PEMODELAN KEBERHASILAN STUDI DAN IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI IPB NUGRAHA RAMADHAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMODELAN KEBERHASILAN STUDI DAN IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI IPB NUGRAHA RAMADHAN"

Transkripsi

1 PEMODELAN KEBERHASILAN STUDI DAN IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI IPB NUGRAHA RAMADHAN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemodelan Keberhasilan Studi dan Identifikasi Karakteristik Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi IPB adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2014 Nugraha Ramadhan NIM G

4 ABSTRAK NUGRAHA RAMADHAN. Pemodelan Keberhasilan Studi dan Identifikasi Karakteristik Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi IPB. Dibimbing oleh ERFIANI dan INDAHWATI. Bidik Misi merupakan program bantuan biaya pendidikan dan biaya hidup yang dicanangkan pemerintah melalui DIKTI. Program ini diperuntukan bagi mahasiswa perguruan tinggi negeri maupun swasta dengan kemampuan akademik baik namun kemampuan ekonomi kurang. IPB sebagai salah satu universitas yang mendapatkan kuota mahasiswa Bidik Misi menetapkan batas minimal IPK bagi mahasiswa Bidik Misi sebesar 2.75, namun sebanyak 21.08% mahasiswa Bidik Misi 2011 mendapatkan IPK kurang dari Pemodelan dengan menggunakan regresi logistik ordinal dilakukan untuk dapat menduga keberhasilan studi calon mahasiswa Bidik Misi serta mengetahui peubah-peubah yang berpengaruh terhadap keberhasilan studi. Peubah yang berpengaruh yang masuk kedalam model adalah jenis kelamin, status SMA, status keberadaan ibu, kelompok departemen, nilai ujian nasional SMA, penghasilan orang tua, dan jumlah tanggungan. Karakteristik mahasiswa berdasarkan analisis korespondensi berganda dibedakan menjadi dua yaitu kategori IPK rendah dan IPK tinggi. Karakteristik mahasiswa kategori IPK rendah adalah status sekolah asal bukan SMA Negeri, memiliki nilai ujian nasional SMA yang lebih kecil dari rataan, dan berasal dari kelompok departemen dengan IPK TPB sedang dan rendah. Sedangkan karakteristik mahasiswa kategori IPK tinggi adalah status asal SMA merupakan SMA negeri, asal daerah mahasiswa adalah pulau jawa, memiliki nilai ujian nasional lebih dari rataan, dan berasal dari kategori departemen dengan IPK TPB tinggi. Kata kunci: analisis korespondensi berganda, bidik misi, regresi logistik ordinal ABSTRACT NUGRAHA RAMADHAN. Study Achievement Modeling and Charactheristic Identification of Bidik Misi IPB Student. Supervise by ERFIANI and INDAHWATI. Bidik Misi is scholarship program from the goverment that giving the tuition fee and living cost. This program is for the student who have good academic potential but have a bad economic condition. IPB as the one of university that have Bidik Misi student has determine the GPA minimum for Bidik Misi student that is 2.75 out of But 21.08% Bidik Misi student of IPB got the GPA below the GPA minimum. The Ordinal logistic regression model can be use as the model to predict the study Achievement for the future Bidik Misi student and to determine the variabel which have significant influence to the study achievement. Variabel that have significant influence to the study achievement are gender, high school status, present of mother status, departemen, national exam grade (UN), income, and size of family. The Characteristics of Bidik Misi

5 student according to Multiple correspondence analysis are divide into two groups. The first group is the student who have the GPA below 2.75, the characteristic for this group are the high school status not from state high school, the national exam score below the average, and from the department cluster which have middle and low TPB GPA. The second group is the student who have the GPA 3.50 higher, The Characteristic for this group are the high school status from state high school, the student who came from java, the national exam score higher than average, and from the department cluster which have high TPB GPA. Keyword: bidik misi, multiple correspondence analysis, ordinal logistic regression

6

7 PEMODELAN KEBERHASILAN STUDI DAN IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI IPB NUGRAHA RAMADHAN Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

8

9 Judul Skripsi : Pemodelan Keberhasilan Studi dan Identifikasi Karakteristik Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi Nama : Nugraha Ramadhan NIM : G Disetujui oleh Dr Ir Erfiani, MSi Pembimbing I Dr Ir Indahwati, MSi Pembimbing II Diketahui oleh Dr Ir Anang Kurnia, MSi Ketua Departemen Tanggal Lulus:

10 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak Januari 2014 sampai dengan Juni 2014 ini ialah pemodelan dan eksplorasi, dengan judul Pemodelan Keberhasilan Studi dan Identifikasi Karakteristik Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Ir Erfiani, MSi dan Ibu Dr Ir Indahwati, MSi selaku pembimbing. Terimakasih untuk Ibu Megawati Simajuntak selaku kepala Sub Direktorat Kesejahteraan Mahasiswa Direktorat Kemahasiswaan Institut Pertanian Bogor yang telah banyak memberi saran dan bantuannya dalam mendapatkan data terkait mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi IPB. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya. Tak lupa kepada temanteman satu bimbingan Sari Wasmana, Ana Muthiatus, Aulia Rahman, dan Efi Riana serta teman diskusi Doni Saun Saputra dan Deddy Hidayad. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Juli 2014 Nugraha Ramadhan

11 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan 2 METODE 2 Data 2 Metode 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Gambaran Umum Data 5 Analisis Korespondensi Berganda 8 Regresi Logistik Ordinal 10 SIMPULAN DAN SARAN 14 Simpulan 14 Saran 14 DAFTAR PUSTAKA 14 LAMPIRAN 16 RIWAYAT HIDUP 21

12 DAFTAR TABEL 1. Daftar peubah yang digunakan 2 2. Evaluasi IPK Mahasiswa Bidik Misi per Tahun 6 3. Tabulasi Silang Jenis Kelamin, Status SMA, dan Kategori IPK 7 4. Tabulasi Silang Dua Arah antara Status Ibu dan Kategori IPK 8 5. Dugaan Koefisien Model Regresi Logistik Ordinal Ketepatan Klasifikasi Model 13 DAFTAR GAMBAR 1. Sebaran IPK Mahasiswa Bidik Misi IPB Sebaran Penghasilan Orang tua Mahasiswa Bidik Misi IPB Plot Korespondensi Berganda 9 4. Titik Pencar Nilai CCR untuk setiap Contoh Data 13 DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar Peubah yang Digunakan dalam Regresi Logitik Ordinal Peubah yang Digunakan dalam Analisis Korespondensi Berganda Kelompok Departemen berdasarkan IPK TPB Tabulasi Silang IPK vs Departemen Tabulasi Silang Tiga Arah (IPK, Kelompok Departemen, dan Status Asal Sekolah) Matriks Korelasi/Asosiasi antar Peubah Kontribusi setiap Kategori pada Analisis Korespondensi Berganda Nilai koefisien penduga dan CCR model untuk setiap Gugus Data Ketepatan Klasifikasi Beberapa Gugus Data 25

13 PENDAHULUAN Latar Belakang Bidik Misi merupakan program bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan dan bantuan hidup untuk mahasiswa program sarjana. Mahasiswa yang menerima beasiswa ini berasal dari perguruan tinggi negeri maupun swasta yang memiliki potensi akademik yang baik namun kurang mampu dalam segi ekonomi. Program ini dicanangkan pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ( pada tahun Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi yang menerima program Bidik Misi. Kuota penerima beasiswa Bidik Misi untuk IPB pada tahun 2010 adalah 500 mahasiswa. Jumlah penerima beasiswa Bidik Misi IPB meningkat pada tahun 2011 menjadi 900 mahasiswa dan pada tahun 2012 menjadi 1000 mahasiswa. Evaluasi terhadap mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi dilakukan setiap semester. Mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi diharuskan memenuhi syarat IPK minimal yang ditetapkan. Pada tahun 2010 syarat IPK minimal yang ditetapkan oleh IPB adalah Pada tahun 2012 syarat IPK minimal tersebut meningkat menjadi Mahasiswa yang tidak memenuhi syarat IPK minimal akan diberikan surat peringatan sebanyak-banyaknya tiga kali. Selanjutnya akan dipertimbangkan kelanjutan penerimaan beasiswa Bidik Misi mahasiswa tersebut. Penetapan batas minimal IPK yang diterapkan IPB lebih rendah dibandingkan beberapa univertas penerima beasiswa Bidik Misi lainnya seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada dan Universitas Airlangga. Namun demikian cukup banyak mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi yang memperoleh IPK dibawah standar yang ditetapkan. Fenomena yang dihadapi oleh Bidik Misi di IPB adalah sebanyak 21.08% mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi memiliki IPK kurang dari Hal ini mungkin disebabkan karena proses seleksi yang dilakukan IPB masih memiliki kekurangan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah identifikasi karakteristik mahasiswa berdasarkan prestasi akademik dan penentuan peubahpeubah yang berpengaruh terhadap prestasi akademik yang dapat digunakan sebagai referensi pada saat pemilihan mahasiswa penerima Bidik Misi. Identifikasi karakteristik dapat dilakukan dengan beberapa macam metode. Antoni (2012) menggunakan metode CHAID dalam penelitiannya yang berjudul Karakteristik Mahasiswa Bidik Misi Angkatan Peubah respon IPK dikategorikan menjadi empat kategori berdasarkan ketentuan program sarjana IPB dan dua kategori berdasarkan standar dunia kerja. Peubah peubah yang berpengaruh adalah status sekolah, kepemilikan prestasi, lokasi sekolah dan akreditasi. Metode lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik objek adalah analisis korespondensi berganda. Metode ini merupakan teknik deskriptif yang diterapkan pada peubah yang berskala ordinal dan nominal serta merupakan data kategorik. Metode ini dapat melihat kedekatan suatu peubah dengan peubah yang lainnya secara eksploratif. Penelitian ini menggunakan

14 2 metode analisis korespondensi berganda untuk mengidentifikasi karakteristik mahasiswa Bidik Misi angkatan Pada penelitian ini juga digunakan metode regresi logistik ordinal yang digunakan untuk penentuan peubah-peubah yang berpengaruh terhadap keberhasilan studi mahasiswa Bidik Misi. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi karakteristik mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi IPB. 2. Menyusun model pendugaan keberhasilan studi calon mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi IPB. METODE Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu hasil evaluasi mahasiswa Bidik Misi angkatan 2011 pada semester 5 yang diperoleh dari Direktorat Kemahasiswaan. Tabel 1 menunjukkan daftar peubah yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 1 Daftar peubah yang digunakan Peubah Peubah Y IPK X7 Pekerjaan Ibu X1 Jenis Kelamin X8 Pendidikan Ayah X2 Status SMA X9 Pendidikan Ibu X3 Asal Daerah X10 Penghasilan Orangtua per Bulan X4 Status Keberadaan Ayah X11 Jumlah Tanggungan Keluarga X5 Status Keberadaan Ibu X12 Rataan Nilai UN SMA X6 Pekerjaan Ayah X13 Kelompok Departemen Rincian masing-masing peubah disajikan pada Lampiran 1 dan Lampiran 2. Peubah IPK yang digunakan sebagai peubah respon menggunakan data IPK semester lima mahasiswa Bidik Misi angkatan Peubah IPK dibagi menjadi 3 kategori. Kategori 1 adalah mahasiswa yang memiliki IPK kurang dari 2.75, kategori 2 adalah mahasiswa yang memiliki IPK antara 2.75 sampai 3.50, dan kategori 3 adalah mahasiswa yang memiliki IPK lebih dari Pengkategorian peubah status asal SMA terbagi menjadi dua yaitu SMA Negeri dan Lainnya. Kategori status SMA Lainnya merupakan kategori dengan status asal SMA adalah SMA swasta, MA negeri dan swasta serta SMK negeri dan swasta. Penggabungan tersebut dilakukan karena frekuensi masing-masing kategori yang kecil. Pengkategorian peubah kelompok departemen didasarkan pada rata rata IPK TPB mahasiswa IPB angkatan Data IPK TPB angkatan 2011 diperoleh dari Direktorat Administrasi Pendidikan IPB. Pengelompokan yang dilakukan

15 menghasilkan 3 kategori departemen. Rincian departemen pada masing-masing kategori dapat dilihat pada Lampiran 3. Metode Tahapan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Melakukan persiapan data agar data dapat dianalisis yaitu dengan mengatasi terjadinya data hilang, data tidak wajar, dan penyamaan format penulisan data. 2. Menghitung nilai korelasi/asosiasi antar peubah yang diamati menggunakan koefisien kontingensi, korelasi spearman, dan korelasi pearson. 3. Melakukan eksplorasi data terhadap peubah-peubah penjelas yang memiliki korelasi/asosiasi dengan kategori IPK dan antar sesama peubah penjelas yang berkorelasi/asosiasi. 4. Melakukan analisis korespondensi berganda terhadap peubah peubah yang dipilih dengan tahapan sebagai berikut: 4.1 Membentuk matriks indikator, Banyaknya peubah kategorik yang digunakan dinotasikan sebagai q. Matriks indikator merupakan matriks berukuran nxp dengan n merupakan banyaknya observasi dan p adalah banyaknya kategori untuk seluruh peubah kategorik yang digunakan. Elemen-elemen dari matriks indikator adalah 1 dan 0. Elemen dari matriks indikator bernilai 1 jika observasi berkorespondensi dengan kategori dalam satu variabel dan bernilai 0 untuk selainnya (Rencher 2002). Misalkan Z merupakan matriks indikator. 3 Analisis korespondensi berganda dapat juga dilakukan melalui matriks Burt. Matriks Burt (B) diperoleh dengan mengalikan transpos matriks indikator dengan matriks indikator itu sendiri (Z Z). Matriks Burt memiliki dimensi yang lebih kecil dibandingkan matriks indikator yaitu pxp. Analisis korespondensi pada matriks indikator ekuivalen dengan analisis korespondensi pada matriks Burt (Lebart 1984) 4.2 Menghitung vektor masa kolom total (m) Vektor m memiliki dimensi px Menghitung nilai akar ciri dan vektor ciri matriks S D merupakan matriks diagonal dari vektor masa kolom total dan memiliki dimensi pxp. 4.4 Menghitung koordinat utama setiap kategori yang diperoleh dari dua kolom pertama matriks Y W merupakan matriks yang kolom-kolomnya merupakan vektor ciri matriks S dan merupakan matriks diagonal dari akar ciri matriks S. 4.5 Menghitung nilai inersia analisis korespondensi berganda

16 4 Nilai inersia merupakan suatu ukuran keragaman yang dapat dijelaskan oleh plot analisis korespondensi berganda. 5. Membangun model regresi logistik ordinal dengan tahapan sebagai berikut: 5.1 Menentukan peubah penjelas yang akan dimasukkan kedalam model berdasarkan regresi logistik bertatar. 5.2 Membangun model berdasarkan model odds proporsional dengan transformasi penghubung menggunakan transformasi logit. 5.3 Menduga nilai parameter dengan memaksimumkan fungsi log kemungkinan berikut (Hosmer & Lemeshow 2000): merupakan fungsi dari nilai parameter yang tidak diketahui. dibangun berdasarkan hasil ordinal dimana jika y=k dan untuk lainnya. Hal ini menyebabkan hanya ada satu nilai yang bernilai Melakukan pengujian hipotesis terhadap nilai dugaan parameter menggunakan statistik G untuk pengujian secara simultan, menggunakan rumus: Keterangan : : Fungsi kemungkinan maksimum tanpa melibatkan peubah penjelas : Fungsi kemungkinan maksimum untuk model lengkap Pengujian secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji Wald menggunakan rumus: Keterangan : : Nilai dugaan parameter regresi untuk peubah penjelas ke- j : Nilai galat baku parameter regresi untuk peubah penjelas ke- j 5.5 Menghitung nilai statistik devians sebagai ukuran kelayakan model yang dibangun menggunakan rumus (Everit & Dunn 1991): merupakan banyaknya observasi untuk setiap kombinasi kategori. merupakan peluang berdasarkan regresi logistik ordinal untuk setiap kombinasi kategori. Indeks h menunjukkan peubah respon dan K adalah banyaknya kategori respon yang digunakan. Derajat bebas pada statistik devians disimbolkan dengan v. Nilai statistik devians akan menyebar menurut sebaran khi-kuadrat dengan derajat bebas banyaknya jumlah sel dikurangi banyaknya parameter yang diduga.

17 5.6 Menghitung nilai rasio odds untuk setiap peubah yang masuk kedalam model 5 merupakan koefisien regresi peubah ke-j. Rasio odds dapat diintepretasikan sebagai kecenderungan sukses kejadian pertama dibandingkan sukses pada kejadian kedua. Odds adalah rasio peluang sukses terhadap peluang gagalnya. 5.7 Menghitung besarnya ketepatan pendugaan yang dilakukan model menggunakan tabel ketepatan klasifikasi. 5.8 Melakukan validasi terhadap model melalui pengambilan contoh secara berulang. HASIL DAN PEMBAHASAN Data mahasiswa yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 688 mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi IPB angkatan 2011/2012. Hasil temuan pada proses persiapan data adalah terdapat enam data hilang dan dua data tidak wajar pada peubah penghasilan orang tua, 27 data hilang pada peubah nilai ujian nasional, dan satu data tidak wajar pada peubah jumlah tanggungan. Penanganan data hilang yang dilakukan adalah dengan melakukan konfirmasi terhadap mahasiswa melalui pesan singkat dan melakukan pendugaan nilai. Konfirmasi melalui pesan singkat mengkonfirmasikan dua data tidak wajar pada penghasilan orang tua. Penanganan data hilang pada peubah penghasilan orang tua diduga melalui rata-rata penghasilan orang tua berdasarkan kategori pekerjaannya, sedangkan untuk 27 data hilang pada nilai ujian nasional diduga berdasarkan ratarata nilai ujian nasional berdasarkan departemen. Data tidak wajar pada peubah jumlah tanggungan diduga berdasarkan peubah lain yaitu status keberadaan ayah, status keberadaan ibu, jumlah keluarga yang tinggal bersama, dan jumlah saudara. Gambaran Umum Data 70% 60% 58,58% 50% 40% 30% 20% 10% 21,08% 20,35% 0% IPK < 2,75 2,75 IPK < 3,50 IPK 3,50 Gambar 1 Sebaran IPK Mahasiswa Bidik Misi IPB 2011

18 6 Eksplorasi data dilakukan untuk melihat gambaran umum terkait data yang digunakan. Ketepatan pemberian program Bidik Misi kepada mahasiswa dapat dilihat berdasarkan indeks prestasi mahasiswa dan kondisi ekonomi mahasiswa. Gambar 1 menunjukkan sebaran indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi IPB angkatan 2011/2012. Penetapan batas 2.75 berdasarkan pada aturan IPB terkait syarat IPK minimal yang harus dipenuhi mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi IPB. Batas atas sebesar 3.50 ditetapan berdasarkan ketentuan IPB yang mensyaratkan mahasiswa untuk mendapatkan IPK lebih dari 3.50 untuk mendapatkan predikat cum laude. Tabel 2 Evaluasi IPK Mahasiswa Bidik Misi per Tahun Tahun 1 Tahun 2 Semester 5 Kategeori Kategeori Kategeori Hasil yang ditunjukkan pada Gambar 1 sebanyak 21.08% mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi IPB mendapatkan IPK kurang dari Nilai ratarata IPK mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi IPB adalah sebesar 3.11 dengan simpangan baku sebesar IPK terendah yang diperoleh mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi IPB sebesar 1.66 dan IPK tertinggi sebesar Sebanyak 47.59% dari mahasiswa yang berada pada kategori 1 memiliki nilai IPK yang selalu kurang dari syarat minimal sejak semester 1 sampai dengan semester 5 (Tabel 2). Hal ini dapat mengindikasikan pemberian surat peringatan belum mampu menaikkan prestasi akademik mahasiswa. Selain itu hal ini juga mengindikasikan seleksi yang diterapkan IPB belum cukup mampu melihat potensi akademik calon penerima beasiswa Bidik Misi. Hasil pada Tabel 2 menunjukkan kecenderungan terjadinya penurunan IPK dari tahun pertama ke tahun kedua. 40% 37,65% 36,77% 35% 30% 25% 23,69% 20% 15% 10% 5% 0% 1,89% X < X < X 3000 X > 3000 Penghasilan Orang tua perbulan (Ribu Rupiah) Gambar 2 Sebaran Penghasilan Orang tua Mahasiswa Bidik Misi IPB 2011

19 Departemen dengan jumlah mahasiswa terbanyak pada kategori 1 (IPK < 2.75) adalah departemen Fisika dan Biokimia yaitu sebanyak 38.89% dari mahasiswa yang menerima beasiswa Bidik Misi di departemen tersebut. Sedangkan untuk departemen dengan jumlah mahasiswa terbanyak pada kategori 3 (IPK 3.50) adalah departemen Gizi Masyarakat yaitu sebanyak 75% dari mahasiswa yang menerima program Bidik Misi di departemen tersebut. Rincian lengkap untuk masing-masing departemen tersaji pada Lampiran 4. Kondisi ekonomi mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi dapat dilihat berdasarkan penghasilan orang tua setiap bulan. Persyaratan penerima beasiswa Bidik Misi yang dikeluarkan oleh Direktorat pendidikan Tinggi (DIKTI) untuk penghasilan orang tua setiap bulannya adalah kurang dari Rp ,- atau rasio penghasilan setiap bulan dengan banyaknya tanggungan dalam keluarga adalah Rp ,- untuk yang memiliki penghasilan lebih dari Rp ,-. Gambar 2 menunjukkan bahwa 98.11% mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi IPB memiliki penghasilan orang tua setiap bulannya tidak lebih dari Rp ,-. Hanya 1 orang dari kelompok mahasiswa yang memiliki penghasilan setiap bulan lebih dari Rp ,- memiliki rasio peghasilan dan jumlah tanggungan lebih dari Rp ,-. Persentase mahasiswa penerima Bidik Misi dengan penghasilan orang tua perbulan Rp. 0 adalah 4.07%. Hal ini menunjukkan seleksi penerimaan yang dilakukan IPB dari segi ekonomi mahasiswa sudah cukup sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh DIKTI. Tabel 3 Tabulasi Silang Jenis Kelamin, Status SMA, dan Kategori IPK IPK JK Status SMA Total IPK< <=IPK<3.50 IPK>=3.50 Perempuan SMA Negeri 56(14.8%) 240(63.5%) 82(21.7%) 378(100%) Lainnya 19(33.3%) 32(56.1%) 6(10.5%) 57(100%) Total 75(17.2%) 272(62.5%) 88(20.2%) 435(100%) Laki-laki SMA Negeri 52(23.7%) 119(54.3%) 48(21.9%) 219(100%) Lainnya 18(52.9%) 12(35.3%) 4(11.8%) 34(100%) Total 70(27.7%) 131(51.8%) 52(20.6%) 253(100%) Total SMA Negeri 108(18.1%) 359(60.1%) 130(21.8%) 597(100%) Lainnya 37(40.7%) 44(48.4%) 10(11.0%) 91(100%) 145(21.1%) 403(58.6%) 140(20.3%) 688(100%) Peubah kategorik yang memiliki asosiasi dengan peubah kategori IPK adalah jenis kelamin, status sekolah asal, status keberadaan ibu, dan kelompok departemen berdasarkan IPK TPB. Tabel 3 menunjukkan tabulasi silang tiga arah antara kategori IPK, jenis kelamin, dan status asal sekolah. Hasil Tabel 3 untuk peubah jenis kelamin menunjukkan persentase mahasiswa laki-laki dan perempuan pada kategori IPK tinggi relatif sama. Persentase mahasiswa perempuan pada kategori IPK sedang relatif lebih besar dan relatif lebih kecil pada kategori IPK rendah dibandingkan mahasiswa laki-laki. Hal ini menunjukkan mahasiswa perempuan memiliki kecenderungan berhasil dalam studi lebih besar. Peubah status SMA negeri memiliki persentase mahasiswa pada kategori IPK tinggi relatif lebih besar dan relatif lebih kecil pada kategori IPK 7

20 8 rendah dibandingkan status SMA kategori lainnya. Hal ini menunjukkan status SMA negeri lebih berahasil dalam studinya. Tabulasi silang tiga arah antara peubah kategori IPK, status asal SMA, dan kelompok departemen berdasarkan IPK TPB disajikan pada Lampiran 5. Kelompok departemen kategori 3 memiliki persentase mahasiswa pada kategori IPK rendah lebih besar dibandingkan kelompok departemen kategori 1 dan 2. Sedangkan kelompok departemen kategori 2 memiliki persentase mahasiswa terbesar pada kategori IPK sedang dan kelompok departemen 1 memiliki persentase mahasiswa terbesar pada kategori IPK tinggi. Berdasarkan hasil pada Lampiran 5 dapat disimpulkan bahwa asosiasi antara kategori IPK dengan kelompok departemen merupakan asosiasi yang positif. Hasil tabulasi silang antara peubah kategori IPK dan status keberadaan ibu disajikan pada Tabel 4. Persentase mahasiswa yang masih memiliki ibu pada kategori IPK tinggi relatif lebih besar dibandingkan mahasiswa yang sudah tidak memiliki ibu, sedangkan pada kategori IPK rendah persentase mahasiswa yang masih memiliki ibu relatif lebih kecil. Hasil Tabel 4 menunjukkan bahwa mahasiswa yang masih memiliki ibu memiliki kecenderungan lebih besar untuk berhasil dalam studi. Tabel 4 Tabulasi Silang Dua Arah antara Status Ibu dan Kategori IPK IPK Status Ibu Total IPK< <=IPK<3.50 IPK>=3.50 Ada 134(20.4%) 385(58.7%) 137(20.9%) 656(100%) Almarhum 11(34.4%) 18(56.3%) 3(9.4%) 32(100%) Total 145(21.1%) 403(58.6%) 140(20.3%) 688(100%) Peubah penjelas numerik yang digunakan adalah nilai ujian nasional dan jumlah tanggungan keluarga. Kedua peubah memiliki korelasi yang nyata berdasarkan korelasi spearman. Besarnya nilai korelasi untuk peubah nilai ujian nasional adalah dan besar korelasi untuk peubah jumlah tanggungan keluarga adalah Nilai korelasi antar peubah secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. Analisis Korespondensi Berganda Grafik korespondensi berganda dapat diintepretasikan berdasarkan kedekatan plot antar kategori yang terbentuk dan kontribusi yang diberikan pada setiap sumbu. Peubah yang memberikan kontribusi terbesar pada sumbu 1 adalah peubah pendidikan ayah dengan besar kontribusi yang diberikan sebesar 25.9%, sedangkan untuk kategori yang memiliki kontribusi terbesar pada sumbu 1 adalah pendidikan ayah kategori lainnya (SD/SMP/tidak sekolah). Peubah yang memberikan kontribusi terbesar pada sumbu kedua adalah pekerjaan ayah dengan kontribusi yang diberikan sebesar 31.8% dan kategori dengan kontribusi terbesar pada sumbu 2 adalah pekerjaan ayah kategori tidak bekerja. Besarnya kontribusi masing-masing kategori tersaji pada Lampiran 7.

21 Pada Gambar 3 karakteristik untuk setiap kategori IPK dapat diidentifikasi berdasarkan plot-plot yang berdekatan dengan kategori IPK. Berdasarkan kontribusi yang diberikan peubah IPK, sumbu yang dapat membedakan karakteristik kategori peubah IPK adalah sumbu 2. Kategori IPK berdasarkan sumbu 2 dibedakan menjadi 2 yaitu kategori IPK rendah dan kategori IPK tinggi. Kategori IPK sedang memiliki nilai kontribusi 0 pada sumbu 1 maupun sumbu 2 sehingga tidak dapat diintepretasikan. 9 Sumbu 2 A.BNT Jab I.IRT 0,5 SMAL IPKR A.L Dept.2 5sd10 I.SMA I.SMP P UN.R A.SMA A.SMP >10 Dept.3 A.kar IPKS 0 SMAN -2-1,5-1 -0,5 UN.T 0 0,5 1 A.PNBT 1,5 Ljaw L Jaw Dept.1 IPKT <5 A.PT 1 A.WP -0,5-1 I.Bek I.PT -1,5 A.TB -2 Sumbu 1 Gambar 3 Plot Korespondensi Berganda Kategori IPK rendah (IPKR) memiliki karakteristik status asal SMA bukan SMA negeri (SMAL), pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga (I.IRT), nilai rataan ujian nasional SMA dibawah 8.3 (UN.R), serta berasal dari kelompok departemen dengan IPK TPB sedang dan rendah (Dep2 dan Dep3). Karakteristik pada kategori IPK rendah menunjukkan terjadi penurunan IPK mahasiswa penerima Bidik Misi dari tingkat persiapan bersama ke tingkat departemen. Faktor yang mungkin menjadi salah satu penyebab hal ini adalah program tutorial. Program tutorial diadakan bagi mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi hanya di tingkat persiapan bersama, sedangkan di tingkat departemen belum diadakan. Karakteristik mahasiswa kategori IPK tinggi (IPKT) adalah berjenis kelamin lakilaki (L), status asal SMA negeri (SMAN), asal daerah mahasiswa adalah Pulau Jawa (Jaw), memiliki nilai ujian nasional dengan rataan lebih dari 8.3 (UN.T), dan berasal dari kategori departemen dengan IPK TPB tinggi (Dep1). Intepretasi plot analisis korespondensi berganda dapat digunakan untuk melihat keeratan hubungan antar kategori. Gambar 3 menunjukkan terdapat beberapa asosiasi antar peubah yang digunakan, antara lain pendidikan ayah dengan pendidikan ibu, nilai ujian nasional SMA dengan status asal SMA, dan penghasilan orang tua dengan pekerjaan orang tua. Pendidikan ayah dan pendidikan ibu memiliki asosiasi yang cukup kuat. Plot setiap kategori pada pendidikan ayah dan pendidikan ibu dengan tingkat yang sama memiliki jarak

22 10 yang relatif kecil. Hal ini menunjukkan pendidikan terakhir ayah dan ibu mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi cenderung berada pada tingkat pendidikan yang sama. Peubah nilai ujian nasional SMA dan status asal SMA memiliki plot kategori yang relatif berdekatan. Mahasiswa dengan status asal SMA negeri cenderung memiliki nilai ujian nasional yang tinggi. Peubah selanjutnya yang memiliki asosiasi adalah peubah penghasilan orang tua dengan pekerjaan ayah dan pekerjaan ibu. Kategori pekerjaan ayah yang memiliki penghasilan setiap bulannya lebih kecil dari ,- adalah kategori pekerjaan ayah yang tidak bekerja dan termasuk dalam kategori petani/nelayan/buruh tani. Kategori pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga memiliki kecenderungan pekerjaan ayah dengan kategori buruh non tani, wiraswasta/pedagang, dan pekerjaan ayah kategori lainnya, sedangkan untuk kategori pekerjaan ibu bekerja memiliki kecenderungan pekerjaan ayah dengan kategori tidak bekerja. Kecenderungan dua atau lebih kategori pada peubah yang sama terhadap kategori lain seperti dicontohkan plot asal daerah Jawa (Jaw) dan asal daerah Luar Jawa (Ljaw) terhadap plot kategori IPK tinggi, diintepretasikan berdasarkan kontribusi terhadap masing-masing sumbu dan jarak terhadap plot IPK tinggi. Kontribusi peubah asal daerah terbesar adalah terhadap sumbu 1. Peubah asal daerah juga memiliki nilai kontribusi terhadap sumbu 2 meskipun dengan nilai yang kecil. Hal ini menyebabkan peubah asal daerah dipisahkan oleh kedua sumbu. Kategori yang memiliki kecenderungan terhadap kategori IPK tinggi adalah kategori asal daerah yang berada didalam kuadran yang sama yaitu kategori asal daerah Jawa (Jaw). Besarnya frekuensi masing-masing kategori sangat berpengaruh terhadap posisi kategori didalam plot. Plot kategori yang berada jauh dari titik pusat adalah kategori yang memiliki nilai frekuensi yang kecil. Plot kategori yang memiliki frekuensi besar akan berada disekitar titik pusat dan dianggap sebagai karakteristik umum data. Plot analisis korespondensi berganda yang ditampilkan memiliki nilai inersia atau keragaman sebesar 17.88%. Regresi Logistik Ordinal Regresi logistik ordinal merupakan alat statistika yang digunakan untuk melihat hubungan antara peubah respon yang berupa kategori ordinal dengan peubah penjelasnya. Model regresi logistik ordinal dapat digunakan untuk melihat peubah-peubah penjelas yang berpengaruh terhadap peubah IPK mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi. Selain itu model regresi logistik ordinal juga dapat digunakan untuk menduga keberhasilan studi mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi. Penentuan peubah yang dimasukkan kedalam model didasarkan pada korelasi/asosiasi antara peubah penjelas dan peubah respon serta menggunakan regresi logistik bertatar. Berdasarkan matriks korelasi pada Lampiran 6 peubah penjelas yang memiliki asosiasi terhadap peubah kategori IPK adalah jenis kelamin, status sekolah asal, status keberadaan ibu, kelompok departemen, penghasilan orang tua, nilai ujian nasional, dan jumlah tanggungan keluarga. Model regresi logistik ordinal memiliki asumsi tidak terdapat multikolinieritas antar peubah bebas. Hasil

23 pada Lampiran 6 menunjukkan terdapat korelasi yang nyata antara beberapa peubah penjelas. Peubah penjelas yang memiliki korelasi terhadap peubah respon memiliki nilai korelasi antar peubah penjelas yang kecil yaitu tidak lebih besar dari 0.2, sehingga asumsi tidak terdapat multikolinieritas terpenuhi. Korelasi terbesar yang dihasilkan sebesar yaitu antara peubah status keberadaan ayah dengan pekerjaan ayah. Korelasi yang tinggi antar peubah status keberadaan ayah dan pekerjaan ayah mengindikasikan bahwa satu peubah dapat menduga peubah yang lain dengan baik. Jika peubah tersebut dimasukkan kedalam model, cukup memilih salah satu peubah. Regresi logistik bertatar digunakan untuk menyusun model dengan menyeleksi peubah-peubah yang digunakan. Peubah yang masuk kedalam model berdasarkan regresi logistik bertatar adalah jenis kelamin, status asal sekolah, status keberadaan ibu, kelompok departemen, penghasilan orang tua, nilai ujian nasional SMA dan jumlah tanggungan keluarga. Nilai koefisien dugaan untuk masing masing peubah penjelas tersaji pada Tabel 5. Nilai statistik uji G dengan nilai peluang lebih kecil dari taraf nyata 10% yaitu mengindikasikan bahwa minimal ada satu peubah penjelas yang berpengaruh nyata terhadap peubah respon. Nilai statistik devians dengan nilai peluang yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata 10% yaitu sebesar menunjukkan bahwa model layak. Tabel 5 Dugaan Koefisien Model Regresi Logistik Ordinal Koefisien Galat Baku Wald Nilai p Rasio Odds [Y = 1] [Y = 2] X X X X X13(1) X13(2) X10(1) X10(2) X G = nilai p = Statisik devians = nilai p = Intepretasi rasio odds untuk setiap peubah berlaku dalam kondisi peubah penjelas yang lain bernilai tetap. Hasil uji wald menunjukkan semua peubah signifikan pada taraf nyata 10%. Nilai rasio odds sebesar pada peubah jumlah tanggungan menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai jumlah tanggungan satu satuan akan menyebabkan kecenderungan seorang mahasiswa untuk masuk kedalam kategori IPK yang lebih rendah berubah sebanyak kali. Sedangkan untuk setiap kenaikan nilai ujian nasional SMA satu satuan akan menyebabkan kecenderungan seorang mahasiswa untuk masuk kedalam kategori yang lebih rendah berubah sebanyak kali. Intepretasi rasio odds untuk peubah jenis kelamin, seorang mahasiswa perempuan memiliki kecenderungan untuk masuk 11

24 12 kedalam kategori IPK yang lebih rendah kali dibandingkan mahasiswa lakilaki. Intepretasi rasio odds untuk peubah status asal SMA, seorang mahasiswa dengan status sekolah asal SMA Negeri memiliki kecenderungan untuk masuk kedalam kategori IPK yang lebih rendah kali dibandingkan seorang mahasiswa yang status sekolah asalnya bukan SMA Negeri. Intepretasi rasio odds untuk peubah status keberadaan ibu, seorang mahasiswa yang memiliki ibu memiliki kecenderungan untuk masuk kedalam kategori IPK yang lebih rendah kali dibandingkan seorang mahasiswa yang sudah tidak memiliki ibu. Intepretasi rasio odds bagi peubah kelompok departemen adalah seorang mahasiswa yang berasal dari kelompok departemen IPK TPB tinggi memiliki kecenderungan untuk masuk kedalam kategori IPK yang lebih rendah kali dibandingkan kelompok departemen IPK TPB sedang dan 0.5 kali dibandingkan kelompok departemen IPK TPB rendah, dan untuk seorang mahasiswa yang berasal dari kelompok departemen IPK TPB sedang memiliki kecenderungan untuk masuk kedalam kategori IPK yang lebih rendah kali dibandingkan kelompok departemen IPK TPB rendah. Intepretasi rasio odds untuk peubah penghasilan orang tua peluang seorang mahasiswa dengan penghasilan orang tua diantara ,- sampai ,- memiliki kecenderungan untuk masuk kedalam kategori IPK yang lebih rendah kali dari mahasiswa dengan penghasilan orang tua lebih besar dari ,-. Berdasarkan hasil pada Tabel 5 model persamaan regresi logistik ordinal diperoleh sebagai berikut: Model Umum Model logit kumulatif untuk Model logit kumulatif untuk Nilai correct clasification rate (CCR) menunjukkan seberapa baik model dapat menduga peubah respon. Model yang dibangun memperoleh nilai CCR sebesar 59.8%. Model yang dibentuk tidak dapat menduga observasi kedalam

25 kategori IPK lebih dari Seluruh observasi dengan nilai aktual kategori 3 diduga kedalam kategori 2. Tabel 6 Ketepatan Klasifikasi Model Aktual Dugaan IPK< <=IPK<3.50 IPK >= 3.50 CCR IPK< % 2.75<=IPK< % IPK>= % Total % Validasi model dapat dilakukan untuk melihat kestabilan nilai CCR model yang dibentuk terhadap gugus data baru. Validasi pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengambilan contoh secara berulang. Contoh diambil sebanyak 20 kali dengan ukuran setiap contoh adalah 206 observasi atau 30% dari data populasi. Contoh dipilih melalui metode penarikan contoh acak sederhana dengan pemulihan. Lampiran 8 menunjukkan nilai CCR yang didapat untuk masing-masing data contoh yang terambil. Gambar 4 menunjukkan titik pencar nilai CCR untuk setiap contoh yang terambil. Garis horizontal pada diagram pencar merupakan besar nilai CCR pada model dengan data populasi. Nilai CCR untuk data contoh yang didapatkan menyebar disekitar nilai CCR model dengan data populasi. Terdapat 4 contoh data yang dapat menduga observasi kedalam kategori IPK diatas Kesamaan dari keempat contoh tersebut adalah memiliki nilai respon pada kategori IPK diatas 3.50 yang lebih besar dibandingkan respon pada kategori IPK dibawah Lampiran 9 menunjukkan hasil tabel ketepatan klasifikasi untuk 3 contoh gugus data % 70% 60% 59,80% 50% CCR 40% 30% 20% 10% 0% Gugus Data Gambar 4 Titik Pencar Nilai CCR untuk setiap Contoh Data

26 14 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Karakteristik mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi berdasarkan analisis korespondensi berganda dapat dikelompokan menjadi dua yaitu, kelompok pertama kelompok mahasiswa dengan IPK kurang dari 2.75 memiliki karakteristik status sekolah asal bukan SMA Negeri, memiliki nilai ujian nasional SMA yang lebih kecil dari rataan, dan berasal dari kelompok departemen dengan IPK TPB sedang dan rendah. Kelompok kedua adalah kelompok mahasiswa yang memiliki IPK lebih dari 3.50 dan memiliki karakteristik status asal SMA negeri, asal daerah mahasiswa adalah pulau jawa, memiliki nilai ujian nasional dengan rataan lebih dari 8.3, dan berasal dari kategori departemen dengan IPK TPB tinggi. Peubah yang mempengaruhi keberhasilan studi secara nyata berdasarkan model regresi logistik ordinal adalah peubah jenis kelamin, status SMA, status keberadaan ibu, kelompok departemen, nilai ujian nasional, penghasilan orang tua dan jumlah tanggungan. Ketepatan pendugaan model regresi logistik yang dibangun adalah 59.8%. Berdasarkan rasio odds pada model regresi logistik ordinal dapat disimpulkan bahwa mahasiswa perempuan dengan status sekolah asal SMA Negeri, masih memiliki ibu, berasal dari kelompok departemen IPK TPB tinggi, berpenghasilan orang tua antara ,- sampai ,-, memiliki nilai ujian nasional yang tinggi dan memiliki jumlah tanggungan sedikit mempunyai peluang paling besar untuk berhasil dalam studinya sebagai mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi. Saran Peubah peubah yang berpengaruh nyata pada model yang dibangun dapat dijadikan poin pertimbangan yang cukup penting dalam proses seleksi penerimaan selanjutnya. Saran untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan data dengan beberapa angkatan agar dapat dilihat tren keberhasilan studi mahasiswa Bidik Misi. DAFTAR PUSTAKA Antoni F Analisis IPK Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi IPB dengan Pendekatan Metode CHAID [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Bender R, Groven U Ordinal Logistic Regression in Medical Research. Journal of the Royal College Physician of London. Volume(31): Everit B, Dunn G Applied Multivariate Data Analysis. New York (US): Halsted Pr. Hosmer D, Lemeshow S Applied Logistic Regression. Canada(CA): J Wiley.

27 Kaciak E, Louviere J Multiple Correspondence Analysis of Multiple Choice Experiment Data. Journal of Marketing Research.Volume(27): Lebart L, Morineau A, Warwick K Multivariate Descriptive Statistical Analysis: Correspondence Analysis and Related Techniques for Large Matrice. Canada (CA): J Wiley. Nja M E, Enang E I, Chukwu A U, Udomboso C A Alternative Goodnessof-Fit Test In Logistic Regression Model. Journal of Modern Mathematic and Statistic. Volume(5): Rencher A Method of Multivariate Analysis. Canada(CA): J Wiley. 15

28 16 Lampiran 1 Daftar Peubah yang Digunakan dalam Regresi Logitik Ordinal Simbol Peubah Keterangan Kode % marginal IPK < 2.75 Y=1 145(21.1%) Y X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 Kategori IPK Jenis Kelamin Status SMA Asal Daerah Status Keberadaan Ayah Status Keberadaan Ibu Pekerjaan Ayah Pekerjaan Ibu Pendidikan Ayah Pendidikan Ibu 2.75 IPK < 3.50 Y=2 403(58.6%) IPK 3.50 Y=3 (Ref) 140(20.3%) Laki - laki X1=0 (Ref) 253(36.8%) Perempuan X1=1 435(63.2%) SMA Negeri X2=1 597(86.8%) Lainnya X2=0 (Ref) 91(13.2%) Jabodetabek X3(1)=1 189(27.5%) Jawa X3(2)=1 385(56.0%) Luar Jawa X3=0 (Ref) 114(16.6%) Ada X4=1 588(85.5%) Almarhum X4=0 (Ref) 100(14.5%) Ada X5=1 656(95.3%) Almarhum X5=0 (Ref) 32(4.7%) Buruh Non Tani X6(1)=1 113(16.4%) Petani/Nelayan/Buruh Tani X6(2)=1 141(20.5%) Karyawan X6(3)=1 80(11.6%) Wiraswasta/Pedagang X6(4)=1 130(18.9%) Tidak Bekerja X6(5)=1 118(17.2%) Lainnya X6=0 (Ref) 106(15.4%) IRT X7=1 215(31.2%) Lainnya (Bekerja) X7=0 (Ref) 473(68.8%) Lainnya (SD/SMP/Tidak sekolah) X8(1)=1 327(47.5%) SMA X8(2)=1 273(39.7%) Pendidikan Tinggi X8=0 (Ref) 88(12.8%) Lainnya (SD/SMP/Tidak sekolah) X9(1)=1 386(56.1%) SMA X9(2)=1 244(35.5%) Pendidikan Tinggi X9=0 (Ref) 58(8.4%) X X10(1)=1 157(22.8%) X10 Penghasilan Orangtua per Bulan < X X10(2)=1 262(38.1%) X10=0 X > (Ref) 269(39.1%) X11 Jumlah Tanggungan Keluarga (Numerik, Diskret) X12 Rataan Nilai UN SMA (Numerik) X13 Kelompok Departemen *Ref : Kategori yang dijadikan referensi Kelompok 1 (IPK TPB Tinggi) Kelompok 2 (IPK TPB Sedang) Kelompok 3 (IPK TPB Rendah) X14(1)=1 X14(2)=1 X14=0 (Ref) 215(31.3%) 261(37.9%) 212(30.8%)

29 17 Lampiran 2 Peubah yang Digunakan dalam Analisis Korespondensi Berganda Simbol Peubah Keterangan Kode IPK < 2.75 IPKR Y Kategori IPK 2.75 IPK < 3.50 IPKS IPK 3.50 IPKT A Jenis Kelamin Laki - laki L Perempuan P B Status SMA SMA Negeri SMAN Lainnya SMAL Jabodetabek Jab C Asal Daerah Jawa Jaw Luar Jawa Ljaw Buruh Non Tani A.BNT Petani/Nelayan/Buruh Tani A.PNBT D Pekerjaan Ayah Karyawan A.Kar Wiraswasta/Pedagang A.WP Tidak Bekerja A.TB Lainnya A.L E Pekerjaan Ibu IRT I.IRT Lainnya (Bekerja) I.Bek Lainnya (SD/SMP/Tidak sekolah) A.SMP F Pendidikan Ayah SMA A.SMA Pendidikan Tinggi A.T Lainnya (SD/SMP/Tidak sekolah) I.SMP G Pendidikan Ibu SMA I.SMA Pendidikan Tinggi I.T X <5 H Penghasilan Orang tua per Bulan < X sd10 X > >10 I Rataan Nilai UN SMA Dibawah rataan (< 8.3) UN.R Diatas rataan (>= 8.3) UN.T Kelompok 1 (IPK TPB Tinggi) Dept1 J Kelompok Departemen Kelompok 2 (IPK TPB Sedang) Dept2 Kelompok 3 (IPK TPB Rendah) Dept3

30 18 Lampiran 3 Kelompok Departemen berdasarkan IPK TPB Kelompok Departemen Rataan IPK Departemen Kategori 1 IPK 2.85 Statistika, ITP, Gizi, Ekonomi Syariah, TIN, Matematika, AGH, Biokimia, Agribisnis, Kimia, Ekonomi, Sipil dan Lingkungan Kategori < IPK 3.03 IKK, GFM, THP, Komputer, KPM, ARL, PTN, Manajemen, ESL, Biologi, BDP, KSH, TMB Kategori 3 IPK > 3.03 Fisika, INTP, Silvikultur, Kedokterha Hewan, MSL, THH, Manajemen Hutan, IPTP, PSP, MSP, ITK

31 19 Lampiran 4 Tabulasi Silang IPK vs Departemen IPK Total IPK< <=IPK<3.50 IPK>3.50 Departemen SIL PTP EKO ITK MSL FIS BIK KOM ARL PSP KIM THP THH EKS STK KSH MAT BDP IKK GFM MSP PTN FKH NTP MNH SVK TMB TIN ITP KPM MAN ESL AGB BIO AGH GIZ Total *Refferensi kode buku panduan program sarjana IPB tahun 2011

32 20 Lampiran 5 Tabulasi Silang Tiga Arah (IPK, Kelompok Departemen, dan Status Asal Sekolah) Kel.Dept IPK IPK< <=IPK<3.50 IPK>=3.50 Total Kategori 1 (IPK Tinggi) Status.SMA SMA Negeri % 58.1% 32.4% 100.0% Lainnya % 80.0% 10.0% 100.0% Total % 59.3% 31.2% 100.0% Kategori 2 (IPK Sedang) Status.SMA SMA Negeri % 63.1% 18.1% 100.0% Lainnya % 51.3% 10.3% 100.0% Total % 61.5% 17.0% 100.0% Kategori 3 (IPK Rendah) Status.SMA SMA Negeri % 58.0% 16.0% 100.0% Lainnya % 38.1% 11.9% 100.0% Total % 54.0% 15.2% 100.0% Total Status.SMA SMA Negeri % 60.1% 21.8% 100.0% Lainnya % 48.4% 11.0% 100.0% Total % 58.6% 20.3% 100.0%

33 21 Lampiran 6 Matriks Korelasi/Asosiasi antar Peubah IPK JK Asal Daerah Status SMA Status Ayah Status Ibu Pekerjaan Ayah Pekerjaan Ibu Pendididkan Ayah Pendidikan Ibu Daya Listrik Penghasilan Jml. Tanggungan Nilai UN Dept IPK 1.00 JK 0.129* 1.00 Asal Daerah Status SMA 0.192* 0.108* 0.140* 1.00 Status Ayah Status Ibu 0.084* Pekerjaan Ayah Pekerjaan Ibu Pendididkan Ayah Pendidikan Ibu Daya Listrik * ** * * * 0.406* * * * * 0.169* 0.511** * * * 0.202* 1.00 Penghasilan * * * 0.328* Jml. Tanggungan * * * * 0.096* 1.00 Nilai UN 0.127* * * Dept * * Keterangan: Nominal nominal Koefisien kontingensi Nominal ordinal Koefisien Kontingensi Ordinal ordinal Korelasi Spearman Ordinal Numerik Korelasi Spearman Numerik Numerik Korelasi Pearson Numerik nominal Nominal (pengelompokan) - Nominal

34 22 Lampiran 7 Kontribusi setiap Kategori pada Analisis Korespondensi Berganda Comp 1 Comp 2 ID Name Qual Mass Inert Coord Corr Contr Coord Corr Contr 1 IPKR IPKS IPKT L P SMAN SMAL Jab Jaw Ljaw A.BNT A.PNBT A.Kar A.WP A.TB A.L I.IRT I.Bek A.SMP A.SMA A.T I.SMP I.SMA I.T < sd > UN.R UN.T Dept Dept Dept

35 23 Lampiran 8 Nilai koefisien penduga dan CCR model untuk setiap Gugus Data Gugus Data [Y=1] [Y=2] X X X X X X14(1) X14(2) X10(1) X10(2) CCR 61.20% 59.80% 67.00% 59.70% 62.10% 62.10% 65.50% 55.30% 55.90% 51.90%

36 24 Lampiran 8 Nilai koefisien penduga dan CCR model untuk setiap Gugus Data (Lanjutan) Gugus Data [Y=1] [Y=2] X X X X X X14(1) X14(2) X10(1) X10(2) CCR 56.70% 54.90% 55.30% 56.40% 60.70% 63.10% 58.80% 64.10% 60.70% 58.70%

37 25 Lampiran 9 Ketepatan Klasifikasi Beberapa Gugus Data Gugus Data 3 Dugaan Aktual IPK< <=IPK<3.50 IPK >= 3.50 CCR IPK< % 2.75<=IPK< % IPK>= % Total % Gugus Data 10 Dugaan Aktual IPK< <=IPK<3.50 IPK >= 3.50 CCR IPK< % 2.75<=IPK< % IPK>= % Total % Gugus Data 11 Dugaan Aktual IPK< <=IPK<3.50 IPK >= 3.50 CCR IPK< % 2.75<=IPK< % IPK>= % Total %

D. HASIL EVALUASI BELAJAR MAHASISWA TPB IPB

D. HASIL EVALUASI BELAJAR MAHASISWA TPB IPB D. HASIL EVALUASI BELAJAR MAHASISWA TPB IPB Tabel D.1 Sebaran Nilai Akhir Mata Kuliah TPB IPB Tahun Akademik 2012/2013 No Kode MK 1 AFF211 2 AGB100 3 AGB111 4 ARL110 5 ARL211 6 BIK200 7 BIO100 Jalur Masuk

Lebih terperinci

B. Asal SLTA, Sebaran Nilai, Jalur Masuk, dan Kondisi Sosial Ekonomi Mahasiswa TPB IPB

B. Asal SLTA, Sebaran Nilai, Jalur Masuk, dan Kondisi Sosial Ekonomi Mahasiswa TPB IPB B. Asal SLTA, Sebaran Nilai, Jalur Masuk, dan Kondisi Sosial Ekonomi Mahasiswa TPB IPB Tabel B.1 Jumlah Mahasiswa Baru TPB IPB Berdasarkan Jalur Masuk dan Jenis Kelamin Tahun 2012/2013 SNMPTN-UNDANGAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Analisis Chi Square Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kreativitas.

Lampiran 1. Hasil Analisis Chi Square Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kreativitas. LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Analisis Chi Square Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kreativitas. JK * Kreativitas Crosstabulation Kreativitas Sedang Tinggi Total JK 1 Count 17 10 27 Expected Count 18.0

Lebih terperinci

Lampiran 1 Formulir Evaluasi Proses Belajar Mengajar

Lampiran 1 Formulir Evaluasi Proses Belajar Mengajar LAMPIRAN Lampiran 1 Formulir Evaluasi Proses Belajar Mengajar 12 13 Lampiran 2 Hasil pembersihan data EPBM mata kuliah Fakultas R Null Null(%) R1 Redu Redu(%) R2 FEM 1087 39 0.35% 1048 738 6.62% 310 TPB

Lebih terperinci

KAJIAN KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM DOKTOR MANAJEMEN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA IPB FAHMY ANDRIYAN NUGRAHA

KAJIAN KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM DOKTOR MANAJEMEN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA IPB FAHMY ANDRIYAN NUGRAHA KAJIAN KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM DOKTOR MANAJEMEN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA IPB FAHMY ANDRIYAN NUGRAHA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Kelas 2. Kelas 1 Mahasiswa. Mahasiswa. Gambar 1 Struktur data kelompok dalam pengukuran berulang pada data Metode Statistika

Kelas 2. Kelas 1 Mahasiswa. Mahasiswa. Gambar 1 Struktur data kelompok dalam pengukuran berulang pada data Metode Statistika 4 Kelas 2 Kelas 1 N3 N4 N3 N4 Gambar 1 Struktur data kelompok dalam pengukuran berulang pada data Metode Statistika BAHAN DAN METODE Bahan Data yang digunakan adalah data nilai capaian mahasiswa dalam

Lebih terperinci

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Xplore, 2013, Vol. 2(1):e10(1-5) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Rindy Anggun Pertiwi, Indahwati, Farit

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG (Studi Kasus: Nilai Capaian Mahasiswa dalam Mata Kuliah Metode Statistika Tahun 2008/2009)

PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG (Studi Kasus: Nilai Capaian Mahasiswa dalam Mata Kuliah Metode Statistika Tahun 2008/2009) PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG (Studi Kasus: Nilai Capaian Mahasiswa dalam Mata Kuliah Metode Statistika Tahun 2008/2009) TRI WURI SASTUTI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa Gambar 1 memperlihatkan Karakteristik siswa SMA Negeri Ulu Siau berdasarkan jurusan. Berdasarkan Gambar 1 umumya siswa lebih memilih jurusan IPA daripada jurusan

Lebih terperinci

Peubah yang diamati sebagai peubah respon adalah peubah indikator keberhasilan mahasiswa, sedangkan peubah lainnya digunakan sebagai peubah penjelas.

Peubah yang diamati sebagai peubah respon adalah peubah indikator keberhasilan mahasiswa, sedangkan peubah lainnya digunakan sebagai peubah penjelas. 5 diamati sebagai peubah respon adalah peubah indikator keberhasilan mahasiswa, sedangkan peubah lainnya digunakan sebagai peubah penjelas. Metode Analisis Tahapan-tahapan dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL MULTILEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA FMIPA IPB IIN MAENA

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL MULTILEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA FMIPA IPB IIN MAENA PENERAPAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL MULTILEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA FMIPA IPB IIN MAENA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi

Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi Oleh : Teguh Purianto (0 09 06) Dosen Pembimbing : Wibawati, S.Si., M.Si. ABSTRAK Anak

Lebih terperinci

ANALISIS IPK RENDAH MAHASISWA TPB IPB TAHUN AKADEMIK 2009/2010 DHIMA PIANTI

ANALISIS IPK RENDAH MAHASISWA TPB IPB TAHUN AKADEMIK 2009/2010 DHIMA PIANTI ANALISIS IPK RNAH MAHASISWA TP IP TAHUN AKAMIK 29/2 HIMA PIANTI PARTMN STATISTIKA FAKULTAS MATMATIKA AN ILMU PNGTAHUAN ALAM INSTITUT PRTANIAN OGOR OGOR 2 ASTRAK HIMA PIANTI. Analisis IPK Rendah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar 1. Pengertian Keberhasilan Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keberhasilan itu sendiri adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

Lebih terperinci

ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART

ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART Xplore, 2013, Vol. 2(1):e3(1-8) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA FEM DAN FAPERTA MENGGUNAKAN METODE CHART Fira Nurahmah Al Amin,Indahwati,Yenni

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

ANALISIS MINAT SISWA SMA IBRAHIMY SUKOREJO MELANJUTKAN KE IAII SUKOREJO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN MULTI KORESPONDENSI IIN PUSPITA SARI

ANALISIS MINAT SISWA SMA IBRAHIMY SUKOREJO MELANJUTKAN KE IAII SUKOREJO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN MULTI KORESPONDENSI IIN PUSPITA SARI ANALISIS MINAT SISWA SMA IBRAHIMY SUKOREJO MELANJUTKAN KE IAII SUKOREJO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN MULTI KORESPONDENSI IIN PUSPITA SARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI

ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI ANALISIS BIAYA KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, SERTA TINGKAT KECUKUPAN GIZI SISWI SMA DI PESANTREN LA TANSA, BANTEN SYIFA PUJIANTI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Arsitektur Mondrian (Julian Hyde 2005)

Lampiran 1. Arsitektur Mondrian (Julian Hyde 2005) LAMPIRAN 16 Lampiran 1. Arsitektur Mondrian (Julian Hyde 2005) 16 Lampiran 2. Arsitektur Three-tier Data Warehousing (Han & Kamber 2006) 16 Lampiran 3. Data Tabel dalam Dimensi a. Data tabel dim_angkatan

Lebih terperinci

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial

Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Statistika, Vol. 16 No. 1, 29 39 Mei 2016 Masalah Overdispersi dalam Model Regresi Logistik Multinomial Annisa Lisa Nurjanah, Nusar Hajarisman, Teti Sofia Yanti Prodi Statistika, Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LULUSAN KELOMPOK PROGRAM STUDI MAGISTER IPB BERDASARKAN KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LULUSAN KELOMPOK PROGRAM STUDI MAGISTER IPB BERDASARKAN KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA Xplore, 2013, Vol 2(1):e5(1-8) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LULUSAN KELOMPOK PROGRAM STUDI MAGISTER IPB BERDASARKAN KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA Yoga Primanda, Anik

Lebih terperinci

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini ada dua teknologi yang diusung oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi Indonesia yaitu teknologi Global System for Mobile communication (GSM) dan teknologi Code

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMODELAN MASA STUDI LULUSAN MAHASISWA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN BISNIS IPB SARAH SARI UTARI

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMODELAN MASA STUDI LULUSAN MAHASISWA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN BISNIS IPB SARAH SARI UTARI IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK DAN PEMODELAN MASA STUDI LULUSAN MAHASISWA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN BISNIS IPB SARAH SARI UTARI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

ABDUL HOYYI. T e s i s Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada P r o g r a m S t u d i S t a t i s t i k a

ABDUL HOYYI. T e s i s Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada P r o g r a m S t u d i S t a t i s t i k a KEEFEKTIFAN PRAUJIAN NASIONAL SEBAGAI PERSIAPAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMEA NEGERI DAN SWASTA DI JAKARTA SELATAN 06 PADA TAHUN AKADEMIK 2004/2005 ABDUL HOYYI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK Tina Aris Perhati 1, Indahwati 2, Budi Susetyo 3 1 Dept. of Statistics, Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia,

Lebih terperinci

10 Departemen Statistika FMIPA IPB

10 Departemen Statistika FMIPA IPB Suplemen Responsi Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK35) 0 Departemen Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referensi Waktu Tabel Kontingensi Struktur peluang tabel kontingensi Perbandingan

Lebih terperinci

ABDUL HOYYI. T e s i s Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada P r o g r a m S t u d i S t a t i s t i k a

ABDUL HOYYI. T e s i s Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada P r o g r a m S t u d i S t a t i s t i k a KEEFEKTIFAN PRAUJIAN NASIONAL SEBAGAI PERSIAPAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMEA NEGERI DAN SWASTA DI JAKARTA SELATAN 06 PADA TAHUN AKADEMIK 2004/2005 ABDUL HOYYI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK Mohamad Jajuli Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Pelaksanaan Survei

PEMBAHASAN Pelaksanaan Survei 4 Populasi penelitian dibagi menjadi dua lapisan berdasarkan cluster perumahan BNR. Cluster-cluster dengan ukuran rumah 1 m 2 digolongkan sebagai lapisan 1 sedangkan cluster-cluster dengan ukuran rumah

Lebih terperinci

Semakin besar persentase CCR yang dihasilkan, maka tingkat akurasi yang dihasilkan semakin tinggi (Hair et. al., 1995).

Semakin besar persentase CCR yang dihasilkan, maka tingkat akurasi yang dihasilkan semakin tinggi (Hair et. al., 1995). 3 fungsi diskriminan cukup untuk memisahkan k buah kelompok. Karena fungsi-fungsi diskriminan tidak saling berkorelasi, maka komponen aditif dari V masing-masing didekati dengan khi-kuadrat dengan V j

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio

BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) Odds Ratio 21 BAB III REGRESI LOGISTIK BINER DAN CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES (CART) 3.1 Regresi Logistik Biner Regresi logistik berguna untuk meramalkan ada atau tidaknya karakteristik berdasarkan prediksi

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ASTRI ATTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2010 p : ISSN :

Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2010 p : ISSN : , Oktober 2010 p : 23-31 ISSN : 0853-8115 Vol 15 No.2 APLIKASI REGRESI LOGISTIK ORDINAL MULTILEVEL UNTUK PEMODELAN DAN KLASIFIKASI HURUF MUTU MATA KULIAH METODE STATISTIKA (The Application of Multilevel

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 9 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Mahasiswa Pascasarjana IPB 2005-2010 Berhenti Studi Pada Tabel 1 terlihat bahwa persentase mahasiswa pascasarjana IPB yang berhenti studi tahun 2005-2010 menurun tetapi

Lebih terperinci

Hubungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN): Studi Kasus di FMIPA Unsyiah

Hubungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN): Studi Kasus di FMIPA Unsyiah Statistika, Vol. 15 No. 1, 17 23 Mei 2015 Hubungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN): Studi Kasus di FMIPA Unsyiah Ridha Ferdhiana, 1,2, Ira Julita 1, Asep rusyana

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA 2016 VOLUME 2, NO. 1. ISSN

JURNAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA 2016 VOLUME 2, NO. 1. ISSN VOLUME 2, NO. 1. ISSN 2303-0992 N. PONTO PENGKAJIAN PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DALAM PENGELOMPOKKAN JURUSAN SISWA DI SMA (Studi Kasus: Siswa SMA Negeri Siau Timur Kabupaten Siau Tagulandang Biaro Propinsi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi Tabel 1. Karakteristik debitur

HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi Tabel 1. Karakteristik debitur Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi 15.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Karakteristik Debitur Banyaknya debitur kredit konsumtif

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Survei dilakukan terhadap 76 siswa, yang terdiri atas 46 siswa perempuan dan 30 siswa laki-laki. Pendidikan ayah dan ibu dari siswa-siswi tersebut sebagian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Jika hipotesis nol benar, maka statistik uji-w akan menyebar mengikuti sebaran normal baku. Hipotesis nol ditolak jika W > Z α/2 (Hosmer & Lemeshow 1989). Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik

Lebih terperinci

MODEL REGRESI DUA LEVEL CAPAIAN NILAI AKHIR METODE STATISTIKA TAHUN 2008/2009 WIWID WIDIYANI

MODEL REGRESI DUA LEVEL CAPAIAN NILAI AKHIR METODE STATISTIKA TAHUN 2008/2009 WIWID WIDIYANI MODEL REGRESI DUA LEVEL CAPAIAN NILAI AKHIR METODE STATISTIKA TAHUN 008/009 WIWID WIDIYANI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 009 RINGKASAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005

PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 1 PENGGUNAAN REGRESI SPLINE ADAPTIF BERGANDA UNTUK DATA RESPON BINER AZWIRDA AZIZ SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 2 SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 22 III. METODOLOGI PENELITIAN 2.5. Data Penelitian Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari bagian Akademis POLBAN serta data pendukung yang merupakan data primer (persepsi)

Lebih terperinci

HASIL. yang berlebihan. kotak garis (box-plot) yaitu, Bersubsidi. untuk KPR Bersubsidi. 2. Membangun. analisis. keseluruhan

HASIL. yang berlebihan. kotak garis (box-plot) yaitu, Bersubsidi. untuk KPR Bersubsidi. 2. Membangun. analisis. keseluruhan 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Ekplorasi Seluruh Data KPR Bersubsidi Secara kesulurahan persentase macet pada data Kredit Pemilikan Rumah Bersubsidi dalam penelitian ini sebesar 6,05%. Gambar 3 menggambarkan perbandingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Setiap universitas berusaha meningkatkan mutu lulusannya agar mereka mampu bersaing di era globalisasi. (USU) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di kota Medan

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LAMA STUDI, JALUR MASUK DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MENGGUNAKAN MODEL LOG LINIER

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LAMA STUDI, JALUR MASUK DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MENGGUNAKAN MODEL LOG LINIER ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LAMA STUDI, JALUR MASUK DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MENGGUNAKAN MODEL LOG LINIER (Studi Kasus: Lulusan Mahasiswa FSM UNDIP Periode Wisuda Tahun 2012/2013) SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta 44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI DUA LEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA. Indahwati, Dian Kusumaningrum, Wiwid Widiyani

APLIKASI REGRESI DUA LEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA. Indahwati, Dian Kusumaningrum, Wiwid Widiyani S-4 APLIKASI REGRESI DUA LEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA Indahwati, Dian Kusumaningrum, Wiwid Widiyani Departemen Statistika FMIPA IPB Email : Indah_stk@yahoo.com Abstrak Metode Statistika

Lebih terperinci

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 33 41 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA Lia Nurjanah DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

Oleh : Amilia Firda Rahmana ( ) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D

Oleh : Amilia Firda Rahmana ( ) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D Analisis Pola Hubungan Besarnya Kerugian Negara Akibat Korupsi Dengan Demografi Koruptor di Jawa Timur Oleh : Amilia Firda Rahmana (1311 105 008) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D Seminar

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG. Indahwati, Yenni Angraeni, Tri Wuri Sastuti

PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG. Indahwati, Yenni Angraeni, Tri Wuri Sastuti S-25 PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG Indahwati, Yenni Angraeni, Tri Wuri Sastuti Departemen Statistika FMIPA IPB Email : Indah_stk@yahoo.com Abstrak Pemodelan multilevel adalah

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAHASISWA PUTUS KULIAH DI IPB ANGKATAN 2008 MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAHASISWA PUTUS KULIAH DI IPB ANGKATAN 2008 MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL Xplore, 2013, Vol. 2(1):e1(1-6) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MAHASISWA PUTUS KULIAH DI IPB ANGKATAN 2008 MENGGUNAKAN ANALISIS SURVIVAL Fadjrian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas 19 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas Hasil analisis mengenai persentase responden berdasarkan peubah-peubah penjelas ditunjukkan pada Gambar 2. Usia responden

Lebih terperinci

ANALISIS KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA IPB SITI KHOIRIYAH

ANALISIS KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA IPB SITI KHOIRIYAH ANALISIS KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA IPB SITI KHOIRIYAH DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN

Lebih terperinci

ANALISIS IPK MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI IPB DENGAN PENDEKATAN METODE CHAID FERRY ANTONI MS

ANALISIS IPK MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI IPB DENGAN PENDEKATAN METODE CHAID FERRY ANTONI MS ANALISIS IPK MAHASISWA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI IPB DENGAN PENDEKATAN METODE CHAID FERRY ANTONI MS DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

Lebih terperinci

ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI (IP) MAHASISWA DIPLOMA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI DI SURABAYA TAHUN 2010

ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI (IP) MAHASISWA DIPLOMA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI DI SURABAYA TAHUN 2010 ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI (IP) MAHASISWA DIPLOMA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI DI SURABAYA TAHUN 2010 Disusun Oleh: Hanna Silia Karti (1308030043) Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden disusun ke dalam bentuk kartu stimuli, diantara tiap kartu berisi kombinasi dari taraftaraf atribut yang berbeda dengan kartu-kartu lainnya (Lampiran 4). 3. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner.

Lebih terperinci

SKRIPSI DARMAN NABABAN

SKRIPSI DARMAN NABABAN SKRIPSI ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BERHAVIOR MAHASISWA STRATA I FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH: DARMAN NABABAN 080502177 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS TERHADAP DATA SURVEI BALITA INDONESIA OLEH PERUSAHAAN FAST MOVING CONSUMER GOODS DONI SAUN SAPUTRA

ANALISIS TERHADAP DATA SURVEI BALITA INDONESIA OLEH PERUSAHAAN FAST MOVING CONSUMER GOODS DONI SAUN SAPUTRA ANALISIS TERHADAP DATA SURVEI BALITA INDONESIA OLEH PERUSAHAAN FAST MOVING CONSUMER GOODS DONI SAUN SAPUTRA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan Skala Pengukuran Nominal (dapat dikelompokkan, tidak punya urutan) Ordinal (dapat dikelompokkan, dapat diurutkan, jarak antar nilai tidak tetap sehingga tidak dapat dijumlahkan) Interval (dapat dikelompokkan,

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Aplikasi Regresi Logistik Biner untuk Menganalisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Waktu Kelulusan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Bidik

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009

Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009 Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009 Selasa, 12 Juni 2012 ANALISIS KORESPONDENSI KECENDERUNGAN DARI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI BALITA DI JAWA TIMUR OLEH : RATNA AYU M DOSEN PEMBIMBING : IR.

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MULTIKOLINEAR PADA MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL UNTUK STATUS GIZI ANAK DI KELURAHAN KARANGKITRI, BEKASI TIMUR

IDENTIFIKASI MULTIKOLINEAR PADA MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL UNTUK STATUS GIZI ANAK DI KELURAHAN KARANGKITRI, BEKASI TIMUR IDENTIFIKASI MULTIKOLINEAR PADA MODEL REGRESI LOGISTIK ORDINAL UNTUK STATUS GIZI ANAK DI KELURAHAN KARANGKITRI, BEKASI TIMUR Margaretha Ohyver Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science,

Lebih terperinci

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA RINDY ANGGUN PERTIWI

ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA RINDY ANGGUN PERTIWI ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA RINDY ANGGUN PERTIWI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017

Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Generalized Ordinal Logistic

Lebih terperinci

Others Institution Credit Job Code

Others Institution Credit Job Code 4. Residence status (status kepemilikan rumah) yang dinotasikan dengan RS. Peubah ini dibagi menjadi enam kelompok. 5. Job code (kode pekerjaan) yang dinotasikan dengan JC. Peubah ini dibagi menjadi lima

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Biplot Kanonik dan Analisis Procrustes dengan Mathematica Biplot biasa dengan sistem perintah telah terintegrasi ke dalam beberapa program paket statistika seperti SAS,

Lebih terperinci

PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT

PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT TUGAS AKHIR - ST 1325 PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT ANGGREINI SUPRAPTI NRP 1305 100 005 Dosen Pembimbing Dr. Sutikno, S.Si, M.Si JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

Analisis Log Linier. Uji K-Way: efek interaksi order ketiga tidak terdapat dalam model

Analisis Log Linier. Uji K-Way: efek interaksi order ketiga tidak terdapat dalam model Statistika Deskriptif Hubungan Variabel Analisis Log Linier Uji K-Way: efek interaksi order ketiga tidak terdapat dalam model Uji Asosiasi Parsial: ada hubungan antara lama kelulusan dengan asal instansi

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LULUSAN KELOMPOK PROGRAM STUDI MAGISTER IPB BERDASARKAN KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA YOGA PRIMANDA

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LULUSAN KELOMPOK PROGRAM STUDI MAGISTER IPB BERDASARKAN KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA YOGA PRIMANDA IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK LULUSAN KELOMPOK PROGRAM STUDI MAGISTER IPB BERDASARKAN KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA YOGA PRIMANDA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

I. SISTEM PENDIDIKAN

I. SISTEM PENDIDIKAN I. SISTEM PENDIDIKAN 1. Program Mayor Ekonomi Pertanian, Sumberdaya, dan Lingkungan diselenggarakan dalam bentuk sistem kredit semester. Beban studi Program Mayor Ekonomi Pertanian, Sumberdaya, dan Lingkungan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) KLASIFIKASI LAMA STUDI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM) SKRIPSI Disusun Oleh : SRI MAYA SARI DAMANIK 24010210120002 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol 3 TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol Analisis gerombol merupakan analisis statistika peubah ganda yang digunakan untuk menggerombolkan n buah obyek. Obyek-obyek tersebut mempunyai p buah peubah. Penggerombolannya

Lebih terperinci

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL 1 PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL Uaies Qurnie Hafizh, Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS ORIENTASI FASHION WANITA DI JABODETABEK MENGGUNAKAN KORESPONDENSI BERGANDA YOHANES BELLA KURNIAWAN

ANALISIS ORIENTASI FASHION WANITA DI JABODETABEK MENGGUNAKAN KORESPONDENSI BERGANDA YOHANES BELLA KURNIAWAN ANALISIS ORIENTASI FASHION WANITA DI JABODETABEK MENGGUNAKAN KORESPONDENSI BERGANDA YOHANES BELLA KURNIAWAN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI ALASAN MAHASISWA MEMILIH JURUSAN DI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI ALASAN MAHASISWA MEMILIH JURUSAN DI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 1 ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI ALASAN MAHASISWA MEMILIH JURUSAN DI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG (Studi Kasus Mahasiswa Non Kependidikan FMIPA Universitas Negeri Malang) Chofifatul Jannah

Lebih terperinci

ANALISIS DISKRIMINAN LOGISTIK UNTUK KLASIFIKASI SEKOLAH STANDAR INTERNASIONAL BERDASARKAN STATUS AFILIASI

ANALISIS DISKRIMINAN LOGISTIK UNTUK KLASIFIKASI SEKOLAH STANDAR INTERNASIONAL BERDASARKAN STATUS AFILIASI Xplore, 2013, Vol. 2(1):e4(1-7) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS DISKRIMINAN LOGISTIK UNTUK KLASIFIKASI SEKOLAH STANDAR INTERNASIONAL BERDASARKAN STATUS AFILIASI Syella Sumampouw, Muhammad

Lebih terperinci

ANALISIS STATUS KREDIT MIKRO DENGAN REGRESI LOGISTIK TJIPTO AJI SUDARSO

ANALISIS STATUS KREDIT MIKRO DENGAN REGRESI LOGISTIK TJIPTO AJI SUDARSO ANALISIS STATUS KREDIT MIKRO DENGAN REGRESI LOGISTIK TJIPTO AJI SUDARSO DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN TJIPTO AJI SUDARSO. Analisis

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. (a) (b) (c)

HASIL DAN PEMBAHASAN. (a) (b) (c) 5 b. Analisis data daya tahan dengan metode semiparametrik, yaitu menggunakan regresi hazard proporsional. Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh peubah penjelas terhadap peubah respon secara simultan.

Lebih terperinci

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD. Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK MODEL REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN METODE PENALIZED MAXIMUM LIKELIHOOD Edi Susilo, Anna Islamiyati, Muh. Saleh AF. ABSTRAK Analisis regresi logistik biner dengan metode penalized maximum likelihood digunakan

Lebih terperinci

MANAJEMEN DATA PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA MAGRI HANDOKO

MANAJEMEN DATA PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA MAGRI HANDOKO MANAJEMEN DATA PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA MAGRI HANDOKO DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 RINGKASAN MAGRI HANDOKO. Manajemen

Lebih terperinci

MISKLASIFIKASI MAHASISWA BARU F SAINTEK UIN SUNAN KALIJAGA JALUR TES TULIS DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK

MISKLASIFIKASI MAHASISWA BARU F SAINTEK UIN SUNAN KALIJAGA JALUR TES TULIS DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK MISKLASIFIKASI MAHASISWA BARU F SAINTEK UIN SUNAN KALIJAGA JALUR TES TULIS DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK Mohammad Farhan Qudratullah Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PEMODELAN TINGKAT KOLESTEROL DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN PENDEKATAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL (STUDI KASUS DI KLINIK PRATAMA MADINAH KABUPATEN JOMBANG) SKRIPSI DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI

Lebih terperinci

Lusi Eka Afri 1) Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 5 No. 2 Desember

Lusi Eka Afri 1) Jurnal Ilmiah Edu Research Vol. 5 No. 2 Desember ANALISIS FAKTOR INTELEKTUAL DAN NONINTELEKTUAL KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA FKIP DI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA MEMBENTUK LULUSAN GURU YANG BERKUALITAS Lusi Eka Afri 1) 1 Program

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 12 Nonparametrik-Kategorik-Logistik

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 12 Nonparametrik-Kategorik-Logistik STK511 Analisis Statistika Pertemuan 12 Nonparametrik-Kategorik-Logistik 12. Pengantar Skala Pengukuran Data/Variabel Peubah Kategorik Categorical Numerik Numeric Nominal Ordinal Interval Ratio Hanya nama/lambang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan membahas pengertian metode klasifikasi berstruktur pohon, konsep-konsep dasar pada QUEST dan CHAID, algoritma QUEST, algoritma CHAID, keakuratan dan kesalahan dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Hak Cipta

Lebih terperinci

PEMODELAN USIA MENARCHE DENGAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL DAN METODE CHAID Studi Kasus pada Siswi SMP di Kota Depok SILVANA SYAH

PEMODELAN USIA MENARCHE DENGAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL DAN METODE CHAID Studi Kasus pada Siswi SMP di Kota Depok SILVANA SYAH PEMODELAN USIA MENARCHE DENGAN REGRESI LOGISTIK ORDINAL DAN METODE CHAID Studi Kasus pada Siswi SMP di Kota Depok SILVANA SYAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 SURAT PERNYATAAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL J u r n a l E K B I S / V o l. V I / N o. / e d i s i M a r e t 2 0 2 379 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI MAHASISWA TPB IPB TAHUN AKADEMIK 2005/2006 UNTUK MEMILIH MAYOR STATISTIKA SEBAGAI PILIHAN PERTAMA KARLINA SERAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI MAHASISWA TPB IPB TAHUN AKADEMIK 2005/2006 UNTUK MEMILIH MAYOR STATISTIKA SEBAGAI PILIHAN PERTAMA KARLINA SERAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OPINI MAHASISWA TPB IPB TAHUN AKADEMIK 2005/2006 UNTUK MEMILIH MAYOR STATISTIKA SEBAGAI PILIHAN PERTAMA KARLINA SERAN DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI 1 KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI Oleh: FRISKA AMELIA PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK BINER MULTILEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA TAHUN 2008/2009 (Studi Kasus : Fakultas MIPA IPB) ISNA HUSNIYATI

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK BINER MULTILEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA TAHUN 2008/2009 (Studi Kasus : Fakultas MIPA IPB) ISNA HUSNIYATI PENERAPAN REGRESI LOGISTIK BINER MULTILEVEL TERHADAP NILAI AKHIR METODE STATISTIKA TAHUN 28/29 (Studi Kasus : Fakultas MIPA IPB) ISNA HUSNIYATI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi FMIPA UNM Tahun Akademik 2010/2011

Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi FMIPA UNM Tahun Akademik 2010/2011 Jurnal Sainsmat, Maret 2012, Halaman 52-60 Vol. I, No. 1 ISSN 2086-6755 http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat Prestasi Belajar Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi FMIPA UNM Tahun Akademik 2010/2011

Lebih terperinci