HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL"

Transkripsi

1 hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika Disusun Oleh Atik Mardiyah PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG Atik Mardiyah 1, Tri Nova Hasti Yunianta 2, Kriswandani 3 Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro Salatiga 1 Pendidikan Matematika FKIP UKSW, atik.mardiyah@gmail.com 2 Pendidikan Matematika FKIP UKSW, trinova.yunianta@staff.uksw.edu 3 Pendidikan Matematika FKIP UKSW, kriswandani@staff.uksw.edu ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan negatif signifikan antara kecemasan dalam menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru sebanyak 140 siswa yang terbagi dalam lima kelas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 85 siswa yang diambil secara simple random sampling. Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan angket kecemasan dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar r = dengan taraf signifikansi sebesar 0,061 (p < 0,05) artinya terdapat hubungan negatif tidak signifikan antara kecemasan dalam menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan analisis tampak bahwa kecemasan menghadapi ujian memberi sumbangan sebesar 2,86 % terhadap hasil belajar matematika dan 97,14 % dari faktor lainnya. Kata Kunci: kecemasan menghadapi ujian, hasil belajar matematika PENDAHULUAN Menurut Abdurrahman (2003: 279), matematika merupakan bahasa simbolis untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif dan keruangan yang memudahkan manusia untuk berpikir dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Peranan matematika memang tidak dapat dipisahkan dari permasalahan kehidupan sehari-hari karena matematika merupakan sarana untuk berpikir logis. Cockroft dalam Abdurrahman (2003: 253) menyatakan bahwa alasan mengapa perlu mempelajari matematika yaitu (1) matematika selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) matematika merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) matematika dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) matematika dapat meningkatkan 7

8 kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran akan keruangan; dan (6) matematika dapat memberikan kepuasan terhadap usaha untuk memecahkan masalah yang menantang. Matematika merupakan pelajaran utama dalam setiap jenjang sekolah dasar dan menengah. Mitos bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan menakutkan masih berkembang dalam masyarakat (Rofida, 2009). Siswa yang kurang berhasil dalam pelajaran matematika akan menimbulkan kecemasan dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Sarason dan Sarason (1999) mengungkapkan bahwa kecemasan adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan karena adanya ketidakpastian mengenai suatu hal, serta adanya ancaman terhadap kegagalan. Kecemaan itu sendiri dapat ditunjukkan secara fisik dan psikis ditunjukkan oleh gejala-gejala seperti detak jantung bertambah keras, pencernaan terganggu, pusing, gemetar, khawatir, gugup, nafas terengah-engah, mulut kering dan berkeringat (Tjandararini dan Dradjat dalam Ika, 2011). Kecemasan umumnya terjadi pada saat ada kejadian atau peristiwa tertentu, maupun dalam menghadapi suatu hal misalnya seorang siswa cemas ketika menghadapi ujian matematika. Kecemasan dapat dialami siapapun dan dimanapun, termasuk juga oleh siswa SMP Negeri 2 Banyubiru. Berdasarkan hasil observasi awal, pada saat ujian bidang studi matematika, baik siswa maupun siswi tersebut mengalami kecemasan pada saat ujian terlihat dari beberapa siswanya yang kurang percaya diri dalam mengerjakan soalsoal ujian, bertanya kepada temannya, tengak-tengok dalam mengerjakan sehingga siswa tersebut pada satu kesempatan mengganggu teman disekitarnya. Ujian adalah salah satu faktor yang dapat menimbulkan kecemasan pada siswa. Siswa dinyatakan berhasil apabila memenuhi syarat kelulusan dengan nilai yang cukup dan dinyatakan gagal apabila tidak memenuhi syarat kelulusan. Hal ini dapat mengakibatkan kekhawatiran dan rasa was-was (rasa takut akan sesuatu hal yang belum pasti). Hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Slameto dalam Ika (2011), ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecemasan dalam menghadapi tes, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor eksternal bisa berupa hal-hal yang berhubungan dengan materi pelajaran, seperti materi pelajaran yang sulit, penyampaian materi yang kurang jelas, keterbatasan buku-buku penunjang, tuntutan dari orangtua agar bisa memperoleh nilai yang maksimal, dan konsekuensi yang harus diterima apabila gagal dalam tes tersebut. 8

9 Faktor internal yang mempengaruhi adalah kepribadian siswa itu sendiri. Kecemasan yang dihadapi oleh siswa dalam menghadapi ujian ini akan berdampak pada stress, takut kegagalan, kehilangan motivasi, dan sebagainya. Senada dengan pendapat tersebut Retno (2010) menyatakan bahwa siswa yang mengalami kecemasan menghadapi ujian khususnya ujian matematika cenderung merasa takut saat mencoba mengerjakan suatu ujian, tentang kemungkinan kegagalan dan tentang ketidakmampuan diri mereka untuk mengerjakan soal tersebut. Amwalina (2005) menyatakan kecemasan ujian merupakan suatu keadaan yang disadari oleh individu berupa ketakutan, kekhawatiran, ketidaktentuan, perasaan tertekan dan terancam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang, yaitu lulus atau tidaknya dalam ujian. Kecemasan tersebut, terutama sekali akan terjadi saat siswa menghadapi ujian sebab ujian merupakan suatu tolak ukur bagi keberhasilan siswa dalam menempuh proses pendidikannya ke jenjang selanjutnya (Supriyantini, 2010). Tjandrarini dalam Amwalina (2005) menambahkan bahwa kecemasan menghadapi ujian hampir selalu disebabkan karena beberapa penilaian yang salah tentang ujian mengakibatkan keadaan tersebut tentu sangat tidak menyenangkan dan menganggu. Bayangan kegagalan dan harapan keberhasilan datang silih berganti, dan hal itu tentu saja akan menambah atau meningkatkan kecemasan. Keadaan ini membutuhkan penyelesaian secara tepat dan memuaskan sehingga siswa akan merasa percaya diri, namun pada kenyataannya tidak semua masalah dapat diselesaikan oleh setiap siswa bahkan ada yang dihindari oleh para siswa tersebut. Hal ini tentunya akan mempengaruhi hasil yang akan mereka capai dalam belajar Hasil belajar yang dicapai oleh murid dalam bidang studi tertentu yang diukur dengan menggunakan uji tes standar adalah sebagai pengukur keberhasilan belajar seseorang (Slameto, 2003:52). Hasil belajar dapat dijadikan tolak ukur seberapa jauh pencapaian siswa dalam menguasai materi yang diberikan selama kegiatan belajar mengajar lebih lanjut. Pengukuran hasil belajar di sekolah dilakukan dengan pemberian ujian yang dilaksanakan untuk semua materi yang telah diberikan dan dilaksanakan pada tiap akhir semester. Hal ini akan menimbulkan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah faktor internal dan faktor eksternal (Slameto, 2003). Faktor 9

10 internal adalah faktor yang timbul dari dalam sebagai contoh jasmaniah yang meliputi kesehatan, cacat tubuh. Kelelahan yang juga ikut menjadi bagian dari faktor internal. Faktor eksternal yang merupakan faktor hasil belajar yang terakhir dimana dipengaruhi oleh keadaan yang dialami di luar tempat belajar yang biasa dilihat pada keluarga, sekolah, serta masyarakat. Hal tersebut dikemukakan oleh Clark dalam Sudjana (2010:29) bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Rofida (2010), Rizal (2011) dan Eti Nurhayati (2009) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif yang signifikan antara kecemasan menghadapi ujian terhadap hasil belajar. Disisi lain penelitian yang dilakukan oleh Septianingrum (2013) dan Leonard bersama Supardi (2010) yang menemukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kecemasan siswa terhadap hasil belajar matematika. Hal ini menunjukkan hasil yang berbeda memberikan pemikiran bahwa memahami berbagai hal yang dapat mempengaruhi perbedaan hasil penelitian tersebut. Menurut Kirkland dalam Slameto (2003) membuat kesimpulan mengenai hubungan antara tes, kecemasan, dan hasil belajar yaitu tingkat kecemasan yang sedang biasanya mendorong belajar, sedangkan tingkat kecemasan yang tinggi mengganggu belajar. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian di SMP Negeri 2 Banyubiru yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan negatif signifikan antara kecemasan dalam menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Korelasi antara variabel tersebut adalah hubungan antara tingkat kecemasan menghadapi ujian (X) dengan hasil belajar matematika (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru sebanyak 140 siswa yang terbagi dalam lima kelas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 85 siswa yang diambil secara simple random sampling. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kecemasan siswa dan siswi SMP Negeri 2 Banyubiru dalam menghadapi ujian pada bidang studi matematika semester genap Tahun ajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket kecemasan dan dokumentasi. Angket kecemasan menghadapi ujian diacu, diadaptasi dan 10

11 dimodifikasi dari skala kecemasan menghadapi ujian (Dradjat dan Tjandrarini dalam Ika, 2011) sedangkan data tentang hasil belajar matematika diperoleh dari dokumentasi hasil ujian try out tingkat Kabupaten Semarang. Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa item yang valid dan tidak valid pada aspek fisiologis dan aspek psikologis. Tabel 1 Indikator dan Nomor Item Yang Valid Dan Gugur Angket Kecemasan Menghadapi Ujian Matematika No. Indikator No Butir Item F U 1 Fisiologis 1, 2, 3, 4*, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12*, 13, 14, 15*, 16, , 18, 19, 20, 21*, 22 2 Psikologis 23, 24*, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32*, 33, 34, 35, *, 37, 38, 39, 40, 4*1, 42, 43, 44*, 45, 46, 47*, 48, 49, 50, 51, 52*, 53, 54, 55, 56, 57 Jumlah Jumlah Keseluruhan 57 Tanda (*) menunjukkan nomor item yang tidak valid. Metode analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS for windows. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data variabel tingkat kecemasan siswa diukur dengan menggunakan angket yang terdiri dari 46 pernyataan dengan menggunakan skala 1 sampai 4. Skor tertinggi setiap pernyataan adalah 4 dan skor terendah adalah 1 sedangkan secara teoritik skor tertingggi adalah 184 (4 46) dan skor trendah adalah 46 (1 46). Data dalam penelitian ini menunjukkan bahwa 85 responden (siswa) yang diteliti menunjukkan skor tingkat kecemasan yang dicapai siswa SMP Negeri 2 Banyubiru. Tabel 2 Tingkat Kecemasan Menghadapi Ujian Interval Kategori f (%) 116 x 184 Tinggi 30 35,29% 46 x 116 Rendah 55 64,71% Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat mengenai tingkat kecemasan menghadapi ujian. Hasil penelitian menunjukan 35,29 % responden atau sebanyak 30 siswa cenderung 11

12 berada pada kategori cemas atau mengalami kecemasan yang tinggi dan sisanya yaitu sebesar 64,71 % responden atau sebanyak 55 siswa SMP Negeri 2 Banyubiru berada pada kategori tidak cemas atau mengalami kecemasan yang rendah. Tabel 3 Data Hasil Analisis Deskriptif Hasil Belajar Matematika N Min Max Mean Std. Dev Hasil Belajar Matematika Data pada Tabel 3 bahwa hasil belajar matematika yang terdiri dari 85 responden, dapat diketahui nilai terendah hasil belajar matematika adalah 10. Nilai tertinggi hasil belajar adalah 83 dengan nilai rata-rata hasil belajar matematika adalah 45,06 serta standar deviasi 13,48. Tabel 4 Tingkatan Hasil Belajar Matematika Interval Kategori f (%) Max Min 58,7 x 83 Tinggi 15 17,65% 34,4 x 58,7 Sedang 58 68,23% 10 x 34,4 Rendah 12 14,12% Berdasarkan Tabel 4 bahwa hasil studi dokumentasi yang dilakukan peneliti di kelas IX berkenaan dengan hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 2 Banyubiru, dimana hasil belajar siswa tertinggi memperoleh nilai sebesar 83, sedangkan untuk hasil belajar siswa terendah memperoleh nilai 10. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Banyubiru dalam kategori yang tinggi, yaitu sebanyak 15 siswa (17,65%), dalam kategori sedang sebanyak 58 siswa (68,23%), serta untuk kategori lainnya yaitu 12 siswa (14,12%) berada pada level hasil belajar yang rendah atau kurang memuaskan. Uji korelasi penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan negative signifikan antara tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika. Tabel 5 dapat dilihat mengenai hasil uji korelasi. 12

13 Tabel 5 Data Hasil Uji Korelasi Tingkat Kecemasan dengan Hasil Belajar Kecemasan Menghadapi ujian dalam Hasil Belajar Matematika Kecemasan dalam Menghadapi ujian Hasil Belajar Matematika Pearson Correlation Sig. (1-tailed).061 N Pearson Correlation Sig. (1-tailed).061 N Berdasarkan Tabel 5 hasil sampel yang dipilih peneliti dikelas IX A, IX C dan IX C Negeri 2 Banyubiru tahun pelajaran 20015/2016. Hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan negatif tidak signifikan antara tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Berdasarkan koefisien korelasi sebesar r = -0,169 dengan signifikan 0,061 maka koefisien korelasi dinyatakan kedalam Korelasi Sangat Rendah. Berdasarkan analisis tampak bahwa kecemasan menghadapi ujian memberi sumbangan sebesar 2,86% terhadap hasil belajar matematika dan 97,14% faktor lainnya. Pembahasan Tingkat kecemasan siswa merupakan salah satu bentuk tingkat emosi siswa yang merupakan suatu respons fisiologis dan psikologis yang terjadi sebelum dan sedang merespon ujian yang ditandai oleh adanya gangguan pada konsentrasi pikiran, percaya diri, gemetaran dan gangguan mental, kegelisahan secara fisik dan rasa sakit, serta ekspresi perilaku terhadap ujian. Tingkat kecemasan siswa bergerak antara rendah, sedang dan tinggi (Azwar, 2003:149). Data yang diperoleh tentang tingkat kecemasan menghadapi ujian pada kategori cemas atau cenderung mengalami tingkat kecemasan yang tinggi sebanyak 35,29 % responden atau sebanyak 30 siswa dan pada kategori rendah sebanyak 64,71 % dari 85 siswa. Hasil studi dokumentasi yang dilakukan peneliti di kelas IX berkenaan dengan hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 2 Banyubiru, dimana hasil belajar siswa tertinggi memperoleh nilai sebesar 83 dan sedangkan untuk hasil belajar siswa terendah memperoleh nilai 10. Berdasarkan hasil penelitian 13

14 menunjukan hasil belajar matematika siswa SMP Negeri 2 Banyubiru cenderung dalam kategori sedang sebanyak 58 siswa (68,23%). Peningkatan kecemasan siswa diikuti oleh peningkatan nilai hasil belajar siswa sampai mencapai puncaknya pada tingkat kecemasan sedang dan pada tingkat kecemasan tinggi nilai hasil belajar siswa semakin menurun. Hal ini sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Ahiri (2007: 25) bahwa siswa yang mencapai skor tinggi pada skala tingkat kecemasan memiliki nilai yang lebih rendah dalam tes hasil belajar. Selanjutnya dikatakan pula bahwa siswa yang berhasil dalam ujian adalah siswa-siswa yang memiliki taraf kecemasan yang sedang sedangkan siswa yang memiliki taraf kecemasan yang tinggi akan berhubungan dengan rendahnya nilai ujian yang diperolehnya. Hubungan antara tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa dinyatakan dalam bentuk analisis korelasi menunjukkan bahwa hasil analisis data diperoleh nilai r = dengan signifikan 0,061 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif tidak signifikan antara kecemasan menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Hasil ini menujukkan bahwa semakin tinggi kecemasan maka semakin rendah hasil belajar yang diperoleh. Demikian sebaliknya, semakin rendah kecemasan siswa maka semakin tinggi hasil belajar yang akan diperoleh. Berdasarkan analisis tampak bahwa kecemasan menghadapi ujian matematika memberi sumbangan sebesar 2,86% terhadap hasil belajar siswa dan 97,14% faktor lainnya. Meski demikian, hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian Rizma Rofida (2010), penelitian Rizal (2010) dan Eti Nurhayati (2009) menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara tingkat kecemasan menghadapi ujian dengan hasil belajar siswa. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian di SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisis data diperoleh nilai r = dengan signifikan 0,061 (p > 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif tidak signifikan antara kecemasan menghadapi ujian dengan hasil belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang. Hasil ini menujukkan bahwa semakin tinggi kecemasan maka semakin rendah hasil belajar yang diperoleh. Demikian sebaliknya, semakin rendah kecemasan siswa maka semakin tinggi hasil belajar yang akan diperoleh. Berdasarkan analisis tampak bahwa kecemasan 14

15 menghadapi ujian memberi sumbangan sebesar 2,86 % terhadap hasil belajar matematika dan 97,14 % faktor lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan, maka peneliti memberikan saran untuk siswa, guru, dan penelitian selanjutnya. Bagi siswa yang sebaiknya mempersiapkan diri dengan baik sebelum menghadapi ujian terutama pelajaran matematika seperti belajar sebelum ujian, latihan soal-soal yang kiranya sulit, mengikuti les tambahan disekolah maupun di luar sekolah, dan lain sebagainya. Bagi guru diharapkan dapat memberikan pelayanan lebih baik lagi terhadap siswa, seperti memberikan motivasi, pembelajaran di kelas yang menarik, latihan-latihan soal terutama dalam membantu siswa yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan hasil belajar yang rendah. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti dengan tema yang sama, disarankan untuk meneliti tentang kecemasan terhadap ujian nasional, ujian akhir sekolah atau juga tentang jenjang yang lebih tinggi seperti masuk ke universitas negeri maupun swasta. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, M Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Depdikbud Ahiri, Jafar Kecemasan Tes Vesus Ketidakwajaran Skor Tes: Konsep,Riset, dan Praktis. Kendari: Unhalu Press Amwalina Hubungan Antara Konsep Diri Akademik Dengan Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional. Jurnal. Diunduh pada tanggal 9 Oktober Arikunto Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Azwar, Syaifudin Penyususnan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ika. Fitrianingsih, I Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Nasional Matematika pada siswa SMA NEGERI 2 SALATIGA. Skripsi (tidak diterbitkan) Leonard dan Supardi Pengaruh Konsep Diri, Sikap Siswa Pada Matematika, dan Kecemasan Siswa terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal: Indraprasta PGRI Nurhayati. Eti Pengaruh Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Ujian Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Jurnal. Cirebon: Program Studi Pendidikan Matematika STAIN Sarason dan Sarason Stress, Anxiety, and cognitive interfence : teactions to test. website: Diunduh pada tanggal 12 November 2015 Septianingrum, Rahayu Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Tes Matematika Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Tengaran. Skripsi: UKSW 15

16 Slameto Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Supriyantini, M. Si Perbedaan Kecemasan Dalam Mengahadapi Ujian Antara Siswa Program Reguler Dengan Siswa Program Akselerasi. Skripsi. Diunduh tanggal 15 Maret 2016 Retno. A. E Pengaruh Pemberian Motivasi Belajar dari Orang Tua, Minat Belajar dan Kecemasan Menghadapi Tes Matematika terhadap Prestasi belajar Matematika. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Diunduh tanggal: 5 Februari 2016 Rizal Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Ujian Dengan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Sma Negeri 1 Raha1. Jurnal. Diunduh tanggal 21 Oktober 2015 Rofida, Rizma Hubungan Antara Kecemasan Terhadap Pelejaran Matematika Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VII dan VIII SMP Negeri 01 Susukan. Skripsi: UKSW (tidak diterbitkan) 16

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh: Rizal 2

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh: Rizal 2 SELAMI IPS Edisi Nomor 34 Volume 1 Tahun XVI Desember 011 ISSN 1410-33 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif korelasional, jenis ini bertujuan untuk melihat apakah antara dua variabel atau lebih memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y). BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, karena peneliti akan mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI

KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang di isi subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI TES MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TENGARAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI TES MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TENGARAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI TES MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TENGARAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UNON: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN Munfi atur Rofi ah (09410176) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu, dan dengan tingkat yang berbeda-beda. Kecemasan merupakan salah satu bentuk emosi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Sumowono 02 yang terletak di jalan Haji Anwar No.39 Dusun Sukorono,

Lebih terperinci

Disusun oleh : A FAKULTA

Disusun oleh : A FAKULTA PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KEDISIPLINAN SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 1 TEMPURSARI TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PAI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PAI SISWA SMP MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN A. Analisis Data Kompetensi Kepribadian Guru PAI SMP Muhammadiyah Pekajangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat penting. Kegunaan matematika sangat besar bagi umat manusia pada umumnya dan siswa pada khususnya. Belajar matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Kancah Penelitian Penelitian mengenai Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswi Suku Jawa Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional, yaitu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan kemandirian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Menurut Azwar (2007) penelitian dengan pendekatan kuantitattif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika.

Lebih terperinci

PENGARUH KECEMASAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 BANJARMASIN 1

PENGARUH KECEMASAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 BANJARMASIN 1 ISSN 2442-3041 Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 3, September - Desember 2015 STKIP PGRI Banjarmasin PENGARUH KECEMASAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 BANJARMASIN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 2 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar jalan A. Yani No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 2.1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek penelitian dan merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Darmadi (2011: 165) penelitian korelasi berkaitan dengan pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian merupakan strategi yang mengatur latar (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dan Identifikasi Variabel Pendekatan penelitian ini menganalisa data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model matematis, atau biasa disebut pendekaan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII DI SMPN 13 BANJARMASIN. Aminah Ekawati 1

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII DI SMPN 13 BANJARMASIN. Aminah Ekawati 1 LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN: 0216-7433 Vol. 9. No 2 (2014) 1-10 PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII DI SMPN 13 BANJARMASIN Aminah Ekawati 1 1. Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS AMAL SHOLEH KECAMATAN GETASAN

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS AMAL SHOLEH KECAMATAN GETASAN ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS AMAL SHOLEH KECAMATAN GETASAN Kurnia Pradika, Kriswandani, Tri Nova Hasti Yunianta Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Tempat penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Suharsini Arikunto (1998) menyatakan bahwa penelitian korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri

PENDAHULUAN Terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri PENDAHULUAN Terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang ada dalam diri individu, misalnya kemauan siswa untuk melakukan kemandirian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi INTUISI 7 (1) (2015) INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/intuisi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE MENGAJAR GURU MATEMATIKA DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh : Amila Millatina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan dalam Menyusun Proposal Skripsi (Pindho Hary Kristanto, dkk.) HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI Pindho

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Suatu penelitian dianggap baik apabila didasari oleh suatu metode penelitian yang tepat. Metode pada dasarnya mempunyai arti suatu cara yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. guru. Pada tanggal 17 Juli 1959 PTPG-KI Satya Wacana berubah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. guru. Pada tanggal 17 Juli 1959 PTPG-KI Satya Wacana berubah BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Subjek Penelitian Sejarah Perkembangan Universitas Kristen Satya Wacana, pada awalnya UKSW bernama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPG-KI)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di SMA Negeri 1 Sangtombolang pada siswa kelas XI. 3.1.2 Wakatu Penelitian Penelitian ini di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Jambu. SMK ini merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan yang berada di daerah

Lebih terperinci

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENGARUH PENYESUAIAN DIRI AKADEMIK TERHADAP KECENDERUNGAN SOMATISASI DI SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N PACITAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subjek penelitian ini adalah anggota dari kelompokkelompok game yang bermain Ayo Dance di Salatiga, tepatnya anggota Narciz Community

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.

Lebih terperinci

Abstract

Abstract PERSEPSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PATAMUAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Vionirita Sewasa 1), Erman Har 2), dan Azrita 2)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Korelasional. Menurut Arikunto (2002), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali) Jawa Tengah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali) Jawa Tengah. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambar Subyek Penelitian SMP Negeri 2 Mojosongo berada di Jalan Nangka, Gumlan, Boyolali (Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali) Jawa Tengah. Berdiri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Wirosari Kabipaten Grobogan yang beralamat di jalan Gajah Mada No.144

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian SMU N 1 Getasan adalah salah satu sekolah yang ada di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan yang beralamat di Jl. Raya Kopeng KM. 08 Getasan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesiapan belajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester ganjil

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK Oleh : Moh. Aniq, Khairul Mar ati UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Abstrak

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 011/01 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta   Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah Korelasional. Menurut Azwar (2012) Penelitian Korelasional merupakan penelitian yang bertujuan menyelidiki

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PENGEDALIAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PENGEDALIAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PENGEDALIAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sejalan dengan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 JOGONALAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif. Maka pendekatan penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif. Maka pendekatan penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Kegiatan teoritis dan empiris pada penelitian ini diklasifikasikan dalam metode deskriptif kuantitatif. Maka pendekatan penelitian ini adalah observasi,

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: NOVERI PRANATA NIM: 12500109 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI Oleh GUNTUR ADHE PRADANA A 410 070 206 PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Madrasah Aliyah Negeri 1 Model Banjarmasin terletak di Jl.Kampung Melayu Darat RT.11 No.31. Merupakan Sekolah Tingkat Menengah sederajat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel Skripsi HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri Oleh: SUCI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2014. Adapun lokasi penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Babussalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa: Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 33 Metode penelitian juga merupakan suatu proses pemecahan masalah

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: BANY IRAWAN NIM: 12500020 Abstraks: Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan secara rinci mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Meliputi jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pemilihan dan penggunaan metode sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian, oleh karena itu penentuan metode yang dipakai harus tepat dan sesuai dengan

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Progdi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) memiliki lima kosentrasi yaitu Koperasi, Akuntasi, Perkantoran,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH POLA BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 ANDONG KELAS VII TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

Cynthia Dewi Sudarno Putri. Universitas Sebalas Maret Surakarta

Cynthia Dewi Sudarno Putri. Universitas Sebalas Maret Surakarta HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Cynthia Dewi Sudarno Putri Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identivikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci