IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 34 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan Giant didirikan oleh Teng Meng Chun (Teng Family) pada tahun 1944, diawali dengan toko kecil di Sentul Market, Malaysia. Mini Market pertama didirikan tahun 1971 dengan nama Teng Mini Market Centre (TMC) di Bangsar Kuala Lumpur, dan selanjutnya diganti nama menjadi Giant. Giant terdiri atas empat jenis toko, yaitu hypermarket, superstore, small superstore dan supermarket. Giant di Indonesia pertama kali didirikan di Villa Melati Mas Serpong Tangerang pada tahun Hingga tahun 2008, gerai Giant terus bertambah menjadi 17 gerai yang tersebar di delapan kota, yaitu : Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan Sidoarjo. Giant hypermarket Botani Square Bogor berdiri pada tanggal 25 Agustus 2006 dengan luas ± m 2. Giant Hypermarket yang terletak di Bogor terdiri atas 5 (lima) gerai. Gerai-gerai tersebut terletak di Laladon dan Yasmin yang berada di Kecamatan Bogor Barat, Pangrango (Kec. Bogor Tengah), dan 2 (dua) gerai di Jl. Padjajaran (Kec. Bogor Utara). Giant Hypermarket Botani Square merupakan hypermarket terbesar yang terletak di jalan Padjajaran, Bogor. Lokasi tersebut mudah diakses dan dijangkau oleh pengunjung karena letaknya strategis. Selain iu, Giant Hypermarket Botani Square mampu menawarkan harga paling rendah, produk selalu fresh, area belanja luas (>5000 m 2 ), serta jumlah produknya yang lengkap ( item). Visi Giant Hypermarket yaitu menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham. Sedangkan misinya adalah meningkatkan nilai investasi pemegang saham Hero melalui keberhasilan komersil dengan menarik konsumen dan meningkatkan daya saing yang mantap. Produk-produk di Giant dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :

2 35 a. Grocery Produk grocery terbagi dua yaitu food dan non food. Produk food terdiri atas Grocery 1 (produk yang bisa langsung dimakan) dan Grocery 2 (produk yang harus diolah dulu sebelum dimakan). Bagian non food terdiri atas Grocery 3 (sabun dan detergen) dan Grocery 4 (kosmetik). b. Fresh Produk fresh terdiri atas : 1. Produce : sayuran dan buah-buahan 2. Seafood : ikan, udang, kepiting, dan hasil laut lainnya 3. Daging dan ayam 4. Ready to eat : makanan siap saji 5. Bakery : roti dan kue 6. Dairy and daily : susu segar, makanan olahan, dan lain-lain c. GMS Produk GMS terdiri atas : 1. Textile : home textile, pakaian, sepatu, perlengkapan bayi, dan anak 2. Bazaar : peralatan rumah tangga, mainan, furniture, dan lain-lain 3. Barang-barang elektronik Struktur organisasi Giant Hypermarket Botani Square, Bogor dipimpin oleh Store General Manager (SGM), yang membawahi empat orang Manajer Departemen. Tiga departemen utama dibagi berdasarkan pengelompokan produk, yaitu Departemen Fresh, grocery, GMS, dan satu Departemen Pendukung yaitu Departemen Sales Support.

3 36 Tiap departemen dibantu oleh Kepala Divisi, Supervisor dan Staf. Berikut adalah struktur organisasi Giant Hypermarket Botani Square, Bogor disajikan pada Gambar 4. SGM Manajer Departemen Grocery Manajer Departemen Fresh Manajer Departemen GMS Manajer Departemen Sales Support Kepala divisi food Kepala divisi non food Kepala divisi produce Kepala divisi seafood Kepala divisi daging dan ayam Kepala divisi ready to eat Kepala divisi bakery Kepala divisi dairy and daily Kepala divisi textile Kepala divisi bazaar Kepala divisi elektronik Kepala divisi receiving Kepala divisi marketing Kepala divisi LP Kepala divisi IT Kepala divisi HRD Kepala divisi accounting Supervisor Staf Gambar 5. Struktur Organisasi Giant Hypermarket, Bogor (2009) Masing-masing jabatan mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda. Berikut adalah deskripsi pekerjaan dari masing-masing jabatan (Tabel 3). Tabel 3. Deskripsi Pekerjaan dari Masing-masing Jabatan No. Jabatan Deskripsi Pekerjaan 1 SGM Memimpin dan mengawasi semua kegiatan di Giant hypermarket 2 Manajer Departemen Bertanggungjawab terhadap divisi yang dipimpinnya serta mengawasi kinerja bawahannya 3 Kepala Divisi Membantu tugas manajemen, mengawasi dan memonitor semua kegiatan supervisor dan staf divisi masing-masing, memeriksa penjualan, menyusun rencana pembelian dan diskon terhadap suatu buah-buahan (dilakukan sekali dalam seminggu) serta mengontrol penyediaan buah-buahan.

4 Lanjutan Tabel 3. 4 Supervisor Mengawasi kerja staf, melakukan kontrol terhadap departemen bersangkutan, serta menjadi jembatan komunikasi antara staf dan Kepala divisi 5 Kepala Bagian Memeriksa area gudang, dan mengendalikan Gudang buah-buahan yang tersedia di gudang. 6 Staf Receiving Menerima dan memeriksa buah-buahan yang datang dari pemasok 7 Staf Marketing Menarik konsumen untuk berbelanja dan meningkatkan penjualan 8 Staf LP Mengawasi keamanan toko, serta sistem dan prosedur yang berlaku di toko 9 Staf IT Mengolah seluruh data dan komputerisasi toko 10 Staf HRD Mengatur semua hal yang berhubungan dengan karyawan, seperti absensi, cuti, keterlambatan, keluar masuk karyawan dan melakukan kegiatan administrasi lainnya 11 Staf Accounting Mengatur masalah keuangan dan melakukan koordinasi dengan accounting pusat mengenai penjualan,profit dan data persediaan. Sumber : Giant, Hypermrket Botani Square, Bogor, Analisis Proses Pengadaan Buah-Buahan Giant mengawali hubungan kemitraan dengan mengundang para pemasok buah-buahan, melalui spanduk yang dipasang pada gerai Giant yang baru akan dibuka di suatu daerah. Pemasok dalam negeri sebagian berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, dan Palembang. Sedangkan pemasok luar negeri sebagian berasal dari Cina, Thailand, dan Amerika. Buah-buahan yang paling diminati oleh konsumen saat ini yaitu durian montong, apel fuji, jeruk Ponkam. Perangkingan dilakukan setiap minggu untuk mengidentifikasi jenis buah-buahan mulai dari yang paling diminati, sampai yang kurang diminati oleh konsumen. Semakin banyak peminatnya, Giant akan meningkatkan kapasitasnya dan menurunkan harga buah-buahan dengan jenis tertentu hingga 20 persen dari harga jual. Selain itu, Giant juga menyediakan

5 38 pear, apel, durian, buah naga, aneka pisang, pepaya, melon, semangka, mangga, irwin, markisa, maggis, dan kedondong. Satu jenis buah-buahan hanya berasal dari 2 (dua) pemasok. Hal tersebut dilakukan agar hubungan kemitraan menjadi lebih intensif, menekan biaya, serta memastikan buah yang ditawarkan adalah buah yang berkualitas. Pemasok yang telah menandatangani kontrak akan menjadi pemasok tetap. Kontrak tersebut memuat tentang masa kontrak, masa pembayaran, diskon harga, pajak, biaya kerusakan (damage allowance), jenis promosi dan biayanya. Kontrak berlaku selama 1 (satu) tahun, dan akan diperpenjang jika pemasok masih memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan. Kualifikasi tersebut digunakan untuk memonitor kinerja dari pemasok. Terkait dengan hal tersebut, Giant memiliki SOP yang secara garis besar memuat kebijakan dan tujuan sebagai berikut : a. Sebagai pedoman pada saat melakukan penerimaan buah-buahan. b. Memastikan bahwa buah-buahan diterima di toko dengan baik dan benar. c. Memastikan penginputan data penerimaan buah-buahan telah dilakukan dengan baik,benar, dan akurat. d. Mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang dan unknown shrinkage. e. Memudahkan pengaturan buah-buahan dan di areal gudang dan pengembalian buah-buahan ke pemasok. Proses pengadaan buah-buahan merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Giant Hypermarket, dalam memenuhi permintaan konsumen akan buah-buahan. Proses tersebut telah disesuaikan dengan SOP, dan disajikan pada Gambar 6.

6 39 AKTIVITAS DOKUMEN KETERANGAN Mulai Kepala Divisi Produce Merencanakan pengadaan buah-buahan 1 Staf Full Order Menghubungi pemasok untuk memesan & membeli 2 2) Purchasing order (PO) PO digunakan sebagai bukti pemesanan ke pemasok. Kepala Divisi Produce 3 Menyetujui pemesanan dan pembelian Pemasok Mengirim buah-buahan 4 Staf Full Order Menerima sementara buah-buahan & memeriksa surat jalan, serta surat layanan purna jual 5 Penolakan 6 Koreksi Ya Tidak 6) Daftar penolakan & pengembalian Surat jalan & surat layanan purna jual harus selalu dibawa oleh pemasok pada saat mengirim buah-buahan Pemasok Pengisian BTRF, bongkar muat Kepala divisi Receiving 7 8 Pengisian BTRF dilakukann setelah pintu loading bay dibuka. Biasanya dimulai dari pukul WIB Pemeriksaan kualitas 9 Koreksi Tidak Ya Kepala Divisi Receiving Menerima 100% Selesai 10 10) Dokumen berita acara pemeriksaan pekerjaan & serah terima dari pemasok Dokumen berita acara serah terima ke gudang Gambar 6. Proses Pengadaan Buah-Buahan di Divisi Produce

7 40 Berdasarkan gambar tersebut, Giant Hypermarket mengawali proses pengadaan buah-buahan dengan perencanaan pembelian. Perencanaan pembelian dilakukan oleh Kepala Divisi Produce ketika sudah mencapai reorder point, yaitu ketika buah-buahan yang tersedia hanya persediaan akhir atau pengaman (buffer stock). Atau meningkatnya permintaan konsumen terhadap satu jenis buah-buahan. Namun perlu disadari juga bahwa, pemesanan harus segera dilakukan jika kondisi buah-buahan sudah mulai membusuk. Buah-buahan yang termasuk dalam buffer stock diletakkan pada rak-rak yang terpisah dengan buah-buahan lainnya. Persediaan buah-buahan atau keadaan seluruh buah-buahan di Giant telah diinput dan tersimpan dalam database perusahaan. Setiap kali transaksi yang dilakukan oleh konsumen, akan menjadi data dan terhubung secara otomatis ke bagian gudang dan kasir. Kepala Divisi Produce akan menugaskan Staf Full Order untuk menghubungi dan memesan buah-buahan ke pemasok. Pemesanan akan dibuat dalam Purchasing Order (PO). PO atau surat pesan merupakan bukti pemesanan atas nama, jenis, kuantitas buah-buahan, dan kode pemasok buah-buahan. Selanjutnya, Staf Full Order melakukan pembelian buah-buahan melalui telepon. Pemasok mengirimkan buah-buahan dengan menggunakan alat transportasi berupa truk container. Berdasarkan kontrak, pemasok menanggung alat transportasi beserta biayanya, dan memasukkan biaya tersebut ke dalam harga jual. Jangka waktu mulai dari pemesanan, pengiriman, sampai buah-buahan datang, yaitu 2-3 hari. Jika terjadi keterlambatan dari waktu yang telah disepakati, maka Staf Full Order akan segera menghubungi pemasok. Keterlambatan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya sarana dan prasarana yang dimiliki pemasok kurang menunjang, serta kemacetan lalu lintas. Batas waktu keterlambatan yaitu 2 (dua) hari. Apabila pemasok mengirimkan lebih dari 2 (dua) hari, maka Giant tidak akan menerima. Hal tersebut karena dikhawatirkan kualitas buah-buahan sudah menurun. Penolakan tersebut dicatat dalam daftar keterlambatan.

8 41 Umumya, pemasok akan mengirim sesuai dengan pesanan. Namun, jika permintaan meningkat, maka Giant akan menghubungi pemasok untuk segera mendatangkan buah-buahan dengan kapasitas lebih dari biasanya. Jika hal tersebut tidak dapat dipenuhi, Giant akan mencari pemasok lepas. Pemasok lepas merupakan pemasok tidak tetap, yang dihubungi hanya pada saat tertentu atau mendesak. Sistem pengiriman buah-buahan di Giant terdiri atas 3 (tiga) tipe yaitu: 1. Tipe A (persediaan out hand) Tipe A (persediaan out hand) merupakan sistem pengiriman yang dikhususkan pada buah-buahan impor. Pemasok mengirimkan buah-buahan ke gudang sentral yang berlokasi di Cibitung dalam sehari. Staf Full Order akan menghubungi kepala gudang sentral untuk segera mengirimkan buahbuahan. Buah-buahan yang dipesan hari ini akan dikirim besok. 2. Tipe B (persediaan on hand) Tipe B (persediaan on hand) merupakan sistem pengiriman buah-buahan lokal dan biasanya jenis buah-buahannya tidak sulit untuk didapatkan, seperti aneka pisang, pepaya, melon, semangka, maggis, dan kedondong. Staf full order akan melaporkan kepada Manajer Departemen Fresh, sebelum memesan buah-buahan ke pemasok. Pemasok akan datang 2-3 hari setelah buah-buahan dipesan, karena lokasi pemasok yang berada di luar pulau, seperti Palembang. 3. Tipe C (Pemasok) Tipe C merupakan sistem pengiriman buah-buahan lokal, dimana pemasok langsung datang sekaligus memeriksa ke gudang dengan didampingi Kepala Divisi Produce dan Staf Gudang. Pemasok akan datang dalam 2-3 hari.

9 42 Saat pesanan datang, Staf Full Order akan menerima sementara dan memeriksa surat jalan dari pemasok. Jika surat jalan sesuai, Staf Full Order akan meminta surat layanan purna jual, dan mencantumkan buah-buahan tersebut dalam daftar penerimaan sementara. Staf Full Order akan menandatangani surat jalan sebagai akses masuk ke lokasi loading bay. Namun, jika pemasok tidak membawa serta melengkapi surat jalan dan layanan purna jual, maka Staf Full Order akan membuat daftar penolakan dan pengembalian yang akan ditandatangani oleh Kepala Divisi Receiving, Kepala Divisi Produce, dan Manajer Departemen Fresh. Pemasok wajib menulis nomor urut faktur/invoice yang dibawa pada Buku Tamu Registrasi Faktur (BTRF), sebelum diberikan ke Kepala Divisi Accounting. BTRF harus ditandatangani oleh Kepala Divisi Receiving, Kepala Divisi Produce, dan Manajer Departemen Fresh. Pemasok harus menunjukkan faktur asli sebagai alat bukti penagihan. Kepala Divisi Accounting tidak akan memproses pembayaran, jika tidak mampu menunjukkan faktur asli. Lama pembayaran biasanya 28 hari kerja, atau tergantung kesepakatan bersama. Contoh faktur disajikan pada Lampiran 3. Pemasok melakukan bongkar muat buah-buahan di loading bay, yang jaraknya berdekatan dengan gudang. Pemasok harus selalu mencatat jam mulai bongkar dan selesai bongkar, serta jam membuka dan menutup pintu loading bay pada BTRF. Pintu loading bay biasanya dimulai dari pukul WIB.

10 43 Loading bay harus bersih dan bebas dari sampah, serta memastikan keadaan timbangan, handpallet, peralatan lainnya yang diperlukan untuk menerima buah dari pemasok. Berdasarkan pengamatan peneliti, Giant dianggap perlu memperluas areal loading bay, agar buah-buahan tidak terlalu lama di luar loading bay dan ditangani tanpa harus menunggu giliran. Berikut adalah contoh BTRF disajikan pada Tabel 3. Tabel 4. Contoh BTRF BUKU TAMU DAN REGISTRASI FAKTUR No DATE : / / Surat Nomor Jam Nomor Ket Security Kode Nama Jalan Urut Urut pemasok perusahaan Masuk Keluar Mobil faktur Nama Paraf Pemasok faktur Total Total Faktur Pemasok Penerima Mengetahui Mengetahui Mengetahui (DIV SECURITY) (DH WAREHOUSE) (POS) (DH ACCOUNTING) Lost Prevention Receiving Note ; Bila ada pembatalan faktur yang sudah terdaftar harap diisi di kolom keterangan. Tahap selanjutnya yaitu memeriksa kualitas fisik buah-buahan. Tujuan dari pemeriksaan tersebut yaitu, memastikan buah-buahan yang akan diterima dan disimpan ke gudang adalah buah-buahan yang telah matang 50 persen dan sesuai dengan kriteria dalam kontrak. Pemeriksaan juga dilakukan untuk memastikan barcode original yang tertera pada buah-buahan dapat discan atau terbaca. Kepala Divisi Receiver memberikan PO kepada 2 (dua) staf receiver, untuk memeriksa buah-buahan yang telah dibongkar pada loading bay. Berikut adalah beberapa hal yang harus dipastikan pada saat menerima buah, yaitu :

11 44 a. Kebenaran isi kardus (nama fisik buah harus sama dengan di PO dan faktur). b. Kemasan/berat/ukuran. Jumlah yang diterima ditulis dengan angka dan dilingkari). Setelah buah-buahan ditimbang, diangkut dengan handpallet dan pallet, ke area transit. Area transit merupakan area yang dirancang terbuka untuk meletakkan buah-buahan yang baru dibongkar, sehingga pemasok dapat memposisikan bak dari truk angkutnya berhadapan dengan area transit. c. Kualitas dari buah yang diterima tidak rusak/penyok/pecah. d. Jumlah netto di faktur dengan jumlah di data labeling sudah sama e. Harga satuan modal di faktur dengan di PO sudah sama. Jika terjadi perbedaan harga, maka mengikuti harga satuan modal terendah atau termurah (kesepakatan bersama). f. Unsur-unsur lain seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN), diskon, serta perbedaan perhitungan antara faktur pemasok dengan PO atau unsur lain yang memungkinkan terjadinya selisih. Jika terjadi selisih, maka dilakukan proses edit. Data labeling yang sudah diedit akan dicetak ulang dan dilakukan pemeriksaan kembali (recheck). Kepala Divisi Produce akan menandatangani data recheck tersebut. Pemeriksaan akhir dilakukan dengan mengelompokkan faktur berdasarkan urutan kode pemasok dan nomor urut incoming goods dengan menggunakan indeks A, B, C, dan seterusnya. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa jumlah faktur yang tercatat pada BTRF sama dengan jumlah faktur yang tercetak pada incoming goods. Bukti transaksi dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu file untuk arsip dan file untuk accounting pusat.

12 45 Buah-buahan yang telah diperiksa kualitasnya, akan diterima 100 persen oleh Giant. Staf Divisi Receiving membuat berita acara pemeriksaan pekerjaan dan serah terima dari pemasok, setelah tahap buah-buahan diperiksa mutunya. Setelah itu Staf Pallet akan mengangkut dan menyerahkan buah-buahan ke bagian gudang, dan pada saat inilah terjadi serah terima dari Staf Divisi Receiving ke bagian gudang Analisis Proses Pengendalian Buah-Buahan Bagian gudang bertugas untuk mengendalikan buah-buahan. Pengendalian ada 2 (dua) yaitu, buah-buahan dengan status melalui penyimpanan di gudang sebelum dipajang di gerai, dan buah-buahan dengan status tidak melalui penyimpanan di gudang dan langsung dipajang di gerai. Buah-buahan yang langsung dipajang di gerai merupakan buah-buahan yang sudah 85% matang. Hal tersebut dilakukan mengingat buah-buahan rentan terhadap kerusakan. Gudang tersebut dirancang berhadapan dengan lorong grocerry, fresh, dan GMS. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan SPM dan SPG dalam mengangkut dan menyusun buah-buahan. Proses pengendalian buah-buahan disajikan pada Gambar 7.

13 46 AKTIVITAS DOKUMEN KETERANGAN Staf Receiving Menyerahkan buah-buahan ke gudang 1 1) Daftar penyerahan buah-buahan ke gudang Staf Bagian Gudang Mencatat persediaan buah-buahan di gudang Staf Bagian Gudang Menyimpan & mengklasifikasikan jenis buah-buahan di gudang SPM/SPG Meminta buah-buahan untuk dipasang di gerai, 4 ketika persediaan buah-buahan di gerai sudah mulai berkurang 2 3 2) Catatan persediaan secara manual & on-line Setiap kelompok buah-buahan dicantumkan kartu persediaan yang menunjukkan nama dan jenis, tanggal penerimaan, kuantitas, tanggal pengeluaran, dan sisa akhir buah. 5 Buah matang 85% Tidak Disimpan di gudang selama 2 minggu Ya SPM/SPG 6 6) Daftar permintaan Memajang buah-buahan di gerai Staf Bagian Gudang Membuat daftar pengeluaran Staf Bagian Gudang Menyimpan dan menyesuaikan dokumen pengeluaran dengan catatan persediaan 7 8 7) 8) Daftar pengeluaran & tanda terima buahbuahan Daftar pengeluaran & terima buah-buahan Daftar pengeluaran diserahkan ke Divisi Produce. Kepala divisi produce akan menandatangani tanda terima buahbuahan yang dibuat oleh Staf Bagian gudang. Gambar 7. Proses Pengendalian Buah-Buahan di Divisi Produce

14 47 Staf bagian gudang memasukkan seluruh data ke dalam sistem pencatatan persediaan buah-buahan di gudang, setelah menerima daftar penyerahan buah-buahan dari Staf Divisi Receiving. Sistem pencatatan dilakukan secara manual dan on-line. Pencatatan on-line dilakukan dengan meletakkan barcode buah-buahan tersebut pada scaner. Data yang telah discan akan tersimpan dalam komputer, dan hanya dapat diakses oleh Kepala Bagian Gudang. Sistem pencatatan on-line tersebut sudah disiapkan oleh Staf IT. Sedangkan pecatatan manual hanya dilakukan dengan pembukuan. Setelah pencatatan selesai, staf bagian gudang menyimpan buah-buahan pada tempat yang telah disediakan dengan mengklasifikasikan jenis buah-buahan. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan identifikasi dan proses pencarian buah-buahan pada saat akan dipasarkan. Setiap kelompok buahbuahan dicantumkan kartu persediaan yang menunjukkan nama dan jenis, tanggal penerimaan, kuantitas, tanggal pengeluaran, dan sisa akhir buah. Staf bagian gudang harus memiliki data yang valid dan akurat mengenai posisi buah-buahan, khususnya menyangkut jenis dan jumlah seluruh buahbuahan yang ada di gudang. Data tersebut harus tecatat dengan baik secara manual, on-line, dan kartu persediaan buah-buahan. Ketiga media pencatatatan tersebut harus terintegrasi dan menunjukkan data yang sesuai dengan kenyataan persediaan buah-buahan di gudang. Ketika persediaan buah-buahan di gerai sudah mulai berkurang, SPM/SPG akan meminta sejumlah buah-buahan yang sudah matang 85 persen untuk dipajang di gerai. Jika buah-buahan tersebut belum matang, maka buahbuahan akan tetap disimpan di gudang. Staf gudang akan membuat daftar pengeluaran sesuai dengan daftar permintaan. Selanjutnya daftar tersebut diserahkan ke Divisi Produce. Kepala Divisi Produce akan menandatangani tanda terima buah-buahan yang dibuat oleh staf bagian gudang.

15 48 Staf bagian gudang menyimpan dokumen pengeluaran dalam satu file yang terdiri dari, daftar pengeluaran dengan dilampirkan tanda penerimaan buah-buahan. Berdasarkan dokumen pengeluaran tersebut, staf bagian gudang akan menyesuaikan data pengeluaran dengan sistem pencatatan persediaan buah-buahan. Staf receiver harus menolak setiap jumlah yang lebih atau tidak sesuai dengan PO. Jika hal tersebut terjadi maka : a. Buah-buahan grocery dan GMS ditolak b. Buah-buahan fresh diterima dengan toleransi 10 persen dari kuantitas PO (lebih dari 10 persen harus mendapat persetujuan Manajer Departemen Fresh). Penolakan juga diberlakukan terhadap buah-buahan yang cacat. Karena jika lolos hanya akan menambah kerugian dan banyak Credit Note (CN). CN merupakan daftar penolakan buah-buahan, yang dilakukan pada saat pemeriksaan kualitas berlangsung. Buah-buahan tersebut akan dikembalikan ke pemasok dan menggantinya dengan buah-buahan yang baru. Pemasok juga dikenakan biaya kerusakan sebesar 5 persen. Pengembalian dan pembayaran biaya kerusakan merupakan layanan purna jual, yang telah dicantumkan dalam surat pernyataan jaminan masa purna jual oleh pemasok. Proses pengembalian dicatat dalam daftar pengembalian, dan dapat dilihat pada Lampiran 4. Alur pengendalian buah-buahan yang ditolak, disajikan pada Gambar 8.

16 AKTIVITAS DOKUMEN KETERANGAN 49

17 50 Staf Receiving 1 Memeriksa kualitas fisik buah-buahan 5 Rusak/cacat Ya Staf Receiving Menolak & memisahkan buah-buahan yang termasuk kategori CN, dari area gudang persediaan 4 Tidak Diterima oleh Giant Disimpan di gudang Staf Receiving menganalisa penyebabnya, mengklasifikasikan jenis sesuai kelompoknya, dan menghitung jumlahnya untuk selanjutnya dicatat dalam CN. Buahbuahan tersebut akan dimasukkan dalam kardus, sesuai dengan kode pemasok. Kepala Gudang Membuat berita acara penghapusan persediaan buah-buahan. 6 5) Form pencatatan buah-buahan yang rusak/cacat Staf Accounting Menyesuaikan & mencetak draft CN pada modul D04-6 Staf Full Order Memeriksa buah-buahan yang akan dikembalikan ke pemasok 7 8 Tidak 9 Sesuai 6) 7) Berita acara penghapusan persediaan buah-buahan Draft CN Pada berita acara dilampirkan: form Pencatatan buahbuahan rusak/cacat, dan surat perintah pembuatan berita acara pengapusan persediaan buahbuahan. Staf Full Order Ya 10 6) Daftar pemusnahan buah-buahan yang ditolak. Memusnahkan buah-buahan yang termasuk kategori CN Pemasok diberikan masa tunggu 20 hari terhitung setelah diinformasikan Gambar 8. Alur pengendalian buah-buahan yang ditolak

18 51 Langkah pertama yaitu, Staf Divisi Receiving mengidentifikasi buah-buahan yang rusak/cacat, menganalisa penyebabnya, mengklasifikasikan jenis sesuai kelompoknya, dan menghitung jumlahnya untuk selanjutnya untuk selanjutnya dicatat dalam CN. Kemudian memisahkan buah-buahan yang ditolak dari tempat pengiriman dan atau tidak boleh berada di dalam area gudang persediaan, transit atau pojok yang terpisah dari gudang persediaan. Buah-buahan tersebut dimasukkan dalam kardus, sesuai dengan kode pemasok Kepala Bagian Gudang harus melaporkan perihal kejadian tersebut secara tertulis kepada Kepala Divisi Produce dan Kepala Divisi Accounting, dengan melampirkan form pencatatan buah-buahan rusak/cacat yang telah diisi dengan data yang valid dan akurat. Kepala Divisi Produce dan Kepala Divisi Accounting harus memeriksa laporan yang diterima. Apabila data yang dilaporkan tidak sesuai, maka Divisi Produce dan Kepala Divisi Accounting memerintahkan Kepala bagian gudang untuk mengidentifikasi ulang. Jika data yang dilaporkan telah sesuai, maka Kepala Divisi Produce dan Kepala Divisi Accounting akan memerintahkan Kepala Bagian Gudang untuk secara tertulis membuat berita acara penghapusan persediaan buah-buahan. Surat perintah tersebut harus ditembuskan ke SGM dan Manajer Departemen Fresh. Berita acara ditandatangani oleh Kepala bagian gudang, Kepala Divisi Produce, dan Kepala Divisi Accounting dengan diketahui oleh SGM dan Manajer Departemen Fresh. Pada berita acara dilampirkan: form Pencatatan buah-buahan rusak/cacat, dan surat perintah pembuatan berita acara pengapusan persediaan buah-buahan. Kepala bagian gudang harus menyesuaikan data persediaan buah-buahan dengan sistem pencatatan persediaan secara manual, on-line, dan kartu persediaan buah-buahan. Kemudian Staf Divisi Accounting mencetak draft CN pada modul DO4-6, yang selanjutnya diberikan ke Kepala Divisi Receiving dan distempel returned. Staf Full Order harus memastikan kembali buah yang

19 52 akan dikirim oleh pemasok, dengan menyesuaikan bukti hasil inputan CN sama dengan fisik buah. Contoh CN dapat dilihat pada Lampiran 5. Buah-buahan yang ditolak dan tidak diambil oleh pemasok dapat dilakukan pemusnahan dengan ketentuan, pemasok diberikan masa tunggu 20 hari terhitung setelah diinformasikan, dan pemusnahan dilakukan 5 (lima) hari setelah lewat masa tunggu. Setiap pemusnahan harus dicatat dalam daftar pemusnahan buah-buahan yang ditolak (Lampiran 6) Struktur Hirarki dalam PHA Para pemasok akan diseleksi sebelum menandatangani kontrak. Berikut adalah kriteria bagi pemasok buah-buahan di Giant : a. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), untuk menjamin bahwa usaha yang dijalankan oleh pemasok telah dilegalkan oleh pemerintah. b. Merupakan usaha pribadi atau kelompok c. Bersedia mengirim buah-buahan ke gudang sentral atau gerai-gerai d. Mengisi aplikasi pemasok e. Buah-buahan yang berkualitas sesuai dengan segmentasi pasar, mempunyai keunggulan dan spesifikasi pada masing-masing jenis, dengan rincian sebagai berikut : 1. Buah-buahan tidak busuk, cacat fisik, cacat hama dan penyakit, cacat mekanis karena benturan, gesekan memar atau mikrobiologi. 2. Kemasan atau penampilan - Kemasan sesuai dengan karakteristik buah-buahan, dikemas dalam karton, tray foam, wrapping film, ikat, volume yang sama dan kualitas yang seragam. - Usahakan desain kemasan sederhana, contohnya buah dibungkus dengan plastik atau kertas yang mudah untuk dibuka. - Nama dan asal buah-buahan jelas, contohnya durian montong dengan kode pemasok A yang berasal dari Thailand.

20 53 - Mencantumkan barcode pada setiap kardus buah-buahan yang dikirim oleh pemasok 3. Bentuk dan ukuran buah-buahan yang seragam dengan kualifikasi tertentu sesuai dengan berat atau besar buah-buahan. 4. Bersih dari kotoran yang tidak diinginkan seperti rambut, tanah, getah, bebas dari benda asing, dan serangga. 5. Buah-buahan aman dikonsumsi dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) f. Lead time (2-3 hari), waktu yang dibutuhkan ketika terjadi pemesanan sampai buah-buahan diterima oleh Giant, dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Menjaga kelancaran informasi dan teknologi 2. Bersedia mengirim tepat waktu dan sesuai pesanan 3. Bersedia mengirim sepanjang tahun termasuk hari raya keagamaan g. Menjaga hubungan kemitraan jangka panjang dengan bersedia : 1. Bersedia mengirim dalam jumlah dan kualitas yang berkelanjutan 2. Memahami serta memenuhi segala ketentuan yang terdapat dalam Memoranduf of Understanding (MoU) 3. Menjaga kepercayaan dengan memberikan buah-buahan dan pelayanan terbaik h. Biaya operasional yang terdiri atas biaya pemesanan, pembelian, dan pengiriman i. Sistem pembayaran dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu : 1. Mengisi permohonan pembayaran 2. Bersedia menggunakan faktur yang diseragamkan 3. Pembayaran setelah 14 hari atau 28 hari kedatangan buah-buahan PHA digunakan untuk mengetahui pemasok utama buah-buahan yang dipilih Giant. Pemilihan pemasok dilakukan untuk mengetahui apakah pemasok dapat memenuhi kriteria. Giant memprioritaskan 5 (lima) kriteria yang harus dipenuhi pemasok agar menjadi pemasok utama. Selengkapnya disajikan pada Gambar 9.

21 54 Level 1: UG Pemilihan pemasok utama buah-buahan, di Giant Hypermarket Botani Square Level 2 : Kriteria Kualitas buah-buahan (K 1) Biaya operasional (K 2) Lead time (K 3) Kemitraan (K 4) Sistem pembayaran (K 5) Level 3 : Sub Kriteria Tingkat Kematangan 85% (SK 11) Biaya Pemesanan (SK 21) Waktu Pemesanan (SK 31) MoU (SK 41) 14 hari setelah kedatangan (SK 51) Penampilan buah-buahan (SK 12) Biaya Pembelian (SK 22) Waktu Penerimaan (SK 32) Kepercayaan (SK 42) 28 hari setelah kedatangan (SK 52) Keamanan A 1 A Biaya buah-buahan 2 pengiriman (SK 13) (SK 23) Kelancaran Informasi & transportasi (SK 33) Level 6 : Alternatif Pemasok A Pemasok B Pemasok C Pemasok D Gambar 9. Struktur PHA Pengadaan Buah-buahan di Giant Berdasarkan struktur PHA di atas, masing-masing elemen disusun dalam bentuk kuesioner yang berisi matriks-matriks penilaian dengan skala 1-9. Kuesioner tersebut disajikan pada Lampiran 2. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing elemen tersebut : a. Kriteria (K) 1. Kualitas buah-buahan. Pemasok harus memberikan kualitas buah-buahan yang terbaik untuk menunjang Giant dalam menghadapi konsumen yang semakin selektif dalam membeli (K 1 ). Sub faktor dari kualitas buah-buahan yaitu, tingkat kematangan 85 persen (SK 11 ) : agar buah-buahan dapat bertahan lama, penampilan (SK 12 ) : buah-buahan tidak cacat dengan ukuran dan berat yang seragam, bersih dari kotoran, dan

22 55 dikemas dengan baik, dan keamanan (SK 13 ) : tidak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya dan tidak dianjurkan untuk dikonsumsi manusia. 2. Biaya operasional, seluruh biaya yang dikeluarkan Giant dalam pengadaan buah-buahan (K 2 ). Sub faktornya terdiri atas biaya pemesanan (SK 21 ) : biaya biaya yang dikeluarkan untuk menghubungi pemasok seperti biaya telpon, fax, dan . Biaya pembelian (SK 22 ) : biaya yang dikeluarkan setelah terjadi kesepakatan antara Giant dan pemasok untuk mengadakan buah-buahan dalam kuantitas tertentu, dan biaya pengiriman (SK 23 ) : biaya yang dikeluarkan pemasok saat mengirim buah-buahan dan dibebankan ke Giant dalam bentuk harga jual. 3. Lead time, waktu yang dibutuhkan ketika terjadi pemesanan sampai buah-buahan diterima oleh Giant (K 3 ). Sub faktornya terdiri atas waktu pemesanan (K 31 ) : Giant memesan buah-buahan pada saat reorder point, waktu penerimaan (SK 32 ) : waktu buah-buahan diterima oleh Giant, dan kelanjaran informasi dan transportasi (SK 33 ) : untuk mengantisipasi keterlambatan datangnya buah-buahan ke Giant. 4. Kemitraan, kualitas dari hubungan kerjasama dapat menentukan lamanya bermitra antara Giant dengan pemasok (K 4 ). Sub faktornya yaitu, Memorandum of Understanding (MoU) (SK 41 ) : suatu kesepakatan antara Giant dengan pemasok yang dituangkan dalam bentuk kontrak kerjasama, Kepercayaan (SK 42 ), dapat memotivasi pemasok untuk memberikan pelayanan yang terbaik termasuk menjaga kualitas buah-buahan 5. Sistem pembayaran, kesepakatan antara Giant dengan pemasok mengenai jangka waktu pembayaran (K 5 ). Sub faktornya terdiri atas 14 hari setelah kedatangan (SK 51 ) : pemasok bersedia dibayar setelah 14 hari kedatangan buah-buahan, 28 hari setelah kedatangan (SK 52 ) : pemasok bersedia dibayar setelah 28 hari kedatangan buah-buahan. b. Alternatif 1. Pemasok A (PA) 2. Pemasok B (PB)

23 56 3. Pemasok C (PC) 4. Pemasok D (PD) Pengolahan Horizontal Pengolahan horizontal menunjukkan besarnya tingkat pengaruh suatu elemen dengan elemen lainnya terhadap suatu faktor. Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat tingkat kepentingan masing-masing aktor untuk setiap faktor yang berpengaruh dalam proses pengadaan dan pengendalian buah-buahan secara berkelanjutan di Giant. Tabel 4. Susunan Bobot Hasil Pengolahan Horizontal Alternatif/Faktor K 1 K 2 K 3 K 4 K 5 Pemasok A 0,205 0,160 0,175 0,132 0,138 Pemasok B 0,217 0,264 0,239 0,147 0,181 Pemasok C 0,105 0,093 0,131 0,183 0,168 Pemasok D 0,473 0,482 0,455 0,538 0,514 Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa, pemasok dengan kode D dapat memenuhi 4 (empat) kriteria di atas terutama dalam hal kemitraan (0,538). Sub faktor yang diproritaskan dari kemitraan yaitu kepercayaan (0,547). Sedangkan sub faktor MoU sebesar 0,453. Tanpa adanya adanya kepercayaan yang diberikan Giant kepada pemasok, maka kemitraan tidak dapat bertahan lama. Hubungan jangka panjang dengan pemasok juga dapat mengurangi biaya, karena Giant tidak perlu mencari pemasok baru. Sistem pembayaran menjadi prioritas kedua dengan bobot (0,514). Sub faktor yang diprioritaskan dari sistem pembayaran yaitu pembayaran dalam jangka waktu 28 hari setelah kedatangan buah-buahan di Giant (0,474). Sedangkan sub faktor kedua yaitu pembayaran dalam jangka waktu 14 hari setelah kedatangan buah-buahan di Giant (0,526). Giant menerapkan sistem pembayaran dengan jangka waktu, karena permintaan konsumen selalu berfluktuatif dan karakteristik buah-buahan yang tidak dapat bertahan lama. Sehingga Giant mengantisipasi risiko tersebut dengan memberikan batas waktu pembayaran kepada pemasok.

24 57 Biaya operasional menjadi prioritas ketiga dengan bobot 0,482. Sub faktor yang diprioritaskan dari biaya operasional yaitu biaya pembelian (0,663). Sub faktor yang diprioritaskan dari biaya operasional yaitu biaya pembelian (0,659). Sedangkan bobot biaya pengiriman sebesar 0,231 dan bobot sub faktor biaya pemesanan sebesar 0,106. Biaya pembelian merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli buah-buahan dari pemasok. Biaya tersebut dikeluarkan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Divisi Accounting. Kualitas buah-buahan menjadi prioritas keempat dengan bobot 0,473. Pemasok harus selalu menghadirkan buah-buahan yang selalu segar, tidak cacat atau busuk, bersih dari kotoran. Hal tersebut juga harus diperhatikan oleh Giant, karena buah-buahan yang dipajang di gerai terkadang sudah tidak baik kondisi fisiknya. Oleh karena itu Giant memberikan harga diskon 50 persen dan meletakannya pada tumpukan paling atas agar buah-buah tersebut cepat terbeli oleh konsumen. Hal tersebut dilakukan Giant dalam 3 (tiga) hari. Apabila sudah melewat dari 3 (tiga) hari, Giant akan mengolah buah-buahan tersebut menjadi limbah cair dan membuangnya pada tempat pembuangan yang telah ditentukan. Sub faktor yang diprioritaskan dalam kualitas buah-buahan yaitu, keamanan buah-buahan (0,607). Bobot dari sub faktor tingkat kematangan buah-buahan sebesar 0,253. Sedangkan bobot dari sub faktor penampilan buah-buahan sebesar 0,140. Buah-buahan yang terlihat baik belum tentu aman untuk dikonsumsi. Buah-buahan yang aman dikonsumsi oleh makhluk hidup merupakan buah-buahan yang bebas dari zat-zat kimia seperti pestisida, formalin, atau zat-zat lainnya yang tidak baik jika dikonsumsi secara langsung. Giant juga memasang penjelasan tentang tanda-tanda keracunan di lorong Departemen Fresh (tempat buah dan sayur-sayuran).

25 58 Ketika truk pemasok sampai di Giant, buah-buahan akan langsung diperiksa mutunya oleh Staf Divisi Receiving. Hal tersebut langsung dilakukan agar buah-buahan tidak terlalu lama di luar loading bay. Mengingat buah-buahan dapat menurun kualitasnya jika tidak berada pada suhunya, atau kebusukan akibat benturan pada saat diangkut dalam truk pemasok. Seluruh kegiatan mulai dari pemeriksaan sampai penyimpanan di gudang, harus selesai dalam 1(satu) hari. Pemasok harus dapat mengerti hal tersebut, karena pemasok buah-buahan lainnya juga harus segera diproses untuk penerimaan dan pemeriksaan. Lead time menjadi prioritas kelima dengan bobot 0,455. Sub faktor yang diprioritaskan dalam lead time yaitu, waktu penerimaan dengan bobot 0,510. Bobot dari Sub faktor informasi dan transportasi sebesar 0,380. Sedangkan bobot Sub faktor waktu pemesanan yaitu 0,110. Lead time sangat penting dalam menentukan kapan buah-buahan dapat sampai tepat waktu di gudang. Hal tersebut berkaitan dengan kemampuan pemasok dalam mempertahankan kualitas buah-buahan yang sudah mengalami perjalanan yang cukup panjang. Selain itu, Giant ingin mempertahankan konsumen agar tidak pindah ke ritel lainnya yang berdekatan. Dalam hal ini, Giant selalu mengadakan buah-buahan yang digemari oleh konsumen secara berkelanjutan.

26 Pengolahan secara Vertikal Pengolahan secara vertikal akan menunjukkan alternatif pemasok yang dikandung masing-masing unsur dalam hirarki. Pengolahan vertikal pertama dilakukan untuk mengetahui kriteria yang diprioritaskan Giant dalam memilih pemasok utama buah-buahan. Hasil pengolahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Bobot dan Prioritas Kriteria-Kriteria yang Berpengaruh dalam Pemilihan Pemasok Utama Buah-Buahan Faktor Bobot Prioritas K 1 0,177 4 K 2 0,258 1 K 3 0,231 2 K 4 0,113 5 K 5 0,221 3 Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa, faktor biaya operasional menjadi prioritas yang dipertimbangkan dalam memilih pemasok utama buah-buahan. Besarnya biaya operasional harus disesuaikan dengan kebutuhan persediaan supaya tidak terjadi pemborosan. Buah-buahan merupakan produk fresh yang cepat menurun kualitasnya. Sebelum memesan buah-buahan ke pemasok, kepala Divisi Produce harus dapat mengestimasi besarnya biaya yang akan dikeluarkan yang disesuaikan dengan kebutuhan persediaan di gudang. Pengolahan vertikal kedua dilakukan untuk mengetahui alternatif pemasok yang diproritaskan dalam proses pengadaan buah-buahan yang berkelanjutan. Hasil pengolahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 6. Alternatif Pemasok Utama Buah-Buahan Aktor Bobot Prioritas Pemasok A 0,164 3 Pemasok B 0,219 2 Pemasok C 0,130 4 Pemasok D 0,488 1

27 60 Berdasarkan Tabel 6, pemasok D sangat diprioritaskan Giant dalam pengadaan dan pengendalian buah-buahan (0,488). Hal tersebut dikarenakan, pemasok D selama ini memperlihatkan kinerja yang baik terutama dalam hal pemenuhan kriteria yang telah diprioritaskan. Kriteria tersebut diantaranya yaitu, dapat menyediakan buah-buahan yang berkualitas, mudah bernegoisasi dalam hal biaya operasional termasuk kenaikan dan penurunan harga, tepat waktu dan sesuai dengan pesanan, menjaga kemitraan yang selama ini terjalin dengan menanamkan kepercayaan, dan bersedia untuk dibayar dalam jangka 28 hari setelah penerimaan buah-buahan di Giant. Berdasarkan pemenuhan kriteria tersebut, Giant menjadikan pemasok D sebagai pemasok utama untuk beberapa jenis buah-buahan terutama jeruk Ponkam. Selain itu, pemasok D mampu mengirim sepanjang tahun, sehingga persediaan buah-buahan di Giant dapat berkelanjutan dan mampu bersaing dengan ritel lainnya yang juga menyediakan buah-buahan.

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 17 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan ritel modern terhadap ritel tradisional merupakan fenomena global sejak tahun 1990-an. Hal tersebut dipicu oleh liberalisasi penanaman modal asing dan tuntutan

Lebih terperinci

KAJIAN PEMILIHAN PEMASOK BUAH-BUAHAN DENGAN PROSES HIRARKI ANALITIS. Oleh IKLIMA PUTRI BUNGSU H

KAJIAN PEMILIHAN PEMASOK BUAH-BUAHAN DENGAN PROSES HIRARKI ANALITIS. Oleh IKLIMA PUTRI BUNGSU H KAJIAN PEMILIHAN PEMASOK BUAH-BUAHAN DENGAN PROSES HIRARKI ANALITIS (Studi Kasus : Divisi Produce, Giant Hypermarket Botani Square Bogor) Oleh IKLIMA PUTRI BUNGSU H 24076055 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Giant di Indonesia beroperasi di bawah bendera bisnis jaringan ritel raksasa, PT. Hero Supermarket Tbk. yang telah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. setiap bagian perusahaan. Penerapan Good Corporate Governance dalam pengelolaan

BAB IV PEMBAHASAN. setiap bagian perusahaan. Penerapan Good Corporate Governance dalam pengelolaan BAB IV PEMBAHASAN Prinsip Good Corporate Governance harus dijalankan secara menyeluruh dalam setiap bagian perusahaan. Penerapan Good Corporate Governance dalam pengelolaan perusahaan harus didukung dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Struktur organisasi store Giant Hypermarket

Lampiran 1 Struktur organisasi store Giant Hypermarket LAMPIRAN Lampiran 1 Struktur organisasi store Giant Hypermarket Store Manager DM Grocery DM GMS DM Fresh DM Sales Support DH. G1 DH. G2 DH. Ladies DH. Gents DH. Fruit DH. Vegetabl DH. Front D DH. Receiv

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada awal mulanya, PT. Victory Retailindo didirikan dengan dilatarbelakangi tujuan untuk melayani transaksi penjualan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1.Sejarah Umum Perusahaan Giant berasal dari kata Gino yang berarti anak Dinosaurus (binatang purbakala). Giant didirikan pada tahun 1944 oleh

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum perusahaan akan menjelaskan mengenai perusahaan yang mencakup sejarah singkat dan perkembangan perusahaan, kegiatan usaha perusahaan,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Giant Indonesia Giant didirikan pada tahun 1944 oleh keluarga Teng Meng Chun. Pada awal berdirinya berupa sebuah toko kecil di daerah

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Mutiara Electronic pertama kali didirikan pada tanggal 8 Maret 00 di Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit 1. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Anugrah. Sistem penjualan yang dilakukan oleh PT. Anugrah

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. WTC Serpong, Tangerang oleh Mochtar Riady dan anaknya James T. Riady.

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. WTC Serpong, Tangerang oleh Mochtar Riady dan anaknya James T. Riady. IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Hypermart Hypermart merupakan gerai hypermarket yang tergabung dalam MPP. Gerai Hypermart yang pertama diresmikan pada tanggal 22 April 2004 di WTC Serpong,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas

Lebih terperinci

KAJIAN PEMILIHAN PEMASOK BUAH-BUAHAN DENGAN PROSES HIRARKI ANALITIS. Oleh IKLIMA PUTRI BUNGSU H

KAJIAN PEMILIHAN PEMASOK BUAH-BUAHAN DENGAN PROSES HIRARKI ANALITIS. Oleh IKLIMA PUTRI BUNGSU H KAJIAN PEMILIHAN PEMASOK BUAH-BUAHAN DENGAN PROSES HIRARKI ANALITIS (Studi Kasus : Divisi Produce, Giant Hypermarket Botani Square Bogor) Oleh IKLIMA PUTRI BUNGSU H 24076055 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN

BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN 5.1 Sejarah Botani Square Bogor Botani Square merupakan mall yang dibangun di lokasi yang strategis di Kota Bogor, dengan posisi

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Proses Penjualan Barang yang Sedang Berjalan Dalam menentukan proses penjualan barang yang baru, terlebih dahulu harus dilakukan analisis mengenai proses yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT. Putra Mas Prima PT. Putra Mas Prima merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli bijih plastik yang berdiri

Lebih terperinci

Adapun bagian dari Accounting Departement yang berperan penting dalam pengadaan makanan di hotel yaitu : 1. Cost Control

Adapun bagian dari Accounting Departement yang berperan penting dalam pengadaan makanan di hotel yaitu : 1. Cost Control Adapun bagian dari Accounting Departement yang berperan penting dalam pengadaan makanan di hotel yaitu : 1. Cost Control Cost sontrol merupakan salah satu bagian dari departemen accounting yang bertanggung

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PT. HERO SUPERMARKET Tbk

STRUKTUR ORGANISASI PT. HERO SUPERMARKET Tbk STRUKTUR ORGANISASI PT. HERO SUPERMARKET Tbk L3 STRUKTUR ORGANISASI GERAI (OUTLET) HERO L4 L3 Proses Pembelian Barang Order dari toko melalui modem (pk 08.00 11.30) Terima order di komputer Terima order

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 57 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah perusahaan Sun Pacific dibangun sejak tahun 2001. dan telah bertumbuh menjadi terencana, aktif, ahli, dan lebih secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata

BAB 3. Analisa Kebutuhan Basisdata 68 BAB 3 Analisa Kebutuhan Basisdata 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Mitratama Uniplast merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang mendaur ulang biji plastik, lalu menjualnya.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

Gerai-gerai PT. Hero Supermarket Tbk. September 2007 di Indonesia

Gerai-gerai PT. Hero Supermarket Tbk. September 2007 di Indonesia V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Giant merupakan anak perusahaan dari PT. Hero Supermarket, Tbk. PT. Hero Supermarket, Tbk. merupakan sebuah perusahaan ritel terkemuka

Lebih terperinci

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.

guna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia. BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerindo Sentosa adalah sebuah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang industri springbed, dimana keberadaanya

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Hutama Waserda merupakan perusahaan berbadan hukum yang bergerak di bidang retail dan didirikan pada tanggal 8 oktober 1993 oleh Bpk. Wendy

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama.

Hasil Wawancara. Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil Wawancara Berikut ini adalah Hasil wawancara dengan Manager Perusahaan PT.Youngindo Utama. Hasil wawancara telah kami ringkas dan padatkan menjadi beberapa paragraf yang dapat dilihat dibawah ini

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA

BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA BAB 3 ANALISIS ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN SUKU CADANG KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. PUTRATUNGGAL ANEKA 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. PUTRATUNGGAL ANEKA didirikan di Jakarta berdasarkan akta notaris

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Pemilik 1. Bagaimana sejarah berdirinya CV Depo Steel? Perusahaan ini berdiri karena adanya ide dari pemilik,

Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Pemilik 1. Bagaimana sejarah berdirinya CV Depo Steel? Perusahaan ini berdiri karena adanya ide dari pemilik, Lampiran 1. Hasil Wawancara dengan Pemilik 1. Bagaimana sejarah berdirinya CV Depo Steel? Perusahaan ini berdiri karena adanya ide dari pemilik, yaitu Bapak Alfred Prasadja yang sebelumnya memiliki pengalaman

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. bergerak di bidang pembuatan plate flexo photopolymer. PT. PUTRA MANDIRI PT. PUTRA MANDIRI ABADI

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. bergerak di bidang pembuatan plate flexo photopolymer. PT. PUTRA MANDIRI PT. PUTRA MANDIRI ABADI BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. PUTRA MANDIRI ABADI adalah perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang pembuatan plate flexo photopolymer. PT. PUTRA MANDIRI ABADI

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun oleh

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun oleh 55 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV Nusantara Indah adalah perusahaan supplier yang bergerak di bidang pengadaan barang-barang yang dibutuhkan baik oleh klien maupun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA BAB 3 ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG PADA FELINDO JAYA 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Perorangan Felindo Jaya didirikan pada tahun 1997, dengan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang

BAB IV PEMBAHASAN. bersumber dari beberapa pemasok yang mempunyai merk berbeda. mengenai latar belakang perusahaan dan mengumpulkan informasi yang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survey Pendahuluan PT. Anugerah Indah Makmur adalah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi makanan dan minuman ringan. Persediaan yang diperoleh perusahaan bersumber dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN TUJUAN BASIS DATA

BAB III ANALISA KEBUTUHAN DAN TUJUAN BASIS DATA 7 BAB III AALISA KEBUTUHA DA TUJUA BASIS DATA 3. Perumusan Obyek Penelitian 3.. Latar Belakang Perusahaan PT Sukanda Djaya pertama kali didirikan pada tanggal 9 April 978 oleh Mr.W.T. Chen yang lebih dulu

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan BAB 4 PEMBAHASAN Pembahasan audit operasional atas fungsi pembelian dan pengelolaan bahan baku pada PT Urasima Putra Gamalindo difokuskan untuk hal-hal berikut ini: a) Mengidentifikasi kelemahan dan keunggulan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Denko Wahana Prima Perusahaan berdiri pertama kali pada bulan april tahun 1992, dengan nama PT Natapilar Pusaka yang terletak di Jl. Riau No.111.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan Pendirian Klinik Kharisma Citra Medika pada awalnya dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

Lime POS Software. YOLK-IT Surabaya ABOUT THIS PRODUCT FITUR MASTER BARANG

Lime POS Software. YOLK-IT Surabaya   ABOUT THIS PRODUCT FITUR MASTER BARANG Lime POS Software ABOUT THIS PRODUCT Berfokus pada pembelian dan penjualan baik retail maupun kasir, manajemen stok barang juga tersedia dalam aplikasi ini. System dapat terintegrasi dengan laporan kalkulasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di Divisi Industri Makanan dan Minuman (BMC) PT. AGRONESIA dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto Mandiri dibatasi pada hal-hal berikut ini: a. Mengidentifikasikan kelemahan sistem pengendalian

Lebih terperinci

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO)

Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) Keterangan Flowchart : Sistem Penerimaan PT. Kimia Sukses Selalu dimulai dari datangnya Purchase Order (PO) dari pelanggan ke perusahaan yang diterima oleh Customer Sales Representative (CSR) perusahaan

Lebih terperinci

A. Prosedur Pemesanan dan

A. Prosedur Pemesanan dan L1 Kuesioner Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan dan Fungsi Penjualan PT. Tunas Dunia Kertasindo A. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang NO. PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN 1. Apakah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN Lampiran 1. Persediaan Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN 1. TUJUAN Standard Operating Procedure sistem

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mekanikal, peralatan elektrikal, peralatan keselamatan kerja. 35 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Perumusan Objek Penelitian 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Delta Suplindo Internusa adalah sebuah perusahaan distributor yang bergerak di bidang perdagangan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 37 IV KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Hero Supermarket Tbk merupakan suatu perusahaan ritel terkemuka di Indonesia dengan latar belakang keluarga yang kuat dan mulai

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 73 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar belakang perusahaan PT. Mitra Eka Persada, merupakan perusahaan dagang yang bergerak di bidang penjualan kertas. Awal mulanya PT. Mitra Eka Persada hanyalah

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Amerika, Serbia, Rumania, Yunani, Luxemburg, dan Indonesia. Super Indo mulai

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Amerika, Serbia, Rumania, Yunani, Luxemburg, dan Indonesia. Super Indo mulai IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Super Indo Super Indo merupakan jaringan ritel internasional Delhaize Group yang berpusat di Belanda dan telah tersebar di 3 benua dan 7 negara yaitu

Lebih terperinci

IV. LOKASI PENELITIAN. Chandra Supermarket & Dept. Store berdiri pada tanggal 18 Maret 1984 yang

IV. LOKASI PENELITIAN. Chandra Supermarket & Dept. Store berdiri pada tanggal 18 Maret 1984 yang IV. LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Chandra Supermarket & Dept. Store berdiri pada tanggal 18 Maret 1984 yang didirikan oleh keluarga Bapak Alesius Bunawan, berawal dari Chandra Toserba

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. supermarket produk bahan bangunan. Perusahaan ini memasok proyekproyek

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. supermarket produk bahan bangunan. Perusahaan ini memasok proyekproyek BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Multi Usaha merupakan salah satu perusahaan retail supermarket produk bahan bangunan. Perusahaan ini memasok proyekproyek pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. supermarket lahir dan didirikan atas ide Bapak Mohamad Saleh Kurnia, yang belajar

BAB III OBJEK PENELITIAN. supermarket lahir dan didirikan atas ide Bapak Mohamad Saleh Kurnia, yang belajar BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Hero Supermarket merupakan industri ritel terbesar di Indonesia. Hero supermarket lahir dan didirikan atas ide Bapak Mohamad Saleh Kurnia,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL GIANT EKSPRES PANAM PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya GIANT Ekspres Panam Pekanbaru

BAB II PROFIL GIANT EKSPRES PANAM PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya GIANT Ekspres Panam Pekanbaru 14 BAB II PROFIL GIANT EKSPRES PANAM PEKANBARU A. Sejarah Berdirinya GIANT Ekspres Panam Pekanbaru Eksistensi GIANT Saat ini tidak dapat terlepas dari sejarah panjang usaha dan pendiri GIANT itu sendiri,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Sinar Rejeki Lasindounggul merupakan perkembangan dari Sinar Rejeki yang didirikan pada tanggal 30 agustus 1982. Sinar Rejeki pada

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 48 V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kategori Produk Ikan Segar di Giant, Botani Square Produk ikan di Giant, Botani Square memiliki beragam jenis pilihan yang dikelompokkan menjadi 7 kategori (Tabel 7). Kategori

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN. sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari hobi Bapak Arifin berolahraga, lalu muncul ide untuk mendirikan sebuah perusahaan yang begerak pada bidang penjualan peralatan olahraga, yang

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan 4.1.1 Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri Penulis mempunyai kriteria tersendiri untuk menilai unsur pengendalian internal dalam perusahaan. Kriteria

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat. 36 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Prima Plastik Internusa (PPI) adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang packaging atau produksi kemasan. PT PPI didirikan tahun

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik.

BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN. kepada Factory Manager untuk dikelola dengan baik. BAB 3 ANALISA DAN EVALUASI SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah singkat perusahaan PT. Cipta Selera Semesta adalah sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran umum perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Abad Dua Satu Makmur didirikan oleh Lie Maryo Rusdi Hamid, yang sekarang menjabat sebagai Direktur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN. dengan Dairy Farm Internasional pada tahun 1999 dalam bentuk penyertaan

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN. dengan Dairy Farm Internasional pada tahun 1999 dalam bentuk penyertaan 47 BAB IV PROFIL PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Giant Giant di Indonesia beroperasi di bawah bendera bisnis jaringan ritel raksasa, PT. Hero Supermarket Tbk. yang telah mengadakan aliansi strategis dengan Dairy

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus Pendapatan Pada PT.Generasi Dua Selular Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, sumber pendapatan adalah berasal dari kegiatan penjualan yang

Lebih terperinci

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) DEPARTEMEN PENJUALAN POS Departemen Penjualan dan Pemasaran PT Trimata Nagasha Indonesia DAN PEMASARAN terkait dengan 1. Penjualan 2. Pemasaran 1. Penjualan Secara umum,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. persediaan bahan baku. Pembahasan dimulai dengan penjelasan prosedur pembelian dan

BAB IV PEMBAHASAN. persediaan bahan baku. Pembahasan dimulai dengan penjelasan prosedur pembelian dan BAB IV PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan hasil dari proses evaluasi kegiatan pembelian tunai dan persediaan bahan baku. Pembahasan dimulai dengan penjelasan prosedur pembelian dan persediaan, penggunaan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM SUPER INDO. berkembang di Indonesia sejak tahun 1997 melalui kemitraan antara Salim Group,

KEADAAN UMUM SUPER INDO. berkembang di Indonesia sejak tahun 1997 melalui kemitraan antara Salim Group, IV. KEADAAN UMUM SUPER INDO A. Gambaran Umum Super Indo Super Indo merupakan jaringan ritel internasional yang tumbuh dan berkembang di Indonesia sejak tahun 1997 melalui kemitraan antara Salim Group,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan. Kas pada PT. Syspex Kemasindo BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Informasi atas Penjualan dan Penerimaan Kas pada PT. Syspex Kemasindo 1. Prosedur penjualan dan penerimaan kas PT. Syspex Kemasindo menerapkan prosedur

Lebih terperinci

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan. flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi plate

BAB 3. Gambaran Umum Perusahaan. flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi plate BAB 3 Gambaran Umum Perusahaan 3.1 Sejarah perusahaan PT.FLS adalah perusahaan perseorangan yang bergerak dibidang pembuatan plate flexo photopolymer. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dalam negeri saat ini sedang mengalami penurunan sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini menyebabkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Riwayat Singkat PT.Datacomindo Mitrausaha PT.Datacomindo Mitrausaha adalah perusahaan importir barang-barang elektronik komunikasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA. pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris Miranti Tresnining Timur SH

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA. pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris Miranti Tresnining Timur SH BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN PADA PT.RIZKI ADHIBUANA PERKASA 3.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan ini didirikan untuk pertama kalinya berdasarkan akta pendirian perseroan terbatas No. 19 oleh Notaris

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG

BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG BAB IV ANALISIS DATA DAN RANCANGAN PROSEDUR PENGELOLAAN OBAT/ALAT KESEHATAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MYRIA PALEMBANG Instalasi Farmasi Rumah Sakit Myria Palembang merupakan Bagian Pelayanan Instalasi

Lebih terperinci