AUDIT OPERASIONAL ATAS SIKLUS PENJUALAN TIKET PESAWAT ONLINE (STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA, Tbk.)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AUDIT OPERASIONAL ATAS SIKLUS PENJUALAN TIKET PESAWAT ONLINE (STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA, Tbk.)"

Transkripsi

1 AUDIT OPERASIONAL ATAS SIKLUS PENJUALAN TIKET PESAWAT ONLINE (STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA, Tbk.) SALSALI HELENA Universitas Bina Nusantara Jalan Rawa Belong Raya No.8, Kemanggisan, Jakarta Barat ABSTRAK The author conducted thesis research on the operational audit cycle of online ticket sales. This research was conducted at PT. Garuda Indonesia, Tbk. in order to determine whether the company has operations and perform audit procedures that both the online ticket sales cycle in accordance with the guidelines of the operational audit procedures that apply internationally. Researchers using quantitative methods, especially ICQ (Internal Control questionnaires) as a tool to collect data on the company. The research concluded that PT. Garuda Indonesia, Tbk. already have and implement operational audit procedures that both the online ticket sales cycle in accordance with the guidelines of the operational audit procedures that apply internationally. In other words, PT. Garuda Indonesia, Tbk. have achieved the purpose of the operational audit is effective, efficient, and economical. Therefore, the authors suggest that PT. Garuda Indonesia, Tbk. while maintaining the operational performance of the audit has been executed sales cycle and for future periods. Keywords : Operational Audit, Cycle of Online Sales, Internal Control Questionnaires Penulis melakukan penelitian skripsi mengenai audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat online. Penelitian ini dilakukan di PT. Garuda Indonesia, Tbk. dengan tujuan untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki dan melaksanakan prosedur audit operasional yang baik atas siklus penjualan tiket pesawat online sesuai dengan pedoman prosedur audit operasional yang berlaku secara internasional. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan ICQ (Internal Control Questionnaires) sebagai alat untuk mengumpulkan data di perusahaan dan hasil penelitian menyimpulkan bahwa PT. Garuda Indonesia, Tbk. sudah memiliki dan melaksanakan prosedur audit operasional yang baik atas siklus penjualan tiket pesawat online sesuai dengan pedoman prosedur audit operasional yang berlaku secara internasional. Dengan kata lain, PT. Garuda Indonesia, Tbk. sudah berhasil mencapai tujuan pelaksanaan audit operasional yaitu efektif, efisien, dan ekonomis. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar PT. Garuda Indonesia, Tbk. tetap mempertahankan kinerja pelaksanaan audit operasional atas siklus penjualan yang telah dijalankan dan untuk periode mendatang. Kata Kunci : Audit Operasional, Siklus Penjualan Online, Internal Control Questionnaires

2 PENDAHULUAN Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk menghasilkan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan. Laba sebuah perusahaan dihasilkan dari kegiatan penjualan produk atau jasa kepada konsumen dan pelanggan. Kegiatan operasional perusahaan merupakan suatu siklus, mulai dari siklus pembelian bahan baku atau bahan mentah untuk dipakai di proses produksi sampai dengan siklus penjualan produk hasil produksi atau jasa kepada konsumen. Siklus penjualan adalah urutan kegiatan sejak diterima pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur penagihan sampai dengan pencatatan penjualan. Siklus penjualan perusahaan dagang dengan siklus penjualan perusahaan jasa ada perbedaan. Salah satu industri perusahaan jasa adalah industri penerbangan. Semakin banyaknya tuntutan pekerjaan dan padatnya aktivitas-aktivitas masyarakat urban di kota-kota besar di Indonesia membuat perusahaan-perusahaan penerbangan semakin berkompetisi dalam memberikan pelayanan penerbangan terbaik kepada para calon penumpang dan penumpang itu sendiri. Pelayanan penerbangan terbaik dimulai dari pelayanan saat calon penumpang hendak membeli tiket penerbangan. Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, perusahaan-perusahaan penerbangan juga menerapkan sistem penjualan tiket online. Sistem penjualan tiket secara online sangat memudahkan para calon penumpang untuk memesan tiket penerbangan dimanapun dan kapanpun melalui situs maskapai penerbangan yang diinginkan tanpa menggunakan uang tunai. Siklus penjualan tiket online dimulai pada saat calon penumpang mengunjungi situs maskapai penerbangan tertentu. Kemudian calon penumpang memasukkan nama daerah tujuan penerbangan dan daerah asal penerbangan, tanggal keberangkatan dan tanggal kembali. Calon penumpang juga harus memilih kelas penerbangan dan jumlah orang yang akan melakukan penerbangan. Setelah setuju dengan harga tiket, calon penumpang melakukan pengisian data pribadi dan cara pembayaran tiket. Setelah itu, calon penumpang memesan tiket online dan calon penumpang dapat mencetak tanda bukti pemesanan dan pelunasan pembayaran tiket online tersebut saat check in di bandara. Sistem perusahaan mencatat semua data calon penumpang mulai dari pemesanan hingga pelunasan pembayaran tiket online tersebut. Sistem tersebut akan selalu memperbarui data penjualan tiket setiap hari sehingga dapat diketahui dan diperiksa dengan pasti laba penjualan perusahaan. Walaupun sistem dan siklus penjualan tiket pesawat online terkesan mudah dan cepat, tetap perlu dilakukan audit operasional atas kegiatan tersebut. Audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat online diperlukan untuk menilai dan mengevaluasi tingkat efektivitas, efesiensi, dan kehematan operasi perusahaan yang berada dalam pengendalian manajemen serta melaporkan kepada orang-orang yang tepat hasil evaluasi tersebut beserta rekomendasi perbaikan. Hasil dari audit operasional tersebut digunakan untuk membantu manajemen perusahaan dalam menilai apakah siklus penjualan tiket pesawat online telah dijalankan dengan baik sesuai dengan kebijakan yang berlaku di perusahaan serta menilai dan mengidentifikasi kekurangan yang ada sehingga mampu memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen perusahaan untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem dalam siklus penjualan tiket pesawat online. Salah satu perusahaan penerbangan di Indonesia yang sudah menerapkan sistem penjualan tiket pesawat online dengan baik adalah PT. Garuda Indonesia, Tbk. PT. Garuda Indonesia, Tbk. merupakan satu-satunya penerbangan di Indonesia yang telah sejak lama membentangkan sayap bisnis penerbangan hingga ke benua-benua lain (benua Asia, Amerika, Australia, Eropa hingga ke Timur Tengah). Hal inilah yang menjadi dasar pertimbangan penulis memilih PT. Garuda Indonesia, Tbk. sebagai objek penelitian. Mulyadi dan Puradiredja (2002 : 7) merumuskan bahwa Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat kesesuaian antara pernyataan pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Tunggal A.W (2008 : 11) mengatakan bahwa Audit operasional merupakan audit atas operasi yang dilaksanakan dari sudut pandang manajemen untuk menilai tingkat ekonomis, efisiensi, dan efektivitas dari setiap dan keseluruhan kegiatan operasional perusahaan yang terbatas pada keinginan manajemen. Tujuan utama audit operasional adalah mengevaluasi efektifitas dan efisiensi organisasi, namun audit operasional juga dapat menjangkau aspek yang ketiga, yaitu ekonomisasi. Evaluasi ekonomi adalah pemeriksaan atas biaya dan manfaat dari suatu kebijakan atau prosedur. Dalam konteks audit operasional, evaluasi ekonomi merupakan pertimbangan jangka panjang tentang apakah manfaat kebijakan atau prosedur lebih besar daripada biayanya. Ruang lingkup audit operasional dapat mencakup seluruh kegiatan / program atau hanya mencakup bagian / elemen / dimensi tertentu dari suatu kegiatan atau program. Mulyadi (2001) mendefinisikan Penjualan adalah rangkaian transaksi penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun secara tunai. Penjualan online sedang berkembang pesat saat ini. Keadaan ini didukung oleh perkembangan teknologi yang demikian pesat.

3 Selain itu, semakin padatnya aktivitas-aktivitas masyarakat urban kota-kota besar di Indonesia dan berbagai kebutuhan hidup yang semakin meningkat membuat para pelaku bisnis berusaha menjawab keadaan tersebut dengan menawarkan penjualan barang atau jasa secara online. Setiawan Tirta Wijaya mengatakan bahwa kelebihan sistem penjualan online adalah dapat melakukan transaksi selama 24 jam, lebih mudah mencari dan menemukan apapun yang diinginkan dengan lebih cepat, dan modal yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan dengan sistem penjualan offline. Banyak perusahaan yang sudah menggunakan sistem penjualan online untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban dewasa ini. Oleh karena itu, auditor perlu memahami dengan jelas siklus penjualan online pada klien yang akan diauit sehingga kegiatan audit operasional dapat berjalan sesuai dengan standar prosedur yang telah ditetapkan. Menurut Setiawan Tirta Wijaya, aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam siklus penjualan online meliputi kegiatan berikut : 1. Penerimaan Pesanan Pelanggan 2. Siklus penjualan online dimulai ketika konsumen atau pelanggan melakukan order penjualan barang atau jasa kepada perusahaan di website milik perusahaan. Konsumen akan memilih barang atau jasa yang diinginkan sesuai dengan yang disediakan di website perusahaan. Setelah itu, konsumen membooking barang atau jasa yang diinginkan sebagai sebuah order penjualan yang baru. Sistem penjualan perusahaan akan menerima dan memproses order penjualan tersebut lebih lanjut. Pemrosesan Pesanan Pelanggan Pada tahap ini, konsumen akan mengisi data pribadi konsumen untuk tujuan pencatatan dan pengiriman barang atau jasa yang diinginkan konsumen. Data pribadi tersebut meliputi nama, alamat lengkap, dan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk tujuan pengiriman barang. Selain itu, sistem juga memastikan pesanan yang telah diorder konsumen dengan meminta konsumen memilih barang yang ingin dipesan. 3. Konfirmasi Cara Pembayaran Pada sistem penjualan online, perusahaan memilih menggunakan pembayaran atas order penjualan via rekening bank-bank tertentu dan kartu kredit tertentu. Oleh karena itu, konsumen memilih cara pembayaran dan membayar pesanan sesuai dengan harga barang dan ongkos kirim yang dibebankan kepada konsumen yang disesuaikan dengan rekening bank dan kartu kredit yang disediakan perusahaan melalui website perusahaan. 4. Pencatatan Penerimaan Kas Sistem mencatat penerimaan kas dari pembayaran order penjualan oleh konsumen ke dalam jurnal penerimaan kas yang secara otomatis diperbarui setiap kali sistem menerima sinyal adanya uang masuk ke rekening bank-bank atau kartu kredit. Jurnal penerimaan kas dipisahkan antara jurnal penerimaan kas dari rekening-rekening bank dan kartu kredit. Selain itu, disebutkan nama bank tempat menerima kas sehingga dapat menghindari kesalahan pengecekan jumlah kas perusahaan. 5. Pengiriman Barang Barang dikirim ke alamat konsumen menggunakan jasa perusahaan pengiriman barang yang menjalin kerja sama dengan perusahaan. Penjualan diakui saat barang sudah dikirim ke alamat konsumen yang disertai dengan resi pengiriman barang dari pihak perusahaan pengiriman barang. Menurut Arens dan Loebecke yang diterjemahkan oleh Jusuf, A.A (2003 : 379), Tujuan audit penjualan yakni : 1. Penjualan yang Tercatat Adalah Untuk Pengiriman Aktual Kepada Pelanggan Aktual Pula (Keterjadian) Memastikan identitas asli pelanggan yang melakukan pemesanan barang serta rincian jenis dan jumlah barang yang dipesan. 2. Penjualan yang Ada Telah Dicatat Secara Lengkap (Kelengkapan) Menilai dokumen-dokumen transaksi penjualan seperti Surat Pengiriman Barang, faktur penjualan, dan dokumen-dokumen lain yang wajib disertakan. 3. Penjualan yang Tercatat Adalah Untuk Jumlah Barang yang Dikirim dan Ditagih Serta Dicatat dengan Benar dan Akurat (Keakuratan) Memastikan bahwa transaksi penjualan sudah dicatat dengan jurnal yang benar dan akurat sesuai dengan transaksi yang benar-benar terjadi. Selain itu, melihat jangka waktu penagihan piutang atas penjualan kredit dan jika dibutuhkan melakukan penagihan sesuai dengan pencatatan penjualan. 4. Transaksi Penjualan Diklasifikasikan dengan Pantas (Posting dan Ikhtisar) Memastikan bahwa transaksi penjualan telah dimasukkan dengan benar ke dalam file induk piutang usaha dan diikhtisarkan dengan benar. 5. Penjualan Dicatat Tepat Waktu (Waktu)

4 Memastikan bahwa transaksi penjualan dicatat pada saat terjadinya transaksi dengan pelanggan. 6. Transaksi Penjualan Dimasukkan dengan Pantas ke Dalam Berkas Induk dan Diikhtisarkan dengan Benar Juga (Klasifikasi) Memastikan bahwa transaksi penjualan telah diklasifikasikan sesuai dengan jenis transaksi (penjualan tunai atau penjualan kredit). Karena pembahasan audit operasional sangat luas, penulis membatasi ruang lingkup penelitian dan pembahasan yang akan dibahas di dalam penelitian ini menjadi audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat individual online pada PT. Garuda Indonesia, Tbk. Berdasarkan identifikasi masalah penelitian, maka tujuan dilakukannya penelitian yaitu : 1. Untuk mengetahui siklus penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia Tbk. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis prosedur dan pelaksanaan audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat online pada PT. Garuda Indonesia, Tbk. 3. Untuk mengetahui sistem pengendalian internal atas siklus penjualan tiket pesawat online pada PT. Garuda Indonesia, Tbk. METODE PENELITIAN Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Oleh karena itu, peneliti datang langsung ke kantor pusat PT.Garuda Indonesia, Tbk. untuk mendapatkan data penelitian berupa prosedur audit internal perusahaan atas siklus penjualan tiket pesawat online, Sistem Pengendalian Internal perusahaan atas siklus penjualan, dan prosedur penjualan tiket pesawat online. Sumber data penelitian adalah berasal dari pihak internal audit PT.Garuda Indonesia, Tbk., pihak-pihak terkait perusahaan, penelitian-penelitian sebelumnya, dan teori-teori tentang audit operasional dari para ahli. Peneliti menggunakan metode survey yaitu peneliti akan mengumpulkan informasi tentang objek penelitian melalui penyebaran kuesioner kepada subjek penelitian yang berisi sejumlah pertanyaan berkaitan tentang objek penelitian. Peneliti juga akan melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat langsung dengan siklus penjualan tiket pesawat online untuk mendapatkan data-data yang lebih mendalam dan lebih akurat. Sampel penelitian ini adalah transaksi penjualan tiket pesawat online yang terjadi selama tahun Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 transaksi penjualan tiket pesawat individual online selama tahun Data sampel yang diperoleh dianalisis menggunakan metode statistika deskriptif. Metode statistika deskriptif yaitu metode statistika yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data sampel sehingga memberikan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap data dan informasi tersebut. Data penelitian yang sudah diolah dan dianalisis menggunakan metode statistik akan disajikan berupa tabel sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan. HASIL DAN BAHASAN IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional adalah audit yang sistematis terhadap program, kegiatan / aktivitas organisasi dan seluruh atau sebagian dari aktivitas dengan tujuan menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara ekonomis, efisien, dan efektif serta apakah tujuan program, dan kegiatan / aktivitas yang telah direncanakan dapat dicapai sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan kegiatan audit operasional, diperlukan persiapan dan perencanaan tentang kegiatan audit operasional yang akan dilakukan secara detail sehingga bisa mendapatkan hasil yang tepat dan akurat. Hasil dari kegiatan audit operasional tersebut digunakan sebagai dasar membuktikan bagi manajemen perusahaan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan.

5 Perencanaan audit operasional atas siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia, Tbk. adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Waktu Pelaksanaan Peneliti membuat perencanaan atas waktu pelaksanaan kegiatan audit operasional yang dimulai dari : a. Perusahaan PT. Garuda Indonesia, Tbk. menerima proposal skripsi peneliti sehingga peneliti dapat melakukan kegiatan audit operasional di perusahaan. b. Melakukan Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) untuk memperoleh informasi umum tentang perusahaan. Dalam kegiatan ini, peneliti memperoleh data perusahaan berupa struktur organisasi perusahaan secara umum, struktur organisasi departemen penjualan online (E- Commerce Sales Department), dan uraian tugas masing-masing deskripsi kerja. c. Melakukan wawancara dengan para karyawan terkait untuk mengetahui siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online sehingga dapat memperoleh data dan informasi mengenai kegiatan perusahaan, kebijakan, dan prosedur yang diterapkan perusahaan atas siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online. d. Menyebarkan Internal Control Questionnaires (ICQ) yang diisi oleh bagian-bagian terkait untuk lebih memahami prosedur penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia, Tbk. dengan lebih baik lagi. e. Melakukan penelusuran terhadap dokumen-dokumen pendukung yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online untuk mengetahui apakah pencatatan dan pelaporan semua transaksi tersebut sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. 2. Program Kerja Audit Program kerja audit atas siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia, Tbk. adalah sebagai berikut : a. Survey Pendahuluan (Preliminary Survey) Survey pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum dan latar belakang mengenai bisnis perusahaan yang dilakukan melalui tanya jawab dengan manajemen dan staf perusahaan serta penggunaan kuesioner. b. Penelaahan dan Pengujian atas Sistem Pengendalian Intern (Review and Testing of Internal Control System) Untuk mengidentifikasi, menguji, dan mengevaluasi kelemahan-kelemahan dan efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen perusahaan dan dampaknya bagi perusahaan. Peneliti menggunakan Management Control Questionnaires, flowchart dan penjelasan narrative. c. Pengujian Terinci (Detailed Examination) Pengujian terinci untuk menilai tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online sehingga dapat menetapkan temuan sesuai kondisi, kriteria, sebab, akibat, dan rekomendasi. Tujuan pelaksanaan kegiatan audit operasional atas siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia, Tbk. adalah : 1. Menilai apakah pelaksanaan kegiatan audit operasional atas siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online sudah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan perusahaan. 2. Menilai apakah perusahaan sudah memiliki dan menerapkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai atas prosedur penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online. 3. Menilai apakah kegiatan siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online sudah efektif, efisien, dan ekonomis. 4. Memberikan saran perbaikan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang mungkin terdapat dalam siklus penjualan dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online. IV.2 Pelaksanaan Audit Operasional IV.2.1 Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Survei pendahuluan adalah tahap yang penting dalam pelaksanaan kegiatan audit operasional. Karena dalam tahap ini, peneliti mendapatkan data dan informasi mengenai kegiatan dan lingkungan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, peneliti melakukan survei pendahuluan pada PT. Garuda Indonesia,

6 Tbk. untuk mendapatkan data dan informasi mengenai kegiatan operasional perusahaan. Data dan informasi mengenai kegiatan operasional perusahaan dan semua aspek penting perusahaan tersebut digunakan untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman detail yang terkait dengan kegiatan audit operasional yang dilakukan. IV.2.2 Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Tahap evaluasi Sistem Pengendalian Intern dilakukan untuk menguji dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas aktivitas pengendalian intern yang dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Manfaat dari melakukan tahap evaluasi Sistem Pengendalian Intern adalah peneliti lebih mudah mengetahui dan memahami aktivitas pengendalian intern yang dilakukan perusahaan sehingga lebih memudahkan peneliti dalam melakukan penilaian terhadap aktivitas pengendalian. Jika pelaksanaan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan sudah sesuai sepenuhnya dengan kriteria pengendalian intern dalam Standar Pemeriksaaan Akuntansi, berarti pengendalian intern perusahaan sudah kuat. Sebaliknya, jika pelaksanaan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan belum sesuai sepenuhnya dengan kriteria pengendalian intern dalam Standar Pemeriksaaan Akuntansi, berarti pengendalian intern perusahaan masih lemah. Peneliti menelaah dan menguji pengendalian intern perusahaan melalui wawancara, mengamati secara langsung kegiatan penjualan tiket pesawat online dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online, dan mengajukan Kuesioner Pengendalian Intern (Internal Control Questionnaires) kepada departemen penjualan online dan penerimaan kas untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman atas data-data terkait. Daftar pertanyaan di dalam kuesioner adalah pertanyaan-pertanyaan yang bersifat objektif. Pilihan jawaban di dalam kuesioner adalah Ya dan Tidak. Jawaban Ya menunjukkan kekuatan pelaksanaan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan atas siklus penjualan tiket pesawat online dan kegiatan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online. Jawaban Tidak menunjukkan kelemahan pelaksanaan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan atas siklus penjualan tiket pesawat online dan kegiatan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online. Kelemahan kelemahan yang ditemukan dari hasil jawaban kuesioner akan dievaluasi dan diberikan saran-saran perbaikan sehingga dapat membantu perusahaan menerapkan pelaksanaan pengendalian intern dengan lebih baik lagi. Penulis menyebarkan kuesioner kepada 3 bagian yang berada di dalam satu Departemen Penjualan Online (E- Commerce Sales Departement). Tiga bagian tersebut adalah bagian penjualan online, bagian akuntansi, dan bagian keuangan. 1. Internal Control Questionnaires (ICQ) Bagian Penjualan Online Internal Control Questionnaires (ICQ) PT. Garuda Indonesia, Tbk. No. Pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah departemen penjualan mempunyai prosedur penjualan online secara tertulis? 2. Apakah perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan para agen penjualan tiket pesawat online terlebih dahulu sebelum melakukan kerja sama? 3. Apakah perusahaan menetapkan komisi yang akan diberikan kepada para agen penjualan tiket pesawat online? 4. Apakah perusahaan menetapkan target penjualan yang harus dicapai oleh para agen penjualan tiket pesawat online? 5. Apakah perusahaan menetapkan target penjualan tiket pesawat online yang harus dicapai perusahaan setiap tahun? 6. Apakah perusahaan selalu mengevaluasi pencapaian target penjualan tiket online setiap bulan? 7. Apakah target penjualan tiket pesawat online tahunan perusahaan selalu tercapai? 8. Apakah perusahaan memiliki reward system bagi pencapaian penjualan tiket online yang melebihi target? 9. Apakah perusahaan mempunyai daftar harga tiket pesawat online secara tertulis? 10. Apakah perusahaan mempunyai pedoman tertulis mengenai promosi harga tiket

7 pesawat online? 11. Jika Ya, apakah pedoman tertulis mengenai promosi harga tiket pesawat online tersebut diketahui dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang? 12. Jika Ya, apakah perusahaan selalu mengevaluasi hasil pelaksanaan pemberian promosi harga tersebut secara berkala? 13. Apakah perusahaan mempunyai pedoman tertulis mengenai pemberian potongan harga tiket pesawat online? 14. Jika Ya, apakah pedoman tertulis mengenai pemberian potongan harga tiket pesawat online tersebut diketahui dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang? 15. Jika Ya, apakah perusahaan selalu mengevaluasi hasil pelaksanaan pemberian potongan harga tersebut secara berkala? 16. Apakah bagian penjualan online terpisah dari : a. Bagian keuangan dan penerimaan kas? b. Bagian akuntansi? c. Bagian penagihan? 17. Apakah database perusahaan menyimpan semua transaksi penjualan tiket pesawat online? 18. Apakah pemesanan tiket pesawat online diberikan nomor urut cetak (prenumbered) pada database perusahaan? 19. Apakah perusahaan memiliki pedoman tertulis mengenai pembaharuan (update) harga tiket pesawat online? 20. Jika Ya, apakah perusahaan melakukan pembaharuan (update) harga tiket pesawat online secara berkesinambungan? 21. Apakah perusahaan memiliki pedoman tertulis mengenai kegiatan pemantauan harga perusahaan jasa penerbangan pesaing? 22. Jika Ya, apakah pedoman tertulis mengenai kegiatan pemantauan harga perusahaan pesaing tersebut diketahui dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang? 23. Jika Ya, apakah perusahaan melaksanakan kegiatan pemantauan harga perusahaan pesaing tersebut secara periodik? 24. Apakah perusahaan memiliki pedoman tertulis mengenai pemesanan kembali (rebooking) tiket pesawat online? 25. Jika Ya, apakah pedoman tertulis mengenai pemesanan kembali (rebooking) tiket pesawat online diketahui dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang? 26. Apakah perusahaan memiliki pedoman tertulis mengenai pengiriman dana kembali (refund) ke rekening pembeli atas dana pembelian tiket pesawat online? 27. Jika Ya, apakah pedoman tertulis mengenai pengiriman dana kembali (refund) ke rekening pembeli atas dana pembelian tiket pesawat online diketahui dan diotorisasi oleh pejabat yang berwenang? 28. Apakah departemen penjualan memiliki kebijakan bagi para agen penjualan tiket pesawat online yang telat melaporkan hasil penjualan kepada perusahaan? 29. Apakah laporan penjualan tiket pesawat online dibuat setiap bulan? 30. Apakah pimpinan departemen penjualan online selalu menyerahkan laporan penjualan periodik kepada manajer? 31. Apakah Sistem Informasi departemen penjualan online meliputi : a. Anggaran penjualan online? b. Grafik trend penjualan online? c. Laporan tertulis penjualan online?

8 2. Internal Control Questionnaires (ICQ) Bagian Akuntansi Internal Control Questionnaires (ICQ) PT. Garuda Indonesia, Tbk. No. Pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah bagian akuntansi memiliki SOP / IK khusus terkait dengan seluruh kegiatan pencatatan / jurnal atas penjualan online? 2. Apakah bagian akuntansi melakukan jurnal atas penjualan online secara berkala? 3. Apakah bagian akuntansi menunjuk satu orang personel yang khusus bertanggung jawab untuk eksekusi pencatatan / penjurnalan atas penjualan online? 4. Apakah bagian akuntansi menunjuk satu orang personel yang khusus bertanggung jawab otorisasi untuk pencatatan / penjurnalan atas penjualan online? 5. Apakah perusahaan menggunakan suatu software khusus sebagai SIM (Sistem Informasi Manajemen) dalam pencatatan jurnal-jurnal keuangan dan pelaporannya? 6. Apakah kegiatan pencatatan / penjurnalan kegiatan penjualan online tersebut terintegrasi di dalam SIM tersebut? 7. Apakah bagian akuntansi secara berkala menyusun : a. Laporan keuangan bulanan? b. Laporan keuangan tahunan? 8. Apakah laporan keuangan selalu diberikan secara berkala dan tepat waktu kepada Dewan Direksi? 9. Apakah pembukuan perusahaan hanya dapat diakses oleh pejabat yang berwenang? 10. Apakah bagian akuntansi melakukan jurnal atas penerimaan kas dari penjualan online secara berkala? 11. Apakah bagian akuntansi menunjuk satu orang personel yang khusus bertanggung jawab untuk eksekusi pencatatan / penjurnalan atas penerimaan kas dari penjualan online? 12. Apakah bagian akuntansi menunjuk satu orang personel yang khusus bertanggungjawab untuk otorisasi pencatatan / penjurnalan atas penerimaan kas dari penjualan online? 13. Apakah bagian akuntansi melakukan jurnal terpisah atas penerimaan kas dari penjualan online menggunakan kartu debit dan penerimaan kas dari penjualan online menggunakan kartu kredit? 14. Apakah bagian akuntansi memperoleh dan menyimpan bukti setor yang telah disahkan oleh bank? 15. Apakah bagian akuntansi melakukan jurnal atas adanya pembatalan penjualan online secara berkala? 16. Apakah bagian akuntansi menyerahkan laporan rekonsiliasi atas penerimaan kas dari penjualan online menggunakan kartu debit dan kartu kredit kepada bank? 3. Internal Control Questionnaires (ICQ) Bagian Keuangan Internal Control Questionnaires PT. Garuda Indonesia, Tbk. No. Pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah bagian keuangan memiliki SOP / IK khusus terkait dengan seluruh kegiatan penagihan dan pencatatan kas atas penjualan online? 2. Apakah bagian keuangan menunjuk satu orang personel yang khusus bertanggung jawab untuk eksekusi kegiatan penagihan dan pencatatan kas atas penjualan online? 3. Apakah bagian keuangan menunjuk satu orang personel yang khusus bertanggung jawab untuk otorisasi kegiatan penagihan dan pencatatan kas atas penjualan online

9 ? 4. Apakah bagian keuangan terpisah dari : a. Bagian pencatatan kas atas penjualan online? b. Bagian penagihan atas penjualan online? c. Bagian akuntansi atas penjualan online? 5. Apakah bagian keuangan selalu membuat laporan penerimaan kas atas penjualan online secara periodik? 6. Apakah pihak berwenang mengetahui dan mengotorisasi kegiatan pengeluaran uang kas bank? 7. Apakah bagian keuangan melakukan rekonsiliasi berkala antara rekening koran dengan saldo buku bank atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas? 8. Apakah hanya pejabat yang berwenang yang dapat mengakses laporan penerimaan dan pengeluaran kas? 9. Apakah bagian keuangan memiliki sistem yang langsung menerima pembayaran atas penjualan online? 10. Jika Ya, apakah sistem tersebut terkoneksi langsung dengan salah satu Cash Management System yang dimiliki oleh Bank rekanan perusahaan? 11. Jika Ya, apakah sistem tersebut memiliki fitur khusus yang dapat menghitung perbedaan selisih kurs dari hasil penjualan tiket yang menggunakan mata uang asing? 12. Jika Ya, apakah sistem tersebut selalu diperbaharui (update) secara berkala? 13. Apakah bagian keuangan memiliki database yang menyimpan semua penerimaan dan pencatatan kas atas penjualan online? 14. Jika Ya, apakah database tersebut selalu diperbarui (update) secara berkala? 15. Apakah bagian keuangan memiliki rekening bank yang terpisah untuk pembayaran pembelian tiket online menggunakan kartu debit dan pembayaran pembelian tiket online menggunakan kartu kredit? 16. Jika Ya, apakah bagian keuangan melakukan konfirmasi dan pengecekan secara berkala terkait dengan penagihan pembayaran pembelian tiket online yang menggunakan kartu kredit.? Setelah peneliti melakukan wawancara, pengamatan langsung, dan menganalisis hasil kuesioner mengenai pengendalian intern atas siklus penjualan dan kegiatan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia, Tbk., peneliti memperoleh kekuatan dan kelemahan pada pelaksanaan pengendalian intern yang dilakukan perusahaan. Peneliti akan mengevaluasi kelemahankelemahan dan memberikan rekomendasi perbaikan atas pelaksanaan pengendalian intern yang ada. Berdasarkan hasil jawaban-jawaban kuesioner yang telah diisi oleh bagian-bagian terkait dalam departemen penjualan online, peneliti menemukan beberapa kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam melaksanakan pengendalian intern atas siklus penjualan dan kegiatan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online. Kekuatan-kekuatan tersebut yakni : 1. Bagian Penjualan Online : a. Memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) dan IK (Instruksi Kerja) mengenai penjualan online. b. Memberikan komisi kepada para agen penjualan tiket pesawat online. c. Memiliki reward system bagi pencapaian penjualan tiket online yang melebihi target. d. Memiliki pedoman tertulis mengenai promosi harga tiket pesawat online dan mengevaluasi hasil pelaksanaan pemberian promosi harga tersebut secara berkala. e. Memiliki pedoman tertulis mengenai pemberian potongan harga tiket pesawat online dan mengevaluasi hasil pelaksanaan pemberian potongan harga tersebut secara berkala. f. Memiliki pedoman tertulis mengenai pembaharuan (update) harga tiket pesawat online dan melakukan pembaharuan (update) harga tiket pesawat online secara berkesinambungan. g. Memiliki pedoman tertulis mengenai kegiatan pemantauan harga perusahaan jasa penerbangan pesaing. h. Memiliki pedoman tertulis mengenai pemesanan kembali (rebooking) tiket pesawat online.

10 i. Memiliki pedoman tertulis mengenai pengiriman dana kembali (refund) ke rekening pembeli atas dana pembelian tiket pesawat online. j. Memiliki kebijakan bagi para agen penjualan tiket pesawat online yang telat melaporkan hasil penjualan kepada perusahaan. 2. Bagian Akuntansi : a. Memiliki SOP (Standar Operasional Prosedur) dan IK (Instruksi Kerja) mengenai seluruh kegiatan pencatatan / jurnal atas penjualan online. b. Menggunakan suatu software khusus sebagai Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam pencatatan jurnal-jurnal keuangan dan pelaporannya. c. Melakukan jurnal terpisah atas penerimaan kas dari penjualan online menggunakan kartu debit dan penerimaan kas dari penjualan online menggunakan kartu kredit. d. Melakukan jurnal atas adanya pembatalan penjualan online secara berkala. 3. Bagian Keuangan : a. Memiliki sistem penerimaan pembayaran atas penjualan online yang terhubung langsung dengan salah satu sistem Cash Management bank rekanan perusahaan. b. Melakukan pembaharuan (update) atas sistem penerimaan pembayaran atas penjualan online tersebut. c. Memiliki rekening bank terpisah untuk pembayaran pembelian tiket online yang menggunakan kartu debit dan pembayaran pembelian tiket online yang menggunakan kartu kredit. d. Melakukan konfirmasi dan pengecekan secara berkala terkait dengan penagihan pembayaran pembelian tiket online yang menggunakan kartu kredit. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengamatan, pemeriksaan, pengumpulan data, dan analisis peneliti terhadap audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat online dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online PT. Garuda Indonesia, Tbk., peneliti menyimpulkan bahwa perusahaan sudah memiliki prosedur dan melaksanakan audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat online dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online dengan baik. Dengan kata lain, perusahaan, khususnya departemen penjualan online sudah berhasil mencapai tujuan pelaksanaan audit operasional. Tujuan pelaksanaan audit operasional adalah memastikan dan memberi keyakinan kepada para pihak internal dan eksternal perusahaan bahwa perusahaan sudah menggunakan semua sumber daya perusahaan secara efektif, efisien, dan ekonomis. Berdasarkan hasil penelitian penulis, penulis menyarankan agar perusahaan, dalam hal ini departemen penjualan online (E-Commerce Sales Department) mempertahankan kinerja pelaksanaan audit operasional atas siklus penjualan tiket pesawat online dan penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat online yang telah dilakukan dan untuk periode-periode mendatang. REFERENSI Agoes, S Auditing. Pemeriksaan Akuntan Oleh Kantor Akuntan Publik. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Arens, A. A, Elder, J. E., & Beasley, M. S. Alih bahasa oleh Wibowo, H Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jilid 1 (edisi duabelas). Jakarta: Penerbit Erlangga. Bayangkara, I. B. K Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Boynton, W. C., Johnson, R. N., & Kell, W. G. Alih bahasa Rajoe, P. A., Gania, G., Budi, I. S. (2003). Modern Auditing. Jilid 1 (edisi tujuh). Jakarta: Penerbit Erlangga. Dunia, F. A Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Hall, J. A. Alih bahasa oleh Fitriasari, D., Kwary, D.A (2007). Sistem informasi akuntansi. Jakarta : Penerbit Selemba Empat. Hidayattulah Jenis-Jenis Audit Umum. Diakses pada 25 Agustus

11 Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juli Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Iriyadi Evaluasi Atas Prosedur Pemeriksaan Operasional Dalam Meningkatkan Efektivitas Pengendalian Intern Penjualan. Jurnal Ilmiah Ranggagading, 4(1), Mulyadi Auditing Buku 1 dan 2. Edisi Enam. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Mulyadi Sistem Akuntansi. Edisi Tiga. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Tunggal, A. W Dasar-Dasar Audit Operasional. Jakarta: Penerbit Harvarindo. Warren, C. S., Reeve, J. M., Fees, P. E. Alih bahasa oleh Farahmita, A., Amanugrahani, Hendrawam, T Acounting Buku 1. Edisi Satu. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Wijaya, Tirta S Cara Penjualan Online. Diakses pada 25 Agustus Wijaya, Tirta S Penjualan Online. Diakses pada 25 Agustus RIWAYAT PENULIS Salsali Helena lahir di Jakarta pada 11 Juli Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan akuntansi, dan peminatan perpajakan pada Saat ini penulis bekerja sebagai staf auditor internal di PT. Star Cosmos Group.

12

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk menghasilkan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk menghasilkan laba agar BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu untuk menghasilkan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan. Laba sebuah perusahaan dihasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit Operasional II.1.1. Pengertian Audit Operasional Ada beberapa pengertian mengenai audit operasional menurut para ahli. Menurut Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) yaitu Auditing adalah suatu proses sistematis

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) yaitu Auditing adalah suatu proses sistematis BAB II LANDASAN TEORI II.1 Audit II.1.1 Pengertian Audit Ada banyak pengertian yang diberikan oleh para ahli mengenai audit. Salah satunya menurut William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Pengertian Auditing Dalam bukunya, Boynton, Johnson, dan Kell yang diterjemahkan oleh Rajoe, P.A., Gania, G., & Budi, I.S. (2003:5) mendefinisikan auditing sebagai

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA Adeline adeline.hermawan@gmail.com Pembimbing Almatius Setya Marsudi, SE., Ak., M.Si ABSTRAK Persaingan usaha yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ahli, Boynton, Ziegler dan Kell (2007) mendefinisikan sebagai berikut Operational

BAB II LANDASAN TEORI. ahli, Boynton, Ziegler dan Kell (2007) mendefinisikan sebagai berikut Operational BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit Operasional II.1.1. Pengertian Audit Operasional Ada beberapa pengertian mengenai audit operasional yang dikemukakan para ahli, Boynton, Ziegler dan Kell (2007) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Definisi Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, H.(2006:4), Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American Accounting

BAB II LANDASAN TEORI. Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American Accounting BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Pengertian Auditing Boynton, Johnson, & Kell (2003:5) mendefinisikan auditing sebagai berikut: Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. audit operasional merupakan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode

BAB II LANDASAN TEORI. audit operasional merupakan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit Operasional II.1.1. Pengertian Audit Operasional Menurut Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Jusuf A.A. (2006), audit operasional merupakan penelaahan atas bagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Perencanaan Kegiatan Audit Operasional. pemeriksaan lebih sistematis dan terarah. Oleh karena itu, sesuai dengan ruang

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Perencanaan Kegiatan Audit Operasional. pemeriksaan lebih sistematis dan terarah. Oleh karena itu, sesuai dengan ruang BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sesuai dengan penentuan ruang lingkup yang telah ditetapkan dari penelitian ini, audit operasional akan dilakukan pada fungsi penjualan serta

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan Sebelum melaksanakan audit keuangan pada PT Simran Jaya, penulis terlebih dahulu melakukan survei pendahuluan kepada perusahaan yang akan di audit. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON)

ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON) ANALISIS AUDIT MANAJEMEN SEBAGAI FUNGSI KEUANGAN PADA PT. TEMPO GROUP CABANG MAKASSAR SHELLA KRIEKHOFF (POLITEKNIK NEGERI AMBON) ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi

Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi Surat Perjanjian Supplier Konsinyasi L1 Form Order L2 Stock List L3 Inter Store Transfer (Surat Jalan) L4 Inter Store Transfer (Surat Jalan-lanjutan) L5 Daily Sales Report L6 Rekapitulasi Penjualan Konsinyor

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Kadang-kadang jenis audit ini

BAB II LANDASAN TEORI. dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Kadang-kadang jenis audit ini BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit Operasional II.1.1. Pengertian Audit Operasional Audit operasional (Operational Audit) berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA DIMAS RADITO SURYO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email : radito.dimas@gmail.com Dosen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU Susanti Jln. Kepa Duri Mas no.413c 08176739949 uchanz_13@yahoo.com Dosen Pembimbing Sudarmo, Drs., MM ABSTRAK Penjualan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 1 Bukti Bank Keluar LAMPIRAN 2 Permintaan Pembayaran LAMPIRAN 3 Inoice Lampiran 4 Kwitansi LAMPIRAN 5 Faktur Pajak LAMPIRAN 6 Surat Penawaran Iklan Lampiran 7 Form Order Iklan Majalah Bumi Track

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT CHAROEN POKPHAN INDONESIA TBK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT CHAROEN POKPHAN INDONESIA TBK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT CHAROEN POKPHAN INDONESIA TBK IV.1. Perencanaan dan Tujuan Audit Operasional atas fungsi Penjualan, Piutang Usaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Akuntansi II.1.1. Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktifitas kegiatan operasional perusahaan. menurut James A. Hall

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu perusahaan, sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengelolaan data akuntansi untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Pada dasarnya

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Pada dasarnya BAB II LANDASAN TEORI II.1 Audit Secara garis besar Auditing dapat dikatakan sebagai suatu aktivitas yang membandingkan antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Pada dasarnya audit bertujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan yang akan dijabarkan pada bab ke empat ini mengenai pelaksanaan audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum dilakukannya kegiatan audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi yang sedang ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan yang semakin

Lebih terperinci

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Pengertian Audit Menurut William F. Messier, Steven M. Glover dan Douglas F. Prawitt yang diterjemahkan oleh Nuri, H (2005:16) mendifinisikan auditing yaitu:

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Sahid digunakan untuk menilai efektifitas, efisiensi dan keekonomisan. Berdasarkan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Sahid digunakan untuk menilai efektifitas, efisiensi dan keekonomisan. Berdasarkan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Audit operasional atas pendapatan dan pengeluaran pada Apartemen Istana Sahid digunakan untuk menilai efektifitas, efisiensi dan keekonomisan. Berdasarkan ruang lingkup yang

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT ERAFONE ARTHA RETAILINDO IV.1. Survey Pendahuluan Pemeriksaan operasional dimulai dari tahap perencanaan awal atau yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha, baik perusahaan berskala kecil, menengah hingga besar

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY)

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI PEMASARAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE INDONESIA (CABANG INSPIRING AGENCY) RENDY IRAWAN Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email:

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan audit

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT.SAMUDRA MANDIRI SELATAN

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT.SAMUDRA MANDIRI SELATAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT.SAMUDRA MANDIRI SELATAN Cathrine Aprillia, Ahmad Adri, Drs., Ak.,MBA Graha Indah BA 15, 082124942871, cathrineaprillia@yahoo.com ABSTRAK PT. Samudra Mandiri

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen) DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Audit II.1.1. Pengertian Audit Boynton, Johnson, dan Kell yang diterjemahkan oleh Rajoe, Gania, dan Budi (2003:h.5) mendefinisikan, Auditing sebagai suatu proses sistematis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi dan Puradiredja (2002), definisi auditing adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi dan Puradiredja (2002), definisi auditing adalah : BAB II LANDASAN TEORI II.1. Auditing II.1.1. Pengertian Audit Untuk lebih memahami tentang audit operasional yang merupakan topik pembahasan skripsi ini, tentunya diperlukan pemahaman mendasar mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional Audit operasional adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan dan kebijakan operasional suatu perusahaan yang ditentukan

Lebih terperinci

A. Prosedur Pemesanan dan

A. Prosedur Pemesanan dan L1 Kuesioner Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan dan Fungsi Penjualan PT. Tunas Dunia Kertasindo A. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang NO. PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN 1. Apakah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi

BAB II LANDASAN TEORI. Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Audit II.1.1. Pengertian Audit Menurut Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Jusuf, A. A. (2003), Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis dan evaluasi dari sistem dan prosedur penjualan perusahaan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: a. Dengan memberi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era pasar bebas dan globalisasi sekarang ini. Tingkat persaingan di dalam dunia usaha semakin tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. auditing. Berikut ini merupakan beberapa pengertian mengenai auditing yang

BAB II LANDASAN TEORI. auditing. Berikut ini merupakan beberapa pengertian mengenai auditing yang BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pemeriksaan (Auditing) II.1.1 Pengertian auditing Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan audit operasional, terlebih dahulu diperlukan pemahaman mendasar mengenai pengertian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang

BAB IV PEMBAHASAN. PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Bumi Maestroayu dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah penulis uraikan pada

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT VALINDO GLOBAL

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT VALINDO GLOBAL AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT VALINDO GLOBAL Rodo Wido, Ahmad Adri, Drs., Ak., MBA ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kebijakan dan prosedur pengendalian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas peranan pengendalian intern atas penjualan, piutang, dan penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT Geotechnical Systemindo yang dibatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas VOLUME 19 NO 2, JULI 2017 JURNAL EKONOMI & BISNIS DHARMA ANDALAS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. TRI MANUNGGAL SAKATO Indrayeni 1, Cynthia Dely 1 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma

Lebih terperinci

SIKLUS PENDAPATAN. Siklus Pendapatan

SIKLUS PENDAPATAN. Siklus Pendapatan SIKLUS PENDAPATAN Siklus Pendapatan Sistem Informasi Akuntansi meliputi berbagai aktivitas yang berkaitan dengan siklus siklus pemrosesan transaksi perusahaan. Meskipun tidak ada dua organisasi yang identik,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan BAB IV PEMBAHASAN Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan dari sudut pandang manajemen dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari setiap operasional

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS PROSEDUR PEMERIKSAAN OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN

EVALUASI ATAS PROSEDUR PEMERIKSAAN OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 4 No. 1, April 2004 : 75 96 EVALUASI ATAS PROSEDUR PEMERIKSAAN OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN Oleh Iriyadi Dosen Pada Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA Megasari Rahayu, Mahsina, Cholifah Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang era globalisasi banyak perusahaan berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar lagi. Dalam mengembangkan usahanya, baik perusahaan perseorangan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. WILLINDO SUKSES ABADI

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. WILLINDO SUKSES ABADI AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. WILLINDO SUKSES ABADI Fifimayasari Ahmad Adri, Drs., Ak., MBA, Jl.Komplek Sandang No.A5/A, 0819 100 333 99, xhie_fhy@ymail.com ABSTRAK Audit Operasional

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan 4.1.1 Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri Penulis mempunyai kriteria tersendiri untuk menilai unsur pengendalian internal dalam perusahaan. Kriteria

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS

MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS SIA 4 MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS JUNAIDI, SE., MSA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2014 1 PENGENDALIAN INTERNAL SUATU PROSES, YANG DIPENGARUHI OLEH DEWAN DIREKSI

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis dan evaluasi dari sistem dan prosedur penjualan dan persediaan perusahaan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengauditan internal atas pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah perusahaan dagang dimana aktivitas penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya yang salah satunya adalah untuk memperoleh laba terutama melalui penjualan baik

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian auditing menurut para pakar akuntansi: Menurut Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke dalam bukunya yang berjudul

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian auditing menurut para pakar akuntansi: Menurut Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke dalam bukunya yang berjudul BAB II LANDASAN TEORI II. 1 Auditing II.1.1 Definisi Audit Terdapat banyak pengertian auditing. Berikut ini akan diuraikan beberapa pengertian auditing menurut para pakar akuntansi: Menurut Alvin A. Arens

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN PADA PT.FESTO VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S R TS STS 1. Kualifikasi Audit internal Penjualan a.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PEMERIKSAAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN KAS

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PEMERIKSAAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN KAS LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PEMERIKSAAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN KAS KUESIONER Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan skripsi di Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN DAN HUTANG USAHA PADA PT MITRA MAKMURJAYA MANDIRI IV.1. Survey Pendahuluan Survey pendahuluan yang dilakukan adalah atas aktivitas yang berkaitan dengan prosedur

Lebih terperinci

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian. No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan L1 Checklist mengenai lingkungan sistem pengendalian Penjualan 1 Apakah perusahaan menggunakan daftar harga? 2 apakah penyimpangan dari daftar harga harus disetujui oleh pejabat perusahaan yang berwenang?

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktivitas kegiatan operasional perusahaan. Terdapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pembelian 2.1.1 Pengertian Pembelian Pembelian adalah transaksi pembelian terjadi antara perusahaan dengan pemasok atau pihak penjual. Barang-barang yang dibeli dapat berupa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 8 BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diuraikan beberapa landasan teori yang digunakan untuk mengarahkan pada pokok bahasan yang telah dikemukakan pada bab I. 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok

Lebih terperinci