Laporan Tahunan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Tahunan"

Transkripsi

1 1

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2013, maka disusunlah Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun Laporan Tahunan ini merupakan laporan pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2013 yang berisikan program, sasaran dan realisasi Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT), pengembangan, pertemuan koordinasi stakeholder Akabi, keuangan, ketatausahaan, permasalahan dan upaya tindak lanjut. Laporan Tahunan ini telah direvisi sesuai dengan hasil Pertemuan dalam rangka Pembahasan Laporan Tahunan Ditjen Tanaman Pangan tahun 2013 yang dilaksanakan di Hotel Gumilang Bogor pada tanggal Februari Kami menyadari dalam penulisan laporan ini masih kurang sempurna, maka saran dan masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan. Semoga Laporan Tahunan ini bermanfaat dan dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya dan pengembangan aneka kacang dan umbi di masa yang akan datang. Jakarta, Maret 2014 Direktur, DR. Ir. Maman Suherman, MM Nip i

3 DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii RINGKASAN EKSEKUTIF... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan dan Sasaran C. Program dan Kegiatan Utama II. KINERJA PRODUKSI ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN A. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun B. Realisasi Capaian Kinerja Aneka Kacang dan Umbi Tahun III. PELAKSANAAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN A. SL-PTT Kedelai Tahun B. Pengembangan Kedelai Model Tahun C. Pengembangan Ubikayu Tahun D. Pengembangan Ubijalar Tahun E. Pengembangan Pangan Alternatif Tahun F. Mekanisasi Usahatani Kedelai... 8 G. Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Kedelai Tahun H. Pertemuan Koordinasi Stakeholder Aneka Kacang dan umbi Tahun IV. PELAKSANAAN KEGIATAN LAINNYA A. Realisasi Tanam Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 Perbulan... 9 B. Pertemuan/Koordinasi V. PEMBINAAN SUMBERDAYA MANUSIA A. Kepegawaian B. Persuratan C. Rumah Tangga dan Perlengkapan VI. REALISASI APBN A. Realisasi Keuangan/DIPA TA.2013 Satker Pusat B. Realisasi Keuangan/DIPA TA.2013 Satker Daerah VII. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT A. Permasalahan Produksi Ketatausahaan B. Upaya Tindak Lanjut Produksi Ketatausahaan VIII. PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran LAMPIRAN ii

4 DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka Kacang dan Umbi ARAM II Tahun 2013 dibandingkan Sasaran dan ATAP Sasaran dan dan Realisasi Sekolah Lapangan PengelolaanTanaman Terpadu (SL-PTT) Kedelai Tahun Hal Tabel 4. Produktivitas SL-PTT Kedelai Tahun Tabel 5. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Kedelai Model Tahun Tabel 6. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Ubikayu Tahun Tabel 7. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Ubijalar Tahun Tabel 8. Produktivitas Pengembangan Ubijalar Tahun Tabel 9. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Pangan Alternatif Tahun Tabel 10. Tabel 11. Tabel 12. Tabel 13. Tabel 14. Tabel 15. Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Pertemuan Kemitraan Aneka Kacang dan Umbi Tahun Realisasi Tanam Kedelai Tahun 2013 Berdasarkan Statistik Pertanian (SP)... 9 Realisasi Tanam Kacang Tanah Tahun 2013 Berdasarkan Statistik Pertanian (SP)... 9 Realisasi Tanam Kacang Hijau Tahun 2013 Berdasarkan Statistik Pertanian (SP) Realisasi Tanam Ubikayu Tahun 2013 Berdasarkan Statistik Pertanian (SP) Realisasi Tanam Ubijalar Tahun 2013 Berdasarkan Statistik Pertanian (SP) 11 Tabel 16. Penyebaran Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun Tabel 17. Kenaikan Pangkat Periode April dan Oktober 2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tabel 18. Diklatpim I, II, III dan IV Tahun Tabel 19. Tabel 20. Kenaikan Gaji Berkala Periode Januari s/d Desember 2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Cuti Periode Januari s/d Desember 2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tabel 21. Realisasi Kegiatan APBN Sektoral (018) TA Direktorat Budidaya Aneka kacang dan Umbi iii

5 RINGKASAN EKSEKUTIF Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi mempunyai tujuan meningkatkan produksi komoditi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubikayu, ubijalar dan pangan alternatif lainnya; memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani; mengupayakan pengembangan sistem dan usaha agribisnis aneka kacang dan umbi yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi serta mendukung diversifikasi pangan. Untuk mencapai tujuan tersebut pada tahun 2013 ditetapkan sasaran produksi kedelai 1,5 juta ton biji kering, kacang tanah 1,2 juta ton biji kering, kacang hijau 410 ribu ton biji kering, ubikayu 26,3 juta ton umbi basah dan ubijalar 2,45 juta ton umbi basah. Pencapaian produksi aneka kacang dan umbi tahun 2013 (Aram II) bila dibandingkan dengan sasaran tahun 2013 untuk kedelai mencapai ton (53,84%), kacang tanah ton (75,60%), kacang hijau ton (51,20%), ubikayu ton (96,94%) dan ubijalar ton (96,59%). Sedangkan bila produksi 2013 (Aram II) dibandingkan dengan Atap 2012 mengalami peningkatan untuk komoditi kacang tanah 27,26% dan ubikayu 5,45% sedangkan untuk komoditi kedelai mengalami penurunan sebesar 4,22%, kacang hijau 26,15% dan ubijalar 4,71%. Realisasi kegiatan aneka kacang dan umbi tahun 2013 (kondisi sampai dengan bulan Desember 2013): SL-PTT Kedelai 2013 mencapai ha (81,61%), luas panen ha, produktivitas 15,68 ku/ha dan produksi ton; kegiatan Pengembangan Kedelai Model 2013 realisasi tanam mencapai ha (94,12%), luas panen ha, produktivitas 17,11 ku/ha dan produksi ton; kegiatan Pengembangan Ubikayu 2013 realisasi tanam mencapai ha (97,07%); Kegiatan Pengembangan Ubijalar 2013 realisasi tanam mencapai ha (97,96%), luas panen 557 ha, produktivitas 129,66 ku/ha dan produksi ton; kegiatan Pengembangan Pangan Alternatif 2013 realisasi tanam 110 ha (100%); Mekanisasi usahatani kedelai realisasi 100% dan realisasi pelaksanaan kegiatan Koordinasi Kemitraan Akabi tersebut mencapai 89,66%. Realisasi penyerapan anggaran pengelolaan produksi aneka kacang dan umbi tahun 2013 sampai dengan bulan Desember 2013 mencapai Rp ,- (62,90%) dari alokasi dana sebesar Rp ,-. Realisasi bansos SL-PTT kedelai tahun 2013 mencapai ,- (82,33%); pengembangan kedelai model Rp ,- (99,28%); pengembangan ubikayu Rp ,- (97,58%); pengembangan ubijalar realisasi Rp ,- (97,96%) dan pengembangan pangan alternatif Rp ,- (100%). Realisasi tanam komoditi aneka kacang dan umbi periode Januari Desember tahun 2013 untuk komoditi kedelai mencapai ha (57,23%), kacang tanah ha (60,63%), kacang hijau ha (47,38%), ubikayu ha (76,40%) dan ubijalar ha (67,94%) dari sasaran tahun Belum tercapainya sasaran areal tanam tersebut dikarenakan terlambatnya waktu tanam/adanya kemunduran tanam, dampak perubahan iklim (kemarau basah) dan persaingan dengan komoditas pertanian lainnya/beralih ke komoditi lain. iv

6 Upaya yang telah dilakukan antara lain a) mengoptimalkan pembinaan dan bimbingan, b) meningkatkan koordinasi, sosialisasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait di tingkat pusat maupun daerah, c) merencanakan kegiatan yang baik dari segi teknis maupun keuangan. Dalam era otonomi daerah dimana keberhasilan pembangunan Aneka Kacang dan Umbi ditentukan oleh daerah, maka tantangan dimasa depan tentunya akan semakin besar. Untuk itu sebagai langkah antisipasi menghadapi permasalahan/tantangan yang mungkin timbul pada tahun mendatang, Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi akan melakukan perencanaan kegiatan yang lebih baik, melakukan pembinaan dan bimbingan teknis pelatihan bagi petani dan petugas lapang secara intensif serta mengoptimalkan pemanfaatan hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya. v

7 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas aneka kacang dan umbi berperan sebagai motor penggerak penting dalam pencapaian Empat Target Utama Kementerian Pertanian sekaligus mendukung pencapaian kemandirian pangan. Oleh karena itu revitalisasi komoditas aneka kacang dan umbi memiliki arti penting dan strategis bagi pembangunan ekonomi masyarakat pertanian. Dalam pengembangan komoditas aneka kacang dan umbi, tantangan yang dihadapi antara lain: 1) teknologi inovatif (pra panen dan pasca panen) belum optimal, 2) konversi lahan pertanian ke non pertanian; 3) persaingan antar komoditas; 4) penyediaan dan penyebaran benih/bibit berkualitas belum optimal; 5) harga impor komoditas lebih rendah; dan 6) belum lancarnya sinergi antar sektor dan antara pusat dan daerah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peranan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sangat diharapkan dalam upaya pembinaan peningkatan produksi aneka kacang dan umbi dengan memanfaatkan potensi dan peluang yang ada di daerah masing-masing. Pada saat yang bersamaan diperlukan pula peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam rangka pemberdayaan petani/ pelaku agribisnis aneka kacang dan umbi guna mewujudkan produk yang berdaya saing dan berkelanjutan, melalui pemberdayaan dan pembentukan kelompok tani, gabungan kelompok tani bahkan asosiasi yang menangani dan berperan dalam agribisnis aneka kacang dan umbi.dengan terpenuhinya kebutuhan aneka kacang dan umbi, hal ini memberikan peluang bagi pengembangan aneka kacang dan umbi dalam diversifikasi pangan dan adanya peluang pasar internasional. Produksi aneka kacang dan umbi dalam negeri, terutama kedelai baru memenuhi sepertiga dari total kebutuhan kedelai nasional sehingga untuk memenuhi kekurangan kebutuhan tersebut harus dipenuhi dari impor. Hal ini akan mempengaruhi sistem ketahanan pangan nasional. Upaya meningkatkan produksi aneka kacang dan umbi terutama kedelai dilaksanakan melalui peningkatan produktivitas per hektar dan perluasan areal tanam. Selain itu untuk menarik minat petani menanam kedelai dilakukan melalui Program Stabilisasi Harga Kedelai yang diberlakukan sejak bulan Juli Program ini merupakan upaya untuk mengatasi fluktuasi harga kedelai di tingkat petani dan pengrajin, namun sampai saat ini pelaksanaannya belum optimal. Upaya tindak lanjut yang sudah dilakukan antara lain : a) melakukan pemantauan untuk memetakan lokasi/daerah yang sedang panen, volume produksi kedelai, dan harga tingkat petani untuk mengantisipasi jatuhnya harga ditingkat petani; b) mendorong BULOG untuk segera melaksanakan program SHK dengan membeli kedelai petani di daerah yang sedang panen sesuai HBP, dan menjual kedelai kepada pengrajin sesuai HJP; c) BULOG/importir lain mengimpor kedelai setelah mendapatkan persetujuan Kemendag untuk stabilisasi harga di tingkat pengrajin. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dengan berakhirnya tahun anggaran 2013, maka perlu kiranya disusun laporan realisasi pelaksanaan kegiatan sebagai bahan evaluasi tahun sekarang dan yang akan datang. 1

8 B. Tujuan dan Sasaran Tujuan : Mengevaluasi realisasi pelaksanaan program dan kegiatan aneka kacang dan umbi tahun Sasaran : Terevaluasinya pelaksanaan program dan kegiatan aneka kacang dan umbi tahun C. Program dan Kegiatan Utama Program dan Kegiatan utama Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi TA yaitu pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi dengan cara mendorong peningkatan produktivitas melalui pelaksanaan Sekolah lapangan (SL). Kegiatan utama aneka kacang dan umbi tahun 2013 meliputi: 1. SL-PTT Kedelai ha. 2. Pengembangan Kedelai Model ha. 3. Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Kedelai ha. 4. Bantuan mekanisasi usaha tani kedelai sebanyak 50 unit ( ha). 5. Pengembangan Ubikayu ha. 6. Pengembangan Ubijalar ha. 7. Pengembangan Pangan Alternatif 110 ha. 2

9 II. KINERJA PRODUKSI ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2013 A. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 Sasaran kedelai tahun 2013 untuk luas tanam ha, luas panen ha, produktivitas 15,46 ku/ha dan produksi ton. Sasaran kacang tanah tahun 2013 untuk luas tanam ha, luas panen ha, produktivitas 14,50 ku/ha dan produksi ton. Sasaran kacang hijau tahun 2013 untuk luas tanam ha, luas panen ha, produktivitas 12,28 ku/ha dan produksi ton. Sasaran ubikayu tahun 2013 untuk luas tanam ha, luas panen ha, produktivitas 205,00 ku/ha dan produksi ton. Sasaran ubijalar tahun 2013 untuk luas tanam ha, luas panen ha, produktivitas 124,38 ku/ha dan produksi ton. Secara rinci sasaran luas tanam, luas panen, produktivitas dan produksi kedelai seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi No Komoditas (Ha) (Ha) (Ku/Ha) (Ton) 1. Kedelai , Kacang Tanah , Kacang Hijau , Ubikayu , Ubijalar , B. Realisasi Capaian Kinerja Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 Realisasi capaian kinerja kedelai angka ramalan (Aram) II 2013 dibandingkan dengan angka tetap (ATAP) 2012 terjadi penurunan untuk luas panen seluas ha (2,38%) dari ha menjadi ha; produktivitas 0,28 ku/ha (1,89%) dari 14,85 ku/ha menjadi 14,57 ku/ha dan produksi sebesar ton (4,22%) dari ton menjadi ton. Sedangkan ARAM II 2013 dibandingkan dengan sasaran baik luas panen, produktivitas maupun produksi masih lebih rendah dari sasaran dengan besaran masing-masing Ha (42,87%); 0,89 Ku/Ha (5,76%) dan ton (46,16%). Realisasi capaian kinerja kacang tanah ARAM II 2013 dibandingkan dengan ATAP 2012 terjadi peningkatan untuk produktivitas 4,69 ku/ha (36,81%) dari 12,74 ku/ha menjadi 17,43 ku/ha dan produksi sebesar ton (27,26%) dari ton menjadi ton. Sedangkan untuk luas panen mengalami penurunan seluas ha (2,38%) dari ha menjadi ha. Sedangkan ARAM II 2013 dibandingkan dengan sasaran untuk luas panen dan produksi masih lebih rendah dari sasaran dengan besaran masing-masing ha (40,09%) dan ton (24,40%) sedangkan untuk produktivitas telah melebihi sasaran 2,93 ku/ha (20,21%). Realisasi capaian kinerja kacang hijau ARAM II 2012 dibandingkan dengan ATAP 2012 terjadi penurunan untuk luas panen seluas ha (25,52%) dari ha menjadi ha; produktivitas 0,10 ku/ha (0,86%) dari 11,60 ku/ha menjadi 11,50 ku/ha dan produksi sebesar ton (26,15%) dari ton menjadi ton. Sedangkan ARAM II 2013 dibandingkan dengan sasaran baik luas 3

10 panen, produktivitas maupun produksi masih lebih rendah dari sasaran dengan besaran masing-masing ha (45,33%); 0,78 ku/ha (6,35%) dan ton (48,80%). Realisasi capaian kinerja ubikayu ARAM II 2013 dibandingkan dengan ATAP 2012 terjadi peningkatan untuk luas panen seluas ha (0,67%) dari ha menjadi ha; produktivitas 10,16 ku/ha (4,75%) dari 214,02 ku/ha menjadi 224,18 ku/ha dan produksi sebesar ton (5,45%) dari ton menjadi ton. Sedangkan ARAM II 2013 dibandingkan dengan sasaran untuk luas panen dan produksi masih lebih rendah dari sasaran dengan besaran masing-masing ha (11,36%) dan ton (3,06%) sedangkan untuk produktivitas telah melebihi sasaran 19,18 ku/ha (9,36%). Realisasi capaian kinerja ubijalar ARAM II 2013 dibandingkan dengan ATAP 2012 terjadi penurunan untuk luas panen seluas ha (6,71%) dari ha menjadi ha dan produksi sebesar ton (4,71%) dari ton menjadi ton. Sedangkan untuk produktivitas mengalami peningkatan 2,98 ku/ha (2,14%) dari 139,29 ku/ha menjadi 142,27 ku/ha. Sedangkan ARAM II 2013 dibandingkan dengan sasaran untuk luas panen dan produksi masih lebih rendah dari sasaran dengan besaran masing-masing ha (15,56%) dan ton (3,41%) sedangkan untuk produktivitas telah melebihi sasaran 17,89 ku/ha (14,38%). Rinciannya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Capaian Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Aneka Kacang dan Umbi ARAM II Tahun 2013 dibandingkan Sasaran dan ATAP 2012 No Uraian ATAP 2012 Sasaran ARAM II Peningkatan (5) : (3) Pencapaian (5) : (4) (1) (2) (3) (4) (5) Absolut % * Absolut % ** 1. Kedelai a. Luas Panen (Ha) (13.492) (2,38) ( ) (42,87) b. Produktivitas (Ku/Ha) 14,85 15,46 14,57 (0,28) (1,89) (0,89) (5,76) c. Produksi (Ton BK) (35.585) (4,22) ( ) (46,16) 2. Kacang Tanah a. Luas Panen (Ha) (38.917) (6,96) ( ) (40,09) b. Produktivitas (Ku/Ha) 12,74 14,50 17,43 4,69 36,81 2,93 20,21 c. Produksi (Ton BK) ,26 ( ) (24,40) 3. Kacang Hijau a. Luas Panen (Ha) (62.523) (25,52) ( ) (45,33) b. Produktivitas (Ku/Ha) 11,60 12,28 11,50 (0,10) (0,86) (0,78) (6,35) c. Produksi (Ton BK) (74.333) (26,15) ( ) (48,80) 4. Ubikayu a. Luas Panen (Ha) ,67 ( ) (11,36) b. Produktivitas (Ku/Ha) 214,02 205,00 224,18 10,16 4,75 19,18 9,36 c. Produksi (Ton UB) ,45 ( ) (3,06) 5. Ubijalar a. Luas Panen (Ha) (11.963) (6,71) (30.648) (15,56) b. Produktivitas (Ku/Ha) 139,29 124,38 142,27 2,98 2,14 17,89 14,38 c. Produksi (Ton UB) ( ) (4,71) (83.590) (3,41) Keterangan : *) peningkatan terhadap ATAP 2012 **) pencapaian terhadap Sasaran

11 III. PELAKSANAAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2013 Fokus kegiatan peningkatan produktivitas tanaman pangan tahun 2013, khususnya komoditas aneka kacang dan umbi tahun 2013, dilaksanakan melalui : Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) kedelai seluas ha, pengembangan kedelai model seluas ha, Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) kedelai seluas ha, bantuan mekanisasi usaha tani kedelai sebanyak 50 unit ( ha), pengembangan ubikayu seluas ha, pengembangan ubijalar seluas ha, dan pengembangan pangan alternatif seluas 110 ha, serta koordinasi stakeholder aneka kacang dan umbi. Realisasi pelaksanaan adalah sebagai berikut: A. SL-PTT Kedelai Tahun 2013 Kegiatan SL-PTT Kedelai 2013 direncanakan pada areal seluas ha dengan berdasarkan kawasan (kawasan pertumbuhan seluas ha, pengembangan seluas ha dan pemantapan seluas ha) di 29 provinsi pada 195 kabupaten/kota. Bantuan yang diberikan pemerintah meliputi benih subsidi untuk seluas ha sedangkan ha merupakan swadaya petani dan paket teknologi (pupuk, pestisida, kaptan). Karena adanya penghematan anggaran maka SL-PTT kedelai dilaksanakan pada areal seluas ha di 29 provinsi pada 186 kabupaten. Realisasi pelaksanaan SL-PTT sampai bulan Desember 2013 dari sasaran ha mencapai ha (81,61 %), dengan produksi ton dan produktivitas 15,68 ku/ha (Tabel 3). Masih rendahnya realisasi pelaksanaan dikarenakan a) pergeseran tanam yang disebabkan dampak perubahan iklim (iklim basah); b) serapan benih bersubsidi sebagai pengganti BLBU relatif kecil, karena petani masih terbiasa dengan bantuan benih gratis (BLBU), dan masa transisi peralihan dari BLBU ke subsidi; c) ketidaksesuaian varietas yang diinginkan oleh petani dengan yang tersedia; d) kehatihatian yang sangat tinggi dari para pelaksana di lapangan; dan e) masih banyak laporan dari pelaksana kegiatan di tingkat Kecamatan yang belum melaporkan ke Kabupaten. Sedangkan untuk anggaran bansosnya sebesar Rp ,- realisasi bansosnya Rp ,- (82,33%). Secara rinci pada Tabel 3 dan Lampiran 26. Tabel 3. Sasaran dan Realisasi Sekolah Lapangan Pengelolaan Terpadu (SL-PTT) Kedelai Tahun 2013 Tanaman No. Uraian Sasaran Realisasi Capaian (%) 1 Luas Tanam (Ha) ,61 2 Luas Panen (Ha) ,61 3 Produktivitas (Ku/Ha) 16,00 15,68 98,00 4 Produksi (Ton) ,98 5 Bansos (Rp. 000) ,33 Capaian produktivitas SL-PTT kedelai tahun 2013 lebih rendah dari sasaran (98,00%); namun lebih tinggi bila dibandingkan sebelum ada SL-PTT (105,59%). Untuk capaian produktivitas diuar SL-PTT lebih rendah bila dibanding sasaran (94,24%) seperti pada Tabel 4. 5

12 Tabel 4. Capaian Produktivitas SL-PTT Kedelai Tahun 2013 Produktivitas SL-PTT (Ku/Ha) % capaian Produktivitas diluar SL-PTT (Ku/Ha) Sasaran Sebelum*) Sesudah sebelum dibanding sasaran sesudah dibanding sasaran sesudah dibanding sebelum Sasaran Sesudah**) % Capaian sesudah dibanding sasaran 16,00 14,85 15,68 92,81 98,00 105,59 15,46 14,57 94,24 Ket : *) = Data BPS tahun 2012 **) = Data ARAM II BPS Belum tercapainya produktivitas kedelai di lokasi SL-PTT disebabkan antara lain: belum semua komponen teknologi anjuran dipahami dan diterapkan secara penuh oleh petani karena terbatasnya modal petani, fasilitasi paket bantuan masih terbatas di lokasi Laboratorium Lapangan (LL=1ha per unit), sedangkan di luar LL hanya dibantu benih saja (benih subsidi), kurangnya intensitas pengawalan dan pendampingan, serta penetapan paket teknologi anjuran belum sepenuhnya berdasarkan hasil analisis kondisi dan potensi lapangan (PRA). B. Pengembangan Kedelai Model Kegiatan Pengembangan Kedelai Model 2013 dilaksanakan pada areal seluas ha di 8 provinsi pada 22 kabupaten/kota. Realisasi tanam pelaksanaan kegiatan sampai dengan bulan Desember 2013 mencapai ha (94,12%), luas panen ha, produktivitas 17,11 ku/ha dan produksi ton. Sedangkan untuk anggaran bansosnya sebesar Rp ,- realisasi bansosnya Rp ,- (99,28%). Kabupaten yang tidak melaksanakan kegiatan tersebut bansosnya dikembalikan ke Kas Negara. Secara rinci pada Tabel 5 dan Lampiran 27. Tabel 5. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Model Kedelai Tahun 2013 No. Uraian Sasaran Realisasi Capaian (%) 1 Luas Tanam (Ha) ,12 2 Luas Panen (Ha) ,80 3 Produktivitas (Ku/Ha) 17,00 17,11 100,65 4 Produksi (Ton) ,23 5 Bansos (Rp. 000) ,28 C. Pengembangan Ubikayu Kegiatan Pengembangan Ubikayu 2013 dilaksanakan pada areal seluas ha di 18 provinsi pada 43 kabupaten/kota. Paket bantuan yang diberikan kepada petani pelaksana berupa bantuan full paket. Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan bulan Desember 2013 mencapai ha (97,07%). Sedangkan untuk anggaran bansosnya sebesar Rp ,- realisasi bansosnya Rp ,- (97,58%). Kabupaten Timor Tengah Utara tidak melaksanakan kegiatan tersebut karena bibit tidak tersedia sehingga bansosnya dikembalikan ke Kas Negara. Sedangkan Kabupaten Klaten dan Sumba Timur sedang dalam proses pengembalian masing-masing dana bansosnya untuk pertanaman seluas 14 ha dan 10 ha. Secara rinci pada Tabel 6 dan Lampiran 28. Tabel 6. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Ubikayu Tahun 2013 No. Uraian Sasaran Realisasi Capaian (%) 1 Luas Tanam (Ha) ,07 2 Luas Panen (Ha) Produktivitas (Ku/Ha) 203, Produksi (Ton) Bansos (Rp. 000) Keterangan : Baru mulai tanam September Desember 97,58 6

13 D. Pengembangan Ubijalar Kegiatan Pengembangan Ubijalar 2013 dilaksanakan pada areal seluas ha di 10 provinsi pada 26 kabupaten/kota. Paket bantuan yang diberikan kepada petani pelaksana berupa bantuan full paket. Realisasi pelaksanaan pertanaman pengembangan ubijalar sampai bulan Desember 2013 mencapai ha (97,96%) dengan luas panen 557 ha, produksi ton dan produktivitas 129,66 ku/ha. Rendahnya realisasi panen dikarenakan pada beberapa provinsi pelaksana pengembangan ubijalar melaksanakan tanam pada bulan September-Desember sehingga belum panen, selain disebabkan pula oleh banyaknya laporan yang belum masuk dari daerah. Kabupaten Timor Tengah Utara tidak melaksanakan kegiatan tersebut karena terjadinya konflik sosial yang bertepatan dengan waktu tanam sehingga RUK tidak diajukan ke bank. Sedangkan untuk anggaran bansos sebesar Rp ,- realisasi bansosnya Rp ,- (97,96%). Secara rinci pada Tabel 7 dan Lampiran 29. Tabel 7. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Ubijalar Tahun 2013 No. Uraian Sasaran Realisasi Capaian (%) 1 Luas Tanam (Ha) ,96 2 Luas Panen (Ha) ,82 3 Produktivitas (Ku/Ha) 200,00 129,66 64,83 4 Produksi (Ton) ,97 5 Bansos (Rp. 000) ,96 Capaian produktivitas pengembangan ubijalar tahun 2013 lebih rendah dari sasaran (64,83%) dan juga lebih rendah dibandingkan sebelum ada kegiatan (93,09). Untuk capaian produktivitas diluar pengembangan ubijalar lebih tinggi bila dibanding sasaran (115,12%). Rendahnya produktivitas pengembangan ubijalar ini dikarenakan penerapan teknologi belum optimal terutama di wilayah timur Indonesia. Secara rinci pada Tabel 8. Tabel 8. Capaian Produktivitas Pengembangan Ubijalar Tahun 2013 Produktivitas Pengembangan (Ku/Ha) % capaian Provitas diluar Pengembangan (Ku/Ha) Sasaran Sebelum*) Sesudah sebelum dibanding sasaran sesudah dibanding sasaran sesudah dibanding sebelum Sasaran Sesudah**) % Capaian sesudah dibanding sasaran 200,00 139,29 129,66 69,65 64,83 93,09 123,58 142,27 115,12 Ket : *) = Data BPS tahun 2012 **) = Data ARAM II BPS E. Pengembangan Pangan Alternatif Kegiatan Pengembangan Pangan Alternatif 2013 dilaksanakan pada areal seluas 110 ha di 9 provinsi pada 16 kabupaten/kota. Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan bulan Desember 2013 mencapai 110 ha (100%). Daerah baru mulai tanam bulan September Desember 2013 sehingga belum ada laporan realisasi panen. Sedangkan untuk anggaran bansos sebesar Rp ,- realisasi bansosnya Rp ,- (100%). Secara rinci pada Tabel 9 dan Lampiran 30. Tabel 9. Sasaran dan Realisasi Pengembangan Pangan Alternatif Tahun 2013 No. Uraian Sasaran Realisasi Capaian (%) 1 Luas Tanam (Ha) ,00 2 Bansos (Rp. 000) ,00 7

14 F. Mekanisasi Usahatani Kedelai Kegiatan mekanisasi usahatani Kedelai direncanakan sebanyak 50 paket pada areal seluas ha di 11 provinsi pada 44 kabupaten/kota. Realisasi pelaksanaan kegiatan sampai dengan bulan Desember 2013 mencapai 100%. Sedangkan untuk anggaran bansos sebesar Rp ,- realisasi bansosnya Rp ,- (84,00%). Secara rinci pada Lampiran 31. G. Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Kedelai Kegiatan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Kedelai direncanakan pada areal seluas ha di 12 provinsi pada 47 kabupaten/kota. Berdasarkan surat dari Dirjen Tanaman Pangan No.1082/TU.20/C/11/2013 tanggal 12 November 2013, tentang Pelaksanaan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Kedelai TA 2013 disebutkan bahwa kegiatan tersebut tidak dapat dilaksanakan dan diharapkan pada tahun 2014 pelaksanaan PAT kedelai dapat terlaksana. Sasaran Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Kedelai tergambar pada Lampiran 32. H. Pertemuan Koordinasi Kemitraan Stakeholder Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 Pelaksanaan koordinasi kemitraan aneka kacang dan umbi tahun 2013 dilaksanakan di 29 provinsi. Realisasi pelaksanaan kegiatan tersebut sampai dengan bulan Desember 2013 sebanyak 26 kali pertemuan (89,66%) dari sasaran 29 kali pertemuan. Provinsi yang tidak melaksanakan pertemuan kemitraan aneka kacang dan umbi tahun 2013 berjumlah tiga (3) yaitu Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Gorontalo. Tidak dilaksanakannya kegiatan tersebut dikarenakan alasan administratif (perubahan nama akun) dan kendala teknis (keterbatasan waktu dan tidak adanya peserta). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 10 dan Lampiran 33. Tabel 10. Sasaran dan Realisasi Pelaksanaan Pertemuan Kemitraan Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 Fisik (Kali) Anggaran (Rp.000) No Sasaran Realisasi % Sasaran Realisasi % , ,15 8

15 IV. PELAKSANAAN KEGIATAN LAINNYA A. Realisasi Tanam Komoditas Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 per Bulan 1. Realisasi Tanam Komoditas Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 Realisasi tanam kedelai sampai dengan bulan Desember tahun 2013 seluas ha dibandingkan dengan tahun 2012 lebih rendah ha (5,14%). Realisasi tanam kedelai seperti pada Tabel 11. Tabel 11. Realisasi Luas Tanam Kedelai Tahun 2013 Dibanding Tahun 2012 Realisasi Tanam (Ha) Perbandingan 2013 thd. No. Bulan (Ha) (%) 1 Januari (4.049) (22,31) 2 Februari ,74 3 Maret ,04 4 April ,99 5 Mei (12.524) (31,07) 6 Juni (19.454) (30,90) 7 Juli (21.620) (16,64) 8 Agustus ,77 9 September ,88 10 Oktober (5.875) (13,08) 11 November ,76 12 Desember ,72 Total (31.581) (5,14) Realisasi tanam kacang tanah sampai dengan bulan Desember tahun 2013 seluas ha dibandingkan dengan tahun 2012 lebih rendah ha (8,10%). Realisasi tanam kacang tanah seperti pada Tabel 12. Tabel 12.Realisasi Luas Tanam Kacang Tanah Tahun 2013 Dibanding Tahun 2012 No. Bulan Realisasi Tanam (Ha) Perbandingan 2013 thd (Ha) (%) 1 Januari (4.012) (15,11) 2 Februari (23.324) (25,86) 3 Maret ,41 4 April (2.836) (7,56) 5 Mei (3.063) (9,48) 6 Juni (5.935) (16,42) 7 Juli (1.854) (5,42) 8 Agustus ,26 9 September ,76 10 Oktober (13.014) (43,39) 11 November ,69 12 Desember (4.285) (9,07) Total (44.370) (8,10) Realisasi tanam kacang hijau sampai dengan bulan Desember tahun 2013 seluas ha dibandingkan dengan tahun 2012 lebih rendah ha (25,18%). Realisasi tanam kacang hijau seperti pada Tabel 13. 9

16 Tabel 13. Realisasi Luas Tanam Kacang Hijau Tahun 2013 Dibanding Tahun 2012 No. Bulan Realisasi Tanam (Ha) Perbandingan 2013 thd (Ha) (%) 1 Januari (4.625) (37,13) 2 Februari (9.335) (27,04) 3 Maret (2.978) (14,73) 4 April (3.245) (23,67) 5 Mei (5.858) (37,10) 6 Juni (26.855) (48,20) 7 Juli (9.308) (25,84) 8 Agustus ,03 9 September ,03 10 Oktober (5.535) (40,11) 11 November (1.451) (12,86) 12 Desember (1.208) (16,23) Total (61.365) (25,18) Realisasi tanam ubikayu sampai dengan bulan Desember tahun 2013 seluas ha dibandingkan dengan tahun 2012 lebih rendah ha (5,83%). Realisasi tanam ubikayu seperti pada Tabel 14. Tabel 14. Realisasi Luas Tanam Ubikayu Tahun 2013 Dibanding Tahun 2012 Perbandingan 2013 thd. Realisasi Tanam (Ha) No. Bulan (Ha) (%) 1 Januari (15.175) (13,13) 2 Februari (1.063) (1,65) 3 Maret (4.591) (6,68) 4 April (5.819) (9,60) 5 Mei ,47 6 Juni ,36 7 Juli ,56 8 Agustus ,37 9 September ,16 10 Oktober (17.609) (19,85) 11 November (31.849) (9,50) 12 Desember (32.552) (17,85) Total (63.684) (5,83) Realisasi tanam ubijalar sampai dengan bulan Desember tahun 2013 seluas ha dibandingkan dengan tahun 2012 lebih rendah ha (22,46%). Realisasi tanam ubijalar seperti pada Tabel

17 Tabel 15. Realisasi Luas Tanam Ubijalar Tahun 2013 Dibanding Tahun 2012 Perbandingan 2013 thd. Realisasi Tanam (Ha) No. Bulan (Ha) (%) 1 Januari (5.011) (22,44) 2 Februari (911) (6,54) 3 Maret (613) (4,10) 4 April (725) (5,03) 5 Mei (2.380) (15,27) 6 Juni (1.385) (10,63) 7 Juli (2.519) (18,54) 8 Agustus (16) (0,15) 9 September (3.911) (38,23) 10 Oktober (3.146) (25,45) 11 November (5.598) (34,44) 12 Desember (15.154) (56,29) Total (41.369) (22,46) B. Pertemuan/Koordinasi 1. Pertemuan Koordinasi Regional V Tanaman Pangan Tahun 2013 Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan nasional dan swasembada beras berkelanjutan, pemerintah pusat dan daerah telah menetapkan kesepakatan sasaran produksi Tahun Sasaran produksi tersebut menjadi komitmen bagi pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk pencapaiannya dengan memperhatikan berbagai dukungan pembiayaan baik dari APBN dan APBD maupun sumber pembiayaan lainnya. Untuk menyelesaikan perencanaan upaya pencapaian sasaran produksi tanaman pangan Tahun 2013, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melaksanakan Pertemuan Koordinasi Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Regional V pada tanggal 27 Februari 1 Maret 2013 di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Pertemuan dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan yang diwakili oleh Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat, Direktur Serealia, Direktur Pasca Panen, Kepala BPTP di 7 (tujuh) provinsi, Kepala Bakorluh di beberapa provinsi, dan perwakilan dari esselon II lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Peserta pertemuan terdiri dari Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten. Peserta yang hadir sebanyak 150 orang peserta dari target undangan sebanyak 135 orang peserta. a. Pemantapan Pencapaian Produksi Tanaman Pangan Tahun ) Pencapaian produksi tanaman pangan merupakan akumulasi dari berbagai upaya yang dilakukan oleh seluruh pemangku tanaman pangan. Untuk itu diperlukan komitmen dan sinergitas seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan target yang telah disepakati bersama. 2) Dalam rangka pencapaian surplus produksi beras 10 juta ton pada Tahun 2014, pelestarian swasembada jagung, dan pencapaian swasembada 11

18 kedelai, serta peningkatan produksi tanaman pangan lainnya, maka sasaran produksi tanaman pangan nasional Tahun 2013 telah ditetapkan adalah padi sebesar 72,125 juta ton GKG, jagung sebesar 19,83 juta ton pipilan kering, kedelai sebesar 1,50 juta ton biji kering, kacang tanah 1,20 juta ton polong kering, kacang hijau 0,41 juta ton polong kering; ubi kayu 26,30 juta ton umbi basah dan ubi jalar sebesar 2,45 juta ton umbi basah. 3) Untuk mencapai sasaran tersebut di atas diperlukan upaya-upaya terobosan untuk peningkatan produksi antara lain dengan : percepatan tanam, penggunaan dan penggantian benih varietas unggul berpotensi produksi tinggi untuk peningkatan produktivitas, inventarisasi lahan untuk perluasan areal tanam, pengamanan produksi dari serangan OPT dengan prinsip Spot Stop, pengamanan dari dampak perubahan iklim, menekan susut hasil serta melakukan koordinasi dengan stake holders terkait dalam penyiapan sarana produksi (benih dan pupuk) tepat waktu tanam sesuai dengan waktu setempat, dan pengawalan proses budidaya oleh penyuluh dan peneliti. 4) Fokus kegiatan pembangunan tanaman pangan pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dilakukan melalui penerapan Pola Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) kawasan, meliputi padi inbrida seluas 3,775 juta ha, padi hibrida 300 ribu ha, padi lahan kering 550 ribu ha, jagung hibrida 214 ribu ha, jagung komposit 46 ribu ha dan SLPTT kedelai 455 ribu ha, dan pengembangan model kedelai 110 ribu ha, serta PATB ha. 5) Beberapa ketentuan dalam pelaksanaan kegiatan SL-PTT Tahun 2013 adalah : a) Pelaksanaan SL-PTT Tahun 2013 dilaksanakan melalui pendekatan kawasan, yaitu kawasan pertumbuhan, kawasan pengembangan, dan kawasan pemantapan. b) Selama dasar hukum penggunaan subsidi benih belum selesai (PMK belum diterbitkan), dapat menggunakan benih unggul dari sumber lain atau swadaya petani. c) Keberhasilan pelaksanaan SL-PTT sangat ditentukan oleh koordinasi, integrasi dan sinkronisasi di semua tingkatan antara dinas teknis penyedia dan penyebar teknologi serta dukungan pendanaan yang bersumber dari Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota. Sesuai Permentan Nomor: 45/Permentan/OT.140/8/2011 tentang Tata Hubungan Kerja Antar Kelembagaan Teknis, Penelitian dan Pengembangan, dan Penyuluhan Pertanian dalam Mendukung Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN). Setiap Kabupaten/Kota harus mengaktifkan posko P2BN sebagai sarana koordinasi antar pemangku kepentingan. d) Untuk percepatan penyerapan anggaran bantuan sosial kegiatan SL-PTT akan dibuat surat dari Pusat agar segera direalisasikan dengan target penyerapan anggaran triwulan I sebesar 25 %. 12

19 e) Komponen teknologi yang harus diadopsi dalam SL-PTT pada Tahun 2013 adalah peningkatan populasi tanaman melalui sistem jajar legowo (JARWO) pada tanaman padi dan jagung. b. Hasil Workshop Pertemuan Regional V Wilayah Timur Tanaman Pangan adalah sebagai berikut : 1) Sasaran Produksi Padi Tahun 2013 Sasaran produksi padi nasional Tahun 2013 sebesar ton. Wilayah regional V (tujuh provinsi) awalnya ditargetkan dapat berkontribusi sebesar ton atau 5,75 % terhadap sasaran produksi nasional, sesuai yang telah disepakati bersama antara dinas pertanian provinsi dengan Dirjen Tanaman Pangan, hasil workshop lebih besar dari sasaran yang telah ditetapkan, yaitu mencapai sebesar ton (101,04 %) terdiri dari : Provinsi Bali sebesar ton atau 100 %; Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar ton atau 100,02 %; Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar ton atau 100,21 %; Provinsi Maluku Utara sebesar 75,842 ton atau 101,52 %; Provinsi Maluku sebesar ton atau 104,69 %; Provinsi Papua Barat sebesar ton atau 119,37 %; dan Provinsi Papua sebesar ton atau 117,77 %. 2) Sasaran Produksi Jagung Tahun 2013 Sasaran nasional produksi Jagung Tahun 2013 sebesar ton. Wilayah regional V ditargetkan berkontribusi sebesar ton atau 8,31 % dari total sasaran nasional, namun sesuai yang telah disepakati antara dinas pertanian provinsi dengan Dirjen Tanaman Pangan, hasil workshop lebih besar dari sasaran nasional yang telah ditetapkan sebesar ton (102,67 %) terdiri dari : Provinsi Bali sebesar ton atau 100,99 %; Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar ton atau 100 %; Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar ton atau 100,21 %; Provinsi Maluku Utara sebesar ton atau 109,10 %; Provinsi Maluku sebesar ton atau 228,4 %; Provinsi Papua Barat sebesar ton atau 171,52 %; dan Provinsi Papua sebesar ton atau 125,45 %. 3) Sasaran Produksi Kedelai Tahun 2013 Sasaran nasional produksi kedelai Tahun 2013 sebesar ton. Sasaran produksi pada tujuh provinsi wilayah V dapat berkontribusi sebesar ton atau 8,93 % dari sasaran produksi nasional, namun sesuai kesepakatan, hasil workshop lebih besar dari sasaran nasional yang telah ditetapkan yaitu sebesar ton (121,66 %) terdiri dari: Provinsi Bali sebesar ton atau 98,31 %; Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar ton atau 120,62 %; Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar ton atau 101,52 %; Provinsi Maluku Utara sebesar ton atau 101,74 %; Provinsi Maluku sebesar ton atau 145,40 %; Provinsi Papua Barat sebesar ton atau 166,36; dan Provinsi Papua sebesar 8,761 ton atau 201,45 %. 13

20 4) Luas Tanam Padi Tahun 2013 Sasaran nasional luas tanam padi tahun 2013 seluas ha. Sasaran tanam pada wilayah Regional V berkontribusi sebesar ha atau 6,37 % dari sasaran luas tanam nasional, namun hasil workshop lebih besar dari sasaran nasional yang telah ditetapkan yaitu seluas ha (100,24 %) terdiri dari : Provinsi Bali sanggup mencapai sasaran luas tanam sebesar ha atau 98,25 %; Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar ha atau 93,91 %; Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar ha atau 107,64 %; Provinsi Maluku Utara sebesar ha atau 116,29 %; Provinsi Maluku sebesar ha atau 116,57 %; Provinsi Papua Barat sebesar ha atau 119,85 %; dan Provinsi Papua sebesar ha atau 114,23 %. 5) Luas Tanam Jagung Tahun 2013 Dari sasaran nasional luas tanam jagung Tahun 2013 seluas ha, wilayah regional V ditargetkan dapat berkontribusi sebesar ha atau 11,23 % dari sasaran nasional, namun hasil workshop lebih besar dari sasaran nasional yang telah ditetapkan yaitu seluas ha (103,13%) terdiri dari : Provinsi Bali seluas ha (101,02%); Provinsi Nusa Tenggara Barat seluas ha (71,16%); Provinsi Nusa Tenggara Timur seluas ha (121,05%); Provinsi Maluku Utara seluas ha (90,37%); Provinsi Maluku seluas ha (209,49%); Provinsi Papua Barat seluas ha (167,15%); dan Provinsi Papua seluas ha (105,22%). 6) Luas Tanam Kedelai Tahun 2013 Sasaran nasional luas tanam kedelai tahun 2013 adalah ha. Wilayah regional V ditargetkan dapat berkontribusi sebesar ha atau 10,14 % dari sasaran nasional, namun hasil workshop lebih besar dari sasaran nasional yang telah ditetapkan yaitu seluas ha (115,65 %) terdiri dari : Provinsi Bali seluas ha atau 94,12 %; Provinsi Nusa Tenggara Barat seluas ha atau 111,61 %; Provinsi Nusa Tenggara Timur seluas ha atau 143,12 %; Provinsi Maluku Utara seluas 928 ha atau 92,80 %; Provinsi Maluku seluas ha atau 132,75 %; Provinsi Papua Barat seluas ha atau 145,25 %; dan Provinsi Papua sanggup seluas ha atau 194, Pertemuan Inovasi dan Teknologi Aneka Kacang dan Umbi Pertemuan Inovasi Dan Teknologi Aneka Kacang Dan Umbi Tingkat Nasional dilaksanakan tanggal September 2013 di Hotel Parama Bogor, Jawa Barat. Hasil pertemuan yang perlu ditindaklanjuti yaitu : a. Komoditas aneka kacang dan umbi berperan sebagai motor penggerak penting dalam pencapaian Empat Target Utama Kementerian Pertanian, sekaligus mendukung pencapaian kemandirian pangan. Oleh karena itu revitalisasi 14

21 komoditas aneka kacang dan umbi memiliki arti penting dan strategis bagi pembangunan ekonomi masyarakat pertanian. b. Inovasi teknologi komoditas aneka kacang dan umbi terus diupayakan secara optimal, namun selalu berhadapan dengan dinamika tuntutan dan tantangan yang tidak ringan sehingga dibutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat pertanian Indonesia dalam mendukung kinerja yang lebih baik. c. Dalam meningkatkan produktivitas diperlukan terobosan-terobosan baru untuk mengantisipasi kesenjangan produktivitas riil di lapangan dengan hasil penelitian. Salah satu bentuk inovasi teknologi tersebut adalah dengan memanfaatkan benih varietas unggul (bermutu) sehingga mampu berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas komoditas tanaman akabi. Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang diiringi dengan penerapan teknologi yang tepat telah terbukti memberikan kontribusi dalam peningkatan produktivitas tanaman akabi. d. Upaya penyediaan benih akabi antara lain : a) membuat perencanaan yang sinkron antara produksi sesuai alur benih dengan aspek pemasaran benih, terutama penerapan rekomendasi teknologi produksi, sertifikasi dan pengolahan benih, b) pengawasan melekat terhadap peredaran benih, c) pemasyarakatan penggunaan benih varietas unggul (bermutu) melalui berbagai media promosi, d) pengembangan industri benih di daerah perlu dimantapkan dengan tujuan agar sumber benih lebih dekat dengan pengguna benih, e) memfasilitasi kemitraan dan kerjasama yang menguntungkan antara penangkar produsen konsumen. e. Pemanfaatan alat dan mesin pasca panen tidak hanya berguna sebagai sarana mengurangi susut hasil, akan tetapi juga berguna sebagai: a) memperbaiki mutu hasil, b) mempertahankan dan memperpanjang masa simpan, c) meningkatkan daya saing, serta d) meningkatkan pendapatan petani. f. Kendala yang dihadapi dalam penanganan pasca panen komoditas akabi antara lain : a) susut kuantitatif (tertinggal selama proses panen & pascapanen) dan susut kualitatif (penurunan mutu) masih tinggi, b) belum diterapkan standar mutu keamanan pangan, c) penerapan teknologi pascapanen belum merata, d) permodalan rendah dan akses modal terbatas, e) sumberdaya manusia pasca panen terbatas, f) pengetahuan dan kesadaran petani terbatas. g. Pengembangan model pengelolaan pasca panen kedelai dan kacang tanah pada kelompok tani dapat terwujud melalui pengembangan jaringan komunikasi antar lembaga yang kompeten di pemerintahan dengan swasta sebagai pengguna dalam industri pangan dan pakan, sehingga menjadi UPJA mandiri yang berkelanjutan dan meningkatkan mutu untuk memenuhi standar kebutuhan industri pangan dan pakan. Selain itu perlu dikembangkan sistem kerjasama saling menguntungkan sehingga petani mendapat jaminan pemasaran dengan harga yang wajar serta pihak industri mendapatkan bahan baku dengan mutu standar, sehigga petani menikmati peningkatan nilai tambah hasil usahanya. 15

22 h. Tantangan dalam upaya pengembangan komoditas akabi antara lain; teknologi inovatif (pra panen dan pasca panen) belum optimal, 2) konversi lahan pertanian ke non pertanian; 3) persaingan antar komoditas; 4) penyediaan dan penyebaran benih/bibit berkualitas belum optimal; 5) harga impor komoditas lebih rendah; dan 6) belum lancarnya sinergi antar sektor di pusat dan daerah. i. Program Stabilisasi Harga Kedelai yang diberlakukan sejak bulan Juli 2013 merupakan upaya untuk mengatasi fluktuasi harga kedelai di tingkat petani dan pengrajin, namun sampai saat ini pelaksanaannya belum optimal. Harga Beli Petani (HBP) dievaluasi setiap 3 bulan sedangkan sedangkan Harga Jual Pengrajin (HJP) dievaluasi setiap 1 bulan. Upaya yang sudah dilakukan guna mengoptimalkan program SHK adalah: a) melakukan pemantauan untuk memetakan lokasi/daerah yang sedang panen, volume produksi kedelai, dan harga tingkat petani untuk mengantisipasi jatuhnya harga; b) mendorong BULOG untuk segera melaksanakan program SHK dengan membeli kedelai petani di daerah yang sedang panen sesuai HBP, dan menjual kedelai kepada pengrajin sesuai HJP; c) BULOG/importir lain mengimpor kedelai setelah mendapatkan persetujuan Kemendag untuk stabilisasi harga di tingkat pengrajin. j. Pengembangan pangan pokok lokal berbahan baku umbi umbian perlu ditingkatkan, agar komoditas ini mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dalam memenuhi kebutuhan bahan baku untuk industri rumahan melalui kemitraan, perlu dilakukan upaya: a) perhatian lebih dari pemerintah terhadap komoditas akabi, b) komitmen yang tidak dilanggar, c) mempersiapkan calon lokasi yang sesuai untuk budidaya komoditas akabi, dan d) infrastruktur yang mendukung. k. Inovasi teknologi bukan satu satunya prasyarat dalam memajukan pembangunan pertanian maupun daya saing di Indonesia bahkan di dunia. Ada 5 prasyarat lain yang harus dipenuhi secara bersamaan dengan inovasi teknologi, yaitu : a) keinginan dan kemauan pimpinan daerah, b) dukungan pendanaan, c) disesuaikan dengan lingkungan dan kondisi sosial masyarakat, dan d) adanya kepastian hukum. l. Penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya untuk memantapkan atau membudayakan pola konsumsi pangan yang beranekaragam dan seimbang serta aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup guna memenuhi kebutuhan gizi untuk mendukung hidup sehat, aktif dan produkif. Salah satu strategi penurunan konsumsi beras adalah mengubah kebijakan tentang bantuan pangan bagi rakyat miskin dari Raskin menjadi Pangkin (sumber karbohidrat berbasis sumberdaya lokal). 3. Pertemuan Koordinasi dan Sosialisasi Pengembangan Kedelai Melalui Perluasan Areal Tanam (PAT) Dalam rangka mencapai target perluasan areal tanam kedelai tahun 2014 maka dilakukan Koordinasi dan Sosialisasi Pengembangan Kedelai melalui Perluasan Areal Tanam (PAT) dengan seluruh pemangku kepentingan dan instansi terkait. 16

23 Pertemuan dilaksanakan tanggal November 2013 di Topas Galeria Hotel, Bandung Jawa Barat, hasil pertemuan yang perlu ditindaklanjuti yaitu : a. Peningkatan produksi kedelai nasional menuju swasembada 2014 melalui SL- PTT dan difokuskan pada pengembangan kedelai melalui Perluasan Areal Tanam (PAT) seluas ha, pengembangan kedelai di lahan transmigrasi dan perluasan areal tanam tambahan melalui pemanfaatan lahan kehutanan, lahan perkebunan, lahan pasang surut, lahan tidur/rawa, lahan yang memiliki Indeks Pertanaman (IP) kurang dari 200 serta lahan tumpangsari. b. Pengembangan kedelai di lahan transmigrasi tidak hanya fokus pada peningkatan produksi kedelai tetapi juga membangun sistem rantai pasok yang berjalan lancar dan berkelanjutan (integrated) dari petani sampai konsumen. Potensi lahan transmigrasi untuk pengembangan kedelai mencapai ha, tahun 2014 direncanakan untuk pengembangan kedelai seluas ha, tahun direncanakan seluas ha yang tersebar di 26 Provinsi dengan bantuan paket lengkap. c. Kendala pengembangan kedelai di lahan transmigrasi adalah : 1) keterbatasan infrastruktur lahan (tata air mikro, jalan usaha tani, tingkat keasaman tanah), 2) ketepatan pengaturan pengolahan tanah, 3) ketepatan pengaturan penyediaan saprodi sesuai musim tanam, 4) penguasaan teknologi dan manajemen usaha tani dan 5) pendampingan dan pengawalan teknologi budidaya. Tantangannya adalah mempertahankan lahan untuk pangan akibat banyaknya lahan pangan yang beralih ke perkebunan karet dan kelapa sawit. Diperlukan komitmen dari masing-masing Bupati untuk dapat mempertahankan lahan pangan di lahan transmigrasi. Diketahui adanya lokasi pengembangan kedelai di kawasan transmigrasi seluas ha di 5 Provinsi pada 34 Kab, serta perluasan areal tanam tambahan seluas ha di 6 Provinsi pada 60 Kabupaten. d. Kebutuhan benih kedelai tahun 2014 sebesar 64 ribu ton dan dukungan Direktorat Perbenihan untuk memenuhi ketersediaan benih kedelai tersebut dilakukan melalui perbanyakan benih sumber kelas benih dasar (BD) seluas 63 ha dan benih pokok (BP) seluas 207 ha, serta pemberdayaan penangkar benih kedelai seluas ha di 28 Provinsi. Berdasarkan hasil workshop forum perbenihan, ketersediaan benih kedelai Bulan Januari - Februari 2014 diprediksi sebanyak ,5 ton terdiri dari BR sebanyak 5.250,5 ton dan BR1 sebanyak ton. e. Kegiatan optimasi lahan diarahkan untuk menunjang terwujudnya ketahanan pangan dan antisipasi kerawanan pangan, terutama komoditas padi, jagung dan kedelai dengan memanfaatkan lahan yang sementara tidak diusahakan menjadi lahan pertanian produktif serta meningkatkan indeks pertanaman (IP) < 100 untuk memperluas areal tanam. Sasaran kegiatan optimasi lahan tahun 2014 untuk sub sektor tanaman pangan seluas ha, difokuskan pada 17

24 komoditi padi guna mendukung pencapaian surplus beras 10 juta ton, namun Dit. Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian sedang mengusahakan optimalisasi lahan untuk dapat ditransfer ke komoditi lain seperti kedelai guna mendukung peningkatan produksi. f. Pengembangan kedelai tumpangsari ubikayu dapat dilakukan dengan penerapan sistem jajar legowo dengan jarak tanam ubikayu 60 x 70 x 260 cm dan lorong antar baris ganda ubikayu berjarak 260 cm dapat ditanami kedelai dengan jarak tanam 40 x 15 cm. g. Potensi lahan pasang surut untuk pertanian seluas 9,53 juta ha dan 2 juta ha sesuai untuk pertanaman kedelai. Pada umumnya indeks pertanaman (IP) di lahan pasang surut masih rendah IP 100, sehingga dapat ditingkatkan pola tanamnya menjadi padi-kedelai atau padi-padi-kedelai. Kendala pengembangan kedelai di lahan pasang surut antara lain tingginya kadar pirit (FeS 2 ) yang menyebabkan rendahnya ph tanah, penurunan kadar FeS 2 dilakukan dengan pengaturan tinggi muka air, pengolahan tanah (olah tanah ringan) dan pemberian kapur. h. Teknologi penerapan budidaya kedelai di lahan pasang surut melalui metode budidaya air jenuh, yaitu penanaman dengan memberikan irigasi terus menerus dan membuat tinggi muka air tetap sehingga lapisan di bawah perakaran jenuh air. Teknologi untuk lahan rawa bila tergenang perlu di buat saluran air dan di beri jerami, jerami-jerami yang tergenang akan terdekomposisi dan mengeluarkan asam. i. Teknik penyimpanan benih kedelai secara sederhana dengan menempatkan benih dan abu sekam/kapur tohor dengan perbandingan 80% benih dan 20% abu sekam yang ditempatkan pada plastik yang berbeda untuk kemudian ditempatkan pada karung yang sama dengan tujuan abu sekam/kapur tohor dapat menyerap kadar air benih kedelai sehingga dapat bertahan lebih dari 3 bulan. j. Upaya pemenuhan kebutuhan benih kedelai di daerah dapat diupayakan dari produksi daerah sendiri melalui sistem jaringan benih antara lapang antar musim (Jabalsim) mengingat masa dormansi benih kedelai pendek hanya tiga bulan. Varietas benih unggul kedelai yang direkomendasikan dapat ditanam sesuai agroekosistem antara lain Detam 1, Kaba, Argomulyo, Burangrang, Anjasmoro, Lawit, Menyapa, Wilis, Grobogan dan Tanggamus dengan produktivitas 1,5 hingga 2,8 ton/ha. k. Diperlukan dukungan kerjasama dan sinkronisasi program kebutuhan benih dari Litbang Pertanian, program penyediaan benih dari Direktorat Perbenihan dan program pengembangan dari Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. Padu padan program pengembangan kedelai dari lembaga yang terkait itu dilakukan guna mewujudkan ketersediaan benih kedelai unggul, bermutu dan upaya peningkatan produksi kedelai dapat dicapai. 18

25 4. Focus Group Discusion (FGD) Prospek Investasi Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi Pertemuan FGD Prospek Investasi Pengembangan Aneka Kacang dan Umbi dilaksanakan tanggal 3 Desember 2013 di Ruang Rapat P2BN, Ditjen Tanaman Pangan. Hasil pertemuannya sebagai berikut : a. FGD Prospek Investasi Pengembangan akabi dihadiri perwakilan dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Kamar Dagang Indonesia, Dinas Pertanian Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Direktorat Jenderal P2HP kementan, pelaku usaha serta staf dan pejabat lingkup Ditjen Tanaman Pangan. b. Nara sumbernya adalah Direktur Pasca Sarjana Manajemen Bisnis, IPB; Direktur Pembiayaan Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian; PT. Trubus Swadaya; Pengusaha Ubikayu dan Pengusaha Kacang Hijau. c. Tujuan FGD Prospek Investasi adalah sebagai sarana untuk menyebarluaskan potensi dan peluang investasi pengembangan komoditas akabi serta berbagai kebijakan investasi kepada calon investor; mendorong dan merangsang masuknya investasi sekaligus untuk pengembangan dan peningkatan volume perdagangan komoditas akabi pada daerah sentra yang memiliki calon investor. d. Strategi peningkatan nilai tambah dan daya saing akabi adalah dengan perbaikan reliabilitas supply memenuhi permintaan pasar (inovasi produk), monitoring kualitas produk, perbaikan manajemen produksi (budidaya yang baik), promosi praktek usahatani yang efisien, peningkatan dan pelatihan sumberdaya manusia. e. Saat ini yang diperlukan adalah mendorong perluasan areal tanam baru untuk komoditas aneka kacang dan umbi, dengan cara peningkatan indeks pertanaman, optimalisasi lahan, tumpang sari dan pemanfaatan lahan terlantar. f. Sektor pertanian komoditas aneka kacang dan umbi saat ini cenderung tidak feasible dan tidak bankable, namun sekarang sedang menuju kearah bankable dengan bunga komersial. Saat ini sedang diupayakan agar petani dapat mengakses bank/bankable dengan suku bunga yang wajar, guna meningkatkan produktivitas kerja petani lebih maju dan berkembang. g. Perkembangan kredit saat ini untuk sektor pertanian hanya 5,4% dari total kredit perbankan sebesar 300 trilyun rupiah, dan 71% untuk komoditas kelapa sawit, sedangkan komoditas tanaman pangan hanya sekitar 1,2% dan bersifat tetap/tidak berkembang. h. Julukan ubikayu berkembang menjadi treasure from the ground karena merupakan tanaman serbaguna dari daun hingga umbi. Ubikayu dapat dimanfaatkan sebagai food, fuel,feed dan farmasi. i. Beberapa hasil olahan dari ubikayu : cemilan/kripik, mocaff, gula cair, bahan bakar Bio-ethanol, bahan dasar obat (obat wasir, sakit kepala, pendarahan), campuran industri kosmetik, zat perangsang tumbuh tumbuhan, plastic 19

26 stirofoarm yang ramah lingkungan (terurai kurang dari 2 bulan dan bermanfaat untuk kompos). j. Permintaan kacang hijau cukup banyak dan bagus, baik untuk domestik dan ekspor ke Philipina, India dan Taiwan; namun belum dapat diakomodir akibat produksi yang tidak kontinyu. k. Kacang hijau lokal kita kurang bersaing dengan import, karena kurang baik dari segi mutu dan kebersihan, sehingga diperlukan dukungan alat pengolahan pasca panen guna meningkatkan mutu hasil kacang hijau, sehingga dapat bersaing dengan import. C. Gerakan Tanam/Panen Kedelai 1. Gerakan Panen Kedelai a. Panen Kedelai di Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah 1) Acara panen kedelai dilaksanakan di Dukuh Palang Desa Pojok, Kecamatan Tawang Harjo, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 27 Maret 2013 dan dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Bupati Kabupaten Grobogan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perekonomian, PT.SHS, PT.Pertani, Bulog, Gakoptindo, I Pasar, Ketua KTNA, Petani/kelompoktani, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan dan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. 2) Lokasi panen kedelai seluas 120 ha berdampingan dengan hutan rakyat yang dibangun masyarakat melalui gerakan penghijauan pada tahun 2003 dan merupakan salah satu desa penghasil kedelai dan jagung yang cukup handal. 3) Pada acara tersebut dilakukan uji coba merontok kedelai dengan power thresher dan penyerahan secara simbolik kepada petani berupa bantuan teknologi pengembangan model kedelai yang di sasarkan untuk Kabupaten Grobogan seluas ha. 4) Luas lahan kedelai di Kabupaten Grobogan seluas ha dan produksi yang dicapai sebesar ton. Hasil produksi tersebut memberikan kontribusi 43,14 % terhadap produksi Jawa Tengah ( ton), sedangkan untuk tingkat nasional memberi kontribusi 7,72 % (nasional sebesar ton). Produktivitas tertinggi kedelai dicapai pada musim labuhan (September s.d November) dengan rata-rata produktivitas berkisar antara 1,8 2,2 ton per ha yang capaian produktivitasnya paling tinggi dibandingkan dengan daerah lain rata-rata hanya mencapai 1,2 1,4 ton per ha. 5) Harga pembelian kedelai saat ini cukup bagus sebesar Rp /kg, harga tersebut lebih tinggi dibandingkan pada tahun lalu sebesar Rp /kg. Dalam hal ini Koperasi Pengrajin Tahu Tempe Indonesia (Kopti) siap membeli kedelai petani Rp /kg, untuk itu diharapkan petani dapat 20

27 menyediakan benih kedelai yang berkualitas bagus. Dengan kurangnya air irigasi yang ada di lokasi tersebut dan dengan dukungan harga kedelai yang bagus Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan membangun 100 sumur lapang. 6) Pemerintah Kabupaten Grobogan bersama-sama dengan jajaran kelompok tani dan gabungan kelompoktani siap mendukung pengembangan kawasan kedelai di Jawa Tengah dan siap menjadi Pusat Pertumbuhan kedelai di Jawa Tengah. b. Panen Kedelai di Kabupaten Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta 1) Acara panen kedelai dilaksanakan di Dusun Bendo, Desa Semin, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi D.I. Yogyakarta pada tanggal 1 Mei 2013 dan dihadiri Bupati Kabupaten Gunungkidul, Kepala Dinas Pertanian Provinsi D.I. Yogyakarta, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gunungkidul, Sekda Kabupaten Gunungkidul, Kepala BPTP, SHS, Kodim Kab. Gunungkidul, BPP Kec. Semin, Kelompok tani/petani, Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dan Direktur Perbenihan. 2) Lokasi panen kedelai merupakan areal kegiatan pengembangan model PTT kedelai tahun 2013 pada hamparan seluas ha. Dari hasil ubinan di 2 lokasi diperoleh hasil rata-rata 16,90 ku/ha. Hasil panen dari kegiatan pengembangan model tersebut yang semula untuk dijadikan calon benih tidak dapat dilakukan, hal tersebut dikarenakan kelas benih yang ditanam BR1. Untuk itu diharapkan apabila hasil penjualannya agar dibelikan benih untuk pemenuhan pertanaman kedepannya. 3) Kabupaten Gunungkidul merupakan sentra produksi kedelai di Provinsi D.I. Yogyakarta. Luas tanam kedelai tahun 2012 di Kabupaten Gunungkidul seluas ha dan produksi yang dicapai sebesar ton. Hasil produksi tersebut memberikan kontribusi 73,47 % terhadap produksi D.I. Yogyakarta ( ton), sedangkan untuk tingkat nasional memberi kontribusi 3,11 % (Nasional sebesar ton). Pada tahun 2013 sasaran luas tanam kedelai di Kab. Gunungkidul sebesar Ha, sehingga terjadi penambahan luas tanam Ha. 4) Selain pengembangan model PTT, di Desa Semin juga terdapat penanaman benih kedelai yang sumber benihnya dari bantuan Litbang Kementan yang diserahkan pada saat acara panen kedelai di Kab. Aceh Timur sebesar 1 ton atau seluas 19 Ha, kelas benih Foundation Seed (FS), terdiri dari varietas Anjasmoro, Argomulyo, Kaba, Baluran dan Grobogan yang akan dipanen sekitar akhir Mei ) Hasil diskusi disampaikan bahwa sumber benih kedelai terbatas, selama ini petani di Kabupaten Gunungkidul sudah biasa melakukan sistem Jaringan Benih Antar Lapang Antar Musim (Jabalsim) dengan benih tidak bersertifikat, petani mengharapkan sistem Jabalsim tersebut agar bisa dikawal dengan baik oleh Pemerintah. Saat ini berkembang penanaman kedelai varietas lokal yang diberi nama ketek putih, yang produktivitasnya tinggi (1,7 1,8 ton/ha), diharapkan agar varietas tersebut dapat segera dilepas. 21

28 6) Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama-sama dengan jajaran kelompok tani dan gabungan kelompoktani siap mendukung pengembangan kawasan kedelai di D.I. Yogyakarta. c. Panen Kedelai di Kabupaten Kulonprogo, D.I. Yogyakarta 1) Acara panen kedelai dilaksanakan di Desa Kembang, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi D.I. Yogyakarta pada tanggal 31 Juli 2013 dan dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Sumberdaya Hayati Kemenko Perekonomian, Perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Perum Bulog, Badan Litbang Pertanian Kementan, Pusat Data dan Sumber Informasi Pertanian Kementan, Gakoptindo, ipasar, importir (PT. Cargill Indonesia, PT. Gerbang Cahaya Utama dan PT. Jakarta Sereal), Wakil Bupati Kabupaten Kulonprogo, Kepala Dinas Pertanian Provinsi D.I. Yogyakarta, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kulonprogo, Kelompok tani/petani, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan dan staf Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. 2) Lokasi panen kedelai merupakan areal kegiatan SLPTT kedelai tahun 2013 pada hamparan seluas 200 ha. Luas lokasi SLPTT kedelai keseluruhan seluas ha, namun sebagian besar sudah dipanen. Luas lahan sawah yang ada di Kabupaten Kulonprogo seluas ha yang tersebar di 14 Kecamatan, daerah yang biasa ditanami kedelai terdapat di 4 Kecamatan. Bupati Kabupaten Kulonprogo mencanangkan pola tanam padi padi palawija, sehingga pada saat MK I dan MK II jaringan irigasi di tutup sementara supaya petani menanam palawija. Selain menanam kedelai kuning, petani di Kabupaten Kulonprogo juga menanam kedelai hitam seluas ha yang merupakan kemitraan dengan PT. Unilever. Pada lokasi tersebut terdapat percobaan beberapa varietas unggul kedelai seperti Gepak Kuning, Anjasmoro, Burangrang, dan Grobogan yang dikawal oleh BPTP Provinsi D.I.Yogyakarta. 3) Pencanangan panen kedelai ini sebagai implementasi pelaksanaan Program Stabilisasi Harga Kedelai (SHK) untuk melihat produksi kedelai petani dan apabila terjadi kesepakatan maka dilakukan pembelian kedelai oleh Bulog, Gakoptindo atau importir. Namun kedelai yang telah dipanen petani sudah di beli oleh KUD setempat dengan harga yang lebih tinggi dari Harga Pembelian Kedelai (HBP) yang ditetapkan Pemerintah (harga kedelai di petani Rp ,-/kg, sedangkan HBP kedelai sebesar Rp ,- /kg) sehingga tidak terjadi transaksi walaupun importir sudah siap membawa uang cash. Dengan adanya penetapan Harga Pembelian Kedelai (HBP) di tingkat petani terbukti telah merangsang harga kedelai di tingkat petani meningkat sehingga diharapkan petani akan bergairah untuk menanam kedelai serta harga kedelai akan stabil. 4) Dari hasil diskusi dapat disampaikan bahwa petani meminta agar HPP kedelai dapat ditinjau ulang karena harga Rp ,-/kg masih kurang menguntungkan, harga yang menguntungkan sebesar Rp ,-/kg; sumber benih kedelai varietas unggul bersertifikat terbatas, selama ini petani 22

29 di Kabupaten Kulonprogo kebanyakan menggunakan benih yang tidak berlabel sehingga produktivitasnya masih rendah, dari target 2 ton/ha hanya mencapai 1,1-1,3 ton/ha; untuk perbaikan kualitas hasil, petani meminta bantuan power tresher multiguna serta untuk menambah keterampilan dan pengetahuan petani mengenai PHT kedelai, disarankan agar SLPHT kedelai dapat diadakan dengan jumlah unit yang lebih banyak. 5) Pemerintah Kabupaten Kulonprogo bersama-sama dengan jajaran kelompok tani dan gabungan kelompoktani siap mendukung pengembangan kedelai di D.I. Yogyakarta. d. Panen Kedelai di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh 1) Acara panen kedelai dilaksanakan di Desa Baroh Musa, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh pada tanggal 27 Agustus 2013 dan dihadiri oleh Perwakilan Kemenko Perekonomian, Perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Perum Bulog, Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, Perwakilan Direktorat Perbenihan Ditjen Tanaman Pangan, Gakoptindo, ipasar, importir (PT. Jakarta Sereal), Kepala Biro Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Aceh, Wakil Bupati Kabupaten Pidie Jaya, Sekda Kabupaten Pidie Jaya, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Aceh, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pidie Jaya, Muspida Kabupaten Pidie Jaya, BPTP Provinsi Aceh, Perwakilan Penyuluh dan Kelompok tani/petani. 2) Lokasi panen kedelai dilaksanakan pada Gapoktan Abu Paya Langet, Desa Baroh Musa, Kecamatan Bandar Baru yang merupakan areal kegiatan SL- PTT kedelai tahun Kecamatan Bandar Baru merupakan sentra kedelai di Kabupaten Pidie Jaya. Luas tanam kedelai di Kabupaten Pidie Jaya pada tahun 2013 ditargetkan seluas ha dengan produksi ditargetkan ton, dengan produktivitas 20 ku/ha. Dari target yang telah ditetapkan tersebut sampai dengan bulan agustus 2013 realisasi tanam baru seluas ha (31,91 %), realisasi panen seluas ha dan produksi yang diperoleh sebesar ton. Belum tercapainya sasaran luas tanam antara lain disebabkan petani kesulitan memperoleh benih pada musim tanam bulan Mei dan Juni 2013 dan tingginya curah hujan sehingga petani menunda untuk menanam kedelai. 3) Pelaksanaan panen kedelai ini sebagai implementasi pelaksanaan Program Stabilisasi Harga Kedelai (SHK), pada pertanaman seluas Ha dengan rata-rata produktivitas 28,01 Ku/ha sehingga produksi diperkirakan mencapai ton. Telah terjadi kesepakatan pembelian antara kelompoktani dengan Bulog, hasil panen kedelai di beli dengan harga Rp /Kg karena karena kadar air masih 16 % dan difasilitasi karung oleh Bulog. Hasil panen yang sudah berada di gudang gapoktan sebanyak 7 ton dan sisanya menunggu hasil panen di tingkat kelompoktani. Dengan adanya penetapan Harga Pembelian Kedelai (HBP) di tingkat petani terbukti telah merangsang harga kedelai di tingkat petani meningkat sehingga diharapkan 23

30 petani akan bergairah untuk menanam kedelai serta harga kedelai akan stabil 4) Dari hasil diskusi dapat disampaikan bahwa petani sangat bersyukur bahwa dengan adanya kepastian harga petani sangat bergairah untuk menanam kedelai. Petani juga menyampaikan beberapa permasalahan diantaranya masalah benih kedelai yang masih sulit diperoleh, tidak ada saluran irigasi sehingga apabila musim kemarau tidak bisa ditanam atau disaat hujan tinngi sulit membuang air, perlu perbaikan jalan usaha tani, memerlukan traktor untuk pengolahan tanah agar produkstivitas yang diperoleh meningkat. 5) Selain itu dilakukan peninjauan lokasi penangkaran benih kedelai pada kegiatan pengembangan model kedelai di Desa Balai Daka Kecamatan Plimbang Kabupaten Bireun seluas 200 ha terdiri dari kelompok tani cantik manis 50 ha, kelompok tani mangga 100 ha, kelompok tani tengku direuhat 50 ha menggunakan varietas anjasmoro umur tanaman sekitar 65 hari, perkiraan produksi benih 2,5 ton per hektar, diperkirakan panen akhir September atau awal Oktober ) Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya bersama-sama dengan jajaran kelompok tani dan gabungan kelompoktani siap mendukung pengembangan kedelai di Provinsi Aceh. e. Panen Kedelai di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB 1) Acara panen raya kedelai dilaksanakan di Dusun Buncalang, Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB pada tanggal 30 September 2013 dan dihadiri oleh Perwakilan Kemenko Perekonomian, Perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Perwakilan dari Direktorat Jenderal PPHP Kementan, Badan Litbang Pertanian, Kepala Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, Gakoptindo, PT. ipasar, Perum Bulog Divre NTB, Gubernur NTB, Sekretaris Daerah Provinsi NTB, DPRD Prov. NTB, Bupati Kabupaten Lombok Tengah, Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi NTB, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-ntb, Muspida Kabupaten Lombok Tengah, BPTP Provinsi NTB, Perwakilan Penyuluh dan Kelompok tani/petani dengan jumlah undangan kurang lebih 500 orang. 2) Lokasi panen kedelai seluas ha merupakan areal kegiatan pengembangan model PTT kedelai tahun 2013 seluas ha, SL-PTT seluas ha, swadaya 1,5 ha dan kegiatan demfarm kedelai oleh BPTP untuk kajian pemupukan dan varietas benih kedelai seluas 2,5 ha. Benih kedelai yang di tanam pada kegiatan demfarm merupakan benih kedelai kelas BD (Benih Dasar). Rata-rata produktivitas kedelai yang di panen berdasarkan hasil ubinan sebesar 23,00 ku/ha untuk demplot dan 14,00 ku/ha untuk SL-PTT. 3) Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu penyumbang produksi kedelai di NTB dengan capaian produksi sebesar ton pada tahun 24

31 2011, tahun 2012 sebesar ton mengalami peningkatan sebesar ton (5,17 %) dari tahun Realisasi tanam kedelai pada tahun 2013 sampai dengan bulan September 2013 seluas ha dengan asumsi produktivitas sebesar 12,50 ku/ha akan menyumbang produksi kedelai sebesar ton. 4) Luas baku sawah Kab. Lombok Tengah seluas ha merupakan lahan sawah terluas dibandingkan 10 Kabupaten/Kota di NTB, dari luas baku lahan sawah tersebut ditanami kedelai seluas ha. Berdasarkan data ATAP 2012, kontribusi produksi kedelai di Kab. Lombok Tengah sebesar 35,22% terhadap produksi NTB tahun 2012, sedangkan kontribusi produksi Provinsi NTB terhadap produksi kedelai Nasional sebesar 8,80%. Tingginya kontribusi produksi kedelai Kab. Lombok Tengah terhadap produksi kedelai di Provinsi NTB menjadikan kabupaten ini ditetapkan sebagai sentra produksi kedelai di NTB. 5) Pemerintah Provinsi NTB siap berkontribusi untuk meningkatkan produksi kedelai Nasional dan meminta Pemerintah pusat memberikan jaminan harga kedelai guna memberikan kepastian harga di tingkat petani. Pemerintah Provinsi NTB serta Pemda Kab. Lombok Tengah berkomitmen untuk mempertahankan daerah tersebut sebagai salah satu daerah swasembada dan lumbung pangan nasional yang berkelanjutan, khususnya swasembada padi dan kedelai tahun ) Pelaksanaan panen raya kedelai ini juga dimaksudkan sebagai implementasi pelaksanaan Program Stabilisasi Harga Kedelai (SHK). Telah dilaksanakan MoU pembelian antara kelompoktani dan Bulog Divre NTB sebesar Rp 7.000,-/kg. Dalam nota kesepahaman disebutkan, kesepakatan tersebut berlaku jika harga kedelai di bawah Rp ,- sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 25/M-DAG/PER/6/2013, sedangkan bila harga kedelai di atas Rp 7.000,- petani dapat menjual kedelai ke pasar bebas. 7) Dalam temu wicara antara kelompok tani dengan Menteri Pertanian disampaikan bahwa petani sangat senang dengan adanya kepastian harga pembelian kedelai di tingkat petani sebesar Rp 7.000,- dan berharap bisa dinaikkan menjadi Rp 8.000,- atau lebih. Membaiknya insentif yang di terima petani diharapkan dapat menambah semangat petani untuk meningkatkan produktivitas usaha tani kedelainya menjadi di atas 20,00 ku/ha. Petani di Kecamatan Jonggat menerapkan pola tanam padi padi kedelai guna memutus siklus Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Petani pada saat temu wicara juga menyampaikan beberapa permasalahan di lapangan diantaranya kurangnya alat mesin pertanian pasca panen yang menyebabkan masih tingginya susut hasil panen kedelai, kendala air akibat tidak berfungsinya irigasi dan embung, pembinaan oleh penyuluh di lapangan juga di rasa kurang. 8) Saran dan masukan Menteri Pertanian kepada petani antara lain pola tanam padi padi kedelai tetap dipertahankan karena di samping memutus siklus 25

32 OPT juga dapat menyuburkan tanah, petani disarankan sering berkonsultasi ke BPP guna mengetahui perkembangan teknologi pertanian dan kondisi iklim. Alat mesin pertanian (alsintan) yang dimiliki petani agar di bawah kontrol Dinas Pertanian Kab. guna meminimalisasi menganggurnya alsintan manakala semua areal sudah ditanami dan bisa dimanfaatkan di lokasi lain yang memerlukannya. Penggunaan alsintan dimaksudkan agar tanam dapat serempak di semua lokasi pertanian serta meminimalisasi serangan OPT dan memudahkan petugas memberikan penyuluhan ke kelompok tani. 9) Pada acara tersebut, Menteri Pertanian memberikan bantuan alat panen/pasca panen seperti hand traktor, power threser dan plat bad dryer. f. Panen Kedelai di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur 1) Kegiatan panen raya kedelai dilaksanakan di Desa Baujeng, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur pada tanggal 26 Oktober ) Acara panen dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan, Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, Direksi PT. Petrokimia Gresik Group, Perum Bulog Divre Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Bupati Kabupaten Pasuruan, DPRD Kab. Pasuruan, Forum Pimpinan Daerah Kab. Pasuruan, Kepala SKPD lingkup Kab. Pasuruan, Ketua KTNA Kab. Pasuruan, Perwakilan Penyuluh dan Kelompok tani/petani dengan jumlah undangan kurang lebih 400 orang. 3) Lokasi panen merupakan areal kegiatan pengembangan model PTT kedelai tahun Sisa areal kedelai yang dipanen seluas 25 ha dari hamparan seluas ha, karena sebagian besar tanaman sudah dipanen. Produktivitas kedelai yang dipanen berdasarkan hasil ubinan sebesar 15,00 ku/ha, rendahnya produktivitas tersebut disebabkan irigasi yang kurang sempurna di waktu pengisian polong, namun secara keseluruhan rata-rata produktivitas kedelai pada kegiatan pengembangan model PTT sebesar 16,50 ku/ha. Varietas kedelai yang di tanam varietas wilis. 4) Realisasi tanam kedelai tahun 2013 di Kab. Pasuruan sampai dengan Bulan September 2013 seluas ha di prediksi akan menyumbang produksi kedelai sebesar ton dengan asumsi produktivitas 16,50 ku/ha. 5) Pelaksanaan panen raya kedelai di Kab. Pasuruan sebagai implementasi pelaksanaan Program Stabilisasi Harga Kedelai (SHK), sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 59/M-DAG/PER/9/2013 harga beli petani (HBP) kedelai sebesar Rp 7.400,-/kg. Pada saat panen harga kedelai di pasaran sebesar Rp 8.000,-/kg lebih tinggi dari HBP, maka MoU antara Bulog dan petani tidak dilaksanakan, namun jika harga kedelai di bawah Rp 7.400,-/kg Bulog siap membeli hasil panen sesuai dengan persyaratan SNI. 26

33 6) Pada temu wicara, petani menyampaikan beberapa permasalahan di lapangan diantaranya kurang berfungsinya jaringan irigasi yang menyebabkan tidak maksimalnya budidaya tanaman kedelai dan kurangnya alat mesin pertanian seperti traktor yang menyebabkan tidak serempaknya waktu tanam kedelai yang dapat memicu serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). 7) Berdasarkan data ATAP 2012 BPS, produksi kedelai Kab. Pasuruan sebesar ton berkontribusi produksi sebesar 6,68% terhadap produksi Jawa Timur tahun 2012 sebesar ton. Pemerintah Kab. Pasuruan siap berkontribusi meningkatkan produksi kedelai dan berkomitmen menjadikan Kabupaten Pasuruan sebagai sentra produksi kedelai. 27

34 V. PEMBINAAN SUMBERDAYA MANUSIA A. Kepegawaian 1. Pegawai Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 Keadaan pegawai Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi berjumlah 60 orang. Penyebaran Pegawai Negeri Sipil berdasarkan tingkat pendidikan pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Penyebaran Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2013 No. Unit Kerja S3 S2 S1 D3 SLTA SLTP/ SD Jumlah 1 Direktur Subdit Kedelai Subdit Aneka Kacang Subdit Ubikayu Subdit Aneka Umbi Subbag Tata Usaha Jumlah Selain itu terdapat 2 (dua) tenaga kontrak lulusan SLTA di Subbag Tata Usaha pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. Pegawai Negeri Sipil Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi menurut golongan : Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I Jumlah : 7 orang : 39 orang : 11 orang : 3 orang : 60 orang 2. Pegawai yang Pensiun Tahun 2013 Pegawai yang pensiun selama tahun 2013 pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi berjumlah satu (1) orang yaitu Didin Arifuddin per 1 Desember Kenaikan Pangkat Sampai dengan bulan Desember 2013 realisasi kenaikan pangkat/ golongan Pegawai Negeri Sipil periode April dan Oktober 2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi sebanyak dua belas (12) orang, yang terdiri dari pangkat/ golongan IV sebanyak dua (2) orang, pangkat/ golongan III sebanyak lima (5) orang dan pangkat/ golongan II sebanyak lima (5) orang. Kenaikan pangkat/ golongan tersebut merupakan kenaikan secara regular. Secara rinci kenaikan pangkat periode April dan Oktober 2013 pada Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi pada Tabel

35 Tabel 17. Kenaikan Pangkat Periode April dan Oktober 2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Golongan No. Nama Dari Menjadi TMT Golongan Golongan 1 Katena II/d III/a 01 April Nadih II/b II/c 01 April Septiana II/a II/b 01 April Martiana Butar-Butar II/a II/b 01 April Tyas Mila Z, S.TP III/a III/b 01 April Ir. Riyani Dwi H, M.Si IV/a IV/b 01 Oktober Ir. Kusyanto, M.Si IV/a IV/b 01 Oktober Parwoto, S.Sos III/a III/b 01 Oktober Sorta Pane, SP III/a III/b 01 Oktober M. Sholeh II/a II/b 01 Oktober Hendrik F. Refun III/c III/d 01 Oktober Neneng Nur Aida III/b III/c 01 Oktober Diklatpim Tk I, II, III Diklatpim periode Januari s/d Desember 2013 sebanyak tiga (3) orang, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Diklatpim II, III, IV Tahun 2013 No. Unit Kerja DIKLATPIM II III IV Jumlah 1 Direktur - 2 Subdit Kedelai - 3 Subdit Aneka Kacang Subdit Ubikayu Subdit Aneka umbi Subbag Tata Usaha - - Jumlah Kenaikan Gaji Berkala Kenaikan gaji berkala periode Januari s/d Desember 2013 sebanyak 24 orang, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Kenaikan Gaji Berkala Periode Januari s/d Desember 2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi No. Nama Bulan 1 Tyas Mila Z, S.TP 01 Januari Neneng Nur Aida, SP 01 Januari Ir. Rita Mezu, MM 01 Maret Ir. Indri Hastuti, MM 01 Maret Ir. Riyani Dwi H, M.Si 01 Maret Ir. Kusyanto, M.Si 01 Maret Ir. Cornelia 01 Maret Ernawati Azis 01 Maret

36 6. Cuti No. Nama Bulan 9 M. Salim 01 April Marnawati, SP 01 April Parwoto, S.Sos 01 April Sorta Pane, SP 01 April Herni Sri Murni 01 April Yus Melasari 01 April Ujang Sobarna 01 Maret Sardi 01 Mei Jentina Harianja, SP 01 Desember Tuminem, SP 01 Desember Dadan Wildan Y, SP 01 Desember Ai Aisah, SP 01 Desember Mira Sahara, A.Md 01 Desember Lisa Amelia, A.Md 01 Desember Didit Gustaman, A.Md 01 Desember Inna Dwi H, S.TP 01 Desember 2013 Cuti periode Januari s/d Desember 2013 sebanyak 36 pegawai, yang terdiri dari : Cuti Tahunan : 30 orang Cuti Besar : 4 orang Cuti Bersalin : 3 orang Cuti Sakit : 3 orang Cuti Alasan Penting : 4 orang Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Cuti Periode Januari s/d Desember Tahun 2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi No. Nama Jabatan Keterangan Cuti Tahunan 1 Sri Sayekti, SE, MM Staf Subag Tata Usaha 3 hari (17 s.d 21 Januari) 2 M. Salim Staf Subag Tata Usaha 4 hari (16 s.d 21 Januari 3 Lisa Amelia, A.Md Staf Subag Tata Usaha 3 hari (3 s.d 7 Januari) 4 Septiana Staf Subag Tata Usaha 2 hari (10 s.d 11 Januari) 5 Inna Dwi Hidayah, S.TP Staf Seksi Intensifikasi Aneka Umbi 5 hari (14 s.d 18 Maret) 6 Ir. Hardian, MP Kasi Intensifikasi Kedelai 6 hari (22 Feb s.d 1 Maret) 7 Delly Agung Kurniawan Staf Seksi Intensifikasi Kedelai 3 hari (26 s.d 28 Maret) 8 Martiana Butar Butar Staf Seksi Pengembangan Kedelai 5 hari (2 s.d 10 April) 9 Suhaemi Staf Seksi Intensifikasi Aneka Umbi 3 hari (16 s.d 22 Mei) 10 Dadan Wildan Y, SP Staf Seksi Intensifikasi Aneka Umbi 3 hari (17 s.d 19 Juni) 11 Diat Tantri DP, SP Staf Seksi Pengembangan Aneka Umbi 3 hari (1 s.d 3 Juli) 12 Renata DND, SP, MM Kasi Pengembangan Aneka Umbi 7 hari (25 Juni s.d 3 Juli) 13 Hilleri Rosmawati L Tobing Staf Seksi Intensifikasi Aneka Umbi 3 hari (10 s.d 12 Juli) 14 Ir. Riyani Dwi H, M.Si Kasubdit Aneka Kacang 5 hari (15 s.d 19 Juli) 15 Sukarni Staf Subag Tata Usaha 7 hari (26 Agust s.d 3 Sept) 30

37 No. Nama Jabatan Keterangan Cuti Tahunan 16 Tyas Mila Z, S.TP Staf Seksi Intensifikasi Kedelai 7 hari (30 Agust s.d 9 Sept) 17 Ai Asiah, SP Staf Seksi Pengembangan Kedelai 7 hari (16 s.d 24 Oktober) 18 Tuminem, SP Staf Seksi Pengembangan Aneka Kacang 5 hari (23 s.d 31 Desember) 19 Nila Sovy, SP, MAP Kasi Intensifikasi Aneka Kacang 4 hari (9 s.d 12 Desember) 20 Ir. Subiardi Kasi Pengembangan Aneka Kacang 3 hari (28 Nop s.d 2 Des) 21 Mangarah TS, SP Staf Seksi Pengembangan Aneka Umbi 4 hari (24 s.d 31 Desember) 22 Marnawati, SP Staf Seksi Intensifikasi Aneka Kacang 5 hari (16 s.d 20 Desember) 23 Ernawati azis Staf Seksi Pengembangan Ubikayu 3 hari (27 s.d 31 Desember) 24 Roland Hutajulu, SP, MM Staf Seksi Intensifikasi Ubikayu 2 hari (30 s.d 31 Desember) Cuti Besar 1 Ir. Donna Purba Staf Seksi Intensifikasi Aneka Kacang 3 bulan (17 Apr s.d 13 Juli) 2 Sri Sayekti, SE, MM Staf Subag Tata Usaha 3 bulan(mei s.d juli) Cuti Bersalin 1 Sorta Pane Staf Seksi Intensifikasi Kedelai 3 bulan (8 Nop'12 s.d 8 Feb'13) 2 Mira Sahara, A.Md Staf Seksi Pengembangan Aneka Kacang 3 bulan (12 Des'12 s.d 11 Mar'13) 3 Jentina Harianja, SP Staf Seksi Pengembangan Ubikayu 3 bulan (4 feb s.d 30 April) Cuti Sakit 1 Sri Sayekti, SE, MM Staf Subag Tata Usaha 31 Juli s.d sekarang 2 Ai Asiah, SP Staf Seksi Pengembangan Kedelai 1 bulan (4 Nop s.d 2 Des) 3 Arif Muliawan, SP Staf Seksi Pengembangan Kedelai 14 hari (10 s.d 31 Desember) Cuti Alasan Penting 1 Ir. Kusyanto, M.Si Kasubdit Ubikayu 15 hari (13 s.d 31 Mei) 2 Martiana Butar Butar Staf Seksi Pengembangan Kedelai 5 hari (2 s.d 6 September) 3 Ai Asiah, SP Staf Seksi Pengembangan Kedelai 12 hari (21 Jan s.d 5 Feb) 4 Richenly Nanlohy, SP Kasi Pengembangan Kedelai 8 hari (18 s.d 31 Desember) 7. Ujian Dinas Pegawai Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi yang mengikuti ujian dinas tahun 2013 sebanyak 1 (satu) orang yaitu Mira Sahara, A.Md (dari Golongan II/d ke III/a). B. Persuratan Bentuk komunikasi kedinasan yang biasa dilakukan berupa surat menyurat dan pengiriman/penerimaan berita melalui yaitu surat/memo masuk sebanyak 545 surat, surat/memo keluar sebanyak 452 surat, penerimaan faximile sebanyak 445 lembar, pengiriman faximile sebanyak 402 lembar dan surat rahasia sebanya 1 lembar. C. Rumah Tangga dan Perlengkapan Sebagai fungsi pelayanan untuk kegiatan rumah tangga dan perlengkapan sampai bulan Desember 2013 pada umumnya melaksanakan tugas-tugas pokok meliputi : 1. Pemeliharaan dan kebersihan Pemeliharaan tanaman tetap dilaksanakan terutama pemotongan rumput, pembersihan kantor, halaman, ruang lingkup kantor Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi serta perawatan kendaraan dinas roda empat dan dua serta melakukan service. 31

38 2. Keamanan Keamanan tetap dilaksanakan sebagaimana biasanya oleh empat (4) orang satpam Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, dan empat (4) orang satpam Direktorat Pasca Panen secara bergiliran siang dan malam harinya. 3. Perlengkapan a) Menyiapkan kebutuhan alat tulis kantor, membukukan dan mendistribusikan untuk keperluan sub unit dan subbag Tata Usaha. b) Membukukan barang-barang inventaris dari hasil pengadaan barang tahun Daftar hadir/absensi, telah dilakukan pengawasan secara intensif di setiap unit kerja (Subdit dan Tata Usaha) oleh masing-masing atasan langsung dan sekaligus menumbuhkembangkan budaya kerja di setiap unit kerja. 5. Setiap pegawai diwajibkan melakukan absensi elektrik dan absensi tanda tangan sesuai jam datang dan jam pulang. 6. Daftar hadir/absensi setiap 1 minggu sekali dilaporkan ke Setdit, dan daftar hadir/absensi telah dilaksanakan masing-masing Subdit dan Subbag Tata Usaha, direkap dan dilaporkan ke Setditjen Tanaman Pangan. 32

39 VI. REALISASI APBN Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tahun 2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi (termasuk dana Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi) mendapatkan alokasi dana sebesar Rp ,-. Keadaan sampai akhir Desember tahun 2013 terealisasi sebesar Rp ,- (62,90%) secara rinci pada Tabel 21. Tabel 21. Realisasi Kegiatan APBN Sektoral (018) TA Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi No Kegiatan/ Sub Kegiatan/Uraian Indikator Output Pagu Anggaran (Rp. 000,-) PENGELOLAAN PRODUKSI ANEKA KACANG ,90 DAN UMBI Realisasi Anggaran Indikator Output Realisasi (Rp. 000,-) % Uraian Satuan Target Volume % Lokasi 1 SL-PTT Kedelai ,33 SL-PTT Kedelai Ha , Kab 2 Pengembangan Kedelai Model ,28 Pengembangan Kedelai Model Ha ,12 22 Kab 3 Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) ,66 Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) - Bantuan Mekanisasi Usaha Tani Kedelai ,00 - Bantuan Mekanisasi Usaha Tani Kedelai Unit ,00 44 Kab - Bantuan Teknologi Budidaya Kedelai Bantuan Teknologi Budidaya Kedelai Ha Kab 4 Pengembangan Ubikayu (Paket Lengkap) ,64 Pengembangan Ubikayu Ha ,07 43 Kab 5 Pengembangan Ubijalar (Paket Lengkap) ,46 Pengembangan Ubijalar Ha ,96 26 Kab 6 Pengembangan Pangan Alternatif ,61 Pengembangan Pangan Alternatif Ha ,00 16 Kab 7 Koordinasi Kemitraan Akabi ,15 Koordinasi Kemitraan Akabi Kali ,66 29 Provinsi 8 Gerakan Penguatan Pengembangan Kawasan Kedelai di Provinsi ,50 Gerakan Penguatan Pengembangan Kawasan Kedelai di Provinsi Kali Provinsi 9 Gerakan Pengembangan Kawasan Kedelai Di Kabupaten ,30 Gerakan Pengembangan Kawasan Kedelai Di Kabupaten Paket Kab 10 Ubinan ,00 Ubinan Paket Kab 11 Pembinaan, Pengawalan, Pendampingan, Monev ,30 Pembinaan, Pengawalan, Pendampingan, Monev Bulan Satker Provinsi dan Kabupaten ,68 Pusat ,31 Jumlah ,90 a. Realisasi Keuangan/DIPA TA Satker Pusat Pada tahun 2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi dalam melaksanakan pembinaan/kegiatan melalui program peningkatan ketahanan pangan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp ,- yang terdiri dari dana Bantuan Sosial (Bansos) sebesar Rp ,- dan dana belanja lain-lain (belanja bahan, honor, barang, sewa, jasa profesi, perjalanan dan modal peralatan mesin) sebesar Rp Keadaan sampai bulan Desember tahun 2013 terealisasi sebesar Rp ,- (16,64%). Rincian pengeluaran sub kegiatan Direktorat dan per Sub Direktorat dapat dilihat pada Lampiran 34. b. Realisasi Keuangan/DIPA TA Satker Daerah Pada tahun 2013 Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi (dana TP dan Dekon) melalui program pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi mendapatkan alokasi dana sebesar Rp ,-. Keadaan sampai bulan Desember tahun 2013 terealisasi sebesar Rp (89,53%). Rincian pengeluaran sub kegiatan dapat dilihat pada Lampiran

40 VII. PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT A. Permasalahan 1. Produksi a. Serapan benih bersubsidi sebagai pengganti BLBU relatif kecil, karena petani masih terbiasa dengan bantuan benih gratis (BLBU) dan masa transisi peralihan dari BLBU ke subsidi. b. Ketidaksesuaian varietas yang diinginkan oleh petani dengan yang tersedia; c. Kehati-hatian yang sangat tinggi dari para pelaksana di lapangan d. Masih banyak laporan dari pelaksana kegiatan di tingkat kecamatan yang belum melaporkan ke kabupaten. e. Pergeseran tanam akibat dampak perubahan iklim. f. Kompetisi areal tanam dengan komoditi palawija lainnya g. Sistem penyediaan benih kedelai belum berjalan optimal, sehingga penyediaan tidak sesuai jadwal tanam h. Belum optimalnya penerapan inovasi teknologi, ditunjukkan dengan masih tingginya kesejangan hasil antara potensi dengan hasil. i. Harga kedelai impor lebih murah dibanding harga kedelai lokal sehingga kedelai impor menekan harga kedelai lokal j. Kebijakan tarif dan non tarif kedelai sangat minimal, akibatnya serbuan produk impor terus meningkat. k. Jaminan pasar belum pasti l. Pengelolaan pasca panen belum optimal m. Perubahan iklim Global (Anomali Iklim) yang berdampak pada sulitnya memutuskan pola tanam oleh petani, dan meningkatnya serangan Organisme Pengganggu tumbuhan n. Penyediaan dan penyaluran benih kedelai varietas unggul belum memenuhi 6 tepat (waktu, tempat, jenis, jumlah, harga dan mutu). o. Peningkatan produksi benih bermutu perlu dilakukan perencanaan secara tepat sesuai jadwal tanam dan pengawalan dalam proses produksi dan distribusi secara ketat. p. Terbatasnya produsen benih kedelai skala besar, yang berkembang skala usaha kecil (penangkar) dengan permodalan dan teknologi terbatas. q. Tingkat resiko produksi benih kedelai lebih besar dari komoditi pangan lainnya karena pendeknya masa daya tumbuh yang hanya 3 bulan. 34

41 r. Pelaksanaan SL-PTT mengalami banyak kendala secara teknis maupun non teknis diantaranya kualitas benih yang dikirim rendah. s. Adopsi teknologi di tingkat petani belum optimal dikarenakan keterbatasan modal usaha dan terbatasnya pengetahuan petani sehingga capaian produktivitas tingkat petani masih lebih rendah dari potensi hasilnya. t. Kemitraan belum berkembang dan rendahnya penggunaan teknologi alsintan, sehingga berpengaruh terhadap efisiensi usahatani. u. Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan kepada petani/kelompok tani mengenai teknologi yang akan diterapkan. v. Terbatasnya penangkar benih sehingga penggunaan benih unggul bermutu masih rendah yang mengakibatkan produksi belum mencapai potensi hasil. w. Pelaporan dari daerah sering terlambat bahkan ada beberapa daerah yang tidak melaporkan pelaksanaan kegiatan. 2. Ketatausahaan Dilihat dari jumlah SDM masih terdapat kekurangan terutama pada operator komputer, pengetik, pramu utus dan tenaga kebersihan. Disamping itu kendaraan operasional sudah tidak layak pakai dan mengalami kerusakan baik kendaraan roda 2 maupun roda 4, perlu perbaikan sarana dan prasarana penunjang seperti daya listrik dan air bersih. B. Upaya Tindak Lanjut 1. Produksi a. Melakukan koordinasi dengan produsen benih dalam penyediaan benih yang lebih efisien agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman. b. Melakukan pemetaan penyediaan benih di masing-masing daerah yang disesuaikan dengan jadwal tanam sehingga masing-masing daerah dapat mandiri dalam peoduksi benih. c. Memantapkan persiapan pelaksanaan SL-PTT di tingkat Kelompok tani, Dinas Kabupaten, Dinas Provinsi, Pusat dan stakeholder yang terkait. d. Meningkatkan peran penyuluh di tingkat petani agar mempercepat adopsi teknologi. e. Penetapan harga dasar kedelai di tingkat petani untuk menarik minat petani menanam kedelai f. Menjalin dan meningkatkan koordinasi yang lebih serasi, sinergis dan berkesinambungan dengan instansi terkait termasuk dengan perusahaan industri/perbankan khususnya dalam penyediaan sumber modal usaha tani dan pemasaran hasil. g. Meningkatkan pembinaan, bimbingan dan monitoring terhadap upaya-upaya efisiensi usahatani dan peningkatan produktivitas/produksi aneka kacang dan umbi, khususnya pada daerah-daerah sentra produksi dalam upaya peningkatan daya saing. h. Konsistensi daerah untuk melaporkan pelaksanaan kegiatan secara rutin. 35

42 2. Ketatausahaan a. Penambahan sarana kerja berupa komputer dan meningkatkan kapasitas komputer sesuai perkembangan teknologi, b. Penggantian pendingin ruangan (AC) yang tidak layak pakai. c. Penambahan kendaraan operasional dalam menunjang kelancaran kerja Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi. d. Mengoptimalkan pengoperasian mesin diesel e. Mengoptimalkan pengoperasian mesin fotocopy. f. Spesialisasi mesin fax dan telepon. 36

43 VIII. PENUTUP A. Kesimpulan 1. Realisasi tanam komoditi aneka kacang dan umbi tahun 2013 untuk komoditi kedelai mencapai ha (57,23%), kacang tanah ha (60,63%), kacang hijau ha (47,38%), ubikayu ha (76,40%) dan ubijalar ha (67,94%) dari sasaran tahun Belum tercapainya sasaran areal tanam tersebut dikarenakan terlambatnya waktu tanam/adanya kemunduran tanam dan persaingan dengan komoditas pertanian lainnya/beralih ke komoditi lain. 2. Pencapaian produksi aneka kacang dan umbi tahun 2013 (Aram II) bila dibandingkan dengan sasaran tahun 2013 untuk kedelai mencapai ton (53,84%), kacang tanah ton (75,60%), kacang hijau ton (51,20%), ubikayu ton (96,94%) dan ubijalar ton (96,59%). Sedangkan bila produksi 2013 (Aram II) dibandingkan dengan Atap 2012 mengalami peningkatan untuk komoditi kacang tanah 27,26% dan ubikayu 5,45% sedangkan untuk komoditi kedelai mengalami penurunan sebesar 4,22%, kacang hijau 26,15% dan ubijalar 4,71%. 3. Realisasi kegiatan aneka kacang dan umbi tahun 2013: SL-PTT Kedelai 2013 realisasi tanam mencapai ha (81,61%), luas panen ha, produktivitas 15,68 ku/ha dan produksi ton; kegiatan Pengembangan Kedelai Model 2013 realisasi tanam mencapai ha (94,12%), luas panen ha, produktivitas 17,11 ku/ha dan produksi ton; kegiatan Pengembangan Ubikayu 2013 realisasi tanam mencapai ha (97,07%); Kegiatan Pengembangan Ubijalar 2013 realisasi tanam mencapai ha (97,96%), luas panen 557 ha, produktivitas 129,66 ku/ha dan produksi ton; kegiatan Pengembangan Pangan Alternatif 2013 realisasi tanam 110 ha (100%) dan realisasi pelaksanaan kegiatan Koordinasi Kemitraan Akabi tersebut mencapai 26 kali (89,66%) dari sasaran 29 kali pertemuan. 4. Realisasi serapan anggaran pengelolaan produksi aneka kacang dan umbi tahun 2013 sebesar Rp ,- (62,90%) dari alokasi dana sebesar Rp ,-. Realisasi satker pusat sebesar Rp ,- (16,64%) dari alokasi dana sebesar Rp dan satker daerah (Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan) realisasi Rp ,- (89,53%) dari alokasi dana sebesar Rp ,-. B. Saran Dalam upaya pencapaian sasaran produksi di masa mendatang untuk itu diharapkan kepada Daerah : a. Meningkatkan koordinasi, pembinaan dan bimbingan terhadap peningkatan produksi/produktivitas di daerah-daerah sentra produksi. Hal ini penting artinya untuk meningkatkan efisiensi dan produk yang berdaya saing. b. Mendorong Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk memfasilitasi dan memediasi terjalin dan tumbuh berkembangnya kemitraan usaha dengan pihak swasta/industri yang memanfaatkan bahan baku dari komoditas aneka kacang dan umbi. 37

44 L A M P I R A N 38

45 Lampiran 1 No. Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Kedelai Tahun 2013 Provinsi 1 Aceh , Sumatera Utara , Sumatera Barat , Riau , Riau Kepulauan Jambi , Sumatera Selatan , Bangka Belitung Bengkulu , Lampung , Sumatera , DKI Jakarta Jawa Barat , Banten , Jawa Tengah , D.I. Yogyakarta , Jawa Timur , Jawa , Bali , Nusa Tenggara Barat , Nusa Tenggara Timur , Bali & Nusa Tenggara , Kalimantan Barat , Kalimantan Tengah , Kalimantan Selatan , Kalimantan Timur , Kalimantan , Sulawesi Utara , Gorontalo , Sulawesi Tengah , Sulawesi Selatan , Sulawesi Barat , Sulawesi Tenggara , Sulawesi , Maluku , Maluku Utara , Papua , Papua Barat , Maluku & Papua Luar Jawa INDONESIA Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) 2013 (Revisi) Produktivitas (Ku/Ha) Produksi (ton) , , ,

46 Lampiran 2 Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Kacang Tanah Tahun 2013 No Provinsi Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi (Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton) 1 Aceh , Sumatera Utara , Sumatera Barat , Riau , Jambi , Sumatera Selatan , Bengkulu , Lampung , Bangka Belitung , Riau Kepulauan , Sumatera , DKI Jakarta , Jawa Barat , Jawa Tengah , D.I. Yogyakarta , Jawa Timur , Banten , Jawa , Bali , Nusa Tenggara Barat , Nusa Tenggara Timur , Bali & Nusa Tenggara , Kalimantan Barat , Kalimantan Tengah , Kalimantan Selatan , Kalimantan Timur , Kalimantan , Sulawesi Utara , Sulawesi Tengah , Sulawesi Selatan , Sulawesi Tenggara , Gorontalo , Sulawesi Barat , Sulawesi , Maluku , Maluku Utara , Papua Barat , Papua , Maluku & Papua Luar Jawa INDONESIA , , ,

47 Lampiran 3 Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Kacang Hijau Tahun 2013 No Provinsi Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi (Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton) 1 Aceh , Sumatera Utara , Sumatera Barat , Riau , Jambi , Sumatera Selatan , Bengkulu , Lampung , Bangka Belitung Riau Kepulauan ,51 1 Sumatera , DKI Jakarta Jawa Barat , Jawa Tengah , D.I. Yogyakarta , Jawa Timur , Banten , Jawa , Bali , Nusa Tenggara Barat , Nusa Tenggara Timur , Bali & Nusa Tenggara , Kalimantan Barat , Kalimantan Tengah , Kalimantan Selatan , Kalimantan Timur , Kalimantan , Sulawesi Utara , Sulawesi Tengah , Sulawesi Selatan , Sulawesi Tenggara , Gorontalo , Sulawesi Barat , Sulawesi , Maluku , Maluku Utara , Papua Barat , Papua , Maluku & Papua , LUAR JAWA , INDONESIA ,

48 Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Ubikayu Tahun 2013 Lampiran 4 No Provinsi Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi (Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton) 1. Aceh , Sumatera Utara , Sumatera Barat , Riau , Jambi , Sumatera Selatan , Bengkulu , Lampung , Bangka Belitung , Kep. Riau , Sumatera , DKI Jakarta , Jawa Barat , Jawa Tengah , D.I.Yogyakarta , Jawa Timur , Banten , Jawa , Bali , NTB , NTT , Bali & Nusa Tenggara , Kalimantan Barat , Kalimantan Tengah , Kalimantan Selatan , Kalimantan Timur , Kalimantan , Sulawesi Utara , Sulawesi Tengah , Sulawesi Selatan , Sulawesi Tenggara , Gorontalo , Sulawesi Barat , Sulawesi , Maluku , Maluku Utara , Papua Barat , Papua , Maluku & Papua Luar Jawa INDONESIA , , ,

49 Lampiran 5 Sasaran Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas Dan Produksi Ubijalar Tahun 2013 No Provinsi Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi (Ha) (Ha) (Ku/ha) (Ton) 1 Aceh , Sumatera Utara , Sumatera Barat , Riau , Jambi , Sumatera Selatan , Bengkulu , Lampung , Bangka Belitung , Kep. Riau , Sumatera , DKI Jakarta Jawa Barat , Jawa Tengah , D.I.Yogyakarta , Jawa Timur , Banten , Jawa , Bali , NTB , NTT , Bali & Nusa Tenggara , Kalimantan Barat , Kalimantan Tengah , Kalimantan Selatan , Kalimantan Timur , Kalimantan , Sulawesi Utara , Sulawesi Tengah , Sulawesi Selatan , Sulawesi Tenggara , Gorontalo , Sulawesi Barat , Sulawesi , Maluku , Maluku Utara , Papua Barat , Papua , Maluku & Papua Luar Jawa INDONESIA , , ,

50 Lampiran 6 Target dan Realisasi Luas Tanam Kedelai Tahun 2013 (Ha) Bulan No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh ) ) ) ) ) ) 2 Sumut ) ) ) ) ) ) 3 Sumbar ) ) ) ) ) ) 4 Riau ) ) ) ) ) ) 5 Bangka Belitung - 2) - 2) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) 6 Jambi ) ) ) ) ) ) 7 Sumsel ) ) ) ) ) ) 8 Kep Riau - - 1) - - 1) - - 1) ) - - 1) - 1 1) 9 Bengkulu ) ) ) ) ) ) 10 Lampung ) ) ) ) ) ) Sumatera 11 DKI Jakarta Jabar ) ) ) ) ) ) 13 Banten ) ) ) ) ) ) 14 Jateng ) ) ) ) ) ) 15 D.I. Yogya ) ) ) ) ) ) 16 Jatim ) ) ) ) ) ) Jawa Bali ) ) ) ) ) ) 18 Nusa Tenggara Barat ) ) ) ) ) ) 19 Nusa Tenggara Timur ) ) ) ) ) ) Bali & NT Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) Kalimantan Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) 25 Gorontalo ) ) ) ) ) ) 26 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) 27 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) 28 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) ) 29 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) Sulawesi ) ) 30 Maluku ) 9 6 1) 8 1 1) ) ) ) 31 Maluku Utara ) ) ) ) ) ) 32 Papua ) ) ) ) ) ) 33 Papua Barat ) 9 3 1) ) ) ) ) Maluku & Papua Luar Jawa INDONESIA Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 44

51 Lanjutan Lampiran 6 (Ha) Bulan No Provinsi Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ) ) ) ) ) ) ,96 2 Sumut ) ) ) ) ) ) ,24 3 Sumbar ) ) ) ) ) ) ,11 4 Riau ) ) ) ) ) ) ,47 5 Bangka Belitung - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) Jambi ) ) ) ) ) ) ,50 7 Sumsel ) ) ) ) ) ) ,65 8 Kep Riau - - 1) - 4 1) - 2 1) - - 1) - - 1) - - 1) Bengkulu ) ) ) ) ) ) ,57 10 Lampung ) ) ) ) ) ) ,65 Sumatera ,70 11 DKI Jakarta Jabar ) ) ) ) ) ) ,62 13 Banten ) ) ) ) ) ) ,52 14 Jateng ) ) ) ) ) ) ,36 15 D.I. Yogya ) ) ) ) ) ) ,06 16 Jatim ) ) ) ) ) ) ,53 Jawa ,33 17 Bali ) ) ) ) ) ) ,95 18 Nusa Tenggara Barat ) ) ) ) ) ) ,83 19 Nusa Tenggara Timur ) ) ) ) ) ) ,90 Bali & NT ,59 20 Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) ,83 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) ,00 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) ,84 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) ,52 Kalimantan ,36 24 Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) ,79 25 Gorontalo ) ) ) ) ) ) ,82 26 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) ,25 27 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) ,10 28 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) 49-1) ,55 29 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) ,12 Sulawesi ,84 30 Maluku ) 6 2 1) 11-1) ) 6 2 1) ) ,37 31 Maluku Utara ) ) 107-1) 147-1) 56-1) 44-1) ,20 32 Papua ) ) ) ) ) 79-1) ,89 33 Papua Barat ) ) 11-1) ) ) 4-1) ,62 Maluku & Papua Luar Jawa INDONESIA Sumber Data Keterangan , , ,23 : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 45

52 Lampiran 7 Target dan Realisasi Luas Panen Kedelai Tahun 2013 Bulan No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh ) ) ) ) ) ) 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) 4 Riau ) ) ) ) ) ) 5 Kepulauan Riau - 2 2) - 1 2) - 1 2) - - 2) - - 2) - - 2) 6 Jambi ) ) ) ) ) ) 7 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) 8 Kep. Bangka Belitung - - 2) - - 2) - - 2) - - 2) - - 2) - - 2) 9 Bengkulu ) ) ) ) ) ) 10 Lampung ) ) ) ) ) ) (Ha) Sumatera DKI Jakarta Jawa Barat ) ) ) ) ) ) 13 Banten ) ) ) ) ) ) 14 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) 15 DI.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) 16 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) Jawa Bali ) ) ) ) ) ) 18 Nusa Tenggara Barat ) ) ) ) ) ) 19 Nusa Tenggara Timur 48-2) ) ) ) ) ) Bali & NT Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) Kalimantan Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) 25 Gorontalo ) ) ) ) ) ) 26 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) 27 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) 28 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) ) 29 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) Sulawesi Maluku ) ) ) ) ) ) 31 Maluku Utara ) ) ) ) ) ) 32 Papua ) ) ) ) ) ) 33 Papua Barat ) ) ) ) ) ) Maluku & Papua Luar Jawa INDONESIA Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 46

53 Lanjutan Lampiran 7 Bulan No Provinsi Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ) ) ) ) ) ) ,97 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) ,01 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) ,39 4 Riau ) ) ) ) ) ) ,33 5 Kepulauan Riau ) - - 2) - - 2) - - 1) - - 1) - - 1) Jambi ) ) ) ) ) ) ,49 7 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) ,67 8 Kep. Bangka Belitung - - 2) - - 2) - - 2) - 1 1) - - 1) - 2 1) Bengkulu ) ) ) ) ) ) ,95 10 Lampung ) ) ) ) ) ) ,52 (Ha) Sumatera ,26 11 DKI Jakarta Jawa Barat ) ) ) ) ) ) ,37 13 Banten ) ) ) ) ) ) ,16 14 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) ,59 15 DI.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) ,60 16 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) ,25 Jawa ,43 17 Bali ) ) ) ) ) ) ,19 18 Nusa Tenggara Barat ) ) ) ) ) ) ,79 19 Nusa Tenggara Timur ) ) ) ) ) ) ,98 Bali & NT ,74 20 Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) ,15 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) ,47 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) ,88 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) ,71 Kalimantan ,21 24 Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) ,50 25 Gorontalo ) ) ) ) ) ) ,58 26 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) ,58 27 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) ,11 28 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) ) ,42 29 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) ,62 Sulawesi ,11 30 Maluku ) ) 73-2) ) ) ) ,41 31 Maluku Utara ) ) 104-2) 96-1) 77-1) 76-1) ,89 32 Papua ) ) ) ) ) ) ,75 33 Papua Barat ) ) ) ) ) ) ,95 Maluku & Papua Luar Jawa INDONESIA Sumber Data Keterangan , , ,23 : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 47

54 Lampiran 8 Target dan Realisasi Produktivitas Kedelai Tahun 2013 (Ku/Ha) Bulan No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh 15,89 14,55 * 15,89 14,55 * 15,89 14,55 * 15,89 14,55 * 15,36 14,53 * 15,36 14,53 * 2 Sumatera Utara 12,33 9,93 * 12,33 9,93 * 12,33 9,93 * 12,33 9,93 * 12,25 10,15 * 12,25 10,15 * 3 Sumatera Barat 13,15 14,35 * 13,15 14,35 * 13,15 14,35 * 13,15 14,35 * 15,03 11,63 * 15,03 11,63 * 4 Riau 11,02 11,16 * 11,02 11,16 * 11,02 11,16 * 11,02 11,16 * 11,32 11,42 * 11,32 11,42 * 5 Kepulauan Riau - 10,00 * - 10,00 * - 10,00 * - 10,00 * - 11,00 * - 11,00 * 6 Jambi 12,85 12,07 * 12,85 12,07 * 12,85 12,07 * 12,85 12,07 * 13,28 13,11 * 13,28 13,11 * 7 Sumatera Selatan 16,11 15,28 * 16,11 15,28 * 16,11 15,28 * 16,11 15,28 * 16,77 15,59 * 16,77 15,59 * 8 Kep. Bangka Belitung - - * - - * - - * - - * - - * - - * 9 Bengkulu 11,51 9,87 * 11,51 9,87 * 11,51 9,87 * 11,51 9,87 * 11,72 10,74 * 11,72 10,74 * 10 Lampung 12,50 12,60 * 12,50 12,60 * 12,50 12,60 * 12,50 12,60 * 12,40 12,19 * 12,40 12,19 * Sumatera 10,53 10,98 10,53 10,98 10,53 10,98 10,53 10,98 10,81 11,04 10,81 11,04 11 DKI Jakarta 16,16 14,62 * 16,16 14,62 * 16,16 14,62 * 16,16 14,62 * 15,83 15,31 * 15,83 15,31 * 12 Jawa Barat 14,24 14,78 * 14,24 14,78 * 14,24 14,78 * 14,24 14,78 * 13,23 11,22 * 13,23 11,22 * 13 Banten 17,15 17,13 * 17,15 17,13 * 17,15 17,13 * 17,15 17,13 * 16,74 13,54 * 16,74 13,54 * 14 Jawa Tengah 12,65 13,42 * 12,65 13,42 * 12,65 13,42 * 12,65 13,42 * 11,82 11,72 * 11,82 11,72 * 15 DI.Yogyakarta 15,32 14,40 * 15,32 14,40 * 15,32 14,40 * 15,32 14,40 * 17,49 14,68 * 17,49 14,68 * 16 Jawa Timur 15,11 14,87 * 15,11 14,87 * 15,11 14,87 * 15,11 14,87 * 15,02 13,29 * 15,02 13,29 * Jawa 13,08 14,54 13,08 14,54 13,08 14,54 13,08 14,54 13,10 12,43 13,10 12,43 17 Bali 14,64 10,59 * 14,64 10,59 * 14,64 10,59 * 14,64 10,59 * 13,79 11,55 * 13,79 11,55 * 18 Nusa Tenggara Barat 12,45 10,07 * 12,45 10,07 * 12,45 10,07 * 12,45 10,07 * 10,52 8,78 * 10,52 8,78 * 19 Nusa Tenggara Timur 13,39 11,73 * 13,39 11,73 * 13,39 11,73 * 13,39 11,73 * 12,47 10,92 * 12,47 10,92 * Bali & NT 13,15 11,48 13,15 11,48 13,15 11,48 13,15 11,48 13,95 14,31 13,95 14,31 20 Kalimantan Barat 11,91 11,81 * 11,91 11,81 * 11,91 11,81 * 11,91 11,81 * 12,43 12,00 * 12,43 12,00 * 21 Kalimantan Tengah 12,70 13,92 * 12,70 13,92 * 12,70 13,92 * 12,70 13,92 * 13,83 12,48 * 13,83 12,48 * 22 Kalimantan Selatan 13,43 14,57 * 13,43 14,57 * 13,43 14,57 * 13,43 14,57 * 13,22 14,34 * 13,22 14,34 * 23 Kalimantan Timur 12,80 12,95 * 12,80 12,95 * 12,80 12,95 * 12,80 12,95 * 13,36 13,28 * 13,36 13,28 * Kalimantan 13,64 13,36 13,64 13,36 13,64 13,36 13,64 13,36 13,68 13,33 13,68 13,33 24 Sulawesi Utara 13,22 13,19 * 13,22 13,19 * 13,22 13,19 * 13,22 13,19 * 11,95 12,53 * 11,95 12,53 * 25 Gorontalo 15,46 14,37 * 15,46 14,37 * 15,46 14,37 * 15,46 14,37 * 14,82 14,96 * 14,82 14,96 * 26 Sulawesi Tengah 19,10 12,49 * 19,10 12,49 * 19,10 12,49 * 19,10 12,49 * 15,62 15,96 * 15,62 15,96 * 27 Sulawesi Selatan 15,95 12,09 * 15,95 12,09 * 15,95 12,09 * 15,95 12,09 * 15,09 15,75 * 15,09 15,75 * 28 Sulawesi Barat 10,92 9,56 * 10,92 9,56 * 10,92 9,56 * 10,92 9,56 * 9,49 8,97 * 9,49 8,97 * 29 Sulawesi Tenggara 14,71 12,51 * 14,71 12,51 * 14,71 12,51 * 14,71 12,51 * 13,44 13,58 * 13,44 13,58 * Sulawesi 12,31 12,42 12,31 12,42 12,31 12,42 12,31 12,42 12,33 12,50 12,33 12,50 30 Maluku 13,98 12,75 * 13,98 12,75 * 13,98 12,75 * 13,98 12,75 * 14,05 13,00 * 14,05 13,00 * 31 Maluku Utara 12,02 10,71 * 12,02 10,71 * 12,02 10,71 * 12,02 10,71 * 12,32 12,15 * 12,32 12,15 * 32 Papua 11,35 10,67 * 11,35 10,67 * 11,35 10,67 * 11,35 10,67 * 12,07 10,32 * 12,07 10,32 * 33 Papua Barat 12,41 15,04 * 12,41 15,04 * 12,41 15,04 * 12,41 15,04 * 12,69 11,99 * 12,69 11,99 * Maluku & Papua Luar Jawa INDONESIA 13,89 13,66 13,89 13,66 13,89 13,66 13,89 13,66 13,56 13,02 13,56 13,02 14,50 14,55 14,50 14,55 14,50 14,55 14,50 14,55 14,29 13,16 14,29 13,16 13,79 14,55 13,79 14,55 13,79 14,55 13,79 14,55 13,69 12,79 13,69 12,79 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 48

55 Lanjutan Lampiran 8 (Ku/Ha) Bulan No Provinsi Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh 15,36 14,53 * 15,36 14,53 * 16,26 14,94 * 16,26 14,94 * 16,26 14,94 * 16,26 14,94 * 15,75 14,67 93,14 2 Sumatera Utara 12,25 10,15 * 12,25 10,15 * 12,29 10,18 * 12,29 10,18 * 12,29 10,18 * 12,29 10,18 * 12,28 10,05 81,85 3 Sumatera Barat 15,03 11,63 * 15,03 11,63 * 13,75 14,15 * 13,75 14,15 * 13,75 14,15 * 13,75 14,15 * 14,25 13,64 95,72 4 Riau 11,32 11,42 * 11,32 11,42 * 11,06 11,34 * 11,06 11,34 * 11,06 11,34 * 11,06 11,34 * 11,20 11,34 101,25 5 Kepulauan Riau - 11,00 * - 11,00 * - 10,00 * - 10,00 * - 10,00 * - 10,00 * - 10,56 6 Jambi 13,28 13,11 * 13,28 13,11 * 14,07 12,98 * 14,07 12,98 * 14,07 12,98 * 14,07 12,98 * 13,42 12,89 96,05 7 Sumatera Selatan 16,77 15,59 * 16,77 15,59 * 16,12 15,56 * 16,12 15,56 * 16,12 15,56 * 16,12 15,56 * 16,25 15,49 95,32 8 Kep. Bangka Belitung - - * - - * - - * - - * - - * - - * Bengkulu 11,72 10,74 * 11,72 10,74 * 11,71 10,65 * 11,71 10,65 * 11,71 10,65 * 11,71 10,65 * 11,65 10,45 89,70 10 Lampung 12,40 12,19 * 12,40 12,19 * 11,58 11,58 * 11,58 11,58 * 11,58 11,58 * 11,58 11,58 * 12,30 12,26 99,67 Sumatera 10,81 11,04 10,81 11,04 10,68 11,14 10,68 11,14 10,68 11,14 10,68 11,14 10,71 11,14 103,97 11 DKI Jakarta 15,83 15,31 * 15,83 15,31 * 16,83 15,85 * 16,83 15,85 * 16,83 15,85 * 16,83 15,85 * 16,23 15,29 12 Jawa Barat 13,23 11,22 * 13,23 11,22 * 13,93 11,76 * 13,93 11,76 * 13,93 11,76 * 13,93 11,76 * 13,50 12,28 90,96 13 Banten 16,74 13,54 * 16,74 13,54 * 16,52 16,80 * 16,52 16,80 * 16,52 16,80 * 16,52 16,80 * 16,85 16,10 95,55 14 Jawa Tengah 11,82 11,72 * 11,82 11,72 * 15,83 14,95 * 15,83 14,95 * 15,83 14,95 * 15,83 14,95 * 12,50 12,64 101,12 15 DI.Yogyakarta 17,49 14,68 * 17,49 14,68 * 16,16 18,23 * 16,16 18,23 * 16,16 18,23 * 16,16 18,23 * 16,50 16,25 98,48 16 Jawa Timur 15,02 13,29 * 15,02 13,29 * 15,86 15,52 * 15,86 15,52 * 15,86 15,52 * 15,86 15,52 * 15,12 14,51 96,00 Jawa 13,10 12,43 13,10 12,43 13,26 12,48 13,26 12,48 13,26 12,48 13,26 12,48 13,20 12,65 95,83 17 Bali 13,79 11,55 * 13,79 11,55 * 13,49 11,86 * 13,49 11,86 * 13,49 11,86 * 13,49 11,86 * 13,96 11,43 81,88 18 Nusa Tenggara Barat 10,52 8,78 * 10,52 8,78 * 9,82 8,63 * 9,82 8,63 * 9,82 8,63 * 9,82 8,63 * 11,50 9,24 80,35 19 Nusa Tenggara Timur 12,47 10,92 * 12,47 10,92 * 12,19 10,99 * 12,19 10,99 * 12,19 10,99 * 12,19 10,99 * 12,89 11,11 86,19 Bali & NT 13,95 14,31 13,95 14,31 13,23 13,38 13,23 13,38 13,23 13,38 13,23 13,38 13,95 13,97 100,14 20 Kalimantan Barat 12,43 12,00 * 12,43 12,00 * 13,43 11,97 * 13,43 11,97 * 13,43 11,97 * 13,43 11,97 * 12,02 11,94 99,33 21 Kalimantan Tengah 13,83 12,48 * 13,83 12,48 * 14,43 13,94 * 14,43 13,94 * 14,43 13,94 * 14,43 13,94 * 13,60 13,80 101,47 22 Kalimantan Selatan 13,22 14,34 * 13,22 14,34 * 13,19 12,18 * 13,19 12,18 * 13,19 12,18 * 13,19 12,18 * 13,50 13,80 102,22 23 Kalimantan Timur 13,36 13,28 * 13,36 13,28 * 13,57 12,87 * 13,57 12,87 * 13,57 12,87 * 13,57 12,87 * 13,27 13,38 100,83 Kalimantan 13,68 13,33 13,68 13,33 11,52 13,28 11,52 13,28 11,52 13,28 11,52 13,28 13,65 13,33 97,66 24 Sulawesi Utara 11,95 12,53 * 11,95 12,53 * 14,01 13,33 * 14,01 13,33 * 14,01 13,33 * 14,01 13,33 * 12,85 12,88 100,23 25 Gorontalo 14,82 14,96 * 14,82 14,96 * 18,56 14,81 * 18,56 14,81 * 18,56 14,81 * 18,56 14,81 * 15,00 14,65 97,67 26 Sulawesi Tengah 15,62 15,96 * 15,62 15,96 * 9,65 17,26 * 9,65 17,26 * 9,65 17,26 * 9,65 17,26 * 17,52 14,58 83,22 27 Sulawesi Selatan 15,09 15,75 * 15,09 15,75 * 15,73 17,82 * 15,73 17,82 * 15,73 17,82 * 15,73 17,82 * 15,85 16,47 103,91 28 Sulawesi Barat 9,49 8,97 * 9,49 8,97 * 14,74 9,38 * 14,74 9,38 * 14,74 9,38 * 14,74 9,38 * 10,25 9,36 91,32 29 Sulawesi Tenggara 13,44 13,58 * 13,44 13,58 * 14,03 14,31 * 14,03 14,31 * 14,03 14,31 * 14,03 14,31 * 14,19 13,55 95,48 Sulawesi 12,33 12,50 12,33 12,50 12,20 12,61 12,20 12,61 12,20 12,61 12,20 12,61 12,45 12,50 100,40 30 Maluku 14,05 13,00 * 14,05 13,00 * 12,77 13,36 * 12,77 13,36 * 12,77 13,36 * 12,77 13,36 * 13,95 13,02 93,33 31 Maluku Utara 12,32 12,15 * 12,32 12,15 * 12,98 10,87 * 12,98 10,87 * 12,98 10,87 * 12,98 10,87 * 12,20 11,29 92,54 32 Papua 12,07 10,32 * 12,07 10,32 * 13,44 11,15 * 13,44 11,15 * 13,44 11,15 * 13,44 11,15 * 12,30 10,59 86,10 33 Papua Barat 12,69 11,99 * 12,69 11,99 * 12,85 12,00 * 12,85 12,00 * 12,85 12,00 * 12,85 12,00 * 12,73 11,85 93,12 Maluku & Papua Luar Jawa INDONESIA 13,56 13,02 13,56 13,02 13,90 13,20 13,90 13,20 13,90 13,20 13,90 13,20 13,86 13,03 94,04 14,29 13,16 14,29 13,16 14,88 14,36 14,88 14,36 14,88 14,36 14,88 14,36 15,46 14,82 95,86 13,69 12,79 13,69 12,79 14,07 13,42 14,07 13,42 14,07 13,42 14,07 13,42 15,46 14,82 95,86 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 49

56 Lampiran 9 Target dan Realisasi Produksi Kedelai Tahun 2013 Bulan No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi Sumatera Selatan Kep. Bangka Belitung Bengkulu Lampung (Ton) Sumatera DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI.Yogyakarta Jawa Timur Jawa Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Bali & NT Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Sulawesi Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Maluku & Papua Luar Jawa INDONESIA Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 50

57 Lanjutan Lampiran 9 Bulan No Provinsi Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ,03 2 Sumatera Utara ,32 3 Sumatera Barat ,40 4 Riau ,78 5 Kepulauan Riau Jambi ,83 7 Sumatera Selatan ,86 8 Kep. Bangka Belitung Bengkulu ,95 10 Lampung ,42 (Ton) Sumatera ,54 11 DKI Jakarta Jawa Barat ,05 13 Banten ,29 14 Jawa Tengah ,17 15 DI.Yogyakarta ,81 16 Jawa Timur ,07 Jawa ,04 17 Bali ,46 18 Nusa Tenggara Barat ,76 19 Nusa Tenggara Timur ,92 Bali & NT ,21 20 Kalimantan Barat ,20 21 Kalimantan Tengah ,52 22 Kalimantan Selatan ,01 23 Kalimantan Timur ,60 Kalimantan ,65 24 Sulawesi Utara ,49 25 Gorontalo ,73 26 Sulawesi Tengah ,12 27 Sulawesi Selatan ,08 28 Sulawesi Barat ,37 29 Sulawesi Tenggara ,99 Sulawesi ,80 30 Maluku ,73 31 Maluku Utara ,17 32 Papua ,11 33 Papua Barat ,84 Maluku & Papua Luar Jawa INDONESIA Sumber Data Keterangan , , ,45 : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 51

58 Lampiran 10 Target dan Realisasi Luas Tanam Kacang Tanah Tahun 2013 (Ha) Bulan No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh ) ) ) ) ) ) 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) 4 Riau ) ) ) ) ) ) 5 Jambi ) ) ) ) ) ) 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) 8 Lampung ) ) ) ) ) ) 9 Bangka Belitung ) ) ) ) ) ) 10 Kep. Riau ) ) ) ) ) ) Sumatera DKI Jakarta 3-1) 4-1) 4-1) 2-1) 3-1) 2-1) 12 Jawa Barat ) ) ) ) ) ) 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) 16 Banten ) ) ) ) ) ) Jawa Bali ) ) ) ) ) ) 18 NTB ) ) ) ) ) ) 19 NTT ) ) ) 127-1) ) ) Bali & NT Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) Kalimantan Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) ) Sulawesi Maluku ) ) ) ) ) ) 31 Maluku Utara ) ) ) ) ) ) 32 Papua Barat ) ) ) ) ) ) 33 Papua ) ) ) ) ) ) Maluku & Papua LUAR JAWA INDONESIA Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 52

59 Lanjutan Lampiran 10 (Ha) Bulan No Provinsi Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ) ) ) ) ) ) ,39 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) ,50 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) ,05 4 Riau ) ) ) ) ) ) ,12 5 Jambi ) ) ) ) ) ) ,29 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) ,63 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) ,32 8 Lampung ) ) ) ) ) ) ,19 9 Bangka Belitung ) ) ) ) ) ) ,06 10 Kep. Riau ) ) ) ) ) ) ,75 Sumatera ,66 11 DKI Jakarta 2-1) 2-1) 1-1) - 1) - 1) - 1) Jawa Barat ) ) ) ) ) ) ,65 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) ,67 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) ,03 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) ,78 16 Banten ) ) ) ) ) ) ,47 Jawa ,17 17 Bali ) ) ) ) ) ) ,21 18 NTB ) ) ) ) ) ) ,46 19 NTT ) ) ) ) ) ) ,07 Bali & NT ,78 20 Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) ,56 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) ,40 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) ,48 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) ,73 Kalimantan ,22 24 Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) ,76 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) ,98 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) ,05 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) ,62 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) ,24 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) 63-1) ,13 Sulawesi ,06 30 Maluku ) ) ) ) ) ) ,72 31 Maluku Utara ) ) 772-1) 534-1) 543-1) 801-1) ,43 32 Papua Barat ) ) ) ) ) 20-1) ,48 33 Papua ) ) ) ) ) ) ,30 Maluku & Papua ,99 LUAR JAWA ,47 INDONESIA ,63 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 53

60 Lampiran 11 Target dan Realisasi Luas Panen Kacang Tanah Tahun 2013 Bulan No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh ) ) ) ) ) ) 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) 4 Riau ) ) ) ) ) ) 5 Jambi ) ) ) ) ) ) 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) 8 Lampung ) ) ) ) ) ) 9 Bangka Belitung ) ) ) ) ) ) 10 Kep. Riau ) - 8 1) ) ) ) ) Sumatera DKI Jakarta 3-1) 3-1) 5-1) - - 1) - - 1) 4-1) 12 Jawa Barat ) ) ) ) ) ) 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) 16 Banten ) ) ) ) ) ) Jawa Bali ) ) ) ) ) ) 18 NTB ) ) ) ) ) ) 19 NTT ) ) ) ) ) ) Bali & NT Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) Kalimantan Sulawesi Utara ) 486-1) ) ) ) ) 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) ) Sulawesi Maluku ) ) ) ) ) ) 31 Maluku Utara ) ) ) ) ) ) 32 Papua Barat ) ) ) ) ) ) 33 Papua ) ) ) ) ) ) Maluku & Papua LUAR JAWA INDONESIA (Ha) Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 54

61 Lanjutan Lampiran 11 Bulan No Provinsi Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ) ) ) ) ) ) ,34 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) ,30 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) ,28 4 Riau ) ) ) ) ) ) ,88 5 Jambi ) ) ) ) ) ) ,09 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) ,65 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) ,56 8 Lampung ) ) ) ) ) ) ,98 9 Bangka Belitung ) ) ) ) ) ) ,92 10 Kep. Riau ) ) ) ) ) ) Sumatera ,06 11 DKI Jakarta 5-1) 3-1) - - 1) 2-1) - - 1) - - 1) Jawa Barat ) ) ) ) ) ) ,38 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) ,47 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) ,86 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) ,91 16 Banten ) ) ) ) ) ) ,52 Jawa ,55 17 Bali ) ) ) ) ) ) ,71 18 NTB ) ) ) ) ) ) ,51 19 NTT ) ) ) ) ) ) ,64 Bali & NT ,74 20 Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) ,64 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) ,30 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) ,41 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) ,13 Kalimantan ,60 24 Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) ,69 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) ,10 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) ,55 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) ,87 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) ,59 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) 146-1) ,22 Sulawesi ,03 30 Maluku ) ) ) ) ) ) ,26 31 Maluku Utara ) ) 339-1) 399-1) 552-1) 855-1) ,40 32 Papua Barat ) ) ) ) ) ) ,20 33 Papua ) ) ) ) ) ) ,19 Maluku & Papua ,97 LUAR JAWA ,58 INDONESIA ,20 (Ha) Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 55

62 Lampiran 12 Target dan Realisasi Produktivitas Kacang Tanah Tahun 2013 (Ku/Ha) Bulan No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh 15,11 12,75 * 15,11 12,75 * 15,11 12,75 * 15,11 12,75 * 14,06 11,68 * 14,06 11,68 * 2 Sumatera Utara 14,10 11,33 * 14,10 11,33 * 14,10 11,33 * 14,10 11,33 * 13,43 12,24 * 13,43 12,24 * 3 Sumatera Barat 14,59 20,71 * 14,59 20,71 * 14,59 20,71 * 14,59 20,71 * 15,08 27,81 * 15,08 27,81 * 4 Riau 11,04 9,28 * 11,04 9,28 * 11,04 9,28 * 11,04 9,28 * 11,76 9,70 * 11,76 9,70 * 5 Jambi 13,34 12,26 * 13,34 12,26 * 13,34 12,26 * 13,34 12,26 * 13,79 13,49 * 13,79 13,49 * 6 Sumatera Selatan 14,37 12,55 * 14,37 12,55 * 14,37 12,55 * 14,37 12,55 * 15,74 14,43 * 15,74 14,43 * 7 Bengkulu 10,95 8,48 * 10,95 8,48 * 10,95 8,48 * 10,95 8,48 * 11,05 12,15 * 11,05 12,15 * 8 Lampung 14,41 13,12 * 14,41 13,12 * 14,41 13,12 * 14,41 13,12 * 14,81 13,02 * 14,81 13,02 * 9 Bangka Belitung 11,56 10,51 * 11,56 10,51 * 11,56 10,51 * 11,56 10,51 * 11,36 9,46 * 11,36 9,46 * 10 Kep. Riau 11,37 9,85 * 11,37 9,85 * 11,37 9,85 * 11,37 9,85 * 11,62 10,00 * 11,62 10,00 * Sumatera 13,84 12,08 13,84 12,08 13,84 12,08 13,84 12,08 13,75 13,40 13,75 13,40 11 DKI Jakarta 12,80 - * 12,80 - * 12,80 - * 12,80 - * 12,80 - * 12,80 - * 12 Jawa Barat 17,23 17,15 * 17,23 17,15 * 17,23 17,15 * 17,23 17,15 * 16,91 16,58 * 16,91 16,58 * 13 Jawa Tengah 15,72 20,12 * 15,72 20,12 * 15,72 20,12 * 15,72 20,12 * 16,01 21,23 * 16,01 21,23 * 14 D.I.Yogyakarta 13,51 10,69 * 13,51 10,69 * 13,51 10,69 * 13,51 10,69 * 11,39 10,66 * 11,39 10,66 * 15 Jawa Timur 14,27 22,39 * 14,27 22,39 * 14,27 22,39 * 14,27 22,39 * 12,92 23,20 * 12,92 23,20 * 16 Banten 16,12 12,39 * 16,12 12,39 * 16,12 12,39 * 16,12 12,39 * 17,40 15,77 * 17,40 15,77 * Jawa 15,28 18,46 15,28 18,46 15,28 18,46 15,28 18,46 14,06 19,20 14,06 19,20 17 Bali 14,79 12,61 * 14,79 12,61 * 14,79 12,61 * 14,79 12,61 * 14,60 13,16 * 14,60 13,16 * 18 NTB 14,73 22,62 * 14,73 22,62 * 14,73 22,62 * 14,73 22,62 * 14,64 20,46 * 14,64 20,46 * 19 NTT 14,23 12,06 * 14,23 12,06 * 14,23 12,06 * 14,23 12,06 * 12,52 11,01 * 12,52 11,01 * Bali & NT 14,39 15,76 14,39 15,76 14,39 15,76 14,39 15,76 13,84 14,88 13,84 14,88 20 Kalimantan Barat 13,18 11,14 * 13,18 11,14 * 13,18 11,14 * 13,18 11,14 * 12,96 13,61 * 12,96 13,61 * 21 Kalimantan Tengah 13,12 11,24 * 13,12 11,24 * 13,12 11,24 * 13,12 11,24 * 13,10 11,24 * 13,10 11,24 * 22 Kalimantan Selatan 12,79 12,25 * 12,79 12,25 * 12,79 12,25 * 12,79 12,25 * 13,14 12,40 * 13,14 12,40 * 23 Kalimantan Timur 13,25 13,16 * 13,25 13,16 * 13,25 13,16 * 13,25 13,16 * 12,76 12,39 * 12,76 12,39 * Kalimantan 12,90 11,95 12,90 11,95 12,90 11,95 12,90 11,95 13,08 12,41 13,08 12,41 24 Sulawesi Utara 14,78 13,08 * 14,78 13,08 * 14,78 13,08 * 14,78 13,08 * 14,98 13,11 * 14,98 13,11 * 25 Sulawesi Tengah 19,35 18,40 * 19,35 18,40 * 19,35 18,40 * 19,35 18,40 * 18,67 18,12 * 18,67 18,12 * 26 Sulawesi Selatan 13,89 23,56 * 13,89 23,56 * 13,89 23,56 * 13,89 23,56 * 15,01 25,89 * 15,01 25,89 * 27 Sulawesi Tenggara 10,66 8,06 * 10,66 8,06 * 10,66 8,06 * 10,66 8,06 * 9,56 6,77 * 9,56 6,77 * 28 Gorontalo 13,80 13,45 * 13,80 13,45 * 13,80 13,45 * 13,80 13,45 * 12,97 13,76 * 12,97 13,76 * 29 Sulawesi Barat 15,55 23,02 * 15,55 23,02 * 15,55 23,02 * 15,55 23,02 * 15,66 20,40 * 15,66 20,40 * Sulawesi 13,92 16,60 13,92 16,60 13,92 16,60 13,92 16,60 14,22 16,34 14,22 16,34 30 Maluku 13,30 12,73 * 13,30 12,73 * 13,30 12,73 * 13,30 12,73 * 13,17 13,92 * 13,17 13,92 * 31 Maluku Utara 12,84 15,21 * 12,84 15,21 * 12,84 15,21 * 12,84 15,21 * 12,79 16,94 * 12,79 16,94 * 32 Papua Barat 11,72 10,74 * 11,72 10,74 * 11,72 10,74 * 11,72 10,74 * 12,07 10,89 * 12,07 10,89 * 33 Papua 11,02 9,69 * 11,02 9,69 * 11,02 9,69 * 11,02 9,69 * 11,84 10,54 * 11,84 10,54 * Maluku & Papua 12,37 12,09 12,37 12,09 12,37 12,09 12,37 12,09 12,53 13,07 12,53 13,07 LUAR JAWA 13,87 16,28 13,87 16,28 13,87 16,28 13,87 16,28 13,75 15,80 13,75 15,80 INDONESIA 14,78 17,75 14,78 17,75 14,78 17,75 14,78 17,75 13,94 18,48 13,94 18,48 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 56

63 Lanjutan Lampiran 12 (Ku/Ha) Bulan No Provinsi Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh 14,06 11,68 * 14,06 11,68 * 15,03 12,80 * 15,03 12,80 * 15,03 12,80 * 15,03 12,80 * 14,77 12,38 81,94 2 Sumatera Utara 13,43 12,24 * 13,43 12,24 * 13,91 12,33 * 13,91 12,33 * 13,91 12,33 * 13,91 12,33 * 13,80 11,89 84,35 3 Sumatera Barat 15,08 27,81 * 15,08 27,81 * 15,41 15,84 * 15,41 15,84 * 15,41 15,84 * 15,41 15,84 * 15,04 21,57 147,86 4 Riau 11,76 9,70 * 11,76 9,70 * 10,79 9,14 * 10,79 9,14 * 10,79 9,14 * 10,79 9,14 * 11,28 9,38 84,97 5 Jambi 13,79 13,49 * 13,79 13,49 * 14,69 13,38 * 14,69 13,38 * 14,69 13,38 * 14,69 13,38 * 13,97 13,04 97,77 6 Sumatera Selatan 15,74 14,43 * 15,74 14,43 * 14,71 13,20 * 14,71 13,20 * 14,71 13,20 * 14,71 13,20 * 14,88 13,32 92,70 7 Bengkulu 11,05 12,15 * 11,05 12,15 * 11,42 9,93 * 11,42 9,93 * 11,42 9,93 * 11,42 9,93 * 11,12 10,14 92,64 8 Lampung 14,81 13,02 * 14,81 13,02 * 13,99 12,01 * 13,99 12,01 * 13,99 12,01 * 13,99 12,01 * 14,50 12,86 89,22 9 Bangka Belitung 11,36 9,46 * 11,36 9,46 * 11,30 9,23 * 11,30 9,23 * 11,30 9,23 * 11,30 9,23 * 11,44 9,87 85,40 10 Kep. Riau 11,62 10,00 * 11,62 10,00 * 10,77 10,00 * 10,77 10,00 * 10,77 10,00 * 10,77 10,00 * 11,24 9,94 87,46 Sumatera 13,75 13,40 13,75 13,40 13,90 11,79 13,90 11,79 13,90 11,79 13,90 11,79 13,83 12,37 89,40 11 DKI Jakarta 12,80 - * 12,80 - * 12,80 - * 12,80 - * 12,80 - * 12,80 - * 12, Jawa Barat 16,91 16,58 * 16,91 16,58 * 17,25 15,62 * 17,25 15,62 * 17,25 15,62 * 17,25 15,62 * 17,13 16,83 97,70 13 Jawa Tengah 16,01 21,23 * 16,01 21,23 * 15,31 14,50 * 15,31 14,50 * 15,31 14,50 * 15,31 14,50 * 15,79 19,56 124,39 14 D.I.Yogyakarta 11,39 10,66 * 11,39 10,66 * 12,30 11,04 * 12,30 11,04 * 12,30 11,04 * 12,30 11,04 * 12,29 10,70 79,18 15 Jawa Timur 12,92 23,20 * 12,92 23,20 * 15,43 15,68 * 15,43 15,68 * 15,43 15,68 * 15,43 15,68 * 13,82 21,45 150,29 16 Banten 17,40 15,77 * 17,40 15,77 * 15,95 10,23 * 15,95 10,23 * 15,95 10,23 * 15,95 10,23 * 16,65 13,82 85,74 Jawa 14,06 19,20 14,06 19,20 15,36 14,81 15,36 14,81 15,36 14,81 15,36 14,81 14,73 18,23 119,33 17 Bali 14,60 13,16 * 14,60 13,16 * 15,70 13,92 * 15,70 13,92 * 15,70 13,92 * 15,70 13,92 * 15,04 13,07 88,35 18 NTB 14,64 20,46 * 14,64 20,46 * 15,53 14,15 * 15,53 14,15 * 15,53 14,15 * 15,53 14,15 * 15,04 19,65 133,39 19 NTT 12,52 11,01 * 12,52 11,01 * 11,49 9,47 * 11,49 9,47 * 11,49 9,47 * 11,49 9,47 * 13,69 11,55 81,19 Bali & NT 13,84 14,88 13,84 14,88 15,50 12,51 15,50 12,51 15,50 12,51 15,50 12,51 14,58 13,32 92,53 20 Kalimantan Barat 12,96 13,61 * 12,96 13,61 * 12,57 10,59 * 12,57 10,59 * 12,57 10,59 * 12,57 10,59 * 12,89 11,82 89,66 21 Kalimantan Tengah 13,10 11,24 * 13,10 11,24 * 13,09 11,23 * 13,09 11,23 * 13,09 11,23 * 13,09 11,23 * 13,11 11,24 85,68 22 Kalimantan Selatan 13,14 12,40 * 13,14 12,40 * 13,28 12,26 * 13,28 12,26 * 13,28 12,26 * 13,28 12,26 * 13,00 12,30 96,15 23 Kalimantan Timur 12,76 12,39 * 12,76 12,39 * 12,60 12,33 * 12,60 12,33 * 12,60 12,33 * 12,60 12,33 * 12,89 12,64 95,37 Kalimantan 13,08 12,41 13,08 12,41 13,01 11,60 13,01 11,60 13,01 11,60 13,01 11,60 12,98 12,18 94,43 24 Sulawesi Utara 14,98 13,11 * 14,98 13,11 * 14,52 13,12 * 14,52 13,12 * 14,52 13,12 * 14,52 13,12 * 14,77 13,10 88,60 25 Sulawesi Tengah 18,67 18,12 * 18,67 18,12 * 18,22 14,94 * 18,22 14,94 * 18,22 14,94 * 18,22 14,94 * 18,80 17,15 88,65 26 Sulawesi Selatan 15,01 25,89 * 15,01 25,89 * 15,97 16,68 * 15,97 16,68 * 15,97 16,68 * 15,97 16,68 * 14,50 22,01 158,47 27 Sulawesi Tenggara 9,56 6,77 * 9,56 6,77 * 10,06 7,95 * 10,06 7,95 * 10,06 7,95 * 10,06 7,95 * 10,13 7,54 70,74 28 Gorontalo 12,97 13,76 * 12,97 13,76 * 13,81 12,38 * 13,81 12,38 * 13,81 12,38 * 13,81 12,38 * 13,43 13,39 97,06 29 Sulawesi Barat 15,66 20,40 * 15,66 20,40 * 15,48 16,85 * 15,48 16,85 * 15,48 16,85 * 15,48 16,85 * 15,57 20,21 129,97 Sulawesi 14,22 16,34 14,22 16,34 15,57 13,65 15,57 13,65 15,57 13,65 15,57 13,65 14,34 11,57 83,13 30 Maluku 13,17 13,92 * 13,17 13,92 * 13,13 13,14 * 13,13 13,14 * 13,13 13,14 * 13,13 13,14 * 13,21 13,25 99,66 31 Maluku Utara 12,79 16,94 * 12,79 16,94 * 13,02 11,88 * 13,02 11,88 * 13,02 11,88 * 13,02 11,88 * 12,89 14,50 112,95 32 Papua Barat 12,07 10,89 * 12,07 10,89 * 13,19 10,81 * 13,19 10,81 * 13,19 10,81 * 13,19 10,81 * 12,24 10,81 92,21 33 Papua 11,84 10,54 * 11,84 10,54 * 12,79 11,51 * 12,79 11,51 * 12,79 11,51 * 12,79 11,51 * 11,81 10,50 95,26 Maluku & Papua 12,53 13,07 12,53 13,07 13,05 11,84 13,05 11,84 13,05 11,84 13,05 11,84 12,64 11,40 92,16 LUAR JAWA 13,75 15,80 13,75 15,80 14,64 13,57 14,64 13,57 14,64 13,57 14,64 13,57 14,04 15,43 111,28 INDONESIA 13,94 18,48 13,94 18,48 15,10 14,33 15,10 14,33 15,10 14,33 15,10 14,33 14,50 17,43 117,89 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 57

64 No Provinsi Target dan Realisasi Produksi Kacang Tanah Tahun 2013 Lampiran 13 Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh * * * * * * 2 Sumatera Utara * * * * * * 3 Sumatera Barat * * * * * * 4 Riau * * * * * * 5 Jambi * * * * * * 6 Sumatera Selatan * * * * * * 7 Bengkulu * * * * * * 8 Lampung * * * * * * 9 Bangka Belitung * * * * * * 10 Kep. Riau * - 8 * 15 4 * 19 7 * * * Sumatera DKI Jakarta 4 - * 3 - * 6 - * - - * - - * 6 - * 12 Jawa Barat * * * * * * 13 Jawa Tengah * * * * * * 14 D.I.Yogyakarta * * * * * * 15 Jawa Timur * * * * * * 16 Banten * * * * * * Jawa Bali * * * * * * 18 NTB * * * * * * 19 NTT * * * * * * Bali & NT Kalimantan Barat * * * * * * 21 Kalimantan Tengah * * * * * * 22 Kalimantan Selatan * * * * * * 23 Kalimantan Timur * * * * * * Kalimantan Sulawesi Utara * * * * * * 25 Sulawesi Tengah * * * * * * 26 Sulawesi Selatan * * * * * * 27 Sulawesi Tenggara * * * * * * 28 Gorontalo * * * * * * 29 Sulawesi Barat * * * * * * Sulawesi Maluku * * * * * * 31 Maluku Utara * * * * * * 32 Papua Barat * * * * * * 33 Papua * * * * * * Maluku & Papua LUAR JAWA INDONESIA (Ton) Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 58

65 Lanjutan Lampiran 13 (Ton) Bulan No Provinsi Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh * * * * * * ,34 2 Sumatera Utara * * * * * * ,23 3 Sumatera Barat * * * * * * ,89 4 Riau * * * * * * ,71 5 Jambi * * * * * * ,83 6 Sumatera Selatan * * * * * * ,40 7 Bengkulu * * * * * * ,45 8 Lampung * * * * * * ,45 9 Bangka Belitung * * * * 36 9 * * ,51 10 Kep. Riau * * 26 8 * 20 3 * 21 4 * 17 3 * ,67 Sumatera ,98 11 DKI Jakarta 6 - * 4 - * - - * 3 - * - - * - - * Jawa Barat * * * * * * ,18 13 Jawa Tengah * * * * * * ,56 14 D.I.Yogyakarta * * * * * * ,05 15 Jawa Timur * * * * * * ,85 16 Banten * * * * * * ,08 Jawa ,53 17 Bali * * * * * * ,91 18 NTB * * * * * * ,11 19 NTT * * * * * * ,01 Bali & NT ,46 20 Kalimantan Barat * * * * * * ,68 21 Kalimantan Tengah * * * * * * ,41 22 Kalimantan Selatan * * * * * * ,81 23 Kalimantan Timur * * * * * * ,34 Kalimantan ,98 24 Sulawesi Utara * * * * * * ,94 25 Sulawesi Tengah * * * * * * ,47 26 Sulawesi Selatan * * * * * * ,41 27 Sulawesi Tenggara * * * * * * ,72 28 Gorontalo * * * * * * ,55 29 Sulawesi Barat * * * * * * ,38 Sulawesi ,89 30 Maluku * * * * * * ,34 31 Maluku Utara * * * * * * ,90 32 Papua Barat * * * * * * ,62 33 Papua * * * * * * ,10 Maluku & Papua ,58 LUAR JAWA ,80 INDONESIA ,86 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 59

66 Target dan Realisasi Luas Tanam Kacang Hijau Tahun 2013 Lampiran 14 Bulan No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh ) ) ) ) ) ) 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) 4 Riau ) ) ) ) ) ) 5 Jambi ) ) ) ) ) ) 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) 8 Lampung ) ) ) ) ) ) 9 Bangka Belitung - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) 10 Kep. Riau - - 1) - - 1) - - 1) 1-1) - - 1) 0-1) Sumatera DKI Jakarta - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) 12 Jawa Barat ) ) ) ) ) ) 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) 16 Banten ) ) ) ) ) ) Jawa Bali 72-1) 3 6 1) ) ) ) ) 18 NTB ) ) ) ) ) ) 19 NTT ) ) ) ) ) ) Bali & NT Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) Kalimantan Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) ) Sulawesi Maluku ) ) ) ) ) ) 31 Maluku Utara ) ) ) ) ) ) 32 Papua Barat ) ) ) ) ) ) 33 Papua ) ) ) ) ) ) Maluku & Papua LUAR JAWA INDONESIA Sumber Data : Daerah dan diolah Keterangan : T = Target, R = Realisasi (Ha) 60

67 Lanjutan Lampiran 14 (Ha) Bulan No Provinsi Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ) ) ) ) ) ) ,71 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) ,00 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) ,53 4 Riau ) ) ) ) ) ) ,17 5 Jambi ) ) ) ) ) ) ,78 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) ,12 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) ,56 8 Lampung ) ) ) ) ) ) ,06 9 Bangka Belitung - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) Kep. Riau 0-1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) Sumatera ,11 11 DKI Jakarta - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) Jawa Barat ) ) ) ) ) ) ,78 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) ,46 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) 79-1) ) - 8 1) ,58 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) ,06 16 Banten ) ) ) ) ) ) ,40 Jawa ,08 17 Bali ) ) ) ) ) ) ,03 18 NTB ) ) ) ) ) ) ,54 19 NTT ) ) ) 433-1) ) ) ,67 Bali & NT ,31 20 Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) ,21 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) ,40 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) ,92 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) ,35 Kalimantan ,19 24 Sulawesi Utara ) ) 166-1) 42-1) 54-1) ) ,09 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) ,59 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) ,33 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) ,95 28 Gorontalo ) ) ) - 1 1) ) ) ,32 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) 83-1) ,84 Sulawesi ,60 30 Maluku ) ) ) ) ) ) ,93 31 Maluku Utara ) ) 45-1) 28-1) 15-1) 25-1) ,63 32 Papua Barat ) ) ) ) ) 17-1) ,07 33 Papua ) ) ) ) ) ) ,36 Maluku & Papua ,48 LUAR JAWA ,98 INDONESIA ,38 Sumber Data : Daerah dan diolah Keterangan : T = Target, R = Realisasi 61

68 Lampiran 15 Target dan Realisasi Luas Panen Kacang Hijau Tahun 2013 (Ha) Bulan No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh ) ) ) ) ) ) 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) 4 Riau ) ) ) ) ) ) 5 Jambi ) ) ) ) ) ) 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) 8 Lampung ) ) ) ) ) ) 9 Bangka Belitung - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) 10 Kep. Riau - - 1) - - 1) - - 1) 1-1) - - 1) - - 1) Sumatera DKI Jakarta - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) 12 Jawa Barat ) ) ) ) ) ) 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) 16 Banten ) ) ) ) ) ) Jawa Bali - 5 1) - - 1) ) 328-1) ) ) 18 NTB ) ) ) ) ) ) 19 NTT ) ) ) ) ) ) Bali & NT Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) Kalimantan Sulawesi Utara 130-1) 80-1) ) ) ) ) 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) ) Sulawesi Maluku ) ) ) ) ) ) 31 Maluku Utara ) ) ) ) ) ) 32 Papua Barat ) ) ) ) ) ) 33 Papua ) ) ) ) ) ) Maluku & Papua LUAR JAWA INDONESIA Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 62

69 Lanjutan Lampiran 15 (Ha) Bulan No Provinsi Jul Agus Sept Okt Nov Des Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ) ) ) ) ) ) ,22 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) ,80 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) ,42 4 Riau ) ) ) ) ) ) ,53 5 Jambi ) ) ) ) ) ) ,35 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) ,90 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) ,63 8 Lampung ) ) ) ) ) ) ,65 9 Bangka Belitung - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 3) Kep. Riau - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 3) Sumatera ,98 11 DKI Jakarta - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 1) - - 3) Jawa Barat ) ) ) ) ) ) ,37 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) ,74 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) 65-1) ) ) ,67 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) ,46 16 Banten ) ) ) ) ) ) ,49 Jawa ,85 17 Bali ) ) ) ) ) ) ,05 18 NTB ) ) ) ) ) ) ,40 19 NTT ) ) ) ) ) ) ,44 Bali & NT ,60 20 Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) ,28 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) ,17 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) ,70 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) ,85 Kalimantan ,74 24 Sulawesi Utara ) ) ) ) 181-1) ) ,39 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) ,23 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) ,21 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) ,41 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) ,49 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) 28-3) ,01 Sulawesi ,23 30 Maluku ) ) ) ) ) ) ,78 31 Maluku Utara ) ) 25-1) 28-1) 36-1) 37-3) ,96 32 Papua Barat ) ) ) ) ) ) ,54 33 Papua ) ) ) ) ) ) ,88 Maluku & Papua ,11 LUAR JAWA ,32 INDONESIA ,28 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 63

70 Lampiran 16 Target dan Realisasi Produktivitas Kacang Hijau Tahun 2013 (Ku/Ha) Bulan No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh 12,70 10,25 12,70 10,25 12,70 10,25 12,70 10,25 13,11 10,80 * 13,11 10,78 * 2 Sumatera Utara 12,39 11,07 12,39 11,07 12,39 11,07 12,39 11,07 12,30 10,88 * 12,30 10,73 * 3 Sumatera Barat 13,57 11,56 13,57 11,56 13,57 11,56 13,57 11,56 13,49 12,99 * 13,49 13,05 * 4 Riau 12,03 10,58 12,03 10,58 12,03 10,58 12,03 10,58 12,63 10,93 * 12,63 10,90 * 5 Jambi 11,80 10,45 11,80 10,45 11,80 10,45 11,80 10,45 12,27 11,53 * 12,27 11,18 * 6 Sumatera Selatan 15,86 13,53 15,86 13,53 15,86 13,53 15,86 13,53 15,57 13,67 * 15,57 13,68 * 7 Bengkulu 11,27 9,89 11,27 9,89 11,27 9,89 11,27 9,89 11,04 9,85 * 11,04 9,82 * 8 Lampung 10,45 8,98 10,45 8,98 10,45 8,98 10,45 8,98 10,34 9,03 * 10,34 9,00 * 9 Bangka Belitung * - - * 10 Kep. Riau * - - * Sumatera 12,19 10,79 12,19 10,79 12,19 10,79 12,19 10,79 12,46 11,21 12,46 11,14 11 DKI Jakarta Jawa Barat 12,23 11,57 12,23 11,57 12,23 11,57 12,23 11,57 12,44 11,61 * 12,44 11,61 * 13 Jawa Tengah 12,30 10,25 12,30 10,25 12,30 10,25 12,30 10,25 13,00 11,70 * 13,00 11,70 * 14 D.I.Yogyakarta 7,11 5,57 7,11 5,57 7,11 5,57 7,11 5,57 6,62 5,73 * 6,62 5,73 * 15 Jawa Timur 13,97 12,55 13,97 12,55 13,97 12,55 13,97 12,55 12,36 11,90 * 12,36 11,90 * 16 Banten 10,79 8,37 10,79 8,37 10,79 8,37 10,79 8,37 10,33 8,28 * 10,33 8,28 * Jawa 13,36 11,51 13,36 11,51 13,36 11,51 13,36 11,51 12,61 11,71 12,61 11,71 17 Bali 11,56 10,16 11,56 10,16 11,56 10,16 11,56 10,16 11,74 10,68 * 11,74 10,68 * 18 NTB 10,95 13,93 10,95 13,93 10,95 13,93 10,95 13,93 11,70 12,47 * 11,70 12,47 * 19 NTT 9,89 8,58 9,89 8,58 9,89 8,58 9,89 8,58 9,57 8,89 * 9,57 8,89 * Bali & NT 10,79 10,89 10,79 10,89 10,79 10,89 10,79 10,89 10,94 10,68 10,94 10,68 20 Kalimantan Barat 8,15 6,67 8,15 6,67 8,15 6,67 8,15 6,67 8,25 7,53 * 8,25 7,53 * 21 Kalimantan Tengah 9,70 8,24 9,70 8,24 9,70 8,24 9,70 8,24 9,70 8,29 * 9,70 8,29 * 22 Kalimantan Selatan 11,87 10,60 11,87 10,60 11,87 10,60 11,87 10,60 11,99 10,48 * 11,99 10,48 * 23 Kalimantan Timur 12,32 10,68 12,32 10,68 12,32 10,68 12,32 10,68 12,48 10,73 * 12,48 10,73 * Kalimantan 10,82 9,05 10,82 9,05 10,82 9,05 10,82 9,05 9,76 9,2575 9,76 9,26 24 Sulawesi Utara 15,07 12,84 15,07 12,84 15,07 12,84 15,07 12,84 16,21 12,56 * 16,21 12,56 * 25 Sulawesi Tengah 9,59 8,41 9,59 8,41 9,59 8,41 9,59 8,41 8,88 8,21 * 8,88 8,21 * 26 Sulawesi Selatan 14,03 12,91 14,03 12,91 14,03 12,91 14,03 12,91 13,52 12,11 * 13,52 12,11 * 27 Sulawesi Tenggara 9,60 8,26 9,60 8,26 9,60 8,26 9,60 8,26 9,09 8,03 * 9,09 8,03 * 28 Gorontalo 14,82 13,92 14,82 13,92 14,82 13,92 14,82 13,92 13,37 12,39 * 13,37 12,39 * 29 Sulawesi Barat 16,06 13,92 16,06 13,92 16,06 13,92 16,06 13,92 16,67 14,34 * 16,67 14,34 * Sulawesi 13,56 11,71 13,56 11,71 13,56 11,71 13,56 11,71 13,03 11, ,03 11,27 30 Maluku 12,33 10,51 12,33 10,51 12,33 10,51 12,33 10,51 12,24 10,54 * 12,24 10,54 * 31 Maluku Utara 12,58 10,44 12,58 10,44 12,58 10,44 12,58 10,44 12,50 10,95 * 12,50 10,95 * 32 Papua Barat 11,25 8,89 11,25 8,89 11,25 8,89 11,25 8,89 11,99 11,13 * 11,99 11,13 * 33 Papua 11,83 9,08 11,83 9,08 11,83 9,08 11,83 9,08 12,34 12,34 * 12,34 12,34 * Maluku & Papua 11,89 9,73 11,89 9,73 11,89 9,73 11,89 9,73 12,25 11,24 12,25 11,24 LUAR JAWA 12,11 10,55 12,11 10,55 12,11 10,55 12,11 10,55 11,32 11,34 11,32 11,34 INDONESIA 12,81 11,03 12,81 11,03 12,81 11,03 12,81 11,03 12,04 11,59 12,04 11,59 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 64

71 Lanjutan Lampiran 16 (Ku/Ha) Bulan No Provinsi Jul Agus Sept Okt Nov Des Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh 13,11 10,78 * 13,11 10,78 * 13,03 10,64 * 13,03 10,64 * 13,03 10,64 * 13,03 10,64 * 12,98 10,56 81,33 2 Sumatera Utara 12,30 10,73 * 12,30 10,73 * 12,73 11,09 * 12,73 11,09 * 12,73 11,09 * 12,73 11,09 * 12,44 11,00 88,42 3 Sumatera Barat 13,49 13,05 * 13,49 13,05 * 13,81 12,16 * 13,81 12,16 * 13,81 12,16 * 13,81 12,16 * 13,62 12,29 90,25 4 Riau 12,63 10,90 * 12,63 10,90 * 12,02 10,05 * 12,02 10,05 * 12,02 10,05 * 12,02 10,05 * 12,42 10,55 84,96 5 Jambi 12,27 11,18 * 12,27 11,18 * 12,87 11,67 * 12,87 11,67 * 12,87 11,67 * 12,87 11,67 * 12,38 11,47 92,65 6 Sumatera Selatan 15,57 13,68 * 15,57 13,68 * 15,85 13,67 * 15,85 13,67 * 15,85 13,67 * 15,85 13,67 * 15,70 13,18 83,94 7 Bengkulu 11,04 9,82 * 11,04 9,82 * 11,13 9,81 * 11,13 9,81 * 11,13 9,81 * 11,13 9,81 * 11,14 9,90 88,87 8 Lampung 10,34 9,00 * 10,34 9,00 * 10,42 8,95 * 10,42 8,95 * 10,42 8,95 * 10,42 8,95 * 10,40 8,98 86,37 9 Bangka Belitung - - * - - * - - * - - * - - * - - * Kep. Riau - - * - - * - - * - - * - - * - - * 10, Sumatera 12,46 11,14 12,46 11,14 12,63 11,01 12,63 11,01 12,63 11,01 12,63 11,01 12,42 10, DKI Jakarta Jawa Barat 12,44 11,61 * 12,44 11,61 * 12,57 11,06 * 12,57 11,06 * 12,57 11,06 * 12,57 11,06 * 12,47 11,29 90,51 13 Jawa Tengah 13,00 11,70 * 13,00 11,70 * 12,44 11,71 * 12,44 11,71 * 12,44 11,71 * 12,44 11,71 * 12,67 11,78 92,99 14 D.I.Yogyakarta 6,62 5,73 * 6,62 5,73 * 8,66 7,37 * 8,66 7,37 * 8,66 7,37 * 8,66 7,37 * 7,48 5,91 79,03 15 Jawa Timur 12,36 11,90 * 12,36 11,90 * 12,62 11,36 * 12,62 11,36 * 12,62 11,36 * 12,62 11,36 * 12,94 11,77 90,94 16 Banten 10,33 8,28 * 10,33 8,28 * 10,20 7,19 * 10,20 7,19 * 10,20 7,19 * 10,20 7,19 * 10,40 8,19 78,75 Jawa 12,61 11,71 12,61 11,71 12,45 11,55 12,45 11,55 12,45 11,55 12,45 11,55 12,70 11,69 92,03 17 Bali 11,74 10,68 * 11,74 10,68 * 8,67 7,80 * 8,67 7,80 * 8,67 7,80 * 8,67 7,80 * 10,96 9,63 87,87 18 NTB 11,70 12,47 * 11,70 12,47 * 11,21 12,05 * 11,21 12,05 * 11,21 12,05 * 11,21 12,05 * 11,49 12,27 106,81 19 NTT 9,57 8,89 * 9,57 8,89 * 8,64 7,04 * 8,64 7,04 * 8,64 7,04 * 8,64 7,04 * 9,49 8,55 90,06 Bali & NT 10,94 10,68 10,94 10,68 10,40 8,96 10,40 8,96 10,40 8,96 10,40 8,96 10,75 10,82 100,68 20 Kalimantan Barat 8,25 7,53 * 8,25 7,53 * 8,07 7,27 * 8,07 7,27 * 8,07 7,27 * 8,07 7,27 * 8,23 7,54 91,66 21 Kalimantan Tengah 9,70 8,29 * 9,70 8,29 * 9,65 8,26 * 9,65 8,26 * 9,65 8,26 * 9,65 8,26 * 9,69 8,26 85,28 22 Kalimantan Selatan 11,99 10,48 * 11,99 10,48 * 12,26 11,05 * 12,26 11,05 * 12,26 11,05 * 12,26 11,05 * 12,04 10,84 90,01 23 Kalimantan Timur 12,48 10,73 * 12,48 10,73 * 12,18 10,53 * 12,18 10,53 * 12,18 10,53 * 12,18 10,53 * 12,32 10,60 86,02 Kalimantan 9,76 9,26 9,76 9,26 11,34 9,28 11,34 9,28 11,34 9,28 11,34 9,28 10,39 9,28 89,29 24 Sulawesi Utara 16,21 12,56 * 16,21 12,56 * 15,79 12,39 * 15,79 12,39 * 15,79 12,39 * 15,79 12,39 * 15,76 12,58 79,80 25 Sulawesi Tengah 8,88 8,21 * 8,88 8,21 * 9,16 8,40 * 9,16 8,40 * 9,16 8,40 * 9,16 8,40 * 9,23 8,34 90,37 26 Sulawesi Selatan 13,52 12,11 * 13,52 12,11 * 14,62 13,94 * 14,62 13,94 * 14,62 13,94 * 14,62 13,94 * 14,24 13,14 92,29 27 Sulawesi Tenggara 9,09 8,03 * 9,09 8,03 * 9,38 7,98 * 9,38 7,98 * 9,38 7,98 * 9,38 7,98 * 9,35 8,01 85,69 28 Gorontalo 13,37 12,39 * 13,37 12,39 * 13,57 12,63 * 13,57 12,63 * 13,57 12,63 * 13,57 12,63 * 13,85 13,08 94,43 29 Sulawesi Barat 16,67 14,34 * 16,67 14,34 * 14,22 12,35 * 14,22 12,35 * 14,22 12,35 * 14,22 12,35 * 15,40 13,44 87,28 Sulawesi 13,03 11,27 13,03 11,27 14,25 11,28 14,25 11,28 14,25 11,28 14,25 11,28 13,78 12,46 90,45 30 Maluku 12,24 10,54 * 12,24 10,54 * 11,92 10,61 * 11,92 10,61 * 11,92 10,61 * 11,92 10,61 * 12,20 10,63 87,15 31 Maluku Utara 12,50 10,95 * 12,50 10,95 * 12,48 10,97 * 12,48 10,97 * 12,48 10,97 * 12,48 10,97 * 12,52 11,22 89,62 32 Papua Barat 11,99 11,13 * 11,99 11,13 * 12,20 11,46 * 12,20 11,46 * 12,20 11,46 * 12,20 11,46 * 11,80 11,20 94,91 33 Papua 12,34 12,34 * 12,34 12,34 * 11,72 10,16 * 11,72 10,16 * 11,72 10,16 * 11,72 10,16 * 11,97 10,44 87,25 Maluku & Papua 12,25 11,24 12,25 11,24 11,99 10,80 11,99 10,80 11,99 10,80 11,99 10,80 12,05 10,61 88,08 LUAR JAWA 11,32 11,34 11,32 11,34 12,02 11,97 12,02 11,97 12,02 11,97 12,02 11,97 11,73 11,16 95,14 INDONESIA 12,04 11,59 12,04 11,59 12,27 11,67 12,27 11,67 12,27 11,67 12,27 11,67 12,28 11,50 93,63 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 65

72 Lampiran 17 Target dan Realisasi Produksi Kacang Hijau Tahun 2013 (Ton) Bulan No Provinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh * * * * * * 2 Sumatera Utara * * * * * * 3 Sumatera Barat * * * * * * 4 Riau * * * * * * 5 Jambi * * 42 5 * * * * 6 Sumatera Selatan * * * * * * 7 Bengkulu * * * * * * 8 Lampung * * * * * * 9 Bangka Belitung Kep. Riau Sumatera DKI Jakarta Jawa Barat * * * * * * 13 Jawa Tengah * * * * * * 14 D.I.Yogyakarta - 42 * * 29 4 * * * * 15 Jawa Timur * * * * * * 16 Banten * * * * * * Jawa Bali - 5 * - - * * * * 39 5 * 18 NTB * * * * * * 19 NTT 91 4 * * * * * * Bali & NT Kalimantan Barat 30 5 * 22 2 * 25 6 * * * * 21 Kalimantan Tengah * * * * 25 6 * 28 7 * 22 Kalimantan Selatan * * * * * * 23 Kalimantan Timur * * * * * * Kalimantan Sulawesi Utara * * * * * * 25 Sulawesi Tengah * * * * * * 26 Sulawesi Selatan * * * * * * 27 Sulawesi Tenggara * * * * * * 28 Gorontalo 43 8 * * * * * 64 7 * 29 Sulawesi Barat * * * * * * Sulawesi Maluku * * * * * * 31 Maluku Utara * * * * * * 32 Papua Barat 77 1 * 49 1 * * * 83 4 * * 33 Papua * * * * * * Maluku & Papua LUAR JAWA INDONESIA Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 66

73 Lanjutan Lampiran 17 (Ton) Bulan No Provinsi Jul Agus Sept Okt Nov Des Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh * * * * * * ,41 2 Sumatera Utara * * * * * * ,58 3 Sumatera Barat * * * * * * ,82 4 Riau * * * * * * ,32 5 Jambi * * * * * * ,62 6 Sumatera Selatan * * * * * * ,13 7 Bengkulu * * * * * * ,17 8 Lampung * * * * * * ,35 9 Bangka Belitung Kep. Riau Sumatera ,58 11 DKI Jakarta Jawa Barat * * * * * * ,30 13 Jawa Tengah * * * * * * ,68 14 D.I.Yogyakarta 32 7 * * * 56 - * 67 3 * 18 4 * ,49 15 Jawa Timur * * * * * * ,90 16 Banten * * * * * * ,70 Jawa ,59 17 Bali * * * * * * ,28 18 NTB * * * * * * ,17 19 NTT * * * * * * ,38 Bali & NT ,93 20 Kalimantan Barat * * 36 9 * 27 7 * 24 4 * 38 6 * ,01 21 Kalimantan Tengah 33 6 * 27 4 * * 24 7 * 19 2 * 26 3 * ,26 22 Kalimantan Selatan * * * * * * ,91 23 Kalimantan Timur * * * * * * ,86 Kalimantan ,83 24 Sulawesi Utara * * * * * * ,34 25 Sulawesi Tengah * * * * * * ,14 26 Sulawesi Selatan * * * * * * ,29 27 Sulawesi Tenggara * * * * * * ,54 28 Gorontalo * * * 32 9 * * 24 8 * ,79 29 Sulawesi Barat * * * * * 40 - * ,62 Sulawesi ,29 30 Maluku * * * 37 2 * 53 6 * 39 1 * ,09 31 Maluku Utara * * 31 - * 35 - * 45 - * 46 - * ,54 32 Papua Barat * 84 1 * * * 79 7 * 64 1 * ,80 33 Papua * * * * * * ,08 Maluku & Papua ,87 LUAR JAWA ,35 INDONESIA ,72 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 67

74 Lampiran 18 Target dan Realisasi Luas Tanam Ubikayu Tahun 2013 Bulan No Propinsi Jan Peb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh ) ) ) ) ) ) 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) 4 Riau ) ) ) ) ) ) 5 Jambi ) ) ) ) ) ) 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) 8 Lampung ) ) ) ) ) ) 9 Bangka Belitung ) ) ) ) ) ) 10 Kepulauan Riau ) ) ) ) ) ) SUMATERA D.K.I. Jakarta 7-1) 5-1) 5-1) 3-1) 4-1) 5-1) 12 Jawa Barat ) ) ) ) ) ) 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) 16 Banten ) ) ) ) ) ) JAWA Bali ) ) ) ) ) ) 18 Nusa Tenggara Barat ) ) ) ) ) ) 19 Nusa Tenggara Timur ) ) ) ) ) ) BALI & NT Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) KALIMANTAN Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) ) SULAWESI Maluku ) ) ) ) ) ) 31 Maluku Utara ) ) ) ) ) ) 32 Papua Barat ) ) ) ) ) ) 33 Papua ) ) ) ) ) ) MALUKU & PAPUA LUAR JAWA INDONESIA Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi (Ha) 68

75 Lanjutan Lampiran 18 Bulan Jan - Des No Propinsi Jul Agust Sept Okt Nop Des T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ) ) ) ) ) ) ,36 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) ,46 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) ,86 4 Riau ) ) ) ) ) ) ,04 5 Jambi ) ) ) ) ) ) ,57 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) ,76 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) ,52 8 Lampung ) ) ) ) ) ) ,28 9 Bangka Belitung ) ) ) ) ) ) ,97 10 Kepulauan Riau ) ) ) ) ) ) ,90 SUMATERA ,96 11 D.K.I. Jakarta 5-1) 4-1) 5-1) 5-1) 5-1) 3 1) Jawa Barat ) ) ) ) ) ) ,47 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) ,08 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) ,89 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) ,44 16 Banten ) ) ) ) ) ) ,12 JAWA ,89 17 Bali ) ) ) ) ) ) ,60 18 Nusa Tenggara Barat ) ) ) ) ) ) ,76 19 Nusa Tenggara Timur ) ) ) ) ) ) ,42 BALI & NT ,28 20 Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) ,33 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) ,48 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) ,33 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) ,00 KALIMANTAN ,49 24 Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) ,57 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) ,96 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) ,81 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) ,72 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) ,89 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) 336 1) ,90 SULAWESI ,18 30 Maluku ) ) ) ) ) ) ,91 31 Maluku Utara ) ) 937-1) 829-1) 952-1) 890 3) ,10 32 Papua Barat ) ) ) ) ) 414 3) ,06 33 Papua ) ) ) ) ) ) ,41 MALUKU & PAPUA ,30 LUAR JAWA ,73 INDONESIA ,40 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi (Ha) 69

76 Target dan Realisasi Luas Panen Ubikayu Tahun 2013 Lampiran 19 Bulan No Propinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh ) ) ) ) ) ) 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) 4 Riau ) ) ) ) ) ) 5 Kepulauan Riau ) ) ) ) ) ) 6 Jambi ) ) ) ) ) ) 7 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) 8 Kep. Bangka Belitung ) ) ) ) ) ) 9 Bengkulu ) ) ) ) ) ) 10 Lampung ) ) ) ) ) ) Sumatera DKI Jakarta 5-1) 4-1) 6-1) 3-1) 4-1) 3-1) 12 Jawa Barat ) ) ) ) ) ) 13 Banten ) ) ) ) ) ) 14 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) 15 DI.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) 16 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) Jawa Bali ) ) ) ) ) ) 18 Nusa Tenggara Barat ) ) ) ) ) ) 19 Nusa Tenggara Timur ) ) ) ) ) ) Bali,Nusa Tenggara Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) Kalimantan Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) 25 Gorontalo ) ) ) ) ) ) 26 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) 27 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) 28 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) ) 29 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) Sulawesi Maluku ) ) ) ) ) ) 31 Maluku Utara ) ) ) ) ) ) 32 Papua ) ) ) ) ) ) 33 Papua Barat ) ) ) ) ) ) Maluku & Papua Jumlah Luar Jawa INDONESIA Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi (Ha) 70

77 Lanjutan Lampiran 19 Bulan Jan - Des No Propinsi Jul Agus Sept Okt Nov Des T R % T R T R T R T R T R T R 1 Aceh ) ) ) ) ) ) ,09 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) ,73 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) ,92 4 Riau ) ) ) ) ) ) ,31 5 Kepulauan Riau ) ) ) ) ) ) ,65 6 Jambi ) ) ) ) ) ) ,93 7 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) ,71 8 Kep. Bangka Belitung ) ) ) ) ) ) ,39 9 Bengkulu ) ) ) ) ) ) ,26 10 Lampung ) ) ) ) ) ) ,80 Sumatera ,78 11 DKI Jakarta 5-1) 6 1) - 3-1) 5-1) 4-1) 4-1) Jawa Barat ) ) ) ) ) ) ,61 13 Banten ) ) ) ) ) ) ,60 14 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) ,58 15 DI.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) ,97 16 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) ,41 Jawa ,13 17 Bali ) ) ) ) ) ) ,59 18 Nusa Tenggara Barat ) ) ) ) ) ) ,90 19 Nusa Tenggara Timur ) ) ) ) ) ) ,55 Bali,Nusa Tenggara ,38 20 Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) ,45 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) ,44 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) ,82 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) ,90 Kalimantan ,96 24 Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) ,23 25 Gorontalo ) ) ) ) ) ) ,51 26 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) ,94 27 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) ,84 28 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) 406-1) ,73 29 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) ,39 Sulawesi ,06 30 Maluku ) ) ) ) ) ) ,20 31 Maluku Utara ) ) 820-1) 973-1) ) 976-1) ,52 32 Papua ) ) ) ) ) ) ,93 33 Papua Barat ) ) ) ) ) ) ,00 Maluku & Papua ,60 Jumlah Luar Jawa ,96 INDONESIA ,62 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi (Ha) 71

78 Target dan Realisasi Produktivitas Ubikayu Tahun 2013 Lampiran 20 (Ku/Ha) Bulan No Propinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh 141,00 127,01 * 141,00 127,01 * 141,00 127,01 * 141,00 127,01 * 144,00 129,39 * 144,00 129,39 * 2 Sumatera Utara 226,00 310,94 * 226,00 310,94 * 226,00 310,94 * 226,00 310,94 * 218,00 334,12 * 218,00 334,12 * 3 Sumatera Barat 236,00 427,38 * 236,00 427,38 * 236,00 427,38 * 236,00 427,38 * 219,00 390,20 * 219,00 390,20 * 4 Riau 124,00 245,35 * 124,00 245,35 * 124,00 245,35 * 124,00 245,35 * 127,00 269,25 * 127,00 269,25 * 5 Kepulauan Riau 118,00 114,59 * 118,00 114,59 * 118,00 114,59 * 118,00 114,59 * 122,00 118,25 * 122,00 118,25 * 6 Jambi 152,00 141,94 * 152,00 141,94 * 152,00 141,94 * 152,00 141,94 * 157,00 144,23 * 157,00 144,23 * 7 Sumatera Selatan 166,00 171,13 * 166,00 171,13 * 166,00 171,13 * 166,00 171,13 * 174,00 152,52 * 174,00 152,52 * 8 Kep. Bangka Belitung 163,00 167,05 * 163,00 167,05 * 163,00 167,05 * 163,00 167,05 * 161,00 199,23 * 161,00 199,23 * 9 Bengkulu 137,00 150,25 * 137,00 150,25 * 137,00 150,25 * 137,00 150,25 * 132,00 117,40 * 132,00 117,40 * 10 Lampung 271,00 261,96 * 271,00 261,96 * 271,00 261,96 * 271,00 261,96 * 268,00 261,97 * 268,00 261,97 * Sumatera 251,00 266,69 253,00 266,69 253,00 266,69 251,00 266,69 248,00 260,44 250,00 260,44 11 DKI Jakarta 132,00 - * 132,00 - * 132,00 - * 132,00 - * 134,00 - * 134,00 - * 12 Jawa Barat 216,00 209,43 * 216,00 209,43 * 216,00 209,43 * 216,00 209,43 * 216,00 220,95 * 216,00 220,95 * 13 Banten 160,00 152,38 * 160,00 152,38 * 160,00 152,38 * 160,00 152,38 * 161,00 151,96 * 161,00 151,96 * 14 Jawa Tengah 205,00 256,25 205,00 256,25 205,00 256,25 205,00 256,25 198,00 238,51 198,00 238,51 15 DI.Yogyakarta 151,00 156,80 * 151,00 156,80 * 151,00 156,80 * 151,00 156,80 * 174,00 176,34 * 174,00 176,34 * 16 Jawa Timur 186,00 200,78 * 186,00 200,78 * 186,00 200,78 * 186,00 200,78 * 193,00 237,78 * 193,00 237,78 * Jawa 200,00 221,80-200,00 221,80-197,00 221,80 197,00 221,80 200,00 223,88-200,00 223,88 17 Bali 152,00 200,01 * 152,00 200,01 * 152,00 200,01 * 152,00 200,01 * 164,00 171,85 * 164,00 171,85 * 18 Nusa Tenggara Barat 137,00 127,54 * 137,00 127,54 * 137,00 127,54 * 137,00 127,54 * 137,00 154,43 * 137,00 154,43 * 19 Nusa Tenggara Timur 117,00 99,67 * 117,00 99,67 * 117,00 99,67 * 117,00 99,67 * 121,00 105,21 * 121,00 105,21 * Bali,Nusa Tenggara 125,00 128,03-125,00 128,03-126,00 128,03 125,00 128,03 126,00 133,71-127,00 133,71 20 Kalimantan Barat 177,00 185,17 * 177,00 185,17 * 177,00 185,17 * 177,00 185,17 * 156,00 145,37 * 156,00 145,37 * 21 Kalimantan Tengah 134,00 119,00 * 134,00 119,00 * 134,00 119,00 * 134,00 119,00 * 134,00 120,00 * 134,00 120,00 * 22 Kalimantan Selatan 169,00 186,97 * 169,00 186,97 * 169,00 186,97 * 169,00 186,97 * 166,00 191,51 * 166,00 191,51 * 23 Kalimantan Timur 176,00 181,88 * 176,00 181,88 * 176,00 181,88 * 176,00 181,88 * 175,00 171,93 * 175,00 171,93 * Kalimantan 165,00 151,41-167,00 151,41-165,00 151,41 167,00 151,41 158,00 153,51-158,00 153,51 24 Sulawesi Utara 146,00 130,16 * 146,00 130,16 * 146,00 130,16 * 146,00 130,16 * 149,00 130,28 * 149,00 130,28 * 25 Gorontalo 142,00 136,00 * 142,00 136,00 * 142,00 136,00 * 142,00 136,00 * 136,00 120,65 * 136,00 120,65 * 26 Sulawesi Tengah 185,00 202,54 * 185,00 202,54 * 185,00 202,54 * 185,00 202,54 * 181,00 203,22 * 181,00 203,22 * 27 Sulawesi Selatan 203,00 173,08 * 203,00 173,08 * 203,00 173,08 * 203,00 173,08 * 191,00 196,82 * 191,00 196,82 * 28 Sulawesi Barat 168,00 297,73 * 168,00 297,73 * 168,00 297,73 * 168,00 297,73 * 176,00 183,23 * 176,00 183,23 * 29 Sulawesi Tenggara 172,00 208,51 * 172,00 208,51 * 172,00 208,51 * 172,00 208,51 * 185,00 202,00 * 185,00 202,00 * Sulawesi 177,00 194,59-177,00 194,59-180,00 194,59 188,00 194,59 179,00 166,90-179,00 166,90 30 Maluku 146,00 202,01 * 146,00 202,01 * 146,00 202,01 * 146,00 202,01 * 146,00 229,65 * 146,00 229,65 * 31 Maluku Utara 138,00 128,64 * 138,00 128,64 * 138,00 128,64 * 138,00 128,64 * 138,00 126,56 * 138,00 126,56 * 32 Papua 135,00 122,71 * 135,00 122,71 * 135,00 122,71 * 135,00 122,71 * 139,00 135,37 * 139,00 135,37 * 33 Papua Barat 133,00 118,56 * 133,00 118,56 * 133,00 118,56 * 133,00 118,56 * 131,00 113,98 * 131,00 113,98 * Maluku & Papua 140,00 146,69 140,00 146,69 140,00 146,69 140,00 146,69 141,00 140,87 141,00 140,87 Jumlah Luar Jawa 226,00 236,06 228,00 236,06 227,00 236,06 221,00 236,06 211,00 220,31 209,00 220,31 INDONESIA 219,00 232,94 220,00 232,94 217,00 232,94 214,00 232,94 207,00 222,28 206,00 222,28 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 72

79 Lanjutan Lampiran 20 Bulan Jan - Des No Propinsi Jul Agus Sept Okt Nov Des T R % T R T R T R T R T R T R 1 Aceh 144,00 129,39 * 144,00 129,39 * 141,00 125,83 * 141,00 125,83 * 141,00 125,83 * 141,00 125,83 * 142,00 127,45 89,75 2 Sumatera Utara 218,00 334,12 * 218,00 334,12 * 226,00 307,38 * 226,00 307,38 * 226,00 307,38 * 226,00 307,38 * 223,00 318,85 142,98 3 Sumatera Barat 219,00 390,20 * 219,00 390,20 * 215,00 428,81 * 215,00 428,81 * 215,00 428,81 * 215,00 428,81 * 223,00 416,37 186,71 4 Riau 127,00 269,25 * 127,00 269,25 * 127,00 254,65 * 127,00 254,65 * 127,00 254,65 * 127,00 254,65 * 126,00 256,70 203,73 5 Kepulauan Riau 122,00 118,25 * 122,00 118,25 * 123,00 118,27 * 123,00 118,27 * 123,00 118,27 * 123,00 118,27 * 121,00 117,18 96,84 6 Jambi 157,00 144,23 * 157,00 144,23 * 158,00 144,53 * 158,00 144,53 * 158,00 144,53 * 158,00 144,53 * 156,00 143,65 92,08 7 Sumatera Selatan 174,00 152,52 * 174,00 152,52 * 178,00 151,56 * 178,00 151,56 * 178,00 151,56 * 178,00 151,56 * 173,00 157,25 90,90 8 Kep. Bangka Belitung 161,00 199,23 * 161,00 199,23 * 160,00 167,00 * 160,00 167,00 * 160,00 167,00 * 160,00 167,00 * 161,00 177,24 110,09 9 Bengkulu 132,00 117,40 * 132,00 117,40 * 133,00 118,30 * 133,00 118,30 * 133,00 118,30 * 133,00 118,30 * 134,00 128,93 96,22 10 Lampung 268,00 261,97 * 268,00 261,97 * 281,00 261,64 * 281,00 261,64 * 281,00 261,64 * 281,00 261,64 * 274,00 261,81 95,55 Sumatera 250,00 260,44 253,00 260,44 267,00 262,53 268,00 262,53 266,00 262,53 264,00 262,53 257,00 210,54 81,92 11 DKI Jakarta 134,00 - * 134,00 - * 133,00 - * 133,00 - * 133,00 - * 133,00 - * 133, Jawa Barat 216,00 220,95 * 216,00 220,95 * 206,00 224,01 * 206,00 224,01 * 206,00 224,01 * 206,00 224,01 * 213,00 220,26 103,41 13 Banten 161,00 151,96 * 161,00 151,96 * 160,00 143,68 * 160,00 143,68 * 160,00 143,68 * 160,00 143,68 * 160,00 148,70 92,94 14 Jawa Tengah 198,00 238,51 198,00 238,51 201,00 219,34 201,00 219,34 201,00 219,34 201,00 219,34 200,00 230,90 115,45 15 DI.Yogyakarta 174,00 176,34 * 174,00 176,34 * 161,00 162,78 * 161,00 162,78 * 161,00 162,78 * 161,00 162,78 * 172,00 172,23 100,13 16 Jawa Timur 193,00 237,78 * 193,00 237,78 * 170,00 222,54 * 170,00 222,54 * 170,00 222,54 * 170,00 222,54 * 183,00 228,87 125,07 Jawa 195,00 223,88 193,00 223,88 184,00 215,98 186,00 215,98-187,00 215,98-189,00 215,98-192,00 200,19 104,27 17 Bali 164,00 171,85 * 164,00 171,85 * 185,00 157,06 * 185,00 157,06 * 185,00 157,06 * 185,00 157,06 * 167,00 172,22 103,13 18 Nusa Tenggara Barat 137,00 154,43 * 137,00 154,43 * 139,00 139,63 * 139,00 139,63 * 139,00 139,63 * 139,00 139,63 * 137,00 143,62 104,83 19 Nusa Tenggara Timur 121,00 105,21 * 121,00 105,21 * 122,00 97,64 * 122,00 97,64 * 122,00 97,64 * 122,00 97,64 * 121,00 101,18 83,62 Bali,Nusa Tenggara 137,00 133,71 130,00 133,71 128,00 103,83 124,00 103,83-124,00 103,83-125,00 103,83-128,00 139,01 108,60 20 Kalimantan Barat 156,00 145,37 * 156,00 145,37 * 162,00 146,06 * 162,00 146,06 * 162,00 146,06 * 162,00 146,06 * 165,00 160,21 97,10 21 Kalimantan Tengah 134,00 120,00 * 134,00 120,00 * 134,00 120,00 * 134,00 120,00 * 134,00 120,00 * 134,00 120,00 * 134,00 119,70 89,33 22 Kalimantan Selatan 166,00 191,51 * 166,00 191,51 * 167,00 153,97 * 167,00 153,97 * 167,00 153,97 * 167,00 153,97 * 167,00 175,76 105,25 23 Kalimantan Timur 175,00 171,93 * 175,00 171,93 * 178,00 178,92 * 178,00 178,92 * 178,00 178,92 * 178,00 178,92 * 176,00 177,46 100,83 Kalimantan 158,00 153,51 158,00 153,51 160,00 152,24 161,00 152,24-160,00 152,24-161,00 152,24-161,00 158,28 98,31 24 Sulawesi Utara 149,00 130,28 * 149,00 130,28 * 152,00 130,22 * 152,00 130,22 * 152,00 130,22 * 152,00 130,22 * 149,00 130,22 87,40 25 Gorontalo 136,00 120,65 * 136,00 120,65 * 133,00 121,55 * 133,00 121,55 * 133,00 121,55 * 133,00 121,55 * 137,00 124,80 91,09 26 Sulawesi Tengah 181,00 203,22 * 181,00 203,22 * 188,00 202,53 * 188,00 202,53 * 188,00 202,53 * 188,00 202,53 * 184,00 202,71 110,17 27 Sulawesi Selatan 191,00 196,82 * 191,00 196,82 * 191,00 196,35 * 191,00 196,35 * 191,00 196,35 * 191,00 196,35 * 194,00 194,03 100,02 28 Sulawesi Barat 176,00 183,23 * 176,00 183,23 * 139,00 172,03 * 139,00 172,03 * 139,00 172,03 * 139,00 172,03 * 160,00 217,35 135,84 29 Sulawesi Tenggara 185,00 202,00 * 185,00 202,00 * 200,00 193,34 * 200,00 193,34 * 200,00 193,34 * 200,00 193,34 * 189,00 198,18 104,86 Sulawesi 183,00 166,90 185,00 166,90 188,00 189,54 187,00 189,54-181,00 189,54-181,00 189,54-183,00 177,88 97,20 30 Maluku 146,00 229,65 * 146,00 229,65 * 148,00 177,34 * 148,00 177,34 * 148,00 177,34 * 148,00 177,34 * 147,00 201,68 137,20 31 Maluku Utara 138,00 126,56 * 138,00 126,56 * 139,00 123,48 * 139,00 123,48 * 139,00 123,48 * 139,00 123,48 * 139,00 126,28 90,85 32 Papua 139,00 135,37 * 139,00 135,37 * 122,00 105,63 * 122,00 105,63 * 122,00 105,63 * 122,00 105,63 * 133,00 123,74 93,04 33 Papua Barat 131,00 113,98 * 131,00 113,98 * 122,00 105,36 * 122,00 105,36 * 122,00 105,36 * 122,00 105,36 * 129,00 111,14 86,16 Maluku & Papua 141,00 140,87 141,00 140,87 139,00 138,07 140,00 138,07 140,00 138,07 140,00 138,07 140,00 140,71 100,51 Jumlah Luar Jawa 207,00 220,31 206,00 220,31 215,00 227,54 222,00 227,54 223,00 227,54 224,00 227,54 217,00 227,27 104,73 INDONESIA 200,00 222,28 197,00 222,28 198,00 222,53 207,00 222,53 211,00 222,53 214,00 222,53 205,00 224,18 109,36 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi (Ku/Ha) 73

80 Target dan Realisasi Produksi Ubikayu Tahun 2013 Lampiran 21 Bulan No Propinsi Jan Feb Mar Apr Mei Jun T R T R T R T R T R T R 1 Aceh * * * * * * 2 Sumatera Utara * * * * * * 3 Sumatera Barat * * * * * * 4 Riau * * * * * * 5 Kepulauan Riau * * * * * * 6 Jambi * * * * * * 7 Sumatera Selatan * * * * * * 8 Kep. Bangka Belitung * * * * * * 9 Bengkulu * * * * * * 10 Lampung * * * * * * Sumatera DKI Jakarta 68 - * 48 - * 75 - * 45 - * 48 - * 46 - * 12 Jawa Barat * * * * * * 13 Banten * * * * * * 14 Jawa Tengah DI.Yogyakarta * * * * * * 16 Jawa Timur * * * * * * Jawa Bali * * * * * * 18 Nusa Tenggara Barat * * * * * * 19 Nusa Tenggara Timur * * * * * * Bali,Nusa Tenggara Kalimantan Barat * * * * * * 21 Kalimantan Tengah * * * * * * 22 Kalimantan Selatan * * * * * * 23 Kalimantan Timur * * * * * * Kalimantan Sulawesi Utara * * * * * * 25 Gorontalo * * * * * * 26 Sulawesi Tengah * * * * * * 27 Sulawesi Selatan * * * * * * 28 Sulawesi Barat * * * * * * 29 Sulawesi Tenggara * * * * * * Sulawesi Maluku * * * * * * 31 Maluku Utara * * * * * * 32 Papua * * * * * * 33 Papua Barat * * * * * * Maluku & Papua Jumlah Luar Jawa INDONESIA Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi (Ton) 74

81 Lanjutan Lampiran 21 Bulan Jan - Des No Propinsi Jul Agus Sept Okt Nov Des T R % T R T R T R T R T R T R 1 Aceh * * * * * ,81 2 Sumatera Utara * * * * * ,28 3 Sumatera Barat * * * * * ,65 4 Riau * * * * * ,97 5 Kepulauan Riau * * * * * ,59 6 Jambi * * * * * ,78 7 Sumatera Selatan * * * * * ,48 8 Kep. Bangka Belitung * * * * * ,02 9 Bengkulu * * * * * ,79 10 Lampung * * * * * ,48 Sumatera ,66 11 DKI Jakarta 62 - * 79 - * 41 - * 64 - * 55 - * Jawa Barat * * * * * ,56 13 Banten * * * * * ,77 14 Jawa Tengah ,20 15 DI.Yogyakarta * * * * * ,17 16 Jawa Timur * * * * * ,45 Jawa ,50 17 Bali * * * * * ,47 18 Nusa Tenggara Barat * * * * * ,95 19 Nusa Tenggara Timur * * * * * ,06 Bali,Nusa Tenggara Kalimantan Barat * * * * * ,62 21 Kalimantan Tengah * * * * * ,44 22 Kalimantan Selatan * * * * * ,19 23 Kalimantan Timur * * * * * ,25 Kalimantan ,06 24 Sulawesi Utara * * * * * ,94 25 Gorontalo * * * * * ,32 26 Sulawesi Tengah * * * * * ,12 27 Sulawesi Selatan * * * * * ,10 28 Sulawesi Barat * * * * * ,68 29 Sulawesi Tenggara * * * * * ,18 Sulawesi ,65 30 Maluku * * * * * ,18 31 Maluku Utara * * * * * ,08 32 Papua * * * * * ,22 33 Papua Barat * * * * * ,51 Maluku & Papua ,33 Jumlah Luar Jawa ,02 INDONESIA ,32 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi (Ton) 75

82 Lampiran 22 Target dan Realisasi Luas Tanam Ubijalar Tahun 2013 (Ha) Bulan No Propinsi Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Juni 2013 T R T R T R T R T R T R 1 Aceh ) ) ) ) ) ) 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) 4 Riau ) ) ) ) ) ) 5 Jambi ) ) ) ) ) ) 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) 8 Lampung ) ) ) ) ) ) 9 Bangka Belitung ) ) ) ) ) ) 10 Kepulauan Riau ) ) ) ) ) ) Sumatera 11 D.K.I. Jakarta Jawa Barat ) ) ) ) ) ) 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) 16 Banten ) ) ) ) ) ) Jawa Bali ) ) ) ) ) ) 18 Nusa Tenggara Barat ) ) ) ) ) ) 19 Nusa Tenggara Timur ) ) ) ) ) ) Bali & Nusa Tenggara Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) Kalimantan Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) ) Sulawesi Maluku ) ) ) ) ) ) 31 Maluku Utara ) ) ) ) ) ) 32 Papua Barat ) ) ) ) ) ) 33 Papua ) ) ) ) ) ) Maluku & Papua LUAR JAWA INDONESIA Sumber Data : Daerah dan diolah Keterangan : T = Target, R = Realisasi 76

83 Lanjutan Lampiran 22 (Ha) Bulan No Propinsi Juli 2013 Agustus 2013 September 2013 Oktober 2013 November 2013 Desember 2013 Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ) ) ) ) ) ) ,82 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) ,07 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) ,04 4 Riau ) ) ) ) ) ) ,50 5 Jambi ) ) ) ) ) ) ,10 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) ,64 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) ,04 8 Lampung ) ) ) ) ) ) ,90 9 Bangka Belitung ) ) 61-1) ) ) ) ,06 10 Kepulauan Riau ) ) ) ) ) ) ,41 Sumatera 11 D.K.I. Jakarta Jawa Barat ) ) ) ) ) ) ,68 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) ,37 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) ,48 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) ,20 16 Banten ) ) ) ) ) ) ,80 Jawa ,91 17 Bali ) ) ) ) ) ) ,12 18 Nusa Tenggara Barat ) ) ) ) ) ) ,32 19 Nusa Tenggara Timur ) ) ) ) ) ) ,04 Bali & Nusa Tenggara ,58 20 Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) ,29 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) ,95 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) ,06 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) ,64 Kalimantan ,33 24 Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) ,88 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) ,40 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) ,17 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) ,07 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) ,51 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) 133-1) ,02 Sulawesi ,07 30 Maluku ) ) ) ) ) ) ,37 31 Maluku Utara ) ) 363-1) 314-1) 328-1) 320-1) ,87 32 Papua Barat ) ) ) ) ) ) ,74 33 Papua ) ) ) ) ) ) ,45 Maluku & Papua ,77 LUAR JAWA ,84 INDONESIA ,94 Sumber Data : Daerah dan diolah Keterangan : T = Target, R = Realisasi 77

84 Lampiran 23 Target dan Realisasi Luas Panen Ubijalar Tahun 2013 (Ha) Bulan No Provinsi Januari 2013 Pebruari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Juni 2013 T R T R T R T R T R T R 1 Aceh ) ) ) ) ) ) 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) 4 Riau ) ) ) ) ) ) 5 Jambi ) ) ) ) ) ) 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) 8 Lampung ) ) ) ) ) ) 9 Bangka Belitung ) ) ) ) ) ) 10 Kepulauan Riau ) ) ) ) ) ) Sumatera D.K.I. Jakarta 1) 1) 1) 1) 1) 12 Jawa Barat ) ) ) ) ) ) 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) 16 Banten ) ) ) ) ) ) Jawa Bali ) ) ) ) ) ) 18 Nusa Tenggara Barat ) ) ) ) ) ) 19 Nusa Tenggara Timur ) ) ) ) ) ) Bali & Nusa Tenggara Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) Kalimantan Sulawesi Utara ) 379-1) ) ) ) ) 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) ) Sulawesi Maluku ) Maluku Utara ) Papua Barat ) Papua ) Maluku & Papua LUAR JAWA INDONESIA Sumber Data : Daerah dan diolah Keterangan : T = Target, R = Realisasi 78

85 Lanjutan Lampiran 23 (Ha) Bulan No Provinsi Juli 2013 Agustus 2013 September 2013 Oktober 2013 Nopember 2013 Desember 2013 Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh ) ) ) ) ) ) ,31 2 Sumatera Utara ) ) ) ) ) ) ,97 3 Sumatera Barat ) ) ) ) ) ) ,07 4 Riau ) ) ) ) ) ) ,07 5 Jambi ) ) ) ) ) ) ,84 6 Sumatera Selatan ) ) ) ) ) ) ,32 7 Bengkulu ) ) ) ) ) ) ,92 8 Lampung ) ) ) ) ) ) ,06 9 Bangka Belitung ) ) ) ) ) ) ,47 10 Kepulauan Riau ) ) ) ) ) ) ,56 Sumatera ,35 11 D.K.I. Jakarta 1) 1) 1) 1) 1) 12 Jawa Barat ) ) ) ) ) ) ,12 13 Jawa Tengah ) ) ) ) ) ) ,85 14 D.I.Yogyakarta ) ) ) ) ) ) ,68 15 Jawa Timur ) ) ) ) ) ) ,98 16 Banten ) ) ) ) ) ) ,82 Jawa ,73 17 Bali ) ) ) ) ) ) ,51 18 Nusa Tenggara Barat ) ) ) ) ) ) ,17 19 Nusa Tenggara Timur ) ) ) ) ) ) ,33 Bali & Nusa Tenggara ,74 20 Kalimantan Barat ) ) ) ) ) ) ,49 21 Kalimantan Tengah ) ) ) ) ) ) ,41 22 Kalimantan Selatan ) ) ) ) ) ) ,92 23 Kalimantan Timur ) ) ) ) ) ) ,58 Kalimantan ,08 24 Sulawesi Utara ) ) ) ) ) ) ,46 25 Sulawesi Tengah ) ) ) ) ) ) ,36 26 Sulawesi Selatan ) ) ) ) ) ) ,31 27 Sulawesi Tenggara ) ) ) ) ) ) ,97 28 Gorontalo ) ) ) ) ) ) ,65 29 Sulawesi Barat ) ) ) ) ) 125-1) ,66 Sulawesi ,84 30 Maluku ,39 31 Maluku Utara ,06 32 Papua Barat ,66 33 Papua ,21 Maluku & Papua ,35 LUAR JAWA ,97 INDONESIA ,04 Sumber Data : Daerah dan diolah Keterangan : T = Target, R = Realisasi 79

86 Lampiran 24 Target dan Realisasi Produktivitas Ubijalar Tahun 2013 (Ku/Ha) Bulan No Provinsi Januari 2013 Pebruari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Juni 2013 T R T R T R T R T R T R 1 Aceh 107,29 99,62 * 107,29 99,62 * 107,29 99,62 * 107,29 99,62 * 114,31 108,41 * 114,31 108,41 * 2 Sumatera Utara 123,43 124,21 * 123,43 124,21 * 123,43 124,21 * 123,43 124,21 * 125,68 129,87 * 125,68 129,87 * 3 Sumatera Barat 180,99 277,66 * 180,99 277,66 * 180,99 277,66 * 180,99 277,66 * 170,02 288,75 * 170,02 288,75 * 4 Riau 92,03 85,76 * 92,03 85,76 * 92,03 85,76 * 92,03 85,76 * 88,32 85,34 * 88,32 85,34 * 5 Jambi 106,38 260,75 * 106,38 260,75 * 106,38 260,75 * 106,38 260,75 * 111,33 287,97 * 111,33 287,97 * 6 Sumatera Selatan 78,60 69,33 * 78,60 69,33 * 78,60 69,33 * 78,60 69,33 * 78,34 70,92 * 78,34 70,92 * 7 Bengkulu 107,67 96,82 * 107,67 96,82 * 107,67 96,82 * 107,67 96,82 * 106,78 96,66 * 106,78 96,66 * 8 Lampung 109,68 97,66 * 109,68 97,66 * 109,68 97,66 * 109,68 97,66 * 109,32 97,65 * 109,32 97,65 * 9 Bangka Belitung 90,84 78,61 * 90,84 78,61 * 90,84 78,61 * 90,84 78,61 * 91,48 70,52 * 91,48 70,52 * 10 Kepulauan Riau 86,35 79,38 * 86,35 79,38 * 86,35 79,38 * 86,35 79,38 * 86,17 79,88 * 86,17 79,88 * Sumatera 119,33 127,29 119,33 120,26 119,33 137,57 119,33 198,58 119,08 206,73 119,08 232,52 11 D.K.I. Jakarta 12 Jawa Barat 153,96 160,32 153,96 151,18 153,96 151,31 153,96 156,39 152,45 146,77 152,45 181,31 13 Jawa Tengah 174,10 177,25 * 174,10 177,25 * 174,10 177,25 * 174,10 177,25 * 199,77 150,35 * 199,77 150,35 * 14 D.I.Yogyakarta 120,60 97,93 * 120,60 97,93 * 120,60 97,93 * 120,60 97,93 * 137,43 102,64 * 137,43 102,64 * 15 Jawa Timur 125,05 266,84 * 125,05 266,84 * 125,05 266,84 * 125,05 266,84 * 93,99 156,61 * 93,99 156,61 * 16 Banten 129,53 135,70 * 129,53 135,70 * 129,53 135,70 * 129,53 135,70 * 133,27 130,88 * 133,27 130,88 * Jawa 144,72 198,31 144,72 172,21 144,72 173,49 144,72 212,39 146,75 193,82 146,75 201,81 17 Bali 133,31 112,79 * 133,31 112,79 * 133,31 112,79 * 133,31 112,79 * 138,17 105,54 * 138,17 105,54 * 18 Nusa Tenggara Barat 131,02 128,13 * 131,02 128,13 * 131,02 128,13 * 131,02 128,13 * 130,54 136,58 * 130,54 136,58 * 19 Nusa Tenggara Timur 93,50 88,73 * 93,50 88,73 * 93,50 88,73 * 93,50 88,73 * 90,46 79,68 * 90,46 79,68 * Bali & Nusa Tenggara 107,42 197,86 107,42 213,62 107,42 196,16 107,42 128,64 107,86 90,87 107,86 121,00 20 Kalimantan Barat 86,00 78,59 * 86,00 78,59 * 86,00 78,59 * 86,00 78,59 * 88,94 79,67 * 88,94 79,67 * 21 Kalimantan Tengah 78,40 71,11 * 78,40 71,11 * 78,40 71,11 * 78,40 71,11 * 78,76 71,33 * 78,76 71,33 * 22 Kalimantan Selatan 118,98 101,46 * 118,98 101,46 * 118,98 101,46 * 118,98 101,46 * 121,68 103,86 * 121,68 103,86 * 23 Kalimantan Timur 105,26 97,65 * 105,26 97,65 * 105,26 97,65 * 105,26 97,65 * 104,47 97,49 * 104,47 97,49 * Kalimantan 101,64 82,97 101,64 69,49 101,64 76,13 101,64 94,24 102,99 112,90 102,99 152,65 24 Sulawesi Utara 109,86 98,28 * 109,86 98,28 * 109,86 98,28 * 109,86 98,28 * 110,29 98,16 * 110,29 98,16 * 25 Sulawesi Tengah 118,55 101,34 * 118,55 101,34 * 118,55 101,34 * 118,55 101,34 * 119,77 102,12 * 119,77 102,12 * 26 Sulawesi Selatan 114,71 149,44 * 114,71 149,44 * 114,71 149,44 * 114,71 149,44 * 120,41 163,31 * 120,41 163,31 * 27 Sulawesi Tenggara 80,99 75,64 * 80,99 75,64 * 80,99 75,64 * 80,99 75,64 * 84,65 83,38 * 84,65 83,38 * 28 Gorontalo 109,85 101,32 * 109,85 101,32 * 109,85 101,32 * 109,85 101,32 * 108,55 102,75 * 108,55 102,75 * 29 Sulawesi Barat 122,44 167,09 * 122,44 167,09 * 122,44 167,09 * 122,44 167,09 * 119,36 114,60 * 119,36 114,60 * Sulawesi 109,97 173,36 109,97 135,48 109,97 89,05 109,97 104,39 111,13 140,80 111,13 174,28 30 Maluku 95,86 103,13 * 95,86 103,13 * 95,86 103,13 * 95,86 103,13 * 97,32 129,72 * 97,32 129,72 * 31 Maluku Utara 97,70 97,52 * 97,70 97,52 * 97,70 97,52 * 97,70 97,52 * 97,65 97,94 * 97,65 97,94 * 32 Papua Barat 114,86 115,19 * 114,86 115,19 * 114,86 115,19 * 114,86 115,19 * 114,54 109,79 * 114,54 109,79 * 33 Papua 115,13 117,58 * 115,13 117,58 * 115,13 117,58 * 115,13 117,58 * 113,31 115,67 * 113,31 115,67 * Maluku & Papua 110,78 83,74 110,78 100,43 110,78 120,32 110,78 186,93 110,59 161,64 110,59 144,58 LUAR JAWA 111,07 114,91 111,07 118,08 111,07 123,63 111,07 156,91 111,59 152,59 111,59 167,79 INDONESIA 122,47 143,58 122,47 138,79 122,47 143,16 122,47 179,12 123,63 167,64 123,63 180,65 Sumber Data : Daerah dan diolah Keterangan : T = Target, R = Realisasi 80

87 Lanjutan Lampiran 24 (Ku/Ha) Bulan No Provinsi Juli 2013 Agustus 2013 September 2013 Oktober 2013 Nopember 2013 Desember 2013 Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh 114,31 108,41 * 114,31 108,41 * 115,69 109,62 * 115,69 109,62 * 115,69 109,62 * 115,69 109,62 * 112,61 105,68 93,85 2 Sumatera Utara 125,68 129,87 * 125,68 129,87 * 130,04 123,76 * 130,04 123,76 * 130,04 123,76 * 130,04 123,76 * 126,42 122,58 96,96 3 Sumatera Barat 170,02 288,75 * 170,02 288,75 * 188,41 305,00 * 188,41 305,00 * 188,41 305,00 * 188,41 305,00 * 180,02 222,83 123,78 4 Riau 88,32 85,34 * 88,32 85,34 * 87,64 76,01 * 87,64 76,01 * 87,64 76,01 * 87,64 76,01 * 89,29 82,67 92,58 5 Jambi 111,33 287,97 * 111,33 287,97 * 108,40 239,92 * 108,40 239,92 * 108,40 239,92 * 108,40 239,92 * 108,70 265,34 244,11 6 Sumatera Selatan 78,34 70,92 * 78,34 70,92 * 79,53 70,40 * 79,53 70,40 * 79,53 70,40 * 79,53 70,40 * 78,77 69,98 88,84 7 Bengkulu 106,78 96,66 * 106,78 96,66 * 106,78 96,51 * 106,78 96,51 * 106,78 96,51 * 106,78 96,51 * 107,07 96,72 90,33 8 Lampung 109,32 97,65 * 109,32 97,65 * 109,17 97,17 * 109,17 97,17 * 109,17 97,17 * 109,17 97,17 * 109,41 97,60 89,20 9 Bangka Belitung 91,48 70,52 * 91,48 70,52 * 88,53 85,00 * 88,53 85,00 * 88,53 85,00 * 88,53 85,00 * 90,48 79,50 87,86 10 Kepulauan Riau 86,17 79,88 * 86,17 79,88 * 87,72 79,87 * 87,72 79,87 * 87,72 79,87 * 87,72 79,87 * 86,79 77,18 88,92 Sumatera 119,08 208,99 119,08 147,05 121,23 128,33 121,23 128,33 121,23 128,33 121,23 128,33 119,95 122,01 101,72 11 D.K.I. Jakarta 0,00 12 Jawa Barat 152,45 181,31 152,45 181,31 165,91 175,27 165,91 175,27 165,91 175,27 165,91 175,27 156,84 155,97 99,45 13 Jawa Tengah 199,77 150,35 * 199,77 150,35 * 174,23 217,17 * 174,23 217,17 * 174,23 217,17 * 174,23 217,17 * 182,41 124,79 68,41 14 D.I.Yogyakarta 137,43 102,64 * 137,43 102,64 * 140,32 128,42 * 140,32 128,42 * 140,32 128,42 * 140,32 128,42 * 135,73 209,73 154,52 15 Jawa Timur 93,99 156,61 * 93,99 156,61 * 122,45 258,84 * 122,45 258,84 * 122,45 258,84 * 122,45 258,84 * 111,62 185,44 166,14 16 Banten 133,27 130,88 * 133,27 130,88 * 133,27 121,83 * 133,27 121,83 * 133,27 121,83 * 133,27 121,83 * 131,99 124,79 94,54 Jawa 146,75 176,83 146,75 135,96 151,36 180,31 151,36 180,31 151,36 180,31 151,36 180,31 147,52 160,14 116,61 17 Bali 138,17 105,54 * 138,17 105,54 * 153,10 124,48 * 153,10 124,48 * 153,10 124,48 * 153,10 124,48 * 141,51 113,46 80,18 18 Nusa Tenggara Barat 130,54 136,58 * 130,54 136,58 * 130,97 123,12 * 130,97 123,12 * 130,97 123,12 * 130,97 123,12 * 130,87 119,18 91,07 19 Nusa Tenggara Timur 90,46 79,68 * 90,46 79,68 * 87,48 74,02 * 87,48 74,02 * 87,48 74,02 * 87,48 74,02 * 90,46 81,50 90,10 Bali & Nusa Tenggara 107,86 90,28 107,86 86,50 111,68 107,21 111,68 107,21 111,68 107,21 111,68 107,21 108,98 104,71 87,12 20 Kalimantan Barat 88,94 79,67 * 88,94 79,67 * 88,08 86,76 * 88,08 86,76 * 88,08 86,76 * 88,08 86,76 * 87,67 80,67 92,02 21 Kalimantan Tengah 78,76 71,33 * 78,76 71,33 * 79,08 71,13 * 79,08 71,13 * 79,08 71,13 * 79,08 71,13 * 78,70 71,13 90,38 22 Kalimantan Selatan 121,68 103,86 * 121,68 103,86 * 138,09 116,24 * 138,09 116,24 * 138,09 116,24 * 138,09 116,24 * 128,89 124,44 96,55 23 Kalimantan Timur 104,47 97,49 * 104,47 97,49 * 104,72 100,11 * 104,72 100,11 * 104,72 100,11 * 104,72 100,11 * 104,76 96,97 92,57 Kalimantan 102,99 134,56 102,99 74,76 107,06 93,56 107,06 93,56 107,06 93,56 107,06 93,56 104,53 93,30 92,88 24 Sulawesi Utara 110,29 98,16 * 110,29 98,16 * 110,00 97,59 * 110,00 97,59 * 110,00 97,59 * 110,00 97,59 * 110,04 97,77 88,85 25 Sulawesi Tengah 119,77 102,12 * 119,77 102,12 * 119,83 109,61 * 119,83 109,61 * 119,83 109,61 * 119,83 109,61 * 119,44 109,05 91,30 26 Sulawesi Selatan 120,41 163,31 * 120,41 163,31 * 132,12 128,49 * 132,12 128,49 * 132,12 128,49 * 132,12 128,49 * 123,01 137,84 112,06 27 Sulawesi Tenggara 84,65 83,38 * 84,65 83,38 * 90,69 91,33 * 90,69 91,33 * 90,69 91,33 * 90,69 91,33 * 86,01 82,30 95,68 28 Gorontalo 108,55 102,75 * 108,55 102,75 * 107,40 98,04 * 107,40 98,04 * 107,40 98,04 * 107,40 98,04 * 108,60 98,79 90,97 29 Sulawesi Barat 119,36 114,60 * 119,36 114,60 * 124,60 117,67 * 124,60 117,67 * 124,60 117,67 * 124,60 117,67 * 121,83 112,99 92,74 Sulawesi 111,13 154,14 111,13 99,26 114,86 107,12 114,86 107,12 114,86 107,12 114,86 107,12 112,14 106,46 95,27 30 Maluku 97,32 129,72 * 97,32 129,72 * 94,93 93,09 * 94,93 93,09 * 94,93 93,09 * 94,93 93,09 * 96,05 94,78 98,68 31 Maluku Utara 97,65 97,94 * 97,65 97,94 * 97,94 90,82 * 97,94 90,82 * 97,94 90,82 * 97,94 90,82 * 97,76 88,17 90,19 32 Papua Barat 114,54 109,79 * 114,54 109,79 * 113,44 105,64 * 113,44 105,64 * 113,44 105,64 * 113,44 105,64 * 114,19 104,20 91,25 33 Papua 113,31 115,67 * 113,31 115,67 * 107,56 115,89 * 107,56 115,89 * 107,56 115,89 * 107,56 115,89 * 111,94 101,09 90,31 Maluku & Papua 110,59 114,91 110,59 97,39 108,24 101,36 108,24 101,36 108,24 101,36 108,24 101,36 104,98 97,06 92,61 LUAR JAWA 111,59 138,44 111,59 107,83 113,96 107,51 113,96 107,51 113,96 107,51 113,96 107,51 110,12 104,71 95,09 INDONESIA 123,63 152,41 123,63 118,15 126,90 143,91 126,90 143,91 126,90 143,91 126,90 143,91 128,82 132,43 102,80 Sumber Data : Daerah dan diolah Keterangan : T = Target, R = Realisasi 81

88 Lampiran 25 Target dan Realisasi Produksi Ubijalar Tahun 2013 (Ton) Bulan No Propinsi Januari 2013 Pebruari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 Juni 2013 T R T R T R T R T R T R 1 Aceh * * * * * * 2 Sumatera Utara * * * * * * 3 Sumatera Barat * * * * * * 4 Riau * * * * * * 5 Jambi * * * * * * 6 Sumatera Selatan * * * * * * 7 Bengkulu * * * * * * 8 Lampung * * * * * * 9 Bangka Belitung * * * * * * 10 Kepulauan Riau * * * * * * Sumatera D.K.I. Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah * * * * * * 14 D.I.Yogyakarta * * * * * * 15 Jawa Timur * * * * * * 16 Banten * * * * * * Jawa Bali * * * * * * 18 Nusa Tenggara Barat * * * * * * 19 Nusa Tenggara Timur * * * * * * Bali & Nusa Tenggara Kalimantan Barat * * * * * * 21 Kalimantan Tengah * * * * * * 22 Kalimantan Selatan * * * * * * 23 Kalimantan Timur * * * * * * Kalimantan Sulawesi Utara * * * * * * 25 Sulawesi Tengah * * * * * * 26 Sulawesi Selatan * * * * * * 27 Sulawesi Tenggara * * * * * * 28 Gorontalo * * * * * * 29 Sulawesi Barat * * * * * * Sulawesi Maluku * * * * * * 31 Maluku Utara * * * * * * 32 Papua Barat * * * * * * 33 Papua * * * * * * Maluku & Papua LUAR JAWA INDONESIA Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 82

89 Lanjutan Lampiran 25 (Ton) Bulan No Propinsi Juli 2013 Agustus 2013 September 2013 Oktober 2013 Nopember 2013 Desember 2013 Jan - Des 2013 T R T R T R T R T R T R T R % 1 Aceh * * * * * * ,74 2 Sumatera Utara * * * * * * ,42 3 Sumatera Barat * * * * * * ,08 4 Riau * * * * * * ,57 5 Jambi * * * * * * ,36 6 Sumatera Selatan * * * * * * ,19 7 Bengkulu * * * * * * ,85 8 Lampung * * * * * * ,06 9 Bangka Belitung * * * * * * ,87 10 Kepulauan Riau * * * * * * ,67 Sumatera ,70 11 D.K.I. Jakarta Jawa Barat ,59 13 Jawa Tengah * * * * * * ,66 14 D.I.Yogyakarta * * * * * * ,44 15 Jawa Timur * * * * * * ,22 16 Banten * * * * * * ,42 Jawa ,03 17 Bali * * * * * * ,39 18 Nusa Tenggara Barat * * * * * * ,85 19 Nusa Tenggara Timur * * * * * * ,99 Bali & Nusa Tenggara ,85 20 Kalimantan Barat * * * * * * ,45 21 Kalimantan Tengah * * * * * * ,82 22 Kalimantan Selatan * * * * * * ,04 23 Kalimantan Timur * * * * * * ,94 Kalimantan ,13 24 Sulawesi Utara * * * * * * ,01 25 Sulawesi Tengah * * * * * * ,84 26 Sulawesi Selatan * * * * * * ,96 27 Sulawesi Tenggara * * * * * * ,18 28 Gorontalo * * * * * * ,73 29 Sulawesi Barat * * * * * * ,78 Sulawesi ,19 30 Maluku * * * * * * ,16 31 Maluku Utara * * * * * * ,04 32 Papua Barat * * * * * * ,10 33 Papua * * * * * * ,56 Maluku & Papua ,87 LUAR JAWA ,24 INDONESIA ,17 Sumber Data Keterangan : Daerah dan diolah : T = Target, R = Realisasi 83

90 Lampiran 26 Sasaran Dan Realisasi Tanam SL-PTT Kedelai Tahun 2013 NO. PROVINSI/KABUPATEN Sasaran (Ha) Realisasi (Ha) (%) 1 ACEH ,93 1 Kab. Aceh Besar ,00 2 Kab. Aceh Timur ,00 3 Kab. Aceh Utara ,00 4 Kab. Bireuen ,18 5 Kab. Aceh Pidie ,00 6 Kab. Aceh Barat Daya Kab. Aceh Jaya ,00 8 Kab. Aceh Tamiang ,00 9 Kab. Bener Meriah ,00 10 Kab. Pidie Jaya ,83 2 SUMUT ,36 1 Kab. Deli Serdang Kab. Langkat ,00 3 Kab. Mandailing Natal ,00 4 Kab. Simalungun ,62 5 Kab. Tapanuli Selatan ,00 6 Kab. Nias Selatan ,00 7 Kab. Labuhan Batu Utara ,00 8 Kab. Batu Bara SUMBAR ,00 1 Kab. Pasaman Kab. Pesisir Selatan ,00 3 Kab. Pasaman Barat ,00 4 RIAU ,67 1 Kab. Indragiri Hilir Kab. Kampar ,00 3 Kab. Rokan Hilir ,67 4 Kab. Rokan Hulu ,00 5 JAMBI ,48 1 Kab. Batanghari ,86 2 Kab. Bungo ,00 3 Kab. Kerinci ,00 4 Kab. Merangin ,00 5 Kab. Muaro Jambi Kab. Sarolangun ,06 7 Kab. Tanjung Jabung Barat Kab. Tj. Jabung Timur ,27 9 Kab. Tebo ,00 6 SUMSEL ,95 1 Kab. Lahat ,76 2 Kab. Musi Banyuasin Kab. Musi Rawas ,00 4 Kab. Muara Enim Kab. Ogan Komering Ilir Kab. OKU Timur ,00 7 Kab. OKU Selatan ,00 7 BENGKULU ,33 1 Kab. Bengkulu Selatan ,00 2 Kab. Rejang Lebong ,00 3 Kab. Kaur ,00 4 Kab. Seluma ,00 5 Kab. Muko-muko ,00 6 Kab. Kepahiang ,00 7 Kab Bengkulu Tengah ,00 8 LAMPUNG ,50 1 Kab. Lampung Tengah ,00 2 Kab. Lampung Timur ,00 3 Kab. Tanggamus ,00 4 Kab. Way Kanan ,00 5 Kab. Mesuji ,00 84

91 Lanjutan Lampiran 26 NO. PROVINSI/KABUPATEN Sasaran (Ha) Realisasi (Ha) (%) 9 JABAR ,50 1 Kab. Ciamis ,00 2 Kab. Cianjur ,00 3 Kab. Garut ,00 4 Kab. Indramayu ,00 5 Kab. Karawang ,00 6 Kab. Kuningan ,00 7 Kab. Majalengka Kab. Subang Kab. Sukabumi ,00 10 Kab. Sumedang ,97 11 Kab. Tasikmalaya ,00 12 Kota Banjar Kab. Bandung Barat ,00 10 JATENG ,51 1 Kab. Banyumas Kab. Blora ,00 3 Kab. Boyolali ,00 4 Kab. Brebes ,00 5 Kab. Cilacap ,00 6 Kab. Demak ,00 7 Kab. Grobogan ,00 8 Kab. Kebumen ,00 9 Kab. Kendal ,00 10 Kab. Klaten ,50 11 Kab. Pati ,00 12 Kab. Purworejo ,65 13 Kab. Rembang ,00 14 Kab. Sragen ,00 15 Kab. Sukoharjo DI YOGYAKARTA ,00 1 Kab. Bantul ,00 2 Kab. Gunung Kidul ,00 3 Kab. Kulon Progo ,00 4 Kab. Sleman ,00 12 JATIM ,87 1 Kab. Bangkalan ,00 2 Kab. Banyuwangi ,27 3 Kab. Blitar ,00 4 Kab. Bojonegoro ,55 5 Kab. Gresik ,97 6 Kab. Jember ,00 7 Kab. Jombang ,00 8 Kab. Lamongan ,00 9 Kab. Lumajang ,93 10 Kab. Madiun ,91 11 Kab. Magetan ,00 12 Kab. Mojokerto ,00 13 Kab. Nganjuk ,00 14 Kab. Ngawi ,00 15 Kab. Pacitan ,00 16 Kab. Pasuruan Kab. Ponorogo ,00 18 Kab. Sampang ,49 19 Kab. Sidoarjo ,93 20 Kab. Sumenep ,75 21 Kab. Trenggalek ,00 22 Kab. Tuban ,00 23 Kab. Tulungagung ,00 85

92 NO. PROVINSI/KABUPATEN Sasaran (Ha) Lanjutan Lampiran 26 Realisasi (Ha) (%) 13 KALBAR ,00 1 Kab. Sambas ,00 2 Kab. Kayong Utara ,00 14 KALTENG ,00 1 Kab. Barito Utara ,00 2 Kab. Kapuas ,00 3 Kab. Lamandau ,00 4 Kab. Pulang Pisau ,00 15 KALSEL ,32 1 Kab. Kota Baru ,00 2 Kab. Tabalong ,95 3 Kab. Tanah Laut ,00 16 KALTIM ,53 1 Kab. Berau ,05 2 Kab. Kutai Barat ,34 17 SULUT ,67 1 Kab. Bolaang Mangondow ,00 2 Kab. Minahasa ,00 3 Kab. Kep. Talaud ,00 4 Kab. Minahasa Utara ,00 5 Kab. Bolmang Timur ,00 18 SULTENG ,33 1 Kab. Banggai ,00 2 Kab. Parigi Moutong ,00 3 Kab. Tojo Una-Una ,00 19 SULSEL ,58 1 Kab. Bone ,00 2 Kab. Enrekang Kab. Gowa ,00 4 Kab. Jeneponto Kab. Luwu ,00 6 Kab. Luwu Utara Kab. Maros ,00 8 Kab. Pangkep ,00 9 Kab. Pinrang ,00 10 Kab. Sidenreng Rappang ,00 11 Kab. Soppeng ,00 12 Kab. Takalar ,00 13 Kab. Tana Toraja ,00 14 Kab. Wajo ,00 15 Kab. Bantaeng ,00 20 SULTRA ,19 1 Kab. Buton ,00 2 Kab. Konawe ,00 3 Kab. Kolaka ,95 4 Kab. Konawe Selatan ,00 5 Kab. Buton Utara ,00 86

93 NO. PROVINSI/KABUPATEN Sasaran (Ha) Lanjutan Lampiran 26 Realisasi (Ha) (%) 21 BALI ,00 1 Kab. Badung ,00 2 Kab. Jembrana ,00 3 Kab. Klungkung ,00 4 Kab. Tabanan ,00 22 NTB ,16 1 Kab. Bima ,00 2 Kab. Dompu ,00 3 Kab. Lombok Barat ,33 4 Kab. Lombok Tengah ,00 5 Kab. Lombok Timur ,00 6 Kab. Sumbawa ,90 7 Kota Bima ,00 8 Kab. Sumbawa Barat ,00 9 Kota Mataram ,00 23 NTT ,46 1 Kab. Kupang ,00 2 Kab. Manggarai ,00 3 Kab. Ngada ,00 4 Kab. Sumba Barat ,00 5 Kab. Timor Tengah Selatan ,00 6 Kab. Rote-Ndao ,70 7 Kab. Manggarai Barat ,00 24 MALUKU ,67 1 Kab. MTB ,00 2 Kab. Maluku Tengah ,00 3 Kab. Pulau Buru PAPUA ,00 1 Kab. Jayapura ,00 2 Kab. Merauke ,00 3 Kab. Nabire ,00 4 Kab. Keerom ,00 26 BANTEN ,00 1 Kab. Lebak Kab. Pandeglang Kab. Serang ,00 27 GORONTALO ,00 1 Kab. Gorontalo ,00 2 Kab. Pohuwato ,00 28 PAPUA BARAT ,00 1 Kab. Manokwari ,00 2 Kab. Teluk Bintuni ,00 3 Kab. Fak Fak ,00 29 SULBAR ,96 1 Kab. Mamuju ,24 2 Kab. Mamasa ,00 3 Kab. Mamuju Utara ,33 4 Kab. Polewali Mandar ,42 TOTAL ,61 87

94 Lampiran 27 No. Provinsi Sasaran Dan Realisasi Pengembangan Kedelai Model Tahun 2013 Sasaran Luas Tanam (Ha) Tanam (Ha) Realisasi % Panen (Ha) Provitas (Ku/Ha) Produksi (Ton) 1 ACEH , , Kab. Aceh Timur , , Kab. Bireuen , , Kab. Aceh Pidie , , JABAR , , Kab. Ciamis , , Kab. Indramayu , , Kab. Sukabumi , , JATENG , , Kab. Grobogan , , Kab. Wonogiri , , DI YOGYAKARTA , , Kab. Gunung Kidul , , JATIM , , Kab. Banyuwangi , , Kab. Bojonegoro , , Kab. Jember , , Kab. Lamongan , , Kab. Pasuruan , , SULSEL , , Kab. Bone , , Kab. Soppeng , , ,89 3 Kab. Wajo , , NTB , , Kab. Bima , , Kab. Dompu , , Kab. Lombok Tengah , , BANTEN , , Kab. Lebak , , , Kab. Pandeglang , , Kab, 8 Prov , ,

95 Lampiran 28 Sasaran Dan Realisasi Pengembangan Ubikayu Tahun 2013 Sasaran Realisasi No Propinsi Kabupaten/Kota Tanam Tanam Panen Provitas (Ku/Ha) Produksi (Ha) (Ha) % (Ha) Sebelum Sesudah (Ton) 1 Aceh ,00 1 Aceh Pidie ,00 2 Sumatera Utara ,00 2 Deli Serdang ,00 3 Simalungun ,00 4 Serdang Bedagai ,00 3 Sumatera Barat ,00 5 Sijunjung ,00 4 Bengkulu ,00 6 Kaur ,00 5 Lampung ,50 7 Lampung Tengah*) ,00 8 Lampung Selatan ,00 9 Lampung Utara ,00 10 Mesuji ,00 6 Jawa Barat ,00 11 Ciamis ,00 12 Garut ,00 13 Kota Cimahi ,00 14 Kota Tasikmalaya ,00 7 Jawa Tengah ,33 15 Pati ,00 16 Klaten**) ,00 17 Kebumen ,00 18 Purworejo ,00 19 Wonogiri ,00 8 D.I.Yogyakarta ,00 20 Gunung Kidul ,00 9 Jawa Timur ,00 21 Jember ,00 22 Pacitan ,00 23 Trenggalek ,00 10 Kalimantan Barat ,00 24 Sintang ,00 11 Kalimantan Tengah ,00 25 Kapuas ,00 12 Sulawesi Utara ,00 26 Kep. Talaud ,00 13 Sulawesi Selatan ,00 27 Gowa ,00 28 Maros ,00 29 Tana Toraja ,00 14 Sulawesi Tenggara ,00 30 Buton ,00 31 Muna ,00 15 NTB ,00 32 Lombok Timur ,00 16 NTT ,00 33 Belu ,00 34 Flores Timur ,00 35 Mannggarai ,00 36 Sumba Timur**) ,00 37 Timor Tengah Selatan ,00 38 Timor Tengah Utara***) Maluku ,00 39 Maluku Tenggara Barat ,00 40 Maluku Tenggara ,00 41 Kepulauan Aru ,00 42 Kota Tual ,00 18 Sulawesi Barat ,00 43 Mamuju ,00 18 Provinsi, 43 Kabupaten/Kota ,07 Keterangan: *) Ada penambahan areal tanam seluas 13 Ha **) Ada dalam proses pengembalian dana untuk pertanaman 10 Ha di Sumba Timur dan 14 ha di Klaten ***) Tidak dilaksanakan karena tidak ada bibit Pelaksanaan tanam pada Bulan September - Desember 2013 sehingga belum panen 89

96 No Propinsi Kabupaten Sasaran Dan Realisasi Pengembangan Ubijalar Tahun 2013 Lampiran 29 Sasaran Tanam (Ha) Realisasi Tanam Panen Provitas (Ku/Ha) Produksi (Ha) % (Ha) Sebelum Sesudah (Ton) 1. Sumatera Utara , Simalungun , Samosir ,00 2. Banten , , Lebak , , Pandeglang , , Serang , , Jawa Barat , , Ciamis ,00-7 Garut , , Kuningan , , Sumedang , , Jawa Tengah ,00-10 Karanganyar ,00 11 Semarang ,00 5. Jawa Timur , Blitar , Magetan ,00 6. Bali , Bangli , Nusa Tenggara Barat ,00-15 Lombok Timur ,00 8. Nusa Tenggara Timur , , Timor Tengah Selatan , , Timor Tengah Utara*) Papua , , Nabire ,00 19 Jayawijaya ,00 20 Merauke ,00 21 Keerom , , Papua Barat , , Sorong , Manokwari , , Teluk Bintuni ,00 25 Sorong Selatan ,00 26 Maybrat , , Provinsi, 26 Kabupaten , , Keterangan : *) Tidak dilaksanakan karena terjadinya konflik sosial yang bertepatan dengan waktu tanam sehingga RUK tidak diajukan ke Bank Laporan panen baru sebagian yang masuk karena baru mulai tanam pada bulan September - Desember

97 Sasaran Dan Realisasi Pengembangan Pangan Alternatif Tahun 2013 Lampiran 30 No Provinsi Kabupaten Komoditas Sasaran Tanam Realisasi Tanam (Ha) (Ha) Unit % 1 Bengkulu Kepahiang Talas Satoimo Jawa Barat Sumedang Talas Garut Garut Kuningan Garut Jawa Tengah Semarang Garut Sukoharjo Gembili Blora Gembili Banten Pandeglang Talas Lebak Garut Serang Gembili Sulawesi Selatan Bantaeng Talas Satoimo Gowa Talas Sulawesi Tenggara Kota Kendari Talas Satoimo Sulawesi Utara Kep. Talaud Talas Papua Jayapura Talas Papua Barat Teluk Wondama Talas Jumlah 9 Prop, 16 Kab Keterangan : Laporan panen belum ada yang masuk karena baru mulai tanam pada bulan September - Desember

98 Lampiran 31 Lokasi Gapoktan/ Kelompok Tani Penerima Bantuan Mekanisasi Usahatani Kedelai No Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Gapoktan/Poktan Nama Ketua Traktor Roda 4 Jumlah dan Jenis Alat (unit) Flat Bad dryer Power Threser Seed Cleaner 1 Aceh 1 Aceh Tamiang Banda Mulia Telaga Mulia II Mekar Sari Abdul Aziz Aceh Timur Pante Bidari Shah Reja Sepakat Jaya Bahrumsyah Idi Tunong Senebok Baro Baru Maju Ilyas Peunaron Arul Pinang Tunas Subur Andung Wintolo Bireuen Peusangan Alue Peuno Barona Tani Nurdin A. Bakar Jeunib Alui Stui Udep Sare Bakhtiar Aceh Utara Kuta Makmur Blang Ado Aneuk Kuta Kamarudin Langkahan Seureke Mehra istimewa Zakarial Mehra, SE Pidie Tiro Meunasah Mancang Ble Beurata Zulkifli Ali Pidie Jaya Bandar Dua Drien Bungong Tgk. Di Keutapang M. Nur Is Bandar Baru Baroh Musa Tgk. Cot Bukulah M. Adam Sub Jumlah Jambi 1 Merangin Jangkat Muara Madras Gapoktan Suka Maju Henizor Tebo Kec VI Koto Desa Dusun Baru Gapoktan Harapan Mulya Bahtiar Sub Jumlah Jateng 1 Sragen Kedawung Pengkok Kelompok Tani Subur Jiyo Purworejo Pituruh Megulung Lor Mekar Tani Karsono Boyolali Juwangi Juwangi Manunggal Ngudi Makmur Bpk Kamidi Kendal Kangkung Kaliyoso Karya Jaya III Bpk Darmawan Blora Jati Randuluwang Maju Utomo Bpk Sundarji Pati Margorejo Dadirejo Tani Makmur Abadi Abdul Rochman Cilacap Nusawungu Jetis Sida Maju Bpk H. Muslih Banyumas Wangon Jambu Sri Rahayu Siswanto Grobogan Gabus Tlogotirto Poktan Tlogo Makmur Suwarno Kabumen Ayah Mangunweni Rukun Makmur Mariman Sub Jumlah

99 Lanjutan Lampiran 31 No Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Gapoktan/Poktan Nama Ketua Traktor Roda 4 Jumlah dan Jenis Alat (unit) Flat Bad dryer Power Threser Seed Cleaner 4 Sumut 1 Padang Lawas Sosa Pasir Julu Poktan Tani Jaya Suhutan Pasribu Deli Serdang Pagar Merbau Sumber Rejo Poktan Tunas Baru Miswadi Sub Jumlah Lampung 1 Lampung Timur Raman Utara Rejo Binangun Merta Santi Ketut Mudita Lampung Tengah Bumi Nabung Bumi Nabung Ilir Sapta Usaha Katenun Sub Jumlah Jawa Barat 1 Cianjur Sindang Barang Muara Cikadu Gapoktan Mekar Mukti Suherman Sukabumi Cibitung Cidahu Bantar Peuteuy Iwan Ridwan Indramayu Gantar Sanca Gapoktan Sanca Jaya Tjasma Ciamis Banjarsari Sindanghayu Sinar Rahayu A Ma'mun Sub Jumlah Banten 1 Pandeglang Sobang Kutamekar Karya Mekar Maman H Cigeulis Ciseureuheun Giri Harja Misri Sub Jumlah Sum-Sel 1 Lahat Merapi Timur Gunung Kemang Maju Bersama Sarman Banyuasin Air Saleh Enggarrejo Gapoktan Usaha Bersama Mulyadi Sub Jumlah Jatim 1 Blitar Binangun Binangun Mangun Karya II Sutoyo Bojonegoro Ngraho Nganti Gapoktan Sumber Sejahtera Syarifudin Syah Trenggalek Gandusari Sukorejo Sinar Harapan Isnanto Lamongan Sarirejo Dermolemahbang Barokah M. Ismail Pasuruan Pandaan Tunggulwulung Sumber Rejeki Herianto Nganjuk Rejoso Ngadiboyo Gapoktan Mandiri Mudji Hartono Lumajang Yosowilangun Yosowilangun Lor Gapoktan Yoso Adil Alburhan Jember Bangsalsari Petung Sakera As'ad Gresik Bungah Melirang Gapoktan Malirang Khoirul Jamil Ngawi Kedunggalar Jenggrik Gapoktan Sinar Hikmah H. Rustam Sub Jumlah NTB 1 Lombok Tengah Pujut Rembitan Sami Karya H. Abdurrahman Bima Bolo Sanolo Oi Manolo M.taher Sub Jumlah Sul-Sel 1 Soppeng Marioriawa Kaca Gapoktan Syukur Salihi Bone Libureng Tana Batue Poktan Laon Rumah H. Muh. Yasir Sidrap Pitu Riase Botto Sipodeceng Anwar Sub Jumlah JUMLAH SELURUHNYA (UNIT)

100 Lampiran 32 Sasaran Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) Kedelai Tahun 2013 No Provinsi/Kabupaten Sasaran Tanam (Ha) 1 Aceh Kab. Aceh Timur Kab. Pidie Sumatera Utara Kab.Padang Lawas Kab.Padang Lawas Utara Jambi Kab. Tanjab Timur Kab. Kerinci Kab.Merangin Kab.Sarolangun Kab.Muaro Jambi Kab. Tanjab Barat Sumsel Kab. OKU Timur Kab. Banyuasin Kab. Muba Kab. OKI Kab. Ogan Ilir Kab.Lahat Lampung Kab. Mesuji Kab. Lamp.Teng Riau Kab.Rokan Hulu Jawa Barat Kab.Garut Kab. Cianjur Kab. Ciamis Kab.Sukabumi Kab. Tasikmalaya Kab.Karawang Kab. Bandung Kab. Kuningan Kab. Cirebon Kab. Majalengka Kab. Sumedang Kab. Indramayu Kab. Subang Kab. Bandung Barat Kota Banjar Jawa Timur Kab.Sampang Kab. Jember Kab.Bojonegoro Kab. Bangkalan Banten Kab. Pandeglang NTB Kab. Bima Kab.Lomteng Kalsel Kab. Banjar Kab.HST Sulawesi Selatan Kab. Soppeng Kab. Maros Kab. Sinjai Kab. Bulukumba Jumlah

101 Sasaran Dan Realisasi Pelaksanaan Koordinasi Kemitraan AKABI Tahun 2013 No Propinsi Sasaran Realisasi % Lampiran 33 1 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Jawa Barat Jawa Tengah D.I Yogyakarta Jawa Timur 1-13 Kalimantan Barat Kalimantan Tengah 1-15 Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah 1-19 Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Bali NTB NTT Maluku Papua Banten Gorontalo Papua Barat Sulawesi Barat Jumlah Keterangan: Tidak Dilaksanakan ,66 95

102 Rekapitulasi Penyerapan Anggaran Kegiatan Tahun 2013 Per 31 Desember 2013 Lampiran 34 No Jumlah Jumlah Yang Terserap Kode Kegiatan/Sub Kegiatan Jenis Belanja/Rincian Belanja Dana Bulan lalu Bulan ini s/d Bulan ini % Sisa Dana % Rp. (Rp) (Rp) (Rp) Belanja Barang Operasional Lainnya , , Belanja Bahan , , Honor yang terkait dengan output kegiatan , , Belanja Barang Non Operasional Lainnya , , Belanja Sewa , , Belanja Jasa Profesi , , Belanja Perjalanan Biasa , , Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota , , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota , , Belanja Modal Peralatan dan Mesin , , Belanja Bantuan Sosial untuk Pemberdayaan Sosial dalam bentuk , ,34 barang/jasa Jumlah Total Anggaran , , ,70 SUBDIT KEDELAI Belanja Bahan , , Honor yang terkait dengan output kegiatan , , Belanja Barang Non Operasional Lainnya , , Belanja Sewa , , Belanja Jasa Profesi , , Belanja Perjalanan Biasa , , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota , , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota , , Belanja Bantuan Sosial untuk Pemberdayaan Sosial dalam bentuk , ,34 barang/ jasa Jumlah , , ,36 SUBDIT UBI KAYU Belanja Barang Operasional Lainnya , , Belanja Bahan , , Honor yang terkait dengan output kegiatan , Belanja Barang Non Operasional Lainnya , , Belanja Jasa Profesi , , Belanja Perjalanan Biasa , , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota , , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota , ,82 Jumlah , ,61 SUBDIT ANEKA KACANG Belanja Bahan , , Honor yang terkait dengan output kegiatan , Belanja Barang Non Operasional Lainnya , , Belanja Jasa Profesi , , Belanja Perjalanan Biasa , , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota , , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota , ,26 Jumlah , ,72 SUBDIT ANEKA UMBI Belanja Bahan , , Honor yang terkait dengan output kegiatan , Belanja Barang Non Operasional Lainnya , , Belanja Jasa Profesi , , Belanja Perjalanan Biasa , , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota , , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota , ,96 Jumlah , ,35 Kegiatan Pimpinan Belanja Bahan , , Belanja Perjalanan Biasa , , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota , ,00 Jumlah , ,21 SUBAG TATA USAHA Belanja Bahan , , Belanja Barang Non Operasional Lainnya , , Belanja Perjalanan Biasa , , Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota , , Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota , , Belanja Modal Peralatan dan Mesin , ,64 Jumlah , ,84 Jumlah Total Anggaran , ,36 96

103 Lampiran 35 Realisasi Kegiatan APBN Sektoral (018) TA Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Posisi Laporan Tanggal 31 Desember 2013) No Kegiatan/ Sub Kegiatan/Uraian Indikator Output Pagu Anggaran (Rp. 000,-) PENGELOLAAN PRODUKSI ANEKA KACANG ,90 Realisasi Anggaran Indikator Output Realisasi (Rp. 000,-) % Uraian Satuan Target Volume % Lokasi DAN UMBI 1 SL-PTT Kedelai ,33 SL-PTT Kedelai Ha , Kab 2 Pengembangan Kedelai Model ,28 Pengembangan Kedelai Model Ha ,12 22 Kab 3 Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) ,66 Perluasan Areal Tanam Baru (PATB) - Bantuan Mekanisasi Usaha Tani Kedelai ,00 - Bantuan Mekanisasi Usaha Tani Kedelai Unit ,00 44 Kab - Bantuan Teknologi Budidaya Kedelai Bantuan Teknologi Budidaya Kedelai Ha Kab 4 Pengembangan Ubikayu (Paket Lengkap) ,64 Pengembangan Ubikayu Ha ,07 43 Kab 5 Pengembangan Ubijalar (Paket Lengkap) ,46 Pengembangan Ubijalar Ha ,96 26 Kab 6 Pengembangan Pangan Alternatif ,61 Pengembangan Pangan Alternatif Ha ,00 16 Kab 7 Koordinasi Kemitraan Akabi ,15 Koordinasi Kemitraan Akabi Kali ,66 29 Provinsi 8 Gerakan Penguatan Pengembangan Kawasan Kedelai di Provinsi ,50 9 Gerakan Pengembangan Kawasan Kedelai Di Kabupaten ,30 Gerakan Penguatan Pengembangan Kawasan Kedelai di Provinsi Gerakan Pengembangan Kawasan Kedelai Di Kabupaten Kali Provinsi Paket Kab 10 Ubinan ,00 Ubinan Paket Kab 11 Pembinaan, Pengawalan, Pendampingan, Monev ,30 Pembinaan, Pengawalan, Pendampingan, Monev Bulan Satker Provinsi dan Kabupaten ,68 Pusat ,31 Jumlah ,90 97

104 1

Laporan Tahunan 2012

Laporan Tahunan 2012 i KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2012 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN N LAPORA TAHU AN 2016 LAPORAN TAHUNAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016 Jl. Raya Ragunan No. 15 Pasar Minggu PO. BOX 7356/Jks, Jakarta

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2014 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2014 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2015 Evaluasi Capaian Kinerja Pembangunan Tanaman

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i KATA PENGANTAR Guna mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, maka sesuai amanat instruksi Presiden RI No.7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2016 Direktur. DR. Ir. Maman Suherman, MM NIP Laporan Tahunan 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Tahun 2015 telah selesai disusun. Dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2015, maka disusunlah Laporan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i Direktorat Budidaya Aneka Kacang Dan Umbi i KATA PENGANTAR Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, sesuai Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017 HASIL SEMBIRING DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN JAKARTA, 31 MEI 2016 PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERBENIHAN TANAMAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting agar laporan ini menjadi lebih baik.

KATA PENGANTAR. Berbagai masukan dan saran perbaikan akan menjadi sangat penting agar laporan ini menjadi lebih baik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Negara PAN dan RB-RI No. 10/2010, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan unit kerja dibawahnya

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditi aneka kacang (kacang tanah dan kacang hijau) memiliki peran yang cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan dan pakan. Peluang pengembangan aneka kacang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Jakarta, Maret 2012.

KATA PENGANTAR. Demikian, semoga laporan ini dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Jakarta, Maret 2012. LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DIREKTORAT BUDIDAYA ANEKA KACANG DAN UMBI TAHUN 2011 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan

Lebih terperinci

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Laporan Tahunan 2013 2013 Laporan Tahunan RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Dalam rangka mendukung pencapaian swasembada dan swasembada berkelanjutan padi, jagung dan kedelai telah ditetapkan sasaran produksi padi

Lebih terperinci

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR KATA PENGATAR Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 setiap Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga wajib menyusun Laporan Kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.

KATA PENGANTAR. Petunjuk teknis ini disusun untuk menjadi salah satu acuan bagi seluruh pihak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut. KATA PENGANTAR Kekayaan sumber-sumber pangan lokal di Indonesia sangat beragam diantaranya yang berasal dari tanaman biji-bijian seperti gandum, sorgum, hotong dan jewawut bila dikembangkan dapat menjadi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015 2015 Laporan Kinerja KATA PENGANTAR Sejalan dengan prioritas pembangunan Kabinet Kerja 2015-2019, Kementerian Pertanian menetapkan sasaran swasembada pangan dengan prioritas lima komoditas pangan utama,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... i ii iii iv v iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Kedudukan,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA NTT (ANGKA TETAP 2009 DAN ANGKA RAMALAN II 2010) No. 03/07/53/Th.XIII, 1 Juli 2010 PUSO NTT 2010 MENGHAMBAT PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN

Lebih terperinci

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN Fakhrina dan Agus Hasbianto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. P.

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014) BPS PROVINSI JAWA TIMUR PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Tetap 2013 dan Angka Ramalan I 2014) No. 45/07/35/Th XII,1 Juli 2014 A. PADI Angka Tetap (ATAP) 2013 produksi Padi Provinsi Jawa Timur sebesar

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SASARAN PRODUKSI KOMODITI UTAMA TANAMAN PANGAN TAHUN 2016

SASARAN PRODUKSI KOMODITI UTAMA TANAMAN PANGAN TAHUN 2016 EVALUASI E-PROPOSAL DAN RENCANA KERJA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN-RI 1 SASARAN PRODUKSI KOMODITI UTAMA TANAMAN PANGAN TAHUN 2016 NO. KOMODITI LUAS TANAM LUAS PANEN

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 045/11/11/Th.V. 01 November 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2011,

Lebih terperinci

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN

III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN 3.3. PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN : ALTERNATIF PEMIKIRAN III. RUMUSAN, BAHAN PERTIMBANGAN DAN ADVOKASI ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN Pada tahun 2009, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian melakukan kegiatan analisis dan kajian secara spesifik tentang

Lebih terperinci

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung Siwi Purwanto Direktorat Budi Daya Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan PENDAHULUAN Jagung (Zea mays) merupakan salah satu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pangan dan unit kerja dibawahnya secara berjenjang wajib menyusun Laporan

KATA PENGANTAR. Pangan dan unit kerja dibawahnya secara berjenjang wajib menyusun Laporan KATA PENGANTAR Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel, sesuai Instruksi Presiden RI No. 7 tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang ditindak

Lebih terperinci

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014 CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014 Bahan Rapat Koordinasi Dengan Bupati/Walikota se Provinsi Jawa Timur Terkait Rekomendasi Dewan Pertimbangan Presiden Tentang Ancaman OPT Dan Progrnosa Produksi Padi Tahun

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) No. 40/07/13/Th.XVIII, 1 Juli 2015 PRODUKSI PADI, JAGUNG, KEDELAI, UBI KAYU DAN UBI JALAR (TAHUN 2014: ANGKA TETAP, 2015 : ARAM I) A. PADI Produksi padi tahun 2014 tercatat sebesar 2.519.020 ton GKG (ATAP

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP 2017 Laporan Kinerja Triwulan II KATA PENGANTAR Dalam rangka memonitor capaian kinerja kegiatan Ditjen Tanaman Pangan pada triwulan II TA 2017 serta sebagai bahan penilaian aspek akuntabilitas kinerja

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 82/Permentan/OT.140/8/2013 TANGGAL : 19 Agustus 2013 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Maret 2014 Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Produksi Tanaman Pangan Provinsi Papua Tahun 2015 (Berdasarkan Angka Ramalan II 2015)

Produksi Tanaman Pangan Provinsi Papua Tahun 2015 (Berdasarkan Angka Ramalan II 2015) No. 62 /11 /94 /Th. VII, 2 November Produksi Tanaman Pangan Provinsi Papua Tahun (Berdasarkan Angka Ramalan II ) A. PADI Produksi padi Provinsi Papua tahun diperkirakan mencapai 204.891 ton gabah kering

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Tahun 2010 2014 (Edisi Revisi Tahun 2011), Kementerian Pertanian mencanangkan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) NO. 66/11/33 TH. VII, 1 NOVEMBER 2013 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA RAMALAN II TAHUN 2013) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, pada tahun 2013 produksi padi Provinsi Jawa Tengah diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) No. 78/11/33, Th. IX, 2 NOVEMBER 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 diperkirakan sebesar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap

Lebih terperinci

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015

LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 1 LAMPIRAN USULAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2015 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI SULAWESI SELATAN DINAS PERTANIAN

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN SINKRONISASI PROGRAM KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN PROVINSI SULAWESI TENGAH SELASA, 01 MARET 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di dunia semakin meningkat dari tahun ketahun. Jumlah penduduk dunia mencapai tujuh miliar saat ini, akan melonjak menjadi sembilan miliar pada

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 31/07/12/Th.VI. 02 Juli 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2011 DAN RAMALAN I TAHUN 2012) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2011,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu lumbung pangan nasional, telah mampu memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui pembangunan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 75/11/52/Th.IX, 2 November 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 28/07/11/Th.V. 01 Juli 2011 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA TETAP 2010 DAN RAMALAN II TAHUN 2011) Dari pembahasan Angka Tetap (ATAP) tahun 2010,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, Februari 2013 Laporan AkLrntabilitas

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018 Disampaikan pada Rapat Koordinasi Teknis Perecanaan Pembangunan Pertanian Tahun 2018 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 1 SASARAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan i

KATA PENGANTAR. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan i Laporan Tahunan 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga penyusunan Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2011 ini dapat disusun tepat pada waktunya.

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No.02 /07/3321/Th.I,1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi Kabupaten Demak tahun 2014 mencapai

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 046/11/12/Th.VI. 01 November 2012 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2012) Sampai dengan Subrorund II (Januari-Agustus) tahun 2012,

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014) BPS PROVINSI JAWA TIMUR PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014) No. 75/11/35/Th.XII, 3 November 2014 A. PADI Produksi Padi Provinsi Jawa Timur berdasarkan Angka Ramalan II (ARAM

Lebih terperinci

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT Ir. Mewa Ariani, MS Pendahuluan 1. Upaya pencapaian swasembada pangan sudah menjadi salah satu

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008) BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 40/11/34/Th. X, 03 November 2008 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (ANGKA RAMALAN III 2008) Berdasarkan ATAP 2007 dan Angka Ramalan III (ARAM

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) 9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, Kementerian Pertanian merupakan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 48/11/Th. XVII, 03 November 2014 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2014) Sampai dengan Subround II (Januari-Agustus) tahun 2014, telah

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) No.03 /11/3321/Th.I,2 November 2015 Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Kabupaten Demak pada

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 47/07/52/Th.IX, 1 Juli 2015 ANGKA TETAP TAHUN 2014 DAN ANGKA RAMALAN I TAHUN 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas tanaman pangan berupa Serealia yaitu Padi, Jagung dan Serealia lain (antara lain gandum dan sorgum) mempunyai arti strategis dalam perekonomian nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komoditas tanaman pangan berupa Serealia yaitu Padi, Jagung dan Serealia lain (antara lain gandum dan sorgum) mempunyai arti strategis dalam perekonomian nasional,

Lebih terperinci

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014

Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Posisi Pertanian yang Tetap Strategis Masa Kini dan Masa Depan Jumat, 22 Agustus 2014 Sektor pertanian sampai sekarang masih tetap memegang peran penting dan strategis dalam perekonomian nasional. Peran

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Jawa Timur terletak di bagian Timur Pulau Jawa, dengan luas wilayah 47.154,70 kilometer persegi, dikelilingi oleh 2.916 km garis pantai. Batas wilayah di sebelah

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015) No. 48/07/33/Th.IX, 1 Juli 2015 Angka tetap produksi padi tahun 2014 di Jawa Tengah mencapai 9,65 juta ton Gabah Kering Giling (GKG)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian adalah bagian dari pembangunan ekonomi yang berupaya dalam mempertahankan peran dan kontribusi yang besar dari sektor pertanian terhadap pembangunan

Lebih terperinci

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014. Laporan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN PROGRAM SWASEMBADA PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI SERTA PENINGKATAN PRODUKSI GULA DAN DAGING SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Dialog dalam Rangka Rapimnas Kadin 2014 Hotel Pullman-Jakarta, 8 Desember

Lebih terperinci

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM

V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM Hingga tahun 2010, berdasarkan ketersediaan teknologi produksi yang telah ada (varietas unggul dan budidaya), upaya mempertahankan laju peningkatan produksi sebesar

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016 PETUNJUK TEKNIS

Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Kacang Tanah dan Ubijalar Melalui CF-SKR Tahun 2016 PETUNJUK TEKNIS PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN PRODUKSI KACANG TANAH DAN UBI JALAR MELALUI COUNTERPART FUND SECOND KENEDY ROUND (CF-SKR) TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN 2016 Direktorat

Lebih terperinci

LAKIN. L aporan Kinerja KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016

LAKIN. L aporan Kinerja KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016 2016 LAKIN L aporan Kinerja KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT ANEKA KACANG DAN UMBI 2016 KATA PENGANTAR Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE Oleh: Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian 2015 BPPSDMP

Lebih terperinci

PENGANTAR. Ir. Suprapti

PENGANTAR. Ir. Suprapti PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis

Lebih terperinci

PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017

PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 PENGAWALAN INTEGRASI JAGUNG DI LAHAN PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2017 Samarinda, 1 Maret 2017 1 LATAR BELAKANG Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

Lebih terperinci

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017 PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017 Disampaikan pada Rapat Kerja Nasional Tanggal 4 Januari 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OUTLINE 1. Evaluasi 2016 2. Sasaran luas tanam

Lebih terperinci

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR 2016 Laporan Tahunan KATA PENGANTAR Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2016 merupakan bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama tahun 2016, yang dijabarkan

Lebih terperinci

POLICY BRIEF DINAMIKA SOSIAL EKONOMI PERDESAAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM

POLICY BRIEF DINAMIKA SOSIAL EKONOMI PERDESAAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM POLICY BRIEF DINAMIKA SOSIAL EKONOMI PERDESAAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM 2007-2015 Pendahuluan 1. Target utama Kementerian Pertanian adalah mencapai swasembada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Dalam pembangunan pertanian, beras merupakan komoditas yang memegang posisi strategis. Beras dapat disebut komoditas politik karena menguasai hajat hidup rakyat Indonesia.

Lebih terperinci

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan ridho

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014) No. 32/07/36/Th. VIII, 1 Juli 2014 PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014) PRODUKSI PADI 2013 MENINGKAT SIGNIFIKAN DIBANDING TAHUN 2012, TAHUN 2014 DIPREDIKSI AKAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KAKAO Penyebaran Kakao Nasional Jawa, 104.241 ha Maluku, Papua, 118.449 ha Luas Areal (HA) NTT,NTB,Bali, 79.302 ha Kalimantan, 44.951 ha Maluku,

Lebih terperinci

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR 2015 Laporan Tahunan KATA PENGANTAR Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun 2015, maka menyusun laporan tahunan. Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015 ini merupakan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN BALAI BESAR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian LAPORAN KINERJA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE Oleh: Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian 2 0 1 5 BPPSDMP www.bppsdmp.pertanian.go.id I. PENDAHULUAN Presiden

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumberdaya manusia suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan ketersediaan pangan dalam jumlah dan kualitas

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci