II. TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Lanny Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Probiotik Minuman probiotik merupakan salah satu penemuan besar yang tak lepas menelisik sejarah penggunaan mikroba dalam makanan. Awal tahun 1900, Elie Metchnikoff yang terkenal sebagai bapak Imunologi melontarkan teori bahwa orang Bulgaria yang banyak minum yoghurt terbukti lebih awet muda dibanding yang tidak. Pemenang nobel tahun 1907 di bidang biologi atau fisiologi ini menyatakan bahwa ketergantungan mikroorganisme dalam tubuh manusia terhadap makanan menyebabkan mikro organisme tersebut dapat dimodifikasi dan mikro organisme berbahaya dapat diganti dengan yang lebih bermanfaat. Metcnikoff menyebut adanya Bulgarian bacillus yang terkenal dengan nama Lactobacillus bulgaricus yang digunakan untuk pembuatan yoghurt 11. Penemuan Elie Metcnikoff telah menarik perhatian Dr. Minoru Shirota yang intens melakukan penelitian mikrobiologi untuk kesehatan umat manusia. Tahun 1930, Dr. Minoru Shirota berhasil mengkulturkan berbagai jenis bakteri asam laktat dan memilih satu jenis bakteri yang bersifat paling tahan terhadap cairan pencernaan dan memperkuatnya menjadi strain baru yang unggul. Bakteri ini berbeda dengan bakteri lain, karena dapat menaklukkan berbagai hambatan fisiologis seperti asam lambung dan cairan empedu sehingga dapat mencapai dan bertahan hidup dalam usus manusia. Bakteri tersebut dapat membantu meningkatkan kesehatan dengan cara mengaktifkan sel-sel 11 Minuman Probiotik Bantu Tangkal Gangguan Pencernaan Menelisik Jejak Pionir Probiotik. Rabu 26 Mei 2008
2 kekebalan, meningkatkan jumlah bakteri berguna, dan mengurangi jumlah bakteri yang merugikan 12. Penemuan Shirota kemudian diperdagangkan dengan mendirikan perusahaan yakult sebagai pionir minuman probiotik. Probiotik yang berarti for life, berasal dari bahasa Yunani dan pertama kali digunakan oleh Lilly dan Stillwell tahun 1965 untuk menggambarkan substansi yang dikeluarkan satu mikroorganisme yang menstimulasi pertumbuhan yang lain. Pada tahun tersebut, definisi pertama probiotik mulai diformulasikan, ketika Shirota telah menemukan Lactobacillus casei tahun 1930 yang terkenal dengan nama Yakult Strain. Selanjutnya, banyak sekali probiotik yang ditemukan, dipublikasi, dan dipasarkan baik dalam bentuk yoghurt, suplemen makanan, dan lain-lain Pengertian Probiotik WHO/FAO mendefinisikan probiotik sebagai bakteri hidup yang apabila diberikan dalam jumlah yang sesuai akan memberikan efek yang menguntungkan pada tubuh manusia. Probiotik adalah bakteri yang dikultur dalam kondisi laboratorium lalu digunakan untuk menyeimbangkan mikroflora yang tak seimbang akibat stres, penyakit, atau penggunaan antibiotik 14. Probiotik adalah suplemen diet yang mengandung bakteri berguna dengan asam laktat bakteri (Lactic Acid Bacteria LAB) sebagai mikroba yang paling umum dipakai. LAB telah dipakai dalam industri makanan bertahuntahun karena mampu mengubah gula (termasuk laktosa) dan karbohidrat lain menjadi asam laktat. Ini tidak hanya menyediakan rasa asam yang unik dari 12 Loc.cit. 13 Loc.cit. 14 Loc.cit.
3 dairy food fermentasi seperti susu fermentasi, tapi juga berperan sebagai penyedia, dengan cara mengurangi ph dan membuat kesempatan organisme merugikan untuk tumbuh lebih sedikit. Probiotik seringkali direkomendasikan oleh dokter, dan lebih sering lagi, oleh ahli nutrisi, setelah pengkonsumsian antibiotik, atau sebagai bagian dari pengobatan candidiasis. Banyak probiotik disediakan dalam sumber alaminya seperti Lactobacillus pada yoghurt dan sauerkraut. Beberapa mengklaim probiotik mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh 15. Bentuk yang paling umum dari probiotik adalah produk peternakan dan makanan probiotik. Beberapa probiotik umum meliputi berbagai spesies dari genera Bifidobacterium dan Lactobacillus seperti: Bifidobacterium bifidum, Bifidobacterium breve, Bifidobacterium infantis Bifidobacterium longum, Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum, Lactobacillus reuteri, Lactobacillus rhamnosus, Lactobacillus GG. Ada pula satu spesies ragi yang digunakan sebagai probiotik yaitu Saccharomyces boulardii. Beberapa bakteri yang umum dipakai dalam produk tapi tanpa efek probiotik (bakteri yoghurt): yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Beberapa bakteri lain disebutkan dalam produk probiotik yaitu Bacillus coagulans, Lactobacillus bifidus dan Lactobacillus caucasicus. Beberapa produk fermentasi mengandung asam laktat bakteri yang mirip, walaupun belum dibuktikan memiliki efek probiotik atau kesehatan yaitu kefir, yogurt, sauerkraut, kimchi, kombucha. Beberapa jenis minuman probiotik jenis yoghurt di Indonesia adalah yakult, vitacham dan activia yang bermanfaat 15 Probiotik. Tanggal 30 Mei 2008.
4 untuk mencegah gangguan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus, mengurangi racun dalam usus, membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus Studi Terdahulu Studi Terdahulu Tentang Minuman Probiotik Penelitian tentang perilaku konsumen terhadap minuman probiotik sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Ramadhani (2006) yang menganalisis proses keputusan pembelian Yakult dan mengkaji alternatif strategi pemasaran yang sesuai berdasarkan perilaku konsumen. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan Importance Performance Analysis. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa atribut produk yakult yang paling diperhatikan oleh perusahaan adalah tanpa adanya zat pengawet pada produk yakult. Beberapa atribut produk yang mempunyai tingkat kepentingan lebih besar adalah komposisi produk, keoptimalan kondisi bakteri, kehalalan, khasiat kesehatan, kejelasan tanggal kadaluwarsa, izin Departemen Kesehatan, Kebersihan produk dan kemudahan mengkonsumi. Beberapa atribut produk yakult yang telah memberikan kepuasan tertinggi kepada konsumen adalah jenis kemasan, ketersediaan produk, kemudahan mengkonsumi dan merek Studi Terdahulu Tentang Perilaku Konsumen Penelitian lain dilakukan oleh Latifah (2006) yang meneliti tentang Analisis Proses Keputusan Konsumen dalam Pembelian Minuman Isotonik Pocari Sweat dan Implikasinya Terhadap Bauran Pemasaran (Kasus mahasiswa Institut Pertanian Bogor). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
5 Non Probability Judgment Sampling dengan metode yang digunakan adalah analisis deskriptif, Importance Performance Analysis dan Indeks Kepuasan Pelanggan (Consumer Satisfaction Index). Berdasarkan hasil analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut-atribut pocari sweat diperoleh bahwa khasiat atau manfaat menempati posisi tertinggi dilihat dari rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja, sedangkan posisi urutan terkecil pada rata-rata tingkat kepentingan adalah atribut kemudahan diperoleh dan pada tingkat kinerja adalah atribut rasa. Hasil analisis indeks kepuasan konsumen terhadap produk pocari sweat secara keseluruhan diperoleh sebesar 0,76 dengan kriteria puas. Andriani (2005) meneliti tentang Analisis Respon Konsumen Terhadap Kualitas Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Rasa Buah Merek Aqua Slash Of Fruit (ASOF). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon konsumen terhadap atribut-atribut yang mempengaruhi kualitas dua jenis produk ASOF serta menganalisis tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan atribut-atribut jenis ASOF. Metode analisis yang digunakan adalah Importance Performance Analysis. Hasil analisis menyatakan bahwa atribut yang menjadi prioritas pertama untuk ASOF rasa strowberry dan Orange Manggo adalah variasi rasa dan aroma, sertifikat halal, ketersediaan produk dan promosi penjualan. Atribut kinerja yang perlu dipertahankan adalah kemudahan dikonsumsi, efek segar, kualitas air, segel produk, memiliki izin Depkes, daya tahan produk, iklan yang menarik, desain kemasan, merek terkenal, dan perusahaan terkenal. Peringkat kepentingan atribut tertinggi adalah daya tahan produk dan yang terendah adalah bentuk dan jenis kemasan. Peringkat
6 pelaksanaan atribut tertinggi adanya daya tahan produk dan yang terendah adalah ketersediaan produk. Pinem (2006) juga melakukan penelitian tentang Analisis Sikap dan Harapan Konsumen Terhadap Air Minum Beroksigen (Kasus Supermarket di Kota Bogor). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen air minum beroksigen dalam menganalisis bauran pemasaran air minum beroksigen dengan menggunakan analisis deskriptif, sedangkan untuk membuat alternatif strategi bauran pemasaran melalui kinerja perusahaan dan harapan konsumen dianalisis dengan menggunakan Importance Performance Analysis. Jumlah sampel yang diteliti adalah 100 orang dengan menggunakan teknik Judgment Sampling. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa konsumen lebih memilih membeli air minum beroksigen disebabkan selain produk tersebut baru juga sebagian besar konsumen mengetahui produk tersebut berasal dari tempat perbelanjaan. Hasil perbandingan antara kinerja perusahaan dan harapan konsumen diketahui bahwa tingkat kesesuaian air minum beroksigen merek Cleo yang telah memberikan kepuasan kepada konsumen adalah warna label, bentuk kemasan, cara meminum, rasa dan ketersediaan produk. Oleh sebab itu, strategi yang perlu didahulukan perusahaan dan ditingkatkan kinerjanya adalah komposisi, harga, dan harga promosi. Berbeda halnya dengan minuman beroksigen merek Super O2, dimana atribut yang telah memberikan kepuasan kepada konsumen adalah atribut rasa, aroma, bentuk kemasan, iklan dan kesegaran. Strategi yang perlu didahulukan perusahaaan minuman merek super O2 adalah logo halal, harga, kejernihan, dan ketersediaan produk.
7 Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Hidayat (2006) tentang Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Minuman Sari Buah Kemasan Tetrapack dan Implikasinya Pada Konsumen Buah Segar (Kasus Mahsiswa IPB). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis preferensi konsumen dan pola konsumsi responden terhadap atribut produk minuman sari buah kemasan tetrapack yang dianalisis dengan menggunakan analisis konjoin. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun implikasi preferensi pola konsumsi responden pada produk minuman sari buah kemasan tetrapack terhadap konsumsi buah dengan menggunakan analisis Chi-Square. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan convenience sampling dengan jumlah responden sebanyak 120 orang. Hasil analisis menunjukkan bahwa yang paling mempengaruhi responden terhadap minuman sari buah kemasan tetrapack adalah faktor rasa. Secara umum, responden lebih menyukai kombinasi atribut kemasan data label lengkap dan ada segel kemasan, rasa sari buah asam segar, berbentuk kotak dan merek terkenal. Berdasarkan hasil uji Chi- Square menunjukan bahwa terdapat hubungan yang nyata antara preferensi responden terhadap kemasan produk minuman sari buah kemasan tetrapack dengan frekuensi pembelian, pemilihan kemasan, pemilihan rasa, pemilihan bentuk dan pemilihan merek produk minuman sari buah kemasan tetrapack Keterkaitan dengan Studi Terdahulu Pada dasarnya penelitian tentang perilaku konsumen yang akan dikaji tidak jauh berbeda dengan penelitian-penelitian terdahulu. Umumnya, masalah penelitian yang dikaji terbatas pada ruang lingkup sikap, preferensi konsumen, dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk dan
8 Bagaimana strategi pemasaran yang dapat diterapkan guna mencapai tujuan perusahaan. Hal ini disebabkan akan selalu terjadi perubahan selera konsumen dari waktu ke waktu, yang memungkinkan perlunya dilakukan riset pasar secara kontinu agar menghasilkan produk yang berkualitas sesuai keinginan konsumen. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya telah dilakukan oleh Ramadhani (2006) yang mengkaji tentang Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Minuman Kesehatan Probiotik Yakult di Kota Bogor Jawa Barat. Perbedaannya adalah pada penelitian Ramadhani (2006) hanya mengkaji sikap dan preferensi konsumen terhadap atribut minuman probiotik yakult saja. Padahal pada kenyataannya, di pasaran terdapat beberapa jenis produk probiotik yang saling bersaing untuk meningkatkan pangsa pasar yaitu Yakult, Vitacharm. Penelitian ini akan mengkaji sejauh mana preferensi konsumen terhadap atribut-atribut minuman Yakult dan Vitacaharm. Pada penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, untuk mengidentifikasi karkateristik konsumen. Selanjutnya Analisis fishbein digunakan untuk menganalisis sikap dari produk Yakult dan Vitacharm, kemudian Importance Performance Analysis (IPA) digunakan untuk menilai tingkat kepentingan dan kinerja dari atribut-atribut yang digunakan. Setelah diketahui tingkat kepentingan dan kinerja dari masing-masing atirbut dari kedua produk, selanjutnya adalah menggunakan Customer Saticfaction Index (CSI), yaitu untuk mengukur index atau persentase tingkat kepuasan konsumen. Kemudian hasil analisis tersebut digunakan untuk mengkaji preferensi konsumen terhadap minuman probiotik. Selanjutnya adalah merumuskan strategi pemasaran menggunakan 4P, yaitu Produk (Product), Harga (Price), Tempat/Distribusi
9 (Place) dan Promosi (Promotion) paling baik yang dapat diterapkan perusahaan dari hasil yang diperoleh pada alat analisis yang digunakan.
ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP MINUMAN PROBIOTIK JENIS YOGHURT (Kasus Konsumen Yakult dan Vitacharm di Kota Bogor)
ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP MINUMAN PROBIOTIK JENIS YOGHURT (Kasus Konsumen Yakult dan Vitacharm di Kota Bogor) Oleh: TOVAN YULIANTO A.14105715 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS
Lebih terperinciVI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM)
VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM) Analisis sikap dan preferensi konsumen diukur dengan menggunakan analisis multiatribut fisbhein. Model ini mencakup
Lebih terperinciSebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat
VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 7.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Yakult Hasil analisis pada bab ini akam berusaha untuk menjawab permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. perusahaan bertujuan akhir yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya pertumbuhan dunia bisnis menuntut perusahaan untuk lebih aktif dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. Pada dasarnya semua perusahaan bertujuan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen Dalam melakukan proses keputusan pembelian, karakteristrik konsumen sangat berpengaruh. Konsumen yang memiliki pengalaman terhadap suatu produk dapat menghasilkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian atau mengkonsumsi suatu barang. Karakteristik konsumen dapt dilihat beradasarkan
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco Istilah nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke dalam bahasa latin sebagai natare, yang berarti terapung-apung. Nata dapat
Lebih terperinciVI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR
VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi Konsumen Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menyatakan bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unik: sepertiga spesies bakteri dalam mulut terdapat di lidah.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rongga mulut merupakan habitat yang menyediakan keragaman spesies mikroba, diperkirakan terdapat lebih dari 1000 spesies bakteri yang ada di rongga mulut. Dorsum lidah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia, terdapat banyak pelajaran yang dapat diambil dari segala ciptaannya. Sekecilkecilnya makhluk ciptaannya
Lebih terperinciBAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA
BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghasil produk melalui merek. Pesaing bisa saja menawarkan janji
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran merek semakin besar. Banyaknya pilihan produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan persepsi mereka terhadap
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. pentingnya makanan sehat mengalami peningkatan. Hal ini mendorong timbulnya
BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya jaman, kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat mengalami peningkatan. Hal ini mendorong timbulnya kecenderungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran akan pentingnya kesehatan semakin meningkat, sementara itu perkembangan tekologi menuntut masyarakat untuk bekerja secara berdayaguna sehingga memerlukan daya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat sangat memperhatikan pentingnya pengaruh makanan dan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat sangat memperhatikan pentingnya pengaruh makanan dan minuman terhadap kesehatan, sehingga memicu berkembangnya produk-produk pangan yang memiliki
Lebih terperinciREKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN. pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan
VII. REKOMENDASI ALTERNATIF KEBIJAKAN PEMASARAN Hasil analisis perilaku konsumen berimplikasi terhadap strategi bauran pemasaran, adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Yakult dimulai ketika Dr. Minoru Shirota, pendiri Yakult, memulai studinya di bidang ilmu Kedokteran preventif. Setelah lulus dari Fakultas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR ISI DAFTAR ISI....iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 9 1.4 Manfaat Penelitian... 9 1.5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran merek semakin besar. Banyaknya pilihan produk membuat konsumen cenderung menjatuhkan pilihan sesuai dengan persepsi mereka terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijelaskan dalam firman-nya dalam surat al-baqarah ayat 168 sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk mengkonsumsi makanan yang halal lagi baik dari rizqi yang terdapat di bumi. Hal tersebut telah dijelaskan dalam firman-nya
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:
LAPORAN AKHIR PKM-P Formulasi dan Daya Terima Susu Fermentasi yang Ditambahkan Ganyong (Canna edulis. Kerr) sebagai Minuman Sinbiotik Serta Daya Hambatnya Terhadap Pertumbuhan E.coli. Oleh: Babang Yusup
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pampekan, merupakan kerabat dekat durian yaitu masuk dalam genus Durio.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Durian Lay (Durio kutejensis) atau dikenal juga dengan sebutan Pampekan, merupakan kerabat dekat durian yaitu masuk dalam genus Durio. Buah durian lay tergolong
Lebih terperinciPENDAHULUAN. absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usus halus merupakan organ utama tempat berlangsungnya pencernaan dan absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat banyak villi. Pada permukaan
Lebih terperinciII VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN
YAKULT I PROFIL PERUSAHAAN Nama Perusahaan : PT YAKULT INDONESIA PERSADA Alamat Perusahaan : Plaza PP Lt. 7, Jl. TB. Simatupang No. 57 Jakarta 13760, Indonesia. Pabrik: Kawasan Industri Indolakto. Desa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu adalah cairan yang dihasilkan dari sekresi kelenjar mammae hewan mamalia yang fungsi utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak hewan yang baru lahir.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sesuatu yang serba instan, praktis, dan efisien. Diantaranya terlihat pada perubahan pola
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Situasi terkini pola gaya hidup masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada sesuatu yang serba instan, praktis, dan efisien. Diantaranya terlihat pada perubahan pola konsumsi
Lebih terperinciPENAMBAHAN GUM ARABIK SEBAGAI SENYAWA PENSTABIL PADA YOGHURT PROBIOTIK
PENAMBAHAN GUM ARABIK SEBAGAI SENYAWA PENSTABIL PADA YOGHURT PROBIOTIK PENULISAN DAN SEMINAR ILMIAH OLEH: FELICIA DEVITA WIJAYA NRP 6103007041 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini berpengaruh pada pola makan dan pemilihan makanan serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan gaya hidup sehat semakin meningkat. Selain itu, kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sebagai sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di Indonesia produk pangan hasil fermentasi semakin meningkat seiring berkembangnya bioteknologi. Hasil olahan fermentasi yang sudah banyak diketahui oleh masyarakat
Lebih terperinciFermentasi Susu. Nur Hidayat Mikrobiologi Industri. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia
Fermentasi Susu Nur Hidayat Mikrobiologi Industri Produk Fermentasi Susu Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia mengandung 5% laktosa, 3,3% protein, ph 6,6-6,7, a w ~1.0 1 2 Produk Fermentasi Susu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembuatan Yoghurt Page 1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Protein sebagai salah satu komponen gizi yang dibutuhkan manusia. Protein ini dapat diperoleh dari bahan nabati ataupun hewani. Dari bahan hewani salahs atunya adalah
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN Yoghurt merupakan minuman yang dibuat dari susu sapi dengan cara fermentasi oleh mikroorganisme. Yoghurt telah dikenal selama ribuan tahun dan menarik banyak perhatian dalam beberapa tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu pangan fungsional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan pengetahuan tentang pangan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan telah meningkatkan minat masyarakat terhadap pangan fungsional. Pangan fungsional
Lebih terperinciA. PROFIL PERUSAHAAN YAKULT
A. PROFIL PERUSAHAAN YAKULT Yakult ( ヤクルト Yakuruto) adalah minuman susu fermentasi, yang dibuat dengan cara memfermentasi susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei Shirota
Lebih terperinciANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MINUMAN SUSU FERMENTASI PROBIOTIK VITACHARM (Studi Kasus : Giant Botani Square, Bogor)
ANALISIS SIKAP DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MINUMAN SUSU FERMENTASI PROBIOTIK VITACHARM (Studi Kasus : Giant Botani Square, Bogor) Oleh : CUT DIAH KARTIKA PUTRI H 34066029 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1 (diakses Agustus 2009)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi mengakibatkan perubahan dalam masyarakat mulai dari gaya hidup sampai pada pola berpikir. Perubahan ini akan terus terjadi sejalan dengan dinamika
Lebih terperincibermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Badan Standarisasi Nasional (1995), es krim adalah jenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau dari campuran susu, lemak hewani
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di beberapa lokasi di wilayah Bogor dan Depok yakni di kampung Babakan Ciluar, Pancoran Mas, Kompleks PELNI Depok, Polresta Bogor,
Lebih terperinciVII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis)
63 VII. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Terhadap Atribut Susu Sehat (Importance Performance Analysis) Analisis Important-Performance merupakan suatu cara untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat. Yogurt mempunyai rasa yang unik yaitu mempunyai rasa asam dan memiliki
Lebih terperinciPENDAHULUAN. segar seperti diolah menjadi sosis, nugget, dendeng, kornet dan abon.
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya peningkatan konsumsi masyarakat akan daging dan bergesernya pola konsumsi masyarakat dari mengkonsumsi daging segar menjadi daging olahan siap konsumsi menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogurt merupakan produk semi solid yang dibuat dari susu standarisasi dengan penambahan aktivitas simbiosis bakteri asam laktat (BAL), yaitu Streptococcous thermophilus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketahanan pangan rumah tangga sangat penting dalam memantau. rumah tangga yang mengalami masalah kekurangan pangan secara terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketahanan pangan rumah tangga sangat penting dalam memantau rumah tangga yang mengalami masalah kekurangan pangan secara terus menerus. Suryana (2004) menyatakan
Lebih terperinciSuplemen Majalah SAINS Indonesia
Suplemen Majalah SAINS Indonesia Edisi November 2016 Suplemen Agrotek Pertanian (MSI 1 1 10/26/2016 7:19:48 PM 2 Edisi November 2016 Suplemen Majalah SAINS Indonesia Suplemen Agrotek Pertanian (MSI 2 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yogurt adalah pangan fungsional yang menarik minat banyak masyarakat untuk mengkonsumsi dan mengembangkannya. Yogurt yang saat ini banyak dikembangkan berbahan dasar
Lebih terperinciSeptember 22nd Tentang Kami Terkini & Terpopuler Home
1 of 5 22/09/2011 13:16 September 22nd 2011 Tentang Kami Terkini & Terpopuler Home PENYAKIT & KONDISI Gangguan tidur Gejala Penyakit Gigi & Mulut Imunologi Infeksi Kanker Kardiovaskuler Kesehatan Jiwa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Yoghurt adalah suatu produk olahan yang merupakan fermentasi dari susu yang telah lama dikenal dan memiliki rasa asam yang spesifik. Yoghurt dapat dibuat dari susu
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini mengambil kerangka pemikiran dari berbagai penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, serta metode-metode atau
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis mengenai pengaruh persepsi konsumen pada atribut produk terhadap niat beli ulang Pocari Sweat yang diwakili oleh 180
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak abad II sebelum Masehi susu kedelai sudah dibuat di negara Cina, dan kemudian berkembang ke Jepang. Setelah Perang Dunia II baru berkembang ke Asia Tenggara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis makanan atau mmuman fungsional yang banyak
BABI PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu jenis makanan atau mmuman fungsional yang banyak dikembangkan akhir-akhir ini adalah produk probiotik. Makanan atau minuman probiotik merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Riskesdas menunjukan bahwa 70 % anak-anak menderita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut dengan frekwensi tertinggi. Berdasarkan Riskesdas 2007-2008 menunjukan bahwa 70 % anak-anak menderita karies gigi dan
Lebih terperinciSUSU FERMENTASI BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK
PENGOLAHAN SUSU SUSU FERMENTASI Materi 12 TATAP MUKA KE-12 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2013 menunjukkan urutan pertama pasien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan. Data Riskesdas 2013 menunjukkan 25,9% penduduk Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragam. Berbagai inovasi dilakukan oleh para produsen untuk. memproduksi susu fermentasi yang sesuai dengan selera konsumen di
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Produk susu fermentasi di Indonesia saat ini sangat banyak dan beragam. Berbagai inovasi dilakukan oleh para produsen untuk memproduksi susu fermentasi yang sesuai dengan
Lebih terperinciHAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoghurt adalah poduk koagulasi susu yang dihasilkan melalui proses fermentasi bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaricus dan Strepcoccus thermophilus, dengan atau tanpa
Lebih terperinciKuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :..
Kuisioner Penelitian Nomor Kuisioner :.. Tanggal Kuisioner :.. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Terima kasih atas partisipasi
Lebih terperinciFermentasi Susu. Nur Hidayat Agroindustri Produk Fermentasi Kuliah Minggu ke-13. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia
Fermentasi Susu Nur Hidayat Agroindustri Produk Fermentasi Kuliah Minggu ke-13 Produk Fermentasi Susu Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia mengandung 5% laktosa, 3,3% protein, ph 6,6-6,7, a w ~1.0
Lebih terperinciInovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani
Agro inovasi Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Jl. Ragunan No.29 Pasar Minggu Jakarta Selatan www.litbang.deptan.go.id 2 AgroinovasI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, dan merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kandungan Gizi Susu Susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air yang mengandung beberapa senyawa terlarut. Agar lemak dan air dalam susu tidak mudah terpisah, maka protein susu
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Oleh : Prawira Atma Negara A
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRODUK YOU C 1000 (Studi Kasus Mahasiswa Strata Satu Institut Pertanian Bogor) Oleh : Prawira Atma Negara A 14105587 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan gaya hidup masyarakat pada saat ini tak terkecuali masyarakat Indonesia yang lebih mengutamakan kesehatan maka banyak produk kesehatan yang menjadi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus
PENDAHULUAN Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan manfaat kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus mampu menunjang aktivitas manusia. Produksi produk pangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. indeks caries 1,0. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 melaporkan bahwa
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Karies menjadi salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut pada anak-anak. Target WHO tahun 2010 adalah untuk mencapai indeks caries 1,0. Hasil
Lebih terperinciHightlight LIPROLAC. Kemasan Liprolac 2,5 g
Hightlight LIPROLAC Liprolac merupakan produk yang mengandung kombinasi dari 5 jenis spesies dari probiotik hidup dan FOS (fruktooligosakarida) sebagai prebiotik. Kombinasi spesies probiotik dalam Liprolac
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini masyarakat semakin menyadari akan pentingnya kesehatan, sehingga pola konsumsi makanan bergeser ke arah makanan fungsional. Makanan fungsional didefinisikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi pula daya saing bangsa (Supardi, 2012). Untuk meningkatkan kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia akan menentukan produktivitas dan daya saing yang dimiliki suatu bangsa. Semakin tinggi produktivitas maka semakin tinggi pula daya saing
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, dan (6) Hipotesis Penelitian.
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne
No. 887, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Klaim. Pangan Olahan. Label dan Iklan. pengawasan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yoghurt merupakan proses fermentasi dari gula susu (laktosa) menjadi asam laktat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Yoghurt Yoghurt atau yogurt adalah produk yang dihasilkan melalui fermentasi bakteri pada susu. Berbagai jenis susu dapat digunakan untuk membuat yoghurt, tapi produksi yoghurt
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xxiii DAFTAR GAMBAR... xxv DAFTAR LAMPIRAN... xxvii
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... xxiii DAFTAR GAMBAR... xxv DAFTAR LAMPIRAN... xxvii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian... 6 1.4. Manfaat Penelitian...
Lebih terperinciBAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN
BAB VII ANALISIS MULTIATRIBUT FISHBEIN Analisis sikap dan kepuasan konsumen dengan menggunakan model sikap Multiatribut Fishbein terhadap minuman teh celup merupakan suatu gambaran penilaian konsumen terkait
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A.Tinjauan Pustaka. 1.Tanaman Tebu. tinggi dibanding tanaman lain dalam hal pemenuhan kebutuhan pemanis (Lutony,
BAB II LANDASAN TEORI A.Tinjauan Pustaka 1.Tanaman Tebu Tanaman tebu merupakan sumber pemanis yang paling populer di dunia. Selain itu tanaman tebu juga diketahui mempunyai tingkat produksi gula yang tinggi
Lebih terperinciOleh : Dr.Ir. Astuti, M.P. Ir. Ekosari Roektiningrum, M.P. Himatul Hasanah, M. P
PPM PRIORITAS FAKULTAS FMIPA UNY Optimalisasi Potensi Peternak Susu Sapi Perah Melalui Peyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan Keju Dan Yoghurt Aneka Rasa Guna Meningkatkan Pendapatan Masyarakat a. Analisis
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINUMAN SUSU FERMENTASI. Ekawati Purwijantiningsih, PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
LAPORAN PENELITIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINUMAN SUSU FERMENTASI YANG DIPASARKAN DI WILAYAH YOGYAKARTA Ekawati Purwijantiningsih, S.Si., M.Si PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS TEKNOBIOLOGI UNIVERSITAS ATMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sehat adalah sebuah kondisi maksimal baik dari fisik, mental dan
21 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat adalah sebuah kondisi maksimal baik dari fisik, mental dan sosial yang diharapkan oleh setiap manusia sehingga dapat melakukan suatu aktifitas yang menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup sehat manusia membutuhkan air bersih. Pada era modern ini sangat sulit mendapatkan air
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempe merupakan produk pangan khas Indonesia berbahan kedelai yang diolah melalui fermentasi kapang Rhizopus oligosporus. Tempe sangat familiar dikalangan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jamur oportunistik yang sering terjadi pada rongga mulut, dan dapat menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Candida albicans (C.albicans) merupakan salah satu jamur yang sering menyebabkan kandidiasis pada rongga mulut. 1 Kandidiasis merupakan infeksi jamur oportunistik
Lebih terperinciBAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Umum Konsumen BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Tahu Djadi Sari yang dibeli oleh konsumen bertujuan untuk dikonsumsi oleh keluarganya/rumah tangga. Hal ini dikarenakan tahu yang dijual oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini makanan atau minuman fungsional sangat mudah ditemukan, salah satunya adalah yogurt. Menurut Standar Nasional Indonesia (2009), yogurt merupakan produk yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolostrum sapi adalah susu hasil sekresi dari kelenjar ambing induk sapi betina selama 1-7 hari setelah proses kelahiran anak sapi (Gopal dan Gill, 2000). Kolostrum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil olahan fermentasi sudah banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain. Salah satu yang populer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarah pada sistem perekonomiaan Indonesia ke makanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan
PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat mempunyai hak untuk memenuhi kebutuhan pangan yang tercermin dalam ketahanan pangan. Kebutuhan akan pangan semakin meningkat seiring dengan peningkatan
Lebih terperinciPembuatan Minuman Probiotik dari Susu Kedelai dengan Inokulum Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum, dan Lactobacillus acidophilus
Bioteknologi 1 (1): 1-6, Mei 2004, ISSN: 0216-6887, DOI: 10.13057/biotek/c010101 Pembuatan Minuman Probiotik dari Susu Kedelai dengan Inokulum Lactobacillus casei, Lactobacillus plantarum, dan Lactobacillus
Lebih terperinciVII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA
VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA 7.1. Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Penelitian ini menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Karateristik Susu Kambing Susu merupakan salah satu hasil sekresi kelenjar ambing atau mamae
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karateristik Susu Kambing Susu merupakan salah satu hasil sekresi kelenjar ambing atau mamae dalam ternak. Susu diperoleh dari pemerahan ambing mamalia yang sehat dan mengandung
Lebih terperinciPENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Broiler merupakan unggas penghasil daging sebagai sumber protein hewani yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Permintaan daging
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Definisi Konsumen Konsumen adalah seseorang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan dan penggunaan dari suatu produk dalam rangka memenuhi tujuan penggunaan, kebutuhan
Lebih terperinciTeknologi Pengelolaan Kualitas Air. KUALITAS BIOLOGIS dan MANIPULASI MIKROBA: Probiotik
Teknologi Pengelolaan Kualitas Air KUALITAS BIOLOGIS dan MANIPULASI MIKROBA: Probiotik Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA SEAMOLEC, 2009 LATAR BELAKANG Akuakultur ikan, krustasea,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali dijual olahan susu fermentasi, salah satunya adalah yoghurt. Yoghurt memiliki nilai gizi yang lebih besar daripada susu segar karena terjadi
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 hingga awal bulan Desember 2016. 1.2 Materi
Lebih terperinci