::: Jurnal al-ghazwah, Volume 1, Nomor 1 :::

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "::: Jurnal al-ghazwah, Volume 1, Nomor 1 :::"

Transkripsi

1 STRATEGI PENGELOLAAN MANAJEMEN PERUSAHAAN (Penerapan Manajemen Pengetahuan Ke Dalam Organisasi) Antin Rakhmawati Universitas Brawijaya Abstrak: Manajemen data dan informasi telah menjadi fokus penelitian yang signifikan di ranah sistem informasi, namun fokus penelitian terhadap manajemen pengetahuan relatif baru. Masalah utama yang terjadi pada proses manajemen pengetahuan adalah karena terkadang perusahaan mengabaikan orang dan masalah budaya dalam suatu organisasi. Untuk mengatasi tantangan di masa depan, organisasi harus memaksakan melakukan adopsi pendekatan yang diperlukan dan kegiatan yang telah disebutkan di atas. Seusi tepat waktu dan hati-hati untuk menanggapi tanggapan yang penting bai terciptanya inisiatif manajemen pengetahuan yang sukses. Kata Kunci: Strategi, Manajemen Perusahaan, Organisasi. A. Latar Belakang Lebih dari satu dekade manajemen pengetahuan menjadi salah satu inovasi organisasional yang berada ditengah-tengah perusahaan, institusi pendidikan tinggi, nongovernmental organizations, pemerintah, dan tentunnya individu-individu yang bekerja pada lingkungan global dimana secara umum di setiap kegiatan seperti gathering, synthesis, sharing and storage of data, information and knowledge akan ada pengetahuan di setiap celah kegiatan-kegiatan tersebut. Pada era ekonomi global sekarang ini, pengetahuan merupakan sumber terpenting (Drucker, 1995) dan organisasi berusaha untuk memanfaatkan aset pengetahuan tersebut melalui strategi manajemen pengetahuan yang efektif dan sesuai best practice. Agar dapat mengelola pengetahuan dengan baik, perusahaan membutuhkan dua hal yaitu a memory and means of communicating knowledge. Manajemen data dan informasi telah menjadi fokus penelitian yang signifikan di ranah sistem informasi, namun fokus penelitian terhadap manajemen pengetahuan relatif baru. Manajemen pengetahuan menjadi sebuah penghubung antar bisnis bagi banyak organisasi yang sadar akan tingginya permintaan akan sumber daya intelektual dan keefektifan manajemen (Grover and Davenport, 2011). Para peneliti sistem informasi saat ini melirik pada knowledge creation, knowledge acquisition and knowledge sharing, namum belum memberikan perhatian 29

2 penuh terhadap protecting and securing knowledge. Protecting knowledge telah menerima sedikit perhatian didalam literatur (Liebeskind, 1996; Bloodgood and Salisbury, 2001). Asllani and Luthans (2003) telah mensurvei 307 pengetahuan para manager terkait dengan peran dan menemukan setidaknya sedikit bukti tentang isu-isu mengenai tugas mereka, tugas -tugas utama mereka telah terfokus pada komunikasi antar manajemen. Manajemen pengetahuan saat ini mendapat perhatian yang cukup besar dari pihak akademik dan praktisi (Nonaka and Takeuchi, 1995; Davenport and Prusak, 1998; Hall and Paradice, 2005). Alasan utama adalah bahwa manajemen pengetahuan merupakan tantangan nyata bagi bisnis global. Namun, sebagian studi berfokus manajemen pengetahuan hanya pada aspek tertentu yang terlepas dari fakta bahwa manajemen pengetahuan memerlukan pendekatan integratif. Sifat dasar organisasi yaitu dinamis (Van Iterson, 2000; Kazanjian and Rao, 1999). Individu-individu di dalam suatu organisasi pun bisa datang dan pergi sewaktu-waktu, oleh karena itu organisasi yang mempunyai konstruksi tidak statis (dinamis) harus mempunyai pengetahuan yang dihasilkan oleh organisasi itu sendiri. Manajemen pengetahuan diperlukan untuk mengelola aset intelektual (baik secara individu maupun kelompok), belajar hal baru atau menciptakan cara-cara baru dalam melakukan sesuatu (Caddy, 2000). Kemampuan untuk mengelola pengetahuan inilah yang semakin mendapat tuntutan yang cukup tinggi dari segala aspek. Sebagian besar eksekutif sering menyatakan bahwa aset terbesar mereka adalah pengetahuan karyawan. Mereka juga sadar perlunya bagaimana mengelola pengetahuan ini karena penting untuk mengidentifikasi keadaan ketika ada pensiun, turnover, persaingan sumber daya menggunakan pendekatan aset modal intelektual. Selain itu pendekatan manajemen pengetahuan harus diterapkan tidak hanya dilapisan perusahaan, tetapi juga disebarkan ke individu, kelompok atau masyarakat dan organisasi itu sendiri. Cara untuk mempertahankan pengetahuan yang berharga adalah dengan mengidentifikasi aset tersebut dan kemudian memastikan bahwa pengetahuan dikelola dan disimpan sedemikian rupa untuk membantu pengambilan keputusan dimasa depan dan menggunakan kembali pengetahuan tersebut semudah mungkin (Stewart, 2000). Aset modal pengetahuan ini juga harus mengalir dari individu ke individu, antara anggota ke komunitas praktek, dan tentu saja kembali ke organisasi itu sendiri. 30

3 Tantangan utama untuk menghadapi manajemen pengetahuan adalah berfokus pada masalah budaya atau individu-individu, terlalu menekankan teknologi, mengabaikan aspek dinamis dari konten dan lebih memilih terhadap kuantitas konten ketimbang kualitas. Meskipun hal-hal tersebut bukan daftar tantangan secara lengkap namun ada atau tidaknya tantangan yang ada akan tetap menjadi konsensus yang cukup baik untuk dihadapi oleh manajemen pengetahuan. Masalah utama yang terjadi pada proses manajemen pengetahuan adalah karena terkadang perusahaan mengabaikan orang dan masalah budaya dalam suatu organisasi. Dalam suatu lingkungan yang berisi individu-individu perlu adanya pengetahuan yang dihargai, sehingga dapat membangun budaya dan mendorong karyawan untuk saling berbagi informasi. Kebutuhan akan konsep manajemen pengetahuan untuk karwayan pun tidak bisa dianggap remeh, dimana banyak kasus karyawan diminta untuk menyerah terhadap pengetahuan maupun pengalaman mereka, dimana kedua hal tersebut merupakan sesuatu yang berharga dan sesuatu yang bisa membuat mereka bangga dan bernilai. Oleh karena itu perusahaan harus memotivasi karyawan untuk berpartisipasi dalam proses manajemen pengetahuan yaitu salah satu cara yang diterapkan adalah dengan menciptakan program insentif, namun akan ada keadaan dimana karyawan akan berpartisipasi sematamata hanya untuk mendapatkan penghargaan (insentif) tanpa memperhatikan dari kualitas atau relevansi informasi yang akan mereka kontribusikan terhadap perusahaan. Upaya yang bisa dilakukan dalam proses manajemen pengetahuan adalah melakukan transparansi mengenai alur kerja karyawan sehinggga idealnya partisipasi dalam manajemen pengetahuan adalah suatu penghargaan bagi mereka sendiri. Proses manajemen pengetahuan dianggap gagal jika manajemen pengetahuan tidak membuat hidup karyawan menjadi lebih mudah, inilah sebabnya mengapa peran budaya organisasi sangat penting, bersama dengan perubahan lingkungan budaya perlu mengambil tempat dalam rangka untuk lebih mengakomodasi inisiatif manajemen pengetahuan. Manajemen pengetahuan bukanlah tentang konsep yang berbasis teknologi. Perusahaan yang hanya menerapkan sistem yang terpusat pada database, pesan elektroni, portal web atau alat kolaboratif lainnya dengan harapan bahwa langkah tersebut merupakan upaya mendirikan program manajemen pengetahuan adalah hanya membuang-buang waktu dan biaya. Meskipun teknologi dapat mendukung manajemen 31

4 pengetahuan, namun titik awal program manajemen pengetahuan bukanlah terletak pada hal tersebut. Tujuan penerapan manajemen pengetahuan harus didasarkan pada siapa (orang), apa (pengetahuan), dan mengapa (tujuan bisnis), dan bagaimana anda menyimpan (teknologi). Pengetahuan juga bersifat dinamis, karena pengetahuan bisa berubah secara cepat sehingga konten dalam program manajemen pengetahuan harus terus diperbarui, diubah, dan dihapus dimana pengetahuan harus relevan terhadap setiap perubahan dari waktu ke watu seperti melakukan pelatihan untuk mengasah keterampilan karyawan. Oleh karena itu, program manajemen pengetahuan tidak memiliki titik akhir, seperti produk pengembangan, pemasaran, dan R & D (Research and Development), manajemen pengetahuan dalam praktek bisnisnya selalu berkembang. Perusahaan perlu waspada terhadap informasi yang berlebihan karena kuantitas tidaklah sama dengan kualitas, dan manajemen pengetahuan tanpa terkecuali. Dan titik dari program manajemen pengetahuan adalah mengidentifiaksi dan menyebarkan pengetahuan dari segala aspek informasi. Jika pengetahuan adalah merupakan kekuatan dan sumber keunggulan kompetitif (salisbury, 2003), maka perlu ada perhatian khusus yang diarahkan untuk mengelola pengetahuan dengan baik dalam perusahaan untuk melindungi aset inti organisasi. Oleh karena pentingnya peran manajemen pengetahuan di masa sekarang dan yang akan datang maka perusahaan perlu memhami lebih dalam mengenai tantangan-tantangan yang akan dihadapi dalam pengelolaan manajemen pengetahuan baik dalam aspek internal maupun eksternal perusahaan. Tujuan dari pengelolaan pengetahuan yang selalu melibatkan tiap tingkatan organisasi atau kelompok. Akibatnya, tujuan tersebut hampir sulit di capat secara mudah, sejumlah tantangan harus diatasi dalam rangka mendapatkan sumber daya yang maksimal, baik investasi sumber daya manusia maupun investasi waktu. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dibuat suatu rumusan masalah, yaitu, Isu-isu apa saja yang dihadapi oleh perusahaan terkait dengan pengelolaan pengetahuan di masa depan dan bagaimana mengatasi tantangan-tantangan tersebut guna mensukseskan penerapan manajemen pengetahuan ke dalam organisasi? 32

5 C. Pembahasan 1. Konsep Manajemen Pengetahuan Konsep data, informasi dan pengetahuan pada umumnya membingungkan. Data meruupakan fakta atau pengamatan di luar konteks, oleh karena itu tiak langsung bermakna (Zack, 1999a). Hasil informasi menggantikan dari data dengan konten yang lebih bermakna dari isi sebuah pesan (Zack, 1999a). pengetahuan adalah sesuatu yang lebih bermakna dari pada informasi (Beijerse, 1999). Pengetahuan meningkat melalui interaksi dengan informasi (Clarke and Rollo, 2001). Pengetahuan dikategorikan menjadi dua yaitu explicit and tacit knowledge (Polanyi, 1966; Nonaka and Takeuchi, 1995). Pengetahuan ekspiliit mudah untuk mengartikulasikan, menangkap dan mendistribusikan dalam format yang berbeda. Pengetahuan tacit lebih tersembunyi dan susah untuk di ungkapkan (McInerney, 2002). individu sulit menyusun dan mendistribusikan pengetahuan tacit, karena orang tidak dapat dengan mudah mengartikulasikan jenis pengetahuan tersebut (Bhatt, 2000). 2. Mengelola Pengetahuan Proses mengelola manajemen pengetahuan secara umum adalah sebagai pencapaian tujuan organisasi dengan membuatf faktor pengetahuan produktif (Beijerse, 2000). Kegiatan manajemen pengetahuan bertujuan secara efektif menerapkan pengetahuan organisasi guna menciptakan pengetahuan baru dan mempertahankan manajemen pengetahuan kompetitif (Alavi and Leidner, 2001;Mason and Pauleen, 2003). Ada dua pendekatan utama mengenai manajemen pengetahuan. Pertama berfokus pada penyebaran dan penggunaan teknologi yang tepat untuk memanfaatkan pengetahuan sementara yang lain berfokus pada penangkapan dan transformasi pengetahuan menjadi aset perusaahan (Mason and Pauleen 2003; Guah and Currie, 2004). Pendekatan pertama menekankan teknologi informasi dan berfokus pada mekanisme sistem untuk mengelola pengetahuan (Alavi and Leidner, 2001; Hansen et al, 1999). Yang kedua menekankan pada orang dan proses. Hal ini berdasarkan pentingnya kepada hubungan manusia dan elisitasi pengetahuan tacit (Alee, 1999;Holsapple and Joshi, 2000; Gold et al, 2001). Bahkan manajemen pengetahuan pada dasarnya adalah sebuah proses yang sangat sosial yang harus memperhitungkan manusia dan faktor sosial (Mason and Pauleen, 2003). Informasi 33

6 teknologi canggih tidak selalu membuat inisiatif manajemen pengetahuan bekerja. Perangkap teoritis dan praktis yang paling umum adalah untuk memahami dan mengevaluasi pengetahuan sebagai informasi dan memperlakukan manajemen pengetahuan sebagai manajemen informasi (McDermott, 1999;Handzix and Agahari, 2004). Sistem lanjutan meningkatkan kemampuan teknis tetapi meraka menjadi tidak produktif dan berarti bagi proses manajemen pengetahuan organisasi jika tidak disertai dengan kemajuan budaya, struktural dan strategis. Saat ini manajemen pengetahuan memiliki banyak berurusan dengan masalah lingkup yang lebih luas. Kesulitan globalisasi semakin menambah masalah yang ada, kompleksitas manajemen pengetahaun lebih signifikan dalam perusahaan skala global. Berdasarkan beberapa kajian literatur akademik dan penelitian, telah mengidentifikasi enam tantangan manajemen pengetahuan utama bagi bisnis global di masa yang akan datang. Mengembangkan definisi pengetahuan berkaitan dengan pengetahuan tacit dan pemanfaatan informasi teknologi, adaptasi terhadap kompleksitas budaya, memperhatikan sumber daya manusia, mengembangkan struktur organisasi baru dan mengatasi meningkatnya persaingan merupakan tantangan utama manajemen pengetahuan yang di hadapi bisnis global (Herbane et al, 1997; Fahey and Prusak,1998;Staber and Sydow,2002;Hall and Andriani, 2003;Desouza and Evaristo,2003;Narracot, 2003;Corso et al, 2005;Davis et al, 2005). Memahami tantangan ini akan membantu para manajeer bijak menanggapi proses manajemen pengetahuan sesuai kebutuhan organisasi mereka sendiri. 3. Tantangan Manajemen Pengetahuan 34

7 a. Developing a working definitiion of knowledge Ini adalah kebutuhan untuk menbedakan antara data dan infromasi di satu sisi dan pengetahuan disisi lain. Hal ini penting untuk tahap konstruksi pengetahuan. Jika tidak, makan organisasi akan memperlakukan data, informasi, dan pengetahuan menjadi sama dan tidak bernilai. Oleh karena itu pemanfaatan sumber daya pengetahuan akan mustahil jika organisasi tidak menenempatkan pengetahuan tersebut sesuai porsinya. Secara umum tantangannya adalah untuk menentukan apa yang merupakan organisasi pada awal inisiatif manajemen pengetahuan sehingga dapat mengembangkannya lebih lanjut manajemen pengetahuan berdasarkan definisi operasional pengetahuan. Manajemen harus mendorong interkasi sosial dan dialog di dalam lingkup organisasi yang akan menciptakan pembagian informasi, pengetahuan secara tidak langsung. b. Dealing with tacit knowledge and utilization of IT Fokus pada pengetahuan tacit tidak harus menekankan pada pentingnya implementasi informasi teknologi. Keseimbangan yang efektif antara pengetahuan tacit dan memanfaatkan IT harus dicapai. Bisnis hlobal memposisikan informasi teknologi sebagai komponen integral dari proses manajemen pengetahuan. aksesibilitas sumber daya eksplisit pengetahuan bagi karyawan harus disediakan oleh bantuan informasi teknologi. Sebuah organisasi yang memiliki implementasi informasi teknologi yang buruk akan dirugikan oleh adanya pasar global. Selain itu, pengolahand ata dan inforamsi, pelaksanaan dan kemajuan inforamsi teknolodi yang berorientasi harus ditargetkan diakhir sebagai penciptaan pengetahuan. Desain sistem dan prinsip-prinsip kerja profesional informasi teknolgi harus mencerminkan fokus ini. c. Adaption to cultural complexity Sebagai komponen kompleksitas sosial dan budaya perusaaan global pengalaman menyiratkan beberapa intervensi manajerial dan organisasi dengan budaya organisasi. Karena budaya organisasi merupakan elemen kunci dari mengelola perubahan organisasi dan pembaharuan. Dengan demikian, organisasi memiliki pergerakan menuju budaya pengetahuan yang berorientasi dengan segala cara menantang orang untuk berbagi pengetahuan di seluruh organisasi. Pada saat yang 35

8 sama, budaya keyakinan dan kepercyaan yang diperlukan untuk mendorong praktek manajemen pengetahuan dalam organisasi. Mengembangkan budaya organisasi diarahkan manajemen pengetahuan dan inovasi menjadi salah satu perhatian utama dari manajemen puncak. Pengetahuan masyarakat pun terbentuk ketika perusahaan melaksanan proyek manajemen pengetahuan. Selain itu ada masalah menyeimbangkan budaya keterbukaan dengan kebutuhan untuk pengetahuan yang tepat sebagai kekayaan intelektual. Demikian pula, budaya pengetahuan yang berorientasi juga harus seimbang. d. Attention to human resources Membangun shubungan saling percaya dalam organisasi juga mendukung kebujakan sumber daya manusia yang memungkinkan terjaidnya proses menajamen pengetahuan dalam organisasi. Aliran dialog yang efektif harus dicapai, dan praktik berbagi pengetahuan terutama informasl harus didorong oleh manajemen. Departemen sumber daya manusia sangat penting untuk inisiait manajemen pengetahuan. Manajemen sumber daya manusia dapat mendorong budaya yang memungkinkan aliran pengetahuan bagi mereka. Hal ini juga dapat berguna untuk mengintegrasikan pengetahuan untuk proses pengambilan keputusan organisasi. Komitnmen untuk menajamen pengetahuan secara khusus penting bagi sumber daya manusia profesional. Meraka diharapkan dapat memeberikan kontribusi strategis untik proses kesenjangan pengetahuan organisasi. e. Developing new organizational structures Beberapa perusahaan terkemuka di berbagai sektor dan negara mencoba untuk mengadopsi struktur oranisasi yang inovatif. Struktur ini didsarkan pada sebagaian besar karya kelompok multidisiplin dengan otonomi tingkat tinggi dan bertindak dalam lingkungan yang ditandai dengan fluktuasi, kekacauan, kreatif, berbagai syarat dan redundansi (Nonaka and Takeuchi, 1995). Perlunya mengembangkan struktur organisasi baru yang seimbang dengan kebutuhan penting untuk kelangsungan bisnis organisasi yang dibatasi dengan kendala waktu, inisiatif manajemen pengetahuan. 36

9 f. Coping with increased competition Mengatasi meningkatnya persaingan adalah salah satu tantangan yang paling signifikan dari manajemen pengetahuan yang dihadapi oleh bisnis global. Kompetisi di seluruh duniasecara intens memaksa perusahaan untuk merespon tuntutan lingkungan dan mengambil tindakan dan tantangan yang datang silih berganti. Strategi respon yang cepat telah menjadi lazim karena intensitas kompetisi. Namun demikian, manajemen pengatahuan merupakan siklus jangka panjang yang berorientasi inisiatif. Oleh karena itu, ketegangan antara sifat manajemen pengethuan dan mempercepat laju perubahan yang terjadi adalah dengan penentuan cermat mengenai fenomena ini. D. Kesimpulan Untuk mengatasi tantangan di masa depan, organisasi harus memaksakan melakukan adopsi pendekatan yang diperlukan dan kegiatan yang telah disebutkan di atas. Seusi tepat waktu dan hati-hati untuk menanggapi tanggapan yang penting bai terciptanya inisiatif manajemen pengetahuan yang sukses. Untuk bisnis global, tanggapan yang tepat, tepat waktu dan berhati-hati untuk tantangan akan meningkatkan keefektifan proses manajemen pengetahuan dan membantu mengamankan keunggulan kompetitif di pasar global. Oleh karena itu perusahaan harus mempertimbangkan dan menghadapi manajemen pengetahuan secara holistik dengan mempertimbangkan semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses manajmen pengetahuan. Daftar Pustaka Asllani, A. and Luthans, F. (2003), What knowledge managers really do: an empirical and comparative analysis,journal of Knowledge Management, Vol. 7 No. 3, pp Beijerse, R.P.u. (1999), Questions in knowledge management: defining and conceptualizing a phenomenon,journal of Knowledge Management, Vol. 3 No. 2, pp Bhatt, G.D. (2000), Organizing knowledge in the knowledge development cycle,journal of Knowledge Management, Vol. 4 No. 1, pp Bloodgood, J.M. and Salisbury, W.D. (2001), Understanding the influence of organizational change strategies on information technology and 37

10 knowledge management strategies, Decision Support Systems, Vol. 31 No. 1, pp Caddy, L. (2000), Intellectual assets and liabilities, Journal of Intellectual Capital, Vol.2, No.1, pp Clarke,T.andRollo,C.(2001), Corporate initiatives in knowledge management, Educationþ Training, Vol. 43 Nos 4/5, pp Davenport, T.H. and Prusak, L. (1998),Working Knowledge: How Organizations Manage Whatthey Know, Harvard Business School Press, Boston. MA. Grover, V. and Davenport, T.H. (2001), General perspectives on knowledge management: fostering a research agenda,journal of Management Information Systems, Vol. 18 No. 1, pp Hall, D.J. and Paradice, D. (2005), Philosophical foundations for a learningoriented knowledge management system,decision Support Systems, Vol. 39 No. 3, pp Kalkan, Veli Denizhan. (2008), An overall view of knowledge management challenges for global business, Business Process Management Journal, Vol.14 No.3, 2008, pp Liebeskind, J.P. (1996), Knowledge, strategy, and the theory of the firm,strategic Management Journal, Vol. 17, pp McInerney, C. (2002), Knowledge management and the dynamic nature of knowledge,journal of the American Society for Information Science and Technology, Vol. 53 No. 12, pp Nonaka, I. and Takeuchi, H. (1995),The Knowledge-creating Company, Oxford University Press,New York, NY. Polanyi, M. (1966),The Tacit Dimension, Routledge and Kegan Paul, London. Salisbury, M.W. (2003), Putting theory into practice to build knowledge management systems,journal of Knowledge Management, Vol. 7 No. 2, pp Van Iterson, A. (2000), Organizational doom and resurrection, Organization Studies, Vol.21, pp Zack, M.H. (1999a), Managing codified knowledge,sloan Management Review, Vol. 40 No. 4, pp

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) People Process Technology 1

Lebih terperinci

21/09/2011. Pertemuan 1

21/09/2011. Pertemuan 1 Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi j p g g (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) 1 People Process Technology

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh:

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: Armiastho Adi Saputro P056100132.35E MAGISTER MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut perusahaan-perusahaan di dunia untuk selalu berkembang dan melahirkan inovasiinovasi baru demi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Menurut Parker (1993) data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item, kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi dunia saat ini dihadapkan dengan adanya suatu dinamika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi dunia saat ini dihadapkan dengan adanya suatu dinamika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi dunia saat ini dihadapkan dengan adanya suatu dinamika perubahan dan ketidakpastian. Untuk dapat bertahan hidup, bersaing, dan berhasil suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Knowledge Secara umum, terdapat dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Pengetahuan tacit adalah pengetahuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Kantor Pelayanan Pajak Pratama... 7

DAFTAR ISI. A. Kantor Pelayanan Pajak Pratama... 7 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 II. Tinjauan Pustaka... 3 A. Pengetahuan (Knowledge)... 3 B. Manajemen Pengetahuan... 4 C. Knowledge Sharing... 5 III.

Lebih terperinci

Contributing Knowledge to Electronic Knowledge Repositories: An Empirical Investigation

Contributing Knowledge to Electronic Knowledge Repositories: An Empirical Investigation Contributing Knowledge to Electronic Knowledge Repositories: An Empirical Investigation Atreyi Kankanhalli, Bernard C. Y. Tan, dan Kwok-Kee Wei MIS Quarterly Vol. 29 No. 1, pp. 113-143/Maret 2002 Kata

Lebih terperinci

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses untuk mengoptimalisasi kekayaan intelektual yang dapat dilihat dari kinerja karyawan di suatu

Lebih terperinci

17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur

17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur Strategi t & Pengukuran Manajemen Pengetahuan Apa yang bisa diukur Apa yang bisa diukur tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur 1 Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Knowledge Pengetahuan dalam Kusumadmo (2013), adalah penggunaan informasi dan data secara penuh yang dilengkapi dengan potensi ketrampilan, kompetensi, ide, intuisi, komitmen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perkembangan teknologi informasi (IT) telah berkembang dengan pesat, dengan banyak membawa perubahan-perubahan besar yang berpengaruh pada dunia bisnis.

Lebih terperinci

Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management

Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management Restu Khaliq Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Antasari Business competition is increasingly tight, not only to survive but the company

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia bisnis semakin mengalami kemajuan yang pesat. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir di semua sektor kehidupan

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Siklus Knowledge Management. Pertemuan 2

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Siklus Knowledge Management. Pertemuan 2 KNOWLEDGE MANAGEMENT Pertemuan 2 : Siklus Knowledge Management Pertemuan 2 Rani Puspita D, M.Kom KM yang efektif mensyaratkan organisasi untuk mengidentifikasi, menghasilkan, memperoleh, menyebar dan menangkap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Data, Informasi Dan Knowledge Management Organisasi harus memiliki sistem pengelolaan pengetahuan yang baik untuk menghasilkan knowledge yang berkualitas dan berguna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan berfungsi mewujudkan bagaimana suatu organisasi dapat meningkatkan sumber daya informasi serta pengetahuannya dengan mencari, mengingat

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh : KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI Disusun sebagai tugas paper MK. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan (TOMP) pada Kelas E35-Bogor. 22-Januari 2011 Oleh : Hary Purnama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak pihak

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan

Lebih terperinci

SILABI MATA KULIAH. Nama Matakuliah : MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Kode Matakuliah : PMT214 Jumlah SKS : 2 SKS, Teori 1, Praktik 1

SILABI MATA KULIAH. Nama Matakuliah : MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Kode Matakuliah : PMT214 Jumlah SKS : 2 SKS, Teori 1, Praktik 1 SIL/PMT214/14 Revisi: 03 08 Maret 2007 Hal. 1 dari 4 SILABI MATA KULIAH Nama Matakuliah : MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Kode Matakuliah : PMT214 Jumlah SKS : 2 SKS, Teori 1, Praktik 1 Dosen : Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Knowledge Knowledge bukan hanya pengetahuan, menurut Thomas Davenport dan Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : "Knowledge merupakan campuran dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat penting bagi kunci sukses sebuah organisasi. Pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat penting bagi kunci sukses sebuah organisasi. Pengetahuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran pengetahuan pada era globalisasi dan teknologi seperti sekarang ini menjadi sangat penting bagi kunci sukses sebuah organisasi. Pengetahuan merupakan aset berharga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Knowledge Management System Pada point ini membahas mengenai landasan teori knowledge management system yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan penulisan ini. 2.1.1.

Lebih terperinci

PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG

PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG Saat ini kita hidup di jaman inovasi (Janszen,2000) dimana inovasi ini muncul karena situasi bisnis saat ini dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Alvin Toffler (1990) membagi sejarah peradaban manusia dalam tiga gelombang

Bab I PENDAHULUAN. Alvin Toffler (1990) membagi sejarah peradaban manusia dalam tiga gelombang Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alvin Toffler (1990) membagi sejarah peradaban manusia dalam tiga gelombang yaitu era pertanian, era industri dan era informasi. Dalam era pertanian, faktor yang menonjol

Lebih terperinci

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG)

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) Andreas Eko Wijaya Program Studi Teknik Informatika, STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi melahirkan fenomena baru dalam struktur perekonomian global, dimana perkembangan pada sektor perekonomian telah membawa perubahan yang cukup

Lebih terperinci

Driving Forces of Knowledge Management

Driving Forces of Knowledge Management Uwes A. Chaeruman Driving Forces of Knowledge Management Faktor Pendorong Manajemen Pengetahuan Knowledge Management? Kemampuan suatu perusahaan secara keseluruhan untuk menciptakan pengetahuan baru, menyebarluaskannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, sektor bisnis mengalami perkembangan yang sangat pesat. Persaingan antar perusahaan berubah menjadi sangat ketat. Persaingan tersebut

Lebih terperinci

Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer

Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer Dunamis Program Overview The Importance of Knowledge Transfer Dunamis Organization Services Berdiri sejak tahun 1991, Dunamis merupakan mitra berlisensi dari FranklinCovey - sebuah organisasi global yang

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI (KASUS: DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA) GHITA YASANINGTHIAS P

TUGAS INDIVIDU PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI (KASUS: DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA) GHITA YASANINGTHIAS P DOSEN : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. Hari/Tanggal : Kamis/14 Juli 2011 TUGAS INDIVIDU PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI (KASUS: DINAS SOSIAL PROVINSI DKI JAKARTA) GHITA YASANINGTHIAS P056101151.45 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan organisasi yang memiliki budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan organisasi yang memiliki budaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kantor Akuntan Publik (KAP) merupakan organisasi yang memiliki budaya kerja yang berbeda dengan bisnis lainnya. Hal ini dikarenakan dalam bisnisnya, KAP menyediakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah Knowledge Management (KM) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1986, dalam konferensi manajemen Eropa yaitu APQC (American Productivity and Quality Center).

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi diwarnai dengan meningkatnya informasi dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan informasi menuntut perusahaan untuk memiliki Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, persaingan antar organisasi semakin ketat untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, persaingan antar organisasi semakin ketat untuk memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan perilaku konsumen di era globalisasi sekarang ini adalah salah satu dari sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh banyak organisasi atau perusahaan pada

Lebih terperinci

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR DAN CONSUMER PRODUCT DI PT. BINA SAN PRIMA Asep Id Hadiana 1, Estiko Rijanto 2, Mira Kania Sabariah 3 UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 1 ahadiana@gmail.com

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA ORGANISASI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN TEORI SIKLUS KM BUKOWITZ DAN WILLIAMS

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA ORGANISASI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN TEORI SIKLUS KM BUKOWITZ DAN WILLIAMS PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA ORGANISASI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN TEORI SIKLUS KM BUKOWITZ DAN WILLIAMS MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Knowledge Management Oleh : KELOMPOK 2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tenaga kerja menjadi bisnis yang berdasarkan pengetahuan. menerapkan sistem manajemen pengetahuan (knowledge management) maka

BAB 1 PENDAHULUAN. tenaga kerja menjadi bisnis yang berdasarkan pengetahuan. menerapkan sistem manajemen pengetahuan (knowledge management) maka 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menuntun perusahaan untuk melakukan pembaharuan dengan cara berfikir global dan bertindak secara lokal. Inovasi teknologi yang makin mempercepat

Lebih terperinci

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan 18 2. Mengadakan sharing vision secara periodik Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu mempertahankan bisnisnya. Modal merupakan faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu mempertahankan bisnisnya. Modal merupakan faktor penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan perusahaan bisnis telah berkembang pesat seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dekade terakhir ini. Pengaruh persaingan bisnis tergambarkan

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : MANAJEMEN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : MANAJEMEN SISTEM INFORMASI RPP/PMT214/FIP/14 Revisi : 02 08 Maret 2011 Hal 1 dari 37 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Matakuliah : MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Kode Matakuliah : PMT214 Pertemuan ke : 1 Jumlah SKS : Teori

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3 KNOWLEDGE MANAGEMENT Pertemuan 3 : Model Knowledge Management Pertemuan 3 Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Model KM Memahami kunci utama model teoritis knowledge management yang digunakan saat

Lebih terperinci

Manajemen Pengetahuan Knowledge Management

Manajemen Pengetahuan Knowledge Management Manajemen Pengetahuan Knowledge Management Adalah Sistem yang memungkinkan perusahaan menyerap PENGETAHUAN, PENGALAMAN, dan KREATIVITAS para staffnya untuk perbaikan Perusahaan. (Davidson & Philip Voss,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi, terjadi berbagai perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi, terjadi berbagai perubahan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi, terjadi berbagai perubahan di dalam hampir semua aspek. Kelangsungan hidup organisasi sangat tergantung kepada kemampuan

Lebih terperinci

OLEH : MANAJEMEN PERUBAHAN

OLEH : MANAJEMEN PERUBAHAN OLEH : MANAJEMEN PERUBAHAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DAN PERUBAHAN Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak adalah semakin ketatnya kompetisi di beberapa sektor industri.

BAB I PENDAHULUAN. dampak adalah semakin ketatnya kompetisi di beberapa sektor industri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, setiap perusahaan menghadapi tantangan untuk terus bertahan dan tumbuh berkembang. Globalisasi dan kemajuan dalam pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT: TINJAUAN PEMBERDAYAAN PADA PERUSAHAAN UMUMNYA

KNOWLEDGE MANAGEMENT: TINJAUAN PEMBERDAYAAN PADA PERUSAHAAN UMUMNYA KNOWLEDGE MANAGEMENT: TINJAUAN PEMBERDAYAAN PADA PERUSAHAAN UMUMNYA Suparto Darudiato; Lince Suryadi Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No.

Lebih terperinci

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce Pengantar Sekilas E-Bisnis E-bisnis menghubungkan semua karyawan, pelanggan, pemasok, dan stakeholders lainnya tanpa pandang wilayah geografis. E-bisnis pakai standar data elektronik umum dan otomatisasi

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL. MANAJEMEN SISTEM INFORMASI SIL/PMT214/14 Revisi: Maret 2011 Hal.

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SIL. MANAJEMEN SISTEM INFORMASI SIL/PMT214/14 Revisi: Maret 2011 Hal. SIL/PMT214/14 Revisi: 02 08 Maret 2011 Hal. 1 dari 4 Silabus Nama Matakuliah : MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Kode Matakuliah : PMT214 Jumlah SKS : 2 SKS Teori 1 Praktek 1 Dosen : Suyantiningsih, M.Ed. Program

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Strategi dan Pengukuran Knowledge Management. Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Strategi dan Pengukuran Knowledge Management. Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Strategi dan Pengukuran Knowledge Management Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Memahami lebih jelas mengenai strategi knowledge management. Memahami lebih detail dari mulai

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI DOSEN Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. ANGKATAN E-47 NONI NOER KAISAR

Lebih terperinci

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DI HONDA

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DI HONDA Tugas Individu Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DI HONDA Dosen : Dr.Ir.H. Arif Imam Suroso, M.Sc. Oleh : Armita Fibriyanti P056101021.45 PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang 1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Pengetahuan merupakan aset utama yang dimiliki organisasi dan melekat pada setiap individunya. Pengetahuan adalah sumber yang sangat bernilai bagi organisasi karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kompetitif dewasa ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi. Manajemen pengetahuan berorientasi pada knowledge-based

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi. Manajemen pengetahuan berorientasi pada knowledge-based BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan manajemen pengetahuan kini sudah banyak dilakukan pada industri kreatif termasuk di dunia pendidikan dan organisasi yang berbasis kompetisi. Manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Globalisasi perdagangan, berkembangnya ekonomi informasi, dan tumbuhnya Internet dan jaringan komunikasi global lainnya telah mengangkat peran sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Berbagi pengetahuan merupakan hal penting bagi organisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Berbagi pengetahuan merupakan hal penting bagi organisasi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Berbagi pengetahuan merupakan hal penting bagi organisasi yang menggunakan pengetahuan mereka sebagai aset untuk meraih keunggulan bersaing (competitive advantage).

Lebih terperinci

Best Practice Kegiatan Corrective Maintenance untuk Kerusakan Bearing pada Mesin Millac 5H 6P Berdasarkan Knowledge Conversion

Best Practice Kegiatan Corrective Maintenance untuk Kerusakan Bearing pada Mesin Millac 5H 6P Berdasarkan Knowledge Conversion Petunjuk Sitasi: Atma, S., Soesanto, R. P., Kurniawati, A., & Hediyanto, U. Y. (2017). Best Practice Kegiatan Corrective Maintenance untuk Kerusakan Bearing pada Mesin Millac 5H 6P Berdasarkan Knowledge

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan Daya Saing UMKM, Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis, Vol. 10 No. 2 Oktober 2013, hal..

BAB I PENDAHULUAN. Menciptakan Daya Saing UMKM, Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis, Vol. 10 No. 2 Oktober 2013, hal.. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modal intelektual kini banyak dibicarakan dan dianggap penting oleh banyak praktisi. Modal Intelektual atau intellectual capital kini disadari merupakan faktor yang

Lebih terperinci

Project Stakeholder Management merupakan proses untuk. Identify Stakeholders Proses mengidentifikasi individu, kelompok,

Project Stakeholder Management merupakan proses untuk. Identify Stakeholders Proses mengidentifikasi individu, kelompok, Project Stakeholder Management merupakan proses untuk mengidentifikasi individu, kelompok, atau organisasi yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh proyek, untuk menganalisa harapan stakeholder dan

Lebih terperinci

SI, Organisasi, Manajemen

SI, Organisasi, Manajemen APK D3/IT/MIS/E1/0806 Manajemen Sistem Informasi SI, Organisasi, Manajemen Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Pokok Bahasan Sistem Informasi Pengertian SI, Tujuan dan Manfaat SI

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM DI PERGURUAN TINGGI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM DI PERGURUAN TINGGI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PERANCANGAN MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM DI PERGURUAN TINGGI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Steven Ray Sentinuwo Abstract Perguruan tinggi memiliki peluang yang sangat besar untuk memanfaatkan

Lebih terperinci

RANCANGAN FRAMEWORK KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENGELOLAAN PARKIR BERDASARKAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TRIAD

RANCANGAN FRAMEWORK KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENGELOLAAN PARKIR BERDASARKAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TRIAD RANCANGAN FRAMEWORK KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENGELOLAAN PARKIR BERDASARKAN KNOWLEDGE MANAGEMENT TRIAD 1 Luciana Andrawina, 2 Amelia Kurniawati, 3 Umar Yunan KSH 1,2 Program Studi Teknik Industri,

Lebih terperinci

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PERGURUAN TINGGI

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PERGURUAN TINGGI MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PERGURUAN TINGGI Dyah Budiastuti Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dyanto23@yahoo.com;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dengan teknologi yang berkembang saat ini, banyak perusahaan dituntut agar bisa berkembang dengan inovasi inovasi terbaru untuk menghadapi tantangan

Lebih terperinci

EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM Hal IIB - 355 EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM Amelia Kurniawati 1, Luciana Andrawina 2, Firmansyah Wahyudiarto 3, Andy Surya Setiawan 4 Fakultas

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN DI BPK RI

KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN DI BPK RI 74 KomuniTi, Vol. V, No. 2 September 2013 KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PADA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN DI BPK RI ABSTRAK Berbudi Bowo Laksono 1, Noor Akhmad Setiawan, Surjono Jurusan Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

BERBAGI PENGETAHUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENCIPTAAN PENGETAHUAN UNTUK STAF PENGAJAR VOKASI UI. Dyah Safitri 1*

BERBAGI PENGETAHUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENCIPTAAN PENGETAHUAN UNTUK STAF PENGAJAR VOKASI UI. Dyah Safitri 1* BERBAGI PENGETAHUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENCIPTAAN PENGETAHUAN UNTUK STAF PENGAJAR VOKASI UI Dyah Safitri 1* 1 Program Studi Manajemen Informasi dan Dokumen Program Vokasi Universitas Indonesia ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari

Lebih terperinci

Human Resources Management (HRM)

Human Resources Management (HRM) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Human Resources Management (HRM) Pertemuan 1: Pendahuluan Disusun oleh: Eko Tjiptojuwono Overview People Management Human Resources Management Sebuah pendekatan strategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini diindikasikan oleh persaingan bisnis yang sangat ketat dalam negeri maupun internasional, ini memaksa perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi untuk mencapai tujuan bersama (Jones, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. terkoordinasi untuk mencapai tujuan bersama (Jones, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan bersama (Jones, 2013). Dalam suatu organisasi terdapat tugas-tugas

Lebih terperinci

PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF Santosa Tri Prabawa STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRAK Kinerja organisasional dapat

Lebih terperinci

DECISION SUPPORT SYSTEMS

DECISION SUPPORT SYSTEMS DECISION SUPPORT SYSTEMS Definisi Little,J.D.C (dalam Models and Managers:The Concept of a Decision Calculus,1970) : DSS sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Organisasi Pembelajar Organisasi pembelajar atau biasa disebut learning organization, istilah ini sebagian dari gerakan In Search of Exellence dan selanjutnya digunakan oleh Garrat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No.

BAB 1 PENDAHULUAN. intellectual capital di Indonesia mulai berkembang setelah munculnya PSAK No. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam era globalisasi terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik dalam skala kecil, menengah maupun besar dan juga menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bagi sektor publik dalam pelayanan publik (Nurmandi, 2006). Banyak

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bagi sektor publik dalam pelayanan publik (Nurmandi, 2006). Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengetahuan mempunyai peranan penting dalam kemajuan suatu organisasi, khususnya bagi sektor publik dalam pelayanan publik (Nurmandi, 2006). Banyak organisasi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini perekonomian dunia mengalami perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru yang berbasis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini mulai menuju keadaan yang lebih baik, dengan melihat perkembangan dunia industri yang terus berkembang di berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengetahuan (Knowledge) Dalam konteks teknologi informasi, pengetahuan dibedakan dengan data dan informasi. Data adalah sekumpulan fakta, pengukuran-pengukuran yang kemudian akan

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan. Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan. Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Penangkapan dan Kodifikasi Pengetahuan Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Memahami konsep dasar mengenai penangkapan dan kodifikasi pengetahuan. Mengetahui teknik-teknik untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Bergeron dalam Sangkala (2007) data adalah bilangan, terkait dengan angka-angka atau atribut-atribut yang bersifat

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Telkom (disingkat Tel-U) merupakan penggabungan dari empat institusi yang berada di bawah badan penyelenggara Telkom Foundation (TF), yaitu Telkom Engineering

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS,

PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS, Tugas Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan Dosen : Dr.Ir. Arief Iman Suroso, M.Sc PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS, Tbk. OLEH : NURUL HIDAYAH P056101491.46 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penyebaran Pengetahuan dan Communities of Practice. Rani Puspita D, M.Kom

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Penyebaran Pengetahuan dan Communities of Practice. Rani Puspita D, M.Kom KNOWLEDGE MANAGEMENT Penyebaran Pengetahuan dan Communities of Practice Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Mengetahui komponen kunci komunitas praktik Menyebutkan fase utama dalam siklus hidup komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambah dan keunggulan bersaing pada perusahaan modern (Chen,et al.2005:161).

BAB I PENDAHULUAN. tambah dan keunggulan bersaing pada perusahaan modern (Chen,et al.2005:161). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena pergeseran tipe masyarakat dari masyarakat industrialis dan jasa ke masyarakat pengetahuan menyebabkan perusahaan semakin menitik beratkan akan pentingnya

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran 1. Memahami kunci utama model teoritis Manajemen Pengetahuan yang digunakan saat ini 2. Menghubungkan kerangka kerja KM dengan kon

Tujuan Pembelajaran 1. Memahami kunci utama model teoritis Manajemen Pengetahuan yang digunakan saat ini 2. Menghubungkan kerangka kerja KM dengan kon Model Manajemen Pengetahuan Pertemuan 3 Tujuan Pembelajaran 1. Memahami kunci utama model teoritis Manajemen Pengetahuan yang digunakan saat ini 2. Menghubungkan kerangka kerja KM dengan konsep KM dan

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Strategik SI/TI 1 Tantangan Pengelolaan IT Perubahan teknologi (TI) semakin cepat. Aplikasi dan data semakin banyak overload informasi. Perkembangan bisnis yang semakin

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teori strategi akhir-akhir ini menunjukkan bahwa sumber daya yang tak terlihat (intangible resources) seperti pengetahuan, keahlian, motivasi, budaya, teknologi, kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju bisnis yang didasarkan

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju bisnis yang didasarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, menyebabkan persaingan bisnis semakin ketat. Kemampuan perusahaan dalam penguasaan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut

I. PENDAHULUAN. antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, intensitas kompetisi dan persaingan ketat antar perusahaan semakin meningkat, sehingga setiap perusahaan dituntut meningkatkan kompetensinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kegiatan bisnisnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perdangangan bebas telah terjadi dan setiap negara harus siap dengan adanya persaingan di dunia bisnis yang kian kompetitif. Meningkatnya persaingan

Lebih terperinci