IV METODE PENELITIAN
|
|
- Ida Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor yang berlokasi di Jl. Merak No. 15 Tanah Sereal Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa rumah makan ini pernah menjadi salah satu tempat tujuan wisata kuliner di Kota Bogor, beroperasi tahun Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan selama bulan Agustus sampai November Metode Penentuan Sampel Metode penarikan sampel yang dipilih adalah non-probability sampling. Metode ini dipilih karena tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden (Simamora 2004). Selain itu, teknik ini dipilih karena menghemat waktu dan biaya tidak memerlukan kerangka penarikan sampel (sampling frame). Teknik non-probability sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Teknik convenience sampling merupakan teknik dimana elemen populasi dipilih berdasarkan kemudahan dan kesediaan untuk menjadi sampel (Simamora 2004). Prosedurnya semata-mata langsung menghubungi unit-unit penarikan sampel yang mudah dijumpai dan tersedia untuk dijadikan responden. Jumlah sampel yang digunakan adalah 30 orang. Penentuan jumlah sampel berdasarkan jumlah minimal 30 responden yang secara empiris jumlah tersebut memiliki distribusi peluang rata-rata akan mengikuti distribusi normal dan sampel tersebut sudah cukup besar (Siagian dalam Ramadhani, 2007). Sampel yang menjadi responden adalah sampel yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat mengurangi bias penelitian. Responden yang digunakan pada penelitian ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Responden adalah pengunjung yang pernah mengunjungi Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor minimal dua kali, karena dengan jumlah kunjungan sebanyak dua kali maka responden dianggap sudah cukup mengenal atribut yang ada di rumah makan. 2. Usia minimal responden adalah 15 tahun karena diasumsikan mampu menjawab dan menganalisis pertanyaan dan informasi yang diberikan.
2 4.3 Variabel dan Atribut yang di Analisis Atribut didefinisikan sebagai karakteristik yang membedakan merek ataupun kategori produk lain dan dapat juga sebagai faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembeliaan sesuatu merek ataupun kategori produk, yang melekat pada produk atau menjadi bagian produk itu sendiri (Simamora 2004). Sedangkan menurut Nazir (2005) mendefinisikan variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Stevans diacu dalam Nazir (2005) mengartikan pengukuran adalah penetapan atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Menurut Parasuraman dalam Kotler (2005) menyatakan bahwa terdapat lima penentu mutu jasa yang membantu penentuan atribut untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy. Dalam penelitian ini, variabel dan atribut yang digunakan di Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Variabel dan Atribut yang dianalisis di Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor No. Atribut Yang di Analisis 1. Produk 1. Rasa 2. Nasi Timbel 3. Ukuran/porsi 4. Kehalalan 5. Harga Produk 6. Keragaman Menu Jasa 7. Kecepatan Melayani Konsumen 8. Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Pengunjung 8. Kesopanan Pramusaji 10. Promosi 11. Kemudahan Menjangkau Lokasi 12. Penataan Ruangan 13. Kebersihan dan Kerapihan 14. Keamanan dan Kenyamanan 15. Areal Parkir 16. Penampilan Pramusaji Atribut ini diambil berdasarkan informasi yang didapat dari rumah makan dan penelusuran berbagai sumber seperti skripsi, dan tesis penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian. Atribut harga dimasukan karena, atribut ini menurut konsumen perlu diperhatikan saat memutuskan untuk ke 32
3 Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. Hal ini berkaitan dengan pandangan konsumen yang tidak memiliki pengetahuan cukup terhadap suatu produk. Harga merupakan nilai yang diberikan konsumen untuk mendapatkan manfaat dari suatu produk (Tjiptono 2008). Harga menjadi salah satu atribut yang perlu dinilai oleh konsumen sehingga dapat menghasilkan masukan bagi Rumah Makan ini. Penentuan atribut berwujud didasarkan pada daftar menu makanan yang disediakan oleh Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. Daftar menu makanan yang disediakan oleh pihak pemilik rumah makan yang terdiri dari Rasa, Nasi Timbel, Ukuran/porsi, Kehalalan, Harga Produk, dan Keragaman Menu. Penentuan atribut kualitas jasa yang terdiri dari Kecepatan Melayani Konsumen, Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen, Kesopanan Pramusaji, Promosi, Kemudahan Menjangkau Lokasi, Penataan Ruangan, Kebersihan dan Kerapihan, Keamanan dan Kenyamanan, Areal Parkir, dan Penampilan Pramusaji, didasarkan pada program utama yang menjadi landasan untuk mewujudkan visi dan misi Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor, yaitu untuk memberikan pelayanan terbaiknya sebagai salah satu rumah makan yang pernah menjadi tujuan wisata kuliner. 4.4 Pengujian Atribut Dalam penentuan jumlah responden, jumlah 30 orang sudah mewakili untuk mendekati kurva normal (Umar 2000). Sebelum melakukan penyebaran kuesioner, peneliti melakukan pengujian atribut-atribut ke pengunjung Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor atau pre-tes kepada 30 responden awal yang hanya digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas. Hal ini bertujuan agar atribut-atribut yang akan disebar dalam kuisioner kepada responden memiliki nilai valid dan reliable yang baik. Atribut-atribut yang diuji ke 30 responden awal kemudian akan diolah dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Jika nilai validitas dan reliabilitasnya tinggi, maka atribut-atribut tersebut layak untuk dijadikan sebagai alat pengambilan sampel. Terdapat dua syarat penting yang belaku pada sebuah angket, yaitu keharusan sebuah angket untuk valid dan reliable (Santoso 2006). 33
4 4.5 Uji Validitas Uji validitas adalah suatu uji untuk mengukur ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pada penelitian ini, uji validitas menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 11,5. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Bivariate Pearson karena teknik ini cocok digunakan pada skala yang menggunakan item pertanyaan yang jumlahnya banyak, sehingga efek over estimasi yang dihasilkan tidak terlalu besar. Korelasi Bivariate Pearson mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total. Skor total merupakan penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item-item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap. Langkah-langkah untuk menguji validitas butir atribut dalam output uji validitas sebagai berikut (Singgih S 2006): Menetukan Hipotesis Ho: Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor Hi : Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor Menentukan r tabel yaitu 0,367 (uji dua sisi dengan signifikansi 0,05 dan n= 30) Di sini uji dilakukan satu arah, karena hipotesis menunjukan arah tertentu, yaitu positif. Mencari hasil r Di sini r hasil untuk tiap item (variabel) bisa dilihat pada lampiran 1, yang dihitung dengan memasukan data dari 30 orang responden ke dalam SPSS versi 11,5. Mengambil keputusan 1. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, butir atau variabel tersebut valid. 2. jika r hasil tidak positif, serta r hasil < r tabel, butir atau variabel tersebut tidak valid. Jadi jika r hasil > r tabel akan tetapi bertanda negatif, Ho tetap akan ditolak, dan semua variabel berada diatas r tabel dan juga bertanda positif, dinyatakan valid. 34
5 4.6 Uji Reliabilitas Setelah melakukan uji validitas atribut-atribut ke pengunjung, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas. Uji ini dilakukan untuk menguji jawaban responden terhadap 16 butir pertanyaan yang diberikan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reabilitas adalah suatu angka-angka indeks yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur suatu gejala yang sama (Umar, 2005). Setiap alat ukur harus memilki kemampuan untuk memberikan hasil yang konsisten. Pada penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 11,5. Teknik pengukuran reliabilitas yang digunakan untuk kuesioner ini adalah Cronbach s alpha (α) dengan pengujian dilakukan pada taraf signifikansi 0,05 yang artinya instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari nilai r kritis product moment (dengan N=30 orang). Metode ini sangat cocok untuk digunakan pada skor yang memiliki skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentang (missal 0-20, 0-50). Rumus Cronbach s alpha (α) adalah sebagai berikut (Arikunto 2002) : Keterangan : = reliabilitas instrument (variabel atau atribut yang digunakan dalam penelitian ini yang terdiri dari 16 atribut) k = banyaknya butir pertanyaan yang terdiri dari 16 butir atau atribut = varians total = jumlah varians total 4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Atribut-Atribut Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor Atribut-atribut yang telah disampaikan kepada responden dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Pengujian atribut dilakukan terhadap 30 orang responden awal yang hanya digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas serta sesuai dengan syarat-syarat yang ada dalam ruang 35
6 lingkup penelitian. Atribut dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Hasil pengujian tingkat validitas menunjukan bahwa r hitung atribut dalam pertanyaan tersebut memiliki nilai korelasi antara 0,462 sampai dengan 0,367 dan tidak ada yang lebih kecil dari r tabel 0,361. Hal ini menunjukan bahwa atribut atribut-atribut Rumah Makan dinyatakan valid. Setelah atribut dinyatakan valid, maka dilakukan uji reliabilitas. Metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini adalah teknik Cronbach s Alpha yaitu teknik mencari reliabilitas melalui software SPSS 11,5. Berdasarkan hasil pengujian dengan teknik tersebut menunjukan bahwa nilai alpha sebesar 0,8901 untuk 30 orang responden. Nilai alpha tersebut lebih dari 0,60 hal ini menunjukan bahwa atributatribut pengunjung tersebut adalah reliabel. Atribut pengunjung rumah makan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 16 buah dimana masing-masing atribut didasarkan pada beberapa daftar menu makanan yang disediakan oleh pemilik Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor dan disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya di lokasi penelitiaan. Setelah dilakukan uji terhadap 30 responden awal didapatkan bahwa semua atribut yang di uji ternyata valid. Atribut-atribut yang valid terdiri dari: Rasa, Nasi Timbel, Ukuran/porsi, Kehalalan, Harga Produk, Keragaman Menu, Kecepatan Melayani Konsumen, Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Pengunjung, Promosi, Kemudahan Menjangkau Lokasi, Penataan Ruangan, Kebersihan dan Kerapihan, Keamanan dan Kenyamanan, Areal Parkir, dan Penampilan Pramusaji. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 1 dan Data dan Instrumentasi Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden yang ke Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor dan hasil wawancara dengan pihak pengelola rumah makan. Kuesioner digunakan untuk mengetahui karakteristik responden, analisis perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian dan kepuasan konsumen pengunjung Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. Data sekunder diperoleh dari laporan tahunan perkembangan rumah makan yang ada di 36
7 bogor oleh pihak pengelola Rumah Makan, artikel, jurnal dan literatur dari internet dan literatur lainnya seperti penelitian terdahulu untuk bahan penentuan atribut produk. 4.9 Skala Skala Likert digunakan sebagai ukuran kuantitatif untuk penilaian tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan terhadap atribut produk. Skala likert menggunakan skor tertentu untuk tiap jawaban (Rangkuti 1997). Pada penelitian ini, skala Likert yang digunakan terdiri dari jawaban yang diberi skor sesuai dengan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Skala Likert yang digunakan untuk mengukur atribut kepentingan terdiri dari respon sangat penting, penting, cukup penting, kurang penting dan tidak penting. Kemudian, hasil tersebut akan digunakan dalam perhitungan IPA dan CSI. Skala Likert yang digunakan untuk mengukur tingkat pelaksanaan atau kinerja terdiri dari respon sangat baik sampai sangat tidak baik. Hasil penilaian kinerja melalui skor dihitung dalam IPA dan CSI Pada skala tingkat kepentingan dan tingkat kinerja diperlukan indikator yang dapat memudahkan penilaiaan responden terhadap atribut pengunjung rumah makan yang disajikan oleh peneliti. Indikator dalam kuisioner yang diberikan pada pengunjung, diperoleh dari informasi-informasi yang mengetahui tentang Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor dan penelitian-peneltian terdahulu. Indikator yang menunjukan tingkat kepentingan masing-masing atribut, disajikan pada Tabel 7. 37
8 Tabel 7. Indikator Tingkat Kepentingan Atribut Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor Atribut Atribut yang di Satuan Ukuran analisis Produk 1. Rasa 1= Rasa tidak penting diperhatikan saat 2= Rasa kurang penting diperhatikan saat 3= Rasa cukup penting diperhatikan saat 4= Rasa penting diperhatikan saat 5= Rasa sangat penting diperhatikan saat 2. Nasi Timbel 1= Nasi Timbel tidak penting diperhatikan saat 2= Nasi Timbel kurang penting diperhatikan saat 3= Nasi Timbel cukup penting diperhatikan saat 4= Nasi Timbel penting diperhatikan saat 5= Nasi Timbel sangat penting diperhatikan saat 3. Ukuran/porsi 1=Ukuran/porsi makanan tidak penting diperhatikan saat 2=Ukuran/porsi makanan kurang penting diperhatikan saat 3=Ukuran/porsi makanan cukup penting diperhatikan saat 4= Ukuran/porsi makanan penting diperhatikan saat 5= Ukuran/porsi makanan sangat penting diperhatikan saat 4. Kehalalan 1= Kehalalan pesanan tidak penting diperhatikan saat 2= Kehalalan pesanan kurang penting diperhatikan saat 3= Kehalalan pesanan cukup penting diperhatikan saat 4= Kehalalan pesanan penting diperhatikan saat 5= Kehalalan pesanan sangat penting diperhatikan saat 5. Harga Produk 1= Harga Produk tidak penting diperhatikan saat 2= Harga Produk kurang penting diperhatikan saat 3= Harga Produk cukup penting diperhatikan saat 4= Harga Produk penting diperhatikan saat 5= Harga Produk sangat penting diperhatikan saat 38
9 Atribut Kualitas Jasa 6. Keragaman Menu 7. Kecepatan Melayani Konsumen 8. Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen 1= Keragaman Menu tidak penting diperhatikan saat 2= Keragaman Menu kurang penting diperhatikan saat 3= Keragaman Menu cukup penting diperhatikan saat 4= Keragaman Menu penting diperhatikan saat 5= Keragaman Menu sangat penting diperhatikan saat 1= Kecepatan Melayani Konsumeni tidak penting diperhatikan pada saat melayani 2= Kecepatan Melayani Konsumen kurang penting diperhatikan pada saat melayani 3= Kecepatan Melayani Konsumen cukup penting Diperhatikan pada saat melayani 4= Kecepatan Melayani Konsumen penting diperhatikan pada saat melayani 5= Kecepatan Melayani Konsumen sangat penting diperhatikan pada saat melayani 1= Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen tidak penting diperhatikan 2= Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen kurang penting diperhatikan 3=Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen cukup penting diperhatikan 4= Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen penting diperhatikan 5= Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen sangat penting diperhatikan 9. Kesopanan Pramusaji 1= Kesopanan Pramusaji tidak penting diperhatikan 2= Kesopanan Pramusaji kurangpentingdiperhatikan 3= Kesopanan Pramusajicukup penting diperhatikan 4= Kesopanan Pramusaji penting diperhatikan 5= Kesopanan Pramusaji sangat pentingdiperhatikan 10. Promosi 1= Promosi tidak penting diperhatikan saat 2= Promosi kurang penting diperhatikan saat 3= Promosi cukup penting diperhatikan saat 4= Promosi penting diperhatikan saat 5= Promosi sangat penting diperhatikan saat 39
10 11. Kemudahan Menjangkau Lokasi 12. Penataan Ruangan 13. Kebersihan, Kerapihan dan Keterampilan 14. Keamanan dan Kenyamanan 1= Kemudahan Menjangkau Lokasi tidak penting diperhatikan 2= Kemudahan Menjangkau Lokasi kurang penting diperhatikan 3= Kemudahan Menjangkau Lokasi cukup penting diperhatikan 4= Kemudahan Menjangkau Lokasi penting diperhatikan 5= Kemudahan Menjangkau Lokasi sangat penting diperhatikan 1= Penataan Ruangan tidak penting diperhatikan saat 2= Penataan Ruangan kurang penting diperhatikan saat 3= Penataan Ruangan cukup penting diperhatikan saat 4= Penataan Ruangan penting diperhatikan saat 5= Penataan Ruangan sangat penting diperhatikan saat 1= Kebersihan, Kerapihan dan Keterampilan Pramusaji tidak penting diperhatikan 2= Kebersihan, Kerapihan dan Keterampilan Pramusaji kurang penting diperhatikan 3= Kebersihan, Kerapihan dan Keterampilan Pramusaji cukup penting diperhatikan 4= Kebersihan, Kerapihan, dan Keterampilan Pramusaji penting diperhatikan 5= Kebersihan, Kerapihan dan Keterampilan Pramusaji sangat penting diperhatikan 1= Keamanan dan Kenyamanan tidak penting diperhatikan saat 2= Keamanan dan Kenyamanan kurang penting diperhatikan saat 3= Keamanan dan Kenyamanan cukup penting diperhatikan saat 4= Keamanan dan Kenyamanan penting diperhatikan saat 5= Keamanan dan Kenyamanan sangat penting diperhatikan saat 40
11 15. Areal Parkir 1= Areal Parkir tidak penting diperhatikan pada saat memarkirkan kendaraan 2= Areal Parkir kurang penting diperhatikan pada saat memarkirkan kendaraan 3= Areal Parkir cukup penting diperhatikan pada saat memarkirkan kendaraan 4= Areal Parkir penting diperhatikan pada saat memarkirkan kendaraan 5= Areal Parkir sangat penting diperhatikan pada saat memarkirkan kendaraan 16. Penampilan Pramusaji 1= Penampilan Pramusaji tidak penting diperhatikan saat 2= Penampilan Pramusaji kurang penting diperhatikan saat 3= Penampilan Pramusaji cukup penting diperhatikan saat 4= Penampilan Pramusaji penting diperhatikan saat 5= Penampilan Pramusaji sangat penting diperhatikan saat Tabel 7, menunjukan tingkat kepentingan untuk masing-masing atribut di rumah makan. Indikator atribut digunakan sebagai batasan dalam penilaian tingkat kepentingan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah penilaian konsumen dalam menetukan kepentingan atribut. Selain indikator tingkat kepentingan, indikator tingkat kinerja juga dibutuhkan pada penelitian ini. Indikator tingkat kinerja disajikan dalam Tabel 8. 41
12 Tabel 8. Indikator Tingkat Kinerja Atribut Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor Atribut Atribut yang di Satuan Ukuran analisis Produk 1. Rasa 1= Rasa sangat tidak puas diperhatikan pada saat 2= Rasa kurang puas diperhatikan pada saat 3= Rasa cukup puas diperhatikan pada saat 4= Rasa puas diperhatikan pada saat 5=Rasa sangat puas diperhatikan pada saat 2. Nasi Timbel 1= Nasi Timbel sangat tidak puas diperhatikan pada saat 2= Nasi Timbel kurang puas diperhatikan pada saat 3= Nasi Timbel cukup puas diperhatikan pada saat 4= Nasi Timbel puas diperhatikan pada saat 5= Nasi Timbel sangat puas diperhatikan pada saat 3. Ukuran/porsi 1=Ukuran/porsi sangat tidak puas diperhatikan pada saat 2=Ukuran/porsi kurang puas diperhatikan pada saat 3=Ukuran/porsi cukup puas diperhatikan pada saat 4=Ukuran/porsi puas diperhatikan pada saat 5=Ukuran/porsi sangat puas diperhatikan pada saat 4. Kehalalan 1= Kehalalan makanan sangat tidak puas diperhatikan pada saat 2=Kehalalan makanan kurang puas diperhatikan pada saat 3= Kehalalan makanan cukup puas diperhatikan pada saat 4= Kehalalan makanan puas diperhatikan pada saat 5=Kehalalan makanan sangat puas diperhatikan pada saat 5. Harga Produk 1=Harga Produk sangat tidak puas diperhatikan pada saat 2=Harga Produk kurang puas diperhatikan pada saat 3=Harga Produk cukup puas diperhatikan pada saat 4=Harga Produk puas diperhatikan pada saat 5=Harga Produk sangat puas diperhatikan pada saat 42
13 Atribut Kualitas Jasa 6. Keragaman Menu 7. Kecepatan Melayani Konsumen 8. Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen 1=Keragaman Menu sangat tidak puas diperhatikan pada saat 2=Keragaman Menu kurang puas diperhatikan pada saat 3=Keragaman Menu cukup puas diperhatikan pada saat 4=Keragaman Menu puas diperhatikan pada saat 5=Keragaman Menu sangat puas diperhatikan pada saat 1=Kecepatan Melayani Konsumen sangat tidak puas diperhatikan pada saat 2=Kecepatan Melayani Konsumen kurang puas diperhatikan pada saat 3=Kecepatan Melayani Konsumen cukup puas diperhatikan pada saat 4=Kecepatan Melayani Konsumen puas diperhatikan pada saat 5=Kecepatan Melayani Konsumen sangat puas diperhatikan pada saat 1=Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen sangat tidak puas diperhatikan pada saat 2=Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen kurang puas diperhatikan pada saat 3=Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen cukup puas diperhatikan pada saat 4=Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen puas diperhatikan pada saat 5=Ketanggapan Pramusaji Melayani Keluhan Konsumen sangat puas diperhatikan pada saat 9. Kesopanan Pramusaji 1= Kesopanan Pramusaji sangat tidak puas diperhatikan pada saat 2= Kesopanan Pramusaji kurang puas diperhatikan pada saat 3= Kesopanan Pramusaji cukup puas diperhatikan pada saat 4= Kesopanan Pramusaji puas diperhatikan pada saat 5= Kesopanan Pramusaji sangat puas diperhatikan pada saat 43
14 10. Promosi 1= Promosi sangat tidak puas diperhatikan saat 2= Promosi kurang puas diperhatikan saat 3= Promosi cukup puas diperhatikan saat 4= Promosi puas diperhatikan saat 5= Promosi sangat puas diperhatikan saat 11. Kemudahan Menjangkau Lokasi 12. Penataan Ruangan 1=Kemudahan Menjangkau Lokasi sangat tidak puas diperhatikan 2=Kemudahan Menjangkau Lokasi kurang puas diperhatikan 3=Kemudahan Menjangkau Lokasi cukup puas diperhatikan 4=Kemudahan Menjangkau Lokasi puas diperhatikan 5=Kemudahan Menjangkau Lokasi sangat puas diperhatikan 1=Penataan Ruangan sangat tidak puas diperhatikan saat 2=Penataan Ruangan kurang puas diperhatikan saat 3=Penataan Ruangan cukup puas diperhatikan saat 4=Penataan Ruangan puas diperhatikan saat 5=Penataan Ruangan sangat puas diperhatikan saat 13. Kebersihan, Kerapihan dan Keterampilan 14. Keamanan dan Kenyamanan 1=Kebersihan, Kerapihan dan Keterampilan Pramusaji sangat tidak puas diperhatikan 2=Kebersihan, Kerapihan dan Keterampilan Pramusaji kurang puas diperhatikan 3=Kebersihan, Kerapihan dan Keterampilan Pramusaji cukup puas diperhatikan 4=Kebersihan, Kerapihan dan Keterampilan Pramusaji puas diperhatikan 5=Kebersihan, Kerapihan dan Keterampilan Pramusaji sangat puas diperhatikan 1= Keamanan dan Kenyamanan sangat tidak puas diperhatikan saat 2= Keamanan dan Kenyamanan kurang puas diperhatikan saat 3= Keamanan dan Kenyamanan cukup puas diperhatikan saat 4= Keamanan dan Kenyamanan puas diperhatikan saat 5= Keamanan dan Kenyamanan sangat puas diperhatikan saat 44
15 15. Areal Parkir 16. Penampilan Pramusaji 1= Areal Parkir sangat tidak puas diperhatikan saat 2= Areal Parkir kurang puas diperhatikan saat 3= Areal Parkir cukup puas diperhatikan saat 4= Areal Parkir puas diperhatikan saat 5= Areal Parkir sangat puas diperhatikan saat 1= Penampilan Pramusaji sangat tidak puas diperhatikan saat 2= Penampilan Pramusaji kurang puas diperhatikan saat 3= Penampilan Pramusaji cukup puas diperhatikan saat 4= Penampilan Pramusaji puas diperhatikan saat 5= Penampilan Pramusaji sangat puas diperhatikan saat Tabel 8, menunjukan indikator tingkat kinerja masing-masing atribut di rumah makan. Indikator tingkat kinerja disesuaikan dengan kinerja yang dimiliki atribut. Pada penelitian ini, indikator tingkat kinerja digunakan untuk mempermudah dalam penilaian tingkat kinerja oleh responden. Selain itu, indikator tingkat kinerja juga digunakan dalam membantu interprestasi hasil IPA dan CSI Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data diperoleh melalui wawancara langsung dan pembagian kuesioner kepada responden di Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. Pengumpulan data melalui kuesioner yang dilakukan setiap hari mulai pukul hingga Waktu pengambilan sampel disesuaikan berdasarkan jam kunjungan rumah makan. Penelitian ini juga mengambil data primer melalui wawancara dengan pihak pengelola rumah makan yang terdiri dari sub bagian jasa dan informasi, sub bagian umum dan sub bagian pemeliharaan alat-alat makan. Wawancara dengan pihak pengelola rumah makan dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang rumah makan dan potensi Konsumen (pengunjung) rumah makan, sedangkan data sekunder diperoleh dengan browsing internet, studi literatur dan pustaka lainnya. 45
16 4.11 Metode Pengolahan Data Metode pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif, Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index. Analisis data dibantu dengan SPSS 11,5, MINITAB 14 dan Microsoft Office Excel Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan sebaran data responden terhadap suatu variabel tertentu. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang akan diselidiki. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian dan kepuasan konsumen (pengunjung) dalam ke Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. Pengelompokan karakteristik perilaku pengunjung meliputi data demografi seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan dan tingkat pendapatan. Sementara analisis pada tahapan keputusan meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan hasil pembelian. Analisis ini dipilih karena mampu mendeskripsikan dan menggambarkan karakteristik perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian yang tengah berlangsung ketika penelitian dilakukan. Jawaban-jawaban yang dominan dalam kuesioner akan menunjukkan karakteristik konsumen serta perilaku keputusan pembelian Importance Performance Analysis (IPA) Salah satu Analisis yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen ke Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor adalah Importance Performance Analysis (IPA). Konsep IPA merupakan pengukuran tingkat kepentingan atribut dengan tingkat pelaksanaan kinerja dari suatu atribut. Importance Performance Analysis (IPA) akan menghasilkan berbagai persepsi konsumen tentang kepentingan dan pelaksanaan kinerja dari suatu atribut. Variabel tersebut akan menghasilkan rumusan tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan yang dominan. Perhitungan IPA dimulai dari jumlah penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kinerja produk yang dirata-ratakan terhadap jumlah responden yaitu 30 orang. Setelah itu, total penilaian tingkat kepentingan 46
17 dan tingkat kinerja atribut produk masing-masing dirata-ratakan terhadap jumlah atribut yang digunakan dalam penelitian. Penyederhanaan hasil dilakukan dengan menggunakan skor. Rumus skor tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan adalah sebagai berikut : = = Dimana, X j = Skor rata-rata tingkat kinerja untuk atribut ke-j Y j = Skor rata-rata tingkat kepentingan untuk atribut ke-j X ij = Skor tingkat pelaksanaan dari responden ke-i atribut ke-j Y ij = Skor tingkat kepentingan dari responden ke-i atribut ke-j n = Jumlah responden Penilaian skor untuk analisis IPA menggunakan skala untuk menggolongkan tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Pemberian nilai skor pada skala dirumuskan dengan rentang skala pada skala linear numerik (Simamora 2004). Rumus rentang skala yaitu : RS = Dimana : g = skor tertinggi n = skor terendah b = jumlah kelas atau kategori yang dibuat pada penelitian ini, rentang skala yang digunakan : RS = = 0,80 Berdasarkan rentang skala diatas maka kriteria kepentingan yang digunakan pada penelitian adalah : 1 1,80 = tidak penting 1,80 < X 2,6 = kurang penting 2,6 < X 3,4 = cukup penting 3,4 < X 4,2 = penting 4,2 < X 5 = sangat penting 47
18 Sementara kriteria untuk tingkat kinerja yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1 1,80 = sangat tidak baik 1,80 < X 2,6 = kurang baik 2,6 < X 3,4 = cukup baik 3,4 < X 4,2 = baik 4,2 < X 5 = sangat baik Analisis kepentingan dan kinerja menggunakan diagram Kartesius untuk melihat tingkat pelaksanaan dan tingkat kepentingan dari atribut. Hasil perhitungan skor kemudian dimasukkan ke diagram Kartesius yang terdiri dari empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik ( ). memotong tegak lurus pada sumbu horisontal yakni sumbu yang mencerminkan kinerja atribut (Sumbu X). Sementara memotong sumbu vertikal yakni sumbu yang mencerminkan tingkat kepentingan atribut (sumbu Y). Perhitungan diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut : = = Dimana, K = Rata-rata dari rata-rata skor bobot tingkat pelaksanaan seluruh atribut Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor = Rata-rata dari skor rata-rata bobot tingkat kepentingan atribut Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor = Jumlah atribut Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor Keseluruhan hasil perhitungan bobot kinerja dan kepentingan serta nilai rata-rata kepentingan dan nilai rata-rata kinerja dimasukkan ke dalam kuadran yang ditunjukkan pada Gambar 5. 48
19 High Attributes to Improve Kuadaran I Maintain Performance Kuadran II Importance Low Attributes to Maintain Kuadran III Performance Main Priority Kuadran IV High Gambar 5. Diagram Importance/Performance Sumber : Rangkuti. F (2006) Kuadran pada diagram importance/performance memiliki pengertian sebagai interprestasi dari perhitungan kepuasan pelanggan. Rangkuti (2006) mengemukakan pengertian dari masing-masing kuadran pada diagram importance/performance adalah sebagai berikut : 1. Kuadran I (Attributes to Improve) Kuadran I memuat atribut yang dinilai penting namun pelaksanaan atau kinerja atribut masih rendah. Pada kuadran ini, tingkat kepuasan konsumen masih rendah sehingga perusahaan perlu meningkatkan kinerja dari atribut produk. 2. Kuadran II (Maintain Performance) Kuadran II memuat atribut yang dinilai penting dan kinerja atribut yang sesuai dengan yang dirasakan oleh konsumen. Pada kuadran ini, tingkat kepuasan konsumen dinilai relatif tinggi. Perusahaan perlu mempertahankan atribut yang ada pada kuadran II. 3. Kuadran III (Attributes to Maintain) Kuadran III memuat atribut yang kurang penting dengan pelaksanaan yang tidak terlalu baik. Pada kuadran ini, peningkatan variabel perlu diperhatikan kembali karena pengaruhnya yang tidak terlalu besar terhadap kepuasan konsumen. 4. Kuadran IV (Main Priority) Kuadran IV memuat atribut yang dianggap kurang penting dan kinerjanya dinilai berlebihan. Atribut yang ada pada kuadaran ini dapat dikurangi sehingga perusahaan dapat menghemat biaya. 49
20 Customer Satisfaction Index (CSI) Indeks kepuasan pelanggan atau Customer Satisfaction Index merupakan salah satu alat ukur yang dapat mendukung analisis IPA. Customer Satisfaction Index digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan pelanggan secara menyeluruh dengan pendekatan yang mempertimbangkan tingkat kepentingan dari variabel-variabel yang diukur. Tahapan pengukuran CSI terdiri dari empat tahapan perhitungan (Stratford, 2007 dalam Maharani) yaitu : 1. Weighting Factors (WF), adalah fungsi dari Mean Importance Score (MIS-i) masing-masing atribut dalam bentuk persen dari total Mean Importance Score (MIS-t) untuk seluruh atribut yang di uji. Mean Importance Score merupakan nilai rata-rata skor tingkat kepentingan yang didapat dari hasil penilaian kepentingan dibagi dengan jumlah sampel. WF = MISi х 100 % Total MIS Dimana :I = atribut ke i 2. Weighting Score (WS), adalah fungsi dari Mean Satisfaction Score (MSS) dikali weighting factors (WF). Mean Satisfaction Score merupakan nilai ratarata skor tingkat kinerja yang didapat dari hasil penilaian kinerja dibagi dengan jumlah sampel. Perkalian antara nilai kinerja performance score dengan Importance weighting factors. 3. Weighted Average Total (WAT), adalah fungsi dari Total Weighted Score (WS) atribut (a-1) hingga atribut 17 (a-17). WAT = WS 1 + WS WS Customer satisfaction Index (CSI), adalah fungsi dari Weighted Average (WA) dibagi highest scale (HS atau skala maksimum yang dipakai skala 5 dikalikan 100 persen). CSI = WAT X 100 % HS Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan konsumen. Kepuasan tertinggi dicapai bila CSI menunjukkan rentang 100 %. Rentang kepuasan berkisar dari %. 50
21 Untuk membuat skala linear Numerik, pertama harus dicari rentang skala (RS) dengan rumus : RS = Dimana : m = skor tertinggi n = skor terendah b = jumlah kategori yang dibuat Di dalam penelitian ini rentang skala yang digunakan adalah sebagai berikut : RS = = 20 % Rentang skala menunjukkan tanggapan konsumen terhadap pilihan-pilihan yang dibuat berjenjang mulai dari prioritas rendah hingga prioritas tinggi. Skala tersebut terdiri dari sangat tidak puas, tidak puas, cukup puas, puas, dan sangat puas (Supranto, 1997). Berdasarkan rentang skala diatas diperoleh skala kepuasan responden sebagai berikut : 0 % < CSI 20% = sangat tidak puas 20 % < CSI 40 % = tidak puas 40 % < CSI 60 % = cukup puas 60 % < CSI 80 % = puas 80 % < CSI 100 % = sangat puas 4.12 Definisi Operasional 1. Gaya hidup adalah pola dimana seorang responden menghabiskan uang, waktu, dan perhatian yang dimiliki. 2. Perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan konsumen dalam, memakai atau mengkonsumsi produk atau jasa. 3. Pengunjung adalah orang yang mengunjungi dan melakukan pembelian di Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor yang terdiri dari berbagai kalangan. 4. Demografi adalah data responden mengenai usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan dan pendapatan. 5. Pendidikan adalah pendidikan terakhir yang sedang ditempuh oleh responden. 51
22 6. Pengenalan Kebutuhan adalah tahapan dimana responden menyadari kebutuhan akan produk yang diukur dari motivasi, alasan responden datang ke Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. 7. Tahapan pencarian informasi adalah tahap dimana responden mencari informasi tentang keberadaan Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. Tahap ini diukur dari sumber memperoleh informasi tentang produk, informasi penting untuk diketahui, dan alat promosi yang paling mempengaruhi. 8. Evaluasi alternatif adalah intensitas responden dalam menilai dan membandingkan informasi tentang merk dan iklan. 9. Pembelian adalah tahap dimana responden mengambil keputusan pembelian mengenai kapan, dengan siapa, pihak yang mempengaruhi pembelian, waktu pembelian, hingga bagaimana cara untuk memutuskan untuk melakukan pembelian. 10. Hasil atau pasca pembelian adalah tahapan dimana responden diminta menilai produk maupun atribut yang dibelinya. Tahap ini mengukur pengunjung terhadap produk maupun atribut Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. Reaksi diukur dengan pernyataan puas atau tidak puas. 11. Suasana tempat atau lokasi yang strategis dan mudah dijangkau adalah kemudahan mencapai lokasi yang dapat dijangkau oleh kendaraan pribadi maupun angkutan umum. 12. Areal parkir adalah tempat parkir yang memadai yang tersedia bagi pengunjung serta kemudahan pengunjung untuk memarkirkan kendaraannya dengan leluasa. 13. Keragaman Menu adalah jenis makanan dan minuman yang tersedia yang ditawarkan oleh Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. 14. Penataan Ruangan adalah bentuk desain ruangan yang diberikan oleh pihak rumah makan kepada pengunjung. 15. Penampilan Pramusaji merupakan gambaran atribut yang dipakai oleh seorang pramusaji, seperti seragam dan sepatu. 52
23 16. Kebersihan, kerapihan dan keterampilan adalah suasana yang bersih yang dirasakan oleh pengunjung ketika sedang makan di meja makan, mengunjungi toilet dan musholla yang tersedia. 17. Ketanggapan pramusaji merespon keluhan konsumen adalah waktu yang diperlukan oleh pihak rumah makan dalam menanggapi keluhan konsumen, sejak pengunjung tersebut menerima pesanan sampai meninggalkan tempat. 18. Kecepatan melayani konsumen adalah sikap dalam melayani kebutuhan pengunjung dari awal pengunjung datang hingga semua pesanan yang dipesan telah tersedia di meja. 19. Keramahan dan kesopanan pramusaji adalah sikap yang ditunjukkan oleh pramusaji ketika menghadapi pengunjung. 20. Keamanan dan kenyamanan rumah makan adalah suasana yang dijanjikan dan diberikan oleh pengelola kepada setiap pengunjung yang datang ke Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. 21. Harga makanan dan minuman yang ditawarkan adalah kisaran nominal yang ditentukan oleh pihak rumah makan ketika pengunjung akan membayar. 22. Kepuasan pengunjung adalah penilaian pengunjung terhadap apa yang diharapkan dengan atau mengkonsumsi produk atau jasa. 23. Tingkat kepentingan adalah penilaian pengunjung terhadap penting atau tidak penting suatu atribut Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor. 24. Tingkat kinerja adalah kondisi aktual dari atribut-atribut pada Rumah Makan Nasi Timbel Saung Merak Bogor yang dinilai oleh responden. 53
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan di Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa yang beralamat di Jalan Padjajaran nomor 28A Kota Bogor Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Raya Bogor (KRB) yang berlokasi di Jl. Ir. H. Juanda No. 13 Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data
III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, teknik dan sumber. Data yang digunakan dalam kajian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. BMI, Tbk memiliki visi, menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual dan dikagumi di pasar rasional. Visi tersebut harus
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Restoran River Side yang berlokasi di Kawasan Wisata Sungai Musi, Komplek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di wifi corner area PT. Telkom Kotabaru milik PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Witel Yogyakarta, dengan objek yang diteliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini metode deskriptif yang digunakan untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perkreditan motor PT. Summit Oto Finance Cabang Bogor harus bersaing dengan perusahaan perkreditan
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 hingga awal bulan Desember 2016. 1.2 Materi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg. Menako No.111 Way Mengaku Kec.Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia
BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia,Tbk. Jl. Laks. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia Cabang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN
III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu aspek mendasar yang perlu dipahami oleh Perum Perhutani adalah karakter konsumen sebagai pengguna minyak kayu putih hasil produksinya, yaitu kepuasan. Dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus di Bakso Kota Cakman Bogor yang terletak di Jl. Padjajaran No 60 61 Bogor. Bakso Kota Cakman Bogor
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis keputusan dan kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi jeruk medan dilakukan di Pasar Baru Bogor. Penentuan lokasi ini dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR)
ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP KINERJA PT.KERETA API INDONESIA (PERSERO) (KRL COMMUTER LINE JAKARTA KOTA BOGOR) Asteria Elanda Kusumaningrum 1 J. Asfirotun 2 1,2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
12 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Faktor paling penting dalam pelayanan kesehatan di RS adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien terpenuhi jika harapan-harapan pasien akan pelayanan
Lebih terperinciMETODE KAJIAN PELAYANAN KEPUASAN PELANGGAN
III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kajian Penelitian ini menggunakan logika dengan melakukan generalisasi serta menggabungkan olahan statistik dengan olahan verbal, selanjutnya membagi variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. a) Hasil Kuesioner b) Hasil Wawancara c) Observasi (Pengamatan)
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Rukun Tani yang berlokasi di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi. Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan melakukan aktivitas karena adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Pada masa sekarang terjadi persaingan yang sangat ketat pada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Azwar (2008 : 7) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Semakin ketatnya persaingan dalam industri perhotelan, maka untuk meningkatkan daya saingnya maka Sahira Butik Hotel Bogor melakukan peningkatkan terhadap
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sang Hyang Seri (Persero) Regional Manajer I Sukamandi di Sukamandi, Kabupaten Subang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai analisis kepuasan dan loyalitas konsumen ini mengambil lokasi di Restoran D Cost, Plaza Atrium Senen, lantai dasar, pintu 2, Jakarta
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS. Pelanggan PO Maju Lancar. Jumlah kuisioner yang disebarkan dihitung dengan Z E
33 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS 4.1. Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dikawasan Wisata Agro Perkebunan Nusantara Gunung Mas yang terletak di Seda Tugu, kecamatan Cisarua kabupaten Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITIAN
BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dantempat Penelitian Restoran Ikan Bakar Dalam Bambu Karimata adalah salah satu restoran yang berlokasi di pusat kota Sentul Bogor Depan Pintu Tol Sentul Selatan 2
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis
III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer melalui survei lapangan, wawancara dengan pemilik perusahaan, karyawan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam. Hanya perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu menghadapi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Jenis data ini didapat langsung dari sumber utamanya. Dalam penelitian ini, penulis
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan
Lebih terperinci3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor
3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat wisata yang ada di Bogor, diantaranya yaitu kebun raya Bogor, taman wisata mekarsari, taman matahari, dan taman safari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survei. Metode survei merupakan penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Bogor dan Depok yakni di kampung Babakan Ciluar, Pancoran Mas, Kompleks PELNI Depok, Polresta Bogor,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam menjawab pertanyaan penelitian pertama ini difokuskan pada bagaimana kualitas pelayanan dilihat dari persepsi manajemen. Metode penelitian yang
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data
III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data populasi responden dilakukan pada bulan Desember 2008 Mei 2009. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara, (1) Penyusunan kuesioner (2) Uji validasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif yakni suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data valid dengan tujuan menemukan, mengembangkan, dan membuktikan suatu pengetahuan tertentu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam
Lebih terperinci3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI
3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu di Kota Serang menyediakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan berupa pelayanan kebutuhan BBM, air bersih, es, dermaga,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Metodologi penelitian merupakan rangkaian proses yang terkait secara sistematik Setiap tahap merupakan bagian yang menentukan tahapan berikutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berguna dan hanya bisa bergerak jika ada manusia yang menggerakannya. Tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Timpe (1999: 20), dalam sebuah perusahaan, sumberdaya terpenting adalah manusia (man) karena semua sumberdaya yang ada hanya dapat berguna dan hanya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode deskriptif adalah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dengan adanya metode penelitian ini diharapkan agar setiap langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis metode penelitian yang akan digunakan adalah metode penelitian deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan Bakso Solo adalah salah satu UKM penyedia jasa rumah makan yang terletak di Jl. Lintas Timur Pasar Bakauheni Kec. Bakauheni
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
28 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Setelah melakukan studi literatur, langkah selanjutnya adalah pengambilan data dengan menggunakan kuisioner yang diisi oleh pengunjung Cito
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian
36 \ III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian komparatif kuantitatif. Penelitian komparatif menurut Nazir (2003) adalah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Carita yang berlokasi di Jalan Jawa No. 88-90 GKB, Gresik. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini objek pengamatan dan penelitian adalah menganalisa tingkat kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan jasa yang diberikan di
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya
44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan masuknya trend mengkonsumsi frozen yoghurt sejak tahun 2008 di Indonesia
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi Rosliana Dewi roslianadewi@ymail.com ABSTRAK Kepuasan pasien menjadi bagian integral dan menyeluruh dari mutu
Lebih terperinciVI. METODE PENELITIAN
VI. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai ekuitas merek ini dilakukan di Kota Bogor. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena kota ini merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya persaingan didalam dunia usaha dan semakin berkembangnya perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap perusahaan untuk saling merebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Makan Ayam Bakar Pak Gendut yang berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. 3.2 Jenis dan Sumber Data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Pengguna Jasa Bengkel Honda Bintang Motor Cibinong)
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Pengguna Jasa Bengkel Honda Bintang Motor Cibinong) Ahmad Indra Gunawan 021113241 (Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Tingginya persaingan dalam dunia usaha membuat perusahaan harus mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. PT Pertamina
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive). Hal ini di pilih berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten Gianyar.
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR Bersama ini saya mohon kesediaan anda untuk mengisi daftar kuesioner
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kualitas Kinerja Pelayanan Terminal Seruni Kota Cilegon
Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kualitas Kinerja Pelayanan Terminal Seruni Kota Cilegon Muhamad Haerus Salam 1, Shanti Kirana Anggraeni 2, Nurul Ummi 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut (Sugiyono2007, p11), penelitian deskriptif
Lebih terperinciBab III Metode Penelitian
Bab III Metode Penelitian 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah Kerangka pemecahan masalah merupakan serangkaian prosedur dan langkah-langkah dalam penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan tahapan yang terstruktur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian untuk menguraikan sifat-sifat dari suatu keadaan.
Lebih terperinciIII. METODE KAJIAN A Pe P ngumpulan Data Wawancara Observasi a. Data Primer
18 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai metode, teknik dan sumber, yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Metode pengumpulan data meliputi : 1) Wawancara,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana. pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat.
III. METODE PENELITIAN Metode Penelitian memberikan pengetahuan dan keterampilan yang digunakan untuk mengatasi masalah dan menghadapi tantangan lingkungan dimana pengambilan keputusan harus dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya terletak di desa Karya Wangi RT 02/02 Kampung Nyampai
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI PROFESIONAL RUKO DI KAWASAN BUSSINESS PARK KOTA GORONTALO
ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA TERHADAP PENERAPAN MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI PROFESIONAL RUKO DI KAWASAN BUSSINESS PARK KOTA GORONTALO Arfan Usman Sumaga Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya
23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Kepuasan Penumpang Kepuasan penumpang merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen jasa
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penilitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.
Lebih terperinci