UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN"

Transkripsi

1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PERILAKU ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA BIDANG KEGIATAN PKM-ARTIKEL ILMIAH Diusulkan oleh: Andreto Putranda, , 2013 Dimas Dear Pratama, , 2015 Hendy Lantana, , 2012 Rizka Rahmawati, , 2014 Sebian Salsabila, , 2015 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN 2016

2 ABSTRAK Perilaku Organisasi adalah studi tentang apa yang orang rasakan, pikirkan, dan lakukan didalam organisasi. Rumusan masalah artikel ilmiah adalah apakah organisasi HIMA Teknik Sipil sudah efektif menurut teori organizational behavior. Tujuan artikel ilmiah ini adalah untuk menerapkan teori organizational behavior dengan meniliti tingkat kefektifan HIMA Teknik Sipil di UPJ. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam tulisan artikel ini adalah wawancara dengan Ketua HIMA program studi Teknik Sipil. Berdasarkan hasil wawancara, perilaku organisasi didalam HIMA Teknik Sipil sudah efektif. Kata Kunci : Perilaku Organisasi, HIMA Teknik Sipil, Kefektifan organisasi ABSTRAK Organizational Behavior is the study of what people feel, think, and do within the organization. Formulation of the problem is whether the organization of scientific articles Hima Civil Engineering have been effective according to the theory of organizational behavior. The purpose of this scientific article is to apply the theory of organizational behavior at the level of effectiveness of HIMA Civil Engineering at UPJ. Data collection methods used in writing this article is an interview with the Chairman of the Student Association of Civil Engineering Program. Based on the interview, organizational behavior HIMA in Civil Engineering have been effective. Keywords: Organizational Behavior, HIMA Civil Engineering, organizational effectiveness

3 I. PENDAHULUAN Pada zaman sekarang organisasi sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Organisasi adalah sekelompok orang yang saling bergantung untuk mencapai tujuan bersama (McShane dan Von Glinow, 2010). Setiap organisasi itu mempunyai tujuan yang berbeda-beda tergantung dengan kebutuhannya. Universitas Pembagunan Jaya (UPJ) juga mempunyai organisasi yang terbentuk di dalamnya. Salah satu organisasi di UPJ yaitu Himpunan Mahasiswa (HIMA). Tetapi banyak HIMA di UPJ yang masih belum aktif. Oleh karena itu Peniliti ingin meniliti salah satu HIMA di UPJ, yaitu HIMA Teknik Sipil. Rumusan masalah artikel ilmiah ini adalah apakah organisasi Hima Teknik Sipil sudah efektif menurut teori organizational behavior. Tujuan kami ingin meniliti HIMA Teknik Sipil di UPJ untuk melihat keefektifan organisasi ini. Manfaat penilitan ini adalah menambah wawasan tentang penerapan dari teori organizational behavior. II. TUJUAN Tujuan artikel ilmiah ini adalah untuk menerapkan teori organizational behavior dengan meniliti tingkat kefektifan HIMA Teknik Sipil di UPJ. III. LATAR BELAKANG TEORI Organizational behavior adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang orang rasakann, pikirkan, dan lakukan didalam organasasi. Organisasi adalah sekelompok orang yang saling bekerja sama untuk mencapi tujuan yang sama. Ilmu Organisasi itu sangat penting untuk dipelajari karena memberikan pengetauan tentang organisasi (McShane dan Von Glinow, 2010). Organizational behavior adalah studi tentang perilaku manusia, sikap dan kinerja dalam pengaturan organisasi yang bergantung pada teori, metode, dan prinsipprinsip dari disiplin ilmu seperti psikologi, sosiologi, ilmu politik, dan antropologi budaya untuk mempelajari tentang individu, kelompok, struktur, dan proses di organisas (Ivancevich, Konopaske, Matteson, 2009). Organizational behavior adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak individu, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu organizational behavior agar organisasi tersebut efektif (Stephen P.Robbins, 2010). Organisasi adalah entitas sosial yang diarahkan pada tujuan, dirancang sebagai sengaja terstruktur dan terkoordinasi sistem aktivitas, dan terkait dengan lingkungan eksternal (Richard L. Daft,2010). Organizational behavior dapat didefinisikan sebagai pemahaman, prediksi, dan manajemen perilaku manusia dalam organisasi (Fred Luthans,2011).

4 IV. METODE Metode pengumpulan data yang digunakan dalam tulisan artikel ini adalah wawancara dengan Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil yang berlangsung selama 1 jam dan berlokasi di UPJ. Bahan dan alat yang digunakan adalah handphone, laptop, dan alat tulis. Pengolahan data dan analisis dilakukan dengan cara metode kualitatif. Peniliti melakukan wawancara dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan teori organizational behavior. Kemudian peniliti mentranskrip hasil wawancara dan menganilasa menggunakan teori organizational behavior. Tahap terakhir peniliti menyimpulkan hasil dari penilitan ini. V. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasrkan hasil wawancara, motivasi ketua HIMA masuk dalam organisasi HIMA ini adalah untuk mencari pengalaman berorganisasi. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan organisasi. Kemampuan yang dibutuhkan untuk bisa berorganisasi dalam HIMA diantaranya adalah kemampuan untuk komunikasi, leadership, dan membagi waku antara kuliah dengan organisasi. Ketua HIMA ini lebih nyaman dengan jabatan yang sebelumnya, karena dibimbing oleh ketua yang lama. Ketua Hima ini juga mempunyai kelebihan dan kelemahan saat berorganisasi. Tanggung jawab, disiplin, dan yang paling penting tidak mengganggu kegiatan akademis di kampus adalah beberapa nilai penting dalam organisasi ini. Menurut teori, perilaku individu dipengaruhi oleh motivasi, kemampuan, role perception,dan faktor stuasi. Motivasi adalah kekuatan dalam diri seseorang yang mempengaruhi arah tujuan mereka, Intensitas, dan ketekunan perilaku sukarela. Self concept meliputi individual s self dan self evaluation. Values bersifat stabil, evaluative beliefs membimbing pilihan kita untuk mengahsilkan tindakan kita di situasi yang bervariasi (McShane dan Von Glinow, 2010). Berdasarkan hasil wawancara, struktur yang tersusun di HIMA Teknik Sipil yaitu ketua, wakil, sekertaris, bendahara, dan ada beberapa divisi. Struktur organisasi di HIMA Teknik Sipil ini secara general sudah efektif. Menurut teori, struktur organisasi adalah divisi tenaga kerja serta pola kordinasi, komunikasi, workflow, dan kekuatan formal yang diarahkan untuk aktivitas organisasi. Empat elemen dasar struktur organisasi yaitu span of control, centralization, formalization, dan departmentalization. Centralization terjadi ketika keputusan resmi otoritas diadakan oleh kelompok kecil, dan biasanya diadakan oleh

5 orang yang mempunyai kedudukan yang lebih tinggi (McShane dan Von Glinow, 2010). Berdasarkan hasil wawancara, dalam HIMA Teknik Sipil ada beberapa nilai yang dianggap penting yaitu nilai kedisiplinan dan tanggung jawab. Anggota Hima ini sendiri sudah mempunyai nilai itu semua. Menurut teori, budaya organisasi terdiri dari nilai dan asumsi bersama dalam sebuah kelompok. Organisasi memilik nilai yang berbeda dalam konten budaya mereka. Budaya Organisasi memiliki 3 fungsi penting yaitu membentuk kontrol sosial, perekat sosial yang menyatukan anggota di organisasi, dan membantu anggota memahami tempat kerja (McShane dan Von Glinow, 2010). Berdasrakan hasil wawncara, pembagian peran dalam dalam HIMA Teknik Sipil pada setiap divisi sudah sesuai dengan tugas masing-masing dan anggota nya menyadari kewajibannya tersebut. Menurut Kak Radit sebagai wakil ketua HIMA Teknik Sipil, dalam pembagian peran yang terpenting adalah perputaran (rolling), dengan begitu semua anggota bisa memberikan kontribusi yang sama. Sebagai pemimpin, Kak Radit mempertimbangkan anggotanya yang dirasa mampu dan dapat di percaya untuk pembagian peran dan tugas. Menurut teori, organisasi memperkenalkan job rotation untuk mengurangi kebosanan kerja, mengembangkan workface lebih fleksibel, dan mengurangi timbulnya konfilk. Self-leadership adalah proses mempengaruhi diri untuk menetapkan arah diri dan self-motivating diperlukan untuk melakukan tugas (McShane dan Von Glinow, 2010). Berdasarkah hasil wawancara, Kak Radit selaku wakil ketua HIMA Teknik Sipil menyadari bahwa tiap anggota memiliki kesibukan yang berbeda, sehingga komunikasi yang terjalin diantara anggota dari HIMA ini lebih didominasi oleh social media. Meskipun berkomunikasi dengan media gadget (social media) mendominasi, namun hal tersebut juga memiliki dampak yang negatif yaitu kurangnya tatap muka (face-to-face) diantara anggotanya, yang mungkin saja bisa menimbulkan kesalahpahaman atau konflik. Kesalahpahaman yang terjadi dalam HIMA Teknik Sipil ini diatasi dengan cara musyawarah atau rapat bersama yang kemudian akan ditentukan bersama jalan keluarnya. Kak Radit juga mengatakan bahwa ketika pendapat seorang pemimpin tidak diterima oleh anggotanya merupakan hal yang wajar, dan cara mengatasinya yaitu dengan diadakan musyawarah bersama. Menurut teori, komunikasi adalah proses dimana informasi ditransmisikan dan dipahami antara dua orang atau lebih. Dua jenis utama dari komunikasi yaitu

6 verbal dan nonverbal. Berbagai bentuk komunikasi melalui komputer yang banyak digunakan dalam organisasi diantarnya dengan menggunakan . Walaupun E- mail itu efisien dan berfungsi sebagai lemari arsip yang berguna, tidak terlalu baik untuk menunjukan emosi dari pengirimnya (McShane dan Von Glinow, 2010). Konflik yang biasa terjadi dalam HIMA Teknik Sipil disebabkan oleh komunikasi. Kesalahpahaman yang terjadi akibat komunikasi yang tidak tersampaikan dengan benar di selesaikan dengan musyawarah. Langkah utama yang diambil untuk menyelesaikannya adalah harus tahu jelas alasan terjadinya konflik. Jika ada dua pihak yang mengalami konflik, maka kedua belah pihak tersebut harus dilakukan pendekatan untuk mengetahui pendapat dari masing-masing pihak tersebut. Ketika sudah diketahui pendapat dari masing-masing pihak, diambil jalan tengah nya dengan cara di sosialisasikan; dengan mempertemukan kedua belah pihak dan dalam hal ini, sebisa mungkin kedua belah pihak tidak ada yang lebih diuntungkan ataupun di rugikan. Model proses konflik dimulai dengan enam sumber struktural konflik: tujuan tidak sesuai, nilai yang berbeda dan keyakinan, saling ketergantungan, sumber daya yang langka, aturan ambigu, dan masalah komunikasi. Organizational behavior telah mengidentifikasi beberapa cara untuk menyelesaikan konflik : pemecahan masalah, memaksa, menghindari, menghasilkan, dan mengorbankan. Negosiasi terjadi setiap kali dua atau lebih yang saling bertentangan pihak berusaha untuk menyelesaikan tujuan yang berbeda mereka dengan mendefinisikan kembali tujuan mereka (McShane dan Von Glinow, 2010). Berdasarkan hasil wawancara, motivasi setiap anggota dalam menjalani kegiatan-kegiatan himpunan adalah adanya rasa untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, tujuan dibentuknya HIMA Teknik Sipil adalah untuk meningkatkan rasa solidaritas diantara diri masing-masing anggota, yaitu para mahasiswa dan dosen. Rasa solidaritas pada tiap anggota merupakan salah satu hal penting yang dapat meningkatkan motivasi para anggota HIMA Teknik Sipil UPJ. Maka dari itu, dibutuhkan hubungan yang baik antar anggota untuk dapat terus mempertahankan adanya motivasi tersebut. Menurut teori, Goal setting adalah pemotivasi para anggotanya dan menjelaskan role perception mereka dengan membangun tujuan bersama (McShane dan Von Glinow, 2010). Berdasarkan hasil wawancara, Ketua dan Wakil HIMA merupakan posisi yang bertanggung jawab untuk mempimpin, memotivasi, dan menyatukan himpunan yang merupakan tanggung jawab mereka. Semua orang dapat memimpin sebuah

7 himpunan atau organisasi. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki kualitas pemimpin yang dapat membawa anggotanya semakin kedepan. Sebagai ketua himpunan Teknik Sipil, bertugas untuk memegang tanggung jawab atas himpunan. Sementara itu, tugas seorang wakil himpunan adalah sebagai pendukung dan membantu ketua dalam memimpin himpunan tersebut. Menurut teori, Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain untuk berkontribusi terhadap efektivitas dan keberhasilan organisasi bersama (McShane dan Von Glinow, 2010). Berdasarkan hasil wawancara, dalam sebuah organisasi dibutuhkan adanya persatuan atau hubungan baik antar anggota untuk dapat merealisasikan tujuan yang ingin dicapai oleh himpunan. Persatuan tersebut akan membentuk adanya sebuah kerjasama tim yang ideal, dimana tiap anggota mengerjakan tugasnya masing-masing secara efektif dengan tujuan himpunan yang menjadi dasar pemikiran mereka. Menurut teori, tim adalah kelompok dari dua atau lebih orang yang berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain, saling bertanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama yang terkait dengan tujuan organisasi, dan menganggap diri mereka sebagai entitity sosial dalam suatu organisasi (McShane dan Von Glinow, 2010). Bersarkan hasil wawancara, ketua HIMA menghadapi situsi dalam tekanan pada masa periodenya dengan meluapkan rasa emosinya. Cara meluapkan emosi tidak hanya marah marah, bisa saja menangis. Saat emosi itu diluapkan, permasalahan dapat diselesaikan. Menurut teori, emosi adalah perilaku, dan keadaan psikologis yang dialami setiap individu. Emosi berbeda dari sikap, yang merupakan gugusan keyakinan, perasaan, perilaku terhadap orang, objek, atau peristiwa (McShane dan Von Glinow, 2010). Berdasarkan hasil wawancara, demi mencapai tujuan HIMA semua anggota pasti memiliki tujuan yang sama saat masuk organisasi. Hal hal yang penting dalam mencapai tujuan HIMA pertama motivasi setiap anggota pada awal masuk kedalam struktur HIMA. Kedua, pendapat mereka terhadap HIMA. Setelah mengetahui pendapat dan motivasi mereka bermusyawarah untuk mencapai tujuan bersama.

8 Menurut teori, kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Ini terjadi ketika salah satu pihak merasakan bahwa ia tergantung pada yang lainnya untuk sesuatu yang bernilai (McShane dan Von Glinow, 2010). Berdasarkan hasil wawancara, hal hal yang dilakukan Ketua HIMA Teknik sipil pada saat mengambil keputusan dilihat dari dua perspektif. Pertama mengambil keputusan dengan meminta pendapat perwakilan dari salah satu anggota agar setiap anggota merasa adil dari setiap pendapat. Kedua mengumpulkan semua opini semua anggota dalam satu forum. Menurut teori, Pengambilan keputusan adalah proses membuat pilihan antara satu atau lebih dengan tujuan yang diinginkan (McShane dan Von Glinow, 2010). Berdasrkan hasil wawancara, ketua hima mempunyai rencana dan jalan pemikiran masing-masing dan terkadang mereka harus mengalah jika pendapat dan rencananya tidak di setujui oleh pembimbing mereka. Karena apa yang menurut orang itu benar, belum tentu benar di mata orang lain. Dalam berorganisasi mempunyai keberhasilan dan tidak keberhasilan dan itu dijadikan pengalaman. Menurut teori, persepsi meliputi pemilihan, pengorganisir, dan menafsirkan informasi untuk memahami dunia disekitar kita. Model mental representasi internal dari dunia luar juga membantu kita untuk memahami rangsangan yang masuk (McShane dan Von Glinow, 2010). Berdasarkan hasil wawncara, mahasiswa merasa terbebani jkia ada acaraacara dari hima. Padahal keorganisasian hima ini sangat membantu nantinya pada saat kehidupan nyata di luar kuliah. Tetapi dengan memberikan penyuluhan secara perlahan di harapkan mampu merubah pola pikir mahasiswa tentang pentingnya hima ini. Jadi jika ada acara-acara yang di buat oleh hima, mahasiswa dapat mendukung acara-acara tersebut agar berjalan dengan lancar. Menurut teori, perubahan organisasi juga membutuhkan driving forces. Setiap anggota harus memiliki perhatian lebih saat terjadinya perubahan organisasi dari lingkungan luar (McShane dan Von Glinow, 2010). VI. KESIMPULAN Organisasi HIMA Teknik Sipil menurut teori sudah efektif, dan harus diperthankan ke angkatan selanjutnya.

9 UCAPAN TERIMAKASIH Dalam penyusunan tulisan ilmiah ini, tim mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melancarkan proses penilitian kami, narasumber kami yaitu Kak Lovi dan Kak Radith selaku ketua dan wakil HIMA Teknik Sipil, Ibu Gita selaku dosen pembimbing, dan teman-teman yang telah membantu dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Ivancevich, M, John, Organizational Behavior and Management. 9 th edition. New York: McGraw-Hill Luthans, F Organizational Behavior. 12th edition. McGraw-Hill McShane, S. & Von Glinow, M.A Organizational Behavior: Emerging Knowledge and Practice for the Real World. 5 th edition. New York: McGraw- Hill/Irwin Richard, L, Daft Organization Theory and Design. New York: McGraw-Hill Robbins, P. S. & Judge, T. A Organizational Behavior. 14 th edition. New Jersey: Pearson Education, Inc., publishing as Prentice Hall.

10

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) PERILAKU ORGANISASI 1 Penempatan School of Communication Pegawai & Business

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Himpunan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Pembangunan Jaya Psikologi Industri dan Organisasi PKM-ARTIKEL

Lebih terperinci

MATERI PERILAKU ORGANISASI

MATERI PERILAKU ORGANISASI PRILAKU ORGANISASI MATERI PERILAKU ORGANISASI Apa itu Perilaku Organisasi Dasar Dasar Perilaku Organisasi Sikap dan Kepuasan Kerja Kepribadian dan Nilai Persepsi dan Pembuatan Keputusan Individual Motivasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA TANGERANG SELATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PERILAKU ORGANISASI DALAM HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA BIDANG KEGIATAN PKM-ARTIKEL ILMIAH Diusulkan oleh: Anggraini

Lebih terperinci

Dr. HARRIES MADIISTRIYATNO.,SE.,MSi

Dr. HARRIES MADIISTRIYATNO.,SE.,MSi Personality Dr. HARRIES MADIISTRIYATNO.,SE.,MSi Tempat Tanggal lahir : Madiun ; 21 Agustus 1958 Alamat : Ciledug Raya No 15 Hp. 021 362915987, E-mail harries.madi@gmail.com Pekerjaan : 1. Instruktur Bisnis

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) 1. Pendahuluan (26/08/2015) 2. Dasar Perilaku Individu (02/09/2015) Penempatan Pegawai 3. Kepribadian dan Emosi dan mengumpulkan tugas ke 1 (09/09/2015) 4.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Berbagi Pengetahuan Berbagi pengetahuan adalah kegiatan bekerjasama yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar tercapai tujuan individu

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GAMBARAN PERILAKU ORGANISASI PADA HIMPUNAN MAHASISWA (HIMA) PRODI SISTEM INFORMASI, STUDI KASUS: UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA BIDANG KEGIATAN PKM-ARTIKEL ILMIAH

Lebih terperinci

PERILAKU ORGANISASI (ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR) Disusun: IY

PERILAKU ORGANISASI (ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR) Disusun: IY PERILAKU ORGANISASI (ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR) Disusun: IY BOOKS 1. Perilaku Organisasi. 2006. Fred Luthans. Penerbit: ANDI Yogyakarta 2. Perilaku Organisasi. Stephen P. Robbins. PT Indeks Kelompok Gramedia

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Mata Kuliah: Perilaku Semester: 3 Kode: SM 332113 SKS: 3 Prodi : MBTI Dosen: Tim Dosen Capaian Setelah mengikuti mata kuliah ini Mahasiswa mampu Membuktikan hubungan antara

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul Mata Kuliah : Perilaku Keorganisasian Kode/ SKS : / 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini memberikan

Lebih terperinci

Buku Wajib dan Buku Anjuran Mata

Buku Wajib dan Buku Anjuran Mata Buku Wajib dan Buku Anjuran Mata Kuliah Perilaku Organisasi 1.Stephen P Robbins Perilaku Organisasi (Jilid 1 & 2, Edisi delapan) 2. McShane Stephen L and Von Glinow, Mary Ann Organizational Behavior, (2005)

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2017 Untuk Tahun Akademik : 2017/2018 Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 19 halaman Mata Kuliah : Perilaku Organisasional

Lebih terperinci

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Pendekatan Perilaku Konsumen Pokok-Pokok Perkuliahan : Pendekatan

Lebih terperinci

TIU : Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri dan organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah

TIU : Agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri dan organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah TIU : Agar mahasiswa dapat memahami menjelaskan prinsip-prinsip psikologi dalam industri organisasi, sebagai dasar penanganan masalahmasalah industri organisasi melalui pendekatan psikologi. Pokok Bahasan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI S I L A B U S FRM/FISE/46-01 12 Januari 2009 Fakultas : Ekonomi Jurusan/Program Studi : Manajemen Mata Kuliah : Perilaku Keorganisasian Kode : SMJ309 SKS : 3 SKS Teori : 2 Lapangan : 1 Semester : 4 Mata

Lebih terperinci

Pengantar Perilaku Organisasi

Pengantar Perilaku Organisasi Pengantar Pengantar Perilaku Organisasi Oleh : Rino A Nugroho rino.an@yahoo.co.id Ver 2.0 Updated 140209 Organisasi (Organization): Unit sosial yang dengan sengaja diatur, terdiri atas 2 orang atau lebih,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI PSIKOLOGI. Issue/Revisi : A0 Tanggal : 28 Agustus 2017

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI PSIKOLOGI. Issue/Revisi : A0 Tanggal : 28 Agustus 2017 Issue/Revisi : A0 Tanggal : 28 Agustus 2017 Mata Kuliah : Organizational Behaviour Kode MK : Rumpun MK : Mata Kuliah Wajib Semester : 2 Dosen Pengampu : Gita Widya Laksmini Soerjoatmodjo Bobot (sks) :

Lebih terperinci

PENGANTAR PERANCANGAN PERILAKU ORGANISASI

PENGANTAR PERANCANGAN PERILAKU ORGANISASI PENGANTAR PERANCANGAN PERILAKU ORGANISASI Amalia, ST, MT KONTRAK PERKULIAHAN» Rule of Conduct Min. 75% present in class Present in class before starting the lecture Don t use sandal Don t use handphone

Lebih terperinci

: Fitria Rahmi, M. Psi., Psikolog

: Fitria Rahmi, M. Psi., Psikolog DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ANDALAS FAKULTAS KEDOKTERAN PRODI PSIKOLOGI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuliah Jumlah SKS Semester Fakultas Program Studi

Lebih terperinci

ORIENTASI KONSEP PO YUDHA PRAKASA, S.AB, M.AB L/O/G/O

ORIENTASI KONSEP PO YUDHA PRAKASA, S.AB, M.AB L/O/G/O ORIENTASI KONSEP PO YUDHA PRAKASA, S.AB, M.AB L/O/G/O KONSEP PERILAKU semua yang dilakukan seseorang Perilaku sebagai akibat, dapat diarahkan oleh tujuan, diamati & diukur, dimotivasi & didorong reaksi/respon

Lebih terperinci

ORGANIZATIONS 8 th. th edition

ORGANIZATIONS 8 th. th edition ORGANIZATIONS 8 th th edition James L. Gibson Kincaid Professor College of Business and Economics University of Kentucky John M. Ivancevich Professor of Organizational Behaviour and Management University

Lebih terperinci

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta

Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta Materi Kuliah : Interpersonal Skill Semester Ganjil 2016 / 2017 E.N. Tamatjita 1 Pendahuluan INTI : Mahasiswa memahami hubungan komunikasi antara dua orang

Lebih terperinci

MODEL PERILAKU ORGANISASI

MODEL PERILAKU ORGANISASI MINATUTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT UNIVERSITAS GADJAH MADA M O D U L 1.0 MODEL PERILAKU ORGANISASI Fasilitator : MINAT UTAMA MANAJEMEN RUMAHSAKIT Gedung IKM Lt. 2 Jln Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281

Lebih terperinci

Social/Network Power:

Social/Network Power: Social/Network Power: Applying Social Capital Concept to Individual Behavior in the Organizational Context Imam Salehudin, SE. Department of Management Faculty of Economics University of Indonesia Social/Network

Lebih terperinci

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Budaya Organisasi Geert Hofstede menyatakan bahwa budaya terdiri dari mental program bersama yang mensyaratkan respon individual pada lingkungannya. Definisi tersebut

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TATAP MUKA KE : 1 s.d 7

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TATAP MUKA KE : 1 s.d 7 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TATAP MUKA KE : 1 s.d 7 1. Jurusan : Manajemen 2. Mata Kuliah : Perilaku Keorganisasian 3. Kode Mata Kuliah : MJN 4. Jumlah SKS : 3 SKS 5. Jumlah Tatap Muka : 7 kali 6. Standar

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI F- 0621 Tg; Berlaku : September 2011 Issue/Revisi : Jml Halaman : Mata Kuliah : Psikologi Organisasi Kode Mata Kuliah : PSI-204 Jumlah SKS : 2 Waktu

Lebih terperinci

SILABUS PERILAKU ORGANISASI

SILABUS PERILAKU ORGANISASI Program Studi Manajemen Silabus Perilaku Organisasi 2013/2014 SILABUS PERILAKU ORGANISASI Endang Pitaloka, ME Pitaloka, ME Page 1 PERILAKU ORGANISASI SASARAN MATA KULIAH Sasaran umum perkuliahan perilaku

Lebih terperinci

BAB 6. Kesimpulan dan Saran

BAB 6. Kesimpulan dan Saran BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya tentang hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja karyawan, maka penulis mengambil

Lebih terperinci

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com e-mail : sitisyamsiar@yahoo.com HP : 081-1286833 Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com Peran Kepemimpinan Peran Pemimpin yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : 1. Servant

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS )

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS ) RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS ) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Beban SKS : Perilaku dan Pengembangan Organisasi : IAB4002 : 3 SKS Minggu Materi 1 PENDAHULUAN a. Penjelasan

Lebih terperinci

PERILAKU ORGANISASI MODUL 01

PERILAKU ORGANISASI MODUL 01 MODUL 01 Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya 2013 Pendahuluan Endang Pitaloka, ME Organisasi adalah satuan/unit sosial yang memiliki fungsi, terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling

Lebih terperinci

Materi Konsep Dasar Perilaku Oganisasi

Materi Konsep Dasar Perilaku Oganisasi Materi - 01 Konsep Dasar Perilaku Oganisasi P O K O K B A H A S A N 1. Pekerjaan manajer 2. Definisi perilaku organisasi 3. Disiplin ilmu yang mendukung perilaku organisasi 4. Tantangan dan peluang perilaku

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI MANAJEMEN KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI MANAJEMEN KODE MATAKULIAH / SKS = IT / 2 SKS TIU : Agar mahasiswa mampu mengenali ruang lingkup manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dalam organisasi serta mampu menemukan dan mengenali berbagai masalah SDM dalam organisisasi. 1 Pengantar A. Apa itu?

Lebih terperinci

Jurnal Formatif 3(3): ISSN: X Kasyadi Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya

Jurnal Formatif 3(3): ISSN: X Kasyadi Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KEPERCAYAAN PEGAWAI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI PADA SUKU DINAS PENDIDIKAN DASAR KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT SOEPARLAN KASYADI Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan

Lebih terperinci

PERAN MINAT DALAM BIDANG KERJA SOCIAL SERVICE

PERAN MINAT DALAM BIDANG KERJA SOCIAL SERVICE PERAN MINAT DALAM BIDANG KERJA SOCIAL SERVICE Sulis Mariyanti Dosen Fakultas Psikologi Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta sulismaryanti@yahoo.com ABSTRAK Seorang pekerja seperti guru/dosen yang dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kinerja Kinerja menurut Soetjipto (1997) merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK BJB CABANG BANJARMASIN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK BJB CABANG BANJARMASIN JIEB (ISSN : 2442-4560) available online at : ejournal.stiepancasetia.ac.id PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK BJB CABANG BANJARMASIN Sayid Hasan Bank BJB Cabang Banjarmasin Komp.

Lebih terperinci

BAB ORIENTASI KONSEP PPO

BAB ORIENTASI KONSEP PPO BAB ORIENTASI KONSEP PPO PERILAKU Perilaku adalah semua yang dilakukan seseorang Perilaku merupakan reaksi/respon individu yang terwujud dalam sikap, tindakan maupun ucapan Karakteristik Perilaku P = f

Lebih terperinci

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen MODUL PERKULIAHAN Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 14 Abstract Membahas proses dalam pengambilan keputusan pembelian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk mampu mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi untuk mampu mendukung perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era persaingan saat ini perusahaan menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompetitif. Dunia usaha baik dibidang perdagangan ataupun jasa dituntut untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun. pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah perusahaan dan organisasi, baik swasta maupun pemerintahan Sumber Daya Manusia yang produktif dapat tercapai apabila karyawan-karyawan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di kehidupannya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN, INTEGRITAS, DAN EFIKASI DIRI TERHADAP EFEKTIVITAS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI PROVINSI DKI JAKARTA HARYANTO*

PENGARUH PELATIHAN, INTEGRITAS, DAN EFIKASI DIRI TERHADAP EFEKTIVITAS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI PROVINSI DKI JAKARTA HARYANTO* PENGARUH PELATIHAN, INTEGRITAS, DAN EFIKASI DIRI TERHADAP EFEKTIVITAS MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI PROVINSI DKI JAKARTA HARYANTO* Abstract This research aims to analyze the impact of training,

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa: BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa: 1. Prosedur yang diterapkan dalam siklus pendapatan sudah cukup baik.

Lebih terperinci

4. Mahasiswa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius (S1, S2, S3, S7, S8);.

4. Mahasiswa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius (S1, S2, S3, S7, S8);. Mata kuliah: Psikologi Industri (HM043203) / 2 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH PSIKOLOGI INDUSTRI : 1. Mahasiswa mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi IPTEK sesuai dengan keahlianya berdasarkan

Lebih terperinci

ORIENTASI KONSEP PERILAKU ORGANISASI

ORIENTASI KONSEP PERILAKU ORGANISASI ORIENTASI KONSEP PERILAKU ORGANISASI Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi Kelompok 1 : 1. Fiqih Pradana (125030400111127) 2. Kharisnal Abidin (125030407111064) 3. Tito

Lebih terperinci

TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN

TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN Oleh : Drs. Arrizal, M.Si Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. 1. Nama mata kuliah : Manajemen Strategik Pariwisata

SILABUS MATA KULIAH. 1. Nama mata kuliah : Manajemen Strategik Pariwisata DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA GD. FPIPS JL. DR. SETIABUDHI NO.229 TLP. 2014179 BANDUNG

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan di atas, mengenai hubungan antara contingent pay dengan konflik interpersonal karyawan sales dan marketing staff PT. General Shoe

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, karyawan merupakan aset yang sangat penting bagi setiap perusahaan karena untuk kelangsungan kemajuan perusahaan, oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembentukan tim dalam perusahaan merupakan salah satu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembentukan tim dalam perusahaan merupakan salah satu proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembentukan tim dalam perusahaan merupakan salah satu proses untuk mendukung terlaksananya strategi perusahaan. Tim adalah sebuah unit yang terdiri dari dua orang atau

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG STUDI DESKRIPTIF MENGENAI MOTIVASI KERJA PADA PEGAWAI BAGIAN JARINGAN PLN AREA BANDUNG DAN SEKSI TEKNIK PLN RAYON BANDUNG NADIA RAHMI ANDITA ABSTRAK Manusia menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi

Lebih terperinci

KEPUASAN KERJA. Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi. DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis ( ) 2. Dede Hidayat ( )

KEPUASAN KERJA. Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi. DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis ( ) 2. Dede Hidayat ( ) KEPUASAN KERJA Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis (2016 804 059) 2. Dede Hidayat (2016 804 049) KEPUASAN KERJA 1. Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Hasibuan (2007)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John R. Schermerhorn Jr (2002 : 49) dalam bukunya

BAB II LANDASAN TEORI. dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John R. Schermerhorn Jr (2002 : 49) dalam bukunya BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Budaya Organisasi Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai budaya organisasi, maka perlu dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran

Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran Modul ke: Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran Pemasaran adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN MAN730: TEORI ORGANISASI SILABUS Hari/Ruang/Waktu : Kamis/TBA/18:30 21:30 Dosen : Drs. M. Parnawa Putranta, MBA.,

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) MATA KULIAH NOMOR KODE/SKS WAKTU PERTEMUAN : PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI II : 02085219 / 2 SKS : 2 x 45 Menit PERTEMUAN KE : 1 A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative

Lebih terperinci

Mahakam NursingJournal Vol 2,No.2, Nov2017:74-79 EDITORIAL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA RUANG BERPENGARUH POSITIF PADA KEPUASAN KERJA PERAWAT

Mahakam NursingJournal Vol 2,No.2, Nov2017:74-79 EDITORIAL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA RUANG BERPENGARUH POSITIF PADA KEPUASAN KERJA PERAWAT EDITORIAL KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA RUANG BERPENGARUH POSITIF PADA KEPUASAN KERJA PERAWAT Clara Agustina 1) 1) Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. yang tidak berorientasi untuk mencari keuntungan semata. Bahkan reward hampir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. yang tidak berorientasi untuk mencari keuntungan semata. Bahkan reward hampir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi kemahasiswaan di Perguruan Tinggi merupakan organisasi yang tidak berorientasi untuk mencari keuntungan semata. Bahkan reward hampir tidak ada, yang

Lebih terperinci

MOTIVASI KERJA SEBAGAI DORONGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

MOTIVASI KERJA SEBAGAI DORONGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 29 MOTIVASI KERJA SEBAGAI DORONGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI Anton Soekiman 1 dan Hendrik Heryanto 2 1 Fakultas

Lebih terperinci

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Penempatan Pegawai School of Communication & Business Inspiring Creative

Lebih terperinci

Perkembangan Ilmu Perilaku Organisasi a.posisi ilmu perilaku organisasi dalam kajian organisasi secara umum b. Peranan dan kontribusi ilmu perilaku

Perkembangan Ilmu Perilaku Organisasi a.posisi ilmu perilaku organisasi dalam kajian organisasi secara umum b. Peranan dan kontribusi ilmu perilaku MINGGU KE-2 Perkembangan Ilmu Perilaku Organisasi a.posisi ilmu perilaku organisasi dalam kajian organisasi secara umum b. Peranan dan kontribusi ilmu perilaku organisasi dengan ilmu-ilmu yang lain Teori

Lebih terperinci

TATAP MUKA KE 2 DINAMIKA PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI. Dr. Harries M. 18 December

TATAP MUKA KE 2 DINAMIKA PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI. Dr. Harries M. 18 December TATAP MUKA KE 2 DINAMIKA PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI Dr. Harries M 18 December 2011 1 KONSEP MANUSIA Manusia adalah makhluk sosial, manusia senang berinteraksi dengan orang lain, ketika orang menyukai

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Oleh: ELI SASARI F. 100 080 046 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 1 2 HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA

Lebih terperinci

Penggunaan Leadership Behavior Description Questionnaire (LBDQ) Untuk Mengukur Efektifitas Kepemimpinan Supervisor (Kasus CV. Citra Mandiri Sejati)

Penggunaan Leadership Behavior Description Questionnaire (LBDQ) Untuk Mengukur Efektifitas Kepemimpinan Supervisor (Kasus CV. Citra Mandiri Sejati) Penggunaan Leadership Behavior Description Questionnaire (LBDQ) Untuk Mengukur Efektifitas Kepemimpinan Supervisor (Kasus CV. Citra Mandiri Sejati) Vrimayora Rezekhy Anandha Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KEPEMIMPINAN. EKM 408 (3 sks) Semester VII. Pengampu mata kuliah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KEPEMIMPINAN. EKM 408 (3 sks) Semester VII. Pengampu mata kuliah RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KEPEMIMPINAN EKM 408 (3 sks) Semester VII Pengampu mata kuliah Arief Prima Johan,SE,MSc Hendra Lukito,SE.MM.PhD Dr.Rahmi Fahmy,SE.MBA Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SKRIPSI

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SKRIPSI HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA (Pada Anggota TNI AU Abdulrachaman Saleh Malang) SKRIPSI Disusun Oleh : Friska Mayasari 08810146 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012

Lebih terperinci

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN Modul ke: Fakultas Pasca Sarjana Definisi efktivitas organisasi Ukuran-ukuran efektivitas organisasi Pentingnya efektivitas organisasi Efektivitas organisasi dan pemuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhuk sosial, yang antar individunya membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhuk sosial, yang antar individunya membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhuk sosial, yang antar individunya membutuhkan dan saling bergantung satu sama lainnya. Maka berawal dari latar belakang inilah, terciptanya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota. Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas

BAB IV ANALISA DATA. 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota. Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas Dalam penelitian kualitatif, analisis data

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS RANCANGAN PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Q No. Dokumen 061.423.4.35.02 Tgl. Efektif 01 September 2009 Mata Kuliah/Sks/Smt : TEORI ORGANISASI/ 3 SKS Tujuan Umum Mata

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Muhammadiyah Surakarta. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Rencana Mutu Pembelajaran

FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Muhammadiyah Surakarta. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Rencana Mutu Pembelajaran ` FAKULTAS PSIKOLOGI Universitas Muhammadiyah Surakarta PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Rencana Mutu Pembelajaran : PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Pertemuan : 1 1 Mahasiswa dapat mengetahui, memahami,

Lebih terperinci

SIKAP, MOTIVASI DAN KEBUTUHAN KONSUMEN

SIKAP, MOTIVASI DAN KEBUTUHAN KONSUMEN SIKAP, MOTIVASI DAN KEBUTUHAN KONSUMEN SIKAP KONSUMEN Apa itu Sikap Konsumen? Karakteristik Sikap Konsumen Fungsi Sikap Konsumen Model Struktural dari Sikap Konsumen Pembentukan Sikap Konsumen Apa itu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 20 karyawan divisi HC (Human Capital) yang mempersepsi budaya perusahaan di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 20 karyawan divisi HC (Human Capital) yang mempersepsi budaya perusahaan di BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengolahan data terhadap 20 karyawan divisi HC (Human Capital) yang mempersepsi budaya perusahaan di Bank

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MANAJEMEN STUDIO INTERAKTIF X BERBASIS WEB Andri Pradipta 1), Meliana Christianti J. 2) 1,2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI DEPARTEMEN PERTANIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI DEPARTEMEN PERTANIAN PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI DEPARTEMEN PERTANIAN M. Ali Iqbal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kusuma Negara, Jakarta Jln. Raya Bogor Km 24, Cijantung Jakarta

Lebih terperinci

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi

Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi Modul ke: Jenis dan Bentuk Perubahan Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Budaya Organisasi Organisasi telah ada sejak ratusan tahun lalu dimuka bumi, tidak ada literatur yang secara jelas menjelaskan asal muasal terjadinya organisasi. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama

Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama Prosiding SNaPP2011: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama Dewi Rosiana Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun internal diidentifikasikan sebagai berikut. Faktor-faktor eksternal

I. PENDAHULUAN. maupun internal diidentifikasikan sebagai berikut. Faktor-faktor eksternal I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan hal utama dari proses pendidikan dalam suatu institusi pendidikan. Kualitas pembelajaran bersifat komplek dan dinamis, dapat dipandang dari

Lebih terperinci

Section 1 OUR PROFILE & EXPERIENCE

Section 1 OUR PROFILE & EXPERIENCE Section 1 OUR PROFILE & EXPERIENCE Our Experience 3 Our Experience 4 Our Experience, 5 Our Experience 6 Our Experience 7 Our Experience 8 Our Experience Current Similar Experiences (in-house training)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya perlu berinteraksi dengan sesamanya. Ketika interaksi tersebut berjalan secara terus menerus tanpa menimbulkan suatu

Lebih terperinci

MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si

MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN. Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN Di Susun Oleh: Erna Multahada, M.Si UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI 2011 1 MODUL KELIMA KEPEMIMPINAN 1. Tujuan Instruksional Umum Dengan

Lebih terperinci

LEADERSHIP IN A DYNAMIC ENVIRONMENT

LEADERSHIP IN A DYNAMIC ENVIRONMENT LEADERSHIP IN A DYNAMIC ENVIRONMENT ABOUT ME PARTONO, Arif 1967, May S1 1991 Unpar S2 1994 Unpad S3 2016 (in progress) Legal, Retail, Franchise, HR, OB, KM, Telco 1991 Store Spv 1994 - Training Coord 1999

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan mengelola keuangan berdasarkan kekuatan modal atau uang semata,

Lebih terperinci

PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA KONFLIK ORGANISASI

PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA KONFLIK ORGANISASI Peran Komunikasi Antar Pribadi pada Konflik Organisasi Inge PERAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA KONFLIK ORGANISASI Inge Hutagalung 1 1) Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana Jakarta Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia merupakan masalah utama disetiap kegiatan yang ada didalamnya. Organisasi merupakan

Lebih terperinci

PENGANTAR. Psikologi Anak Usia Dini Unita Werdi Rahajeng

PENGANTAR. Psikologi Anak Usia Dini Unita Werdi Rahajeng PENGANTAR Psikologi Anak Usia Dini Unita Werdi Rahajeng www.unita.lecture.ub.ac.id Apa yang dipelajari? Perubahan yang terjadi sejak masa bayi sampai penghujung masa anak usia dini Isu-isu kontekstual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dinilai masih

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dinilai masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dinilai masih berkualitas rendah, terutama SDM yang bekerja di instansi pemerintah. Hal tersebut disebabkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERSEPSI DISIPLIN KERJA KARYAWAN KPP PRATAMA KOTA BOGOR

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERSEPSI DISIPLIN KERJA KARYAWAN KPP PRATAMA KOTA BOGOR HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN PERSEPSI DISIPLIN KERJA KARYAWAN KPP PRATAMA KOTA BOGOR Laksmi M. Utami Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya no. 100, Depok 16424,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertib, teratur, dan efisien dapat menghasilkan sesuatu yang mampu mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. tertib, teratur, dan efisien dapat menghasilkan sesuatu yang mampu mempercepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting bagi perusahaan, dimana pada hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin kelas, dan berbagai peran lainnya. Sejatinya guru adalah sebagai. penjamin mutu pendidikan yang paling terdepan.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin kelas, dan berbagai peran lainnya. Sejatinya guru adalah sebagai. penjamin mutu pendidikan yang paling terdepan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah sangat strategis. Walaupun perkembangan teknologi cukup pesat, sampai saat ini peranan guru sebagai

Lebih terperinci