BAB I PENDAHULUAN. B. Sumber Buku Utama John Milton Dilliard (1985). Lifelong Career Planning. Colombus: Bell & Howell Company.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. B. Sumber Buku Utama John Milton Dilliard (1985). Lifelong Career Planning. Colombus: Bell & Howell Company."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Abstraksi Pada bab 4 ini mencoba membahas tentang klasifikasi pekerjaan, pengklasifikasian ini dimaksudkan agar dapat diketahui profil dan kategori pekerjaan yang meliputi seluruh sektor lapangan usaha. Dalam sistem klasifikasi ini dirumuskan tuga-tugas suatu pekerjaan tertentu yang mencerminkan tugas salah satu pekerjaan yang terhimpun dalam rumpun kelompok pekerjaan tertentu yang memiliki dasar-dasar persamaan sifat tugasnya. B. Sumber Buku Utama John Milton Dilliard (1985). Lifelong Career Planning. Colombus: Bell & Howell Company.

2 BAB II KLASIFIKASI PEKERJAAN Pembuatan rencana karir belum lengkap jika pengetahuan mengenai jenis pekerjaan belum diketahui. Dengan adanya jenis pekerjaan di AS, anda harus membatasi pilihan anda dan memilih hanya beberapa jenis saja. Pengkategorian pekerjaan membuat anda dapat memahami hubungan diantara berbagai kelompok pekerjaan. Anda harus paham bahwa semua jenis penggolongan sama baiknya. Kebutuhan pemuda usia 21 tahun yang akan mulai bekerja berbeda dengan pria usia 54 tahun yang ingin memulai pekerjaan baru setelah ia pensiun. Bab ini akan menunjukkan sistem klasifikasi pekerjaan pengkodean pekerjaan, ide/gagasan, orang dan benda, industri dan kelompok pekerjaan. KLASIFIKASI KODE PEKERJAAN Edisi keempat Dictionary of Occupational Titles (DOT) yang dibuat oleh Departemen Tenaga Kerja AS menggunakan peng-kode-an dengan 9 angka (digit). Tiga angka pertama menunjukkan kelompok pekerjaan. Semua jenis pekerjaan disusun dalam 9 kategori yang ditunjukkan oleh angka pertama. Kategori pertama, yaitu professional, teknisi, dan pekerjaan manajerial diberi kode angka (0) atau (1). Kategori lainnya diberi kode (2) sampai (9). Jenis kategori tersebut adalah: 0/1 profesional, teknisi, dan pekerjaan manajerial 2 Klerikal dan penjualan 3 Jasa 4 Pertanian, perikanan, kehutanan, dan sejenisnya 5 Pengolahan 6 Perdagangan mesin 7 Bench work 8 Pekerjaan terstruktur

3 Kategori professional, teknisi, dan manajerial meliputi arsitek, teknik, matematik, ilmu fisika, ilmu social, kedokteran, pendidikan, museum, perpustakaan, hukum, teologi, seni, travel, administrasi, dan manajemen. Juga kategori pendukung seperti operator radio, pilot, dan nakhoda. Jenis pekerjaan pendukung ini membutuhkan lulusan dari universitas, akademi atau institut teknologi. Kategori klerikal dan penjualan dibagi dua. Pekerjaan klerikal meliputi persiapan, pencatatan, pembuatan sistem, dan pendistribusian informasi. Pekerjaan penjualan meliputi bidang komoditas dan jasa. Pekerja di bidang klerikal harus memiliki pendidikan SMU atau akademi. Sementara pekerjaan di bidang penjualan tidak membatasi jenis pendidikan kecuali untuk menjual produk yang yang canggih. Untuk posisi penjualan, keahlian interpersonal dan kemampuan meyakinkan orang adalah syarat satu-satunya. Pekerjaan di bidang jasa meliputi industri makanan dan minuman, penginapan dan sejenisnya, pengurusan dokumen, kosmetik, perawatan kesehatan, jasa cuci/laundry, jasa pengamanan, dan cleaning service. Keahlian di bidang ini dapat diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan melalui on the job training. Pekerjaan di bidang pertanian, perikanan, kehutanan dan sejenisnya meliputi menanam, memelihara, dan mengumpulkan tanaman dan binatang; tambang timah; menangkap dan berburu binatang; perawatan taman, kebun, dan tanah. Pekerja di bidang pertanian memperoleh pendidikan dari institute pertanian, perkerja di bidang perikanan memperoleh keahlian melalui pengalaman kerja, sementara pekerja di bidang kehutanan tergantung pada posisinya. Pekerjaan di bidang pengolahan meliputi penyulingan, kimia, dan pekerjaan sejenisnya. Syarat pendidikan mulai dari SMU hingga perguruan tinggi. Pekerjaan di bidang perdagangan mesin meliputi mesin untuk melubangi, memotong, mencetak, menggiling, mengelupas, dll. Diperlukan pengetahuan mengenai cara kerja mesin, komponen, dan perhitungan matematis. Pekerjaan lain membutuhkan kecermatan mata dan tangan, meliputi perakitan, perbaikan, pemasangan, perawatan mesin, menenun, dan merajut.

4 Pekerjaan di bidang Bench Work meliputi penggunaan peralatan dan mesin untuk membuat atau memperbaiki barang-barang kecil seperti lampu, ban, perhiasan, dan sepatu. Pekerja harus dapat membaca vetak biru, membuat pola, menggunakan berbagai peralatan, dan dapat memenuhi standar. Pekerjaan struktural meliputi perbaikan dan pemasangan. Keahlian dapat diperoleh pekerja melalui pengalaman kerja. Pekerjaan lain-lain meliputi transportasi, pengepakan, tambang, produksi dan distribusi, media, desain grafis, dan lain-lain. Departemen Tenaga Kerja AS kemudian memecah sembilan kategori pekerjaan tersebut menjadi 19 bagian. Jika anda ingin mengetahui informasi mengenai jenis pekerjaan penilai real estate maka kodenya adalah Angka pertama (1) menunjukkan bahwa pekerjaan itu termasuk dalam kategori professional, teknisi, dan manajerial. Angka kedua menunjukkan bagian dari kategori tersebut. Terdapat 19 bagian dalam kategori professional, teknisi, dan manajerial, yaitu: 00/01 pekerjaan di bidang arsitek, teknik, dan surveyor 02 pekerjaan di bidang ilmu matematika dan fisika 04 pekerjaan di bidang ilmu kehidupan 05 pekerjaan di bidang ilmu sosial 07 ekerjaan di bidang kedokteran dan kesehatan 09 ekerjaan di bidang pendidikan 10 pekerjaan di bidang museum, perpustakaan dan kearsipan 11 pekerjaan di bidang hukum dan yurisprudensi 12 pekerjaan di bidang agama dan teologi 13 pekerjaan di bidang menulis 14 pekerjaan di bidang seni 15 pekerjaan di bidang hiburan dan pariwisata 16 pekerjaan di bidang administrasi 18 ekerjaan di bidang manajer dan staff 19 pekerjaan di bidang professional, teknik, dan manajerial

5 Sebagai contoh, dua angka pertama (19) menunjukkan pekerjaan di bidang professional, teknik, dan manajerial. Angka ketiga digabungkan dengan dua angka pertama (191) menunjukkan bagian dalam kategori professional tersebut, yaitu: 191 Agen dan penaksir 193 Operator radio 194 Sound sistem, film, rekaman, dan reproduksi 195 Pekerjaan di bidang social dan kesejahteraan 196 Pilot dan navigator 197 Nakhoda kapal dan teknisi 198 Kondektur kereta api 199 Pekerjaan lain-lain Tiga angka kedua (267) menunjukkan jenis pekerjaan yang akan dihadapi, berkaitan dengan data, orang dan benda, yaitu : DATA (angka ke-4) ORANG (angka ke-5) BENDA (angka ke-6) 0 Menyatukan 1 Koordinasi 2 Analisa 3 Menyusun 4 Menghitung 5 Pengkopian 6 Membandingkan 0 Membimbing 2 Negosisasi 3 Memerintah 4 Mengawasi 5 Mengalihkan 6 Berbicara/Memberi tanda 7 Melayan 8 Menerima perintah/ melayani 0 Mengatur 1 Ketepatan 2 melaksanakan/mengontrol 3 Mengemudi 4 Manipulasi 5 Merawat 6 Memberi makan 7 Mengendalikan Fungsi pekerja dengan kode (267) berkaitan dengan semua kelompok pekerjaaan. Angka (2) menunjukkan bahwa ia harus memiliki keahlian menganalisa data, angka (6) kemampuan berbicara dengan orang lain, dan angka (7) kemampuan untuk mengendalikan. Tiga angka terakhir (010) menunjukkan pekerjaan khusus dalam kelompok pekerjaan. Sebagai contoh, banyak pekerjaan mempunyai enam kode pertama yang sama, tapi tiga angka terakhir berbeda. Jika ada beberapa jenis pekerjaan

6 dalam kategori enam angka pertama, maka tiga angka terakhir disusun dengan menambahkan 4, misal (010, 014, 018, 022, dst). Contoh: penaksir real estate analis kredit KLASIFIKASI PEKERJAAN BERDASARKAN IDE/GAGASAN, ORANG, DAN BENDA Pekerjaan dapat dikelompokan dengan cara lain berdasarkan pekerjaan utamanya yaitu ide (data), orang atau benda. Mekanik mobil, kimia adalah pekerjaan yang berhubungan dengan benda. Dekan atau pengacara adalah pekerjaan yang berhubungan dengan orang. Ahli pengarsipan, curator dan direktur televise berkaitan dengan ide. Ahli matematika, penulis, dan musisi adalah pekerjaan yang berhubungan dengan ide abstrak. Anda mengetahui bahwa suatu pekerjaan tidak melulu berhubungan dengan ide saja, orang saja atau benda saja. Pekerjaan dapat merupakan hubungan antara orang dan ide, ide dan benda, orang dan ide, atau ide dan orang. Berikut adalah contohnya: 1. Orang dan ide petugas bagian anggaran, penasihat kredit, administrator. 2. Benda dan ide petugas statistic, penerima telepon, arsitek. 3. Benda dan orang petugas keamanan, petugas pusat komunikasi, pencatat keuangan, sekretaris. 4. Ide, orang, dan benda terapis, ahli diet, teknisi kedokteran, ahli penyakit. Anda juga harus paham bahwa panyak pekerjaaan yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan orang lain atau benda. Terapis berhubungan langsung dengan pasiennya; sementara editor surat kabar berhubungan secara tidak langsung dengan pembaca melalui artikel di korannya.

7 KLASIFIKASI PEKERJAAN BERDASARKAN INDUSTRI Penggologan jenis ini biasanya dilakukan oleh pemerintah. Berikut adalah sistem yang diadaptasi dari Manual Standard Industrial Classification tahun Industri yang Memproduksi Barang Industri Jasa 1. Pertanian, kehutanan, dan perikanan 1. Grosir 2. Pertambangan 2. Ritel 3. Konstruksi 3. Keuangan, asuransi, real estate 4. Manufaktur 4. Jasa 5. Transportasi, kimunikasi, listrik, gas, 5. Administrasi Negara dan kebersihan 6. dll Jika anda tertarik dalam bidak teknik, anda harus mencari dalam industri tersebut dan memilih mana yang paling menarik minat anda. KLASIFIKASI PEKERJAAN BERDASARKAN DIVISI Pada tahun 1980 Departemen Peradangan AS membuat Standard Occupational Classification Manual, yang membagi pekerjaan menjadi 21 bagian, yaitu : Eksekutif, administrasi, dan manajerial Teknik, surveyor, arsitek Ahli alam dan matematika Ahli social, pekerja social, pekerja agama, dan pengacara Guru, ahli perpustakaan, konselor Ahli kesehatan Perawat, ahli kimia, terapis Penulis, seniman, artis, atlit Ahli teknologi kesehatan Teknisi lain Pemasaran dan penjualan Klerikal

8 PENGELOMPOKAN PEKERJAAN BERDASARKAN KEDEKATANNYA Seperti telah dikatakan sebelumnya, banyak pekerjaan yang dekat hubungannya. Pengelompokkan pekerjaan berdasarkan kedekatannya disebut juga peng-klusteran pekerjaan, dapat membantu anda memahami hubungannya. KLASIFIKASI MENURUT DEPARTEMEN PENDIDIKAN Departemen Pendidikan AS mengembangkan 15 sistem klasifikasi dalam program pendidikan, yaitu: - Agribisnis dan sumber daya alam - Pariwisata - Bisnis dan perkantoran - Manufaktur - Komunikasi dan media - Pemasaran dan distribusi - Konstruksi - Ilmu kelautan - Konsumen - Jasa personal - Lingkungan - Jasa publik - Kesenian dan kemanusiaan - Transportasi - Kesehatan KLASIFIKASI DELAPAN BELAS Thomas Harrington dan Arthur O Shea mengklasifikasikan bursa kerja menjadi 18 kelompok, yaitu: - Keterampilan seni - Manajemen - Teknisi - Klerikal - Hukum - Kedokteran umum dan gigi - Pekerjaan kasar - Jasa personal - Matematika - Penjualan - Data analisis - Hiburan - Pekerjaan seni - Customer service - Kesusastraan - Jasa Sosial - Musik - Pendidikan

9 KLASIFIKASI PEKERJAAN MENURUT OCCUPATIONAL OUTLOOK HANDBOOK Pada tahun Departemen Tenaga Kerja AS membuat Occupational Outlook Handbook untuk mengelompokan pekerjaan, yaitu: - Pekerjaan administrative dan manajerial - Ahli teknik, surveyor, dan arsitek - Ilmuwan alam dan matematika - Ilmuwan social, pekerja social, pekerja religi, dan pengacara - Guru, ahli perpustakaan, dan pembimbing - Ahli kesehatan - Perawat, ahli obat, dan terapis - Ahi dan teknisi teknologi kesehatan - Penulis, seniman, dan penghibur - Ahli teknologi - Administrasi pendukung - Jasa - Pertanian dan kehutanan - Mekanik dan ahli perbaikan - Konstruksi - Produksi - Transportasi - Pembersih dan buruh - Militer KLASIFIKASI BERDASARKAN LINGKUNGAN PEKERJAAN Dibuat oleh John Holland, yaitu : - Lingkungan pekerjaan yang realistis : jasa, teknisi, dan ahli perdagangan - Lingkungan pekerjaan investigatif : ilmuwan dan teknisi - Lingkungan pekerjaan artistik : kesusastraan, seni dan musik

10 - Lingkungan pekerjaan sosial : kesejahteraan social dan pendidikan - Lingkungan pekerjaan di bidang swasta : penjualan dan manajerial - Lingkungan pekerjaan konvensional : klerikal dan perkantoran KLASIFIKASI BERDASARKAN GOE (Guide for Occupational Exsploration) Pemerintah AS melalui Guide for Occupational Exploration (GOE) pada tahun 1984 mengklasifikasikan bidang pekerjaan dalam dua angka, yaitu : 01 Seni 05 Mesin 09 Akomodasi 02 Ilmu 06 Industri 10 Kemanusiaan 03 Tanaman dan Binatang 07 Bisnis 11 Pengaruh 04 Perlindungan 08 Penjualan 12 Penampilan Fisik Keduabelas bidang ini kemudian dibagi menjadi 66 kelompok pekerjaan. Setiap kelompok pekerjaan mempunyai kode 4 angka (digit) dan nama: Ilmu fisika Keamanan dan Penegakan Hukum Teknik Teknologi Produksi. Jumlah kelompok kerja bervariasi mulai dari 2 hingga 12 kelompok. Kelompok yang memerlukan lebih banyak pendidikan, pelatihan dan pengalaman disajikan paling pertama. Dengan makin banyaknya jenis pekerjaan, kelompok kerja ini kemudian dibagi menjadi sub-kelompok kerja, contohnya: Bidang Kerja - 05 Mesin Kelompok Kerja Teknik Sub-kelompok Penelitian Pelestarian Lingkungan Desain Sistem Pengujian dan Kontrol Kualitas

11 Penjualan Perencanaan Kerja Desain Teknik Umum Anda harus mengetahui bahwa perubahan kondisi ekonomi dan perubahan dalam diri anda sendiri akan menyebabkan anda mengubah sasaran anda sebelum atau setelah anda bekerja. Misalnya, anda sekolah di bidang kesehatan karena ingin menjadi seorang ginekolog tapi kemudian sekolah anda berhenti. Akibatnya, anda harus mencari pekerjaan lain di bidang kesehatan yang lebih sesuai dengan pendidikan yang telah anda capai. Atau katakanlah anda telah bekerja di IBM selama 4 tahun, tapi kemudian anda merasa tidak puas. Jika anda memahami kluster pekerjaan, anda akan dapat pindah ke pekerjaan lain yang masih dalam satu kelompok kerja. Sistem Klasifikasi pekerjaan dan industri dapat membantu anda belajar mengenai dunia kerja. Walupun tidak mungkin bagi anda untuk memahami semuanya, tapi anda dapat memahami struktur dunia kerja dan mempelajari klasifikasi berbagai jenis pekerjaan. Tidak ada sistem yang lebih baik dari yang lain. Carilah dari beberapa sistem lalu gunakan yang anda anggap paling sesuai.

12 BAB III PEMBAHASAN A. Klasifikasi Pekerjaan (Umum) Suatu klasifikasi pekerjaan biasanya disusun menurut persamaan dalam penyelenggaraan tugas yang aktual berdasarkan tingkat strukturnya. Oleh karena itu, dalam sistem klasifikasi ini dirumuskan tugas-tugas suatu pekerjaan tertentu yang mencerminkan tugas salah satu pekerjaan yang terhimpun dalam rumpun kelompok jabatan tertentu yang memiliki dasar-dasar persamaan sifat tugasnya. Klasifikasi pekerjaan merupakan metode untuk mengelompokkan pekerjaan dalam tingkatan-tingkatan pekerjaan. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Klasifikasi pekerjaan adalah proses yang berhubungan dengan penentuan pekerjaan-pekerjaan kepada bermacam-macam bagian fungsional, tingkat-tingkat pembayaran, atau skalaskala berdasarkan penilaian pekerjaan Pengelompokan pekerjaan ke dalam berbagai kategori di dalam perusahaan atau industri tertentu. Pemberian deskripsi pekerjaan yang terstruktur secara sistematis dan rinci, yang dipakai untuk mengidentifikasi pekerjaan yang tugas utamanya cukup serupa sehingga dapat digolongkan di bawah judul pekerjaan yang sama. Klasifikasi pekerjaan merupakan proses pengkategorisasian kedudukan sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan, jenis kecakapan yang dibutuhkan, atau faktor lainnya yang berkaitan dengan kerja. Klasifikasi mempermudah analisis pekerjaan karena klasifikasi berarti uraian pekerjaan dan standar kualifikasi yang dibakukan dapat dirumuskan untuk sekumpulan posisi. Ada dua jenis kualifikasi umum yang dipakai, yakni 1). pekerjaan-pekerjaan dibagi ke dalam kualifikasi-kualifikasi okupasi yang umum dan

13 2). Dalam setiap kualifikasi okupasi yang umum pekerjaan-pekerjaan dibedakan menurut tingkat tanggung jawabnya Sistem klasifikasi untuk semua pekerjaan, baik di sektor publik maupun swasta, didasarkan pada beberapa faktor, diantaranya: a). masukan informasi dimana dan bagaimana si pekerja memperoleh informasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. b). proses-proses mental. Pertimbangan apa yang ditekankan dalam pembuatan keputusan, perencanaan dan aktifitas-aktifitas proses informasi apa yang dilibatkan dalam proses pekerjaan c). output pekerjaan berhubungan dengan aktifitas fisik dan alat alat yang akan diperlukan oleh pekerja d). relasi dengan orang lain relasi dengan orang lain yang bagimana yang dituntut dalam pelaksanaan pekerjaan e). kontek pekerjaan dalam konteks fisik dan sosial apa pekerjaan dilaksanakan f). metode-metode kerja teknik-teknik apa yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan g. ciri-ciri pekerja ciri-ciri kepribadian atau kemampuan-kemampuan apa yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan. Sebagai perinsip dasar, klasifikasi disususun menurut persamaan dalam penyelenggaraan tugas yang actual berdasarkan tingkat strukurnya. Jadi dalam system klasifikasi dirumuskan tugas-tugas suatu pekerjaan tertentu yang mencerminkan tugas salah satu pekerjaan yang terhimpun dalam rumpun kelompok pekerjaan tertentu yang memiliki dasar-dasar persamaan sifat tugasnya.

14 Klasifikasi pekerjaan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen dasar yakni kode pekerjaan, nama pekerjaan serta definisi atau uraian tugas yang disusun menurut system klasifikasi tertentu. Sistem klasifikasi pekerjaan atau penggolongan pekerjaan pada umumnya dikenal 3 (tiga) penggolongan pekerjaan antara lain: a. Penggolongan menurut kewajiban (duties classifyca-tions) yang dianut di Amerika Serikat. Dalam sistem ini tindakan pertama ialah menganalisis pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan untuk jabatan perseorangan sampai yang sekecil-kecilnya, pekerjaan itu terdiri atas kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab-tanggung jawab. Pekerjaan ini memiliki ciri-ciri (1) Hampir sama dalam kewajiban-kewajiban dan tanggung jawab-tanggung jawab, (2) Memerlukan syarat-syarat ujian yang sama untuk mengisi lowongan dalam golongan itu, dan (3) Menggunakan satu skala gaji untuk semua jabatan yang termasuk didalamnya. b. Penggolongan menurut tingkat (rank classifications) yang dianut di Eropa Barat. Penggolongan menurut tingkat ini didasarkan atas mutu, kualitas atau pendidikan dari pemegang jabatan. Mereka yang jabatannya atau pendidikannya tinggi ditempatkan pada golongan yang tinggi derajatnya, yang berarti mendapat pembayaran yang tinggi pula. c. Penggolongan gabungan. Dalam hal ini diperlukan sistem gabungan, yaitu gabungan antara duties classifications dan rank classifications. Maka lazimnya untuk pekerjaan-pekerjaan keahlian seperti dokter, guru, dan jabatan-jabatan lainnya dipergunakan rank classifications sedang untuk jabatan-jabatan lainnya dipergunakan duties classifications.

15 Sedangkan di Indonesia dikenal penggolongan pekerjaan berdasarkan ruang lingkupnya yaitu: Nama Golongan Ruang Lingkup Pokok Tenaga Profesional, Teknisi dan Tenaga Lain Pejabat tinggi Negara dan pemerintah serta tenaga manajemen Pejabat pelaksana T.U Ahli yang pada umumnya memiliki pendidikan tinggi Teknisi yang pada umumnya dibawah penyeliaan tenaga professional Tenaga kreatif dan tenaga keahlian khusus Pengajar (SD sampai Perguruan Tinggi) Menjalankan fungsi legislative Jabatan teras pemerintah eselon I dan II Direktur dan manajer Jabatan pelaksana pemerintahan Jabatan supervise perkantoran Jabatan kantor dan telekomunikasi Tenaga usaha jasa Jabatan jasa baik perusahaan maupun usaha perorangan (manajer, penyelia dan pekerja) Tenaga Produksi Pekerja, operator dalam jenis kegiatan pertambangan, pengolahan, pembuatan barangbarang dari kulit, batu dan besi, pemasangan, perakitan dan perawatan mesin, alat elektronik. Pembuatan barang-barang dari logam mulia, gelas, keramik, karet, plastik, kertas Percetakan Pengecatan Pembuatan alat-alat musik Konstruksi Pekerjaan pelabuhan

16 Pengetahuan tentang pengklasifikasian pekerjaan berguna bagi individu dalam memilih dan menentukan pekerjaan yang diinginkannya sesuai dengan minat dan kemampuan yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan karena tidak setiap individu dapat dengan mudah menentukan pilihan karirnya B. Pengelompokan Pekerjaan Berdasarkan Kedekatannya Seperti telah dikatakan sebelumnya, banyak pekerjaan yang dekat hubungannya. Pengelompokkan pekerjaan berdasarkan kedekatannya disebut juga peng-klusteran pekerjaan, sehingga dari pengklusteran terebut dapat memudahkan individu dalam memahami hubungan antara kelompok pekerjaan yang satu dengan yang lainnya a. Klasifikasi Menurut Departemen Pendidikan Departemen Pendidikan AS mengembangkan 15 sistem klasifikasi dalam program pendidikan, yaitu: - Agribisnis dan sumber daya alam - Pariwisata - Bisnis dan perkantoran - Manufaktur - Komunikasi dan media - Pemasaran dan distribusi - Konstruksi - Ilmu kelautan - Konsumen - Jasa personal - Lingkungan - Jasa publik - Kesenian dan kemanusiaan - Transportasi - Kesehatan b. Klasifikasi Delapan Belas Thomas Harrington dan Arthur O Shea mengklasifikasikan bursa kerja menjadi 18 kelompok, yaitu: - Keterampilan seni - Manajemen - Teknisi - Klerikal - Hukum - Kedokteran umum dan gigi - Pekerjaan kasar - Jasa personal - Matematika - Penjualan - Data analisis - Hiburan

17 - Pekerjaan seni - Customer service - Kesusastraan - Jasa Sosial - Musik - Pendidikan c. Klasifikasi Pekerjaan Menurut Occupational Outlook Handbook The Occupational Outlook Handbook berfungsi untuk mengetahui berbagai informasi yang berhubungan dengan karir,diciptakan untuk membantu calon pekerja dalam membuat keputusan pemilihan pekerjaan Selain itu Occupational Outlook Handbook juga memiliki beberapa fungsi diantaranya: pelatihan danpendidikan yang diperlukan penghasilan yang akan didapatkan prospek pekerjaan yang diharapkan hal-hal apa saja yang akan dilakukan dalam pekerjaan tersebut kondisi tempat pekerjaan Occupational Outlook Handbook untuk mengelompokan pekerjaan, yaitu: - Pekerjaan administrative dan manajerial - Ahli teknik, surveyor, dan arsitek - Ilmuwan alam dan matematika - Ilmuwan social, pekerja social, pekerja religi, dan pengacara - Guru, ahli perpustakaan, dan pembimbing - Ahli kesehatan - Perawat, ahli obat, dan terapis - Ahi dan teknisi teknologi kesehatan - Penulis, seniman, dan penghibur - Ahli teknologi - Administrasi pendukung - Jasa - Pertanian dan kehutanan - Mekanik dan ahli perbaikan - Konstruksi

18 - Produksi - Transportasi - Pembersih dan buruh - Militer d. Klasifikasi Berdasarkan Lingkungan Pekerjaan menurut John Holland a). Lingkungan realistik Membutuhkan penyesuaian besar tehadap ketangkasan fisik dan kecakapan mekanik. Sifat yang jelas dari tuntutan lingkungan membuat keberhasilan dan kegagalan Tipe kepribadian realistik Ditandai dengan perilaku agresive, aktif dalam gerak dan koordinasi, keahlian, tidak sosial kekuatan fisik dan jantan. Lingkungan realistik ditandai oleh tugas tugas yang konkret, fisik dan eksplisit. Klasifikasi pekerjaan untuk lingkungan realistik adalah jasa, teknisi dan ahli perdagangan b). Lingkungan investigativ Lingkungan di tandai dengan tugas yang memerlukan kemampuan yang abstrak dan kreativ bukan tergantung pada pengamatan pribadinya. Di lingkungan ini, kehatian dan berfikir kritis sangat bernilai. Individu lebih menyukai menggunakan metode berfikir logis secar tepat untuk pemecahan masalah. Untuk pemecahan masalah yang efektiv memerlukan imajinasi, inteligensi dan kepekaan terhadap masalah masalah yang bersifat intelektual dan fisik Tipe kepribadian berorientasi tugas tidak sosial lebih menyukai dan memikirkan lebih dahulu dari pada langsung bertindak terhadap pemecahan masalah yang di hadapi, membutuhkan pemahaman menyenangi tugas tugas yang kabur sifatnya memiliki nilai dan bersikap tidak konvensional. Klasifikasi pekerjaan untuk lingkungan invetigatif adalah ilmuwan dan tenisi

19 c). Lingkungan sosial Lingkungan sosial adalah lingkungan yang memberi semangat kepada seseorang untuk lebih fleksibel serta saling memahami satu sama lain. lingkungan sosial juga lebih menekankan pada aspek nilai kemanusiaan Tipe kepribadian sosial bersifat sosial, bertanggung jawab, kewanitaan, kemanusiaan, keagamaan, membutuhkan perhatian, memiliki kecakapan verbal dan hubungan antar pribadi, menghindari pemecahan masalah secara intelek aktivitas fisik dan kegiatan yang sangat teratur, rapih, menyukai pemecahan masalah melalui perasaan dan pemanfaatan hubungan antar pribadi. Klasifikasi pekerjaan untuk lingkungan sosial adalah kesejahteraan sosial dan pendidikan d). Lingkungan konvensional Pengorganisasian dan perencanaan dapat menggambarkan lingkungan konvensional yang baik, diantaranya lingkungan kantor, dimana dalam sebuah kantor diperlukan data, mengkopi data. Hal ini penting yang diperlukan pada lingkungan konvensional adalah kemampuan administrasi, kemampuan berorgansasi, kepercayaan dan kemampuan untuk berdisiplin Tipe kepribadian konvensional Menyenangi kegiatan verbal, menyenangi bahasa yanga tersusun dengan baik, menghindari segala situasi yang kabur, memberi nilai yang tinggi terhadap status dan keyatan materi. Klasifikasi pekerjaan untuk lingkungan konvensional klerikal dan perkantoran e). Lingkungan usaha Usaha situasi finansial dan isu ekonomi dianggap paling penting dari aspek lain, lingkunga ini ditandai dengatugas tugas yang mengutamakan kemampuan verbal yangdi pergunakan untuk mengarahkan dan mempengaruhi orang lain Tipe kepribadian, Memperoleh keuntungan merupakan hal yang paling penting bagi seorang pengusaha mereka menggunakan kemampuan verbal, menjual, meyakinkan dan memimpin. Mereka lebih suka untuk membujuk

20 dan mengatur dari pada menolong. Klasifikasi pekerjaan untuk lingkungan usaha adalah penjualan dan manajerial f). Lingkungan artistik Ditandai denga tugas tugas dan masalah yang memerlukan interpretasi atau kresi bentuk artistik melalui sita rasa, perasaan, imajinasi, merupakan tipe yang bebas dan terbuka untuk melakukan kreativitas dan ekspresi pribadi. Pekerjaan di lingkungna ini memerlukan ekspresi emosional yang lebih logis dari pada ekspresi logis. Tipe kepribadian artistik bersifat tidak sosial, menghindari masalah yang sudah dapat tersusun, atau memerlukan kecakapan diri yang besar, tipe ini memerlukan bentunbentuk ekspresi yang bersifat individualitaas, bersifat kewanitaan dan sering mengalami persoalan dalam lingkunganya melalui eksperisi diri dalam media seni. Klasifikasi pekerjaan untuk lingkungan artistik adalah kesuasteraan, seni dan musik. C. Kriteria Masalah yang Timbul Akibat Pemilihan Pekerjaan Menurut Williamson (Crites, hal 28) menyatakan bahwa ada beberapa kriteria masalah yang timbul dari pemilihan pekerjaan yaitu a). Masalah Kesesuaian 1. Pilihan karir yang sesuai dengan individu adalah adanya kesesuaian antara minat dan dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Mungkin ia memilki pilihan yang banyak tetapi akhirnya ia akan yakin pada satu pilihan 2.Individu yang memilki ketidaksesuaian pilihan, meskipun ia memiliki minat terhadap pekerjaan tersebut tetapi ia tidak cukup memiliki keahlian dalam bidang terebut. b) Masalah keragu-raguan 1. Individu yang memiliki banyak potensi, biasanya memiliki dua atau lebih pilihan, setiap pilihan selalu sesuai antara minat dan kemampuan yang dimilikinya. Tapi dia harus konsiten dengan satu pilihan yang dianggap

21 terbaik bagi dia. Masalahnya adalah dia sulit untuk memilih dalam keadaan seperti ini 2. Individu yang tidak bisa memutuskan (tidak punya pilihan) mungkin saja dia memiliki minat baik satu ataupun lebih. Begitu juga kemampuan yang dimilikinya berada pada tingkat mahir. Tetapi ia tidak memiliki kepedulian untuk memilih suatu pekerjaan. Kenyataannya adalah bahwa dia tidak bisa menentukan pekerjaan yang ia paling inginkan. c). Masalah ketidaksadaran 1. Pilihan individu yang tidak realistis memiliki ketertarikan pada satu pekerjaan tapi pekerjaan tersebut memerlukan keahlian yang tinggi dibandingkan dengan kemampuan yang dimilikinya sekarang 2. Pilihan individu yang tidak terpenuhi. individu yang memiliki bakat yang sesuai dengan dirinya tapi pekerjaan tersebut berada dibawah kemampuannya apabila dibandingkan dengan kemampuannya. Dengan mengetahui klasifikasi pekerjaan, masalah pemilihan karir yang dipaparkan oleh Williamson mungkin saja dapat dimininalisir karena dengan adanya sistem klasifikasi pekerjaan dapat membantu individu belajar mengenai dunia kerja, kesesuaian antara minat dengan kemampuan yang dimiliki. Walaupun tidak mungkin untuk memahami semuanya, tapi individu dapat memahami struktur dunia kerja dan dapat mempelajari klasifikasi berbagai jenis pekerjaan. Pengklasifikasian pekerjaan akan membuat individu memahami hubungan diantara berbagai kelompik pekerjaan, menolong individu dalam memahami hubungan antara berbagai jenis karir dan menolong individu dalam menjelajahi dan memilih karir yang spesifik

22 BAB IV SIMPULAN Klasifikasi pekerjaan adalah proses yang berhubungan dengan penentuan pekerjaan-pekerjaan kepada bermacam-macam bagian fungsional, tingkat-tingkat pembayaran, atau skala-skala berdasarkan penilaian pekerjaan Pengelompokan pekerjaan ke dalam berbagai kategori di dalam perusahaan atau industri tertentu. Pemberian deskripsi pekerjaan yang terstruktur secara sistematis dan rinci, yang dipakai untuk mengidentifikasi pekerjaan yang tugas utamanya cukup serupa sehingga dapat digolongkan di bawah judul pekerjaan yang sama. Pengklasifikasian pekerjaan terbagi terbagi ke dalam beberapa bagian yaitu klasifikasi pekerjaan berdasarkan ide/gagasan, orang dan benda, klasifikasi pekerjaan berdasarkan industri dan klasifikasi jabatan berdasarkan berdasarkan divisi. Pengklasifikasian ini dimaksudkan untuk membantu individu belajar mengenai dunia kerja, struktur dunia kerja dan mempelajari berbagai jenis pekerjaan

23 DAFTAR PUSTAKA Cardoso G, Faustino. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Crites, John O. (.). Career Counseling Models, Method and Material. New York: Mc Graw Hill Book Company. Milton Dillard, John. (1985). Lifelong Career Planning. Colombus: Bell & Howell Company. Sharf, Richard S. (1992). Applyng Career Development Theory to Counseling. California: Brook/Cole Publihing Company. Thayeb Manrihu, Mohamad. (1988). Pengantar Bimbingan dan Konseling Karir. Jakarta: Depdikbud.. Administrative Services Group. the classification of work. Tanggal tersedia di Wikipdia, the free encyclopedia. Standard Occupational Classification System. Tanggal 24 Desember tersedia di

24

DAFTAR ISI. Nota Kesepahaman... iii Kata Pengantar... ix Daftar Isi... xiii Penjelasan Umum... xix

DAFTAR ISI. Nota Kesepahaman... iii Kata Pengantar... ix Daftar Isi... xiii Penjelasan Umum... xix DAFTAR ISI Nota Kesepahaman...... iii Kata Pengantar... ix Daftar Isi... xiii Penjelasan Umum... xix 0 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)... 3 01 Perwira

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-321/PJ/2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-

Lebih terperinci

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997 KODE KETERANGAN 000 KEGIATAN YANG BELUM JELAS BATASANNYA 011 PERTANIAN TANAMAN PANGAN, TANAMAN PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA 012 PETERNAKAN 013 KOMBINASI PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan angkatan tahun 2007-2008, mayoritas berada dalam usia remaja akhir. Usia ini memasuki masa dewasa dini yang masih

Lebih terperinci

Kuesioner. Apakah panggilan dan bagian saya di dalam Pekerjaan Tuhan di dunia ini, sehingga melaluinya Tuhan paling dimuliakan?

Kuesioner. Apakah panggilan dan bagian saya di dalam Pekerjaan Tuhan di dunia ini, sehingga melaluinya Tuhan paling dimuliakan? Kuesioner PROFIL PELAYANAN Apakah panggilan dan bagian saya di dalam Pekerjaan Tuhan di dunia ini, sehingga melaluinya Tuhan paling dimuliakan? KUESIONER PROFIL PELAYANAN: Pengenalan Minat & Bakat Komunitas

Lebih terperinci

Terdapat sepuluh (10) butir pemikiran yang diajukan oleh Hoppockbahwa: a. Pekerjaan dipilih dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan.

Terdapat sepuluh (10) butir pemikiran yang diajukan oleh Hoppockbahwa: a. Pekerjaan dipilih dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan. Dalam pemilihan karir, ada beberapa teori dari beberapa tokoh yang merupakan bahan perbandingan dan bahan-bahan kajian untuk mengadakan pertimbangan yang akan dibahas pada pertemuan ini, yaitu: 1. TEORI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 49/PJ/2011 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA

Lebih terperinci

IMPLIKASI Penerapan PP Nomor 11 Tahun 2017 Terhadap Pengembangan Kompetensi Perencana

IMPLIKASI Penerapan PP Nomor 11 Tahun 2017 Terhadap Pengembangan Kompetensi Perencana IMPLIKASI Penerapan PP Nomor 11 Tahun 2017 Terhadap Pengembangan Kompetensi Perencana Dr. Herman, M.Si. Direktur Jabatan ASN Badan Kepegawaian Negara 1 MATERI I. Manajemen PNS: Framework II. Gambaran JF

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN Bab ini akan menganalisis dampak dari injeksi pengeluaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada sektor komunikasi terhadap perekonomian secara agregat melalui sektor-sektor

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Kimia Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Kimia Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Kimia Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Teknik Kimia 2008 (106 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (106 org) Alumni yang memiliki alamat email

Lebih terperinci

Daftar Isi ANALISA DIRI PENDAHULUAN MINAT KARIR KESIMPULAN

Daftar Isi ANALISA DIRI PENDAHULUAN MINAT KARIR KESIMPULAN Daftar Isi PENDAHULUAN ANALISA DIRI MINAT KARIR KESIMPULAN Proses Dukungan Karir RIASEC DPT Jendela Johari 8 Kemampuan Suka-Tidak Suka, Bisa- Belum Bisa Grafik Garis Kehidupan Gaya Bekerja Lokasi Bekerja

Lebih terperinci

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p16) File: sakernas05nov Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-950 Observasi Valid: 0 Tidak Valid: 0 DEFINISI Lapangan usaha/pekerjaan

Lebih terperinci

Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov

Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov Lapangan usaha/pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir (b4p26) File: sakernas05nov Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-990 Observasi Valid: 0 Tidak

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-28/PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-28/PJ/2012 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-28/PJ/2012 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Perusahaan Perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan kedalam sembilan sektor industri yang telah ditetapkan oleh JASICA (

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Matematika Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Matematika Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Matematika Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Matematika 2008 (109 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (109 org) Alumni yang memiliki alamat

Lebih terperinci

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00

Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00 Lapangan usaha/pekerjaan tambahan utama (b4p14) File: sakernas00 Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 11-950 Observasi Valid: 0 Tidak Valid: 0 DEFINISI Lapangan usaha/pekerjaan

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Sipil Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Sipil Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Sipil Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Teknik Sipil 2008 (133 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (133 org) Alumni yang memiliki alamat email

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Mesin Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Mesin Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Mesin Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Teknik Mesin 2008 (130 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (130 org) Alumni yang memiliki alamat email

Lebih terperinci

Tabel Kesesuaian Tabel Kesesuaian ISBN : 978-979-064-803-6 No. Publikasi : 03120.1501 Katalog BPS : 1302026 Ukuran Buku : 18,2 x 25,7 cm Jumlah Halaman : xvi + 132 halaman Naskah : Subdirektorat Pengembangan

Lebih terperinci

Company LOGO KONSEP MINAT. Adhyatman Prabowo, M.Psi

Company LOGO KONSEP MINAT. Adhyatman Prabowo, M.Psi Company LOGO KONSEP MINAT Adhyatman Prabowo, M.Psi Nasi campur Anda suka yang mana..? Bakso Lalapan Pengantar Kekuatan objek Kuat lemahnya indra Individu yg menentukan Stimulus Individu MINAT Minat berarti

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Informatika Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Informatika Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Informatika Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Teknik Informatika 2008 (105 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (105 org) Alumni yang memiliki

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Sains & Teknologi Farmasi Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Sains & Teknologi Farmasi Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Sains & Teknologi Farmasi Angkatan 2008 Data Responden Total alumni STF 2008 (86 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (86 org) Alumni yang memiliki

Lebih terperinci

OVERVIEW 1/29

OVERVIEW 1/29 OVERVIEW Konsep dasar dan arti penting klasifikasi industri. Arti penting analisis industri untuk menyeleksi sekuritas. Metode yang digunakan untuk mengestimasi tingkat keuntungan, earning per share, dan

Lebih terperinci

Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha KBLI 2009 KBLI 2005

Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha KBLI 2009 KBLI 2005 Katalog BPS:1302018 Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha CETAKAN II BADAN PUSAT STATISTIK Tabel Kesesuaian Lapangan Usaha CETAKAN II TABEL KESESUAIAN LAPANGAN USAHA CETAKAN II ISBN : 978-979-064-365-9 No. Publikasi

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 12: Industri kreatif

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 12: Industri kreatif Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Industri Kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga

Lebih terperinci

Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02

Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02 Lapangan usaha/bidang pekerjaan utama dari tempat bekerja selama seminggu yang lalu (b4cr7) File: sakernas02 Gambaran Tipe: Kontinyu Format: numeric Width: 8 Desimal: 0 Range: 0-990 Observasi Valid: 0

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Pertambangan Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Teknik Pertambangan Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Pertambangan Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Teknik Pertambangan 2008 (62 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (62 org) Alumni yang memiliki

Lebih terperinci

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Meteorologi Angkatan 2008

Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Meteorologi Angkatan 2008 Resume Tracer Study ITB 2015 Prodi Meteorologi Angkatan 2008 Data Responden Total alumni Meteorologi 2008 (34 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (34 org) Alumni yang memiliki alamat

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FTI Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FTI Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FTI Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Prodi Teknik Kimia Angkatan 2007 Total alumni Teknik Kimia 2007 (98 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 29 BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana para pialang melakukan transaksi jual beli surat berharga dengan berbagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DAFTAR RUMPUN JABATAN FUNGSIONAL DAN PENJELASANNYA 1. Rumpun Fisika, Kimia dan

Lebih terperinci

JABATAN FUNGSIONAL. Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Pilihan bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu : DAFTAR JABATAN FUNGSIONAL

JABATAN FUNGSIONAL. Kelengkapan Administrasi Kenaikan Pangkat Pilihan bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu : DAFTAR JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL Ketentuan mengenai angka kredit untuk kenaikan pangkat pilihan bagi PNS yang menduduki jabatan fungsional tertentu ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab dibidang pendayagunaan

Lebih terperinci

PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN

PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN PROFIL LULUSAN & CAPAIAN PEMBELAJARAN JENJANG : D IV PROGRAM STUDI : TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN KODE : 626050504010 (STATUS DI LAMAN KKNI : CP RANCANG, DES 2015) A. VISI: Menjadi program studi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder berupa Tabel Input-Output Indonesia tahun 2008 yang diklasifikasikan menjadi 10 sektor dan

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FMIPA Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FMIPA Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FMIPA Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Prodi Matematika Angkatan 2007 Total alumni Matematika 2007 (101 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 38 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih lokasi Kota Cirebon. Hal tersebut karena Kota Cirebon merupakan salah satu kota tujuan wisata di Jawa

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FTTM Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FTTM Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FTTM Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Pertambangan Angkatan 2007 Total alumni Teknik Pertambangan 2007 (59 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL - 6 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FSRD Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FSRD Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FSRD Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Prodi Seni Rupa Angkatan 2007 Total alumni Seni Rupa 2007 (29 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner

Lebih terperinci

Lampiran 1 No Program Studi Jen. Kode No Program Studi Jen. Kode Ilmu Kedokteran S-3

Lampiran 1 No Program Studi Jen. Kode No Program Studi Jen. Kode Ilmu Kedokteran S-3 Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Lampiran 1 : Daftar nama, jenjang dan kode program studi. Nomor : 163/DIKTI/Kep/2007 Tanggal : 29 November 2007 1 Ilmu Kedokteran S-3 11-001 2 Ilmu

Lebih terperinci

DAFTAR PENYESUAIAN/KONVERSI BIDANG STUDI SERTIFIKASI SEBELUM DAN SETELAH 2009

DAFTAR PENYESUAIAN/KONVERSI BIDANG STUDI SERTIFIKASI SEBELUM DAN SETELAH 2009 DAFTAR PENYESUAIAN/KONVERSI BIDANG STUDI SERTIFIKASI SEBELUM DAN SETELAH 2009 KELULUSAN TAHUN 2007-2008 KONVERSI NOMOR KODE DAN NAMA BIDANG STUDI SESUAI KODE TAHUN 2009-2011 NO. JENJANG/ MATA PELAJARAN

Lebih terperinci

Teknik Sipil Angkatan 2009

Teknik Sipil Angkatan 2009 Teknik Sipil Angkatan 2009 Total alumni dalam 1 angkatan (145 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (145 org) Alumni yang memiliki alamat email (145 org) Data Responden Alumni yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...5 1. Kompetensi Umum...5 2. Kompetensi Kejuruan...6 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...9 SUBSTANSI

Lebih terperinci

Statistik KATA PENGANTAR

Statistik KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang

Lebih terperinci

TRACER STUDY ITB Farmasi Klinik dan Komunitas Angkatan 2009

TRACER STUDY ITB Farmasi Klinik dan Komunitas Angkatan 2009 TRACER STUDY ITB 2016 Farmasi Klinik dan Komunitas Angkatan 2009 DATA RESPONDEN Farmasi Klinik & Komunitas Total alumni dalam 1 angkatan (30 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner

Lebih terperinci

Statistik KATA PENGANTAR

Statistik KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri FEBRUARI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Februari 2017 Pendahuluan Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,02%, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun

Lebih terperinci

LAMPIRAN 7 KODE BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN

LAMPIRAN 7 KODE BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN LAMPIRAN 7 KODE BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru 2011 73 KODE BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN (DIGIT 7, 8, DAN 9) A. Guru Mata Pelajaran Umum dan Kejuruan (Non Produktif)

Lebih terperinci

TRACER STUDY (PELACAKAN ALUMNI ) TAHUN LULUSAN /WISUDA PERIDE: Maret 2015, Juni 2015, September 2015 dan Desember 2015

TRACER STUDY (PELACAKAN ALUMNI ) TAHUN LULUSAN /WISUDA PERIDE: Maret 2015, Juni 2015, September 2015 dan Desember 2015 1 TRACER STUDY (PELACAKAN ALUMNI ) TAHUN 2017 LULUSAN /WISUDA PERIDE: Maret 2015, Juni 2015, September 2015 dan Desember 2015 KODE PRODI No. Fakultas Kode 1 2 3 1 Fak. Ekonoimi dan Bisnis FEB 2 Fakultas

Lebih terperinci

KOMPLAIN DAN TANGGAPAN INDUSTRI DI INDONESIA PADA RUBRIK SURAT PEMBACA KOMPAS REDAKSI YTH.

KOMPLAIN DAN TANGGAPAN INDUSTRI DI INDONESIA PADA RUBRIK SURAT PEMBACA KOMPAS REDAKSI YTH. KOMPLAIN DAN TANGGAPAN INDUSTRI DI INDONESIA PADA RUBRIK SURAT PEMBACA KOMPAS REDAKSI YTH. SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III Tahun 2017

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III Tahun 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III Tahun 2017 Pertumbuhan produksi IBS dan IMK Triwulan III Tahun 2017

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FTSL Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FTSL Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FTSL Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Sipil Angkatan 2007 Total alumni Teknik Sipil 2007 (158 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner

Lebih terperinci

SMA. Tersedia bahan mentah Tersedia tenaga kerja Tersedia modal Manajemen yang baik Dapat mengubah masyarakat agraris menjadi Negara industri

SMA. Tersedia bahan mentah Tersedia tenaga kerja Tersedia modal Manajemen yang baik Dapat mengubah masyarakat agraris menjadi Negara industri JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA XII (DUA BELAS) GEOGRAFI ANALISIS LOKASI INDUSTRI 1. Pengertian industri: Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah

Lebih terperinci

1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku 2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja

1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku 2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja Industry *) Istilah industri sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Dari definisi tersebut,

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015 BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 23/05/31/Th. XVII, 4 Mei 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015 PERTUMBUHAN PRODUKSI IBS NAIK 8,83 PERSEN DAN IMK NAIK 8,93 PERSEN PADA TRIWULAN

Lebih terperinci

Data Responden. Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (38 org)

Data Responden. Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (38 org) Total alumni dalam 1 angkatan (38 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (38 org) Alumni yang memiliki alamat email (38 org) Alumni yang memiliki email tervalidasi (35

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 No.1052, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Visa Kunjungan. Visa Tinggal Terbatas. Permohonan dan Pemberian. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.76, 2015 ADMINISTRASI. Pemerintah. Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Penyelenggaraan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut kurikulum KTSP SD/MI tahun 2006 Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku tahun 2013 ruang lingkup penghitungan meliputi 9 sektor ekonomi, meliputi: 1. Sektor Pertanian

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FITB Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FITB Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FITB Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Prodi Teknik Geologi Angkatan 2007 Total alumni Teknik Geologi 2007 (80 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian

Lebih terperinci

RENCANA PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI 1)

RENCANA PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI 1) - 1 - LAMPIRAN X.A. Format Rencana Pemberian Kredit kepada Debitur Inti RENCANA PEMBERIAN KREDIT KEPADA DEBITUR INTI 1) Nama Peminjam/Kelompok Peminjam Juni t Keterangan: 1) Cakupan debitur Inti meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era modern sekarang ini, industri memiliki peran yang besar dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Khususnya di Indonesia yang sering di bahas oleh

Lebih terperinci

PROFIL RESPONDEN. Undelivered Gross responden Nett responden (total-undelivered) Responden mengisi Gross Response Rate 39.

PROFIL RESPONDEN. Undelivered Gross responden Nett responden (total-undelivered) Responden mengisi Gross Response Rate 39. PROFIL RESPONDEN Kriteria Gross responden 4687 Undelivered 1673 Nett responden (total-undelivered) 3014 Responden mengisi 1838 Gross Response Rate 39.2% Nett Response Rate 61% DOMISILI AWAL RESPONDEN Sumatera

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 28 /PJ/2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 28 /PJ/2012 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 28 /PJ/2012 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA BAGI WAJIB PAJAK PADA

Lebih terperinci

KEMNAKER RI 2017

KEMNAKER RI 2017 PROYEK KSI PASAR KERJA IN NDONESIA 2017-2030 KEMNAKER RI 2017 Pendahuluan Indonesia akan berhadapan dengan berbagai persoalan ketenagakerjaan, terutama kesenjangan antara karakteristik kebanyakan tenaga

Lebih terperinci

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1197, 2017 BKPM... Kinerja. Perubahan Kedua. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

PROFIL RESPONDEN. Undelivered 60. Gross responden 168. Nett responden (total-undelivered) Responden mengisi 73. Gross Response Rate 43.

PROFIL RESPONDEN. Undelivered 60. Gross responden 168. Nett responden (total-undelivered) Responden mengisi 73. Gross Response Rate 43. PROFIL RESPONDEN Kriteria S1 Sastra Inggris Gross responden 168 Undelivered 60 Nett responden (total-undelivered) 108 Responden mengisi 73 Gross Response Rate 43.5% Nett Response Rate 67.6% S1 SASTRA INGGRIS

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam

Lebih terperinci

GO LONGAN PO KOK URAIAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA

GO LONGAN PO KOK URAIAN KLASIFIKASI LAPANGAN USAHA -16- LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-10/PJ/2018 TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK DAN/ATAU TEMPAT PELAPORAN USAHA PENGUSAHA KENA PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM

UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM UPAH MINIMUM KOTA BATAM 2013 OLEH : DINAS TENAGA KERJA KOTA BATAM UPAH MINIMUM Upah Bulanan Terendah : UPAH POKOK TERMASUK TUNJANGAN TETAP MASA KERJA KURANG DARI 1 (SATU) TAHUN (PASAL 8 PERMENAKER NO.

Lebih terperinci

Tracer Study Teknik Metalurgi itb. Angkatan 2009

Tracer Study Teknik Metalurgi itb. Angkatan 2009 Tracer Study Teknik Metalurgi itb Angkatan 2009 Data Responden Alumni Teknik Metalurgi 2009 Total alumni dalam 1 angkatan (39 org) Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian kuesioner (39 org) Alumni

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MATA PELAJARAN : ACUAN STANDAR METODE PENGUJIAN BADAN PENGAWAS OBAT

Lebih terperinci

No. 05/02/81/Th.VII, 1 Pebruari 2016 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV kuartalan (q-to-q) di Maluku Tahun 2015 sebesar 6,85 persen, pertumbuhan kumulatif selama Tahun

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu, terkait dengan pemilihan jurusan kuliah di Perguruan Tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu, terkait dengan pemilihan jurusan kuliah di Perguruan Tinggi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karir merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan dewasa, oleh karena itu perlu adanya persiapan saat seseorang berada pada usia remaja yaitu, terkait dengan

Lebih terperinci

Manajemen Industri Perikanan

Manajemen Industri Perikanan Manajemen Industri Perikanan A. Definisi dan pengertian industri Perikanan. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 31/05/21/Th.VIII, 1 Mei 2013 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2013 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang dari penelitian ini yaitu permasalahan yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakang dari penelitian ini yaitu permasalahan yang dihadapi 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar belakang dari penelitian ini yaitu permasalahan yang dihadapi siswa SMP dalam memutuskan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Misalnya seorang siswa yang

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri MARET 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Maret 2017 Pertumbuhan Ekonomi Nasional Pertumbuhan ekonomi nasional, yang diukur berdasarkan PDB harga konstan 2010, pada triwulan IV

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN JENJANG KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG ADMINISTRASI PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang

Lebih terperinci

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK

REPUBLIK DEMOKRASI RAKYAT LAOS JADWAL KOMITMEN SPESIFIK I. KOMITMEN HORISONTAL SEMUA SEKTOR YANG DICAKUP DALAM JADWAL INI 3) Kehadiran komersial pemasok jasa asing dapat berbentuk sebagai berikut : - Suatu usaha patungan dengan satu atau lebih penanam modal

Lebih terperinci

TUGAS SKALA PSIKOLOGI DENGAN MINAT PEMILIHAN KARIR TEORI KEPRIBADIAN HOLLAND (KARIR)

TUGAS SKALA PSIKOLOGI DENGAN MINAT PEMILIHAN KARIR TEORI KEPRIBADIAN HOLLAND (KARIR) TUGAS SKALA PSIKOLOGI DENGAN MINAT PEMILIHAN KARIR TEORI KEPRIBADIAN HOLLAND (KARIR) Mata Kuliah Pengembangan Instrumen dan MediaBimbingan dan Konseling Dosen Pengampu Prof.Edi Purwanta, M.Pd & Dr.Ali

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 54/08/21/Th. VIII, 1 Agustus 2013 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Strategi Bersaing Fakultas FIKOM Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi STRATEGI DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1372, 2014 BPKP. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1372, 2014 BPKP. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA 1372, 2014 BPKP. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014

Lebih terperinci

PROFIL RESPONDEN. Undelivered Gross responden Nett responden (total-undelivered) Responden mengisi Gross Response Rate 28,2%

PROFIL RESPONDEN. Undelivered Gross responden Nett responden (total-undelivered) Responden mengisi Gross Response Rate 28,2% PROFIL RESPONDEN Kriteria Universitas Airlangga Gross responden 4710 Undelivered 2355 Nett responden (total-undelivered) 2355 Responden mengisi 1327 Gross Response Rate 28,2% Nett Response Rate 56,3% Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KELAS JABATAN DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN REKAPITULASI DAN PERSEDIAAN PEGAWAI DI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN No.

Lebih terperinci

Tracer Study ITB 2014 FTMD Angkatan 2007

Tracer Study ITB 2014 FTMD Angkatan 2007 Tracer Study ITB 2014 FTMD Angkatan 2007 Resume Tracer Study ITB 2014 Prodi Teknik Mesin Angkatan 2007 Total alumni Teknik Mesin 2007 (141 org) Data Responden Total alumni yang dilibatkan dalam pengisian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 13/02/21/Th. VII, 1 Februari 2012 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur

Lebih terperinci