Lampiran 1. Denah kebun DIV I PT LPI SKALA 1 : 70000
|
|
- Inge Widya Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN 27
2 Lampiran 1. Denah kebun DIV I PT LPI SKALA 1 :
3 Lampiran 2. Perhitungan evapotranspirasi acuan 29
4 Lampiran 3. Perhitungan curah hujan efektif 30
5 Lampiran 4. Perhitungan kebutuhan air irigasi Crop : Sugarcane Planting date : 01/07 Month Decade Stage Kc ETc ETc Eff rain Irr. Req. coeff (mm/day) (mm/dec) (mm/dec) (mm/dec) Jul 1 Init Jul 2 Init Jul 3 Deve Aug 1 Deve Aug 2 Deve Aug 3 Deve Sep 1 Deve Sep 2 Deve Sep 3 Mid Oct 1 Mid Oct 2 Mid Oct 3 Mid Nov 1 Mid Nov 2 Mid Nov 3 Mid Dec 1 Mid Dec 2 Mid Dec 3 Mid Jan 1 Mid Jan 2 Mid Jan 3 Mid Feb 1 Mid Feb 2 Mid Feb 3 Mid Mar 1 Mid Mar 2 Mid Mar 3 Late Apr 1 Late Apr 2 Late Apr 3 Late May 1 Late May 2 Late May 3 Late Jun 1 Late Jun 2 Late Jun 3 Late Rataan
6 Lampiran 5. Perhitungan kehilangan head akibat gesekan pipa h = Keterangan : Q 24 = Rataan debit pada penggunaan nozzle 24 mm Q 28 = Rataan debit pada penggunaan nozzle 28 mm C = Koefisien kehalusan pipa (menurut Hazen-William) D = Diameter pipa L = Panjang pipa Diketahui : Q 24 = m 3 /s Q 28 = m 3 /s C = 135 (Pipa Alumunium) D = m (Diameter Pipa) L = 100 m Headloss pada nozzle 24 mm Headloss pada nozzle 28 mm = =2.03 Head Loss pada jarak 100 m sampai 500 m L (m) Hf (m air) Nozzle 24 mm Nozzle 28 mm
7 Lampiran 6. Perhitungan kehilangan head pada sambungan h = Keterangan : Q 24 = Rataan debit pada penggunaan nozzle 24 mm Q 28 = Rataan debit pada penggunaan nozzle 28 mm D = Diameter pipa Kr = Koefisien resistansi untuk pipa alumunium Diketahui : Q 24 = 15.6 l/s Q 28 = 19.9 l/s D = 127 mm Kr = 1 (Katup Butterfly) Kr = 0.6 (Elbow Kecil) Headloss pada sambungan dengan menggunakan nozzle 24 mm!1+0.6# = Headloss pada sambungan dengan menggunakan nozzle 28 mm!1+0.6# =
8 Lampiran 7. Perhitungan total dynamic head TDH = SH + E + Hf 1 + Hm + Hf 2 + Hv + Ha + Hs+Hb Keterangan : TDH = Total Dynamic Head (m) SH = Beda elevasi sumber air dengan pompa (m) E = Beda elevasi pompa dengan lahan tertinggi (m) Hf 1 = Kehilangan head akibat gesekan pada pipa (m) Hm = Kehilangan head pada katup dan belokan (m) Hf 2 = Kehilangan head pada sub unit (besarnya 20% dari Ha) (m) Hv = Velocity head (umumnya sebesar 0,3 m) Ha = Tekanan operasi rata-rata sprinkler (m) Hs = Head untuk faktor keamanan (besarnya 20%) (m) Diketahui untuk penggunaan nozzle 24 mm pada titik 100 m petak 1 : SH = 1 m E = 4.17 m Hf 1-24 = m Hf 1-28 = m Hm 24 = m Hm 28 = m Hf 2-24 = m Hf 2-28 = m Hv = 0.3 m Ha 28 = m Ha 28 = m Hs 24 = m Hs 28 = m Total Dynamic Head dengan menggunakan nozzle 24 mm pada titik 100 m petak 1: = m Total Dynamic Head dengan menggunakan nozzle 24 mm pada titik 100 m petak 1: = m 34
9 Lampiran 8. Hasil perhitungan total dynamic head pada jarak 100 m Jarak BGS Nozzle Petak SH (m) E (m) Hf1 (m) Hm (m) Hf2 (m) Hv (m) Ha (m) Hs (m) TDH (m) mm mm (m) mm mm Rataan
10 Lampiran 9. Hasil perhitungan total dynamic head pada jarak 150 m Jarak BGS Nozzle Petak SH (m) E (m) Hf1 (m) Hm (m) Hf2 (m) Hv (m) Ha (m) Hs (m) TDH (m) mm mm (m) mm mm Rataan
11 Lampiran 10. Hasil perhitungan total dynamic head pada jarak 200 m Jarak BGS Nozzle Petak SH (m) E (m) Hf1 (m) Hm (m) Hf2 (m) Hv (m) Ha (m) Hs (m) TDH (m) mm mm m mm mm Rataan
12 Lampiran 11. Hasil perhitungan tekanan operasi sprinkler pada setiap titik lateral Ha = TDH - SH - E - Hf 1 - Hm - Hf 2 - Hv - Hs - Hb Keterangan : Ha = Tekanan operasi rata-rata sprinkler (m) TDH = Total Dynamic Head (m) SH = Beda elevasi sumber air dengan pompa (m) E = Rataan beda elevasi pompa dengan lahan tertinggi (m) Hf 1 = Kehilangan head akibat gesekan pada pipa (m) Hm = Kehilangan head pada katup dan belokan (m) Hf 2 = Kehilangan head pada sub unit (besarnya 20% dari Ha) (m) Hv = Velocity head (umumnya sebesar 0,3 m) Hs = Head untuk faktor keamanan (besarnya 20%) (m) Nozzle L (m) TDH (m) SH (m) E (m) Hf1 (m) Hm (m) Hv (m) Hs (m) Ha (m) ,16 1 2,91 1,29 0,12 0,3 1,12 53, ,16 1 2,91 1,93 0,12 0,3 1,25 53, ,16 1 2,91 2,57 0,12 0,3 1,38 52, ,16 1 2,91 3,22 0,12 0,3 1,51 52,15 24 mm ,16 1 2,91 3,86 0,12 0,3 1,64 51, ,16 1 2,91 4,50 0,12 0,3 1,77 51, ,16 1 2,91 5,15 0,12 0,3 1,89 50, ,16 1 2,91 5,79 0,12 0,3 2,02 50, ,16 1 2,91 6,43 0,12 0,3 2,15 49, ,16 1 2,91 2,03 0,20 0,3 1,29 53, ,16 1 2,91 3,04 0,20 0,3 1,49 52, ,16 1 2,91 4,05 0,20 0,3 1,69 51, ,16 1 2,91 5,06 0,20 0,3 1,89 50,55 28 mm ,16 1 2,91 6,08 0,20 0,3 2,09 49, ,16 1 2,91 7,09 0,20 0,3 2,30 48, ,16 1 2,91 8,10 0,20 0,3 2,50 48, ,16 1 2,91 9,12 0,20 0,3 2,70 47, ,16 1 2,91 10,13 0,20 0,3 2,91 46,33 38
13 Lampiran 12. Perhitungan gerak superposisi dalam penentuan radius penyiraman pada sudut trajectory yang tetap sama Q 24 = Rataan debit pada penggunaan nozzle 24 mm Q 28 = Rataan debit pada penggunaan nozzle 28 mm α = Sudut trajectory teoritis (24 o ) g = Percepatan gravitasi (9.8 m/s 2 ) Q 24 = m 3 /s $ = = % $ =34.48 /' ( )*+, = $ '-.2/ ( )*+, = ' ( )*+, = Q 28 = m 3 /s $ = = % $ =32.38 /' ( )*+, = $ '-.2/ ( )*+, = ' ( )*+, =
14 Lampiran 13. Perhitungan gerak superposisi dalam penentuan radius penyiraman pada sudut trajectory aktual Q 24 = Rataan debit pada penggunaan nozzle 24 mm Q 28 = Rataan debit pada penggunaan nozzle 28 mm α 24 = Sudut trajectory pada penggunaan nozzle 24 mm (24 o ) α 28 = Sudut trajectory pada penggunaan nozzle 28 mm (29 o ) g = Percepatan gravitasi (9.8 m/s 2 ) Penambahan jarak karena elevasi big gun sprinkler 1 m dari tanah pada nozzle 24 mm = 2.3 m Penambahan jarak karena elevasi big gun sprinkler 1 m dari tanah pada nozzle 28 mm = 2.05 m Q 24 = m 3 /s $ = = % $ =34.48 /' ( )*+, = $ '-.2/ ( )*+, = ' ( )*+, = Q 28 = m 3 /s $ = = % $ =32.38 /' ( )*+, = $ '-.2/ ( )*+, = ' ( )*+, =
15 Lampiran 14. Perhitungan biaya tetap Biaya tetap engine pump Harga awal engine pump = Rp Harga akhir engine pump = Rp Umur ekonomis = 15 tahun Crf (dengan bunga modal 10%/tahun) = Biaya penyusutan per tahun = (Rp Rp ) x = Rp Biaya tetap per tahun = Rp Biaya tetap per jam = = Rp Biaya tetap big gun sprinkler Harga awal big gun sprinkler = Rp Harga akhir big gun sprinkler = Rp Umur ekonomis = 10 tahun Crf (dengan bunga modal 10%/tahun) = Biaya penyusutan per tahun = (Rp Rp ) x = Rp Biaya tetap per tahun = Rp Biaya tetap per jam = = Rp Biaya tetap jaringan pipa Harga awal jaringan pipa = Rp Harga akhir jaringan pipa = Rp Umur ekonomis = 15 tahun Crf (dengan bunga modal 10%/tahun) = Biaya penyusutan per tahun = (Rp Rp ) x = Rp Biaya tetap per tahun = Biaya tetap per jam = = Rp Biaya tetap bangunan Harga awal bangunan = Rp Harga akhir bangunan = Rp Umur ekonomis = 20 tahun Crf (dengan bunga modal 10%/tahun) = Biaya penyusutan per tahun = (Rp Rp ) x = Rp Biaya tetap per tahun = Rp Biaya tetap per jam = = Rp Total biaya tetap per jam Rp Rp Rp Rp = Rp
16 Lampiran 15. Perhitungan biaya tidak tetap Upah tenaga kerja Upah per orang = Rp /hari Jumlah tenaga kerja = 3 orang Waktu kerja per hari = 8 jam/hari Waktu kerja per jam = = Rp Biaya bahan bakar Harga bahan bakar = Rp 7.705/liter Konsumsi bahan bakar = 16 liter/jam Biaya bahan bakar per jam = Rp x 16 = Rp Biaya perawatan engine pump, big gun sprinkler, dan jaringan pipa Rata-rata biaya perawatan bulanan = Rp Waktu kerja mesin per bulan = 240 jam Rata-rata biaya perawatan per jam = = Rp Total biaya tidak tetap per jam Rp Rp Rp = Rp
17 Lampiran 16. Perhitungan biaya penyiraman Pada nozzle 24 mm Kebutuhan air irigasi = 9.97 mm Luas lahan teririgasi = 6115 m 2 Debit penyiraman Waktu penyiraman = m 3 /jam = = jam 4.4 Total biaya penyiraman = Rp /jam Biaya pokok = Rp x = Rp Biaya penyiraman = = Rp /ha 3.4 Pada nozzle 28 mm Kebutuhan air irigasi = 9.97 mm Luas lahan teririgasi = m 2 Debit penyiraman = m 3 /jam Waktu penyiraman =. = 1.05 jam Total biaya penyiraman = Rp /jam Biaya pokok = Rp x 1.05 = Rp Biaya penyiraman = = Rp /ha 3. 43
III. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian dilaksanakan di lahan perkebunan tebu milik PT. Laju Perdana Indah (LPI), Palembang, Sumatera Selatan. Tempat ini berada pada elevasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Irigasi Curah Irigasi curah atau siraman (sprinkler) adalah metode penggunaan air terhadap permukaan tanah dalam bentuk percikan, seperti hujan biasa. Metode pemberian air ini dimulai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem irigasi bertekanan atau irigasi curah (sprinkler) adalah salah satu
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Irigasi Curah Sistem irigasi bertekanan atau irigasi curah (sprinkler) adalah salah satu metode pemberian air yang dilakukan dengan menyemprotkan air ke udara kemudian jatuh
Lebih terperinci1.8. Perencanaan Pompa Irigasi. 1.8.1. Kapasitas pompa irigasi
.8. Perencanaan Pompa Irigasi.8.. Kapasitas pompa irigasi Penentuan kapasitas pompa untuk irigasi tergantung pada Jadwal dan Pola tanam serta luasan setiap jenis tanaman. Perhitungan kapasitas pompa dihitung
Lebih terperinciOkta Rachma Paramita, Jadfan Sidqi Fidari, Endang Purwati
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI CURAH (SPRINKLER) PADA TANAMAN BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA L.) DI DESA KALIAKAH KECAMATAN NEGARA KABUPATEN JEMBRANA PROVINSI BALI. Okta Rachma Paramita, Jadfan Sidqi Fidari,
Lebih terperinciGambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Dosen Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... ix Abstract...
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Air Jurusan Teknik Pertanian. Dan Lahan Parkir Jurusan Teknik Pertanian di
17 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa Sumberdaya Lahan dan Air Jurusan Teknik Pertanian. Dan Lahan Parkir Jurusan Teknik Pertanian di
Lebih terperinciKomunikasi Penulis,
DESAIN JARINGAN IRIGASI MIKRO JENIS MINI SPRINKLER (KASUS DI LABORATORIUM OUTDOOR BALAI IRIGASI) MICRO IRRIGATION NETWORK DESIGN TYPE OF MINI SPRINKLERS (CASE IN EXPERIMENTAL STATION FOR IRRIGATION OUTDOOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia yang sekarang ini sedang berlangsung, menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena banyaknya perusahaan baru
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1. Analisis Curah Hujan 4.1.1. Ketersediaan Data Curah Hujan Untuk mendapatkan hasil yang memiliki akurasi tinggi, dibutuhkan ketersediaan data yang secara kuantitas dan kualitas
Lebih terperinciSTATISTIKA. Tabel dan Grafik
STATISTIKA Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan jelas. Salah satu pengorganisasian data statistik adalah dengan: tabel grafik Organisasi
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA PENYIRAM BERPUTAR TEKANAN TINGGI (BIG GUN SPRINKLER) DI AREAL KEBUN TEBU PT LAJU PERDANA INDAH, PALEMBANG SKRIPSI
ANALISIS UNJUK KERJA PENYIRAM BERPUTAR TEKANAN TINGGI (BIG GUN SPRINKLER) DI AREAL KEBUN TEBU PT LAJU PERDANA INDAH, PALEMBANG SKRIPSI YOGI AKBAR ERMANSYAH F14080129 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciMagister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 18-Aug-17. Statistika Teknik.
Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada Statistika Teknik Tabel dan Grafik Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang diperoleh dari pencurah bertekanan sedang sebanyak 283 data. Data tersebut diperoleh dari penelusuran informasi melalui internet maupun perusahaan tertentu yang menjual
Lebih terperinciGambar 4. Keadaan sebelum dan sesudah adanya pengairan dari PATM
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Lokasi dan Kondisi PATM Gorontalo merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat untuk pengembangan sumberdaya lokal berbasis pertanian agropolitan sehingga diperlukan inovasi
Lebih terperinciPERENCANAAN JARINGAN IRIGASI PANCAR ( SPRINKLER IRRIGATION PADA TANAMAN CABAI
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI PANCAR (SPRINKLER IRRIGATION) PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) DI DESA SUMBERKIMA KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI Dona Dwi Luckytasari., Jadfan Sidqi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Hasil dan Bahasan 4.1.1 Penentuan Suku Cadang Prioritas Untuk menentukan suku cadang prioritas pada penulisan tugas akhir ini diperlukan data aktual permintaan filter fleetguard
Lebih terperinciTeknik Pengolahan Data
Universitas Gadjah Mada Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Prodi Magister Teknik Pengelolaan Bencana Alam Teknik Pengolahan Data Tabel dan Grafik Organisasi Data Koleksi data sta;s;k perlu disusun (diorganisir)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga kondisi mesin/peralatan tersebut agar tidak mengalami kerusakan maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada lantai pabrik, kondisi dari mesin/peralatan yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk sangatlah menentukan. Oleh karena itu, untuk menjaga
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL
BAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL 4.1 Kondisi perancangan Tahap awal perancangan sistem perpipaan air untuk penyiraman kebun vertikal yaitu menentukan kondisi
Lebih terperinciFoto Pintu Air tampak belakang (kiri) dan depan (kanan) di PA-1
1 1.3. Kondisi Tata Air Survei untuk pembuatan saluran dilakukan oleh Medco pada bulan Maret 2008. Pembukaan lahan dilakukan pada bulan April 2008. Pelaksanaan pembuatan saluran keliling petakan lingkaran
Lebih terperinciPanduan Praktikum 2012
Percobaan 4 HEAD LOSS (KEHILANGAN ENERGI PADA PIPA LURUS) A. Tujuan Percobaan: 1. Mengukur kerugian tekanan (Pv). Mengukur Head Loss (hv) B. Alat-alat yang digunakan 1. Fluid Friction Demonstrator. Stopwatch
Lebih terperinciPERHITUNGAN HEAD DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK UNIT PRODUKSI JARINGAN AIR BERSIH
PERHITUNGAN HEAD DAN SPESIFIKASI POMPA UNTUK UNIT PRODUKSI JARINGAN AIR BERSIH Direncanakan akan dibuat Instalasi Plumbing dan Penentuan Spesifikasi Pompa, dari sumber air k Jenis Pipa Galvanized Iron
Lebih terperinciPERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012
Jan-07 Apr-07 Jul-07 Oct-07 Jan-08 Apr-08 Jul-08 Oct-08 Jan-09 Apr-09 Jul-09 Oct-09 Jan-10 Apr-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11 PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012 I. TOTAL
Lebih terperinciIrigasi Dan Bangunan Air. By: Cut Suciatina Silvia
Irigasi Dan Bangunan Air By: Cut Suciatina Silvia DEBIT INTAKE UNTUK PADI Debit intake untuk padi adalah debit yang disadap dan kemudian dialirkan ke dalam saluran irigasi untuk memenuhi kebutuhan air
Lebih terperinciPRAKTIKUM VIII PERENCANAAN IRIGASI
PRAKTKUM V PERENCANAAN RGAS Kebutuhan air irigasi diperkirakan untuk menentukan keperluan irigasi perimbangan antara air yang dibutuhkan dan debit sungai dipelajari dengan cara menganalisis data yang tersedia
Lebih terperinciSatuan (orang, Paket, pcs, dll.) Satuan Jumlah. Satuan (hari, bulan, kali, dll.) Frekuen si. (hari, bulan, kali, dll.)
LAMPIRAN C Nama Organisasi:. Perjanjian Hibah: Judul Proyek: Periode Proyek: PENGELUARAN PROGRAM: Paket, pcs, Frekuen si Proyek Mitra Penerima Hibah Donor Lain TOTAL 1 Kegiatan Pengembangan Organisasi
Lebih terperinciTINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)
X-TRA FIXED RATE Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com : MINGGU 05/ 2018 DENOMINASI IDR MLD1654IDR 14-Nov-16 3 Tahun 7.15% 7.15% 7.15% NA NA 2 8.9375% 97.60% MLD17008IDR
Lebih terperinciSIMULASI POLA OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI WADUK KEDUNGOMBO
SIMULASI POLA OPERASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DI WADUK KEDUNGOMBO Abstract Deandra Astried 1), Agus Hari Wahyudi 2), Suyanto 3) 1) Mahasiswa Program S1 Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret 2) 3)
Lebih terperinci1. Tekanan Udara 2. Radiasi Surya 3. Lama Penyinaran 4. Suhu Udara 5. Kelembaban Udara 6. Curah Hujan 7. Angin 8. Evapotranspirasi Potensial
Unsur-unsur Iklim 1. Tekanan Udara 2. Radiasi Surya 3. Lama Penyinaran - 4. Suhu Udara 5. Kelembaban Udara 6. Curah Hujan 7. Angin 8. Evapotranspirasi Potensial Puncak Atmosfer ( 100 km ) Tekanan Udara
Lebih terperinciPENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH
Penyediaan jasa 1 DPU 01.02 komunikasi, sumber daya Barang dan Jasa lainnya Belanja Listrik dan Telepon 01-Jan-15 15-Dec-15 air dan listrik 141.000.000 2 DPU 01.06 3 DPU 01.06 4 DPU 5 DPU 6 DPU 7 DPU 8
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irigasi adalah faktor yang sangat menentukan dalam kegiatan pertanian. Pada mulanya kegiatan irigasi hanya sebatas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irigasi adalah faktor yang sangat menentukan dalam kegiatan pertanian. Pada mulanya kegiatan irigasi hanya sebatas mengairi lahan dengan air saja tanpa mempedulikan berapa
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PERANCANGAN JARINGAN IRIGASI CURAH (SPRINKLER)
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN JARINGAN IRIGASI CURAH (SPRINKLER) 1 IRIGASI CURAH : Pemberian air irigasi dengan cara menyemprotkan air ke udara dan menjatuhkannya di sekitar tanaman seperti hujan Dengan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perbandingan Evapotranspirasi Tanaman Acuan Persyaratan air tanaman bervariasi selama masa pertumbuhan tanaman, terutama variasi tanaman dan iklim yang terkait dalam metode
Lebih terperinciKAT (mm) KL (mm) ETA (mm) Jan APWL. Jan Jan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kerentanan Produktifitas Tanaman Padi Analisis potensi kerentanan produksi tanaman padi dilakukan dengan pendekatan model neraca air tanaman dan analisis indeks kecukupan
Lebih terperinciX-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR
X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan 2-Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com Kode Produk MLD12 28-Sep-12 28-Sep-17 MLD126
Lebih terperinciX-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR
X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan -Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com PERFORMA Kode Produk Tanggal Penerbitan Tanggal
Lebih terperinciX-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR
X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denominasi USD & IDR Tanggal Laporan -Nov-15 UNTUK KETERANGAN LEBIH LANJUT: Call Center CIMB NIAGA 101 www.cimbniaga.com PERFORMA Kode Produk Tanggal Penerbitan Tanggal
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Agustus 2012 pada lahan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Agustus 2012 pada lahan pertanaman Nanas ( Ananas comusus ) di lokasi 110A PG 2 PT Great
Lebih terperinciBAGAIMANA MEMPREDIKSI KARST. Tjahyo Nugroho Adji Karst Research Group Fak. Geografi UGM
BAGAIMANA MEMPREDIKSI KERUSAKAN SUMBERDAYA AIR KARST Tjahyo Nugroho Adji Karst Research Group Fak. Geografi UGM KERUSAKAN 1. Kuantitas/debit apa..? (misal: turunnya debit)..kapan..?..berapa banyak..? Adakah
Lebih terperinciLampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia Lampiran 2. Struktur organisasi Kebun Helvetia STRUKTUR ORGANISASI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) KEBUN HELVETIA WILAYAH HELVETIA MANAGER Kadis
Lebih terperinciMateri Komputer 2. Mahasiswa menuliskan contoh soal / kasus distribusi frekuensi berikut dengan microsoft excel pada sheet 1
Pertemuan 3 (frekuensi dan korelasi) Bagian 1 : Menentukan distribusi frekuensi Penjelasan singkat : Dalam latihan ini akan dilakukan penghitungan distribusi frekuensi atau seberapa sering kemunculan suatu
Lebih terperinciPelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)
Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini
Lebih terperinciBAB V ANALISA. kuantitas terhadap jumlah barang yang diproduksi khususnya dimesin extruder
BAB V ANALISA 5.1. Analisa Kapasitas Dari kondisi forecast di tahun 2012 menunjukan adanya peningkatan kuantitas terhadap jumlah barang yang diproduksi khususnya dimesin extruder double layer. Dengan adanya
Lebih terperinciKAJIAN SISTEM IRIGASI SPRINKLER DI DESA OESAO KABUPATEN KUPANG SPRINKLER IRRIGATION SYSTEM STUDY IN THE OESAO VILLAGE DISTRICT OF KUPANG
KAJIAN SISTEM IRIGASI SPRINKLER DI DESA OESAO KABUPATEN KUPANG SPRINKLER IRRIGATION SYSTEM STUDY IN THE OESAO VILLAGE DISTRICT OF KUPANG Vincensius Paskalis Kiik 1) Judi K. Nasdjono ) I Made Udiana 3)
Lebih terperinciPEMBAHASAN Aspek Teknis
47 PEMBAHASAN Aspek Teknis PT. Gula Putih Mataram menggunakan sistem mekanisasi dalam kegiatan pengolahan lahan, hal ini menyebabkan dalam pelaksanaan pengolahan tanah sangat tergantung pada kondisi tanah.
Lebih terperinci3. FUNDAMENTAL OF PLANTS CULTIVATION
3. FUNDAMENTAL OF PLANTS CULTIVATION Reddy, K.R. and H.F. Hodges. 2000. Climate Change and Global Crop Productivity. Chapter 2. p. 2 10. Awan 1. Climate 2. Altitude Rta Rd RI Rpd 3. Land suitability 4.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada saluran pipa PDAM Way Sekampung, Desa Bumiarum, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu. Dan penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Jl. Madukoro Blok.AA-BB Telp. (024) , , , S E M A R A N
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Jl. Madukoro Blok.AA-BB Telp. (024) 7608201,7608342, 7608621, 7608408 S E M A R A N G 5 0 1 4 4 Website : www.psda.jatengprov..gp.id Email
Lebih terperinciTINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)
LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA FIXED RATE - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 18 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk
Lebih terperinciLampiran 1. Kondisi Pipa dan Nilai C (Hazen-William)
Lampiran 1. Kondisi Pipa dan Nilai C (Hazen-William) pipa Koefisien Kehalusan C Pipa besi cor, baru 130 Pipa besi cor, tua 100 Pipa baja, baru 120 ~ 130 Pipa baja, tua 80 ~ 100 Pipa dengan lapisan semen
Lebih terperinciPertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS
Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 hingga April 2012 di areal lahan hak guna usaha (GU) Divisi I PT PG Laju Perdana Indah site OKU, Palembang,
Lebih terperinciTINGKAT KUPON. Bila USD LIBOR 3M diantara Floor & Cap
X-TRA BALANCE Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com LAPORAN : MINGGU 16 / 2018 DENOMINASI USD Tenor Bila USD LIBOR 3M dibawah TINGKAT KUPON Bila USD LIBOR 3M diantara
Lebih terperinciSkema umum jaringan irigasi curah diperlihatkan pada Gambar 2. Hydrant. Gambar 2. Skema jaringan irigasi curah (Prastowo, 2002).
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Irigasi Curah Irigasi curah (sprinkle irrigation) disebut juga overhead irrigation karena pemberian air dilakukan dari bagian atas tanaman terpancar menyerupai curah hujan (Prastowo,
Lebih terperinciJENIS PENGADAAN LELANG / SELEKSI. BARANG PAKET Sby APBD Jan-13 Mar-13 Jan-13 Mar-13
PAKET KEGIATAN BELANJA PENGUMUMAN RENCANA UMUM BARANG / JASA PEMERINTAH NOMOR : 027/602/210.1/2013 l : 16 Januari 2013 BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR JL. MENUR PUMPUNGAN NO. 32 SURABAYA
Lebih terperinciBab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis
Bab 5 Indeks Nilai Tukar Petani Kabupaten Ciamis Sektor pertanian memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi daerah, walaupun saat ini kontribusinya terus menurun dalam pembentukan Produk Domestik
Lebih terperinciTabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi
Tabel 4.31 Kebutuhan Air Tanaman Padi Kebutuhan Tanaman Padi UNIT JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DES Evapotranspirasi (Eto) mm/hr 3,53 3,42 3,55 3,42 3,46 2,91 2,94 3,33 3,57 3,75 3,51
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pembibitan Kelapa Sawit Pembibitan merupakan awal kegiatan lapangan yang harus dimulai setahun sebelum penanaman di lapangan. Waktu yang relatif lama ini sangat memegang
Lebih terperinciX. WATER AND IRRIGATION. Acquaah, George Horticulture. Principles and Practices. Chapter 23, 24
X. WATER AND IRRIGATION Acquaah, George. 2005. Horticulture. Principles and Practices. Chapter 23, 24 AIR DAN TANAMAN Air : bahan dasar semua aktivitas metabolik tanaman Air berperan penting dalam : respirasi,
Lebih terperinciBAB III DATA DAN PERANCANGAN
BAB III DATA DAN PERANCANGAN 3.1. Data Bangunan Berikut ini tabel 3.1. data bangunan pada gedung Oria Hotel beserta fungsi, kelas, dan klasifikasi bangunan : Tabel 3.1. Data Bangunan Gedung Oria Hotel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan air dalam kuantitas dan kualitas tertentu dalam melakukan aktivitas dan menopang kehidupannya.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI iv. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR NOTASI... xiii
ABSTRAK Suplai air bersih di Kota Tebing Tinggi dilayani oleh PDAM Tirta Bulian. Namun penambahan jumlah konsumen yang tidak diikuti dengan peningkatan kapasitas jaringan, penyediaan dan pelayanan air
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER UNTUK PEMILIHAN POMPA AIR IRIGASI. Oleh KIKI FOTEDI PRAMONO F
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER UNTUK PEMILIHAN POMPA AIR IRIGASI Oleh KIKI FOTEDI PRAMONO F14102019 2007 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2017
No. 34/06/36/Th.XI, 2 Juni PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL TURUN 8,52 PERSEN MENJADI US$911,08 JUTA Nilai ekspor Banten pada April turun 8,52 persen dibanding
Lebih terperinciKata kunci : Kebutuhan Irigasi, Kebutuhan Non Irigasi, keandalan waduk
MODEL PEMANFAATAN WADUK WADASLINTANG UNTUK IRIGASI DAN NON IRIGASI Muhamad Taufik ST., MT 1, Agung Setiawan ST., MT 2. 1 Teknik Sipil/Universitas Muhammadiyah Purworejo, Purworejo, 54151 2 Teknik Sipil/Universitas
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI 2017
No. 20/04/36/Th.XI, 3 April PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN FEBRUARI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI NAIK 0,74 PERSEN MENJADI US$911,19 JUTA Nilai ekspor Banten pada Februari naik 0,74 persen
Lebih terperinciFLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS BAB II
BAB II FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS 2.1 Tujuan Pengujian 1. Mengetahui pengaruh factor gesekan aliran dalam berbagai bagian pipa pada bilangan reynold tertentu. 2. Mengetahui pengaruh
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN NOVEMBER 2016
No. 05/01/19/Th.XV, 3 Januari 2017 EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN NOVEMBER EKSPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN NOVEMBER MENCAPAI US$93,16 JUTA Nilai ekspor Provinsi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Pengelompokan Area Kelurahan Kedung Lumbu memiliki luasan wilayah sebesar 55 Ha. Secara administratif kelurahan terbagi dalam 7 wilayah Rukun Warga (RW) yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. PT. TBU melakukan penyerahan BKP berupa copper slag, yang dilakukan
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Penyerahan BKP PT. TBU melakukan penyerahan BKP berupa copper slag, yang dilakukan sesuai dengan Undang-undang No. 18 Tahun 2000 Pasal 1A angka 1. Penyerahan BKP dilakukan
Lebih terperinciKAJIAN ULANG PERENCANAAN PIPA PESAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) WONOGIRI
LAPORAN TUGAS AKHIR KAJIAN ULANG PERENCANAAN PIPA PESAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) WONOGIRI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil Disusun oleh : RUSWANTO
Lebih terperinciANALISIS POTENSI MATA AIR SEMERU UNTUK KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK DAN IRIGASI PERTANIAN DESA NGUTER, KECAMATAN PASIRIAN, KABUPATEN LUMAJANG
ISSN 0216-8138 MKG Vol. 18, No.1, Juni 2017 (24-39) 2017 FHIS UNDIKSHAdan IGI ANALISIS POTENSI MATA AIR SEMERU UNTUK KEBUTUHAN AIR BERSIH PENDUDUK DAN IRIGASI PERTANIAN DESA NGUTER, KECAMATAN PASIRIAN,
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA
PENUNTUN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA DISUSUN OLEH Heron Surbakti dan Tim Assisten Praktikum Oseanografi Fisika LABORATORIUM OSEANOGRAFI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciCARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang
29-Jan-16 NAV: 1,145.077 4 3 2 1 37.15% Total Dana Kelolaan 42,795,065,335.11 - Pasar Uang 0-20% - Pasar Uang - Efek Ekuitas 80-100% - Ekuitas 19.04% 80.96% -1-2 -7.29% -16.92% Sejak pe- Deskripsi Jan-16
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional INACID Mei 2014, Palembang Sumatera Selatan
No Makalah : 1.17 EROSI LAHAN DI DAERAH TANGKAPAN HUJAN DAN DAMPAKNYA PADA UMUR WADUK WAY JEPARA Dyah I. Kusumastuti 1), Nengah Sudiane 2), Yudha Mediawan 3) 1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciTINJAUAN ULANG PENGGUNAAN POMPA SENTRIFUGAL JENIS ISO C3AM UNTUK POMPA NIRA
TINJAUAN ULANG PENGGUNAAN POMPA SENTRIFUGAL JENIS ISO 50-32-160-C3AM UNTUK POMPA NIRA Oleh Nama : M. Mujianto Nrp : 6308030049 A. LATAR BELAKANG PENDAHULUAN Di PT. Pabrik gula pangkah menggunakan pompa
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN SEPTEMBER 2016
No. 72/11/19/Th.XIV, 1 November EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN SEPTEMBER EKSPOR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BULAN SEPTEMBER MENCAPAI US$166,74 JUTA Nilai ekspor Provinsi
Lebih terperinciTINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)
LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA FIXED RATE - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 31 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk
Lebih terperinciProf. Dr. Ir. Sari Bahagiarti, M.Sc. Teknik Geologi
Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti, M.Sc. SALT FRESHWATER INTERFACE Salt Freshwater Interface Persamaan Ghyben -Herzberg Pressure head A = Pressure head B hs.rs = hf. rf + hs. rf hs. rs hs. rf = hf. rf hs(rs
Lebih terperinciTINGKAT KUPON pa gross (PER TAHUN)
LAPORAN PERIODIK STRUCTURED PRODUCT X-TRA FIXED RATE - MARKET LINKED DEPOSIT LAPORAN : MINGGU 27 / 2017 Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi 14041 www.cimbniaga.com DENOMINASI IDR Kode Produk
Lebih terperinciLAPORAN Januari 2016 KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND
LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar
Lebih terperincistabil selama musim giling, harus ditanam varietas dengan waktu kematangan yang berbeda. Pergeseran areal tebu lahan kering berarti tanaman tebu
PEMBAHASAN UMUM Tujuan akhir penelitian ini adalah memperbaiki tingkat produktivitas gula tebu yang diusahakan di lahan kering. Produksi gula tidak bisa lagi mengandalkan lahan sawah seperti masa-masa
Lebih terperinci7. PERUBAHAN PRODUKSI
7. PERUBAHAN PRODUKSI 7.1. Latar Belakang Faktor utama yang mempengaruhi produksi energi listrik PLTA dan air minum PDAM adalah ketersedian sumberdaya air baik dalam kuantitas maupun kualitas. Kuantitas
Lebih terperinciANALISA KETERSEDIAAN AIR SAWAH TADAH HUJAN DI DESA MULIA SARI KECAMATAN MUARA TELANG KABUPATEN BANYUASIN
ANALISA KETERSEDIAAN AIR SAWAH TADAH HUJAN DI DESA MULIA SARI KECAMATAN MUARA TELANG KABUPATEN BANYUASIN Jonizar 1,Sri Martini 2 Dosen Fakultas Teknik UM Palembang Universitas Muhammadiyah Palembang Abstrak
Lebih terperinciJUL LI ,43. senilai US$ juta. 327,07 ribu. senilai. ton atau. Ekspor. negeri yang. perdagangan luar 16,63
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUL LI 2015 No. 02/09/Th. VI, 1 September 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Juli 2015 tercatat US$ 37,48 juta atau mengalami peningkatan sebesar
Lebih terperinciFASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014
FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014 Bulan mengelilingi Bumi dalam bentuk orbit ellips sehingga pada suatu saat Bulan akan berada pada posisi terdekat dari Bumi, yang disebut perigee, dan
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY KAJIAN PENERAPAN IRIGASI HEMAT AIR. Desember 2015
EXECUTIVE SUMMARY KAJIAN PENERAPAN IRIGASI HEMAT AIR Desember 2015 KATA PENGANTAR Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 34/PRT/M/2015 pada Tahun Anggaran 2015, Balai Irigasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Wilayah Studi Wilayah studi dari penelitian ini adalah daerah Sukarame yaitu PH-03 Sukarame. Daerah ini merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kotamadya Bandar Lampung,
Lebih terperinciBAB III ANALISA DATA
BAB III ANALISA DATA 3.1 Permasalahan 3.1.1 Penurunan Produksi Untuk memenuhi kebutuhan operasi PLTGU Blok 1 dan diperoleh suplai demin water (air demineralisasi) dari water treatment plant (WTP) PLTGU.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA APRIL 2015
No. 02/06/Th. VI, 1 Juni 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA APRIL 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan April 2015 tercatat US$ 13,91 juta atau mengalami penurunan sebesar 12,84
Lebih terperinciPENGORGANISASIAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan PENGORGANISASIAN DATA DAN PENYAJIAN DATA Statistika dan Probabilitas Pengorganisasian dan Penyajian Data Koleksi data statistika
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2016
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No. 53/07/21/Th.XI, 01 Juli PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau
Lebih terperinciTopik 11. Teknologi Irigasi Curah
1 Topik 11. Teknologi Irigasi Curah Pendahuluan Tujuan instruksional khusus: mahasiswa mampu menerangkan tentang pengertian dan komponen irigasi curah, uniformity dan efisiensi irigasi curah, serta merancang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Tangkapan Hujan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan stasiun curah hujan Jalaluddin dan stasiun Pohu Bongomeme. Perhitungan curah hujan rata-rata aljabar. Hasil perhitungan secara lengkap
Lebih terperinciX-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denomination USD & IDR
X-TRA Fixed Rate Market Linked Deposit Denomination USD & IDR Tanggal Laporan 2-Nov-15 FOR MORE INFORMATION: Call Center CIMB NIAGA 14041 www.cimbniaga.com PERFORMANCE Product Code Issue Date Maturity
Lebih terperinciKlasifikasi Iklim. Klimatologi. Meteorology for better life
Klasifikasi Iklim Klimatologi Klasifikasi?? Unsur-unsur iklim tidak berdiri sendiri tetapi saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Terdapat kecenderungan dan pola yang serupa apabila faktor utama
Lebih terperinciRancang Bangun Pembangkit Listrik dengan Sistem Konversi Energi Panas Laut (OTEC)
Rancang Bangun Pembangkit Listrik dengan Sistem Konversi Energi Panas Laut (OTEC) Oleh : Andhika Pratama Yassen (4303 100 029) Dosen Pembimbing: Ir. Arief Suroso, M.Sc Ir. Mukhtasor M.Eng. Ph.D OTEC atau
Lebih terperinciPentingnya Monitoring Parameter Parameter Hidrograf
Pentingnya Monitoring Parameter Parameter Hidrograf DalamPengelolaanAirtanahdi DaerahKarst TJAHYO NUGROHO ADJI & AHMAD CAHYADI Kelompok Studi Karst Kelompok Studi Karst Fak. Geografi UGM LATAR BELAKANG
Lebih terperinciSprinkler Tipe BIR Versi 1 Teknologi Tepat, Investasi Hemat
Tipe BIR Versi 1 Teknologi Tepat, Investasi Hemat KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR Teknologi Tepat Pada Lahan Kering Pemanfaatan
Lebih terperinci