BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1
|
|
- Utami Yuliani Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Perusahaan PT. Paragon Technology And Innovation (PTI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi kosmetik. Pada awal berdirinya dengan nama PT. Pusaka Tradisi Ibu, dan kemudian pada bulan Mei 2012 berganti nama menjadi PT. Paragon Technology And Innovation. Wardah adalah salah satu kosmetik yang di produksi oleh PTI. Perusahaan ini didirikan oleh Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. pada tanggal 28 Februari Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. adalah Sarjana Farmasi yang juga lulusan ITB yang lulus pada tahun 1975, dan memperoleh gelar Apoteker pada tahun 1976, serta memiliki pengalaman kerja di Wella Cosmetics pada bagian pengendalian mutu. PT. Paragon Technology & Innovation berdiri sejak 1985 dan telah mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacturing Process) dengan kapasitas produksi yang besar dan formulasi kosmetik yang unggul. Dengan pengalaman di bidang kosmetik lebih dari 26 tahun, PT. PTI telah membawa Wardah sebagai brand lokal dengan penjualan tertinggi di Matahari Dept. Store. Selama 4 tahun terakhir perusahaan telah tumbuh lebih dari 80% per tahun dengan 26 daerah operasional dan lebih dari 2000 karyawan di seluruh Indonesia. (Sumber : diakses tanggal 17 September) Gambar 1.1 Logo Kosmetik Wardah Sumber : diakses tanggal 17 September
2 Wardah berawal dari sebuah inspirasi untuk menjadi bagian penting dari hidup wanita Indonesia. Wardah diciptakan pada tahun Seiring berjalannya waktu, Wardah mengerti kecantikan wanita Indonesia ada pada kepribadiannya. Didukung oleh tim Wardah yang sangat solid serta konsep produk yang modern, ideologi kecantikan Wardah sangat diterima oleh wanita Indonesia. Dari mulut ke mulut merupakan bukti paling signifikan bahwa kualitas tidak perlu berjalan sendiri tanpa ada ikatan emosional. Setiap proses pembuatan produk kosmetik Wardah menggunakan teknologi yang modern di bawah pengawasan para ahli serta dokter kulit. Wardah berpegang pada 3 prinsip yaitu : 1. Pure and Safe Produk Wardah mengandung bahan baku yang aman dan halal, diciptakan untuk kenyamanan dan ketenangan wanita yang menggunakannya. Wardah menyatukan konsep teknologi terbaru, formulasi sesuai international dermatologist standard dengan bahan-bahan alami yang berkualitas serta aman. Proses produksi melalui uji pengawasan seksama dari para ahli dan dokter kulit. Sebelum produk launching Wardah mengadakan blind test agar produk yang dihasilkan benar-benar berkualitas dan aman. (Sumber : /, diakses tanggal 17 September 2017) 2. Beauty Expert Citra awal Wardah sebagai kosmetik ditujukan untuk wanita muslim telah berkembang menjadi produk yang dapat dinikmati oleh kalangan yang lebih luas. Wardah percaya bahwa menjadi cantik itu universal. Wardah selalu berinovasi serta berkreasi menjawab setiap kebutuhan. Mulai dari serangkaian kosmetik yang efektif membingkai wajah dengan warna-warna segar hingga produk perawatan kulit berkualitas tinggi. Wardah signature beauty menempatkan wanita Indonesia sebagai primadona yang datang dengan keunikannya masing-masing. Wardah memastikan bahwa bubuhan bedak atau polesan shading lembut dapat semakin menguatkan karakter wanita tersebut. (Sumber : /, diakses tanggal 17 September 2017) 3. Inspiring Beauty Wardah selalu meyakini kecantikan yang menginspirasi. Wanita Indonesia bisa jadi telah mengadopsi dinamika kemajuan dunia, namun tidak pernah meninggalkan nilai budaya timur yang santun. Bagi wanita, Wardah kosmetik tidak hanya untuk 2
3 tubuh akan tetapi juga untuk jiwa. Menjadi cantik dapat dilakukan oleh siapapun dengan mudah. Namun sekaligus memberi inspirasi, harus tulus berawal dari hati. Wardah signature beauty adalah sebuah filosofi yang mengalir dari awal proses produksi hingga barisan terdepan sales promotion girl Wardah atau beauty advisor. (Sumber : / diakses tanggal 17 September,2017) 1.2 Latar Belakang Penelitian Kosmetik merupakan salah satu salah satu produk yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan sekunder agar tampil lebih cantik dan menarik. Kebutuhan sekunder merupakan jenis kebutuhan tambahan individu yang bisa muncul akibat pengaruh faktor lingkungan, psikologi, gaya hidup, dan tradisi masyarakat (Sumber: tanggal 26 Oktober 2017). Persaingan antar pasar industri kosmetik pada era globalisasi semakin kompetitif. Hal ini ditandai dengan meningkatnya penjualan industri kosmetik mulai tahun 2010 sampai tahun 2015, seperti pada tabel 1.1 dibawah ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penjualan Pasar Industri Kosmetik di Indonesia Tahun Tahun Market Kenaikan (Rp Milyar) (%) Kenaikan rata-rata %/tahun 9.67 Sumber : diakses tanggal 17 September 2017 Berdasarkan pada tabel 1.1 perkembangan penjualan pasar industri kosmetik di Indonesia tahun 2010 marketnya sebesar Rp milyar, tahun 2011 mengalami penurunan sebesar Rp 400 milyar dengan presentase -4.49%, sedangkan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp milyar dengan presentase kenaikan 14.82%, 3
4 tahun 2013 kembali mengalami kenaikan sebesar Rp Milyar atau dengan presentase 14.75%. Kemudian tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp milyar atau dengan presentase 14.95%, dan pada tahun 2015 (angka sementara) mengalami kenaikan sebesar Rp atau dengan presentase sementara 8.30%. Berdasarkan hal tersebut, perkembangan pasar industri kosmetik di Indonesia tahun 2010 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan yang cukup tinggi dengan rata-rata per tahun sebesar 9.67%. Hubungan dari tabel 1.1 pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui perkembangan penjualan industri kosmetik karena penelitian ini menggunakan salah satu objek yaitu pembeli dan pengguna kosmetik (Wardah) yang ada di Indonesia. Berdasarkan data Beauty Market Survey (BMS) dari sumber Nielsen dan Euro Monitor, nilai penjualan industri kosmetik nasional secara keseluruhan pada 2016 mencapai Rp 36 triliun. Dimana kemajuan pada industri kecantikan di Indonesia saat ini menunjukkan peningkatan. Diperkirakan market size pasar kosmetik sebesar Rp. 46,4 triliun atau sebesar 19,70% di tahun 2017 ini. Berdasarkan jumlah tersebut, Indonesia merupakan potential market bagi para pengusaha industri kecantikan baik dari luar maupun dalam negeri. (Sumber: tanggal 1 Oktober 2017). Kondisi ini dimanfaatkan betul oleh produsen kosmetik. Jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, menjadikan Indonesia pasar yang menjanjikan bagi perusahaan kosmetik. Mayoritas industri kosmetik mentargetkan wanita sebagai konsumen utama.( Merek kosmetik yang saat ini beredar di Indonesia diantaranya Wardah, Inez, Make Over, PAC, Caring Colours, Emina, Sariayu, Mineral Botanica, Polka Beauty, Mustika Ratu, Viva Cosmetics, Bali Alus, Musrika Puteri, Purbasari, Nivea, La Tulipe, dan lain-lain dengan berbagai macam merek kosmetik yang beredar, terdapat merekmerek yang menjadi top brand kosmetik di Indonesia, seperti dijelaskan pada tabel 1.2 (Sumber: diakses tanggal 1 Oktober 2017). 4
5 Tabel 1.2 Top Brand Kosmetik Di Indonesia 2017 Nama Brand Kosmetik Presentase Wardah 50% Mustika Ratu 20% Martha Tilaar 17% Produk Lokal Lainnya 13% Sumber: diakses tanggal 3 Desember 2017 Berdasarkan pada tabel 1.2 dijelaskan top brand kosmetik di Indonesia tahun 2017, Wardah menduduki urutan pertama dengan presentase sebesar 50%, diikuti Mustika Ratu dengan presentase sebesar 20%, selanjutnya Martha Tilaar dengan presentase sebesar 17%, dan produk lokal lainnya presentase sebesar 13%. Perusahaan kosmetik tersebut memberikan aneka ragam tawaran kepada konsumen sehingga menimbulkan persaingan diantara perusahaan kosmetik. Perusahaanperusahaan tersebut berusaha menjadi top brand nomor satu dalam produk kosmetik yang bisa diterima oleh masyarakat dengan meningkatkan kualitas produk dan layanan. Berdasarkan tabel 1.2 Wardah merupakan salah satu produk yang berhasil menjadi top brand di Indonesia setelah membawa pulang penghargaan Top Brand Award. Dalam kategori bedak muka, Wardah memperoleh nilai sebesar 14,4% dan 12,6% untuk kategori lipstik. (Sumber: tanggal 1 Oktober 2017). Alasan peneliti memilih Wardah sebagai objek penelitian yaitu karena Wardah merupakan salah satu kosmetik asli di Indonesia yang masuk kedalam top brand kosmetik di Indonesia tahun
6 Pada tabel 1.3 dibawah ini terdapat data-data hasil penelitian menurut survey produk Wardah yang masuk ke dalam produk Top Brand Indonesia pada kurun waktu tahun : Tabel 1.3 Produk Kosmetik Wardah ng Masuk Ke Dalam Produk Top Brand Indonesia Pada Tahun Nama Produk BB Cream 11,4% * 4 22,3% * 4 26,7% * 1 Bedak Muka Padat 13,9% * 3 25,0% * 2 26,0% * 2 Lipstik 4,5% * 2 14,9% * 2 22,3% * 4 25,0% * 3 Lip Gloss 13,7% * 7 23,1% * 4 Foundation 26,9% * 1 23,1 % * 4 Sun Care 11,5% * 8 18,6 % * 5 Bedak Muka Tabur 5,7% * 1 15,5% * 6 17,0% * 6 Body Butter 10,5% * 9 14,4% * 7 Pensil Alis 13,1 % * 8 Maskara 12,2 % * 9 Serum Wajah 24,0% * 3 Eye Cream 17,2% * 1 20,6% * 5 Minyak Zaitun 13,7%* 1 Body Mist 11,9% * 10 Sumber: diakses tanggal 1 Oktober 2017 Pada tabel 1.3 dilihat dari produk BB Cream tahun 2015 (11,4%), 2016 (22,3%) dan 2017 (26,1 %) yaitu mengalami kenaikan, produk Bedak muka padat tahun 2015 (13,9 %), 2016 (25%), dan 2017 (26%) yaitu mengalami kenaikan, produk lipstik tahun 2013 (4,5%),2015 (14,9%), 2016 (22,3%), 2017 (25%) yaitu mengalami kenaikan sedangkan tahun 2014 produk lipstik tidak masuk dalam produk top brand wardah, produk lip gloss 2016 (13,7%) dan 2017 (23,1%) yaitu mengalami kenaikan, produk foundation 2016 (26,9%) dan 2017 (23,1%) yaitu mengalami penurunan, produk sun care 2016 (11,5%) dan 2017 (18,6%) yaitu mengalami kenaikan, produk bedak muka tabur 2013 (5,7%), 2016 (15,5%), 2017 (17%) yaitu mengalami kenaikan, produk body butter 2016 (10,5%) dan 2017 (14,4%) yaitu mengalami kenaikan, produk pensil alis pada tahun 2017 baru masuk dalam top brand kosmetik dengan presentase 13,1%, produk maskara pada tahun 2017 baru masuk dalam top brand kosmetik dengan presentase 12,2%, produk body mist pada tahun 2017 baru masuk 6
7 dalam top brand kosmetik dengan presentase 11,9%, produk serum wajah masuk dalam top brand pada tahun 2016 presentasenya yaitu 24% dan tahun 2017 tidak masuk dalam top brand, produk eye cream masuk top brand produk tahun 2015 sebesar 17,2% dan 2016 sebesar 20,6%, produk minyak zaitun hanya masuk top brand produk pada tahun 2014 dengan presentase 13,7%, produk body mist masuk dalam top brand produk mulai tahun 2017 sebesar 11,9%. Hubungan dari penelitian ini terhadap tabel 1.3 yaitu dalam marketing mix (bagian produk) untuk mengetahui produk yang sangat diminati dan masuk dalam top brand award pada kurun waktu tahun Produk kosmetik Wardah memiliki strategi khusus dalam mendistribusikan produknya sehingga produk-produk wardah mulai dikenal di kalangan konsumen pengguna kosmetik. Menurut Dewi Masyitoh (2017) strategi pemasaran merupakan kunci bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan. Dari penelitian ini penulis memilih objek penelitian kosmetik Wardah. Menurut Prakoso (2017) Kosmetik Wardah merupakan salah satu pelaku bisnis industri kosmetik di Indonesia dengan segment pasar perempuan dan laki-laki, target pasar saat awal peluncurannya ditujukan untuk kalangan muslim, akan tetapi seiring perkembangan dan permintaan sangat yang besar maka, Wardah menargetkan untuk semua kalangan agama karena banyak non-muslim juga yang menyukainya, sedangkan positioning pasar Wardah yaitu Wardah merupkaan salah satu kosmetik asli Indonesia karena terbuat dari bahan baku 100% halal. Kosmetik wardah diproduksi sesuai dengan kebutuhan kulit. Seperti yang sudah dijelaskan di awal kosmetik Wardah merupakan top brand kosmetik di Indonesia urutan pertama dengan presentase sebesar 50%. Pada penelitian ini, peneliti mengambil objek penelitian di Kota Bandung berdasarkan konsumen yang membeli dan menggunakan kosmetik Wardah. Bandung diambil peneliti sebagai objek penelitian karena kota Bandung merupakan salah satu kota besar yang memiliki karakteristik sebagai kota industri, pendidikan, dan mode. Menurut Dina Aulia (2017), selain memiliki harga yang terjangkau, Wardah merupakan kosmetik yang mempunyai kualitas yang cukup bagus yang menjadikan Wardah Cosmetics yang memiliki preferensi tertinggi di Kota Bandung. 7
8 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi atau pre-test kepada konsumen yang membeli dan menggunakan produk kosmetik Wardah sebanyak 35 responden untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan tentang Wardah dari segi marketing mix, keputusan pembelian, dan kepuasan konsumen. Pertanyaan tersebut dinyatakan pada tabel 1.4 dengan 10 pertanyaan. Tabel 1.4 Hasil Observasi Awal atau Pra-penelitian Terhadap Konsumen Kosmetik Wardah PERTANYAAN SKOR KETERANGAN Apakah anda mengetahui Brand Wardah? 100% - Apakah anda pernah membeli produk wardah? Apakah produk wardah bisa mengatasi masalah kulit anda? 100% - 79,98% 20,02% Apakah harga produk Wardah terjangkau? 57,1% 42,9% Apakah tempat penjualan Wardah sangat strategis? Apakah promosi Wardah sesuai dengan keinginan anda? 85,7% 14,3% 74,26% 25,74% Pernah pernah Apakah anda akan melakukan keputusan pembelian kosmetik Wardah dengan metode pembayaran secara langsung? Apakah kualitas produk Wardah terpercaya? Apakah kualitas pelayanan karyawan Wardah ramah? 71,4% 28,6% 88,6% 11,4% 82,84% 17,16% Apakah desain produk Wardah menarik? 68,54% 31,46% Sumber:Hasil Olah Data Penulis, 2018 Pada tabel 1.4 merupakan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan yang dibagikan kepada 35 konsumen yang membeli dan menggunakan produk Wardah. Hasilnya yaitu 100% konsumen mengetahui Brand Wardah. Pernah membeli produk Wardah sebesar 100%. Produk Wardah bisa mengatasi masalah kulit 79,98,7% () dan 20,02% (). Harga 8
9 produk Wardah terjangkau 57,1% () dan 42,9% (). Tempat penjualan Wardah sangat strategis 85,7% () dan 14,3% (). Promosi Wardah sesuai keinginan konsumen 74,26% () dan 25,74% (). Melakukan keputusan pembelian dengan metode pembayaran secara langsung 85,7% () dan 14,3% (). Kualitas produk Wardah terpercaya 88,6% () dan 11,4% (). Kualitas pelayanan karyawan Wardah ramah 82,84%() dan 17,16% (). Desain produk Wardah menarik 68,54%() dan 31,46% (). Pada penelitian ini berdasarkan observasi awal yaitu yang menjadi GAP dari marketing mix terhadap keputusan pembelian yaitu pada observasi awal dari segi product, price place promotion dengan hasil rata-rata 74,26% hanya mempunyai pengaruh kecil yaitu 71,4 %. Sedangkan keputusan pembelian 71,4% terhadap kepuasan konsumen mempunyai pengaruh sebesar 78,93% yang artinya bahwa keputusan pembelian berpengaruh kecil sebesar 7,5% Kepuasan konsumen adalah tindakan yang dilihat, dirasakan, atau terkait dengan produk atau layanan tertentu (Sri Wahyuni, 2016). Seorang pelanggan yang merasa puas menunjukkan sebuah aksi seperti tersenyum sambil melihat produk yang akan mereka gunakan sebagai tanda kepuasan. Artinya konsumen merasa puas dengan produk tertentu dan akan terus membeli produk dari perusahaan sejenis. Menurut Afrida Shela Mevita (2013) kepuasan konsumen yaitu tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Kepuasan konsumen ditentukan dari kualitas produk, dan pelayanan yang diinginkan oleh konsumen, sehingga terjadinya kualitas yang menjadi ciri khas dari perusahaan. Perusahaan kosmetik Wardah adalah salah satu perusahaan yang gencar dalam mempromosikan produknya dalam menyampaikan pesannya lewat iklan dan melakukan banyak promosi penjualan yang berguna untuk menciptakan kepuasan konsumen. Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk (Kotler dan Keller, 2016:201). Pada keputusan pembelian, Wardah menggelar acara Beauty Fest Asia, yang tujuannya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dan calon konsumen, sehingga calon konsumen dan konsumen bisa memilih produk yang diinginkan sesuai kebutuhan kulit. Terdapat di 38 booth beauty products dengan discount khusus sehingga konsumen mudah dalam mendatangi penyalur. Selain itu Wardah juga memberikan beragam beauty tips dan 9
10 makeup challenge sehingga menarik konsumen untuk membeli produk kosmetik Wardah. (Sumber: tanggal akses 23 Oktober 2017). Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasaran (Kotler & Amstrong, 2013:75). Konsep bauran pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2013:75) terdiri dari 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Produk yaitu sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, agar produk yang dijual mau dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu kegiatan atau kebutuhan dari konsumen (Kotler dan Keller (2012:47). Pada segi produk, mayoritas wanita Indonesia mencari produk pemutih yang dapat mencerahkan kulit secara cepat. Wardah memiliki rangkaian produk Whitening Series. Produkproduk Wardah tidak hanya untuk wanita berhijab,tetapi juga bisa digunakan oleh seluruh wanita. (Sumber: diakses tanggal 1 Oktober 2017). Selain itu, Wardah meluncurkan produk lipstik yang disesuaikan dengan tren. Wardah menggunakan konsep Exclusive Matte Lip Cream, produk andalan Wardah dihasilkan melalui proses berteknologi modern. Wardah selalu melakukan riset, baik itu riset akan menciptakan inovasi produk ataupun riset akan kebutuhan produk kosmetik perempuan. (Sumber: tanggal 1 Oktober 2017). Sehingga, dalam segi produk Wardah menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan wanita atau pria, dengan bahan yang halal dan aman. Harga yaitu sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli (Kotler dan Keller 2012:47). Pada segi harga, produsen kosmetik Wardah berusaha memberikan harga yang terjangkau kepada masyarakat melalui rangkaian produk-produk kosmetiknya. Wardah memiliki paket kosmetik khusus untuk perawatan wajah berjerawat yang harganya di bawah Rp Paket kosmetik hemat khusus wajah berjerawat dan untuk remaja sampai dengan ibu-ibu. (Sumber: tanggal 1 10
11 Oktober 2017). Kemudian, Wardah memberikan kemudahan bagi konsumen dengan mendapatkan diskon 20% setiap pembelian kosmetik senilai Rp untuk semua item.(sumber: diakses tanggal 1 Oktober 2017). Tempat diasosiasikan sebagai saluran distribusi yang ditujukan untuk mencapai target konsumen. Sistem distribusi ini mencakup lokasi, transportasi, pergudangan, dan sebagainya (Puspa Yulvianti, 2017). Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2012:47) tempat yaitu lokasi sebagai kumpulan dari organisasi-organisasi yang independen, yang membuat suatu barang atau jasa menjadi tersedia sehingga pelanggan dapat menggunakan atau mengkonsumsi barang atau jasa tersebut. Pada segi tempat, Wardah membangun interaksi dan memasarkan produknya yaitu on site maupun online. Metode tersebut bisa mempengaruhi keputusan pembelian dari konsumen wardah sendiri, sebab baik on site maupun online memiliki keunggulan dan kesesuaian masing-masing dengan kebutuhan konsumen. Onsite seperti pada pusat perbelanjaan, bazar di Sekolah Menengah Atas, dan bazar di acaraacara yang disponsori. Online melalui website seperti media sosial facebook dengan nama wardah kosmetik bandung, selain itu pada toko online seperti shopee.co.id/kosmetik, kosmetikwardah.lazada.co.id dan lain sebagainya. Promosi merupakan aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan agar membeli produk tersebut (Puspa Yulvianti, 2017). Menurut Kotler dan Keller (2012:47), promosi sabagai salah satu cara pemasaran untuk mengkomunikasikan dan menjual suatu produk kepada konsumen yang berpotensi. Pada segi promosi Wardah kosmetik menggelar event bertajuk Solo Beauty Influencer Gathering di Hotel Sahid Jaya, Solo. Dalam acara ini, Wardah mengundang sekitar 20 selebgram Kota Solo dan Yogyakarta untuk menarik konsumen dalam melakukan pembelian. (Sumber: tanggal 1 Oktober 2017). Sehingga, dengan adanya promosi maka Wardah bisa menarik pelanggan baru dan mendorong pelanggan untuk membeli produk Wardah dengan banyak. Jadi, marketing mix (yang terdiri dari product, price, place, promotion) yaitu strategi menggabungkan kegiatan-kegiatan pemasaran agar dikombinasikan secara 11
12 maksimal sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan. Sedangkan kepuasan konsumen merupakan perasaan positif konsumen yang berhubungan dengan produk atau jasa selama menggunakaan atau setelah menggunakan jasa atau produk. Menurut Afrida Shela Mevita (2013) bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, yakni: produk, struktur harga,kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Kegiatan marketing mix terdiri dari empat unsur, di mana unsur-unsur tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Sedangkan menurut Afrida Shela Mevita (2013) kepuasan konsumen yaitu tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Peneliti ingin mengetahui pengaruh marketing mix terhadap kepuasan konsumen yang dimediasi oleh keputusan pembelian. Keputusan pembelian merupakan tindakan konsumen untuk mengambil keputusan membeli suatu produk atau tidak dan biasanya dipertimbangkan melalui produk, harga, tempat, dan promosi. Marketing mix yang terdiri dari product, price, place, promotion mempunyai peran penting dalam kepuasan konsumen. Jadi dalam bauran pemasaran terdapat variabel yang saling mendukung, kemudian digabungkan oleh perusahaan untuk memperoleh tanggapan pasar. Jadi, semakin bauran pemasaran tersebut diperhatikan oleh perusahaan maka, apa yang diinginkan konsumen maka konsumen akan merasa puas terhadap produk yang ditawarkan. Pada kepuasan konsumen yaitu, tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya. Kepuasan konsumen ditentukan dari kualitas produk, dan pelayanan yang diinginkan oleh konsumen, sehingga terjadinya kualitas yang menjadi ciri khas dari perusahaan. Berdasarkan fenomena tersebut peneliti mengangkat judul yaitu Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Kosmetik Wardah Dengan Keputusan Pembelian Sebagai Variabel Intervening 12
13 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat di identifikasikan permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana marketing mix product secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung? 2. Bagaimana marketing mix price secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung? 3. Bagaimana marketing mix place secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung? 4. Bagaimana marketing mix promotion secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung? 5. Bagaimana keputusan pembelian secara simultan terhadap kepuasan konsumen kosmetik Wardah di Kota Bandung? 6. Seberapa besar marketing mix product secara parsial terhadap kepuasan konsumen yang dimediasi oleh keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung? 7. Seberapa besar marketing mix price secara parsial terhadap kepuasan konsumen yang dimediasi oleh keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung? 8. Seberapa besar marketing mix place secara parsial terhadap kepuasan konsumen yang dimediasi oleh keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung? 9. Seberapa besar marketing mix promotion secara parsial terhadap kepuasan konsumen yang dimediasi oleh keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui marketing mix product secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui marketing mix price secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung. 3. Untuk mengetahui marketing mix place secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung. 13
14 4. Untuk mengetahui marketing mix promotion secara parsial terhadap keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung. 5. Untuk mengetahui keputusan pembelian secara simultan terhadap kepuasan konsumen kosmetik Wardah di Kota Bandung. 6. Untuk mengetahui besarnya marketing mix product secara parsial terhadap kepuasan konsumen yang dimediasi oleh keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung. 7. Untuk mengetahui besarnya marketing mix price secara parsial terhadap kepuasan konsumen yang dimediasi oleh keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung. 8. Untuk mengetahui besarnya marketing mix place secara parsial terhadap kepuasan konsumen yang dimediasi oleh keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung. 9. Untuk mengetahui besarnya marketing mix promotion secara parsial terhadap kepuasan konsumen yang dimediasi oleh keputusan pembelian kosmetik Wardah di Kota Bandung. 1.5 Kegunaan Penelitian Aspek Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi akademis dalam bidang manajemen dan bermanfaat bagi pembaca dan penelitian selanjutnya di bidang terkait Aspek Praktis Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya perkembangan teori-teori manajemen pemasaran dan menjadi salah satu bahan masukan bagi perusahaan untuk mengembangkan strategi bauran pemasaran, kepuasan, dan keputusan pembelian. 1.6 Waktu dan Periode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2017 sampai dengan Februari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Paragon Technology And Innovation (PTI)adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi kosmetika. Pada awal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian dari kehidaupan sehari-harinya demi mempertahankan dan mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kosmetik merupakan salah satu produk yang ditawarkan sebagai pemenuhan kebutuhan sekunder. Bagi wanita, produk kosmetik selalu menjadi bagian dari kehidaupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi produk kosmetik di Indonesia berkembang semakin pesat. Hal tersebut terlihat seiring dengan munculnya berbagai jenis kosmetika seperti lipstik,
Lebih terperincibukan lagi untuk memenuhi keinginan (wants) saja, melainkan karena kosmetik Berikut adalah tabel perkembangan pasar industri kosmetik di Indonesia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetik produksi dalam negeri dan produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasarnya saja. Persaingan sekarang bukanlah apa yang diproduksi perusahaan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan pemasaran yang semakin tajam, seorang produsen tidak boleh terpaku pada bentuk produk yang menawarkan manfaat dasarnya saja. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita selalu ingin tampil cantik dalam berbagai keadaan dan selalu ingin menjadi pusat perhatian bagi sekelilingnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa wanita senang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika yang beredar baik produksi dalam negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sering menggunakan kosmetik dibanding laki-laki. Wanita adalah makhluk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, tidak dapat dipungkiri kalau wanita lebih sering menggunakan kosmetik dibanding laki-laki. Wanita adalah makhluk yang senang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditawarkan oleh perusahaan. Perusahaan dituntut untuk mengkomunikasikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan kondisi tingkat persaingan yang tinggi dewasa ini, perusahaan menghadapi tantangan yang berat untuk menarik perhatian konsumen, terlebih lagi mendapatkan konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia adalah suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Kebutuhan menjadi suatu dorongan bila kebutuhan itu muncul hingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk selalu mengembangkan dan merebut pangsa pasar (market share). Persaingan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Bahkan perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan image
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang semakin maju dan persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menjaga stabilitas dan terus berkembang ke arah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya dengan tercukupi kebutuhannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hal tersebut sangat lah penting dalam pemakaian bedak tabur muka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Trend yang sedang terjadi sekarang makin banyak persaingan pada kosmetik khususnya bedak tabur muka di Indonesia sudah sangat pesat. Berbagai merek bedak tabur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi satu alasan industri kosmetik tetap tumbuh. Pemerintah mengklaim
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perekonomian nasional nampaknya belum mempengaruhi produk kinerja industri kosmetik nasional. Naiknya minat pembeli dari dalam dan luar negeri menjadi satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang termasuk dalam kategori negara berkembang, Indonesia menjadi pasar yang sangat memberikan peluang bagi dunia bisnis. Fenomena tersebut menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berperan penting dalam menciptakan kualitas terbaik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kosmetik berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias, maka dapat diartikan kosmetik adalah zat perawatan yang digunakan untuk meningkatkan penampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. amat menjanjikan (www.marketing.co.id). Sebagai buktinya, Revlon memenangkan Top Brand Award 2013 kategori
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tren industri kosmetik berkembang pesat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Negara Indonesia secara umum diakui sebagai salah satu wilayah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermunculan ide-ide baru baik dari bidang makanan, pakaian, kosmetik, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman yang serba modern ini banyak orang yang tumbuh menjadi seseorang yang kreatif dan mempunyai ide yang inovatif sehingga banyak bermunculan ide-ide
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Kosmetik Wardah. Gambar 1.1 Logo Wardah Sumber:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Kosmetik Wardah Gambar 1.1 Logo Wardah Sumber: www.wardahbeauty.com Wardah adalah produk kosmetik bersertifikat halal dari lembaga LP POM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periklanan merupakan fenomena sosial yang menjadi salah satu cara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Periklanan merupakan fenomena sosial yang menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyampaikan pesan produk kepada para konsumen. Tentunya sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari pengunaan untuk event-event penting hingga sebagai kebutuhan seharihari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong sangatlah baik. Masyarakat terutama kaum wanita, semakin sadar akan pentingnya kosmetik mulai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring kemajuan zaman, kecantikan dan kesehatan kian menjadi penting bagi kebanyakan manusia. Kecantikan telah menjadi sebuah komoditas bisnis yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia saat berkembang sangat pesat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat dan bertambahnya jumlah penduduk.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat Product Domestic Bruto (PDB) pada berita resmi dari Badan Pusat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian di Indonesia semakin meningkat, hal ini ditandai dengan tingkat Product Domestic Bruto (PDB) pada berita resmi dari Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita, dimana kosmetik yang digunakan dapat berupa skin care maupun make
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran kosmetik tidak lepas dari kehidupan wanita dimana setiap harinya wanita akan selalu berdampingan dengan kosmetik baik itu untuk aktifitas pagi, siang maupun malam.
Lebih terperinciKUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH
PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK dan PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH (Studi Kasus Mahasiswi STKIP PGRI Sumatera Barat Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi) JURNAL Oleh:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan antar pasar industri perawatan kecantikan dan kosmetik semakin kompetitif. Peningkatan kebutuhan dan keinginan wanita yang tidak ada puasnya akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak beralih pada perusahaan pesaing. Aktivitas pemasaran ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakng Penelitian Era perdagangan bebas yang tak lagi mengenal batas wilayah menyebabkan persaingan di berbagai industri semakin tajam sehingga mengharuskan setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035 menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat identik dengan wanita. Kecantikan dan keindahan tersebut dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecantikan dan keindahan merupakan dambaan setiap wanita dan hal tersebut sangat identik dengan wanita. Kecantikan dan keindahan tersebut dapat dicapai dengan memanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pun semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis pada saat ini semakin berkembang pesat di sertai juga dengan kemajuan teknologi yang sangat cepat. Gaya hidup masyarakat pun semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh akhlak yang baik dari seorang wanita. Menjadi seorang wanita dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecantikan yang sesungguhnya yaitu kecantikan seorang wanita yang tidak hanya memiliki kecantikan jasmani, tetapi juga kecantikan rohani. Kecantikan rohani (inner beauty)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wanita tidak dapat dipisahkan dari kosmetik. Banyak beredar kosmetik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wanita tidak dapat dipisahkan dari kosmetik. Banyak beredar kosmetik di pasaran, salah satunya pembersih wajah untuk membersihkan wajah dari banyaknya aktivitas sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti Word Trade Organization (WTO), ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, perdagangan international dan pengembangan pasar global telah tumbuh dengan cepat. Perusahaan dan pemasar mencari lebih banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dalam dunia bisnis yang semakin pesat membuat tingkat persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada banyak sekali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap kesempaatan. Pada umumnya riasan tebal tersebut hanya digunakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini trend menggunakan alat make up menjadi salah satu trend yang berkembang di dunia. Bahkan trend ini memiliki peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang berkembang pesat saat ini mengakibatkan manusia setiap kali akan mengalami perubahan, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan yang begitu cepat. Globalisasi merambah semua jenis produk dan tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi perdagangan seperti sekarang ini, membuat bisnis mengalami perubahan yang begitu cepat. Globalisasi merambah semua jenis produk dan tidak menyisakan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecantikan dan keindahan wajah merupakan dambaan dan daya tarik tersendiri bagi setiap orang. Untuk itu yang selalu ingin berpenampilan menarik, perawatan wajah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan perusahaan, di masa depan di Indonesia menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan perusahaan, di masa depan di Indonesia menghadapi tantangan yang lebih berat lagi karena munculnya era perdagangan bebas di Kawasan Asia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan manusia akan berbagai macam produk semakin meningkat. Manusia saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang Indonesia menjadi pasar potensial. Fenomena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang Indonesia menjadi pasar potensial. Fenomena tersebut menggambarkan kondisi persaingan dunia bisnis saat ini semakin ketat. Menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan globalisasi dan gencarnya persaingan bebas yang muncul di Indonesia, maka semakin banyak produk-produk sejenis yang ditawarkan, akibatnya konsumen
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. produsen kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan produk kosmetik memberi peluang bisnis bagi para produsen kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu dari produk lokal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah memunculkan dinamika aktivitas perdagangan dan bisnis di seluruh dunia. Fenomena tersebut
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN UKDW. percaya diri ketika akan memasuki dunia kerja.
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ekonomi, teknologi, sosial budaya sebagai akibat dari arus perubahan global yang mendorong perubahan pada seluruh aspek perilaku konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Hal ini terjadi seiring dengan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga dari kebersihan dan kecantikan seseorang. Diera globalisasi ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penampilan merupakan salah satu penunjang kepercayaan diri seseorang. Penampilan yang menarik tidak hanya dilihat dari pakaian namun juga dari kebersihan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah mengalami peningkatan yang pesat yang terjadi di berbagai Negara, dengan adanya perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perilaku konsumen sebagai bagian dari kegiatan manusia yang selalu berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan dan sosial di mana dia berada. Namun perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam bidang produksi dan penjualan barang-barang konsumsi (consumer goods). Bisnis ini menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan (brand loyalty) loyalitas merek. Loyalitas terhadap merek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lahir hingga dewasa semua membutuhkan kosmetik. Lotions untuk kulit, powder,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi dalam negeri dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memiliki keinginan membeli yang tinggi. Dalam menggunakan produk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keinginan tampil cantik dan segar adalah dambaan setiap wanita. Wanita selalu ingin terlihat sempurna dan menarik setiap saat. Oleh karena itu, salah satu cara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu industri atau kompetisi bisnis. Dalam menjalani kompetisi bisnis, setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan didirikan dengan tujuan mencapai keuntungan sebesar-besarnya di dalam suatu industri atau kompetisi bisnis. Dalam menjalani kompetisi bisnis, setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produknya. Menghadapi persaingan yang ketat, perusahaan berlomba-lomba
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat, khususnya untuk perusahaan sejenis dalam memasarkan produknya. Menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam negeri maupun produksi luar negeri. Membanjirnya produk kosmetika di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika beredar baik produksi dalam negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis semakin maju di era globalisasi saat ini sehingga membuka berbagai peluang bisnis termasuk di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi memperluas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya perusahaan perusahaan baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Hal ini terbukti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu maupun kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Wardah Cosmetics
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Industri kosmetik saat ini mengalami pekembangan yang sangat pesat sehingga keadaan ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat. Kondisi ini dimanfaatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, kondisi dunia usaha di Indonesia dihadapkan pada keadaan persaingan yang sangat ketat. Hal ini antara lain disebabkan oleh para pesaing dari luar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan sekarang ini yang terus mengalami perubahan dan semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus menerus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, demi mendapatkan dan. mempertahankan kecantikan dari waktu ke waktu. Inilah yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kosmetik sangat identik dengan keindahan dan kesehatan tubuh dari ujung rambut sampai kaki. Bagi wanita, produk kosmetik selalu menjadi bagian dari kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai sekitar Rp. 11 triliun. Menurut Euromonitor Internasional, negara-negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Potensi industri kecantikan di tanah air sangat memukau. Berdasarkan hasil survei Euromonitor Internasional tahun 2015, nilai ekspor kosmetik Indonesia mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Riasan dan kosmetik merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riasan dan kosmetik merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan. Hampir semua wanita mengenal konsep merias wajah dan kosmetik. Dari masa ke masa kosmetik telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan dan khususnya di klinik kecantikan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahan-bahan kimia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Perkembangan produk kosmetik memberi peluang bisnis bagi para produsen kosmetik. Peluang bisnis tersebut menciptakan keanekaragaman produk kosmetik atau produk perawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejak adanya pasar bebas ASEAN dan China (AC-FTA) yang berlaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejak adanya pasar bebas ASEAN dan China (AC-FTA) yang berlaku mulai tahun 2015 maka persaingan di dunia industri akan semakin ketat salah satunya yaitu
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semua manusia ingin tampil menarik dan menyenangkan, khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua manusia ingin tampil menarik dan menyenangkan, khususnya wanita. Untuk tampil menarik banyak cara yang ditempuh antara lain perawatan kecantikan, pengaturan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar dan pertumbuhan ekonomi yang semakin maju menuntut perusahaan melakukan pengembangan pada segala aspek pendukung bisnis sehingga kelangsungan bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, budaya serta teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, budaya serta teknologi saat ini, maka kebutuhan hidup manusia kian berkembang pula. Tidak hanya kebutuhan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang sangat tajam pada saat ini merupakan sebuah tantangan bagi pengusaha untuk tetap berada dalam persaingan industri. Persaingan yang terjadi akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin terintegrasi tanpa rintangan dan batas teritorial negara. Hal ini membuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan. Perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara berkembang dilihat sebagai pasar potensial yang memiliki pertumbuhan. Hal tersebut menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang sangat luas dan salah satu negara dengan penduduk yang padat. Jumlah keseluruhan penduduk Indonesia berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat pesat secara
Lebih terperinciPentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda
Pentingnya Penerapan Teori Marketing 7P dalam Usaha Anda 7P Dalam Bauran Pemasaran, Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilirik pengusaha karena potensinya cukup besar. Ketatnya persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri kosmetik belakangan ini memang menjadi magnet yang dilirik pengusaha karena potensinya cukup besar. Ketatnya persaingan bisnis industri kosmetik menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kesehariannya, kaum wanita tidak lepas dari tuntutan untuk tampil cantik, dan menarik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, kosmetik telah menjadi salah
Lebih terperinciBAB I. dalam menghasilkan pembelian produk membuat perusahaan semakin gencar dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia bisnis sudah memasuki era perkembangan yang baru, kepraktisan, kemudahan dan gaya hidup moderen yang serba instan dan mudah, menjadi magnet utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kosmetik sebagian besar didominasi oleh wanita karena kebutuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kosmetik sebagian besar didominasi oleh wanita karena kebutuhan untuk berias memang dirasakan lebih oleh wanita. Secara psikografis, wanita memang merasakan adanya
Lebih terperinciBAB III ANALISA MASALAH
BAB III ANALISA MASALAH 3.1 SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN PT. PUSAKA TRADISI IBU didirikan pada tanggal 28 Februari 1985 Oleh pasangan suami istri yaitu Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi usaha suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Setiap perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada kenyataannya, penampilan merupakan salah satu hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada kenyataannya, penampilan merupakan salah satu hal yang penting bagi manusia. Dalam kehidupan sosial, manusia tidak dapat dipungkiri bahwa penampilan memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. mengandalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dalam melamar pekerjaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan di dunia kerja menyebabkan banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak terserap, padahal tidak sedikit dari mereka yang memiliki
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan pada saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen lebih cermat dalam menentukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. nama RODEX Tours & Travel merupakan perusahaan jasa yag memberikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia usaha Tour & Travel saat ini yang tidak lepas dari persaingan dengan para pelaku usaha sejenis, menuntut perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyak kota di Indonesia khususnya di Kota Bandung yang dikenal akan aneka ragam kuliner yang unik serta memiliki citra rasa yang khas. Di Bandung sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah sukses selama bertahun-tahun dengan berbagai produk dari brand Wardah,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setelah sukses selama bertahun-tahun dengan berbagai produk dari brand Wardah, PT. Paragon Technology & Innovation (PTI) ingin melebarkan targetnya ke pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Apalagi pemasaran dimasa kini dan masa yang akan datang menjadi
Lebih terperinci