Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i"

Transkripsi

1 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

2 KATA PENGANTAR Guna mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, maka sesuai amanat instruksi Presiden RI No.7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instnasi Pemerintah, yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.239 tahun 2003 serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan unit kerja dibawahnya secara berjenjang wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas tahun 2013, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. LAKIP ini berisi gambaran hasil pencapaian kinerja yang telah direvisi sesuai dengan hasil workshop LAKIP dalam rangka pemantapan dan penyempurnaan LAKIP Tahun 2013 yang dilaksanakan di Hotel Horison Bandung pada tanggal Maret 2014 atas pelaksanaan rencana kebijakan dan program yang telah ditetapkan, dimulai dari perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan capaian kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting dalam penyempurnaan laporan. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi bahan pertanggungjawaban dan penilaian kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. Jakarta, Maret 2014 Direktur DR. Ir. Maman Suherman, MM Nip Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi mempunyai tugas untuk meningkatkan produksi komoditi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan pangan alternatif untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani; mengupayakan pengembangan sistem dan usaha agribisnis aneka kacang dan umbi yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi serta mendukung diversifikasi pangan. Pangan alternatif yang saat ini dikembangkan adalah: talas, garut, gembili, dan talas satoimo, selain komoditas binaan sesuai Keputusan Mentan No. 511 Tahun Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran kinerja kegiatan utama Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 tergolong Berhasil dan Kurang Berhasil. Indikator kinerja kegiatan yang tergolong berhasil adalah SL-PTT kedelai (81,61%), pengembangan kedelai model (94,12%), pengembangan pangan alternatif (100%), mekanisasi usahatani kedelai (100%), pengembangan ubijalar (96,98%) dan pengembangan ubikayu (96,92%), serta koordinasi kemitraan aneka kacang dan umbi (86,21%). Kegiatan yang kurang berhasil adalah perluasan areal tanam baru kedelai (0%). Kriteria ukuran keberhasilan peningkatan jumlah produksi aneka kacang dan umbi tahun 2013 atas dasar Angka Ramalan II (ARAM II) BPS tergolong Berhasil, Cukup Berhasil dan Kurang Berhasil. Indikator kinerja peningkatan jumlah produksi aneka kacang dan umbi tahun 2013 yang tergolong berhasil yaitu realisasi produksi ubi kayu ton (96,94% dari sasaran ton), produksi ubi jalar ton (96,59% dari sasaran ton). Indikator yang tergolong cukup berhasil adalah produksi kacang tanah sebesar ton (75,60% dari sasaran ton). Indikator kurang berhasil adalah produksi kedelai sebesar ton (53,84% dari sasaran ton), dan produksi kacang hijau ton (51,20% dari sasaran ton). Kriteria ukuran keberhasilan capaian produktivitas komoditas aneka kacang dan umbi tahun 2013 atas dasar Angka Ramalan II (ARAM II) BPS tergolong Berhasil dan Sangat Berhasil. Indikator kinerja capaian produktivitas komoditas aneka kacang dan umbi tahun 2013 yang tergolong berhasil yaitu kedelai sebesar 14,57 (94,24%) dari sasaran 15,46 ku/ha dan kacang hijau sebesar 11,50 ku/ha Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi ii

4 (93,65%) dari sasaran 12,28 ku/ha, sedangkan yang tergolong sangat berhasil yaitu kacang tanah sebesar 17,43 (120,21%) dari sasaran 14,50 ku/ha, ubikayu sebesar 224,18 ku/ha (114,96%) dari sasaran 195,00 dan ubijalar sebesar 142,27 ku/ha(96,59%) dari sasaran 119,51 ku/ha. Upaya yang telah dilakukan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dalam mengatasi permasalahan antara lain : a) Memantapkan persiapan pelaksanaan SL-PTT di tingkat kelompok tani, Dinas Pertanian Kabupaten, Provinsi, Pusat dan stakeholder yang terkait; b) Meningkatkan peran penyuluh di tingkat petani agar mempercepat adopsi teknologi; c) Penetapan stabilitasi harga kedelai/shk untuk menarik minat petani menanam kedelai; d) Mengembangkan pola pendirian BUMD, bersama dengan petani, investor, koperasi dan stakeholder lainnya, menjadi shareholder; e) Meningkatkan pembinaan, bimbingan dan monitoring terhadap upaya-upaya efisiensi usahatani dan peningkatan produktivitas/produksi aneka kacang dan umbi, khususnya pada daerah-daerah sentra produksi dalam upaya peningkatan daya saing usaha; f) Mengidentifikasi potensi lahan untuk pengembangan aneka kacang dan umbi sampai tingkat desa; g) meningkatkan peluang investasi dan tataniaga komoditas akabi. Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi mengelola APBN sektoral (BA.018) tahun 2013 sebesar Rp ,- (hasil revisi terakhir APBN-P penghematan 1 Oktober 2013 dari anggaran DIPA awal Rp ,-), yang dilaksanakan melalui Program Pengelolaan Produksi Aneka Kacang dan Umbi terealisasi sebesar Rp ,- (62,90%). Anggaran tersebut dialokasikan pada satker pusat dan daerah dengan rincian 1) Satker Dit. BuAkabi Pusat Rp ,- 2) Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pada satker Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan satker Dinas Pertanian Kabupaten/Kota Rp ,-. iii Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

5 DAFTAR ISI Hal. KATA PENGANTAR... i IKHTISAR EKSEKUTIF... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR LAMPIRAN... vi BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sumberdaya Manusia Dukungan Anggaran... 5 BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Strategis Visi Misi Tujuan dan Sasaran Arah Kebijakan Program dan Kegiatan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Penetapan Kinerja (PK) Tahun BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Pencapaian Sasaran Strategis Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan Hambatan dan Kendala Upaya dan Tindak lanjut BAB IV. PENUTUP Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi iv

6 DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun Capaian Sasaran Kinerja Kegiatan Utama Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun Tabel 3. Capaian Komoditas Aneka Kacang dan Umbi Tahun Tabel 4. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kedelai Tahun Tabel 5. Neraca Produksi dan Kebutuhan Kedelai Tahun Tabel 6. Capaian Produktivitas SL-PTT Kedelai Tahun Tabel 7. Dukungan Kegiatan Pencapaian Produksi Kedelai Tahun Tabel 8. Tabel 9. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kacang Tanah Tahun Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kacang Hijau Tahun Tabel 10. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Ubi Kayu Tahun Tabel 11. Dukungan Kegiatan Pencapaian Produksi Ubi Kayu Tahun Tabel 12. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Ubi Jalar Tahun Tabel 13. Dukungan Kegiatan Pencapaian Produksi Ubi Jalar Tahun v Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Struktur Organisasi Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. 36 Lampiran 2 Penyebaran Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun Lampiran 3 Lampiran 4 Realiasi Kegiatan APBN Sektoral (018) TA Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. 38 Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi Tahun Lampiran 5 Sasaran dan Realisasi Tanam SL-PTT Kedelai Tahun Lampiran 6 Lampiran 7 Sasaran dan Realisasi Pengembangan Kedelai Model Tahun Lokasi Gapoktan/Kelompok Tani Penerima Bantuan Mekanisasi Usahatani Kedelai Lampiran 8 Sasaran dan Realisasi Pengembangan Ubi kayu Tahun Lampiran 9 Sasaran dan Realisasi Pengembangan Ubijalar Tahun Lampiran 10 Sasaran dan Realisasi Pengembangan Pangan Alternatif/Aneka Umbi lainnya Tahun Lampiran 11 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Koordinasi Kemitraan Akabi Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi vi

8 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas aneka kacang dan umbi mempunyai peran yang strategis, karena sebagai bahan pangan sumber karbohidrat non beras dan protein nabati yang sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan mutu sumber daya manusia. Kebutuhan akan bahan pangan, industri (makanan, kosmetik, farmasi), pakan, ekspor dan subsitusi bahan bakar minyak (bioethanol) yang berbahan baku dari aneka kacang dan umbi setiap tahun mengalami peningkatan sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola makan masyarakat. Melalui program pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi tahun 2013 sasaran strategis yang hendak dicapai oleh Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi adalah mendorong peningkatan produktivitas melalui pelaksanaan Sekolah Lapang (SL). Upaya khusus yang dilakukan untuk peningkatan produksi aneka kacang dan umbi (akabi), adalah : a) mengidentifikasi potensi lahan untuk mengembangkan akabi sampai tingkat desa, b) menyiapkan bahan peluang investasi dalam mengembangkan komoditas akabi, c) menyebarluaskan data dan informasi peluang usaha peningkatan investasi, d) mengembangkan pola pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bersama dengan petani, koperasi, investor, perbankan dan stakeholder lainnya menjadi shareholder, e) fokus pelaksanaan program dan kegiatan yang difasilitasi pemerintah. Peluang dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan komoditas aneka kacang dan umbi untuk mencapai sasaran antara lain: a) mengupayakan peningkatan pemanfaatan teknologi budidaya spesifik lokasi, guna mengurangi kesenjangan produktivitas riil petani dan produktivitas potensial, b) merancang pemanfaatan lahan yang belum optimal (lahan kering, lahan pasang surut, lahan rawa) dan peningkatan intensitas pertanaman pada lahan areal pertanian yang belum optimal pemanfaatannya, c) perbaikan teknologi panen dan pasca panen, untuk menekan kehilangan hasil, d) meningkatkan upaya diversifikasi pangan berbahan baku aneka kacang dan umbi spesifik lokasi, e) meningkatnya Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 1

9 kebutuhan komoditas aneka kacang dan umbi sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan industri; f) perubahan iklim global dan persaingan komoditas dengan pasar global Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Bersasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Kedudukan unit kerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi sebagai salah satu eselon II lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Tugas Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi adalah melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya aneka kacang dan umbi. Fungsi Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi adalah : a. Penyiapan perumusan kebijakan, bidang budidaya kedelai, ubikayu, aneka kacang dan umbi; b. Pelaksanaan kebijakan, bidang budidaya kedelai, ubikayu, aneka kacang dan umbi; c. Penyusunan norma, prosedur, dan kriteria, di bidang budidaya kedelai, ubikayu, aneka kacang dan umbi; d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya kedelai, ubikayu, aneka kacang dan umbi; dan e. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Susunan Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi merupakan salah satu Unit Eselon II dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mempunyai struktur organisasi sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan No. 28/HK.310/C/5/2011 tanggal 23 Mei 2011 terdiri dari 4 (empat) Sub Direktorat, 8 (delapan) Seksi dan 1 (satu) Sub Bagian dengan urutan sebagai berikut (struktur organisasi pada Lampiran 1). 2 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

10 1.3.1 Sub Direktorat Kedelai Sub Direktorat Kedelai mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang budidaya kedelai. Sub Direktorat Kedelai menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya kedelai; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya kedelai; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya kedelai; dan d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya kedelai Sub Direktorat Aneka Kacang Sub Direktorat Aneka Kacang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi bidang budidaya aneka kacang. Sub Direktorat Aneka Kacang menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya aneka kacang; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya aneka kacang; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya aneka kacang; d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya aneka kacang. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 3

11 1.3.3 Sub Direktorat Ubikayu Sub Direktorat Ubikayu mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan danpelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya ubikayu. Sub Direktorat Ubikayu menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya ubikayu; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya ubikayu; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya ubikayu; dan d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya ubikayu Sub Direktorat Aneka Umbi Sub Direktorat Aneka Umbi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang budidaya aneka umbi. Subdirektorat Aneka Umbi menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan kebijakan di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya aneka umbi; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya aneka umbi; c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya aneka umbi; dan d. penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang intensifikasi dan pengembangan budidaya aneka umbi. 4 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

12 1.3.5 Sub Bagian Tata Usaha Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Sumberdaya Manusia Jumlah sumber daya manusia tahun 2013 lingkup Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi sebanyak 60 orang meliputi, berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 28 orang dan perempuan 32 orang. Berdasarkan golongan: golongan I sebanyak 3 orang, golongan II sebanyak 11 orang, golongan III sebanyak 39 orang dan golongan IV sebanyak 7 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan meliputi S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 10 orang, S1 sebanyak 28 orang, D3 sebanyak 5 orang, SLTA sebanyak 13 orang, SLTP/SD sebanyak 3 orang. Selain itu terdapat 2 (dua) tenaga kontrak di Subbag Tata Usaha. Berdasarkan distribusi di masing-masing Unit Eselon III dan Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari: Sub Direktorat Kedelai sebanyak 11 orang, Sub Direktorat Aneka Kacang sebanyak 9 orang, Sub Direktorat Ubikayu sebanyak 9 orang, Sub Direktorat Aneka Umbi sebanyak 10 orang dan Sub Bagian Tata Usaha sebanyak 20 orang (Lampiran 2) Dukungan Anggaran Pada tahun 2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi mengelola APBN sektoral (BA.018) sebesar Rp ,- (hasil revisi terakhir APBN-P penghematan 1 Oktober 2013 dari anggaran DIPA awal Rp ,-), yang dilaksanakan melalui Program Pengelolaan Produksi Aneka Kacang dan Umbi. Anggaran tersebut dialokasikan pada satker pusat dan daerah dengan rincian: 1) Satker Dit. BuAkabi Pusat Rp ,- 2) Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan pada satker Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dan satker Dinas Pertanian Kabupaten/Kota Rp ,-. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 5

13 Kegiatan utama yang difasilitasi APBN sektoral Ditjen Tanaman Pangan tahun 2013 melalui kegiatan pengelolaan produksi aneka kacang dan umbi tahun 2013, yaitu: (1) SL-PTT Kedelai ha, (2) Pengembangan Kedelai Model ha, (3) Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Kedelai ha, (4) Bantuan mekanisasi usaha tani kedelai sebanyak 50 paket ( ha), (5) Pengembangan Ubikayu ha, (6) Pengembangan Ubijalar ha, dan (7) Pengembangan Pangan Alternatif 110 ha, serta (8) Pertemuan Koordinasi Kemitraan Stakeholder Aneka Kacang dan Umbi Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

14 BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis Visi Visi merupakan kondisi ideal tentang hasil kerja yang ingin diwujudkan oleh Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi pada masa yang akan datang, yang akan dijadikan dasar dalam menyusun rencana strategis tahun Visi Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi adalah Terwujudnya pengembangan budidaya aneka kacang dan umbi untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Misi Berdasarkan visi yang telah ditetapkan, dirumuskan misi-misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan percepatan alih teknologi budidaya aneka kacang dan umbi. 2. Mengoptimalkan penggunaan lahan dan mengkoordinasikan penyiapan lahan untuk komoditas aneka kacang dan umbi. 3. Mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif didalam melaksanakan budidaya aneka kacang dan umbi. 4. Membantu koordinasi perencanaan penyediaan permodalan, pengadaan sarana produksi dan tata niaga aneka kacang dan umbi. 5. Mengkoordinasikan seluruh subsistem agribisnis terkait dalam agribisnis aneka kacang dan umbi. Disamping visi dan misi, norma pengelolaan organisasi harus mencerminkan karakter dan budaya seluruh aparat yang kreatif dan kerjasama yang kompak dengan menjunjung tinggi semangat kebersamaan. Makna dan karakter budaya kerja tersebut adalah bahwa setiap pekerjaan dan tugas akan dapat dilaksanakan oleh Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 7

15 seluruh staf secara tepat, cermat dan cepat serta memberikan kinerja dengan kualitas pelayanan yang prima Tujuan dan Sasaran Pada dasarnya peningkatan produksi dengan cara peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam komoditas aneka kacang dan umbi merupakan upaya menjamin terpenuhinya kebutuhan untuk bahan pangan, pakan dan industri. Dalam upaya peningkatan produksi tersebut, maka Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi merumuskan tujuan yaitu : 1. Meningkatkan produksi komoditas aneka kacang dan umbi guna memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. 2. Mengurangi impor untuk menghemat devisa negara dan mendorong terjadinya ekspor komoditas aneka kacang dan umbi. 3. Memenuhi bahan baku industri kecil, menengah dan besar sekaligus mengurangi ketergantungan bahan baku dari luar negeri atau impor. 4. Mendukung diversifikasi pangan, substitusi pangan karbohidrat non beras dan protein non daging, telur dan ikan. 5. Menumbuhkembangkan sistem dan usaha agribisnis aneka kacang dan umbi yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi. 6. Meningkatkan lapangan kerja di wilayah pedesaan, sekaligus membantu mengurangi urbanisasi dari desa ke kota. 7. Mendorong kegiatan perekonomian dipedesaan dan mendukung pembangunan ekonomi nasional. 8 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

16 Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan tersebut, maka sasaran yang hendak dicapai oleh Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi adalah : 1. Tersosialisasinya paket teknologi dan penerapan teknologi peningkatan produktivitas dan produksi spesifik lokasi. 2. Meningkatnya produksi yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat serta sekaligus mengurangi impor dan mendorong terjadinya ekspor. 3. Terpenuhinya bahan baku berbasis komoditas aneka kacang dan umbi untuk industri kecil, menengah dan besar. 4. Berkembangnya sistem usaha agribisnis yang ditunjukkan dengan sebagian areal tanaman aneka kacang dan umbi telah menjalin kemitraan dengan swasta/pihak industri yang memanfaatkan bahan baku dari aneka kacang dan umbi. 5. Tercapainya sasaran luas panen, produktivitas dan produksi serta menurunnya impor. 6. Meningkatnya lapangan kerja/tertampungnya tenaga kerja di wilayah pedesaan yang dapat mengurangi urbanisasi dari desa ke kota. 7. Usahatani aneka kacang dan umbi berperan dalam terciptanya perekonomian dipedesaan yang kuat dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi nasional Arah Kebijakan Arah kebijakan peningkatan produksi komoditas aneka kacang dan umbi tahun 2013 adalah : a. Meningkatkan produksi kedelai menuju swasembada tahun 2014 b. Meningkatkan produksi kacang tanah, kacang hijau, ubikayu dan ubijalar serta mengembangkan komoditi akabi lainnya c. Mengembangkan agribisnis akabi secara terpadu dengan menumbuhkembangkan peran swasta, koperasi dan BUMN d. Mendukung gerakan peningkatan diversifikasi pangan Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 9

17 e. Meningkatkan sumber permodalan yang mudah diakses petani f. Memperbaiki tata niaga komoditas akabi yang kondusif bagi petani Program dan Kegiatan Program prioritas Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 adalah pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi. Kegiatan yang dilaksanakan untuk pencapaian program sasaran produksi adalah sebagai berikut : a. SL-PTT kedelai seluas ha b. Pengembangan kedelai Model seluas ha c. Perluasan Areal Tanam Baru kedelai seluas ha d. Bantuan mekanisasi usaha tani kedelai sebanyak 50 paket ( ha) e. Pengembangan ubikayu seluas ha f. Pengembangan ubijalar seluas ha g. Pengembangan pangan alternatif seluas 110 ha h. Pertemuan koordinasi kemitraan aneka kacang dan umbi pada 29 provinsi i. Pembinaan, pengawalan, monitoring dan evaluasi pada 212 satker Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013 Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 adalah : Mewujudkan pencapaian produksi secara berkelanjutan dalam rangka penyediaan kebutuhan nasional dengan peningkatan jumlah produksi kedelai sebesar ton biji kering, produksi kacang tanah ton biji kering, produksi kacang hijau ton biji kering, produksi ubikayu ton umbi basah dan produksi ubijalar ton umbi basah. Dukungan program dan kegiatan yang difasilitasi APBN Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi meliputi : SL-PTT kedelai seluas ha, pengembangan kedelai model seluas ha, Perluasan Areal Tanam 10 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

18 Baru (PATB) kedelai seluas ha, bantuan mekanisasi usaha tani kedelai sebanyak 50 paket ( ha), pengembangan ubikayu seluas ha, Pengembangan ubijalar seluas ha, pengembangan pangan alternatif seluas 110 ha dan pertemuan koordinasi kemitraan aneka kacang dan umbi pada 29 provinsi Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2013 Penetapan Kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 melalui program Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi dan sasaran strategis mendorong tercapainya peningkatan produktivitas komoditas aneka kacang dan umbi. Indikator kinerja yang akan dicapai adalah : 1. Tercapainya produktivitas kedelai 15,46 ku/ha, 2. Tercapainya produktivitas kacang tanah 14,50 ku/ha, 3. Tercapainya produktivitas kacang hijau 12,28 ku/ha, 4. Tercapainya produktivitas ubikayu 195,00 ku/ha, 5. Tercapainya produktivitas ubijalar 119,51 ku/ha. Pernyataan Penetapan Kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 pada Lampiran 4. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 11

19 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu rangkaian yang terdiri dari perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja. Akuntabilitas kinerja suatu instansi dinilai untuk menentukan tingkat keberhasilan atas target yang telah ditetapkan. Perencanaan kinerja terdiri dari rencana strategis, rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja. Pengukuran kinerja mengevaluasi dan menganalisa rencana dan realisasi, dengan instrumen indikator kinerja. Pelaporan kinerja dibuat dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja dilakukan untuk menilai akuntabilitas kinerja dan memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi pemerintah. 3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2013 ditetapkan berdasarkan penilaian melalui metode scoring, yaitu: (1) sangat berhasil (realisasi > 100% dari target), (2) berhasil (realisasi % dari target), (3) cukup berhasil (realisasi 60 79% dari target), dan (4) kurang berhasil (realisasi < 60% dari target). Pengukuran capaian sasaran kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi tahun 2013 dilakukan dengan membandingkan realisasi masing-masing indikator kinerja utama sasaran strategis terhadap target yang telah ditetapkan. Realisasi kegiatan diperoleh melalui pengukuran dan pelaporan secara berjenjang dari kabupaten/kota, provinsi dan pusat/nasional. Status angka produksi tahun 2013 yang digunakan pada penyusunan LAKIP ini adalah Angka Ramalan II (ARAM II BPS) yang dirilis secara resmi oleh Badan Pusat Statistik tanggal 1 November 2013, dan data realisasi dari Dinas Pertanian Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota). 12 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

20 3.2 Pencapaian Sasaran Strategis Capaian Indikator Kinerja Berdasarkan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2013, Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi telah menetapkan pencapaian lima target indikator kinerja sasaran strategis tahun Capaian indikator kinerja sasaran strategis tersebut sebagaimana Tabel 1 berikut. Tabel 1. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi 1. Mewujudkan pencapaian produksi secara berkelanjutan dalam rangka penyediaan kebutuhan nasional Mendorong peningkatan produktivitas Jumlah Produksi: - Kedelai (ribu ton biji kering) - Kacang Tanah (ribu ton biji kering) - Kacang Hijau (ribu ton biji kering) - Ubi Kayu (ribu ton umbi basah) - Ubi Jalar (ribu ton umbi basah) Tercapainya produktivitas: - Kedelai (ku/ha) - Kacang Tanah (ku/ha) - Kacang Hijau (ku/ha) - Ubi Kayu (ku/ha) - Ubi Jalar (ku/ha) Sumber: ARAM II 2013, BPS-RI % Capaian Kategori Capaian ,84 Kurang Berhasil ,60 Cukup Berhasil ,20 Kurang Berhasil ,94 Berhasil ,58 Berhasil 15,46 14,57 94,24 Berhasil 14,50 17,43 120,21 Sangat Berhasil 12,28 11,50 93,65 Berhasil 195,00 224,18 114,96 119,51 142,27 119,04 Sangat Berhasil Sangat Berhasil Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 13

21 Capaian produksi pada tahun 2013 untuk kedelai sebesar ton (53,84%) dari sasaran ton biji kering, kacang tanah sebesar ton (75,60%) dari sasaran ton biji kering, kacang hijau sebesar ton (51,20%) dari sasaran ton biji kering, ubikayu sebesar ton (96,94%) dari sasaran ton umbi basah dan ubijalar sebesar ton (96,59%) dari sasaran ton umbi basah. Capaian produktivitas pada tahun 2013 untuk kedelai sebesar 14,57 (94,24%) dari sasaran 15,46 ku/ha, kacang tanah sebesar 17,43 (120,21%) dari sasaran 14,50 ku/ha, kacang hijau sebesar 11,50 ku/ha (93,65%) dari sasaran 12,28 ku/ha, ubikayu sebesar 224,18 ku/ha (114,96%) dari sasaran 195,00 dan ubijalar sebesar 142,27 ku/ha(96,59%) dari sasaran 119,51 ku/ha Capaian Sasaran Kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi telah menetapkan pencapaian sasaran kinerja kegiatan utama tahun 2013, kriteria ukuran keberhasilannya tergolong Berhasil dan Kurang Berhasil. Tabel 2. Capaian Sasaran Kinerja Kegiatan Utama Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 No Kegiatan Target Realisasi Ha % Kriteria Ukuran 1 SL-PTT Kedelai (Ha) 411, , Berhasil 2 Pengembangan Kedelai Model (Ha) 110, , Berhasil 3 Perluasan Areal Tanam Baru/PATB Kedelai (Ha) 118, Kurang Berhasil 4 Mekanisasi Usahatani (Paket) Berhasil 5 Pengembangan Ubikayu (Ha) 2,080 2, Berhasil 6 Pengembangan Ubijalar (Ha) 1,225 1, Berhasil 7 Pengembangan Pangan Alternatif (Ha) Berhasil 8 Koordinasi Kemitraan Akabi (Kali) Berhasil 14 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

22 Luas areal pembinaan penerapan budidaya aneka kacang dan umbi melalui SL-PTT dan pengembangan tahun 2013 antara lain sebagai berikut : a. Realisasi areal pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Kedelai tercapai seluas ha (81,61%) dari sasaran ha. Target kegiatan SL-PTT Kedelai 2013 semula ha, karena adanya penghematan anggaran, maka target pelaksanaan SL-PTT Kedelai menjadi ha di 29 provinsi pada 186 kabupaten/kota (Lampiran 5). b. Realisasi pelaksanaan pengembangan kedelai model seluas ha (94,12%) dari sasaran ha pada 8 provinsi, 22 kabupaten (Lampiran 6). c. Realisasi mekanisasi usahatani kedelai sebanyak 50 paket dan telah realisasi 100% untuk areal seluas ha (Lampiran 7). d. Pelaksanaan perluasan areal tanam baru (PATB) kedelai yang ditargetkan seluas ha di 12 provinsi pada 47 kabupaten/kota tidak dapat dilaksanakan. Hal ini dikarenakan: i) pelelangan pengadaan paket teknolgi budidaya kedelai yang dilakukan sebanyak 3 kali, semua peserta penyedia jasa tidak memenuhi persyaratan administrasi dan teknis, ii) terbatasnya waktu pelelangan jika dilakukan pelelangan ulang yang berhubungan dengan musim tanam dan kompetensi lahan dengan komoditas lain. Kondisi ini ditindaklanjuti dengan keluarnya surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan No. 1082/TU.210/C/11/2013 Tanggal 12 Nopember 2013 tentang Pelaksanaan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Kedelai TA e. Realisasi pelaksanaan pengembangan ubikayu seluas ha (97,07%) dari sasaran ha di 18 provinsi, 43 kabupaten (Lampiran 8). f. Realisasi pelaksanaan pengembangan ubijalar seluas ha (97,96%) dari sasaran ha pada 10 provinsi, 26 kabupaten (Lampiran 9). g. Realisasi pengembangan pangan alternatif/aneka umbi lainnya seluas 110 ha (100%) dari sasaran 110 ha di 9 provinsi, 16 kabupaten (Lampiran 10). h. Realisasi pelaksanaan pertemuan koordinasi kemitraan aneka kacang dan umbi tahun 2013 kegiatan sebanyak 26 kali pertemuan (89,66%) dari sasaran 29 kali pertemuan di 29 provinsi (Lampiran 11). Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 15

23 Kegiatan yang dilaksanakan untuk pencapaian program sasaran produksi tahun 2013 adalah sebagai berikut : a. Rancangan Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 1. Kerangka Acuan/TOR, RAB Tahun Rancangan Program dan Kegiatan Tahun Draft RKAKL Tahun 2014 b. Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 1. Pedoman Teknis Komoditas Kedelai, Kacang Tanah dan Kacang Hijau, Ubikayu dan Ubijalar dan Akabi Lainnya 2. Bahan Promosi Pengembangan Komoditas Kedelai, Kacang Tanah dan Kacang Hijau, Ubikayu dan Ubijalar dan Akabi Lainnya dalam bentuk barang berupa USB Model Kartu Kredit (Flashdisk Pintar Akabi) dan Kalender Budidaya dan Manfaat Kedelai Tahun 2013 dengan judul buku: Peningkatan Produksi Kedelai di Lahan Pasang Surut Panduan Teknis Budidaya Kedelai di Berbagai Agroekosistem Tumpangsari Ubikayu dengan Kacang Tanah dan Kedelai Untuk Peningkatan Produktivitas Lahan Kering Masam Hama, Penyakit dan Masalah Hara pada Tanaman Kedelai Teknologi Untuk Meningkatkan Produksi Kedelai 4. Budidaya Ubikayu dan Manfaat Ubikayu Tahun Cara Praktis Budidaya dan Manfaat Kacang Tanah dan Kacang Hijau Tahun Map Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi 7. Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi c. Laporan Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT)/Pengembangan Kedelai Model 1. Leaflet Teknologi Budidaya Kedelai 16 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

24 2. Prospek Pengembangan Agribisnis Kedelai dengan judul buku Tingkatkan Mutu dan Potensi Kedelai d. Laporan Pendampingan dan Pengawalan Pengembangan Ubikayu 1. Laporan Pendampingan dan Pengawalan Pengembangan Budidaya Ubikayu Tahun Leaflet pengembangan budidaya ubikayu tahun Pengembangan Ubikayu Bagi Penyuluh e. Laporan Pendampingan dan Pengawalan Pengembangan Ubijalar 1. Informasi Pengembangan Ubijalar dan Aneka Umbi Tahun Leaflet Pengembangan Budidaya Ubijalar dan Aneka Umbi Bahan Pendampingan dan Pengawalan dam Pembinaan Ubijalar dan Aneka Umbi 4. Prospek Pengembangan Agribisnis Ubijalar dan Aneka Umbi 2013 f. Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produksi Kacang Tanah 1. Buku Pintar Kacang Tanah Tahun Leaflet Pengembangan Budidaya Kacang Tanah dan Aneka Kacang Tahun Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Kacang Tanah Tahun Prospek Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah Tahun Panduan Kacang Tanah Bagi Petugas Lapang g. Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produksi Kacang Hijau 1. Buku Pintar Kacang Hijau Tahun Bahan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produksi Kacang Hijau 3. Panduan Kacang Hijau Bagi Petugas Lapang 4. Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Kacang Hijau 5. Prospek Pengembangan Agribisnis Kacang Hijau Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 17

25 h. Laporan Sosialisasi Pengembangan Budidaya Kacang Lain 1. Bahan Sosialisasi Pengembangan 2. Laporan Sosialisasi Pengembangan Budidaya Kacang Lain Tahun 2013 i. Laporan Sosialisasi Pengembangan Budidaya Ubikayu 1. Laporan Sosialisasi Pengembangan Budidaya Ubikayu Tahun 2013 j. Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Ubikayu 1. Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Ubikayu Tahun 2013 k. Laporan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas dan Produksi Ubijalar dan Aneka Umbi 1. Bahan Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Produktivitas Ubijalar dan Aneka Umbi l. Laporan Sosialisasi Pengembangan Budidaya Aneka Umbi 1. Bahan Sosialisasi Pengembangan Budidaya Aneka Umbi Tahun 2013 m. Laporan Gerakan Pencanangan Tanam/Panen Kedelai 1. Laporan Gerakan Pencanangan Tanam/Panen Kedelai n. Laporan Pertemuan Koordinasi Regional V Wilayah Timur 1. Laporan Pertemuan Koordinasi Regional V Wilayah Timur o. Laporan Pertemuan Koordinasi Inovasi Teknologi Aneka Kacang dan Umbi 1. Laporan Pertemuan Koordinasi Inovasi Teknologi Aneka Kacang dan Umbi p. Laporan Koordinasi dan Sosialisasi Pengembangan Kedelai Melalui PAT 1. Laporan Koordinasi dan Sosialisasi Pengembangan Kedelai Melalui PAT 18 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

26 q. Laporan Koordinasi Pengembangan Agribisnis Aneka Kacang dan Umbi 1. Laporan Koordinasi Pengembangan Agribisnis Aneka Kacang dan Umbi r. Laporan Focus Group Discussion/FGD Pengembangan Budidaya Kedelai 1. Laporan Focus Group Discussion/FGD Pengembangan Budidaya Kedelai s. Laporan Focus Group Discussion/FGD Prospek Investasi Pengembangan Komoditas Aneka Kacang dan Umbi 1. Laporan Focus Group Discussion/FGD Prospek Investasi Pengembangan Komoditas Aneka Kacang dan Umbi t. Laporan Evaluasi Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi 1. Laporan bulanan 2. Laporan Tahunan Laporan LAKIP Dit. Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 u. Pengembangan Pusat Data dan Informasi Aneka Kacang dan Umbi 1. Informasi Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah dengan judul buku Tingkatkan Mutu dan Budidaya Kacang Tanah 2. Informasi Pengembangan Agribisnis Kacang Hijau dengan judul buku Tingkatkan Mutu dan Budidaya Kacang Hijau 3. Informasi Pengembangan Agribisnis Ubikayu dengan judul buku Tingkatkan Mutu dan Potensi Ubikayu 4. Informasi Pengembangan Agribisnis Ubijalar dengan judul buku Manisnya Ubi Penggerak Ekonomi v. Laporan Pembinaan Pengembangan Ketatausahaan 1. Data SDM 2. Data Inventaris Kantor w. Tersedianya perangkat pengolah data dan komunikasi : Komputer PC, Komputer tablet dan acesories, Laptop, Printer, Note Book. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 19

27 x. Tersedianya Peralatan dan Fasilitas Perkantoran : Kursi, Meja, AC Split, AC floor standing, Infokus, Multimedia, Audio sound aktif, Mixer dan kelengkapannya, UPS, Aksesories kamera, Handycam, Safety box, Alat penyimpan kamera. 3.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Pengukuran capaian indikator kinerja sasaran Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi adalah produksi, luas panen dan produktivitas komoditas aneka kacang dan umbi (kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu, dan ubijalar). Hasil pengukuran terhadap sasaran produksi ubikayu dan ubijalar berhasil, produksi kacang tanah cukup berhasil, sedangkan produksi kedelai dan kacang hijau kurang berhasil. Data capaian angka ramalan II 2013 komoditas aneka kacang dan umbi terhadap sasaran 2013 dan angka tetap 2012 terlihat pada Tabel 3. Tabel 3. Capaian Komoditas Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 No Uraian ATAP 2012 ATAP Katagori Sasaran Katagori Kedelai Luas Panen (Ha) 567, , , Berhasil Kurang Berhasil Produktivitas (Ku/Ha) Berhasil Berhasil Produksi (Ton) 843,153 1,500, , Berhasil Kurang Berhasil Sasaran 2013 Kacang Tanah Luas Panen (Ha) 559, , , Berhasil Cukup Berhasil Produktivitas (Ku/Ha) Sangat Berhasil Sangat Berhasil Produksi (Ton) 712,857 1,200, , Sangat Berhasil Cukup Berhasil Kacang Hijau Luas Panen (Ha) 245, , , Cukup Berhasil Kurang Berhasil Produktivitas (Ku/Ha) Berhasil Berhasil Produksi (Ton) 284, , , Cukup Berhasil Kurang Berhasil Ubi Kayu Luas Panen (Ha) 1,129,688 1,348,700 1,137, Sangat Berhasil Berhasil Produktivitas (Ku/Ha) Sangat Berhasil Sangat Berhasil Produksi (Ton) 24,177,372 26,300,000 25,494, Sangat Berhasil Berhasil Ubi Jalar Luas Panen (Ha) 178, , , Berhasil Berhasil Produktivitas (Ku/Ha) Sangat Berhasil Sangat Berhasil Produksi (Ton) 2,483,460 2,450,000 2,366, Berhasil Berhasil Keterangan : 1. Sangat berhasil (capaian > 100%) 2. Berhasil (Capaian %) 3. Cukup Berhasil (Capaian 60 79%) 4. Kurang Berhasil (Capaian < 60%) ARAM II 2013 % Pencapaian Terhadap 20 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

28 Produksi Kedelai Produksi kedelai tahun 2013 (berdasarkan Angka Ramalan II BPS-RI) mencapai 808 ribu ton biji kering. Bila dibandingkan dengan target 1,50 juta ton mencapai 53,84% (kurang berhasil) dan bila dibandingkan dengan produksi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 36 ribu ton (4,22%). Sementara itu jika dibandingkan dengan target 2014 sebesar 1,5 juta ton biji kering (revisi target Sidang Kabinet Bukittinggi tanggal 29 Oktober 2013 dari sasaran Renstra awal 2,7 juta ton) mencapai 53,84%. Tabel 4. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kedelai Tahun 2013 Uraian Rerata ATAP 2012 Target 2013 Target 2014 Realisasi* 2013 % Capaian 2013 Thd. Rerata ATAP 2012 Target 2013 Target 2014 Produksi (000 Ton) Luas Panen (000 Ha) ,87 95,85 53,87 53, ,52 97,54 57,11 54,31 Produktivitas (Ku/Ha) 13,77 14,85 15,46 14,71 14,57 105,81 98,11 94,24 99,05 Keterangan: * Realisasi tahun 2013 berdasarkan ARAM II BPS-RI Bila dibandingkan dengan kebutuhan 2,116 juta ton, produksi kedelai tahun 2013 masih defisit sebesar 1,308 juta ton biji kering atau baru mencapai indeks swasembada 0,38. Tabel 5. Neraca Produksi dan Kebutuhan Kedelai Tahun 2013 Produksi Kedelai (Ton Biji Kering) Uraian Selisih (Absolut) (%) (35.585) 95,78 Kebutuhan (Ton Biji Kering) ( ) 92,67 Surplus/Defisit (Ton Biji Kering) ( ) (90,85) Indeks Swasembada (%) 36,93 38,17 1,24 103,35 Keterangan: Produksi kedelai tahun 2012 = ATAP, tahun 2013 = ARAM II BPS-RI Jumlah penduduk tahun 2011 = jiwa, tahun 2012 = jiwa Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 21

29 Meskipun capaian produksi kedelai tahun 2013 (ARAM II) mengalami penurunan dari tahun 2012 dan belum mencapai target, namun perkembangan produksi kedelai selama periode tahun menunjukan trend pertumbuhan yang positif, meningkat dari 775 ribu ton pipilan kering pada tahun 2008 menjadi 808 ribu ton pipilan kering tahun 2013 atau rata-rata tumbuh sebesar 1,48% per tahun. Namun pertumbuhannya berfluktuasi, meningkat cukup tajam pada periode tahun 2009, dan selanjutnya mengalami penurunan. Trend penurunan sejak tahun 2010 sampai 2013 disebabkan pengaruh penurunan luas tanam/luas panen yang cukup signifikan dari 722 ribu ha tahun 2009 menjadi 554 ribu ha pada tahun Rendahnya capaian produksi kedelai tahun 2013 disebabkan antara lain: a) belum tercapainya luas tanam dan luas panen kedelai dari target 970 ribu ha hanya terealisasi 554 ribu ha (57,13%), karena musim hujan sepanjang tahun yang mengakibatkan lahan yang biasa digunakan kedelai dengan pola tanam padi kedelai tidak digunakan (ditanami padi sepanjang tahun), tingginya risiko kegagalan panen akibat kelembaban tinggi dan potensi serangan OPT), kompetisi dengan komoditas lain yang lebih menguntungkan, harga kedelai impor lebih murah dibandingkan harga kedelai lokal, serta kebijakan tarif dan non tarif kedelai sangat minimal sehingga mengurangi minat petani untuk memproduksi, kelangkaan benih baik benih unggul bersertifikat maupun benih tidak berlabel, tidak tersedia lahan yang siap untuk perluasan areal tanam kedelai baik di lahan PIRBUN dan lahan transmigrasi, jaminan pasar belum pasti (walaupun ada kebijakan harga pembelian pemerintah kedelai Rp7.400,- per kg namun belum efektif karena baru berlaku pada akhir tahun/oktober 2013). Selain pengaruh luas panen, tidak tercapainya target produksi kedelai 2013 juga dipengaruhi belum optimalnya capaian produktivitas dari target 15,46 ku/ha tercapai 14,57 ku/ha (94,22%). Hal tersebut disebabkan oleh terganggunya penyerbukan,meningkatnya luas serangan OPT dan banjir akibat tingginya curah hujan sepanjang tahun, tingkat efisiensi serapan hara pupuk, serta penurunan tingkat penggunaan benih unggul bersertifikat akibat ketersediaan benih yang tidak mencukupi. Khusus di lokasi SL-PTT capaian produktivitasnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan produktivitas nasional. 22 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

30 Tabel 6. Capaian Produktivitas SL-PTT Kedelai Tahun 2013 Komoditi Rerata Nasional (ARAM II) Produktivitas (Ku/Ha) Sasaran SL-PTT Realisasi % Capaian Provitas SL-PTT Thd. Rerata Nasional Sasaran (ARAM II) Kedelai 14,57 16,00 15,68 107,62 97,81 Belum tercapainya produktivitas kedelai di lokasi SL-PTT disebabkan antara lain: belum semua komponen teknologi anjuran dipahami dan diterapkan secara penuh oleh petani karena terbatasnya modal petani, fasilitasi paket bantuan masih terbatas di lokasi Laboratorium Lapangan (LL=1ha per unit), sedangkan di luar LL hanya dibantu benih saja (benih subsidi), kurangnya intensitas pengawalan dan pendampingan, serta penetapan paket teknologi anjuran belum sepenuhnya berdasarkan hasil analisis kondisi dan potensi lapangan (PRA). Permasalahan pelaksanaan SL-PTT kedelai : a. Sistem penyediaan dan penyaluran benih kedelai belum berjalan optimal, sehingga penyediaan tidak sesuai jadwal tanam. b. Peningkatan produksi benih bermutu perlu dilakukan perencanaan secara tepat sesuai dengan jadwal tanam dan pengawalan dalam proses produksi dan distribusi secara ketat. c. Terbatasnya produsen benih kedelai skala besar, yang berkembang skala usaha kecil (penangkar) dengan permodalan dan teknologi terbatas. d. Tingkat resiko produksi benih kedelai lebih besar dari komoditi pangan lainnya, karena pendeknya masa daya tumbuh yang hanya 3 bulan. e. Perubahan iklim global/ anomali iklim yang berdampak pada ketidak sesuaian waktu tanam untuk kedelai. Realisasi kegiatan dalam mendukung pencapaian produksi kedelai tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 7 berikut. Tabel 7. Dukungan Kegiatan Pencapaian Produksi Kedelai Tahun 2013 Kegiatan Satuan Target Realisasi % Capaian SL-PTT Kedelai Ha ,61 Pengembangan Kedelai Model Ha ,12 Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Kedelai - Paket Teknologi Budidaya Kedelai Ha ,00 0,00 - Paket Mekanisasi Usaha Tani Kedelai Unit ,00 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 23

31 Dukungan Kegiatan Pencapaian Produksi Kedelai Tahun 2013, yaitu : a. Realisasi areal pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Kedelai tercapai seluas ha (81,61%) dari sasaran ha. Target kegiatan SL-PTT Kedelai 2013 semula ha, karena adanya penghematan anggaran, maka target pelaksanaan SL-PTT Kedelai menjadi ha di 29 provinsi pada 186 kabupaten/kota (Lampiran 5). Penyebab tidak tercapainya target pelaksanaan SL-PTT 100% antara lain karena adanya kebijakan revisi APBN Penghematan Anggaran, masa transisi benih bersubsidi dari sebelumnya bantuan gratis, varietas benih subsidi yang tersedia tidak seluruhnya sesuai keinginan petani, sulitnya memperoleh benih kedelai di lapangan secara swadaya, keterlambatan jadwal waktu tanam, kehatian-hatian yang tinggi dari para pelaksana di lapangan,dan menunggu terbitnya DIPA revisi penghematan yang baru terbit 1 Oktober b. Realisasi pelaksanaan pengembangan kedelai model seluas ha (94,12%) dari sasaran ha pada 8 provinsi, 22 kabupaten (Lampiran 6). Penyebab tidak tercapainya target pelaksanaan pengembangan kedelai model antara lain karena lewat musim tanam sehingga dana bansos dikembalikan ke kas Negara. c. Realisasi pelaksanaan mekanisasi usahatani kedelai sebanyak 50 paket (100%) untuk luasan ha (Lampiran 7). d. Pelaksanaan perluasan areal tanam baru (PATB) kedelai yang ditargetkan seluas ha di 12 provinsi pada 47 kabupaten/kota tidak dapat dilaksanakan. Hal ini dikarenakan: i) pelelangan pengadaan paket teknolgi budidaya kedelai yang dilakukan sebanyak 3 kali, semua peserta penyedia jasa tidak memenuhi persyaratan administrasi dan teknis, ii) terbatasnya waktu pelelangan jika dilakukan pelelangan ulang yang berhubungan dengan musim tanam dan kompetensi lahan dengan komoditas lain. Kondisi ini ditindaklanjuti dengan keluarnya surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan No. 1082/TU.210/C/11/2013 Tanggal 12 Nopember 2013 tentang Pelaksanaan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Kedelai TA Produksi Kacang Tanah Produksi kacang tanah tahun 2013 (ARAM II) sebesar 907 ribu ton biji kering atau mencapai 32,27% dari target 1,2 juta ton biji kering (kurang berhasil). Bila 24 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

32 dibandingkan dengan produksi tahun 2012, produksi kacang tanah tahun 2013 meningkat sebesar 27,26%, dibandingkan rerata produksi lima tahun terakhir ( ) mengalami peningkatan 17,34%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target produksi tahun 2014 sebesar 1,30 juta ton biji kering, produksi kacang tanah tahun 2013 (ARAM II) mencapai 75,60%. Tabel 8. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kacang Tanah Tahun Uraian 2013 Rerata ATAP 2012 Target 2013 Target 2014 Realisasi* 2013 Rerata % Capaian 2013 Thd. ATAP 2012 Target 2013 Target 2014 Produksi ,03 127,21 75,58 69,77 (000 Ton) Luas Panen ,72 93,04 62,92 60,09 (000 Ha) Produktivitas 12,37 12,74 14,50 15,00 17,43 140,91 136,81 120,21 116,20 (Ku/Ha) Keterangan: * Realisasi tahun 2013 berdasarkan ARAM II BPS-RI Perkembangan produksi kacang tanah selama periode tahun cenderung berfluktuasi dan mengalami penurunan, dari 770 ribu ton biji kering tahun 2008 menjadi 907 ribu ton biji kering tahun 2013 atau turun rata-rata 1,74% per tahun. Pada periode produksi kacang tanah cenderung stagnan, rata-rata pada kisaran 775 ribu ton biji kering, tahun 2011 turun menjadi 691 ribu ton biji kering dan meningkat lagi pada tahun 2012 menjadi 712 ribu ton biji kering. Menurunnya produksi kacang tanah pada dua tahun terakhir ( ) dibanding periode sebelumnya antara lain disebabkan berkurangnya dukungan fasilitasi kegiatan dan anggaran APBN, penerapan teknologi budidaya yang belum optimal, serta masih terbatasnya penanganan panen dan pascapanen. Capaian produksi kacang tanah tahun 2013 terutama disebabkan meningkatnya produktivitas sebesar 12,74 ku/ha pada tahun 2012 menjadi 17,43 ku/ha pada tahun Meningkatnya produktivitas disebabkan oleh diterapkannya inovasi teknologi budidaya kacang tanah yang sesuai, dukungan kegiatan APBD Daerah, berjalannya pola kemitraan dengan swasta yang berpengaruh terhadap peningkatan penggunaan varietas unggul, harga jual kacang tanah yang tinggi, dan kondisi cuaca yang mendukung saat pemolongan. Sedangkan luas panen mengalami penurunan seluas ha dari ha pada tahun 2012 menjadi ha pada tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 25

33 Produksi Kacang Hijau Produksi kacang hijau tahun 2013 (ARAM II) sebesar 210 ribu ton biji kering atau mencapai 51,21% dari target 410 ribu ton biji kering (kurang berhasil). Bila dibandingkan dengan produksi tahun 2012 dan rerata lima tahun terakhir ( ), produksi kacang hijau tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 26,15% dari tahun 2012 dan turun 31,39% terhadap rerata lima tahun terakhir. Sedangkan bila dibandingkan dengan target produksi tahun 2014 sebesar 410 ribu ton biji kering, produksi kacang hijau tahun 2013 (ARAM II) telah mencapai 51,21%. Tabel 9. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Kacang Hijau Tahun 2013 Uraian Rerata ATAP 2012 Target 2013 Target 2014 Realisasi * 2013 % Capaian 2013 Thd. Rerata ATAP Target Target 2014 Produksi (000 Ton) Luas Panen (000 Ha) Produktivitas (Ku/Ha) ,63 73,94 51,22 51, ,84 212,65 155,99 152,34 11,25 11,60 12,28 12,58 11,50 102,22 99,14 93,65 91,41 Keterangan: * Realisasi tahun 2013 berdasarkan ARAM II BPS-RI Perkembangan produksi kacang hijau selama periode tahun cenderung berfluktuasi dan mengalami penurunan dari 298 ribu ton biji kering tahun 2008 menjadi 210 ribu ton biji kering tahun 2013 atau turun rata-rata 5,52% per tahun. Pada periode tahun produksi kacang hijau cenderung stagnan, rata-rata pada kisaran 311 ribu ton biji kering, tahun 2012 turun menjadi 284 ribu ton biji kering. Penurunan capaian produksi kacang hijau tahun 2013 disebabkan oleh menurunnya luas panen yang cukup luas mencapai ha (25,52%) dari ha pada tahun 2012 menjadi ha tahun 2013 yang antara lain dipengaruhi oleh persaingan dengan komoditi lain, belum adanya kebijakan harga yang memadai, serta tidak adanya jaminan pemasaran. Selain itu, terjadinya penurunan produktivitas sebesar 0,10 ku/ha (0,85%) dari 11,60 ku/ha tahun 2012 menjadi 11,50 ku/ha tahun 2013, disebabkan oleh penerapan teknologi yang belum optimal serta penanganan panen dan pascapanen yang masih terbatas. 26 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

34 Produksi Ubi Kayu Produksi ubi kayu tahun 2013 (ARAM II) sebesar 25,495 juta ton umbi basah atau mencapai 96,84% dari target 26,3 juta ton umbi basah (berhasil). Bila dibandingkan dengan produksi tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 5,45%, dan bila dibandingkan terhadap rerata lima tahun terakhir ( ) meningkat sebesar 9,95%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target produksi tahun 2014 sebesar 27,60 juta ton umbi basah, produksi ubi kayu tahun 2013 (ARAM II) telah mencapai 92,37%. Tabel 10. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Ubi Kayu Tahun 2013 Uraian Rerata ATAP 2012 Target 2013 Target 2014 Realisasi* 2013 % Capaian 2013 Thd. Rerata ATAP Target Target Produksi (000 Ton) Luas Panen (000 Ha) ,95 105,45 96,94 92, ,68 100,62 88,62 82,39 Produktivitas (Ku/Ha) 197,43 214, ,00 224,18 113,55 104,75 109,36 112,09 Keterangan: * Realisasi tahun 2013 berdasarkan ARAM II BPS-RI Pada tahun 2013 produksi ubi kayu mengalami peningkatan dari tahun 2012, dan perkembangan produksi ubi kayu selama periode tahun masih menunjukan trend pertumbuhan yang posisitif, dari 21,757 juta ton umbi basah pada tahun 2008 menjadi juta ton umbi basah tahun 2013 atau tumbuh rata-rata 3,27% per tahun. Capaian produksi ubi kayu tahun 2013 disebabkan oleh meningkatnya luas panen seluas ha (0,67%) dari juta ha tahun 2012 menjadi juta ha tahun 2013 yang antara lain disebabkan oleh harga yang menjanjikan, adanya kemitraan dengan industri olahan sehingga harga lebih kompetitif, adanya penanaman ubikayu di lahan perkebunan milik rakyat yang sudah dibongkar, dan adanya dukungan APBD daerah untuk pengembangan ubikayu. Realisasi kegiatan dalam mendukung pencapaian produksi ubi kayu tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 11 berikut. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 27

35 Tabel 11. Dukungan Kegiatan Pencapaian Produksi Ubi Kayu Tahun 2013 Kegiatan Satuan Target Realisasi % Capaian Pengembangan Ubi Kayu Ha ,07 Realisasi pelaksanaan pengembangan ubikayu seluas ha (97,07%) dari sasaran ha di 18 provinsi pada 43 kabupaten. Realisasi tanam di Kabupaten Klaten (Jawa Tengah) mencapai 72% dan Kab. Timor Tengah Utara (NTT) mencapai 80% sedangkan sisa dananya dalam proses pengembalian ke negara. Kab. TTU tidak melaksanakan kegiatan pengembangan ubikayu karena tidak tersedianya bibit sehingga seluruh dana dikembalikan ke kas negara Produksi Ubi Jalar Produksi ubi jalar tahun 2013 (ARAM II) sebesar 2,366 juta ton umbi basah atau mencapai 96,46% dari target 2,45 juta ton umbi basah (sangat berhasil). Dibandingkan dengan produksi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar ton (4,71%) dari 2,483 juta ton menjadi 2,366 juta ton pada tahun Namun, terhadap rerata lima tahun terakhir ( ) mengalami peningkatan sebesar ton (1,00%). Dan bila dibandingkan dengan target produksi tahun 2014 sebesar 2,60 juta ton umbi basah, produksi ubi jalar tahun 2012 (ARAM II) telah mencapai 91,00%. Tabel 12. Capaian Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Ubi Jalar Tahun 2013 Uraian Rerata ATAP 2012 Target 2013 Target 2014 Realisas* 2013 % Capaian 2013 Thd. Rerata ATAP Target Target Produksi (000 Ton) Luas Panen (000 Ha) ,87 95,29 96,57 91, ,74 93,26 84,26 77,93 Produktivitas (Ku/Ha) 119,15 139,29 124,38 122,07 142,27 119,40 102,14 114,38 116,55 Keterangan: * Realisasi tahun 2013 berdasarkan ARAM II BPS-RI Perkembangan produksi ubi jalar selama periode lima tahun terakhir ( ) mengalami trend pertumbuhan positif dari 1,882 juta ton umbi basah tahun 2008 menjadi 2,366 juta ton umbi basah tahun 2013 atau tumbuh rata-rata 4,89% per tahun. 28 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

36 Belum tercapainya produksi ubi jalar tahun 2013 disebabkan oleh menurunnya luas panen yang cukup signifikan seluas ha (6,71%) dari ha tahun 2012 menjadi ha tahun 2013 yang antara lain disebabkan alih fungsi lahan ke komoditas perkebunan dan pertambangan, pergeseran komoditas lain yang lebih menguntungkan, harga ubi jalar kurang menjanjikan. Namun demikian, produktivitas ubi jalar meningkat sebesar 2,98 ku/ha (2,14%) dari 139,29 ku/ha tahun 2012 menjadi 142,27 ku/ha tahun Realisasi kegiatan dalam mendukung pencapaian produksi ubi jalar tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Dukungan Kegiatan Pencapaian Produksi Ubi Jalar Tahun 2013 Kegiatan Satuan Target Realisasi % Capaian Pengembangan Ubi Jalar Ha ,96 Realisasi pelaksanaan pengembangan ubijalar seluas ha (97,96%) dari sasaran ha di 10 provinsi pada 26 kabupaten. Kabupaten Timor Tengah Selatan (NTT) tidak dilaksanakan karena terjadinya konflik sosial yang bertepatan dengan waktu tanam sehingga RUK tidak diajukan ke bank. Realisasi pelaksanaan pengembangan pangan alternatif/aneka umbi lainnya seluas 110 ha (100%) dari sasaran 110 ha di 9 provinsi, 16 kabupaten. Realisasi pelaksanaan koordinasi kemitraan aneka kacang dan umbi sebanyak 26 provinsi (89,66% dari sasaran 29 provinsi). Provinsi yang belum melaksanakan kegiatan adalah Provinsi Kalimantan Tengah (Peserta susah diundang dan tidak ada stakeholder yang dapat diundang), Sulawesi Tenggara (Rencana dilakukan 13 Desember 2013, peserta kabupaten tidak bisa hadir, karena sibuk menyelesaikan administrasi kegiatan kabupaten), dan Jawa Timur (Ada perubahan akun perjalanan, sehingga Dinas Pertanian tidak berani menjalankan pertemuan). 3.4 Akuntabilitas Keuangan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 mendapatkan alokasi dana sebesar Rp ,-,- realisasi Rp ,- (62,90%). Realisasi kegiatan APBN Sektoral (018) TA Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi pada Lampiran 3. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 29

37 a. Akuntabilitas keuangan kegiatan pengelolaan produksi tanaman pangan aneka kacang dan umbi, dengan realisasi anggaran pada kegiatan : Realisasi kegiatan SL-PTT kedelai sebesar Rp ,- (82,33%) dari total anggaran sebesar Rp ,- Realisasi kegiatan pengembangan kedelai model sebesar Rp ,- (99,28%) dari total anggaran sebesar Rp ,- Realisasi mekanisasi usahatani kedelai sebesar Rp ,- (84% dari target sebesar ,-). Realisasi kegiatan pengembangan ubikayu sebesar Rp ,- (97,58%) dari total anggaran sebesar Rp ,- Realisasi kegiatan pengembangan ubijalar Rp ,- (97,96%) dari total anggaran Rp ,- Realisasi kegiatan pengembangan pangan alternatif/aneka umbi lainnya sebesar Rp ,- (100%). Realisasi kegiatan pertemuan koordinasi kemitraan akabi sebesar Rp ,- (88,15%) dari total anggaran Rp ,- Realisasi kegiatan gerakan penguatan pengembangan kawasan kedelai di Provinsi sebesar Rp ,- atau 96,5% dari total anggaran Rp ,- Realisasi kegiatan gerakan pengembangan kawasan kedelai di kabupaten sebesar Rp ,- atau 94,3% dari total anggaran Rp ,- Realisasi ubinan sebesar Rp ,- atau 30% dari total anggaran Rp ,- Realisasi kegiatan pembinaan, pengawalan, monev (pusat dan daerah) untuk komoditas aneka kacang dan umbi sebesar Rp ,- (73,30%) dari total anggaran Rp ,- Kegiatan yang tidak direalisasikan adalah perluasan areal tanam baru (PATB), untuk bantuan teknolgi budidaya kedelai sebesar Rp ,- 30 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

38 b. Akuntabilitas keuangan kegiatan pengelolaan produksi tanaman pangan aneka kacang dan umbi, dengan realisasi anggaran pada kegiatan : Rancangan Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi total anggaran Rp ,- realisasi Rp ,- (77,90%). Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi total anggaran Rp realisasi sebesar Rp ,- (77,36%). Gerakan Peningkatan Produksi Kedelai Nasional Tahun 2013 total anggaran Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (14,76%). Laporan Pelaksanaan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)/Pengembangan Budidaya Aneka Kacang dan Umbi total anggaran Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (72,81%) Laporan Pengelolaan Produksi Aneka Kacang dan Umbi total anggaran Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (78,01%) Laporan Evaluasi Kegiatan Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi total anggaran Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (82,37%) Laporan Administrasi Ketatausahaan total anggaran Rp ,- realisasi sebesar Rp ,- (53,53%) Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi total anggaran sebesar Rp ,- realisasi Rp ,- (97,63%) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran total anggaran Rp , realisasi sebesar Rp ,- (91,39%) 3.5 Hambatan dan Kendala Permasalahan dan upaya yang dihadapi oleh Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dalam melaksanakan kegiatan pembangunan pengelolaan aneka kacang dan umbi antara lain : Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 31

39 Aspek Produksi : 1. Sistem penyediaan benih belum berjalan optimal, menyebabkan keterlambatan penyediaan benih untuk kegiatan SL-PTT, sehingga tidak sesuai dengan jadwal tanam. 2. Belum terpadunya antara supply, demand dan manajemen pengelolaan produksi. 3. Perubahan iklim global/anomali iklim yang berdampak pada ketidaksesuaian waktu tanam untuk kedelai. 4. Revisi DIPA kegiatan Perluasan Areal Tanam Baru/ PATB tidak disetujui oleh Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan RI, sehingga kegiatan PATB tidak dapat direalisasikan, Kondisi ini ditindaklanjuti dengan keluarnya surat Direktur Jenderal Tanaman Pangan No. 1082/TU.210/C/11/2013 Tanggal 12 Nopember Adopsi teknologi di tingkat petani belum optimal dikarenakan keterbatasan modal usaha dan terbatasnya pengetahuan petani sehingga capaian produktivitas tingkat petani masih lebih rendah dari potensi hasilnya. 6. Adanya persaingan dengan komoditi lain yang memberikan nilai insentif yang lebih tinggi serta adanya alih fungsi ke komoditi lain. 7. Harga jual komoditas aneka kacang dan umbi belum memberikan insentif bagi petani 8. Kemitraan belum berkembang 9. Belum meratanya penggunaan teknologi alsintan sehingga berpengaruh terhadap efisiensi usahatani. 10. Terbatasnya produsen benih skala besar, yang baru dikembangkan skala kecil/penangkar, sehingga penggunaan benih unggul bermutu masih rendah yang mengakibatkan produksi belum mencapai potensi hasil. 11. Pelaporan dari daerah sering terlambat bahkan ada beberapa daerah yang tidak/belum melaporkan pelaksanaan kegiatan. 32 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

40 Aspek ketatausahaan : 1. Kekurangan jumlah Sumber Daya Manusia/SDM, terutama pada operator komputer, pengetik, pramu utus dan tenaga kebersihan. 2. Kendaraan operasional sudah tidak layak pakai dan mengalami kerusakan baik kendaraan roda 2 maupun roda Diperlukan perbaikan sarana dan prasarana penunjang seperti daya listrik, AC ruangan yang nyaman dan air bersih. 3.6 Upaya dan Tindak Lanjut Upaya pemecahan masalah yang telah dilakukan guna mengurangi resiko yang terjadi, yaitu : Aspek Produksi : 1. Melakukan koordinasi dengan produsen benih, penangkar benih dalam penyediaan dan penyaluran benih. 2. Memantapkan persiapan pelaksanaan kegiatan aneka kacang dan umbi di tingkat kelompok tani, Dinas Pertanian Kabupaten, Provinsi, Pusat dan stakeholder yang terkait. 3. Memanfaatkan lahan yang belum optimal, bekerjasama dengan perkebunan dan kehutanan dalam memanfaatkan lahan untuk meningkatkan indeks pertanaman, sehingga meningkatkan produksi. 4. Meningkatkan peran penyuluh di tingkat petani agar mempercepat adopsi teknologi oleh petani, guna meningkatkan kegiatan usahatani. 5. Ditetapkannya kebijakan program stabilisasi harga kedelai (SHK), sehingga harga harga pembelian petani dan harga penjualan untuk pengrajin tahu/tempe. 6. Mengembangkan pola pendirian BUMD/Badan Usaha Milik Daerah bersama dengan petani, koperasi, investor, perbankan dan stakeholder lainnya menjadi shareholder. 7. Meningkatkan sosialisasi, bimbingan dan pendampingan terhadap upayaupaya efisiensi usahatani dan peningkatan produktivitas/produksi aneka kacang dan umbi, khususnya pada daerah-daerah sentra produksi dalam upaya peningkatan daya saing. Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 33

41 8. Perbaikan infrastruktur jaringan pemasaran, akses sistem informasi harga dan pemasaran yang akurat dan mudah didapat, mempercepaat pengembangan agribisnis pola kemitraan dengan stakeholder terkait. 9. Konsistensi daerah untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan secara rutin. Aspek Ketatausahaan : 1. Penambahan sarana kerja berupa komputer dan meningkatkan kapasitas komputer sesuai perkembangan teknologi, 2. Penggantian pendingin ruangan (AC) yang tidak layak pakai. 3. Penambahan kendaraan operasional dalam menunjang kelancaran kerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. 4. Mengoptimalkan pengoperasian mesin diesel 5. Mengoptimalkan pengoperasian mesin fotocopy. 6. Spesialisasi mesin fax dan telepon. 34 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

42 BAB IV. PENUTUP Kinerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi pada tahun 2013 belum mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran kinerja kegiatan utama Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 tergolong Berhasil, Cukup Berhasil dan Kurang Berhasil. Indikator kinerja kegiatan yang tergolong berhasil adalah pengembangan pangan alternatif (100%), mekanisasi usahatani kedelai (100%), pengembangan ubijalar (97,96%), pengembangan ubikayu (97,07%), Kegiatan pengembangan kedelai model tergolong (94,12%) dan SL-PTT kedelai (82,33%) serta koordinasi kemitraan aneka kacang dan umbi (89,66%). Kegiatan yang kurang berhasil adalah perluasan areal tanam baru kedelai (0%). Kriteria ukuran keberhasilan peningkatan jumlah produksi aneka kacang dan umbi tahun 2013 atas dasar Angka Ramalan II (ARAM II) BPS tergolong Berhasil, Cukup Berhasil dan Kurang Berhasil. Indikator kinerja peningkatan jumlah produksi aneka kacang dan umbi tahun 2013 yang tergolong berhasil yaitu realisasi produksi ubi kayu ton (96,941%), produksi ubi jalar ton (96,59%). Produksi yang tergolong cukup berhasil adalah produksi kacang tanah ton (75,60%). Produksi kedelai sebesar ton (53,84%), dan produksi kacang hijau ton (51,20%) tergolong tergolong kurang berhasil. Realisasi kegiatan APBN Sektoral (018) TA Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi mencapai Rp ,- (62,90%) dengan rincian realisasi keuangan/dipa TA Satker Pusat, Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dalam melaksanakan pembinaan/kegiatan melalui program peningkatan ketahanan pangan mencapai Rp ,- (16,64%) dan realisasi Satker Daerah (dana Tugas Pembantuan/TP dan Dekon) sebesar Rp (89,53%). Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 35

43 L A M P I R A N Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 36

44 Lampiran 1 Struktur Organisasi Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 36

45 Lampiran 2 Penyebaran Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 No. Unit Kerja S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP/ SD Jumlah 1 Direktur Subdit Kedelai Subdit Aneka Kacang Subdit Ubikayu Subdit Aneka Umbi Subbag Tata Usaha Jumlah Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

46 Realiasi Kegiatan APBN Sektoral (018) TA.2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Lampiran 3 No Kegiatan/ Sub Kegiatan/Uraian Indikator Output Pagu Anggaran (Rp. 000,-) PENGELOLAAN PRODUKSI ANEKA KACANG ,90 Realisasi Anggaran Indikator Output Realisasi (Rp. 000,-) % Uraian Satuan Target Volume % Lokasi DAN UMBI 1 SL-PTT Kedelai ,33 SL-PTT Kedelai Ha , Kab 2 Pengembangan Kedelai Model ,28 Pengembangan Kedelai Model Ha ,12 22 Kab 3 Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) ,66 Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) - Bantuan Mekanisasi Usaha Tani Kedelai ,00 - Bantuan Mekanisasi Usaha Tani Kedelai Unit ,00 44 Kab - Bantuan Teknologi Budidaya Kedelai Bantuan Teknologi Budidaya Kedelai Ha Kab 4 Pengembangan Ubikayu (Paket Lengkap) ,58 Pengembangan Ubikayu Ha ,50 43 Kab 5 Pengembangan Ubijalar (Paket Lengkap) ,96 Pengembangan Ubijalar Ha ,96 26 Kab 6 Pengembangan Pangan Alternatif ,00 Pengembangan Pangan Alternatif Ha ,00 16 Kab 7 Koordinasi Kemitraan Akabi ,15 Koordinasi Kemitraan Akabi Kali ,66 29 Provinsi 8 Gerakan Penguatan Pengembangan Kawasan Kedelai di Provinsi ,50 9 Gerakan Pengembangan Kawasan Kedelai Di Kabupaten ,30 Gerakan Penguatan Pengembangan Kawasan Kedelai di Provinsi Gerakan Pengembangan Kawasan Kedelai Di Kabupaten Kali Provinsi Paket Kab 10 Ubinan ,00 Ubinan Paket Kab 11 Pembinaan, Pengawalan, Pendampingan, Monev ,30 Pembinaan, Pengawalan, Pendampingan, Monev Bulan Satker Provinsi dan Kabupaten ,68 Pusat ,31 Jumlah ,90 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 38

47 Lampiran 4 39 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

48 Lanjutan Lampiran 4 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 40

49 Sasaran dan Realisasi Tanam SL-PTT Kedelai Tahun 2013 Lampiran 5 NO. PROVINSI/KABUPATEN Sasaran (Ha) Realisasi (Ha) (%) 1 ACEH ,93 1 Kab. Aceh Besar ,00 2 Kab. Aceh Timur ,00 3 Kab. Aceh Utara ,00 4 Kab. Bireuen ,18 5 Kab. Aceh Pidie ,00 6 Kab. Aceh Barat Daya Kab. Aceh Jaya ,00 8 Kab. Aceh Tamiang ,00 9 Kab. Bener Meriah ,00 10 Kab. Pidie Jaya ,83 2 SUMUT ,36 1 Kab. Deli Serdang Kab. Langkat ,00 3 Kab. Mandailing Natal ,00 4 Kab. Simalungun ,62 5 Kab. Tapanuli Selatan ,00 6 Kab. Nias Selatan ,00 7 Kab. Labuhan Batu Utara ,00 8 Kab. Batu Bara SUMBAR ,00 1 Kab. Pasaman Kab. Pesisir Selatan ,00 3 Kab. Pasaman Barat ,00 4 RIAU ,67 1 Kab. Indragiri Hilir Kab. Kampar ,00 3 Kab. Rokan Hilir ,67 4 Kab. Rokan Hulu ,00 5 JAMBI ,48 1 Kab. Batanghari ,86 2 Kab. Bungo ,00 3 Kab. Kerinci ,00 4 Kab. Merangin ,00 5 Kab. Muaro Jambi Kab. Sarolangun ,06 7 Kab. Tanjung Jabung Barat Kab. Tj. Jabung Timur ,27 9 Kab. Tebo ,00 6 SUMSEL ,95 1 Kab. Lahat ,76 2 Kab. Musi Banyuasin Kab. Musi Rawas ,00 4 Kab. Muara Enim Kab. Ogan Komering Ilir Kab. OKU Timur ,00 7 Kab. OKU Selatan ,00 7 BENGKULU ,33 1 Kab. Bengkulu Selatan ,00 2 Kab. Rejang Lebong ,00 3 Kab. Kaur ,00 4 Kab. Seluma ,00 5 Kab. Muko-muko ,00 6 Kab. Kepahiang ,00 7 Kab Bengkulu Tengah ,00 8 LAMPUNG ,50 1 Kab. Lampung Tengah ,00 2 Kab. Lampung Timur ,00 3 Kab. Tanggamus ,00 4 Kab. Way Kanan ,00 5 Kab. Mesuji ,00 41 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

50 Lanjutan Lampiran 5 NO. PROVINSI/KABUPATEN Sasaran (Ha) Realisasi (Ha) (%) 9 JABAR ,50 1 Kab. Ciamis ,00 2 Kab. Cianjur ,00 3 Kab. Garut ,00 4 Kab. Indramayu ,00 5 Kab. Karawang ,00 6 Kab. Kuningan ,00 7 Kab. Majalengka Kab. Subang Kab. Sukabumi ,00 10 Kab. Sumedang ,97 11 Kab. Tasikmalaya ,00 12 Kota Banjar Kab. Bandung Barat ,00 10 JATENG ,51 1 Kab. Banyumas Kab. Blora ,00 3 Kab. Boyolali ,00 4 Kab. Brebes ,00 5 Kab. Cilacap ,00 6 Kab. Demak ,00 7 Kab. Grobogan ,00 8 Kab. Kebumen ,00 9 Kab. Kendal ,00 10 Kab. Klaten ,50 11 Kab. Pati ,00 12 Kab. Purworejo ,65 13 Kab. Rembang ,00 14 Kab. Sragen ,00 15 Kab. Sukoharjo DI YOGYAKARTA ,00 1 Kab. Bantul ,00 2 Kab. Gunung Kidul ,00 3 Kab. Kulon Progo ,00 4 Kab. Sleman ,00 12 JATIM ,87 1 Kab. Bangkalan ,00 2 Kab. Banyuwangi ,27 3 Kab. Blitar ,00 4 Kab. Bojonegoro ,55 5 Kab. Gresik ,97 6 Kab. Jember ,00 7 Kab. Jombang ,00 8 Kab. Lamongan ,00 9 Kab. Lumajang ,93 10 Kab. Madiun ,91 11 Kab. Magetan ,00 12 Kab. Mojokerto ,00 13 Kab. Nganjuk ,00 14 Kab. Ngawi ,00 15 Kab. Pacitan ,00 16 Kab. Pasuruan Kab. Ponorogo ,00 18 Kab. Sampang ,49 19 Kab. Sidoarjo ,93 20 Kab. Sumenep ,75 21 Kab. Trenggalek ,00 22 Kab. Tuban ,00 23 Kab. Tulungagung ,00 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 42

51 Lanjutan Lampiran 5 NO. PROVINSI/KABUPATEN Sasaran (Ha) Realisasi (Ha) (%) 13 KALBAR ,00 1 Kab. Sambas ,00 2 Kab. Kayong Utara ,00 14 KALTENG ,00 1 Kab. Barito Utara ,00 2 Kab. Kapuas ,00 3 Kab. Lamandau ,00 4 Kab. Pulang Pisau ,00 15 KALSEL ,32 1 Kab. Kota Baru ,00 2 Kab. Tabalong ,95 3 Kab. Tanah Laut ,00 16 KALTIM ,53 1 Kab. Berau ,05 2 Kab. Kutai Barat ,34 17 SULUT ,67 1 Kab. Bolaang Mangondow ,00 2 Kab. Minahasa ,00 3 Kab. Kep. Talaud ,00 4 Kab. Minahasa Utara ,00 5 Kab. Bolmang Timur ,00 18 SULTENG ,33 1 Kab. Banggai ,00 2 Kab. Parigi Moutong ,00 3 Kab. Tojo Una-Una ,00 19 SULSEL ,58 1 Kab. Bone ,00 2 Kab. Enrekang Kab. Gowa ,00 4 Kab. Jeneponto Kab. Luwu ,00 6 Kab. Luwu Utara Kab. Maros ,00 8 Kab. Pangkep ,00 9 Kab. Pinrang ,00 10 Kab. Sidenreng Rappang ,00 11 Kab. Soppeng ,00 12 Kab. Takalar ,00 13 Kab. Tana Toraja ,00 14 Kab. Wajo ,00 15 Kab. Bantaeng ,00 20 SULTRA ,19 1 Kab. Buton ,00 2 Kab. Konawe ,00 3 Kab. Kolaka ,95 4 Kab. Konawe Selatan ,00 5 Kab. Buton Utara ,00 43 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

52 Lanjutan Lampiran 5 NO. PROVINSI/KABUPATEN Sasaran (Ha) Realisasi (Ha) (%) 21 BALI ,00 1 Kab. Badung ,00 2 Kab. Jembrana ,00 3 Kab. Klungkung ,00 4 Kab. Tabanan ,00 22 NTB ,16 1 Kab. Bima ,00 2 Kab. Dompu ,00 3 Kab. Lombok Barat ,33 4 Kab. Lombok Tengah ,00 5 Kab. Lombok Timur ,00 6 Kab. Sumbawa ,90 7 Kota Bima ,00 8 Kab. Sumbawa Barat ,00 9 Kota Mataram ,00 23 NTT ,46 1 Kab. Kupang ,00 2 Kab. Manggarai ,00 3 Kab. Ngada ,00 4 Kab. Sumba Barat ,00 5 Kab. Timor Tengah Selatan ,00 6 Kab. Rote-Ndao ,70 7 Kab. Manggarai Barat ,00 24 MALUKU ,67 1 Kab. MTB ,00 2 Kab. Maluku Tengah ,00 3 Kab. Pulau Buru PAPUA ,00 1 Kab. Jayapura ,00 2 Kab. Merauke ,00 3 Kab. Nabire ,00 4 Kab. Keerom ,00 26 BANTEN ,00 1 Kab. Lebak Kab. Pandeglang Kab. Serang ,00 27 GORONTALO ,00 1 Kab. Gorontalo ,00 2 Kab. Pohuwato ,00 28 PAPUA BARAT ,00 1 Kab. Manokwari ,00 2 Kab. Teluk Bintuni ,00 3 Kab. Fak Fak ,00 29 SULBAR ,96 1 Kab. Mamuju ,24 2 Kab. Mamasa ,00 3 Kab. Mamuju Utara ,33 4 Kab. Polewali Mandar ,42 TOTAL ,61 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 44

53 No. Lampiran 6 Sasaran dan Realisasi Pengembangan Kedelai Model Tahun 2013 Provinsi Sasaran Luas Tanam (Ha) Tanam (Ha) Realisasi % Panen (Ha) Provitas (Ku/Ha) Produksi (Ton) 1 ACEH , , Kab. Aceh Timur , , Kab. Bireuen , , Kab. Aceh Pidie , , JABAR , , Kab. Ciamis , , Kab. Indramayu , , Kab. Sukabumi , , JATENG , , Kab. Grobogan , , Kab. Wonogiri , , DI YOGYAKARTA , , Kab. Gunung Kidul , , JATIM , , Kab. Banyuwangi , , Kab. Bojonegoro , , Kab. Jember , , Kab. Lamongan , , Kab. Pasuruan , , SULSEL , , Kab. Bone , , Kab. Soppeng , , ,89 3 Kab. Wajo , , NTB , , Kab. Bima , , Kab. Dompu , , Kab. Lombok Tengah , , BANTEN , , Kab. Lebak , , , Kab. Pandeglang , , Kab, 8 Prov , , Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

54 Lokasi Gapoktan/ Kelompok Tani Penerima Bantuan Mekanisasi Usahatani Kedelai Lampiran 7 No Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Gapoktan/Poktan Nama Ketua Traktor Roda 4 Jumlah dan Jenis Alat (unit) Flat Bad dryer Power Threser Seed Cleaner 1 Aceh 1 Aceh Tamiang Banda Mulia Telaga Mulia II Mekar Sari Abdul Aziz Aceh Timur Pante Bidari Shah Reja Sepakat Jaya Bahrumsyah Idi Tunong Senebok Baro Baru Maju Ilyas Peunaron Arul Pinang Tunas Subur Andung Wintolo Bireuen Peusangan Alue Peuno Barona Tani Nurdin A. Bakar Jeunib Alui Stui Udep Sare Bakhtiar Aceh Utara Kuta Makmur Blang Ado Aneuk Kuta Kamarudin Langkahan Seureke Mehra istimewa Zakarial Mehra, SE Pidie Tiro Meunasah Mancang Ble Beurata Zulkifli Ali Pidie Jaya Bandar Dua Drien Bungong Tgk. Di Keutapang M. Nur Is Bandar Baru Baroh Musa Tgk. Cot Bukulah M. Adam Sub Jumlah Jambi 1 Merangin Jangkat Muara Madras Gapoktan Suka Maju Henizor Tebo Kec VI Koto Desa Dusun Baru Gapoktan Harapan Mulya Bahtiar Sub Jumlah Jateng 1 Sragen Kedawung Pengkok Kelompok Tani Subur Jiyo Purworejo Pituruh Megulung Lor Mekar Tani Karsono Boyolali Juwangi Juwangi Manunggal Ngudi Makmur Bpk Kamidi Kendal Kangkung Kaliyoso Karya Jaya III Bpk Darmawan Blora Jati Randuluwang Maju Utomo Bpk Sundarji Pati Margorejo Dadirejo Tani Makmur Abadi Abdul Rochman Cilacap Nusawungu Jetis Sida Maju Bpk H. Muslih Banyumas Wangon Jambu Sri Rahayu Siswanto Grobogan Gabus Tlogotirto Poktan Tlogo Makmur Suwarno Kabumen Ayah Mangunweni Rukun Makmur Mariman Sub Jumlah Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 46

55 Lanjutan Lampiran 7 No Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Gapoktan/Poktan Nama Ketua Traktor Roda 4 Jumlah dan Jenis Alat (unit) Flat Bad dryer Power Threser Seed Cleaner 4 Sumut 1 Padang Lawas Sosa Pasir Julu Poktan Tani Jaya Suhutan Pasribu Deli Serdang Pagar Merbau Sumber Rejo Poktan Tunas Baru Miswadi Sub Jumlah Lampung 1 Lampung Timur Raman Utara Rejo Binangun Merta Santi Ketut Mudita Lampung Tengah Bumi Nabung Bumi Nabung Ilir Sapta Usaha Katenun Sub Jumlah Jawa Barat 1 Cianjur Sindang Barang Muara Cikadu Gapoktan Mekar Mukti Suherman Sukabumi Cibitung Cidahu Bantar Peuteuy Iwan Ridwan Indramayu Gantar Sanca Gapoktan Sanca Jaya Tjasma Ciamis Banjarsari Sindanghayu Sinar Rahayu A Ma'mun Sub Jumlah Banten 1 Pandeglang Sobang Kutamekar Karya Mekar Maman H Cigeulis Ciseureuheun Giri Harja Misri Sub Jumlah Sum-Sel 1 Lahat Merapi Timur Gunung Kemang Maju Bersama Sarman Banyuasin Air Saleh Enggarrejo Gapoktan Usaha Bersama Mulyadi Sub Jumlah Jatim 1 Blitar Binangun Binangun Mangun Karya II Sutoyo Bojonegoro Ngraho Nganti Gapoktan Sumber Sejahtera Syarifudin Syah Trenggalek Gandusari Sukorejo Sinar Harapan Isnanto Lamongan Sarirejo Dermolemahbang Barokah M. Ismail Pasuruan Pandaan Tunggulwulung Sumber Rejeki Herianto Nganjuk Rejoso Ngadiboyo Gapoktan Mandiri Mudji Hartono Lumajang Yosowilangun Yosowilangun Lor Gapoktan Yoso Adil Alburhan Jember Bangsalsari Petung Sakera As'ad Gresik Bungah Melirang Gapoktan Malirang Khoirul Jamil Ngawi Kedunggalar Jenggrik Gapoktan Sinar Hikmah H. Rustam Sub Jumlah NTB 1 Lombok Tengah Pujut Rembitan Sami Karya H. Abdurrahman Bima Bolo Sanolo Oi Manolo M.taher Sub Jumlah Sul-Sel 1 Soppeng Marioriawa Kaca Gapoktan Syukur Salihi Bone Libureng Tana Batue Poktan Laon Rumah H. Muh. Yasir Sidrap Pitu Riase Botto Sipodeceng Anwar Sub Jumlah JUMLAH SELURUHNYA (UNIT) Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

56 Sasaran dan Realisasi Pengembangan Ubikayu Tahun 2013 Lampiran 8 Sasaran Realisasi No Propinsi Kabupaten/Kota Tanam Tanam Panen Provitas (Ku/Ha) Produksi (Ha) (Ha) % (Ha) Sebelum Sesudah (Ton) 1 Aceh ,00 1 Aceh Pidie ,00 2 Sumatera Utara ,00 2 Deli Serdang ,00 3 Simalungun ,00 4 Serdang Bedagai ,00 3 Sumatera Barat ,00 5 Sijunjung ,00 4 Bengkulu ,00 6 Kaur ,00 5 Lampung ,50 7 Lampung Tengah*) ,00 8 Lampung Selatan ,00 9 Lampung Utara ,00 10 Mesuji ,00 6 Jawa Barat ,00 11 Ciamis ,00 12 Garut ,00 13 Kota Cimahi ,00 14 Kota Tasikmalaya ,00 7 Jawa Tengah ,33 15 Pati ,00 16 Klaten**) ,00 17 Kebumen ,00 18 Purworejo ,00 19 Wonogiri ,00 8 D.I.Yogyakarta ,00 20 Gunung Kidul ,00 9 Jawa Timur ,00 21 Jember ,00 22 Pacitan ,00 23 Trenggalek ,00 10 Kalimantan Barat ,00 24 Sintang ,00 11 Kalimantan Tengah ,00 25 Kapuas ,00 12 Sulawesi Utara ,00 26 Kep. Talaud ,00 13 Sulawesi Selatan ,00 27 Gowa ,00 28 Maros ,00 29 Tana Toraja ,00 14 Sulawesi Tenggara ,00 30 Buton ,00 31 Muna ,00 15 NTB ,00 32 Lombok Timur ,00 16 NTT ,00 33 Belu ,00 34 Flores Timur ,00 35 Mannggarai ,00 36 Sumba Timur**) ,00 37 Timor Tengah Selatan ,00 38 Timor Tengah Utara***) Maluku ,00 39 Maluku Tenggara Barat ,00 40 Maluku Tenggara ,00 41 Kepulauan Aru ,00 42 Kota Tual ,00 18 Sulawesi Barat ,00 43 Mamuju ,00 18 Provinsi, 43 Kabupaten/Kota ,07 Keterangan: *) Ada penambahan areal tanam seluas 13 Ha **) Ada dalam proses pengembalian dana untuk pertanaman 10 Ha di Sumba Timur dan 14 ha di Klaten ***) Tidak dilaksanakan karena tidak ada bibit Pelaksanaan tanam pada Bulan September - Desember 2013 sehingga belum panen Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 48

57 Lampiran 9 Sasaran dan Realisasi Pengembangan Ubijalar Tahun 2013 No Propinsi Kabupaten Sasaran Tanam (Ha) Realisasi Tanam Panen Provitas (Ku/Ha) Produksi (Ha) % (Ha) Sebelum Sesudah (Ton) 1. Sumatera Utara , Simalungun , Samosir ,00 2. Banten , , Lebak , , Pandeglang , , Serang , , Jawa Barat , , Ciamis ,00-7 Garut , , Kuningan , , Sumedang , , Jawa Tengah ,00-10 Karanganyar ,00 11 Semarang ,00 5. Jawa Timur , Blitar , Magetan ,00 6. Bali , Bangli , Nusa Tenggara Barat ,00-15 Lombok Timur ,00 8. Nusa Tenggara Timur , , Timor Tengah Selatan , , Timor Tengah Utara*) Papua , , Nabire ,00 19 Jayawijaya ,00 20 Merauke ,00 21 Keerom , , Papua Barat , , Sorong , Manokwari , , Teluk Bintuni ,00 25 Sorong Selatan ,00 26 Maybrat , , Provinsi, 26 Kabupaten , , Keterangan : *) Tidak dilaksanakan karena terjadinya konflik sosial yang bertepatan dengan waktu tanam sehingga RUK tidak diajukan ke Bank Laporan panen baru sebagian yang masuk karena baru mulai tanam pada bulan September - Desember Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

58 Lampiran 10 Sasaran dan Realisasi Pengembangan Pangan Alternatif/ Aneka Umbi lainnya Tahun 2013 No Provinsi Kabupaten Komoditas Sasaran Tanam Realisasi Tanam (Ha) (Ha) Unit % 1 Bengkulu Kepahiang Talas Satoimo Jawa Barat Sumedang Talas Garut Garut Kuningan Garut Jawa Tengah Semarang Garut Sukoharjo Gembili Blora Gembili Banten Pandeglang Talas Lebak Garut Serang Gembili Sulawesi Selatan Bantaeng Talas Satoimo Gowa Talas Sulawesi Tenggara Kota Kendari Talas Satoimo Sulawesi Utara Kep. Talaud Talas Papua Jayapura Talas Papua Barat Teluk Wondama Talas Jumlah 9 Prop, 16 Kab Keterangan : Laporan panen belum ada yang masuk karena baru mulai tanam pada bulan September - Desember 2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi 50

59 Lampiran 11 Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Koordinasi Kemitraan Akabi Tahun 2013 No Propinsi Sasaran Realisasi % 1 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Jawa Barat Jawa Tengah D.I Yogyakarta Jawa Timur 1-13 Kalimantan Barat Kalimantan Tengah 1-15 Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah 1-19 Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Bali NTB NTT Maluku Papua Banten Gorontalo Papua Barat Sulawesi Barat Jumlah Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi

60 Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i KATA PENGANTAR Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, sesuai Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pangan dan unit kerja dibawahnya secara berjenjang wajib menyusun Laporan

KATA PENGANTAR. Pangan dan unit kerja dibawahnya secara berjenjang wajib menyusun Laporan KATA PENGANTAR Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, sesuai Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang ditindak

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting agar laporan ini menjadi lebih baik.

KATA PENGANTAR. Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting agar laporan ini menjadi lebih baik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Negara PAN dan RB-RI No. 10/2010, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan unit kerja dibawahnya

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG

Lebih terperinci

Laporan Tahunan

Laporan Tahunan 1 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN

Lebih terperinci

LAKIN. L aporan Kinerja KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016

LAKIN. L aporan Kinerja KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016 2016 LAKIN L aporan Kinerja KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016 KATA PENGANTAR Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN N LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016 Jl. Raya Ragunan No. 15 Pasar Minggu PO. BOX 7356/Jks, Jakarta

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Jakarta, Maret 2012.

KATA PENGANTAR. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Jakarta, Maret 2012. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT BUDIDAYA ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015 2015 Laporan Kinerja KATA PENGANTAR Sejalan dengan prioritas pembangunan Kabinet Kerja 2015-2019, Kementerian Pertanian menetapkan sasaran swasembada pangan dengan prioritas lima komoditas pangan utama,

Lebih terperinci

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR KATA PENGATAR Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 setiap Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga wajib menyusun Laporan Kinerja

Lebih terperinci

DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 LAK KIP (LAPORAN KINERJA IN NSTANSI PEMERINTAH) DIREKTORAT PASCAPAN NEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2014 DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 Scanned

Lebih terperinci

Laporan Tahunan 2012

Laporan Tahunan 2012 i KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 DIREKTORAT PASCAPANEN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Maret 2014 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, telah mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui pembangunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013 DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 0 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerapan sistem akuntabilitas kinerja instansi

Lebih terperinci

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Laporan Kinerja Tahun 2014 i RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Pengamanan produksi tanaman pangan mencakup seluruh areal pertanaman. Operasional kegiatan diarahkan dalam rangka penguatan perlindungan tanaman pangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Februari 2013 Laporan AkLrntabilitas

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI iii I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 II. TUGAS POKOK DAN FUNGSI... 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan sumber protein nabati utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bagi perekonomian Indonesia kacang kedelai memiliki peranan yang besar

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Laporan Tahunan 2013 2013 Laporan Tahunan RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan padi, jagung dan kedelai telah ditetapkan sasaran produksi padi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... i ii iii iv v iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Kedudukan,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Tahun 2015 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2015, maka disusunlah Laporan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan

KATA PENGANTAR. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2013 Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar. IR. H. AZWAR AB, MSi. NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan atau strategis instansi.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014) BPS PROVINSI JAWA TIMUR PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014) No. 45/07/35/Th XII,1 Juli 2014 A. PADI Angka Tetap (ATAP) 2013 produksi Padi Provinsi Jawa Timur sebesar

Lebih terperinci

Laporan Kinerja KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja KATA PENGANTAR 2016 Laporan Kinerja KATA PENGANTAR Sebagai bahan bentuk pertanggungjawaban kinerja dan anggaran yang telah dilaksanakan selama tahun 2016, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemandirian pangan pada tingkat nasional diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak dan aman

Lebih terperinci

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013

LAKIP. (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 Dok L. 01 28/01/2014 LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Ambon Tahun 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP 2017 Laporan Kinerja Triwulan II KATA PENGANTAR Dalam rangka memonitor capaian kinerja kegiatan Ditjen Tanaman Pangan pada triwulan II TA 2017 serta sebagai bahan penilaian aspek akuntabilitas kinerja

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur terletak di bagian Timur Pulau Jawa, dengan luas wilayah 47.154,70 kilometer persegi, dikelilingi oleh 2.916 km garis pantai. Batas wilayah di sebelah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2014 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2014 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2011,

Lebih terperinci

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti: PROPOSAL PENELITIAN TA. 2015 POTENSI, KENDALA DAN PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI PADA LAHAN BUKAN SAWAH Tim Peneliti: Bambang Irawan PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT Ir. Mewa Ariani, MS Pendahuluan 1. Upaya pencapaian swasembada pangan sudah menjadi salah satu

Lebih terperinci

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR 2016 Laporan Tahunan KATA PENGANTAR Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2016, yang dijabarkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN KINERJA (LKJ) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN KINERJA (LKJ) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 31/07/12/Th.VI. 02 Juli 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2011 DAN RAMALAN I TAHUN 2012) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2011,

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN TAHUN 2010

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN TAHUN 2010 PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN TAHUN 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN JAKARTA, 2010 KATA PENGANTAR Tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) No. 78/11/33, Th. IX, 2 NOVEMBER 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas tanaman pangan berupa Serealia yaitu Padi, Jagung dan Serealia lain (antara lain gandum dan sorgum) mempunyai arti strategis dalam perekonomian nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas tanaman pangan berupa Serealia yaitu Padi, Jagung dan Serealia lain (antara lain gandum dan sorgum) mempunyai arti strategis dalam perekonomian nasional,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2010 KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Pembangunan pertanian tahun 2010 merupakan tahun transisi pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2013

KATA PENGANTAR. LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2013 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban unit kinerja Esselon II dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 28/07/11/Th.V. 01 Juli 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2010 DAN RAMALAN II TAHUN 2011) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2010,

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) No. 40/07/13/Th.XVIII, 1 Juli 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) A. PADI Produksi padi tahun 2014 tercatat sebesar 2.519.020 ton GKG (ATAP

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Siwi Purwanto Direktorat Budi Daya Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan PENDAHULUAN Jagung (Zea mays) merupakan salah satu

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014. Laporan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang mendasar (basic need) bagi setiap manusia untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari guna mempertahankan hidup. Pangan juga merupakan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KABUPATEN ASAHAN (ANGKA TETAP TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KABUPATEN ASAHAN (ANGKA TETAP TAHUN 2013) BPS KABUPATEN ASAHAN No. 02/10/1208/Thn. XVII, 20 Oktober PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KABUPATEN ASAHAN (ANGKA TETAP TAHUN ) ANGKA TETAP PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 103.881 TON GABAH KERING GILING (GKG),

Lebih terperinci

PENGANTAR. Ir. Suprapti

PENGANTAR. Ir. Suprapti PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 RKT DJT. ALSJNTAN TA. 2013 KAT A PEN GANT AR Untuk

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No. 48/07/33/Th.IX, 1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi tahun 2014 di Jawa Tengah mencapai 9,65 juta ton Gabah Kering Giling (GKG)

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) TRIWULAN III TAHUN 2016 DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Kebutuhan akan komoditi aneka kacang dan umbi (akabi) meningkat setiap tahunnya sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, berkembangnya industri pangan dan pakan. Produksi yang dihasilkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN. 1

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN. 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN. 1 Hal. A. Latar Belakang. 1 B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan 4

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Peranan sektor pertanian dalam perekonomian nasional dapat dilihat dari kontribusi sektor

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB

Lebih terperinci

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR 2015 Laporan Tahunan KATA PENGANTAR Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun 2015, maka menyusun laporan tahunan. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015 ini merupakan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No.02 /07/3321/Th.I,1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi Kabupaten Demak tahun 2014 mencapai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Direktur Budidaya Serealia, Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP NIP Laporan Tahunan 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari Direktur Budidaya Serealia, Dr. Ir. Nandang Sunandar, MP NIP Laporan Tahunan 2015 KATA PENGANTAR Sebagai salah satu unit kerja Eselon II di lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Budidaya Serealia sesuai Tupoksinya pada tahun 2015 telah melakukan berbagai kegiatan untuk

Lebih terperinci

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI

PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) NO. 66/11/33 TH. VII, 1 NOVEMBER 2013 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, pada tahun 2013 produksi padi Provinsi Jawa Tengah diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 1 i DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1.2. Maksud dan Tujuan... 1.3. Sasaran... 1.4 Dasar

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian LAPORAN KINERJA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan

Lebih terperinci

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS CATUR HERMANTO dan Tim Disampaikan pada seminar proposal kegiatan BPTP Sumatera Utara TA. 2014 Kamis, 9 Januari 2014 OUTLINE 1.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 RKT PSP TA. 2012 KATA PENGANTAR Untuk

Lebih terperinci

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema Catatan Kritis Atas Hasil Pemeriksaan BPK Pada KEGIATAN PERLUASAN (PENCETAKAN) SAWAH DALAM PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2007-2009 Oleh: Tim Analisa BPK Biro Analisa APBN & Iman Sugema

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016 PETUNJUK TEKNIS

Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016 PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PRODUKSI KACANG TANAH DAN UBI JALAR MELALUI COUNTERPART FUND SECOND KENEDY ROUND (CF-SKR) TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2016 Direktorat

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN SINKRONISASI PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN PROVINSI SULAWESI TENGAH SELASA, 01 MARET 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014) BPS PROVINSI JAWA TIMUR PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014) No. 75/11/35/Th.XII, 3 November 2014 A. PADI Produksi Padi Provinsi Jawa Timur berdasarkan Angka Ramalan II (ARAM

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 046/11/12/Th.VI. 01 November 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2012) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2012,

Lebih terperinci

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang saat ini telah menjadi penyebab berubahnya pola konsumsi penduduk, dari konsumsi pangan penghasil energi ke produk penghasil

Lebih terperinci

SASARAN PRODUKSI KOMODITI UTAMA TANAMAN PANGAN TAHUN 2016

SASARAN PRODUKSI KOMODITI UTAMA TANAMAN PANGAN TAHUN 2016 EVALUASI E-PROPOSAL DAN RENCANA KERJA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN-RI 1 SASARAN PRODUKSI KOMODITI UTAMA TANAMAN PANGAN TAHUN 2016 NO. KOMODITI LUAS TANAM LUAS PANEN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

Jakarta, Januari 2016 Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar. Dr.Ir. Dwi Praptomo Sudjatmiko, MS NIP

Jakarta, Januari 2016 Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar. Dr.Ir. Dwi Praptomo Sudjatmiko, MS NIP DIREKTORAT TANAMAN TAHUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, JANUARI 2016 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Tanaman Tahunan Tahun 2015 adalah laporan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman pangan sebagai salah satu subsektor pertanian memiliki posisi strategis dalam penyediaan kebutuhan, sumber lapangan kerja dan pendapatan, serta sumber devisa.

Lebih terperinci