HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Survei dilakukan terhadap 76 siswa, yang terdiri atas 46 siswa perempuan dan 30 siswa laki-laki. Pendidikan ayah dan ibu dari siswa-siswi tersebut sebagian besar tamatan SLTA, 50% untuk pendidikan ayah dan 64% untuk pendidikan ibu. Selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Deskripsi data sekunder yaitu NUN, NR dan NUS dapat dilihat pada Lampiran 2. Nilai rata-rata tertinggi adalah NR Penjaskes yaitu sebesar 87. Ratarata terendah yaitu sebesar 76 adalah NR Biologi. Jika dilihat dari penyebaran data, dapat dilihat bahwa keragaman terbesar pada NR Seni Rupa, dan ragam terkecil pada NUS Kimia. Dari penyajian diagram kotak garis data yang ada di Lampiran 3 pada NUN tampak bahwa UN Kimia memiliki median terbesar di antara yang lain. Pada NR UN, median tertinggi adalah NR bahasa Inggris. Sedangkan pada NR Non UN yang tertinggi yaitu NR PJK yang juga mempunyai ragam terkecil dibanding yang lainnya. Median dari seluruh nilai hampir sama, tetapi yang tertinggi mediannya adalah NUS Bahasa Inggris, dapat dilihat pada diagram kotak garis NUS 4.2 Analisis Kanonik NUN dan NR UN Analisis ini mengkaji hubungan antara gugus peubah Y dengan gugus peubah X A. peubah Y adalah keseluruhan peubah yang ada di dalam Nilai Ujian Nasional. peubah X A adalah keseluruhan peubah yang ada di dalam Nilai Rapor dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional Hasil Pengujian Asumsi Peubah Y 1. Tidak terdapat multikolinieritas pada gugus peubah Y, terlihat dari keseluruhan nilai VIF gugus peubah Y tidak ada yang melebihi 2,5, yang tercantum pada tabel 2

2 15 Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas Peubah Y Peubah Nilai VIF Peubah Nilai VIF Peubah Y Peubah Y NUN IND NUN ING 1,16 NUN FIS NUN KIM 1,15 NUN MAT 1,15 NUN BIO 1,06 NUN FIS 1,12 NUN IND 1,17 NUN KIM 1,15 NUN ING 1,33 NUN BIO 1,05 NUN MAT 1,05 NUN ING NUN MAT 1,11 NUN KIM NUN BIO 1,03 NUN FIS 1,09 NUN IND 1,17 NUN KIM 1,07 NUN ING 1,26 NUN BIO 1,05 NUN MAT 1,14 NUN IND 1,00 NUN FIS 1,11 NUN MAT NUN FIS 1,02 NUN BIO NUN IND 1,17 NUN KIM 1,14 NUN ING 1,34 NUN BIO 1,04 NUN MAT 1,14 NUN IND 1,17 NUN FIS 1,11 NUN ING 1,31 NUN KIM 1,13 2. Pada output SAS (Lampiran 5) untuk gugus peubah Y, diperoleh p - value skewness = 0.53 > (α = 0.05) dan p - value kurtosis = 0.27 > (α = 0.05) maka H 0 diterima. Ini berarti gugus peubah Y memenuhi asumsi kenormalan ganda. Peubah X A 1. Pada gugus peubah XA diperoleh bahwa keseluruhan nilai VIF tidak ada yang melebihi 2,5 (Tabel 3) maka tidak terjadi multikolinieritas pada gugus data X A. Tabel 3 Hasil Uji Multikolinieritas Peubah X A Peubah Nilai Peubah Nilai VIF Peubah X A VIF Peubah X A NR IND NR B.ING 1.40 NR FIS NR KIM 1.85 NR MAT 1.89 NR BIO 1.45 NR FIS 1.93 NR IND 1.62 NR KIM NR BIO NR ING NR MAT NR ING NR MAT 2.04 NR KIM NR BIO 1.66 NR FIS 1.91 NR IND 1.56 NR KIM 1.97 NR ING 1.48 NR BIO NR IND NR MAT NR FIS NR MAT NR FIS 1.87 NR BIO NR ING 1.50 NR KIM 1.87 NR MAT 1.93 NR BIO 1.58 NR FIS 1.68 NR IND NR ING NR KIM NR IND Nilai p-value skewness dan p-value kurtosis pada gugus peubah X A masingmasing adalah 0.15 dan Nilai-nilai tersebut melebihi α =0.05, dapat disimpulkan gugus data X A memenuhi asumsi kenormalan ganda (Lampiran 6).

3 16 Berdasarkan scatter plot gugus peubah NUN terhadap gugus peubah NR UN dapat dilihat adanya garis linier untuk kedua gugus peubah tersebut, dapat disimpulkan asumsi kelinieran terpenuhi. Selanjutnya analisis korelasi kanonik dapat dilakukan pada kedua gugus data tersebut (Lampiran 4) Hasil Analisis Korelasi Kanonik Semua asumsi untuk uji korelasi kanonik sudah terpenuhi, sehingga analisis korelasi kanonik dapat dilanjutkan. Pengolahan data dalam analisis korelasi kanonik menggunakan program SAS dan SPSS 19 serta Minitab 16. Hasil penghitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Untuk kepentingan memperoleh hasil penelitian, diambil bagian bagian yang penting saja, seperti fungsi kanonik, uji hipotesis, dan analisis redudansi. 1. Fungsi Kanonik Banyaknya fungsi kanonik yang terbentuk untuk 6 peubah NUN (q=6) dan 6 peubah NR UN (p=6) yaitu min (6,6) = 6. Fungsi peubah kanonik yaitu (V i, W i ) untuk i = 1, 2,, 6, diperoleh akar ciri (dari yang terbesar) yaitu 0.47, 0.30, 0.10, 0.06, 0.05, 0.00 beserta vektor-vektor ciri padanannya. Kemudian didapat vektor koefisien dan yang juga merupakan bobot kanonik untuk fungsi peubah kanonik yang berurutan (Tabel 4). V Tabel 4 Bobot dan Korelasi Kanonik gugus peubah X A dan Y terhadap Fungsi Kanonik Pertama W 1 1 Peubah X A Peubah Y Bobot Kanonik Korelasi Bobot Kanonik Korelasi x y x y x y x y x y x y Fungsi kanonik ke-1, yaitu (V 1, W 1 ) : V 1 = 0.01x x x x x x 6 W 1 = 0.32y y y y y y 6 demikian seterusnya hingga fungsi kanonik ke-6. Selanjutnya dari pasangan kanonik tersebut berdasarkan output SAS diperoleh korelasi kanonik dari yang terbesar hingga yang terkecil (Tabel 5).

4 17 Tabel 5 Korelasi Pasangan Fungsi Kanonik Fungsi Kanonik Korelasi Kanonik Uji Hipotesis a. Uji korelasi kanonik secara bersama Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji statistik Wilk diperoleh F = 1.67 > F α = 0.05 = 1.55 (Tabel 6) dapat diputuskan bahwa H 0 ditolak, yang berarti paling tidak ada satu korelasi kanonik yang nyata. Dengan demikian, ke enam fungsi kanonik dapat dianalisis lebih lanjut. Tabel 6 Hasil Uji korelasi kanonik secara bersama Statistik F Wilks'Lambda 1.67 Pillai'sTrace 1.63 Hotelling-LawleyTrace 1.69 Roy'sGreatestRoot 5.37 b. Uji korelasi kanonik secara parsial Uji korelasi kanonik secara parsial hanya menghasilkan satu fungsi kanonik saja yang nyata, yaitu fungsi kanonik pertama (Tabel 7), F = 1.67 > F 0.05 = Fungsi kanonik pertama, mempunyai proporsi keragaman sebesar 0.48 (Lampiran 9). Hal ini berarti kombinasi dari fungsi kanonik pertama sudah cukup menerangkan keragaman peubah NUN dan peubah NR UN sebesar 48 %.

5 18 Tabel 7 Hasil Uji Korelasi Kanonik secara Parsial dan Nilai Redundansi (R 2 ) Fungsi Kanonik F F 0.05 R Analisis Redundansi Analisis redundansi dilakukan hanya pada satu fungsi kanonik, yaitu fungsi kanonik pertama. Nilai redundansi (R 2 ) dari fungsi kanonik yang dianalisis tersebut adalah 32%. Nilai ini diperoleh dari output program SAS (Lampiran 9). Hal ini berarti dari satu fungsi kanonik tersebut bisa menjelaskan keragaman hubungan NUN dan NR UN kurang dari separuhnya Interpretasi Fungsi Kanonik a. Bobot Kanonik Besarnya bobot kanonik (Tabel 8) menunjukkan keeratan terhadap peubah kanonik. Berdasarkan koefisien kanonik yang telah dibakukan dapat disimpulkan pada fungsi kanonik pertama urutan keeratan gugus peubah X A terhadap peubah kanonik adalah x 2, x 5, x 3, x 4, x 6, x 1. Selanjutnya, urutan keeratan gugus peubah Y terhadap peubah kanonik adalah y 4, y 2, y 3, y 5, y 1, y 6. Berdasarkan urutan keeratan kedua gugus peubah dapat disimpulkan bahwa NR Bahasa Inggris dan NUN Bahasa Inggris memberikan keeratan yang tertinggi terhadap fungsi kanonik pertama, sedangkan urutan keeratan yang terendah adalah NR Bahasa Indonesia dan NUN Biologi.

6 19 Tabel 8 Bobot Kanonik dan Muatan Kanonik serta Muatan Silang Kanonik untuk Fungsi Kanonik Pertama antara Peubah Y dan X A Peubah Bobot Kanonik Muatan Kanonik Muatan Silang Kanonik X A : x x x x x x Y : y y y y y y b. Muatan Kanonik Muatan kanonik menyatakan korelasi gugus peubah terhadap peubah kanonik di mana peubah bergabung dalam setiap fungsi kanonik. Besarnya muatan kanonik menunjukkan keeratan terhadap peubah kanonik. Berdasarkan koefisien kanonik yang telah dibakukan dapat disimpulkan pada fungsi kanonik pertama urutan keeratan gugus peubah X A terhadap peubah kanonik adalah x 2, x 5, x 3, x 4, x 6, x 1. Selanjutnya, urutan keeratan gugus peubah Y terhadap peubah kanonik adalah y 2, y 4, y 1, y 5, y 3, y 6. Berdasarkan urutan keeratan kedua gugus peubah dapat disimpulkan bahwa NR Bahasa Inggris dan NUN Bahasa Inggris memberikan keeratan yang tertinggi terhadap fungsi kanonik pertama, sedangkan urutan keeratan yang terendah adalah NR Bahasa Indonesia dan NUN Biologi. c. Muatan Silang Kanonik Muatan silang kanonik menyatakan korelasi gugus peubah dalam suatu peubah kanonik terhadap peubah kanonik lainnya. Besarnya muatan silang kanonik menunjukkan keeratan terhadap peubah kanonik. Berdasarkan koefisien kanonik yang telah dibakukan dapat disimpulkan pada fungsi kanonik pertama urutan keeratan gugus peubah X A terhadap peubah kanonik adalah x 2, x 5, x 3, x 4, x 6, x 1. Selanjutnya, urutan keeratan gugus peubah Y terhadap peubah kanonik adalah y 2, y 4, y 1, y 5, y 3, y 6. Berdasarkan urutan keeratan kedua gugus peubah dapat disimpulkan bahwa NR Bahasa Inggris dan NUN Bahasa Inggris memberikan

7 20 keeratan yang tertinggi terhadap fungsi kanonik pertama, sedangkan urutan keeratan yang terendah adalah NR Bahasa Indonesia dan NUN Biologi. 4.3 Analisis Kanonik NUN dan NR non UN Hubungan kedua yang akan dianalisis adalah gugus peubah Y dengan gugus peubah X B. peubah Y adalah keseluruhan peubah yang ada di dalam Nilai Ujian Nasional (NUN). peubah X B adalah keseluruhan peubah yang ada di dalam Nilai Rapor dari mata pelajaran yang tidak diujikan secara nasional (NR non UN) Hasil Pengujian Asumsi Peubah X B 1. Pada gugus peubah X B nilai p-value skewness = 0.24 dan p-value kurtosis = Nilai-nilai tersebut lebih dari α =0.05, sehingga gugus peubah X B memenuhi asumsi kenormalan ganda (Lampiran 7 ) 2. Seluruh nilai VIF pada gugus peubah X B tidak ada yang melebihi 2,5. Pada gugus data X B tidak terjadi multikolinieritas (Tabel 9) 3. Asumsi kelinieran pada hubungan gugus peubah Y dengan gugus peubah X B Berdasarkan scatter plot terpenuhi. Dapat dilihat dari garis linier yang terbentuk (Lampiran 4). Analisis korelasi kanonik dapat dilakukan pada kedua gugus data tersebut.

8 21 Tabel 9 Hasil Uji Multikolinieritas Peubah X B Peubah Y Peubah Nilai VIF Peubah Y Peubah Nilai VIF NR AGM NR PKN 1.91 NR PJK RT_TIK 1,65 NR SEJ 1,81 RT_BAJ 1,81 NR SRP 1,78 RT_AGM 2,02 NR PJK 1,06 RT_PKN 1,93 NR TIK 1,49 RT_SEJ 1,94 NR PKN RT_SEJ 1,69 NR TIK RT_BAJ 1,65 RT_SRP 1,70 RT_AGM 1,81 RT_PJK 1,10 RT_PKN 2,02 RT_TIK 1,67 RT_SEJ 1,93 RT_BAJ 1,93 RT_SRP 1,94 NR SEJ RT_SRP 1,76 NR BAJ RT_AGM 1,79 RT_PJK 1,10 RT_PKN 1,91 RT_TIK 1,67 RT_SEJ 1,94 RT_BAJ 1,96 RT_SRP 1,60 RT_AGM 1,96 RT_PJK 1,02 NR SRP RT_PJK 1,09 RT_TIK 1,61 RT_BAJ 1,73 RT_AGM 2,08 RT_PKN 1, Hasil Analisis Korelasi Kanonik Secara lengkap, hasil penghitungan yang merupakan output dari program SAS dapat dilihat pada lampiran. Tidak semua output hasil SAS ditampilkan, hanya bagian terpenting saja. 1. Fungsi Kanonik Berbeda dengan kasus sebelumnya, pada gugus peubah Y dan gugus peubah X B, tidak terdapat satu mata pelajaran yang sama. Nilai minimum dari banyaknya gugus peubah X B dan gugus peubah Y, yaitu min (6,7) maka diperoleh 6 fungsi kanonik yang terbentuk, yaitu (V i,w i ) untuk i = 1, 2,, 6. Diperoleh akar ciri sebagai berikut berdasarkan urutan dari yang terbesar, yaitu : 0.22, 0.14, 0.032, 0.02, 0.02 dan 0.01 dan vektor-vektor ciri padanannya. Kemudian didapat bobot kanonik untuk fungsi peubah kanonik yang berurutan (Tabel 10). Dari tabel 10 dapat dibentuk enam pasangan fungsi kanonik. Fungsi kanonik ke-1, yaitu (V 1, W 1 ) : V 1 = 0.52 x x 8-0.6x x x x x 13 W 1 = 0,67y y y y y y 6 dilanjutkan hingga ke pasangan fungsi kanonik yang keenam. Korelasi kanonik yang

9 22 dihasilkan dari keenam pasangan fungsi kanonik tersebut yaitu 0.42, 0.35, 0.18, 0.15, 0.14 dan V Tabel 10 Bobot dan Korelasi Kanonik gugus peubah X B dan Y terhadap Fungsi Kanonik Pertama W 1 1 Peubah X B Peubah Y Bobot Kanonik Korelasi Bobot Kanonik Korelasi x y x y x y x y x y x y x Uji Hipotesis a. Uji korelasi kanonik secara bersama Berdasarkan pengujian korelasi kanonik menggunakan uji statistik Wilk diperoleh F = 0.65 < F 0.05 = 1.55 sehingga dapat diputuskan bahwa H 0 diterima (Tabel 11), yang berarti semua korelasi kanoniknya tidak nyata. Dengan demikian, ke enam fungsi kanonik tidak dapat dianalisis lebih lanjut. Tabel 11 Hasil Uji korelasi kanonik secara bersama Statistik F Wilks'Lambda 0.65 Pillai'sTrace 0.66 Hotelling-LawleyTrace 0.65 Roy'sGreatestRoot Analisis Kanonik NUN dan NUS UN Hubungan kedua yang akan dianalisis adalah gugus peubah Y dengan gugus peubah X C. peubah Y adalah keseluruhan peubah yang ada di dalam Nilai Ujian Nasional (NUN). peubah X C adalah keseluruhan peubah yang ada di dalam Nilai Ujian Sekolah dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional (NUS UN). Berdasarkan uji asumsi yang dilakukan, diperoleh:

10 23 1. Terdapat kelinieran, karena pada gugus data NUN terhadap gugus data NS UN diperoleh adanya garis linier untuk masing-masing scatter plot antara masing kedua gugus peubah tersebut (Lampiran 4) 2. Tidak adanya multikolinieritas, karena pada gugus peubah X C diperoleh bahwa keseluruhan nilai VIF tidak ada yang melebihi 2,5 (Tabel 12) Tabel 12 Hasil Uji Multikolinieritas Peubah X C Peubah X C US IND US ING US MAT Peubah Nilai VIF Peubah X C Peubah Nilai VIF US ING 1,19 USFIS US KIM 1,16 US MAT 1,42 US BIO 1,37 US FIS 1,48 US IND 1,17 US KIM 1,19 US ING 1,10 US BIO 1,32 US MAT 1,38 US MAT 1,41 USKIM US BIO 1,50 US FIS 1,38 US IND 1,19 US KIM 1,19 US ING 1,18 US BIO 1,51 US MAT 1,33 US IND 1,19 US FIS 1,45 US FIS 1,44 USBIO US IND 1,04 US KIM 1,11 US ING 1,19 US BIO 1,41 US MAT 1,34 US IND 1,18 US FIS 1,35 US ING 1,17 US KIM 1,19 3. Adanya kenormalan ganda, karena berdasarkan uji kenormalan ganda Mardia untuk gugus peubah Y diperoleh p-value Skewness = 0.53 dan p-value kurtosis = 0.27; dan untuk gugus peubah X C diperoleh p-value skewness = 0.09 dan p- value kurtosis = Nilai-nilai tersebut dibandingkan dengan α = 0.05, dan dapat disimpulkan memenuhi asumsi kenormalan ganda karena semuanya melebihi α = 0.05 (Lampiran 8). Setelah asumsi terpenuhi maka analisis kanonik dapat dilakukan, dengan hasil sebagai berikut. Selanjutnya, dengan bantuan software SAS diperoleh akar ciri yang telah diurutkan dari yang terbesar yaitu 0.44, 0.38, 0.28, 0.07, 0.01 dan 0.00, juga bobot kanonik seperti pada tabel 13.

11 24 Tabel 13 Bobot dan Korelasi Kanonik Peubah Y dan X C terhadap Fungsi Kanonik Pertama dan Kedua V 1 V2 Peubah X c Bobot Kanonik Korelasi Kanonik Bobot Kanonik Korelasi Kanonik x x x x x x W 1 W 2 Peubah Y Bobot Kanonik Korelasi Kanonik Bobot Kanonik Korelasi Kanonik y y y y y y Ada enam pasang fungsi kanonik yang dapat dibentuk dari kedua gugus peubah. Pasangan fungsi kanonik (V i,w i ) untuk i = 1, 2,, 6. Kemudian fungsi kanonik diperoleh setelah vektor dan didapat. Fungsi kanonik ke-1, yaitu (V 1, W 1 ) : V 1 = 0.57x x x x x x 19 W 1 = 0,41y y y y y y 6 demikian seterusnya hingga fungsi kanonik ke-6, yaitu (V 6, W 6 ) : V 6 = x x x x x x 19 W 6 = 0.75y y y y y y 6 Fungsi kanonik pertama memiliki korelasi kanonik terbesar yaitu 0.55, fungsi kanonik kedua memiliki korelasi kanonik terbesar kedua yaitu 0.52, dan seterusnya berurut korelasi kanonik ke tiga hingga ke enam yaitu 0.47, 0.26, 0.10 dan Berdasarkan pengujian secara keseluruhan terhadap keenam fungsi kanonik tersebut diperoleh bahwa terdapat fungsi kanonik yang nyata pada taraf α = Pada output SAS menggunakan statistik Wilk nilai F = 2.05, nilai ini lebih dari F alpa 0.05 yaitu Kemudian dari pengujian secara parsial diperoleh bahwa dua fungsi kanonik pertama yang nyata pada taraf α = Fungsi kanonik pertama ini mempunyai proporsi keragaman sebesar 0.37 dan fungsi kanonik kedua sebesar Hal ini berarti kombinasi dari dua fungsi

12 25 kanonik pertama ini sudah mampu menerangkan keragaman peubah NUN dan peubah NUS UN sebesar 69%. Selanjutnya dua fungsi kanonik pertama tersebut yang akan diinterpretasi. Berdasarkan bobot kanonik pada fungsi kanonik pertama dapat dilihat bahwa NUS Fisika yang memberikan kontribusi paling besar terhadap fungsi kanonik pertama, sedangkan untuk gugus peubah NUN, yang berkontribusi paling besar yaitu NUN Biologi. NUS Bahasa Indonesia dan NUN Fisika memberi kontribusi terbesar terhadap fungsi kanonik kedua. Berdasarkan muatan (korelasi) kanonik pada fungsi kanonik pertama, diperoleh bahwa NUS Fisika dan NUN Biologi sama-sama memiliki hubungan yang paling erat dengan fungsi kanonik pertama (Tabel 13). Sedangkan dari fungsi kanonik kedua, diperoleh NUS Bahasa Indonesia dan NUN Fisika memiliki hubungan paling erat dengan fungsi kanonik kedua (Tabel 4). Berdasarkan muatan silang gugus peubah X dan Y dengan fungsi kanonik pertama dapat dilihat pada tabel 14 bahwa NUS Fisika dan NUN Biologi yang paling erat hubungan dengan fungsi kanonik pertama. Sedangkan pada fungsi kanonik kedua yang paling erat hubungannya yaitu NUS Bahasa Indonesia dan NUN Fisika. Tabel 14 Muatan Silang antara Peubah Y dan X C dengan Fungsi Kanonik Pertama dan Kedua Peubah V 1 V 2 Peubah W 1 W 2 Y X C y x y x y x y x y x y x Berdasarkan tingkat redundansi dari fungsi yang nyata diperoleh bahwa fungsi kanonik pertama memiliki R 2 sebesar 31 % dan 28 % untuk fungsi kanonik kedua.

13 Analisis Hasil Kanonik dan Data Primer Berdasarkan tabel 15 dapat dilihat bahwa dari siswa dengan nilai tertinggi di kelima Nilai tersebut, pada umumnya pendidikan orangtua minimal SMA. Dalam hal pekerjaan, lebih banyak Ibu yang pekerjaannya sebagai Ibu Rumah Tangga. Selain itu dapat dilihat pada tabel 15 bahwa sebagian besar siswa mengikuti Bimbel, tinggal dengan orangtua, memiliki orangtua yang lengkap, tidak memiliki riwayat penyakit parah, memiliki fasilitas transportasi dan internet. Sedangkan daya listrik yang ada di rumah siswa-siswa tersebut, sebagian besar bukan yang berdaya listrik besar. Berdasarkan tabel 16, dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa dengan nilai terendah mempunyai orangtua yang tamatan SLTA, pekerjaan ayah PNS/TNI, pekerjaan Ibu sebagai ibu rumah tangga. Dari tabel 16, juga dapat dilihat bahwa hampir di semua nilai siswa yang merupakan anak pertama sampai ketiga mendapat nilai diatas 90. Jika dilihat dari sarana transportasi dan komunikasi (internet), siswa mendapatkan sarana yang bagus. Jika dibandingkan dengan siswa yang memiliki nilai tertinggi persentase riwayat penyakit parah siswa terlihat lebih besar pada NUN Biologi dan NUS Fisika. Hal yang sama juga terlihat pada persentase siswa yang mengikuti Bimbel atau les.

14 27 Tabel 15 Deskripsi Data Primer dengan Nilai-nilai Tertinggi Hasil Kanonik (dalam %) Nilai Pendidikan Ayah Pendidikan Ibu Pekerjaan Ayah SD SLTP SLTA PT S SLT KRY PNS/ WR SLTP PT D A WN TNI S NUN Fisika NR B.Inggris NUN Biologi NUS Fisika NUS B. Indonesia Nilai Pekerjaan Ibu Anak Ke Banyak saudara KRYAWN PNS/ IR 1-3 WRS 1-3 >3 TNI T org >3 org NUN Fisika NR B.Inggris NUN Biologi NUS Fisika NUS Indonesia Nilai Tinggal dgn orang Tua Orang Tua cerai/meninggal Banyak Kendaraan Bermotor roda 2 Banyak Kendaraan Bermotor roda 4 Ya Tidak Ya Tidak 1-2 >2 buah Tidak 1-3 buah buah Ada NUN Fisika NR B.Inggris NUN Biologi NUS Fisika NUS Indonesia Nilai Pernah sakit parah Rumah Bimbel/les Pelajaran bimbel Ya Tidak Sendiri Kontrak Ya Tidak Pel.UN Mtk NUN Fisika NR B.Inggris NUN Biologi NUS Fisika NUS Indonesia Nilai Daya Listrik Internet W Tidak W Ya NUN Fisika NR B.Inggris NUN Biologi NUS Fisika NUS Indonesia

15 28 Tabel 16 Deskripsi Data Primer pada Siswa dengan Nilai-nilai terendah Nilai Pendidikan Ayah Pendidikan Ibu Pekerjaan Ayah S KRY PNS/ WR SD SLTP SLTA PT SLTP SLTA PT D WN TNI S NUN Fisika NR B.Inggris NUN Biologi NUS Fisika NUS B. Indonesia Nilai Pekerjaan Ibu Anak Ke Banyak saudara KRY PNS/ >3 WRS IRT 1-3 >3 1-4 org WN TNI org NUN Fisika NR B.Inggris NUN Biologi NUS Fisika NUS Indonesia Nilai Tinggal dgn orang tua Ortu cerai/meninggal Banyak Kendaraan Bermotor roda 2 Banyak Kendaraan Bermotor roda 4 Ya Tidak Ya Tidak 1-2 > 2 buah Tidak 1-3 buah buah Ada NUN Fisika NR B.Inggris NUN Biologi NUS Fisika NUS Indonesia Nilai Pernah sakit parah Rumah Bimbel/les Pelajaran bimbel Ya Tidak Sendiri Kontrak Ya Tidak Pel.UN Mtk NUN Fisika NR B.Inggris NUN Biologi NUS Fisika NUS Indonesia Nilai Daya Listrik Internet W Ya Tidak W NUN Fisika NR B.Inggris NUN Biologi NUS Fisika NUS Indonesia

PENGGUNAAN ANALISIS KANONIK UNTUK MENGETAHUI POLA HUBUNGAN ANTARA NILAI UJIAN NASIONAL, NILAI UJIAN SEKOLAH, DAN NILAI RAPOR

PENGGUNAAN ANALISIS KANONIK UNTUK MENGETAHUI POLA HUBUNGAN ANTARA NILAI UJIAN NASIONAL, NILAI UJIAN SEKOLAH, DAN NILAI RAPOR PENGGUNAAN ANALISIS KANONIK UNTUK MENGETAHUI POLA HUBUNGAN ANTARA NILAI UJIAN NASIONAL, NILAI UJIAN SEKOLAH, DAN NILAI RAPOR (Studi Kasus di SMA Budhi Warman II Jakarta) SAUT SAHPUTRA SINAGA SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

Lampiran 1 Deskripsi Data Primer

Lampiran 1 Deskripsi Data Primer L A M P I R A N 53 Lampiran 1 Deskripsi Data Primer No Peubah Keterangan Persentase (%) 1 Jenis Kelamin Perempuan 60.5 laki-laki 3.5 2 Pendidikan Ayah SD,SMP 5.30 SMA,STM,SMK 65. D3,Sarjana Muda, S1,S2

Lebih terperinci

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL (UN) DAN UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN 2015 SUKSES US, UN DAN SNMPTN 2015

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL (UN) DAN UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN 2015 SUKSES US, UN DAN SNMPTN 2015 SOSIALISASI UJIAN NASIONAL (UN) DAN UJIAN SEKOLAH (US) TAHUN 2015 SUKSES US, UN DAN SNMPTN 2015 NO AGENDA KET 1 Pembukaan Kepala TU 2 Sambutan Kepala Sekolah NURSYAMSUDIN 3 Paparan UN, US, dan SNMPTN Wakil

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Korelasi Kanonik

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Korelasi Kanonik 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Korelasi Kanonik Menurut Gittins (1985) analisis korelasi kanonik adalah salah satu teknik analisis statistik yang digunakan untuk melihat hubungan antara segugus peubah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Siswa Gambar 1 memperlihatkan Karakteristik siswa SMA Negeri Ulu Siau berdasarkan jurusan. Berdasarkan Gambar 1 umumya siswa lebih memilih jurusan IPA daripada jurusan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Eksplorasi Data Diagram kotak garis merupakan salah satu teknik untuk memberikan gambaran tentang lokasi pemusatan data, rentangan penyebaran, dan kemiringan pola sebaran. Gambaran

Lebih terperinci

, dengan. Karakteristik dari vektor peubah acak X dan Y sebagai berikut:

, dengan. Karakteristik dari vektor peubah acak X dan Y sebagai berikut: 3 TINJAUAN PUSTAKA Analisis Korelasi Kanonik Analisis korelasi kanonik (AKK) yang diperkenalkan oleh Hotelling pada tahun 1936, bertujuan untuk mengidentifikasi dan menghitung hubungan linier antara dua

Lebih terperinci

INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016 SMA NEGERI 23 PROVINSI DKI JAKARTA

INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016 SMA NEGERI 23 PROVINSI DKI JAKARTA INFORMASI UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMA TAHUN 2016 SMA NEGERI 23 PROVINSI DKI JAKARTA PENYELENGGARA JENIS UJIAN HASIL SEKOLAH Ujian Sekolah Lulus? Ya Ijazah Tidak Ulang Kelas IX atau XII NEGARA

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 13 Peubah Ganda

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 13 Peubah Ganda STK511 Analisis Statistika Pertemuan 13 Peubah Ganda 13. Peubah Ganda: Pengantar Pengamatan Peubah Ganda Menggambarkan suatu objek tidak cukup menggunakan satu peubah saja Kasus pengamatan peubah ganda

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Implementasi Biplot Kanonik dan Analisis Procrustes dengan Mathematica Biplot biasa dengan sistem perintah telah terintegrasi ke dalam beberapa program paket statistika seperti SAS,

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI UJIAN NASIONAL FISIKA DAN KIMIA TERHADAP HASIL NILAI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SISWA KELAS AKSELERASI IPA DI SMAN 3 BANDUNG

PENGARUH NILAI UJIAN NASIONAL FISIKA DAN KIMIA TERHADAP HASIL NILAI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SISWA KELAS AKSELERASI IPA DI SMAN 3 BANDUNG PENGARUH NILAI UJIAN NASIONAL FISIKA DAN KIMIA TERHADAP HASIL NILAI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SISWA KELAS AKSELERASI IPA DI SMAN 3 BANDUNG 1. Pendahuluan Latar Belakang Ujian Nasional biasa disingkat UN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank adalah lembaga keuangan yang merupakan penggerak utama dalam pertumbuhan perekonomian masyarakat Indonesia. Sebagai lembaga Intermediasi, bank memiliki

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penentuan jumlah sampel minimum yang harus diambil. Tabel 4.1 Data Hasil Survei Pendahuluan. Jumlah Kepala Keluarga (Xi)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penentuan jumlah sampel minimum yang harus diambil. Tabel 4.1 Data Hasil Survei Pendahuluan. Jumlah Kepala Keluarga (Xi) BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan Data Berdasarkan data jumlah kepala keluarga pada masing-masing perumahan yang didapatkan pada survei pendahuluan, maka dapat dilakukan penentuan jumlah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini, kerangka berpikir diarahkan untuk mendapatkan konsep-konsep penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang ada sehingga dapat dijadikan

Lebih terperinci

Semakin besar persentase CCR yang dihasilkan, maka tingkat akurasi yang dihasilkan semakin tinggi (Hair et. al., 1995).

Semakin besar persentase CCR yang dihasilkan, maka tingkat akurasi yang dihasilkan semakin tinggi (Hair et. al., 1995). 3 fungsi diskriminan cukup untuk memisahkan k buah kelompok. Karena fungsi-fungsi diskriminan tidak saling berkorelasi, maka komponen aditif dari V masing-masing didekati dengan khi-kuadrat dengan V j

Lebih terperinci

Analisis Peubah Ganda

Analisis Peubah Ganda Analisis Peubah Ganda Analisis Komponen Utama Dr. Ir. I Made Sumertajaya, M.Si Pengamatan Peubah Ganda - memerlukan sumberdaya lebih, dalam analisis - informasi tumpang tindih pada beberapa peubah Apa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis Permasalahan Penjurusan di SMA dilakukan pada saat siswa berada di kelas X (sepuluh) dan akan naik ke kelas XI (sebelas). Masalah yang sering

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kuda yang Diamati Berdasarkan Lokasi dan Jenis Kelamin

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kuda yang Diamati Berdasarkan Lokasi dan Jenis Kelamin MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI KANONIK PERILAKU BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP (STUDI KASUS SISWA SMPN I SUKASARI PURWAKARTA)

ANALISIS KORELASI KANONIK PERILAKU BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP (STUDI KASUS SISWA SMPN I SUKASARI PURWAKARTA) Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN: 978-60-61-0-9 hal 693-703 November 016 ANALISIS KORELASI KANONIK PERILAKU BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP (STUDI KASUS SISWA SMPN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil ujian nasional yang dijadikan sebagai salah satu acuan baku bagi standar kompetensi kelulusan pada siswa SMA khususnya di Provinsi Kepulauan Riau ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa 4.1.1. Pendapatan Pelabuhan Pendapatan yang diterima Pelabuhan Sunda Kelapa sejak tahun 2004 sampai tahun 2010 menunjukkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol 3 TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol Analisis gerombol merupakan analisis statistika peubah ganda yang digunakan untuk menggerombolkan n buah obyek. Obyek-obyek tersebut mempunyai p buah peubah. Penggerombolannya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Persamaan Regresi Linear Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Analisis regresi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran pada industri pengolahan tahu di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut. Dalam

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 3 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Dekriptif Analisis deskripsi merupakan teknik eksplorasi data untuk melihat pola data secara umum. Dari data TIMSS 7 rata-rata capaian matematika siswa Indonesia sebesar

Lebih terperinci

DATA DAN METODE Data Data Simulasi Data Sekunder

DATA DAN METODE Data Data Simulasi Data Sekunder 11 DATA DAN METODE Data Data dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber yaitu data simulasi dan data sekunder Data simulasi berupa data bangkitan yang berguna untuk mengukur kinerja metode BICOV dan

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009

Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009 Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009 Selasa, 12 Juni 2012 ANALISIS KORESPONDENSI KECENDERUNGAN DARI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI BALITA DI JAWA TIMUR OLEH : RATNA AYU M DOSEN PEMBIMBING : IR.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 22 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit

Lebih terperinci

KORELASI KANONIK ANTARA NlLAl EBTANAS MURNl. DENGAN NlLAl MATA KULIAH POKOK TINGKAT I. AKADEMI ILMU STATlSTlK. oleh: AKHMAT MUNAWAR G

KORELASI KANONIK ANTARA NlLAl EBTANAS MURNl. DENGAN NlLAl MATA KULIAH POKOK TINGKAT I. AKADEMI ILMU STATlSTlK. oleh: AKHMAT MUNAWAR G KORELASI KANONIK ANTARA NlLAl EBTANAS MURNl DENGAN NlLAl MATA KULIAH POKOK TINGKAT I AKADEMI ILMU STATlSTlK oleh: AKHMAT MUNAWAR G26.1722.91 JURUSAN STATlSTlKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LEGER PENGOLAHAN NILAI PENETAPAN KELULUSAN KELAS XII SMA N 7 DENPASAR TAHUN PELAJARAN RUANG 3 /IPA

LEGER PENGOLAHAN NILAI PENETAPAN KELULUSAN KELAS XII SMA N 7 DENPASAR TAHUN PELAJARAN RUANG 3 /IPA NO URUT NO UJIAN NAMA SISWA LEGER PENGOLAHAN NILAI PENETAPAN KELULUSAN KELAS XII SMA N 7 DENPASAR TAHUN PELAJARAN 2014-2015 RUANG 3 /IPA NILAI SEKOLAH Bahasa Indo B INGG Fisika Kimia Biologi Seni Penjaskes

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam

BAB 4 HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Subyek Penelitian Pengambilan sampel dilakukan pada bulan April 2009 sampai Januari 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga 1). Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden Tabel 4. 1 Jenis Pekerjaan dan Pendapatan Responden Pekerjaan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Latar Belakang Penjual Lahan yang Melakukan Transaksi Lahan

HASIL DAN PEMBAHASAN Latar Belakang Penjual Lahan yang Melakukan Transaksi Lahan VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6. 1 Latar Belakang Penjual Lahan yang Melakukan Transaksi Lahan 6. 1. 1 Jenis Kelamin Responden berdasarkan jenis kelamin lebih didominasi oleh laki-laki sebanyak 25 orang (62,5

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur,

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

Universitas Negeri Malang

Universitas Negeri Malang 1 Penerapan Metode Regresi New Stepwise untuk Mengetahui Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kekuatan Metallic Box (Studi Kasus di PT. PINDAD (Persero) Turen) Universitas Negeri Malang E-mail: Nisahidayatul@gmail.com

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iii vii xi xii BAB I BAB II PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008

Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008 Analisis Hasil Ujian Nasional Madrasah Aliyah Negeri Tahun 2008 Oleh : Asep Sjafrudin, M.Si 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

Lebih terperinci

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan Statistika, Vol. 15 No. 2, 87-97 November 215 Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan Fitriana A.R. 1, Nurhasanah 2, Ririn Raudhatul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data sekunder dengan jenis data bulanan mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 (bulan September).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Karyawan Pupuk Kujang

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Karyawan Pupuk Kujang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Dana Pensiun Karyawan Pupuk Kujang Dana Pensiun Karyawan Pupuk Kujang (DPPK) awalnya bernama Yayasan Dana Pensiun Kujang yang didirikan pada tahun 1978 dengan

Lebih terperinci

5. ANALISIS HASIL PENELITIAN

5. ANALISIS HASIL PENELITIAN 5. ANALISIS HASIL PENELITIAN Pada bagian ini akan menguraikan hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Jawaban dari permasalahan penelitian diperoleh berdasarkan hasil pengolahan 55 data hasil Tes Kreativitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian Data hasil penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN CALON PESERTA DIDIK MENGIKUTI JALUR PRESTASI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SURAT PERMOHONAN CALON PESERTA DIDIK MENGIKUTI JALUR PRESTASI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 FORM 1 Kepada Yth. Kepala SMA Negeri 2 Demak SURAT PERMOHONAN CALON PESERTA DIDIK MENGIKUTI JALUR PRESTASI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 c.q. Panitia PPDB Jalur Prestasi SMA Negeri 2 Demak Yang bertanda tangan

Lebih terperinci

5. STATISTIKA PENYELESAIAN. a b c d e Jawab : b

5. STATISTIKA PENYELESAIAN. a b c d e Jawab : b . STATISTIKA A. Membaca Sajian Data dalam Bentuk Diagram. UN 00 IPS PAKET A Diagram lingkaran berikut menunjukan persentase jenis pekerjaan penduduk di kota X. Jumlah penduduk seluruhnya adalah 3.600.000

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PEELITIA 3.1. Tahapan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian yang mengambil lokasi di beberapa perumahan seperti Perumahan Graha Permai dan Ciputat Baru, secara garis besar

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI 17 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi Matriks Matriks adalah suatu kumpulan angka-angka yang juga sering disebut elemen-elemen yang disusun secara teratur menurut baris dan kolom sehingga

Lebih terperinci

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta 44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka

Lebih terperinci

KELULUSAN. Selasa, 4 Februari 2014

KELULUSAN. Selasa, 4 Februari 2014 KELULUSAN Selasa, 4 Februari UJIAN SEKOLAH UJIAN NASIONAL SATUAN PENDIDIKAN/SMA Dasar: PP nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 70 ayat (5): Ujian Nasional mencakup matapelajaran

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 2, April 2013, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume, Nomor, April 013, Halaman 119-18 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN KOEFISIEN KORELASI KANONIK DAN INTERPRETASI FUNGSI KANONIK MULTIVARIAT Muhamad

Lebih terperinci

SMAN 8 JAKARTA SMA NEGERI 8 JAKARTA TAHUN PELAJARAN Jakarta, 23 Januari 2015

SMAN 8 JAKARTA SMA NEGERI 8 JAKARTA TAHUN PELAJARAN Jakarta, 23 Januari 2015 SMAN 8 JAKARTA SMA NEGERI 8 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014-2015 Jakarta, 23 Januari 2015 NO STATUS JUMLAH 1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 47 2 Honorer (Non PNS) 30 Jumlah 77 Keluar 1. menyelesaikan seluruh

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai 38 kabupaten/kota, terdiri atas 29 kabupaten dan 9 kota. Secara umum wilayah Provinsi Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional Balamoa Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal khususnya

Lebih terperinci

Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati (Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya)

Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati (Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya) (M.2) ANALISIS BIPLOT UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR PADA MASYARAKAT MISKIN ANTAR WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN OGAN ILIR Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati

Lebih terperinci

PEMETAAN MASALAH PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR MASYARAKAT MISKIN ANTAR KECAMATAN SEBAGAI UPAYA PEMERATAAN AKSES PENDIDIKAN DI KABUPATEN OGAN ILIR

PEMETAAN MASALAH PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR MASYARAKAT MISKIN ANTAR KECAMATAN SEBAGAI UPAYA PEMERATAAN AKSES PENDIDIKAN DI KABUPATEN OGAN ILIR PEMETAAN MASALAH PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR MASYARAKAT MISKIN ANTAR KECAMATAN SEBAGAI UPAYA PEMERATAAN AKSES PENDIDIKAN DI KABUPATEN OGAN ILIR Dian Cahyawati S. Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Diskripsi Data Diskripsi hasil penelitian ini didasarkan pada skor dari kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan iklim

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Karakteristik Rumah Tangga Responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Analisisis Deskriptif 4.1.1. Data Karakteristik Rumah Tangga Responden Dari hasil penyebaran kuisioner didapat data

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah semua guru di SMA Negeri 96 Jakarta sebanyak 45 orang. Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS DATA 1. Deskripsi Responden Penelitian Responden dari penelitian ini adalah seluruh pengusaha konveksi di Desa Tangkil Kulon Kec. Kedungwuni Kab. Pekalongan.

Lebih terperinci

(α = 0.01). Jika D i > , maka x i atau pengamatan ke-i dianggap pencilan (i = 1, 2,..., 100). HASIL DAN PEMBAHASAN

(α = 0.01). Jika D i > , maka x i atau pengamatan ke-i dianggap pencilan (i = 1, 2,..., 100). HASIL DAN PEMBAHASAN 4 karena adanya perbedaan satuan pengukuran antar peubah. 1.. Memastikan tidak adanya pencilan pada data dengan mengidentifikasi adanya pencilan pada data. Pengidentifikasian pencilan dilakukan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU Salju 1, Hadrah 2, Risa Melati 3 1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo 2,3) Prodi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar siswa dan pemanfaatan waktu belajar siswa di luar jam pelajaran sekolah dengan prestasi belajar PKn

Lebih terperinci

Tabel 1 Sudut terjadinya jarak terdekat dan terjauh pada berbagai kombinasi pemilihan arah acuan 0 o dan arah rotasi HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Sudut terjadinya jarak terdekat dan terjauh pada berbagai kombinasi pemilihan arah acuan 0 o dan arah rotasi HASIL DAN PEMBAHASAN sudut pada langkah sehingga diperoleh (α i, x i ).. Mentransformasi x i ke jarak sebenarnya melalui informasi jarak pada peta.. Melakukan analisis korelasi linier sirkular antara x dan α untuk masingmasing

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 4. No. 2, 71-81, Agustus 2001, ISSN : PENANGANAN MULTIKOLINEARITAS (KEKOLINEARAN GANDA) DENGAN ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA Tatik Widiharih Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Abstrak Multikolinearitas yang tinggi diantara peubah-peubah bebas,

Lebih terperinci

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 2 5. Pemilihan Pohon Contoh BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pohon contoh yang digunakan dalam penyusunan tabel volume ini adalah jenis nyatoh (Palaquium spp.). Berikut disajikan tabel penyebaran pohon contoh

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga

V. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga 53 V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Faktor yang Memengaruhi Tabungan Rumah Tangga Analisis ini dilakukan dengan memasukkan variabel-variabel independen yang diduga memengaruhi variabel dependen (tabungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Kota Tangerang. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2013

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi, BAB II LANDASAN TEORI Beberapa teori yang diperlukan untuk mendukung pembahasan diantaranya adalah regresi linear berganda, pengujian asumsi analisis regresi, metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang sulit untuk diatasi. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah penurunan tingkat kemiskinan. Menurut Badan Pusat Statistik,

Lebih terperinci

MARKET POTENTIAL RESEARCH PASAR TRADISIONAL PD PASAR SURYA DI CABANG SURABAYA SELATAN. M. Jamal Muttaqin ( )

MARKET POTENTIAL RESEARCH PASAR TRADISIONAL PD PASAR SURYA DI CABANG SURABAYA SELATAN. M. Jamal Muttaqin ( ) MARKET POTENTIAL RESEARCH PASAR TRADISIONAL PD PASAR SURYA DI CABANG SURABAYA SELATAN M. Jamal Muttaqin (1307 100 069) Latar Belakang Urgensi Pasar Tradisional Menyusutnya Pasar Tradisional Semakin banyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Adira Finance tbk. Berdiri pada bulan Maret 1990, yang beralamat di Graha Adira Menteng Jakarta Selatan.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, PELATIHAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PENGELOLA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PUSAT DI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, PELATIHAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PENGELOLA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PUSAT DI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, PELATIHAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PENGELOLA SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN PUSAT DI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN KARYA AKHIR OLEH: M. CHUSNUL SYAICHUDIN NIM. 55108120016

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKSI PERJALANAN DARI KAWASAN PEMUKIMAN

ANALISIS PRODUKSI PERJALANAN DARI KAWASAN PEMUKIMAN ANALISIS PRODUKSI PERJALANAN DARI KAWASAN PEMUKIMAN (Studi Kasus Perumahan di Lingkungan Taman Griya, Jimbaran) TUGAS AKHIR Oleh : LINDA PRANASARI 0704105014 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

PENENTUAN KOEFISIEN KORELASI KANONIK DAN INTERPRETASI FUNGSI KANONIK MULTIVARIAT

PENENTUAN KOEFISIEN KORELASI KANONIK DAN INTERPRETASI FUNGSI KANONIK MULTIVARIAT PENENTUAN KOEFISIEN KORELASI KANONIK DAN INTERPRETASI FUNGSI KANONIK MULTIVARIAT SKRIPSI Oleh : MUHAMAD FALIQUL ASBAH J2E 008 040 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT

PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING KLASIK DENGAN T 2 HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI NON-NORMAL MULTIVARIAT Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 17 4 ISSN : 303 910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN BAGAN KENDALI T HOTELLING KLASIK DENGAN T HOTELLING PENDEKATAN BOOTSTRAP PADA DATA BERDISTRIBUSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jakarta khususnya di kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta, beralamat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jakarta khususnya di kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta, beralamat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini Penelitian dilaksanakan di Pemerintah DKI Jakarta khususnya di kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP), beralamat Jl.Abdul

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KORELASI KANONIK ROBUST DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINAN

BAB III ANALISIS KORELASI KANONIK ROBUST DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINAN BAB III ANALISIS KORELASI KANONIK ROBUST DENGAN METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINAN 3.1 Deteksi Pencilan Multivariat Pengidentifikasian pencilan pada kasus multivariat tidaklah mudah untuk dilakukan,

Lebih terperinci

INFO, SHARING & STRATEGI MENUJU PTN

INFO, SHARING & STRATEGI MENUJU PTN INFO, SHARING & STRATEGI MENUJU PTN 1 2 3 ALUR WAKTU MENUJU PERGURUAN TINGGI SMP Kelas X Kelas XI Kelas XII SEM - I SEM 2 SEM 3 SEM 4 SEM 5 SEM 6 SEKOLAH MENENGAH ATAS SNMPTN UN APR INTENSIF 3-5MINGGU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan berupa data sekunder. Data diperoleh dari bahan-bahan yang

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan berupa data sekunder. Data diperoleh dari bahan-bahan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain. Data yang digunakan berupa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hajah Jawiyah Badrie Kelurahan Jeruk-Lakarsantri. Sebelum dilakukan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hajah Jawiyah Badrie Kelurahan Jeruk-Lakarsantri. Sebelum dilakukan penelitian 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang tinggal di panti asuhan Hajah Jawiyah Badrie Kelurahan Jeruk-Lakarsantri.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Eksplorasi Pola Spektrum

HASIL DAN PEMBAHASAN. Eksplorasi Pola Spektrum konsentrasi. Konsentrasi kafein terbagi menjadi 6 konsentrasi, sehingga dari masing-masing komponen diperoleh 24 kombinasi konsentrasi. c. Campuran senyawa tiga komponen, yaitu Vitamin B1, Vitamin B6,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Hipotesis Adapun Hipotesis yang signifikan diuji dalam penelitian ini adalah :. Terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja guru dan kepemimpinan terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data tentang nilai UN mata pelajaran kimia dan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Kimia UIN Walisongo Semarang, diperoleh melalui

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis, dan

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI KANONIK UNTUK MENGIDENTIFIKASI FAKTOR- FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DERAJAT KESEHATAN

ANALISIS KORELASI KANONIK UNTUK MENGIDENTIFIKASI FAKTOR- FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DERAJAT KESEHATAN ANALISIS KORELASI KANONIK UNTUK MENGIDENTIFIKASI FAKTOR- FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DERAJAT KESEHATAN Asep Rusyana, Nurhasanah, dan Restu Deviyanti Program Studi Statistika, FMIPA, Universitas Syiah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsentrasi lemak ikan (%) Kandungan zat aktif (absorban) HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Berdasarkan data yang digunakan dalam penelitian ini, akan dilakukan pengidentifikasian multikolinieritas.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nama awalnya Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng berdiri sejak tahun 1984. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Angkasa Pura II (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa pengelolaan kebandarudaraan. PT. Angkasa Pura II (Persero)

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Pengelolaan Sumberdaya Air Berdasarkan Kapasitas Produksi Instalasi

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Analisis Pengelolaan Sumberdaya Air Berdasarkan Kapasitas Produksi Instalasi VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Pengelolaan Sumberdaya Air Berdasarkan Kapasitas Produksi Instalasi PDAM Bekasi merupakan salah satu PDAM yang berada di wilayah Kota Bekasi. Pengelolaan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan adalah dengan membaca.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan adalah dengan membaca. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Membaca merupakan kegiatan yang memberikan banyak wawasan dan pengetahuan. Wawasan dan pengetahuan tersebut tersedia di berbagai media informasi seperti buku,

Lebih terperinci

ANALISIS GEROMBOL CLUSTER ANALYSIS

ANALISIS GEROMBOL CLUSTER ANALYSIS ANALISIS GEROMBOL CLUSTER ANALYSIS Pendahuluan Tujuan dari analisis gerombol : Menggabungkan beberapa objek ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan sifat kemiripan atau sifat ketidakmiripan antar objek

Lebih terperinci

VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI

VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI VI. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI 6.1. Analisis Fungsi Produksi Model fungsi produksi yang digunakan adalah fungsi Cobb Douglas. Faktor-faktor

Lebih terperinci