KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun LAKIP disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas tahun LAKIP ini merupakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis perbenihan tanaman pangan, sesuai dengan yang tercantum di dalam Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2012, yaitu: terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat petani, meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat, tersedianya benih sumber kelas Benih Dasar dan Benih Pokok, dan terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih. Diharapkan hasil evaluasi tersebut sebagai dasar acuan untuk lebih menyempurnakan program dan kegiatan peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan di masa mendatang. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan LAKIP ini, oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan untuk penyempurnaannya. Akhirnya kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat, dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini. Jakarta, Januari 2013 Direktur Perbenihan Bambang Budhianto Nip i

2 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR. i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL iv RINGKASAN EKSEKUTIF v BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sumber Daya Manusia Dukungan Anggaran... 6 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis Visi Misi Tujuan dan Sasaran Arah Kebijakan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Program dan Kegiatan Rencana Kinerja Tahunan Penetapan Kinerja (PK) Tahun BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Pencapaian Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) untuk Kawasan SL-PTT dan Non SL-PTT Pemberdayaan Penangkar Benih Perbanyakan Benih Sumber Optimalisasi Balai Benih/Seed Center Pengawasan dan Sertifikasi Benih.. 23 ii

3 Halaman 3.4. Akuntabilitas Keuangan Hambatan dan Kendala Upaya dan Tindak Lanjut BAB IV. PENUTUP 29 LAMPIRAN-LAMPIRAN iii

4 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun Tabel 2. Capaian Sasaran Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU). 16 Tabel 3. Pencapaian Bantuan Langsung Benih Unggul Tahun 2012 di banding Tahun Tabel 4. Capaian Sasaran Pemberdayaan Penangkar Benih 19 Tabel 5. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber. 20 Tabel 6. Pencapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2012 di banding Tahun Tabel 7. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber. 22 Tabel 8. Capaian Sasaran Pengawasan dan Sertifikasi Benih. 24 iv

5 RINGKASAN EKSEKUTIF Dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan, perbenihan yang merupakan sektor industri hulu mempunyai peranan yang sangat strategis, terutama pada faktor ketersediaan dan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang memenuhi aspek kualitas dan kuantitas, dibarengi dengan aplikasi pupuk berimbang akan sangat berpengaruh terhadap produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Berkaitan dengan upaya pengembangan perbenihan tanaman pangan, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah melibatkan semua unsur terkait, baik teknis maupun administrasi di tingkat pusat dan daerah, serta para stakeholder lainnya. Untuk mengetahui keberhasilan pengembangan perbenihan tanaman pangan beserta permasalahan/kendala yang dihadapi pada tahun 2012, dilakukan Evaluasi Kinerja pada seluruh aspek kegiatan perbenihan dan hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai bahan penyusunan program pengembangan pada tahun-tahun berikutnya. Seiring dengan upaya merealisasikan good governance, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah melaksanakan berbagai kegiatan, mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, serta visi dan misi yang secara sistematis dituangkan dalam Renstra Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun Visi tersebut adalah Terwujudnya peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat secara berkesinambungan. Visi tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam misi Direktorat Perbenihan, yaitu meningkatkan ketersediaan benih unggul bersertifkat, meningkatkan kualitas pengawasan dan sertifikasi benih serta memberdayakan dan meningkatkan peranan kelembagaan benih. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan tanaman pangan, untuk mendorong peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat, dalam rangka mendukung peningkatan produksi tanaman pangan. v

6 Berdasarkan uraian pada batang tubuh Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2012, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1) Kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan berpedoman pada program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, dan Renstra Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan tahun ) Pencapaian kinerja kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan pada tahun 2012 dengan rata-rata sebesar 91,12% dari 5 (lima) indikator kinerja sasaran strategis. Kinerja tertinggi ditunjukkan oleh indikator kegiatan pengawasan dan sertifikasi benih 100,00% dan kinerja terendah ditunjukkan pada indikator kegiatan perbanyakan benih sumber sebesar 82,21%. 3) Pencapaian kinerja input/penyerapan anggaran Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan tahun 2012 sebesar Rp ,00 (satu trilyun seratus empat puluh satu milyar dua puluh delapan juta empat ratus enam puluh tiga ribu rupiah) atau 81,24% dari total pagu anggaran sebesar Rp ,00 (satu trilyun empat ratus empat milyar lima ratus tiga puluh empat juta delapan ribu rupiah). 4) Sesuai dengan indikator sasaran kegiatan utama pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan yang ingin dicapai pada tahun 2012 memperoleh ratarata capaian kinerja sasaran sebesar 91,12%, dengan rincian sebagai berikut : a) Terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat petani melalui indikator kinerja Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) untuk kawasan SLPTT dan non SLPTT mencapai 91,33%. b) Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat melalui indikator kinerja pemberdayaan penangkar benih mencapai 90,38%. c) Tersedianya benih sumber kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) melalui indikator kinerja perbanyakan benih sumber mencapai 82,21%. d) Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat melalui indikator kinerja optimalisasi balai benih/seed center mencapai 91,67%. vi

7 e) Terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih melalui indikator kinerja pengawasan dan sertifikasi benih mencapai 100%. vii

8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda penting dalam reformasi pemerintahan yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Sistem manajemen pemerintah yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas dan sekaligus peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome) dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP diimplementasikan secara self assessment oleh masingmasing instansi pemerintah, ini berarti instansi pemerintah secara mandiri merencanakan, melaksanakan, mengukur dan memantau kinerja serta melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Hal tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Untuk mengetahui sejauh mana instansi pemerintah dalam melaksanakan kinerjanya, maka perlu dilakukan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Pada Tahun Anggaran 2012, Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan merencanakan dan melaksanakan program kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan. Program tersebut bertujuan untuk mendukung program peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan, untuk mencapai surplus 10 juta ton beras, swasembada jagung berkelanjutan dan swasembada kedelai pada tahun Dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan, maka dilakukan program kegiatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat dan pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui kebijakan-kebijakan yang tertuang dalam program maupun kegiatan. Kebijakan untuk mendorong pencapaian sasaran produksi adalah mengembangkan dan menyebarkan varietas unggul, meningkatkan produksi dan distribudi benih, meningkatkan pengawasan mutu dan sertifikasi benih serta mengoptimalkan kelembagaan perbenihan. Kebijakan tersebut tertuang dalam program kegiatan Direktorat Perbenihan diantaranya ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat, optimalisasi pengawasan dan sertifikasi benih, peningkatan peran kelembagaan perbenihan, pengawalan/pembinaan, monitoring dan evaluasi. Implementasi peran tersebut difasilitasi oleh Anggaran 1

9 Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2012 dan sifatnya sebagai stimulan yang berorientasi pada tercapainya tujuan dan sasaran dibidang perbenihan Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tentang Organisasai dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, bagian keempat Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai kedudukan dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Unit Eselon I). Direktorat Perbenihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan tanaman pangan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud diatas, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan menyelenggarakan fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; 2) Pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; 3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; 4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; dan 5) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari : 1) Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih a. Seksi Penilaian Varietas b. Seksi Pengawasan Mutu Benih 2

10 2) Subdirektorat Produksi Benih Serealia a. Seksi Padi b. Seksi Serealia Non Padi 3) Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi a. Seksi Aneka Kacang b. Seksi Aneka Umbi 4) Subdirektorat Kelembagaan Benih a. Seksi Kelembagaan Produksi b. Seksi Kelembagaan Pengawasan 5) Subbagian Tata Usaha 6) Kelompok Jabatan Fungsional Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Subbagian Tata Usaha Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih Subdirektorat Produksi Benih serealia Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi Subdirektorat Kelembagaan Benih Seksi Penilaian Varietas Seksi Padi Seksi Aneka Kacang Seksi Kelembagaan Produksi Seksi Pengawasan Mutu benih Seksi Serealia Non Padi Seksi Aneka Umbi Seksi Kelembagaan Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 3

11 Masing-masing unit organisasi tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: 1) Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih Tugas Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih : Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih. Fungsi Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih : a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih; dan d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih. 2) Subdirektorat Produksi Benih Serealia Tugas Subdirektorat Produksi Benih Serealia : Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih serealia. Fungsi Subdirektorat Produksi Benih serealia : a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi benih padi dan benih serealia non padi; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi benih padi dan benih serealia non padi; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi benih padi dan benih serealia non padi; dan d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih padi dan benih serealia non padi. 4

12 3) Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi Tugas Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi : Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi. Fungsi Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi : a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi; dan d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi. 4) Subdirektorat Kelembagaan Benih Tugas Subdirektorat Kelembagaan benih : Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan benih. Fungsi Subdirektorat Kelembagaan Benih : a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang kelembagaan produksi dan pengawasan benih; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan produksi dan pengawasan benih; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan produksi dan pengawasan benih; dan d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan produksi dan pengawasan benih. 5

13 5) Subbagian Tata Usaha Tugas Subbagian Tata Usaha : Melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan. 6) Kelompok Jabatan Fungsional Tugas Kelompok Jabatan Fungsional : Melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masingmasing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Sumber Daya Manusia (SDM) Berdasarkan data kepegawaian bahwa sumber daya manusia (SDM) Direktorat Perbenihan sampai dengan bulan Desember 2012 berjumlah 71 orang yang berada pada masing-masing Subdirektorat dan Subbagian Tata Usaha. Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2012 komposisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut : a) Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang ada di masing-masing unit kerja Direktorat Perbenihan tahun 2012 dapat diklasifikasi sebagai berikut : Doktor (S3) 1 orang, Magister (S2) 14 orang, Sarjana (S1) 30 orang, Sarjana Muda (D3) 5 orang, SLTA 17 orang, SLTP 3 orang dan SD 1 orang. b) Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji Berdasarkan pangkat dan golongan dapat dikelompokkan sebagai berikut : golongan IV 11 orang, golongan III 46 orang, golongan II 11 orang dan golongan I sebanyak 3 orang. c) Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokkan sebagai berikut : jenis kelamin laki-laki 43 orang dan jenis kelamin perempuan 28 orang Dukungan Anggaran Pada TA 2012, Diirektorat Perbenihan dalam melaksanakan pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, berdasarkan 6

14 Surat Pengesahan Revisi ke-1 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2012 Nomor : 0325/ /00/2012 tanggal 9 Desember 2011 mendapat alokasi anggaran sebesar Rp ,00 (satu trilyun dua ratus enam puluh dua milyar dua ratus empat puluh tujuh juta Sembilan puluh delapan ribu rupiah). Jumlah anggaran tersebut belum mencakup kegiatan yang dilaksanakan di daerah yang dibiayai dari APBN melalui dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan. Sehingga apabila jumlah anggaran tersebut ditambah dengan dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan menjadi Rp ,00 (satu trilyun empat ratus empat milyar lima ratus tiga puluh empat juta delapan ribu rupiah). 7

15 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Benih merupakan titik awal kegiatan budidaya tanaman dan merupakan salah satu aspek strategis yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi dan produktivitas tanaman. Dengan adanya perkembangan lingkungan global dan regional telah mempengaruhi dalam negeri dan meningkatnya persaingan, termasuk pasar benih tanaman pangan. Oleh karena itu untuk mewujudkan perbenihan nasional yang mantap dan berdaya saing serta mampu menyediakan benih tanaman pangan secara efisien dan berkelanjutan, maka telah disusun Rencana Strategi (Renstra) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan terkait di bidang perbenihan khususnya tanaman pangan. Diharapkan Renstra tersebut dapat memberikan gambaran tentang arah pengembangan sistem perbenihan tanaman pangan ke depan, sekaligus sebagai acuan operasional dalam pelaksanaan program perbenihan yang sedang berjalan saat ini Visi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan memiliki visi terwujudnya peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat secara berkesinambungan Misi Dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan memiliki misi sebagai berikut : a) Meningkatkan ketersediaan benih unggul bersertifikat; b) Meningkatkan kualitas pengawasan dan sertifikasi benih; c) Memberdayakan dan meningkatkan peranan kelembagaan benih. 8

16 2.1.3 Tujuan dan Sasaran Dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, visi dan misi, telah ditetapkan tujuan strategis, yaitu : a) Meningkatkan motivasi petani dalam menggunakan benih unggul bersertifikat; b) Meningkatkan produksi dan penggunaan benih unggul bersertifikat; c) Meningkatkan pengawasan dan sertifikasi dalam rangka menjamin mutu benih; d) Mengoptimalkan peranan kelembagaan benih. Sesuai dengan tujuan strategik yang ingin dicapai, maka sasaran strategik Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan sebagai berikut : a) Meningkatnya motivasi petani dalam menggunakan benih unggul bersertifikat; b) Meningkatnya produksi dan penggunaan benih unggul bersertifikat; c) Meningkatnya pengawasan dan sertifikasi dalam rangka menjamin mutu benih; d) Meningkatnya peranan kelembagaan benih Arah Kebijakan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Meningkatkan kemampuan kelembagaan perbenihan, pemerintah dan swasta dalam bidang produksi dan penyediaan benih, serta sertifikasi dan pengawasan peredaran benih sehingga dapat diwujudkan perbenihan tanaman pangan yang tangguh berdaya saing dan berbasis potensi nasional, mampu menyediakan benih varietas unggul bermutu sesuai dengan tingkat kebutuhan petani, dan meningkatkan penggunaan benih unggul bersertifikat, serta terjaminnya mutu benih yang diproduksi dan beredar Program dan Kegiatan Program pengembangan perbenihan tahun 2012 merupakan suatu rangkaian kegiatan perbenihan tanaman pangan serta kelanjutan dari kegiatan perbenihan pada tahun sebelumnya. Pelaksanaan kegiatankegiatan tersebut dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran dari 9

17 pengembangan perbenihan tanaman pangan. Dalam rangka pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah menetapkan rencana dan perjanjian kerja sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja. Sebagaimana kita ketahui bahwa dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Terkait dengan hal tersebut, maka secara keseluruhan pelaksanaan program pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan tahun 2012 meliputi programprogram yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga perbenihan baik di pusat maupun di daerah. Program/kegiatan pegelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan dengan sasaran utama meningkatnya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat sehingga dapat mendorong peningkatan produksi. Program dan kegiatan dimaksud untuk mencapai 3 (tiga) indikator sasaran kinerja yaitu : 1) Tersalurkannya Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) kepada petani. Penyaluran BLBU kepada petani untuk komoditas padi, jagung dan kedelai di 33 Provinsi. Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 40/KPA/SK.310/C/2/2012 tentang Pedoman Teknis Bantuan Langsung Benih Unggul Tahun Anggaran 2012 disebutkan bahwa kelompok tani penerima BLBU adalah kelompok tani pelaksana kegiatan SL-PTT dan Non SL-PTT padi, jagung dan kedelai TA 2012 yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan Persetujuan Kepala Dinas Pertanian Provinsi. 2) Pemberdayaan Penangkar Benih Terselenggaranya kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi di 165 kab/kota, jagung di 14 kab/kota dan kedelai di 100 kab/kota. Rencana pemberdayaan penangkar benih untuk komoditas padi ha atau 200 unit, komoditas jagung komposit 700 ha atau 14 10

18 unit dan kedelai ha atau 100 unit. Dengan adanya pemberdayaan penangkar benih bertujuan untuk menumbuh kembangkan penangkar benih di daerah yang selama ini belum berkembang kelembagaan penangkar benih, meningkatkan kemampuan penangkar benih dalam pengelolaan produksi dan pemasaran benih varietas unggul bersertifikat. 3) Pengembangan,pembinaan dan pengawalan. - Melaksanakan koordinasi antar lembaga perbenihan yang meliputi : pusat (Badan Benih Nasional (BBN) dan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan), daerah (Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, BPSBTPH dan Balai Benih), Produsen/Penangkar (swasta/bumn/perorangan). - Melaksanakan pembinaan, pengawalan serta monitoring dan evaluasi kegiatan perbenihan pada lembaga perbenihan yang berada di daerah Rencana Kinerja Tahunan Pada tahun 2012, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah menyusun rencana kinerja tahunan yang tercantum pada Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon III Lingkup Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) disusun dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan sesuai tugas dan fungsi masing-masing Unit Kerja Eselon III sebagai berikut: a. Tersalurkannya Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) kepada petani meliputi padi sawah ton, padi hibrida ton, padi lahan kering ton, jagung hibrida ton dan kedelai ton. b. Operasional Balai Benih melalui perbanyakan benih sumber BS-BD padi 115 ha, BD-BP padi 171 ha, BS-BP jagung 35 ha, BD-BP jagung 67 ha, BS- BD kedelai 53,5 ha, BD-BP kedelai 94,0 ha, BS-BD kacang tanah 28,5 ha, BD-BP kacang tanah 43,0 ha, BS-BD kacang hijau 11,5 ha, BD-BP kacang hijau 16,0 ha, BS-BD ubi kayu 4,0 ha, BD-BP ubi kayu 5,0 ha, BS-BD ubi jalar 3,0 ha dan BD-BP ubi jalar 2,0 ha. c. Terselenggaranya pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan di 32 BPSB 11

19 d. Tersalurnya insentif petugas Pengawas Benih Tanaman Pangan sebanyak 817 orang. e. Terselenggaranya kegiatan Pemberdayaan Penangkar Benih padi ha, jagung komposit 700 ha dan kedelai ha. f. Terselenggaranya revitalisasi/optimalisasi Balai Benih di 4 UPB/BB g. Terselenggaranya Optimalisasi Balai Benih Palawija di 8 UPB/BB h. Terlaksananya Bimbingan Teknis di 33 Provinsi Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2012 Penetapan Kinerja Tahun 2012 merupakan bagian dari dokumen yang ditetapkan oleh Direktur Perbenihan Tanaman Pangan dengan Direktur Jenderal Tanaman Pangan guna mewujudkan capaian strategis khususnya meningkatnya penggunaan benih unggul sehingga dapat mendorong peningkatan produksi. Selanjutnya Penetapan Kinerja Tahun 2012 dijabarkan lebih lanjut dalam Indikator Kinerja sebagai acuan penilaian kinerja masingmasing program berdasarkan kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun Penetapan Kinerja Tahun 2012 yang diulas secara lebih rinci dan mendalam adalah kegiatan-kegiatan yang menjadi sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dalam menunjang capaian empat target sukses tersebut. Sasaran indikator kinerja utama keberhasilan pelaksanaan program tahun 2012 yaitu meningkatnya penggunaan benih unggul sehingga dapat mendorong peningkatan produksi melalui : 1) tersalurkannya Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) kepada petani : padi inbrida ton, padi hibrida ton, padi lahan kering ton, jagung hibrida ton dan kedelai ton; 2) Pemberdayaan Penangkar Benih : padi ha, jagung 700 ha dan kedelai ha; 3) Pengembangan, pembinaan dan pengawalan. Sehubungan dengan adanya perbaikan indikator kinerja utama Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan revisi anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan SP DIPA 0325/ /00/2012, maka sasaran indikator kinerja yang telah ditetapkan tersebut mengalami penambahan menjadi : 1) terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat petani melalui tersalurkannya Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) untuk kawasan SL-PTT dan non SL-PTT : padi inbrida ton, padi hibrida

20 ton, padi lahan kering ton, jagung hibrida ton dan kedelai ton; 2) meningkatnya perananan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat melalui pemberdayaan penangkar benih : padi ha, jagung 700 ha dan kedelai ha; 3) tersedianya benih sumber kelas BD dan BP melalui perbanyakan benih sumber seluas 648 ha; 4) meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat melalui Optimalisasi Balai Benih/Seed Center di 12 UPB; 5) terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih melalui kegiatan pengawasan dan sertifikasi benih di 32 provinsi. Perubahan atau penyempurnaan Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun 2012 secara rinci terdapat pada Lampiran. 13

21 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan merupakan proses penilaian atas keberhasilan atau kegagalan kinerja sasaran dan kegiatan kinerja mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Proses akuntabilitas kinerja meliputi kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran, pencapaian sasaran strategis, evaluasi dan analisis capaian kinerja, akuntabilitas keuangan, hambatan dan kendala, serta upaya dan tindak lanjut Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2012 ditetapkan berdasarkan penilaian melalui metode scoring, yaitu: (1) sangat berhasil (capaian > 100%), (2) berhasil (capaian %), (3) cukup berhasil (capaian 60-79%), dan (4) kurang berhasil (capaian < 60%) terhadap sasaran yang telah ditetapkan Pencapaian Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2012 Dalam rangka meningkatkan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat, maka berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2012, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan menetapkan 5 (lima) sasaran strategis meliputi : 1) Terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat petani, 2) Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat melalui pemberdayaan penangkar benih, 3) Tersedianya benih sumber kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), 4) Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat melalui optimalisasi balai benih, dan 5) Terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih. Capaian indikator kinerja utama masing-masing sasaran strategis tersebut sebagaimana Tabel 1 berikut. 14

22 Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2012 Sasaran Startegis Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori Capaian ton ton 91,33 Berhasil Terselenggaranya penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat petani Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) untuk kawasan SLPTT dan non SLPTT - Padi Inbrida ton ton 90,80 Berhasil - Padi Hibrida ton ton 96,63 Berhasil - Padi Lahan kering ton ton 90,62 Berhasil - Jagung Hibrida ton ton 99,02 Berhasil - kedelai ton ton 91,18 Berhasil Pemberdayaan ha ha 90,38 Berhasil Penangkar Benih - Padi ha ha 90,27 Berhasil - Jagung 700 ha 571 ha 81,57 Berhasil - Kedelai ha ha 93,28 Berhasil Tersedianya benih sumber kelas BD dan BP Perbanyakan Benih Sumber 648 ha 532,720 ha 82,21 Berhasil Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih Optimalisasi Balai Benih/Seed Center 12 UPB 11 UPB 91,67 Berhasil Terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu Pengawasan dan Sertifikasi Benih 32 prov 32 prov 100,00 Berhasil Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 91,12 Berhasil Pada Tabel 1 di atas menunjukan bahwa seluruh capaian kinerja sasaran strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan tahun 2012 termasuk dalam kriteria berhasil (capaian antara %) Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Direktorat Perbenihan Tahun Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) untuk Kawasan SL-PTT dan Non SL-PTT Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) adalah sejumlah tertentu benih varietas unggul bersertifikat padi inbrida, padi hibrida, padi lahan kering, jagung hibrida dan kedelai bantuan Pemerintah yang diberikan secara gratis kepada petani melalui kelompok tani yang telah ditetapkan. BLBU 15

23 diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan benih pada kegiatan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) dan Non SL-PTT padi, jagung dan kedelai Tahun Anggaran Oleh karena itu pengadaan BLBU padi inbrida dengan volume sebesar ton, padi hibrida ton, padi lahan kering ton, jagung hibrida ton direvisi menjadi ton dan kedelai ton harus tepat jumlah, tepat mutu, tepat lokasi dan tepat waktu sesuai dengan jadwal pelaksanaan SL-PTT dan Non SL-PTT Tahun Anggaran 2012 di masingmasing lokasi. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja BLBU dapat disimpulkan bahwa penilaian capaian berhasil sebanyak 5 indikator dengan rincian analisis sebagai berikut. Tabel 2. Capaian Sasaran Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) Sasaran Startegis Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori Capaian Terselenggaranya Bantuan Langsung penyediaan benih Benih Unggul (BLBU) ton ,00 ton 91,33 Berhasil varietas unggul untuk kawasan bersertifikat di tingkat SLPTT dan non petani SLPTT - Padi Inbrida ton ,00 ton 90,80 Berhasil - Padi Hibrida ton 2.899,00 ton 96,63 Berhasil - Padi Lahan kering ton ,00 ton 90,62 Berhasil - Jagung Hibrida ton 3.956,00 ton 99,02 Berhasil - kedelai ton ,00 ton 91,18 Berhasil Berdasarkan Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa realisasi penyaluran BLBU padi, jagung dan kedelai tahun 2012 mencapai ton atau 91,33% (berhasil), secara rinci terdiri dari padi inbrida ton atau 90,80% dari target ton, padi hibrida ton atau 96,63% dari target ton, padi lahan kering ton atau 90,62% dari target ton, jagung hibrida ton atau 99,02% dari target ton dan kedelai ton atau 91,18% dari target ton. Berdasarkan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) bahwa setelah penandatanganan kontrak pada tanggal 12 April 2012, maka penyaluran BLBU sudah dapat dilakukan sampai dengan tanggal 21 Nopember

24 Berkaitan dengan hal tersebut bahwa Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung capaian target penyaluran pelaksanaan BLBU tahun 2012 melalui pembinaan, monitoring dan evaluasi di lokasi penerima BLBU tahun Pelaksanaan monitoring dan evaluasi berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor : 40/HK.310/C/6/2012 tanggal 29 Juni 2012 tentang Tim Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dan Surat Penugasan Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Nomor: 452/Kp.340/C2/03/9/2012 tanggal 21 September Pelaksanaan BLBU tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun 2011 menunjukkan bahwa realisasi penyaluran BLBU tahun 2012 mencapai 91,33%, lebih rendah capaiannya jika dibandingkan dengan realisasi penyaluran BLBU pada tahun 2011 yang mencapai 100%. Secara rinci pencapaian BLBU tahun 2011 dan tahun 2012 terdapat pada Tabel 3. Tabel 3. Pencapaian Bantuan Langsung Benih Unggul Tahun 2012 di banding Tahun 2011 No Komoditas Tahun 2011 Tahun 2012 Selisih Rencana 2012 dibandingkan Selisih Realisasi 2012 dibandingkan terhadap Rencana 2011 terhadap Realisasi 2011 Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Absolut % absolut % Ton Ton Ton Ton Ton Ton 1 Padi Inbrida ,80 (1.703) -2,46 (7.915) -11,44 2 Padi Hibrida ,64 (2.814) -48,40 (2.915) -50,14 3 Padi Lahan Kering , ,67 (847) -6,96 4 Jagung Hibrida ,04 (3.631) -47,62 (3.669) -48,12 5 Kedelai , , ,38 Jumlah ,33 (5.824) -5,45 (14.582) -13,65 Berdasarkan Tabel 3, bahwa pada tahun 2011 maupun 2012 rencana alokasi BLBU dialokasikan pada 5 (lima) komoditas tanaman pangan yaitu padi inbrida, padi hibrida, padi lahan kering, jagung hibrida dan 17

25 kedelai. Hanya saja secara keseluruhan volume benih yang dialokasikan berbeda yaitu pada tahun 2011 volume benih ton, sedangkan tahun 2012 mengalami penurunan volume benih menjadi ton atau turun ton (5,45%). Demikian juga dengan capaian realisasi penyaluran BLBU tahun 2011 sebanyak ton (100%), sedangkan pada tahun 2012 capaian realisasi penyaluran BLBU sebanyak ton (91,33%) atau mengalami penurunan sebanyak ton atau 13,65%, hal ini disebabkan antara lain waktu penyaluran yang terbatas yaitu dari tanggal 12 April 2012 (awal kontrak) sampai dengan 21 Nopember 2012 (akhir kontrak) serta adanya perubahan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) sebagai akibat penyaluran BLBU untuk SL-PTT periode bulan Maret - April 2012 telah dipenuhi dari Cadangan Benih Nasional (CBN), sehingga tidak semua kabupaten mampu menyediakan CPCL perubahan dalam waktu yang singkat dan DIPA BLBU padi hibrida hasil revisi terlambat, baru terbit bulan Oktober Pemberdayaan Penangkar Benih Dalam rangka meningkatkan ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat di tingkat lapangan sesuai dengan kebutuhan petani yaitu jumlah, varietas, mutu, harga, lokasi dan waktu tanam. Peranan penangkar benih dalam penyediaan benih varietas unggul bersertifikat sangat penting tetapi disisi lain masih memiliki keterbatasan seperti luas areal produksi dan sumber daya manusia. Tahun 2012 telah dialokasikan kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi seluas ha, jagung 700 ha dan kedelai ha. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja pemberdayaan penangkar benih dapat disimpulkan bahwa penilaian capaian berhasil sebanyak 3 indikator dengan rincian analisis sebagai berikut. 18

26 Tabel 4. Capaian Sasaran Pemberdayaan Penangkar Benih Sasaran Startegis Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori Capaian Meningkatnya peranan Pemberdayaan kelembagaan benih Penangkar Benih ha ha 90,38 Berhasil dalam rangka - Padi ha ha 90,27 Berhasil penyediaan benih unggul - Jagung 700 ha 571 ha 81,57 Berhasil bersertifikat - Kedelai ha ha 93,28 Berhasil Berdasarkan Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa realisasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi, jagung dan kedelai sampai dengan akhir Desember 2012 mencapai ha atau 90,38% (berhasil), secara rinci terdiri dari padi ha atau 90,27% dari target ha, jagung 571 ha atau 81,57% dari target 700 ha dan kedelai ha atau 93,28% dari target ha Perbanyakan Benih Sumber Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 347/Kpts/OT.210/6/ 2003 tentang Pedoman Pengelolaan Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, tugas pokok Balai Benih adalah melaksanakan produksi dan penyebarluasan benih varietas unggul bersertifikat kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), sedangkan fungsi Balai Benih yaitu melaksanakan Produksi Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP), penyebarluasan (penyaluran) Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) kepada produsen benih, melaksanakan observasi penerapan teknologi perbenihan, baik teknologi produksi maupun pasca panen, melaksanakan pemurnian varietas unggul, melaksanakan pembinaan teknis kepada produsen benih, melaksanakan penyebarluasan informasi perbenihan dan melaksanakan pengawasan internal. Untuk memenuhi kebutuhan benih varietas unggul bersertifikat dalam upaya peningkatan produksi dan pendapatan petani, perlu dilakukan pengembangan areal produksi Benih Sumber padi dan palawija, khusus di Balai Benih sebagai sumber untuk memproduksi Benih Sebar (BR) dan untuk percepatan pengembangan varietas unggul sesuai dengan kebutuhan pengguna benih sumber. 19

27 Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja perbanyakan benih sumber dapat disimpulkan secara keseluruhan penilaian capaian kinerja perbanyakan benih sumber berhasil, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber Sasaran Startegis Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori Capaian Tersedianya benih Perbanyakan Benih Sumber sumber kelas BD 648,50 ha 540,75 ha 83,38 Berhasil dan BP - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Padi) 110,00 ha 87,00 ha 79,09 Cukup Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Padi) 176,00 ha 143,50 ha 81,53 Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Jagung) 34,50 ha 25,50 ha 73,91 Cukup Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Jagung) 67,00 ha 57,00 ha 85,07 Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Kedelai) 53,50 ha 45,75 ha 85,51 Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Kedelai) 94,00 ha 80,50 ha 85,64 Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Kacang Tanah) 28,50 ha 26,75 ha 93,86 Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Kacang Tanah) 43,00 ha 40,00 ha 93,02 Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Kacang Hijau) 12,00 ha 9,25 ha 77,08 Cukup Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Kacang Hijau) 16,00 ha 13,00 ha 81,25 Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Ubi Kayu) 4,00 ha 3,50 ha 87,50 Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Ubi Kayu) 5,00 ha 4,00 ha 80,00 Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BS-BD (Ubi Jalar) 3,00 ha 3,00 ha 100,00 Berhasil - Perbanyakan Benih Sumber BD-BP (Ubi Jalar) 2,00 ha 2,00 ha 100,00 Berhasil Kegiatan perbanyakan Benih Sumber padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar tahun 2012 mencapai 540,75 ha atau 83,38% dari target 648,50 ha (berhasil). Dari 14 indikator kinerja perbanyakan benih sumber yang berhasil 11 indikator yaitu perbanyakan BD-BP padi, BD-BP jagung, BS-BD kedelai, BD-BP kedelai, BS-BD kacang tanah, BD-BP kacang tanah, BD-BP kacang hijau, BS-BD ubi kayu, BD-BP ubi kayu, BS-BD ubi jalar dan BD-BP ubi jalar. Sedangkan lainnya, 3 indikator cukup berhasil yaitu perbanyakan BS-BD padi, BS- BD jagung dan BS-BD kacang hijau. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2011 perbanyakan benih sumber tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 85,20 ha atau 18,69%, artinya kinerja Balai Benih dalam memproduksi benih sumber semakin 20

28 meningkat, hal ini karena adanya bantuan sarana dan prasarana serta infrastruktur Balai Benih meskipun belum semuanya mendapatkan bantuan. Secara rinci perbandingan capaian kinerja perbanyakan benih sumber tahun 2011 dan 2012 dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Pencapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2012 di banding Tahun 2011 Kelas Tahun Selisih tahun 2012 No Komoditas Benih dibandingkan Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Absolut % 1 Padi BS-BD 91,00 87,60 96,26 110,00 87,00 79,09-0,6-0,68 BD-BP 160,00 153,00 95,63 176,00 143,50 81,53-9,5-6,21 2 Jagung BS-BD 33,00 29,00 87,88 34,50 25,50 73,91-3,5-12,07 BD-BP 45,00 40,00 88,89 67,00 57,00 85,07 17,0 42,50 3 Kedelai BS-BD 40,50 25,00 61,73 53,50 45,75 85,51 20,8 83,00 BD-BP 71,00 46,00 64,79 94,00 80,50 85,64 34,5 75,00 4 Kacang Tanah BS-BD 32,00 21,00 65,63 28,50 26,75 93,86 5,8 27,38 BD-BP 47,00 30,00 63,83 43,00 40,00 93,02 10,0 33,33 5 Kacang Hijau BS-BD 8,00 6,00 75,00 12,00 9,25 77,08 3,3 54,17 BD-BP 11,00 7,00 63,64 16,00 13,00 81,25 6,0 85,71 6 Ubi Kayu BS-BD 2,00 2,00 100,00 4,00 3,50 87,50 1,5 75,00 BD-BP 2,00 3,00 150,00 5,00 4,00 80,00 1,0 33,33 7 Ubi Jalar BS-BD 3,00 3,00 100,00 3,00 3,00 100,00 0,0 0,00 BD-BP 3,00 3,00 100,00 2,00 2,00 100,00-1,0-33,33 8 Sorgum BD-BP 1,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,0 0,00 JUMLAH 549,50 455,60 82,91 648,50 540,75 83,38 85,2 18, Optimalisasi Balai Benih/Seed Center Dalam rangka peningkatan produksi benih sumber (BD dan BP) TA 2012 dilaksanakan kegiatan optimalisasi Balai Benih dan penumbuhan/ pengembangan Unit Prosesing Benih (UPB) melalui bantuan sarana dan prasarana serta pembangunan Unit Prosesing Benih. Optimalisasi Balai Benih dan penumbuhan/pengembangan UPB dilaksanakan di 12 (dua belas) provinsi, yaitu Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja optimalisasi balai benih/seed center dapat disimpulkan secara keseluruhan penilaian 21

29 capaian kinerja optimalisasi berhasil, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber Sasaran Startegis Indikator Kinerja Taget Realisasi % Kategori Capaian Meningkatnya peranan Optimalisasi Balai Benih/Seed kelembagaan benih Center dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat 12 UPB 11 UPB 91,67 Berhasil Kegiatan optimalisasi Balai Benih dan penumbuhan/pengembangan UPB tahun 2012 mencapai 11 UPB atau 91,67% dari target 12 UPB. Pencapaian kegiatan optimalisasi Balai Benih belum sesuai dengan target dikarenakan 1 (satu) UPB/BB tidak melaksanakan kegiatan tersebut karena anggaran yang tersedia tidak mencukupi dan telah dikembalikan ke Kas Negara. Realisasi kegiatan optimalisasi balai benih dan pembangunan Unit Prosesing Benih adalah sebagai berikut: 1) Provinsi Aceh pelaksanaan berupa pembangunan dan pengadaan peralatan UPB di Pidie Jaya. 2) Provinsi Sumatera Utara dilaksanakan di BBI Palawija Tanjung Selamat. 3) Provinsi Sumatera Selatan, pembangunan UPB di Kabupaten Banyuasin tidak dilaksanakan dan anggarannya telah dikembalikan ke kas Negara. 4) Provinsi Jambi dilaksanakan di BBI Palawija Sebapo 5) Provinsi Jawa Barat dilaksanakan di BBI Palawija Plumbon Cirebon. 6) Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan di Kebun Benih Palawija Bujomartani Wonogiri. 7) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pelaksanaan berupa pembangunan UPB. 8) Provinsi Jawa Timur dilaksanakan di BBI Palawija Bedali Malang. 22

30 9) Provinsi Nusa Tenggara Barat dilaksanakan di UPB Palawija Puyung, Lombok Tengah. 10) Provinsi Nusa Tenggara Timur pembangunan UPB jagung di Kabupaten Nakegeo. 11) Provinsi Kalimantan Selatan dilaksanakan di UPB Palawija Batutungku. 12) Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan di IKB Palawija Panincong Pengawasan dan Sertifikasi Benih Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 46/M.PAN/2/2001 tanggal 26 Februari 2001 perihal Penyampaian Daftar Instansi Vertikal dan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Departemen dan LPND dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 168/Kpts/PL.810/3/ 2001 tanggal 8 Maret 2001 tentang Penghapusan Barang Milik/ Kekayaan Negara (BM/KN) Departemen Pertanian yang ditindaklanjuti dengan pengalihan kepada Pemerintah Daerah, kelembagaan pengawasan dan sertifikasi benih yang telah diserahkan ke daerah dan menjadi kewenangan daerah berjumlah 25 BPSB di 25 provinsi. Dalam perkembangan selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Gubernur atau Peraturan Pemerintah Daerah, telah terbentuk institusi yang menangani pengawasan dan sertifikasi benih yang berbentuk UPTD yaitu UPTD BPSB. Dari hasil inventarisasi kelembagaan pengawasan dan sertifikasi benih, sampai dengan bulan Desember 2012, dari 33 provinsi di Indonesia telah terbentuk 32 UPTD Institusi Pengawasan dan Sertifikasi Benih, sementara 1 provinsi pengembangan yaitu Kepulauan Riau belum membentuk UPTD BPSB, untuk kegiatan pengawasan dan sertifikasi benih masih dilaksanakan di provinsi terdekat. Untuk Provinsi Kepulauan Riau dilaksanakan oleh UPTD Riau. UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura memiliki tugas dan fungsi melaksanakan berbagai kegiatan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura, pengujian benih secara laboratories, penilaian varietas tanaman pangan dan hortikultura, 23

31 pengawasan peredaran benih, tugas-tugas ketatausahaan dan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap indikator kinerja pengawasan dan sertifikasi benih dapat disimpulkan penilaian capaian kinerja berhasil, dari target 32 provinsi tercapai 32 provinsi atau 100%, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Capaian Sasaran Pengawasan dan Sertifikasi Benih Sasaran Startegis Indikator Kinerja Taget Realisasi % Kategori Capaian Terselenggaranya optimalisasi Pengawasan dan Sertifikasi Benih pengawasan mutu benih 32 prov 32 prov 100,00 Berhasil Capaian indikator kinerja pengawasan dan sertifikasi benih dalam rangka terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih di 32 provinsi termasuk kategori berhasil. Hal ini dapat tercapai dikarenakan peran UPTD BPSBTPH dalam melaksanakan tugas dan fungsi kegiatan pengawasan mutu benih yang optimal. Kegiatannya meliputi pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran dan pelayanan sertifikasi benih oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) diberikan pada produsen benih perorangan/kelompok, Balai Benih, Swasta, badan usaha milik pemerintah dan penangkar benih. Sedangkan pelabelan diberikan terhadap benih-benih yang telah memenuhi standar laboratorium. Agar kegiatan pengawasan dan sertifikasi benih dapat berjalan secara efektif maka dilakukan monitoring dan pembinaan dalam pelaksanaannya. Area/wilayah pengawasan dan sertifikasi di setiap provinsi sangat luas, untuk itu diperlukan sarana prasarana yang berfungsi mempermudah dan dapat menjangkau daerah-daerah remote area. Salah satu upaya yang dilakukan melalui pengadaan kendaraan roda-4 yang difungsikan sebagai laboratorium keliling. Modifikasi mobil diserahkan pada masing-masing daerah, namun harus dapat mengakomodir peralatan standar pengawasan dan sertifikasi seperti: 24

32 timbangan analitik, timbangan kasar, thermo-hygrograph, grain moisture tester, dan lain-lain. Selama tahun 2012, hasil monitoring pengawasan peredaran/penyaluran benih baik yang ada di produsen maupun pengedar benih, untuk benih padi sebesar ,53 ton terdiri dari kelas BD 1.734,79 ton, BP ,18 ton, BR ,45 ton dan F ,10 ton. Benih jagung sebesar ,84 ton terdiri dari kelas BD 1.734,50 ton, BP 6.386,24 ton, BR 2.572,56 ton dan F ,52 ton. Benih kedelai sebesar 7.797,58 ton terdiri dari kelas BD 37,68 ton, BP 765,06 ton dan BR 6.994,83 ton. Benih kacang tanah sebesar 227,70 ton untuk kelas BD 5,34 ton, BP 13,93 ton dan BR 208,42 ton. Kacang Hijau sebesar 28,64 ton untuk kelas BD 2,16 ton, BP 2,36 ton, dan BR 24,11 ton. Realisasi sertifikasi Benih Dasar (BD), Benih Pokok (BP), Benih Sebar (BR) dan Hibrida yang dilaksanakan di Balai Benih dan Produsen Benih Swasta dan BUMN selama tahun 2012 sebagai berikut : 1) Luas Areal Sertifikasi Kelas BD, BP, BR dan Hibrida a) Realisasi luas areal sertifikasi BD untuk benih padi seluas 1.294,44 ha, benih jagung 102,75 ha, benih kedelai 185,15 ha, benih kacang tanah 47,62 ha dan kacang hijau 31,49 ha. b) Realisasi luas areal sertifikasi BP untuk benih padi seluas ,54 ha, benih jagung 670,51 ha, benih kedelai 1.069,90 ha, benih kacang tanah 100,60 ha dan kacang hijau 31,45 ha. c) Realisasi luas areal sertifikasi BR untuk benih padi seluas ,47 ha, benih jagung 7.730,79 ha, benih kedelai ,37 ha, benih kacang tanah 1.451,53 ha dan kacang hijau 105,94 ha. d) Realisasi luas areal sertifikasi benih padi hibrida 1.670,67 ha dan jagung hibrida 2.590,22 ha. 2) Produksi Benih Kelas BD, BP, BR dan Hibrida a) Realisasi produksi BD untuk benih padi sebanyak 4.085,84 ton, benih jagung 142,55 ton, benih kedelai 114,41 ton, benih kacang tanah 28,58 ton dan kacang hijau 21,70 ton. 25

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014. Laporan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... i ii iii iv v iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Kedudukan,

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja Tahun 2014 i RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Pengamanan produksi tanaman pangan mencakup seluruh areal pertanaman. Operasional kegiatan diarahkan dalam rangka penguatan perlindungan tanaman pangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk besar sangat perlu memantapkan kestabilan pangan secara berkelanjutan, oleh karenanya perlu melakukan strategi dan upaya-upaya

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2013 DIREKTORAT PERBENIHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2013

LAPORAN TAHUNAN 2013 DIREKTORAT PERBENIHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2013 LAPORAN TAHUNAN 2013 DIREKTORAT PERBENIHAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 036/HK.150/C/01/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGUATAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 036/HK.150/C/01/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGUATAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 036/HK.150/C/01/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGUATAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018 BIRO PENGEMBANGAN PRODUKSI DAERAH SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas segala limpahan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207.1/HK.140/C/02/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207.1/HK.140/C/02/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 207.1/HK.140/C/02/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN DESA MANDIRI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/Permentan/HK.140/2/2016 TANGGAL : 5 Pebruari 2016

- 1 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/Permentan/HK.140/2/2016 TANGGAL : 5 Pebruari 2016 - 1 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/Permentan/HK.140/2/2016 TANGGAL : 5 Pebruari 2016 PEDOMAN SUBSIDI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 HASIL SEMBIRING DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN JAKARTA, 31 MEI 2016 PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 04/Permentan/HK.140/2/2016 TENTANG PEDOMAN SUBSIDI BENIH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN Fakhrina dan Agus Hasbianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. P.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial

Jakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015 2015 Laporan Kinerja KATA PENGANTAR Sejalan dengan prioritas pembangunan Kabinet Kerja 2015-2019, Kementerian Pertanian menetapkan sasaran swasembada pangan dengan prioritas lima komoditas pangan utama,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN 2015 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN

LAPORAN TAHUNAN 2015 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN LAPORAN TAHUNAN 2015 DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan benih varietas unggul bersertifikat padi dan kedelai guna memenuhi kebutuhan benih untuk pelaksanaan budidaya tanaman pangan secara nasional, Pemerintah telah memprogramkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Maret 2014 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 91 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG :

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, telah mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui pembangunan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATAKERJA BALAI BENIH PADI DAN PALAWIJA PADA DINAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan mempunyai tugas mengamankan produksi dari gangguan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) sehingga produksi tercapai

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT (Biro Kesra) Tahun 2015 merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan Rencana Strategis Biro Kesra Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR KATA PENGATAR Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 setiap Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga wajib menyusun Laporan Kinerja

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2010

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2010 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 200 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 200 Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas tanaman pangan berupa Serealia yaitu Padi, Jagung dan Serealia lain (antara lain gandum dan sorgum) mempunyai arti strategis dalam perekonomian nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas tanaman pangan berupa Serealia yaitu Padi, Jagung dan Serealia lain (antara lain gandum dan sorgum) mempunyai arti strategis dalam perekonomian nasional,

Lebih terperinci

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 Dok L. 01 28/01/2014 LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, Kementerian Pertanian merupakan

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp) BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 72/Permentan/OT.140/10/2011 TENTANG PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Februari 2013 Laporan AkLrntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011 PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Jakarta, Maret 2012.

KATA PENGANTAR. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Jakarta, Maret 2012. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT BUDIDAYA ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 562 KMK. 02/2004 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 562 KMK. 02/2004 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 562 KMK. 02/2004 TENTANG SUBSIDI BENIH PADI, KEDELAI, JAGUNG HIBRIDA DAN JAGUNG KOMPOSIT BERSERTIFIKAT HASIL

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PRODUKSI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PRODUKSI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT SEREALIA I. PENDAHULUAN 1.1.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii Halaman I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran...... 2 D. Dasar Hukum... 2 II. Arah Kebijakan Pembangunan 3 A. Visi dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DJT. ALSJNTAN TA. 2013 KAT A PEN GANT AR Untuk

Lebih terperinci

Laporan Tahunan

Laporan Tahunan 1 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN. 1

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN. 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN. 1 Hal. A. Latar Belakang. 1 B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan 4

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP 2017 Laporan Kinerja Triwulan II KATA PENGANTAR Dalam rangka memonitor capaian kinerja kegiatan Ditjen Tanaman Pangan pada triwulan II TA 2017 serta sebagai bahan penilaian aspek akuntabilitas kinerja

Lebih terperinci

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 1 LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN DINAS PERTANIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut. KATA PENGANTAR Kekayaan sumber-sumber pangan lokal di Indonesia sangat beragam diantaranya yang berasal dari tanaman biji-bijian seperti gandum, sorgum, hotong dan jewawut bila dikembangkan dapat menjadi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Berpedoman pada peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) MEDAN KATA PENGANTAR Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target kinerja berikut kegiatan-kegiatan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA BALAI BENIH HORTIKULTURA DAN ANEKA TANAMAN PADA DINAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Direktur Budidaya Serealia, Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP NIP Laporan Tahunan 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Direktur Budidaya Serealia, Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP NIP Laporan Tahunan 2015 KATA PENGANTAR Sebagai salah satu unit kerja Eselon II di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Budidaya Serealia sesuai Tupoksinya pada tahun 2015 telah melakukan berbagai kegiatan untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. perencanaan kegiatan Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun Pekanbaru, Desember 2015 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROPINSI RIAU,

KATA PENGANTAR. perencanaan kegiatan Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun Pekanbaru, Desember 2015 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROPINSI RIAU, KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perkebunan Provinsi Riau disusun sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan fungsi Dinas Perkebunan Provinsi Riau. Dokumen ini memuat tentang

Lebih terperinci

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR i2- TAHUN 2014 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI) DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN MARET 2015

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

Adopsi dan Dampak Penggunaan Benih Berlabel di Tingkat Petani.

Adopsi dan Dampak Penggunaan Benih Berlabel di Tingkat Petani. 28 Adopsi dan Dampak Penggunaan Benih Berlabel di Tingkat Petani. Pendahuluan Kebutuhan benih bermutu untuk produksi tanaman pangan dan perkebunan relatif tinggi seiring dengan tujuan produksi yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

Laporan Tahunan 2012

Laporan Tahunan 2012 i KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

Jayapura, 30 Desember 2015 Kepala Dinas, Ir. SEMUEL SIRIWA, M.Si Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR

Jayapura, 30 Desember 2015 Kepala Dinas, Ir. SEMUEL SIRIWA, M.Si Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Intansi Pemerintah Instansi Pemerintah (LAKIN) disusun sebagai wujud pertanggungjawaban dan akuntabilitas instansi pemerintah yang disusun berdasarkan Instruksi Presiden

Lebih terperinci