STRATEGI PENENTUAN PERMINTAAN DAN HARGA SEBAGAI SALAH SATU TARGET PENGUKURAN KINERJA PEMASARAN PRODUK KAYU LAPIS INDONESIA KE JEPANG
|
|
- Ari Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STRATEGI PENENTUAN PERMINTAAN DAN HARGA SEBAGAI SALAH SATU TARGET PENGUKURAN KINERJA PEMASARAN PRODUK KAYU LAPIS INDONESIA KE JEPANG Oleh RACHMAT KURNIAWAN F FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTlTUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
2 Rachmat Kurniawan. F Strategi Penentuan Permintaan dan Harga Sebagai Salah Satu Target Pengukuran Kinerja Pemasaran Produk Kayu Lapis Indonesia ke Jepang dibawah bimbingan Ir. Lien Herlina, MSc. RINGKASAN Dari sekian banyak negara tujuan ekspor kayu lapis Indonesia, Jepang merupakan salah satu negara tujuan ekspor terbesar Sekitar 25% ekspor kayu lapis Indonesia ditujukan ke pasar Jepang Jepang merupakan negara tertinggi pengimpor kayu lapis Dari berbagai negara yang mengekspor kayu lapis ke Jepang, Indonesia menempati sekitar 84% dari total impor kayu lapis Jepang Sebagai negara pengekspor kayu lapis utama, Indonesia mampu meraih pangsa pasar yang cukup dominan di pasar kayu lapis Jepang Sebagai market leader (pemimpin pasar) kayu lapis di pasar Jepang, Indonesia seringkali sulit mempertahankan posisi sebagai pemimpin harga pasar kayu lapis Kurangnya informasi mengenai perkembangan permintaan, penyaluran dan harga kayu lapis di Jepang menyebabkan Indonesia tidak mampu mengantisipasi perubahan pasar yang tejadi Selaku pemimpin pasar kayu lapis, Indonesia seharusnya dapat menjaga agar harga kayu lapis di bawah kendali Indonesia Dengan mengendalikan harga kayu lapis di Jepang berarti Indonesia sudah dapat mengendalikan harga kayu lapis duma Adanya alat pemantau permintaan, penjualan dan harga kayu lapis di Jepang dapat membantu pengambil keputusan untuk menentukan tawaran harga yang layak untuk produk kayu lapis Indonesia Selain itu alat in dapat digunakan untuk standar (benchmark) dalam pengukuran kineja penjualan (sales performance) dari unit pemasaran APKINDO (BPB-1 dan BPB-4) yang bergerak dalam pasar bisnidindustri Tujuan penelitian adalah mempelajari faktor-faktor dan parameter-parameter yang terkait di dalam strategi penentuan permintaan dan harga kayu lapis di pasar Jepang, merancang dan mensimulasikan sistem strategi penentuan permintaan dan harga kayu lapis di pasar Jepang serta menggunakan model Marketing Decision Support System of Plywood for Japan untuk melihat dan meramalkan permintaan, penjualan dan harga produk kayu lapis di pasar Jepang Penjualan dan harga produk kayu lapis di pasar Jepang yang telah dikonversi ke dalam bentuk marker share (pangsa pasar) dan harga kayu lapis Indonesia di Jepang tersebut dijadikan target daiam pengukuran kineja unit pemasaran (sales performance) Dalam pasar bis~dindustri, seperti kayu lapis (produk kehutanan), permintaan produk lebih mudah berubah daripada produk konsumen Pembinaan hubungan bajk dengan pembeli merupakan hai yang penting, selain promosi penjualan dan publisitas Dengan menunjukkan kineja penjualan yang baik, diharapkan pembeli dapat tetap melakukan pembelian produk tersebut Pendekatan Sistem Pendukung Keputusan Pemasaran (Marketing Decision Support System of Plywood for Japan = MDSSPJ) dimulai dengan studi pustaka mengenai model pasar dinamik, observasi lapang di PT ITCI, APKINDO dan instansi terkait, penentuan
3 ruang lingkup dari sistem, perancangan model permintaan, penjualan dan harga serta variabel yang mempengamhinya, pengimplementasian ke dalam program komputer, pengujian model menurut teori ekonomi, verifikasi model Hasil simulasi permintaan, penjualan dan harga kayu lapis di Jepang dijadikan acuan negosiasi dengan pembeli di Jepang serta mengkaji kineja pemasaran kayu lapis Indonesia ke Jepang berdasarkan target (benchmark) dari hasil simulasi Variabel yang mempengaruhi permlntaan kayu lapis di Jepang ditentukan berdasarkan permintaan tetap yang terdiri dari berbagai variabel Model penjualan kayu lapis di Jepang dipengamhi oleh harga dan permintaan tetap kayu lapis di Jepang pada periode sebelumnya Sedangkan harga produk kayu lapis di Jepang ditentukan dari perubahan keseimbangan permintaan dan penjualan total kayu lapis di Jepang Dan hail perhitungan dengan ujr Liliefors diperoleh data permintaan tetap kayu lapis di Jepang merupakan sebaran normal, sehingga pembangkit bilangan acak yang digunakan dalam model MDSSPJ adalah pembangkit bilangan acak normal. Model MDSSPJ dirancang dengan menggunakan perangkat penanganan data yang ada pada Borland Delphi 2.0 Client/Server dengan bahasa Pascal Sebagai standar awal model diasumsikan permintaan tetap sama dengan penjualan tetap kayu lapis di Jepang Nilai rasiol yang digunakan adalah 0,0003 (hasil penelitian untuk produk kehutanan maupun pertanian) Nilai parameter lainnya dimasukkan oleh pengguna berdasarkan hasil penelitan dan intuisi Dengan jumlah data permintaan total, penjualan total dan harga kayu lapis di Jepang tahun 1996 sebanyak 12 data, maka untuk mendapatkan selang kepercayaan 95 persen dari masing-masing model tersebut T-Student adalah -0,0163, 0,0022 dan - 0,0079 Nilai-nilai T-Student tersebut berada pada internal [ -2,0740-2,0740 ] yang merupakan interval untuk 12 data Dari hasil uji T-Student tersebut model MDSSPJ dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk melihat permintaan, penjualan dan harga kayu lapis di Jepang pada waktu mendatang serta sebagai benchmark kine ja penjualan kayu lapis Indonesia ke Jepang Berdasarkan hasil pengukuran kineja penjualan (sales perfon~~ar~ce) kayu lapis Indonesia ke Jepang, kineja volume penjualan jauh di bawah target, yaitu antara 89,14% (1992) sampai dengan 59,24% (1995) varians penjualan berhubungan dengan kegagalan untuk mencapai volume penjualan yang menjadi sasaran Sedangkan untuk kineja barga kayu lapis Indonesia ke Jepang cukup baik, yaitu 10,85% (1992) sampai dengan 40,76% (1995) berhubungan dengan keberhasilan untuk melebii sasaran Hal ini disebabkan produk kayu lapis Indonesia yang dijual ke Jepang adalah mutu I dengan harga tinggi Kineja nilai penjualan kayu lapis Indonesia ke Jepang mengalami penurunan pada tahun 1995, yaitu 11,11% dari target Keadaan ini akibat adanya boikot dari pembeli di Jepang serta keterbatasan bahan baku kayu lapis mutu I dari Indonesia
4 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN STRATEGI PENENTUAN PERMINTAAN DAN HARGA SEBAGAI SALAH SATU TARGET PENGUKURAN KINERJA PEMASARAN PRODUK KAYU LAPIS INDONESIA KE JEPANG Oleh RACHMAT KURNIAWAN F Sebagai salah satu syarat untuk mernperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknologi lndustri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 1996 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
5 INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN STRATEGI PENENTUAN PERMINTAAN DAN HARGA SEBAGAI SALAH SATU TARGET PENGU N KINERJA PENIASARAN PRODUK KAYU LAPIS INDONESIA KE JEPANG Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pe~tanian Bogor Oleh RA T WAN P Lahir di Bima, 26 Desember 1973 ;a1 lulus : 21 Desember 1996
6
7
8
9
10
STRATEGI PENENTUAN PERMINTAAN DAN HARGA SEBAGAI SALAH SATU TARGET PENGUKURAN KINERJA PEMASARAN PRODUK KAYU LAPIS INDONESIA KE JEPANG
STRATEGI PENENTUAN PERMINTAAN DAN HARGA SEBAGAI SALAH SATU TARGET PENGUKURAN KINERJA PEMASARAN PRODUK KAYU LAPIS INDONESIA KE JEPANG Oleh RACHMAT KURNIAWAN F 29.1398 1996 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTlTUT
Lebih terperinciSISTEWI PENUNJANG KEPUTUSAN KEBIJAKSANAAN PENJUALAW DAN PRODUKSI UNTUK INDUSTRI KERTAS
SISTEWI PENUNJANG KEPUTUSAN KEBIJAKSANAAN PENJUALAW DAN PRODUKSI UNTUK INDUSTRI KERTAS IVAN Oleh GUSRlADl FAISAL F 23. 1195 1 9 9 0 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R Ivan
Lebih terperinciOleh ARI KRISNANTO F FAKIITILTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANL4N BOGOR BOGOR
PRODUK KOS IL PERBANDINGAN Oleh ARI KRISNANTO F 26.0462 1993 FAKIITILTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANL4N BOGOR BOGOR Ari Krisnanto. F 26.0462. Pen Kosrnetika dan Fragrance Hasil Level Marketing.
Lebih terperinciOleh ARI KRISNANTO F FAKIITILTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANL4N BOGOR BOGOR
PRODUK KOS IL PERBANDINGAN Oleh ARI KRISNANTO F 26.0462 1993 FAKIITILTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANL4N BOGOR BOGOR Ari Krisnanto. F 26.0462. Pen Kosrnetika dan Fragrance Hasil Level Marketing.
Lebih terperinciIDQAN FAHMI BUDI SUHARDJO
RINGKASAN EKSEKUTIF WISHNU TIRTA, 2006. Analisis Strategi Penggunaan Bahan Baku Kayu Bersertifikat Ekolabel Di Indonesia. Di bawah bimbingan IDQAN FAHMI dan BUDI SUHARDJO Laju kerusakan hutan di Indonesia
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Bimoli merupakan pioner dan market leader untuk minyak goreng kemasan bermerek hingga tahun 2012 ini. Para pesaing-pesaingnya terus berusaha
Lebih terperinciSCHEDULE OF JAPAN MODALITAS PENURUNAN TARIF BEA MASUK DALAM PERSETUJUAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG MENGENAI SUATU KEMITRAAN EKONOMI
SCHEDULE OF JAPAN MODALITAS PENURUNAN TARIF BEA MASUK DALAM PERSETUJUAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN JEPANG MENGENAI SUATU KEMITRAAN EKONOMI KATEGORI BARANG A B3 B5 B7 B10 B15 X P Q R Tarif Bea Masuk
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Pada awalnya PT. Jakarta Pallet Service merupakan eksportir pallet kayu bagi perusahaan rental pallet di jepang bernama Japan Pallet Rental.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan penjualan produk yang beraneka macam tersebut dan pelayanan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Swalayan merupakan salah satu sarana pemasaran produk perusahaan. Kegiatan pemasaran yang dilakukan swalayan yaitu dengan menyediakan beraneka macam jenis produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didalam bisnisnya. Hal tersebut dilakukan oleh para pelaku usaha agar dapat tetap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin ketatnya persaingan usaha membuat para pelaku usaha mencari cara maupun program bisnis yang dapat membantu perusahaan meningkatkan daya saing didalam
Lebih terperinci8. KESlMPUlAN DAN SARAN
8. KESlMPUlAN DAN SARAN 8.f Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa kesirnpulan sebagai berikut. 1. Secara umum model yang dikembangkan dalam penelitian ini cukup baik dan mampu
Lebih terperinciINTERVAL KEPERCAYAAN
INTERVAL KEPERCAYAAN Untuk menaksir interval taksiran parameter dengan koefisien kepercayaan, maka sebuah sampel acak diambil, lalu hitung nilai nilai statistik yang diperlukan. Perumusan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan bagi kelanjutan suatu perusahaan, karena jika sebuah produk dipasarkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah faktor yang sangat penting bagi kesuksesan suatu produk dan bagi kelanjutan suatu perusahaan, karena jika sebuah produk dipasarkan dengan cara yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pesaing yang ada sekarang dan para pesaing potensial, yang setiap saat bisa menjadi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi yang baik, bernilai dan berkualitas adalah sangat penting bagi sebuah perusahaan, terutama berkaitan dengan posisi persaingannya terhadap para pesaing
Lebih terperinciKeragaan Pasar Kayu Lapis Indonesia dan Dampak Kemungkinan Diberlakukannya Liberalisasi Perdagangan
Keragaan Pasar Kayu Lapis Indonesia dan Dampak Kemungkinan Diberlakukannya Liberalisasi Perdagangan 1. Pendahuluan Oleh : Ir. Amiluddin, MS I ' dan Prof. Dr. Ir. Iaang Gonarsyah ') Salah satu komoditas
Lebih terperinciVI. STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN KOMODITI TEH DI PASAR INTERNASIONAL. 6.1 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hijau HS
65 VI. STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN KOMODITI TEH DI PASAR INTERNASIONAL 6.1 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hijau HS 090210 Komoditi teh dengan kode HS 090210 merupakan teh hijau yang
Lebih terperinciPERAMALAN PERMINTAAN BAN MOBIL PENUMPANG PT GOODYEAR INDONESIA TBK. Oleh RUDI AWALUDIN A
PERAMALAN PERMINTAAN BAN MOBIL PENUMPANG PT GOODYEAR INDONESIA TBK Oleh RUDI AWALUDIN A 14102569 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 PERAMALAN
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian dunia pada umumnya dewasa ini sangat cepat berubah demikian pesatnya, terlebih pada era globalisasi ini perubahan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dunia bisnis saat ini semakin ketat. Hal ini membuat para pelaku bisnis harus lebih cermat dalam penentuan strategi bisnis agar bisnisnya tetap bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman yang perkembangannya begitu cepat seperti saat ini banyak perusahaan yang berlomba - lomba menghasilkan produk yang berkualitas, hal ini terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar internasional merupakan tujuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis atau perdagangan menjadi salah satu fokus utama dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pasar internasional merupakan tujuan perusahaan dalam memasarkan
Lebih terperinciSURAT PERNYATAAN STRUKTUR EKONOMI DAN KESEMPATAN KERJA SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN SERTA KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DI INDONESIA
SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam tesis saya yang berjudul: STRUKTUR EKONOMI DAN KESEMPATAN KERJA SEKTOR PERTANIAN DAN NON PERTANIAN SERTA KUALITAS
Lebih terperinciAniat rugilalz nianccsiu yang tidak n~etnunfuakan vvuktunya urltlrk berbakti
"Detlii nlasu, sesungguhnya nlanusia iru betlor-benar beradu dalanz kerugian, kecuali omng yang berinlan dun n~olgerjakan arnal ale/^ dun n&ihar-menasihati acpoyu mo~ruari kehenuran dun nasihar-menasiliari
Lebih terperinciAniat rugilalz nianccsiu yang tidak n~etnunfuakan vvuktunya urltlrk berbakti
"Detlii nlasu, sesungguhnya nlanusia iru betlor-benar beradu dalanz kerugian, kecuali omng yang berinlan dun n~olgerjakan arnal ale/^ dun n&ihar-menasihati acpoyu mo~ruari kehenuran dun nasihar-menasiliari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luar negeri nyaris tidak ada perbedaan karena kemudahan akses dari barang dan informasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini kita hidup dalam era globalisasi di mana berbagai arus barang, perdagangan, informasi sudah terhubung satu sama lain sehingga antara dalam negeri dan luar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan satu negara di dunia yang mempunyai jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan satu negara di dunia yang mempunyai jumlah penduduk yang besar. Dengan kata lain, negara Indonesia termasuk salah satu negara terpadat di
Lebih terperinci7- STRATEGI PEMASARAN SQUALENE SEBAGAI MAKANAN SEHAT ALAMI (NATURAL HEALTH FOOD) STUDI KASUS : PT COSWAYTAMA INDOMAS, JAKARTA
b " i t;ci I '-?"I. 7- STRATEGI PEMASARAN SQUALENE SEBAGAI MAKANAN SEHAT ALAMI (NATURAL HEALTH FOOD) STUDI KASUS : PT COSWAYTAMA INDOMAS, JAKARTA Saur Mediana Wisna Sihombing C 260843 SKRLPSI Sebagai Salah
Lebih terperinci7- STRATEGI PEMASARAN SQUALENE SEBAGAI MAKANAN SEHAT ALAMI (NATURAL HEALTH FOOD) STUDI KASUS : PT COSWAYTAMA INDOMAS, JAKARTA
b " i t;ci I '-?"I. 7- STRATEGI PEMASARAN SQUALENE SEBAGAI MAKANAN SEHAT ALAMI (NATURAL HEALTH FOOD) STUDI KASUS : PT COSWAYTAMA INDOMAS, JAKARTA Saur Mediana Wisna Sihombing C 260843 SKRLPSI Sebagai Salah
Lebih terperinciFAKTOR:FAKTOR YANGMElWPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN REMAJA DALAM KEPUTUSAN PEMBELTAN KOSMETIKA OLEH
FAKTOR:FAKTOR YANGMElWPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN REMAJA DALAM KEPUTUSAN PEMBELTAN KOSMETIKA OLEH IRIANTO HASmOLAN LIMBONG F 31.1192 1999 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR IRIANTO
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAMPU PHILIPS. (Studi Kasus pada Masyarakat Sukoharjo)
ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN LAMPU PHILIPS (Studi Kasus pada Masyarakat Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna
Lebih terperinciANALISIS KINERJA DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP BAURAN PEMASARAN BNI GIRO (Kasus BNI Kantor Layanan Bumi Serpong Damai)
ANALISIS KINERJA DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP BAURAN PEMASARAN BNI GIRO (Kasus BNI Kantor Layanan Bumi Serpong Damai) Oleh : DARMA SAUT PARULIAN SITUMORANG A 14105660 PROGRAM SARJANA EKSTENSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis menghadapi era baru dan persaingan bisnis sekarang banyak sekali produk instan yang beredar dipasaran dengan menawarkan berbagai macam keunggulan
Lebih terperinciKAJIAM POTENSI EKSPOR ROTAN
KAJIAM POTENSI EKSPOR ROTAN INDONESIA Oleh AHMAD HILMAN F 22. 0274 1991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PEFiTANIAN BOGOR B O G O R Ahmad Hilman. F22.0274. Kajian Potensi Ekspor Rotan Indonesia. Di
Lebih terperinciKAJIAM POTENSI EKSPOR ROTAN
KAJIAM POTENSI EKSPOR ROTAN INDONESIA Oleh AHMAD HILMAN F 22. 0274 1991 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PEFiTANIAN BOGOR B O G O R Ahmad Hilman. F22.0274. Kajian Potensi Ekspor Rotan Indonesia. Di
Lebih terperinciSektor kehutanan merupakan sektor yang memberikan kontribusi pang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor kehutanan merupakan sektor yang memberikan kontribusi pang cukup besar terhadap penerimaan devisa dari sektor non migas. Selama tahun 1998-1999 kontribusi rata-rata
Lebih terperinciFAKTOR:FAKTOR YANGMElWPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN REMAJA DALAM KEPUTUSAN PEMBELTAN KOSMETIKA OLEH
FAKTOR:FAKTOR YANGMElWPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN REMAJA DALAM KEPUTUSAN PEMBELTAN KOSMETIKA OLEH IRIANTO HASmOLAN LIMBONG F 31.1192 1999 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR IRIANTO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia sekarang ini tidak bisa terlepas dari alat komunikasi yang sangat dibutuhkan untuk menghubungkan orang-orang di berbagai tempat, seperti kota, negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya perubahan-perubahan dalam lingkungan usaha yang tidak terlepas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, dunia usaha sedang bergerak ke suatu pasar dunia yang mencakup daerah-daerah yang tak terbatas. Pergerakan tersebut terjadi karena adanya perubahan-perubahan
Lebih terperinciTUGAS & FUNGSI PR. Part 3 Part 5
TUGAS & FUNGSI PR Part 3 Part 5 1 Pendahuluan Begitu pentingnya peran PR bagi perusahaan, sehingga kita harus memahami dengan tepat apa yang menjadi tugas dan fungsi PR bagi perusahaan/organisasi. Pada
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN PENERBIT DAN PERCETAKAN CV. MUTIARA DI SRAGEN
ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN PENERBIT DAN PERCETAKAN CV. MUTIARA DI SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi
I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Salah satu subsektor agroindustri yang berkembang pesat di Indonesia pada saat ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi pentingnya
Lebih terperinci" 27~ AS1 PENGE. AKU IHDUS IKAN TUNA i Thunus sp. Dl PT DANAUMATAMB PERSADA RAYA, JAKARTA. FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN INSTITUT PERTANlAN BOGOR BOGOR
b 2 f I ~ i 1 '+ -3 " 27~ 5 d AS1 PENGE AKU IHDUS IKAN TUNA i Thunus sp. Dl PT DANAUMATAMB PERSADA RAYA, JAKARTA 1994 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANlAN INSTITUT PERTANlAN BOGOR BOGOR Yeri Afrizon. F 27 0494.
Lebih terperinciANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI
ANALISIS KEBIJAKAN PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PENERBIT PT. PABELAN DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Pendidikan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA TERHADAP MINUMAN BERSUPLEMEN MEREK EXTRA JOSS
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA TERHADAP MINUMAN BERSUPLEMEN MEREK EXTRA JOSS (Studi Kasus Pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta) SKRIPSI Disusun
Lebih terperinciDesa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa bawah bimbingan ARIF IMAM SUROSO).
HERU SURAWlAT WIDIA. Analisis Saluran Pemasaran Paprika Hidroponik di Desa Cigugur Girang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung, Jawa Barat @i bawah bimbingan ARIF IMAM SUROSO). Pengembangan agribisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan banyak perusahaan produsen minyak goreng di Indonesia lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dunia secara langsung berdampak pada pola perekonomian Indonesia. Kenaikan harga minyak dunia (minyak goreng) menyebabkan banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. triliun atau naik 68% dibanding tahun sebelumnya. Dari angka rencana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri tekstil di Indonesia sangat pesat. Menurut data BKPM (2015), rencana investasi yang tercatat dalam jumlah izin prinsip yang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III METODOLOGI 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN Manajemen rantai pasok merupakan salah satu alat bersaing di industri, mulai dari pasokan bahan baku, bahan tambahan, kemasan, pasokan produk akhir ke tangan konsumen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Persaingan antara produsen consumer goods di pasar global semakin
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan antara produsen consumer goods di pasar global semakin kompetitif. Untuk anggaran iklannya saja (di luar Amerika), P&G dan Unilever mengeluarkan Rp 6 triliun
Lebih terperinciStudi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dalam Studi Kelayakan Bisnis. Hal-hal yang diperhatikan : Permintaan. Penawaran
1 Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar dalam Studi Kelayakan Bisnis Pada tahap persiapan dan analisis suatu kelayakan bisnis perlu dipertimbangkan berbagai aspek yang mungkin terlibat dan satu sama lain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat kalangan menengah ke atas, bahkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman modern ini, penggunaan telepon seluler hampir merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat, tidak hanya masyarakat kalangan menengah ke atas, bahkan
Lebih terperinciANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI BERSAING PRODUK MINUMAN SARI BUAH PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY
&%".> r y qjc,_ ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI BERSAING PRODUK MINUMAN SARI BUAH PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY oleh : RAMA HIFNI a JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Lebih terperinciANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI BERSAING PRODUK MINUMAN SARI BUAH PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY
&%".> r y qjc,_ ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM STRATEGI BERSAING PRODUK MINUMAN SARI BUAH PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY oleh : RAMA HIFNI a JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri transportasi darat dan otomotif adalah salah satu bidang industri yang berkembang pesat di Indonesia dan telah turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan
Lebih terperinciPERAMALAN PEMPNTAAN SAUURAN PADA PI). PACET SEGAR, CIANJUR. OLEH : Bela Wisastri A
PERAMALAN PEMPNTAAN SAUURAN PADA PI). PACET SEGAR, CIANJUR OLEH : Bela Wisastri A14101634 PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 BELA WISASTRI 2005. Peramalan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009
KEBIJAKAN PENGUATAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kamis, 16 Juli 2009 Â Krisis keuangan global yang melanda dunia sejak 2008 lalu telah memberikan dampak yang signifikan di berbagai sektor perekonomian, misalnya
Lebih terperinciEMTA HARIATI Br. SURBAKTI. Marketing Class of E-47 (NIM: P E) Graduate Student of Master Program in Management
EMTA HARIATI Br. SURBAKTI Marketing Class of E-47 (NIM: P056131692.47E) Graduate Student of Master Program in Management Graduate Program of Management and Business Bogor Agricultural University Marketing
Lebih terperinciSTRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A
STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PONDOK MAKAN MIRAH, JAKARTA SELATAN SARI ERLIANINGSIH A.14105704 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 RINGKASAN SARI
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perkayuan mempunyai peranan yang sangat penting terhadap perolehan devisa dan pembangunan ekonomi negara. Perkembangan industri kayu di Indonesia dimulai pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan orientasi yaitu dari orientasi peningkatan produksi ke orientasi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk makan dan minum,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk makan dan minum, dimana kebutuhan akan minuman selalu didasari oleh keinginan yang berbedabeda, dimana
Lebih terperinciSTUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN. Dl KABUPATEN BOGOR. Oleh RITA ARIANI F
STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN Dl KABUPATEN BOGOR Oleh RITA ARIANI F03495027 2000 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRi INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciSTUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN. Dl KABUPATEN BOGOR. Oleh RITA ARIANI F
STUD1 DlSTRlBUSl GULA PASlR DALAM UPAYA EFlSlENSl PEMASARAN Dl KABUPATEN BOGOR Oleh RITA ARIANI F03495027 2000 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRi INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciREKAYASA MODEL SlSTEM PENGEN HARGA BAHAN BAKU DAN PRODUK OLAHAN AGROINDUSTRI DARl KOMODITI WENAS
REKAYASA MODEL SlSTEM PENGEN HARGA BAHAN BAKU DAN PRODUK OLAHAN AGROINDUSTRI DARl KOMODITI WENAS Oleh f 9 9 4 'FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R Aris Darmawati. F 26.1303.
Lebih terperincipenelitian. Data sekunder ini diperoleh dari Direktorat Biro Pusat Statistik dan literatur-literatur lainnya. Hasil studi pendahuluan diperoleh bahwa
Muhammad Fahrudin. F03495044. ldentifikasi Preferensi Konsumen Jamur dengan Metode Proses Hirarki Analitik (PHA) di Kotamadya Bogor. Dibawah Bimbingan Lien Herlina. Perekonomian lndonesia dalam tahun 1998
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoretis 2.1.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat. Timbulnya persaingan tersebut menyebabkan kalangan dunia usaha saling
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH SEPTEMBER 2008
BPS PROVINSI JAWA TENGAH No.02/01/33/Th.III, 05 Januari 2009 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH SEPTEMBER 2008 Nilai ekspor Jawa Tengah bulan September 2008 mencapai 286,02 juta USD, meningkat sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal masa pembangunan Indonesia dimulai, perdagangan luar negeri Indonesia bertumpu kepada minyak bumi dan gas sebagai komoditi ekspor utama penghasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sukses dan mengembangkan diri, seiring dengan berjalannya waktu persaingan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sesuatu kebutuhan utama bagi manusia untuk mencapai sukses dan mengembangkan diri, seiring dengan berjalannya waktu persaingan dan kompetisi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEBEL DAN KERAJINAN ROTAN INDONESIA KE JEPANG OLEH IKA VIRNARISTANTI H
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR MEBEL DAN KERAJINAN ROTAN INDONESIA KE JEPANG OLEH IKA VIRNARISTANTI H14084011 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Lebih terperinciPOTENSI PASAR BANK YANG BERBASIS AGRIBISNIS BAGI PENGEMBANGAN PT. BANK BUKOPIN, TBK CABANG KARAWANG DI WILAYAH KABUPATEN PURWAKARTA
POTENSI PASAR BANK YANG BERBASIS AGRIBISNIS BAGI PENGEMBANGAN PT. BANK BUKOPIN, TBK CABANG KARAWANG DI WILAYAH KABUPATEN PURWAKARTA SKRIPSI EMMY WARDHANI A14102528 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS
Lebih terperinciVII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN
VII. KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenaitentang dampak kebijakan tarif dan kuota impor terhadap kinerjainerja industri tepung terigu Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia belakangan ini semakin lama semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan ketidakpastian. Keadaan ini menimbulkan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 Kesimpulan Sumber daya hutan menjadi pilihan Indonesia sebagai andalan sumber keuangan negara disamping minyak dan gas bumi. Hal ini didasari atas ketersediaan kayu hasil
Lebih terperinciPARTISIPASI ANGGOTA DALAM KOPERASI INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN RAKYAT (KOPINKRA)
PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KOPERASI INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN RAKYAT (KOPINKRA) (Kasus pada Kopinkra Miso DKI Jakarta, Jelambar, Jakarta Barat) Oleh UPIK MARDAWATI A 28.1223 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL
Lebih terperinciPARTISIPASI ANGGOTA DALAM KOPERASI INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN RAKYAT (KOPINKRA)
PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KOPERASI INDUSTRI KECIL DAN KERAJINAN RAKYAT (KOPINKRA) (Kasus pada Kopinkra Miso DKI Jakarta, Jelambar, Jakarta Barat) Oleh UPIK MARDAWATI A 28.1223 JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL
Lebih terperinciKAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT (Studi Kasus pada PT Adi Putra Perkasa, Cicurug - Sukabumi) Oleh ASEP SOLEHUDIN H
KAJIAN PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT (Studi Kasus pada PT Adi Putra Perkasa, Cicurug - Sukabumi) Oleh ASEP SOLEHUDIN H24103066 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciDirektorat Sales Marketing (lanjutan)
Modul ke: Direktorat Sales Marketing (lanjutan) Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Direktorat Sales Marketing Direktorat Pemasaran dan Penjualan didalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan
Lebih terperinciANALISIS PIEMASARAN EKS PANG BI SUMATERA UTA
ANALISIS PIEMASARAN EKS PANG BI SUMATERA UTA (Studi Kasus di Kecarnatan Tiga Panah, Kabupaten Tanah Karo, Propinsi Sumatera Utara) JURUSAM ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAW FAKULTAS PERTANlAN INSTITUT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudah tidak menjadi suatu masalah. Teknologi informasi memunculkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju. Ilmu pengetahuan teknologi dan informasi yang terus berkembang menjadi kehidupan sehari-hari dimana
Lebih terperinciindustri hilir pengolahan kayu yang menggunakan bahan baku kayu lndustri kayu lapis lndonesia di pasaran dunia mengalami
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kayu lapis merupakan salah satu produk hasil pengembangan industri hilir pengolahan kayu yang menggunakan bahan baku kayu bulatlkayu gelondongan (log). Produk ini merupakan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tantangan persaingan di dunia industri dewasa ini semakin berat, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang mempertahankan produknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem pemerintahan, pajak merupakan bagian terpenting dalam
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Dalam sistem pemerintahan, pajak merupakan bagian terpenting dalam menjalankan sistem pemerintahan di Indonesia. Pajak merupakan sumber pendapatan negara
Lebih terperinciVII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM
VII. DAMPAK KEBIJAKAN PERDAGANGAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN EKONOMI TERHADAP DINAMIKA EKSPOR KARET ALAM 7.1. Dampak Kenaikan Pendapatan Dampak kenaikan pendapatan dapat dilihat dengan melakukan simulasi
Lebih terperinciANALISIS KENAIKAN EKSPOR DI SEKTOR PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI INDONESIA
ANALISIS KENAIKAN EKSPOR DI SEKTOR PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI INDONESIA OLEH APSARI DIANING BAWONO H14103060 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut memegang peran sangat penting bagi keberhasilan perusahaan. untuk berkomunikasi dan menjual produk kepada konsumen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi pemasaran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Dewasa ini, promosi sudah berkembang menjadi sistem
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Suatu investasi baik dalam bidang industri atau bidang lainnya bertujuan untuk memperoleh standar yang cukup layak di kemudian hari. Manfaat ini bisa berupa keuangan, non keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Produk Produk adalah penawaran nyata perusahaan pada dasarnya mereknya dan penyajiannya (Kotler, 2001:126). Produk adalah suatu sifat yang kompleks
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PROSEDUR PENILAIAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN AGROINDUSTRI BERDASARKAN SERI ISO 9000
PENGEMBANGAN PROSEDUR PENILAIAN KINERJA SISTEM MANAJEMEN MUTU PERUSAHAAN AGROINDUSTRI BERDASARKAN SERI ISO 9000 (STUDI KASUS DI PT KEMANG FOOD INDUSTRIES) Oleh SYLVIA LAKSMI SARDY F 31.0701 1999 FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN USAHA PRODUKSI ALAT DAN MESIN PERTANIAN
STUDI KELAYAKAN USAHA PRODUKSI ALAT DAN MESIN PERTANIAN (Studi Kasus : Produksi Ditcher Lengan Ayun Untuk Saluran Drainase Pada Budidaya Tanaman Tebu Lahan Kering) Oleh: KETSIA APRILIANNY LAYA F14102099
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan pada saat ini semakin ketat, sehingga menuntut manajemen lebih cermat dalam menentukan
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON PENAWARAN KACANG TANAH DI INDONESIA. Oleh : TIAS ARUM NARISWARI H
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON PENAWARAN KACANG TANAH DI INDONESIA Oleh : TIAS ARUM NARISWARI H14053612 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperincipengawasan limbah industri di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, serta perancangan perangkat lunak Sistem Isyarat
Mochamad Joni. F 26.0034. Desain Sistem Isyarat Dini untuk Pengendalian dan Pengawasan Limbah Industri di Daerah Aliran Sungai Ciliwung di DKI Jakarta. Dibawah bimbingan E. Gumbira Sa1id dan Syamsul Ma1arif.
Lebih terperinciSTUDI PEMASARAN PRODUK ROTAN UNTUK TUJUAN EKSPOR : KASUS CV. JAVA RATTAN, KABUPATEN CIREBON, JAWA BARAT IDA KOIDAH
STUDI PEMASARAN PRODUK ROTAN UNTUK TUJUAN EKSPOR : KASUS CV. JAVA RATTAN, KABUPATEN CIREBON, JAWA BARAT IDA KOIDAH DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 STUDI
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan pasar merupakan salah satu aspek yang sangat penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan pasar merupakan salah satu aspek yang sangat penting perlu mendapat perhatian yang sangat serius dalam dunia bisnis. Hal ini terlihat
Lebih terperinciDAMPAK KETERGANTUNGAN PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI TERHADAP SUMBERDAYA ALAM TAK TERBARUKAN (PEMBERLAKUAN KUOTA EKSPOR BATUBARA)
DAMPAK KETERGANTUNGAN PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI TERHADAP SUMBERDAYA ALAM TAK TERBARUKAN (PEMBERLAKUAN KUOTA EKSPOR BATUBARA) OLEH BUDI KURNIAWAN H14094019 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN
Lebih terperinci