BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : dalam proses transformasi yang teratur.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : dalam proses transformasi yang teratur."

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : Pengertian Sistem Menurut O'Brien (2006, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Menurut McLeod (2004, p9), sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya dan sumber daya tersebut bekerja menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen Pengertian Informasi Menurut O'Brien (2006, p38), informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu. 8

2 9 Menurut O'Brien (2008, p12), informasi adalah data yang dikonversi atau diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir tertentu Komponen Sistem Menurut O'Brien (2006, p29), sistem memiliki tiga komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi : Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk diproses. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi output Output melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ke tujuan akhirnya. Selain tiga komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi tersebut, sistem juga memiliki dua komponen tambahan : Umpan balik adalah data mengenai kinerja sistem. Pengendalian melibatkan pengawasan dan pengevaluasian umpan balik untuk menetapkan apakah sistem bergerak menuju pencapaian tujuan atau tidak.

3 Pengertian Sistem Informasi Menurut O'Brien (2006, p5), sistem informasi adalah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedut pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban. Menurut Laudon dan Laudon (2006, p13), sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan fungsina mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk membantu manager dalam mengambil keputusan, menganalisis dan menggaambarkan masalah yang kompleks dalam suatu organisasi. Menurut Whitten dan Bentley (2007,p6), sistem informasi adalah suatu pengaturan dari orang, data, proses dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menghasilkan kegunaan yang berupa informasi yang dibutuhkan untuk mendukung suatu organisasi.

4 Pengertian Sumber Daya Sistem Informasi Menurut O Brien (2006, p35) terdapat lima sumber daya sistem informasi, yaitu: Sumber daya manusia adalah sumber daya yang dibutuhkan dalam pengoperasian sistem informasi, terdiri atas: - Pemakai akhir (end user), orang-orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem tersebut. - Pakar sistem informasi, orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya hardware adalah sumber daya yang meliputi semua peralatan dan bahan fisik yang digunakan dalam pemrosesan sistem informasi. Contoh sumber daya hardware adalah sistem komputer dan periferal komputer. Sumber daya software adalah sumber daya yang meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi. Contoh sumber daya software adalah software system, software aplikasi, dan prosedur. Sumber daya data adalah sumber daya yang harus dikelola secara efektif agar dapat memberi manfaat para pemakai akhir dalam sebuah organisasi.

5 12 Sumber daya jaringan meliputi media komunikasi dan dukungan jaringan untuk mendukung operasi dan penggunaan sistem informasi Pengertian Evaluasi Menurut Umar (2005, p36), evaluasi adalah sebuah proses yang tak boleh dilewatkan oleh manajemen perusahaan. Setelah program kerja direncanakan, disetujui, dilaksanakan, pada akhirnya harus dievaluasi. Proses evaluasi ini akan mengungkap sejauh mana hasil suatu kegiatan tertentu telah dicapai: apakah sesuai, di bawah, atau di atas tolak ukur yang telah ditentukan sebelumnya Enterprise Resources Planning (ERP) Menurut O'Brien (2006, p320), Enterprise Resources Planning (ERP) adalah suatu tulang punggung lintas fungsi perusahaan yang mengintergrasikan dan mengotomatisasi banyak proses internal dan sistem informasi dalam hal fungsi produksi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan dan sumber daya manusia perusahaan. Menurut Wijaya dan Darudiato (2009, p32), Enterprise Resources Planning (ERP) adalah sistem berbasis komputer yang

6 13 didesain untuk memproses sebuah transaksi perusahaan dan memfasilitasi perencanaan, produksi dan respon ke konsumen secara terintegrasi dan real time. berikut ; Konsep dasar dari sistem ERP dapat diilustrasikan sebagai Gambar 2.1 Konsep Dasar ERP Sumber : ([http 1])

7 Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2008. p193), bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), dan observasi (pengamatan) Interview Menurut Sugiyono (2008, p194), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau selfreport, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi. Wawancara tersebut dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan telepon. Wawancara terbagi 2 jenis, yaitu : a) Wawancara terstruktur Menurut Sugiyono (2008, p197), wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan

8 15 pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dengan wawancara terstruktur ini, setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. b) Wawancara tidak terstruktur Menurut Sugiyono (2008, p197), wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan Observasi Menurut Sugiyono (2008, p203), observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau dalam wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan narasumber secara langsung, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.

9 16 Menurut Sugiyono (2008, p203), dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta) dan non-participant observation. a. Observasi Berperan Serta (Participant Observation) Menurut Sugiyono (2008, p203) dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. b. Observasi non-partisipan (non-participant Observation) Menurut Sugiyono (2008, p204), kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi non-partisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Menurut Sugiyono (2008, p203), dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. a. Observasi terstruktur Menurut Sugiyono (2008, p204), observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, di mana

10 17 tempatnya. Jadi, observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Pedoman wawancara terstruktur atau angket tertutup dapat juga digunakan sebagai pedoman untuk melakukan observasi. b. Observasi tidak terstruktur Menurut Sugiyono (2008, p205), observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan intrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan SAP Pengertian SAP Menurut Dewanto dan Falahah (2007, p171), SAP adalah software ERP yang sangat terintegrasi antara berbagai modulnya seperti Sales Distribution, Material Management, Financial dan Controlling, Human Resource dan masih banyak

11 18 lagi. Karena keintegrasiannya dan sifatnya yang sangat generik membuat software ini banyak digunakan oleh perusahaan besar di seluruh dunia dan menjadikan segala sesuatu yang berhubungan dengan SAP software menjadi sangat mahal, mulai dari licence, training, human resource dan hardware. Umumnya perusahaan akan menerapkan modul Financial dan Controlling, yang kemudian bisa dilanjutkan dengan modul yang lain sesuai dengan kebutuhan. Modul Financial dan Controlling (FICO) akan menangani segala transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran dan pemasukan uang dan akan membantu dalam pencatatan dan pembuatan laporan keuangan. Untuk pembayaran pajak, biasanya perlu dilakukan pengembangan aplikasi sendiri, terutama di Indonesia karena SAP belum men-support transaksi pajak di Indonesia. Hal ini disebabkan karena hukum perpajakan di Indonesia masih belum stabil. Dalam implementasinya, kita harus mengingat bahwa yang ada di SAP adalah semua proses generik, sehingga bila suatu perusahaan mempunyai bisnis proses yang unik, maka mereka perlu melakukan sedikit modifikasi, mereka dapat melakukan enhancement dengan mengembangkan beberapa

12 19 aplikasi dengan menggunakan ABAP. ABAP adalah bahasa programming yang digunakan di SAP software. ABAP yang digunakan biasanya mempunyai sedikit perbedaan di beberapa modul, seperti ABAP untuk HR module dan FI module akan sedikit berbeda, karena di HR module kita mengenal istilah infotype dimana tidak kita temukan di FI module. Tapi bagi perusahaan yang tidak melakukan modifikasi, SAP menyediakan cukup fleksibilitas dengan banyak konfigurasi yang bisa dilakukan. Konfigurasi ini agak sulit dipelajari. Cara terbaik adalah dengan langsung terjun ke proyek implementasi SAP. Orang yang melakukan konfigurasi biasa dikenal dengan orang functional. Selain bisnis proses yang terdapat di SAP, perlu diperhatikan para supporternya, seperti pengadaan server dan interface. Hal-hal yang berhubungan dengan pengadaan server, biasa dikenal sebagai BASIS. Sedangkan interface, biasanya digunakan bagi perusahaan yang menggunakan software lain selain SAP untuk kebutuhan yang tidak bisa dilakukan SAP dengan baik. Interface di SAP adalah Xi.

13 Produk-produk SAP Menurut Dewanto dan Falahah (2007, p173), produk yang ditawarkan oleh SAP antara lain : 1. mysap Business Suite: biasanya digunakan untuk perusahaan yang sangat besar dan modul-modul di dalamnya sudah sangat komplit. 2. mysap All in One: biasanya digunakan untuk perusahaan menengah ke atas, untuk kelengkapan modulnya biasanya menyesuaikan dengan perusahaan. 3. SAP Business One: biasanya untuk perusahaan kecil dan modul yang ada di dalamnya hanyalah berupa modul dasar saja, biasanya HR dan FI saja Modul-modul dalam SAP SAP dalam masing-masing sistem juga terdiri dari banyak modul. Contohnya SAP R/3 yang populer dans udah digunakan hampir sebagian besar perusahaan-perusahaan kelas dunia untuk mendukung kegiatan bisnis prosesnya sehari-hari. Menurut Dewanto dan Falahah (2007, p172), modulmodul yang disediakan dalam SAP R/3 antara lain :

14 21 1. Financials Financial Accounting (FI) Controlling (CO) Fixed Assets Management (AM) Project System (PS) Enterprise Controlling (EC) Real Estate Management 2. Logistics Sales and Distribution (SD) Materials Managament (MM) Quality Management (QM) Plant Maintenance (PM) Customer Service (CS) Production Planning and Control (PP) SAP Retail

15 22 3. Human Resources Personnel Management (PA) Personnel Time Management (PT) Payroll (PY) Training and Event Management (PE) Berbagai modul dari SAP yang lengkap dan menyeluruh ini dapat mendukung bisnis proses pada perusahaan umumnya (manufacturing, retail, oil and gas, electricity, health care, pharmaceutical, banking, insurance, telecommunications, transport, automotive, chemical, dan masih banyak lagi). Berbagai modul tersebut tidak harus diimplementasikan semua, melainkan sesuai dengan kebutuhan bisnis proses dari perusahaan tersebut. Selain itu, modul dan setting yang diimplementasikan juga berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Ini disebabkan karena adanya perbedaan bisnis proses antar perusahaan meskipun bergerak di bidang usaha yang sejenis.

16 Teori-Teori Khusus Proses Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut McLeod (2001, p524), Sumber Daya Manusia merupakan suatu departemen atau divisi di dalam perusahaan atau suatu area fungsional atau SDM dapat memiliki status fungsional yang sama seperti pemasaran, manufaktur, keuangan dan sistem informasi. Menurut Robbins dan Coulter (2004, p305), Proses Manajemen Sumber Daya Manusia adalah berbagai kegiatan yang diperlukan untuk mengisi staff dan mempertahankan karyawan berkinerja tinggi. Gambar 2.2 Aktivitas Proses Manajemen Sumber Daya Manusia (Sumber: Robbins, s. dan Coulter, m, 2004,p 305)

17 SAP ECC 6.0 SAP ECC 6.0 merupakan solusi ERP terkini dari SAP dan merupakan Go-To release dari SAP ECC 6.0 yang mengintengrasikan fungsionalitas utama ERP dengan teknologi dari SAP Netweaver 7.0 (sebelumnya Netweaver 2004s) dan Business Intelligence untuk menyediakan ERP yang lebih lengkap dan mudah bagi perusahaan. Versi SAP ECC 6.0 ini secara mendasar lebih fleksibel dan memungkinkan penyampaian inovasi teknikal yang lebih cepat dan proses bisnis yang lebih baik. ([Anonim 1]) Human Capital Management mysap ERP Human Capital Management (mysap ERP HCM) menangani daftar fungsi- fungsi yang luas, termasuk perekrutan dan mempekerjakan karyawan, menentukan keuntungan dan kompensasi, memproses penggajian, dan banyak area lainnya. Dengan mysap ERP HCM, nilai dari karyawan dapat dimaksimalkan dan penyelaraskan keahlian, aktivitas, dan insentif karyawan dengan tujuan dan strategis karyawan dapat dilaksanakan. mysap ERP HCM juga menyediakan sarana untuk mengatur, mengukur, dan memberikan penghargaan bagi kontribusi individu dan tim. MySAP ERP HCM terdiri dari beberapa submodul : ([Anonim 1])

18 25 Gambar 2.3 MySAPERP Human Capital Management Sumber : ([Anonim 1]) Organizational Management Organizational Management digunakan untuk memetakan struktur organisasi dan pelaporan dalam organisasi dengan objek organisasi yang tepat. Beberapa istilah kunci yang terdapat dalam Organizational Management adalah :

19 26 Gambar 2.4 Organizational Management Sumber : ([Anonim 1]) Organizational unit menggambarkan berbagai unit bisnis dalam organisasi. Beberapa organizational unit, bersama dengan hubungan-hubungannya, membentuk struktur organisasi. Contohnya: organizational unit dapat dibagi berdasarkan kriteria fungsional atau regional. Job adalah gambaran umum atau template yang berlaku bagi beberapa posisi dengan kebutuhan, tugas, dan karakteristik yang sebanding.

20 27 Position adalah organizational unit yang paling kecil dari struktur organisasi. Position menggambarkan distribusi tugas diantara karyawan individu dalam organisasi. Position dikerjakan oleh person. Position mewarisi tugas dan kebutuhan dari job yang sesuai dengan position. Person menempati posisi dalam struktur organisasi. person menggambarkan karyawan dalam perusahaan. Dengan menentukan pekerja ke position, maka telah dispesifikasikan karyawan mana yang menempati position. ([Anonim 1]) Recruitment Komponen Recruitment digunakan untuk menjalankan keseluruhan proses perekrutan mulai dari mencatat data pelamar kerja sampai dengan menempatkan karyawan pada position. Proses ini menggunakan baik pelamar eksternal dan karyawan internal yang berubah posisinya. Kebutuhan akan mempekerjakan karyawan digambarkan dengan lowongan. Lowongan adalah position yang harus diisi. MySAP ERP HCM memberikan dukungan mengenai kebutuhan akan staf, iklan, mengatur dan memilih para pelamar, dan korespondensi pelamar. Proses dalam requirement terdiri dari tahap-tahap di bawah ini:

21 28 Position yang kosong akan diberitahukan dalam iklan lowongan pekerjaan. Data para pelamar dicatat dalam sistem (nama, alamat, kualifikasi, dan lain-lain) Proses pemilihan dilakukan, kemudian keputusan dibuat. Kontrak kerja dibuat bagi pelamar yang dipekerjakan atau direkrut. Data pelamar dikirimkan ke master data HCM. ([Anonim 1]) Gambar 2.5 Proses dari membuka lowongan sampai merekrut Sumber : ([Anonim 1])

22 Personnel Management Intergrasi antara submodul Recruitment dan Personnel Administration memungkinkan data pelamar dipindahkan sebagai data karyawan, yang dapat ditambahkan kemudian. Data karyawan dalam mysap ERP HCM disimpan sebagai infotype. Gambar 2.6 Infotypes Sumber : ([Anonim 1]) Ketika mempekerjakan karyawan, perusahaan harus mencatat semua data yang berhubungan dengan karyawan dalam sistem, termasuk master data dan data yang relevan dengan time management dan payroll. Untuk dapat menjalankan proses ini

23 30 dapat menggunakan hiring action. Daftar di bawah ini adalah beberapa infotype yang dibuat ketika mempekerjakan karyawan : Organizational assignment Personal data Address Planned working time Basic pay Bank detail Ketika menjalankan hiring action, HCM master data yang baru atau personnel file, dibuat untuk karyawan. Jika perusahaan tidak mempunyai semua informasi yang dibutuhkan mengenai karyawan, perusahaan dapat menambahkan informasi yang tidak ada itu, lain waktu untuk melengkapinya. ([Anonim 1]) Personnel Development Dalam komponen Personnel Development, perusahaan dapat merencanakan dan merealisasikan pengembangan personil dan selanjutnya pendidikan dan pelatihan untuk para karyawan, dengan mengintegrasikan komponen ini dengan komponen Training and

24 31 Event Management. Pengembangan personil membutuhkan hasil dari perbandingan pekerjaan dan kualifikasi yang ada pada karyawan. Informasi yang dibutuhkan untuk perbandingan disimpan dalam profile qualifying action (seperti program bagi peserta pelatihan atau partisipasi dalam rangkaian pelajaran) yang dapat ditentukan bagi para karyawan menggunakan development plan (perencanaan pengembangan). Performa dan tingkah laku karyawan dapat dinilai, yang hasilnya adalah menyediakan informasi untuk perencanaan pengembangan karyawan. ([Anonim 1]) Gambar 2.7 Personnel Development Sumber : ([Anonim 1])

25 Training and Event Management Training and Event Management adalah komponen yang sangat terintegrasi yang mendukung perusahaan untuk merencanakan, menjalankan, dan mengatur kursus pelatihan dan business event. Integrasi tingkat tinggi dengan komponen SAP lain mengartikan bahwa Training and Event Management adalah alat yang ideal untuk secara tetap meningkatkan dan memperbarui pengetahuan para karyawan. ([Anonim 1]) Gambar 2.8 Training and Event Management Sumber : ([Anonim 1])

26 Time Management Komponen Time Management mendukung semua proses mengenai perencanaan, pencatatan, dan menilai kehadiran dan waktu absen para karyawan. Jika perusahaan mengintegrasikan Training and Event Management dengan Time Management, maka booking (pemesanan) akan menyebabkan pencatatan waktu dianggap sebagai kehadiran. Informasi mengenai kehadiran karyawan dan pekerjaan yang ditampilkan oleh karyawan adalah elemen yang penting dalam sumber daya manusia. Ini juga digunakan oleh area lain, seperti Logistic dan Controlling, dan dengan demikian mempengaruhi keputusan keseluruhan organisasi. Informasi mengenai pekerjaan yang ditampilkan dimasukkan dalam penghitungan gaji kotor dalam Payroll. Ada berbagai pilihan yang tersedia untuk mencatat waktu, seperti jam kerja, liburan, off-site work, atau pergantian: Secara Online oleh administator waktu (contohnya menggunakan Time Manager s Workplace). Menggunakan sistem pencatatan waktu front-end. Menggunakan mysap ERP Cross-Application Time Sheet (CAST). Menggunakan aplikasi Employee Self Service (ESS).

27 34 Data mengenai waktu disimpan dalam infotype waktu, dalam cara yang sama dengan HCM master data disimpan. Infotype Planned Working Time adalah infotype pengaturan waktu pusat. Ini terdiri dari waktu kapan karyawan dijadwalkan untuk bekerja menurut jadwal kerja yang ditentukan. Jadwal kerja menspesifikasikan kapan karyawan harus bekerja dan kapan mereka diijinkan untuk beristirahat. Jadwal kerja juga meliputi hari libur kerja dan liburan bersama. ([Anonim 1]) Gambar 2.9 Time Management Sumber : ([Anonim 1])

28 Appraisals Fungsionalitas Appraisals dalam Personnel Development mencakup proses penghargaan yang fleksibel, sehingga dapat digunakan untuk menjalankan penghargaan yang terstandarisasi dengan tingkat objektivitas tertinggi. Penerapan ini tidak hanya ditujukan untuk penghargaan personil, tetapi juga untuk penghargaan-penghargaan kejadian bisnis atau bahkan karyawan online atau peninjauan pelanggan menggunakan layanan internet atau intranet. ([Anonim 1]) Gambar 2.10 Appraisals Sumber : ([Anonim 1])

29 Payroll Dalam istilah umum penggajian adalah mengenai penghitungan setiap upah karyawan untuk pekerjaan yang telah dilakukan. Lebih spesifiknya, ini meliputi banyak proses, seperti pembuatan laporan penggajian dan hasil daftar gaji, transfer bank, dan pembayaran dengan cek. Proses ini termasuk sejumlah aktivitas, seperti mengirim hasilnya ke mysap ERP Financial. Gaji karyawan dihitung dalam dua tahap : Mengelompokkan elemen-elemen gaji, yaitu daftar gaji kotor. Potongan menurut undang-undang dan sukarela, yaitu daftar gaji bersih tertentu di suatu negara. Gaji karyawan terdiri dari semua pembayaran dan potongan yang ditentukan untuk karyawan selama satu periode penggajian. Pembayaran dan pemotongan dimasukkan dalam penghitungan gaji dengan bantuan tipe gaji. Pembayaran kemudian, sebagai contoh, dilakukan dengan pentransferan bank atau cek, dan karyawan dikirim pemberitahuannya dalam surat bukti pembayaran gaji, atau dapat melihat informasinya secara online menggunakan aplikasi Employee Self Service. ([Anonim 1])

30 37 Gambar 2.11 Payroll Sumber : ([Anonim 1]) Personnel Cost Planning Personnel Cost Planning mendukung proses bisnis yang menjangkau di luar batas dari departemen dan aplikasi. Informasi tentang pembayaran diperoleh dari berbagai sumber untuk membuat rencana biaya personil. ([Anonim 1])

31 38 Gambar 2.12 Personnel Cost Planning Sumber : ([Anonim 1]) Learning Solution Learning Solution adalah solusi pembelajaran yang menawarkan sebuah solusi pembelajaran berbasis web. Hal ini mencakup pelatihan yang terdapat di dalam kelas dan pelatihan berbasis komputer yang dikenal sebagai E-Learning. Komponen utama dari learning solution adalah : - Learning portal berisi learner account, terintergrasi dengan SAP Netweaver, Course Catalog, dan pelatihan berbasis web.

32 39 - Learning Management System Learning Management System merupakah sistem yang digunakan untuk mengontrol proses pelatihan, melakukan maintanance terhadap course offering, melakukan proses booking dan cancel, dan melakukan proses reporting. - Authoring Environment Yang dilakukan di dalam Authoring Environment adalah membuat dan memperbarui isi learning content dan test. - Content Management System Content Management System merupakan sistem yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola learning content. ([Anonim 2]) Gambar 2.13 Learning Solution Sumber : ([Anonim 2])

33 Employee Self Service (ESS) Employee Self Service (ESS) merupakan suatu aplikasi berbasis web yang memungkinkan karyawan mengubah data mereka masing-masing yaitu memungkinkan karyawan untuk membuat, menampilkan dan mengubah data mereka sendiri dalam intranet perusahaan. Dalam administrasi personil, sebagai contohnya karyawan dapat menggunakan layanan data personil untuk membuat dan memperbaiki data personil mereka. Dengan cara ini, karyawan dapat tetap menjaga data mereka tetap diperbarui, walaupun secara serempak mengurangi jumlah pemakaian waktu dan kegiatan yang mahal dijalankan oleh bagian sumber daya manusia. Employee Self Service (ESS) merupakan sistem berbasis web yang memungkinkan pengguna untuk mengawasi dan memperbarui catatan datanya, 24 jam sehari 7 hari seminggu, termasuk : Menjaga informasi pribadi, seperti alamat rumah, dan nomor panggilan darurat Menampilkan slip gaji dan history perubahan tingkat gaji. Mengubah bank account dan informasi distribusi gaji. Memasukkan permintaan cuti (permintaan absen). Menampilkan history cuti.

34 41 Memasukkan kualifikasi, izin, sertifikat dan pelatihan profesional serta keahlian bahasa. ([Anonim 2]) Fit / Gap Analysis Pengertian Analisa Fit/Gap Menurut Hoffman dan Bateson (2006, p334), Gap analysis adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui mengenai kondisi aktual yang sedang berjalan di perusahaan tersebut, untuk kemudian diperbandingkan dengan sumber daya perusahaan tersebut. Hal tersebut dilakukan agar dapat mengetahui apakah suatu perusahaan sudah bergerak di proses bisnisnya secara optimal untuk memaksimalkan kinerja perusahaan tersebut. Gap analysis dapat dilihat melalui beberapa perspektif, yaitu: 1. Organisasi (sumber daya manusia) 2. Arah bisnis perusahaan 3. Proses bisnis perusahaan 4. Teknologi informasi Dalam penggunaan Gap analysis dengan service quality, menurut Hoffman dan Bateson (2006, p335) bahwa terdapat 5 quality perspective dari service quality yaitu :

35 42 1. Service Gap, yaitu mengindikasikan bahwa adanya perbedaan antara pengharapan antara keinginan yang diinginkan oleh pelanggan dengan keadaan yang telah mereka terima sekarang. 2. Knowledge Gap, yaitu pengharapan yang diinginkan oleh pelanggan dan pengharapan yang diinginkan oleh manajemen perusahaan. 3. Standard Gap, adalah terjadinya ketimpangan antara persepsi manajemen perusahaan dengan pelanggan, yang dimaksud di sini adalah standard dari delivery standard. 4. Delivery Gap, adalah terjadinya persepsi yang diinginkan perusahaan kepada pelanggan dengan keadaan yang telah terjadi sebenarnya di perusahaan tersebut. 5. Communication Gap, adalah terjadinya antara kesenjangan pelanggan dengan komunikasi yang terdapat atau yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, dalam hal ini adalah mengantarkan informasi yang akurat, tepat dan jelas kepada pelanggan mengenai produk atau jasa yang ditawarkan Tujuan Analisa Gap Dalam bisnis dan ekonomi, gap analysis merupakan alat yang dapat membantu perusahaan dalam

36 43 membandingkan performa saat ini dengan performa potensial. Sebagai dasarnya terdapat dua pertanyaan : Dimana kita berada? dan Dimana kita ingin berada?. Jika perusahaan atau organisasi memanfaatkan secara maksimal sumber daya yang ada atau melepaskan investasi pada modal dan teknologi, maka dapat menghasilkan performa pada tingkat dibawah potensialnya. Tujuan dari gap analysis adalah mengidentifikasi gap antara alokasi optimal dan integrasi dari input, dan tingkat alokasi pada saat ini. Ini membantu perusahaan dalam menyediakan pemahaman mengenai area-area yang dapat ditingkatkan. Gap analysis merupakan pembelajaran formal mengenai apa yang dilakukan oleh bisnis dan kemana kita akan berada pada masa yang akan datang. Gap analysis dapat dilakukan dalam beberapa perspektif, antara lain : 1. Organisasi (sebagai contoh; Sumber Daya) 2. Tujuan bisnis 3. Proses bisnis 4. Teknologi informasi Gap analysis menyediakan dasar untuk mengukur investasi dari waktu, biaya, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diharapkan (contoh:

37 44 mengubah proses pembayaran gaji dari yang menggunakan kertas menjadi tidak menggunakan kertas dengan menggunakan sistem. ([http 2]) Ranking Requirements Tahapan ini mendukung tim proyek dan sponsor proyek untuk memastikan proses bisnis dapat diakomodasi selama implementasi sistem yang baru. Selain itu, berfungsi untuk memastikan tim proyek berfokus pada area yang paling penting bagi organisasi agar functionality yang baru dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam meningkatakan proses bisnis. Requirement harus di identifikasikan sesuai dengan tingkat prioritasnya. Adapaun tingkat prioritasnya akan dijelaskan sebagai berikut : High Critical Requirement : merupakan requirement yang sangat penting untuk kegiatan operasi dan tanpa requirement tersebut perusahaan tidak dapat berfungsi, termasuk didalamnya kebutuhan akan pelaporan internal dan eksternal yang penting.

38 45 Medium Crtical Requirement : merupakan requirement dimana ketika dipenuhi akan meningkatkan proses bisnis perusahaan. Low Critical Requirement : merupakan requirement yang hanya menambah nilai yang kecil / minor value bagi proses bisnis perusahaan apabila requirement tersebut dipenuhi. Adapun requirement tersebut akan dikelompokan berdasarkan kategori, yaitu : Operasional : requirement pada kategori operasional merupakan requirement yang bersifat sebagai peningkatan produktivitas karyawan seperti efisiensi waktu, dan penyempuranaan operasioanal. Strategis : requirement pada kategori strategis merupakan requirement yang bersifat sebagai alat pendukung pengambilan keputusan bagi pihak manajemen. ([http 3])

39 Degree of Fit Menentukan sejauh mana kebutuhan dpat diakomodir oleh sistem yang baru. Kategori ini terdiri dari : Fit, Gap, Partial Fit. ([http 3]) Tabel 2.2 Degree of Fit dalam analisa Fit/Gap Sumber : ([http 3]) Kode Keterangan F FIT- kebutuhan secara keseluruhan dapat dipenuhi oleh perangkat lunak. G GAP- perangkat lunak tidak memenuhi kebutuhan secara keseluruhan. Komentar, diberikan dan alternative yang disarankan diidentifikasi dan rekomendasi dibuat; mungkin memunculkan rekomendasi untuk perangkat lunak. P Partial fit- perangkat lunak memiliki fungsionalitas kebutuhan. Work-around, laporan khusus atau konstumisasi akan diidentifikasi jika dirasa perlu untuk memenuhi kebutuhan secara keseluruhan.

40 Activity Diagram Menurut Bennett dan Skelton (2005, p237) Acitivities/ activity diagram merupakan penggambaran alur kerja yang dapat digunakan untuk beberapa hal. Sebagai alat analisa, activity diagram dapat menggambarkan alur bisnis dalam berbagai tingkat detil. Activity diagram juga dapat digunakan untuk menggambarkan alur kompleks diantara use-case. Pada tingkat perancangan, activity diagram dapat digunakan untuk menggambarkan alur dalam operasi secara detil. Notasi Notasi pada activity diagram terdiri dari: a. Activity Activity merupakan kegiatan apa saja yang harus dilakukan. Ketika aktivitas tersebut terselesaikan maka selanjutnya akan menjalani aktivitas berikutnya sesuai dengan arah panah yang digambarkan. Gambar 2.14 Activity (Sumber : Bennett dan Skelton, 2005, p237) b. Nodes Terdapat dua node dalam activity diagram yang menggambarkan mulainya aktivitas, dan yang menggambarkan berakhirnya aktivita.

41 48 Karena bisa saja alur memiliki rute alternative yang melalui aktivitas, aktivitas dapat berakhir pada lebih dari satu poin. Activity initial node merupakan poin awal alur dalam aktivitas. Gambar 2.15 Activity Initial Node (Sumber : Bennett dan Skelton, 2005, p238) Activitity final node digambarkan dengan titik hitam yang dikelilingi lingkaran. Dalam sebuah alur kerja bisa terdapat lebih dari satu activity final nodes. Ini dapat digunakan untuk mengidentifikasikan terdapat beberapa proses yang terjadi dari suatu proses. Gambar 2.16 Activity Final Node (Sumber : Bennett dan Skelton, 2005, p238) c. Activity edges Activity edges mengidentifikasikan pergerakan antara aktivitas. Activity edges digambarkan dengan garis panah di antara aktivitas. Condition dapat digunakan pada activity edges, dan disimpan kotak dalam kurung dan dikenal sebagai guards. Alur yang melewati garis/ edges ini hanya yang memenuhi condition saja.

42 49 Gambar 2.17 Activity edges (Sumber : Bennett dan Skelton, 2005, p239) d. Decision node Decision node merupakan titik dalam alur kerja di mana alur keluar dari sebuah aktivitas dapat menuju tujuan alternative, tergantung pada condition. Decision node dapat ditandai dengan bentuk berlian yang dapat memiliki satu atau lebih masukan dan dua atau lebih garis keluar. Gambar 2.18 Decision Node (Sumber : Bennett dan Skelton, 2005, p240)

43 50 e. Activity partions Activity partions merupakan notasi yang digunakan untuk mengindikasikan di mana dilakukan aktivitas tersebut. Ini dapat berupa di mana di dalam bisnis aktivitas bisnis dilakukan, atau di mana dalam sebuah sistem kompleks suatu aktivitas sistem dijalankan. Gambar 2.19 Activity partions (Sumber : Bennett dan Skelton, 2005, p241)

44 51 f. Fork nodes and join nodes Sebuah garis aktivitas dapat dibagi ke dalam beberapa jalur dan beberapa jalur dapat dikombinasikan ke dalam sebuah garis aktivitas dengan menggunakan fork node dan join node. Fork node and join node digunakan ketika terdapat beberapa aktivitas yang berjalan secara parallel. Fork node dapat memiliki satu masukan garis aktivitas dan dua atau lebih keluaran garis aktivitas Gambar 2.20 Parallel Activities Indicated Using Fork And Join Nodes (Sumber : Bennett dan Skelton, 2005, p243)

45 Kerangka Pikir Fit/Gap Analysis Report Requirement Current Business Process Comment Fit/Gap Rank Alternative Fit/Gap Analysis Phase Update Business Process Model Update Business Process Document Update Activity Flow Diagram Implementation Business Process Gambar 2.21 Kerangka Pikir

46 53 Evaluasi ini dilakukan dengan menggunakan metodologi Fit/Gap Analysis. Pertama-tama dibutuhkan suatu Fit/Gap Analysis Report sebagai dasar dalam menjalankan Fit/Gap Analysis Phase. Fit/Gap Analyis Report bertujuan untuk mengidentifikasi requirement dari sistem dan mengetahui apakah requirement tersebut sudah dipenuhi atau belum. Untuk mengetahui apa saja requirement dari perusahaan maka dilakukan penelusuran terhadap fungsi-fungsi SAP melalui buku dan Internet. Requirement ini diidenfitikasikan melalui fungsi-fungsi yang ditawarkan oleh SAP dikarenakan tujuan dari skripsi ini adalah mengevaluasi fungsi SAP, sementara pihak perusahaan pada umumnya belum mengetahui tentang fungsi-fungsi yang dapat ditawarkan oleh SAP dan dapat digunakan untuk mendukung proses bisnis perusahaan. Di samping itu, dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan diketahui pula bahwa pihak perusahaan menginginkan agar semua proses bisnis didukung oleh SAP sepenuhnya. Cara identifikasi requirement diawali dengan melakukan observasi terhadap sistem yang berjalan untuk menemukan apakah sistem yang berjalan saat ini (current state) sudah memenuhi kebutuhan perusahaan dan penggambaran terhadap requirement yang sudah dipenuhi oleh sistem yang berjalan. Terdapat 3 kondisi yang mungkin diidentifikasi dari setiap kebutuhan yang ada, yaitu fit (F), gap (G), atau partial (P). Fit merupakan proses bisnis yang sudah didukung sepenuhnya oleh fungsi SAP (fit), Gap merupakan proses bisnis yang tidak didukung sama sekali oleh fungsi SAP

47 54 dan proses dalam business bluepirnt yang tidak direalisasikan dalam sistem yang berjalan atau sebaliknya, dan Partial fit merupakan proses bisnis yang baru sebagian didukung/ belum sepenuhnya didukung oleh fungsi SAP. Penentuan kondisi requirement didasarkan pada hasil wawancara atau business blueprint dengan tetap mengacu pada prosedur proses bisnis PT. Bank Central Asia, Tbk. Lalu, penggambaran dari setiap kondisi requirement dijelaskan dalam komentar (comments) untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai bagaimana kondisi kebutuhan dalam proses bisnis yang berjalan saat ini, baik fit,partial, maupun gap. Kemudian setiap requirement dengan kondisi Gap dan Partial Fit akan ditentukan peringkat kebutuhannya. Peringkat kebutuhan ini ditanyakan secara langsung kepada pengguna sistem. Peringkat kebutuhan terdiri dari tiga tingkat antara lain : H = High/Mission Critical Requirements adalah requirement yang penting bagi misi organisasi, dibutuhkan untuk operasi dan tanpa requirement ini organisasi tidak dapat berfungsi; requirement ini juga mencakup kebutuhan pelaporan internal dan eksternal yang penting. M = MEDIUM/Value Add Requirements adalah requirement yang jika terpenuhi, akan secara signifikan meningkatkan proses; kebutuhankebutuhan ini sering merupakan proses bisnis yang tidak berhubungan dengan

48 55 misi dari bisnis organisasi, tetapi jika terpenuhi dapat menyediakan biaya dan manfaat yang signifikan untuk organisasi. L = LOW/Desirable Requirements adalah requirement yang perlu dimiliki dan akan menambah sedikit nilai untuk proses bisnis dan mungkin dipenuhi melalui perubahan terhadap proses bisnis. Selanjutnya, requirement dengan rangking high (H) dan medium(m) yang memiliki kondisi gap(g) dan partial fit(f) dianalisa untuk mengidentifikasi solusi (alternative) yang dapat digunakan sebagai cara untuk menimalkan bahkan menghilangkan gap dengan melakukan evaluasi terhadap fungsi-fungsi yang dapat ditawarkan oleh tiga submodul SAP HR yang dibahas dalam skripsi ini, yaitu Recruitment, Training and Event Management, dan Learning portal. Setelah Fit/Gap Analysis Report dihasilkan, maka diperoleh requirement yang belum didukung oleh fungsi SAP, peringkat requirement, dan solusi untuk memenuhi requirement. Lalu, akan dijalankan Fit/Gap Analysis Phase terhadap alternative yang memiliki peringkat High dan Medium yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi proses bisnis untuk memenuhi requirement dengan menggunakan fungsi SAP. Selanjutnya dilakukan analisa mengenai bagaimana cara untuk merealisasikan alternative yang telah diidentifikasi pada Fit/Gap Analysis Report melalui rancangan proses bisnis yang diperbarui dengan tetap

49 56 memperhatikan keseluruhan proses bisnis yang ada. Setelah itu, dilakukan pembaruan atau penambahan pada dokumen-dokumen terkait yang dibutuhkan untuk menjalankan proses bisnis yang diusulkan. Selain itu juga digambarkan mengenai alur aktivitas yang akan menjadi prosedur dalam menjalankan proses bisnis dengan mempertimbangkan saran dari pengguna sistem dalam perusahaan. Setelah digambarkannya alur aktivitas, terdapat beberapa proses yang harus segera dilakukan implementasi, proses yang diimplementasi dilakukan berdasarkan kebutuhan pada Divisi Pembelajaran dan Pengembangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi pada era modern ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Penggunaan aplikasi tidak hanya tertuju pada kebutuhan unit bisnis tertentu.

Lebih terperinci

EVALUASI DAN REKOMENDASI SISTEM ERP BERBASIS SAP MODUL HUMAN RESOURCES PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK

EVALUASI DAN REKOMENDASI SISTEM ERP BERBASIS SAP MODUL HUMAN RESOURCES PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK EVALUASI DAN REKOMENDASI SISTEM ERP BERBASIS SAP MODUL HUMAN RESOURCES PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK Hery Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Yanuar Wiranata Binus University, Jakarta,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi berdampak pada perubahan proses bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan harus bergerak cepat dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi pada masa kini, telah menjadi suatu kebutuhan yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka proses-proses yang ada

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini segala sesuatu berkembang dengan cepat, salah satunya adalah teknologi informasi yang kini telah menjadi salah satu bagian penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsi dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Dynaplast Plant Cikarang 3 adalah plant terbaru dari Dynaplast Group di mana semua investasi mesin dan bangunan masih baru dan belum diset dengan sempurna karena

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** SAP (System Application and Product in data processing ) Pertemuan 6 PENGENALAN SAP SAP is Systems, Applications, Products in Data processing Founded in 1972 by 5

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BISNIS Enterprise Resources Planning (ERP) Sebagai Proses Otomatisasi Pengolaaan Informasi Pada Perusahaan Oleh : DASRI (09.11.3367) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Enterprise Resources Planning

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi sistem ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan teknologi informasi yang memiliki peranan penting dan berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen yang terpisah yang bekerja sama untuk mencapai suatu hasil.

BAB 2 LANDASAN TEORI. komponen yang terpisah yang bekerja sama untuk mencapai suatu hasil. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Satzinger et al. (2010, p6), sistem adalah sekumpulan dari komponen yang terpisah yang bekerja sama untuk mencapai suatu hasil. Berdasarkan

Lebih terperinci

System Application and Product (SAP) in Data Processing

System Application and Product (SAP) in Data Processing System Application and Product (SAP) in Data Processing http://en.wikipedia.org/wiki/sap_ag http://priandoyo.wordpress.com/2007/03/30/ belajar-sap-r3-dari-mana/ http://www.sap-img.com/sap-introduction.htm

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut McLeod dan Schell (2004, p. 4) Sistem informasi adalah kombinasi yang terorganisasi yang terdiri dari manusia, software,

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/** Pertemuan 4 Enterprise Resource Planning (ERP) PEMAHAMAN ERP Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah : Sistem informasi yang diperuntukkan

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH E-BUSINESS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Nama : Ryan Yuli NIM : 09.11.2638 Kelas : 09-S1T1-02 Program Studi : E-Bisnis Jurusan : Teknik Informatika Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut O Brien (2005, p5), sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan

BAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi dan mempersiapkan persaingan bebas. Manusia sebagai sumber daya yang paling vital sangat diharapkan kemampuan dan keahliannya

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI

STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI STRATEGI PENGEMBANGAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAP PADA PT.DAYA MITRA SERASI SKRIPSI Oleh Atalya Septina Vional (0900815673) Sisca Jayanti (0900823284) Rina (0900829331) Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap perusahaan untuk menghasilkan data dan informasi dalam jumlah banyak setiap harinya, oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB 4 RENCANA PENYELESAIAN IMPLEMENTASI PROYEK. untuk menyelesaikan implementasi sistem performance management dalam sistem SAP

BAB 4 RENCANA PENYELESAIAN IMPLEMENTASI PROYEK. untuk menyelesaikan implementasi sistem performance management dalam sistem SAP BAB 4 RENCANA PENYELESAIAN IMPLEMENTASI PROYEK Bab ini berisi mengenai jadwal implementasi proyek yang dapat digunakan untuk menyelesaikan implementasi sistem performance management dalam sistem SAP mysap

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning Pendahuluan Aspek perencanaan yang terintegrasi di suatu organisasi/perusahaan, bersifat lintas fungsional yang terdiri atas berbagai fitur. Tujuan integrasi : agar dapat merencanakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1. Sistem Informasi 2.1.1.1. Pengertian Sistem Informasi Menurut Gelinas (2010: p11), sistem informasi adalah sistem buatan yang umumnya terdiri dari

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENERAPAN FITUR SAP BUSINESS ONE SESUAI DENGAN USER REQUIREMENT PADA PT MITRA BUANA KOMPUTINDO

OPTIMALISASI PENERAPAN FITUR SAP BUSINESS ONE SESUAI DENGAN USER REQUIREMENT PADA PT MITRA BUANA KOMPUTINDO OPTIMALISASI PENERAPAN FITUR SAP BUSINESS ONE SESUAI DENGAN USER REQUIREMENT PADA PT MITRA BUANA KOMPUTINDO Fransisca (Binus University, Jl. Haji Senin no.64 Kemanggisan, Jakarta Barat, 087885885493, fransisca.lim.91@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, sistem terkomputerisasi banyak digunakan pada berbagai bidang. Teknologi informasi akan terus berkembang karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, memberikan dampak yang sangat signifikan bagi dunia bisnis, dimana semakin banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Telkom yang cikal bakal pembentukannya berasal dari Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom) telah membuktikan kehandalannya dalam melahirkan tenaga

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih- validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.komputer-teknologi.net/syarwani/downloads/

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE FIT/GAP ANALYSIS DAN CBA

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE FIT/GAP ANALYSIS DAN CBA STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP DENGAN METODE /GAP ANALYSIS DAN CBA Nurlina Computerized Accounting Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi OBJEK PEMBELAJARAN Definisi ERP Manfaat Penerapan ERP Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Modul standart yg terintegrasi dengan ERP Definisi Sistem Informasi Klasifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman teknologi informasi seperti saat ini, hampir seluruh perusahaan didunia tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan sistem informasi dan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi sudah semakin pesat. Segala sesuatu kebutuhan manusia sudah dapat dikomputerisasikan menjadi teknologi yang dapat mempermudah segala

Lebih terperinci

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 13Feb Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Sejarah ERP ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

Lebih terperinci

Sumber daya manusia di Universitas Telkomyang terdiri dari TA (Tenaga Akademik) dan TPA (Tenaga Penunjng Akademik) akan dinilai kinerja masing

Sumber daya manusia di Universitas Telkomyang terdiri dari TA (Tenaga Akademik) dan TPA (Tenaga Penunjng Akademik) akan dinilai kinerja masing BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan, peran teknologi informasi sebagai fasilitas yang sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran mahasiswa/i maupun kinerja pekerja di lembaga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis dan industri. Keberhasilan, kemajuan, dan tingkat produktivitas industri disadari sangat

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380

PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 PRESENTASI TUGAS AKHIR CF 1380 ANALISIS EKONOMI PROYEK IMPLEMENTASI ERP DENGAN MEMPERHATIKAN FAKTOR TIDAK LANGSUNG DAN TIDAK BERWUJUD (Studi Kasus: PT. TELKOM Divre V, Financial Service ) Penyusun Tugas

Lebih terperinci

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM Arief Purnomo¹, Wiyono.², Retno Novi Dayawati³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom Abstrak Untuk menghadapi

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

Oleh: Hana Pertiwi ST

Oleh: Hana Pertiwi ST Oleh: Hana Pertiwi ST Target Pembelajaran: Enterprise Resource Planning (ERP) 1. Pemahaman ERP 2. Karakter Sistem - Modul ERP : Modul Operasi, Modul finansial dan akunting, modul sumber daya manusia. -

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB 2 LANDASAN TEORI Enterprise Resource Planning (ERP) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem yang mengintegrasikan antara perancangan, manajemen, dan semua sumber daya

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Umum Teori Teori Umum yang menjadi dasar penulisan skripsi sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012), Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan sistem informasi merupakan faktor penting dalam proses globalisasi dan merupakan sebuah fenomena yang memberikan perubahan secara dramatis pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat serta tingkat persaingan saat ini yang juga semakin ketat, informasi merupakan aset vital yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HUMAN RESOURCES MANAGEMENT YANG DIUSULKAN PADA PT SERTCO QUALITY

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HUMAN RESOURCES MANAGEMENT YANG DIUSULKAN PADA PT SERTCO QUALITY 80 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI HUMAN RESOURCES MANAGEMENT YANG DIUSULKAN PADA PT SERTCO QUALITY Berdasarkan teori yang telah dibahas pada bab sebelumnya,dan hasil survey yang telah dilakukan ke

Lebih terperinci

SAP Ch. 3. System Wide Concept

SAP Ch. 3. System Wide Concept SAP Ch. 3 System Wide Concept Outline Organizational Elements Mapping dari hierarki perusahaan pada umumnya ke sistem SAP Master Data Kumpulan data terintegrasi untuk semua operasional SAP Transaction

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN. Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SISTEM INFORMASI MANAJEMEN LANJUTAN Dea Arri Rajasa, SE., S.Kom SEKILAS TENTANG ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ERP (Enterprise Resource Planning) menyediakan informasi tunggal untuk

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya Accounting and Finance in System Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Program Magister Teknik B11536BA Pascasarjana Industri (M-203) 07 Abstract

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era sekarang ini, evaluasi merupakan suatu proses yang penting dalam suatu pengembangan sistem yang ada pada sebuah perusahaan. Pada proses pengembangan sistem

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM ERP (Enterprise Resource Planning) ERP (Enterprise Resource Planningi) atau sering juga disebut Perencanaan Sumber Daya Perusahaan : Merupakan, sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP adalah sebuah paket software yang mengintegrasikan semua informasi dalam perusahaan seperti informasi keuangan dan akuntansi (Finance & Accounting), informasi sumber

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Sistem Informasi Bisnis 1 Outline Materi Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Proses Bisnis Sistem Informasi Bisnis (e-bisnis) Jenis Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagian keuangan merupakan bagian yang memegang peranan sangat penting dalam suatu perusahaan, bagian ini merupakan suatu garis hidup dari suatu bisnis atau usaha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Sistem Informasi (SI) terus berkembang seiring dengan kebutuhan perusahaan untuk mendukung bisnis dari perusahaan tersebut yang dapat memberikan pengaruh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Komponen Sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Komponen Sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut O Brien (2010: 26), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, dengan batasan yang jelas, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin meningkat membuat kalangan dunia usaha terus meningkatkan daya saingnya, dengan cara perbaikan struktur organisasi dan manajemen, sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Dengan adanya teknologi informasi, maka dapat membantu berbagai kegiatan di semua

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN. 4.1 Gambaran Umum Modul Human Capital Management MySAP ERP Human Capital Management

BAB 4 STUDI KELAYAKAN. 4.1 Gambaran Umum Modul Human Capital Management MySAP ERP Human Capital Management BAB 4 STUDI KELAYAKAN 4.1 Gambaran Umum Modul Human Capital Management 4.1.1 MySAP ERP Human Capital Management mysap ERP Human Capital Management adalah sebuah solusi komprehensif mengenai integerasi

Lebih terperinci

What is your Target????

What is your Target???? What is your Target???? Knowledge Era Attribute Nomadic Agrarian Mercantile Industry Knowledge Technology Hunting Manual Farm Sailing Machines Computer Tool Equipment Ship Energy Source Fire Animals Wind

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengkomunikasikan data

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mengkomunikasikan data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi pesatnya kemajuan teknologi informasi saat ini berdampak langsung terhadap semakin ketatnya persaingan usaha. Maka diperlukan suatu sistem informasi yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan,

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. domain & Web Hosting. Untuk lebih jelas mengenai gambaran umum perusahaan, BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan objek penelitian pada Qwords.com perusahaan penyedia jasa layanan Web Hosting (Web Hosting Provider) yang melayani registrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengembangan Sistem Informasi adalah sesuatu yang penting untuk memenuhi kebutuhan pada suatu perusahaan, baik membuat ataupun menyesuaikan suatu sistem informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi pada akhir abad ke-20 telah membawa suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan pandangan para

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi saat ini, perusahaan yang mengalami kompleksitas dalam menangani proses bisnis berjalan, membutuhkan software yaitu ERP (Enterprise Resource Planning)

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Informasi (1)

Aplikasi Sistem Informasi (1) Dasar Sistem Informasi Aplikasi Sistem Informasi (1) Arif Basofi Objectives l Memahami bagaimana sistem informasi dapat mempengaruhi dunia bisnis. (1) l Memahami bentuk-bentuk aplikasi sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perencanaan finansial yang akurat, sesuai dengan kondisi bisnis, baik di dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di dalam dunia bisnis tidak lepas kaitannya dengan sisi ekonomi dari bisnis. Segala bentuk implementasi teknologi informasi selalu

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Implementasi ERP 2 Implementasi ERP bukanlah satu pekerjaan tunggal. Sistem ERP adalah kompleks, sehingga umumnya perusahaan memulai dengan ruang lingkup dimana yang mereka butuhkan secara absolut

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

KSI Lanjut. Implementasi SAP pada PT Indofood. Anggota Kelompok : Azis Muslim Diaz Pradiananto Fatra Firdaus S.

KSI Lanjut. Implementasi SAP pada PT Indofood. Anggota Kelompok : Azis Muslim Diaz Pradiananto Fatra Firdaus S. KSI Lanjut Implementasi SAP pada PT Indofood Anggota Kelompok : Azis Muslim 10107299 Diaz Pradiananto 10107491 Fatra Firdaus S. Syafril 10107669 Implementasi ERP SAP pada PT. INDOFOOD Indofood (http://www.indofood.co.id),

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan teknologi yang semakin cepat, memicu sebagian besar perusahaan untuk mempercepat proses bisnis mereka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) adalah suatu program perangkat lunak inti yang digunakan oleh perusahaan untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menawarkan solusi bisnis yang dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan

BAB 1 PENDAHULUAN. menawarkan solusi bisnis yang dapat diandalkan sehingga mampu menghasilkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan sistem informasi ( SI ) untuk mendukung proses bisnis pada sebuah perusahaan kini telah menjadi suatu tuntutan agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01 Modul ke: Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01 Sistem Informasi dalam Perusahaan Fakultas FEB Dr. Syamsu Alam, SE., M.Si., Ak. Program Studi Magister Akuntansi 1 Jenis Sistem Utama dalam

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bagian ini membahas tentang teori - teori yang digunakan sebagai landasan pada penelitian ini. 3.1 Sistem Informasi Data merupakan bahan baku yang akan di proses untuk menghasilkan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU)

STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) STUDI KELAYAKAN IMPLEMENTASI SAP R/3 MODUL MATERIAL MANAGEMENT (STUDI KASUS: SAP ECC 6.0 PADA BADAN OPERASI BERSAMA PT. BSP-PERTAMINA HULU) Zanela Violeta Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran 1 ANALISA FUNGSIONAL UNTUK IMPLEMENTASI ERP MICROSOFT DYNAMICS NAV PADA SISTEM PERAWATAN KOMPUTER Angga Rachman Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 17 September

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas L-1 LAMPIRAN 1 Hasil Wawancara Narasumber Jabatan : Hermawan Hoesein : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas Tanggal wawancara : 25 Agustus 2009 1. Apa latar belakang perusahaan tertarik dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.

Lebih terperinci

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi Modul ke: 02 Fakultas PASCA SARJANA CHAPTER 2 Sistem Informasi dalam Perusahaan Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi Sistem Informasi dalam Perusahaan Jenis Sistem Utama dalam Organisasi Jenis

Lebih terperinci

DAH2F3. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan. Minggu ke-2: Proses Bisnis dan Area Fungsional

DAH2F3. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan. Minggu ke-2: Proses Bisnis dan Area Fungsional DAH2F3 Perencanaan Sumber Daya Perusahaan Minggu ke-2: Proses Bisnis dan Area Fungsional P r o d i D 3 K o m p u t e r i s a s i A k u n t a n s i F I T, U n i v e r s i t a s T e l k o m Area Fungsional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Gelinas dan Dull (2010: 12), sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari seperangkat komponen berbasis komputer dan komponen manual yang dibangun

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN. proses Human Capital Management. Evaluasi yang dilakukan yaitu dengan

BAB 4 EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN. proses Human Capital Management. Evaluasi yang dilakukan yaitu dengan BAB 4 EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN Pada bab ini akan dilakukan evaluasi terhadap proses sumber daya manusia dan proses Human Capital Management. Evaluasi yang dilakukan yaitu dengan membandingkan

Lebih terperinci

2.1.1 Sistem Informasi

2.1.1 Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah kumpulan dari manusia, prosedur, dan sumber daya untuk mendapatkan, memproses atau mengubah, menyimpan, dan mengkomunikasikan

Lebih terperinci