HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED-LEARNING DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS 12 JURUSAN IPA DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA OLEH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED-LEARNING DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS 12 JURUSAN IPA DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA OLEH"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED-LEARNING DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS 12 JURUSAN IPA DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA OLEH HERING TRI AMBARSARI TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

2

3

4

5

6

7 HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED-LEARNING DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS 12 JURUSAN IPA DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA Hering Tri Ambarsari Sutriyono Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015

8 Abstrak Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara self-regulated learning dengan prestasi belajar matematika pada siswa SMA kelas 12 jurusan IPA di SMA Kristen 1 Salatiga. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik sampel jenuh dengan jumlah siswa 75 orang. Metode penelitian yang dipakai dalam pengumpulan data yaitu skala self-regulated learning dan nilai ujian akhir semester 1. Teknik analisis data yang dipakai adalah teknik korelasi product moment. Melalui hasil analisa data diperoleh koefisien korelasi (r) 0,337 dengan sig. = 0,003 (p < 0.05) yang berarti ada hubungan yang positif lemah dan signifikan antara self-regulated learning dengan prestasi belajar matematika. Hal ini bermakna bahwa self-regulated learning berkorelasi dengan prestasi belajar matematika pada siswa SMA kelas 12 jurusan IPA di SMA Kristen 1 Salatiga. Kata Kunci: Self-Regulated Learning, Prestasi Belajar Matematika i

9 Abstract This research is a correlational study aimed to determine the significance of the relationship between self-regulated learning and academic achievement of mathematics of high school 12 th grade students majoring in science at Christian High School 1 Salatiga. The sampling technique used is saturated samples with a number of 75 students. The research method used in data collection is the scale of self-regulated learning and the grades of the final exams in the first semester. The data analysis technique used is the product moment correlation technique. Through the data analysis, the correlation coefficient is (r) with sig. = (p <0.05), which means that there is a positive weak and significant relationship between self-regulated learning and academic achievement in mathematics. This means that the self-regulated learning correlates with mathematics achievement in grade 12 of high school students majoring in science at the Christian High School 1 Salatiga. Key Words: Self-Regulated Learning, Academic Achievement of Mathematics ii

10 1 PENDAHULUAN Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan juga mengglobalnya arus informasi pada zaman sekarang ini, semakin ketat pula persaingan yang terjadi. Persaingan ini tentu saja menuntut individu untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berkualitas pada saat ini sangat dibutuhkan bagi negara berkembang, termasuk Indonesia. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan syarat mutlak dalam mencapai sebuah tujuan pembangunan dan perkembangan. Banyak cara untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya dengan menempuh jalur pendidikan. Melalui jalur pendidikan, seorang individu diharapkan mampu berpikir secara kritis serta mempunyai wawasan yang luas (Barata, 2009). Pendidikan adalah salah satu proses penting yang harus didapatkan dalam hidup setiap individu. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas, 2003). Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis dan geometri. (James dan james, 1976). Sedangkan menurut Abdurrahman (2002) menyatakan bahwa matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan

11 2 hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangnya fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir. Matematika sebagai kemampuan tentang berhitung, ruang dan peluang diperlukan sebagai sarana untuk berpikir logis, rasional dan eksak agar mampu memecahkan berbagai masalah. Berhitung merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dikuasai dalam kehidupn sehari-hari sebagai bekal menuntut ilmu. Namun kenyataannya, matematika justru menjadi mata pelajaran yang tidak disenangi. Pemberian pelajaran itu dilakukan bukan untuk mencetak anak menjadi ahli matematika, tetapi membuat berpikir rasional dan membentuk penalaran yang benar. (Nurlisawati, 2008). Matematika adalah bidang studi yang diajarkan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Bahkan sekarang ini Taman Kanak-kanak (TK) sudah mulai diajarkan untuk mengenal matematika dasar. Alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa telah banyak diungkapkan oleh para pengamat matematika. Cockraft (dalam Abdurrahman, 1999) mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena 1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, 2) semua bidang studi memerlukan ketrampilan mtematika yang sesuai, 3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas, 4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam beberapa cara, 5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran keruangan, dan 6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Menurut Cornelius (dalam Abdurrahman, 1999), ada beberapa alas an perlunya belajar matematika, yaitu karena matematika merupakan; 1) sarana berpikir yang jelas

12 3 dan logis, 2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, 5) dan sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Dalam kenyataannya tidak semua siswa mampu menerima dan mencerna pelajaran tersebut dengan baik. Banyak diantara siswa yang menganggap pelajaran matematika adalah sulit. Persepsi bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dan membosannkan sudah terlanjur mendarah daging di kalangan siswa (David, dalam Barata, 2009). Tidak jarang muncul keluhan bahwa matematika hanya membuat pusing siswa dan dianggap sebagai momok yang menakutkan oleh sebagian siswa. Faktor lain yang ikut mempengaruhi rasa bosan pada matematika adalah faktor penyampaian materi atau metode pembelajaran matematika yang monoton dan itu-itu saja (Ariyanti, dalam Barata, 2006). Hal ini dapat membuat prestasi belajar siswa menjadi rendah dalam mata pelajaran matematika. Prestasi belajar adalah suatu hal yang penting karena melalui prestasi belajar, seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapornya. Melalui prestasi belajar seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar (Wirawan dalam Murjono, 1996, h.178) Dalam mencapai sebuah prestasi belajar yang baik, tentunya siswa akan mengalami kesulitan belajar yang tentu saja akan menghambat proses penerimaan pengetahuan dan juga kelancaran proses belajar. Permasalahan belajar termasuk juga

13 4 didalamnya masalah pengaturan diri, oleh karena itulah siswa membutuhkan suatu strategi pengaturan diri dalam belajar yaitu yang dikenal dengan self-regulated learning (SRL). Zimmerman (1989) menjelaskan bahwa self-regulated learning penting bagi semua jenjang akademis. Nugroho (2007) menyatakan bahwa mengembangkan salah satu strategi dalam self regulation adalah hal yang penting agar siswa dapat menentukan sendiri pilihan-pilihan dalam kegiatan belajarnya, target yang akan dicapainya serta cara untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Menurut Winne (1997) self-regulated learning adalah kemampuan seseorang untuk mengelola secara efektif pengalaman belajarnya sendiri dengan berbagai cara sehingga mencapai hasil belajar yang optimal. Self-regulated learning atau pengaturan diri dalam belajar pada mata pelajaran matematika menolong siswa untuk dapat mengatur cara belajar sehingga memperoleh prestasi belajar yang memuaskan dalam mata pelajaran matematika. Self-regulated learning dapat diajarkan, dipelajari dan dikontrol. Umumnya, siswa yang berhasil dalam prestasi belajarnya adalah siswa yang menggunakan strategi selfregulated learning. Menurut Zimmerman (1989), self-regulated learning pada siswa dapat digambarkan melalui tiga tingkatan atau derajat yang meliputi keaktifan berpartisipasi baik itu secara kognitif, motivasional, maupun perilaku dalam proses belajar. Penelitian sebelumnya mendukung pentingnya self-regulated learning dengan menghubungkan para siswa yang mengatur dirinya dengan hasil prestasi belajar. Pintrich & DeGroot (1990), mendapati bahwa para siswa yang memiliki self-regulated

14 5 learning menggunakan motivasi intrinsik, dan self-efficacy yang lebih besar. Demikian juga Zimmerman dan Martines-Pons (1986) juga mendapati bahwa para siswa yang berprestasi tinggi, menggunakan 14 strategi dibandingkan dengan siswa yang berprestasi rendah (Wolters, dalam Aini, 2011). Berdasarkan wawancara singkat penulis kepada beberapa siswa SMA kelas 12 di Salatiga yang mendapat nilai kurang pada pelajaran matematika, didapati bahwa beberapa siswa memiliki persepsi matematika adalah pelajaran yang sulit. Siswa merasa tidak bisa dan akhirnya menjadi malas mengikuti pelajaran matematika. Siswa menjadi putus asa dalam menghadapi ujian matematika atau soal-soal matematika. Dalam wawancara ini, penulis juga mendapati bahwa ketika belajar dirumah, siswa lebih memilih untuk mengerjakan atau mempelajari sub bab matematika yang sekiranya mudah bagi siswa, dan meninggalkan sub bab yang sulit karena merasa tidak mampu menyelesaikan atau dalam kata lain menyerah. Selain itu siswa juga mengatakan tidak memiliki waktu khusus dalam belajar matematika di rumah dan intensitas belajarnya tidak sering. Selain itu, menurut Zimmerman dan Matinez-Pons (1988) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa siswa yang memiliki self-regulated learning akan mampu mengarahkan dirinya saat belajar (self-regulated learners), membuat perencanaan (plan), mengorganisasikan materi (organize), mengarahkan diri sendiri (self-instruction) dan mengevaluasi diri sendiri (self-evaluation) dalam proses pengetahuan. Langkahlangkah tersebut ternyata pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian dari Zimmerman dan Martinnez-Pons (1990) menunjukkan bahwa siswa yang memilki prestasi lebih sering menggunakan strategi-strategi self-regulated learning dibandingkan dengan siswa yang kurang prestasinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa

15 6 untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, siswa yang memiliki prestasi tinggi hampir menggunakan seluruh strategi dari self-regulated learning yang ada (Aini, 2011). Dalam penelitian sebelumnya milik Amelia (2011) menerangkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara self regulation dengan prestasi belajar dari mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan Alsa (2005), yang menemukan korelasi positif antara regulasi diri dengan prestasi belajar matematika. Zimmerman (dalam Santrock, 2001) menemukan bahwa siswa yang berprestasi tinggi adalah para self-regulated learner yang mengatur cara belajarnya. Penelitian senadapun juga dilakukan oleh Pintrich dan De Groot (dalam Chen, 2002) yang hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang berprestasi tinggi lebih banyak menggunakan strategi-strategi self-reguated learning daripada siswa yang meraih prestasi rendah. Namun ada pula yang melakukan penelitian mengenai hubungan antara selfreguated learning dengan prestasi belajar menunjukkan hasil yang berlawanan dengan hasil penelitian para tokoh. Seperti hasil penelitian Indri (2001) yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara self-reguated learning dengan prestasi belajar. Hasil penelitian milik Pelt (2008) juga menunjukkan tidak adanya kaitan antara self-reguated learning dengan prestasi belajar. Walaupun demikian secara teoritis self-reguated learning merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Tentunya prestasi belajar ini tidak hanya dipengaruhi oleh self-reguated learning saja, namun juga faktor-faktor lainnya. Melihat fenomena dan hasil penelitian sebelumnya yang berbeda-beda, maka peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara self-

16 7 reguated learning dan prestasi belajar matematika. Alasan penulis memilih judul ini karena perbedaan tempat penelitian serta perbedaan subjek yang diteliti. Penulis juga memilih SMA Kristen 1, Salatiga sebagai tempat penelitian, dikarenakan pertimbangan teknis seperti akses yang cukup mudah antara penulis dengan pihak sekolah. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis mengadakan penelitian dengan judul Hubungan antara self-regulated learning dengan prestasi belajar matematika pada siswa SMA kelas 12 jurusan IPA di SMA Kristen 1 Salatiga. Prestasi Belajar Matematika Winkel (1996) juga mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Matematika sebagai kemampuan tentang berhitung, ruang dan peluang diperlukan sebagai sarana untuk berpikir logis, rasional dan eksak agar mampu memecahkan berbagai masalah (Nurlisawati,2008). Prestasi belajar matematika adalah hasil yang telah dicapai seorang siswa dalam proses belajarnya sesuai yang telah ditetapkan dalam mata pelajaran matematika. Hasil penilaiannya dapat diwujudkan berupa angka dalam rapor nilai mata pelajaran matematika dan juga hasil tes. Faktor- faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar Ahmadi dan Supriyono (1991) menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang diuraikan sebagai berikut : a. Faktor Internal

17 8 1) Faktor jasmaniah baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini meliputi: penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dll. 2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas : a) Faktor intelektif yang meliputi: faktor potensial yaitu kecerdasan, bakat dan faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. b) Faktor non intelektif yaitu: unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri, kesabaran dan kecemasan. c) Faktor kematangan fisik maupun psikis b. Faktor Eksternal 1) Faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga dan orangtua, lingkungan sekolah dan guru, lingkungan masyarakat juga lingkungan kelompok. 2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim. 4) Faktor lingkungan spriritual atau keamanan. Pengukuran Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi. Dalam pendidikan formal, tes prestasi dapat berbentuk ulangan-ulangan harian, tes formatif, tes sumatif bahkan ebtanas dan ujian-ujian masuk perguruan tinggi (Azwar, 1996). Dalam penelitian ini penulis menggunakan nilai rapor mata pelajaran

18 9 matematika semester 1 tahun akademik 2014/2015. Nilai rapor tersebut sebagai bukti keberhasilan siswa dalam mata pelajaran matematika. Self-Regulated Learning Self-regulated learning terbentuk dari dua kata yaitu self-regulated dan learning. Self-regulated berarti pengelolaan diri, sedangkan learning berarti belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa self-regulated learning secara umum berarti pengaturan diri dalam belajar (Diah, 2004). Self-regulated learning adalah kemampuan seseorang untuk mengelola secara efektif pengalaman belajarnya sendiri dalam berbagai cara sehingga dapat mecapai hasil belajar yang optimal (Wolters, 1998). Sedangkan menurut Pintrich (dalam Yukselturk & Bulut, 2009) self-regulated learning merupakan usaha dalam mengontrol perilaku, motivasi, afeksi dan kognisi; usaha dalam mencapa tujuan tertentu; dan usaha individu dalam mengendalikan tindakannya. Self-regulated learning dapat didefinisikan sebagai upaya meningkatkan pencapaian hasil belajar, mengatur diri dalam belajar dan kesanggupan untuk mengelola lingkungan yang kondusif untuk belajar dengan mengikutsertakan kemampuan metakognisi, motivasi intrinsik dan perilaku belajar aktif. Aspek-aspek dalam Self-Regulated Learning Menurut Zimmerman dan Schunk (1989) aspek-aspek dalam self-regulated learning adalah sebagai berikut : a. Metakognisi

19 10 Metakognisi adalah kemampuan individu dalam merencanakan, mengorganisasikan atau mengatur, menginstruksikan diri, memonitor dan melakukan evaluasi dalam aktivitas belajar. b. Motivasi Motivasi dalam self-regulated learning ini merupakan pendorong (drive) yang ada pada diri individu yang mencakup persepsi terhadap efikasi diri, kompetensi otonomi yang dimiliki dalam aktivitas belajar. Motivasi merupakan fungsi dari kebutuhan dasar untuk mengontrol dan berkaitan dengan perasaan kompetensi yang dimiliki setiap individu. c. Perilaku Perilaku merupakan upaya individu untuk mengatur diri, menyeleksi dan memanfaatkan lingkungan maupun menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas belajar. Hubungan Self Regulated Learning terhadap Prestasi Belajar Matematika Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses dan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Prestasi belajar siswa dapat diwujudkan atau dilihat melalui angka dalam rapor di tiap semesternya. Salah satu mata pelajaran yang sudah pasti ada dalam rapor hasil pelajar adalah mata pelajaran matematika. Matematika adalah salah satu mata pelajaran wajib di sekolah, baik SD maupun perguruan tinggi. Matematika merupakan sarana berpikir

20 11 logis, namun pada saat ini kita tidak dapat mengingkari kenyataan bahwa matematika masih menjadi pelajaran yang kurang disenangi bahkan dianggap sulit oleh siswa. Self-regulated learning adalah kemampuan seseorang untuk mengelola secara efektif pengalaman belajarnya sendiri dalam berbagai cara sehingga dapat mecapai hasil belajar yang optimal (Wolters, 1998). Sedangkan menurut Pintrich (dalam Yukselturk & Bulut, 2009) self-regulated learning merupakan usaha dalam mengontrol perilaku, motivasi, afeksi dan kognisi; usaha dalam mencapai tujuan tertentu; dan usaha individu dalam mengendalikan tindakannya. Siswa yang menggunakan self-regulated learning dalam belajar tentu memiliki keyakinan akan kecerdasan mereka dibandingkan siswa yang tidak menggunakan selfregulated learning. Kegagalan dan kesuksesan mereka begantung pada usaha mereka dalam menyelesaikan tugas. Para peneliti menemukan bahwa siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi sering kali merupakan pelajar yang juga belajar untuk mengatur diri sendiri (Paris & Paris, 2001; Pintrich, 2000; Pintrich & Schunk, 2002; Zimmerman, 1998, 2000, 2001; Zimmerman & Schunk, 2001). Guru, tutor, mentor, konselor dan orang tua dapat membantu siswa agar mampu meningkatkan self-regulated learning dalam belajar. Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat dikatakan untuk mengatasi masalah kesulitan belajar maka siswa membutuhkan self-regulated learning yang baik dalam proses belajar matematikanya. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Alsa (2005), yang menemukan korelasi positif antara regulasi diri dengan prestasi belajar matematika. Selain itu penelitian dari B. Kramarski & M. Gutman (2006), yang menemukan bahwa strategi self-regulated learning dapat meningkatkan kemampuan matematika.

21 12 Hipotesis Dari uraian di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan positif yang signifikan antara self-regulated learning dengan prestasi belajar matematika pada siswa SMA kelas 12 jurusan IPA di SMA Kristen 1, Salatiga. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara self-regulated learning dengan prestasi belajar matematika pada siswa SMA di SMA Kristen 1, Salatiga. Partisipan Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 12 (dua belas) jurusan IPA di SMA Kristen 1 Salatiga yang berjumlah 75 siswa, dengan 3 (tiga) kelas masing-masing kelas berjumlah 25 siswa. Teknik sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh dengan menggunakan 75 siswa tersebut sebagai sampel. Alat Ukur Penelitian Self-regulated learning diukur dengan menggunakan skala yang disusun oleh Zimmerman & Schunk (2001) berdasarkan dari aspek-aspek self-regulated learning. Aspek-aspeknya antara lain yaitu metakognisi, motivasi, dan perilaku. Jumlah item yang diuji untuk self-regulated learning ada 44 item dan item tersebut dikatakan valid apabila koefisien korelasinya 0,30. Hasil uji seleksi item dan reliabilitas pada putaran pertama dari self-regulated learning dengan 44 item didapatkan koefisien reliabilitas

22 13 sebesar 0,897 yang berarti alat ukur tersebut tergolong reliabel. Item yang gugur berjumlah 10 item, yaitu nomor 3,6,7,10,24,28,32,33,39 dan 43. Penentuan-penentuan item valid menggunakan ketentuan dari Azwar (2012) yang menyatakan bahwa item pada skala pengukuran dapat dikatakan valid apabila 0,30. Nilai korelasi item total bergerak antara 0,312-0,699. Pada pengujian kedua didapatkan perubahan koefisien reliabilitas sebesar 0910, dengan jumlah item gugur sebanyak 1 item yaitu nomor 41. Nilai korelasi item total bergerak antara 0,327-0,609. Sedangakan pada pengujian ketiga didapatkan koefisien reliabilitas yang sama dengan pengujian kedua yaitu sebesar 0,910 dengan minimal indeks daya diskriminan item sebesar 0,30. Jadi, jumlah item yang valid untuk skala self-regulated learning sebanyak 33 item. Prosedur Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 Maret sampai dengan 17 Maret Sebelum melakukan penelitian peneliti telah melakukan uji bahasa pada 5 siswa SMA kelas 12 lainnya yang berasal dari sekolah lain namun mengambil jurusan IPA juga. Pada saat penelitian jumlah skala psikologi yang disebar sebanyak 75 skala. Skala psikologi dibagikan di 3 (tiga) kelas 12 jurusan IPA. Peneliti sebelumnya telah memperkenalkan diri, memberi tahu maksud dan tujuan peneliti melakukan penelitian ini, dan meminta mereka untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Selama pengisian angket berlangsung peneliti memberikan sendiri dan menunggu langsung pengisian angket berlangsung. Selain itu, selama pengisian angket partisipan diperbolehkan untuk bertanya jika materi dalam skala psikologis tidak jelas atau sulit dipahami. Setelah pengisian angket selesai, angket langsung diberikan kepada peneliti dan peneliti langsung mengecek angket yang telah diisi oleh siswa. Selama pelaksanaan penelitian, responden dapat bekerjasama dengan baik dan cenderung menjawab setiap

23 14 pernyataan dengan baik, kemudian dari skala psikologi yang disebar, semuanya kembali dan semuanya itu bisa dipakai dalam penelitian ini. Teknik Analisis Data Metode analisis menggunakan uji korelasi untuk melihat hubungan positif yang signifikan antara self-regulated learning dengan prestasi belajar matematika pada siswa SMA kelas 12 jurusan IPA di SMA Kristen 1, Salatiga yang perhitungan analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS (Statistical Product & Service Solution) seri 17.0 for windows. HASIL PENELITIAN Prestasi Belajar Matematika Berdasarkan nilai ujian akhir semester 1 tahun ajaran 2014/2015 dengan 5 pilihan jawaban maka dibuat kategorisasi sebagai berikut: Tabel 4.1. Kategorisasi Pengukuran Prestasi Belajar Matematika No Interval Kategori Mean N Presentase 1 85 x < 100 Baik Sekali 13 17,33 % 2 70 x < 85 Baik 74, ,67 % 3 55 x < 70 Cukup % 4 40 x < 55 Kurang 3 4 % 5 x 40 Sangat Kurang 0 0 % Jumlah % SD = 12,254 Min = 46 Max = 98 Keterangan: x = prestasi belajar matematika Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa 13 siswa memiliki nilai prestasi belajar matematika yang berada pada kategori baik sekali dengan presentase 17,33%, 29 siswa memiliki nilai prestasi belajar matematika yang berada pada kategori baik dengan presentase 38,67%, 30 siswa memiliki nilai prestasi belajar matematika yang berada

24 15 pada kategori cukup dengan presentase 40% dan sisanya 3 siswa memiliki nilai prestasi belajar matematika yang berada pada kategori kurang dengan presentase 4%. Berdasarkan rata-rata sebesar 74,57 dapat dikatakan bahwa rata-rata nilai prestasi belajar matematika siswa berada pada kategori baik. Skor yang diperoleh subjek bergerak dari skor minimum sebesar 46 sampai dengan skor maksimum sebesar 98 dengan standar deviasi 12,254. Self-Regulated Learning Berdasarkan jumlah item self-regulated learning dengan 4 pilihan jawaban maka dibuat kategorisasi sebagai berikut: Tabel 4.2. Kategorisasi Pengukuran Skala Self-Regulated Learning No Interval Kategori Mean N Presentase 1 107,25 x 132 Sangat % Tinggi 2 82,5 x < 107,25 Tinggi 95, ,67 % 3 57,75 x < 82,5 Rendah 7 9,33 % 4 33 x < 57,75 Sangat 0 0 % Rendah Jumlah % SD = 12,455 Min = 62 Max = 124 Keterangan: x = self-regulated learning Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa 12 siswa memiliki skor selfregulated learning yang berada pada kategori sangat tinggi dengan presentase 16%, 56 siswa memiliki skor self-regulated learning yang berada pada kategori tinggi dengan presentase 74,67%, 7 siswa memiliki skor self-regulated learning yang berada pada kategori rendah dengan presentase 9,33% dan tidak ada siswa yang memiliki skor selfregulated learning yang sangat rendah dengan presentase 0%. Berdasarkan rata-rata sebesar 95,85 dapat dikatakan bahwa rata-rata self-regulated learning siswa berada pada

25 16 kategori tinggi. Skor yang diperoleh subjek bergerak dari skor minimum sebesar 62 sampai dengan skor maksimum sebesar 124 dengan standar deviasi 12,455. Uji Normalitas Tabel 4.3. Hasil Normalitas Self-Regulated Learning dengan Prestasi Belajar Matematika One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Self-regulated learning Prestasi belajar matematika N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Berdasarkan uji hasil pengujian normalitas pada tabel XXX di atas, kedua variabel memiliki signifikansi p>0,05. Variabel self-regulated learning memiliki nilai K-S-Z sebesar 0,801 dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar 0,543 (p > 0.05). Oleh karena nilai signifikansi p>0,05, maka distribusi data self-regulated learning berdistribusi normal. Hal ini juga terjadi pada variabel prestasi belajar matematika yang memiliki nilai K-S-Z sebesar 0,1492 dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar 0,023. Dengan demikian data prestasi belajar matematika juga berdistribusi normal. Uji Linearitas Uji linearitas dilakukan untuk menguji integritas hubungan data yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Dengan kata lain, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

26 17 apakah variabel bebas berhubungan dengan variabel terikat atau tidak. Untuk perhitungannya, uji linieritas dilakukan dengan menggunakan SPSS seri 17.0 for windows yang dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.4. Hasil Uji Linearitas Self-Regulated Learning dengan Prestasi Belajar Matematika ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. Prestasi Belajar Matematika * Self- Regulated Learning Between Groups (Combined) Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total Dari hasil uji linearitas diperoleh nilai F beda sebesar 1,826 dengan sig.= 0,035 (p<0,05) yang menunjukkan hubungan antara self-regulated learning dengan prestasi belajar matematika adalah linear. Analisis Korelasi Perhitungan analisis data dilakukan setelah uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Perhitungan dalam analisis ini dilakukan dengan SPSS seri 17.0 for windows. Hasil korelasi antara pola asuh otoriter orangtua dengan penyesuaian diri dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

27 18 Tabel 4.5. Hasil Uji Korelasi antara Self-Regulated Learning dengan Prestasi Belajar Matematika Correlations Self-regulated learning Prestasi belajar matematika Self-regulated learning Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed).000 N Prestasi belajar matematika Pearson Correlation.754 ** 1 Sig. (2-tailed).000 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi diperoleh koefisien korelasi antara selfregulated learning dengan prestasi belajar matematika sebesar 0,754 dengan sig. = 0,000 (p < 0.05) yang berarti ada hubungan yang positif kuat dan signifikan antara selfregulated learning dengan prestasi belajar matematika. Pembahasan Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara self-regulated learning dan prestasi belajar matematika pada siswa kelas 12 jurusan IPA di SMA Kristen 1 Salatiga, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang positif kuat dan signifikan antara selfregulated learning dan prestasi belajar matematika. Berdasarkan hasil uji perhitungan korelasi, keduanya memiliki r sebesar 0,754 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05) yang berarti kedua variabel yaitu self-regulated learning dan prestasi belajar matematika memiliki hubungan yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi self-regulated learning, maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar matematika yang diperoleh siswa.

28 19 Menurut Zimmerman dan Matinez-Pons (1988) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa siswa yang memiliki self-regulated learning akan mampu mengarahkan dirinya saat belajar (self-regulated learners), membuat perencanaan (plan), mengorganisasikan materi (organize), mengarahkan diri sendiri (self-instruction) dan mengevaluasi diri sendiri (self-evaluation) dalam proses pengetahuan. Langkah-langkah tersebut ternyata pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian dari Zimmerman dan Martinnez-Pons (1990) menunjukkan bahwa siswa yang memilki prestasi lebih sering menggunakan strategi-strategi self-regulated learning dibandingkan dengan siswa yang kurang prestasinya. Menurut Winne (1997) self-regulated learning adalah kemampuan seseorang untuk mengelola secara efektif pengalaman belajarnya sendiri dengan berbagai cara sehingga mencapai hasil belajar yang optimal. Self-regulated learning atau pengaturan diri dalam belajar pada mata pelajaran matematika menolong siswa untuk dapat mengatur cara belajar sehingga memperoleh prestasi belajar yang memuaskan dalam mata pelajaran matematika. Besarnya variasi self-regulated learning dalam mempengaruhi prestasi belajar matematika dapat menjelaskan bahwa self-regulated learning memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 56% (diperoleh dari r²) dan sisanya sebesar 44% yang dipengaruhi oleh faktor lain di luar self-regulated learning yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika. Terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar matematika, hal ini selaras dengan teori yang diungkapkan oleh Ahmadi dan Supriyono (1991). Prestasi belajar matematika dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Internal terdiri dari faktor jasmaniah (pengelihatan, pendengaran, struktur tubuh); faktor psikologis meliputi

29 20 faktor intelektif (kecerdasan, bakat dan prestasi) dan faktor non intelektif (sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri, kesabaran dan kecemasan); dan yang terakhir faktor kematangan fisik maupun psikis. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor sosial (lingkungan keluarga, orangtua, sekolah, guru, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok); faktor budaya (adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian); faktor lingkungan fisik (fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim); dan faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dalam penelitian ini, diperoleh data bahwa selfregulated learning sebesar 74,67% yang berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa-siswi SMA Kristen 1 Salatiga menggunakan strategi self-regulated learning untuk memperoleh prestasi belajar yang memuaskan dalam mata pelajaran matematika. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Zimmerman (dalam Santrock, 2001) menemukan bahwa siswa yang berprestasi tinggi adalah para self-regulated learner yang mengatur cara belajarnya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa self-regulated learning memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar matematika, sehingga nampak jelas bahwa self-regulated learning mempunyai hubungan positif dengan prestasi belajar matematika. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan antara self-regulated learning dengan prestasi belajar matematika pada siswa SMA kelas 12 jurusan IPA di SMA Kristen 1 Salatiga, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

30 21 1. Ada hubungan positif yang signifikansi antara self-regulated learning dengan prestasi belajar matematika pada siswa SMA kelas 12 jurusan IPA di SMA Kristen 1 Salatiga. 2. Sebagian besar siswa (74,67%) memiliki self-regulated learning berada pada kategori yang tinggi, sisanya 16% berada pada kategori sangat tinggi dan 9,33% berada pada kategori rendah. 3. Rata-rata siswa memiliki prestasi belajar matematika yang berada pada kategori baik dan cukup. Ada 29 siswa yang memiliki nilai prestasi belajar matematika berada pada kategori baik dengan presentase 38,67% dan 30 siswa memiliki nilai prestasi belajar matematika yang berada pada kategori cukup dengan presentase 40%. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Siswa diharapkan dapat meningkatkan self-regulated learning atau pengaturan diri dalam belajar pada mata pelajaran matematika. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menetapkan tujuan dari hasil belajar yang ingin dicapai dalam mempelajari matematika, fokus pada tugas yang dikerjakan dan menerapkan cara-cara tertentu dalam belajar matematika sehingga dapat memahami dengan mudah. 2. Bagi Orangtua Orangtua diharapkan dapat mengarahkan anak-anaknya agar dapat mempunyai waktu yang lebih banyak ketika belajar, khususnya untuk pelajaran matematika

31 22 yang mereka anggap sulit. Selain itu orangtua juga diharapkan mampu membantu anak-anaknya menyelesaikan persoalan matematika yang tidak mereka pahami dengan baik. 3. Bagi peneliti selanjutnya. Apabila ada peneliti lain yang ingin meneliti mengenaik prestasi belajar siswa hendaknya melibatkan faktor-faktor lain seperti sikap, kebiasaan, minat, motivasi, penyesuaian diri, kesabaran dan kecemasan. Daftar Pustaka Abdurahman, M. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitas Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ahmadi, H.A & Supriyono,W. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Amelia. J (2011). Hubungan self regulation dengan prestasi belajar pada mahasiswa fakultas psikologi universitas Kristen satya wacana. Skripsi.Salatiga: Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Azwar, S. (1996). Test Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Barata, D.A. (2009). Hubungan Self-Regulated Learning dan Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa SMA. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang: Fakultas Psikologi UNIKA Soegijapranata Semarang. Chen, C.S. (2002). Self-regulated Learning Strategies and Achievment in an introduction to information system course. Information Technology, Learning, and Performance Journal, 20,

32 23 Diah Perbedaan self regulated learning antara siswa akselerasi dengan siswa regular di bidang matematika. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata. Indri, G. (2001). Hubungan penggunaan strategi-strategi self-regulated learning dengan prestasi akademik siswa kelas vi sekolah dasar dalam pelajaran matematika. Depok: Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Murjono. (1996). Inteligensi dalam Hubungannya dengan Prestasi Belajar. Anima Indonesia Psychological Journal, 3, 42, Nugroho. (2007, Mei). Self Regulated Learning Anak Berbakat. Available (Online). http: // Nurlisawati, D. (2008). Perbedaan Self-Regulated Learning Siswa Akselerasi dengan Siswa Reguler di Bidang Matematika. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang: Fakultas Psikologi UNIKA Soegijapranata Semarang. Pelt, J. (2008). The relationship between self-regulated learning and academic achievement in the middle school students : A cross cultural perspective. These of University South Caroline. Pintrich, P.R., E.V de Groot. (1990). Motivational and self-regulated component of classroom. Journal of Educational Psychology. 82, 1, Santrock, J.W. (2001). Educational Psychology. Boston: McGraw-Hill. Winne, P.H. (1997). Expreimenting to Bootstrap Self Regulated Learning. Journal of Education Psychology. 89, 3,

33 24 Wolters, Cristopher A. (1998) Self-regulated learning and college students regulation of motivational. Journal of educational psychology. Vol. 90, No Wolters, C.A. Pintrich, P.R. & Karabenick, S.A. (2003). Assessing Academic Self Regulated Learning. Paper prepared for the Conference on Indicator of Positive Development: Definitions, Measures, and Prospective Yukselturk, E., & Bulut, S. (2009). Gender differences in Self-regulated online learning environment. Educational Technology & Society, 12 (3), Zimmerman, B.J. (1989). A Social Cognitive View Of Self-Regulated Academic Learning. Journal of Educational Psychology. Zimmerman, B.J. (1989). A Social Cognitive View Of Self-Regulated Academic Learning. Journal of Educational Psychology, 81, 3, Zimmerman, B.J., & Martinez Pons. (1990). Construct validation of a strategy model of student self-regulated learning. Journal of Educational Psychology, Vol. 80, [Online]. Available FTP:

34 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian Gambaran umum partisipan terlihat dari tabel distribusi frekuensi.distribusi frekuensi juga digunakan untuk memaparkan persentase

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Kancah Penelitian Penelitian mengenai Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswi Suku Jawa Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Data variabel bebas yaitu persepsi siswa terhadap pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Wirosari Kabipaten Grobogan yang beralamat di jalan Gajah Mada No.144

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Tarunatama Getasan yang beralamat di Jalan Raya Salatiga-Kopeng KM. 09 Kecamatan Getasan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR Validitas Item Skala Sikap Motivasi Belajar Variabel Corrected Item Total Keterangan Correlation

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran angket kepada sampel penelitian untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan hubungan antara keharmonisan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, prosedur pengolahan data, deskripsi data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, prosedur pengolahan data, deskripsi data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN 54 BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN A. Pengujian Hipotesis 1. Uji Validitas dan Reabilitas Menurut Sumardi Suryabrata validitas soal adalah derajat kesesuain

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.554 22 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance

Lebih terperinci

Angket untuk Riset Partisipan Perawat

Angket untuk Riset Partisipan Perawat Lampiran 1. Angket penelitian Angket untuk Riset Partisipan Perawat Lembar Persetujuan Riset Partisipan Dengan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu terlibat dalam proses penelitian saya sebagai riset partisipan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Sumowono 02 yang terletak di jalan Haji Anwar No.39 Dusun Sukorono,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan yang beralamat di Jalan Umbul Senjoyo No. 3 Kab.Semarang. Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG Lucky Rianatha 1, Dian Ratna Sawitri 2 1,2 Fakultas Psikologi,Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini memberikan gambaran tentang pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi yang dimiliki oleh anak. Sebelum melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi profesional

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan antara tingkat self-esteem dengan normative social influence pada remaja di SMA X yang meliputi hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Penabur Purworejo yang berada di Jalan Dr Setia Budi 18, Purworejo. Siswa yang diteliti adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di unit Pelayanan Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Tembarak Kabupaten Temanggung yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. digunakan untuk melakukan kategorisasi pada masing-masing data variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN. digunakan untuk melakukan kategorisasi pada masing-masing data variabel 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Skala kontrol diri terhadap perilaku konsumtif sebagai alat ukur yang telah disebarkan kepada subjek penelitian yang asli, akan diperoleh berupa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subjek penelitian ini adalah anggota dari kelompokkelompok game yang bermain Ayo Dance di Salatiga, tepatnya anggota Narciz Community

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di MTs N 1 Kudus. MTs N 1 Kudus beralamatkan

Lebih terperinci

Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan.

Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan. 79 Lampiran 1 Skala Uji Coba Alat Ukur Penelitian Kepada Yth: Pasuruan, 13 Maret s/d Selasa 20 Maret 2012 Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan. Dengan hormat Dalam rangka pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa data jawaban 70 orang responden terhadap tiga instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sampel penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A Pembina Jakarta yang berjumlah 20 orang remaja tuna netra. Berikut data kontrol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian 60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan penelitian Penelitian ini dimulai dengan merumuskan variabel penelitian melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data BAB IV HASIL PENELITIAN Deskripsi data ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap tiap variabel, baik mengenai metode ceramah, metode diskusi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Penelitian Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di SMP N 1 Pamotan. SMP

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 154-161 PENGARUH KREATIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI Prima: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 1, Juli 2017, hal. 43-48 P-ISSN: 2579-9827, E-ISSN: 2580-2216 HUBUNGAN MOTIVASI DAN PERILAKU TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI 1 Ahmad

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, 81 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul perbedaan kompetensi guru PAI tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG pada hasil belajar siswa SMKN se Kota Kediri, penyajian hasil

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A-1 Skala Stres Kerja Karyawan. A-2 Skala Kecerdasan Emosi

LAMPIRAN A. A-1 Skala Stres Kerja Karyawan. A-2 Skala Kecerdasan Emosi LAMPIRAN A A-1 Skala Stres Kerja Karyawan A-2 Skala Kecerdasan Emosi 56 57 57 A-1. Skala Stres Kerja Pada Karyawan No. Angket : Jenis Kelamin : Instruksi/Petunjuk Mengerjakan Di bawah ada beberapa pernyataan,

Lebih terperinci

Bagian 1. Angket Uji Coba Rekapitulasi Data Uji Coba Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Bagian 1. Angket Uji Coba Rekapitulasi Data Uji Coba Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 111 112 Bagian 1 Angket Uji Coba Rekapitulasi Data Uji Coba Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 113 ANGKET UJI COBA Identitas Responden Nama : No. Absen : Kelas : Berikut terdapat sejumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian Pondok Pesantren Sunan Pandanaran beralamat di jalan Demuk Gg. Roda Ngunut. Pondok ini dikhususkan bagi para siswi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat berjama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Jambu. SMK ini merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di daerah

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Lampiran 1. ANGKET FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 PENGANTAR Salam sejahtera, Dalam rangka penyelesaian studi (S1) dan untuk mencapai gelar sarjana psikologi, dibutuhkan

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca 2 Lampiran 8 Statistics N Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum Valid Missing STATISTIK DESKRIPTIF Statistics Strategi Membaca Variables Penguasaan Kosakata Kemampuan Memahami

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Deskripsi Tempat Penelitian SMA Kristen 1 Salatiga adalah salah satu sekolah swasta yang begitu diperhitungkan dan disegani dari banyak sekolah lain di Salatiga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Penggunaan Media Cetak dan Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur an Hadits di MTs Negeri Aryojeding. Penelitian ini

Lebih terperinci

diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek Subjek penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di MTsN Pitalah

diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek Subjek penelitian ini adalah remaja yang bersekolah di MTsN Pitalah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Doplang, yang beralamat di jalan Bangklean

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Doplang, yang beralamat di jalan Bangklean BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Hasil Penelitian 4.1.1. Diskripsi subjek Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Doplang, yang beralamat di jalan Bangklean Desa Bangklean no 24 Kecematan Jati.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengolahan Data Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian mengenai hubungan antara cara mengajar guru dengan self-efficacy siswa pada pemerolehan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN. a. Sebelum Uji b. Setelah Uji

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN. a. Sebelum Uji b. Setelah Uji LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN a. Sebelum Uji b. Setelah Uji 110 111 SEBELUM UJI ANGKET UJI COBA INSTRUMEN Petunjuk Pengisian Angket 1. Tulislah terlebih dahulu NAMA dan NIM pada tempat yang telah disediakan.

Lebih terperinci

oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dengan menggunakan metode Programme for International Student Assessment (PISA)

oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dengan menggunakan metode Programme for International Student Assessment (PISA) 1 PENDAHULUAN Pada saat ini kita tidak dapat mengingkari kenyataan bahwa matematika masih menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang disenangi. Banyak siswa tidak mampu menerima dan memahami pelajaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KECEMASAN AKADEMIS PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KECEMASAN AKADEMIS PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 SALATIGA HUBUNGAN ANTARA SELF-REGULATED LEARNING DENGAN KECEMASAN AKADEMIS PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 3 SALATIGA OLEH DEWI CATHARINA 802008089 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara atasan memimpin dan kinerja bawahan yang meliputi hasil penelitian data, hasil pembahasan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 5.1.1. Uji Homogenitas dan Normalitas Sebelum uji hipotesis maka dilakukan uji Pra syarat terlebih dahulu yang meliputi uji Normalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah para guru Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten purworejo yang berjumlah 280 orang. Adapun diskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Di SMP 21 Rendani Manokwari. Insar Damopolii, Paskalina Th. Lefaan, Melda Manga

Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Di SMP 21 Rendani Manokwari. Insar Damopolii, Paskalina Th. Lefaan, Melda Manga Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi Siswa Di SMP 21 Rendani Manokwari Insar Damopolii, Paskalina Th. Lefaan, Melda Manga Universitas Papua, Manokwari E-mail : i.damopoli@unipa.ac.id

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA. No Pernyataan Pilihan Jawaban

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA. No Pernyataan Pilihan Jawaban LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA No Pernyataan Pilihan Jawaban 1. Saya tahu alasan yang membuat saya sedih 2. Saya tidak tahu mengapa temanteman menjauhi saya 3. Prestasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Aryojeding Rejotangan. kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar materi bangun ruang

BAB IV PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Aryojeding Rejotangan. kemampuan penalaran matematika dengan hasil belajar materi bangun ruang BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Aryojeding Rejotangan Tulungagung. (Deskripsi lokasi penelitian dapat dilihat pada lampiran 4). Tujuan dilaksanakannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

PERAN EFIKASI DIRI TERHADAP REGULASI DIRI PADA PELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN ABSTRACT

PERAN EFIKASI DIRI TERHADAP REGULASI DIRI PADA PELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN ABSTRACT PERAN EFIKASI DIRI TERHADAP REGULASI DIRI PADA PELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Paramitha Kusumawati 1 dan Berliana Henu Cahyani 2 ABSTRACT The purpose of this study are to find out the

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK NEGERI 1 Kecamatan SUTERA Kabupaten Pesisir Selatan. 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Tempat

Lebih terperinci

commit 77 to user BAB IV HASIL PENELITIAN

commit 77 to user BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Responden Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 51 siswa. Berdasarkan dokumentasi mengenai data siswa, dapat diketahui karakteristik responden dipandang dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian 51 LAMPIRAN 1 Surat Keterangan Ijin Penelitian 52 LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 53 LAMPIRAN 3 Angket Penelitian ANGKET PENELITIAN Identitas Siswa Nama :... Pendidikan Orang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah di Kota Indramayu yaitu SMA PGRI 2 Sindang yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra yang menjadi anggota lembaga kemahasiswaan periode 2012/2013 berjumlah 49 orang mahasiswa. Deskripsi subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 3 Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MTs Aswaja Tunggangri pada tanggal 28 Januari 2016 sampai tanggal 4 Februari 2016. Hasil penelitian yang diperoleh adalah berupa skor

Lebih terperinci

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi: HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KECAMATAN SEDAYU TAHUN AJARAN 2016/2017 Witan Faestri, Agustina Sri

Lebih terperinci

Surat Pengantar Pengisian Angket Angket Uj i Coba Instrumen Penelitian Reka pitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Validitas dan Reliabilitas

Surat Pengantar Pengisian Angket Angket Uj i Coba Instrumen Penelitian Reka pitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Validitas dan Reliabilitas 90 91 LAMPIRAN I Surat Pengantar Pengisian Angket Angket Uji Coba Instrumen Penelitian Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Validitas dan Reliabilitas 92 Surat Uji Coba Instrumen Penelitian

Lebih terperinci

REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 83 JAKARTA UTARA

REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 83 JAKARTA UTARA 70 Regulasi Diri Dalam Belajar Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 83 Jakarta Utara REGULASI DIRI DALAM BELAJAR PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 83 JAKARTA UTARA Nurhasanah 1 Moch. Dimyati, M.Pd 2 Dra. Meithy

Lebih terperinci

UJI RELIABILITAS AITEM KUALITAS HIDUP AITEM EFIKASI DIRI. Reliability Statistics. Cronbach's Reliability Statistics. Cronbach's .

UJI RELIABILITAS AITEM KUALITAS HIDUP AITEM EFIKASI DIRI. Reliability Statistics. Cronbach's Reliability Statistics. Cronbach's . LAMPIRAN 62 UJI RELIABILITAS AITEM KUALITAS HIDUP Reliability Statistics Alpha N of Items.914 22 AITEM EFIKASI DIRI Reliability Statistics Alpha N of Items.908 10 63 UJI NORMALITAS Descriptive Statistics

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN PRESTASI MAHASISWA Menik Sri Daryanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta E-mail:meniksridaryanti@gmail.com Abstract: This study aimed to analyze the relationship between the learning

Lebih terperinci