AUDIT OPERASIOANL ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA PT. PROTONINDO CITRA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AUDIT OPERASIOANL ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA PT. PROTONINDO CITRA"

Transkripsi

1 AUDIT OPERASIOANL ATAS FUNGSI PRODUKSI PADA PT. PROTONINDO CITRA Elita, Stefanus Ariyanto Binus University, Jl.K.H.Syahdan, , ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk melaksanakan audit pada fungsi produksi dalam menguji efektivitas dan efisiensi pada PT Protonindo Citra. Metode yang dipakai adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan wawancara, observasi dan kuesioner pada PT Protonindo Citra. PT Protonindo Citra merupakan perusahaan merakit speaker puluhan tahun namun perusahaan ini belum memiliki departmen internal audit dan pengendalian fungsi produksi masih ternilai kurang. Peneliti diharapkan dapat mengidentifikasi masalah utama yang terjadi pada Protonindo Citra. Peneliti menemukan perusahaan sering tidak mencapai target produktivitas, tingginya produk retur dari pelanggan dan masalah pengiriman produk tepat waktu. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan, perusahaan harus meningkatkan kinerja karyawan melalui pemberian penghargaan. Perusahaan juga disarankan memberikan pelatihan kepada karyawan bagian produksi dan karyawan pendukung bagian produksi untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas dalam mendukung proses produksi. Perusahaan juga diharapkan dapat meningkatkan pengendalian atasan pada masing-masing bagian department dan kepala bagian PPIC untuk memantau kinerja PPIC. Perusahaan juga diharapakan untuk melakukan perawatan mesin setiap hari. EL Kata Kunci : audit, produksi, operasional ASTRACT The purpose of this research is to examine the effectiveness dan efficiency production function at PT Protonindo Citra. This research used qualitative descriptive by interview, observation at PT. Protonindo Citra. PT. Protonindo Citra works at speaker sparepart industry for decades but they don t have internal auditor department. Company hopes researcher could find the main root cause at company operational. Researcher

2 found company often failed to reach their productivity target, high product return by client dan unable to delivery goods on time. To increase the effectiveness dan efficiency, company must increase employee performance by giving reward and training relates with production function. Monitor by each head of department especially PPIC is important too. Besides that, management must see handling machine as daily tasks. EL Keywords : audit, production, operational Pendahuluan PT Protonindo Citra merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi speaker lebih dari 20 tahun. Perusahaan yang hanya mengkhususkan diri dalam bidang produksi speaker sangat sedikit, sehingga efektif dan efisiensi dalam fungsi produksi sangat penting dalam perusahaan manufaktur ini. Perusahaan ini tergolong perusahaan berukuran kecil dan masih belum memiliki bagian audit internal untuk melakukan pengawasan periodik terhadap bagian produksi. Perusahaan mengharapkan melalui penelitian, penulis bisa memberikan rekomendasi yang bisa membantu untuk temuan-temuan yang signifikan. Berikut ini adalah beberapa penelitian terkait yang telah dilakukan: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Adelita Suhandra (2013) dengan judul Audit Operasional Atas Fungsi Produksi Pada PT Laser Metal Mandiri Untuk Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas memiliki beberapa tujuan yakni untuk mengetahui pengendalian internal perusahaan dan efektifitas fungsi produksi, serta memberikan saran dan rekomendasi untuk perbaikan atas temuan yang dikemukakan. Secara keseluruhan, Adelita memberikan beberapa saran untuk fungsi produksi pada PT Laser Metal Mandiri yakni: Memberikan pelatihan untuk bagian pembelian agar bisa lebih cepat dalam pengoperasian komputer. Meningkatkan fungsi Quality Control, jika ada meeting maka bagian Quality Control harus memastikan semua job telah selesai. Memberikan pembekalan kepada drafter, meminimalkan kesalahan gambar yang bisa terjadi untuk drafter baru. Instalasi autocad sehingga bisa melihat gambar di lapangan lebih jelas dan akurat.penyerahan form setiap ganti shift untuk meminimalkan redundant work. Bagian PPIC dan purchasing harus meningkatkan komunikasi untuk menghindari keterlambatan material. Sebaiknya perusahaan menerapkan system job mass production dimana perusahaan membuat suatu produk yang standarnya telah ditentukan oleh perusahaan sendiri dan memproduksinya dalam jumlah yang sangat besar. Ynag kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Rr. Indah Mustikawati dan Randi Maipan (2012) dengan judul Audit Manajemen Atas Fungsi Produksi Pada PTP. Nusantara VI Kayu Aro Kerinci, Jambi memiliki beberapa tujuan yaitu untuk mengetahui aktivitas dan efektivitas fungsi produksi pada PTP. Nusantara VI Kayu Aro, serta memberikan saran atau rekomendasi untuk peningkatan efektivitas fungsi produksi pada PTP. Nusantara VI Kayu Aro di masa yang akan datang. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan menggunakan sumber data primer. Hasil penelitian ini adalah: Aktivitas fungsi produksi mulai dari jadwal induk produksi, perolehan bahan baku, tingkat produk cacat, perawatan peralatan dan fasilitas produksi, pemgembangan angkatan kerja, pengendalian kualitas, dan aktivitas pengepakan dan penyimpanan produk jadi secara umum telah dilaksanakan dengan baik. Secara umum aktivitas fungsi produksi telah efektif

3 namun masih terdapat permasalahan pada aktivitas jadwal induk produksi dan aktivitas perolehan bahan baku yang disebabkan oleh ketidaktercapaian perolehan bahan baku. Saran atau rekomendasi yang diberikan adalah pertimbangkan dengan matang replanting dan pemangkasan dengan meminta pertimbangan dari para ahli pertanian yang ada di perusahaan. Selain itu, pencapaian positif yang dicapai perusahaan harus dipertahankan dan ditingkatkan. Masalah yang menjadi dasar permasalahan dari penelitian ini adalah: Bagaimana proses pengendalian internal atas fungsi produksi yang dilakukan oleh PT. PROTONINDO CITRA, apakah terdapat kelemahan-kelemahan didalamnya? Apakah kebijakan dan prosedur pada fungsi produksi telah berjalan dengan efisien dan efektif? Apakah target produktivitas produksi perusahaan selalu tercapai? Apakah perusahaan dapat mengirim produk dengan tepat waktu? Bagaimanakah penolakan produk oleh pelanggan dapat terjadi dalam perusahaan? Melalui penelitian ini, diharapkan penulis dapat mengetahui apakah pengendalian internal terhadap fungsi produksi di PT. PROTONINDO CITRA telah berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan atau tidak. Untuk mengetahui apakah kebijakan dan prosedur pada fungsi produksi di PT. PROTONINDO CITRA telah sesuai dengan prinsip efisien dan berefektif. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan pengendalian perusahaan dalam pelaksanaan fungsi produksi di PT. PROTONINDO CITRA. Untuk mengetahui apakah perusahaan dapat mencapai target produktivitas yang ditetapkan. Untuk mengetahui apakah penolakan produk oleh pelanggan dalam perusahaan dapat terjadi dan penyebabnya. Untuk mengetahui apakah perusahaan dapat mengirimkan produk dengan tepat waktu. Memberikan saran atau rekomendasi yang dapat memperbaiki temuan-temuan atau kelemahan-kelemahan kinerjanya atas fungsi produksi di PT. PROTONINDO CITRA. Metode Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan data primer. Untuk menganalisis data yang didapatkan, metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif, metode deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan secara umum. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik wawancara dan teknik observasi, teknik wawancara yaitu dilakukan dengan cara tanya jawab langsung dengan pihak perusahaan khususnya bagian yang berkaitan langsung dengan penelitian. Sedangkan teknik observasi, yaitu merupakan salah satu teknik pengumpulan data primer dengan cara pengamatan langsung. Pengamatan dilakukan pada kantor PT Protonindo Citra. Hasil Dan Bahasan Pelaksanaan audit operasional pada obyek penelitian dibagi menjadi 4 tahap: 1. Survei Pendahuluan

4 Penulis melakukan survei pendahuluan untuk mendapatkan informasi latar belakang objek penelitian yakni PT Protonindo Citra, aktivitas operasional yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi untuk mengidentifikasi kelemahan yang mungkin terjadi pada produksi objek penelitian. 2. Evaluasi Pengendalian Manajemen atas Fungsi Produksi pada PT. Protonindo Citra Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan sistem pengendalian internal perusahaan. Pada tahap ini menggunakan Internal Control Questionaire untuk melakukan evaluasi pada perusahaan. 3. Audit Terinci Pada tahap ini peneliti mengumpulkan bukti yang cukup dan kompeten atas kelemahan yang ditemukan. Pada tahap ini, peneliti melakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan setiap temuan dalam menguji permasalahan terkait. 4. Pelaporan Pada tahap ini, peneliti menyimpulkan hasil peneitian berdasarkan hasil analisis atas kriteria, sebab, akibat pada aktivitas prosedur produksi, kemudian memberikan saran dan rekomendasi perbaikan atas kelemahan operasional yang ditemukan. Adapun perencanaan audit atas fungsi produksi adalah dengan membuat perencanaan waktu berupa jadwal audit yang dimulai dari: 1. Diperoleh latar belakang, struktur organisasi dan kegiatan umum perusahaan. 2. Kegiatan wawancara dengan pihak perusahaan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan. Pada tahap pelaporan ditemukan 3 temuan utama pada obyek penelitian, yakni: 1. Terjadinya penolakan produk oleh pelanggan Pada periode bulan April - Mei 2014 melakukan penelitian di perusahaan, ditemukan beberapa kali pelanggan menolak sebagian produk ke perusahaan. Pada penelitian ini juga ditemukan, baru merekrut karyawan PPIC baru yang memiliki pengalaman kerja kurang dari 3 bulan, sehingga masih kurang teliti dalam deskripsi produk. Seharusnya untuk produk jadi yang telah melalui pengecekan Quality Control, barang akan dipindahkan ke bagian gudang siap dikirim. Bagian gudang telah meletakkan produk jadi sesuai dengan setiap pesanan untuk mempermudah pengiriman.untuk setiap pesanan yang diterima, PPIC akan melakukan deskripsi spesifikasi sesuai dengan pesanan. Kondisi dibawah ini mendeskripsikan beberapa situasi terjadinya penolakan produk yang terjadi pada saat penulis berada di perusahaan, antara lain: a. Pada tanggal 23 April, perusahaan mendapat penolakan produk TS PA 13 ukuran 360 x 415 x 180 mm dengan kuantitas 35 unit sebanyak 30 box dan TS PA 15 ukuran 450 x 590 x 300 mm dengan kuantitas 35 unit sebanyak 30 box dari masing-masing pelanggan. Perusahaan juga mendapatkan surat penolakan produk dari pelanggan untuk produk yang tidak sesuai dengan pesanan. Untuk kondisi pertama, penolakan produk ini terjadi karena terjadi kesalahan dalam pengiriman produk. 2 produk tersebut dikirim pada hari yang sama dengan spesifikasi yang mirip.

5 Penulis menemukan perusahaan tidak memiliki jadwal kerja untuk bagian gudang dan bagian lainnya sehingga mengakibatkanhal seperti ini terjadi. Kebentrokan jadwal dan bagian lain hanya mendukung kerja bagian produksi dan kebentrokan jadwal sering terjadi. Bagian gudang yang mau menerima material namun kekurangan staf karena memiliki pekerjaan lain. Akibatnya, perusahaan harus melakukan pengerjaan ulang untuk produk yang tidak sesuai dengan pesanan. Perusahaan menjadi 2 kali kerja terhadap pesanan yang sama, produktivitas dinilai masih kurang. Untuk produk yang harus dikirim ulang, bagian pengiriman melakukan pengiriman 2 kali jalan untuk 1 pesanan yang seharusnya 1 kali jalan. Perusahaan disarankan menyusun jadwal kerja yang akurat untuk bagian gudang dan Quality Control. Quality Control juga harus memiliki jadwal kapan pemeriksaan harus selesai dan kapan bagian gudang harus memindahkan produk ke gudang. Selain itu, kepala bagian juga disarankan sering melakukan pemantauan langsung dan menetapkan solusi untuk masalah yang terjadi. b. Pada tanggal 16 Mei, penolakan produk YXL 20 ukuran 200 x 325 x 150 mm. Untuk kondisi kedua, penolakan produk tersebut disebabkan oleh ketidaksesuaian spesifikasi produk antara permintaan pelanggan dengan gambar produksi. Namun pada saat menyusun deskripsi produk, karyawan PPIC terdapat kekeliruan spesifikasi warna produk yang dikirim pada tanggal 16 Mei, pelanggan memesan bagian dalam speaker berwarna hitam, namun yang dibuat oleh bagian produksi warna merah. Penulis juga menemukan karyawan PPIC baru juga tidak dapat pengawasan yang ketat dari section head dan konfirmasi balik ke pelanggan. Kesalahan atas kesalahan pengiriman produk dan salah spesifikasi mempengaruhi royalitas pelanggan terhadap perusahaan. Pelanggan menilai perusahaan tidak berprofesional terhadap produk yang dihasilkan. Pelanggan menggunakan produk dari perusahaan karena percaya atas produk perusahaan sehingga kepercayaan perusahaan terpengaruh. Seharusnya perusahaan memberikan pembekalan secara berkala untuk ppic baru. Untuk karywan PPIC baru seharusnya ada pengawasan dan tanda tangan dari section head atau supervisor untuk dalam spesifikasi pesanan sebelum diproses lebih lanjut. Selain itu perusahaan harus mengirim rancangan spesifikasi ke pelanggan dan mendapatkan konfirmasi dari pelanggan bahwa pesanan sudah boleh dilanjutkan. c. Pada periode April Mei 2014 masih terjadi penolakan produk yang cukup signifikan yang telah ditampilkan pada tahap audit rinci. Pada audit rinci ditemukan, perusahaan sering dapat sebagian produk yang diretur oleh pelanggan karena produk tidak memiliki kualitas yang baik. Sehingga pelanggan retur ke perusahaan untuk melakukan perbaikan produk. Karena penolakan produk ini, biaya produksi meningkat. Hal ini terjadi karena perusahaan memerlukan biaya 2 kali lipat untuk 1 kali tugas yang sama. Perusahaan juga mengeluarkan biaya lebih dan membuat kegiatan produksi menjadi tidak efektif dan pemborosan sumber daya. Untuk produk cacat yang diretur oleh pelanggan mengakibatkan perusahaan rugi karena perusahaan harus melakukan produksi ulang mulai dari material sampai barang selesai atau dengan memotong pembayaran. Quality Control masih kurang efektif dalam melaksanakan tugasnya. Quality Control harus lebih teliti lagi dalam pengecekan produk karena masing-masing produk sudah memiliki standar kualitasnya. Pengawasan Quality Control dalam produksi harus diperketat dan lebih teliti dengan pemilihan sample yang lebih

6 mewakili jumlah populasi. Kepala bagian Quality Control disarankan untuk membuat program Quality Control yang lebih efektif dan melakukan pemantauan untuk setiap bagian Quality Control. 2. Masalah On Time Delivery Pada periode penelitian pada perusahaan ini, ditemukan masalah pengiriman produk jadi tepat waktu menjadi masalah penting untuk perusahaan. Perusahaan diharapkan dapat mengirimkan produk jadi kepada pelanggan sesuai dengan pesanan. Penyebab terjadinya keterlambatan pengiriman produk dikarenakan beberapa alasan berikut: a. Tidak Tercapainya Target Produktivitas. Masalah pada target produktivitas disebabkan oleh kemacetan produksi menghambat kelancaran kegiatan produksi yang menjadi permasalahan penting dalam produksi. Untuk permasalahan target produktivitas akan dibahas lebih rinci pada temuan berikut. b. Material yang terlambat. Keterlambatan pengiriman material dari pemasok. Bagian pembelian sering kelalaian dan tidak melakukan konfirmasi untuk memastikan pemasok telah menerima pesanan dari perusahaan pada hari pengiriman pesanan dan pemasok juga tidak melakukan konfirmasi kepada perusahaan kesiapan material untuk dikirim. Terlambatnya material menghambat kelancaran kegiatan produksi dan mengakibatkan keterlambatan selesainya produk. Sebaiknya kepala bagian pembelian melakukan pengawasan yang ketat melalui pelaporan dari bagian pembelian dan memberikan pelatihan yang diperlukan dalam penanganan pelanggan untuk meningkatkan kinerja bagian pembelian.perusahaan yakni harus melakukan evaluasi rutin terhadap pemasok mengenai kualitas produk, ketepatan waktu, harga material untuk dibandingkan dengan pemasok. c. Perencanaan Jadwal Produksi. Pada saat menerima pesanan produksi, bagian PPIC tidak mempertimbangkan masalah perubahan pesanan dari pelanggan. Sehingga pada saat menerima penambahan pesanan dari beberapa pelanggan, perusahaan harus mengatur ulang jadwal produksi dan sebagian jadwal produksi menjadi tertunda. Hal ini sangat merugikan pelanggan karena menghambat jadwal kerja pelanggan. Hal ini juga akan mengurangi kepercayaan pelanggan terhadap produk perusahaan. Nama baik perusahaan akan terdampak karena perusahaan tidak bisa mengendali kegiatan produksi dan menghasilkan barang berkualitas secara tepat waktu. Dalam perencanaan produksi, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal penting seperti : Pada saat awal perencanaan kegiatan produksi harus memperhitungkan estimasi keterlambatan produk dari rencana produksi. Kemungkinan terlambatnya material. Untuk pelanggan yang menambah kuantitas produk, waktu pengiriman produk jadi harus dipertimbangkan apakah perlu diundurkan. 3. Tidak Tercapainya Target Produktivitas Pada saat penelitian ditemukan perusahaan sering tidak mencapai target produktivitas (man hour) perusahaan. Perusahaan menargetkan tingkat produktivitas per satuan jam setiap bulan yang harus dicapai oleh bagian produksi. Dalam proses produksi ditemukan beberapa temuan dibawah ini:

7 a. Kurangnya Pengendalian terhadap work in process. Proses produksi perusahaan yang selesai pada line I/IV akan diproses ke ruang pengeringan, kemudian akan diproses ke line II/III. Namun bagian produksi tidak memiliki prosedur dalam menangani work in process. Line I/IV tidak melakukan konfirmasi pada line II/III kapan work in process harus diproses diambil oleh line II/III. Berdasarkan pengamatan penulis, pada barang work in process hanya ditempelkan spesifikasi produk tidak menulis waktu petugas harus diambil barang work in process, tidak ada petugas yang bertugas pada barang work in process. Semuanya diambil oleh petugas line II/III jika berdasarkan pengamatan petugas barang tersebut sudah cukup kering atau melalui petugas juga boleh mengambil barang work in process jika diminta oleh supervisor. Akibat perusahaan tidak melakukan pengendalian terhadap barang dalam proses, produkivitas perusahaan mengalami penurunan. Pada saat selesainya produksi dari line I/IV, line II/III tidak mengetahui kapan harus memindahkan produk dari tempat pengeringan ke line II/III. Dengan ini, bisa menimbulkan kemacetan produksi dimana proses di line II/III memerlukan waktu yang lebih panjang dan akan lebih memakan waktu produksi per barang sehingga membuang sumber daya dan waktu, dan akhirnya menghambat produktivitas produksi. Perusahaan dapat meningkatkan pengendalian terhadap bagian produksi melalui: Melakukan pengendalian work in process dengan membuat papan di bagian pengeringan, untuk setiap kali produk harus mengisi jam pengeringan dan kode produk untuk mempermudah line II/III dalam mengambil produk dan menghindari produk dalam proses yang diambil tidak kering atau baru masuk ke ruang pengeringan. Untuk tenaga kerja yang sementara terganggu, bisa membantu bagian lain dari pengawasan line leader. b. Kurangnya pemeliharaan terhadap mesin. Mesin yang digunakan oleh bagian produksi sudah berpuluhan tahun dan pemeliharaan yang dilakukan oleh perusahaan hanya perawatan per bulan. Mesin yang tua dan kurang pemeliharaan mengakibatkan sering membutuhkan perbaikan dadakan dari maintenance. Setiap kali melakukan maintenance, kegiatan produksi pada mesin tertentu pasti berhenti sebentar dan menghambat produktivitas bagian produksi. Setiap kali melakukan maintenance, bagian produksi yang menggunakan mesin yang bersangkutan pasti mengalami penundaan produksi. Tenaga kerja pada bagian produksi yang tidak bisa melakukan tugas telah merugikan perusahaan. Perusahaan disarankan untuk merancang pemeliharaan yang rutin setiap hari kerja untuk mesin produksi dan melakukan pembersihan setelah pemakaian. Mesin yang sudah lama dipakai seringkali mengalami kemacetan mesin maka bagian maintenance diminta untuk melakukan pemeriksaan pada setiap waktu istirahat mesin. Bagian maintenance juga perlu belajar pelatihan teknik perawatan baru untuk meningkatkan kemampuan kerja jika ada. Selain itu, sebaiknya perusahaan bisa memikirkan strategi untuk meningkatkan kinerja karyawan seperti pemeberian reward untuk meningkatkan semangat kerja karyawan. Simpulan Dan Saran

8 Adapun beberapa kelemahan atas fungsi produksi pada PT. Protonindo Citra yang ditemukan selama dilakukannya pemeriksaan operasional, antara lain sebagai berikut : 1. Keterlambatan pengiriman produk kepada pelanggan yang disebabkan oleh kelalaian fungsi pembelian sehingga material yang terlambat dan perancangan jadwal produksi yang kurang memperhatikan jadwal pesanan lain. 2. Penolakan produk oleh pelanggan yang disebabkan oleh bagian gudang yang kurang teliti, fungsi PPIC dan Quality Control yang belum efektif dan efisien dalam tanggung jawabnya sehingga sebagian produk harus melakukan pengerjaan ulang. 3. Tidak tercapainya target produktivitas disebabkan oleh kurangnya pengendalian terhadap produk dalam proses dan pemeliharaan pada mesin produksi sehingga menghalang kegiatan produksi menjadi tidak efisien. Melihat dari kesimpulan di atas, penulis memberikan saran yang dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan pada masa yang akan datang. Beberapa saran dari penulis antara lain sebagai berikut : 1. Masalah keterlambatan pengiriman produk a. Sebaiknya perusahaan mengadakan pelatihan terhadap fungsi pembelian, untuk meningkatkan kinerja fungsi pembelian dan berharap masalah seperti kelamaan proses pembelian yang dapat diselesaikan dengan cepat serta keterlambatan material dari pemasok dapat ditangani dengan lebih baik lagi melalui cara konfirmasi rutin. b. Sebaiknya pada saat perusahaan merancang jadwal produksi harus memperhatikan beberapa bagian seperti estimasi keterlambatan produksi, kemungkinan keterlambatan material dan kesiapan kondisi pabrik. 2. Masalah penolakan produk a. Sebaiknya untuk peningkatan keakuratan spesifikasi produk dapat ditangani dengan melakukan verifikasi spesifikasi produk kepada pelanggan serta pengawasan dari atasan. b. Quality Control merupakan bagian penting dari perusahaan manufaktur, dari pemilihan kualitas produk, produk dalam proses dan produk jadi. Sebaiknya kepala bagian Quality Control bisa strategi pendeteksian produk cacat yang lebih kompromi untuk menemukan produk yang tidak berkualitas c. Sebaiknya perusahaan menyusun jadwal kerja untuk bagian gudang dalam menetapkan jam atau hari tertentu untuk menerima material atau mengirim produk bahkan menetapkan jam memindah material ke bagian produksi 3. Tidak tercapainya target produktivitas a. Sebaiknya perusahaan menerapkan kebijakan dengan memberi reward yang bisa mengembangkan semangat karyawan dalam bekerja. b. Sebaiknya perusahaan melakukan perawatan mesin yang rutin untuk memastikan mesin dapat berjalan dengan lancar. c. Sebaiknya perusahaan melakukan pengendalian bagian pengeringan yang lebih baik untuk memastikan kualitas produk.

9 Secara keseluruhan perusahaan masih ada beberapa kelemahan yang harus diatasi. Perusahaan sebaiknya melakukan pelatihan dan melakukan evaluasi kepada beberapa kepala bagian yang bersangkutan dengan bagian produksi secara rutin. Kepala bagian produksi untuk mengendali produksi, menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan produksi. Sebab masalah bisa diatasi melalui pengendalian dari atasan, masing-masing atasan mengendali bagiannya dengan baik maka proses produksi juga akan berjalan dengan baik. Referensi Agoes, Sukrisno. (2012). Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Edisi keempat. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat Agoes, Sukrisno. (2008). Auditing: (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik Jilid I dan 2. Edisi ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI. Arens, A. A., Elder, R. J., Beasley, M. S. (2010). Auditing and assurance services: An integrated approach (13th ed.). New Jersey: Pearson Prentice Hall. Arens, A. A., Elder, R. J., Beasley, M. S. (2008). Auditing dan Jasa Assurance. Pendekatan Terintegrasi Jilid 1. Edisi 12. Jakarta:Erlangga. Assauri, Sofjan. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI Bayangkara, IBK. (2011). Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat. Bayangkara, IBK. (2008). Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat. Daryanto. (2012). Manajemen Produksi. Bandung : Satu Nusa Institut Akuntan Publik Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Pernyataan Standar Auditing No. 1, Standar Auditing Seksi 150. Per 31 Maret 2011, Salemba Empat, Jakarta. Kusmayadi,Dedi. (2009) Pengaruh Audit Operational Terhadap Implementasi Strategi dan Dampaknya pada Laba Operasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.XV, no. 1, Maret 2009:Hal Larry, E., Rittenberg, Karla J., Audrey A. G., Bradley S. (2010). Auditing: A Business Risk Approach (7th ed.). Canada: Nelson Education, Ltd. Mulyadi. (2010). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat Pangsuri, Abdul Aziz, Rika Kharlina.(2013). Peranan Audit Operasional atas Fungsi Produksi Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pabrik Genteng Ogan Permata Palembang. Suhayati, Ely & Rahayu, Siti Kurnia (2010). AUDITING, Konsep Dasar dan. Pedoman Pemriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

10 Tunggal, Amin Widjaja. (2012), Pokok-pokok Operasional dan Financial Auditing. Edisi Revisi. Jakarta: HARVARINDO. Tunggal, Amin Widjaja. (2008), Dasar-Dasar Audit Operasional. Edisi Revisi. Jakarta: HARVARINDO. Riwayat Penulis Elita lahir pada kota Meral Karimun pada tanggal 03 Oktober1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam Fakultas Ekonomi dengan jurusan Akuntansi pada tahun 2014.

11

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-20, terjadi perubahan dan perkembangan perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-20, terjadi perubahan dan perkembangan perekonomian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki abad ke-20, terjadi perubahan dan perkembangan perekonomian yang semakin kompleks dan global. Perubahan dan perkembangan perekonomian ini menyebabkan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG

AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KERTA RAHARJA KABUPATEN TANGERANG ANNISA SYAFIRA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp:

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jambi, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Jambi, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan telaah dan pembahasan terhadap penelitian tentang audit manajemen atas fungsi produksi di PTP. Nusantara VI Kayu Aro Kerinci, Jambi, maka penelitian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 64 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada perusahaan dan dari analisa yang telah dilakukan maka dapat diambil simpulan bahwa audit manajemen yang diterapkan untuk

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas penjualan di PT KKM maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Kebijakan dan prosedur

Lebih terperinci

Peranan Audit Operasional Atas Fungsi Produksi Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pabrik Genteng Ogan Permata Palembang

Peranan Audit Operasional Atas Fungsi Produksi Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pabrik Genteng Ogan Permata Palembang Peranan Audit Operasional Atas Fungsi Produksi Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pabrik Genteng Ogan Permata Palembang Abdul Aziz Pangsuri (abdul_aziz_pangsuri@yahoo.com) Rika Kharlina (rikachan@stmik-mdp.net)

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap PT. FGG pada proses perencanaan dan pengendalian proses produksi dalam upaya menekan kecacatan, peneliti

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA Adhe Rizkiyanto (1401078355) Universitas Bina Nusantara 081286230853 adhe.rizkiyanto@yahoo.com Drs. Sudarmo, M.M. (D1138) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan

Lebih terperinci

Program Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi

Program Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi Program Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi Program Audit Perencanaan Produksi Nama Perusahaan : PT LASER METAL Periode Audit MANDIRI Persyaratan : Perencanaan Produksi 2013 No Jawaban ICQ

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam melakukan penelitian mengenai pengelolaan operasional PT Herlinah Cipta Pratama, peneliti menggunakan empat tahap audit manajemen yaitu tahap perencanaan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA Adeline adeline.hermawan@gmail.com Pembimbing Almatius Setya Marsudi, SE., Ak., M.Si ABSTRAK Persaingan usaha yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penulis telah melakukan pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pengelolaan persediaan pada Twin Tulipware, terutama pada aktivitas pencatatan persediaan dan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengendalian internal siklus pembelian dan

Lebih terperinci

roller yang tidak stabil, kertas sering kotor dan permukaannya tidak rata, plate

roller yang tidak stabil, kertas sering kotor dan permukaannya tidak rata, plate BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan pada aktivitas produksi percetakan koran di divisi produksi PT PR, peneliti pun merumuskan beberapa kesimpulan,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap PT ACB terhadap proses printing dalam upaya menekan tingkat kecacatan, peneliti menarik kesimpulan untuk menjawab

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA

PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA PENERAPAN AUDIT KINERJA UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.TRIAS ADHICITRA Hizkia Rendy Sutantijo Gatot Imam Nugroho, Drs, Ak, MBA BINUS UNIVERSITY, Jl. Kemanggisan Ilir III/45,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti pada proses produksi di perusahaan, peneliti merumuskan beberapa kesimpulan terkait dengan pemeriksaan operasional

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46

AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46 AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI REKRUTMEN DAN SELEKSI PEGAWAI PADA BANK BNI 46 Putra Yudhistira Putra Jl. Tumaritis No 4B Cilandak Barat, Jakarta Selatan 081288150748 putra@resvogue.com Pembimbing Martin

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan, peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Kebijakan dan prosedur perusahaan terkait aktivitas produksi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Peneliti melakukan pemeriksaan operasional pada CV. PSA selama dua bulan yaitu periode 1 September 2016 hingga 31 Oktober 2016. Pemeriksaan operasional dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS TERHADAP KINERJA PEMBELIAN PADA PT ENVIROLAB NUSANTARA

PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS TERHADAP KINERJA PEMBELIAN PADA PT ENVIROLAB NUSANTARA ISSN : 2338 4794 Vol 3 No. 3 September - Desember 2016 PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS TERHADAP KINERJA PEMBELIAN PADA PT ENVIROLAB NUSANTARA Irta Paramita 1) Budi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.4. Kesimpulan Kegiatan penelitian ini dimulai dengan menentukan critical problem dan tujuan pemeriksaan pada planning phase (tahap perencanaan). Selanjutnya peneliti menyusun

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran sistem informasi akuntansi pada siklus produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan di segala bidang agar mampu bersaing dengan negara-negara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap aktivitas pengamanan dan pengelolaan persediaan pada PT. BJG, penulis membuat beberapa

Lebih terperinci

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Wonolangan Kabupaten Probolinggo)

ANALISIS AUDIT OPERASIONAL BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Wonolangan Kabupaten Probolinggo) ANALISIS AUDIT OPERASIONAL BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Wonolangan Kabupaten Probolinggo) Mariska Okky Oktaviani Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di PT.MS dan didukung dengan landasan teori ada, penulis membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil Audit Operasional yang Dilakukan Terhadap Fungsi Produksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil Audit Operasional yang Dilakukan Terhadap Fungsi Produksi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Hasil Audit Operasional yang Dilakukan Terhadap Fungsi Produksi Pada PT Kripton Gama Jaya Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat mengambil

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas pengendalian persediaan bahan baku pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Definisi Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, H.(2006:4), Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

Panduan Wawancara dan Daftar Pertanyaan tentang Audit Produksi

Panduan Wawancara dan Daftar Pertanyaan tentang Audit Produksi LAMPIRAN 119 Panduan Wawancara dan Daftar Pertanyaan tentang Audit Produksi di Perusahaan PT Kripton Gama Jaya : 1. Melakukan pengamataan fasilitas fisik yang digunakan untuk proses produksi di Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa : 1. Perencanaan dan pengendalian pada aktivitas pembelian dan produksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL FUNGSI PRODUKSI DALAM MENEKAN TINGKAT PRODUK CACAT (Studi Kasus Pada PT. Teja Sekawan Cocoa Industries Surabaya)

AUDIT OPERASIONAL FUNGSI PRODUKSI DALAM MENEKAN TINGKAT PRODUK CACAT (Studi Kasus Pada PT. Teja Sekawan Cocoa Industries Surabaya) AUDIT OPERASIONAL FUNGSI PRODUKSI DALAM MENEKAN TINGKAT PRODUK CACAT (Studi Kasus Pada PT. Teja Sekawan Cocoa Industries Surabaya) Nery Eltriliani, Ali Rasyidi, Siti Rosyafah Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Meritjan (Persero) Kediri)

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Meritjan (Persero) Kediri) PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFISIENSI, EFEKTIVITAS, DAN EKONOMISASI BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Meritjan (Persero) Kediri) Aditya Sanzana Tebety Moch. Dzulkirom AR Dwi Atmanto Fakultas

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA DIMAS RADITO SURYO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email : radito.dimas@gmail.com Dosen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah : Auditing 2 SKS : 3 Semester : 5 Kode MK : EBA512061 I. DESKRIPSI Mata Kuliah ini merupakan kelanjutan dari Mata Kuliah Auditing 1 yang secara garis besar memberikan wawasan pengetahuan tentang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Pemeriksaan operasional dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan untuk menilai apakah perusahaan telah melakukan kegiatan operasionalnya dengan efektif

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG ELITA Perum BTN Buni Asih Jalan Delima B4 No.30 Cikarang, 085921680176, lita_niez@rocketmail.com Gatot

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan BAB IV PEMBAHASAN Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan dari sudut pandang manajemen dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari setiap operasional

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA

AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA Nur Halimah, Masyhad, Widya Susanti Nur805605@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam

BAB IV PEMBAHASAN. Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Secara umum, penelitian ini bertujuan membantu perusahaan dalam menekan tingkat terjadinya kecacatan produk yang terjadi selama proses produksinya dengan efektif dan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan mempunyai beberapa permasalahan sebagai berikut: Permasalahan pertama adalah adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Adanya persaingan ini menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai upaya agar bertahan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pemeriksaan operasional dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi aktivitas bisnis suatu perusahaan dari sudut efektivitas dan efisiensi. Pada penelitian ini,

Lebih terperinci

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO

PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN FUNGSI SDM UNTUK MENILAI KINERJA KARYAWAN PADA PT.PIONEER FLOUR MILL INDUSTRIES SIDOARJO Arie Hendra Septiani, A.Syafi i, Ali Rasyidi Prodi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA CV. ABADI JAYA SELULER EDWINSA Jln. Malaka No.25C Tambora, Jakarta Barat 087896455556 edwinsa21@yahoo.co.id Dosen Pembimbing : Ahmad Adri, Drs., Ak., MBA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT. BINTANG BINAMITRA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT. BINTANG BINAMITRA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PERSEDIAAN PADA PT. BINTANG BINAMITRA YUSWI ASLIM Jln. Villa Melati Mas B6 No 3 087896400688 yuswiaslim@yahoo.co.id Dosen Pembimbing : Heri Sukendar W, Drs., Ak., MM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. dilakukan pada PT Solihin Jaya, beberapa hal yang ditemukan yaitu:

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. dilakukan pada PT Solihin Jaya, beberapa hal yang ditemukan yaitu: BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Sesuai dengan pelaksanaan audit operasional yang telah dilakukan pada PT Solihin Jaya, beberapa hal yang ditemukan yaitu: 1. Rangkap tugas yang diemban

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN Frizka Andriani, Tri Lestari, Juliani Pudjowati Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA 30 PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA 30 PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA 30 PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2009 Apriliecia Hidayat Binus University, Jakarta, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) Mata Kuliah : Auditing 2 SKS : 3 Semester : 5 Kode MK : EBA512061 I. DESKRIPSI Mata Kuliah ini merupakan kelanjutan dari Mata Kuliah Auditing 1 yang secara garis besar memberikan wawasan pengetahuan tentang

Lebih terperinci

KUESIONER AUDIT OPERASIONAL (Variabel Independen) No PERTANYAAN YA TIDAK

KUESIONER AUDIT OPERASIONAL (Variabel Independen) No PERTANYAAN YA TIDAK KUESIONER AUDIT OPERASIONAL (Variabel Independen) No PERTANYAAN YA TIDAK 1 INDEPENDENSI Apakah auditor merupakan staf khusus yang terpisah dari kegiatan opersional perusahaan? 2 Apakah auditor tidak bergabung

Lebih terperinci

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga

BAB II. organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga BAB II A. Manajemen Operasi Manajemen Operasi membahas bagaimana membangun dan mengelola operasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistim operasi, perancangan sistim operasi hingga pengendalian sistim

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat, persaingannya akan menimbulkan tantangan bagi manajemen. Tantangan manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha semakin kompleks dan ketat. Keunggulan daya saing (competitive advantage) ditentukan oleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di PT Dharma Sakorindo Perkasa serta pembahasan hasil penelitian dalam bab 4, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini ialah

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS SISTEM PEMBELIAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. GMF AEROASIA

AUDIT OPERASIONAL ATAS SISTEM PEMBELIAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. GMF AEROASIA AUDIT OPERASIONAL ATAS SISTEM PEMBELIAN DAN PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. GMF AEROASIA NANET UNGGRIA NOVIANA PT. GMF AEROASIA, Gedung Manajemen Garuda Lt. 3 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian dilakukan pada Restoran DCB untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi dari food cost Restoran DCB. Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Keadaan Saat ini 6.1.1.1 Struktur Organisasi dan Job Description Saat Ini Struktur organisasi dan job description saat ini tergambar dalam bab 4 pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi atas pengendalian internal yang telah dilakukan atas PT. T maka dapat ditarik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan di PT Liza Christina Garment Industry dan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

FE-UNILA/FOM/ FEBRUARI 2014

FE-UNILA/FOM/ FEBRUARI 2014 Mata Kuliah : Auditing 1 SKS : 3 Semester : 4 Kode MK : EBA512021 I. DESKRIPSI Mata ajaran ini memberikan wawasan dan pemahaman tentang profesi akuntan publik serta keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang

Lebih terperinci

PENGELOLAAN VALUE-ADDED ACTIVITIES

PENGELOLAAN VALUE-ADDED ACTIVITIES PENGELOLAAN VALUE-ADDED ACTIVITIES dan NON-VALUE- ADDED ACTIVITIES MELALUI ANALISIS MANUFACTURING CYCLE EFFECTIVENESS (MCE) DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI (Studi Kasus Pada UD Karya Tunggal Sidoarjo)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan laporan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia perkembangan industri manufaktur di Indonesia berkembang pesat dari tahun ke tahun. Pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti terhadap aktivitas pengelolaan persediaan barang jadi di PT TAS berikut kesimpulan yang peneliti buat: 5.

Lebih terperinci

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN

Cendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dibahas oleh peneliti pada bab sebelumnya, dapat dilihat

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dibahas oleh peneliti pada bab sebelumnya, dapat dilihat BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan yang telah dibahas oleh peneliti pada bab sebelumnya, dapat dilihat bahwa hasil penelitian terkait dengan audit operasional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Peran teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Peran teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan. Dengan adanya dukungan teknologi informasi pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari sistem persediaan pada PT. Satriakarya Adiyudha (PT. SKAY), maka disimpulkan bahwa terdapat beberapa masalah yang terjadi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ Hendra Alianto Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dari berbagai bidang usaha mengalami kemajuan yang cukup pesat di Indonesia, baik bidang industri maupun bidang yang dituntut menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 100 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan analisis dan pembahasan maka pada bab ini peneliti akan membahas mengenai kesimpulan dan saran yang akan disajikan untuk rekomendasi perbaikan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut Alvin A. arens dan james K. Loebbecke (2003,1) pengertian auditing adalah sebagai berikut : Auditing adalah merupakan akumulasi dan evaluasi bukti

Lebih terperinci

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017-2018 Kelompok Mata Kuliah : Mata Keahlian Berkarya (MKB) Nama / Kode Mata Kuliah : Pemeriksaan Akuntansi / EKO542 Bobot : 3 (dua) SKS 4 jam Program Studi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, maka penulis menggunakan metode penyelesaian masalah yang dapat digambarkan sebagai berikut: Penelitian Pendahuluan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini menguji pengaruh antara pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Secara lebih terperinci, melalui pemeriksaan ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

Lebih terperinci

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit dan Jenis-jenis Audit II.1.1. Pengertian Audit Perusahaan-perusahaan harus melakukan audit atas laporan keuangan maupun audit atas operasi dan audit atas ketaatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat dan kondisi perekonomian yang tidak menentu,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit manajemen pada PT. MJPF Farma Indonesia akan dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan dan merencanakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti memaparkan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta menjawab kelima rumusan masalah yang telah dirumuskan di bab 1. Setelah itu, peneliti

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan analisis dan pembahasan, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang dialami PT Lomax berkaitan dengan sistem persediaan bahan baku

Lebih terperinci

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI INVENTORY DI ASTI OFFSET Ronaldus Soegiarto dan Mahendrawathi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: ronaldus04@yahoo.com

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO Dwi Ayu Astarinda, Ali Rasyidi, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian yang dilakukan di perusahaan Anugerah Jaya Abadi dilakukan untuk membuat suatu rancangan sistem produksi yang terintegrasi dengan tujuan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Audit Manajemen, Pelayanan Jasa, dan Hotel

Kata Kunci : Audit Manajemen, Pelayanan Jasa, dan Hotel AUDIT MANAJEMEN ATAS PELAYANAN JASA PADA BLUE SKY PANDURATA BOUTIQUE HOTEL JESISCA NATALIA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email: jesisca.natalia@gmail.com

Lebih terperinci

Bab 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

Bab 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Bab 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Hal tersebut disebabkan karena kepuasan pelanggan atas hasil produk akan berdampak pada pendapatan perusahaan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS PENJUALAN PADA PT.FESTO VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S R TS STS 1. Kualifikasi Audit internal Penjualan a.

Lebih terperinci