KAJIAN YURIDIS NORMATIF KONSEP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DITINJAU DARI PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT DENGAN DAERAH MENURUT UUD RI 1945

Transkripsi

1 KAJIAN YURIDIS NORMATIF KONSEP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DITINJAU DARI PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT DENGAN DAERAH MENURUT UUD RI 1945 Penulisan Hukum TESIS Oleh : JOHAR KISWATI NIM : PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010 i

2 TESIS Dipersiapkan dan disusun oleh: JOHAR KISWATI Nim Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 06 Mei 2011 SUSUNAN DEWAN PENGUJI Ketua : Catur Widoharuni,SH. Msi, M.Hum Sekretaris : Sumali, SH,MH Penguji I : Dr. Surya Anoraga, SH, MH Penguji II : Sulardi SH, MH ii

3 KAJIAN YURIDIS NORMATIF KONSEP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA DITINJAU DARI PEMBAGIAN KEWENANGAN PUSAT DENGAN DAERAH MENURUT UUD RI 1945 Yang diajukan oleh: Johar Kiswati Nim Telah disetujui Tanggal, 2 Juni 2011 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Catur widoharuni, SH,M,Hum Sumali, SH, MH Direktur Program Pascasarjana Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Dr. Latipun, M. Kes Dr. Rahayu Hartini, SH,Msi, MH iii

4 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nama : JOHAR KISWATI Nim : Program Studi : Magister Ilmu Hukum Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa : 1. Tesis dengan judul Kajian Yuridis Normatif Konsep Indonesia Negara Kesatuan Republik Ditinjau Dari Pembagian Kewenangan Pusat Dengan Daerah Menurut UUD RI 1945 Adalah hasil karya saya sendiri dan dalam naskah tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang perbah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. 2. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuaidengan ketentuan hukum yang berlaku. 3. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakanaya HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Malang, Yang menyatakan Johar Kiswati iv

5 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kami hadirkan atas segala kasih sayang yang telah kami terima, atas segala rahmat dan karunia yang tak terhitung dan tak akan sanggup kita menghitung. Semua keterlibatan Allah SWT sungguh luar biasa yang tak dapat dijangkau oleh akal manusia. Sekali lagi beribu-ribu terima kasih kepada Allah SWT atas nikmat yang luar biasa dan semoga Allah menjadikan Ilmu yang setitik ini yang telah diperoleh hamba yang lemah ini menjadi ilmu yang berkah, manfaat, berguna serta menjadi kebaikan dunia akhirat. Sholawat serta salam tetap tercurahkan untuk Muhammad SAW. Dan tak lupa Atas tersusunnya Tesis ini, tidak lupa penulis sampaikan terima kasih yang tiada kepada : 1. Almarhum Prof Muslan, terimakasih karena semangat, ketulusan dan kiklasan yang diajarkan beliau akan tetap hidup dalam hati kami anakanak didiknya. 2. Kepeda Bu catur dan Pak Sumali terima kasih atas bimbingannya, ilmunya dan segala bantuan dan kemudahan dalam penyusunan Tesis ini. 3. Pak Surya dan Pak Sulardi terimaksih telah menguji Tesis ini dan atas masukan serta ilmunya. 4. Kepada suamiku tercinta yang telah banyak berkorban secara materi maupun moral untuk mendukung istrnya ini dan juga untuk yang masih dikandungan ayah dan ibu menantikan kehadiranmu anakku semoga kamu menjadi keturunan yang baik dari Sisi-Nya, anak yang baik lahir batin, bagus rupanya, akhlak serta agamanya serta anak yang pintar. 5. Kepada keluarga dan teman-teman yang memberikan dukungan dan semangat. 6. Serta seluruh pihak yang membantu penulisan tesis ini yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu. Demikian ucapan terima kasih inipenulis sampaikan. Untuk itu penulis juga membuka ruang saran serta kritik agar Tesis dapat lebih baik dan valid. Dan semoga Tesis ini dapa membawa manfaat dan kebaikan. Malang, 27 Mei 2011 v

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... SURAT PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAN BAGAN... ABSTRAKSI... ABSTRACT... i ii iii iv v vi viii ix xi BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah C. Alasan Penulisan D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Rencana Sistematika Penulisan METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian B. Pendekatan Masalah C. Sumber Bahan Hukum D. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum E. Pengolahan Dan Analisa Bahan Hukum TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Bentuk Negara Pengertian Bentuk Negara Tinjauan Negara Federal a. Contoh Negara Federal Amerika Serikat Kanada Uni-Soviet Tinjauan Bentuk Negara Kesatuan a. Negara Kesatuan Dengan Otonomi b. Contoh Negara Kesatuan Negara Kesatuan Inggris Negara Kesatuan Perancis B. Tinjauan Tentang Desentralisasi Pengertian Desentralisasi Keuntungan Dan Kelemahan Desentralisasi Bentuk-Bentuk Desentralisasi Daerah Otonom vi

7 C. Tinjauan Tentang Otonomi Daerah Pengertian Otonomi Daerah Bentuk Otonomi Daerah D. Tinjauan Pembagian Kewenangan Pengertian Kewenangan Teori Lahirnya Kewenangan Pembagian Kewenangan Pusat Dengan Daerah a. Kewenangan Pemerintah Pusat b. Kewenangan Pemerintah Daerah Mekanisme Pendelegasian Kewenangan BAB IV BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Konsep NKRI Ditinjau Dari Pembagian Kewenangan Pusat Dengan Daerah Sebelum Amandemen Masa Pemberlakuan UUD 1945 Periode I Masa Pemberlakuan Konstitusi RIS Tahun Masa Pemberlakuan UUDS Tahun Masa Pemberlakuan UUD 1945 Periode II B. Konsep NKRI Ditinjau Dari Pembagian Kewenangan Pusat Dengan Daerah pasca Amandemen Latar Belakang Pembagian Kewenangan Pusat Dan Daerah Pasca Amandemen Pembagian Kewenangan Pusat Dan Daerah Pasca Amandemen Dalam NKRI PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA vii

8 DAFTAR TABEL DAN BAGAN 1. Bagan 1 Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tabel 1 Besaran Autority Pemda UU No.1/ Tabel 2 Besaran Autority Pemda UU No. 22/ Tabel 3 Besaran Autority Kabupaten, Kota besar dan kota kecil UU No. 22/ Tabel 4 Besaran Autority Pemda UU NIT No. 44/ Tabel 5 Besaran Autority Pemda UU No. 1/ Tabel 6 Besaran Autority Pemda UU No.18/ Tabel 7 Besaran Autority Pemda UU No. 5/ Tabel 8 Besaran Autority Pusat UU No. 22/ Tabel 9 Besaran Autority Propinsi UU No. 22/ Tabel 10 Besaran Autority Kabupaten/kota UU No.22/ Tabel 11 Dasar Pembagian Daerah dalam konstitusi Tabel 12 Pembagian Daerah Menurut UU Pemda Tabel 13 Besaran Autority UU No. 32/ Bagan 2 Urusan Pemerintahan Daerah UU No.32/ Tabel 14 Pasal Yang Mengatur Autority Dalam UU Pemda Tabel 15 Komparasi Autority dalam PP No.38/ Tabel 16 Mekanisme Pendelegasian Autority UU Pemda viii

9 DAFTAR PUSTAKA Buku Abu, Daud Busro, 2001, Ilmu Negara, Bumi Aksara, Jakarta, Cet ke 3. Agussalim, Andi Gadjong, 2007, Pemerintahan Daerah Kajian Politik Dan Hukum, Ghalia Indonesia, Bogor. Akmal, Boedianto, 2010, Hukum Pemerintahan Daerah Pembentukan Perda APBD Aspiratif, Putra Media, Surabaya. Amrah, Muslimin, 1986, Aspek-Aspek Bandung. Hukum Otonomi daerah, Alumni, Anwar, Nasution, 1989, Desentralisasi Dalam Pelaksanaan Manajemen Pembangunan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Arinanto, Satya & Ninuk Arinanto,2009, Memahami Hukum Dari Konstitusi Sampai Implementasi, Rajagrafindo, Jakarta. Ateng, Sfafrudin, 1991, Titik Berat Otonomi Daerah Pada Tingkat II Dan Perkembangannya, Mandar Maju, Bandung. A.W. Widjayja, 1998,Titik Berat Otonomi Pada Daerah Tingkat II, Rajagrafindo, Jakarta, Cet ke 3. Bagir, Manan, 2001, Menyongsong fajar Otonomi, PSH FH UII, Yogyakarta. Bagir, Manan, 2004, Teori Dan Politik Konstitusi, PSH FH UII, Yogyakarta. Cetakan kedua. Bakar Busro, Abu & Abu Daud Busro, 2001, Indonesia. Hukum Tata Negara, Ghalia, C.F. Strong, 2010, Modern Political Contitution, Nusa Media, Bandung, Cet ke 3. Dipolo. GS Ilmu Negara. Jilid 2. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta. Djoko, Sudantoko, 2003, Dilema Otonomi Daerah, Andi, Jogjakarta. Deddy, supriady, 2004, Otonomi Penyelengaraan Pemerintah Daerah, Gramedia, Jakarta. Guruh, Shahda, 2004, Menimbang Otonomi VS Federal, Rosela, Bandung. Fred, Isjwara, 1974, Pengantar Ilmu Politik, Binacipta, Bandung, Cetakan kelima. Inu, Kencana Syafii & Azhari, 2009, Sistem Politik Indonesia, Refika, Bandung. ix

10 Irawan, Soejito, 1990, Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Bina Aksara, Jakarta. I Widarta, 2001, Cara Mudah Memahami Otonomi, Lapera, Yogjakarta. Jacob, Oetama, 1999, Federalisme Untuk Indonesia, Kompas, Jakarta. J. Kaloh, 2007, Mencari Bentuk Otonomi Daerah, Rineka Cipta, Jakarta, Cet ke 2 Jimung, Martin, 2005, Politik Lokal dan Pemerintah Daerah Dalam perspektif Otonomi Daerah, Pustaka Nusantara, yogyakarta. Joeniarto, 2001, Sejarah Ketatanegaraan Republik Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta. Johan, Effendi, 2009, Integrasi Telah Selesai, Pusat studi Nusantara, Jakarta. Johnny, Ibrahim, 2008, Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia Malang. Josef, Riwu Kaho, 1988, Prospek Otonomi Daerah Di Negara RI, Rajawali Pers, Jakarta. Karta, Sapoetra, 1987, Sistematika Hukum Tata Negara, Bina Aksara, Jakarta. Mangasi, Sihombing, 2005, Aspek Hukum keberadaan Irian Atau Papua dalam Republik Indonesia Dan Isu-isu Terkait, Departemen Luar Negeri RI, Jakarta. Marbun, 2005, Otonomi daerah Proses dan Realita, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Miriam, Budiarjo, 1977, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta. Muladi, Arief, 2005, Landasan dan Prinsip Otonomi Daerah Dalam NKRI, Prestasi Pustaka, Jakarta. Ni matul, Huda, 2010, Hukum Pemerintahan Daerah, Nusa Media, Bandung. Nur Basuki, Minarno,2010, Penyalahgunaan Wewenang Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah, Laksbang Mediatama, Surabaya. Samijo Ilmu Negara. Peneibit CV Armico. Bandung. Sarundajang, 1999, Arus Balik Kekuasaan Pusat ke Daerah, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Syarif, Hidayat, 2000, Refleksi Realitas Daerah Dan Tantangan Ke Depan, Pustaka Quantum, Jakarta. x

11 Sujamto, 1990, Otonomi Daerah Yang Nyata Dan Bertanggungjawab, Ghalia, Jakarta. Sulardi. Ceklis, 2002, Mengukuhkan Negara kcsatuan. UMM Press. Malang. Soekanto, Soerjono, 1986,Pengantar Penelitian Hukum, UII Press, Jakarta Cetakan 3. Soekanto, Soerjono dan Sri Mamuji, 2001, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Rajawali Press, Jakarta, Cet ke VI. Soehino, 1998, Ilmu Negara, Liberty, Jogja. Soetomo, 1993, Ilmu Negara, Usaha Nasional, Surabaya. Solly, Lubis, 1992, Hukum Tata Negara, Mandar Maju, Bandung. Utang, Rosidin, 2010, Otonomi Daerah Dan Desentralisasi, Pustaka Setia, Bandung. Jurnal Laica, Marzuki, Hakikat Desentralisasi Dalam Sistem Ketatanearaan RI, Jurnal Konstitusi, Volume 4 Nomor 1, Maret Salahuddin, Wahid, Menafsirkan Kembali NKRI,Kompas, 5 Agustus Abdul, Manan, Setelah Otonomi Mengubah Negeri. Koran Tempo, Edisi Khusus 65 Tahun Indonesia Merdeka, 18 Agustus Didik S, Wewenang Kepala Daerah Dan Sekda, Jawa Pos, 25 April Lukman, Santoso, Otonomi Yang Menyebarkan Korupsi, Jawa Pos, 27 April Website Martin Manurung, Wawasan Nusantara dan Disintegrasi Mail archieve.com com. msg07984.html. akses. 3 Januari 2010 Pradiptonagoro Sejarah Indonesia http// htm. akses 3 Januari Pamungkas, Sri Bintang, Konsep Negara Kesatuan RI dengan Otonomi Daerah Secara Penuh dan Luas dalam Kerangka Reformasi Total, xi

12 20 kesatuan.htm., diakses tanggal 20 Desember Perundang-undangan Undang Undang Dasar RI 1945 Undang-undang Dasar sementara Tahun 1950 Konstitusi RIS 1949 Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Undang-undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang Pemerintah Daerah Undang-undang No. 22 Tahun 1965 tentang Pemerintah Daerah Undang-undang No. 1 Tahun 1957 tentang Pemerintah Daerah Undang-undang No. 22 Tahun 1948 tentang Pemerintah Daerah Undang-undang No. 1 Tahun 1945 tentang Badan Komite Daerah. Peraturan Pelaksana No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pembagian Daerah Kabupaten/Kota. xii