BAB VII PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LEADER NETWORKER TERHADAP KINERJA NETWORKER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LEADER NETWORKER TERHADAP KINERJA NETWORKER"

Transkripsi

1 BAB VII PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LEADER NETWORKER TERHADAP KINERJA NETWORKER 7.1 Kinerja Networker Sebagaimana yang telah dijelaskan pada definisi operasional, kinerja networker PT Singa Langit Jaya diukur dengan berdasarkan beberapa komponen yang meliputi kualitas kerja, motivasi, komunikasi, pelatihan, dan tanggungjawab. Tabel 5 menyajikan distribusi responden networker PT Singa Langit Jaya yang menilai kinerja mereka sendiri berdasarkan beberapa indikator di atas. Tabel 5. Distribusi Responden Networker PT Singa Langit Jaya Menurut Kinerjanya Berdasarkan Penilaian Networker yang Bersangkutan Kinerja Pegawai Jumlah Networker Orang % Kinerja Tinggi Kinerja Sedang 2 10 Kinerja Rendah 0 0 Jumlah Dari Tabel 5 menunjukkan bahwa 90 persen networker memiliki kinerja yang tinggi dan 10 persen memiliki kinerja yang sedang. Sejalan dengan itu, leader networker CH (36 tahun) mengungkapkan sebagai berikut. Menurut saya, jaringan yang memiliki kinerja tinggi adalah mereka yang mengikuti sistem Unicore sehingga perkembangan jaringan dan bonus mereka setiap bulan selalu terjaga dan meningkat. Hal ini dapat dilihat dari berapa banyak grup mereka yang datang ke pertemuan, jaringan yang mengkonsumsi produk secara rutin, dan jumlah grup yang baru bergabung setiap bulannya.

2 64 Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang responden MH (25 tahun). Saya merasa sistem telah bekerja pada grup saya sehingga grup saya terus berkembang dibuktikan dengan pertambahan anggota baru setiap bulan yang berjumlah puluhan sampai ratusan orang. Tentunya ini berkat kerja keras dan kerja sama grup. Mereka memiliki motivasi yang luar biasa untuk merubah hidupnya menjadi lebih baik lagi, untuk mengejar impianimpian mereka. Mereka pun rutin mengikuti pertemuan-pertemuan Unicore sehingga memiliki kualitas kerja yang baik. Responden HD (17 tahun) menyatakan hal yang sama: Saya merasa gaya kepemimpinan konsultatif yang diterapkan Pak CH sangat membantu perkembangan jaringan di grup saya. Mereka memiliki kualitas kerja yang dan tanggung jawab yang baik serta motivasi kerja yang tinggi dengan mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan Unicore. Komunikasi yang terjalin antara jaringan pun berlangsung dengan lancar. Sama halnya dengan pernyataan di atas, ST (27 tahun) menyatakan: Saya merasa gaya kepemimpinan yang diterapkan Pak CH sudah sangat baik. Saya dan grup saya merasa nyaman dengan kepemimpinan dari Pak CH. Komunikasi yang terjalin dengan Pak CH juga berlangsung baik sehingga berkat bimbingan, masukan dan saran dari Pak CH saya selalu termotivasi untuk meningkatkan kualitas kerja saya dengan mengikuti standar Peta Aset Unicore. 7.2 Pengaruh Penerapan Gaya Leader Networker terhadap Kinerja Networker Penerapan gaya kepemimpinan leader networker dapat mempengaruhi pada kinerja networker. Pengaruh yang terjadi pada kinerja networker dapat berupa peningkatan atau penurunan kinerja networker. Pengaruh gaya kepemimpinan leader networker terhadap kinerja networker dianalisis dalam beberapa bidang kegiatan, yaitu pada kegiatan yang berkaitan dengan penentuan jadwal (presentasi, follow up, home meeting), pelaksanaan tugas (tiket pertemuan, pembicara, omset bulanan, prospek, net-p, dream book), pemberian konsultasi, pemakai produk, serta kegiatan yang berkaitan dengan penyelesaian masalah atau konflik yang terjadi dalam jaringan.

3 Pengaruh Gaya Leader Networker pada Kegiatan yang Berkaitan dengan Penentuan Jadwal berkaitan dengan penentuan jadwal memiliki pengaruh terhadap kinerja networker tersebut. Distribusi responden networker menurut gaya kepemimpinan leader networker dan kinerja networker pada kegiatan yang berkaitan dengan penentuan jadwal dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Distribusi Responden Networker menurut Gaya Leader Penentuan Jadwal Gaya Kinerja Networker Berkaitan dengan Penentuan Jadwal Direktif 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) Konsultatif 13 (65%) 0 (0%) 13 (100%) Partisipatif 6 (30%) 0 (0%) 6 (100%) Delegatif 1 (5%) 0 (0%) 1 (100%) Dari Tabel 6 dapat terlihat bahwa gaya kepemimpinan konsultatif dan partisipatif yang diterapkan leader networker menghasilkan kinerja networker yang tinggi yaitu sebesar 100 persen. Dapat dinyatakan bahwa penggunaan gaya kepemimpinan konsultatif dan partisipatif oleh leader networker berpengaruh terhadap kinerja networker. Berkenaan dengan hal ini, seorang networker HT (26 tahun) menuturkan sebagai berikut. Keterlibatan upline dalam menentukan jadwal presentasi dan follow up sangat membantu perkembangan jaringan saya. Biasanya prospek yang saya undang akan lebih percaya apabila upline yang presentasi karena upline sudah memberikan bukti hasil dari bisnis ini.

4 Pengaruh Gaya Leader Networker pada Kegiatan yang Berkaitan dengan Pelaksanaan Tugas berkaitan dengan pelaksanan tugas memiliki pengaruh terhadap kinerja networker tersebut. Distribusi responden networker menurut gaya kepemimpinan leader networker dan kinerja networker pada kegiatan yang berkaitan dengan pelaksaaan tugas dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Distribusi Responden Networker menurut Gaya Leader Pelaksanaan Tugas Gaya Kinerja Networker Berkaitan dengan Pelaksanaan Tugas Direktif 2 (10%) 0 (0%) 2 (100%) Konsultatif 10 (50%) 0 (0%) 10 (100%) Partisipatif 4 (20%) 0 (0%) 4 (100%) Delegatif 4 (20%) 0 (0%) 4 (100%) Dari Tabel 7 dapat terlihat bahwa gaya kepemimpinan konsultatif, partisipatif, dan delegatif yang diterapkan leader networker menghasilkan kinerja networker yang tinggi yaitu sebesar 100 persen. Dapat dinyatakan bahwa penggunaan gaya kepemimpinan konsultatif, partisipatif, dan delegatif oleh leader networker berpengaruh terhadap kinerja networker. Penerapan gaya kepemimpinan konsultatif leader networker berdampak pada kinerja networker yang dihasilkan. Hal tersebut misalnya terlihat dalam hal pembagian tiket pertemuan, seperti diungkapkan oleh SR (37 tahun). Dalam hal pembagian tiket Vision Seminar biasanya Pak CH selalu menerima masukan terlebih dahulu dari saya mengenai perkembangan dan kondisi grup saya baru kemudian beliau mengambil keputusan untuk membagikan berapa banyak tiket yang harus terjual di grup saya. Hal

5 67 tersebut membuat saya menjadi semangat dan fokus untuk mengejar target tersebut sesuai dengan kemampuan dan kerjasama grup saya. Penerapan gaya kepemimpinan partisipatif leader networker juga berdampak pada kinerja networker yang dihasilkan. Hal tersebut misalnya terlihat dalam hal menentukan target omset bulanan, seperti diungkapkan oleh WL (28 tahun) berikut ini. Biasanya saya dan upline selalu berdiskusi bersama untuk menentukan target omset setiap bulannya. Penerapan gaya kepemimpinan delegatif leader networker juga berdampak pada kinerja networker yang dihasilkan. Hal tersebut misalnya terlihat dalam hal membuat dream book, seperti diungkapkan oleh GF (28 tahun). Membuat dream book merupakan salah satu dari tujuh langkah kerja Unicore. Dalam membuat dream book, upline memberikan kebebasan sepenuhnya kepada jaringannya. Tidak ada aturan-aturan khusus untuk membuat dream book. Setiap orang mempunyai impian yang berbeda-beda tentunya. Hal inilah yang akan membuat orang tersebut akan bekerja keras guna mencapai impiannya tersebut. Penerapan gaya kepemimpinan direktif leader networker juga berdampak pada kinerja networker yang dihasilkan. Hal tersebut misalnya terlihat dalam hal penentuan petugas (misalnya menjadi pembicara pertemuan) seperti yang diungkapkan oleh leader networker CH (36 tahun). Terkadang apabila dalam situasi mendesak, pernah terjadi pembicara OPP tidak bisa hadir karena sakit dan baru memberikan kabar sesaat menjelang pertemuan dimulai, maka saya akan menujuk secara sepihak pembicara pengganti yang biasanya dari leader-leader Bintang 5 ke atas. Bintang 5 ke atas biasanya sudah teruji kinerjanya dalam hal penyampaian materi presentasi bisnis.

6 Pengaruh Gaya Leader Networker pada Kegiatan yang Berkaitan dengan Pemberian Konsultasi berkaitan dengan pemberian konsultasi memiliki pengaruh terhadap kinerja networker tersebut. Distribusi responden networker menurut gaya kepemimpinan leader networker dan kinerja networker pada kegiatan yang berkaitan dengan pemberian konsultasi dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Distribusi Responden Networker menurut Gaya Leader Pemberian Konsultasi Gaya Kinerja Networker Berkaitan dengan Pemberian Konsultasi Direktif 16 (80%) 0 (0%) 16 (100%) Konsultatif 2 (10%) 0 (0%) 2 (100%) Partisipatif 0 (0%) 0 (0%) 0 (100%) Delegatif 2 (10%) 0 (0%) 2 (100%) Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa gaya kepemimpinan direktif yang dominan diterapkan leader networker menghasilkan kinerja networker yang tinggi yaitu sebesar 100 persen. Dapat dinyatakan bahwa penggunaan gaya kepemimpinan direktif oleh leader networker berpengaruh terhadap kinerja networker. Sehubungan dengan hal ini, salah seorang networker DI (23 tahun) mengatakan. Dalam hal memberikan konsultasi upline selalu bersikap tegas dan mengajak semua jaringannya mengikuti sistem Unicore. Sikap upline yang tegas ini menuntut jaringannya agar bekerja dengan maksimal. Hal ini tentu berdampak pada kinerja jaringannya yang mengikuti sistem akan memiliki kinerja yang tinggi.

7 Pengaruh Gaya Leader Networker pada Kegiatan yang Berkaitan dengan Pemakai Produk berkaitan dengan pemakai produk memiliki pengaruh terhadap kinerja networker tersebut. Distribusi responden networker menurut gaya kepemimpinan leader networker dan kinerja networker pada kegiatan yang berkaitan dengan pemakai produk dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Distribusi Responden Networker menurut Gaya Leader Pemakai Produk Gaya Kinerja Networker Berkaitan dengan Pemakai Produk Direktif 0 (0%) 0 (0%) 0 (100%) Konsultatif 5 (25%) 0 (0%) 5 (100%) Partisipatif 5 (25%) 0 (0%) 5 (100%) Delegatif 10 (50%) 0 (0%) 10 (100%) Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa gaya kepemimpinan delegatif yang dominan diterapkan leader networker menghasilkan kinerja networker yang tinggi yaitu sebesar 100 persen. Dapat dinyatakan bahwa penggunaan gaya kepemimpinan delegatif oleh leader networker berpengaruh terhadap kinerja networker. Sehubungan dengan hal ini, salah seorang networker DI (23 tahun) mengatakan. Upline saya memberikan kebebasan sepenuhnya kepada saya dan grup saya untuk membeli atau mengkonsumsi produk apapun sesuai dengan kebutuhan. Tidak ada paksaan untuk mengkonsumsi suatu produk tertentu. Upline paling mengingatkan untuk konsumsi produk karena integritas.

8 Pengaruh Gaya Leader Networker pada Kegiatan yang Berkaitan dengan Penyelesaian Masalah atau Konflik yang Terjadi dalam Jaringan berkaitan dengan penyelesaian masalah atau konflik yang terjadi dalam jaringan memiliki pengaruh terhadap kinerja networker tersebut. Distribusi responden networker menurut gaya kepemimpinan leader networker dan kinerja networker pada kegiatan yang berkaitan dengan penyelesaian masalah atau konflik yang terjadi dalam jaringan dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10.Distribusi Responden Networker menurut Gaya Leader Penyelesaian Masalah atau Konflik yang Terjadi dalam Jaringan Gaya Kinerja Networker Berkaitan dengan Penyelesian Masalah Direktif 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) Konsultatif 8 (40%) 0 (0%) 8 (100%) Partisipatif 12 (60%) 0 (0%) 12 (100%) Delegatif 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa gaya kepemimpinan partisipatif yang dominan diterapkan leader networker menghasilkan kinerja networker yang tinggi yaitu sebesar 100 persen. Dapat dinyatakan bahwa penggunaan gaya kepemimpinan partisipatif oleh leader networker berpengaruh terhadap kinerja networker. Sehubungan dengan hal ini, leader networker CH (36 tahun) mengatakan. Biasanya apabila terjadi konflik dalam jaringan, misalnya hubungan upline-downline, saya akan memanggil kedua belah pihak untuk musyawarah mencari penyelesaian masalah yang terjadi. Saya hanya sebagai mediator atau pihak penengah untuk mereka. Pernah juga terjadi

9 71 konflik perebutan jaringan antar crossline, saya pun memanggil upline bersangkutan untuk diajak musyawarah guna mencari jalan keluarnya. 7.3 Ikhtisar Secara keseluruhan, kinerja networker PT Singa Langit Jaya tergolong berkinerja tinggi yaitu sebesar 90 persen. Penerapan gaya kepemimpinan leader networker dapat berpengaruh terhadap kinerja networker. Semua penerapan gaya kepemimpinan leader networker menghasilkan kinerja yang tinggi di bidang kegiatan yang berkaitan dengan penentuan jadwal (presentasi, follow up, home meeting), pelaksanaan tugas (tiket pertemuan, pembicara, omset bulanan, prospek, net-p, dream book), pemberian konsultasi, pemakai produk, serta kegiatan yang berkaitan dengan penyelesaian masalah atau konflik yang terjadi dalam jaringan.

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN LEADER NETWORKER

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN LEADER NETWORKER BAB V GAYA KEPEMIMPINAN LEADER NETWORKER Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Ada empat jenis gaya

Lebih terperinci

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAYA KEPEMIMPINAN LEADER NETWORKER

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAYA KEPEMIMPINAN LEADER NETWORKER BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAYA KEPEMIMPINAN LEADER NETWORKER Penerapan gaya kepemimpinan leader networker yang terjadi di PT Singa Langit Jaya Kota Bogor diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Penghargaan Tianshi Group dan Mr Li Jin Yuan. Produk Terbaik dan Penghargan Barang-barang Konsumen Berpenampilan

LAMPIRAN. Penghargaan Tianshi Group dan Mr Li Jin Yuan. Produk Terbaik dan Penghargan Barang-barang Konsumen Berpenampilan LAMPIRAN Penghargaan Tianshi Group dan Mr Li Jin Yuan Serbuk Kalsium Penyerapan Tinggi Bergizi menerima Penghargaan Produk Terbaik dan Penghargan Barang-barang Konsumen Berpenampilan Terbaik dari Pameran

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai

Lebih terperinci

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Pemimpin PUR adalah laki-laki yang berumur 49 tahun yang menjabat sebagai Manager R&D. Latar belakang PUR berasal dari kalangan orang

Lebih terperinci

ANALISIS KEPEMIMPINAN DALAM INDUSTRI PEMASARAN JARINGAN (MULTI LEVEL MARKETING) INDRA THAMRIN I

ANALISIS KEPEMIMPINAN DALAM INDUSTRI PEMASARAN JARINGAN (MULTI LEVEL MARKETING) INDRA THAMRIN I ANALISIS KEPEMIMPINAN DALAM INDUSTRI PEMASARAN JARINGAN (MULTI LEVEL MARKETING) (Kasus Networker PT Singa Langit Jaya, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat) INDRA THAMRIN I34060248 DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya ialah sistem pemasaran jaringan atau network marketing atau

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya ialah sistem pemasaran jaringan atau network marketing atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, sekarang ini bermunculan perusahaan-perusahaan yang menggunakan sistem pemasaran yang beragam. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN PT SINGA LANGIT JAYA

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN PT SINGA LANGIT JAYA BAB IV PROFIL PERUSAHAAN PT SINGA LANGIT JAYA 4.1 Sejarah PT Singa Langit Jaya PT Singa Langit Jaya atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tiens Group atau Tianshi Group didirikan oleh Mr Li Jin Yuan pada

Lebih terperinci

PERATURAN UMUM DAN KODE ETIK DISTRIBUTOR PT. Tridaya Sinergi Indonesia

PERATURAN UMUM DAN KODE ETIK DISTRIBUTOR PT. Tridaya Sinergi Indonesia PERATURAN UMUM DAN KODE ETIK DISTRIBUTOR PT. Tridaya Sinergi Indonesia BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Maksud dan Tujuan Peraturan umum dan kode etik distributor PT. Tridaya Sinergi Indonesia dibuat dengan maksud

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk

II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk 13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah

Lebih terperinci

Strategi Perekrutan Prospek di Multi Level Marketing Tiens Kota Medan Naila Vellayati. Abstrak

Strategi Perekrutan Prospek di Multi Level Marketing Tiens Kota Medan Naila Vellayati. Abstrak Strategi Perekrutan Prospek di Multi Level Marketing Tiens Kota Medan Naila Vellayati Abstrak Penelitian ini berjudul strategi perekrutan prospek di multi level marketing TIENS Kota Medan. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN LURAH

BAB V PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN LURAH BAB V PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI GAYA KEPEMIMPINAN LURAH Gaya Kepemimpinan merupakan suatu cara yang diterapkan pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya. Menurut Wahjosumidjo (1984) dalam Randhita (2009)

Lebih terperinci

BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI

BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI Penerapan gaya kepemimpinan seorang lurah mempengaruhi efektivitas organisasi kelurahan. Berikut adalah

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Antara dengan Raditya Dika Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :.. Nama Manajemen : Alamat :... Email :. Telp : Fax : Untuk selanjutnya disebut dalam PIHAK PERTAMA Nama :

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional)

LAMPIRAN. Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional) L 1 LAMPIRAN Transkrip Wawancara A. Pertanyaan Dan Jawaban Dua Direktur Bapak Rafil sebagai direktur keuangan dan Bapak Bayu sebagai direktur operasional) Pertanyaan untuk dua direktur : 1. Bagaimana gaya

Lebih terperinci

Disampaikan dalam Latihan Manajemen Organisasi Fakultas Teknik Universitas Mataram 12 November 2016

Disampaikan dalam Latihan Manajemen Organisasi Fakultas Teknik Universitas Mataram 12 November 2016 Disampaikan dalam Latihan Manajemen Organisasi Fakultas Teknik Universitas Mataram 12 November 2016 PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (pemimpin)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB) 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Umum BEM IPB Badan Eksekutif Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (BEM IPB) merupakan salah satu lembaga kemahasiswaan resmi

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA SURAT PERJANJIAN KERJASAMA Antara IT SWISS GERMAN UNIVERSITY dengan RADITYA DIKA Pada hari ini Jumat, tanggal 1/satu, Bulan 10/Oktober, tahun Dua Ribu Sepuluh, Yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama

Lebih terperinci

ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA LEMBANG BALEPE KECAMATAN MALIMBONG BALEPE KABUPATEN TANA TORAJA

ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA LEMBANG BALEPE KECAMATAN MALIMBONG BALEPE KABUPATEN TANA TORAJA ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA LEMBANG BALEPE KECAMATAN MALIMBONG BALEPE KABUPATEN TANA TORAJA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Ilmu Pemerintahan

Lebih terperinci

Konsep Multi Level Marketing?

Konsep Multi Level Marketing? Konsep Multi Level Disajikan oleh: Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MMA., MA. Filosopi MLM Click Here Jualan Door To Door Tidak profesional Produknya tidak laku tanpa MLM Mark-up harga produk Merugikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan. Kepemimpinan merupakan bagian penting dalam manajemen. Para

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan. Kepemimpinan merupakan bagian penting dalam manajemen. Para BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Kepemimpinan merupakan bagian penting dalam manajemen. Para pemimpin perusahaan konstruksi harus mampu merencanakan, melaksanakan dan mengelola suatu proyek konstruksi dengan

Lebih terperinci

E-book for new member volume 5 Tabel system bisnis Oriflame dan penjelasannya.

E-book for new member volume 5 Tabel system bisnis Oriflame dan penjelasannya. E-book for new member volume 5 Tabel system bisnis Oriflame dan penjelasannya. Hai! J Ketemu lagi di e-book training NLC, kali ini pastikan anda sudah membaca volume sebelumnya ya, agar tidak membingungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh 122 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Simpulan Deskriptif Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh simpulan deskriptif yang menunjukkan bahwa: 1. Kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Multi Level Marketing (MLM). Sudah lebih dari sepuluh jenis multi level yang

BAB I PENDAHULUAN. Multi Level Marketing (MLM). Sudah lebih dari sepuluh jenis multi level yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, banyak sekali kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia baik yang bersifat primer, sekunder, maupun tertier.

Lebih terperinci

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM Manusia lahir sebagai makhluk sosial, didalam memenuhi kebutuhannya seringkali harus berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan antara satu manusia dengan manusia

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai 75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA APARAT KELURAHAN MOTOBOI BESAR. Oleh : Sitty Hardiyanti Korompot. Abstrak

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA APARAT KELURAHAN MOTOBOI BESAR. Oleh : Sitty Hardiyanti Korompot. Abstrak PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA APARAT KELURAHAN MOTOBOI BESAR Oleh : Sitty Hardiyanti Korompot Abstrak Dalam anjab lurah tertulis bahwa ikhtisar lurah yaitu memimpin dan menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia.sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya.ia ingin mengetahui lingkungan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK Andi Julio Email:andi_julio0909@yahoo.com Program StudiManajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Setiap perusahaan memiliki tujuan dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Bali Nama : Sita Auliya Permata NIM : 1315251149 ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dewasa

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dewasa I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk di Indonesia dalam era globalisasi dewasa ini masalah tekanan ekonomi semakin terasa berat khususnya bagi negara-negara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah perusahaan satu-satunya yang

BAB V PENUTUP. PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah perusahaan satu-satunya yang BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) adalah perusahaan satu-satunya yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia yang bergerak di bidang industri asuransi jiwa,

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Lampiran Kuesioner SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Di Tempat Dengan Hormat, Saya mahasiswa Program (S1) program studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Nama : MHD TAKDIR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, hal ini dikarenakan kepemimpinan merupakan motor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi atau unit usaha baik itu formal ataupun informal, membutuhkan seorang pribadi pemimpin yang dapat memberikan semangat kepada bawahannya untuk

Lebih terperinci

AI-Maktabah, Vol. 4, No.2, Oktober:

AI-Maktabah, Vol. 4, No.2, Oktober: 140 AI-Maktabah, Vol. 4, No.2, Oktober: 140-145 Judul Buku Pengarang Tempat Terbit Penerbit Tahun Terbit Oleh Book Review : People Skills for Library Managers: A Common Sense Guide for Beginners. : Lucile

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BPK Perwakilan Provinsi Lampung selama bulan Desember Tahun 2013.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. BPK Perwakilan Provinsi Lampung selama bulan Desember Tahun 2013. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kausal dengan menghubungkan variabel penelitian gaya kemimpinan dengan kinerja organisasi. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. pengembangan bisnis dan sistem pengembangan diri member-member-nya adalah

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. pengembangan bisnis dan sistem pengembangan diri member-member-nya adalah BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN Perbandingan perusahaan sampel penelitian dalam hal sistem pengembangan bisnis dan sistem pengembangan diri member-member-nya adalah sebagai berikut : 1.

Lebih terperinci

( Studi pada Akuntan Publik di Semarang )

( Studi pada Akuntan Publik di Semarang ) KUESIONER PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR ( Studi pada Akuntan Publik di Semarang ) A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Jenis Kelamin : a.

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Globalisasi dunia dan persaingan bebas saat ini telah terjadi dengan begitu

BABI PENDAHULUAN. Globalisasi dunia dan persaingan bebas saat ini telah terjadi dengan begitu BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Globalisasi dunia dan persaingan bebas saat ini telah terjadi dengan begitu cepatnya dan telah merambah Indonesia. Organisasi-organisasi

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian

METODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian METODE KAJIAN Tipe Dan Aras Kajian Tipe Kajian Tipe kajian dalam kajian ini adalah tipe evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan,

Lebih terperinci

TANTANGAN BLITZ 6 MINGGU

TANTANGAN BLITZ 6 MINGGU TANTANGAN BLITZ 6 MINGGU Mengapa BLITZ? Membangun momentum Menciptakan cerita sukses Mengambil kendali atas bisnis Anda Mengambil kendali atas hidup Anda Melihat visi dan potensi yang lebih besar Membuat

Lebih terperinci

Lampiran Hubungan anda dengan atasan diluar pekerjaan tergolong erat. Keterangan: 1:Sangat tidak setuju 3:Biasa saja

Lampiran Hubungan anda dengan atasan diluar pekerjaan tergolong erat. Keterangan: 1:Sangat tidak setuju 3:Biasa saja Lampiran 1. KUISIONER PENELITIAN Nomor Kuisioner : Hari/Tanggal Wawancara : HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN Panduan pengisian Pertanyaan yang

Lebih terperinci

44 Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang dihadapi dan potensi sumberdaya yang dimiliki masyarakat sungai. Hal ini perlu dijadikan acuan untu

44 Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang dihadapi dan potensi sumberdaya yang dimiliki masyarakat sungai. Hal ini perlu dijadikan acuan untu Bab 5 Kesimpulan 44 Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang dihadapi dan potensi sumberdaya yang dimiliki masyarakat sungai. Hal ini perlu dijadikan acuan untuk dikembangkan menjadi model kurikulum

Lebih terperinci

OPPORTUNITY TESTIMONIAL GUIDELINES. Pedoman Testimonial Peluang

OPPORTUNITY TESTIMONIAL GUIDELINES. Pedoman Testimonial Peluang Pedoman Testimonial Peluang 1 TESTIMONI PENULISAN PELUANG BISNIS Secara umum, testimoni peluang bisnins adalah klaim yang menyampaikan atau menunjukkan kisaran penjualan atau penghasilan aktual/potensial,

Lebih terperinci

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN

PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN PENDEKATAN DALAM STUDI KEPEMIMPINAN -Pendekatan Perilaku -Pendekatan Situasional Disusun oleh : 1. Danang Ramadhan (135030200111032) 2. Fahad (135030201111180) 3. Rinaldi Hidayat (135030201111011) 4. Yohannes

Lebih terperinci

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG

VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG VI. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS KELOMPOK MANTAN TKW DI DESA CIBAREGBEG Dalam bagian ini akan disampaikan faktor yang mempengaruhi kapasitas kelompok yang dilihat dari faktor intern yakni: (1) motivasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, pada bab ini akan dijelaskan mengenai simpulan, keterbatasan dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENDAMPINGAN MASYARAKAT

BAB V HASIL PENDAMPINGAN MASYARAKAT BAB V HASIL PENDAMPINGAN MASYARAKAT Tugas fasilitator juga harus memahami dan mengetahui sifat karakter dari setiap individu dalam suatu kelompok masyarakat. Diharapkan sebelum melakukan pendampingan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pemimpin dalam proyek konstruksi merupakan bagian penting karena perannya dalam berbagai hal guna mencapai kesuksesan perusahaan. Dalam proses pencapaian tersebut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Di dalam jaringan komunikasi informal terdapat individu-individu yang memegang suatu peran dalam jaringan, dimana individu-individu lainnya akan berdiskusi dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan, implikasi dan saran. Kesimpulan didasarkan

BAB V KESIMPULAN. Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan, implikasi dan saran. Kesimpulan didasarkan BAB V KESIMPULAN Pada bab ini akan dijelaskan kesimpulan, implikasi dan saran. Kesimpulan didasarkan atas temuan-temuan penelitian sebagaimana dibahas pada BAB IV. Implikasi penelitian pada hakekatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seringkali kebutuhan ekonomi menjadi kebutuhan yang penting bagi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Seringkali kebutuhan ekonomi menjadi kebutuhan yang penting bagi manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebutuhan manusia adalah menyangkut kebutuhan ekonomi. Seringkali kebutuhan ekonomi menjadi kebutuhan yang penting bagi manusia karena sangat berpengaruh

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/230/KPTS/013/2015 TENTANG SEWA TANAH DAN BANGUNAN SERTA COLD STORAGE MILIK PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR OLEH PT. JAVA GREEN AGRICULTURAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berinteraksi timbal-balik dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. Memulai suatu hubungan atau

Lebih terperinci

BAB VI KEBERLANJUTAN KELEMBAGAAN

BAB VI KEBERLANJUTAN KELEMBAGAAN 50 BAB VI KEBERLANJUTAN KELEMBAGAAN Dalam penelitian ini, keberlanjutan kelembagaan dikaji berdasarkan tingkat keseimbangan antara pelayanan-peran serta (manajemen), tingkat penerapan prinsip-prinsip good

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. hasil-hasil yang diperoleh selama penelitian. Selain itu, terdapat saran untuk

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. hasil-hasil yang diperoleh selama penelitian. Selain itu, terdapat saran untuk 1 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN Bab terakhir ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan diskusi mengenai hasil-hasil yang diperoleh selama penelitian. Selain itu, terdapat saran untuk penelitian

Lebih terperinci

Sponsor Anda : HAZIAH, S.Pi. ID No. : PARADIGMA UMUM

Sponsor Anda : HAZIAH, S.Pi. ID No. : PARADIGMA UMUM PARADIGMA UMUM KERJA PENGHASILAN RENCANA MASA DEPAN Secara umum kehidupan kita sehari-hari berkutat pada bekerja mendapatkan penghasilan. Ketika mendapatkan penghasilan itulah kita baru bisa merencanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi

Lebih terperinci

-- PEMBANGUNAN KOPERASI -- SUATU METODE PERINTISAN DAN PENGORGANISASIAN KOPERASI PERTANIAN DI NEGARA BERKEMBANG Folke Dubell

-- PEMBANGUNAN KOPERASI -- SUATU METODE PERINTISAN DAN PENGORGANISASIAN KOPERASI PERTANIAN DI NEGARA BERKEMBANG Folke Dubell -- PEMBANGUNAN KOPERASI -- SUATU METODE PERINTISAN DAN PENGORGANISASIAN KOPERASI PERTANIAN DI NEGARA BERKEMBANG Folke Dubell 1. PENDAHULUAN Jika anda seorang petugas koperasi yang bekerja pada koperasi

Lebih terperinci

SOSA STAR WEB Jl. Sekeloa Selatan No 45 Bandung Kode Pos 40132

SOSA STAR WEB Jl. Sekeloa Selatan No 45 Bandung Kode Pos 40132 SURAT PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR : SPK/PLF/WD/09/12/2011 antara BAWASLU PROVINSI RIAU dengan SOSA STAR WEB tentang PEMBANGUNAN OFFICIAL WEBSITE BAWASLU RIAU http://www.bawasluriuaprov.go.id Pada hari ini

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian. Hal ini dilakukan berdasarkan bahwa mereka dapat memberikan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian. Hal ini dilakukan berdasarkan bahwa mereka dapat memberikan V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Dalam penelitian ini, peneliti memutuskan untuk memakai beberapa sumber informan sebagai responden sesuai dengan apa yang dibutuhkan di dalam penelitian.

Lebih terperinci

USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (PENYESUAIAN DENGAN POJK) ANGGARAN DASAR SEKARANG. Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10

USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (PENYESUAIAN DENGAN POJK) ANGGARAN DASAR SEKARANG. Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10 ANGGARAN DASAR SEKARANG Rapat Umum Pemegang Saham Pasal 10 6. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk menyelenggarakan RUPS tahunan pada waktu yang telah ditentukan, maka 1 (satu) pemegang saham

Lebih terperinci

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN 67 KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN Kepemimpinan Kepemimpinan di dalam kelembagaan musholla yang dimaksud adalah gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pengurus Musholla Khoirus Subban. Gaya

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN, RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA DENGAN

Lebih terperinci

BAB VII KETERKAITAN MODAL DAN TIPOLOGI PEMIMPIN LOKAL DENGAN KETERLIBATANNYA DALAM TAHAPAN PROGRAM PNPM MANDIRI PERDESAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

BAB VII KETERKAITAN MODAL DAN TIPOLOGI PEMIMPIN LOKAL DENGAN KETERLIBATANNYA DALAM TAHAPAN PROGRAM PNPM MANDIRI PERDESAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BAB VII KETERKAITAN MODAL DAN TIPOLOGI PEMIMPIN LOKAL DENGAN KETERLIBATANNYA DALAM TAHAPAN PROGRAM PNPM MANDIRI PERDESAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 7.1. Pengaruh Kepemilikan Modal pada Tahapan Program

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1. Persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan yang paling

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. tergolong cukup (48.51%). Komitmen afektif masih tergolong cukup dikarenakan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan maka diperoleh simpulan sebagai berikut: Komitmen Afektif guru di SMP Negeri Kecamatan Tanah Jawa mayoritas tergolong

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan: 1. Terdapat hubungan positif dan antara persepsi guru terhadap

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BIMA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA, RUKUN WARGA DAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERATURAN DAERAH KOTA BIMA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA, RUKUN WARGA DAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERATURAN DAERAH KOTA BIMA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA, RUKUN WARGA DAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Pemimpin yang berhasil bukanlah yang mencari kekuasaan untuk diri sendiri, melainkan mendistribusikan kekuasaan

Lebih terperinci

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik

Lampiran 1: Panduan Wawancara Pemilik Lampiran 1: Panduan Wawancara a. Hasrat atas tanggung jawab 1. Sesesorang yang merintis usaha sendiri umumnya bertanggung jawab tinggi terhadap usahanya. Bagaimanakah cara Anda bertanggung jawab pada keberlangsungan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING) KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING). PENDAHULUAN A. Umum. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh kontraktor

Lebih terperinci

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET

BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET BAB VI REFLEKSI PENDAMPINGAN BERBASIS ASET A. Kegunaan Teoritis Selama melakukan pendampingan di lapangan, banyak sekali pengalaman dan tantangan yang di dapat selama pendampingan agrowisata. Selama kegiatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN (Kasus PT Indofarma Tbk. Cikarang, Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat) FACHRI AZHAR DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

Perusahaan yang dipilih konsumen

Perusahaan yang dipilih konsumen BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Berdasarkan survei kecil yang dilakukan penulis sebelum menentukan pelanggan yang akan menjadi responden, survei yang dilakukan penulis kepada konsumen

Lebih terperinci

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA 1 Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA 1. Bentuk pengembangan pendidikan Islam sebagai budaya sekolah di SMP Al Hikmah Surabaya.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan sebagai berikut ini. 1. Penggunaan gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. latar Belakang Pendidikan merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia yang memberikan peningkatan kecakapan dan kemampuan manusia yang diyakini sebagai faktor pendukung

Lebih terperinci

masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif, sistem penyelenggaraan proses pendidikan (pembelajaran dan

masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif, sistem penyelenggaraan proses pendidikan (pembelajaran dan BAB VI KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Bab IV ini mempakan deskripsi temuan penelitian yang mencakup masalah penelitian yaitu gaya kepemimpinan kepala sekolah, sistem pelayanan administratif,

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. Pada bagian ini berisi tentang pembahasan mengenai bagaimana realisasi

BAB V RENCANA AKSI. Pada bagian ini berisi tentang pembahasan mengenai bagaimana realisasi BAB V RENCANA AKSI Pada bagian ini berisi tentang pembahasan mengenai bagaimana realisasi dari model bisnis Synergy Worldwide yang meliputi tiga bagian. Bagian pertama yaitu kegiatan dan waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 49 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Tianshi Tianshi didirikan pada tahun 1995 oleh Mr. Li Jin Yuan dengan mendirikan China's Tianshi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis kuantitatif. Penelitian kuantitatif yakni suatu metode dalam penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

TEAM BOND TRAINING SYSTEM PRODUCT BUILDER TRAINING STEP 4. How the system works. Bagaimana sistem ini bekerja

TEAM BOND TRAINING SYSTEM PRODUCT BUILDER TRAINING STEP 4. How the system works. Bagaimana sistem ini bekerja Editan kita PBT 4 TEAM BOND TRAINING SYSTEM PRODUCT BUILDER TRAINING STEP 4 How the system works Bagaimana sistem ini bekerja SELAMAT!! Kita harus mengucapkan selamat kepada Anda pada saat ini! Anda memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia ekonomi,

Lebih terperinci

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. 1 PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. BAGIAN I : DASAR HUKUM Pembentukan, pengorganisasian, mekasnisme kerja, tugas

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atau keuntungan untuk mencapai tujuan perusahaan lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atau keuntungan untuk mencapai tujuan perusahaan lebih baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan seseorang atau kelompok yang kegiatannya adalah melakukan proses produksi sampai hasilnya menjadi barang atau

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN PENUNJANG OPERASIONAL KINERJA DAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN DESA DARI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

Rubrik untuk Menilai Soft Skills

Rubrik untuk Menilai Soft Skills Rubrik untuk Menilai Soft Skills Bahan Refleksi Pada tugas kelompok, apakah kemampuan kerja kelompok menjadi tujuan pembelajaran pada mata kuliah? Bagaimana saya dapat menilai bahwa kerjasama kelompok

Lebih terperinci

B A B I I K A J I A N T E O R I D A N H I P O T E S I S T I N D A K A N

B A B I I K A J I A N T E O R I D A N H I P O T E S I S T I N D A K A N B A B I I K A J I A N T E O R I D A N H I P O T E S I S T I N D A K A N 2. 1 K a j i a n T e o r i 2. 1. 1 P e r m a i n a n B o l a B a s k e t P e r m a i n a n b o l a b a s k e t t e r c e t u s d

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini yang ditandai dengan era globalisasi, menuntut perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia untuk dapat bersaing agar tetap

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

Lampiran 1. Peta Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. LAMPIRAN 93 94 Lampiran 1. Peta Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Lampiran 2. Kuisioner Penelitian DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN KELUARGA. Oleh: Dr. Iis Prasetyo, MM

KEWIRAUSAHAAN KELUARGA. Oleh: Dr. Iis Prasetyo, MM KEWIRAUSAHAAN KELUARGA Oleh: Dr. Iis Prasetyo, MM A. Bisnis Keluarga Dewasa ini masyarakat kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan income keuangan sangat tinggi, dimana keberadaan uang sangat menunjang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN,

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : 08 TAHUN 2000 TENTANG KETERLIBATAN MASYARAKAT DAN KETERBUKAAN INFORMASI DALAM PROSES ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci