AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA
|
|
- Yulia Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PRODUKSI PADA PT. DIMAS REIZA PERWIRA DI SURABAYA Nur Halimah, Masyhad, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya ABSTRAK Fungsi produksi merupakan fungsi yang sangat penting untuk kelangsungan kemajuan didalam perusahaan. Agar fungsi tersebut berjalan dengan baik dan optimal maka diperlukan penerapan audit operasional yang dapat menilai efektif dan efisien suatu produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan audit operasional fungsi produksi yang dilakukan oleh PT. Dimas Reiza Perwira. Metode penelitian yang digunakan yaitu data kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Untuk mendukung penelitian ini data yang dikumpulkan berupa hasil kuisioner, wawancara dan berupa laporan biaya standar dan realisasi. Hasil penelitian menunjukkan perusahaan PT. Dimas Reiza Perwira didalam melakukan penerapan audit operasional belum berjalan dengan optimal. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa temuan yaitu belum efektif dan efisien pada rencana induk produksi, produktivitas nilai tambah dan pengendalian produksi dan operasi. Selain itu, hasil dari standar dan realisasi tahun menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja langsung belum mencapai tingkat efisiensi. Kata Kunci: Audit Operasional, Fungsi Produksi, Efektif dan Efisien. ABSTRACT The production function is a very important function for the continuity of progress with in the company. In order for these function to run properly and optimally than the need for the implementation of operational audits that can effectively and efficiently assess a product that is produced. This study aims to determine the implementation of operational audit of production functions undertaken by PT. Dimas Reiza Perwira The research method used is qualitative data with case study approach. To support this research the data collected in the form of questionnaire results, interviews and in the form of standard cost report and realization. The results showes that PT. Dimas Reiza Perwira in conducting the operational audit have not run optimally. This is because there are still some findings that have not been effective and efficient in the master plan production, added value productivity and control of production and operation. In addition, the results of the standard and realization show that direct labor costs have not yet reached the level of efficiency. Keywords: Operational Audit, Production Function, Effective and Efficient. 471
2 PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha dihadapkan pada suatu tantangan besar yaitu dengan semakin tinggi tingkat persaingan untuk merebut pangsa pasar. Perusahaan dituntut untuk bisa bertahan dan bersaing dalam dunia bisnisnya. Setiap perusahaan akan berusaha untuk mempertahankan kelangsungan kegiatan operasional yang efektif dan efisien. Untuk mencapai kegiatan operasional yang efektif dan efisien dibutuhkan audit operasional. Menurut Agoes dan Hoesada (2013:195) yang dikutip oleh Rosdiyati (2016) pengertian audit operasional atas fungsi produksi merupakan penilaian secara komprehensif keseluruhan fungsi produksi dan operasi untuk menentukan apakah fungsi ini berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif, dan efisien). PT.Dimas Reiza Perwira menyadari bahwa didalam penerapan audit operasional khususnya fungsi produksi menyadari bahwa masih memiliki kendala yaitu belum adanya penilaian optimalisasi dan produktivitas secara menyeluruh. Sehingga perusahaan belum dapat melakukan tindakan korektif secara menyeluruh. Rumusan Masalah Bagaimana Penerapan Audit Operasional Terhadap Fungsi Produksi? Tujuan Untuk mengetahui penerapan audit operasional terhadap fungsi produksi yang dijalankan oleh PT. Dimas Reiza Perwira. LITERATUR KEPUSTAKAAN Audit Operasional Audit operasional disebut juga audit manajemen, audit kinerja adalah suatu kegiatan meneliti kembali atau mengkaji ulang hasil operasi pada setiap bagian dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk mengevaluasi atau menilai efisiensi dan efektivitasnya (Sunyoto,2013:7). 472
3 Tahap - Tahap Audit Operasional Bayangkara (2015:11-13) ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar tahapan-tahapan tersebut dibagi menjadi lima yaitu: 1. Audit Pendahuluan Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek yang diaudit. Pada samping itu, audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh. 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Pada tahapan ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. 3. Audit Terinci Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan dengan tujuan audit. 4. Pelaporan Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Hal ini penting untuk menyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan. 5. Tindak Lanjut Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. 473
4 Audit Operasional Fungsi Produksi Bayangkara (2015:227), audit produksi dan operasi melakukan penilaian secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi produksi dan operasi untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif dan efisien). Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan operasi. Audit ini juga berperan melengkapi fungsi pengendalian kualitas. Ruang Lingkup Audit Operasional Fungsi Produksi Ruang lingkup audit produksi (Bayangkara,2015: ) meliputi keseluruhan dari program atau aktivitas yang dikelola pada fungsi ini, yang merupakan bagian dari wewenang dan tanggungjawab untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Secara keseluruhan ruang lingkup audit produksi meliputi: 1. Rencana produksi dan operasi Mengakomodasi rencana fungsi-fungsi bisnis lain, yang merupakan penjabaran dari rencana pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Suatu rencana induk memuat tentang: a. Jadwal induk produksi Membuat spesifikasi tentang apa yang akan dibuat dan kapan akan dibuat, sesuai dengan rencana produksi. Rencana ini mencakup input yang akan diproses seperti permintaan konsumen, kemampuan teknis, ketersediaan SDM, fluktuasi persediaan, kinerja pemasok, dan berbagai pertimbangan lainnya. b. Penilaian atas penggunaan kapasitas produksi Pertimbangan kebutuhan kapasitas berpengaruh secara mendasar terhadap jadwal produksi utama. c. Tingkat persediaan Secara umum persediaan pada industri manufaktur terdiri atas persediaan bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, dan persediaan perlengkapan (supplies). d. Perencanaan keseimbangan lintas produksi 474
5 Keseimbangan lintas produksi atau disebut juga keseimbangan lini produksi (production line balancing) bertujuan untuk memperoleh suatu arus produksi yang lancar guna memperoleh optimalisasi penggunaan fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan yang tinggi melalui penyeimbangan waktu kerja antar stasiun kerja (work station). 2. Produktivitas dan peningkatan nilai tambah Transformasi yang mengubah input menjadi output selalu diikuti dengan peningkatan manfaat yang diperoleh baik oleh perusahaan maupun pelanggan. Penerapan teknologi mutakhir, metode produksi inovatif dapat meningkatkan efisiensi proses. 3. Pengendalian produksi dan operasi Pengendalian ini menyangkut pengamatan atas hubungan antara proses yang berjalan dengan standar (kriteria) operasi yang telah ditetapkan. Pengendalian produksi dan operasi dibagi menjadi beberapa macam yaitu: a. Pengendalian Bahan Baku Pengendalian bahan baku bertujuan untuk memastikan bahwa bahan baku yang diolah dalam proses produksi telah sesuai dengan kebutuhan standar kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. b. Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi Pengendalian peralatan dan fasilitas produksi bertujuan untuk memastikan bahwa semua peralatan dan fasilitas produksi ada dalam keadaan siap untuk melaksanakan proses produksi sesuai dengan ketentuan penggunaannya. c. Pengendalian Transformasi Fungsi transformasi mengolah input menjadi output sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. d. Pengendalian Kualitas Pengendalian kualitas tidak cukup dipahami sebagai pengendalian proses produksi, yang hanya membebankan tanggungjawab kualitas produk kepada unit kendali kualitas. e. Pengendalian Barang Jadi 475
6 Pengendalian barang jadi merupakan pengendalian yang dilakukan terhadap pengelolaan barang setelah selesai diproduksi. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan studi kasus. Menurut Vredenbergt (1978), Razaviek (1989) yang dikutip dari Uha (2012:83) menjelaskan sifat studi kasus sebagai suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan (wholeness) dari objek yang artinya data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi. Data yang digunakan yaitu data kualitatif. Penelitan deskriptif ini merupakan penelitian yang mencoba memberikan gambaran secara sistematis tentang situasi, permasalahan, fenomena, layanan, atau program, ataupun menyediakan informasi (Widi, 2010:47). Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan yaitu: Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung berupa observasi pada instansi subyek penelitian dan hasil wawancara dengan staf organisasi yang menjadi objek penelitian. Unit Analisis Mengungkapkan hal-hal yang dibahas dalam suatu penelitian sehingga akan mengarahkan perhatian penelitian terhadap sesuatu yang akan diteliti. Obyek pada penelitian ini adalah audit operasional terhadap fungsi produksi pada PT Dimas Reiza Perwira Surabaya sehingga, unit analisisnya pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Rencana Produksi Yaitu penjabaran dari rencana pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. 2. Produktivitas dan Peningkatan Nilai Tambah Yaitu transformasi yang mengubah input menjadi output selalu diikuti dengan peningkatan nilai tambah 476
7 3. Pengendalian Produksi dan Operasi Yaitu menyangkut pengamatan atas hubungan antara proses yang berjalan dengan standar (kriteria) operasi yang telah ditetapkan. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka Penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari literatur atau referensi lain yang berhubungan dengan pokok bahasan sehingga dapat sebagai acuan didalam memberikan solusi untuk pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan. 2. Survei Pendahuluan Yaitu dilakukan dengan kunjungan pendahuluan ke objek penelitian untuk mengetahui situasi dan kondisi serta gambaran khusus perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang akan diangkat dalam skripsi. 3. Survei Lapangan Penelitian yang dilakukan secara langsung pada obyek penelitian. Teknik yang digunakan meliputi: a. Wawancara Yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan staf perusahaan untuk memperoleh informasi yang berkenaan dengan bagian produksi tentang apakah fungsi produksi berjalan dengan efektif, dan efisien? b. Observasi Yaitu melihat secara langsung terhadap aktivitas produksi dan kemudian menarik kesimpulan dari realita yang terjadi dilapangan c. Kuisioner Yaitu mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada bagian Produksi mengenai data-data yang diperlukan sebagai pembahasan mengenai penelitian ini. d. Dokumentasi Yaitu pengambilan data oleh peneliti dengan cara mencatat dan mempelajari data dari bagian yang mempunyai hubungan tentang masalah 477
8 yang diteliti yaitu dokumen berupa struktur organisasi serta proses produksi dari manajemen produksinya. Teknik Analisis Data Tahapan analisis data pada penelitian adalah sebagai berikut: 1. Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti untuk mengungkap permasalahan yang terjadi yaitu tata cara menganalisis kegiatan lapangan atau observasi. 2. Untuk mengetahui sejauh mana produksi tercapai kemudian peneliti melakukan pengamatan terhadap perencanaan produksi yaitu angka hasil kinerja bagian produksi dengan target produksi. 3. Melakukan wawancara atau tanya jawab kepada pihak-pihak yang terkait masalah proses produksi yang dibahas dalam penelitian. 4. Memberikan kuisioner atau angket kepada pihak yang terkait yaitu diantaranya direktur, bagian produksi dan juga karyawan agar dapat mengetahui lebih rinci didalam proses produksi yang dilakukan perusahaan tersebut. 5. Memberikan rekomendasi perbaikan atas dasar temuan-temuan audit pada produksi. 6. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit Pendahuluan PT. Dimas Reiza Perwira merupakan salah satu perusahaan manufaktur di Lokasi Rungkut Industri Surabaya Jawa Timur. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini berupa ikan bandeng yang diolah kembali menjadi ikan bandeng tanpa duri yang difrozen, serta juga untuk bandeng umpan ikan tuna. Untuk bahan baku yang digunakan perusahaan ini menggunakan dua bahan yaitu ikan bandeng yang fresh yang diterima langsung dari supplier pertambakan langsung dan ikan bandeng beku yang kemudian dicairkan terlebih dahulu. Prosedur yang digunakan pada tahap awal perusahaan menerima bahan baku utama, setelah penerimaan bahan baku proses selanjutnya untuk mensortir 478
9 ikan bandeng tersebut sesuai dengan kriteria dan diproses, setelah itu bahan baku yang sudah jadi akan dilakukan penyimpanan sebelum melakukan tahap packing PT. Dimas Reiza Perwira selalu membuat perencanaan produksi atau production plan didalam menentukan kebijakan penerimaan bahan baku, tetapi untuk pengevaluasian secara menyeluruh kebijakan perusahaan belum mengatur keseluruhannya. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen 1. Rencana Induk Produksi dan Operasi a. Jadwal Induk Produksi Perusahaan mendapatkan bahan baku ada dua macam yaitu berasal dari ikan yang dibudidayakan dan bahan baku yang berasal dari industri lain berupa beku. Sedangkan untuk pengiriman perusahaan menggunakan termocking untuk jarak antar kota dan kapal untuk pengiriman diluar pulau b. Penilaian Atas Penggunaan Kapasitas Persediaan Perusahaan menggunakan perkiraan berdasarkan bahan baku yang diterima setiap harinya dan juga melihat stock pada persediaan awal, sehingga tidak menggunakan prosedur secara tertulis untuk menilainya. c. Tingkat Persediaan Persediaan awal berlaku untuk bahan baku frozen, penyimpanan bahan baku hanya digunakan sehari setelah proses produksi dan persediaan bahan jadi disesuaikan jadwal pengiriman produk. d. Perencanaan keseimbangan lintas produksi Fasilitas yang digunakan oleh perusahaan pada sistem produksi menggunakan tenaga kerja yang sesuai dengan jumlah fasilitas yang ada e. Biaya Biaya bahan baku sekitar Rp Rp , biaya tenaga kerja langsung diakumulasikan antara gaji karyawan harian dan borongan. Sedangkan untuk biaya overhead pabrik sudah disesuaikan pengeluaran perusahaan. 479
10 2. Produktivitas dan Nilai Tambah Didalam menentukan laporan produktivitas perusahaan mengeceknya pada saat penyortiran bahan baku yang diterima sehingga didalam proses produksi tidak mengalami pemborosan bahan dan juga proses pengulangan bahan. Untuk bahan baku yang tidak sesuai dengan standar maka akan dijual kembali dengan harga yang relatif terjangkau. 3. Pengendalian Produksi dan Operasi a. Pengendalian Bahan Baku Tidak mendapat jaminan pengembalian bahan oleh supplier jika tidak sesuai dengan ketetapan perusahaan b. Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi Masih menggunakan peralatan yang sederhana sedangkan untuk fasilitas yang digunakan sudah sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan perusahaan. c. Pengendalian Kualitas Hanya menghitung berdasarkan bahan baku yang tidak sesuai dengan ketentuan perusahaan d. Pengendalian Barang Jadi Disimpan kedalam cold storage dengan suhu -18 derajat celcius dan ditutup rapat jika terjadi pemadaman listrik (lebih 2jam menyewa jenset) Audit Terinci atau Lanjutan 1. Rencana Induk Produksi dan Operasi a. Jadwal Induk Produksi Belum efektif karena standar yang digunakan perusahaan 80% tetapi didalam kondisi kenyataan menunjukkan bahwa laporan standar dan realisasi hanya berkisar 70%. Selain itu, fungsi-fungsi lain belum berintegrasi dengan fungsi bisnis lainnya. 480
11 Tabel 1 Data Standar dan Realisasi Bahan Baku Tahun 2015 dan Tahun 2016 Tahun Standar Realisasi Selisih Keterangan , , ,36 Belum Efektif , , ,74 Belum Efektif Sumber: Peneliti (2017) b. Penilaian Atas Penggunaan Kapasitas Persediaan Seluruh kapasitas yang dimiliki sudah sesuai dengan rencana produksi yang sudah ditetapkan serta perusahaan memiliki kebijakan tertulis mengenai pemanfaatan kapasitas mengganggur tetapi, perusahaan masih belum memiliki kebijakan tertulis tentang pengelolaan kebutuhan produksi diatas kemampuan kapasitas yang tersedia untuk dikerjakan. c. Tingkat Persediaan Pada tingkat persediaan baik itu persediaan bahan baku, persediaan bahan dalam proses maupun persediaan barang jadi sudah sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan perusahaan dan sudah disosialisasikan dengan baik kepada karyawan bersangkutan akan tetapi, didalam penyimpanannya harus diawasi karena harus memastikan suhu sudah sesuai dengan kriteria yang dimiliki perusahaan. d. Perencanaan keseimbangan lintas produksi Untuk perencanaan keseimbangan lintas produksi sudah berjalan dengan efektif tetapi masih ada temuan yaitu perusahaan ini belum memiliki panduan pengoperasian fasilitas produksi secara tertulis untuk mencegah terjadinya kemacetan proses produksi. e. Biaya 1. Biaya Bahan Baku Tabel 2 Standar dan Realisasi Biaya Bahan Baku Tahun 2015 dan 2016 Tahun Standar Realisasi Selisih Ket Rp Rp Rp Efisien 2016 Rp Rp Rp Efisien Sumber: Peneliti (2017) 481
12 Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 biaya standar biaya overhead pabrik sebesar Rp sedangkan realisasi sebesar Rp sehingga dapat diperoleh selisih sebesar Rp Kemudian pada tahun 2016 standar biaya overhead pabrik sebesar Rp sedangkan realisasi Rp jadi selisih yang diperoleh sebesar Rp Biaya Tenaga Kerja Langsung Tabel 3 Standar dan Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2015 dan 2016 Tahun Standar Realisasi Selisih Ket Rp Rp Rp Belum efisien 2016 Rp Rp Rp Belum efisien Sumber: Peneliti (2017) Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 biaya standar biaya overhead pabrik sebesar Rp sedangkan realisasi sebesar Rp sehingga dapat diperoleh selisih sebesar Rp Kemudian pada tahun 2016 standar biaya overhead pabrik sebesar Rp sedangkan realisasi Rp jadi selisih yang diperoleh sebesar Rp Biaya Overhead Pabrik Tabel 4 Standar dan Realisasi Biaya Overhead Pabrik Tahun 2015 dan 2016 Tahun Standar Realisasi Selisih Ket Rp Rp Rp Efisien 2016 Rp Rp Rp Efisien Sumber: Peneliti (2017) Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 biaya standar biaya overhead pabrik sebesar Rp , sedangkan realisasi sebesar Rp sehingga dapat diperoleh selisih sebesar Rp Kemudian pada tahun 2016 standar biaya overhead pabrik sebesar Rp sedangkan realisasi Rp jadi selisih yang diperoleh sebesar Rp Produktivitas dan Nilai Tambah 482
13 Perusahaan tidak memberikan penghargaan bagi karyawan yang memiliki produktivitas yang tinggi serta juga tidak memberikan sepenuhnya tanggungjawab seperti perencanaan melaksanakan dan mengendalikan aktivitasnya. Selain itu kurangnya sosialisasi bagi karyawan produksi mengenai aktivitas yang bernilai tambah maupun tidak bernilai tambah. 5. Pengendalian Produksi dan Operasi a. Pengendalian Bahan Baku Tidak adanya pemberian jaminan pengembalian bahan baku oleh pemasok dan didalam penerimaan bahan baku tidak diberikan kode khusus karena perusahaan hanya mempunyai dua pemasok bahan baku jadi didalam penelusuran tidak kesulitan. b. Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi Peralatan yang digunakan didalam proses produksi sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis tetapi peralatan yang digunakan masih ditemukan tidak sesuai dengan ukuran dan desain yang telah ditentukan perusahaan. c. Pengendalian Kualitas Karyawan tidak dilengkapi salinan kebijakan kualitas tersebut serta tidak diberikan pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas tersebut. Untuk kebijakan tertulis mengenai menekan biaya kualitas perusahaan masih belum ada dan fasilitas mereview secara periodik dan formal belum dilakukan juga. d. Pengendalian Barang Jadi Perusahaan sudah menggunakan prosedur secara tertulis didalam pengendalian barang jadi, serta sebelum dipasarkan ke konsumen dikemasannya sudah tertera tanggal kadaluwarsa dan didalam pengelolaan barang yang sudah jadi suhu temperatur sudah sesuai dengan kebijakan. Pelaporan 1. Temuan a. Penilaian Rencana Induk Produksi dan Operasi pada PT. Dimas Reiza Perwira masih belum efektif dan efisien 483
14 Belum efektif karena penerimaan bahan baku belum memenuhi standar yang ditetapkan perusahaan dan belum efisien pada tingkat biaya tenaga kerja langsung. b. Produktivitas dan Nilai Tambah belum berjalan efektif Kurangnya sosialisasi bagi karyawan untuk mengetahui aktivitas mereka yang bernilai tambah maupun tidak. c. Pengendalian Produksi dan Operasi 1. Pengendalian Bahan Baku belum efektif Pemasok tidak memberikan jaminan pengembalian bahan baku yang tidak sesuai, dan perusahaan hanya menggunakan sedikit pemasok untuk memenuhi kebutuhan produksi. 2. Pengendalian Peralatan dan Fasilitas belum efektif Desain dan ukuran belum ditentukan perusahaan dan peralatan masih sederhana. 3. Pengendalian Kualitas belum efektif Belum terdokumentasinya biaya kualitas dan belum adanya kegiatan mereview baik secara periodik dan formal 2. Rekomendasi a. Sebaiknya perusahaan lebih memperketat lagi dan mengkomunikasikan kepada pemasok supaya lebih menjamin mutunya dan standar perusahaan dapat tercapai b. Sebaiknya perusahaan lebih memperkirakan penentuan biaya standar jika terjadi penambahan biaya diluar dugaan. c. Perusahaan melakukan kegiatan sosialisasi terhadap karyawan mengenai aktivitas yang bernilai tambah dan tidak d. Sebaiknya perusahaan menggunakan pemasok lebih dari dua untuk mengantisipasi pemenuhan permintaan konsumen. e. Perusahaan lebih menentukan desain dan ukuran peralatan yang sesuai kebutuhan f. Lebih mendokumentasikan lagi dan melakukan kegiatan review lebih mendalam lagi. 484
15 Tindak Lanjut Perusahaan dapat meninjau kembali rekomendasi yang diberikan oleh peneliti dan diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik, agar kedepannya dapat memperbaharui kebijakan maupun aktivitas proses produksi untuk tercapainya efisien serta efektivitas didalam fungsi produksi. SIMPULAN Penerapan audit operasional terhadap fungsi produksi belum berjalan dengan optimal hal ini masih terdapat penemuan kelemahan yaitu sebagai berikut: 1. Perencanaan produksi dan operasi belum efektif pada saat penerimaan bahan baku dan belum efisien pada biaya tenaga kerja langsung 2. Produktivitas dan Nilai Tambah belum efektif karena kurangnya sosialisasi perusahaan pada karyawan mengenai aktivitas yang bernilai tambah maupun tidak. 3. Pengendalian Produksi dan Operasi belum efektif pada pengendalian bahan baku yang masih belum adanya jaminan kualitas oleh pemasok dan perusahaan hanya menggunakan sedikit pemasok. Pengendalian fasilitas dan peralatan produksi yang belum ditentukan desain dan ukurannya. Serta pengendalian kualitas yaitu masih belum terdokumentasinya secara formal dan kegiatan mereview secara keseluruhan. SARAN 1. Sebaiknya perusahaan lebih mengkomunikasikan kembali kepada pemasok tentang kualitas yang diinginkan perusahaan sehingga standar 80% dapat tercapai. 2. Sebaiknya didalam menentukan standar BTKL lebih diperkirakan kembali jika terjadi kenaikan permintaan maka perusahaan akan menambah biaya lemburan pada karyawan. 3. Lebih disosialisasikan kembali kepada karyawan mengenai aktivitas yang bernilai tambah atau tidak. 485
16 4. Pemasok harus memberikan jaminan mutu kepada perusahaan untuk menghindari bahan baku cacat yang berlebihan dan lebih baik menambah pemasok tidak hanya mengandalkan dua pemasok agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan pangsa pasar. 5. Sebaiknya perusahaan menggunakan peralatan yang modern sehingga desain dan ukuran dapat ditentukan sesuai kebutuhan produksi 6. Lebih didokumentasikan lagi mengenai biaya kualitas dan kegiatan mereview agar pengendalian kualitas dapat berjalan dengan efektif. DAFTAR PUSTAKA Bayangkara, IBK 2015, Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta. Sunyoto, Danang 2013, Auditing pemeriksaan akuntansi, CAPS (Center of Academic Publishing Service), Yogyakarta. Uha, Nawawi Ismail 2012, Metoda Penelitian Kualitatif, CV. Dwi Putra Jaya, Jakarta Barat. Widi, R. K. 2010, Asas Metodologi Penelitian: SebuahPengenalan dan Penuntun Langkah demi Langkah Pelaksanaan Penelitian. Cetakan pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta. 486
ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO
ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG PT.TRIMEGA BATERINDO DI TROSOBO SIDOARJO Dwi Ayu Astarinda, Ali Rasyidi, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciProgram Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi
Program Kerja Review dan Pengujian atas Bagian Produksi Program Audit Perencanaan Produksi Nama Perusahaan : PT LASER METAL Periode Audit MANDIRI Persyaratan : Perencanaan Produksi 2013 No Jawaban ICQ
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN. a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Deskripsi Teori 1. Audit Manajemen a. Pengertian dan Ruang Lingkup Audit Manajemen Audit manajemen (management audit) adalah pengevaluasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aksesoris otomotif bermotor didasarkan oleh perkembangan dari jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sektor industri manufaktur khususnya industri aksesoris otomotif bermotor didasarkan oleh perkembangan dari jumlah penjualan kendaraan bermotor yang kian
Lebih terperinciANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO
ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO Setiya Isna Pratiwi, Widya Susanti, Arief Rahman Program
Lebih terperinciERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. Deden Batik Tasikmalaya) ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern),
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu mempertahankan kelangsungan hidup agar selalu berlanjut (going concern), mendapatkan laba (profit
Lebih terperinciAUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS
AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan
BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem
BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan
Lebih terperinciTAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A.
TAHAP AUDIT, EKONOMISASI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ARDANIAH ABBAS, S.E., AK., C.A. TAHAP-TAHAP AUDIT 1. Audit Pendahuluan 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen 3. Audit Terinci 4. Pelaporan 5.
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survey Pendahuluan PT. Anugerah Indah Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman ringan. Persediaan yang diperoleh perusahaan bersumber dari
Lebih terperinciCendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN
AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan
Lebih terperinciPeranan Audit Operasional Atas Fungsi Produksi Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pabrik Genteng Ogan Permata Palembang
Peranan Audit Operasional Atas Fungsi Produksi Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Pabrik Genteng Ogan Permata Palembang Abdul Aziz Pangsuri (abdul_aziz_pangsuri@yahoo.com) Rika Kharlina (rikachan@stmik-mdp.net)
Lebih terperinciAUDIT MANAJEMEN FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.LOGAM LESTARI DI DESA JATIMULYO TULUNGAGUNG
AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PRODUKSI DAN OPERASI PADA CV.LOGAM LESTARI DI DESA JATIMULYO TULUNGAGUNG Marlena Fakultas Ekonomi cahayoe.n42@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang mempengaruhi aspek aspek kehidupan, khususnya perekonomian. Kemajuan perekonomian
Lebih terperinciQ # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya
Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan di segala bidang agar mampu bersaing dengan negara-negara
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit manajemen pada PT. MJPF Farma Indonesia akan dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan dan merencanakan
Lebih terperinciPanduan Wawancara dan Daftar Pertanyaan tentang Audit Produksi
LAMPIRAN 119 Panduan Wawancara dan Daftar Pertanyaan tentang Audit Produksi di Perusahaan PT Kripton Gama Jaya : 1. Melakukan pengamataan fasilitas fisik yang digunakan untuk proses produksi di Perusahaan
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi dan meningkatkan keunggulan kompetitif (competitive advantage). Cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era global dalam dunia industri telah menyebabkan bertambahnya jumlah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, baik perusahaan yang berskala kecil maupun besar.
Lebih terperinciANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA Megasari Rahayu, Mahsina, Cholifah Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan
Lebih terperinciPERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA
PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA Amin Setio Lestiningsih Universitas BSI Bandung Jl. Sekolah Internasional No 1 6, Terusan Jalan Jakarta Antapani
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN Pengertian dan Tujuan Audit Operasional
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITIAN 2.1 Konsep Dasar Audit Operasional 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Audit Operasional Pada umumnya audit operasional memberi penekanan pada efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: biaya standar, biaya produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan biaya standar terhadap unsurunsur biaya produksi. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Akasha Wira International Tbk. Populasi diteliti dengan
Lebih terperinciEVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG (STUDI KASUS: PT. MAKMUR JAYA USAHA) OLEH: SILVI OKTAVIANA
EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG (STUDI KASUS: PT. MAKMUR JAYA USAHA) OLEH: SILVI OKTAVIANA 3203009108 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Traditional Methods, Cost Centre, Just In Time methods, Inventory. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The production process is a very important activity in the manufacturing company. production function is a cost center that will determine the amount or size of production costs and affect the
Lebih terperinciBAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penulis melakukan observasi langsung pada PT. BROCO MUTIARA ELECTRICAL INDUSTR dan melakukan wawancara dengan bagian MR (Management Representative)
Lebih terperinciJURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
BAB 1 KONSEP DASAR Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan terstruktur pada mata kuliah Manajemen yang dibimbing oleh Bapak Nasikhin, SE., Ak Disusun Oleh: 1. I Dewa Made Ganesha (115020000000000)
Lebih terperinciABSTRACT. Company that engaged in the industry requires a system that can be useful as a rawmaterial-usage-restrictions,
ABSTRACT Company that engaged in the industry requires a system that can be useful as a rawmaterial-usage-restrictions, labor, and factory overhead in achieving the efficiency and effectiveness within
Lebih terperinciQUESTIONNAIRE UNTUK MENGETAHUI GAMBARAN SINGKAT PERUSAHAAN. 1. PT. Arindo Garmentama bergerak dibidang apa?
QUESTIONNAIRE UNTUK MENGETAHUI GAMBARAN SINGKAT PERUSAHAAN 1. PT. Arindo Garmentama bergerak dibidang apa? 2. Apakah perkembangan usaha perusahaan terus meningkat? 3. Apakah lokasi perusahaan mendukung
Lebih terperinciABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT An increasingly competitive manufacturing industry has demanded the competitors efforts to continue to strive for the best performance results. To achieve this, the company requires a control
Lebih terperinciTONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang
PENGGUNAAN FULL COSTING METHOD UNTUK MENERAPKAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI PENENTUAN HARGA JUAL ALMARI UKIR ( Studi Kasus : Meubel Ukir Sido Katon Banyumanik ) TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas penjualan di PT KKM maka peneliti dapat menyimpulkan : 1. Kebijakan dan prosedur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Peran teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan. Dengan adanya dukungan teknologi informasi pada perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU Fadrul dan Mery Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Indonesia Jalan Jend. A. Yani No. 78-88 Pekanbaru 28127
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO
ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO EFFECTIVENESS AND EFFICIENCY ANALYSIS OF BUDGETING OF DEVELOPMENT PLANNING AGENCY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dari berbagai bidang usaha mengalami kemajuan yang cukup pesat di Indonesia, baik bidang industri maupun bidang yang dituntut menghasilkan produk
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR PADA CV. LINTAS NUSA Robiatul Adawiyah 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukmaaji 3) 1) S1 / Jurusan Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi STIKOM Surabaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis memegang peranan penting dalam sistem ekonomi, sehingga dalam dunia usaha dewasa ini muncul
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SIKLUS PRODUKSI UNTUK EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI OPERASI DI CV. BERDIKARI JAYA SIDOARJO
170 ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SIKLUS PRODUKSI UNTUK EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI OPERASI DI CV. BERDIKARI JAYA SIDOARJO Elvi Susanti, Mahsina, Cholifah Prodi Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk)
ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk) Tiara Ayu Palupi Zahroh Z.A. M.G. Wi Endang NP. Fakultas Ilmu Administrasi
Lebih terperinciPERTEMUAN 13 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PRODUKSI
PERTEMUAN 13 SIKLUS TRANSAKSI BISNIS : SIKLUS PRODUKSI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan sistem informasi akuntansi. Anda harus mampu: 1. Memahami ruang lingkup
Lebih terperinciSIKLUS PRODUKSI. A. Definisi Siklus Produksi
SIKLUS PRODUKSI A. Definisi Produksi produksi adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan proses pembuatan produk dan terjadi secara terus-menerus. Keberadaan
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: target costing, sales price, production cost efficiency. Universitas Kristen Maranatha. vii
ABSTRACT The Implementation of Indonesian National Standard (SNI) becomes an effective way to increase national industrial production. Efficiency is the main capital for improving the competitiveness of
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan
BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Survei pendahuluan adalah permulaan yang digunakan dalam merencanakan tahap-tahap audit berikutnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai semua
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN
BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk meningkatkan efektivitasnya. Meningkatkan efektivitas mencakup kemampuan perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam kebutuhan hidup manusia. Hal ini juga membawa suatu kompetisi khususnya di dunia manufaktur.
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI
Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI
Lebih terperinciABSTRACT. (Key words: Cost of goods production, Standard Cost, Production Cost Efficiency) Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT Companies whose business activities to produce food from raw materials into finished products to be competitive in marketing their products require management and control of the cost of production.
Lebih terperinciAUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK. Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK
AUDIT PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK Sri Murti Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK PT. Wonojati Wijoyo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan adanya perkembangan ekonomi yang maju mengakibatkan adanya persaingan yang ketat dengan para pesaing dalam dunia bisnis saat ini. Oleh karena itu, perusahaan
Lebih terperinciPENGELOLAAN VALUE-ADDED ACTIVITIES
PENGELOLAAN VALUE-ADDED ACTIVITIES dan NON-VALUE- ADDED ACTIVITIES MELALUI ANALISIS MANUFACTURING CYCLE EFFECTIVENESS (MCE) DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI (Studi Kasus Pada UD Karya Tunggal Sidoarjo)
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : biaya standar, pengendalian, efektivitas, efisiensi, biaya bahan baku, analisis selisih
ABSTRAK Penerapan biaya standar digunakan sebagai suatu alat untuk mengendalikan biaya yang ada di perusahaan. Biaya standar diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan proses produksi
Lebih terperinciJSIKA Vol. 7, No.2. Tahun 2018 ISSN X
RANCANG BANGUN APLIKASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV LANGGANAN Raysa Machfud Diana 1) Arifin Puji Widodo 2) Teguh Sutanto 3) Fakultas Teknologi dan Informatika Program Studi S1 Sistem Informasi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FULL COSTING DALAM MENENTUKAN PERHITUNGAN HRGA POKOK PRODUKSI MESIN CUCI MOBIL SEMI OTOMATIS PADA PT GLOBAL ENDO TEKNIK DI SURABAYA
PENERAPAN METODE FULL COSTING DALAM MENENTUKAN PERHITUNGAN HRGA POKOK PRODUKSI MESIN CUCI MOBIL SEMI OTOMATIS PADA PT GLOBAL ENDO TEKNIK DI SURABAYA Diana Jati Kumala, Arief Rahman, Ali Rasyidi Prodi Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perusahaan manufaktur dan jasa, pendapatan diperoleh dari hasil
BAB I. PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perusahaan manufaktur dan jasa, pendapatan diperoleh dari hasil penjualan produk yang dihasilkan perusahaan. Penjualan dapat dilakukan secara
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Cost, Selling Price, and Job Order Costing. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT This study aims to determine the application and calculation of cost of production and determine the selling price determination. The object of this study is the CV. MAWAHEEJRA located in Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia menjadi pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda perusahaan dalam usaha mewujudkan visi misi serta tujuannya. karenanya harus dipastikan sumber
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Operational Audit, Intern Control, Purchasing.
ABSTRACT The increasing competition makes any company have a must to improve intern control on their operational activities, several of which is function of purchase activities. The aim of conducting this
Lebih terperinciANALISIS AUDIT OPERASIONAL BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Wonolangan Kabupaten Probolinggo)
ANALISIS AUDIT OPERASIONAL BAGIAN PRODUKSI (Studi pada PG. Wonolangan Kabupaten Probolinggo) Mariska Okky Oktaviani Moch. Dzulkirom AR Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
Lebih terperinciPERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA
PERBANDINGAN BIAYA STANDAR DAN BIAYA AKTUAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. SURYA GEMILANG JAYA AVRY DUMA KUSUMA Program Studi Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. processing didukung oleh internal audit subsistem yang menyediakan data dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Secara umum sistem informasi keuangan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak dan akan terus bertambah tiap tahunnya. Dalam perkembangannya, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa jumlah perusahaan di Indonesia sangat banyak dan akan terus bertambah tiap tahunnya. Dalam perkembangannya, perusahaan
Lebih terperinciEVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK
EVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi pada Koperasi Pemasaran Usaha Bersama KPUB Sapi Jaya Kandangan Periode Tahun 2013) Emi Floresia Puspa Santoso Muhammad Saifi MG Wi
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya kemajuan dan berkembang menjadi besar, maka kebutuhan akan adanya suatu pengendalian intern dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciEliana Kusuma, Syafi i, Mahsina Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas Bhayangkara Surabaya
ANALISIS FUNGSI DAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA MANAJEMEN PRODUKSI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO) Eliana Kusuma, Syafi i, Mahsina Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan. Agar operasi perusahaan dapat
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM PEMBELIAN JUST IN TIME UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OLEH: ADIKO
PENERAPAN SISTEM PEMBELIAN JUST IN TIME UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR OLEH: ADIKO 3203006211 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciPRODUCTION COST ANALYSIS OF SUMBER GIZI NABATI ENTERPRISE IN PEKANBARU CITY
1 PRODUCTION COST ANALYSIS OF SUMBER GIZI NABATI ENTERPRISE IN PEKANBARU CITY Uli Yamasari 1, Makhdalena 2,Hendripides 3 E-mail: uli_yamasari@yahoo.com, gelatik14@yahoo.co.id, nursal86@gmail.com Telepon:
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KREDIT PADA KOPERASI DUTA BANUA BANJARMASIN. Oleh : MAYA RAMADHANNIA C0C114248
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN KREDIT PADA KOPERASI DUTA BANUA BANJARMASIN Oleh : MAYA RAMADHANNIA C0C114248 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT ABSTRAK Tujuan dilakukannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat.
13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha pada sekarang ini semakin berkembang dengan sangat cepat. Pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk barang dan jasa yang memberikan banyak pilihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan keunggulan masing-masing agar dapat terus bertahan. Hanya
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Permasalahan Era globalisasi terus berjalan semakin menuntut perusahaan untuk terus berkembang dengan keunggulan masing-masing agar dapat terus bertahan. Hanya perusahaan
Lebih terperinciKUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN
KUESIONER PEMERIKSAAN INTERNAL VARIABEL INDEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pernyataan SS S N TS STS I. Kualifikasi Pemeriksaan Internal Independensi, Kompetensi, Integritas, Objektivitas, dan Keberhasilan
Lebih terperinciBAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan
BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan
Lebih terperinciANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO
ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO Siti Nur Aisyah, Widya Susanti, Tri Lestari Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Lebih terperinciABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG)
ABSTRAK PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. MITRA PRIMA SAGITA LESTARI, BANDUNG) Aktivitas penjualan merupakan salah satu aktivitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya dengan meraih pangsa pasar. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada profit maupun non profit selalu memiliki tujuan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan atau instansi baik pemerintah maupun swasta yang berorientasi pada profit maupun non profit selalu memiliki tujuan dalam menjalankan setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan bersifat profit oriented, walaupun beberapa diantaranya merupakan perusahaan non profit oriented dan sudah pasti memiliki tujuan. Keberhasilan
Lebih terperinciABSTRACT. Key words : Standard Cost, Cost Production Control. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT The cost of production is the most important in the company, therefore the cost of production needs to be planned and controlled. Management must be able to implement their functions in order
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Target Costing Target costing digunakan selama tahap perencanaan dan menuntun dalam pemilihan produk dan proses desain yang akan menghasilkan suatu produk yang dapat
Lebih terperinciAnalisis Dukungan Fungsi Produksi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. No. Kategori Pertanyaan Y T. tujuan-tujuan jangka pendek?
Nama : Bagian : A. Analisis Sasaran Perusahaan Analisis Dukungan Fungsi dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan No. Kategori Pertanyaan Y T 1. Rencana Jangka Panjang (Strategis) 1. Apakah selama ini fungsi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai
Lebih terperinciANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO
ANALISIS BIAYA PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM PENENTUAN KETEPATAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PABRIK TAHU SS DI SIDOARJO Putri Sri Wulandari, Widya Susanti, Arief Rahman Progam Studi Akuntansi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Tujuan dan manfaat serta ruang lingkup Audit Operasional 1. Pengertian Audit Operasional Audit operasional sering disebut audit manajemen, audit prestasi, audit sistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi
14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Secara lebih terperinci, melalui pemeriksaan ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
Lebih terperinciAUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA
AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA DIMAS RADITO SURYO Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) 53696969 Email : radito.dimas@gmail.com Dosen
Lebih terperinciREPOSITORI STAIN KUDUS BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan konsumen yang semakin tinggi dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya. Mulai
Lebih terperinciJurnal Sistem Informasi
Jurnal Sistem Informasi Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika Sistem dan Aplikasi Penentuan Harga Jual Berdasarkan Biaya Total Pada CV. Terbit Terang Prasetyo Budi Jatmiko 1) Arifin Puji
Lebih terperinciJurnal Sistem Pengendalian Manajemen
Jurnal Sistem Pengendalian Manajemen Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban pada Pusat Biaya sebagai Alat Penilaian Kinerja Manajer di PT Perkebunan Nusantara IX Oleh : Imam Safi i (12080694001) S1 AKUNTANSI
Lebih terperinciProses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengolahan masukan
BAB I PENDAHULUAN Produksi dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk mengolah atau membuat bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.produksi
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PEMBAYARAN GAJI PADA CV. KAYU MULTIGUNA INDONESIA DI GRESIK Ketut Ariasna, Aida Fitri ABSTRAK
Hal 120-126 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PEMBAYARAN GAJI PADA CV. KAYU MULTIGUNA INDONESIA DI GRESIK Ketut Ariasna, Aida Fitri ABSTRAK Sumber daya manusia merupakan faktor penting perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan ekonomi negara-negara di Asia saat ini belum sepenuhnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan ekonomi negara-negara di Asia saat ini belum sepenuhnya pulih, masing-masing negara sedang melakukan upaya-upaya untuk memulihkan perekonomiannya,
Lebih terperinciAPLIKASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK PENGUKURAN EFISIENSI AKTIVITAS PRODUKSI.
OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 2, No. 2. April 2017 APLIKASI DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) UNTUK PENGUKURAN EFISIENSI AKTIVITAS
Lebih terperinci