oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dengan menggunakan metode Programme for International Student Assessment (PISA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dengan menggunakan metode Programme for International Student Assessment (PISA)"

Transkripsi

1 1 PENDAHULUAN Pada saat ini kita tidak dapat mengingkari kenyataan bahwa matematika masih menjadi salah satu mata pelajaran yang kurang disenangi. Banyak siswa tidak mampu menerima dan memahami pelajaran tersebut, bahkan menganggap bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit. Di Indonesia, penguasaan siswa terhadap pelajaran matematika juga tergolong rendah. Hasil survei yang dirilis oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dengan menggunakan metode Programme for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2013, menyebut-kan bahwa, dari pelajar di 65 negara/kota yang disurvei, pelajar Indonesia berada di peringkat kedua terbawah dalam pelajaran matematika dan sains. Kesulitan dalam pembelajaran matematika juga dialami oleh siswa SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorium) Salatiga. Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan penulis dengan Kepala Sekolah SMA Laboratorium, dapat diketahui bahwa banyak siswa kesulitan dalam mata pelajaran matematika. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang melakukan remidi (ujian perbaikan) pada mata pelajaran tersebut, dan juga didukung dengan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan guru matematika SMA Laboratorium, yang menyatakan bahwa secara keseluruhan prestasi siswa dalam pelajaran matematika kurang memuaskan. Masih banyak siswa yang nilai matematikanya di bawah standar minimal yang diharapkan. Siswa mampu mengerjakan soal matematika saat mengerjakan soal latihan secara bersama-sama di kelas, namun cenderung tidak

2 2 bisa mengerjakan soal saat ujian. Hal ini menandakan bahwa pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika masih kurang. Kesulitan penguasaan terhadap pelajaran matematika pada siswa tentu tidak terlepas dari proses belajar siswa. Untuk lebih meningkatkan kualitas belajar dan hasil belajar siswa maka diperlukan proses pembelajaran yang berkualitas. Belajar yang berkualitas menurut Alsa (2007) adalah belajar dengan melakukan regulasi diri (self-regulated learning), yaitu belajar dengan menjaga motivasi, meregulasi metakognisi, dan menggunakan strategi belajar, baik strategi kognitif maupun strategi dalam mengelola lingkungan dan sumber daya. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Kramarski & Gutman (2006), yang menemukan bahwa strategi self-regulated learning dapat meningkatkan kemampuan matematika. Self-regulated learning adalah kemampuan seseorang untuk mengelola secara efektif pengalaman belajarnya sendiri dalam berbagai cara sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal (Wolters, 1998). Pembelajaran dengan pengaturan diri (Self-Regulated Learning) merupakan pembangkitan dan pemantauan diri atas pikiran, perasaan, dan perilaku dengan tujuan untuk mencapai suatu sasaran, yang dapat berupa sasaran akademik maupun sasaran emosional. Zimmerman (1989), mendefinisikan self-regulated learning pada individu dapat digambarkan melalui tingkatan atau derajat yang meliputi keaktifan berpartisipasi secara metakognisi, motivasi, dan perilaku dalam proses belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi self-regulated learning adalah jenis kelamin. Penelitian yang dilakukan oleh Zimmerman & Martinez-Pons (1990), menyebutkan bahwa self-regulated learning dipengaruhi oleh jenis kelamin dan

3 3 tingkatan kelas (grades). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan strategi self-regulated learning, dimana secara signifikan perempuan lebih mudah mengingat, memonitor diri, dan merencanakan tujuannya dibandingkan dengan laki-laki. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Bidjerano (2005), menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan menyangkut strategi self-regulated learning antara siswa laki-laki dan perempuan, dimana siswa perempuan lebih baik dalam strategi metakognisi, latihan, organisasi, keterampilan manajemen waktu, elaborasi dan usaha dibandingkan dengan siswa laki-laki. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Alsa (2005), yang menemukan bahwa regulasi diri berkorelasi positif dengan prestasi belajar matematika, tetapi tidak terdapat perbedaan regulasi diri antara siswa laki-laki dan perempuan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Miller (2002) juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan antara self-regulated learning di bidang matematika antara siswa laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian yang bertentangan disertai dengan fenomena yang terjadi tersebut, membuat peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan self-regulated learning di bidang matematika pada siswa SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorium) Salatiga ditinjau dari jenis kelamin. LANDASAN TEORI Self-Regulated Learning Self-regulated learning adalah kemampuan seseorang untuk mengelola secara efektif pengalaman belajarnya sendiri dalam berbagai cara sehingga dapat

4 4 mencapai hasil belajar yang optimal (Wolters, 1998). Sedangkan Pintrich (dalam Yukselturk & Bulut, 2009) mendefinisikan self-regulated learning sebagai usaha dalam mengontrol perilaku, motivasi, afeksi dan kognisi; usaha dalam mencapai tujuan tertentu; dan usaha individu dalam mengendalikan tindakannya. Menurut Zimmerman (1989), Self-regulated learning adalah pengaturan diri dari tiga aspek pembelajaran akademis, yaitu aspek kognitif, motivasi, dan perilaku. Wolters dkk (2003), memberikan gambaran area dan fase dalam selfregulated learning, dan menjelaskan secara rinci penerapan strategi dalam ketiga aspek self-regulated learning sebagai berikut: a. Strategi untuk mengontrol dan meregulasi kognisi, yaitu meliputi aktivitas kognitif dan metakognitif yang mengharuskan individu terlibat dalam mengubah dan mengadaptasi kognisinya. Strategi dalam mengontrol kognisi meliputi: 1. Rehearsal, mencakup usaha untuk mengingat dan menghafal materi dengan cara mengulang terus-menerus; 2. Elaboration, merupakan pendekatan untuk belajar lebih mendalam dengan menggunakan kata-kata/kalimatnya sendiri untuk merangkum materi; 3. Organization, melibatkan proses yang lebih mendalam melalui berbagai cara, seperti mencatat maupun membuat diagram atau bagan untuk mengorganisasi materi pelajaran; 4. Metacognitive regulation, melibatkan perencanaan, monitoring, dan strategi meregulasi belajar, menentukan tujuan dan perubahan agar tugas yang dikerjakannya mengalami kemajuan.

5 5 b. Strategi untuk meregulasi motivasi, yaitu strategi yang melibatkan aktivitas yang penuh tujuan dalam memulai, mengatur atau menambah kemauan untuk memulai, mempersiapkan tugas berikutnya, atau menyelesaikan aktivitas tertentu yang sesuai dengan tujuan. Regulasi motivasi meliputi: 1. Mastery self-talk, adalah proses berpikir tentang penguasaan yang berorientasi pada tujuan, seperti memuaskan keingintahuan, menjadi lebih kompeten, atau meningkatkan perasaan otonom; 2. Extrinsic self-talk, digunakan ketika siswa menghadapi keinginan untuk menyudahi proses belajar, siswa akan berpikir untuk mendapatkan prestasi yang tinggi atau berusaha sebaik mungkin sebagai cara meyakinkan diri untuk terus melakukan kegiatan belajar; 3. Relative ability self-talk, mengacu pada bagaimana siswa berpikir tentang performa khusus untuk mencapai tujuan belajar; 4. Situational enhancement, menggambarkan kegiatan dimana siswa bekerja untuk meningkatkan motivasi intrinsik mereka dalam menyelesaikan suatu tugas, baik situasional maupun minat pribadi; 5. Relevance interest enhancement, mencakup upaya siswa untuk meningkatkan relevansi atau kebermaknaan suatu tugas yang dihubungkan dengan kehidupan atau minat pribadi mereka; 6. Self-consequating, yaitu siswa menentukan konsekuensi ekstrinsik berupa reward dan punishment supaya lebih konsisten dalam kegiatan belajarnya;

6 6 7. Environtment structuring, menggambarkan upaya siswa untuk dapat memusatkan perhatian dan mengurangi gangguan dari lingkungan di sekitar tempat belajar mereka. c. Strategi untuk meregulasi perilaku, yaitu usaha individu untuk mengontrol sendiri perilaku yang nampak. Regulasi perilaku meliputi: 1. Effort regulation, yaitu meregulasi/mengatur usaha; 2. Time/study environment, adalah siswa mengatur waktu dan tempat dengan membuat jadwal belajar sehingga mempermudah proses belajar; 3. Help-seeking, adalah upaya siswa untuk mendapatkan bantuan dari orang lain, seperti guru, teman sebaya, dan orang dewasa; Menurut Pintrich & Schunk (2002) dan Zimmerman & Schunk (2006), Selfregulated learning dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah modeling dan self-efficacy (dalam Santrock, 2009). Sedangkan Thoresen dan Mahoney (dalam Zimmerman, 1989), berdasarkan teori sosial kognitif, memaparkan bahwa keberadaan self-regulated learning ditentukan oleh tiga wilayah, yaitu: a. Faktor Individu Wilayah personal merupakan salah satu faktor penting dalam selfregulated learning karena melibatkan bagaimana individu dapat mengorganisir dan menginterpretasi suatu informasi. Terdapat beberapa variabel yang termasuk dalam wilayah personal, yaitu:

7 7 1. Self-efficacy, merupakan keyakinan individu akan kemampuan dirinya dalam mengelola dan melakukan tindakan yang penting untuk mencapai tingkat performa dalam suatu tugas (Zimmerman, 1989); 2. Pengetahuan siswa, yaitu pengetahuan prosedural, adalah pengetahuan yang mengarah pada bagaimana menggunakan strategi, dan kualitas pengetahuan bersyarat, yang mengarah pada kapan dan dan mengapa suatu strategi dapat berjalan efektif; 3. Tujuan (Goal), yaitu penetapan tujuan dalam proses belajar, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Zimmerman (1989), menyatakan bahwa pengambilan keputusan metakognitif diawali dengan penetapan tujuan jangka panjang; 4. Proses metakognitif, merupakan proses pengambilan keputusan yang mengatur penyeleksian dan penggunaan berbagai bentuk pengetahuan. Proses metakognitif ini tergantung pada tujuan jangka panjang (Zimmerman, 1989); 5. Afeksi, merupakan aspek kepribadian yang berupa perasaan atau emosi pada diri individu. Zimmerman (1989) mengungkapkan bahwa afeksi dapat mempengaruhi fungsi self-regulated learning. Sebagai contoh, adalah bahwa kecemasan yang dialami seseorang dapat menghambat proses meta-kognitifnya. b. Faktor Perilaku Terdapat tiga tahap perilaku yang berhubungan dengan self-regulated learning, yaitu:

8 8 1. Self observation, yaitu observasi diri yang dilakukan oleh individu yang melibatkan kegiatan memantau atau memonitor tingkah lakunya sendiri. 2. Self-judgment, menentukan apakah tindakan yang dilakukannya sudah sesuai dengan apa yang diinginkan, atau sesuai dengan standart yang sudah ditentukannya sendiri. 3. Self-reaction, menciptakan dorongan atau motivasi bagi dirinya sendiri, membuat perencanaan, dan membuktikan kompetensi yang dimilikinya. c. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan diasumsikan berinteraksi timbal balik dengan faktor pribadi dan perilaku. Individu dapat memperkirakan keadaan dan dampak dari ling-kungannya. Individu yang menerapkan self-regulated learning akan menunjuk-kan sikap proaktif dengan menggunakan strategi yang dapat mengubah lingkungannya. Selain faktor-faktor di atas, self-regulated learning juga berhubungan dengan jenis kelamin (gender) dan tingkatan (grades). Penelitian yang dilakukan Zimmerman & Martinez-Pons (1990), menunjukkan bahwa terdapat perbedaan strategi self-regulated learning jika dilihat dari jenis kelamin dan tingkatan dalam sekolah. Hasil penelitian menemukan bahwa secara signifikan, perempuan lebih mudah mengingat, memonitor diri, dan merencanakan tujuannya dibandingkan dengan laki-laki.

9 9 Penelitian yang dilakukan oleh Bidjerano (2005) juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan menyangkut strategi self-regulated learning antara siswa laki-laki dan perempuan, dimana siswa perempuan lebih baik dalam strategi metakognisi, latihan, organisasi, keterampilan manajemen waktu, elaborasi dan usaha jika dibandingkan dengan siswa laki-laki. JENIS KELAMIN Manusia dibedakan menjadi dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Menurut Sasongko (2009), jenis kelamin merupakan perbedaan yang ditentukan secara biologi. Sedangkan Badudu dan Zain (2001), mengatakan bahwa jenis kelamin adalah pembedaan antara laki-laki dan perempuan atau jantan dan betina. Pembedaan antara laki-laki dan perempuan didasarkan pada perbedaan biologis yang sudah ada sejak lahir. Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan baik secara biologis maupun secara psikologis. Perbedaan Self-regulated Learning di Bidang Matematika Ditinjau dari Jenis Kelamin Matematika merupakan sarana berpikir logis, namun pada saat ini kita tidak dapat mengingkari kenyataan bahwa matematika masih menjadi pelajaran yang kurang disenangi bahkan dianggap sulit oleh siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka siswa membutuhkan pengaturan diri atau regulasi diri (self-regulated learning) yang baik dalam proses belajar matematika. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan B. Kramarski & M. Gutman (2006), yang menemukan bahwa strategi self-regulated learning dapat meningkatkan kemampuan matematika.

10 10 Pengaturan diri dalam belajar (self-regulated learning) di bidang matematika antara laki-laki dan perempuan tentunya berbeda. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Zimmerman & Martinez-Pons (1990), yang menyatakan bahwa self-regulated learning dipengaruhi oleh jenis kelamin. Hasil analisis menunjukkan, terdapat perbedaan jenis kelamin dalam strategi selfregulated learning, yaitu bahwa secara signifikan perempuan lebih mudah mengingat, memonitor diri, dan merencanakan tujuannya dibandingkan dengan laki-laki. Bidjerano (2005), juga menemukan perbedaan yang signifikan menyangkut strategi self-regulated learning antara siswa laki-laki dan perempuan, dimana siswa perempuan lebih baik dalam strategi metakognisi, latihan, organisasi, keterampilan manajemen waktu, elaborasi dan usaha jika dibandingkan dengan siswa laki-laki. Jensen (2008), menyatakan bahwa terdapat kecenderungan perbedaan keterampilan antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki biasanya lebih unggul daripada perempuan dalam hal berikut: terampil dalam menentukan target, mengolah perben-daharaan kata, konsentrasi dan fokus lebih luas, kemampuan matematis dan penyelesaian masalah, navigasi bentuk-bentuk geometris ruang, intelegensia verbal, formal dan pemeliharaan kebiasaan, dan berbagai tugas spasial. Sedangkan perempuan biasanya lebih unggul dari laki-laki dalam hal berikut: keterampilan motorik yang baik, ujian perhitungan, mengerjakan berbagai tugas dalam satu waktu, mengingat posisi objek dalam satu susunan, mengeja, fasih mengolah kata, hal-hal yang menuntut sensivitas terhadap stimuli eksternal,

11 11 mengingat petunjuk di sepanjang rute perjalanan, menggunakan memori verbal, apresiasi terhadap kedalaman dan kecepatan perseptual, membaca ekspresi wajah. Oleh karena itu, berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat diasumsikan bahwa terdapat perbedaan penerapan self-regulated learning antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. METODE PENELITIAN Partisipan Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitan ini adalah teknik sampel jenuh. Sedangkan sampel yang digunakan adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorium) Salatiga yang berjumlah 75 siswa, terdiri dari 43 siswa laki-laki dan 41 siswa perempuan. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini berupa satu skala psikologi yaitu skala MSLQ (Motivated Strategies For Learning Questionnaire) yang dimodifikasi dari skala Wolters dkk. (2003) dengan tiga aspek yatu, kognisi (cognition), motivasi (motivation), dan perilaku (behavior). Item dalam skala ini dikelompokkan dalam pertanyaan favorable dan unfavorable dengan menggunakan 4 alternatif jawaban yang disusun menggunakan Skala Likert, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S). Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Keseluruhan data diperoleh dari skala psikologi yang diberikan kepada subjek.

12 12 Tabel 1 Blue print Skala MSLQ ASPEK Strategi Belajar Nomor Item favorable unfavorable JUMLAH Kognitif Rehearsal 34, 37, 46 3 Elaboration 10, 35, 36 3 Organizing 8, 11*, 38 2 Metacognitive regulation 41 9*, 39* 1 Motivasi Mastery Self-talk 40, 43, 47 3 Extrinsic Self-talk 14, 42, 48 3 Situational 12*, 15, 25 2 Enhancement Relative Ability Self-talk 13, 26, 44 3 Relevance 5, 7, 27 3 enhancement Self-consequating 6, 28, 45 3 Environment structuring 1*, 16, 29 2 Perilaku Effort regulation 2 17, 30* 2 Time/Study 24 4*, 18* 1 Environment Help-seeking 3*, 19, 20*, 22*, 31*, 32, 21*, 23* 2 33* Total Keterangan: Tanda (*) menunjukkan nomor item yang gugur HASIL PENELITIAN Validitas dan Reabilitas Uji Coba Alat Ukur Dalam seleksi item skala MSLQ terdapat 15 item yang gugur dari total 48 item soal yang diujikan, karena memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih rendah dari 0,25 (Azwar, 2003). Berdasarkan pengujian yang dlakukan sebanyak dua kali didapatkan koefisien seleksi item yang bergerak antara 0,322 sampai dengan 0,674, sehingga jumlah item valid yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 33 item dengan reliabilitas sebesar 0,919.

13 13 Tabel 2 Uji Reabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Uji Normalitas Variabel Self-regulated learning memiliki koefisien sebesar 0,566 dengan probabilitas (p) atau signifikansi sebesar 0,906. Hal ini menunjukkan data selfregulated learning di bidang matematika berdistribusi normal. Tabel 3. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SRL N 75 Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute.065 Positive.065 Negative Kolmogorov-Smirnov Z.566 Asymp. Sig. (2-tailed).906 a. Test distribution is Normal. Uji Homogenitas Dari uji Levene terlihat nilai signifikansi sebesar 0,588. Oleh karena nilai signifikansi >0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok homogen

14 14 Tabel 4 Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances SRL Levene Statistic df1 df2 Sig Analisis Deskriptif Berdasarkan perhitungan data penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan analisis deskriptif self regulated learning di bidang matematika dengan nilai maksimum 124 dan nilai minimum 80. Mean atau rata-rata yang diperoleh sebesar 101,73 dengan standar deviasi 10,437. Tabel 5 Kategori Skor Self-regulated learning No Interval Kategori Frekuensi % Mean SD 1 112,2 x < 132 Sangat tinggi 13 17, ,4 x < 112,2 Tinggi ,6 x < 92,4 Sedang 17 22,7 4 52,8 x < 72,6 Rendah x < 52,8 Sangat rendah % Tabel 6. Kategori Skor SRL pada Siswa Laki-laki dan Perempuan No Laki-laki Perempuan Interval Kategori F % Mean SD F % Mean SD 1 112,2 x < 132 Sangat tinggi 4 11, ,4 x < 112,2 Tinggi 21 61, ,5 3 72,6 x < 92,4 Sedang 9 26,5 100,65 9, ,5 102,63 10, ,8 x < 72,6 Rendah x < 52,8 Sangat rendah

15 15 Analisis data menunjukkan bahwa secara keseluruhan siswa laki-laki dan perempuan memiliki self-regulated learning di bidang matematika pada kategori tinggi, yaitu sebesar 60%. Apabila dilihat dari jenis kelamin, maka siswa laki-laki yang memiliki self-regulated learning di bidang matematika pada kategori tinggi sebesar 61,8% dengan mean sebesar 100,65, dan siswa perempuan yang memiliki self-regulated learning di bidang matematika pada kategori tinggi sebesar 58,5% dengan mean sebesar 102,63 Independent Samples T Test Berdasarkan analisis data, didapatkan t-hitung sebesar -0,819 dengan nilai signifikansi sebesar 0,415. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan self-regulated learning di bidang matematika ditinjau dari jenis kelamin. Tabel 7 Independet Samples T Test Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t df t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Std. Error Difference Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper SRL Equal variances assumed Equal variances not assumed

16 16 PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis perbedaan self-regulated learning di bidang matematika pada siswa SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorium) Salatiga ditinjau dari jenis kelamin diperoleh t-hitung sebesar -0,819 dengan nilai signifikansi sebesar (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan self-regulated learning di bidang matematika pada siswa ditinjau dari jenis kelamin. Hasil penelitian ini didukung penelitian yang dilakukan oleh Alsa (2005), yang menunjukkan bahwa, meskipun regulasi diri berkorelasi positif dengan prestasi belajar matematika, namun tidak terdapat perbedaan regulasi diri antara siswa laki-laki dan perempuan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Miller (2002), juga menemukan hal yang sama bahwa tidak ada perbedaan antara self-regulated learning di bidang matematika antara siswa laki-laki dan perempuan. Tidak adanya perbedaan self-regulated learning di bidang matematika antara siswa laki-laki dan perempuan kemungkinan dikarenakan mulai hilangnya peran stereotip jender. Kepercayaan tentang peran jenis kelamin telah berubah akhir-akhir ini. Dalam masyarakat modern, stereotip peran jender mulai hilang sehingga perbedaan antara laki-laki dan perempuan sudah tidak eksis lagi. Hipotesis ini didukung oleh Pajares & Valiante (2002) yang menyatakan bahwa perbedaan jender dalam variabel akademik merupakan suatu fungsi dari keyakinan stereotip jender, bukan jender itu sendiri. Pajares & Valiante (2002) menemukan bahwa ketika stereotip peran jender dikendalikan, maka perbedaan gender dalam variabel akademik cenderung tidak ada. Lebih khusus, mereka

17 17 menetapkan bahwa perbedaan jender dalam self-efficacy beliefs yang merupakan aspek penting dari self-regulation, akan hilang ketika stereotip jender tidak diperhitungkan lagi. Selain itu, terdapat faktor individu, perilaku, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi self-regulated learning siswa. Persamaan self-regulated learning di bidang matematika antara siswa laki-laki dan perempuan bisa terjadi karena mereka memiliki minat yang sama di bidang MIPA (matematika dan ilmu pengetahuan alam). Siswa yang sejak awal sudah memutuskan masuk dalam jurusan MIPA tentunya memiliki minat dalam pelajaran matematika, sehingga mereka akan memiliki tujuan (goal) dalam proses belajarnya. Minat terdiri dari tiga unsur yaitu perhatian, perasaan, dan motif. Siswa yang menaruh minat pada matematika akan memberikan perhatian yang besar dalam pelajaran tersebut, sehingga siswa akan berusaha keras dalam mengatur proses belajarnya untuk mencapai hasil belajar yang baik. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Masrifah (2012), yang menyatakan bahwa minat berpengaruh pada motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara keseluruhan siswa laki-laki dan perempuan memiliki self-regulated learning pada kategori tinggi. Dari 75 siswa, sebanyak 46 siswa (61,33%) memiliki self-regulated learning pada kategori tinggi. Apabila dilihat dari jenis kelamin, maka siswa laki-laki yang memiliki self-regulated learning tinggi sebesar 64,7% dan siswa perempuan yang memiliki self-regulated learning yang tinggi sebesar 58,3%. Siswa dengan self-

18 18 regulated learning yang tinggi akan memiliki kontrol yang baik dalam pengaturan diri guna mencapai tujuan akademisnya. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai perbedaan self-regulated-learning pada siswa SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorium) Salatiga ditinjau dari jenis kelamin, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1. Tidak ada perbedaan Self-regulated learning di bidang matematika pada siswa SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorium) Salatiga ditinjau dari jenis kelamin; 2. Rerata Self-regulated learning di bidang matematika pada siswa laki-laki adalah 100,65, sedangkan rerata self-regulated learning di bidang matematika pada siswa perempuan adalah 102,63. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Bagi siswa SMA Kristen Satya Wacana (Laboratorum) Salatiga, khususnya siswa jurusan IPA, diharapkan untuk terus mempertahankan strategi belajar dan regulasi diri dalam proses belajar; 2. Bagi guru, diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif sehingga tetap mempertahankan self-regulated learning siswa;

19 19 3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengembangkan penelitian mengenai self-regulated learning, disarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lain yang berpengaruh pada self-regulated learning, maupun memper-timbangkan karakteristik siswa maupun kategori lainnya.

20 20 DAFTAR PUSTAKA Alsa, A. (2007). Alsa, A. (2005). Program Belajar, Jenis Kelamin, Belajar Berdasar Regulasi Diri dan Prestasi Belajar Matematika Pada Pelajar SMA Negeri di Yogyakarta. Disertasi. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badudu & Zain (2001). Kamus umum bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan. Bidjerano, T. (2005). Gender differences in self-regulated learning. Paper presented at the Annual Meeting of the Northeastern Educational Research Association, October 19-21, Kerhonkson, NY, USA Lee, I.-S. (2002). Gender differences in self-regulated on-line learning strategies within Korea s University context. EducationalTechnology Research and Development, 50 (1), Jensen, E. (2008). Brain Based Learning. Pembelajaran berbasis kemampuan otak, Cara baru dalam pengajaran dan pelatihan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Masrifah, Tri (2012). Pengaruh Konsep Diri dan Minat terhadap Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik Kelas IV dan V SD Negeri Selomarto II Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo. Miller, J. W. (2000). Exploring the Source of Self-Regulated Learning: The Influence of Internal and External Comparisons. Journal of instructional Psychology, Vol. 27, No. 7 Nursilawati, D Perbedaan Self-regulated learning siswa akselerasi dan siswa non akselerasi di bidang matematika. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi UNIKA Soegijapranata. Ormrod, J. E. (2008). Psikologi Pendidikan. Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Jakarta: Penerbit Erlangga. Pajares, F., & Valiante, G. (2002). Students' self-efficacy in their self-regulated learning strategies: A developmental perspective. Psychologia, 45,

21 21 Pintrich, P.R., E.V de Groot. (1990). Motivational and self-regulated component of classroom. Journal of Educational Psychology, 82, 1, Pratiwi, A. (2009). Hubungan antara kecemasan akademis dengan Self-regulated learning pada siswa rintisan sekolah bertaraf internasional di SMA Negeri 3 Surakarta. Skripsi. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Santrock, J. W. (2009). Psikologi pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika. Sasongko, S.S. (2009). Konsep dan teori Gender. Jakarta : BKKBN. Sousa, David A. (2012). Bagaimana Otak Belajar. Jakarta: PT Indeks Wolters, C.A. (1998). Self regulated learning and college student regulation of motivational. Journal of Educational Psychology, Vol. 80, No. 3, Wolters, C.A. Pintrich, P.R., & Karabenick, S.A. (2003). Assesing Academic selfregulated learning. Conference on Indicators of Positive Development: Child Trends. Hal 8-24 Yukselturk, E., & Bulut, S. (2009). Gender differences in Self-regulated online learning environment. Educational Technology & Society, 12 (3), Zimmerman, B. J. (1989). A social cognitive view of regulated academic learning. Journal of Educational Psychology, Vol. 81, No. 3, Zimmerman, B. J & Martinez-Pons. (1990). Student differences in self-regulated learning: Relating grade, sex, and giftedness to self-efficacy and strategy use. Journal of Educational Psychology, Vol. 82, No. 1, Indonesia-Terendah-di-Dunia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap prosedur penelitian, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Penilitian ini diadakan di SD Negeri Mangunsari 03 yang terletak di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Madya Salatiga Jawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 02 Tengaran sebagai SMP Regular dan SMP Terbuka Tengaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 01 Sumogawe Kecamatan Getasan yang berjumlah 38 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 57 siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan merupakan salah satu fakultas yang ada di Universitas Kristen Satya Wacana. Dimana FKIP merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data 1. Deskripsi Data Data yang disajikan dalam penelitian ini merupakan data-data yang yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMK SORE Tulungagung. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Robert Donmoyer (Given, 2008), adalah pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini melakukan kajian tentang perbedaan tingkat learned helplessness siswa yang memiliki prestasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantuan LKS terhadap hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian, serta metode analisis data. Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN. prosedur penelitian, serta metode analisis data. Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini diuraikan mengenai rancangan penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab IV ini berisi tentang analisis instrumen penelitian, uji keseimbangan pretest dan uji beda rerata posttest, deskripsi data amatan, normalitas data amatan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Tejosari Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012, yang dijadikan subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SD Negeri Klero 01. Kelas V dibagi menjadi dua kelas paralel yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Kedungwaru pada tanggal 14 sampai 22 Januari 2016. Dengan rincian jadwal sebagai berikut. Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) terhadap hasil belajar matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 15 Februari sampai 25 Februari 2016 dengan jumlah pertemuan sebanyak dua kali. Dalam pelaksanaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Watuagung 01 dan SD Negeri Watuagung 02 yang terletak di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Mulyoharjo dan SD Negeri 5 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Brain Gym dan seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian Stres Kerja

LAMPIRAN A. Skala Penelitian Stres Kerja LAMPIRAN 62 63 LAMPIRAN A Skala Penelitian Stres Kerja 64 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2016 SKRIPSI Oleh : Margaretha Zella Cinintya NIM : 10.40.0072 Kepada Yth: Bpk/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dan besarnya model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan metode eksperimen untuk membandingkan akibat dari suatu perlakuan. Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis portofolio terhadap hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 06 yang terletak di Kota Salatiga yang merupakan salah satu SD Negeri di Gugus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pra Penelitian a. Sampel Penelitian Penelitian terkait dengan perbedaan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolahan yaitu SD Negeri 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 01. SD Negeri 02 Salatiga beralamatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minimu Maximum Mean BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Klumpit yang beralamat di desa Klumpit, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali dan MI Reksosari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sekolah dasar yang ada di Kecamatan Randublatung terdiri dari 6 Gugus di antaranya Gugus Diponegoro, Gugus Gajah Mada, Ki Hajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SD Negeri Candirejo 02, dengan alamat di jalan Mertokusumo No 32 Desa Candirejo dan SD Negeri Sraten 01,

Lebih terperinci

Validitas & Reliabilitas (Sert)

Validitas & Reliabilitas (Sert) Validitas & Reliabilitas (Sert) Case Processing Summary N % Cases Valid 40 100.0 Excluded a 0.0 Total 40 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD Negeri yang terletak di Desa Balesari dan Desa Campuranom, Kecamatan Bansari Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Pembelajaran Make a Match Proses berjalannya model pembelajaran Make a Match dalam penelitian ini diawali dengan guru menjelaskan sekilas materi tentang keliling dan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 10 Salatiga yaitu kelas VII D dan kelas VII E. Kelas VIID diberi perlakuan model pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh metode pembelajaran kooperatif Team Assisted BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Tulungagung pada tanggal 23 Oktober 07 November 2015. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

Daftar Kuesioner. I. Pengantar

Daftar Kuesioner. I. Pengantar Daftar Kuesioner PERBEDAAN PROKRASTINASI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA YANG AKTIF DENGAN YANG TIDAK AKTIF DALAM ORGANISASI LEMBAGA KEMAHASISWAAN DI KALANGAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UKSW SALATIGA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Siswa yang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 2 dan SD Negeri Sidorejo Lor 6. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gedong 02 kecamatan Banyubiru dan SD Negeri Gedong 03 kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Watuagung 01 dan 02, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tutor sebaya. sedangkan di kelas kontrol tidak diberi perlakuan. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dimulai pada tanggal 25 Januari sampai 04 Pebruari 2017 di SMKN 1 Boyolangu. Kelas yang dipilih sebagai sampel penelitian adalah kelas XI TKJ 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

A. Skala Penelitian A-1. Skala Kecerdasan Emosional SMA Seminari A-2. Skala Kecerdasan Emosional SMA Don Bosco Semarang

A. Skala Penelitian A-1. Skala Kecerdasan Emosional SMA Seminari A-2. Skala Kecerdasan Emosional SMA Don Bosco Semarang LAMPIRAN 62 A. Skala Penelitian A-1. Skala Kecerdasan Emosional SMA Seminari A-2. Skala Kecerdasan Emosional SMA Don Bosco Semarang 63 A-1. Skala Kecerdasan Emosional SMA Seminari 64 QUESTIONAIRE SKRIPSI

Lebih terperinci

Lainnya 5. Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa TNI/POLRI Pegawai Swasta

Lainnya 5. Pekerjaan : Pelajar/mahasiswa TNI/POLRI Pegawai Swasta LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo sedang mengerjakan penyusunan skripsi yang berjudul, analisis perbedaan kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen pada pengguna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Bandung dengan mengambil populasi seluruh kelas VII. Dengan sampel yang digunakan ada dua kelas yaitu,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A: TRY OUT SKALA REGULASI DIRI DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI

LAMPIRAN A: TRY OUT SKALA REGULASI DIRI DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI LAMPIRAN A: TRY OUT SKALA REGULASI DIRI DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI A. IDENTITAS RESPONDEN Nama : Jenis kelamin : Fakultas : Status : Laki-laki/Perempuan (coret yang salah) B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Jawablah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan di MA Al-Hikmah Langkapan Srengat Blitar pada tanggal 3 sampai 13 Februari 2016. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD paralel yaitu SD Kristen Satya Wacana Salatiga semester 2 di kelas VA sebagai kelas eksperimen 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan dua subyek penelitian yaitu pertama sebagai kelompok eksperimen atau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian adalah jenis penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dimana ada dua kelompok yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

Daftar Lampiran. Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi. Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi

Daftar Lampiran. Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi. Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi Daftar Lampiran Lampiran 1 Reliabilitas Skala Kecemasan Komunikasi Lampiran 2 Data Mentah Skala Kecemasan Komunikasi Lampiran 3 Output SPSS Lampiran 4 Contoh Item Skala Kecemasan Komunikasi LAMPIRAN 1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengenai bagaimana individu menjadi regulator atau pengatur bagi dirinya sendiri.

BAB 2 LANDASAN TEORI. mengenai bagaimana individu menjadi regulator atau pengatur bagi dirinya sendiri. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Self Regulated Learning 2.1.1. Definisi Self Regulated Learning Menurut Zimmerman (1988), Self regulated learning adalah sebuah konsep mengenai bagaimana individu menjadi regulator

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada uraian bab ini akan dipaparkan tentang hasil ujicoba instrumen, hasil penelitian, analisis data dan pembahasan. Data yang diolah adalah data hasil observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Bringin yang beralamatkan Jalan Diponegoro 116 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK DATA LAMPIRAN 60 61 LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK 62 Selamat Pagi Saya mahasiswi Fakultas Psikologi yang saat ini sedang melakukan penelitian sebagai tugas akhir guna merampungkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bergas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang berlokasi di Desa Karangjati. Kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kristen 2 Salatiga yang berlokasi di Jendral Sudirman 111B Salatiga Kecamatan Tingkir Kota

Lebih terperinci

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics 55 DUKUNGAN SOSIAL Reliability Item-Total Statistics Soal_1 Soal_2 Soal_3 Soal_4 Soal_5 Soal_6 Soal_7 Soal_8 Soal_9 Soal_10 Soal_11 Soal_12 Soal_13 Soal_14 Soal_15 Soal_16 Soal_17 Soal_18 Soal_19 Soal_20

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga 06. Sekolah tersebut terletak di Jalan Kartini no.26,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Penyajian Data Data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan variabel-variabel yang diteliti yaitu data nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 SDN Dukuh 03 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subjek Penelitian Jumlah murid yang ada di SDN Sidorejo Lor 07 Kecamatan Sidomulti Kabupaten Semarang mulai dari kelas I sampai kelas VI adalah sebanyak 265 siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experimental. Quasi experiment atau eksperimen semu merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dari bulan Februari sampai bulan April. Mulai dari tahap persiapan, observasi, eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan pada semester 2 tahun ajaran 2011/2012, bertempat di SD Negeri 1 Somogede Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Gugus Jayabaya yang berada di Desa Gemawang. Gugus Jayabaya terdiri dari SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian adalah data dari instrume n tertentu kemudian dianalisis dengan teknik dan metode yang telah ditentukan. Pada bab ini disajikan beberapa hal yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini dilakukan pada Polisi Lalu Lintas, mulai tanggal 1 Juli 2011-25 Juli 2011 dengan menyebar 100 kuesioner. Berikut ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi exsperimen). Dimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV berisi tentang Deskriptif setiap variabel, analisis deskriptif, hasil penelitian serta pembahasannya. Di bawah ini akan diuraikan satu persatu sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negri Dukuh 03 Salatiga sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD negeri di Gugusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan dilakukan pembahasan mengenai deskripsi tempat penelitian yaitu di Yayasan Pendidikan Eben Haezer Salatiga, deskripsi responden penelitian yaitu guru-guru

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR OLEH: FRANSISKA FEBBY PETRIANI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Kemitir 02 dan SD N 02 Kalimanggis yang terletak pada dua kecamatan dan kabupaten yang berbeda.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung pada tanggal 16 Januari sampai dengan 19 Januari 2016. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci