Lampiran 1: Pembagian Tugas dan Tanggungjawab. Direktur merupakan jabatan tertinggi dari struktur organisasi PT. Bintang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1: Pembagian Tugas dan Tanggungjawab. Direktur merupakan jabatan tertinggi dari struktur organisasi PT. Bintang"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2 Lampiran 1: Pembagian Tugas dan Tanggungjawab Berikut adalah pembagian tugas dan tanggungjawab dari setiap bagian dan jabatan pada PT.Bintang Persada Satelit: 1. Direktur Direktur merupakan jabatan tertinggi dari struktur organisasi PT. Bintang Persada Satelit yang bertugas untuk: a. Menentukan kebijakan tertinggi dalam perusahaan. b. Menyusun dan merencanakan program baik jangka panjang maupun jangka pendek serta strategis pelaksanaan. c. Mengontrol dan mengevaluasi efektivitas dan produktivitas kegiatan perusahaan d. Mengkoordinir seluruh departemen yang ada di perusahaan. 2. Wakil Direktur Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Membantu direktur dalam mengontrol dan mengevaluasi efektivitas dan produktivitas kegiatan perusahaan. b. Membantu direktur menyusun dan merencanakan program baik jangka panjang maupun jangka pendek serta strategis pelaksanaan. c. Membantu direktur dalam mengkoordinir seluruh departemen yang ada di perusahaan. d. Membantu direktur dalam menentukan kebijakan perusahaan.

3 3. General Manager General Manager bertanggungjawab langsung kepada direktur ataupun wakil direktur dalam melaksanakan tugasnya. Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Menetapkan program kerja dari tiap manager di masing-masing departemen. b. Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan di perusahaan. c. Mengembangkan dan memajukan perusahaan dari dengan berbagai kebijakan-kebijakan. d. Mengkoordinasikan kegiatan kerja yang berhubungan dengan setiap departemen. 4. Auditor Auditor bertugas untuk mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan general manager di perusahaan. 5. Financial and Accounting Manager Tuas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Memeriksa dan mengawasi laporan arus kas masuk dan keluar perusahaan. b. Merencanakan anggaran perusahaan. c. Memastikan bahwa semua transakasi keuangan dilakukan dengan benar d. Bertanggung jawab atas dana dokumen-dokumen penting yang disimpan dalam perusahaan. e. Bertanggungjawab kepada general manager atas kegiatan finansial perusahaan.

4 6. Purchase Purchase bertanggung jawab kepada financial and accounting manager. Purchase bertugas untuk hal-hal berikut: a. Mengerti keperluan perusahaan sepenuhnya. b. Meyakinkan keperluan material terpenuhi termasuk bahan baku, suku cadang dan lain-lain. c. Memeriksa dan menegaskan kemampuan pemasok. 7. Operational Manager Operational manager bertanggung jawab langsung kepada general manager. Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Merencanakan dan mengatur produksi perusahaan agar sesuai dengan spesifikasi dan standard mutu yang telah ditentukan. b. Membuat laporan produksi secara berkala mengenai pemakaian bahan dan jumlah produksi. c. Merencanakan proses produksi yang efektif untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. d. Bertanggungjawab kepada general manager atas seluruh kegiatan produksi perusahaan. 8. Marketing Manager Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Merencanakan dan mengawasi kegiatan pemasaran dari perusahaan. b. Memperluas dan mengembangkan daerah pemasaran perusahaan untuk mendapatkan jumlah permintaan yang lebih besar..

5 c. Menentukan kebijakan serta strategi pemasaran perusahaan yang mencakup jenis produk yang akan di pasarkan, harga, pendistribusian dan promosi. d. Menentukan rencanakan anggaran biaya pemasaran. e. Bertanggungjawab kepada general manager atas kegiatan pemasaran perusahaan. 9. Manager HRD (Human Resource Departement) Manager Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Menentukan tugas dan tanggungjawab karyawan b. Mengawasi dan mengevaluasi kerja karyawan c. Mengatasi masalah yang muncul dari karyawan, baik berupa keluhan karyawan maupun kritikan. d. Merencanakan kegiatan pelatihan. e. Menentukan penerimaan karyawan baru. f. Bertanggungjawab kepada general manager atas kinerja karyawan. 10. Tax Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Menghitung besarnya anggaran atau beban pajak dari perusahaan. b. Bertanggungjawab kepada manager Financial dan Accounting. 11. Accounting Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Mengajukan anggaran penerimaan dan pengeluaran secara periodik.

6 b. Menyusun laporan keuangan secara periodik, baik bulanan maupun tahunan. c. Bertanggungjawab atas penggajian karyawan 12. Admninistration Financial and Accounting Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Membuat bukti laporan pembelian produk kepada konsumen. b. Menyusun laporan anggaran perusahaan. c. Menhitung dan menyusun jumlah pembelian tiap pelanggan secara periodik. 13. Kepala Bagian T. Engineering Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Merencanakan jadwal kerja mesin, maintenance, kebutuhan akan suku cadang, mesin dan peralatan. b. Bekerja sama dengan manager produksi untuk menyusun prosedur keselamatan dan keamanan kerja. c. Mengawasi jalannya mesin ketika proses produksi dilaksanakan. d. Memberikan pengarahan kepada karyawan tentang cara penggunaan mesin yang benar. e. Bertanggung jawab atas perbaikan peralatan, mesin, dan fasilitas perusahaan.

7 14. Kepala Bagian Produksi Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Menentukan jadwal pelaksanaan produksi sehari-hari agar target produksi dapat dipenuhi. b. Mengkoordinir dan mengawasi tiap supervisor produksi di bagian masingmasing dalam menjalankan tugasnya. c. Melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan produksi. d. Membuat laporan harian dan berkala mengenai kegiatan produksi sesuai dengan sistem pelaporan yang berlaku 15. Kepala Bagian Logistik Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Memeriksa persediaan bahan-bahan di gudang dan dilaporkan ke bagian purchasing. b. Bertanggungjawab atas kelancaran keluar masuk barang-barang di gudang. c. Mengawasi sistem dan cara pendistribusian produk d. Bertanggungjawab atas penerimaan barang dari pemasok. 16. Kepala Bagian General Administration Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Mengawasi dan mengevaluasi kehadiran karyawan. b. Merencanakan kegiatan pelatihan untuk karyawan. c. Bertanggungjawab kepada Manager HRD atas kinerja karyawan.

8 17. Machinery Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Mengevaluasi dan mengontrol mesin yang rusak dan bermasalah. b. Mengontrol peralatan-peralatan, mesin-mesin, dan peralatan produksi. c. Melakukan perawatan terhadap mesin seperti mengolesi oli ke bagian mesin. 18. Electrical Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Mengontrol ketersediaan arus listrik dalam proses produksi untuk menjalankan mesin-mesin. b. Menjamin ketersediaan listrik ketika terjadi pemadaman listrik. c. Memeriksa rangkaian listrik apakah dalam kondisi baik atau tidak. 19. Technical Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah diproses. b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran waktu. 20. Supervisor Dish Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Mengawasi jalannya mesin-mesin pembuat dish yang digunakan di lantai produksi. b. Memeriksa hasil produksi dish untuk menghindari adanya produk cacat.

9 c. Mengontrol kinerja karyawan di bagian pembuatan dish agar sesuai dengan spesifikasi dan standar yang ditetapkan. 21. Supervisor mounting Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Mengawasi jalannya mesin-mesin pembuat mounting yang digunakan di lantai produksi. b. Memeriksa hasil produksi mounting untuk menghindari adanya produk cacat. c. Mengontrol kinerja karyawan di bagian pembuatan mounting agar sesuai dengan spesifikasi dan standar yang ditetapkan 22. Supervisor Kereta Sorong Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Mengawasi jalannya mesin-mesin pembuat kereta sorong yang digunakan di lantai produksi. b. Memeriksa hasil produksi kereta sorong untuk menghindari adanya produk cacat. c. Mengontrol kinerja karyawan di bagian pembuatan kereta sorong agar sesuai dengan spesifikasi dan standar yang ditetapkan 23. Admninistration Logistik Admninistration logistik bertanggung jawab kepada kepala bagian logistic dan bertugas membantu kepala bagian logistik dalam memeriksa persediaan bahan-bahan di gudang dan memeriksa laporan keluar masuk barang-barang di gudang.

10 24. Supervisor Gudang Tugas dan tanggungjawabnya adalah sebagai berikut: a. Mengkoordinir dan mengawasi ketersediaan bahan baku di gudang. b. Membuat laporan penerimaan, persediaan, dan pengeluaran bahan baku. c. Mencatat jumlah produk barang jadi di gudang 25. Security Security bertugas untuk hal-hal berikut: a. Bertanggung jawab atas keamanan pabrik b. Bertanggung jawab melaksanakan dan mengawasi ketertiban umum di lingkungan pabrik c. Mencatat dan melaporkan semua tamu yang masuk 26. Karyawan Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidangnya masing-masing dalam proses produksi b. Menghasilkan produk sesuai dengan target jumlah per hari yang telah ditetapkan. 27. Cleaning Service Cleaning service bertugas untuk menjaga kebersihan di dalam wilayah PT. Bintang Persada Satelit. 28. Driver Driver bertugas untuk mendistribusikan produk parabola yang dihasilkan ke tempat pengangkutan maupun pelanggan.

11 Lampiran 2 : Mesin dan Peralatan Adapun mesin produksi yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit untuk mendukung kegiatan proses produksinya antara lain: 1. Mesin pembuat mesh Fungsi : membuat jaring-jaring mesh Tegangan : 380 volt Putaran Jumlah : 960 rpm : 5 unit 2. Mesin roll mesh Fungsi : meratakan lembaran mesh Tegangan : 380 volt Putaran Jumlah : 140 rpm : 2 unit 3. Mesin potong mesh Fungsi : memotong jaring (mesh) Tegangan : volt Daya Jumlah : 1 Hp : 2 unit 4. Mesin potong plat strip Fungsi : memotong lembaran aluminium menjadi plat strip Tegangan : 380 volt Daya Jumlah : 1 Hp : 1 unit

12 5. Mesin las Fungsi Arus Jumlah : membuat mengelas atau menyambung rangka : 200 ampere : 20 unit 6. Mesin bor Fungsi Daya : untuk membuat lubang pada rangka (dish) : 200 watt Max drill : 13 mm Jumlah : 3 unit 7. Mesin tembak paku keling (air rivet) Fungsi Width Jumlah : untuk menyatukan dish dan mesh : 10 mm : 10 unit 8. Mesin gerinda Fungsi Daya : untuk menghaluskan permukaan mounting : 670 watt Kecepatan : rpm Jumlah : 8 unit 9. Mesin roll bibir Fungsi : meratakan aluminium hollow Tegangan : volt Putaran Jumlah : 920 rpm : 2 unit

13 10. Mesin potong pipa Fungsi Daya Putaran Jumlah : membuat memotong tiang fokus : 2000 watt : 3800 rpm : 3 unit 11. Mesin potong hollow Fungsi : membuat aluminium hollow Tegangan : 380 volt Daya Jumlah : 1 Hp : 1 unit 12. Mesin potong plat Fungsi Daya Jumlah : memotong plat mounting : 1 HP : 2 unit 13. Mesin hidrolik Fungsi : membuat bagian plat pada komponen mounting Kekuatan : 150 ton Jumlah : 2 unit 14. Mesin pon Fungsi Daya Jumlah : mencetak dan membentuk komponen mounting : 2,2 KW : 3 unit

14 Berikut adalah peralatan yang digunakan oleh PT. Bintang Persada Satelit untuk mendukung kegiatan produksinya antara lain: 1. Meja dish Fungsi Jumlah : sebagai tempat merakit mesh : 14 unit 2. Trolley Fungsi : sebagai alat pemindahan di pabrik Kapasitas : 150 Kg Jumlah : 2 unit 3. Forklift Fungsi : memindahkan bahan-bahan yang bervolume besar dan berat, Kapasitas : 1,5 ton Tinggi max : 4 meter seperti aluminium coil dan plat besi Jumlah : 2 unit 4. Pallet Fungsi : Sarana untuk mengangkat produk dish. Daya maksimum : 1000 Kg Jumlah : 6 unit

15 Lampiran 3 : Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Linier dan Metode Siklis. a. Metode Linier Fungsi peramalan : Y = a + bx Tabel Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Linier Bulan X Y XY X 2 jan , feb , mar , apr , mei , juni , juli , agt , sept , okt , nov , des , jan , feb , mar , apr , mei , juni , juli , agt , sept , okt , nov , des , jan , feb , mar , apr , mei ,

16 Tabel Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Linier (Lanjutan) Bulan X Y XY X 2 juni , juli , agt , sept , okt , nov , Jumlah b = n n XY X 2 X ( X ) Y 2 (35)( ) (630)(674852) = 2 = (35)(14910) (630) a = Y bx n = ( )(630) 35 = 16, Fungsi peramalan adalah Y = 16, X b. Metode siklis 2πX Fungsi peramalan : Y = a + b sin n 2πX + c cos n

17 X Y Sin Tabel Perhitungan Parameter Peramalan untuk Metode Siklis Cos 2πX Sin 2πX cos 2πX sin 2 2πX cos 2 2 πx Ysin 2πX Ycos 2πX n n n n n n n 2πX n

18 2πX 2πX Y = na + b sin + c cos n n = 35a + b(0) + c(0) = 35a a = 19, πX 2πX 2 2πX 2πX 2πX Y sin = a sin + b sin + c sin cos n n n n n = a (0) + b (17.506) + c (0) = b b = -2, πX 2πX 2 2πX 2πX 2πX Y cos = a cos + c cos + b sin cos n n n n n - 1, = a (0) + c (17.494) + b (0) - 1, = c c = Fungsi peramalannya adalah : 2πX 2πX Y = 19, , sin cos n n

19 Lampiran 4 : Perhitungan Kesalahan Masing-Masing Metode Peramalan a. Metode linier Tabel Perhitungan SEE untuk Metode Linier X Y Y' e=y-y' e

20 Tabel Perhitungan SEE untuk Metode Linier (Lanjutan) X Y Y' e=y-y' e Total SEE = 161,406, = 2, b. Metode Siklis Tabel Perhitungan SEE untuk Metode Siklis X Y Y' e=y-y' e

21 Tabel Perhitungan SEE untuk Metode Siklis (Lanjutan) X Y Y' e=y-y' e Total SEE = 330,979,222, = 3,

22 Lampiran 5 : Perhitungan Moving Range Perhitungan moving range dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel Perhitungan Hasil Verifikasi Y Y' Y-Y' MR

23 Tabel Perhitungan Hasil Verifikasi (Lanjutan) MR MR = n 1 Y Y' Y-Y' MR Total = = 1, BKA = 2,66 MR = 2,66 1, = 4, /3 BKA = 1/3 4, = 1, /3 BKA = 2/3 4,945.82= 3, BKB = MR = , = -4, /3 BKB = 1/3-4, = -1, /3 BKB = 2/3-4,945.82= -3, , , ,000 0, , , Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 Series7-6000,000 Gambar Moving Range Chart Data Penjualan

24 Dengan memperhatikan aturan satu titik, tiga titik, lima titik dan delapan titik, maka tidak ada data yang berada di luar batas kontrol, sehingga dapat dinyatakan bahwa metode peramalan telah dapat mewakili data yang digunakan.

25 Lampiran 6 : Penilaian Rating Factor dari Setiap Pekerja Westing house mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran dan ketidakwajaran dalam bekerja, yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Berikut adalah kriteria penyesuaian keterampilan (skill) yang dibagi menjadi enam kelas, yaitu: SUPER SKILL 1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya 2. Bekerja dengan sempurna 3. Tampak seperti telah terlatih dengan sangat baik 4. Gerakan-gerakannya halus tetapi sangat cepat sehingga sulit untuk diikuti 5. Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin 6. Perpindahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau terlihat karena lancarnya 7. Tidak terkesan adanya gerakan berpikir dan merencana tentang apa yang dikerjakan (sudah sangat otomatis) 8. Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja yang baik. EXCELLENT SKILL 1. Percaya pada diri sendiri 2. Tampak cocok dengan pekerjaanya 3. Terlihat telah terlatih baik 4. Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau pemeriksaan-pemeriksaan 5. Gerakan-gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dijalankan tanpa kesalahan 6. Menggunakan peralatan dengan baik 7. Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu 8. Bekerjanya cepat tetapi halus 9. Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

26 GOOD SKILL 1. Kualitas hasil baik 2. Bekerjanya tampak lebih baik dari pada kebanyakan pekerjaan pada umumnya 3. Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerja lain yang keterampilannya lebih rendah 4. Tampak jelas sebagai pekerja yang terampil 5. Tidak memerlukan banyak pengawasan 6. Tiada keragu-raguan 7. Bekerjanya stabil 8. Gerakan-gerakannya terkoordinasi baik 9. Gerakan-gerakannya cepat AVERAGE SKILL 1. Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri 2. Gerakannya cepat tapi tidak lambat 3. Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan yang terencana 4. Tampak sebagai pekerja yang terampil 5. Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keragu-raguan 6. Mengkoordinasi tangan dan pikiran dengan cukup baik 7. Tampak cukup terlatih dan karena mengetahui seluk beluk pekerjaaanya 8. Bekerjanya cukup teliti 9. Secara keseluruhan cukup memuaskan FAIR SKILL 1. Tampak terlatih tetapi belum cukup baik 2. Mengenal peralatan dan lingkungan secukupnya 3. Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan 4. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup 5. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan di pekerjaan itu sejak lama 6. Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu yakin 7. Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri 8. Jika tidak bekerja sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah 9. Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya.

27 POOR SKILL 1. Tidak bisa mengkoordinasikan tangan dan pikiran 2. Gerakan-gerakannya kaku 3. Adanya ketidakyakinan pada urutan gerakan 4. Seperti tidak terlatih untuk pekerjaan yang bersangkutan 5. Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaannya 6. Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja 7. Sering melakukan kesalahan-kesalahan 8. Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri 9. Tidak bisa mengambil inisiatif sendiri Berikut adalah kriteria penyesuaian usaha (effort) yang dibagi menjadi enam kelas, yaitu: EXCESSIVE EFFORT 1. Kecepatan sangat berlebihan 2. Usahanya sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya 3. Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja EXCELLENT EFFORT 1. Jelas terlihat kecepatan kerja yang tinggi 2. Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa 3. Penuh perhatian pada pekerjaanya 4. Banyak memberi saran-saran 5. Menerima saran-saran dan petunjuk dengan senang 6. Percaya kepada kebaikan maksud pengukuran waktu 7. Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari 8. Bangga atas kelebihannya 9. Gerakan-gerakan yang salah sangat jarang sekali terjadi 10. Bekerjanya sistematis 11. Perpindahan dari suatu elemen ke elemen lain tidak terlihat karena sangat lancar

28 GOOF EFFORT 1. Bekerja berirama 2. Saat-saat menganggur sangat sedikit, bahkan kadang-kadang tidak ada 3. Penuh perhatian pada pekerjaan 4. Senang pada pekerjaan 5. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari 6. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu 7. Menerima saran-saran dan petunjuk-petunjuk dengan senang 8. Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja 9. Tempat kerjanya diatur baik dan rapi 10. Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik 11. Memelihara dengan baik kondisi peralatan AVERAGE EFFORT 1. Tidak sebaik good, tetapi lebih baik dari poor 2. Bekerja dengan stabil 3. Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya 4. Set up dilaksanakan dengan baik 5. Melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan FAIR EFFORT 1. Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal 2. Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya 3. Kurang sungguh-sungguh 4. Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya 5. Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku 6. Alat-alat yang dipakai tidak selalu yang terbaik 7. Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya 8. Terlampau hati-hati 9. Sistematika kerjanya sedang-sedang saja 10. Gerakan-gerakannya tidak terencana

29 POOR EFFORT 1. Banyak membuang-buang waktu 2. Tidak memperlihatkan adanya minat bekerja 3. Tidak mau menerima saran-saran 4. Tampak malas dan lambat bekreja 5. Melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan bahan-bahan 6. Tempat kerjanya tidak diatur rapi 7. Tidak peduli pada cocok/baik tidaknya peralatan yang dipakai 8. Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur 9. Set up kerjanya terlihat tidak baik Yang dimaksud dengan kondisi kerja adalah keadaan pencahayaan, temperatur, dan kebisingan ruangan. Kondisi kerja dibagi menjadi enam kelas, yaitu ideal, excellent, good, average, fair dan poor. Kondisi ideal adalah kondisi yang paling cocok untuk pekerjaan yang bersangkutan,yaitu memungkinkan performance maksimal dari pekerja. Sebaiknya kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik. Konsistensi terbagi menjadi enam kelas, yaitu perfect, excellent, good, average, fair dan poor. Seseorang yang bekerja perfect adalah yang dapat bekerja dengan waktu penyelesaian yang dapat dikatakan tetap dari saat ke saat. Sebaliknya konsistensi yang poor terjadi bila waktu-waktu penyelesaian berselisih jauh dari rata-rata secara acak. Konsistensi rata-rata atau average adalah bila selisih antara waktu penyelesaian dengan rata-rata tidak besar walaupun ada satu dua yang letaknya jauh.

30 Adapun penilaian Rf dapat dilihat pada Tabel berikut: Penilaian Rating Faktor Terhadap Operator WC Operator Faktor Rating (Kelas) Skor Penyesuaian I 1 II 1 2 Usaha Good (C2) +0,02 III 1 2 Konsistensi Good +0,01 3 Usaha Fair (E1) -0,04 IV 1 Konsistensi Good +0,01 Keterampilan Good (C2) +0,03 2 Konsistensi Good +0,01 3 Total Skor 0,00 1 0,00 0,02 0,00 0,01-0,04 0,01 0,04 0,00 Operator Normal 1 1 3,6,8

31 Penilaian Rating Faktor Terhadap Operator (Lanjutan) WC Operator Faktor Rating (Kelas) Skor Penyesuaian Keterampilan Good (C1) +0,06 4 Konsistensi Poor -0,04 Keterampilan Fair(E1) -0,05 5 Usaha Good (C2) +0,02 6 Keterampilan Fair (E1) -0,05 7 Usaha Good (C1) +0,05 Konsistensi Good +0,01 8 Usaha Good (C2) +0,02 Konsistensi Fair -0,02 9 Usaha Fair(E1) -0,04 Konsistensi Good +0,01 10 Usaha Good (C2) +0,02 Keterampilan Good (C2) +0,03 11 Usaha Fair(E1) -0,04 V 1 2 Usaha Good (C2) +0,02 Konsistensi Excellent +0,03 Total Skor 0,02-0,03 0,00 0,01 0,00-0,03 0,02-0,01 0,02 0,03 Operator Normal 3,6,8 1

32 Penilaian Rating Faktor Terhadap Operator (Lanjutan) WC Operator Faktor Rating (Kelas) Skor Penyesuaian VI 1 2 Konsistensi Fair -0,02 Keterampilan Good (C2) +0,03 3 Konsistensi Fair -0,02 Keterampilan Fair (E1) -0,05 4 Usaha Good (C1) +0,05 Konsistensi Good +0,01 VII 1 Keterampilan Fair (E1) -0,05 VIII 1 Usaha Good (C2) +0,02 Konsistensi Good +0,01 2 Keterampilan Good (C2) +0,03 3 Konsistensi Fair -0,02 IX 1 Keterampilan Good (C2) +0,03 2 Total Skor 0,00-0,02 0,01 0,01 Operator Normal 1 0,00 1-0,02 0,00 0,01 0,00 0,03 2 1,7,11,15, 18

33 Penilaian Rating Faktor Terhadap Operator (Lanjutan) WC Operator Faktor Rating (Kelas) Skor Penyesuaian 3 Usaha Fair -0,04 Konsistensi Good +0,01 Keterampilan Good (C1) +0,06 4 Usaha Fair (E1) -0,04 5 Usaha Good (C2) +0,02 Keterampilan Good (C2) +0,03 6 Usaha Fair -0, Usaha Good (C2) 0,02 Keterampilan Good (C2) +0,03 9 Konsistensi Fair -0,02 Keterampilan Fair(E1) -0,05 10 Konsistensi Good +0,01 Keterampilan Fair(E1) -0,05 11 Usaha Good +0,05 Keterampilan Good (C2) 0,03 12 Usaha Good (C1) 0,05 Total Skor -0,03 0,02 0,02-0,01 0,00 0,02 0,01-0,04 0,00 0,08 Operator Normal 1,7,11,15, 18

34 Penilaian Rating Faktor Terhadap Operator (Lanjutan) WC Operator Faktor Rating (Kelas) Skor Penyesuaian Keterampilan Good (C2) +0,03 13 Konsistensi Fair -0,02 Keterampilan Good (C2) +0,03 14 Usaha Good (C2) +0, Konsistensi Good +0,01 Keterampilan Fair(E1) -0,05 17 Usaha Good (C2) +0,02 18 X 1 Usaha Good (C2) +0,02 Keterampilan Fair -0,05 2 Usaha Good (C1) +0,05 3 Usaha Fair(E1) -0,04 Konsistensi Excellent +0,03 Keterampilan Good (C1) +0,06 XI 1 Usaha Fair (E1) -0,04 Total Skor 0,01 0,05 0,00 0,01-0,03 0,00 +0,02 0,00-0,01 Operator Normal 1,7,11,15, ,02 2

35 Penilaian Rating Faktor Terhadap Operator (Lanjutan) WC Operator Faktor Rating (Kelas) Skor Penyesuaian 2 Keterampilan Good (C2) +0,03 XII 1 2 Konsistensi Good +0,01 Keterampilan Good (C2) +0,03 XIII 1 Usaha Good (C2) +0,02 Konsistensi Fair -0,02 Keterampilan Good (C2) +0,03 2 Usaha Fair (E1) -0,04 Keterampilan Fair(E1) -0,05 XIV 1 Usaha Good (C2) +0,02 2 Keterampilan Good (C2) +0,03 3 Usaha Good (C2) +0,02 Konsistensi Fair -0,02 4 Usaha Good (C2) +0,02 Konsistensi Fair -0,02 5 Usaha Good (C2) +0,02 Total Skor 0,00 2 0,03 0,01 0,03-0,01-0,03 0,00 0,03 0,00 0,02 Operator Normal 2 2 2,4,9

36 Penilaian Rating Faktor Terhadap Operator (Lanjutan) WC Operator Faktor Rating (Kelas) Skor Penyesuaian Keterampilan Good (C2) +0,03 6 Keterampilan Good (C1) +0,06 7 Usaha Fair(E1) -0,04 Keterampilan Fair(E1) -0,05 8 Usaha Good(C2) +0,02 Konsistensi Good +0,01 Keterampilan Good (C2) +0,03 9 Usaha Fair(E1) -0,04 Konsistensi Good +0,01 10 Usaha Good (C1) +0,05 Konsistensi Fair -0,02 11 Usaha Fair(E1) -0,04 12 Konsistensi Fair -0,02 XV 1 2 Usaha Good (C1) +0,05 Kondisi Kerja Fair -0,03 3 Usaha Fair(E1) -0,04 Konsistensi Good +0,01 Total Skor 0,03 0,02-0,02 0,00 0,03-0,04-0,02 0,00 0,02-0,03 Operator Normal 2,4,9 1,4

37 Penilaian Rating Faktor Terhadap Operator (Lanjutan) WC Operator Faktor Rating (Kelas) Skor Penyesuaian 4 XVI 1 Usaha Fair(E1) -0,04 Konsistensi Good +0,01 2 Keterampilan Good (C1) +0,06 3 Keterampilan Good (C2) +0,03 4 Usaha Fair (E1) -0, Usaha Good (C2) +0,02 XVII 1 2 Usaha Good (C2) +0,02 Konsistensi Good +0,01 3 Konsistensi Fair -0,02 Total Skor Operator Normal 0,00 1,4-0,03 0,00 0,06-0,01 0,00 0,02 0,00 0,03-0,02 2,5 1,7,10

38 Penilaian Rating Faktor Terhadap Operator (Lanjutan) WC Operator Faktor Rating (Kelas) Skor Penyesuaian 4 Usaha Good (C2) +0,02 Keterampilan Good (C2) +0,03 5 Usaha Good (C2) +0,02 6 Usaha Fair(E1) -0,04 Konsistensi Good +0,01 Keterampilan Fair(E1) -0,05 7 Usaha Good(C1) +0,05 Keterampilan Fair(E1) -0,05 8 Konsistensi Good +0,01 Keterampilan Fair (E1) -0,05 9 Usaha Good (C1) +0,05 Konsistensi Good +0,01 10 Keterampilan Good (C1) +0, XVIII Konsistensi Good +0,01 Keterampilan Good (C2) +0,03 2 Total Skor 0,02 0,05-0,03 0,00-0,04 0,01 0,00 0,06 0,01 0,03 Operator Normal 1,7,10 1

39 Lampiran 7 : Penilaian allowance dari setiap stasiun kerja. Adapun penilaian allowance dari setiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel Penilaian Allowance Terhadap Proses Produksi No Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6% Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1% Gerakan kerja : Normal 0% 1 Pemotongan Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% 11 Alluminium Keadaan temperatur : Normal 0% Hollow Keadaan atmosfer :Baik 0% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% Kebutuhan pribadi : wanita 2% Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6% Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1% Gerakan kerja : Normal 0% 2 Roll Rangka Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% 12 Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Baik 0% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% Kebutuhan pribadi : Wanita 2% Tenaga yang dilakukan : Dapat diabaikan 1% Sikap kerja : Duduk 1% Gerakan kerja : Normal 0% 3 Kelelahan mata : Pandangan yang terus-menerus 6% 13 Bor Rangka Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% 4 Pembuatan jaring mesh Kebutuhan pribadi : Wanita 2% Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6% Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1% Gerakan kerja : Normal 0% Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% 13

40 Penilaian Allowance Terhadap Proses Produksi (Lanjutan) No Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6% Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1% 5 Meratakan Gerakan kerja : Normal 0% jarring mesh Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% 12 (Roll mesh) Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% 6 Pemotongan jaring mesh 7 Pemotongan plat strip 8 Penyatuan komponen dish Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6% Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1% Gerakan kerja : Normal 0% Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 2% Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Ringan 6% Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1% Gerakan kerja : Normal 0% Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 2% Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6% Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1% Gerakan kerja : Normal 0% Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1%

41 Penilaian Allowance Terhadap Proses Produksi (Lanjutan) No Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6% 9 Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1% Penyatuan dish Gerakan kerja : Normal 0% dan mesh Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% dengan Air Rivet Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% 12 Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% 10 Pemotongan pipa besi 11 Pemotongan plat besi 12 Pembuatan plat mounting Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Ringan 8% Sikap kerja : Duduk 1% Gerakan kerja : Normal 0% Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Ringan 8% Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1% Gerakan kerja : Normal 0% Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6% Sikap kerja : Duduk 1% Gerakan kerja : Normal 0% Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1%

42 Penilaian Allowance Terhadap Proses Produksi (Lanjutan) No Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6% Sikap kerja : Duduk 1% 13 Gerakan kerja : Normal 0% Penbuatan Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% tiang fokus Keadaan temperatur : Normal 0% 12 Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% 14 Pengelasan komponen mounting 15 Galvanis mounting 16 Penghalusan permukaan mounting Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6% Sikap kerja : Duduk 0% Gerakan kerja : Normal 0% Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Ringan 8% Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1% Gerakan kerja : Normal 0% Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 2% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Sangat Ringan 6% Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1% Gerakan kerja : Normal 0% Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1%

43 Penilaian Allowance Terhadap Proses Produksi (Lanjutan) No Jenis Proses Faktor Allowance Allowance Total Kebutuhan pribadi : Pria 1% Tenaga yang dilakukan : Ringan 8% Sikap kerja : Duduk 1% Gerakan kerja : Normal 0% 17 Penyatuan Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% 14 komponen mounting Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Cukup 1% Keadaan lingkungan : Sangat bising 1% Hambatan yang tak terhindarkan 1% Kebutuhan pribadi : Wanita 2% Tenaga yang dilakukan : Ringan 8% Sikap kerja : Berdiri di atas dua kaki 1% Gerakan kerja : Normal 0% 18 Packing Kelelahan mata : Pandangan yang terputus- putus 1% 13 Keadaan temperatur : Normal 0% Keadaan atmosfer : Baik 0% Keadaan lingkungan : Bersih 0% Hambatan yang tak terhindarkan 1%

44 LAMPIRAN 8 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A2 + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B2 + 0,08 Keterampilan Good C1 + 0,06 C2 + 0,03 Average D 0,00 Fair E1-0,05 E2-0,10 Poor F1-0,16 F2-0,22 Excessive A1 + 0,13 A2 + 0,12 Excellent B1 + 0,10 B2 + 0,08 Usaha Good C1 + 0,05 C2 + 0,02 Average D 0,00 Fair E1-0,04 E2-0,08 Poor F1-0,12 F2-0,17 Idel A + 0,06 Excellent B + 0,04 Kondisi Kerja Good C + 0,02 Average D 0,00 Fair E - 0,03 Poor F - 0,07 Perfect A + 0,04 Excellent B + 0,03 Konsistensi Good C + 0,01 Average D 0,00 Fair E - 0,02 Poor F - 0,04

45 LAMPIRAN 9 Tabel Allowance Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % ) Ekivalen beban Pria Tanpa beban Bekerja dimeja, duduk 0,00-2,25 Kg 0,0-6,0 Bekerja dimeja, berdiri 2,25-9,00 6,0-7,5 Menyekop, ringan 9,00-18,00 7,5-12,0 Mencangkul 19,00-27,00 12,0-19,0 Mengayun palu yang berat 27,00-50,00 19,0-30,0 Memanggul beban diatas 50 Kg 30,0-50,0 Memanggul karung berat A. Tenaga yang dikeluarkan 1. Dapat diabaikan 2. Sangat ringan 3. Ringan 4. Sedang 5. Berat 6. Sangat berat 7. Luar biasa berat B. Sikap kerja 1. Duduk 2. Berdiri diatas dua kaki 3. Berdiri diatas satu kaki 4. Berbaring 5. Membungkuk C. Gerakan kerja 1. Normal 2. Agak terbatas 3. Sulit 4. Pada anggotaanggota badan terbatas 5. Seluruh anggota badan terbatas D. Kelelahan mata *) 1. Pandangan yang terputus-putus 2. Pandangan yang hampir terus menerus 3. Pandangan terus menerus dengan fokus berubahubah 4. Pandangan terus menerus dengan fokus tetap Bekerja duduk, ringan Badan tegak, ditumpu dua kaki Satu kaki mengerjakan alat kontrol Pada bagian sisi, belakang atau depan badan Badan dibungkukkan bertumpu pada kedua kaki Ayunan bebas dari palu Ayunan terbatas dari palu Membawa beban berat dengan satu tangan Bekerja dengan tangan diatas kepala Bekerja dilorong pertambangan yang sempit Membawa alat ukur Pekerjaan-pekerjaan yang teliti Memeriksa cacat-cacat pada kain Pemeriksaan sangat teliti 0,00-1,0 1,0-2,5 2,5-4,0 2,5-4,0 4, Pencahayaan baik 0,0-6,0 6,0-7,5 7,5-12,0 12,0-19,0 19,0-30,0 30,0-50,0 Wanita 0,0-6,0 6,0-7,5 7,5-16,0 16,0-30,0

46 Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % ) E. Keadaan temperatur tempat kerja**) 1. Beku 2. Rendah 3. Sedang 4. Normal 5. Tinggi 6. Sangat tinggi F. Keadaan atmosfer***) 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang Baik 4. Buruk Temperatur ( OC ) Dibawah diatas 38 Kelembaban normal Diatas diatas 40 Ruang yang berventilasi baik,udara segar Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan (tidak berbahaya) Adanya debu-debu beracun, atau tidak beracun tetapi banyak Adanya bau-bauan berbahaya yang mengharuskan menggunakan alat-alat pernafasan G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 2. Siklus kerja berulang-ulang antara 5-10 detik 3. Siklus kerja berulang-ulang antara 0-5 detik 4. Sangat bising 5. Jika factor-faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kwalitas 6. Terasa adanya getaran lantai 7. Keadaan yang luar biasa (bunyi, kebersihan, dll) *) Kontras antara warna hendaknya diperhatikan **) Tergantung juga pada keadaan ventilasi ***) Dipengaruhi juga oleh ketinggian tempat kerja dari permukaan laut dan keadaan iklim Catatan pelengkap: Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi bagi : Pria = 0-2,5% Wanita = 2-5,0%

47 Lampiran 10 : Tabel Distribusi F untuk Probabilitas 0,05

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Rating Factor Kriteria rating factor, keterampilan dibagi menjadi enam kelas dengan ciri-ciri setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini : Super Skill: 1. Bekerja dengan sempurna 2. Tampak

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A2 + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B2 + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C2 + 0,03 Average D 0,00 Fair

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Pemilihan Operator Normal pada Work Centre Pemotongan Plat, Gerinda, dan Polish 1. Pemilihan Operator Normal pada Work Centre Pemotongan Plat Work centre

Lebih terperinci

Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja

Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja Lampiran 1 Rating Factor Masing-masing Stasiun Kerja WC 1 (Laminating) Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Sub Total Keterampilan Good C2 +0.03 Usaha Good C2 +0.02 Kondisi Fair E -0.03 Konsistensi Average

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C + 0,03 Average D 0,00 Fair

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO

LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 1 STRUKTUR ORGANISASI PT. KARYA DELI STEELINDO LAMPIRAN 2 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING-MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara V-122 LAMPIRAN V-123 FAKTOR PENGALI PEGANGAN V-124 RATING FACTOR SUPER SKILL : EXCELLENT SKILL: 1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya 2. Bekerja dengan sempurna 3. Tampak seperti telah terlatih

Lebih terperinci

Lampiran A. Tabel Westinghouse, Kelonggaran dan MTM

Lampiran A. Tabel Westinghouse, Kelonggaran dan MTM 121 Lampiran A Tabel Westinghouse, Kelonggaran dan MTM 122 Tabel Penyesuaian Metode Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Ketrampilan Superskil A1 +0,15 A2 +0,13 Excelent B1 +0,11 B2 +0,08 Good

Lebih terperinci

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah:

Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah: LAMPIRAN Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggungjawab 1. Presiden Direktur Tugas dari Presiden Direktur, antara lain : a. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. b. Menyusun

Lebih terperinci

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang operator yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang diperlukan.

Lebih terperinci

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan

Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Uji Keseragaman Data Tabel Uji Keseragaman Data Pada Work Center Pengukuran dan Pemotongan Pengamatan (Menit) No Kegiatan Rata rata sigma (Xirata)^2 S BKA BKB Keterangan 1 Plat MS di ukur, digambar dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik.

BAB III LANDASAN TEORI. pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. 20 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengukuran Waktu Kerja Menurut Sutalaksana dkk. (2006), Pengukuran waktu kerja ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian suatu pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan

Lebih terperinci

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Adapun uraian tugas dan tanggung jawab setiap bagian pada PT. Tjipta Rimba Djaja dapat dilihat sebagai berikut: 1. Direktur a. Memberikan garis besar kebijaksanaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit didirikan pada Tahun 2002 dan mulai beroperasi pada Tahun 2003. President Director PT. Bintang Persada Satelit bapak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi parabola dengan merek BP Sat dan merek QQ. PT. Bintang Persada Satelit

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN-. URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Uraian tugas dari masing-masing jabatan pada PD Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara adalah sebagai berikut :. Direktur Direktur PD. Aneka Industri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Bintang Persada Satelit didirikan pada tahun 2002 dan mulai beroperasi pada tahun 2003. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Susanto Lim..

Lebih terperinci

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara L A M P I R A N Tabel Besarnya Kelonggaran berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran ( % ) A. Tenaga yang dikeluarkan 1. Dapat diabaikan 2. Sangat ringan 3. Ringan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Sistem Kerja Perancangan sistem kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik - teknik dan prinsip - prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN NOTULENSI Pengelompokan Kegiatan Value Added dan Non Value Added No Kegiatan 1. Tebu dibawa ke pabrik menggunakan truk 2. Truk menunggu untuk ditimbang 3. Truk yang berisikan tebu ditimbang 4.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit adalah perusahaan yang memproduksi parabola merek BP Sat dan merek QQ. Pada awalnya pemilik perusahaan ini, bapak Susanto

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING) Times New Roman, 16, Bold, Centre LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING) Times New Roman, 12, Centre Disusun Oleh : Nama / NPM : 1.. / NPM 2.. / NPM Kelompok

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Perusahaan yang bergerak di bidang produksi parabola ini didirikan oleh Bapak Susanto Lim. Nama perusahaan ini adalah PT. Bintang Persada Satelit.

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 7. work sampling

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 7. work sampling FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 7 work sampling Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com Pengukuran Kerja: Metode

Lebih terperinci

Kelonggaran (%) Faktor Contoh pekerjaan. A. Tenaga yang dikeluarkan Ekivalen beban Pria Wanita

Kelonggaran (%) Faktor Contoh pekerjaan. A. Tenaga yang dikeluarkan Ekivalen beban Pria Wanita Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran (%) A. Tenaga yang dikeluarkan Ekivalen beban Pria Wanita 1Dapat diabaikan Bekerja di meja, duduk tanpa beban 0,0-6,0 0,0-6,0 2 Sangat ringan Bekerja di meja, berdiri

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 5 FULL TIME EQUIVALENT Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 PROSEDUR TUTORIAL www.labdske-uii.com

Lebih terperinci

BAB II. Activity-Based Management. Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh

BAB II. Activity-Based Management. Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh BAB II Activity-Based Management 2.1. Definisi Activity Based Management Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENGUKURAN WAKTU KERJA Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Manusia merupakan salah satu elemen utama pada sistem industri dalam menjalankan aktivitas. Tanpa adanya campur

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

WORK SAMPLING. Modul Work Sampling Praktikum Genap 2011/2012 I. TUJUAN PRAKTIKUM

WORK SAMPLING. Modul Work Sampling Praktikum Genap 2011/2012 I. TUJUAN PRAKTIKUM Praktikum Genap 2011/2012 1 WORK SAMPLING I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memperkenalkan kepada praktikan tentang metode sampling kerja sebagai alat yang efektif menentukan kelonggaran (allowance time) diperlukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit bergerak di bidang produksi parabola ini didirikan oleh Bapak Susanto Lim. Perusahaan beroperasi di Jalan Raya Medan-

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurang diperhatikannya produktivitas pekerja pada suatu proyek konstruksi dapat menghambat pekerjaan konstruksi tersebut. Ada berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

organisasi PT. Cipta Baja Raya sebagai berikut : mengkoordinasikan selutuh kegiatan perusahaan dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan

organisasi PT. Cipta Baja Raya sebagai berikut : mengkoordinasikan selutuh kegiatan perusahaan dengan tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan L-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Uraian pembagian tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap jabatan pada struktur organisasi PT. Cipta Baja Raya sebagai berikut : 1. Presiden Direktur Presiden direktur

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara SKILL SUPER SKILL : 1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya. 2. Bekerja dengan sempurna 3. Tampak seperti telah terlatih dengan sangat baik 4. Gerakan gerakannya

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti saat ini, sebagai pekerja yang baik harus mampu menciptakan suatu sistem kerja yang baik dalam melakukan pekerjaan agar pekerjaan tersebut

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kerja atau work measurement adalah proses menentukan waktu yang diperlukan seorang operator dengan kualifikasi tertentu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

Lebih terperinci

III. TINJAUAN PUSTAKA

III. TINJAUAN PUSTAKA III. TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu hal yang sangat menentukan keberhasilan suatu proyek dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Hal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Pabrik roti seperti PT Nippon Indosari Corpindo merupakan salah satu contoh industri pangan yang memproduksi produk berdasarkan nilai permintaan, dengan ciri produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Operasi 2.1.1.1 Pengertian Manajemen operasi telah mengalami perubahan yang cukup drastis sejalan dengan perkembangan inovasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan. 2.1.1. Studi Waktu Menurut Wignjosoebroto (2008), pengukuran

Lebih terperinci

BAB II ACTIVITY BASED MANAGEMENT

BAB II ACTIVITY BASED MANAGEMENT BAB II ACTIVITY BASED MANAGEMENT 2.1 Activity Based Management 2.1.1 Definisi Activity Based Management (ABM) atau manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan yang luas dan terpadu yang memfokuskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Time and Motion Study Time and motion study adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih) baik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 29 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Tata Letak Salah satu kegiatan rekayasa industri yang paling tua adalah menata letak fasilitas. Dan tata letak yang baik selalu mengarah kepada perbaikan-perbaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi dan Proses Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Dari beberapa ahli mendifinisikan tentang produksi, antara lain 1. Pengertian produksi adalah suatu proses pengubahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Penelitian cara kerja atau yang dikenal juga dengan nama methods analysis merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan metode kerja yang akan dipilih untuk melakukan suatu pekerjaan.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Mesin Pada Proses Produksi dan Pada Mesin Work Shop

Lampiran 1. Daftar Mesin Pada Proses Produksi dan Pada Mesin Work Shop Lampiran 1. Daftar Mesin Pada Proses Produksi dan Pada Mesin Work Shop A. Mesin Untuk Proses Produksi 1. Mesin Screw Conveyor Induction motor Type Fungsi : 3 Unit : 90-LG : 910 rpm : 10 kw : 220/380 Volt

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA. tutorial 8 STOPWATCH FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 8 STOPWATCH Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com TIME STUDY: METODE STOPWATCH

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating Petunjuk Sitasi: Cahyawati, A. N., & Pratiwi, D. A. (2017). Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B211-216). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PADA PT.BINTANG PERSADA SATELIT

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PADA PT.BINTANG PERSADA SATELIT PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PADA PT.BINTANG PERSADA SATELIT T U G A S S A R J A N A Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh LANY DIANA NIM. 070403014 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB 4. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA

BAB 4. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Waktu siklus Stasiun Kerja Stik (Jahit) Tabel 4.1 Data Waktu Siklus Stasiun Kerja Stik (Jahit) Per 1 pasang Pengamatan Waktu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam penulisan ini, diperlukan teori teori yang mendukung, yang didapat dari mata kuliah yang pernah diajarkan dan dari referensi referensi sebagai bahan pendukung. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, khususnya pembuatan kaleng kemasan produk. Dalam perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Jurnal dan referensi diperlukan untuk menunjang penelitian dalam pemahaman konsep penelitian. Jurnal dan referensi yang diacu tidak hanya dalam negeri namun juga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Cendana Baru merupakan usaha yang bergerak dibidang perancangan alat yang didirikan oleh Bapak Tut Wuri Handayani, S.T sejak tahun 1990. CV.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengukuran Kerja Menurut Sritomo, pengukuran kerja adalah : metoda penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Salah

Lebih terperinci

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study ABIKUSNO DHARSUKY Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Untuk memperoleh prestasi kerja dan hasil kerja yang optimum diperlukan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. Carvil Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan sepatu dan sandal yang mulai berdiri pada bulan

Lebih terperinci

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data 96 Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Uji keseragaman data 1. waktu setup bagian pencetakan Subgroup No (i) Waktu (detik) (detik) (detik) BKA BKB 1 712 2 564 1 3 534 603,4 4 602 5

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis, tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring 38 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring dengan adanya tuntunan jaman yang

Lebih terperinci

Lampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating A1 Superskill 0.13 A A B1 Excellent 0.08 B B C1 Good 0.03 C2 0.

Lampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating A1 Superskill 0.13 A A B1 Excellent 0.08 B B C1 Good 0.03 C2 0. Lampiran-1: Tabel Westinghouse System's Rating. SKILL EFFORT 0.15 A1 0.13 A1 Superskill 0.13 A2 0.12 A2 Superskill 0.11 B1 0.1 B1 Excellent 0.08 B2 0.08 B2 Excellent 0.06 C1 0.05 C1 Good 0.03 C2 0.02 C2

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Ergonomi Ergonomi atau ergonomics sebenarnya berasal dari kata Yunani yaitu Ergo yang berarti kerja dan Nomos yang berarti hukum. Dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai

Lebih terperinci

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Sinar Inti Electrindo Raya adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, pemasaran panel Tegangan Menengah (TM) dan panel Tegangan Rendah (TR).Dalam

Lebih terperinci

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data gerakan kerja dilakukan dengan cara merekam proses perakitan resleting polyester dengan handycam / kamera video. Setelah itu data

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Industri logam jalan Mahkamah Medan adalah suatu usaha yang tergolong dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab.

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab. LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab. 1. Plant Manager Plant Manager sebagai pimpinan tertinggi dalam perusahaan mempunyai wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Tugas Manager bertugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Tanah merupakan material yang selalu berhubungan dengan teknologi konstruksi sipil. Karena besarnya pengaruh tanah terhadap perencanaan seluruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Tanah merupakan material yang selalu berhubungan dengan teknologi konstruksi sipil. Karena besarnya pengaruh tanah terhadap perencanaan seluruh konstruksi, maka tanah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Lean Lean adalah suatu upaya terus-menerus untuk menghilangkan pemborosan (Waste) dan meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang/jasa) agar memberikan

Lebih terperinci

Lampiran 2. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed

Lampiran 2. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed Lampiran. Flow Process Chart Pembuatan Matras Spring Bed Kain blacu Kain polos bag. atas & bawah Busa SII bag. atas & bawah Busa AII bag. atas & bawah Hardpadd bag. atas & bawah Per pinggir Kawat lis Kawat

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Umum Produk Perusahaan menggunakan batch sebagai satuan dalam produksi, dimana 1 batch adalah sebesar : 1. Spon untuk ukuran 9

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkat Kinerja Operator (Performance Rating) Perancangan sistem kerja menghasilkan beberapa alternatif sehingga harus dipilih alternatif terbaik. Pemilihan alternatif rancangan

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah PENGUKURAN WAKTU Nurjannah Pengukuran waktu (time study) ialah suatu usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih dan qualified) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Apriana (2009) melakukan penelitian mengenai penjadwalan produksi pada sistem flow shop dengan mesin parallel (flexible flow shop) sehingga

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU KERJA

PENGUKURAN WAKTU KERJA PENGUKURAN WAKTU KERJA Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih dan qualified ) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat kecepatan kerja yg NORMAL

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Penentuan waktu standar akan mempunyai peranan yang cukup penting didalam pelaksanaan proses produksi dari suatu perusahaan. Penentuan waktu standar yang tepat dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI. pengukuran kerja ( work measurement ) yang meliputi teknik-teknik pengukuran waktu

BAB 3 LANDASAN TEORI. pengukuran kerja ( work measurement ) yang meliputi teknik-teknik pengukuran waktu BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Pengukuran Waktu Untuk mengukur kebaikan suatu sistem kerja diperlukan prinsip-prinsip pengukuran kerja ( work measurement ) yang meliputi teknik-teknik pengukuran waktu psikologis

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI KARUNGAN SOAP CHIP DI PT. SA

PENGGUNAAN METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI KARUNGAN SOAP CHIP DI PT. SA PENGGUNAAN METODE WORK SAMPLING UNTUK MENGHITUNG WAKTU BAKU DAN KAPASITAS PRODUKSI KARUNGAN SOAP CHIP DI PT. SA Taufiqur Rachman Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul, Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KERJA

ANALISIS PENGUKURAN KERJA ANALISIS PENGUKURAN KERJA Disusun oleh: Subodro (135060700111043) Siti Astrid Meidiani (135060700111044) Armelynda Beverly S (135060701111056) Andini Sulviana (135060701111065) Dzaky Falakhi (135060701111082)

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab IV - Pengumpulan dan Pengolahan Data BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum PT STI PT STI adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pembuatan spare part, machinery, engineering,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Kerja Dari penelitian menerangkan bahwa, Perancangan kerja merupakan suatu disiplin ilmu yang dirancang untuk memberikan pengetahuan mengenai prosedur dan prinsip

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut:

LAMPIRAN 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab. Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: LAMPIRAN 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Direktur Tugas dan tanggung jawab dari direktur adalah sebagai berikut: a. Merencanakan dan merumuskan kebijakan mengenai perbaikan dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstrasi Hasil Pengumpulan Data Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly adalah digunakan untuk pengukuran waktu dimana pengukuran waktu

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang terdapat pada struktur organisasi di PT. Eracipta Binakarya adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem 24 pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. Pengertian dari waktu baku yang normal,wajar, dan terbaik dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa waktu baku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya redesign (penyesuaian rancangan) sehingga mengakibatkan delay. Marketing (Analisis Kebutuhan Konsumen)

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya redesign (penyesuaian rancangan) sehingga mengakibatkan delay. Marketing (Analisis Kebutuhan Konsumen) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Bintang Persada Satelit adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan parabola. Perusahaan ini menerapkan fase pengembangan produk secara sequential, dimana

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Jam Henti Mendapatkan hasil yang baik, yaitu yang dapat dipertanggung jawabkan maka tidak cukup sekedar melakukan beberapa kali pengukuran dengan menggunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK L1 LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PABRIK L2 LAMPIRAN 2 Struktur Organisasi L3 LAMPIRAN 3 FOTO PROSES PRODUKSI DAN INSPEKSI 1. First process pemotongan awal material 2. Second process pengeboran diameter luar

Lebih terperinci