KATA PENGANTAR. Pangan dan unit kerja dibawahnya secara berjenjang wajib menyusun Laporan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Pangan dan unit kerja dibawahnya secara berjenjang wajib menyusun Laporan"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, sesuai Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang ditindak lanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No. 239 tahun 2003 serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan unit kerja dibawahnya secara berjenjang wajib menyusun Laporan Kinerja (LAKIN). Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan kegiatan pada tahun 2015 maka disusunlah Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. Lakin ini berisi gambaran hasil capaian kinerja dari rencana kebijakan dan program yang telah ditetapkan, mulai dari perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi serta capaian kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun Saran dan masukan perbaikan yang konstruktif akan menjadi sangat penting bagi penyempurnaan LAKIN ini. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi bahan pertanggungjawaban dan penilaian kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. Jakarta, Januari 2016 Direktur, DR. Ir. Maman Suherman, MM. NIP Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

3 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF Komoditas aneka kacang dan umbi yang terdiri dari kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubijalar merupakan komoditas yang penting didalam mendukung ketahanan pangan Indonesia. Pentingnya peranan komoditas tersebut semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan bahan pangan, industri, pakan dan bahan bakar minyak (bioethanol). Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi mempunyai tugas untuk meningkatkan produksi komoditas tesebut yang dilakukan melalui peningkatan produktivitas maupun perluasan areal tanam/panen. Pada tahun 2015 kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi mendapatkan alokasi anggaran untuk kegiatan utama GP-PTT, PAT-PIP Refocusing dan PAT-PIP kedelai serta GP-PTT ubikayu. Kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi pada tahun 2015, ukuran keberhasilan pencapaian sasaran kinerja kegiatan utamanya termasuk sangat berhasil, berhasil dan cukup berhasil. Indikator kinerja kegiatan yang tergolong sangat berhasil adalah GP-PTT Ubikayu (102,13%), kegiatan yang berhasil adalah GP-PTT Kedelai (86,60%) dan PAT-PIP Refocusing Kedelai (84,15%) dan kegiatan yang cukup berhasil adalah PAT-PIP APBN-P kedelai (67,01%). Untuk kegiatan GP-PTT, PAT-PIP Refocusing dan PAT-PIP APBN-P kedelai masih ada sisa kegiatan yang belum dilaksanakan sampai akhir Desember 2015 masing-masing seluas ha, ha dan ha. Sisa kegiatan tersebut direncanakan tanam pada bulan Januari sampai Maret Kriteria ukuran keberhasilan peningkatan jumlah produksi aneka kacang dan umbi tahun 2015 atas dasar Angka Ramalan II (ARAM II) BPS tergolong Berhasil. Indikator kinerja peningkatan jumlah produksi aneka kacang dan umbi tahun 2015 yang tergolong berhasil yaitu realisasi produksi kedelai ton (81,91%) dari sasaran ton, kacang tanah ton (82,17%) dari sasaran ton, kacang hijau ton (91,04%) dari sasaran ton, ubikayu ton (86,34%) dari sasaran ton dan ubijalar ton (83,74%) dari sasaran ton. Kriteria ukuran keberhasilan capaian produktivitas komoditas aneka kacang dan umbi tahun 2015 atas dasar Angka Ramalan II (ARAM II) BPS tergolong Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi ii

4 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Sangat Berhasil dan Berhasil. Indikator kinerja capaian produktivitas komoditas aneka kacang dan umbi tahun 2015 yang tergolong sangat berhasil yaitu kedelai sebesar 15,73 ku/ha (101,48%) dari sasaran 15,50 ku/ha, kacang hijau sebesar 11,71 ku/ha (100,09%) dari sasaran 11,70 ku/ha dan ubijalar sebesar 159,37 ku/ha dari sasaran 147,48%, sedangkan yang tergolong berhasil yaitu kacang tanah sebesar 13,26 ku/ha (93,91%) dari sasaran 14,12 ku/ha dan ubikayu sebesar 233,68 ku/ha (99,86%) dari sasaran 234 ku/ha. Upaya yang telah dilakukan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dalam mengatasi permasalahan antara lain : a) melakukan koordinasi dengan produsen dan penangkar benih dalam penyediaan dan penyaluran benih, b) memantapkan persiapan pelaksanaan kegiatan aneka kacang dan umbi di tingkat kelompok tani, Dinas Pertanian Kabupaten, Provinsi, Pusat dan stakeholder yang terkait; c) mengoptimalkan pemanfaatan lahan, bekerjasama dengan perkebunan dan kehutanan dalam memanfaatkan lahan untuk meningkatkan indeks pertanaman, sehingga meningkatkan produksi; d) meningkatkan peran penyuluh di tingkat petani agar mempercepat adopsi teknologi oleh petani; e) ditetapkannya kebijakan program stabilisasi harga kedelai (SHK), sehingga harga pembelian petani dan harga penjualan untuk pengrajin tahu/tempe; f) mengembangkan pola pendirian BUMD/Badan Usaha Milik Daerah bersama dengan petani, koperasi, investor, perbankan dan stakeholder lainnya menjadi shareholder; g) dalam menetapkan sasaran komoditas aneka kacang dan umbi ke depan agar mempertimbangkan hasil capaian produksi dan produktivitas tahuntahun sebelumnya; h) meningkatkan sosialisasi, bimbingan dan pendampingan terhadap upaya-upaya efisiensi usahatani dan peningkatan produktivitas/produksi aneka kacang dan umbi, khususnya pada daerah-daerah sentra produksi dalam upaya peningkatan daya saing; i) perbaikan infrastruktur jaringan pemasaran, akses sistem informasi harga dan pemasaran yang akurat dan mudah didapat, mempercepaat pengembangan agribisnis pola kemitraan dengan stakeholder terkait dan j) mendorong konsistensi daerah untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan secara rutin. Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi mengelola APBN sektoral (BA.018) sebesar Rp ,- yang dilaksanakan melalui Program Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Anggaran tersebut dialokasikan pada satker pusat dan daerah dengan rincian: 1) Satker Direktorat Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi iii

5 Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Pusat Rp ,- dan 2) Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pada Satker Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan Satker Dinas Pertanian Kabupaten/Kota Rp ,-. Realisasi kegiatan APBN sektoral (BA.018) TA Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi pada Lampiran 10. Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi mengelola APBN sektoral (BA.018) tahun 2015 sebesar Rp ,- yang dilaksanakan melalui Program Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi terealisasi sebesar Rp ,- (92,68%). Anggaran tersebut dialokasikan pada satker pusat dan daerah dengan rincian 1) Satker Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Pusat Rp ,- 2) Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pada Satker Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan Satker Dinas Pertanian Kabupaten/Kota Rp ,-. iv Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

6 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 DAFTAR ISI Hal. KATA PENGANTAR... i IKHTISAR EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sumberdaya Manusia Dukungan Anggaran... 7 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis Visi Misi Tujuan dan Sasaran Arah Kebijakan Program dan Kegiatan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Perjanjian Kinerja (PK) Tahun BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Pencapaian Sasaran Strategis Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan Hambatan dan Kendala Upaya dan Tindak lanjut BAB IV. PENUTUP Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi v

7 DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun Capaian Sasaran Kinerja Kegiatan Utama Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun Kegiatan Pendukung Pencapaian Program Sasaran Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 di Daerah 16 Kegiatan Pendukung Pencapaian Program Sasaran Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 di Pusat 17 Tabel 5. Capaian Komoditas Aneka Kacang dan Umbi Tahun Tabel 6. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kedelai Tahun Tabel 7. Neraca Produksi dan Kebutuhan Kedelai Tahun Tabel 8. Capaian Produktivitas GP-PTT Kedelai Tahun Tabel 9. Capaian Produktivitas PAT-PIP Refocusing Tahun Tabel 10. Capaian Produktivitas PAT-PIP Kedelai APBN-P Tahun Tabel 11. Tabel 12. Tabel 13. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kacang Tanah Tahun Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kacang Hijau Tahun Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Ubikayu Tahun Tabel 14. Sasaran dan Realisasi GP-PTT Ubikayu Tahun Tabel 15. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Ubijalar Tahun vi Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

8 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Struktur Organisasi Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi.. 44 Lampiran 2 Penyebaran Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun Lampiran 3 Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi Tahun Lampiran 4 Sasaran dan Realisasi GP-PTT Kedelai Tahun Lampiran 5 Sasaran dan Realisasi PAT-PIP Refocusing Kedelai Tahun Lampiran 6 Sasaran dan Realisasi PAT-PIP APBN-P Kedelai Tahun Lampiran 7 Sasaran dan Realisasi GP-PTT Ubikayu Tahun 2015 (APBN-P).. 60 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Realiasi Kegiatan APBN Sektoral (018) TA Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 47 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Pendampingan Peningkatan Produksi Kedelai Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Koordinasi Kemitraan, Pemantapan dan Evaluasi Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi Tahun Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Gerakan Tanam/Panen Serempak Kedelai Bersama TNI-AD di Provinsi Tahun Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Pendampingan PAT-PIP Kedelai Tahun Lampiran 13 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Teknologi Penyimpan Benih Kedelai (Plastik Hermetik) di Provinsi Tahun Lampiran 14 Surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan No. 115/RC.230/C/11/2015, tentang Pemanfaatan Anggaran Bansos Transfer Uang dan Transfer Barang TA Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi vii

9 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditi aneka kacang dan umbi seperti kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubijalar merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk ditumbuhkembangkan. Hal tersebut dapat terlihat dengan semakin meningkatnya kebutuhan baik sebagai bahan pangan, pakan dan bahan baku industri maupun bahan bakar nabati (bioethanol). Kegiatan Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Akabi) merupakan salah satu upaya dari unit kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam rangka memenuhi kebutuhan komoditas aneka kacang dan umbi. Kegiatan tersebut difokuskan pada beberapa komoditi antara lain kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu, ubijalar, serta aneka kacang dan umbi lainnya, dengan prioritas pada pendampingan/pengawalan penerapan budidaya yang tepat dan berkelanjutan. Pengelolaan Aneka kacang dan umbi (Akabi) pada dasarnya merupakan rangkaian kegiatan untuk memfasilitasi tumbuh dan kembangnya usaha budidaya aneka kacang dan umbi sehingga mampu berproduksi sesuai dengan sasaran yang ditetapkan. Pengelolaan Aneka kacang dan umbi juga memiliki orientasi untuk meningkatkan produktivitas dan produksi, efisiensi, nilai tambah dan daya saing sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani maupun masyarakat sekitarnya. Program pengelolaan komoditas aneka kacang dan umbi difokuskan pada penerapan pengelolaan budidaya yang tepat dan efisien yang diprioritaskan pada: 1. Komoditas utama dan unggulan nasional, yaitu kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubijalar. 2. Komoditas Akabi lainnya unggulan daerah (lokal) seperti talas, garut, gembili, kacang koro pedang dan lain-lain. Komoditas ini berperan sebagai substitusi maupun komplemen. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 1

10 Sesuai dengan arahan dari Presiden Republik Indonesia bahwa swasembada (padi, jagung, kedelai, gula dan daging) harus tercapai pada tahun Oleh karenanya kebijakan alokasi anggaran pemerintah pusat tahun anggaran 2015 diarahkan terutama untuk mendukung tercapainya program swasembada tersebut. Semula pengelolaan aneka kacang dan umbi (Akabi) tahun 2015 fokus pada komoditi kedelai, namun karena ada kewajiban untuk merintis dalam penyediaan bahan baku nabati (Inpres No. 1/2006) maka pengelolaan produksi ubikayu difasilitasi secara terbatas sedangkan untuk komoditi non kedelai lainnya (kacang tanah, kacang hijau dan ubijalar) bersifat pendampingan, pembinaan dan koordinasi/kerjasama baik dengan pemerintah daerah maupun pihak swasta. Peluang dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan komoditas aneka kacang dan umbi untuk mencapai sasaran antara lain: a) mengupayakan peningkatan pemanfaatan teknologi budidaya spesifik lokasi, guna mengurangi kesenjangan produktivitas riil petani dan produktivitas potensial, b) merancang pemanfaatan lahan yang belum optimal (lahan kering, lahan pasang surut, lahan rawa) dan peningkatan intensitas pertanaman pada lahan areal pertanian yang belum optimal pemanfaatannya, c) perbaikan teknologi panen dan pasca panen, untuk menekan kehilangan hasil, d) meningkatkan upaya diversifikasi pangan berbahan baku aneka kacang dan umbi spesifik lokasi, e) meningkatnya kebutuhan komoditas aneka kacang dan umbi sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan industri; f) perubahan iklim global dan persaingan komoditas dengan pasar internasional Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Bersasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Kedudukan unit kerja Direktorat Aneka Kacang dan Umbi sebagai salah satu Eselon II lingkup Direktorat 2 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

11 Jenderal Tanaman Pangan. Tugas Direktorat Aneka Kacang dan Umbi adalah melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang peningkatan produksi kedelai, aneka kacang lain, ubikayu dan aneka umbi lain. Fungsi Direktorat Aneka Kacang dan Umbi adalah : a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan produksi kedelai, aneka kacang lain, ubikayu dan aneka umbi lain; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi kedelai, aneka kacang lain, ubikayu dan aneka umbi lain; c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi kedelai, aneka kacang lain, ubikayu dan aneka umbi lain; d. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan produksi kedelai, aneka kacang lain, ubikayu dan aneka umbi lain; e. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan produksi kedelai, aneka kacang lain, ubi kayu dan aneka umbi lain; f. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Susunan Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Aneka Kacang dan Umbi merupakan salah satu Unit Eselon II dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mempunyai struktur organisasi sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan No. 28/HK.310/C/5/2011 tanggal 23 Mei 2011 terdiri dari 4 (empat) Sub Direktorat, 8 (delapan) Seksi dan 1 (satu) Sub Bagian dengan urutan sebagai berikut (struktur organisasi pada Lampiran 1) Sub Direktorat Kedelai Subdirektorat Kedelai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi kedelai. Sub Direktorat Kedelai menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi kedelai, serta pemberdayaan; Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 3

12 b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi kedelai, serta pemberdayaan; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi kedelai, serta pemberdayaan; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi kedelai, serta pemberdayaan; dan e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi kedelai, serta pemberdayaan Sub Direktorat Aneka Kacang Lain Sub Direktorat Aneka Kacang Lain mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang peningkatn produksi aneka kacang lain. Sub Direktorat Aneka Kacang Lain menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi aneka kacang lain, serta pemberdayaan; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi aneka kacang lain, serta pemberdayaan; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi aneka kacang lain, serta pemberdayaan; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi aneka kacang lain, serta pemberdayaan; dan 4 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

13 e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi aneka kacang lain, serta pemberdayaan Sub Direktorat Ubikayu dan Aneka Umbi Lain Sub Direktorat Ubikayu dan Aneka Umbi Lain mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang peningkatan produksi ubikayu dan aneka umbi lain. Sub Direktorat Ubikayu dan Aneka Umbi Lain menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi ubikayu dan aneka umbi lain, serta pemberdayaan; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi ubikayu dan aneka umbi lain, serta pemberdayaan; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi ubikayu dan aneka umbi lain, serta pemberdayaan; d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi ubikayu dan aneka umbi lain, serta pemberdayaan; dan e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi ubikayu dan aneka umbi lain, serta pemberdayaan Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat serta kearsipan Direktorat Aneka Kacang dan Umbi. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 5

14 1.3.5 Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kelompok Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi: a. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk Direktur Aneka Kacang dan Umbi; b. Direktur Aneka Kacang dan Umbi menempatkan pejabat fungsional Pengawas Mutu Hasil Pertanian pada unit kerja eselon III sesuai tugas jabatan fungsional; c. Jumlah pejabat fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; dan d. Jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan Sumberdaya Manusia Jumlah sumber daya manusia tahun 2015 lingkup Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi sebanyak 57 orang meliputi, berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 28 orang dan perempuan 29 orang. Berdasarkan golongan: golongan I sebanyak 1 orang, golongan II sebanyak 11 orang, golongan III sebanyak 37 orang dan golongan IV sebanyak 8 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan meliputi S3 sebanyak 2 orang, S2 sebanyak 10 orang, S1 sebanyak 26 orang, D3 sebanyak 4 orang, SLTA sebanyak 12 orang, SLTP/SD sebanyak 3 orang. Selain itu terdapat 2 (dua) tenaga kontrak di Subbag Tata Usaha. Berdasarkan distribusi di masing-masing Unit Eselon III dan Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari: Sub Direktorat Kedelai sebanyak 12 orang, Sub Direktorat Aneka Kacang sebanyak 8 orang, Sub Direktorat 6 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

15 Ubikayu sebanyak 9 orang, Sub Direktorat Aneka Umbi sebanyak 9 orang dan Sub Bagian Tata Usaha sebanyak 18 orang (Lampiran 2) Dukungan Anggaran Pada tahun 2015 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi mengelola APBN sektoral (BA.018) sebesar Rp ,- yang dilaksanakan melalui Program Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Anggaran tersebut dialokasikan pada satker pusat dan daerah dengan rincian: 1) Satker Dit. BuAkabi Pusat Rp ,- dan 2) Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pada satker Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan satker Dinas Pertanian Kabupaten/Kota Rp ,-. Kegiatan utama yang difasilitasi APBN sektoral Ditjen Tanaman Pangan tahun 2015 melalui kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi tahun 2015, yaitu: (1) GP-PTT Kedelai seluas ha, (2) PAT PIP Kedelai Refocusing seluas ha, (3) PAT-PIP Kedelai APBN-P seluas ha, dan (4) GP-PTT Ubikayu seluas ha, (5) Pendampingan Peningkatan Produksi Kedelai Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2015, (6) Koordinasi Kemitraan Akabi Tahun 2015, (7) Gerakan Tanam/Panen Kedelai dengan TNI-AD Tahun 2015, dan (8) Bantuan Teknologi Penyimpan Benih Kedelai (Plastik Hermetik) Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 7

16 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Visi Visi merupakan kondisi ideal tentang hasil kerja yang ingin diwujudkan oleh Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi pada masa yang akan datang, yang akan dijadikan dasar dalam menyusun rencana strategis tahun Visi Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi adalah Terwujudnya Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumber Daya Lokal untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani Misi Berdasarkan visi yang telah ditetapkan, dirumuskan misi-misi sebagai berikut : 1. Mewujudkan ketersediaan aneka kacang dan umbi yang cukup dan berkelanjutan melalui pengembangan kawasankawasan yang terpadu. 2. Mengoptimalkan penggunaan lahan dan mengkoordinasikan penyiapan lahan untuk komoditas aneka kacang dan umbi. 3. Mengembangkan bioindustri komoditi ubikayu yang memiliki nilai tambah strategis terutama dalam mendukung ketersediaan energi nasional. 4. Membantu koordinasi perencanaan penyediaan permodalan, pengadaan sarana produksi dan tata niaga aneka kacang dan umbi. 5. Mengkoordinasikan seluruh subsistem agribisnis terkait dalam agribisnis aneka kacang dan umbi. 6. Meningkatkan kualitas kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. 8 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

17 Disamping visi dan misi, norma pengelolaan organisasi harus mencerminkan karakter dan budaya seluruh aparat yang kreatif dan kerjasama yang kompak dengan menjunjung tinggi semangat kebersamaan. Makna dan karakter budaya kerja tersebut adalah bahwa setiap pekerjaan dan tugas akan dapat dilaksanakan oleh seluruh staf secara tepat, cermat dan cepat serta memberikan kinerja dengan kualitas pelayanan yang prima Tujuan dan Sasaran Pada dasarnya peningkatan produksi dengan cara peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam komoditas aneka kacang dan umbi merupakan upaya menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk bahan pangan, pakan dan industri. Dalam upaya peningkatan produksi tersebut, maka Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi merumuskan tujuan yaitu : 1. Mewujudkan swasembada komoditi kedelai. 2. Meningkatkan produksi komoditas aneka kacang dan umbi guna memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. 3. Mengurangi impor untuk menghemat devisa negara dan mendorong terjadinya ekspor komoditas aneka kacang dan umbi. 4. Memenuhi bahan baku industri kecil, menengah dan besar sekaligus mengurangi ketergantungan bahan baku dari luar negeri atau impor. 5. Mendukung diversifikasi pangan, substitusi pangan karbohidrat non beras dan protein non daging, telur dan ikan. 6. Menumbuhkembangkan sistem dan usaha agribisnis aneka kacang dan umbi yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 9

18 7. Meningkatkan lapangan kerja di wilayah pedesaan, sekaligus membantu mengurangi urbanisasi dari desa ke kota. 8. Mendorong kegiatan perekonomian di pedesaan dan mendukung pembangunan ekonomi nasional. 9. Meningkatkan kapasitas dan mutu produksi ubi kayu. 10. Meningkatkan akuntabilitas kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan tersebut, maka sasaran yang hendak dicapai oleh Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi adalah : 3. Mewujudkan pencapaian swasembada kedelai dan tercapainya sasaran produksi aneka kacang dan umbi; 4. Mewujudkan peningkatan diversifikasi pangan; 5. Mewujudkan peningkatan nilai tambah, daya saing, dan ekspor; serta 6. Mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani Arah Kebijakan Arah kebijakan peningkatan produksi komoditas aneka kacang dan umbi tahun 2015 adalah : 1. Pencapaian swasembada kedelai tahun 2017; 2. Meningkatkan produksi kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubijalar serta mengembangkan komoditi akabi lainnya; 3. Mengembangkan agribisnis akabi secara terpadu dengan menumbuhkembangkan peran swasta, koperasi dan BUMN; 4. Mendukung gerakan peningkatan diversifikasi pangan; 5. Meningkatkan sumber permodalan yang mudah diakses petani; 10 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

19 6. Memperbaiki tata niaga komoditas akabi yang kondusif bagi petani Program dan Kegiatan Program prioritas Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 adalah pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi. Kegiatan yang dilaksanakan untuk pencapaian program sasaran produksi adalah sebagai berikut : 1. Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kedelai seluas ha 2. Optimasi Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP) Kedelai Refocusing seluas ha 3. PAT-PIP Kedelai APBN-P seluas ha 4. Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Ubikayu seluas ha 5. Pendampingan peningkatan produksi kedelai kerjasama dengan perguruan tinggi 6. Koordinasi kemitraan Akabi 7. Gerakan tanam/panen kedelai dengan TNI-AD 8. Bantuan teknologi penyimpan benih kedelai (Plastik Hermetik) 9. Pembinaan, Bimbingan dan Monitoring 2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 adalah : Mewujudkan pencapaian produksi secara berkelanjutan dalam rangka penyediaan kebutuhan nasional dengan peningkatan jumlah produksi kedelai sebesar ton biji kering, produksi kacang tanah ton biji kering, produksi kacang hijau ton biji Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 11

20 kering, produksi ubikayu ton umbi basah dan produksi ubijalar ton umbi basah. Dukungan program dan kegiatan yang difasilitasi APBN Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi meliputi : GP-PTT Kedelai seluas ha, PAT-PIP Kedelai Refocusing seluas ha, PAT-PIP Kedelai APBN-P seluas ha dan GP- PTT Ubikayu seluas ha Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015 Penetapan Kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 melalui program Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi dan sasaran strategis mendorong tercapainya peningkatan produktivitas komoditas aneka kacang dan umbi. Indikator kinerja yang akan dicapai adalah : 1. Meningkatnya produktivitas kegiatan GP-PTT kedelai minimal 2 ku/ha, 2. Tercapainya produktivitas kegiatan PAT-PIP kedelai minimal 14 ku/ha, 3. Meningkatnya produktivitas kegiatan GP-PTT ubikayu minimal 20 ku/ha, 4. Tercapainya produktivitas kacang tanah 14,12 ku/ha, 5. Tercapainya produktivitas kacang hijau 11,70 ku/ha dan 6. Tercapainya produktivitas ubijalar 147,48 ku/ha. Pernyataan Penetapan Kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 pada Lampiran Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

21 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja. Akuntabilitas kinerja suatu instansi dinilai untuk menentukan tingkat keberhasilan atas target yang telah ditetapkan. Perencanaan kinerja terdiri dari rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja. Pengukuran kinerja mengevaluasi dan menganalisa rencana dan realisasi, dengan instrumen indikator kinerja. Pelaporan kinerja dibuat dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja dilakukan untuk menilai akuntabilitas kinerja dan memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi pemerintah. 3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2015 ditetapkan berdasarkan penilaian melalui metode scoring, yaitu: (1) sangat berhasil (realisasi > 100% dari target), (2) berhasil (realisasi % dari target), (3) cukup berhasil (realisasi 60 79% dari target), dan (4) kurang berhasil (realisasi < 60% dari target). Pengukuran capaian sasaran kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi tahun 2015 dilakukan dengan membandingkan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sasaran strategis terhadap target yang telah ditetapkan. Realisasi kegiatan diperoleh melalui pengukuran dan pelaporan secara berjenjang dari kabupaten/kota, provinsi dan pusat/nasional. Status angka produksi tahun 2015 yang digunakan pada penyusunan LAKIP ini adalah Angka Ramalan II (ARAM II, BPS) yang dirilis secara resmi oleh Badan Pusat Statistik tanggal 2 November 2015, dan data realisasi dari Dinas Pertanian Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota). Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 13

22 3.2 Pencapaian Sasaran Strategis Capaian Indikator Kinerja Berdasarkan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2015, Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi telah menetapkan pencapaian lima target indikator kinerja sasaran strategis tahun Capaian indikator kinerja sasaran strategis tersebut sebagaimana Tabel 1 berikut. Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Capaian Kategori Capaian 1. Mewujudkan pencapaian Jumlah Produksi : - Kedelai (ribu ton biji kering) 1, Berhasil produksi secara - Kacang Tanah (ribu ton biji kering) Berhasil berkelanjutan - Kacang hijau (ribu ton biji kering) Berhasil dalam rangka - Ubikayu (ribu ton umbi basah) 26,530 22, Berhasil penyediaan - Ubijalar (ribu ton umbi basah) 2,650 2, Berhasil kebutuhan nasional 2 Mendorong peningkatan Tercapainya produktivitas : - Kedelai (ku/ha) Sangat Berhasil produktivitas - Kacang Tanah (ku/ha) Berhasil - Kacang hijau (ku/ha) Sangat Berhasil - Ubi Kayu (ku/ha) Berhasil - Ubi Jalar (ku/ha) Sangat Berhasil Ket: ARAM II BPS Capaian produksi pada tahun 2015 untuk kedelai sebesar ton (81,91%) dari sasaran ton biji kering, kacang tanah sebesar ton (82,17%) dari sasaran ton biji kering, kacang hijau sebesar ton (91,04%) dari sasaran ton biji kering, ubikayu sebesar ton (86,34%) dari sasaran ton umbi basah dan ubijalar sebesar ton (83,74%) dari sasaran ton umbi basah. Capaian produktivitas pada tahun 2015 untuk kedelai sebesar 15,73 (101,48%) dari sasaran 15,50 ku/ha, kacang tanah sebesar 13,26 (93,91%) dari sasaran 14,12 ku/ha, kacang hijau sebesar 11,71 ku/ha (100,09%) dari sasaran 11,70 ku/ha, ubikayu sebesar 233,68 ku/ha 14 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

23 (99,86%) dari sasaran 234,00 dan ubijalar sebesar 159,37 ku/ha (108,06%) dari sasaran 147,48 ku/ha Capaian Sasaran Kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi telah menetapkan pencapaian sasaran kinerja kegiatan utama tahun 2015, kriteria ukuran keberhasilannya termasuk sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan kurang berhasil. Tabel 2. Capaian Sasaran Kinerja Kegiatan Utama Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 No. Kegiatan Tanam (Ha) Target Realisasi % Kriteria Ukuran 1 GP-PTT Kedelai 350, , Berhasil 2 3 PAT Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP) dana Refocusing PAT Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP) dana APBN-P *) 131, , Berhasil 172, , Cukup berhasil 4 GP-PTT Ubikayu 3,000 3, Sangat berhasil Keterangan:*) Target tanam semula ha, setelah revisi menjadi ha. Luas areal pembinaan penerapan budidaya aneka kacang dan umbi melalui GP-PTT kedelai, PAT-PIP Refocusing, PAT-PIP APBN-P dan GP- PTT ubikayu tahun 2015 antara lain sebagai berikut : a. Realisasi pelaksanaan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kedelai seluas tercapai seluas ha (86,60%) dari sasaran ha. Adapun sisa kegiatan yang belum dilaksanakan sampai akhir Desember 2015 seluas ha dan direncanakan tanam pada bulan Januari sampai Maret 2016, sesuai dengan surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan No. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 15

24 115/RC.230/C/11/2015 (Lampiran 14). Kegiatan ini dilaksanakan di 29 provinsi pada 213 kabupaten/kota (Lampiran 4). b. Realisasi pelaksanaan Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) Refocusing Kedelai tercapai seluas ha (84,15%) dari sasaran ha. Adapun sisa kegiatan yang belum dilaksanakan sampai akhir Desember 2015 seluas ha dan direncanakan tanam pada bulan Januari sampai Maret 2016, sesuai dengan surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan No. 115/RC.230/C/11/2015 (Lampiran 14). Kegiatan ini dilaksanakan di 9 provinsi pada 64 kabupaten/kota (Lampiran 5). c. Realisasi pelaksanaan Perluasan Areal Tanam melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) APBN-P kedelai seluas ha (67,01%) dari sasaran ha. Adapun sisa kegiatan yang belum dilaksanakan sampai akhir Desember 2015 seluas ha dan direncanakan tanam pada bulan Januari sampai Maret 2016, sesuai dengan surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan No. 115/RC.230/C/11/2015 (Lampiran 14). Kegiatan ini dilaksanakan di 24 provinsi pada 159 kabupaten/kota (Lampiran 6). d. Realisasi pelaksanaan pengembangan ubikayu seluas ha (102,13%) dari sasaran ha pada 6 provinsi, 9 kabupaten (Lampiran 7). 16 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

25 Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian program sasaran produksi tahun 2015 adalah sebagai berikut : a. Kegiatan di Daerah Tabel 3. Kegiatan Pendukung Pencapaian Program Sasaran Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 di Daerah No. Kegiatan Sasaran 1 Pendampingan Peningkatan Produksi Kerjasama dengan Perguruan Tinggi (Kali) Realisasi Fisik % Kriteria Ukuran Berhasil 2 Koordinasi Kemitraan, Pemantapan dan Evaluasi Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi (Kali) Berhasil Gerakan Tanam/Panen Kedelai Bersama TNI-AD di Provinsi Berhasil Pembinaan, Pembinaan PAT-PIP (Kali):*) Kurang Berhasil a. Kerjasama TNI-AD 52 b. Aparat Dinas (Provinsi, Kabupaten) 52 Bantuan Taknologi Penyimpanan Kedelai (Plastik Hermetik)(Paket) Cukup Berhasil Gerakan Pengembangan Kawasan Kedelai di Kabupaten (Paket):*) 9,630 6, Cukup Berhasil a. Papan Nama 9,630 3,065 b. Bantuan Transport 9,630 3,811 7 Ubinan (unit) 9,630 6, Cukup Berhasil Pendampingan, Pengawalan, Pembinaan dan Monev 8 Aneka Kacang dan Umbi*) Keterangan: *) Laporan Sementara 252 b. Kegiatan di Pusat Tabel 4. Kegiatan Pendukung Pencapaian Program Sasaran Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 di Pusat No. Uraian Pagu Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) % Sasaran Satuan Realisasi Satuan % 1 Rancangan pengembangan budidaya aneka kacang dan umbi 300,500, ,981, Rancangan 1 Rancangan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 201,272, ,308, Pedoman 5 Pedoman Laporan pengelolaan produksi aneka kacang dan umbi 9,554,677,000 7,801,851, Laporan 27 Laporan Laporan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi 2,111,420,000 1,451,394, Laporan 4 Laporan Laporan administrasi ketatausahaan 462,236, ,983, Laporan 2 Laporan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 357,000, ,066, Unit 28 Unit Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 672,750, ,054, Unit 37 Unit SUB TOTAL 13,659,855,000 10,917,639, Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 17

26 Output kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mendukung pencapaian program sasaran produksi tahun 2015 di Pusat antara lain : 1) Rancangan Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 1. Kerangka Acuan/TOR, RAB Tahun 2016; 2. Buku Rencana Strategis Aneka Kacang Dan Umbi ; 3. Rancangan Program dan Kegiatan Aneka Kacang Dan Umbi Tahun ) Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 1. Pedoman Pelaksanaan Aneka Kacang dan Umbi 2015; 2. Pedoman Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai 2015; 3. Pedoman Teknis Pengelolaan Produksi ubikayu 2015; 4. Pedoman Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai 2016; 3) Laporan Pengelolaan Produksi Aneka Kacang dan Umbi 1. Sosialisasi Dalam Rangka Pelaksanaan GP2TT dan PIP Kedelai: a) Bahan Sosialisasi Pelaksanaan GP2TT dan PIP Kedelai; b) Leaflet Peningkatan Produksi Kedelai; c) Buku Seri Agribisnis Kedelai; d) Leaflet Pendataan Produksi Kedelai Melalui SMS Gateway; e) Laporan Hasil Sosialisasi Pelaksanaan GP2TT dan PIP Kedelai. 2. Bimbingan dan Pembinaan Pengembangan Kedelai: a) Bahan Bimbingan dan Pembinaan Pengembangan Kedelai Tahun 2015; b) Leaflet Budidaya Kedelai; c) Buku Panduan Peningkatan Produksi Kedelai Bagi Petugas Lapang; d) Laporan Hasil Bimbingan dan Pembinaan Pengembangan Kedelai Tahun 2015; 18 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

27 3. Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Kedelai: a) Bahan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Kedelai Tahun 2015; b) Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Kedelai Tahun 2015; 4. Pembinaan Aneka Kacang: a) SOP Subdit Aneka Kacang: b) Buku Database Aneka Kacang; c) Bahan Pembinaan Aneka Kacang; d) Leaflet Peningkatan Produksi Kacang Hijau Tahun 2015; e) Laporan Hasil Pembinaan Aneka Kacang Tahun Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau: a) Bahan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau; b) Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Kacang Hija 6. Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah: a) Bahan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah 2015; b) Leaflet Peningkatan Produksi Kacang Tanah Tahun 2015; c) Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah 2015; 7. Sistem Pengendalian Intern (SPI) Direktorat Buakabi: a) Pedoman Sistem Pengendalian Intern (SPI) Direktorat Bukabi Tahun 2015; b) Laporan Hasil Sistem Pengendalian Intern (SPI) Direktorat Bukabi Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 19

28 8. Bimbingan dan Pembinaan Pengembangan Budidaya Ubikayu: a) SOP Subdit Ubikayu; b) Bahan Bimbingan dan Pembinaan Pengembangan Budidaya Ubikayu Tahun 2015; c) Buku profil Ubikayu Dalam Rangka Menarik Investor; d) Buku Pengembangan Budidaya Ubikayu; e) Leaflet Peningkatan Produksi Ubikayu; f) Laporan Hasil Bimbingan dan Pembinaan Pengembangan Budidaya Ubikayu Tahun Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Ubikayu: - Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Ubikayu Tahun 2015; 10. Bimbingan dan Pembinaan Pengembangan Budidaya Ubijalar: a) Bahan Bimbingan dan Pembinaan Pengembangan Budidaya Ubijalar Tahun 2015; b) Buku Seri Agribisnis Ubijalar; c) Laporan Hasil Bimbingan dan Pembinaan Pengembangan Budidaya Ubijalar Tahun 2015; d) Booklet Ubijalar; 11. Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas Ubijalar: a) SOP Subdit Aneka Umbi; b) Bahan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas Ubijalar 2015; c) Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas Ubijalar Gerakan Pencanangan Tanam/Panen Akabi: - Laporan Hasil Pencanangan Gerakan Tanam/Panen Akabi Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

29 13. Penilaian dan Penghargaan Petani/Kelompok Tani Kedelai Berprestasi: a) Tropi/Piala Petani/Kelompok Tani Kedelai Berprestasi; b) Piagam Penghargaan Petani/Kelompok Tani Kedelai Berprestasi. 14. FGD Aneka Kacang dan Umbi: - Laporan Pelaksanaan FGD Aneka Umbi 15. Koordinasi dan Sosialisasi Pengembangan Kedelai melalui GP-PTT dan PIP: - Laporan Koordinasi dan Sosialisasi Pengembangan Kedelai melalui GP-PTT dan PIP 16. Evaluasi Pelaksanaan GP-PTT dan PAT-PIP Kedelai: - Laporan Evaluasi Pelaksanaan GP-PTT dan PAT-PIP Kedelai 17. Bimbingan dan Pembinaan Dalam Rangka UPSUS Kedelai 2015: - Laporan Hasil Bimbingan dan Pembinaan UPSUS Pengembangan Kedelai 18. Workshop Optimalisasi Pengelolaan Mekanisasi Usahatani Kedelai Dalam Rangka UPSUS: - Laporan Workshop Optimalisasi Pengelolaan Mekanisasi Usahatani Kedelai. 19. Workshop Penerapan Teknologi Budidaya Kedelai Dalam Rangka UPSUS: - Laporan Workshop Penerapan Teknologi Budidaya Kedelai Dalam Rangka UPSUS. 20. Workshop Penerapan Teknologi Budidaya Kedelai: - Laporan Wokshop Penerapan Teknologi Budidaya kedelai Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 21

30 4) Laporan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi: 1. Evaluasi Kegiatan Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi a) Laporan Bulanan Kegiatan Akabi 2015 b) Laporan Tahunan Kegiatan Aneka Kacang dan Umbi 2015 c) Laporan Akuntabilitas/LAKIP Kelengkapan Ruang Informasi dan Display Aneka Kacang dan Umbi: a) Pembuatan papan nama pusat promosi dan informasi Akabi b) Cetakan banner, brosur, poster, leaflet komoditas Akabi c) Pengadaan contoh produk dan replika aneka kacang dan umbi 3. Workshop Konsolidasi UPSUS Provinsi Jawa Barat & Workshop Persiapan Rancangan Pengembangan Kedelai Teknologi Budidaya Jenuh Air (BJA): a) Workshop Konsolidasi UPSUS Provinsi Jawa Barat: - Laporan Workshop Konsolidasi UPSUS Provinsi Jawa Barat b) Workshop Pengolahan Data dan Analisis Hasil Identifikasi: - Laporan Workshop Pengolahan Data dan Analisis Hasil Identifikasi c) Workshop Pembahasan dan Penyusunan Laporan Hasil Identifikasi: - Laporan Workshop Pembahasan dan Penyusunan Laporan Hasil Identifikasi. 5) Laporan Administrasi Ketatausahaan: 1. Laporan Keuangan a) Laporan Tahunan Pelaksaanaan Anggaran b) Laporan Bulanan Pelaksanaan Anggaran c) Laporan Triwulan Pelaksanaan Anggaran 22 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

31 2. Pembinaan Pengembangan Ketatausahaan: a) Data SDM b) SOP Tata Usaha c) Pedoman Persuratan 3. Laporan Barang Dit. Buakabi: - Data Inventaris Kantor 6) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi: - Pengadaan Alat Pengolah Data: Laptop, Dekstop dan Printer, 7) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran: - Pengadaan Peralatan Perkantoran: furnitur (rak, meja, kursi), lemari arsip, mesin penghancur kertas, lemari tembok, sarana jaringan WIFI internet, tangga aluminium, TV LED, CCTV, papan tulis elektronik, AC, portable sound system, karpet ruang ibadah, hardisk external, pompa air dan sarana penyemprotan taman, kursi ruang rapat, papan tulis (whiteboard), infokus. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 23

32 3.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Pengukuran capaian indikator kinerja sasaran Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi adalah produksi, luas panen dan produktivitas komoditas aneka kacang dan umbi (kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu, dan ubijalar). Hasil pengukuran terhadap sasaran produksi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubijalar dikategorikan sangat berhasil, berhasil dan cukup berhasil. Data capaian angka ramalan II 2015 komoditas aneka kacang dan umbi terhadap sasaran 2015 dan angka tetap 2014 terlihat pada Tabel 5. Tabel 5. Capaian Komoditas Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 No Uraian ATAP 2014 Absolut % ATAP Kategori Sasaran Kategori (6) (7) Kedelai Luas Panen (Ha) 615, , ,848 9, Sangat Berhasil Berhasil Produktivitas (Ku/Ha) Sangat Berhasil Sangat Berhasil Produksi (Ton BK) 954,997 1,200, ,967 27, Sangat Berhasil Berhasil Kacang Tanah Luas Panen (Ha) 499, , ,157-39, Berhasil Berhasil Produktivitas (Ku/Ha) Sangat Berhasil Berhasil Produksi (Ton BK) 638, , ,337-28, Berhasil Berhasil Kacang Hijau Luas Panen (Ha) 208, , ,584 18, Sangat Berhasil Berhasil Produktivitas (Ku/Ha) (0.05) (0.43) Berhasil Sangat Berhasil Produksi (Ton BK) 244, , ,416 20, Sangat Berhasil Berhasil Ubi Kayu Luas Panen (Ha) 1,003,494 1,133, ,217-23, Berhasil Berhasil Produktivitas (Ku/Ha) Sangat Berhasil Berhasil Produksi (Ton UB) 23,436,384 26,530,000 22,906, , Berhasil Berhasil Ubi Jalar Sasaran 2015 ARAM II 2015 Peningkatan (5) : (3) % Pencapaian Terhadap Luas Panen (Ha) 156, , ,237-17, Berhasil Cukup Berhasil Produktivitas (Ku/Ha) Sangat Berhasil Sangat Berhasil Produksi (Ton UB) 2,386,729 2,650,000 2,218, , Berhasil Berhasil Keterangan : BK = Biji Kering; UB = Umbi Basah 1. Sangat berhasil (capaian > 100%) 2. Berhasil (Capaian %) 3. Cukup Berhasil (Capaian 60 79%) 4. Kurang Berhasil (Capaian < 60%) 24 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

33 Produksi Kedelai Produksi kedelai tahun 2015 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 983 ribu ton biji kering. Bila dibandingkan dengan target 1,2 juta ton mencapai 81,91% (berhasil) dan bila dibandingkan dengan produksi tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 27 ribu ton (2,93%). Tabel 6. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kedelai Tahun 2015 Uraian Rerata ATAP 2014 Target 2015 Realisasi* 2015 % Capaian 2015 terhadap Rerata Target ATAP Produksi (000 Ton) , Luas Panen (000 Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Keterangan: * Realisasi tahun 2015 berdasarkan ARAM II BPS-RI Bila dibandingkan dengan kebutuhan 2,521 juta ton, produksi kedelai tahun 2015 masih defisit sebesar juta ton biji kering atau baru mencapai indeks swasembada 38.98, secara rinci pada Tabel 7. Tabel 7. Neraca Produksi dan Kebutuhan Kedelai Tahun 2015 Uraian *) Selisih (Absolut) (%) Produksi kedelai (Ton BK) 954, ,967 27, Kebutuhan (Ton BK) 2,163,094 2,521, , Surplus/Defisit (Ton BK) (1,208,097) (1,538,697) (330,600) Indeks Swasembada (%) (5.17) (11.71) Keterangan: - Produksi kedelai tahun 2014 = ATAP, tahun 2015 = ARAM II BPS-RI - Jumlah penduduk dari Proyeksi Penduduk Indonesia , BPS - Tingkat konsumsi dari Susenas - Kebutuhan Industri NMB, diolah BKP - Tanpa memperhitungkan kebutuhan pakan dengan asumsi bungkil kedelai yang dimanfaatkan untuk pakan, 100% berasal dari impor. Capaian produksi kedelai tahun 2015 (ARAM II) mengalami peningkatan dari tahun 2014 meskipun belum mencapai target. Perkembangan produksi kedelai selama periode tahun menunjukan pertumbuhan yang positif, Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 25

34 meningkat dari 851 ribu ton biji kering pada tahun 2011 menjadi 983 ribu ton biji kering tahun 2015 atau rata-rata tumbuh sebesar 4,23% per tahun. Namun pertumbuhannya berfluktuasi, meningkat cukup tajam pada periode tahun Pada tahun 2011 sampai 2013 terjadi penurunan, hal ini disebabkan pengaruh penurunan luas tanam/luas panen yang cukup signifikan dari 851 ribu ha tahun 2011 menjadi 780 ribu ha pada tahun Kemudian tahun 2015 produksi mengalami peningkatan yang cukup tajam mencapai 983 ribu ton. Tingginya capaian produksi kedelai tahun 2015 disebabkan antara lain: Peningkatan luas panen terjadi karena adanya realisasi program Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) Kedelai, Perluasan Areal Tanam (PAT) Kedelai, adanya pemanfaatan lahan hutan untuk pertanaman kedelai, adanya jaminan harga dan dukungan pemerintah daerah. 1. GP-PTT Kedelai Tahun 2015 Kegiatan GP-PTT Kedelai 2015 pada areal seluas ha di 29 provinsi pada 213 kabupaten/kota. Luas satu unit GP-PTT kedelai minimal sebesar 10 ha dan untuk memfasilitasi pelaksanaan kegiatan tersebut Pemerintah memberikan bantuan berupa sarana produksi paket lengkap meliputi benih, pupuk dan pestisida. Sedangkan untuk areal pasang surut di luar pulau Jawa, diberikan juga tambahan berupa kapur pertanian. Realisasi tanam pelaksanaan GP-PTT kedelai sampai bulan Februari 2016 mencapai ha (86,60%), luas panen ha, produktivitas 15,48 ku/ha dan produksi ton. Adapun sisa kegiatan yang belum dilaksanakan sampai akhir Desember 2015 seluas ha dan direncanakan tanam pada bulan Januari sampai Maret Realisasi anggaran kegiatan GP-PTT kedelai sampai bulan Februari 2016 sebesar Rp ,- baru mencapai 93,52% dari sasaran sebesar Rp ,-. Rendahnya realisasi pelaksanaan GP-PTT kedelai disebabkan antara lain a) adanya pergeseran tanam akibat dari dampak 26 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

35 perubahan iklim; dan b) keterbatasan benih kedelai bermutu di tingkat lapang. Secara rinci pada Lampiran 4. Tabel 8. Capaian Produktivitas GP-PTT Kedelai Tahun 2015 Produktivitas GP-PTT (Ku/Ha) % Capaian Produktivitas Nasional (Ku/Ha) % Capaian Uraian Sebelum*) Sesudah Sesudah Sesudah**) Sasaran Sebelum*) Sesudah Thd Thd Thd Sasaran Sesudah**) dibanding Sasaran Sasaran Sebelum*) Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) = (3) : (2) (6) = (4) : (2) (7) = (4) : (3) (8) (9) (10) = (9) : (8) 29 Provinsi, 231 Kabupaten Keterangan : *) = Angka Tetap BPS 2014 **) = Angka Ramalan II BPS 2015 Capaian produktivitas GP-PTT kedelai tahun 2015 baru mencapai 91,06% lebih rendah 8,94% dari sasaran, namun bila dibandingkan dengan produktivitas pada tahun sebelumnya mengalami penurunan sebesar 0,19%. Untuk capaian produktivitas di luar GP-PTT lebih tinggi bila dibanding sasaran (101,48%) seperti pada Tabel 8. Belum tercapainya produktivitas kedelai di lokasi GP-PTT disebabkan antara lain: 1. Belum semua komponen sarana produksi diterapkan sepenuhnya oleh petani sesuai dengan teknologi anjuran; 2. Ketersediaan benih bermutu kedelai masih terbatas; 3. Terjadinya kekeringan yang merupakan dampak dari El Nino yang mengakibatkan mundurnya rencana tanam kedelai pada bulan Juni hingga Agustus yang merupakan puncak tanam kedelai dan mengalami puso/kekeringan di beberapa daerah pelaksana kegiatan GP-PTT kedelai seperti di Aceh, Jabar dan Sulawesi Selatan; 4. Masih rendahnya harga kedelai di tingkat petani yang mengakibatkan dilakukannya panen muda. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 27

36 2. Perluasaan Areal Tanam Melalui Peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) Kedelai Tahun 2015 Kegiatan PAT-PIP kedelai tahun 2015 semula dialokasikan seluas ha di revisi menjadi ha. Kegiatan PAT-PIP terdiri dari PAT-PIP melalui dana APBN Refocusing Ditjen Tanaman Pangan seluas ha dilaksanakan di 9 Provinsi pada 64 Kab./Kota dan PAT-PIP melalui dana APBN-P 2015 Ditjen PSP seluas ha dilaksanakan di 24 Provinsi pada 159 Kab./Kota. Luas satu unit PAT-PIP kedelai minimal 10 ha dan untuk memfasilitasi pelaksanaan kegiatan tersebut Pemerintah memberikan bantuan berupa sarana produksi paket lengkap yang meliputi benih, pupuk, pestisida dan komponen sarana produksi lainnya sesuai spesifikasi lokasi. Sampai dengan Januari 2016, realisasi tanam PAT-PIP kedelai Refocusing seluas ha (84,15%) dari sasaran ha, sedangkan luas panen telah terealisasi seluas ha, produktivitas 15,19 ku/ha dengan produksi ton. Adapun sisa kegiatan yang belum dilaksanakan sampai akhir Desember 2015 seluas ha dan direncanakan tanam pada bulan Januari sampai Maret Realisasi bantuan sosial kegiatan PAT-PIP Refocusing mencapai 91,31% atau Rp ,- dari alokasi sebesar Rp ,-. Kegiatan PAT-PIP kedelai APBN-P telah dilaksanakan seluas ha (67,01%) dari sasaran ha dengan luas panen ha, produktivitas 14,97 ku/ha dan produksi ton. Adapun sisa kegiatan yang belum dilaksanakan sampai akhir Desember 2015 seluas ha dan direncanakan tanam pada bulan Januari sampai Maret Realisasi bantuan sosial kegiatan PAT-PIP APBN-P mencapai 82,39% atau Rp ,- dari alokasi sebesar Rp ,-. Rincian sasaran dan realisasi PAT-PIP Refocusing dan APBN-P dapat dilihat pada Lampiran 5 dan Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

37 Penyebab masih rendahnya realisasi tanam kegiatan PAT-PIP disebabkan antara lain : 1. Adanya kebijakan petani tidak diperbolehkan menerima bantuan sosial lebih dari satu kegiatan pada tahun anggaran yang sama. 2. Adanya pengaruh dari perubahan iklim (El Nino) yang menyebabkan mundurnya tanam kedelai sehingga pelaksanaan kegiatan dilakukan menunggu musim hujan. 3. Alih tanam ke komoditi pangan lain untuk menghindari tumpang tindih lahan dengan kegiatan lain. 4. Keterbatasan benih bermutu kedelai di tingkat lapang. 5. Adanya aplikasi baru dalam pencairan bantuan sosial di KPPN yang menyebabkan terhambatnya pencairan bantuan sosial akibat kesalahan dokumen administrasi. Capaian produktivitas PAT-PIP kedelai Refocusing menurun sebesar 2,06% dari produktivitas tahun 2014 dan bila dibandingkan terhadap sasaran produktivitas 2015 mencapai 101,27% atau melebihi sasaran yang ditetapkan. Sedangkan produktivitas diluar PAT-PIP kedelai Refocusing mencapai 101,48% (15,73 ku/ha) lebih tinggi dari sasaran produktivitas sebesar 15,50 Ku/Ha. Secara rinci pada tabel 9 berikut. Tabel 9. Capaian Produktivitas PAT-PIP Kedelai Refocusing Tahun 2015 Produktivitas PAT-PIP Refocusing Produktivitas diluar PAT- % Capaian (Ku/Ha) PIP Refocusing (Ku/Ha) % Capaian Uraian Sebelum*) Sesudah Sesudah Sesudah**) Sasaran Sebelum*) Sesudah Thd Thd Thd Sasaran Sesudah**) dibanding Sasaran Sasaran Sebelum*) Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) = (3) : (2) (6) = (4) : (2) (7) = (4) : (3) (8) (9) (10) = (9) : (8) 9 Provinsi, 63 Kab/Kota Keterangan : *) = Angka Tetap BPS 2014 **) = Angka Ramalan II BPS 2015 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 29

38 Capaian produktivitas PAT-PIP kedelai APBN P menurun sebesar 3,48% dari produktivitas tahun 2014 dan bila dibandingkan terhadap sasaran produktivitas 2015 mencapai 99,80% atau kurang dari sasaran yang ditetapkan. Sedangkan produktivitas diluar PAT-PIP kedelai APBN-P mencapai 101,48% (15,73 ku/ha) lebih tinggi dari sasaran produktivitas sebesar 15,50 Ku/Ha. Secara rinci pada tabel 10 berikut. Tabel 10. Capaian Produktivitas PAT-PIP Kedelai APBN-P Tahun 2015 Produktivitas PAT-PIP APBN-P Produktivitas diluar PAT- % Capaian (Ku/Ha) PIP APBN-P (Ku/Ha) % Capaian Uraian Sebelum*) Sesudah Sesudah Sesudah**) Sasaran Sebelum*) Sesudah Thd Thd Thd Sasaran Sesudah**) dibanding Sasaran Sasaran Sebelum*) Sasaran (1) (2) (3) (4) (5) = (3) : (2) (6) = (4) : (2) (7) = (4) : (3) (8) (9) (10) = (9) : (8) 25 Provinsi, 156 Kab/Kota Keterangan : *) = Angka Tetap BPS 2014 **) = Angka Ramalan II BPS Produksi Kacang Tanah Produksi kacang tanah tahun 2015 (ARAM II) sebesar 610 ribu ton biji kering atau mencapai 82,17% dari target 743 ribu ton biji kering (berhasil). Bila dibandingkan dengan produksi tahun 2014, produksi kacang tanah tahun 2015 menurun sebesar 4,47%, dibandingkan rerata produksi lima tahun terakhir ( ) mengalami penurunan 17,83%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target produksi tahun 2015 sebesar 743 ribu ton biji kering, produksi kacang tanah tahun 2015 (ARAM II) mencapai 82,17%. Secara rinci dapat dilihat pada tabel Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

39 Tabel 11. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kacang Tanah Tahun 2015 Uraian % Capaian 2015 terhadap Rerata ATAP Target Realisasi Rerata ATAP Target *) Produksi (000 Ton) Luas Panen (000 Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Keterangan: *) Realisasi tahun 2015 berdasarkan ARAM II BPS-RI Perkembangan produksi kacang tanah selama periode tahun cenderung berfluktuasi dan mengalami penurunan, dari 691 ribu ton biji kering tahun 2011 menjadi 610 ribu ton biji kering tahun 2015 atau turun rata-rata 2,97% per tahun. Pada periode produksi kacang tanah cenderung meningkat, dari 691 ribu ton biji kering pada tahun 2011, naik menjadi 713 ribu ton biji kering pada tahun Namun pada periode produksi kacang tanah cenderung menurun, dari 702 ribu ton biji kering tahun 2013 menjadi 610 ribu ton biji kering tahun Menurunnya produksi kacang tanah pada tiga tahun terakhir ( ) dibanding periode sebelumnya antara lain disebabkan berkurangnya dukungan fasilitasi kegiatan dan anggaran APBN, penerapan teknologi budidaya yang belum optimal, serta masih terbatasnya penanganan panen dan pascapanen. Penurunan produksi kacang tanah tahun 2015 terutama disebabkan menurunnya luas panen sebesar ha (7,85%) dari ha pada tahun 2014 menjadi ha pada tahun Walaupun produktivitas mengalami peningkatan sebesar 0.47 ku/ha (3,67%) dari 12,79 ku/ha pada tahun 2014 menjadi 13,26 ku/ha pada tahun Menurunnya luas panen disebabkan oleh kondisi cuaca yang kurang mendukung saat pemolongan, terbatasnya penggunaan benih varietas unggul, adanya serangan hama di beberapa daerah, terjadinya alih komoditi yang lebih menguntungkan seperti hortikultura dan jagung serta kurangnya minat petani menanam kacang tanah karena harga yang kurang stabil. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 31

40 3.3.3 Produksi Kacang Hijau Produksi kacang hijau tahun 2015 (ARAM II) sebesar 265 ribu ton biji kering atau mencapai 91,04% dari target 292 ribu ton biji kering (berhasil). Bila dibandingkan dengan produksi tahun 2014 dan rerata lima tahun terakhir ( ), produksi kacang hijau tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 8,52% dari tahun 2014 dan turun 0,98% terhadap rerata lima tahun terakhir. Sedangkan bila dibandingkan dengan target produksi tahun 2015 sebesar 292 ribu ton biji kering, produksi kacang hijau tahun 2015 (ARAM II) telah mencapai 91,04%. Tabel 12. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kacang Hijau Tahun 2015 Uraian % Capaian 2015 terhadap Rerata ATAP Target Realisasi Rerata ATAP Target *) Produksi (000 Ton) Luas Panen (000 Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Keterangan: *) Realisasi tahun 2014 berdasarkan ARAM II BPS-RI Perkembangan produksi kacang hijau selama periode tahun berfluktuasi dan cenderung mengalami penurunan dari 341 ribu ton biji kering tahun 2011 menjadi 265 ribu ton biji kering tahun 2015 atau turun rata-rata 4,18% per tahun. Pada periode tahun produksi kacang hijau cenderung menurun, 284 ribu ton biji kering pada tahun 2012 turun menjadi 205 ribu ton biji kering pada tahun Namun pada periode tahun produksi kacang hijau mengalami peningkatan dari 245 ribu ton biji kering pada tahun 2014 menjadi 265 ribu ton biji kering pada tahun Peningkatan capaian produksi kacang hijau tahun 2015 disebabkan oleh meningkatnya luas panen yang cukup luas mencapai ha (8,93%) dari ha pada tahun 2014 menjadi ha pada tahun Meningkatnya luas panen kacang hijau disebabkan oleh kondisi cuaca yang mendukung saat pemolongan, penggunaan benih varietas unggul serta harga yang bagus mendorong minat petani menanam kacang hijau dengan menerapkan teknologi budidaya sesuai anjuran. 32 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

41 3.3.4 Produksi Ubikayu Produksi ubi kayu tahun 2015 (ARAM II) sebesar 22,91 juta ton umbi basah atau mencapai 86,34% dari target 26,53 juta ton umbi basah (berhasil). Bila dibandingkan dengan produksi tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 2,26%, dan bila dibandingkan terhadap rerata lima tahun terakhir ( ) menurun sebesar 3,35%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target produksi tahun 2015 sebesar 26,53 juta ton umbi basah, produksi ubi kayu tahun 2015 (ARAM II) telah mencapai 86,34%. Tabel 13. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Ubikayu Tahun 2015 Uraian % Capaian 2015 terhadap Rerata ATAP Target Realisasi Rerata ATAP Target *) Produksi (000 Ton) 23,700 23,436 26,530 22, Luas Panen (000 Ha) 1,073 1,003 1, Produktivitas (Ku/Ha) Keterangan: *) Realisasi tahun 2015 berdasarkan ARAM II BPS-RI Perkembangan produksi ubikayu selama periode tahun berfluktuasi dan cenderung mengalami penurunan dari 24,04 juta ton umbi basah tahun 2011 menjadi 22,91 juta ton umbi basah tahun 2015 atau turun rata-rata 1,20% per tahun. Pada periode tahun produksi ubikayu cenderung menurun, 23,94 juta ton umbi basah pada tahun 2013 turun menjadi 22,91 juta ton umbi basah pada tahun Menurunnya capaian produksi ubikayu tahun 2015 disebabkan oleh menurunnya luas panen seluas ha (2,32%) dari 1.18 juta ha tahun 2011 menjadi 0.98 juta ha tahun 2015 yang antara lain disebabkan pengaruh dari perubahan iklim (El Nino) yang menyebabkan mundurnya rencana tanam ubikayu sehingga pelaksanaan kegiatan dilakukan menunggu musim hujan dan terjadinya alih komoditi yang lebih menguntungkan seperti jagung dan komoditi perkebunan lainnya. Dalam upaya peningkatan produksi ubikayu tahun 2015 sebesar 26,530 juta ton (umbi basah), ditempuh melalui peningkatan produktivitas pada areal tanam yang selama ini telah terbiasa melakukan budidaya ubikayu, serta Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 33

42 perluasan areal tanam yang diarahkan pada pengembangan, kemitraan dan pemanfaatan lahan (perkebunan, kehutanan, dll). Dukungan kegiatan pengelolaan produksi ubikayu sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi dilaksanakan melalui kegiatan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT) dialokasikan seluas ha dilaksanakan di 6 Provinsi dan 9 Kabupaten dengan sumber dana dari APBN-P Luas satu unit GP-PTT ubikayu minimal seluas 25 ha. Untuk memfasilitasi pelaksanaan kegiatan ini, pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk dana bansos untuk keperluan pemenuhan pupuk anorganik (Urea, NPK dan SP-36) bersubsidi yang pembeliannya melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain pupuk anorganik diatas, dana bansos tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk pembelian pupuk organik dan pestisida/herbisida. Bantuan sarana produksi kegiatan GP-PTT, diberikan langsung kepada kelompok tani peserta GP-PTT dalam bentuk transfer uang, dengan nilai uang sebesar Rp ,- per hektar. Jenis komponen sarana produksi bansos GP-PTT ubikayu per hektar: pupuk urea 300 kg; pupuk SP kg; pupuk NPK 300 kg; pestisida/herbisida 1pkt; pupuk organik 2.500kg. Sampai dengan Desember 2015, realisasi tanam kegiatan GP-PTT ubikayu sebesar ha (102,13%) dari sasaran sebesar ha, sedangkan realisasi bantuan sosial telah mencapai 99,10% atau Rp ,-, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 14 berikut dan secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

43 Tabel 14. Sasaran dan Realisasi GP-PTT Ubikayu Tahun 2015 No Uraian Sasaran Realisasi Capaian (%) 1 Luas Tanam (Ha) 3,000 3, Bansos (Rp. 000) 9,000,000 8,918, Keterangan: Panen ubikayu berkisar bulan Produksi Ubijalar Produksi ubi jalar tahun 2015 (ARAM II) sebesar ton umbi basah atau mencapai 83,74% dari target ton umbi basah (berhasil). Dibandingkan dengan produksi tahun 2014 mengalami penurunan sebesar ton (0,17%) dari ton menjadi ton pada tahun Terhadap rerata lima tahun terakhir ( ) juga mengalami penurunan sebesar ton (4,91%). Dan bila dibandingkan dengan target produksi tahun 2015 sebesar ton umbi basah, produksi ubijalar tahun 2015 (ARAM II) baru mencapai 83,74%. Tabel 15. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Ubijalar Tahun 2015 Uraian % Capaian 2015 terhadap Rerata Realisasi ATAP 2014 Target 2015 Rerata ATAP Target *) Produksi (000 Ton) 2,334 2,383 2,650 2, Luas Panen (000 Ha) Produktivitas (Ku/Ha) Keterangan: *) Realisasi tahun 2015 berdasarkan ARAM II BPS-RI Perkembangan produksi ubi jalar selama periode lima tahun terakhir ( ) mengalami trend pertumbuhan positif dari ton umbi basah tahun 2011 menjadi ton umbi basah tahun 2015 atau tumbuh ratarata 0,54% per tahun. Belum tercapainya produksi ubijalar tahun 2015 disebabkan oleh menurunnya luas panen yang cukup signifikan seluas ha (11,18%) dari ha tahun 2014 menjadi ha tahun 2015 yang antara lain berkurangnya dukungan fasilitasi kegiatan dan anggaran APBN, alih fungsi lahan ke komoditas perkebunan dan pertambangan, berkurangnya minat petani Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 35

44 menanam ubijalar dan harga ubi jalar kurang menjanjikan. Namun demikian, produktivitas ubijalar meningkat sebesar 7,37 ku/ha (4,85%) dari 152 ku/ha tahun 2014 menjadi 159,37 ku/ha tahun 2015 yang disebabkan oleh pemanfaatan teknologi budidaya ubijalar yang sudah diterapkan di beberapa daerah sentra produksi ubijalar. 3.4 Akuntabilitas Keuangan Pada tahun 2015 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi mengelola APBN sektoral (BA.018) sebesar Rp ,- yang dilaksanakan melalui Program Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi. Anggaran tersebut dialokasikan pada satker pusat dan daerah dengan rincian: 1) Satker Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Pusat Rp ,- secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 9 dan 2) Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pada satker Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan satker Dinas Pertanian Kabupaten/Kota Rp ,-. Realisasi kegiatan APBN sektoral (BA.018) TA Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi pada Lampiran 10, 11 dan 12. a. Akuntabilitas keuangan kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi, dengan realisasi anggaran pada kegiatan : Realisasi kegiatan GP-PTT kedelai sebesar Rp ,- (93,66%) dari total anggaran sebesar Rp ,- Realisasi kegiatan Perluasan Areal Tanam melalui peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) kedelai refocusing sebesar Rp ,- (93,45%) dari total anggaran sebesar Rp ,- Realisasi kegiatan Perluasan Areal Tanam melalui peningkatan Indeks Pertanaman (PAT-PIP) kedelai APBN-P sebesar Rp ,- (88,88%) dari total anggaran sebesar Rp ,- Realisasi kegiatan pengembangan ubikayu sebesar Rp ,- (99,10%) dari total anggaran sebesar Rp ,- 36 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

45 Realisasi kegiatan pendampingan peningkatan produksi kerjasama dengan perguruan tinggi sebesar Rp ,- (80%) dari total anggaran Rp ,- Realisasi kegiatan koordinasi kemitraan, pemantapan dan evaluasi pengembangan aneka kacang dan umbi sebesar Rp ,- (87.62%) dari total anggaran Rp ,- Realisasi kegiatan gerakan tanam/panen kedelai bersama TNI-AD di provinsi sebesar Rp ,- (100%) dari total anggaran Rp ,- Realisasi kegiatan pembinaan dan pendampingan PAT-PIP kedelai sebesar Rp ,- (68,62%) dari total anggaran Rp ,- Realisasi kegiatan bantuan teknologi penyimpanan kedelai (plastik hermetik) sebesar Rp ,- (75%) dari total anggaran Rp ,- Realisasi kegiatan gerakan pengembangan kawasan kedelai di kabupaten sebesar Rp ,- (37,88%) dari total anggaran Rp ,- Realisasi kegiatan ubinan kedelai sebesar Rp ,- (63,97%) dari total anggaran Rp ,- Realisasi kegiatan pendampingan, pengawalan, pembinaan dan monitoring evaluasi aneka kacang dan umbi (pusat dan daerah) sebesar Rp ,- (33,41%) dari total anggaran Rp ,- b. Akuntabilitas keuangan kegiatan pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi di Satker Pusat, dengan realisasi anggaran pada kegiatan: Rancangan Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi total anggaran Rp ,- realisasi Rp ,- (97,17%). Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 37

46 Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi total anggaran Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (74,18%). Laporan Pengelolaan Produksi Aneka Kacang dan Umbi total anggaran Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (81,65%) Laporan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi total anggaran Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (68,74%) Laporan Administrasi Ketatausahaan total anggaran Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (60,57%) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi total anggaran sebesar Rp ,- realisasi Rp ,- (98,90%) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran total anggaran Rp , realisasi sebesar Rp ,- (87,71%) 3.5 Hambatan dan Kendala Permasalahan dan upaya yang dihadapi oleh Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dalam melaksanakan kegiatan pembangunan pengelolaan aneka kacang dan umbi antara lain : Aspek Produksi : 1. Komponen sarana produksi yang sesuai dengan anjuran belum diterapkan sepenuhnya oleh petani; 2. Ketersediaan benih bermutu kedelai masih terbatas; 3. Terjadinya kekeringan dampak dari El Nino yang menyebabkan mundurnya rencana tanam kedelai pada bulan Juni hingga Agustus yang merupakan puncak tanam kedelai, serta mengalami puso akibat kekeringan di beberapa daerah pelaksana kegiatan GP-PTT kedelai seperti di Aceh, Jabar dan Sulawesi Selatan; 4. Masih rendahnya harga kedelai di tingkat produsen sehingga mengakibatkan panen muda. 38 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

47 5. Adanya alih tanam ke komoditi pangan lain untuk menghindari tumpang tindih penggunaan lahan; 6. Terbatasnya produsen benih skala besar, yang baru dikembangkan skala kecil/penangkar, sehingga penggunaan benih unggul bermutu masih rendah yang mengakibatkan produksi belum mencapai potensi hasil dan 7. Pelaporan dari daerah sering terlambat bahkan ada beberapa daerah yang tidak/belum melaporkan pelaksanaan kegiatan. Aspek serapan anggaran : Masih rendahnya realisasi serapan anggaran disebabkan : 1. Adanya kebijakan petani yang tidak diperbolehkan menerima bantuan sosial lebih dari satu kegiatan pada tahun anggaran yang sama. 2. Adanya aplikasi baru dalam pencairan bantuan sosial di KPPN yang menyebabkan terhambatnya pencairan bantuan sosial akibat kesalahan dokumen administrasi. Aspek ketatausahaan : 1. Kekurangan sumber daya manusia/sdm, terutama pada operator komputer, pengetik, pramu utus dan tenaga kebersihan. 2. Kendaraan operasional sudah tidak layak pakai dan mengalami kerusakan baik kendaraan roda 2 maupun roda Diperlukan perbaikan sarana dan prasarana penunjang seperti daya listrik, AC ruangan yang nyaman dan air bersih. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 39

48 3.6 Upaya dan Tindak Lanjut Upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan adalah : Aspek Produksi : 1. Melakukan koordinasi dengan produsen dan penangkar benih dalam penyediaan dan penyaluran benih. 2. Memantapkan persiapan pelaksanaan kegiatan aneka kacang dan umbi di tingkat kelompok tani, Dinas Pertanian Kabupaten, Provinsi, Pusat dan stakeholder yang terkait. 3. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan, bekerjasama dengan perkebunan dan kehutanan dalam memanfaatkan lahan untuk meningkatkan indeks pertanaman, sehingga meningkatkan produksi. 4. Meningkatkan peran penyuluh di tingkat petani agar mempercepat adopsi teknologi oleh petani. 5. Ditetapkannya kebijakan program stabilisasi harga kedelai (SHK), sehingga harga pembelian petani dan harga penjualan untuk pengrajin tahu/tempe. 6. Mengembangkan pola pendirian BUMD/Badan Usaha Milik Daerah bersama dengan petani, koperasi, investor, perbankan dan stakeholder lainnya menjadi shareholder. 7. Dalam menetapkan sasaran komoditas aneka kacang dan umbi ke depan harus mempertimbangkan hasil capaian produksi dan produktivitas tahun sebelumnya. 8. Meningkatkan sosialisasi, bimbingan dan pendampingan terhadap upaya-upaya efisiensi usahatani dalam peningkatan produktivitas/produksi aneka kacang dan umbi, khususnya pada daerah-daerah sentra produksi dalam upaya peningkatan daya saing. 9. Perbaikan infrastruktur jaringan pemasaran, akses sistem informasi harga dan pemasaran yang akurat dan mudah didapat, mempercepaat pengembangan agribisnis pola kemitraan dengan stakeholder terkait. 10. Mendorong konsistensi daerah untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan secara rutin. 40 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

49 Aspek Ketatausahaan : 1. Mengoptimalkan kinerja SDM. 2. Penambahan sarana kerja berupa komputer dan meningkatkan kapasitas komputer sesuai perkembangan teknologi, 3. Penggantian pendingin ruangan (AC) yang tidak layak pakai. 4. Penambahan kendaraan operasional dalam menunjang kelancaran kerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. 5. Mengoptimalkan pengoperasian mesin diesel 6. Mengoptimalkan pengoperasian mesin fotocopy, mesin fax dan telepon. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 41

50 BAB IV. PENUTUP Kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi pada tahun 2015, ukuran keberhasilan pencapaian sasaran kinerja kegiatan utamanya termasuk sangat berhasil, berhasil, dan cukup berhasil. Indikator kinerja kegiatan yang tergolong sangat berhasil adalah GP-PTT Ubikayu (102,13%), kegiatan yang berhasil adalah GP-PTT Kedelai (86,55%) dan PAT-PIP Refocusing Kedelai (84,15%) dan kegiatan yang cukup berhasil adalah PAT-PIP APBN-P kedelai (66,17%). Untuk kegiatan GP-PTT, PAT-PIP Refocusing dan PAT-PIP APBN-P kedelai masih ada sisa kegiatan yang belum dilaksanakan sampai akhir Desember 2015 masing-masing seluas ha, ha dan ha. Sisa kegiatan tersebut direncanakan tanam pada bulan Januari sampai Maret Kriteria ukuran keberhasilan peningkatan jumlah produksi aneka kacang dan umbi tahun 2015 atas dasar Angka Ramalan II (ARAM II) BPS tergolong Berhasil. Indikator kinerja peningkatan jumlah produksi aneka kacang dan umbi tahun 2015 yang tergolong berhasil yaitu realisasi produksi kedelai ton (81,91%), kacang tanah ton (82,17%), kacang hijau ton (91,04%), ubikayu ton (86,34%) dan ubijalar ton (83,74%). Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi mengelola APBN sektoral (BA.018) tahun 2015 sebesar Rp ,- yang dilaksanakan melalui Program Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi terealisasi sebesar Rp ,- (92,68%). Anggaran tersebut dialokasikan pada satker pusat dan daerah dengan rincian 1) Satker Dit. BuAkabi Pusat Rp ,- 2) Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pada satker Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan satker Dinas Pertanian Kabupaten/Kota Rp ,-. 42 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

51 L A M P I R A N Lampiran 1 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 43

52 Struktur Organisasi Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 44 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

53 Lampiran 2 Penyebaran Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2015 No Unit Kerja S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP/ SD Jumlah 1 Direktur Subdit kedelai Subdit Aneka Kacang Subdit Ubikayu Subdit Aneka Umbi Sub Bagian Tata Usaha Jumlah Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 45

54 Lampiran 3 46 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

55 Lanjutan Lampiran 3 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 47

56 Sasaran dan Realisasi GP-PTT Kedelai Tahun 2015 Lampiran 4 SASARAN REALISASI PROVINSI & Luas Tanam (Ha) Panen Produktivitas Produksi NO. KABUPATEN/KOTA Tanam (Ha) % (Ha) (Ku/Ha) (Ton) (Ha) 1 ACEH 45,000 35, , ,926 1 Kab. Aceh Besar Kab. Aceh Selatan 1,500 1, ,285 3 Kab. Aceh Tengah Kab. Aceh Timur 8,000 7, , ,227 5 Kab. Aceh Utara 13,500 11, , ,288 6 Kab. Bireuen 6,000 5, , ,717 7 Kab. Aceh Pidie 3,000 2, , ,824 8 Kab. Aceh Barat Daya Kab. Aceh Jaya 2,000 1, , Kab. Aceh Tamiang 6,000 2, , , Kab. Pidie Jaya 3,500 1, ,208 2 SUMATERA UTARA 1,700 1, , ,117 1 Kab. Deli Serdang Kab. Langkat Kab. Tapanuli Selatan Kab. Padang Lawas Kab Padang Lawas Utara RIAU 2,200 1, Kab. Kampar Kab. Rokan Hilir 1,500 1, Kab. Rokan Hulu JAMBI 5,000 4, , ,824 1 Kab. Batanghari Kab. Bungo Kab. Kerinci Kab. Merangin Kab. Muaro Jambi Kab. Sarolangun Kab. Tj. Jabung Timur Kab. Tebo 2,000 2, , ,476 5 SUMSEL 10,250 7, , , Kab. Lahat 1,000 1, ,818 2 Kab. Musi Banyuasin 1,500 1, Kab. Musi Rawas 1,000 1, , ,447 4 Kab. Muara Enim Kab. Ogan Komering Ilir 2, Kab. Ogan Komering Ulu 1,000 1, ,085 7 Kab. Banyuasin 1,500 1, , ,008 8 Kab. OKU Timur 1,000 1, Kab. Ogan Ilir Kab. Empat Lawang Kota Pagar Alam Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

57 Lanjutan Lampiran 4 SASARAN REALISASI PROVINSI & Luas Tanam (Ha) Panen Produktivitas Produksi NO. KABUPATEN/KOTA Tanam (Ha) % (Ha) (Ku/Ha) (Ton) (Ha) 6 BENGKULU 8,000 5, , ,946 1 Kab. Bengkulu Selatan 1, Kab. Bengkulu Utara 1, Kab. Rejang Lebong 1,000 1, , ,100 4 Kab. Kaur Kab. Seluma 1,000 1, ,155 6 Kab. Muko-muko 1, Kab. Kepahiang Kab Bengkulu Tengah Kab. Lebong 1, LAMPUNG 9,550 7, , ,816 1 Kab. Lampung Barat Kab. Lampung Selatan 1,000 1, , ,000 3 Kab. Lampung Tengah 1,500 1, Kab. Lampung Utara Kab. Lampung Timur 1,000 1, Kab. Tanggamus 1, Kab. Tulang Bawang 2,500 1, Kab. Way Kanan Kab. Mesuji Kab. Pringsewu Kab. Pesisir Barat JABAR 43,750 36, , ,534 1 Kab. Ciamis 5,000 1, , ,433 2 Kab. Cianjur 10,000 8, , ,410 3 Kab. Cirebon Kab. Garut 2,000 2, , ,010 5 Kab. Indramayu 11,500 11, , ,153 6 Kab. Karawang 1,000 1, , ,303 7 Kab. Kuningan Kab. Majalengka 2,500 1, , ,912 9 Kab. Subang 1, Kab. Sumedang 1, , Kab. Tasikmalaya 3,000 3, , , Kab. Bandung Barat 1,750 1, , , Kab. Sukabumi 4,000 4, , ,840 9 JATENG 39,250 33, , ,042 1 Kab. Banyumas 3, Kab. Blora 4,000 3, , ,815 3 Kab. Boyolali 1,000 1, ,652 4 Kab. Brebes Kab. Cilacap 1,000 1, , ,606 6 Kab. Grobogan 8,000 8, , ,162 7 Kab. Kebumen 7,250 6, , ,462 8 Kab. Kendal ,036 9 Kab. Klaten 1,000 1, , , Kab. Pati 2,000 2, , , Kab. Purworejo 4,000 2, , , Kab. Rembang 2,000 1, , , Kab. Sragen 1,000 1, , , Kab. Sukoharjo 1,000 1, , , Kab. Wonogiri 3,000 2, , ,785 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 49

58 Lanjutan Lampiran 4 SASARAN REALISASI PROVINSI & Luas Tanam (Ha) Panen Produktivitas Produksi NO. KABUPATEN/KOTA Tanam (Ha) % (Ha) (Ku/Ha) (Ton) (Ha) 10 DI YOGYAKARTA 4,000 3, , ,732 1 Kab. Bantul 1, ,185 2 Kab. Gunung Kidul 2,000 1, , ,553 3 Kab. Kulon Progo 1, JATIM 54,250 53, , ,743 1 Kab. Bangkalan 2,500 2, , ,400 2 Kab. Banyuwangi 7,000 7, , ,185 3 Kab. Blitar 3,500 3, ,245 4 Kab. Bojonegoro 2,000 2, , ,076 5 Kab. Gresik Kab. Jember 3,000 3, , ,096 7 Kab. Jombang 2,000 2, , ,560 8 Kab. Kediri Kab. Lamongan 2,000 2, , , Kab. Lumajang Kab. Madiun 2,500 2, , , Kab. Magetan 2,000 2, , , Kab. Mojokerto 1,000 1, , , Kab. Nganjuk 3,000 3, , , Kab. Ngawi 2,000 2, , , Kab. Pacitan 4,000 4, , , Kab. Pasuruan 3,000 2, , , Kab. Ponorogo 5,000 4, , , Kab. Probolinggo Kab. Sumenep 1,000 1, , , Kab. Sidoarjo 1, , Kab. Trenggalek 4,000 4, , , Kab. Tulungagung 2,000 2, , , BANTEN 5,750 4, Kab. Lebak 1,500 1, Kab. Pandeglang 3,000 3, Kab. Serang 1, Kota Cilegon BALI 2,000 2, Kab. Badung Kab. Gianyar Kab. Klungkung Kab. Tabanan NTB 52,500 51, , ,321 1 Kab. Bima 13,000 13, , ,893 2 Kab. Dompu 12,000 12, , ,547 3 Kab. Lombok Barat 3,000 2, , ,573 4 Kab. Lombok Tengah 12,000 11, , ,567 5 Kab. Lombok Timur 3,500 3, , ,070 6 Kab. Sumbawa 6,000 5, , ,519 7 Kab. Sumbawa Barat 2,000 2, , ,500 8 Kota Mataram * Kota Bima* Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

59 Lanjutan Lampiran 4 SASARAN REALISASI PROVINSI & Luas Tanam (Ha) Panen Produktivitas Produksi NO. KABUPATEN/KOTA Tanam (Ha) % (Ha) (Ku/Ha) (Ton) (Ha) 15 NTT 1,505 1, Kab. Ende Kab. Flores Timur Kab. Lembata Kab. Manggarai Kab. Ngada Kab. Manggarai Barat Kab. Alor Kab. Nagekeo KALBAR 1,050 1, ,170 1 Kab. Bengkayang Kab. Ketapang Kab. Sambas ,070 4 Kab. Sekadau KALTENG 1, Kab. Barito Utara Kab. Kapuas Kab. Kotawaringin Barat Kab. Lamandau Kab. Pulang Pisau Kab. Barito Timur KALSEL 9,000 7, , ,704 1 Kab. Banjar 2,500 2, , Kab. Kota Baru 2,000 2, , ,050 3 Kab. Tabalong 2,000 1, ,356 4 Kab. Tanah Laut 1,000 1, Kab. Balangan 1,000 1, Kab. Tanah Bumbu KALTIM Kab. Berau Kab. Kutai Barat Kab. Penajem Paser Utr SULUT 7,500 5, , ,609 1 Kab. Bolaang Mangondow 1,950 1, Kab. Minahasa 1,170 1, Kab. Kep. Talaud Kab. Minahasa Selatan Kota Tomohon Kab. Minahasa Utara Kab. Minahasa Tenggara 1,000 1, Kab. Bolmong Utara Kab. Sangihe Kab. Bolmang Selatan Kab. Bolmang Timur Kota Bitung Kota Manado Kota Kotamobagu Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 51

60 Lanjutan Lampiran 4 SASARAN REALISASI PROVINSI & Luas Tanam (Ha) Panen Produktivitas Produksi NO. KABUPATEN/KOTA Tanam (Ha) % (Ha) (Ku/Ha) (Ton) (Ha) 21 SULTENG 5,000 5, , ,614 1 Kab. Banggai 2,000 2, , ,961 2 Kab. Poso Kab. Tojo Una-Una 2,000 2, Kab. Morowali Utara SULSEL 22,250 14, , ,137 1 Kab. Bone 5,000 5, Kab. Maros 3,000 3, , ,387 3 Kab. Pangkep Kab. Pinrang Kab. Sidenreng Rappang 2, Kab. Sinjai 1, Kab. Soppeng 6,000 1, , , Kab. Wajo 4,000 3, , , SULTRA 5,795 4, , ,213 1 Kab. Buton Kab. Konawe 1, Kab. Kolaka 1,000 1, Kab. Muna 1, Kab. Konawe Selatan 1, ,939 6 Kab. Buton Utara 1,000 1, , GORONTALO 2,300 2, , ,509 1 Kab. Boalemo Kab. Gorontalo 1,000 1, Kab. Pohuwato 1,000 1, , , SULBAR 6,000 5, , ,619 1 Kab. Mamuju 1,400 1, , ,012 2 Kab. Mamuju Utara 1,000 1, , ,288 3 Kab. Mamuju Tengah 2,100 1, Kab. Polewali Mandar 1,500 1, MALUKU 1, Kab. MTB Kab. Maluku Tengah Kab. Seram Bag Timur MALUT Kab. Halmahera Timur Kab. Halmahera Selatan PAPUA 2,000 2, , ,470 1 Kab. Jayapura Kab. Merauke Kab. Mimika Kab. Nabire Kab. Sarmi Kab. Keerom Kab. Puncak Jaya PAPUA BARAT Kab. Sorong Kab. Manokwari Kab. Teluk Bintuni Kab. Teluk Wondama Kab. Kaimana Kab Manokwari Selatan TOTAL 350, , , ,529 Keterangan : *) Laporan Sementara 52 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

61 Lampiran 5 Sasaran dan Realisasi PAT-PIP Refocusing Kedelai Tahun 2015 SASARAN REALISASI NO PROVINSI Tanam Tanam (Ha) Panen Produktivitas Produksi (Ha) (Ha) % (Ha) (Ku/Ha) (Ton) 1 Sumatera Selatan 5,000 3, , ,386 1 Kab. Musi Rawas Kab. Banyuasin 2,000 2, , ,486 3 Kab. Ogan Komering Ilir 2, Kab. OKU Selatan Lampung 2,750 1, , ,282 1 Kab. Mesuji 1,750 1, , ,103 2 Kab. Tulang Bawang Kab. Way Kanan Jawa Barat 35,500 31, , ,150 1 Kab. Garut 2,500 2, , ,722 2 Kab. Bandung 1, Kab. Indramayu 21,500 20, , ,077 4 Kab. Karawang Kab. Bandung Barat 1,000 1, ,006 6 Kota Tasikmalaya Kab. Pangandaran 4,000 3, , ,393 8 Kota Banjar Kab. Purwakarta Kab. Subang 2, Kab. Tasikmalaya 1,500 1, , ,201 4 Jawa Tengah 4,500 2, , ,179 1 Kab. Banjarnegara Kab. Banyumas Kab. Boyolali 1, Kab. Cilacap Kab. Grobogan Kab. Klaten Kab. Pati Kab. Pemalang Kab. Rembang Kab. Kudus Jawa Timur 16,500 14, , ,470 1 Kab. Bangkalan 3,000 3, , ,170 2 Kab. Banyuwangi 2,000 1, , ,823 3 Kab. Blitar Kab. Bojonegoro Kab. Jember 2,000 1, , ,117 6 Kab. Jombang Kab. Nganjuk 1,000 1, , ,396 8 Kab. Ngawi Kab. Pasuruan 1, Kab. Ponorogo 4,500 4, , , Kab. Trenggalek Kab. Mojokerto Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 53

62 Lanjutan Lampiran 5 SASARAN REALISASI NO PROVINSI Tanam Tanam (Ha) Panen Produktivitas Produksi (Ha) (Ha) % (Ha) (Ku/Ha) (Ton) 6 NTB 24,250 24, , ,806 1 Kab. Bima 4,500 4, , ,628 2 Kab. Dompu 5,000 5, , ,931 3 Kab. Lombok Tengah 8,000 7, , ,663 4 Kab. Lombok Timur 1,000 1, , ,408 5 Kab. Sumbawa 2,000 2, , ,885 6 Kota Bima Kab. Sumbawa Barat 3,000 3, , ,478 7 Kalimantan Selatan 5,500 4, , ,989 1 Kab. Tanah Laut 1,000 1, Kab. Banjar 1, Kab. Hulu Sungai Tengah 1, Kab. Kota Baru 1,500 1, , ,214 5 Kab. Tapin 1, ,068 8 Sulawesi Selatan 25,000 20, , ,870 1 Kab. Wajo Kab. Bone 16,500 16, Kab. Gowa 3,000 3, , ,195 4 Kab. Soppeng 5, Sulawesi Tenggara 12,500 6, , ,689 1 Kab. Buton 1, Kab. Konawe 2, Kab. Kolaka 2,500 1, Kab. Muna 2,000 1, Kab. Konawe Selatan 2,500 1, , ,469 6 Kab. Kolaka Timur*) Kab. Buton Utara 1,500 1, , ,007 TOTAL 131, , , ,821 Keterangan : *) Laporan Sementara 54 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

63 Sasaran dan Realisasi PAT-PIP APBN-P Kedelai Tahun 2015 Lampiran 6 SASARAN REALISASI Tanam (Ha) NO PROVINSI Tanam Panen Produktivitas Produksi Revisi II Semula Revisi I Ditjen PSP (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton) 2 Sumatera Utara 10,150 10,150 8,475 6, , ,418 1 Kab. Deli Serdang 1,000 1,500 1, Kab. Langkat Kab. Tapanuli Selatan Kab. Padang Lawas 2,000 2,000 2,000 1, Kab Padang Lawas Utara Kab. Nias Selatan 1,000 1,000 1, Kab. Batubara Kab. Labuan Batu Kab. Asahan Kota Binjai Kab. Simalungun Kab. Mandailing Natal Kab. Serdang Bedagai 2,200 1,720 1,720 1, Kab. Padang Sidempuan Kota Tebing Tinggi Kab. Gunung Sitoli Riau 1,700 1, Kab. Kampar Kab. Rokan Hulu Kab Bengkalis Kab. Indragiri Hulu Kab. Meranti Kab. Indragiri Hilir Provinsi J a m b i 8,500 8,500 4,464 2, Kab. Merangin 1,370 1, Kab. Soralangun Kab. Bungo 1,750 1, Kab. Tebo 2,000 2,000 2,000 1, Kab. Batanghari Kab. Muaro Jambi 1,250 1, Kab. Tanjab Barat Kab. Tanjab Timur Kab. Kerinci Sumatera Selatan 5,959 5,959 4,844 2, Kab. Musi Rawas 2,000 2,000 1,895-2 Kab. Penukal Abab Pematang Ilir Kab. Empat Lawang Kab. Musi Banyuasin Kab. Muara Enim Kab. Lubuklinggau Kab. Lahat Kota Prabumulih Kab. Musi Rawas Utara Kab. Banyuasin Bengkulu 1,500 1,500 1,500 1, Kab. Kepahiang Kab. Kaur Kab. Rejang Lebong Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 55

64 Lanjutan Lampiran 6 SASARAN REALISASI Tanam (Ha) NO PROVINSI Tanam Panen Produktivitas Produksi Revisi II Semula Revisi I Ditjen PSP (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton) 7 Lampung 41,000 9,040 6,116 2, Kab. Mesuji 10,000 1, Kab. Tulang Bawang 5, Kab. Way Kanan 5, Kab. Lampung Barat 3, Kab. Lampung Tengah 5, Kab. Lampung Utara 3, Kab. Lampung Timur 5,000 3,350 3,290 1, Kab. Tanggamus 3, Kab. Pesisir Barat 2,000 1,850 1,539 1, Kab. Pringsewu - 1, Jawa Barat 1,000 1,000 1,000 1, Kab. Indramayu 1,000 1,000 1,000 1, Jawa Tengah 10,650 3,700 3,476 3, , ,424 1 Kab. Banyumas 2, Kab. Boyolali Kab. Cilacap 3,900 1,621 1,526 1, , ,868 4 Kab. Grobogan ,375 5 Kab. Pati Kab. Pemalang Kab. Kendal Kab. Semarang Kab. Purworejo 1, Kab. Purbalingga Jawa Timur 37,300 37,300 37,300 24, , ,635 1 Kab. Banyuwangi 10,000 10,000 10,000 2, Kab. Blitar Kab. Jember 2,000 2,000 2,000 1, , ,234 4 Kab. Nganjuk 5,000 5,000 5,000 5, , ,360 5 Kab. Ponorogo 3,000 3,000 8,550 5, , ,455 6 Kab. Mojokerto Kab. Kediri 10,000 10,000 2,000 1, , ,184 8 Kab. Tulungagung 1,000 1,000 1,000 1, ,518 9 Kab. Lumajang 1,000 1,000 1,450 1, Kab. Sampang 5,000 5,000 5,000 5, Kab. Trenggalek - - 2,000 1, Banten 2,250 2,250 2,250 2, Kab. Pandeglang 1,500 1,500 2,000 2, Kab. Lebak Kab. Serang Kota Serang NTB 19,750 19,750 19,750 19, , ,001 1 Kab. Bima 2,500 2,500 9,271 9, , ,230 2 Kab. Lombok Tengah 14,250 14,250 7,250 7, , ,771 3 Kab. Sumbawa Barat 3,000 3,000 1,229 1, Kab. Dompu 2,000 2, Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

65 Lanjutan Lampiran 6 SASARAN REALISASI Tanam (Ha) NO PROVINSI Tanam Panen Produktivitas Produksi Revisi II Semula Revisi I Ditjen PSP (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton) 13 NTT 5,885 5,885 5,365 4, Kab. Sumba Timur 1,000 1, Kab. Sumba Tengah 1,000 1,000 1,000 1, Kab. Lembata 1,000 1,000 1, Kab. Sumba Barat Daya 1,000 1, Kab. Manggarai Barat Kab. Sikka Kab. Ngada Kab. Flores Timur Kab. Alor Kab. Sumba Barat Kab. TTS Kab. Nagekeo Kab. Manggarai Timur Kalimantan Barat 2,045 2,045 2, Kab. Bengkayang Kab. Ketapang Kab. Sambas Kab Kubu Raya Kab Melawi Kab Sintang Kab Landak Kab. Kapuas Hulu Kab. Mempawah Kab. Sanggau Kota Singkawang Kalimantan Selatan 5,000 5,000 3, Kab. Banjar 5,000 5,000 3, Kalimantan Timur 2,136 2,136 1,736 1, Kab. Penajam Pasir Utara Kab. Kutai Barat Kab. Paser Kab. Kutai Kartanegara Kab. Kutai Timur Kab. Samarinda Kab Berau Kalimantan Utara 5,000 5,000 4,169 3, , ,934 1 Kab. Bulungan 5,000 5,000 4,169 3, , , Sulawesi Utara 10,000 10,000 10,000 3, Kab. Bolaang Mangondow 2,000 2,000 2, Kab. Minahasa 2,000 2,000 2, Kab. Minahasa Selatan 1,500 1,500 1, Kab. Minahasa Utara 2,000 2,000 2,000 1, Kab. Minahasa Tenggara 1,500 1,500 1,500 1, Kab. Bolmang Selatan Kab. Bolmang Timur Sulawesi Tengah 6,500 6,500 6,500 5, ,807 1 Kab. Morowali Utara Kab. Tojo Una-una 1,500 1,500 1,200 1, Kab. Morowali Kab. Banggai 1,000 1,000 1, Kab. Donggala Kab. Toli-toli 1,400 1, Kab. Poso ,000 1, ,086 8 Kab.Parigi Moutong Kab.Buol Kab. Sigi Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 57

66 Lanjutan Lampiran 6 SASARAN REALISASI Tanam (Ha) NO PROVINSI Tanam Panen Produktivitas Produksi Revisi II Semula Revisi I Ditjen PSP (Ha) (%) (Ha) (Ku/Ha) (Ton) 20 Sulawesi Selatan 91,100 39,055 31,126 22, , ,690 1 Kab. Wajo 12,000 3,000 3,000 1, Kab. Bone 35,000 19,525 11,875 11, Kab. Gowa 3,000 3,000 3,000 2, , ,253 4 Kab. Soppeng 15, Kab. Maros 6, Kab. Pangkep 1, Kab. Bantaeng 1,000 1, Kab. Sidenreng Rappang 3, Kab. Sinjai 2, Kab. Jeneponto 7,000 7,000 7,000 2, , , Kab. Bulukumba 3,000 1,500 1,500 1, , , Kab. Takalar 3,000 1,845 1,800 1, , , Kota Makasar Kab. Tana Toraja Kab. Enrekang Sulawesi Tenggara 13,000 13,000 8,227 2, Kab. Buton 1,500 1, Kab. Konawe 3,000 3,000 3,000-3 Kab. Kolaka 2,000 2,000 1, Kab. Muna 1,000 1, Kab. Konawe Selatan 2,000 2,000 1, Kab. Kolaka Timur*) 1,500 1,500 1, Kab. Bombana Kab. Muna Barat 1,000 1, Kota Kendari Kota Bau Bau Sulawesi Barat 5,000 5,000 5,000 1, Kab. Mamuju 1,500 1, Kab. Mamuju Utara 1,500 1, Kab. Mamuju Tengah 2,000 2,000 2,250-4 Kab. Polewali Mandar - - 2,250 1, Maluku 1,750 1,750 1, Kab Seram Bagian Timur Kab Maluku Tenggara Barat 1,000 1, Kab. Buru Kepulauan Aru Kota Ambon Maluku Utara 1,000 1,000 1, Kab. Morotai Kab. Halmahera Barat Kab. Kep. Sula Kab. Halmahera Timur Kab. Halmahera Selatan Papua Barat 1,825 1,825 1,825 1, Kab. Sorong Kab. Manokwari Kab. Teluk Bintuni Kab. Teluk Wondama Kab. Kaimana Kab Manokwari Selatan Kab. Sorong Selatan Kab Raja Ampat Kab. Maybrat Kab. Tambraw Kab. Fak Fak Kota Sorong Kab. Pegunungan Arfat TOTAL 300, , , , , ,976 Keterangan : *) Laporan Sementara 58 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

67 Lampiran 7 Sasaran dan Realisasi GP-PTT Ubikayu Tahun 2015 (APBN-P) Sasaran Realisasi No. Provinsi / Kabupaten Tanam Tanam Panen Produktivitas Produksi (Ha) (Ha) % (Ha) (Ku/Ha) (Ton) 1 SUMUT , Kab. Deli Serdang ,00 2. Kab. Serdang Bedagai ,00 2 SUMSEL , Kab. Banyuasin ,00 3 BENGKULU , Kab Bengkulu Tengah ,67 4 LAMPUNG , Kab. Lampung Tengah ,00 5 JAWA BARAT , Kab. Bandung ,00 7. Kab. Cianjur ,00 8. Kab. Sukabumi ,00 6 JAWA TENGAH , Kab. Pati ,71 Jumlah , Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 59

68 Lampiran 8 REALISASI KEGIATAN APBN SEKTORAL (018) TA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN (Posisi Laporan Tanggal 29 Januari 2016) Kegiatan Pagu Anggaran (Rp. 000,-) Realisasi Anggaran Indikator Output Realisasi (Rp. 000,-) % Uraian Satuan Target Volume % Lokasi PENGELOLAAN PRODUKSI ANEKA KACANG DAN UMBI 957,500,205 1 GP-PTT Kedelai 637,230, ,718, GP-PTT Kedelai Ha 350, , Kab. - GP-PTT Non Kawasan 601,634, ,666, GP-PTT Non Kawasan Ha 333, , Kab. - GP-PTT Kawasan 35,596,500 32,038, GP-PTT Kawasan Ha 16,500 11, Kab. 2 PAT Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP) dana Refocusing 3 PAT Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP) dana APBN- P *) 4 GP-PTT Ubikayu PAT Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP) 255,323, ,911, dana Refocusing PAT Peningkatan Indeks Pertanaman (PIP) dana APBN-P Ha 131, , Kab. Ha 174, , Kab. 9,000,000 8,918, GP-PTT Ubikayu Ha 3,000 3, Kab. 5 Pendampingan Peningkatan Produksi Kerjasama dengan Perguruan Tinggi (Kali) Pendampingan Peningkatan Produksi 750, , Kerjasama dengan Perguruan Tinggi (Kali) Kali Prov. 6 Koordinasi Kemitraan, Pemantapan dan Evaluasi Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi (Kali) 2,625,000 2,300, Koordinasi Kemitraan, Pemantapan dan Evaluasi Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi (Kali) Kali Prov. 7 Gerakan Tanam/Panen Kedelai Bersama TNI-AD di Provinsi (Kali) Gerakan Tanam/Panen Kedelai Bersama 600, , TNI-AD di Provinsi (Kali) Kali Prov. 8 Pembinaan, Pendampingan PAT-PIP (Kali)**) 10,514,000 7,214, Pembinaan, Pembinaan PAT-PIP (Kali) Kali Kab. a. Kerjasama TNI-AD 4,677,800 3,067, a. Kerjasama TNI-AD Kali 52 b. Aparat Dinas (Provinsi, Kabupaten) 5,836,200 4,147, b. Aparat Dinas (Provinsi, Kabupaten) Kali 52 9 Bantuan Taknologi Penyimpanan Kedelai (Plastik Hermetik)(Paket) Bantuan Taknologi Penyimpanan Kedelai 1,200, , (Plastik Hermetik)(Paket) Paket Prov. 10 Gerakan Pengembangan Kawasan Kedelai di Kabupaten (Paket)**) 4,718,700 1,787, Gerakan Pengembangan Kawasan Kedelai Paket 9,630 6, Kab. di Kabupaten (Paket) a. Papan Nama (Unit) 481, , a. Papan Nama (Unit) Unit 9,630 3, b. Bantuan Transport (Paket) 4,237,200 1,634, b. Bantuan Transport (Paket) Paket 9,630 3, Ubinan (unit) 1,733,400 1,108, Ubinan (unit) Unit 9,630 6, Kab. 12 Pendampingan, Pengawalan, Pembinaan dan Monev Pendampingan, Pengawalan, Pembinaan Aneka Kacang dan Umbi (Satker)**) 33,804,855 11,292, dan Monev Aneka Kacang dan Umbi Satker Satker (Satker) a. Kabupaten/Kota 9,525, , b. Provinsi 10,620, , b. Pusat 13,659,855 10,917, Jumlah 957,500, ,351, Ket: *) PAT-PIP Kedelai 2015 dana APBN-P DIPA Ditjen PSP **) Laporan Sementara 60 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

69 Lampiran 9 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Pendampingan Peningkatan Produksi Kedelai Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Tahun 2015 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 61

70 Lampiran 10 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Koordinasi Kemitraan, Pemantapan dan Evaluasi Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

71 Lampiran 11 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Gerakan Tanam/Panen Serempak Kedelai Bersama TNI-AD di Provinsi Tahun 2015 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 63

72 Lampiran 12 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Pendampingan PAT-PIP Kedelai Tahun 2015 No. Provinsi/Kabupaten Sasaran Realisasi Kerjasama TNI AD Aparat Dinas Kerjasama TNI AD Aparat Dinas (Rp.000) Kali (Rp.000) Kali (Rp.000) % Kali % (Rp.000) % Kali % 1 LAMPUNG 153, ,927 4 Dinas Provinsi 47, ,724 1 Jml Kabupaten/Kota: 105, , Kab. Tulang Bawang 19, , Kab. Way Kanan 19, , Kab. Mesuji 66, , JABAR 1,667, ,079, ,664, ,079, Dinas Provinsi 518, ,041, , Jml Kabupaten/Kota: 1,149, ,038, ,146, Kab. Bandung 39, , ,000 2 Kab. Garut 96, , , Kab. Indramayu 668, , ,528 4 Kab. Karawang 19, , , Kab. Subang 58, , , Kab. Tasikmalaya 39, , , Kota Banjar 19, , ,100 8 Kab. Bandung Barat 38, , ,201 9 Kota Tasikmalaya * 19, , , Kab. Pangandaran 152, , , JATENG 291, , Dinas Provinsi 69, ,998 1 Jml Kabupaten/Kota: 222, , Kab. Banjarnegara 76, , Kab. Banyumas 19, , Kab. Boyolali 11, , Kab. Cilacap 19, , Kab. Grobogan 38, , Kab. Klaten 3, , Kab. Kudus 11, , Kab. Pati 11, , Kab. Pemalang 11, , Kab. Rembang 19, , JATIM 838, ,041, , , Dinas Provinsi 259, , , , Jml Kabupaten/Kota: 579, , , ,340-1 Kab. Bangkalan 57, , , , Kab. Banyuwangi 76, , , , Kab. Blitar 19, , , , Kab. Bojonegoro 19, , , , Kab. Jember 76, , , , Kab. Jombang 19, ,310 1 Tidak melaksanakan Kab. Mojokerto 19, ,310 1 Tidak diserap - 8, Kab. Nganjuk 38, , , , Kab. Ngawi 19, , , , Kab. Pasuruan 39, , , , Kab. Ponorogo 175, , , , Kab. Trenggalek 19, ,310 1 Tidak diserap 5 KALSEL 278, , , ,557 3 Dinas Provinsi 86, , ,567 40,075 Jml Kabupaten/Kota: 192, , , ,871 1 Kab. Banjar 38, , ,535 17,740 2 Kab. Hulu Sungai Tengah 38, , ,000 31,429 3 Kab. Kota Baru 57, , ,612 51,757 4 Kab. Tanah Laut 38, , ,843 27,635 5 Kab. Tapin 19, , ,268 17,310 6 SULSEL 1,036, ,387, , ,008, Dinas Provinsi 344, , , , Jml Kabupaten/Kota: 692, , , , Kab. Bone 519, , , , Kab. Wajo 173, , , , SULTRA 141, ,617 3 Dinas Provinsi 43, ,069 1 Jml Kabupaten/Kota: 98, , Kab. Konawe 58, , Kab. Kolaka 39, , NTB 269, , , , Dinas Provinsi 83, , , ,963 1 Jml Kabupaten/Kota: 186, , , ,441 1 Kab. Lombok Tengah 186, , , ,441 1 Jumlah (8 Provinsi, 44 Kabupaten) 4,677, ,836, ,063, ,147, a. PROVINSI (DEKON) 1,450, ,928, Dinas Provinsi 1,450, ,928, b. KAB/KOTA (TP) 3,227, ,908, Dinas Kab/Kota 3,227, ,908, Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

73 Lampiran 13 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Teknologi Penyimpan Benih Kedelai (Plastik Hermetik) di Provinsi Tahun 2015 No. Provinsi Sasaran (Kali) Realisasi (Kali) % 1 Aceh Jambi*) Sumatera Selatan Lampung Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan Selatan*) Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Nusa Tenggara Barat Banten*) Jumlah Ket: *) Menunggu konfirmasi dari daerah Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 65

74 Lampiran Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

75

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i KATA PENGANTAR Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, sesuai Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i KATA PENGANTAR Guna mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, maka sesuai amanat instruksi Presiden RI No.7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAKIN. L aporan Kinerja KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016

LAKIN. L aporan Kinerja KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016 2016 LAKIN L aporan Kinerja KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016 KATA PENGANTAR Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting agar laporan ini menjadi lebih baik.

KATA PENGANTAR. Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting agar laporan ini menjadi lebih baik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Negara PAN dan RB-RI No. 10/2010, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan unit kerja dibawahnya

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG

Lebih terperinci

LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN N LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016 Jl. Raya Ragunan No. 15 Pasar Minggu PO. BOX 7356/Jks, Jakarta

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Tahun 2015 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2015, maka disusunlah Laporan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Jakarta, Maret 2012.

KATA PENGANTAR. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Jakarta, Maret 2012. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT BUDIDAYA ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

Laporan Tahunan

Laporan Tahunan 1 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015 2015 Laporan Kinerja KATA PENGANTAR Sejalan dengan prioritas pembangunan Kabinet Kerja 2015-2019, Kementerian Pertanian menetapkan sasaran swasembada pangan dengan prioritas lima komoditas pangan utama,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, telah mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui pembangunan

Lebih terperinci

DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 LAK KIP (LAPORAN KINERJA IN NSTANSI PEMERINTAH) DIREKTORAT PASCAPAN NEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2014 DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Scanned

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan sumber protein nabati utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki peranan yang besar

Lebih terperinci

Laporan Tahunan 2012

Laporan Tahunan 2012 i KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI iii I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI... 2

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 0 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) No. 40/07/13/Th.XVIII, 1 Juli 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) A. PADI Produksi padi tahun 2014 tercatat sebesar 2.519.020 ton GKG (ATAP

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

Direktorat Jenderal Perkebunan KATA PENGANTAR

Direktorat Jenderal Perkebunan KATA PENGANTAR DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERKEBUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, JANUARI 2017 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Direktorat Pengolahan

Lebih terperinci

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TRIWULAN III TAHUN 2016 DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur terletak di bagian Timur Pulau Jawa, dengan luas wilayah 47.154,70 kilometer persegi, dikelilingi oleh 2.916 km garis pantai. Batas wilayah di sebelah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Maret 2014 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2014 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2014 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... i ii iii iv v iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Kedudukan,

Lebih terperinci

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR KATA PENGATAR Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 setiap Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga wajib menyusun Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja KATA PENGANTAR 2016 Laporan Kinerja KATA PENGANTAR Sebagai bahan bentuk pertanggungjawaban kinerja dan anggaran yang telah dilaksanakan selama tahun 2016, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

Lebih terperinci

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja Tahun 2014 i RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Pengamanan produksi tanaman pangan mencakup seluruh areal pertanaman. Operasional kegiatan diarahkan dalam rangka penguatan perlindungan tanaman pangan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia semakin meningkat dari tahun ketahun. Jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar saat ini, akan melonjak menjadi sembilan miliar pada

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DJT. ALSJNTAN TA. 2013 KAT A PEN GANT AR Untuk

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian LAPORAN KINERJA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Februari 2013 Laporan AkLrntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2013

KATA PENGANTAR. LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban unit kinerja Esselon II dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR 2015 Laporan Tahunan KATA PENGANTAR Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun 2015, maka menyusun laporan tahunan. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015 ini merupakan

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR 2016 Laporan Tahunan KATA PENGANTAR Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2016, yang dijabarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Kebutuhan akan komoditi aneka kacang dan umbi (akabi) meningkat setiap tahunnya sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, berkembangnya industri pangan dan pakan. Produksi yang dihasilkan

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara dapat dicapai melalui suatu sistem yang bersinergi untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, KATA PENGANTAR Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 2015-2019. Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian terus berupaya meningkatkan peran

Lebih terperinci

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Siwi Purwanto Direktorat Budi Daya Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan PENDAHULUAN Jagung (Zea mays) merupakan salah satu

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) NO. 66/11/33 TH. VII, 1 NOVEMBER 2013 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, pada tahun 2013 produksi padi Provinsi Jawa Tengah diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan atau strategis instansi.

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) No. 78/11/33, Th. IX, 2 NOVEMBER 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

Hal i. LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2012

Hal i. LAKIP-Direktorat Tanaman Semusim 2012 Hal i KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban unit kinerja Esselon II dalam mencapai tujuan atau sasaran

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

PENGANTAR. Ir. Suprapti

PENGANTAR. Ir. Suprapti PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014. Laporan

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 28/07/11/Th.V. 01 Juli 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2010 DAN RAMALAN II TAHUN 2011) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2010,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA Oleh : RIKA PURNAMASARI A14302053 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemandirian pangan pada tingkat nasional diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak dan aman

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG :

Lebih terperinci

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional. BAB XVII DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 334 Susunan organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang dan umbi seperti kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubi jalar merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk ditumbuh kembangkan.

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016 PETUNJUK TEKNIS

Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016 PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PRODUKSI KACANG TANAH DAN UBI JALAR MELALUI COUNTERPART FUND SECOND KENEDY ROUND (CF-SKR) TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2016 Direktorat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA. 2014

LAPORAN KINERJA TA. 2014 LAPORAN KINERJA TA. 2014 DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN LAHAN DAN AIR KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, 2015 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Direktorat Pengelolaan Air Irigasi,

Lebih terperinci

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN A. Tugas Pokok dan Fungsi PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN pengkajian, penyiapan perumusan kebijakan, pengembangan, pemantauan, dan pemantapan ketersediaan pangan, serta pencegahan dan penanggulangan kerawanan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 31/07/12/Th.VI. 02 Juli 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2011 DAN RAMALAN I TAHUN 2012) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2011,

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar. Dr.Ir. Dwi Praptomo Sudjatmiko, MS NIP

Jakarta, Januari 2016 Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar. Dr.Ir. Dwi Praptomo Sudjatmiko, MS NIP DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, JANUARI 2016 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 adalah laporan kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci