AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT VALINDO GLOBAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT VALINDO GLOBAL"

Transkripsi

1 AUDIT OPERASIONAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT VALINDO GLOBAL Rodo Wido, Ahmad Adri, Drs., Ak., MBA ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kebijakan dan prosedur pengendalian internal terhadap penerimaan dan pengeluaran kas apakah sudah memadai dan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan atas penerimaan dan pengeluaran kas pada PT Valindo Global. Berdasarkan hasil penelitian kebijakan dan prosedur pengendalian internal terhadap penerimaan dan pengeluaran kas belum memadai, yang disebabkan terdapatnya kelemahan kelemahan seperti perusahaan belum memiliki prosedur penjualan yang sesuai dengan flowchart, terdapat rangkap jabatan pada bagian akuntansi dengan bagian penggajian dan perusahaan tidak memiliki cadangan kas untuk kegiatan operasional yang bersifat mendadak. Penulis menyarankan agar perusahaan memperbaiki standar prosedur penjualan, melakukan pemisahan jabatan yang jelas dan memiliki cadangan kas. Kata kunci : Audit Operasional, Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas.

2 ABSTRACT The purpose of the research was to find out the internal control policies and procedures the receipt and expenditure of cash are already adequately and to know the strengths and weaknesses of receipts and spending cash on a PT Valindo Global. Based on the results of research of internal control policies and procedures the receipt and expenditure of cash has not been adequately, caused there is a weakness of companies has not yet have a procedure in accordance with flowchart sales, there are double post on the accounting with with payroll section and the company did not have the cash reserves to operational activities which are unannounced. The author recommends that the company to improve procedures sales, do the segregation of duty and had cash reserves. Keyword : Operational Audit, Cash Receipts, Cash Disbursement PENDAHULUAN Di dalam berkembangnya pertumbuhan dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan untuk bersaing dengan perusahaan lain. Cukup banyak perusahaan yang terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan eksistensi perusahaannya, dan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan. Untuk itu diperlukan manajemen yang dapat mengatur pengelolaan sumber daya yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas perusahaan. Salah satu langkah yang harus ditempuh perusahaan adalah dengan melakukan pengelolaan kas. kas merupakan aset yang paling lancar dibanding aset lainnya. Oleh karena itu, kas merupakan aset yang paling digemari untuk dicuri, dimanipulasi dan diselewengkan. Dalam siklus normal operasional perusahaan, kas merupakan sesuatu yang krusial. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan PT. Valindo Global sebagai objek yang akan diteliti. Audit operasional berfungsi untuk mengevaluasi fungsi-fungsi pengendalian internal perusahaan, prosedur yang disusun, dan yang lainnya apakah ada kelemahan atau apakah sudah berjalan dengan efektif, efisien dan ekonomis sehingga perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratoria (studi kasus), yaitu metode yang bertujuan untuk memahami, merumuskan dan menjelaskan masalah-masalah yang terdapat dalam penelitian, penyususunan teoritis, serta pengembangan dan alternatif solusi yang dapat dilakukan. Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada suatu objek tertentu yang dipelajari sebagai suatu data. Data penelitian yang diperoleh dari penelitian ini selain mendalam, juga beragam dan sangat detail. Lingkungan penelitian yang digunakan adalah PT Valindo Global yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang. PT. Valindo Global berlokasi di Jl. Plaza Cordoba Blok I No.9 Sector XIV 4 Nusaloka BSD City Serpong Tangerang. HASIL DAN BAHASAN Dalam bab ini, akan dibahas mengenai pelaksanaan audit operasional penerimaan dan pengeluaran kas PT Valindo Global. Audit operasional ini diperlukan persiapan dan perencanaan yang baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal sehingga dapat mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan.

3 Survei Pendahuluan Survei pendahuluan merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai kegiatan usaha perusahaan. Dalam survei pendahuluan dapat diperoleh informasi mengenai kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas sebagai sumber pendapatan dan pengeluaran pada PT. Valindo Global. Pada awal persiapan audit, dilakukan survei pendahuluan yang meliputi langkahlangkah sebagai berikut : 1. Mengadakan pengamatan langsung di lapangan terhadap proses transaksi atas penerimaan dan pengeluaran kas di perusahaan untuk memperoleh gambaran nyata mengenai pelaksanaan kegiatan tersebut. 2. Melakukan wawancara dengan pihak perusahaan khususnya dengan Manajer penjualan dan pembelian, serta menjelaskan tujuan dan cara pemeriksaan yang akan dilakukan. 3. Mengumpulkan data dan informasi mengenai struktur organisasi perusahaan serta uraian tugas yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas. 4. Mempelajari prosedur proses penerimaan dan pengeluaran kas. 5. Mengumpulkan dokumen-dokumen terkait dengan aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas. Tahap Penelaahan dan Pengujian atas Sistem Pengendalian Manajemen Tahap ini dilakukan untuk menilai sistem pengendalian manajemen pada perusahaan yang di audit atas prosedur dan peraturan umum yang diberlakukan atas penerimaan kas yang nantinya akan menjadi tolak ukur bagi pemeriksa dalam penentuan luasnya pemeriksaan yang dilakukan. Tahap ini dilakukan dengan cara wawancara kepada bagian-bagian yang terkait dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Jawaban dari wawancara ini, akan diperoleh temuan yang dapat menunjukkan indikasi lemah atau tidaknya pelaksanaan pengendalian intern atas fungsi penjualan, piutang, dan penerimaan kas. Kelemahan yang ditemukan akan dievaluasi dan diberikan saran-saran perbaikan. Berdasarkan hasil wawancara, kekuatan atas penerimaan dan pengeluaran kas pada PT. Valindo Global yaitu: 1. Bagian penjualan terpisah dengan bagian gudang, akuntansi dan keuangan. 2. Pengarsipan dokumen secara tertib dan teratur. 3. Setiap pengiriman barang selalu berdasarkan surat jalan. 4. Bagian pembelian terpisah dengan bagian pembayaran dan akuntansi. 5. Melakukan pemeriksaan ulang setiap membuat faktur pembayaran. 6. Dokumen diarsip secara teratur. Kelemahan yang ditemukan adalah: 1. Perusahaan belum menjalankan prosedur penjualan yang sesuai dengan flowchart. 2. Gudang dapat diakses oleh siapa saja. 3. Terdapat perbedaan rekapitulasi penjualan perusahaan dengan pelanggan.

4 4. Perusahaan tidak menerapkan pencadangan terhadap piutang tak tertagih. 5. Terdapat rangkap jabatan pada bagian akuntansi dan bagian penggajian. 6. Perusahaan tidak memiliki cadangan kas untuk kegiatan operasional yang bersifat mendadak. 7. Penggunaan kas oleh direktur untuk keperluan pribadi. Pengembangan Laporan Hasil Audit Tahap ini adalah tahap dibuatnya laporan hasil audit atas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang terdiri dari temuan-temuan audit. Laporan hasil audit ini digunakan sebagai alat untuk menyampaikan kelemahan dari pengendalian intern sekaligus temuan audit dalam perusahaan serta rekomendasi bagi pihak manajemen untuk meningkatkan kinerja operasional perusahaan secara lebih ekonomis, efektif, dan efisien. Berikut ini adalah beberapa temuan audit selama audit operasional atas penerimaan dan pengeluaran kas PT. Valindo Global : 1. Perusahaan belum menjalankan prosedur penjualan yang sesuai dengan flowchart Kondisi Flowchart yang ada tidak sesuai dengan standar flowchart yang seharusnya. Prosedur penjualan yang ada hanya disampaikan secara lisan. Prosedur penerimaan kas pada temuan ini sebaiknya sesuai dengan flowchart yang seharusnya dan dilakukan pembaharuan secara berkala jika terjadi perubahan agar kegiatan penerimaan kas dapat berjalan dengan baik dan dapat memperjelas tugas dan tanggung jawab setiap fungsi-fungsi yang terkait dalam penjualan sehingga menghindari perangkapan fungsi maupun penyimpangan. Flowchart yang dimiliki perusahaan juga harus dibuat sesuai standar flowchart yang seharusnya sehingga pendistribusian dokumen - dokumen yang ada dan bagian - bagian yang bertanggung jawab atas dokumen tersebut terlihat dengan jelas. Perusahaan merasa tidak perlu melakukan pembaharuan secara berkala jika terjadi perubahan karena prosedur yang sudah ada selama ini sudah berjalan dengan baik. Prosedur hanya disampaikan secara lisan kepada karyawan. Perusahaan menganggap komunikasi cukup dilakukan secara lisan ataupun melalui pelatihan karyawan akan lebih praktis dan lebih mudah mengerti karena pedoman dan prosedur yang kurang jelas dan tidak memiliki penjelasan secara tertulis untuk aturan-aturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku di perusahaan. Prosedur penjualan perusahaan yang dikomunikasikan secara lisan akan mengakibatkan kegiatan operasional perusahaan berjalan kurang efektif sehingga menyebabkan pengendalian internal menjadi lemah. Perusahaan sebaiknya memperbaiki pedoman yang formal agar dapat menjelaskan prosedur kegiatan operasionalnya. 2. Gudang dapat diakses oleh siapa saja. Gudang satu ruangan dengan ruangan entry data processing, ruangan bagian akuntansi dan keuangan. Perusahaan memiliki kebijakan gudang dapat diakses dengan persetujuan dari supervisor gudang. Namun dalam keseharian siapa pun dapat masuk ke dalam gudang. Gudang merupakan penyimpanan asset yang seharusnya memiliki sistem pengamanan yang memadai seperti memiliki pintu beserta kuncinya, sistem pengaman dari kondisi kebakaran dan bencana, dan pembatasan akses oleh pihak yang tidak berkepentingan. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kehilangan barang yang disebabkan oleh tindakan manusia maupun yang disebabkan karena bencana. Keterbatasan ruangan yang terdapat di kantor sehingga menggabungkan ruangan gudang dengan ruangan entry data processing, ruangan bagian akuntansi dan keuangan sehingga setiap orang yang memiliki kepentingan dengan entry data processing bagian akuntansi dan keuangan juga dapat mengakses gudang. Alasan perusahaan tidak memasang pintu sebagai pengaman, karena ruangan tersebut tidak hanya difungsikan sebagai gudang, namun juga sebagai ruangan entry data processing yang dimana apabila memakai pintu yang dikuncidan akan menyulitkan pergerakan staff. Akses ke gudang yang tidak dibatasi akan rentan terhadap kehilangan

5 barang tanpa diketahui siapa pelakunya. Dengan demikian, bagian gudang yang harus bertanggung jawab terhadap barang yang hilang dan bisa merugikan bagian gudang atau kemungkinan terburuknya adalah terjadinya pemutusan hubungan kerja karena dianggap tidak melakukan pekerjaannya dengan baik. Pengendalian gudang yang tidak ketat dapat mengakibatkan kehilangan barang sehingga merugikan perusahaan. Perusahaan sebaiknya memasang kamera CCTV yang terintegrasi sehingga dapat diawasi, dan dimonitor oleh pihak perusahaan dan membuat sekat pembatas ruangan sehingga gudang memiliki ruang tersendiri dan dapat dipasangi pintu sehingga keamanan lebih terjaga. 3. Terdapat perbedaan rekapitulasi penjualan perusahaan dengan pelanggan. Rekapitulasi penjualan yang dibuat oleh perusahaan setiap akhir bulan disesuaikan dengan laporan penjualan yang dicatat oleh counter, namun ketika penagihan terdapat perbedaan jumlah dengan total penjualan yang dicatat oleh pihak customer. Penagihan merupakan suatu proses permintaan pembayaran oleh pihak penjual kepada pihak pembeli yang dimana jumlah yang dibayarkan mengacu kepada jumlah yang tertera pada dokumen yang terkait. Dokumen yang terkait adalah laporan penjualan yang dicatat oleh counter perusahaan dengan laporan penjualan yang dicatat oleh pihak customer. Laporan penjualan yang dicatat oleh perusahaan dengan laporan penjualan yang dicatat oleh pihak customer seharusnya mencatat jumlah yang sama sehingga jumlah yang ditagihkan adalah jumlah yang tertera pada dokumen tersebut. Sebab pada temuan ini adalah perusahaan tidak memberikan surat konfirmasi secara periodik kepada pelanggan dan pelanggan yang tidak jadi atau batal melakukan transaksi padahal bon (faktur) telah dibuat oleh counter. Akibat pada temuan ini adalah ketika ditemukan adanya perbedaan antara rekapitulasi penjualan perusahaan dan rekapitulasi penjualan customer maka perusahaan akan menugaskan counter untuk menelusuri penyebab perbedaan tersebut. Dari tindakan ini perusahaan telah mengalami kerugian dari segi jam kerja sales. Kemudian apabila penyebab perbedaan tersebut tidak ditemukan, maka perusahaan akan menerima pembayaran berdasarkan rekapitulasi penjualan customer yang berakibat pembayaran piutang yang tidak penuh. Jika hal tersebut terjadi setiap bulan, maka perusahaan akan mengalami tingkat kerugian material yang signifikan. Rekomendasi pada temuan ini adalah perusahaan menyediakan database master mengenai lokasi barang pengiriman agar database tersebut bisa di update dan perusahaan seharusnya memberikan surat konfirmasi piutang secara periodik kepada pelanggan. 4. Perusahaan tidak menerapkan pencadangan terhadap piutang tak tertagih. Laporan penjualan yang dilaporkan counter dengan laporan penjualan yang dilaporkan pihak customer terdapat perbedaan. piutang yang ditagihkan seringkali tidak dibayar penuh yang dikarenakan perbedaan jumlah penjualan yang diakui menurut laporan counter dan laporan customer. Hal ini menyebabkan perusahaan mengalami kerugian secara materil yakni pembayaran piutang yang tidak secara penuh dan untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan juga tidak mencadangkan piutang yang tidak tertagih. seharusnya perusahaan melakukan pencadangan terhadap piutang yang tidak tertagih. Hal ini penting karena piutang tak tertagih merupakan salah satu hal yang sering terjadi dalam berbagai jenis usaha. Sebab pada temuan ini adalah jumlah piutang yang ditagihkan seringkali tidak dibayar penuh yang dikarenakan perbedaan jumlah penjualan yang diakui menurut laporan counter dan laporan customer, akan tetapi perusahaan tidak melakukan pencadangan piutang dikarenakan pihak perusahaan masih yakin akan dapat menemukan penyebab perbedaan penjualan tersebut dan akan mendapatkan pembayaran jumlah yang belum dilunasi. Namun selama proses perusahaan, terkadang perusahaan berhasil menemukan penyebabnya dan mendapatkan kembali pembayaran, akan tetapi jika dihitung secara keseluruhan, perusahaan lebih sering tidak tertagih dibandingkan dapat ditagihkan kembali. Disaat piutang tidak mendapatkan pelunasan secara penuh, maka akan mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian dan piutang yang ditagihkan seringkali tidak dibayar penuh yang dikarenakan perbedaan jumlah penjualan yang diakui menurut laporan counter dan laporan customer. Disaat piutang tidak mendapatkan pelunasan secara penuh, maka akan mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian dari segi materi.

6 Akan tetapi apabila hal ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan perusahaan tidak melakukan pencadangan piutang tidak tertagih, dapat mengakibatkan saldo akun piutang menjadi akun yang tidak mencerminkan keadaaan akun tersebut secara tepat. Kemungkinan terburuknya adalah saldo piutang menunjukkan saldo tertentu, akan tetapi sebenarnya saldo tersebut hanyalah saldo kosong. Rekomendasi untuk temuan ini adalah sebaiknya perusahaan melakukan pencadangan terhadap piutang yang tidak tertagih. Jika berdasarkan teori, maka sebaiknya perusahan dapat menerapkan pencadangan piutang yang tidak tertagih berdasarkan persentase jumlah piutang. Dengan menerapkan hal tersebut, maka perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan yang akurat dan mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. 5. Terdapat rangkap jabatan pada bagian akuntansi dan bagian penggajian. Terdapat rangkap jabatan pada bagian akuntansi dengan bagian penggajian. Seharusnya pada bagian keuangan perusahaan tidak terjadi perangkapan jabatan terutama pada bagian penggajian. Bagian penggajian seharusnya dikelola langsung oleh manajer personalia. Rangkap jabatan yang ada menyebabkan otorisasi pada pembayaran penggajian menjadi kurang jelas. Rangkap jabatan ini dapat menyebabkan terjadi kecurangan penggunaan kas oleh bagian tersebut yang beresiko terhadap berkurangnya kas milik perusahaan. Seharusnya perusahaan melakukan pembagian tugas jabatan yang jelas agar otorisasi dalam pembayaran semakin jelas. 6. Perusahaan tidak memiliki cadangan kas untuk kegiatan operasional yang bersifat mendadak. Tidak memiliki pencadangan kas untuk kegiatan operasional yang bersifat mendadak, seperti apabila terjadi keterlambatan pembayaran piutang oleh customer, pembayaran gaji bagi karyawan pun sering terjadi keterlambatan. Seharusnya perusahaan memiliki pencadangan kas. Temuan ini terjadi karena keterlambatan pembayaran piutang oleh customer. Karyawan seringkali kehilangan motivasi bekerja dikarenakan terjadi nya keterlambatan pembayaran gaji. Seharusnya perusahaan memiliki cadangan kas untuk dapat membayar kegiatan operasional yang bersifat mendadak sehingga perusahaan tidak perlu mengambil dari kas utama perusahaan. 7. Penggunaan kas oleh direktur untuk keperluan pribadi. Seringkali direktur menggunakan kas milik perusahaan untuk keperluan pribadi namun tidak dilakukan pencatatan, sehingga terjadi missmatch dalam laporan penggunaan kas. Seharusnya direktur melakukan pelaporan apabila menggunakan uang perusahaan meskipun perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga. Direktur seringkali tidak melakukan pelaporan kepada bagian akuntansi terhadap penggunaan kas perusahaan. Sering terjadi salah penyajian laporan pengeluaran kas dikarenakan tidak ada laporan dari direktur ketika menggunakan uang perusahaan. Sebaiknya perusahaan menetapkan prosedur yang jelas apabila direktur ingin menggunakan kas milik perusahaan, hal ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan penyajian salah saji laporan pengeluaran kas. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, simpulan keseluruhan yang dapat diambil adalah prosedur dan kebijakan perusahaan tidak memadai dengan ditandai adanya kelemahan kelemahan yang mengurangi efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan. Kelemahan perusahaan antara lain adalah Perusahaan belum menjalankan prosedur penjualan yang sesuai dengan flowchart, Gudang dapat diakses oleh siapa saja, Terdapat perbedaan rekapitulasi penjualan perusahaan dengan pelanggan, Perusahaan tidak menerapkan pencadangan terhadap piutang tak tertagih, Terdapat rangkap jabatan pada bagian akuntansi dan bagian penggajian, Perusahaan tidak memiliki cadangan kas untuk kegiatan operasional yang bersifat mendadak dan Penggunaan kas oleh direktur untuk keperluan pribadi.

7 Sedangkan kekuatan yang ada pada prosedur penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan ini adalah Bagian penjualan terpisah dengan bagian gudang, bagian akuntansi dan bagian keuangan, Setiap mendapat pesanan dari counter, dilakukan pengecekan tarif serta tujuan pengiriman barang, Proses otorisasi secara umum diatur sesuai dengan tugas dan wewenang masing- masing bagian, Pengarsipan dokumen secara tertib dan teratur, Laporan penjualan dibuat setiap bulan dan diserahkan kepada owner dan manager, Setiap pengiriman barang selalu berdasarkan faktur pengiriman (surat jalan) sehingga menjamin tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa ada otorisasi dari pihak yang berwenang, Dilakukan pengecekan fisik terhadap laporan tertulis (stock opname) secara berkala, baik di kantor maupun gudang, Bagian akuntansi melakukan rekonsiliasi bank setiap bulan sehingga perusahaan dapat melakukan koreksi dengan segera jika terjadi kesalahan, Adanya rekonsiliasi secara rutin dan berkala antara laporan penjualan dengan laporan pengeluaran barang, Bagian Pembelian terpisah dengan bagian pembayaran dan bagian akuntansi, Setiap membuat faktur pembayaran dilakukan pemeriksaan ulang dan Dokumen yang ada diarsip secara teratur. SARAN Saran yang diberikan penulis untuk PT Valindo Global untuk meningkatkan ekonomisasi, efektivitas, dan efisiensi operasional perusahaan adalah Perusahaan sebaiknya memperbaiki standar pedoman yang sesuai prosedur penjualan. Ini sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu dapat membantu perusahaan dalam menilai kinerja karyawannya apakah ada yang menyimpang. Memasang kamera CCTV yang terintegrasi sehingga dapat diawasi, dan dimonitor oleh pihak perusahaan. Perusahaan menyediakan database master mengenai lokasi barang pengiriman agar database tersebut bisa di update dan di control. Hal ini berguna agar apabila terdapat kesalahan dapat segera diketahui. Seharusnya perusahaan melakukan pembagian tugas jabatan yang jelas agar otorisasi dalam pembayaran semakin jelas. Ini berguna agar perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan yang akurat dan mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Sebaiknya perusahaan melakukan pencadangan terhadap piutang yang tidak tertagih. Ini berguna agar otorisasi pada pembayaran penggajian menjadi jelas dan meminimalisir resiko terhadap berkurangnya kas milik perusahaan. Seharusnya perusahaan memiliki cadangan kas untuk dapat membayar kegiatan operasional yang bersifat mendadak. Ini berguna agar dapat membayar kegiatan operasional yang bersifat mendadak sehingga perusahaan tidak perlu mengambil dari kas utama perusahaan. Sebaiknya perusahaan menetapkan prosedur yang jelas apabila direktur ingin menggunakan kas milik perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan penyajian salah saji laporan pengeluaran kas. REFERENSI Agoes,S. (2008). Auditing: Pemeriksaan akuntan oleh kantor akuntan publik jilid II (edisi 3). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Akmal. (2007). Pemeriksaan intern. Jakarta: Penerbit PT Macanan Jaya Cemerlang Bayangkara, IBK. (2008). Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Boynton, W. C., Johnson, R. N., & Kell, W. G. (2006). Modern Auditing (8th edition). USA: John Wiley & Sons, Inc Hery, S.E., M.Si. (2013). Akuntansi Dasar 1 dan 2. Jakarta : Grasindo Horngren Horrison Bamber. (2006) : alih bahasa, Barlian Muhamad, penyunting bahasa, Sam Setyautama. Jakarta. Indeks Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Krismiaji, Drs., M.Sc., Akt. (2010). Sistem Informasi Akuntansi. Jogjakarta : UPP STIM YKPN Rama, D. V & Jones. F. L alih bahasa M. Slamet Wibowo. (2008). Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System), Buku 1. Jakarta : Salemba Empat

8 Romney, M. B & Steinbart, P J alih bahasa oleh Dewi F dan Deny A.k. (2006). Accounting Information System (Sistem Informasi Akuntansi) (edisi 9). Jakarta : Salemba Empat Tunggal, A. W. (2012). Pengantar Effective Internal Audit. Jakarta : Harvarindo Tunggal, A.W. (2007). Dasar-Dasar Audit Manajemen. Jakarta : Harvarindo RIWAYAT HIDUP Rodo Wido lahir di Jakarta pada 8 April Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Akuntansi pada tahun 2013.

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional

BAB 4 PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional BAB 4 PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT. Valindo Global. Pembahasan tersebut dibatasi pada penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam melaksanakan audit

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA DIMAS RADITO SURYO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email : radito.dimas@gmail.com Dosen

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA Adeline adeline.hermawan@gmail.com Pembimbing Almatius Setya Marsudi, SE., Ak., M.Si ABSTRAK Persaingan usaha yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 104 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Prosedur akuntansi piutang dagang merupakan suatu prosedur pencatatan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Menurut hasil analisis dan pembahasan pada siklus penjualan tunai dan kredit CV. Pelita Indah dapat disimpulkan bahwa terdapat masalah-masalah yang

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan 4.1.1 Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri Penulis mempunyai kriteria tersendiri untuk menilai unsur pengendalian internal dalam perusahaan. Kriteria

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis dan evaluasi dari sistem dan prosedur penjualan dan persediaan perusahaan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penulis telah melakukan pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pengelolaan persediaan pada Twin Tulipware, terutama pada aktivitas pencatatan persediaan dan

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada siklus pembelian di bagian supermarket Asia Toserba terkait hubungan aktivitas pengendalian dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas penjualan di PT KKM maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Kebijakan dan prosedur

Lebih terperinci

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Dewi Paramita Sari Siti Ragil Handayani DwiAtmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PIUTANG DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN (Studi Kasus pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk)

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENGELOLAAN PERSEDIAAN DI PT BANGUNREKSA MILLENIUM JAYA IV.1 Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit operasional di PT Bangunreksa Millenium Jaya akan dimulai dari tahap

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU Susanti Jln. Kepa Duri Mas no.413c 08176739949 uchanz_13@yahoo.com Dosen Pembimbing Sudarmo, Drs., MM ABSTRAK Penjualan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL

BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL BAB IV PELAKSANAAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI KINERJA BAGIAN PENJUALAN PADA PT. OPTIMA INFOCITRA UNIVERSAL IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan audit

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER EDWINSA Jln. Malaka No.25C Tambora, Jakarta Barat 087896455556 edwinsa21@yahoo.co.id Dosen Pembimbing : Ahmad Adri, Drs., Ak., MBA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Audit Operasional Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan perencanaan pemeriksaan. Perencanaan pemeriksaan merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG ELITA Perum BTN Buni Asih Jalan Delima B4 No.30 Cikarang, 085921680176, lita_niez@rocketmail.com Gatot

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai beberapa permasalahan sebagai berikut: Permasalahan pertama adalah adanya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan BAB 4 HASIL DAN BAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Metaplas Harmoni. Dalam melaksanakan audit kecurangan diperlukan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, dapat diketahui bahwa PT. MAP memiliki berbagai kelemahan dalam sistem penjualannya. Kelemahan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis dan evaluasi dari sistem dan prosedur penjualan perusahaan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: a. Dengan memberi

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS SIKLUS PENJUALAN TIKET PESAWAT ONLINE (STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA, Tbk.)

AUDIT OPERASIONAL ATAS SIKLUS PENJUALAN TIKET PESAWAT ONLINE (STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA, Tbk.) AUDIT OPERASIONAL ATAS SIKLUS PENJUALAN TIKET PESAWAT ONLINE (STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA, Tbk.) SALSALI HELENA Universitas Bina Nusantara Jalan Rawa Belong Raya No.8, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT CHAROEN POKPHAN INDONESIA TBK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT CHAROEN POKPHAN INDONESIA TBK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT CHAROEN POKPHAN INDONESIA TBK IV.1. Perencanaan dan Tujuan Audit Operasional atas fungsi Penjualan, Piutang Usaha

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. WILLINDO SUKSES ABADI

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. WILLINDO SUKSES ABADI AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. WILLINDO SUKSES ABADI Fifimayasari Ahmad Adri, Drs., Ak., MBA, Jl.Komplek Sandang No.A5/A, 0819 100 333 99, xhie_fhy@ymail.com ABSTRAK Audit Operasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin Berkembangnya Perekonomian di dunia saat ini tentunya menuntut semua perusahaan yang telah berdiri cukup lama agar tetap mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Perencanaan Kegiatan Audit Operasional. pemeriksaan lebih sistematis dan terarah. Oleh karena itu, sesuai dengan ruang

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Perencanaan Kegiatan Audit Operasional. pemeriksaan lebih sistematis dan terarah. Oleh karena itu, sesuai dengan ruang BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sesuai dengan penentuan ruang lingkup yang telah ditetapkan dari penelitian ini, audit operasional akan dilakukan pada fungsi penjualan serta

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT.SAMUDRA MANDIRI SELATAN

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT.SAMUDRA MANDIRI SELATAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT.SAMUDRA MANDIRI SELATAN Cathrine Aprillia, Ahmad Adri, Drs., Ak.,MBA Graha Indah BA 15, 082124942871, cathrineaprillia@yahoo.com ABSTRAK PT. Samudra Mandiri

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari sistem persediaan pada PT. Satriakarya Adiyudha (PT. SKAY), maka disimpulkan bahwa terdapat beberapa masalah yang terjadi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada PT. Dwimukti Graha Elektrindo yang telah di bahas pada Bab 4

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA Megasari Rahayu, Mahsina, Cholifah Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA BENGKEL PUMP JAYA DIESEL PEMATANGSIANTAR Oleh: Lores Susmia S1 Akuntansi Parman Tarigan, Jubi, Ady Inrawan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum

BAB IV PEMBAHASAN. audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum BAB IV PEMBAHASAN Pembahasan yang akan dijabarkan pada bab ke empat ini mengenai pelaksanaan audit operasional pada objek yang dimaksud yakni PT. Centa Brasindo Abadi. Sebelum dilakukannya kegiatan audit

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan BAB IV PEMBAHASAN Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan dari sudut pandang manajemen dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari setiap operasional

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan yang bersifat profit-oriented mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh laba yang optimal. Salah satu komponen utama dari laba adalah pendapatan. Perusahaan pada umumnya memperoleh pendapatan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. siklus penjualan di PT Cisangkan serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. siklus penjualan di PT Cisangkan serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di PT Cisangkan serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan analisis dan pembahasan, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang dialami PT Lomax berkaitan dengan sistem persediaan bahan baku

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Manoppo (2013) dalam analisis sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PT. Sinar Galesong Prima cabang Manado masih belum efektif,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil praktik kerja lapangan yang telah dilakukan penulis pada perusahaan PT LM Surabaya selama tiga belas minggu yang bergerak di bidang usaha dagang

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PENERIMAAN KAS PADA PT.GLOBAL GIGA SOLUSI

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PENERIMAAN KAS PADA PT.GLOBAL GIGA SOLUSI AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PENERIMAAN KAS PADA PT.GLOBAL GIGA SOLUSI Rahmawati Najilah Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 (021)

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum

BAB V PENUTUP. menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Struktur organisasi MP3 CV Vyto Global Media belum memisahkan tanggung

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi akuntansi penjualan, keandalan pengendalian internal penjualan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem informasi akuntansi penjualan, keandalan pengendalian internal penjualan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perekonomian Indonesia pada masa sekarang ini sedang bertumbuh dan berkembang terutama sejak adanya krisis ekonomi tahun 1998. Pertumbuhan ekonomi suatu negara khususnya di Indonesia, salah satunya

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa: BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa: 1. Prosedur yang diterapkan dalam siklus pendapatan sudah cukup baik.

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah Derasnya arus globalisasi menyebabkan pengaruh lingkungan usaha di tempat perusahaan beroperasi menjadi semakin luas dan kompleks, segala jenis perubahan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PERUM BULOG SURABAYA UTARA Dini Ayu Widayati, Tri Lestari, Mahsina Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi atas pengendalian internal yang telah dilakukan atas PT. T maka dapat ditarik

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG NIKE FARIA Perumahan Puri Serpong 1, Tangerang, 081210919760, nikelim@yahoo.com Hery Harjono Muljo, S.kom

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas penjualan, piutang dan penerimaan kas pada PT.Smartdata Securindo. Pengendalian intern dilakukan untuk mengamankan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan

BAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan BAB IV PEMBAHASAN IV. Tahap-Tahap Audit Kecurangan IV.1. Perencanaan Audit Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan audit kecurangan terhadap fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. objek penelitian yaitu pada PT. Agung Aquatic Marine. Adapun simpulan yang dimaksud adalah PT. Agung Aquatic Marine

BAB 5 PENUTUP. objek penelitian yaitu pada PT. Agung Aquatic Marine. Adapun simpulan yang dimaksud adalah PT. Agung Aquatic Marine BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan pada sistem pengendalian intern atas prosedur persediaan, penulis akan memberikan ulasan secara garis besar atau kesimpulan mengenai apa yang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di PT Dharma Sakorindo Perkasa serta pembahasan hasil penelitian dalam bab 4, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ialah

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM IV. 1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada PT. Bernofarm. PT. Bernofarm merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan perencanaan terlebih

BAB IV PEMBAHASAN. Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan perencanaan terlebih BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Perencanaan Evaluasi Untuk mewujudkan suatu evaluasi yang baik maka perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Tujuan dilakukan perencanaan evaluasi yaitu untuk memperoleh bahan

Lebih terperinci

PAHULUAN Kebutuhan untuk menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan sebuah produk baru menjad

PAHULUAN Kebutuhan untuk menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan sebuah produk baru menjad EVALUASI KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PROSES PELAPORAN SISTEM PRODUKSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (STUDI KASUS PT. MULTI TEKNIK MANDIRI) Novi Indah Purwaningsih (20208900) Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

Nida Afrigh Rozaana Moch. Dzulkirom AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Nida Afrigh Rozaana Moch. Dzulkirom AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang EVALUASI SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM UPAYA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN (Studi pada PT. Industri Marmer Indonesia Tulungagung) Nida Afrigh Rozaana Moch. Dzulkirom

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN PADA PT TKP

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN PADA PT TKP EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN PADA PT TKP Lucya, Gen Norman Thomas, S.E, MM, Ak, CA Universitas Bina Nusantara, Perumahan Taman Surya Buana blok M no.2, 081298236317,

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT KURNIA MULIA CITRA LESTARI IV. 1. PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN AUDIT Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT BAB IV PEMBAHASAN Bab ini membahas peranan pengendalian intern atas penjualan, piutang, dan penerimaan kas. Supaya tujuan tercapai dilakukan audit operasional pada PT Geotechnical Systemindo yang dibatasi

Lebih terperinci

PERANAN PENGENDALIAN INTERN ATAS PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GEOTECHNICAL SYSTEMINDO. Abstrak

PERANAN PENGENDALIAN INTERN ATAS PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GEOTECHNICAL SYSTEMINDO. Abstrak PERANAN PENGENDALIAN INTERN ATAS PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GEOTECHNICAL SYSTEMINDO Abstrak Penjualan memberikan kontribusi langsung kepada tingkat laba perusahaan sehingga pengendalian

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER

PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 2015 PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER Ayu Astrid Adiyani 1), Ni Nyoman Alit Triani 2) 1 Jurusan

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Prosedur penerimaan kas CTJ dapat melalui dua cara, yaitu penerimaan kas secara tunai di kasir atau melalui transfer antarbank. CTJ memiliki dua rekening

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Proses bisnis yang baik tentu akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan setiap perusahaan. Untuk menciptakan suatu proses bisnis yang baik, tentu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengendalian internal siklus pembelian dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Akuntansi II.1.1. Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktifitas kegiatan operasional perusahaan. menurut James A. Hall

Lebih terperinci

Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN BARANG UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA UD. RAMA TEKNIK Evi Rohmawati, Mahsina, H.Ali Rasyidi

Lebih terperinci

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai

Lebih terperinci

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung)

KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung) Lampiran 1: Kuesioner KUESIONER PERANAN PENGENDALIAN PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN (Studi Kasus pada PT. T Bandung) A. Pertanyaan Umum Keterangan ڤ diisi dengan memberi tanda ( ) sesuai

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT.

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT. EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN YANG EFEKTIF (Studi Pada PT. SUN STAR MOTOR) Delima Danurdara Hapsari Nengah Sudjana Maria Goretti Wi Endang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1 Perencanaan dan Tujuan Kegiatan Audit Operasional Audit operasional adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan dan kebijakan operasional suatu perusahaan yang ditentukan

Lebih terperinci