BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN Sejarah dan Perkembangan PT Mandom Indonesia Tbk Sejarah PT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN Sejarah dan Perkembangan PT Mandom Indonesia Tbk Sejarah PT"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profile PT Mandom Indonesia Tbk Sejarah dan Perkembangan PT Mandom Indonesia Tbk Sejarah PT Mandom Indonesia Tbk PT Mandom Indonesia Tbk ini didirikan di Jakarta pada 5 November Pertama kali didirikan dengan nama PT Tancho Indonesia. Bergerak di bidang usaha industri kosmetika, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik. Sebagai Perusahaan yang menjalankan usaha di Indonesia, PT Mandom Indonesia Tbk telah menetapkan komitmennya untuk melayani dan memberikan kontribusi bagi pasar domestik dengan produk-produk terbaik Mandom. Setiap Brand PT Mandom Indonesia Tbk secara khusus diciptakan dengan keunggulan dan keunikan masing-masing yang ditargetkan untuk konsumen yang berbeda-beda. Perkembangan PT Mandom Indonesia Tbk Sejak didirikan pada tahun 1969 sampai saat ini PT Mandom Indonesia Tbk mengalami perkembangan yang cukup pesat. Terbukti dengan kenaikan penjualan PT Mandom Indonesia Tbk pada setiap tahunnya dan pada 7 Desember 2007 penjualan PT Mandom Indonesia Tbk mencapai 1 triliun yang sesuai dengan Rencana Manajemen Jangka Menengah Tahap ke-1 (MID-1). Pencapaian ini merupakan suatu lembaran sejarah tersendiri bagi Perseroan dan merupakan batu pijakan menuju Perusahaan yang berskala lebih besar. 57

2 58 PT Mandom Indonesia Tbk bergerak di bidang usaha industri kosmetika, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik. Usaha kosmetika dan toiletries merupakan suatu usaha yang cukup menjanjikan di era globalisasi terbukti dari peningkatan penjualan yang konsisten selama 5 tahun terakhir ini, apalagi sekarang ini di Indonesia semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan merawat tubuh dan penampilan baik laki-laki dan perempuan. Untuk itu PT Mandom Indonesia Tbk melakukan beberapa program marketing seperti Launcing produk baru Pixy, Mensponsori acara Lets Dance Contest yang sesuai dengan segmentasi Gatsby yang memiliki ciri khas Gaya dan Aktif dan untuk lebih mendekatkan lagi dengan konsumen, Gatsby mensponsori acara musik dengan konsep baru, yaitu MTV Monday Soundsation yang tayang secara live. PT Mandon Indonesia Tbk juga melakukan promosi dengan cara Mandom Fair, dimana PT Mandom Indonesia Tbk memperkenalkan produk-produknya kepada target market lewat lomba, pameran, atau event. Jenis-jenis merek yang dikeluarkan PT Mandom Indonesia Tbk 1. Gatsby 2. Pucelle 3. Lovillea 4. Johnny Andrean 5. Spalding 6. Mandom 7. Tancho

3 59 8. Miratone 9. Pixy 10. La Beaute PROFILE PERUSAHAAN Nama Perusahaan : PT Mandom Indonesia Tbk Bidang dan Kegiatan Usaha : bergerak di bidang usaha industri kosmetika, wangi - wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik Alamat Kantor : Jalan Yos Sudarso, By Pass PO BOX 1072 Jakarta 14010, Indonesia. Berdiri Pertama kali : 5 November 1969 Commersial Operation : 16 April 1971 Go Public : 30 September 1993 Dasar Hukum Akta Pendirian : oleh Notaris Abdul Latief Akta No.14 tahun 1969, tanggal 5 November Akta Perubahan Terakhir : oleh Notaris PSA Tampubolon, SH Akta No.09 tahun 2008, tanggal 10 Juni Perpajakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) :

4 60 Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) : No.PEM /PJ/2002 Ijin Operasional Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) : No.119/T/INDUSTRI/2005 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) : NO *) PT Mandom Indonesia Tbk adalah perusahaan penanaman modal asing, dan juga bidang usahanya tidak hanya perdagangan namun bisnis utamanya adalah manufacture / produsen maka untuk SIUP tidak diperlukan, cukup izin dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Filosofi dan Misi Filosofi Menghadirkan kehidupan yang menyenangkan ditunjang oleh kesehatan dan keindahan. Misi Misi manajemen Group Mandom yang terutama bertujuan untuk melayani dan memberi manfaat bagi masyarakat. 1. Partisipasi aktif dari karyawan 2. Menciptakan nilai bagi gaya hidup, dengan konsumen, untuk konsumen 3. Peningkatan pada 3 bidang : Fokus pada gaya hidup, fokus pada mitra bisnis dan fokus pada merek.

5 Kondisi Bisnis Perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk memastikan tercapainya target penjualan tahun 2007 sebesar Rp 1 triliun. Pada tanggal 7 Desember 2007 itu Perseroan melepas kontainer yang mewakili terealisasinya target penjualan sesuai dengan Rencana Manajemen Jangka Menengah Tahap ke 1 yang dicanangkan Perseroan selama periode tahun Dengan tercapainya target Rp 1 triliun diperkirakan pertumbuhan penjualan dan laba bersih tahun ini dapat melebihi target yang masing-masing dipatok tumbuh 5%. Pencapaian ini didukung oleh pertumbuhan penjualan di ketiga segmen utama perseroan, yaitu perawatan rambut, wangiwangian, serta produk make-up dan perawatan kulit. Kenaikan terbesar disumbangkan oleh produk make-up dan perawatan kulit yang mencatatkan kenaikan tinggi sebesar 20,38%. Kesuksesan ini terutama didukung oleh penjualan produk renewal Pixy UV Whitening series yang di-launching pada bulan September Renewal yang diperkaya dengan konsep 24-hours whitening system ini mendapat respon sangat baik di pasar dan penjualannya terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Bahkan salah satu kategori produknya yaitu face powder, selama dua tahun berturut-turut mendapatkan Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) dari majalah SWA dan Frontier. Akhir September 2007, Perseroan membukukan kenaikan penjualan dari Rp 741,22 miliar ke Rp 818,39 miliar atau naik 10,4% dibanding tahun lalu. Laba bersih naik 23,4% dari Rp 87,51 miliar ke Rp 107,98 miliar. Sementara itu, laba bersih per saham naik dari Rp 494 menjadi Rp 597 per lembar saham. Dalam lima tahun terakhir, Perseroan secara konsisten menunjukkan peningkatan penjualan walaupun kondisi ekonomi Indonesia menjadi lesu setelah kenaikan harga BBM di bulan Oktober 2005, ujar Yamashita.

6 62 Tahun depan Perseroan akan mulai memasuki tahap baru dengan dimulainya periode MID-2 yaitu tahun Setelah berhasil mencapai target MID-1, mulai tahun depan Perseroan akan secara bertahap menuju penjualan berskala Rp 2 triliun Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan PT Mandom Indonesia Tbk Semakin besar perusahaan, maka semakin banyak pula tugas dan tanggung jawab setiap karyawan yang menjadi bagian dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, para pimpinan PT Mandom Indonesia Tbk membagi tugas dan tanggung jawab ini pada para karyawan dalam tiap divisi yang ada dalam perusahaan, yaitu Divisi Production dan Divisi Marketing & Resources. Tugas dan tanggung jawab atau biasa disebut job description (uraian pekerjaan) ini sangat penting dalam sebuah perusahaan agar setiap karyawan dapat mengerti akan fungsi dan tugasnya masingmasing dalam perusahaan. Berikut ini dipaparkan struktur organisasi beserta uraian pekerjaan dalam PT Mandom Indonesia Tbk.

7 63 SHAREHOLDER MEETING BOARD OF COMMISSIONERS INDEPENDENT COMMISSIONER AUDIT COMMITTEE BOARD OF DIRECTORS PRESIDENT DIRECTOR / CEO MANAGEMENT MEETING CORP SECETAR CORP SECRETARY LEGAL AFFAIRS PR / INV RELATIONS INTERNAL AUDIT INTERNAL AUDIT Production Unit Marketing Unit Resources Unit VICE PRESIDENT DIRECTOR SENIOR DIRECTOR VICE PRESIDENT DIRECTOR SUNTER FACTORY DIRECTOR DOMESTIC SALES DIRECTOR FINANCE & ACC DIRECTOR PURCHASE DIRECTOR LABORATORY DIRECTOR RESTRUCTURING OF PRODUCTION UNIT DIRECTOR PRODUCT DEVELOPMENT DIRECTOR STRATEGIC PLANNING DIRECTOR INTL SALES DIRECTOR Gambar 4.1 MANAGEMENT PLANNING GENERAL AFFAIR HRD Struktur Organisasi PT Mandom Indonesia Tbk Sumber : Annual Report PT Mandom Indonesia Tbk (2007)

8 64 Untuk melengkapi struktur organisasi di atas, di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai tugas dan tanggung jawab dari masing-masing karyawan yang bekerja di PT Mandom Indonesia Tbk berdasarkan struktur organisasi tersebut. 1. Dewan Komisaris Komposisi : 5 orang termasuk 2 orang komisaris Independen. Tugas : Mengawasi Direksi dalam pengelolaan Perseroan serta memberikan nasehat kepada direksi. 2. Direksi Komposisi : 11 orang termasuk 5 orang Direktur Tidak terafisiliasi. Tugas : Memimpin dan mengurus Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan serta menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perseroan. 3. Komite Audit Komposisi : 3 orang (Ketua, Anggota Bidang Akutansi dan Keuangan, Anggota bidang Hukum) Tugas : Menunjang tugas Dewan Komisaris 4. Coorporate Secretary Tugas : Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan peraturan Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia dan peraturan-peraturan terkait lainnya.

9 65 5. Internal Audit Komposisi : 2 orang Tugas : membuat Standard Operating Procedure (SOP) sesuai dengan perubahan tersebut Analisis Persaingan Model Lima Kekuatan Porter pada PT Mandom Indonesia Tbk Analisis persaingan ini merupakan pendekatan yang banyak dipakai oleh perusahaan untuk mengembangkan strateginya. Karena itu PT Mandom Indonesia Tbk harus memperhatikan kelima elemen kekuatan persaingan dalam industri ini agar dapat mengantisipasi keadaan dan dalam rangka pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan. Potensi pengembangan produk subsitusi Kosmetik dari bahan alami Kekuatan tawarmenawar penjual/pemasok PT New Red & White PT Chemco Prima Mandiri Persaingan antar perusahaan sejenis PT Unilever Indonesia tbk, Martha Tilaar Group Kekuatan tawarmenawar pembeli/konsumen PT HERO Supermarket Tbk Indonesia, Hypermart Supermarket Kemungkinan masuknya pesaing baru Tje Fuk International PTE. LTD, PT Senshido Beautyana Semesta Gambar 4.2 Sumber: PT Mandom Indonesia Tbk (2009) Lima Kekuatan Porter PT Mandom Indonesia Tbk

10 66 1. Ancaman Pendatang Baru Untuk memasuki persaingan, pendatang baru harus menyediakan modal yang cukup besar, dilain sisi juga, pendatang baru harus mempunyai strategi bisnis yang cukup baik. Dari segi promosi perusahaan pendatang baru harus bekerja keras dalam pemasaran produkproduknya. Jadi dapat disimpulkan ancaman pendatang baru dibidang ini tidak terlalu membahayakan bagi perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari tingkat penjualan PT Mandom Indonesia Tbk yang begitu tinggi, dan tingkat promosi yang lebih signifikan dibandingkan dengan perusahaan pendatang baru. 2. Kekuatan Pembeli Kekuatan tawar menawar pembeli dalam posisi tinggi karena disesuaikan dengan keinginan dan kemampuan keuangan yang dimiliki pembeli terhadap produk perusahaan. Bila pembeli memiliki kemampuan keuangan yang besar maka tentu saja pembeli dapat memilih dengan lebih leluasa produk apa yang diinginkannya. Produk yang ditawarkan oleh PT Mandom Indonesia Tbk sangat berangam dan mencakup segala kebutuhan dari pembeli. 3. Produk Subtitusi Produk substitusi yaitu produk-produk wangi-wangian, kosmetika yang dapat diperoleh dari alam dan diolah secara tradisional. Contohnya penggunanaan lulur alami dengan menggunakan buah bengkoang. 4. Persaingan antar perusahaan Persaingan antar perusahaan yang bergerak di bidang kosmetika dan peralatan perbekalan kesehatan rumah tangga ini cukup kuat, karena kompetitor di perusahaan yang bergerak di bidang ini relatif cukup banyak, sehingga persaingannya membahayakan PT Mandom Indonesia Tbk. Terutama pada PT Unilever Indonesia Tbk yang memproduksi barang yang sejenis dengan PT Mandom Indonesia Tbk.

11 67 5. Kekuatan Pemasok Pemasok bagi perusahaan cukup banyak sehingga kekuatan pemasok lemah bagi perusahaan, dengan kata lain, perusahaan tidak tergantung hanya pada satu pemasok saja. Dengan demikian pasokan bahan baku untuk PT Mandom Indonesia Tbk tidak akan terputus, dan produksi akan terus berjalan. 4.2 Analisa Strategi Bisnis PT Mandom Indonesia Tbk Saat ini Dampak nyata kenaikan harga bahan bakar minyak 2005 tetap terasa hingga semester Penurunan daya beli konsumen terlihat jelas, khususnya di pasar tradisional. Dalam mencapai target pertumbuhan usaha, Perseroan menerapkan kebijakankebijakan dan strategi bisnis yang dituangkan dalam Rencana Manajemen Jangka Menengah 3 tahun, yang sekarang telah memasuki tahun ke-2 atau disingkat MID-2. Tema yang ditetapkan dalam MID-2 adalah Meningkatkan Kecepatan Pertumbuhan dan Menargetkan menjadi produsen kosmetika terdiversifikasi, dengan target penjualan Rp 2 Triliun setelah sebelumnya pada tahun 2007 (MID-1) mencapai angka penjualan Rp 1 Triliun. Tercapainya Rencana Manajemen Jangka Menengah tahap ke-1 (MID-1) merupakan suatu lembaran sejarah tersendiri bagi Perseroan dan merupakan batu pijakan menuju perusahaan yang bersakala lebih besar. 4.3 Identifikasi Lingkungan Eksternal dan Internal PT Mandom Indonesia Tbk Data yang diambil untuk penelitian ini merupakan data primer PT Mandom Indonesia Tbk, yang diperoleh dari beberapa pihak terkait dalam perusahaan. Untuk dapat mengetahui situasi yang sedang dihadapi oleh perusahaan saat ini, maka diperlukan identifikasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Dalam mengidentifikasikan lingkungan eksternal (peluang dan ancaman), serta lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) PT Mandom Indonesia Tbk, telah dilakukan wawancara langsung.

12 Faktor Kekuatan dan Kelemahan Internal PT Mandom Indonesia Tbk Berikut adalah hasil faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. a. Faktor kekuatan perusahaan (strength) Tabel 4.1 Faktor Kekuatan Perusahaan No. Faktor Kekuatan PT Mandom Indonesia Tbk 1 Harga yang kompetitif 2 Jenis barang yang ditawarkan bervariasi 3 Memiliki layanan purna jual yang baik 4 Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat 5 Nama baik perusahaan Sumber: Hasil Wawancara pada PT Mandom Indonesia Tbk (2009) 1. Harga yang kompetitif PT Mandom Indonesia Tbk menawarkan harga yang lebih murah daripada para pesaingnya, karena PT Mandom Indonesia Tbk mempunyai hubungan yang kuat dengan para pemasoknya, sehingga dapat menekan harga jualnya 2. Jenis barang yang ditawarkan bervariasi PT Mandom Indonseia Tbk menjual banyak variasi produk kosmetika dan toiletries dengan berbagai macam merek. Produk-produk yang ditawarkan PT Mandom

13 69 Indonesia Tbk seperti : deodorant, cologne, permumed talk, permumed tissue, hand and body lotion, pewarna rambut, water gloss, treatment hair cream, styling wax, body shower gel, shaving series, eau de toilette, pomade, shampo, conditioner, styling foam, styling gel, styling cream, styling spray, revitalizing cream for creambath dan hair tonic. 3. Memiliki layanan purna jual yang baik PT Mandom Indonesia Tbk memberikan layanan purna jual seperti program bonus untuk pembelian dengan jumlah tertentu untuk distributor, serta sebagai kegiatan promosi untuk konsumen, diadakan penjualan berhadiah langsung, sayembara dan lain sebagainya. 4. Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat Tenaga ahli merupakan suatu modal penting bagi perusahaan, terutama pada PT Mandom Indonesia Tbk. Dengan memiliki tenaga ahli yang cukup berpengalaman dan bersertifikat, kontrol atas produk yang akan dipasarkan terjamin kualitas serta mutu produk tersebut. 5. Nama baik perusahaan PT Mandom Indoensia Tbk yang sudah berdiri sejak tahun 1969, memiliki reputasi yang bagus di mata para pelanggannya. Karena reputasi yang baik tersebut, perusahaan tetap dapat berdiri sampai sekarang. Nama baik perusahaan ini menjadi salah satu nilai jual dari perusahaan.

14 70 b. Faktor Kelemahan perusahaan (weakness) Tabel 4.2 Faktor Kelemahan Perusahaan No. Faktor Kelemahan PT Mandom Indonesia Tbk 1 Lokasi perusahaan yang kurang strategis 2 Strategi pemasaran yang belum optimal 3 Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi secara optimal 4 Target pasar yang terbatas 5 Manajemen keuangan yang lemah Sumber: Hasil Wawancara pada PT Mandom Indonesia Tbk (2009) 1. Lokasi perusahaan yang kurang strategis PT Mandom Indonesia Tbk berlokasi di Jalan Yos Sudarso, By Pass PO BOX 1072 Jakarta 14010, Indonesia. Membuat PT Mandom Indoneisa Tbk mengalami kesulitan ketika mengambil bahan baku karena PT Mandom Indonesia Tbk tidak berada di kawasan industri sehingga menambah biaya transportasi dan waktu pengiriman. 2. Strategi pemasaran yang belum optimal Strategi pemasaran pada PT Mandom Indonesia Tbk belum berjalan dengan lancar, pemasaran melalui media elektronik masih dirasakan kurang. Dampaknya minat konsumen akan produk-produk PT Mandom Indonesia Tbk jadi berkurang, walaupun PT Mandom Indonesia Tbk sendiri adalah perusahaan besar.

15 71 3. Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi secara optimal Pada PT Mandom Indonesia Tbk ini sistem komputerisasi belum terlaksana dengan cukup baik. Pada sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang masih menggunakan beberapa pencatatan manual yang mengakibatkan kesalahankesalahan kecil di bidang pencatatan. 4. Target pasar yang terbatas Produk-produk yang ditawarkan oleh PT Mandom Indonesia Tbk sangatlah beragam, tetapi produk-produk tersebut hanya memiliki target pasar yang sangat terbatas, produk dari PT Mandom Indonesia Tbk di khususkan untuk kalangan remaja, baik pria maupun wanita pada umumnya. 5. Manajemen keuangan yang lemah Penggunaan akuntan internal perusahaan untuk mengolah data-data keuangan pada PT Mandom Indonesia Tbk masih dirasakan sangat kurang, karena data-data keuangan yang dipegang oleh pihak internal perusahaan belum sepenuhnya dapat diolah dengan baik. Maka dengan adanya hal tersebut, PT Mandom Indonesia Tbk menggunakan jasa akuntan publik untuk mengolah data-data keuangan internal perusahaan Faktor Peluang dan Ancaman Eksternal PT Mandom Indonesia Tbk perusahaan. Berikut adalah hasil rekapitulasi faktor peluang dan ancaman internal

16 72 a. Faktor Peluang ekternal perusahaan (opportunity) Tabel 4.3 Faktor Peluang Perusahaan No. Faktor Peluang PT Mandom Indonesia Tbk 1 Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri 2 Perubahan trend dan gaya hidup 3 Kemajuan dunia teknologi 4 Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetik, wangiwangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik 5 Tidak ada produk pengganti yang lebih efisien dan praktis Sumber: Hasil Wawancara pada PT Mandom Indonesia Tbk (2009) 1. Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri Dengan adanya kesadaran dari masyarakat tentang penggunaan dan kecintaan produk dalam negeri, maka daya saing produk kosmetika dalam negeri akan meningkat terhadap kosmetika luar negeri. Dengan meningkatnya permintaan akan produk dalam negeri maka negara dapat menghemat cadagan devisa dan mengurangi beratnya tekanan depresiasi rupiah belakangan ini. 2. Perubahan trend dan gaya hidup

17 73 Dengan adanya perubahan dan perkembangan tren pada setiap tahunnya. Merupakan sebuah peluang bagi PT Mandom Indonesia Tbk dalam menciptakan produk baru untuk terus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan misi PT Mandom Inondesia Tbk. 3. Kemajuan dunia teknologi Perkembangan dunia teknologi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini menjadi peluang karena perusahaan dapat menerapkannya ke dalam kegiatan perusahaan seperti memasarkan produknya melalui internet, mengaplikasikan ke dalam kegiatan operasional perusahaan, seperti pendataan persediaan barang, penjualan dan pembelian sehingga segala kegiatan perusahaan akan lebih mudah untuk diawasi dan dikontrol. 4. Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetika, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik Untuk mendorong produktivitas para produsen dalam negeri, maka pemerintah memberikan insentif pembebasan bea masuk untuk bahan baku dan komponen yang belum dapat dipasok dalam negeri. 5. Tidak ada produk pengganti yang lebih efisien dan praktis Industri kosmetika dan toiletries ini tidak memiliki produk pengganti yang lebih efisien dan praktis, dimana produk-produk tersebut sudah dikemas sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh konsumen secara praktis, konsumen tidak harus mengolah bahan-bahan dasar untuk mendapatkan produk kosmetika. Hal tersebut yang membuat keberadaannya selalu dbutuhkan.

18 74 b.faktor Ancaman perusahaan (Threat) Tabel 4.4 Faktor Ancaman Eksternal Perusahaan No. Faktor Ancaman PT Mandom Indonesia Tbk 1 Munculnya pesaing-pesaing baru 2 Melemahnya nilai tukar rupiah 3 Fluktuatifnya harga minyak dunia 4 Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia 5 Adanya perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk sejenis Sumber: Hasil Wawancara pada PT Mandom Indonesia Tbk (2009) 1. Munculnya pesaing-pesaing baru Berkembangnya industri ini menarik banyak orang untuk ikut berkecimpung di dalam industri ini. Hal ini ditambah dengan mudahnya sebuah perusahaan baru untuk masuk kedalam industri kosmetika dan toiletries ini. Sudah tentu ini akan membuat intensitas persaingan akan semakin meningkat 2. Melemahnya nilai tukar rupiah Dengan melemahnya nilai mata uang Rupiah tentunya akan membuat biaya produksi PT Mandom Indonesia Tbk bertambah. Hal ini dikarenakan PT Mandom Indonesia Tbk mengambil beberapa bahan baku dari luar negeri, sebab bahan baku tersebut tidak diproduksi di dalam negeri seperti contohnya pollypropylen (pp), pollyethylen (pe), alumunium dan alkohol.

19 75 3. Fluktuatifnya harga minyak dunia Harga minyak sangat berpengaruh akan permintaan di Industri kosmetika dan toiletries. Hal ini dikarenakan minyak adalah bahan bakar utama untuk mengoperasikan mesin-mesin pabrik. 4. Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia Keadaan politik di Indonesia yang tidak stabil tentunya membuat para investor ragu untuk membangun pabrik-pabrik di Indonesia. Belum lagi Juli 2009 nanti akan pemilu, yang nantinya akan ada pergantian pemerintahan baru lagi hal itu akan diikuti dengan kebijakan baru. Pergantian kebijakan ini akan menghambat pertumbuhan industri yang sedang berkembang karena harus menyesuaikan dengan aturan-aturan baru. 5. Adanya perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk sejenis Saat ini bannyak perusahaan-perusahaan yang memproduksi dan menyediakan produk sejenis, seperti halnya alat-alat kecantikan (kosmetika), wangi-wangian, serta perbekalah kesehatan rumah tangga. Sebut saja perusahaan seperti PT Unilever Indonesia Tbk dan Martha Tilaar Group Rekomendasi/Usulan Strategi Bisnis bagi PT Mandom Indonesia Tbk Untuk mengetahui strategi bisnis yang sebaiknya dijalankan oleh perusahaan di masa yang akan datang (rekomendasi atau usulan strategi), dilakukan beberapa langkah pengujian untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal perusahaan, setelah mengetahui kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman perusahaan, langkah selanjutnya terbagi menjadi 3 tahap yakni Tahap Masukan, Tahap Pencocokan, serta Tahap Keputusan dengan teknik analisisnya (matriksnya) masing-masing.

20 TAHAP MASUKAN Hasil Wawancara Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal PT Mandom Indonesia Tbk Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan kuisioner untuk menilai pembobotan faktor internal dan faktor eksternal untuk menentukan bobot terhadap hasil ekstraksi yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul tahap selanjutnya adalah dengan meng-input data-data tersebut ke dalam tabel penentuan bobot dengan perbandingan berpasangan baik untuk faktor internal dan faktor eksternal. Kemudian hasil dari tabel penentuan bobot tersebut dinormalisasi agar dapat diperoleh bobot akhir yang akan digunakan dalam matriks IFE dan matriks EFE. Berikut ini adalah hasil dari penilaian pembobotan baik untuk faktor internal (tabel 4.5) dan faktor eksternal perusahaan (tabel 4.6).

21 77 Tabel 4.5 Rekapitulasi Penilaian Bobot Faktor Internal No S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 W-1 W-2 W-3 W-4 W-5 Faktor Internal Harga yang kompetitif Jenis barang yang ditawarkan bervariasi Memiliki layanan purna jual yang baik Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat Nama baik perusahaan Lokasi perusahaan yang kurang strategis Strategi pemasaran yang belum optimal Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi secara optimal Target pasar yang terbatas Manajemen keuangan yang lemah Bobot Responden Bobot Responden Bobot Responden Bobot Responden Bobot Responden Total Bobot Sumber: Pengolahan data PT Mandom Indonesia Tbk (2009)

22 78 Tabel 4.6 Rekapitulasi Penilaian Bobot Faktor External No O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 T-1 T-2 T-3 T-4 T-5 Faktor Eksternal Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri Perubahan trend dan gaya hidup Kemajuan dunia teknologi Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetik, wangiwangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik Tidak ada produk pengganti yang lebih efesien dan praktis Munculnya pesaing-pesaing baru Melemahnya nilai tukar rupiah Fluktuatifnya harga minyak dunia Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia Adanya perusahaan - perusahaan yang menyediakan produk sejenis Bobot Responden Bobot Responden Bobot Responden Bobot Responden Bobot Responden Total Bobot Sumber: Pengolahan data PT Mandom Indonesia Tbk (2009)

23 Hasil Wawancara Penilaian Skor Faktor Internal dan Eksternal PT Mandom Indonesia Tbk Langkah terakhir dari tahap pengumpulan data adalah ini dengan memberikan penilaian peringkat/skor terhadap faktor internal dan faktor eksternal. Data ini didapat dari hasil kuisioner dengan Sales Strategic Meeting (SSM) dari PT Mandom Indonesia Tbk. Berikut ini adalah hasil dari penilaian peringkat baik untuk faktor internal (tabel 4.7) dan faktor eksternal perusahaan (tabel 4.8). Tabel 4.7 Rekapitulasi Penilaian Skor Faktor Internal Nomor Faktor Internal PT Mandom Indonesia Tbk Skor Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Rata - rata S-1 Harga yang kompetitif S-2 S-3 S-4 Jenis barang yang ditawarkan bervariasi Memiliki layanan purna jual yang baik Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat S-5 Nama baik perusahaan W-1 Lokasi perusahaan yang kurang

24 80 W-2 W-3 strategis Strategi pemasaran yang belum optimal Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi secara optimal W-4 Target pasar yang terbatas W-5 Manajemen keuangan yang lemah Sumber: Hasil Penelitian (2009) Tabel 4.8 Rekapitulasi Penilaian Skor Faktor Eksternal Nomor Faktor Eksternal PT Mandom Indonesia Tbk Skor Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4 Responden 5 Rata - rata O-1 O-2 O-3 Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri Perubahan trend dan gaya hidup Kemajuan dunia teknologi

25 81 O-4 O-5 T-1 T-2 T-3 T-4 T-5 Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetik, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik Tidak ada produk pengganti yang lebih efesien dan praktis Munculnya pesaing-pesaing baru Melemahnya nilai tukar rupiah Fluktuatifnya harga minyak dunia Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia Adanya perusahaanperusahaan yang menyediakan produk sejenis Sumber: Hasil Penelitian (2009)

26 Matriks IFE Dalam mariks ini menggunakan data dari hasil perhitungan tabel 4.5 sebagai bobot dan tabel 4.7 sebagai rating. Tabel 4.9 MATRIKS IFE Faktor-faktor internal Bobot (B) Rating (R) B*R Strenght Harga yang kompetitif Jenis barang yang dijual bervariasi Memiliki layanan purna jual yang baik Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat Nama baik perusahaan Weakness Lokasi perusahaan yang kurang strategis Strategi pemasaran yang belum optimal Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi secara optimal Target pasar yang terbatas Manajemen keuangan yang lemah Total Sumber: Hasil Penelitian (2009) Berdasarkan hasil dari tabel IFE di atas, Hal tersebut mengindikasikan posisi internal PT Mandom Indonesia Tbk saat ini cukup kuat, yaitu

27 83 Nomor Faktor Internal (berdasarkan hasil) B*R S-3 Memiliki layanan purna jual yang baik S-1 Harga yang kompetitif S-2 Jenis barang yang dijual bervariasi S-5 Nama baik perusahaan S-4 Memiliki tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat W-5 Manajemen keuangan yang lemah W-3 Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi secara optimal W-4 Target pasar yang terbatas W-2 Strategi pemasaran yang belum optimal W-1 Lokasi perusahaan yang kurang strategis Sumber: Hasil Penelitian (2009) Matriks EFE Dalam mariks ini menggunakan data dari hasil perhitungan tabel 4.6 sebagai bobot dan tabel 4.8 sebagai rating.

28 84 Tabel 4.10 MATRIKS EFE Oppotrunity Faktor-faktor eksternal Bobot (B) Rating (R) B*R Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri Perubahan trend dan gaya hidup Kemajuan dunia teknologi Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetik, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik Tidak adanya barang pengganti yang lebih efesien dan praktis Threat Munculnya pesaing-pesaing baru Melemahnya nilai tukar rupiah Fluktuatifnya harga minyak dunia Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia Adanya perusahaan yang menyediakan produk sejenis Total Sumber: Hasil Penelitian (2009) Total nilai untuk matriks EFE adalah 2, Hal tersebut mengindikasikan bahwa PT Mandom Indonesia Tbk merespon dengan cukup baik terhadap peluang dan ancaman yang muncul.

29 85 Nomor Faktor Eksternal (berdasarkan hasil) B*R O-1 Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri O-3 Kemajuan dunia teknologi O-2 Perubahan trend dan gaya hidup O-4 Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetik, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik T-3 Fluktuatifnya harga minyak dunia T-4 Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia T-1 Munculnya pesaing-pesaing baru T-2 Melemahnya nilai tukar rupiah O-5 Tidak adanya barang pengganti yang lebih efesien dan praktis T-5 Adanya perusahaan yang menyediakan produk sejenis Sumber: Hasil Penelitian (2009) TAHAP PENCOCOKAN Matriks SWOT

30 86 KEKUATAN (S) 1. Harga yang kompetitif 2. Jenis barang yang ditawarkan bervariasi 3.Memiliki layanan purna jual yang baik 4. Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat 5. Nama baik perusahaan KELEMAHAN (W) 1. Lokasi perusahaan yang kurang strategis 2.Strategi pemasaran yang belum optimal 3.Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi secara optimal 4.Target pasar yang terbatas 5.Manajemen keuangan yang lemah PELUANG (O) 1.Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri 2. Perubahan trend dan gaya hidup 3.Kemajuan dunia teknologi 4.Dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetika, wangi-wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik 5.Tidak ada produk pengganti yang lebih efisien dan praktis ANCAMAN (T) 1.Munculnya pesaing-pesaing baru 2.Melemahnya nilai tukar rupiah 3.Fluktuatifnya harga minyak dunia 4.Tidak stabilnya keadaan sosial, ekonomi dan politik Indonesia 5. Adanya perusahaan-perusahaan yang menyediakan produk sejenis STRATEGI SO Dengan adanya perubahan trend dan gaya hidup maka PT Mandom Indonesia Tbk menawarkan jenis barang yang bervariasi Pengembangan Produk (S2,O2) STRATEGI ST Dengan adanya jenis barang yang bervariasi dan banyak perusahaan yang menyediakan produk sejenis Penetrasi Pasar (S2,T5) STRATEGI WO Dengan adanya dukungan pemerintah dalam pengembangan industri kosmetika serta kemajuan teknologi dapat meningkatkan strategi pemasaran yang belum optimal dengan cara promosi dengan media elektronik dan web (W2,O4,O3) STRATEGI WT Dengan target pasar yang terbatas dan munculnya pesaing baru Integrasi Horizontal (W4,T1) Sumber: Hasil Pengolahan Data (2009) Gambar 4.3 Matriks SWOT PT Mandom Indonesia Tbk

31 Matriks IE (Internal Eksternal) Berdasarkan data yang telah diolah dengan hasil Matrik IFE dan Matrik EFE diketahui bahwa nilai IFE adalah 2, dan Matrik EFE adalah 2, Dengan demikian PT Mandom Indonesia Tbk berada pada sel nomor 5 dimana perusahaan berada dalam kondisi pertumbuhan, paling baik dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang umum digunakan oleh perusahaan.

32 88 Kekuatan Internal Bisnis Kuat Rata-rata Lemah ( ) ( ) ( ) Tinggi ( ) 3.0 Sedang ( ) PT Mandom Indonesia Tbk (2, ; 2,429383) 2.0 Rendah ( ) 1.0 Gambar 4.4 Hasil Matrik Internal dan Eksternal Sumber: Hasil Penelitian (2009) Tahap Pengambilan Keputusan Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah mengambil keputusan, setelah melalui tahap pencocokan, dengan menggunakan Matriks SWOT dan Matriks IE. Dalam tahap ini dipilih 2 strategi alternative yang paling mungkin diterapkan oleh perusahaan yang kemudian akan ditentukan dengan menggunakan QSPM.

33 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) Matriks ini termasuk dalam 3 tahap dari kerangka kerja analisis perumusan strategi. QSPM menggunakkan input dari analisis tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis tahap 2 untuk menentukan secara objektif di antara alternatif strategi. Yaitu, Matriks EFE, Matriks IFE, yang membentuk tahap 1, digabung dengan matriks SWOT dan Matriks IE, yang membentuk dalam tahap 2, memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat QSPM (tahap 3). Tabel 4.11 Quantitive Strategic Planning Matrix STRATEGI-STRATEGI ALTERNATIF FAKTOR-FAKTOR KUNCI BOBOT Penetrasi Pasar Pengembangan produk Integrasi Horizontal AS TAS AS TAS AS TAS FAKTOR-FAKTOR KUNCI Peluang EKSTERNAL 1. Meningkatkan daya saing produk kosmetika dalam negeri terhadap produk kosmetika luar negeri 2. Perubahan trend dan gaya hidup 3. Kemajuan dunia teknologi

34 90 4. Dukungan pemerintah dalam pengembangan industry kosmetik, wangiwangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik 5. Tidak ada produkk pengganti yang lebih efisien dan praktis Ancaman 1. Munculnya pesaing-pesaing baru 2. Melemahnya nilai tukar rupiah 3. Flutuaktifnya harga minyak dunia 4. Tidak stabilnya keadaan social, ekonomi dan politik Indonesia 5. Adanya perusahaanperusahaan yang menyediakan produk sejenis ,00 FAKTOR-FAKTOR KUNCI INTERNAL Kekuatan 1. Harga yang kompetitif Jenis barang yang ditawarkan bervariasi 3. Memiliki layanan purna jual yang baik 4.Mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman dan bersertifikat Nama baik perusahaan

35 91 Kelemahan 1. Lokasi perusahaan yang kurang strategis 2. Strategi pemasaran yang belum optimal 3. Sistem persediaan, penjualan dan pembelian yang belum terkomputerisasi secara optimal 4. Target pasar yang terbatas Manajemen keuangan yang lemah , Sumber: Hasil Penelitian (2009) Penjumlahan nilai untuk penetrasi pasar yaitu sebesar 4,706 ; untuk penjumlahan nilai integrasi horizontal yaitu sebesar 5,097 ; dan penjumlahan nilai untuk pengembangan produk sebesar 5,372.Dengan demikian, maka strategi pengembangan produk lebih sesuai jika diterapakan oleh PT Mandom Indonesia Tbk dibandingkan dengan strategi penetrasi pasar maupun strategi integrasi horizontal. 4.5 Implikasi Hasil Penelitian Strategi pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa saat ini. Pengembangan produk biasa melibatkan biaya penelitian dan pengembangan yang besar.

36 92 dengan cara: Strategi pengembangan produk dapat dijalankan oleh PT Mandom Indonesia Tbk 1. PT Mandom Indonesia Tbk membuat barang yang akan membuat pasar baru. PT Mandom Indonesia Tbk dapat memperkenalkan sesuatu yang baru yang diperuntukan untuk kelompok tertentu. 2. PT Mandom Indonesia Tbk menambahkan produk ke baris yang ada. Hal ini dapat berarti wangi baru, warna baru, dan ukuran baru, tergantung pada produk yang PT Mandom Indonesia Tbk tawarkan ke pasar. Hal ini akan mendorong pembeli untuk terus menggunakan produk PT Mandom Indonesia Tbk dibanding produk-produk baru, dan akan memperluas pasar yang ada untuk membawa lebih banyak penjualan. 3. Perbaikan produk juga bagian dari pengembangan produk. Setelah produk telah diluncurkan, perkembangannya dapat melanjutkan dengan biaya perbaikan, estetika dan performa. Dengan cara, meningkatkan yang sudah ada sekarang, sehingga produk-produk PT Mandom Indonesia Tbk dapat lebih menonjol di antara pesaing PT Mandom Indonesia Tbk. 4. PT Mandom Indonesia Tbk juga terus memperbaiki produk untuk memuaskan keinginan pelanggan yang selalu berubah. Maksudnya PT Mandom Indonesia Tbk memiliki produk kosmetika yang populer untuk harga yang terjangkau, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang tidak semua masyarakat mengetahuinya. Dalam hal ini, PT Mandom Indonesia Tbk dapat pasar manfaat kesehatan dari kosmetika. Hal ini dapat mengakibatkan sebuah perluasan dari target pasar, karena produk akan naik banding ke repositioned kepada mereka yang suka kosmetika serta sadar akan kesehatan.

37 93 5. PT Mandom Indonesia Tbk telah meluncurkan beberapa produk baru seperti Pucelle Mist Cologne Flower Season in Japan dan Gatsby Water Gloss Hyper Solid. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan perlunya penambahan produk baru, yaitu : 1. Harus ada permintaan yang cukup besar 2. Produk harus sesuai dengan standar sosial lingkungannya 3. Produk harus sesuai dengan struktur pemasaran perusahaan yang sedang berjalan. 4. Gagasan produk sebaiknya sesuai dengan fasilitas produksi, tenaga kerja dan kemampuan manajemen yang ada. 5. Produk harus layak secara finansial, artinya bisa memberikan laba yang memadai. 6. Harus tidak ada permasalahan hukum. 7. Manajemen perusahaan memiliki waktu dan kemampuan mengelola produk baru tersebut. 8. Produk harus sesuai dengan citra dan tujuan perusahaan. Penyempurnaan produk dapat dilakukan dengan cara : 1. menambah ciri ciri atau model baru 2. mengubah persyaratan atau kebutuhan pemrosesan 3. mengubah kandungan atau unsur unsur produk

38 94 Usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba, namun laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung. Lima dimensi spesifik yang lain, yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk: 1. Kualitas produk Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan? Apakah produk tersebut memuaskan kebutuhan pelanggan? Apakah produk tersebut kuat dan andal? Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan untuk produk tersebut. 2. Biaya produk Apakah yang dimaksud dengan biaya manufaktur dari produk? Biaya ini termasuk pengeluaran untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu 3. Waktu pengembangan produk Seberapa cepat anggota tim menyelesaikan pengembangan produk? Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi, dan pada akhirnya akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan. 4. Biaya pengembangan Berapa biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengembangkan produk? Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit.

39 95 5. Kapabilitas pengembangan Apakah tim pengembang dan perusahaan mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk mengembangkan produk masa depan sebagai hasil dari pengalaman yang diperoleh pada proyek pengembangan saat ini? Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang. Empat faktor utama penyebab kegagalan pengembangan produk baru, yaitu : 1. Target pasar yang dituju terlampau kecil, sehingga penjualannya tidak cepat menutupi biaya riset dan pengembangan, biaya produksi dan biaya pemasaran. 2. Kualitas produk tidak baik. 3. Perusahaan tidak memiliki akses ke distributor dan pasar, misalnya kalah bersaing dalam mendapatkan tempat ( space) dalam rak -rak supermarket atau toko pengecer lainnya 4. Timingnya tidak tepat, artinya produk baru diluncurkan terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan pada saat selera konsumen telah berubah secara drastis. Untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam MID 2, PT Mandom Indonesia Tbk meningkatkan penjualan gencarnya kegiatan marketing, iklan, dan promosi yang semakin memperkuat posisi produk-produk Perseroan di benak para konsumen. Sepanjang tahun ini Perseroan terus aktif mengintegrasikan kegiatan iklan dan promosi melalui sponsorship berbagai acara yang targetnya sesuai dengan target konsumen produk, kemudian juga menyelenggarakan acara-acara off-air, kerja sama dengan salah satu universitas di Jakarta, dan berbagai kegiatan lainnya.

40 96 PT Mandom Indonesia Tbk dalam mempertahankan tingkat penjualan menggunakan bauran pemasaran dengan cara 4p place, price, promotion and product. Peningkatkan pangsa pasar dilakukan antara lain dengan : 1. PT Mandom Indonesia Tbk melakukan pemasangan iklan, hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi yaitu internet. Dengan menggunakan internet PT Mandom Indonesia Tbk dapat mempromosikan produk-produk yang dijualnya dan memberitahukan di mana letaknya perusahaan ini. Selain itu dapat digunakan juga media cetak, seperti koran. 2. PT Mandom Indonesia Tbk, memberikan penawaran dan promosi-promosi menarik kepada pelanggan. Dalam bentuk diskon khusus bagi pelanggan yang menbeli dalam partai besar dan mempermudah pembayaran. 3. PT Mandom Indonesia Tbk, menambah jumlah tenaga marketing. Hal ini bertujuan untuk menambah pangsa pasar. Mereka bertugas mencari pembelipembeli baru dan mempromosikan perusahaan kepada masyarakat. 4. PT Mandom Indonesia Tbk meningkatkan pelayanan purna jual 5. Mempermudah cara pembayaran dan pengiriman Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan internet, selain untuk mempromosikan produk, internet juga bisa menjadi tempat pemesanan produk dan sarana pembayaran. Dengan begitu pembeli tidak harus datang ke tempat. Selain itu PT Mandom Indonesia Tbk juga bisa menawarkan jasa antar barang pesanan ke tempat tujuan, tentunya dengan biaya tambahan. Implikasi suatu strategi mengalami kegagalan tanpa adanya pemberdayaan karyawan, di mana karyawan diberi kebebasan berpikir dan bertindak. Pemberdayaan merupakan pemberian tanggung jawab dan wewenang terhadap pekerjaan untuk mengambil keputusan menyangkut semua pengembangan produk dan pengambilan keputusan.

41 97 Beberapa program pemberdayaan lainnya yang dapat diaplikasikan oleh PT mandom Indonesia Tbk, antara lain : 1. Penghargaan Kehadiran dan Keselamatan 2. Tanggung jawab Sosial / Program Sosial 3. Hari Jadi Karyawan / Perusahaan 4. Saham / Pemilikan 5. Promosi / Tanggung Jawab / Visibilitas 6. Jalan-Jalan / Event Khusus 7. Kontes 8. Program Sistem Point Dalam pencapaian target, PT Mandom Indonesia Tbk menyatukan target manajemen, departemen dan individu. Sebagai Perusahaan Publik ada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh emiten. Bagi PT Mandom Indonesia Tbk, hal itu bukanlah sekedar kewajiban, tetapi sebagai komitmen PT Mandom Indonesia Tbk kepada public untuk menerapkan good coorperate governance. Karena PT Mandom Indonesia Tbk melihat dan menghargai nilai dan kualitas personal dari setiap karyawan, PT Mandom Indonesia Tbk mendorong setiap karyawan untuk mengambil peranan aktif dalam setiap segi pekerjaan. Penerapan sistem manajemen yang mengikutsertakan semua karyawan menciptakan efek sinergis dalam perusahaan kami. Itulah inti dari arti Human and Freedom.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

PT MANDOM INDONESIA Tbk PUBLIC EXPOSE 27 JULI 2010

PT MANDOM INDONESIA Tbk PUBLIC EXPOSE 27 JULI 2010 PT MANDOM INDONESIA Tbk PUBLIC EXPOSE 27 JULI 2010 SAMBUTAN PRESIDEN DIREKTUR/CEO TATSUYOSHI KITAMURA PUBLIC EXPOSE PT MANDOM INDONESIA TBK 27 JULI 2010 SAMBUTAN PRESIDEN DIREKTUR/CEO 2008 2010 MID-2 TEMA

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE) Bab 5 Analisis Dari hasil pengolahan data pada bab IV, selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan upaya menentukan strategi pemasaran perusahaan, yang meliputi langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini hampir semua perusahaan baik perusahaan besar atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini hampir semua perusahaan baik perusahaan besar atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini hampir semua perusahaan baik perusahaan besar atau perusahaan kecil berusaha untuk mempertahankan eksistensi mereka dalam suatu pasar dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang datang ke skin care ingin melakukan perawatan agar terlihat lebih

BAB I PENDAHULUAN. orang yang datang ke skin care ingin melakukan perawatan agar terlihat lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri skin care termasuk industri yang menjanjikan saat ini. Industri ini tidak luput dari kecantikan dan kosmetik. Karena sudah bisa dipastikan bawah orang yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Arikunto (2005: 234) adalah penelitian yang dimaksud untuk

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL

PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL PERUMUSAN STRATEGI KORPORAT PERUSAHAAN CHEMICAL Mochammad Taufiqurrochman 1) dan Buana Ma ruf 2) Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA L1 LAMPIRAN I WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA Kuesioner ini merupakan model kuesioner terbuka karena

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, 2003. Alternatif Strategi Bisnis Merchandising Bank A Card Center (Studi kasus pada Bank A Card Center). Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan E. GUMBIRA SAID.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya teknologi membuat perkembangan di sektor industri semakin pesat. Banyak perusahaan baru dan tentu saja hal ini menyebabkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang memiliki prospek

BAB I PENDAHULUAN. Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang memiliki prospek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri kosmetik merupakan salah satu industri yang memiliki prospek yang cerah dan memberikan peluang pasar yang cukup luas dan besar. Terbukti dengan semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini terus meningkat. Hal ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha harus bisa mengembangkan pola pikir yang kritis dalam menentukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggambarkan kondisi eksternal dan internal PT. Padang Digital Indonesia saat ini

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 Yulita Veranda Usman 1, Wiwi Yaren 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) yulita@univpancasila.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang berkembang pesat saat ini mengakibatkan manusia setiap kali akan mengalami perubahan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Aneka Busana (CAB) adalah salah satu perusahaan garmen di Indonesia, yang berlokasi di Poris, Tanggerang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sudah banyak tumbuh dan berkembang berbagai jenis usaha, baik yang kecil maupun besar. Namun untuk bertahan dan bersaing perusahaan harus bekerja lebih maksimal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan usaha dalam era global ini menimbulkan persaingan yang ketat dan terbuka. Persaingan usaha sejenis pun tidak lagi hanya dalam negeri bahkan sampai pada luar

Lebih terperinci

Nama: Lisa Purna ( ) Pembimbing: DR. Armaini Akhirson, SE., MMA

Nama: Lisa Purna ( ) Pembimbing: DR. Armaini Akhirson, SE., MMA Nama: Lisa Purna (20208742) Pembimbing: DR. Armaini Akhirson, SE., MMA Latar Belakang Masalah Rencana manajemen mengenai kegiatan industri di masa yang akan datang pada umumnya dituangkan dalam anggaran,

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan PT Bima Drilling Tools Kegiatan usaha penunjang minyak bumi dan gas tediri dari dua macam: Usaha Jasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Jauch dan Glueek dalam Rosita (2008), bahwa strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh serta terpadu yang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION. Nama Atika diambil dari nama putri ketiga pemilik Atika Collection yang

BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION. Nama Atika diambil dari nama putri ketiga pemilik Atika Collection yang BAB III GAMBARAN UMUM INDUSTRI KERUDUNG ATIKA COLLECTION A. Profil Perusahaan Atika Collection adalah sebuah industri kerudung siap pakai yang terletak di Desa Keduyung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hal-hal yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih toko sepatu JK

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun

BAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi produk kosmetik di Indonesia berkembang semakin pesat. Hal tersebut terlihat seiring dengan munculnya berbagai jenis kosmetika seperti lipstik,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD. Sarana Mangun Lancar merupakan salah satu industri daur ulang pipa Poly Vinyl Chloride (PVC) yang terletak di kota Ciamis dan berdiri sejak tahun 2001. Saat ini perusahaan tersebut telah memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Riasan dan kosmetik merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Riasan dan kosmetik merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riasan dan kosmetik merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan. Hampir semua wanita mengenal konsep merias wajah dan kosmetik. Dari masa ke masa kosmetik telah

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profile Responden 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Willson Surya Unggul adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang LMK (standar PLN). LMK merupakan sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 49 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. XYZ didirikan pada tahun 1986, merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang polyester dan berlokasi di Tangerang. Sejak tahun

Lebih terperinci

cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen.

cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen. 174 cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; jumlah pengunjung yang berkunjung; nilai penjualan dalam satu periode waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen. Ancaman (threats)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan bisnis merupakan hal yang wajar di dunia perindustrian. Setiap perusahaan berlomba menawarkan berbagai macam keunggulan dan manfaat produk yang dipasarkannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Suatu perusahaan yang bergerak dalam sebuah industri hampir tidak ada yang bisa terhindar dari persaingan. Setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pemasaran adalah faktor penting dalam manajemen perusahaan. Strategi pemasaran yang diterapkan harus seiring dengan misi dan tujuan perusahaan. Strategi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Mitra Alam. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Oleh : Friesa Ergo M (01216156) UNIVERSITAS NAROTAMA JL. ARIEF RACHMAN HAKIM NO. 51 SURABAYA TELP (031) 5946404, FAX (031)

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian... 7 1.4. Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis lingkungan eksternal, internal, analisis posisi perusahaan serta melakukan analisis strategi perusahaan berdasarkan metode SWOT Matrix

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di Kompleks Perumahan Cikunir, Jatibening, Jakarta dan memiliki perkebunan sayuran

Lebih terperinci