Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur"

Transkripsi

1 Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Zubdatu Zahrati dan Lucia Aridinanti Jurusan Statistika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60 Indonesia Abstrak PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur (PT. CCBI Jawa Timur) dikenal sebagai produsen minuman yang memproduksi beragam produk minuman berkarbonasi. Kualitas produk merupakan hal yang sangat dipertimbangkan bagi konsumen untuk memilih produk yang mereka inginkan. Variabel kualitas yang digunakan pada penelitian ini adalah volume dan brix. Karena variabel tersebut telah menggunakan alat ukur terkalibrasi. Persentase produk yang berada pada spesifikasi di bulan Juli 0 adalah 0% untuk variabel volume sedangkan,09% untuk variabel brix. Padahal target persentase efektifitas adalah 9%, sehingga masih terdapat gap antara hasil dengan target. Dengan demikian hasil yang diperoleh tidak efektif. Nilai C pc untuk variabel volume dan brix adalah 0,9 dan 0,6 yang berarti bahwa proses belum kapabel. Penelitian ini menggunakan metode DMAIC yang merupakan salah satu metode six sigma bertujuan untuk mengurangi jumlah produk cacat dan meningkatkan indeks kapabilitas. Hasil tahap analisis di bulan Agustus 0 adalah tidak efektif dan belum kapabel. Selain itu, terjadi penurunan level sigma sebesar 0, sigma untuk volume dan,6 sigma untuk brix dari bulan Juli 0. Hasil tahap control di bulan September 0 menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan 0,0 sigma untuk volume dan, sigma untuk brix. Nilai Cpc juga meningkat sebesar 0,60 untuk volume dan 0,89 untuk brix. Hasil persentase efektifitas di bulan September 0 diperoleh hasil yang sama untuk volume dan brix yaitu sebesar,86% yang berarti bahwa tidak efektif. Kata Kunci DMAIC, itas, Kapabilitas Proses, Six Sigma. I. PENDAHULUAN I ndustri minuman ringan sudah dimulai sekitar abad ke-9, terutama di Eropa dan Amerika. Salah satu perusahaan terbesar minuman di dunia adalah The Coca-Cola Company. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur (PT. CCBI Jawa Timur) memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. PT. CCBI Jawa Timur dikenal sebagai produsen minuman yang memproduksi beragam produk minuman berkarbonasi yang menjangkau segala macam lapisan konsumen baik kalangan atas atau bawah. Kualitas merupakan hal yang sangat dipertimbangkan bagi konsumen untuk memilih produk yang mereka inginkan. Proses yang baik akan menghasilkan kualitas yang baik pula dari suatu produk. Dalam dunia industri, suatu produk dikatakan baik jika masih berada dalam batas spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan. Statistical Proccess Control (SPC) merupakan suatu bagian dari statistika yang bertujuan untuk melakukan pengontrolan kualitas secara berkala. SPC lebih menekankan pada pendefinisian proses ke dalam peta kendali []. Peta kendali menampilkan grafik dari suatu proses yang dapat memberikan suatu deskripsi yang luas untuk mengerti kondisi suatu proses dalam kondisi terkontrol sebagai bentuk peningkatan kualitas. Six sigma adalah sebuah metode yang mengaplikasikan alatalat statistik dan teknik mereduksi produk gagal agar tidak lebih dari, produk gagal dari satu juta produk. Dengan kata lain, kondisi tersebut nyaris tanpa cacat. Terdapat beberapa macam metode six sigma dimana salah satunya adalah DMAIC yang merupakan singkatan dari Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control []. Penelitian tentang DMAIC telah dilakukan pada proses pengemasan semen (packaging) proyek Tuban yang menghasilkan nilai Cp sebesar,0 dengan level,0 sigma dimana nilai sigma sudah memenuhi standar ratarata perusahaan yaitu sigma []. PT. CCBI Jawa Timur telah menerapkan metode DMAIC sejak tahun 0. Sehingga pada penelitian ini akan dilakukan penelitian tentang penerapan metode DMAIC di PT. CCBI Jawa Timur. Ada beberapa variabel kualitas yang diamati pada saat finish beverage setelah proses date code dan sebelum proses warmer yaitu volume (CO ), brix (derajat kemanisan), appearance, taste, dan micro. Karena volume (CO ) dan brix (derajat kemanisan) telah menggunakan alat ukur yang terkalibrasi maka variabel kualitas tersebut yang akan diteliti. Persentase produk yang berada di target pada bulan Juli 0 adalah 0% untuk variabel volume sedangkan,09% untuk variabel brix. Padahal target persentase efektifitas adalah 9%. Dengan demikian hasil yang diperoleh tidak efektif. Nilai C pc untuk variabel volume dan brix adalah 0,9 dan 0,6 yang berarti belum kapabel karena kurang dari. Penelitian ini menggunakan metode DMAIC yang merupakan salah satu metode six sigma bertujuan untuk mengurangi jumlah produk cacat, meningkatkan indeks kapabilitas dan level sigma. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan pengujian pergeseran proses antara bulan Juli 0 dengan Agustus 0, kapabilitas proses, serta perhitungan persentase efektifitas penerapan metode DMAIC di PT. Coca- Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menentukan data yang telah diperoleh mengikuti distribusi normal atau tidak dengan hipotesis awal adalah data berdistribusi normal. Dengan

2 menggunakan tingkat signifikan α maka H 0 ditolak jika D > D α,db atau pvalue < α dimana statistik uji D adalah sebagai berikut. D = max (F n (x) F 0 (x) () B. Uji Kruskal Wallis Pengujian ini digunakan untuk data yang tidak normal dengan tujuan untuk mengetahui apakah data volume dan brix menunjukkan adanya pergeseran proses antar bulan atau tidak []. Hipotesis awal yang digunakan adalah tidak ada pergeseran proses antar bulan. Dengan menggunakan tingkat signifikan α maka H 0 ditolak jika χ hitung > χ α,k dimana statistik uji χ hitung adalah sebagai berikut. Statistik uji :χ hitung = R k i N(N+) i= (N + ) () n i Jika ada angka yang sama maka hasil dari persamaan () dibagi dengan - T N N dimana T = t t. Dengan k adalah banyaknya bulan, t adalah banyaknya nilai pengamatan yang sama dalam kelompok skor berangka sama dan R i adalah peringkat pada bulan ke-i. C. Peta Kendali I-MR Peta kendali I-MR adalah peta kendali variabel yang digunakan jika jumlah observasi dari masing-masing subgrup hanya satu. Keadaan ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal, yaitu: pemeriksaan kualitas sampel perlu waktu lama, proses produksi berlangsung lama, pemeriksaan kualitas sampel perlu biaya besar, pemeriksaan kualitas sampel dapat merusak objek. Peta kendali individual digunakan untuk pengendalian proses produksi dengan jumlah pengambilan sampel sama dengan []. Pembuatan peta kendali individual I-MR diterapkan pada proses yang menghasilkan produk relatif homogen, misalnya cairan kimia, kandungan mineral dari air, kadar residu, dan lain-lain. Struktur data untuk peta kendali I-MR dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut. Tabel. Struktur data peta I-MR Bulan Subgrup Karakteristik Kualitas MR X - X MR. Juli i Xi MRi m X m MR m X MR X - X MR Agustus i Xi MRi m X MR Dimana X i adalah nilai pengamatan pada subgrup ke-i dengan X sebagai rata-rata nilai pengamatan. MR i adalah jarak atau rentang bergerak antara satu pengamatan (X i ) dengan nilai pengamatan sebelumnya (X i- ) pada subgrup ke-i dimana MR sebagai rata-rata nilai rentang bergerak. Jika terdapat titik pengamatan yang keluar batas kendali maka penyebabnya dianalisis menggunakan diagram sebab akibat. Tujuannya adalah agar dapat mengidentifikasi sebab terjadinya masalah dan membantu mengantisipasi timbulnya suatu masalah. Proses dikatakan kapabel jika Cpc > da n proses telah terkendali secara statistik. Apabila data tidak normal maka akan dilakukan perhitungan menggunakan indeks Cpc []. BSA BSB () Cpc = π 6 E X T π Nilai 6 adalah, dengan T sebagai target atau titik tengah antara batas spesifikasi atas (BSA) dan batas spesifikasi bawah (BSB) atau dengan perhitungan (BSA + BSB). D. Konsep Six Sigma Six sigma merupakan suatu metode pengendalian dan peningkatan kualitas yang diterapkan oleh perusahaan Motorola sejak tahun 986, yang merupakan terobosan baru dalam bidang manajemen kualitas []. Salah satu metode six sigma adalah DMAIC yang terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut.. Define, yaitu mendefinisikan masalah yang terjadi berkaitan dengan variabel penelitian, dampak dari masalah adalah kualitas produk menurun, melakukan investii terhadap permasalahan, pengukuran tujuan atau hasil yang dicapai (peningkatan kapabilitas proses dan efektifitas).. Measure, yaitu mengukur kinerja proses pada saat sekarang agar dapat dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Karakteristik kualitas (Critical to Quality) terdiri dari volume dan brix.. Analyze, yaitu menganalisis ada perbedaan perlakuan antar bulan atau tidak, membuat peta kendali I-MR, mengidentifikasi sumber penyebab keluar batas kendali dengan diagram sebab akibat, menghitung nilai C pc dan persentase efektifitas.. Improve, yaitu pengoptimasian proses dengan membuat solusi yang kemudian diterapkan pada proses produksi. Pada penelitian ini tahap improve sudah dilakukan oleh perusahaan.. Control, yaitu melakukan pengendalian terhadap proses secara terus menerus untuk meningkatkan kapabilitas proses menuju target six sigma dan pencapaian persentase efektifitas 9%. E. Persentase itas itas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, atau waktu) telah tercapai [6]. itas kelas dunia untuk proses produksi adalah 9% []. Perhitungan efektifitas adalah sebagai berikut.

3 Jumlah data yang berada dalam spesi ikasi % efektifitas = Jumlah data keseluruhan A. Tahap Define III. METODOLOGI PENELITIAN Definisi masalah pada penelitian ini yaitu perbandingan antar bulan Juli 0 dengan Agustus 0, indeks kapabilitas proses dan level sigma setelah proses six sigma dilakukan, serta menghitung persentase efektifitas. B. Tahap Measure Pada tahap kedua metode DMAIC adalah tahap measure dilakukan pada bulan Juli 0, Agustus 0, dan September 0. Tahap ini akan dilakukan penetapan karakteristik kualitas yang terdiri dari volume dan brix. Penjelasan tentang kedua variabel sebagai berikut.. (CO ) merupakan kadar karbondioksida (CO ) yang terkandung dalam minuman. S tandar volume untuk produk coca-cola L pada line produksi a dalah,0 ± 0,. diukur dengan menggunakan alat yang bernama shaker. Pengukuran ini dilakukan dengan cara mengukur yang ada di dalam larutan. Setelah itu, nilai tekanan tersebut dikombinasikan dengan temperatur minuman pada saat diukur. Selanjutnya akan menghasilkan volume yang terlarut.. Derajat kemanisan (brix) merupakan derajat kemanisan yang terkandung dalam suatu produk (beverage). untuk produk coca-cola L mempunyai standar spesifikasi 0, dengan toleransi sebesar ± 0,. Setiap jenis soft drink yang diproduksi memiliki komposisi gula dan air tertentu. diukur dengan menggunakan alat yang bernama densitymeter. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data volume (CO ) dan derajat kemanisan (brix). Pengambilan sampel dilakukan oleh Departemen Quality Assurance (QA) setiap 0 menit pada saat finish beverage setelah proses date code dan sebelum proses warmer. Finish beverage adalah produk yang siap dikemas. Pengumpulan sampel data produksi dimulai dari bulan Juli sampai September 0. Lama produksi pada bulan Juli 0 mulai tanggal 0 J uli pukul.0 WIB sampai 0 J uli 0 pukul. WIB. Sehingga sampel yang diambil bulan Juli 0 adalah sebanyak 86 sampel produk. Lama produksi bulan Agustus 0 h anya berlangsung pada tanggal 0 A gustus 0 pukul WIB sampai pukul.00 WIB. Sehingga sampel yang diambil bulan Agustus 0 adalah sebanyak 6 sampel produk. Lama produksi pada bulan September 0 juga hanya berlangsung dalam satu hari dari pukul.0 WIB sampai.0 WIB. Sehingga sampel yang diambil bulan September 0 a dalah sebanyak s ampel produk. Jika terjadi masalah pada saat proses produksi maka pengambilan sampel dilakukan kurang dari 0 menit. Jadi, banyak data yang diperoleh selama bulan adalah 6 data. C. Tahap Analyze Tahap analisis dilakukan di bulan Agustus 0. Terdapat tiga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: (). Untuk mengetahui adanya pergeseran proses antara bulan Juli 0 dengan Agustus 0 atau tidak.. Untuk mengetahui indeks kapabilitas proses setelah metode six sigma diterapkan adalah sebagai berikut. a. Menggambarkan kondisi proses produksi dengan menggunakan peta kendali I-MR. b. Mengidentifikasi faktor penyebab yang diketahui dengan diagram sebab akibat. c. Menggambarkan kembali peta kendali yang sudah dihilangkan titik-titik pengamatan yang berada di luar batas kendali. d. Menghitung indeks C pc dan level sigma.. Untuk mengetahui persentase efektifitas. D. Tahap Improve Tahap improve dilakukan pada akhir produksi coca-cola L di bulan Agustus 0. Tahap ini telah dilakukan oleh perusahaan. E. Tahap Control Tahap control dilakukan pada bulan September 0. Pengawasan terhadap proses produksi harus dilakukan secara berkala dan terus menerus. Pada tahap ini, akan diketahui hasil dari tahap perbaikan yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil yang diperoleh ini akan dihitung persentase efektifitas dari masing-masing variabel kualitas (volume dan brix). IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bagian keempat ini akan dibahas mengenai tahap analyze, improve, dan control sebagai berikut. A. Tahap Analyze Tahap ketiga dalam metode DMAIC adalah tahap analisis. Terdapat poin-poin penting yang akan dibahas, diantaranya adalah uji kenormalan data, pengujian perbedaan perlakuan antar bulan, dan evaluasi kondisi proses. Uji kenormalan data menggunakan uji kolmogorov smirnov dengan hipotesis awal adalah data berdistribusi normal. Tabel. Hasil uji kenormalan data per bulan Bulan Variabel N Rata-rata StDev Pvalue 86, 0,09 0,00 Juli 86 0,6 0,08 0,00 6, 0,06 0,00 Agustus 6 0,8 0,09 0,00, 0,009 0,00 September 0,9 0,0 0,00 Rata-rata volume pada bulan Agustus 0 da n September 0 adalah sama yakni sebesar, ml/ml dan, ml/ml (Tabel ). Sedangkan nilai rata-rata brix pada bulan Juli 0, Agustus 0, dan September 0 a dalah berbeda-beda. Karena nilai pvalue < 0,0 maka H 0 ditolak yang berarti bahwa data tidak berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan pengujian Kruskal Wallis untuk mengetahui apakah ada pergeseran proses antar bulan dengan hipotesis awal yang digunakan adalah tidak ada pergeseran proses antar bulan. Tabel. Uji Ktuskal Wallis Variabel χ hitung Pvalue,006 0,08, 0,0

4 Jika ditetapkan tingkat signifikan sebesar % maka H 0 ditolak yang berarti bahwa bulan Juli 0 de ngan Agustus 0 tidak ada pergeseran proses untuk variabel kualitas volume dan brix (Tabel ). Nilai χ hitung < χ (0,0;) (,006 <,8) atau pvalue > α (0,08 > 0,0) untuk volume. Sedangkan nilai χ hitung < χ (0,0;) (, <,8) atau pvalue > α (0,0 > 0,0) untuk brix. Evaluasi kondisi proses dilakukan pada bulan Juli 0 (baseline) dan Agustus 0 (analyze) dengan peta kendali I-MR karena jumlah sampel sama dengan (n=). Proses dikatakan tidak terkendali secara statistik apabila terdapat titik yang terletak diluar batas kendali. Maka diperlukan tindakan penyelidikan dan perbaikan untuk mendapatkan dan menghilangkan penyebab tak terkendali dengan diagram sebab akibat BKA=. X=. BKB= BKA=0.0 X=0.8.0 BKA=0.0 MR=0.0 Gambar b. Peta Kendali I-MR Bulan Agustus 0 Gambar a,b,a, dan b dapat disimpulkan bahwa peta kendali I-MR belum terkendali secara statistik. Oleh karena itu, penyebab tidak terkendali dianalisis menggunakan diagram sebab akibat agar dapat mengidentifikasi sebab terjadinya masalah dan membantu mengantisipasi timbulnya suatu masalah Gambar a. Peta Kendali I-MR Bulan Juli BKA=0.00 MR=0.006 BKA=0.0 X=0.6. Kontrol sistem d Material penyimpanan Tekanan input Jenis pendinginan pelarutan CO Pengetahuan deaerasi ( b ti Tipe proses antar mesin Manusia Kemampuan Pengaturan setting tidak sesuai spesifikasi Gambar b. Peta Kendali I-MR Bulan Juli BKA=0.09 MR=0.0 BKA=.99 X=. BKB=.69 BKA=0.09 MR=0.0 Gambar a. Peta Kendali I-MR Bulan Agustus 0 Lingkungan Metode Mesin Gambar a. Diagram Sebab Akibat Gambar a menjelaskan tentang penyebab keluar batas spesifikasi produk coca-cola L untuk variabel kualitas volume. Penyebabnya terdiri atas M + L, diantaranya dari sisi material yakni sistem penyimpanan, dan tekanan input sehingga dapat berpengaruh terhadap kualitas material. Pengetahuan dan kemampuan dalam melaksanakan tu pekerjaannya sudah sesuai dengan instruksi atau tidak. Hal ini sangat penting karena apabila tidak sesuai maka akan menghambat proses produksi itu sendiri. Tipe proses antar mesin yang berbeda-beda menyebabkan setting mesin juga berbeda. Sehingga perlu pengawasan terhadap setting mesin secara berkala. Dari sisi metode terdiri atas sistem pelarutan CO (carbonation) dan sistem deaerasi (pre carbonation). Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai metode ersebut agar proses produksi dapat berjalan maksimal. Hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan adalah kontrol sistem pendinginan dan jenis pendinginan. Karena proses pendinginan ini menjadi sangat penting pada finish product coca-cola.

5 Range brix Material Jenis pencampuran penyimpanan Kontrol sistem pencampuran pelarutan Manusia Pengetahuan pencampuran Setting mesin mixer Lingkungan Metode Mesin Kemampuan Tipe mesin mixer Gambar b. Diagram Sebab Akibat Gambar b menjelaskan tentang penyebab keluar batas spesifikasi target produk coca-cola L pada variabel brix yang dikarenakan oleh M+L. Pembuatan brix tidak selalu sesuai namun masih berada dalam range merupakan penyebab dari sisi material. Para juga perlu memperhatikan instruksi penggunaan mesin. Hampir semua mesin menggunakan bahasa inggris dalam menjelaskan cara penggunaan mesin. Oleh karena itu, perusahaan juga perlu meningkatkan kemampuan bahasa inggris khususnya para. Metode sistem pencampuran brix pada proses produksi juga berbeda-beda. Tipe mesin dan setting mesin pada mixer yang berbeda juga akan mengakibatkan variasi sampel produk yang dianalisis. Seharusnya pengawasan dilakukan secara berkala agar dapat mengetahui kondisi saat proses produksi berlangsung. Meskipun proses tidak terkendali secara statistik jika hanya ingin mengetahui indeks kapabilitas proses akan dijelaskan pada Tabel sebagai berikut. Tabel. Perbandingan Hasil Kapabilitas Proses Juli 0 dan Agustus 0 Bulan Juli 0 Agustus 0 Variabel tidak sesuai spesifikasi C pc 0,9 0,6 0,006 0, DPMO Level,08 sigma,8 sigma,9 sigma, sigma Sigma Perusahaan telah melakukan evaluasi metode DMAIC setiap akhir produksi sehingga dapat diketahui bahwa nilai level sigma adalah,9 sigma dan, sigma pada bulan Agustus 0 (Tabel ). Hasil ini masih jauh dari nilai six sigma. Terjadi penurunan level sigma dari bulan Juli 0 ke bulan Agustus 0 sebesar 0, sigma untuk variabel volume. Sedangkan untuk variabel brix juga mengalami penurunan sebesar,6 sigma. Selanjutnya, jika dilihat dari nilai C pc juga mengalami penurunan sebesar 0,8, nilai DPMO naik sebesar 8.8 produk cacat per satu juta produk untuk variabel volume. Demikian pula untuk variabel brix yang nilai C pc turun sebesar 0,, nilai DPMO naik sebesar 8. produk cacat per satu juta produk. Kondisi ini berarti untuk variabel volume dan brix mengalami penurunan level sigma. Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan persentase efektifitas six sigma yang akan dijelaskan pada Tabel. Persentase efektifitas level kelas dunia adalah 9% []. Tabel. Persentase itas Bulan Juli 0 dan Agustus 0 Bulan Juli 0 Agustus 0 Variabel Target, 0,6, 0,6 Persentase sampel produk yang berada di target Kesimpulan 0%,09%,6%,8% Persentase data sampel yang berada dalam batas spesifikasi tidak melebihi 9% yang berarti bahwa proses produksi tidak efektif untuk variabel volume dan brix (Tabel ). Oleh karena itu, diperlukan tahap-tahap perbaikan yang telah dilakukan oleh perusahaan. Tahap improve telah dilakukan pada akhir produksi coca-cola L di bulan Agustus 0 dengan mengidentifikasi akar penyebab masalah menggunakan diagram sebab akibat. B. Tahap Improve Setelah dilakukan tahap analisis maka akan dilakukan perbaikan proses yang terdapat dalam tahap improve. Pada kondisi nyata di lapangan, perusahaan telah melakukan perbaikan setiap kali produksi. Akar permasalahan yang terjadi telah dicari dengan menggunakan diagram sebab akibat yang meliputi material, manusia, metode, mesin, dan lingkungan. Hal yang sering dilakukan perbaikan adalah maintenance pada mesin. Karena setting mesin yang berbeda-beda sehingga dapat menghambat jalannya proses produksi. Selain itu, part mesin yang rusak dan perlu melakukan pemesanan ke luar negeri juga perlu butuh waktu lama. Breakdown mesin yang terjadi secara tiba-tiba juga sangat berpengaruh pada proses produksi. Jika terjadi hal seperti ini maka produk yang dihasilkan pertama kali akan keluar batas spesifikasi. Oleh karena itu, dibutuhkan pengawasan ketat setelah breakdown mesin. C. Tahap Control Langkah keempat pada metode DMAIC adalah tahap pengawasan (control). Analisis peta kendali I-MR bulan September 0 digunakan sebagai hasil dari tahap control BKA=.8 X=. BKB=.8 BKA=0.060 MR=0.08 Gambar a. Peta Kendali I-MR Bulan September 0

6 BKA=0.06 X= BKA=0.0 MR= Gambar b. Peta Kendali I-MR Bulan September 0 Gambar a dan b dapat disimpulkan bahwa peta kendali I- MR pada bulan September 0 (sebagai control) belum terkendali secara statistik. Oleh karena itu, diperlukan identifikasi penyebab keluar batas kendali dengan diagram sebab akibat. Selanjutnya, meskipun proses tidak terkendali secara statistik jika hanya ingin mengetahui indeks kapabilitas proses akan dijelaskan pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil Kapabilitas Proses Bulan Agustus 0 dan September 0 Bulan Agustus 0 September 0 Variabel C pc 0,006 0, 0,6 0,99 DPMO Level Sigma,9 sigma, sigma,9 sigma, sigma Hasil tahap control pada bulan Agustus 0 ke bulan September 0 menunjukkan peningkatan sebesar nilai 0,0 sigma yang berarti belum mencapai six sigma untuk variabel volume (Tabel 6). Sedangkan untuk variabel brix juga mengalami kenaikan sebesar, sigma. Tahap control di bulan September 0 menunjukkan hasil analisis kapabilitas proses adalah nilai C pc naik sebesar 0,60 untuk variabel volume. Demikian juga untuk variabel brix yang hasil analisis kapabilitas proses adalah nilai C pc mengalami kenaikan sebesar 0,89 dan DPMO mengalami penurunan sebesar Jika dilihat secara keseluruhan hasil level sigma untuk variabel volume dan brix belum mencapai six sigma. Selanjutnya akan dilakukan perhitungan persentase efektifitas six sigma terhadap target. Tabel Persentase itas Bulan Agustus 0 dan September 0 Bulan Agustus 0 September 0 Variabel Target, 0,6, 0,8,6%,8%,86%,86% Persentase sampel produk yang berada di target Kesimpulan Secara keseluruhan, persentase data sampel yang berada dalam batas spesifikasi belum melebihi 9% yang berarti bahwa proses produksi tidak efektif untuk masing-masing variabel kualitas (Tabel ). Hasil persentase efektifitas six sigma pada bulan September 0 untuk kedua variabel kualitas sama yakni sebesar,86%. Jika dibandingkan dengan bulan Agustus 0 ( tahap control) maka persentase efektifitas telah terjadi peningkatan yaitu sebesar 8,% untuk variabel volume dan,8% untuk variabel brix. V. KESIMPULAN Hasil pengujian menggunakan uji kenormalan diperoleh kesimpulan bahwa data tidak mengikuti distribusi normal. Hasil uji Kruskal Wallis disimpulkan bahwa adalah tidak ada perbedaan hasil data antara di bulan Juli 0 dan Agustus 0 pada masing-masing variabel kualitas (volume dan brix). Hasil tahap analisis di bulan Agustus 0 menunjukkan bahwa proses belum terkendali secara statistik. Selanjutnya dilakukan tahap improve pada akhir produksi coca-cola L di bulan Agustus 0 dengan mencari akar penyebab menggunakan diagram ishikawa. Hasil tahap control di bulan September 0 menunjukkan bahwa proses belum terkendali secara statisik dengan nilai level sigma,9 sigma untuk volume dan, sigma untuk brix. Nilai C pc yang diperoleh juga kurang dari yang berarti bahwa proses belum kapabel. Selanjutnya persentase efektifitas six sigma di bulan September untuk kedua variabel juga tidak efektif. Saran untuk PT. CCBI adalah pengawasan terhadap setting mesin perlu dilakukan secara berkala oleh. Selain itu, pengetahuan dan kemampuan juga penting dalam mengoperasikan mesin. Karena setting pada mesin berpengaruh besar terhadap hasil analisis. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya peta kendali yang digunakan adalah non parametrik karena data tidak berdistribusi normal. Selain itu, perlu dibuat tabel level six sigma untuk data yang tidak berdistribusi normal. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan Tu Akhir, khususnya kepada Pak Faris Mazaya dan semua pihak yang elah membantu selama berada di sana. DAFTAR PUSTAKA [] Montgomery, D. C. 00. Introduction to Statistical Quality Control. th. John Wiley & Sons, Inc: New York. [] Gaspersz, V. 00. Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. [] Suhartono, E. O. 0. Pengontrolan Kualitas pada Proses Pengemasan Semen (Packaging) PT. Semen Gresik (Persero) Tbk, di Tuban Berbasis Metode Six Sigma. Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [] Daniel, W. W Statistik Nonparametrik Terapan. PT. Gramedia: Jakarta. [] Montgomery, D. C Introduction to Statistical Quality Control. 6 th. John Wiley & Sons, Inc: New York. [6] Hidayat Teori itas Dalam Kinerja Karyawan. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. [] Zandieh, S., Tabatabaei, S.A.N., Ghandehary, M. 0. Evaluation of Overall Equipment Effectiveness in a Continuous Process Production System of Condensate Stabilization Plant in Assalooyeh. Journal of Contemporary Research In Business, vol., No. 0.

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra. Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh Zubdatu Zahrati 32 05 004 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Manfaat Batasan

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh: Zubdatu Zahrati Tugas Akhir Analisis Pengendalian Kualitas Produk Minute Maid Pulpy 350ml di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh: Zubdatu Zahrati 309 030 002 Pembimbing: Dra. Lucia Aridinanti, MT JURUSAN

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA

PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA PENGONTROLAN KUALITAS PADA PROSES PENGEMASAN SEMEN (PACKAGING) PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK, DI TUBAN BERBASIS METODE SIX SIGMA Disusun oleh: Eko Oktiningrum Suhartono NRP 1309 030 034 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO

PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Program Studi MMT-ITS, Surabaya Februari 3 PENENTUAN DIAGRAM KENDALI DALAM ANALISIS KUALITAS PRODUKSI BISKUIT SQUARE PUFF PT. UBM BISCUIT SIDOARJO Rizal Rinumpoko *), Septia Fendiasari, Lucia Aridinanti,

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum

Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 240 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum Pengendalian Kualitas Statistik Produk Botol Sting 40 ml di PT IGLAS (Persero) Oleh: Wahyu Eka Kusumaningrum 1308030047 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PT IGLAS (Persero) merupakan perusahaan manufacturing

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Pada Produksi Botol RC Cola 800 ml di PT. IGLAS (Persero) dengan menggunakan Peta Kendali Demerit

Analisis Kualitas Pada Produksi Botol RC Cola 800 ml di PT. IGLAS (Persero) dengan menggunakan Peta Kendali Demerit Analisis Kualitas Pada Produksi Botol RC Cola 800 ml di PT. IGLAS (Persero) dengan menggunakan Peta Kendali Demerit Nur Lailiyah Wakhidah 1308 030 030 Dosen Pembimbing: Drs. Haryono Ms. Msc. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan kriteria optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi kualitas produksi pipa pada perusahaan ini yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,

Lebih terperinci

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk

Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Analisis Peta Kendali U Pada Proses Pembuatan Plat Baja di PT. Gunawan Dianjaya Steel Tbk Dias Ardha P 1311 030 032 Dosen Pembimbing Dr. Sony Sunaryo, M.Si PROGRAM STUDI DIPLOMA III Jurusan Statistika

Lebih terperinci

Seminar Hasil ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS KINERJA UNIT KEBERSIHAN DAN ADMINISTRASI AKADEMIK DI JURUSAN STATISTIKA ITS DENGAN METODE SIX SIGMA

Seminar Hasil ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS KINERJA UNIT KEBERSIHAN DAN ADMINISTRASI AKADEMIK DI JURUSAN STATISTIKA ITS DENGAN METODE SIX SIGMA Seminar Hasil ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS KINERJA UNIT KEBERSIHAN DAN ADMINISTRASI AKADEMIK DI JURUSAN STATISTIKA ITS DENGAN METODE SIX SIGMA Dosen Pembimbing: Dra. Lucia Aridinanti, MT. Co. Pembimbing

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN

ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN J u r n a l E K B I S / V o l. X IV/ N o. / e d i s i S e p t e m b e r 15 7 ANALISIS KAPABILITAS PROSES UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PEMBATAS BUKU INDUSTRI RUMAHAN *( Diah Ayu Novitasari Fakultas

Lebih terperinci

Tabel 4.29 Cara Memperkirakan DPMO dan Kapabilitas Sigma Variabel L. Pergelangan.. 90 Tabel 5.1 Kapabilitas Proses produksi Sarung Tangan Golf...

Tabel 4.29 Cara Memperkirakan DPMO dan Kapabilitas Sigma Variabel L. Pergelangan.. 90 Tabel 5.1 Kapabilitas Proses produksi Sarung Tangan Golf... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN SELESAI... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO... vii

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec,

BAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec, BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define Aktivitas proses produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Semarang Plant Central java ini dianalisis menggunakan diagram SIPOC (Supplier-Input-Proccess-Output- Customer).

Lebih terperinci

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Start Penelitian Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : -Data Data Pengolahan Data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 3.1 Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

ANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC

ANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC ANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC Nama Disusun Oleh: NPM : 36411388 Fakultas/Jurusan Pembimbing : Rizky Meiliatama

Lebih terperinci

APLIKASI SIX SIGMA DI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK (STUDY KASUS MENGENDALIKAN KETIDAKSESUAIAN PELAYANAN DI SAMSAT SURABAYA I MANYAR)

APLIKASI SIX SIGMA DI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK (STUDY KASUS MENGENDALIKAN KETIDAKSESUAIAN PELAYANAN DI SAMSAT SURABAYA I MANYAR) TUGAS AKHIR - ST 1325 APLIKASI SIX SIGMA DI SEKTOR PELAYANAN PUBLIK (STUDY KASUS MENGENDALIKAN KETIDAKSESUAIAN PELAYANAN DI SAMSAT SURABAYA I MANYAR) TRIANA NOVITASARI NRP 1303100026 Dosen Pembimbing Dra.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama dalam perusahaan agar tetap survive. Buruknya kualitas ataupun penurunan kualitas akan

Lebih terperinci

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X

ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X ANALISIS KAPABILITAS PROSES PRODUKSI FILTER ROKOK SUPER SLIM JENIS MONO DI PT. X Utami Rizky Damayanti 1308 030 06 Dosen Pembimbing: Dra. Sri Mumpuni R., MT Sidang Tugas Akhir Diploma III Statistika Institut

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur

IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur 1 IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK Adanya persaingan antar produk yang semakin

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN STATISTIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014 6/18/2014 Sidang Tugas Akhir 1 PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUK KACA LEMBARAN (GLASS) DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS TBK. SIDOARJO. Oleh : SIGIT BUDIANTONO (1311030075) Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni

Lebih terperinci

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT.

PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND POZZOLLAND CEMENT ) DI PT. Jurnal Matematika UNAND Vol. 4 No. 1 Hal. 76 84 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN BAGAN KENDALI T 2 HOTELLING DAN ANALISIS KEMAMPUAN PROSES DALAM PRODUKSI SEMEN PPC (PORTLAND

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha, Bandung adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan Parts Manufacturing. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah Dies mesin tablet untuk pharmaceutical

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Produksi Kaca Automotif LNFL 2 mm Laminated PT. Asahimas Flat Glass Tbk. Sidoarjo Menggunakan Metode Six Sigma

Pengendalian Kualitas Produksi Kaca Automotif LNFL 2 mm Laminated PT. Asahimas Flat Glass Tbk. Sidoarjo Menggunakan Metode Six Sigma JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. (016) 337-350 (301-98X Print) D-41 Pengendalian Kualitas Produksi Kaca Automotif LNFL mm Laminated PT. Asahimas Flat Glass Tbk. Sidoarjo Menggunakan Metode Six Angga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di wilayah lokal saja, akan tetapi sudah meluas sampai kawasan nasional bahkan internasional.

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) ( X Print) A 6

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) ( X Print) A 6 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) A 6 Perbandingan Diagram Kontrol X Shewhart dan X VSSI (Variable Sample Size and Sampling Interval) dalam Pengendalian Kualitas

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : Muhammad Nugroho Karim Amrullah JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

SKRIPSI. Disusun oleh : Muhammad Nugroho Karim Amrullah JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Penerapan Six Sigma dalam Rancangan Percobaan Faktorial untuk Menentukan Setting Mesin Produksi Air Mineral SKRIPSI Disusun oleh : Muhammad Nugroho Karim Amrullah 24010211130044 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan

Lebih terperinci

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011

PIPA PVC PUTU WITRI DEWAYANTI Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri, MT. Co Pembimbing: Wibawati, S.Si, M.Si. Kamis, 7 Juli 2011 PUTU WITRI DEWAYANTI 137131 1 PENERAPAN DIAGRAM KONTROL KOMBINASI MULTIVARIATE EXPONENTIAL WEIGHTED MOVING AVERAGE (MEWMA) PADA TAHAP CUTTING PROSES PRODUKSI PIPA PVC Dosen Pembimbing: Dr. Muhammad Mashuri,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 69 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan/observasi secara langsung dengan mengunjungi PT.Delident Chemical Indonesia untuk melihat secara

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING...ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv HALAMAN MOTTO.. v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI..... viii DAFTAR TABEL xiv DAFTAR

Lebih terperinci

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)

Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1) USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PENYANGGA AKI MOTOR HONDA VARIO TECHNO PART STAY D ECCU MENGGUNAKAN METODE DMAIC PADA PT. ADHI WIJAYACITRA Nama : Muhammad Robiesa Npm : 30409301 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam mengelolah suatu perusahaan atau organisasi dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penentuan Sampel dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang Plant, dan difokuskan pada jumlah cacat produk yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan konsep six sigma pada PT Pura Barutama

Lebih terperinci

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA

PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MEWMA Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 3 Hal. 7 14 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENGONTROLAN BAHAN BAKU PRODUKSI SEMEN JENIS PCC DI PT. SEMEN PADANG DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual

Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual JURUSAN STATISTIKA Pengontrolan Kualitas Proses Produksi Front Grille Menggunakan Diagram Kontrol Multivariat Individual Silvia Setia Armadi 1308 030 006 Dr. Muhammad Mashuri, MT PENDAHULUAN JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA UNTUK MENGANALISIS PROSES PRODUKSI PADA PT. DULMISON INDONESIA

PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA UNTUK MENGANALISIS PROSES PRODUKSI PADA PT. DULMISON INDONESIA PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA UNTUK MENGANALISIS PROSES PRODUKSI PADA PT. DULMISON INDONESIA Titi Jayati 0800775012 ABSTRAK Operational excellent didasari oleh banyak perusahaan sebagai salah satu cara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Fase atau tahapan yang banyak menghasilkan produk yang cacat adalah di bagian proses stripping, terlihat dari diagram Pareto nya dari ketiga tahapan di area produksi Produk X. 2.1

Lebih terperinci

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI

GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI GRAFIK PENGENDALI Mnp PADA DATA TAK SESUAI Nonik Brilliana P 1, Sudarno 2, dan Suparti 2 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM Undip 2 Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM Undip Abstrak Pada era globalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah dimana setiap pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan terstruktur. Tahapan penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA

MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK MELALUI KONSEP DMAIC PADA SIX SIGMA Julianus Hutabarat 1, Ellysa Nursanti 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Malang Kampus

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian menggambarkan proses atau tahap tahap penelitian yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas sehingga

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DI UNIT KEBERSIHAN DAN ADMINISTRASI AKADEMIK JURUSAN STATISTIKA ITS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA

ANALISIS KINERJA DI UNIT KEBERSIHAN DAN ADMINISTRASI AKADEMIK JURUSAN STATISTIKA ITS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA 1 ANALISIS KINERJA DI UNIT KEBERSIHAN DAN ADMINISTRASI AKADEMIK JURUSAN STATISTIKA ITS MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA Ampuh Suriyansyah, Lucia Aridinanti (1), Diaz Fitra Aksioma (2) Statistika, FMIA, Institut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif (descriptif research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kerangka yang memuat langkah-langkah yang ditempuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Pada bagian ini akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data

METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Metode Pengumpulan Data 30 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pemikiran Tunamerupakan komoditas komersial tinggi dalam perdagangan internasional. Salah satu bentuk olahan tuna adalah tuna loin, tuna steak, dan tuna saku. Tuna loin merupakan

Lebih terperinci

xiii BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

xiii BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv SURAT KETERANGAN PENELITIAN... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO... vii KATA

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK. MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Seminar Hasil Tugas Akhir PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI HEXAGON BOLT M16 X 75MM DI PT.TIMUR MEGAH STEEL GRESIK MENGGUNAKAN METODE DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Febrianto 1308 100 075 Dosen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses produksi merupakan kegiatan utama dalam perusahaan industri manufaktur. Tingkat efektifitas dan efisiensi berproduksi dituntut memiliki nilai yang tinggi.

Lebih terperinci

UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC

UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE 41166 PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Disusun Oleh: Juli Evelina/33412985 Pembimbing: Dr. Ir. Rakhma Oktavina,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. bisnis dituntut untuk mampu menghasilkan output baik barang maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. bisnis dituntut untuk mampu menghasilkan output baik barang maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Untuk dapat unggul dalam persaingan bisnis global, setiap organisasi bisnis dituntut untuk mampu menghasilkan output baik barang maupun jasa yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Six Sigma adalah sebuah disiplin kualitas yang memfokuskan diri pada produk dan pelayanan yang lebih baik untuk menciptakan sebuah kebudayaan yang menyempurnakan permintaan sebagai target setiap

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD.

METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD. III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian mengenai Pengendalian Mutu Industri Gula Kelapa (Kasus UD. Ngudi Lestari 1 Kecamatan Kebasen, Banyumas) ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

Lebih terperinci

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp)

PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) PENGONTROLAN KUALITAS PROSES PRODUKSI ROKOK UNIT SIGARET KRETEK TANGAN DI PT. X MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT np (Mnp) Oleh: Wenny Rakhmania 1306 100 032 Jurusan Statistika Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC)

PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC) PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC) Nama : Gangsar Novianto NPM : 32410950 Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI 56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian di bawah ini: Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Tahap Pemeriksaan Peta Kontrol Mutu PSF Pemeriksaan peta kontrol mutu PSF hasil proses pengolahan bertujuan untuk mencegah berlanjutnya pengolahan PSF yang tidak memenuhi syarat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir 37 3.2 Langkah Langkah Penelitian Dalam metode penelitian ini merupakan tahapan tahapan yang dibuat untuk memudahkan dan mengarahkan

Lebih terperinci

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...

2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma... ABSTRAK Persaingan dunia industri semakin ketat, mendorong para pelaku industri untuk makin giat melakukan berbagai hal untuk tetap bertahan. Salah satu yang terpenting adalah kualitas produk yang merupakan

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas pada Produksi Pasta Gigi

Pengendalian Kualitas pada Produksi Pasta Gigi Pengendalian Kualitas pada Produksi Pasta Gigi Gan Shu San Dosen Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Susanto Widjojo Alumnus Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL Mila Faila Sufa * 1, Dina Ariningsih 2 1,2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl.A. Yani Tromol Pos 1 Kartasura

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis /Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA TERHADAP PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI DI IPAL PT.SIER (PERSERO) SURABAYA

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA TERHADAP PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI DI IPAL PT.SIER (PERSERO) SURABAYA ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA TERHADAP PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI DI IPAL PT.SIER (PERSERO) SURABAYA Oleh: Novi Mayasari (1307030015) Dosen Pembimbing: Dra.Sri Mumpuni Retnaningsih,

Lebih terperinci

PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SPARE PART OEM DI PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES

PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SPARE PART OEM DI PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SPARE PART OEM DI PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES Bonifasius Yorie Margo Putro Program Studi Teknik Indusri,

Lebih terperinci

Diagram ARL W i & W Ri. Varian

Diagram ARL W i & W Ri. Varian maka nilai RL 1 yang ada ditambah satu sampai ditemui adanya out of control. Menentukan 1 dengan menghitung rata-rata RL 1 dari keseluruhan replikasi. Untuk aplikasi data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 3, Tahun 2014, Halaman 471-479 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN DIAGRAM KONTROL MAHALANOBIS PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Botol Kemasan Sabun Lifebuoy Bahan baku utama untuk pembuatan botol kemasan sabun lifebuoy adalah biji plastik berwarna putih yang sudah memenuhi standar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1 BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data 1.1.1 Profil Perusahaan PT KGI merupakan salah satu perusahaan manufaktur nasional yang memproduksi berbagai produk makanan dan minuman. PT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Labelstock Menggunakan Peta Kendali Kernel di PT. X (Studi Kasus : PVC Soft)

Analisis Pengendalian Kualitas Produk Labelstock Menggunakan Peta Kendali Kernel di PT. X (Studi Kasus : PVC Soft) Analisis Pengendalian Kualitas Produk Labelstock Menggunakan Peta Kendali Kernel di PT. X (Studi Kasus : PVC Soft) Oleh : Ika Estuningtyas (1311 105 018) Dosen Pembimbing : Wibawati, S.Si, M.Si Latar Belakang

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Six Sigma, DMAIC, FMEA

ABSTRACT. Keywords: Six Sigma, DMAIC, FMEA Title Name Supervisor : Penerapan Metode Six Sigma Dalam Analisi Kualitas Produk (Studi Kasus Produk Batik Handprint Pada PT X di Bali) : Tri Alit Tresna Putra : 1. Ir. I Komang Gde Sukarsa, M.Si. 2. I

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Menganalisis CTQ ( Critical to Quality) Mengidentifikasi Sumber-sumber dan Akar Penyebab Kecacatan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Data Atribut Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai sigma untuk data atribut produk wajan super ukuran 20 sebesar 3,53. 5.1.1 Menganalisis CTQ (Critical to Quality)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 62 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan masalah Metodologi pemecahan masalah merupakan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BOTOL SIRUP ABC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ENAM SIGMA DI PT. MULIA GLASS CONTAINER Nama Disusun Oleh : : Frans Surya Hadinata

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MEMINIMALISASI CACAT PRODUK. KEMASAN CUP AIR MINERAL 240 ml (STUDI KASUS PERUSAHAAN AIR MINUM)

UPAYA MEMINIMALISASI CACAT PRODUK. KEMASAN CUP AIR MINERAL 240 ml (STUDI KASUS PERUSAHAAN AIR MINUM) IMPLEMENTASI METODE LEAN SIX SIGMA SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI CACAT PRODUK KEMASAN CUP AIR MINERAL 240 ml (STUDI KASUS PERUSAHAAN AIR MINUM) Disusun oleh : ARI FAKHRUS SANNY 24010210120038 Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian kualitas dalam pembuatan produk. standar (Montgomery, 1990). Statistical Quality Control (SQC) merupakan salah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian kualitas merupakan taktik dan strategi perusahaan global dengan produk perusahaan lain. Kualitas menjadi faktor dasar keputusan konsumen dalam memilih

Lebih terperinci

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 57 BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data hasil pengecekan kualitas dalam bentuk bihun jagung pada periode bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data hasil pengecekan kualitas dalam bentuk bihun jagung pada periode bulan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu, obyek psikologis merupakan obyek yang bisa diraba maupun obyek abstrak (Rasyid,1993:

Lebih terperinci

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Dwi Hadi Sulistyarini 1) 1) Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono 167 Email : dwihadi@ub.ac.id Abstrak. UD Podo

Lebih terperinci

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici Topik Khusus ~ Pengantar Six Sigma ~ ekop2003@yahoo.com Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Participative

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang cepat di segala bidang yang menuntut kepiawaian manajemen dalam mengantisipasi

Lebih terperinci

PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SPRITE CAN 250ML MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SPRITE CAN 250ML MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 4 2016 ISSN : 2339028X PERBAIKAN KUALITAS PRODUK SPRITE CAN 250ML MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Much. Djunaidi *), Dilla Rahma Yunita 2) 1,2) Teknik

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Metodologi Peneitian Flowchart penelitian menggambarkan metodologi atau langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah pada perusahaan. Berikut Flowchart penelitian pada gambar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Umum Pada penelitian ini dilakukan pengamatan langsung terhadap aliran proses produk dan pengumpulan data-data yang dibutuhkan di PT XYZ. Data-data tersebut kemudian

Lebih terperinci

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC

KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC KUALITAS PRODUK BEDAK TWO-WAY CAKE DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) DAN FMEA PADA PT UNIVERSAL SCIENCE COSMETIC Edy Susanto Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Bagan kendali Multivariat np, karakteristik kecacatan, tahap start-up stage, tahap pengendalian proses

Kata Kunci: Bagan kendali Multivariat np, karakteristik kecacatan, tahap start-up stage, tahap pengendalian proses Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 161 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENGONTROLAN KUALITAS PRODUK MENGGUNAKAN METODE BAGAN KENDALI MULTIVARIAT NP DALAM USAHA PENINGKATAN

Lebih terperinci