Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi"

Transkripsi

1 Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi Oleh : Teguh Purianto ( ) Dosen Pembimbing : Wibawati, S.Si., M.Si. ABSTRAK Anak usia di bawah lima tahun (balita) merupakan golongan yang rentan terhadap masalah kesehatan dan gizi, diantaranya adalah masalah kurang energi protein (KEP) yang merupakan masalah gizi utama di Indonesia. Masa balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting dan perlu perhatian yang serius. Diperlukan program nyata dalam mengatasi masalah gizi tersebut yang diantaranya dengan mengolah data secara akurat dan tepat waktu guna mengetahui daerah-daerah mana yang kecenderungan gizi balitanya perlu perhatian lebih serius atau daerah yang terindikasi rawan gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kecenderungan status gizi tertentu pada kecamatan pada tahun 005 dan proporsi status gizi dari tahun 00 sampai dengan 005. Penelitian ini berdasarkan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten Trengalek bidang Kesehatan Keluarga Hasil pemetaan kecenderungan status gizi balita terhadap kecamatan di Kabupaten Trenggalek pada tahun 005 adalah : Gizi Buruk dan Gizi Kurang cenderung banyak dialami balita di kecamatan Panggul, Suruh, Durenan dan kecamatan Tugu. Gizi Baik cenderung banyak dialami balita di kecamatan Bendungan, Dongko, Gandusari, Kampak, Karangan, Munjungan, Pogalan, Pule, Trenggalek dan Watulimo. Program perbaikan gizi di Kabupaten Trenggalek pada tiga tahun terakhir (00 005) belum sesuai target. Dimana proporsi balita kurang gizi belum turun tiap tahunnya, yaitu 0.8 % dari 045 balita yang ditimbang tahun 00 turun menjadi 9.57 % dari 9905 balita yang ditimbang tahun 004 dan naik kembali menjadi 0.7 % dari 45 balita yang ditimbang tahun 005. Kata kunci : Kecamatan, Status Gizi, Analisis Korespondensi, Proporsi. BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Anak usia di bawah lima tahun (balita) merupakan golongan yang rentan terhadap masalah kesehatan dan gizi. Indikasi kurang gizi pada balita di Indonesia tidak hanya terjadi pada kabupaten/ kota di luar pulau Jawa tetapi juga terjadi pada kabupaten / kota di pulau Jawa. Pentingnya mengolah data secara akurat dan tepat waktu guna mengetahui daerah-daerah mana yang kecenderungan gizi balitanya perlu perhatian lebih serius atau daerah yang terindikasi rawan gizi.. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :. Bagaimanakah pola kecenderungan status gizi balita pada kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek.. Bagaimanakah perbedaan proporsi status gizi balita dari tahun ke tahun.. Tujuan Penelitian Bertitik tolak dari latar belakang dan permasalahan di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :. Memetakan pola kecenderungan status gizi balita pada kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek.. Mengetahui perbedaan proporsi status gizi balita pada tiga tahun terakhir..4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :. Sebagai pertimbangan bagi Pemerintah Daerah untuk perencanaan penyediaan dan distribusi bantuan perbaikan gizi balita di seluruh kecamatan di Kabupaten Trenggalek.. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk lebih mendalami tentang status gizi balita di Kabupaten Trenggalek.

2 .5 Batasan Masalah Batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:. Jumlah balita yang ditimbang sesuai dengan data di Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek berdasarkan kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Trenggalek pada tahun Penentuan status gizi balita berdasarkan perbandingan berat badan terhadap umur (BB/U). BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Korespondensi Greenacre (984) mendefinisikan Analisis Korespondensi sebagai teknik yang memperagakan baris dan kolom matriks data (terutama Tabel Kontingensi dua arah) sebagai titik dalam ruang vektor berdimensi rendah. Skala data dalam Analisis Korespondensi adalah nominal atau ordinal. Secara geometri baris dan kolom dari suatu matriks X (nxp) dengan n baris dan p kolom dipandang sebagai titik-titik (unsur-unsur) dalam suatu ruang berdimensi p atau n. Untuk memudahkan visualisasi baris-baris dan kolom-kolom matriks data asli dalam dimensi yang lebih rendah harus terlebih dahulu dicari matriks P sebagai matriks Analisis Korespondensi dengan cara : X nxp Pnxp = T (.) nxp X nxp nxp dimana T = [...]. Jika X adalah tabel kontingensi maka P (nxp) adalah fungsi probabilitas bersama empirik. Jumlahan baris P dinotasikan oleh r. Dari sini dibuat matrik diagonal dengan elemen diagonal r adalah D r yang berukuran nxn. Jumlahan kolom dari P (nxp) dinotasikan dengan c. Dari sini dibuat matrik diagonal D c dengan elemen diagonal c yang berukuran pxp. Dimana notasi matriksnya : r (nx) = P (nxp). (px) c (px) = P T (pxn). (nx) Untuk mengoptimalkan penjelasan profil-profil baris dan kolom matriks dalam suatu ruang berdimensi k, Matriks P dipusatkan secara simetris oleh baris dan kolom yaitu P rc T yang menjadikan suatu hubungan asli rata-rata profil kedua himpunan titik-titik tersebut. Matriks profil baris dan kolom masing-masing adalah R = D r P dan C = D c P. Koordinat baris dan kolom melalui perhitungan singular value decomposition (SVD) matriks P rc T. Nilai yang diperoleh akan sama dengan menghilangkan nilai singular, vektor singular kiri pertama, r, dan vektor singular kanan pertama, c (Greenacre, 984). Penguraian (SVD) matriks P rc T menghasilkan P rc T = U D α V T. Koordinat profil-profil baris dan kolom adalah : F = D r U Dα ; G = D c V Dα. Penafsiran titik-titik pada grafik dapat dilakukan dengan melihat kontribusi mutlak dan kontribusi relatif. Kontribusi mutlak digunakan untuk melihat proporsi keragaman yang dapat diterangkan oleh masing-masing titik terhadap pembentukan sumbu. Kontribusi relatif digunakan untuk melihat proporsi keragaman yang dapat diterangkan oleh sumbu utama terhadap titik-titik tersebut. Kontribusi relatif yang tinggi pada suatu titik untuk sumbu utama ke-k, berarti sumbu utama tersebut menjelaskan inersia titik tersebut dengan baik. Hubungan yang terjadi dari kedua kontribusi tersebut adalah jika kontribusi mutlak titik terhadap inersia sumbu utama tinggi maka berimplikasi tingginya kontribusi relatif sumbu tersebut terhadap inersia titik, tetapi hubungan sebaliknya tidak terjadi.. Uji Proporsi Uji proporsi digunakan untuk menganalisa proporsi dari dua populasi. Dimana dari populasi kesatu terdapat proporsi p dan diambil sebuah sampel acak berukuran n dengan jumlah sukses yang muncul x. Dari populasi kedua juga terdapat proporsi p dengan sampel acak berukuran n dan jumlah sukses yang muncul x. Kedua sampel diambil secara independen. Hipotesis Uji Proporsi Dua Arah : H 0 : p = p H : p p Hipotesis Uji Proporsi Satu Arah : H 0 : p p H : p > p atau

3 H 0 : p p H : p < p Statistik uji : Z = p p p. q / n / n (.) Dimana : [( ) ( )] p p + x p = ; n x p = ; n p x + x p + = ; q p = p p n n Keputusan : Terima H 0 untuk Z /(-α) < Z < Z /(-α) atau P-value > α dan Tolak H 0 untuk harga-harga Z yang lainnya atau P-value < α. Status Gizi Status gizi merupakan gambaran keseimbangan antara kebutuhan tubuh akan zat gizi untuk pemeliharaan kehidupan, pertumbuhan, pemeliharaan fungsi normal tubuh dan untuk produksi energi. Penentuan status gizi bagi seseorang dapat dilakukan dengan menggunakan cara, antara lain : Antropometri, Klinis, Biokimia, Biofisik. Di masyarakat saat ini cara pengukuran status gizi yang paling sering digunakan adalah antropometri gizi, khususnya dalam pemantauan status gizi balita. Cara ini mudah dilakukan, relatif murah dan cukup akurat. Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia. Dalam menentukan status gizi parameter yang sering digunakan antara lain : umur, berat badan dan tinggi badan. Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi. Kombinasi dari beberapa parameter disebut Indeks Antropometri. Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan, yaitu :berat badan terhadap umur (BB/U), tinggi badan terhadap umur (TB/U) dan berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB). Tetapi indeks BB/U merupakan indikator yang paling umum digunakan sejak tahun 97. Cara penilaian status gizi balita adalah sebagai berikut : - Nilai indeks antrpometri (BB/U, TB/U atau BB/TB) dibandingkan dengan nilai rujukan WHO- NCHS. - Dengan menggunakan batas ambang (cut off point) untuk masing-masing indeks maka status gizi balita dapat ditentukan. Standar rujukan yang dipakai untuk penentuan klasifikasi status gizi dengan antropometri ada bermacam-macam tetapi Departemen Kesehatan RI telah menetapkan melalui SK Menkes No. 90/Menkes/SK/VII/00, untuk menggunakan rujukan baku WHO-NCHS dengan melihat nilai Z-score. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dari Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek dengan alamat Jl. Dr. Soetomo no. Trenggalek. Data tersebut berdasarkan puskesmas yang tersebar di seluruh Kabupaten Trenggalek. Analisa dilakukan terhadap data dari tahun Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :. Variabel status gizi balita, dengan kategori : a. Gizi buruk. c. Gizi baik. b. Gizi kurang. d. Gizi lebih.. Variabel kecamatan : Di Kabupaten Trenggalek terdapat 4 kecamatan dengan rincian sebagai berikut :. Bendungan 8. Munjungan. Dongko 9. Panggul. Durenan 0. Pogalan 4. Gandusari. Pule 5. Kampak. Tenggalek 6. Karangan. Tugu 7. Suruh 4. Watulimo

4 . Variabel tahun : Dalam penelitian ini yang diamati status gizi balita pada tiga tahun terakhir, yaitu : 00, 004 dan 005. Langkah-langkah penelitian Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:. Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai jumlah balita yang ditimbang pada tiap kecamatan. Visualisasi pendukung Analisis Deskriptif digunakan Pie Chart dan Bar Chart yang menunjukkan jumlah sekaligus persentase jumlah balita yang ditimbang.. Uji Chi-square Uji Chi-square digunakan untuk mengetahui dua variabel yang diamati (kecamatan dan status gizi) memiliki hubungan atau tidak. Bila signifikan (ada hubungan) maka dilanjutkan dengan analisis korespondensi.. Analisis Korespondensi Analisis korespondensi digunakan untuk menentukan pola kecenderungan antara kecamatan dengan status gizi. Langkah-langkah dalam analisis korespondensi adalah sebagai berikut: a. Data awal (tabel kontingensi) disusun ke dalam bentuk matriks dan dilakukan penguraian nilai singular untuk mengetahui nilai variabilitas data asli yang dijelaskan oleh setiap dimensi atau faktor yang dihasilkan. b. Melakukan pengelompokkan dengan jalan mereduksi jumlah level pada setiap variabelnya ke dalam dimensi atau faktor yang terbentuk dengan kriteria mencari nilai terbesar pada kontribusi mutlak dan kontribusi relatifnya. c. Pengamatan terhadap nilai koordinat dan visualisasi plot profil vektor baris dan kolom tiaptiap faktornya maka dapat diperoleh pola kecenderungan antara status gizi terhadap kecamatan. 4. Uji Proporsi Uji proporsi digunakan untuk mengetahui perbedaan proporsi status gizi balita pada tiga tahun terakhir (00 005). BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4. Deskriptif Dari hasil uji chi-square diketahui antara variabel kecamatan dengan status gizi memiliki hubungan (Lampiran B) maka penelitian dilanjutkan dengan analisis deskriptif dan analisis korespondensi. Pada akhir tahun 005 dari keseluruhan kecamatan di Kabupaten Trenggalek terdapat 45 balita yang ditimbang. Jumlah terbanyak balita yang ditimbang terdapat di Kecamatan Panggul sebanyak 69 balita dan mencapai % dari keseluruhan balita yang ditimbang dari masing-masing kecamatan. Tertinggi kedua adalah Kecamatan Watulimo sebanyak 60 balita dengan persentase 9.74 %. Jumlah balita yang ditimbang paling sedikit di kecamatan Bendungan, yaitu 59 balita dengan persentase.57 %. Pada tiga tahun terakhir (00 005) di Kabupaten Trenggalek jumlah balita yang ditimbang selalu mengalami perubahan dengan status gizi tertentu. Dari tahun ke tahun jumlah tertinggi untuk status gizi balita adalah gizi baik. Sedang untuk jumlah terendah dari status gizi dari tahun ke tahun adalah gizi buruk. Pada tahun 005 jumlah balita gizi buruk mengalami peningkatan yaitu tercatat 44 (.6%) dari 45 balita yang ditimbang, padahal akhir tahun 004 hanya terdapat 54 (0.8%) balita gizi buruk dari 9905 balita yang ditimbang. Tetapi secara umum dari tahun ke tahun balita di Kabupaten Trenggalek mayoritas status gizinya adalah gizi baik. 4. Pemetaan Kecenderungan Status Gizi Terhadap Kecamatan Tujuan utama dari pemetaan adalah untuk mengetahui kecenderungan (kemiripan) vektor-vektor baris menurut kategori kolom maupun kecenderungan vektor-vektor kolom menurut kategori baris. Dengan mengetahui kontribusi mutlak dan korelasi kuadrat dari kecamatan dan jenis status gizi dalam analisis korespondensi, dapat diketahui kecenderungan jenis status gizi tertentu di kecamatan yang mampu dijelaskan oleh faktor utama. Tabel 4. merupakan inersia dan proporsi variasi yang dijelaskan oleh faktor utama. Ada tiga faktor (sumbu utama) yang bisa dibuat. Sumbu utama pertama mampu menerangkan 60. % keragaman data dengan nilai inersia sebesar 0.. Sedangkan untuk sumbu utama kedua mampu menerangkan 6.8 % 4

5 variasi, sehingga total variasi yang bisa diterangkan oleh sumbu utama pertama dan kedua adalah 97.%.Dengan demikian dapat diambil dua dimensi saja, karena total variasi yang dijelaskan sudah sangat besar (97. %). Tabel 4. Inersia dan proporsi varians untuk kecamatan dan status gizi Singular Proporsi Inersia Dimensi Value Inersia Persentase Kumulatif Total Tabel 4. menjelaskan variabel kecamatan Dari tabel tersebut nilai kontribusi mutlak menyatakan proporsi keragaman yang diterangkan oleh masing-masing variabel terhadap sumbu utamanya. Nilai kontribusi mutlak ini digunakan untuk menentukan suatu titik yang masuk pada suatu dimensi dengan kriteria bahwa titik yang masuk ke dalam suatu dimensi adalah yang mempunyai nilai atau proporsi terbesar. Kontribusi relatif (korelasi kuadrat) menunjukkan proporsi keragaman dari suatu variabel yang dapat diterangkan oleh sumbu utamanya. Pada prinsipnya analisis kontribusi mutlak untuk mengetahui variabel yang mencirikan faktor dan kontribusi relatif untuk mengetahui hubungan variabel terhadap faktor. Tabel 4. Massa, kontribusi mutlak, dan korelasi kuadrat untuk Kecamatan Kecamatan Massa Kontribusi Mutlak Kontribusi Relatif Total Bendungan Dongko Durenan Gandusari Kampak Karangan Suruh Munjungan Panggul Pogalan Pule Trenggalek Tugu Watulimo Total Dengan melihat nilai kontribusi mutlak dari tabel 4. maka didapatkan variabel-variabel yang mencirikan atau mendukung faktor utama pertama dan faktor utama kedua adalah sebagai berikut : Faktor I : Faktor II : a. Kecamatan Durenan (.7 %). a. Kecamatan Bendungan (.6 %). b. Kecamatan Karangan (. %). b. Kecamatan Dongko (9.9 %). c. Kecamatan Suruh (.8 %). c. Kecamatan Gandusari (4. %). d. Kecamatan Munjungan (8. %). d. Kecamatan Kampak (5. %). e. Kecamatan Panggul (6. %). e. Kecamatan Trenggalek (6. %). f. Kecamatan Pogalan (0. %). f. Kecamatan Watulimo (. %). g. Kecamatan Pule (.7 %). h. Kecamatan Tugu (5. %). Setelah dilakukan analisis pada variabel baris kemudian dilanjutkan dengan analisis variabel kolom (status gizi). Berdasarkan tabel 4. analisis yang dilakukan sama dengan analisis pada variabel baris (kecamatan). Dengan melihat nilai kontribusi mutlak maka variabel-variabel yang mencirikan atau mendukung faktor I dan Faktor II adalah sebagai berikut : 5

6 Faktor I : a. Gizi Buruk (. %). b. Gizi Kurang (88.6 %). c. Gizi Baik (9.9 %). Faktor II : a. Gizi Lebih (96. %). Tabel 4. Massa, kontribusi mutlak, dan korelasi kuadrat untuk Status Gizi Kontribusi Kontribusi Status Massa Mutlak Relatif Gizi Total Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Gizi Lebih Active Total Gambar proyeksi titik-titik pada gambar 4. merupakan visualisasi bersamaan dari variabel baris (kecamatan) dan variabel kolom (status gizi). Dimana variabel ditampilkan dalam koding (kode) angka sampai 4 untuk variabel baris (kecamatan) dan abjad besar A sampai D untuk variabel kolom (status gizi). Plot dua dimensi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :. Status gizi C (gizi baik) terlihat mengelompok dengan variabel baris (kecamatan) : (Bendungan), (Dongko), 4 (Gandusari), 5 (Kampak), 6 (Karangan), 8 (Munjungan), 0 (Pogalan), (Pule), (Trenggalek) dan 4 (Watulimo). Dapat diartikan bahwa status gizi balita pada tahun 005 di kecamatan-kecamatan tersebut cenderung gizi baik.. Status gizi A (gizi buruk) dan status gizi B (gizi kurang) mengelompok dengan beberapa variabel baris (kecamatan) : (Durenan), 7 (Suruh), 9 (Panggul) dan (Tugu). Sehingga dapat disimpulkan bahwa status gizi balita di kecamatan Durenan, Suruh, Panggul dan kecamatan Tugu cenderung gizi buruk serta gizi kurang.. Status gizi D (gizi lebih) terlihat tidak membentuk kelompok dengan variabel baris (kecamatan) maka dapat diartikan bahwa kecenderungan balita di semua kecamatan terhadap gizi lebih sangat kecil. Dimension,0,5 0,0 -,5 -,0 -,5 -,0 -,5 B -,0 Dimension A9 6 C 0 4 -,5 0,0 D 8,5,0 STATUS GIZI A. Gizi Buruk B. Gizi Kurang C. Gizi Baik D. Gizi Lebih KECAMATAN. Bendungan. Dongko. Durenan 4. Gandusari 5. Kampak 6. Karangan 7. Suruh 8. Munjungan 9. Panggul 0. Pogalan. Pule. Trenggalek. Tugu 4. Watulimo Gambar 4. Plot Dua Dimensi Untuk Kecamatan Dan Status Gizi 6

7 4. Proporsi Status Gizi Proporsi suatu status gizi sangat diperlukan dalam program perbaikan gizi balita. Adapun kegunaan dari proporsi status gizi adalah untuk menentukan suatu daerah mengalami rawan gizi atau tidak dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program perbaikan gizi yang telah dilakukan Pemerintah dari tahun ke tahun. Suatu daerah dikatakan rawan gizi bila proporsi balita gizi buruk dan gizi kurang 5 % (SK. Menkes. RI, 00). Program perbaikan gizi dikatakan berhasil bila proporsi balita gizi buruk dan gizi kurang dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Adapun yang diamati dari status gizi untuk mengetahui perbedaan proporsi dalam penelitian ini adalah jumlah balita gizi buruk dan gizi kurang yang untuk selanjutnya disebut proporsi balita kurang gizi. Pengujian menggunakan hipotesis uji proporsi dua arah (untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai proporsi) dan uji proporsi satu arah (untuk mengetahui terjadi penurunan atau peningkatan nilai proporsi), dimana : p = proporsi balita kurang gizi tahun 00. p = proporsi balita kurang gizi tahun 004. p = proporsi balita kurang gizi tahun 005. a. Proporsi Balita Kurang Gizi Tahun 00 dan 004 Uji Proporsi Dua Arah H 0 : p = p H : p p Statistik Uji : P-value = ; α = 0.05 Tabel 4.4 Proporsi balita kurang gizi tahun 00 dan 004 Tahun Proporsi ( p ) Dari tabel 4.7 dapat diketahui hasil dari uji proporsi balita kurang gizi pada tahun 00 dan 004 tolak H 0. Hal ini ditunjukkan dari nilai P-value < α, artinya ada perbedaan proporsi balita kurang gizi pada tahun 00 dan 004. Karena ada perbedaan proporsi maka akan dilakukan uji proporsi satu arah untuk mengetahui terjadi penurunan atau peningkatan nilai proporsi. Uji Proporsi Satu Arah H 0 : p p H : p > p Statistik Uji : P-value = ; α = 0.05 Tabel 4.5 Proporsi balita kurang gizi tahun 00 dan 004 Tahun Proporsi ( p ) Dari tabel 4.8 dapat diketahui hasil dari uji proporsi balita kurang gizi pada tahun 00 dan 004 tolak H 0. Hal ini ditunjukkan dari nilai P-value < α, artinya ada penurunan proporsi balita kurang gizi dari tahun 00 ke tahun 004. b. Proporsi Balita Kurang Gizi Tahun 004 dan 005 Uji Proporsi Dua Arah H 0 : p = p H : p p Statistik Uji : P-value = ; α =

8 Tabel 4.6 Proporsi balita kurang gizi tahun 004 dan 005 Tahun Proporsi ( p ) Dari tabel 4.9 dapat diketahui hasil dari uji proporsi balita kurang gizi pada tahun 004 dan 005 tolak H 0. Hal ini ditunjukkan dari nilai P-value < α, artinya ada perbedaan proporsi balita kurang gizi pada tahun 004 dan 005. Karena ada perbedaan proporsi maka akan dilakukan uji proporsi satu arah untuk mengetahui terjadi penurunan atau peningkatan nilai proporsi. Uji Proporsi Satu Arah H 0 : p p H : p > p Statistik Uji : P-value =.000 ; α = 0.05 Tabel 4.7 Proporsi balita kurang gizi tahun 004 dan 005 Tahun Proporsi ( p ) Dari tabel 4.0 dapat diketahui hasil dari uji proporsi balita kurang gizi pada tahun 004 dan 005 gagal tolak H 0. Hal ini ditunjukkan dari nilai P-value > α, artinya tidak terjadi penurunan tetapi terjadi peningkatan proporsi balita kurang gizi dari tahun 004 ke tahun 005. c. Proporsi Balita Kurang Gizi Tahun 00 dan 005 Karena proporsi balita kurang gizi mengalami peningkatan dari tahun 004 ke tahun 005 maka pengujian selanjutnya dilakukan untuk tahun 00 dan 005. Uji Proporsi Dua Arah H 0 : p = p H : p p Statistik Uji : P-value = ; α = 0.05 Tabel 4.8Proporsi balita kurang gizi tahun 00 dan 005 Tahun Proporsi ( p ) Pada tabel 4. dapat diketahui hasil dari uji proporsi kurang gizi pada tahun 00 dan 005 gagal tolak H 0. Hal ini ditunjukkan dari nilai P-value > α, yang mempunyai arti bahwa tidak ada perbedaan proporsi balita kurang gizi pada tahun 00 dan 005. Berdasarkan hasil pengujian proporsi di atas dapat diketahui bahwa program perbaikan gizi yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek terlihat cukup berhasil dengan menurunnya proporsi balita kurang gizi dari tahun 00 ke tahun 004 (0.8% dari 045 balita yang ditimbang tahun 00 menjadi 9.57% dari 9905 balita yang ditimbang tahun 004). Tetapi pada tahun 005 program tersebut terlihat kurang berhasil karena proporsi balita kurang gizi mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 004 (9.57% dari 9905 balita yang ditimbang tahun 004 naik menjadi 0.7% dari 45 balita yang ditimbang tahun 005). 8

9 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :. Hasil pemetaan kecenderungan status gizi balita terhadap kecamatan di Kabupaten Trenggalek pada tahun 005 adalah : a. Gizi Buruk dan Gizi Kurang cenderung banyak dialami balita di kecamatan Durenan, Suruh, Panggul dan kecamatan Tugu. b. Gizi Baik cenderung banyak dialami balita di kecamatan Bendungan, Dongko, Gandusari, Kampak, Karangan, Munjungan, Pogalan, Pule, Trenggalek dan Watulimo.. Setelah dilakukan analisis proporsi status gizi, dapat disimpulkan : Program perbaikan gizi di Kabupaten Trenggalek pada tiga tahun terakhir belum memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari proporsi balita kurang gizi belum turun tiap tahunnya, yaitu : a. 0.8 % dari 045 balita yang ditimbang tahun 00 turun menjadi 9.57 % dari 9905 balita yang ditimbang tahun 004. b % dari 9905 balita yang ditimbang tahun 004 naik menjadi 0.7 % dari 45 balita yang ditimbang tahun 005. c. 0.8 % dari 045 balita yang ditimbang tahun 00 sama dengan 0.7 % dari 45 balita yang ditimbang tahun Saran Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian di bidang gizi balita, perlunya untuk mengetahui karakteristik dari jenis-jenis status gizi. Karakteristik tersebut bisa meliputi usia balita, pendidikan terakhir orang tua balita, pendapatan orang tua balita, dll. Perbandingan juga perlu dilakukan terhadap lingkungan balita meliputi geografis, pendapatan rata-rata masyarakat, tingkat pendidikan rata-rata, kepadatan penduduk, dll. DAFTAR PUSTAKA Dinkes. Kabupaten Trenggalek (005), Profil Kesehatan Kabupaten Trenggalek Tahun 004 Dinkes. Propinsi Jawa Timur (005), Pedoman Penentuan Status Gizi Balita Everitt, B, S,. (994), The Analysis of Contingency Tables, Second Edition, Chapman&Hall, London. Greenacre, J. (984), Theory and Application of Correspondence Analysis, Academic Press. London. Hair, Joseph F. Jr., Anderson, Rolph E., Tatham, Ronald L., Black, William C., (998), Multivariate Data Analysis, Fifth Edition. Prentice Hall, New Jersey. Johnson R. A., Wichern D. W., (00), Applied Multivariate Statistica lanalysis, Fifth Edition. Prentice Hall, New Jersey. Lebart, L., Morineau, A. (984), Multivariate Deskriptive Statistical Analysis, John Willey & Sons, Inc. Canada. Sujana, Prof. DR, M.A., M.Sc. (996), Metoda Statistika, Edisi Keenam, Tarsito, Bandung. Supariasa, I. (00), Penilaian Status Gizi, Edisi Pertama, EGC, Jakarta. 9

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI Titi Purwandari 1, Yuyun Hidayat 2 1,2) Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran email

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009

Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009 Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009 Selasa, 12 Juni 2012 ANALISIS KORESPONDENSI KECENDERUNGAN DARI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI BALITA DI JAWA TIMUR OLEH : RATNA AYU M DOSEN PEMBIMBING : IR.

Lebih terperinci

Kode Makalah M-5. Kata Kunci : Posisioning, Analisis Hubungan, Kerusakan Trafo

Kode Makalah M-5. Kata Kunci : Posisioning, Analisis Hubungan, Kerusakan Trafo Kode Makalah M-5 POSISIONING CABANG-CABANG PLN (PERSERO) DI JAWA TIMUR BERDASARKAN JENIS KERUSAKAN TRAFO Oleh : Muhammad Sjahid Akbar Jurusan Statistika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ABSTRAK

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN PENYEBARAN PENYAKIT ISPA

ANALISIS KORESPONDENSI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN PENYEBARAN PENYAKIT ISPA ANALISIS KORESPONDENSI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN PENYEBARAN PENYAKIT ISPA IKO PUTRI TYASHENING 1311 030 013 Dosen Pembimbing : Dr Santi Wulan Purnami, MSi PENDAHULUAN PENDAHULUAN RUMUSAN

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI PENYAKIT MENULAR DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2010

ANALISIS KORESPONDENSI PENYAKIT MENULAR DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2010 TUGAS AKHIR ANALISIS KORESPONDENSI PENYAKIT MENULAR DI KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2010 Oleh : Danang Wahyu Prasetyo (1307 030 048) Dosen Pembimbing : Dr. rer. pol. Heri Kuswanto Pendahuluan Pendahuluan

Lebih terperinci

Oleh : Amilia Firda Rahmana ( ) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D

Oleh : Amilia Firda Rahmana ( ) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D Analisis Pola Hubungan Besarnya Kerugian Negara Akibat Korupsi Dengan Demografi Koruptor di Jawa Timur Oleh : Amilia Firda Rahmana (1311 105 008) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D Seminar

Lebih terperinci

Oleh : Fanial Farida Dosen Pembimbing : Santi Wulan Purnami, M.Si. Ph.D

Oleh : Fanial Farida Dosen Pembimbing : Santi Wulan Purnami, M.Si. Ph.D Analisis Korespondensi Pengguna Jenis Alat Kontrasepsi Peserta KB Aktif dan KB Baru Terhadap Kecamatan di Kota Surabaya Oleh : Fanial Farida 1311030064 Dosen Pembimbing : Santi Wulan Purnami, M.Si. Ph.D

Lebih terperinci

Aplikasi Analisis Korespondensi Berganda terhadap Pemetaan Perkembangan Pembangunan Kota Ambon

Aplikasi Analisis Korespondensi Berganda terhadap Pemetaan Perkembangan Pembangunan Kota Ambon Statistika, Vol. 17 No. 2, 89 97 November 2017 Aplikasi Analisis Korespondensi Berganda terhadap Pemetaan Perkembangan Pembangunan Kota Ambon Y. A. Lesnussa, H. Kelian, E.R. Persulessy, R. J. Djami, M.W.

Lebih terperinci

Analisis Biplot untuk Pemetaan Posisi dan Karakteristik Usaha Pariwisata di Provinsi Bali

Analisis Biplot untuk Pemetaan Posisi dan Karakteristik Usaha Pariwisata di Provinsi Bali Jurnal Matematika Vol. 6 No. 1, Juni 2016. ISSN: 1693-1394 Analisis Biplot untuk Pemetaan Posisi dan Karakteristik Usaha Pariwisata di Provinsi Bali I Gusti Ayu Made Srinadi Jurusan Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk menganalisis data dengan lebih dari satu peubah bebas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk menganalisis data dengan lebih dari satu peubah bebas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Peubah Ganda Analisis peubah ganda merupakan salah satu jenis analisis statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan lebih dari satu peubah bebas (independen

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si EFEKTIFITAS ALIRAN DAN PENGGUNAAN DANA BOS UNTUK PENGEMBANGAN SEKOLAH DI WILAYAH SURABAYA DENGAN METODE ANALISIS KORESPONDENSI Nalini Yaiwan 1307030055

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI TERHADAP DATA KEJADIAN KRIMINALITAS DI POLSEK SIMOKERTO

ANALISIS KORESPONDENSI TERHADAP DATA KEJADIAN KRIMINALITAS DI POLSEK SIMOKERTO ANALISIS KORESPONDENSI TERHADAP DATA KEJADIAN KRIMINALITAS DI POLSEK SIMOKERTO Oleh: Putri Rintan Aryasita 308030035 Pembimbing: Ir. Dwi Atmono Agus W, M. Ikom Latar Belakang Penelitian Sebelumnya Hubungan

Lebih terperinci

PEMETAAN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR BERDASARKAN GOLONGAN PELANGGARAN PELANGGAN

PEMETAAN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR BERDASARKAN GOLONGAN PELANGGARAN PELANGGAN PEMETAAN AREA PELAYANAN DAN JARINGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR BERDASARKAN GOLONGAN PELANGGARAN PELANGGAN Muhammad Sjahid Akbar dan Saiful Amin Jurusan Statistika ITS Kampus ITS Sukolilo

Lebih terperinci

Wara Pramesti. Program Studi Statistika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

Wara Pramesti. Program Studi Statistika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK J-Statistika Vol 4 No ANALISIS KORESPONDENSI UNUK MENGEAHUI KEERKAIAN INDAK PIDANA DENGAN USIA, JENIS KELAMIN, INGKA PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN ALASAN MELAKUKAN INDAK PIDANA Wara Pramesti Program Studi

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) DI SELURUH

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) DI SELURUH ANALISIS KORESPONDENSI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) DI SELURUH WILAYAH SURABAYA Ika Estuningtyas 1307 030 047 www.wondershare.com LOGO Pendahuluan

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si ANALISIS KORESPONDENSI DATA CURANMOR DI WILAYAH POLSEK WONOCOLO SURABAYA PADA BULAN JANUARI 2006-AGUSTUS 2010 Dimas Aditya Yudistira 1307030026 LATAR

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol 3 TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol Analisis gerombol merupakan analisis statistika peubah ganda yang digunakan untuk menggerombolkan n buah obyek. Obyek-obyek tersebut mempunyai p buah peubah. Penggerombolannya

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI

APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI E-Jurnal Matematika Vol. 5 (2), Mei 2016, pp. 76-81 ISSN: 2303-1751 APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI Agust Wiras Ardi Kusuma 1, I Gusti Ayu

Lebih terperinci

Analisis Hibrid Korespondensi Untuk Pemetaan Persepsi. Hybrid Correspondence Analysis for Mapping Perception

Analisis Hibrid Korespondensi Untuk Pemetaan Persepsi. Hybrid Correspondence Analysis for Mapping Perception Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor, Mei ISSN 85-89 Analisis Hibrid Korespondensi Untuk Pemetaan Persepsi Hybrid Correspondence Analysis for Mapping Perception Fitriani, Rito Goejantoro, dan Darnah Andi

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KONSTRUKSI KEBUTUHAN PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK PEMETAAN KARAKTERISTIK KEMISKINAN PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR. Gangga Anuraga ABSTRAK

ANALISIS BIPLOT UNTUK PEMETAAN KARAKTERISTIK KEMISKINAN PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR. Gangga Anuraga ABSTRAK ANALISIS BIPLOT UNTUK PEMETAAN KARAKTERISTIK KEMISKINAN PADA KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR Gangga Anuraga Dosen Program Studi Statistika MIPA Universitas PGRI Adi Buana Surabaya E-mail : ganuraga@gmail.com

Lebih terperinci

Abstrak. Keywords: correspondence analysis, alumni, service.

Abstrak. Keywords: correspondence analysis, alumni, service. Persepsi Alumni Matematika Terhadap Layanan dan Fasilitas Akademik Serta Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Di Program Studi Matematika FMIPA UNSRAT dengan Menggunakan Analisis Korespondensi 1

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI

Lebih terperinci

Semakin besar persentase CCR yang dihasilkan, maka tingkat akurasi yang dihasilkan semakin tinggi (Hair et. al., 1995).

Semakin besar persentase CCR yang dihasilkan, maka tingkat akurasi yang dihasilkan semakin tinggi (Hair et. al., 1995). 3 fungsi diskriminan cukup untuk memisahkan k buah kelompok. Karena fungsi-fungsi diskriminan tidak saling berkorelasi, maka komponen aditif dari V masing-masing didekati dengan khi-kuadrat dengan V j

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya. 2.1 Matriks Sebuah matriks, biasanya dinotasikan dengan huruf kapital tebal seperti A,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status

BAB 1 : PENDAHULUAN. Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilannya dalam Millenuim Development Goals (MDGs) adalah status gizi (SDKI, 2012). Status gizi adalah ekspresi

Lebih terperinci

Kabupaten Trenggalek

Kabupaten Trenggalek Kabupaten Trenggalek Jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek berdasarkan hasil SP 2010 sebanyak 674.521 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 0,38 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI Maya Evayani Gurning 1308 030 013 Dosen Pembimbing : Dra. Destri Susilaningrum, M.Si LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati (Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya)

Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati (Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya) (M.2) ANALISIS BIPLOT UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR PADA MASYARAKAT MISKIN ANTAR WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN OGAN ILIR Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati

Lebih terperinci

Aplikasi Multidimensional Scaling Untuk Peningkatan Pelayanan Proses Belajar Mengajar (PBM).

Aplikasi Multidimensional Scaling Untuk Peningkatan Pelayanan Proses Belajar Mengajar (PBM). Aplikasi Multidimensional Scaling Untuk Peningkatan Pelayanan Proses Belajar Mengajar (PBM). Irlandia Ginanjar Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA, Unpad Bandung. Abstrak Tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Prof. Susanti Linuwih Mstat.PHD

Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Prof. Susanti Linuwih Mstat.PHD TUGAS AKHIR Oleh : Arief Yudissanta (1307 030 019) Pembimbing : Prof. Susanti Linuwih Mstat.PHD PENGELOMPOKAN SEKOLAH DASAR BERDASARKAN RATA-RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL DI SETIAP

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DENGAN

Lebih terperinci

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang bertujuan untuk mereduksi dimensi data dengan membentuk kombinasi linear

Lebih terperinci

KOMPARASI ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER) DAN BIPLOT DALAM PENGELOMPOKAN

KOMPARASI ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER) DAN BIPLOT DALAM PENGELOMPOKAN E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 17-22 ISSN: 2303-1751 KOMPARASI ANALISIS GEROMBOL (CLUSTER) DAN BIPLOT DALAM PENGELOMPOKAN I MADE ANOM ARIAWAN 1, I PUTU EKA NILA KENCANA 2, NI LUH PUTU

Lebih terperinci

Irlandia Ginanjar Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA, Unpad Bandung. ABSTRAK

Irlandia Ginanjar Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA, Unpad Bandung. ABSTRAK Aplikasi Multidimensional Scaling Untuk Memposisikan Produk Pada Masalah Product Existing. (Studi Kasus: Presepsi Pelanggan Terhadap Produk Telepon Umum PT.TELKOM Tbk.) Irlandia Ginanjar Irlandia_g@unpad.ac.id

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut: . Menyiapkan gugus data pencilan dengan membangkitkan peubah acak normal ganda dengan parameter µ yang diekstrimkan dari data contoh dan dengan matriks ragam-peragam yang sama dengan data contoh. Proses

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BATAS JUMLAH UANG PERSEDIAAN ATAS BEBAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN ANGGARAN 2014

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG BATAS JUMLAH DAN TATA CARA PENCAIRAN UANG PERSEDIAAN, GANTI UANG PERSEDIAAN DAN TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Balita (1 5 Tahun) Anak balita adalah anak yang berusia 1-5 tahun. Pada kelompok usia ini, pertumbuhan anak tidak sepesat masa bayi, tapi aktifitasnya lebih banyak (Azwar,

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI ALASAN MAHASISWA MEMILIH JURUSAN DI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI ALASAN MAHASISWA MEMILIH JURUSAN DI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 1 ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI ALASAN MAHASISWA MEMILIH JURUSAN DI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG (Studi Kasus Mahasiswa Non Kependidikan FMIPA Universitas Negeri Malang) Chofifatul Jannah

Lebih terperinci

Analisis Korespondensi Terhadap Persepsi Alumni Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Mengenai Kurikulum Dan Proses Pembelajaran

Analisis Korespondensi Terhadap Persepsi Alumni Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Mengenai Kurikulum Dan Proses Pembelajaran Analisis Korespondensi Terhadap Persepsi Alumni Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Mengenai Kurikulum Dan Proses Pembelajaran 1 Prastika Tumilaar, 2 Djoni Hatidja, 3 Jantje D. Prang

Lebih terperinci

KATEGORI POTENSI KECAMATAN BERDASARKAN SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK

KATEGORI POTENSI KECAMATAN BERDASARKAN SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK AGRISE Volume XIV No. 1 Bulan Januari 2014 ISSN: 1412-1425 KATEGORI POTENSI KECAMATAN BERDASARKAN SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN DI KABUPATEN TRENGGALEK (CATEGORIES OF THE DISTRICT POTENTIAL BASED ON FOOD

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN : Seminar Nasional Statistika 12 November 2011 Vol 2, November 2011

PROSIDING ISSN : Seminar Nasional Statistika 12 November 2011 Vol 2, November 2011 (DS.6) ANALISIS KURVA PERTUMBUHAN SEBAGAI ANALISIS SETELAH MANOVA UNTUK DATA LONGITUDINAL Enny Supartini Statistika F MIPA Universitas Padjadjaran Bandung e-mail : arthinii@yahoo.com Abstrak Eksperimen

Lebih terperinci

Transformasi Biplot Simetri Pada Pemetaan Karakteristik Kemiskinan

Transformasi Biplot Simetri Pada Pemetaan Karakteristik Kemiskinan Transformasi Biplot Simetri Pada Pemetaan Karakteristik Kemiskinan Desy Komalasari Fakultas MIPA, Universitas Mataram e-mail: Desi_its@yahoo.com Mustika Hadijati Fakultas MIPA, Universitas Mataram e-mail:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dianalisis dan hasilnya ditransformasi menjadi matriks berukuran??

TINJAUAN PUSTAKA. dianalisis dan hasilnya ditransformasi menjadi matriks berukuran?? TINJAUAN PUSTAKA Data Disagregat dan Agregat Berdasarkan cara pengumpulannya, data dapat dibedakan atas data internal dan data eksternal. Data internal berasal dari lingkungan sendiri sedangkan data eksternal

Lebih terperinci

REKAPITULASI DAFTAR CALON PESERTA UN KEJAR PAKET A SETARA SD PERIODE I KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2009/2010

REKAPITULASI DAFTAR CALON PESERTA UN KEJAR PAKET A SETARA SD PERIODE I KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2009/2010 REKAPITULASI DAFTAR CALON PESERTA UN KEJAR PAKET A SETARA SD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2009/2010 1 05 KAMPAK KARTINI 0 40 40 2 11 PANGGUL HARAPAN BANGSA 1 40 41 Jumlah 1 80 81 Trenggalek, 28 April 2010

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Diagram kotak garis

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Diagram kotak garis TINJAUAN PUSTAKA Diagram Kotak Garis Metode diagram kotak garis atau boxplot merupakan salah satu teknik untuk memberikan gambaran tentang lokasi pemusatan data, rentangan penyebaran dan kemiringan pola

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJURUSAN SISWA MELALUI ANALISIS DISKRIMINAN. Nerli Khairani Lia Anggriani Siregar. Abstrak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJURUSAN SISWA MELALUI ANALISIS DISKRIMINAN. Nerli Khairani Lia Anggriani Siregar. Abstrak 97 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJURUSAN SISWA MELALUI ANALISIS DISKRIMINAN Nerli Khairani Lia Anggriani Siregar Abstrak Analisis diskriminan adalah metode statistika yang digunakan untuk mengelompokkan

Lebih terperinci

MODEL PENENTUAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS

MODEL PENENTUAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS MODEL PENENTUAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS 1 Nungki Fidiantoro (04018226), 2 Tedy Setiadi (0407016801) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Prof. Dr. Soepomo, S.H., Janturan,

Lebih terperinci

dianalisis dengan menggunakan

dianalisis dengan menggunakan 4 1. Eksplorasi data keluaran FTIR a. Membuat plot antara nilai absorban dan bilangan gelombang untuk setiap bahan temuan. Sumbu vertikal untuk nilai absorban dan sumbu horizontal untuk bilangan gelombang.

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN METODE STATISTIKA MULTIVARIAT 3 SKS KODE :

SILABUS PERKULIAHAN METODE STATISTIKA MULTIVARIAT 3 SKS KODE : SILABUS PERKULIAHAN METODE STATISTIKA MULTIVARIAT 3 SKS KODE : JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2005-2006 MATAKULIAH

Lebih terperinci

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sidang Tugas Akhir Surabaya, 15 Juni 2012 Analisis Biplot pada Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Variabel-variabel Komponen Penyusun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Wenthy Oktavin Mayasari

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE MATA KULIAH : MT308

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE MATA KULIAH : MT308 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE MATA KULIAH : MT308 MINGGU KE POKOK & SUB POKOK BAHASAN 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa Analisis biplot merupakan suatu upaya untuk memberikan peragaan grafik dari matriks data dalam suatu plot dengan menumpangtindihkan vektor-vektor dalam ruang berdimensi

Lebih terperinci

INFORMASI YANG BISA DIAMBIL DARI BIPLOT

INFORMASI YANG BISA DIAMBIL DARI BIPLOT ANALISIS BIPLOT PENGANTAR Biplot diperkenalkan pertama kali oleh Gabriel (1971) sehingga sering disebut sebagai Gabriel s biplot. Metode ini tergolong dalam analisis eksplorasi peubah ganda yang ditujukan

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KORESPONDENSI PADA DATA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA

PENERAPAN ANALISIS KORESPONDENSI PADA DATA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA Jurnal Matematika UNAND Vol 5 No 2 Hal 56 64 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN ANALISIS KORESPONDENSI PADA DATA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA CITRA KOMANG

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 697-704 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal BAB III ANALISIS FAKTOR 3.1 Definisi Analisis faktor Analisis faktor adalah suatu teknik analisis statistika multivariat yang berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DAN ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PRODUK SUSU BALITA DENGAN GRAFIK KENDALI Z-MR

PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DAN ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PRODUK SUSU BALITA DENGAN GRAFIK KENDALI Z-MR PENERAPAN ANALISIS FAKTOR DAN ANALISIS DISKRIMINAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PRODUK SUSU BALITA DENGAN GRAFIK KENDALI Z-MR Inge Ratih Puspitasari, Hendro Permadi, dan Trianingsih Eni Lestari Universitas

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA TIMUR

PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA TIMUR Jur. Ris. & Apl. Mat. I (207), no., xx-xx Jurnal Riset dan Aplikasi Matematika e-issn: 258-054 URL: journal.unesa.ac.id/index.php/jram PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN

Lebih terperinci

Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier. The Use of Gaussian PCA Kernel in Solving Non Linier Multivariate Plot

Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier. The Use of Gaussian PCA Kernel in Solving Non Linier Multivariate Plot Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier Bernhard M. Wongkar 1, John S. Kekenusa 2, Hanny A.H. Komalig 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT Manado, bernhard.wongkar2011@gmail.com

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER Artanti Indrasetianingsih Dosen Program Studi Statistika, FMIPA

Lebih terperinci

Pemetaan Pulau-pulau di Indonesia terhadap Atribut Indikator Kesejahteraan Rakyat dengan Multidimensional Scaling

Pemetaan Pulau-pulau di Indonesia terhadap Atribut Indikator Kesejahteraan Rakyat dengan Multidimensional Scaling Pemetaan Pulau-pulau di Indonesia terhadap Atribut Indikator Kesejahteraan Rakyat dengan Multidimensional Scaling Nadia Dwi Andriani 1, Atika Nurani Ambarwati 2 1,2 Statistika, Akademi Statistika Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN LANDASAN ANALISIS

PENDAHULUAN LANDASAN ANALISIS 10 PENDAHULUAN Latar Belakang Biplot merupakan metode eksplorasi analisis data peubah ganda yang dapat memberikan gambaran secara grafik tentang kedekatan antar objek, keragaman peubah, korelasi antar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang III. METODOLOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data dan melakukan analisis sehubungan

Lebih terperinci

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang. MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL Winda Faati Kartika 1, Triastuti Wuryandari 2 1, 2) Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Penerapan Metode Multidimensional Scaling dalam Pemetaan Sarana Kesehatan di Jawa Barat

Penerapan Metode Multidimensional Scaling dalam Pemetaan Sarana Kesehatan di Jawa Barat Jurnal Matematika Integratif ISSN 141-6184 Volume 1 No 1, April 016, pp 43 50 Penerapan Metode Multidimensional Scaling dalam Pemetaan Sarana Kesehatan di Jawa Barat Julita Nahar Program Studi Matematika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas dicirikan dengan fisik yang tangguh, kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas dicirikan dengan fisik yang tangguh, kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah dan masyarakat sangat ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM). SDM yang berkualitas

Lebih terperinci

Second-Order Confirmatory Factor Analysis pada Kemiskinan di Kabupaten Jombang

Second-Order Confirmatory Factor Analysis pada Kemiskinan di Kabupaten Jombang JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No., (014) 337-350 (301-98X Print) D-78 Second-Order Confirmatory Factor Analysis pada di Kabupaten Jombang Masnatul Laili dan Bambang Widanarko Otok Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

Analisis Dan Pembahasan

Analisis Dan Pembahasan Analisis DIskriminan Analisis Dan Pembahasan Variabel Variabel Pembeda Lamda P-value Penderita Diare Ditangani (X 13 ) 0,269 0,000 Pelayanan Anak Balita (X 8 ) 0,087 0,000 Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI Dwi Yuli Rakhmawati, Muhammad Mashuri 2,2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember dwiyuli_rakhmawati@yahoo.com,

Lebih terperinci

KAJIAN TERHADAP TINGKAT PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN BIPLOT KEKAR

KAJIAN TERHADAP TINGKAT PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN BIPLOT KEKAR E-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 2015, pp. 37-42 ISSN: 2303-1751 KAJIAN TERHADAP TINGKAT PEMERATAAN PENDIDIKAN MENGGUNAKAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN BIPLOT KEKAR Ni Luh Ardila Kusumayanti 1, I Komang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI VARIABEL DOMINAN YANG BERPENGARUH TERHADAPINDEKS PEMBANGUNAN GENDER

IDENTIFIKASI VARIABEL DOMINAN YANG BERPENGARUH TERHADAPINDEKS PEMBANGUNAN GENDER Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Statistika, hal. 69-74 IDENTIFIKASI VARIABEL DOMINAN YANG BERPENGARUH TERHADAPINDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian itu adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan ibu, pendapatan perkapita dengan status gizi

Lebih terperinci

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Program Studi MMT-ITS, Surabaya Februari 3 PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Rizal Rinumpoko *), Septia Fendiasari, Lucia Aridinanti,

Lebih terperinci

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan Statistika, Vol. 15 No. 2, 87-97 November 215 Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan Fitriana A.R. 1, Nurhasanah 2, Ririn Raudhatul

Lebih terperinci

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN ANALISIS SPSS : 1. Analisis Crosstabs Tujuannya adalah untuk mencari koef. Contingency menggunakan chi-square test Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks Matriks adalah himpunan bilangan real yang disusun secara empat persegi panjang, mempunyai baris dan kolom dengan bentuk umum : Tiap-tiap bilangan yang berada didalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian di Puskesmas Bonepantai Kabupaten Bone Bolango dan waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai tanggal

Lebih terperinci

(M.1) HYBRID KORESPONDENSI UNTUK MENGANALISIS OBJEK BERDASARKAN KATEGORI KOLOM DAN KARAKTERISTIK OBJEK

(M.1) HYBRID KORESPONDENSI UNTUK MENGANALISIS OBJEK BERDASARKAN KATEGORI KOLOM DAN KARAKTERISTIK OBJEK MULTIVARIAT 4 (M.1) HYBRID KORESPONDENSI UNTUK MENGANALISIS OBJEK BERDASARKAN KATEGORI KOLOM DAN KARAKTERISTIK OBJEK Irlandia Ginanjar Jurusan Statistika, Universitas Padjadjaran, Bandung email: irlandia_g@unpad.ac.id

Lebih terperinci

Abstract. Abstrak. Keywords : Correspondence Analysis, Lecturer, Student, Service

Abstract. Abstrak. Keywords : Correspondence Analysis, Lecturer, Student, Service Analisis Korepondensi Terhadap Karakteristik Kinerja Dosen Berdasarkan Faktor Penentu Mutu Pelayanan Di Jurusan Matematika Fmipa Universitas Sam Ratulangi 1 Djaka Liputo, 2 Djoni Hatidja, 3 Yohanes A.R.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Berat Badan Lahir Cukup (BBLC) a. Definisi Berat badan lahir adalah berat badan yang didapat dalam rentang waktu 1 jam setelah lahir (Kosim et al., 2014). BBLC

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE : MT308

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE : MT308 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE : MT308 MINGGU POKOK & SUB MATERI METODE & MEDIA TES SUMBER 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. logistik didasarkan pada pendekatan analisis regresi linear merupakan metode yang

BAB I PENDAHULUAN. logistik didasarkan pada pendekatan analisis regresi linear merupakan metode yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klasifikasi merupakan suatu metode statistika untuk mengelompokkan sekumpulan objek yang disusun secara sistematis ke dalam suatu kelompokkelompok baru yang lebih kecil

Lebih terperinci

Pemetaan Wilayah Berdasarkan Tindak Kriminalitas Dengan Pendekatan Analisis Korespondensi di Kota Surabaya

Pemetaan Wilayah Berdasarkan Tindak Kriminalitas Dengan Pendekatan Analisis Korespondensi di Kota Surabaya Pemetaan Wilayah Berdasarkan Tindak Kriminalitas Dengan Pendekatan Analisis Korespondensi di Kota Surabaya Oleh Putri Ayu Sekar Karimah : (1313 030 004) Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si Dosen

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI 17 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksploratif, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara jumlah zat gizi pada makanan balita, frekuensi makan balita, jenis

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 40 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum 1308030047 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan manufacturing

Lebih terperinci

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis)

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) PROSIDING ISBN : 978 979 6353 6 3 S 0 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) Wirayanti ), Adi Setiawan ), Bambang Susanto

Lebih terperinci

Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur

Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Qonitatin Nafisah, Novita Eka Chandra Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

Lebih terperinci

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI Nonik Brilliana P 1, Sudarno 2, dan Suparti 2 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM Undip 2 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM Undip Abstrak Pada era globalisasi

Lebih terperinci

APLIKASI MONITORING PERKEMBANGAN STATUS GIZI ANAK DAN BALITA SECARA DIGITAL DENGAN METODE ANTROPOMETRI BERBASIS ANDROID

APLIKASI MONITORING PERKEMBANGAN STATUS GIZI ANAK DAN BALITA SECARA DIGITAL DENGAN METODE ANTROPOMETRI BERBASIS ANDROID APLIKASI MONITORING PERKEMBANGAN STATUS GIZI ANAK DAN BALITA SECARA DIGITAL DENGAN METODE ANTROPOMETRI BERBASIS ANDROID Mega Orina Fitri Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains & Teknologi UIN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah tingkat kesehatan seseorang atau masyarakat yang di pengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi di nilaidengan ukuran atau parameer gizi.balita yang

Lebih terperinci

Pemetaan Akibat Kecelakaan dan Jenis Kriminalitas di Wilayah Surabaya Menggunakan Pendekatan korespondensi

Pemetaan Akibat Kecelakaan dan Jenis Kriminalitas di Wilayah Surabaya Menggunakan Pendekatan korespondensi Pemetaan Akibat Kecelakaan dan Jenis Kriminalitas di Wilayah Surabaya Menggunakan Pendekatan korespondensi ANDREW NOFENESIA DOSEN PEMBIMBING M. SJAHID AKBAR,S.SI,M.SI PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Yang dimaksud dengan status gizi yaitu : Keadaan tubuh sebagai akibat dari pemakaian, penyerapan dan penggunaan makan. Makanan yang memenuhi kebutuhan gizi tubuh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PENGESAHAN.. ii. KATA PENGANTAR. iii. HALAMAN PERSYATAAN PUBLIKASI.. iv. ABSTRAK v. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PENGESAHAN.. ii. KATA PENGANTAR. iii. HALAMAN PERSYATAAN PUBLIKASI.. iv. ABSTRAK v. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN.. ii KATA PENGANTAR. iii HALAMAN PERSYATAAN PUBLIKASI.. iv ABSTRAK v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL.... xii DAFTAR GRAFIK... xvi DAFTAR LAMPIRAN...... xvii

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi adalah keseimbangan antara pemasukan zat gizi dari bahan makanan yang dimakan dengan bertambahnya pertumbuhan aktifitas dan metabolisme dalam tubuh. Status

Lebih terperinci