. 何だか merupakan kata keterangan yang bermakna entah mengapa. Kata sifat 悪い berfungsi sebagai predikat yang bermakna buruk/tidak baik. Sedangkan ので merupakan kata bantu sambung yang menunjukkan alasan yang merujuk kepada subyektifitas, bermakna karena. Di akhir kalimat terdapat kata って yang menerangkan kalimat 4, kata ini merupakan bentuk percakapan dari と言います yang bermakna dia berkata. Oleh sebab itu, dapat dikatakan kejadian 4 terjadi lebih dahulu, dan setelah itu kalimat 3 muncul untuk 50

28 menerangkan kalimat 4. Jadi makna kalimat 3: Tidak, dia berkata, karena entah mengapa kondisi tubuhnya tidak baik~. Kalimat 4 今朝電話があったんです merupakan kejadian yang terjadi sebelum kalimat 3, ini dapat dilihat dari kata terakhir kalimat 3 って atau と言います. 今朝 merupakan kata keterangan waktu yang bermakna tadi pagi. Subyek kalimat ini adalah 電話 yang bermakna telepon dan diikuti oleh partikel subyek が. Predikatnya ある bermakna ada. Verba bantu noda yang muncul dalam bentuk んです, menekankan atau menunjuk kejadian pada kalimat 4 untuk memberitahu awal mula terjadinya kejadian/keadaan sebelumnya (keadaan P). Dengan begitu, kalimat 4 bermakna : tadi pagi sih ada telepon. Setelah menganalisa fungsi kalimat di atas, dapat dipahami bahwa kalimat yang satu berkaitan dengan kalimat yang lainnya. Kalimat sebelumnya yang muncul (kejadian P) dijelaskan dengan sangat baik oleh penutur dengan menunjuk kalimat yang muncul sesudahnya (keadaan Q). Penutur menunjuk keadaan Q untuk menjelaskan kepada petutur mengenai kejadian sebelumnya atau keadaan P. Sesuai dengan teori Harumi Noda mengenai fungsi verba bantu noda dalam menunjukkan tingkatan perasaan terhadap manusia yang mempunyai hubungan, maka keadaan ini dapat digambarkan sebagai berikut. 51

29 話し手 いえ 何だか具合が悪いので って (Keadaan P) 提示 ( 聞き手 ) 今朝電話があっ たんです (Keadaan Q) Penutur menunjuk keadaan Q untuk menjelaskan kepada petutur mengenai kejadian sebelumnya atau keadaan P. Tabel Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Memiliki Hubungan 3.4 Analisis Fungsi Verba Bantu のだ yang Menekankan Tingkatan Perasaan Terhadap Manusia yang Tidak Memiliki Hubungan ( 非関係づけの対人的 のだ ) Data 10 Situasi : Hiroko sudah menyelesaikan sarapannya, dan dia bersiap untuk berangkat ke kampus. Dia juga mengajak Hajime, adiknya yang akan berangkat ke sekolah, untuk berangkat bersamanya. Kutipan 1: 紘子 : 初 あんたこそ のんびりしてると遅刻するよ 初 : 僕 近くなったんだぜ 学校 (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.10) Terjemahan : Hiroko : Hajime. Kamu juga, kalau terus-terusan bersantai, nanti bisa terlambat, lho. Hajime : Sekolahku, menjadi semakin dekat, lho. 52

30 Analisis : Kalimat 1 terdiri dari dua klausa : Klausa (a) : 初 Klausa (b) : あんたこそ のんびりしてると遅刻するよ Kalimat 2 : 僕 ( には ) 近くなったんだぜ 学校 ( へ行くこと ) Klausa (a) pada kalimat 1 hanya terdiri dari satu kata benda 初 yang menunjuk kepada lawan bicara Hiroko yang merupakan penutur kalimat 1. Subyek klausa (b) adalah あんた yang bermakna kamu yang diikuti oleh partikel こそ sebagai pengganti partikel subyek, yang bermakna juga. Ungkapan と menunjukkan hubungan sebab-akibat, dimana jika suatu tindakan dilakukan maka akan timbul akibat yang biasanya langsung terjadi setelahnya, sedangkan のんびりしてる bermakna bersantai/bermalas-malasan. Predikatnya adalah 遅刻する yang bermakna terlambat. Partikel akhiran よ bermaksud untuk memberikan penekanan. Jadi, makna kalimat 1 adalah Hajime. Kamu juga, kalau terus-terusan bersantai, nanti bisa terlambat, lho. Pada kalimat 2 subyeknya adalah 僕 yang bermakna aku. Diikuti partikel には yang berfungsi menunjukkan perbandingan jarak dari rumah menuju sekolah penutur dengan jarak dari rumah menuju sekolah kakaknya. Predikatnya adalah 近くなった yang dibentuk dari kata keterangan 近く dan digabungkan dengan なる menjadi predikat 近くなった yang bermakna menjadi semakin dekat. Obyek kalimat ini adalah 学校へ行くこと, walaupun dalam percakapan yang muncul hanya 学校 yang berarti sekolah, namun jika 53

31 dikaitkan dengan situasi yang ada maka keterangan obyek disebutkan secara implisit yaitu へ行くこと. Partikel へ yang dapat diartikan ke, diikuti kata kerja 行く yang berarti pergi. こと digunakan di akhir kalimat utntuk membendakan kata kerja yang terletak di depannya. Verba bantu のだ berubah menjadi bentuk percakapan sehari-hari んだ. Verba bantu ini digunakan penutur untuk menunjukkan keadaan yang sedang dibicarakan (keadaan Q) sebagai sebuah keadaan pasti dan memberitahu keadaan pasti yang sebelumnya tidak diketahui tersebut kepada penutur. Lalu, akhiran ぜ yang merupakan kata yang sering digunakan anak laki-laki. Sehingga dapat disusun seperti ini 僕には近くなったんだぜ 学校へ行くこと yang berarti : Buatku sih, pergi ke sekolah jadi semakin dekat Sesuai dengan teori yang diungkapkan Harumi Noda, keadaan yang diucapkan Hajime menggunakan verba bantu noda dan merupakan keadaan pasti disebut kalimat Q. Kalimat 僕 近くなったんだぜ 学校 bermaksud memberitahukan sebuah keadaan yang tidak diketahui oleh petutur. Selain itu, penggunaan んだ pada kalimat tersebut juga menunjukkan sebuah penekanan, sehingga petutur yang sebelumnya tidak mengetahui keadaan tersebut, menjadi tahu. 話し手 提示 聞き手 僕 近くなったんだぜ 学校 (Keadaan Q) Tidak adanya kalimat P yang menunjukkan keadaan sebelumnya membuktikan kalimat ini tidak memiliki hubungan. Penutur hanya menunjuk keadaan Q sebagai keadaan pasti. Tabel Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Tidak Memiliki Hubungan 54

32 Data 11 Situasi : Makoto tidak sengaja bertemu dengan Seiko ketika ingin mengambil segelas teh di ruang istirahat kantor. Makoto melihat wajah Seiko yang terlihat pucat. Lalu, dia menawarkan bantuan kepada Seiko, jika dia butuh teman berdiskusi mengenai masalahnya. Kutipan 2 ありがとう でも いいんです と 聖子は目を伏せた (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.29) Terjemahan : Terima kasih. Tetapi, saya tidak apa-apa, Seiko menjawab sambil memejamkan matanya. Analisis : Kalimat diatas terdiri dari dua klausa: Klausa (a) : ありがとう でも ( 私は ) いいんです Klausa (b) : と 聖子は目を伏せた Kata ありがとう merupakan kata yang menunjukkan ungkapan perasaan penutur bermakna terima kasih. Subyek kalimat ini 私, muncul secara implisit namun dinyatakan dengan jelas oleh partikel subyek は pada klausa (b) yaitu menunjuk kepada Seiko yang berbicara saat itu/penutur. Kata でも merupakan kata keterangan yang menunjukkan pertentangan yang bermakna tetapi. Predikatnya adalah いい yang bermakna tidak apa- 55

33 apa/baik. Kata んです merupakan bentuk percakapan noda yang lebih sopan. Biasanya digunakan seseorang kepada yang lebih dihormati baik secara status maupun umur. んです dalam kalimat ini berfungsi memberikan penekanan terhadap kata-kata penutur mengenai keadaannya saat itu. Pada klausa (b) obyeknya adalah 目 yang berarti mata. Lalu, diikuti predikat 伏せる yang bermakna memejamkan. Maka makna kalimat di atas adalah: Terima kasih. Tetapi, saya tidak apa-apa, Seiko menjawab sambil memejamkan matanya. Dari makna kalimat di atas, dapat dilihat bahwa kalimat di atas tidak memiliki hubungan. Harumi Noda menyatakan bahwa dalam kalimat yang menyatakan tingkatan perasaan terhadap manusia yang tidak memiliki hubungan menunjuk keadaan Q sebagai kejadian pasti, memberikan nuansa pengakuan, dan bahkan penekanan pada sesuatu. Keadaan Q atau keadaan pasti saat itu adalah Seiko merasa dia dalam keadaan baik-baik saja, dan tidak membutuhkan bantuan Makoto. Bahkan dalam kalimat yang diucapkannya, secara implisit terdapat maksud penekanan untuk memberikan efek memastikan keadaannya kepada lawan bicaranya. 56

34 話し手 提示 聞き手 ありがとう でも いいんです (Keadaan Q) Tidak adanya keadaan P membuktikan keadaan ini tidak memiliki hubungan. Keadaan Q ditunjuk sebagai kejadian pasti dan secara khusus memberi efek penekanan mengenai keadaannya yang ingin diberitahukan kepada petutur. Tabel Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Tidak Memiliki Hubungan Data 12 Situasi : Ketika Honda ingin pamit pulang kepada Yukie, tanpa sengaja ia menumpahkan teh ke lantai. Sambil meminta maaf kepada Yukie, dia mengambil saputangannya dan membersihkan tumpahan teh di karpet. Walaupun sebenarnya Yukie tidak menganggap hal itu sebagai masalah besar. Kutipan 3 雪江 : あ いいの 構わないわ 本田 : しかし 何てマヌケなんだ! (Yaneura no Shoujo, 1996, hal.32) Terjemahan : Yukie : Oh, gak apa-apa. Jangan pikirkan karpetnya. 57

35 Honda : Tapi Kenapa sih saya begini bodoh! Analisis : Kalimat 1 : あ いいの ( カーペットを ) 構わない ( でください ) わ Kalimat 2 : しかし 何て ( 私は マヌケなんだ! Kalimat 1 merupakan kalimat pendek yang sering muncul dalam percakapan. あ merupakan kata yang menunjukkan perasaan penutur. Diikuti kata sifat いい yang bermakna tidak apa-apa. Partikel akhiran の dalam kalimat di atas adalah partikel yang sering digunakan oleh perempuan. Obyeknya muncul secara implisit, yang sebelumnya telah dijelaskan dalam situasi percakapan saat itu, yaitu カーペット yang bermakna karpet. Predikatnya adalah 構う yang bermakna peduli/memikirkan yang berubah menjadi bentuk permintaan ~ てください. Sedangkan partikel わ di akhir kalimat merupakan partikel akhiran yang sering digunakan kaum wanita. Makna kalimat 1 yaitu oh, ga apa-apa. Jangan pikirkan karpetnya. Subyek kalimat 2 muncul secara implisit, yaitu 私, bermakna saya yang menunjuk kepada si penutur. しかし merupakan kata keterangan yang bermakna tetapi/tapi. Kata 何て juga merupakan kata keterangan yang berfungsi memberikan pertanyaan retorika kepada si penutur sendiri, yang bermakna kenapa. Predikat kalimat ini adalah マヌケ yang bermakna bodoh. Pada akhir kalimat terdapat verba bantu noda dalam bentuk percakapan biasa yaitu んだ, yang berfungsi memberikan penekanan dalam percakapannya dengan Yukie. Jadi kalimat ini dapat memiliki makna seperti : Tapi Kenapa sih saya begini bodoh! 58

36 Dalam kalimat ini, kita dapat melihat bahwa penutur menekankan keadaan dirinya yang selalu bertindak ceroboh. Penutur menunjuk keadaan ini sebagai keadaan pasti atau yang dapat disebut sebagai keadaan Q, sesuai dengan teori yang dituliskan oleh Harumi Noda. Dalam kalimat ini penutur langsung menyatakan keadaan tersebut sebagai kejadian pasti, tanpa menjelaskan keadaan sebelumnya sebagai pendukung kejadian Q. Sehingga, sesuai dengan teori Harumi Noda, kalimat ini dapat digolongkan menggunakan verba bantu noda yang berfungsi menunjukkan tingkatan perasaan kepada manusia yang tidak memiliki hubungan. 話し手 提示 聞き手 しかし 何てマヌケなんだ! (Keadaan Q) Tidak adanya keadaan P membuktikan keadaan ini tidak memiliki hubungan. Keadaan Q berfungsi sebagai kejadian pasti yang berfungsi menekankan keadaan yang dianggap penutur sebagai keadaan pasti. Tabel Tabel Pembuktian Fungsi Verba Bantu Noda yang Tidak Memiliki Hubungan 59

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal BAB 3 ANALISIS DATA Dalam Bab 3 ini, saya akan menjelaskan mengenai spesifikasi kuesioner dan validasi instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal kuesioner yang

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini

Bab 3. Analisis Data. oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, penulis akan menganalisis penyebab gangguan depresi yang dialami oleh tokoh ibu, yang tercermin melalui drama Freeter, Ie wo Kau. Dalam drama ini diceritakan tentang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna Bab 4 Simpulan dan Saran Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna figuratif yang terdapat dalam komik Crayon Shinchan Vol.32 sebagai bahasa sasaran dan manga クレヨンしんちゃん

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan penuturnya untuk menyampaikan gagasan, pikiran, ide, dan perasaannya dalam berbagai situasi. Cara penyampaian pikiran,

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO 4.1 Dialek Osaka Pada Komik Yozakura Quartet Jilid ke-1 Dalam komik Yozakura Quartet jilid pertama, terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenangwenang

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. Bab 2 Landasan Teori Pada bab 2 ini penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai pegangan dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. 2.1 Teori Pragmatik Asal-usul kata pragmatik

Lebih terperinci

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018 - Registrasi ulang dimulai sejak pukul 7.30 09.00. Jika Telat diharuskan untuk registrasi ulang di bagian sekretariat, dan akan berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan analisis terhadap data tes mengenai pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか Lampiran I SOAL PRE TEST NIM : A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! れいあした例 : 明日 授業 ( は に を ) やすみですか くうこう 1. 私は母とタクシー ( に を で ) 空港へ行きました はいたた 2. 歯 ( で は が ) 痛いですから 何も食べないです

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo Pemahaman Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Semester V Universitas Riau Oleh: Nunung Nurhayati 1 Anggota: 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: hayatin001@gmail.com, No. HP:082382432073

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh

Bab 3. Analisis Data. remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh Bab 3 Analisis Data Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis penyebab utama kenakalan remaja yang dilakukan oleh dua tokoh dalam drama Hanmaa Sesshon. Tokoh pertama yang dibahas adalah tokoh Yusei

Lebih terperinci

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra SKRIPSI LARAS BUDIARTI 2014110903 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis kesalahan. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni mencari dan mengumpulkan

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Danwa ( 談話 ) Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse (wacana), teks atau bunshou (karangan). Danwa adalah ungkapan bahasa berupa suatu

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. Bahasa pun bersifat unik, dalam arti setiap bahasa mempunyai

Lebih terperinci

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室

DIKTAT KULIAH. Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 日本語研究者教材開発室 DIKTAT KULIAH Penjelasan Pemakaian Tata Kalimat 中級日本語 New Approach Japanese Intermediate Course 日本語研究者教材開発室 By: 小柳昇 (2002,203,2004) Pengantar Diktat ini disusun untuk memberikan penjelasan dalam bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Teori Pragmatik Pragmatik merupakan suatu cabang dari linguistik yang menjadi objek bahasa dalam penggunaannya, seperti komunikasi lisan maupun tertulis. Menurut Leech (1999:

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu unsur yang menarik adalah mengenai kalimat, karena kalimat merupakan bentuk penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan sarana yaitu bahasa. Di dalam bahasa terdapat kalimat yang terangkai dari katakata, frase-frase,

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 4 KESIMPULAN Sebelumnya, telah dilakukan penelitian tentang realisasi penolakan dalam bahasa Jepang terhadap permohonan, penawaran, undangan, dan pemberian saran. Hasil penelitian-penelitian tersebut

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Sintaksis Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal dari bahasa Yunani sun yang berarti dengan dan kata tattein yang berarti menempatkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi antara individu dalam kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam. Keberagaman bahasa

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI Desak Made Sri Mardani Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen

LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen LAMPIRAN Data kalimat yang menggunakan aisatsu hyougen bermakna terima kasih dalam bahasa Jepang dan ungkapan persalaman berterima kasih dalam bahasa Indonesia No Ungkapan Persalaman Kalimat Penutur Mitra

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 品詞 Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya: 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu kelas

Lebih terperinci

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN Komik-komik Kobo-Chan yang menjadi sumber data terdiri dari 7 seri komik. Dari ketujuh seri komik tersebut, 20 data akan dianalisis tujuan penggunaan kata

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri

Bab 2. Landasan Teori. Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri Bab 2 Landasan Teori Dalam penelitian Analisis Fungsi Kata Doumo dalam Komik Detektif Conan seri 31, 39 dan Komik Detektif Conan Spesial seri 14, 21, 24, penulis menggunakan beberapa teori sebagai landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi sosial, penting bagi penutur dan lawan tutur saling memahami isi tuturannya. Berbicara secara langsung, apa adanya tanpa ada basabasi merupakan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada

Bab 5. Ringkasan. Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada Bab 5 Ringkasan Bahasa merupakan media untuk menyampaikan ( 伝達 ) suatu makna kepada seseorang baik secara lisan maupun secara tertulis. Dan dalam kasus menikmati karya tulis, suatu karya tulis bahasa asing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan pengumpulan data Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada mahasiswa tingkat II Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan mendekripsikan hasil analisis data mengenai kesalahan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan mendekripsikan hasil analisis data mengenai kesalahan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tes Pada bab ini penulis akan mendekripsikan hasil analisis data mengenai kesalahan responden dalam menggunakan keigo. Instrumen berupa tes dan non tes disebarkan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya,

Bab 3. Analisis Data. yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya, Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan menganalisis dua penyebab utama tindakan bunuh diri yang dilakukan Yuri. Faktor pertama berasal dari hubungan antara Yuri dan ibunya, sedangkan yang ke dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak sosial antarmanusia, karena kehidupan manusia yang tidak lepas dari aktivitas berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sebuah kegiatan penelitian, tidak akan terlepas dari metode penelitian yang digunakan untuk menjawab seluruh masalah penelitian. Selain mencakup metode, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method = tatacara). Eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Di antaranya teori mengenai konsep kemampuan berbahasa, penerjemahan dan Keigo. Teori

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis penulis akan didasari oleh landasan teori yang terdapat dalam bab 2.

BAB 3. Analisis penulis akan didasari oleh landasan teori yang terdapat dalam bab 2. BAB 3 Analisis Data Dalam bab 3 ini, penulis akan menganalisis fungsi penggunaan bentuk ~te ita ~ていた yang terdapat dalam novel Ren Ai Haku Sho Haru Monogatari 恋愛白書春物語 karya Miyuki Kobayashi yang akan digunakan

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Ikumen Moteki (2011: 7) menjelaskan bahwa istilah Ikumen berasal dari permainan kata seperti halnya Ikemen. Moteki memberikan definisinya mengenai Ikumen sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari bahasa kedua terjadi di seluruh dunia karena berbagai sebab seperti imigrasi, kebutuhan perdagangan dan ilmu pengetahuan serta pendidikan. Belajar bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi

Lebih terperinci

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata kerja bantu dalam bahasa Jepang terbagi menjadi dua jenis, yaitu jodoushi dan hojodoushi. Jodoushi adalah kata kerja bantu murni yang tidak bisa berdiri

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut : 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori shuujoshi Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か ぜ ぞ さ わ よ ね disebut sebagai shuujoshi. Yang dimaksud dengan shuujoshi menurut gendai nihongo bunpo

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003: 61), berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, mempelajari bahasa bertujuan untuk memperoleh empat keterampilan berbahasa (language competence) yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Pada bab ini, penulis akan mengambil simpulan dari hasil analisis datadata pada bab sebelumnya, yaitu hasil analisi fungsi partikel ka, sa, na dan wa yang terdapat

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori. Verba bantu (jodoushi) merupakan unsur kalimat yang masuk ke dalam jenis kata

BAB 2. Landasan Teori. Verba bantu (jodoushi) merupakan unsur kalimat yang masuk ke dalam jenis kata BAB 2 Landasan Teori 2.1 Teori Sintaksis Verba bantu (jodoushi) merupakan unsur kalimat yang masuk ke dalam jenis kata (hinshi) dalam bidang garapan sintaksis (Nita dalam Sutedi, 2003, hal.70). Berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang merupakan bahasa yang kaya akan struktur. Keberagaman struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan karena

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada

Bab 3. Analisis Data. Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada Bab 3 Analisis Data Pada bab tiga ini, penulis akan menganalisis mengenai bait bait yang ada pada lagu Rising Sun karya Atsushi Sato sebagai korpus data, dihubungkan dengan teori teori sintaksis dan semantik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berkomunikasi digunakan kata-kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan kata sambung (konjungsi)

Lebih terperinci