Halaman Tanggapan dan Langkah-Langkah yang telah diambil oleh Askot CD dan Tim Faskel PNPM P2KP Kab. Biak
|
|
- Budi Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Halaman Pemerintah Kabupaten Biak Numfor tidak optimal dalam melaksanakan upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Biak Numfor Pemerintah Kabupaten Biak Numfor tidak optimal dalam melaksanakan upaya penanggulangan kemiskinan, yang ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: - Tim Koordinasi P2KP di tingkat kota/kabupaten secara resmi belum dibentuk (belum ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati), - Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) belum terbentuk, - Bupati Kabupaten Biak Numfor tidak mengangkat PJOK di tingkat kecamatan/distrik untuk kelancaran administrasi BLM, - Strategi Penanggulangan Kemiskinan (SPK) dan Program Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis) Kabupaten Biak Numfor belum dirumuskan, - Penanggung Jawab Operasional Kegiatan BLM (PJOK-BLM) tidak maksimal dalam melakukan pemantauan proses pelaksanaan P2KP di wilayah kerjanya dan tidak melakukan pengecekan terhadap penggunaan dana yang telah disalurkan kepada BKM/UP maupun KSM dan masyarakat. PJOK juga tidak membuat laporan bulanan pelaksanaan tugas dan tidak membuat laporan pertanggungjawaban pada akhir masa jabatannya. - Kepala kelurahan/ kepala desa di 12 Untuk itu kami sarankan kepada Bupati Kabupaten Biak Numfor untuk membentuk Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati, dan selanjutnya melalui tim tersebut ; 1) Membentuk Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) melalui serangkaian kegiatan diskusi kelompok terarah (focus group discussion/fgd) dan rembug kota yang diikuti unsur-unsur Pemerintah Kabupaten, DPRD,Badan/Dinas/Instansi, Kepala Distrik/Camat, Kelompok Peduli (LSM, swasta, pers, perguruan tinggi, relawan kota, dan para pihak lainnya) dengan difasilitasi oleh KMW dan Pemerintah Kabupaten, 2) Mengangkat Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) di tingkat kecamatan untuk kelancaran administrasi BLM P2KP, 3) Mendorong dan memfasilitasi perumusan Strategi Penanggulangan Kemiskinan (SPK) dan Program Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis) Kabupaten Biak Numfor, 4) Menginstruksikan kepada Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) untuk membuat laporan bulanan pelaksanaan tugas setiap bulan dan menyerahkanya kepada bupati dengan tembusan kepada camat, lurah dan 1) Pendampingan kepada Pemerintah Daerah terutama dinas-dinas terkait (Bupati, Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, DPRD, Dinas Pekerjaan Umum, BP3D, BPM) dan stake holder lainnya perihal TKPKD dan TKPP telah berulang kali dilakukan oleh Askot CD Mandiri namun belum berhasil terbentuk TKPKD dan TKPP. Bahkan Tim dari TKPK-RI dari kementrian Kesra tercatat 2 (dua) kali datang ke Biak untuk maksud yang sama. Keterlambatan ini disebabkan karena, antara lain : o Perbedaan pendapat dan ego sektoral dari berbagai dinas terutama BPM yang juga membentuk TKPKD internal BPM karena di BPM ada PNPM Respek, Dinas PU awalnya akan juga membentuk TKPKD dan TKPP di internal Dinas PU, serta BP3D yang berlum bersikap tegas. o Setelah berhasil mempertemukan pendapat BPM, Dinas PU, dan BP3D draft SK TKPKD, dan TKPP cukup lama ditanda tangani oleh Bupati 2) Karena SK PJOK cukup lama tidak keluar/tidak ditanda tangani Bupati, maka setelah berkoordinasi dengan Korkot Papua dan KMW (TA KP), akhirnya PJOK di SK-kan oleh Kepala SNVT PBL Dinas PU Prop Papua atas dasar usulan Pemda (Kadis PU Kab. Biak Numfor) 3) Koordinasi dengan PJOK meskipun dilaksanakan tetapi PJOK jarang melakukan monitoring di lapangan karena 1) TKPK D dan TKPP telah terbentuk pada tanggal 10 September 2008 dengan SK Bupati Kabupaten Biak Numfor Nomor 119 Tahun ) PJOK pada tahun 2007 diangkat berdasarkan Surat Keputusan Kepala SNVT PBL Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Papua Nomor : 01/KPT/SNVT- PBL/PAPUA/PJOK- BIAK/XI/2007 tanggal 29 Nopember Pada tahun 2008 telah diangkat ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Biak Numfor Nomor 61 Tahun 2008 tanggal 22 Mei ) SPKD masih dalam proses pembahasan di TKPKD karena mutlak sebuah sinkronisasi dari berbagai program PNPM Respek yang mencakup seluruh wilayah kelurahan/desa di Kabupaten Biak Numfor, PNPM P2KP di 12 desa/kelurahan serta program-program dari
2 Halaman 2-10 kelurahan/desa lokasi sasaran BLM P2KP tidak memfasilitasi proses-proses pemahaman masyarakat mengenai P2KP, tidak memfasilitasi terselenggaranya FGD, rembug warga dan jenis pertemuan lainnya yang melibatkan perangkat desa, masyarakat dan relawan masyarakat, - Kepala kelurahan/ kepala desa tidak memfasilitasi BKM dan masyarakat agar mampu mencapai kinerja mandiri, - Kepala kelurahan/ kepala desa tidak membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan P2KP di wilayahnya secara bulanan kepada Camat/Kepala Distrik, 2. Pelaksanaan Program P2KP di Kabupaten Biak Numfor terlambat dari jadwal. Pelaksanaan program P2KP III sampai dengan saat audit berlangsung (15 Mei 2008) baru mencapai tahapan Pemanfaatan BLM Tahap I yaitu pelaksanaan kegiatan oleh KSM di 12 kelurahan/ desa di wilayah kabupaten Biak Numfor. Hal tersebut sudah tidak sesuai BKM-BKM di wilayah kerjanya, dan membuat laporan pertanggungjawaban pada akhir masa jabatannya serta dan menyerahkannya kepada bupati, 5) Menginstruksikan kepada Kepala Kelurahan/Kepala Desa yang wilayahnya menjadi lokasi program P2KP agar memberikan dukungan yang memadai terhadap pelaksanaan P2KP di daerahnya, antara lain dengan memfasilitasi proses pemahaman masyarakat mengenai P2KP, memfasilitasi terselenggaranya FGD, rembug warga dan jenis pertemuan lainnya yang melibatkan perangkat desa, masyarakat dan relawan masyarakat, memfasilitasi BKM dan masyarakat agar mampu mencapai kinerja mandiri, 6) Menginstruksikan kepada kepala kelurahan/kepala desa yang wilayah kerjanya merupakan sasaran P2KP III supaya membuat laporan pelaksanaan P2KP III secara tepat waktu dan menyampaikannya kepada camat/kepala distrik. Terhadap kondisi tersebut, kami menyarankan sebagai berikut: 1) Para Pelaksana P2KP di kabupaten, kecamatan dan desa untuk mentaati Revisi Rencana Pelaksanaan (Master Schedule) Kegiatan P2KP III, 2) Para Pelaksana P2KP di kabupaten, kecamatan dan desa agar cepat insentif dan biaya-biaya operasional PJOK tidak diberikan kepada pejabat yang ditunjuk. 4) Kepala Distrik dan Kepala Desa kurang memfasilitasi PNPM-P2KP dan lebih cenderung memfasilitasi PNPM Mandiri Respek karena terlibat dalam pengelolaan program dan ada alokasi dana operasional untuk mereka. 5) Sebagai Askot CD Mandiri dengan kendala rentang kendali yang sangat jauh dengan Korkot (harus perjalanan menggunakan pesawat), koordinasi dengan Pemda, Swasta, dan kelompok peduli lainnya tetap dilakukan dengan segala keterbatasan yang ada. Perihal keterlambatan pelaksanaan pendampingan PNPM P2KP di Kabupaten Biak Numfor lebih disebabkan karena diluar kemampuan Askot CD Mandiri terutama keterlambatan mobilisasi personil ke wilayah sasaran. Askot CD dimobilisasi pada tanggal 28 Mei 2007 dan Tim Faskel dimobilisasi pada tanggal 3 Juni Askot CD Mandiri dinas atau SKPD. 4) Kepala Distrik dan Kepala Desa di 12 wilayah telah berhasil mendapatkan dana operasional pendamping dari pemda 12 jt/desa/tahun, namun tetap juga belum maksimal memfasilitasi masyarakat dan BKM. Status terakhir BLM tahap 2 sudah masuk rekening BKM per tanggal 10 Oktober Keterlambatan kali ini juga diluar kemampuan Askot CD mandiri dan Tim Faskel di Biak.
3 Halaman 3-10 dengan Rencana Awal Pelaksanaan P2KP di Wilayah Maluku dan Papua (Master Schedule PNPM-P2KP Untuk KMW 14 15) yang direncanakan pada periode 17 April s.d. 8 Mei 2008 sudah pada tahapan Pemanfaatan BLM Tahap III yaitu Penyaluran dana BLM tahap-3 ke KSM / Panitia dan pelaksanaan kegiatan oleh KSM/panitia untuk pemanfaatan BLM tahap III. Dari hasil audit secara sampel pada 7 kelurahan/desa teridentifikasi bahwa penyebab/ kendala yang ada adalah sebagai berikut: 1) Terlambatnya mobilisasi personil KMW dan fasilitator kelurahan yang menurut rencana, mulai dimobilisasi pada 1 Mei 2007, namun baru dilaksanakan tanggal 3 Juli ) Kurang optimalnya dukungan dari pihak Pemerintah Kabupaten Biak Numfor baik di tingkat kabupaten, kecamatan maupun kelurahan/ desa dalam pelaksanaan program P2KP, yang antara lain ditandai dengan belum terbentuknya Tim Koordinasi P2KP Tingkat Kabupaten dan belum terbentuknya KPKD Kabupaten Biak Numfor, 3) Kurang efektifnya monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan, baik oleh SKS P2KP Pusat, Tim Koordinasi P2KP Provinsi Papua, Pihak Kabupaten, KMP dan KMW, 4) Tidak lancarnya pembayaran gaji dan biaya operasional untuk Askorkot dan Faskel yang berdampak besar terhadap kinerja Askorkot dan Faskel, misalnya pembayaran gaji Askorkot dan Faskel dan BOP Faskel merespon mengenai permasalahan yang ada di kabupaten, kecamatan dan kelurahan/desa sehingga Rencana Pelaksanaan Kegiatan P2KP III dapat berjalan lancar dan sesuai jadwal. 3) SKS P2KP Pusat, Tim Koordinasi P2KP Provinsi Papua, Tingkat Kabupaten, KMP dan KMW agar mengambil langkah-langkah percepatan dan tindak lanjut yang tepat berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan di lapangan demi lancarnya pelaksanaan kegiatan P2KP III dan sebagai upaya mengurangi deviasi antara rencana dan realisasi. 4) Kepada Bupati Kabupaten Biak Numfor melalui Ketua Tim Koordinasi P2KP III Kabupaten Biak Numfor agar menginformasikan secara tertulis kepada Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penataan Bangunan dan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua supaya melakukan pembayaran gaji dan BOP Askorkot dan Faskel secara tepat waktu (tidak terlambat), dan Tim Faskel dimobilisasi dari Jayapura. Percepatan dalam pelaksanaan pendampingan telah dilaksanakan sepanjang masih dalam kapasitas dan kewenangan Askot CD Mandiri serta terjaganya substansi pendampingan, namun banyak yang diluar kemampuan Askot CD Mandiri dan Tim Faskel misalnya pelaksanaan Pelatihan/Coaching di setiap awal siklus yang menunggu kepastian pemandu dan approval dari KMW yang ada di Jayapura, keterlambatan pembayaran gaji, bop faskel
4 Halaman 4-10 bulan Januari, Februari dan Maret 2008 (3 bulan) baru dibayarkan pada bulan April 2008 oleh Satker SNVT Penataan Bangunan dan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Papua. 3. Kekurangan Volume pekerjaan pada pembangunan sarana dan prasarana lingkungan sebesar Rp ,00 Dari hasil audit terhadap kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lingkungan dijumpai kekurangan volume pekerjaan, yaitu pada: - Pembuatan Bak penampung air bersih (hidran umum) dan pengadaan pompa air oleh KSM Pandurama RT 07 Kelurahan Saramom, Distrik Biak Kota dengan nilai BLM P2KP Rp ,00 belum dikerjakan. - Pembuatan jalan setapak (cor karang) oleh KSM Keris Papua RT 13 RW VI Kelurahan Fandoi dengan nilai BLM Rp ,00, pekerjaan baru selesai 70%, kurang volume sepanjang 54 m senilai Rp ,00. - Perbaikan parit/ selokan oleh KSM Oridek RT 02 RW I Kelurahan Waupnor dengan nilai BLM Rp yang seharusnya panjang parit/selokan 125 m, hanya dikerjakan 25 m, sehingga kekurangan volume pekerjaan 100 m senilai Rp ,00. Dana untuk kegiatan-kegiatan tersebut seluruhnya sudah dibayarkan dari BKM kepada masing-masing KSM/panitia, namun Kami sarankan kepada Bupati Kabupaten Biak Numfor melalui Tim Koordinasi P2KP Kabupaten Biak Numfor untuk: 1) Memerintahkan KSM segera mempertanggungjawabkan volume pekerjaan yang kurang dengan cara menyelesaikan pekerjaan tersebut, 2) Memerintahkan Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen P2KP Kabupaten Biak Numfor dan Konsultan Pendamping P2KP Kabupaten Biak Numfor memantau penyelesaian pekerjaan yang volumenya kurang dikerjakan tersebut. 1) Pada KSM Pandurama dengan kegiatan Pembuatan Bak penampung air bersih (hidran umum) dan pengadaan pompa air di RT 07 Kelurahan Saramom, Distrik Biak Kota dengan nilai BLM P2KP Rp ,00, pada saat audit BPKP (15 Mei 2008) memang belum selesai pelaksanaan meskipun sudah dilakukan pencairan dana dari BKM ke KSM pada tanggal 10 April 2008, pada saat itu baru kagiatan pembelanjaan material. Rekomendasi BPKP sudah kami laksanakan dan status sudah mulai dikerjakan kekurangan pekerjaan KSM Pandurama pada tanggal 9 September ) Pada KSM Keris Papua dengan kegiatan Pembuatan jalan setapak (cor karang) di RT. 13 RW VI Kelurahan Fandoi dengan nilai BLM Rp ,00, kekurangan pekerjaan disebabkan oleh karena : o Pembelian material (pasir laut) sebanyak 3 rit terjadi pembengkakan biaya karena KSM tidak membeli material di toko yang telah disepakati, tetapi diluar sepengetahuan Faskel Teknik membeli di family Ketua KSM di pulau seberang dan harus diangkut menggunakan perahu yang 1) KSM Pandurama sudah selesai pengerjaan. 2) KSM Keris Papua : Jika dibandingkan volume jalan cor karang, panjang memang berkurang dari rencana 102 m menjadi 58 m, tetapi lebar jalan relatif bertambah dari rencana 1 m menjadi rata-rata 1, 5 m, sementara ketebalan tetap 10 cm. Jadi jika dihitung secara berdasarkan volume kekurangan volume pekerjaaan jalan cor karang tidak sebesar temuan BPKP.
5 Halaman 5-10 pekerjaan fisik berupa pembangunan fasilitas umum belum dilaksanakan/ kurang 4. Terdapat kegiatan yang belum direalisasikan Sampai dengan saat pemeriksaan di lapangan (tanggal 15 Mei 2008) terdapat beberapa kegiatan/pekerjaan yang belum dilaksanakan oleh KSM (prestasi kemajuan pekerjaan masih 0%), dengan anggaran biaya sebesar Rp ,00 yaitu: - Pembuatan Bak Penampungan Air Bersih oleh KSM Mansapur RT 14 RW VI Kelurahan Fandoi dengan dana BLM Kami sarankan kepada Bupati Kabupaten Biak Numfor melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah/ Tim Koordinasi P2KP Kabupaten Biak Numfor untuk: 1) Memerintahkan BKM dan KSM segera melaksanakan pekerjaan/ kegiatan yang belum dilaksanakan, 2) Memerintahkan Konsultan Pendamping P2KP kabupaten Biak Numfor (Askorkot dan Faskel) untuk menyebabkan pembengkakan biaya. o Komitmen swadaya masyarakat tidak optimal ketika pelaksanaan pekerjaan. 3) Pada KSM Oridek dengan kegiatan Pembersihan dan Perbaikan parit/ selokan oleh di RT 02 RW I Kelurahan Waupnor dengan nilai BLM Rp , yang masuk kategori perbaikan (tambal sulam) setelah dihitung sepanjang 25 m, tetapi ada pekerjaan pembersihan parit sepanjang 125 meter sehingga mengakibatkan biaya tenaga kerja membengkak disebabkan oleh swadaya masyarakat dalam bentuk tenaga kerja kurang maksimal. Rekomendasi dari BPKP sudah ditindaklanjuti dengan pertemuan warga menghasilkan kesepakatanuntuk mengadukan Ketua KSM a.n. Eko Sada beralamat di RT. 02 RW I Kelurahan Waupnor ke Polisi dengan alasan ybs juga masuk dalam DPO Kepolisian karena kasus hukum yang lain. Status ybs sampai sekarang belum diketahui keberadaannya Kegiatan-kegiatan yang belum dilaksanakan pada saat BPKP melakukan audit (15 Mei 2008) sudah ditindak lanjuti sebagai berikut : 1) Pada KSM Mansapur dengan Kegiatan Pembuatan Bak Penampungan Air Bersih di RT 14 RW VI Kelurahan Fandoi dengan dana BLM senilai Rp ,00 pencairan dana dari BKM ke KSM tanggal 2 Juni 2008, pelaksanaan kegiatan 3-6 Juni ) Pada KSM Mansapur kegiatan telah selesai 2) Pada KSM Ekor Tuna kegiatan telah selesai 3) Pada KSM Melati kegiatan telah selesai 4) Pada KSM Fyaduru kegiatan telah selesai
6 Halaman 6-10 senilai Rp ,00 belum dilaksanakan karena belum ada proposal usulan kegiatan KSM, - Pelatihan Pengolahan Hasil Laut bagi para nelayan oleh KSM Ekor Tuna Kelurahan Fandoi Distrik Biak Kota senilai Rp ,00 belum dilaksanakan karena belum ada proposal usulan kegiatan dari KSM, - Pelatihan Perkoperasian dan Manajemen Usaha Kecil oleh KSM Melati Kelurahan Fandoi Distrik Biak Kota senilai Rp ,00 belum dilaksanakan, - Santunan pendidikan tahap I bagi anakanak yang orang tuanya tidak mampu oleh KSM Fyaduru Kelurahan Saramom nilai BLM Rp ,00 belum dilaksanakan, - Santunan beasiswa tahap I oleh KSM Fajuru, Desa Insrom nilai BLM Rp ,00 belum dilaksanakan sama sekali. melakukan fasilitasi, pendampingan dan pengawasan/ pemantauan pelaksanaan pekerjaan yang belum dilaksanakan tersebut. 2) Pada KSM Ekor Tuna Kelurahan Fandoi dengan kegiatan Pelatihan Pengolahan Hasil Laut bagi para nelayan senilai Rp ,00, dana dicairkan dari BKM ke KSM 8 Mei 2008 dan pelaksanaan kegiatan tanggal 19 Mei ) Pada KSM Melati Kelurahan Fandoi dengan kegiatan Pelatihan Perkoperasian dan Manajemen Usaha Kecil senilai Rp ,00, dana dicairkan dari BKM ke KSM 2 Juni 2008 dan pelaksanaan kegiatan tanggal 3 Juni ) Pada KSM Fyaduru Kelurahan Saramom dengan kegiatan Santunan pendidikan tahap I bagi anak-anak yang orang tuanya tidak mampu senilai Rp ,00, dana dari BKM ke KSM dicairkan pada tanggal 10 April 2008, tetapi ketika BPKP melakukan audit dana baru dibelanjakan sebesar Rp ,- dalam bentuk seragam sekolah SD, buku tulis dan alat-alat tulis, Tas sekolah, dan sepatu untuk 18 siswa penerima santunan, sedangkan dana yang senilai Rp belum direalisasikan, dan diketahui dialihkan untuk pengadaan seragam gerak jalan bagi Ibu-Ibu PKK Kelurahan Saramom pada tanggal 16 Agustus 2008 oleh oknum Ketua KSM sepengetahun Koordinator BKM. Perubahan ini tanpa sepengetahuan Tim Fasilitator dan baru diketahui setelah Askot CD Mandiri dan Tim Fasilitataor melakukan langkahdilaksanakan, meskipun akhirnya disepakati terjadi pengalihan kegiatan dari sebagian dana yang dialokasikan. 5) Pada KSM Fajuru kegiatan telah selesai dilaksanakan
7 Halaman Pelaksanaan Pekerjaan tidak sesuai jadwal. Dari hasil audit terhadap pelaksanaan pekerjaan/ kegiatan yang dananya berasal dari Dana BLM P2KP Tahap I, dijumpai beberapa kegiatan/pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan dan hasilnya belum dapat di manfaatkan oleh warga/masyarakat, yaitu: - Pembuatan bak penampungan air bersih (beton bertulang) oleh KSM Siloam RT 01 RW I Kelurahan Fandoi dengan nilai BLM Rp ,00 (pekerjaan yang belum dilaksanakan: pemasangan kran air dan pembuatan atap/penutup bak air), - Santunan bea siswa untuk anak-anak sekolah oleh KSM Tut Wuri Handayani Kami sarankan kepada Bupati Kabupaten Biak Numfor melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah/ Tim Koordinasi P2KP Kab. Biak Numfor untuk: 1) Memerintahkan KSM segera menyelesaikan pekerjaan/ kegiatan yang belum selesai, dan segera memanfaatkan hasil kegiatan P2KP, 2) Memerintahkan Konsultan Pendamping P2KP kabupaten Biak Numfor (Askorkot dan Fasilitator Kelurahan) untuk melakukan fasilitasi, pendampingan dan pengawasan/pemantauan pelaksanaan pekerjaan yang belum langkah agar dana yang sudah dicairkan oleh BKM ke KSM tersebut segera merealisasikan kegiatannya. Setelah terjadi pertemuan di masyarakat akhirnya disepakati alokasi dana untuk KSM ini disetujui menjadi 2 kegiatan yaitu senilai Rp dialokasikan untuk santunan pendidikan kepada 18 siswa dari keluarga kurang mampu dan Rp dialokasikan pada pengadaan seragam gerak jalan bagi ibu-ibu PKK di Kelurahan Saramom. Hasil pertemuan ini sepengetahuan oleh BKM, KSM ybs, dan juga Lurah Saramom. 5) Pada KSM Fajuru Desa Insrom dengan kegiatan Santunan beasiswa tahap I senilai Rp ,00 dana dicairkan pada tanggal 30 April 2008 dan kegiatan dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2008 Kondisi/Temuan Pelaksanaan Pekerjaan tidak sesuai jadwal ini karena memang telah menjadi strategi pendampingan Tim Fasilitataor yang memberikan rekomendassii pencairan dana dari BKM dan KSM yang lebih dari Rp. 10 jt dilaksakan bertahap/termin, dan rekomendasi pencairan termin tahap selanjutnya diberikan setelah dana yang dicairkan pada termin sebelumnya telah direalisasikan dan dipertanggungjawabkan. Rincian penjelasan per KSM berdasarkan temuan BPKP dapat dijelaskan sebagai berikut : Keterlabatan Pelaksanaan Pekerjaan lebih dikarenakan strategi pendampingantim Faskel yang melaksanakan percairan bertahap dengan evaluasi pelaksanaan dan pertangggungjawaban pencairan tahap sebelumnya. Dan statusnya sekarang semua KSM yang ada dalam temuan no. 5 ini telah selesai dikerjakan/
8 Halaman 8-10 Kelurahan Fandoi dengan nilai BLM Rp ,00 baru direalisasikan Rp ,00 atau 50%, - Pembuatan bak pelindung mata air (selobar), pemasangan pompa air, pembuatan bak penampung air bersih (beton bertulang) dan pemasangan pipa distribusi oleh KSM Mambesor RT 02 Desa Insrom, Distrik Biak Kota dengan nilai BLM Rp ,00 pelaksanaan pekerjaan baru dibayarkan sebesar Rp ,00 dan prestasi kemajuan pekerjaan baru mencapai 48,58% - Pembuatan sumur umum (sumur gali), pemasangan pompa air, pembuatan bak penampung air bersih (beton bertulang) dan pemasangan pipa distribusi oleh KSM Kasumasa RT 01 Desa Insrom dengan nilai BLM Rp ,00 pelaksanaan pekerjaan baru dibayarkan sebesar Rp ,00 dan prestasi kemajuan pekerjaan baru mencapai 51,70%, - Pembuatan dan pemasangan bak penampung air bersih oleh KSM Manisu RT 05 RW I Kelurahan Sorido, Distrik Biak Kota dengan nilai BLM Rp ,00 belum bisa dimanfaatkan (pipa air patah, belum diperbaiki). selesai 1) Pada KSM Siloam RT 01 RW I Kelurahan Fandoi dengan kegiatan Pembuatan bak penampungan air bersih (beton bertulang) senilai Rp ,00 telah selesai 2) Pada KSM Tut Wuri Handayani Kelurahan Fandoi dengan kegiatan Santunan bea siswa untuk anak-anak sekolah yang pada saat audit BPKP baru dicairkan Rp adalah pencairan termin pertama, dan selesai pencairan termin kedua sebesar Rp pada tanggal 25 Mei ) Pada KSM Mambesor RT 02 Desa Insrom, Distrik Biak Kota dengan kegiatan Pembuatan bak pelindung mata air (selobar), pemasangan pompa air, pembuatan bak penampung air bersih (beton bertulang) dan pemasangan pipa distribusi senilai Rp ,00, pada saat audit BPKP memang baru dicairkan Rp. 9 juta adalah pencairan termin pertama, dan telah selesai dilakssanakan pencairan termin ke 2 dan 3 dan sekarang telah selesai 4) Pada KSM Kasumasa RT 01 Desa Insrom, Distrik Biak Kota dengan kegiatan Pembuatan sumur umum (sumur gali), pemasangan pompa air, pembuatan bak penampung air bersih (beton bertulang) dan pemasangan pipa distribusi senilai Rp ,00 pada saat audit BPKP memang baru dicairkan
9 Halaman Pengeluaran belum didukung dengan bukti-bukti kwitansi. Terdapat pengeluaran-pengeluaran (belanja) yang dilakukan oleh KSM pada 7 kelurahan/desa belum disertai dengan buktibukti (kwitansi) pembelian yang lengkap dan sah. Pengeluaran-pengeluaran tersebut belum dipertanggungjawabkan oleh KSM kepada BKM. Kami sarankan kepada Bupati Kabupaten Biak Numfor melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah/ Tim Koordinasi P2KP Kab. Biak Numfor untuk: 1) Memerintahkan kepada Penanggung Jawab Oprasional Kegiatan (PJOK) dan BKM segera meminta pertanggungjawaban penggunaan dana oleh KSM dengan disertai buktibukti pengeluaran secara lengkap dan sah, 2) Memerintahkan Konsultan Pendamping P2KP Kabupaten Biak Numfor (Askorkot dan Fasilitator Rp. 8 juta adalah pencairan termin pertama, dan telah selesai dilakssanakan pencairan termin ke 2 dan 3 dan sekarang telah selesai 5) Pada KSM Manisu Manisu RT 05 RW I Kelurahan Sorido, Distrik Biak Kota dengan kegiatan Pembuatan dan pemasangan bak penampung air bersih senilai Rp ,00 pada saat audit BPKP sebenarnya kegiatan telah selesai sejak tanggal 7 Maret 2008 dan hidran umum tersebut telah beroperasi selama 2 bulan dan terjadi kerusakan pipa pengeluaran dan kran patah, dan pada saat itu belum diperbaiki. Namun sekarang ini organisasi O dan M yang dibentuk telah memperbaiki kerusakan tersebut sehingga sekarang telah dapat dipergunakan lagi oleh warga masyarakat. Ada beberapa pengeluaran KSM yang belum disertai dengan bukti-bukti (kwitansi) pembelian yang lengkap dan sah terbatas pada belanja jasa (misalnya : sewa ojek, transportasi taksi kota oleh KSM). Rekomendasi dari temuan BPKP sudah ditindak lanjuti oleh Askot CD Mandiri dan Tim Faskel dengan terus menerus melakukan fasilitasi, pelatihan, pendampingan dan pengawasan terhadap pertanggungjawaban pengeluaran. Hal ini juga dilakukan dengan sabar sebagai membiasakan kebiasaan yang baru bagi Sudah ada perbaikan dan peningkatan kelangkapan bukti-bukti (kwitansi) pembelian atau pengeluaran yang sah meskipun harus diakui belum sempurna 100 %.
10 Halaman Lokasi/lahan tempat pembangunan sarana dan prasarana lingkungan belum didukung dengan surat keterangan hibah. Terdapat lahan/lokasi pembangunan bak penampungan air bersih, sumur umum dan MCK umum pada 7 kelurahan/desa sasaran P2KP III belum didukung dengan Surat Keterangan Hibah. Kesediaan pemilik lahan untuk menghibahkan tanah tersebut tidak diikat dengan Surat Keterangan Hibah. Kelurahan) untuk melakukan fasilitasi, pelatihan, pendampingan dan pengawasan terhadap pertanggungjawaban pengeluaran. Atas permasalahan tersebut kami sarankan agar lokasi/lahan tempat pembangunan sarana dan prasarana lingkungan didukung dengan Surat Keterangan Hibah dari pemilik lahan/ lokasi. masyarakat yang belum terbiasa dengan mengadministrasikan pengeluaran Di setiap perencanaan (proposal) kegiatan infrastruktur telah dilengkapi dengan Surat Pernyataan Hibah dari pemilik tanah bermeterai Rp Namun meskipun surat pernyataan hibah ini sudah ditanda tangani ada kecenderungan bahwa pemilik lahan akan lebih dominan dalam pemanfaatannya.
BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciOleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013
Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, 28-30 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi
Lebih terperinciMASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011
MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011 KEGIATAN & SUB-KEGIATAN MILESTONE 1.1. PENDAMPINGAN TINGKAT PEMDA KOTA/ KAB 1.1.1. SERANGKAIAN LOBBY-LOBBY, SILATURAHMI SOSIAL DAN SOSIALISASI AWAL TINGKAT
Lebih terperinciLampiran Tanggapan Temuan BPKP
TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND KMW 7 ( BENGKULU) 1. KABUPATEN BENGKULU UTARA 1. Penyelesaian
Lebih terperinciAKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015
AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL
Lebih terperinciPROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN
PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 I. MENGAPA POB DIPERLUKAN? a. Untuk Meningkatkan kemampuan personil konsultan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP Bahan Presentasi pada Lokakarya & Pelatihan Tim Peneliti Strudy Tematik Evaluasi P2KP, Maret 2009 I. Mengapa Pembangunan Infrastruktur dilakukan dalam program pemberdayaan
Lebih terperinci4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU)
PNPM Mandiri Perkotaan merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan dari PNPM Mandiri Nasional oleh sebab itu pengelolaan program ini juga merupakan bagian dari pengelolaan program nasional PNPM Mandiri
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009
LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan
Lebih terperinci10/9/09. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA
September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA 1 A. PROSES DAN METODOLOGI Proses Koordinasi di lapangan SKPD/ TKPKD FASKEL BKM PROP SNVT PROP BAPEDA RELAWAN KORKOT KMW Proses
Lebih terperinciREKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007
REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007 Gambaran Umum Secara umum proses kegiatan di lokasi baru mengalami keterlambatan rata-rata 1,5 bulan dari master schedule, sementara
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM
Lebih terperinciLampiran Tanggapan Temuan BPKP
KMW 9 (JAMBI) DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND 1. KABUPATEN TANJUNGPINANG No KONDISI
Lebih terperinciLaporan Lapangan KOTA MEDAN TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM
Laporan Lapangan KOTA MEDAN TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM PP1: Bagaimanan koordinasi antara berbagai badan pemerintah, Komite Belajar Perkotaan (KBP)
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.
No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komponen pengembangan kapasitas (Capacity Building) merupakan salah satu pilar program PNPM Mandiri Perkotaan, karena program ini yang meyakini bahwa pembelajaran merupakan
Lebih terperinciPROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :.
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor. Pada hari ini. tanggal.. bulan. tahun 20, kami yang bertanda tangan di bawah ini
Lebih terperinciI. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK KEGIATAN SIKLUS MASYARAKAT PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Periode : Bulan Juli - September 2010 I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG
SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PENDAMPING PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN TERPADU PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Lebih terperinciPembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif
1 Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif (a) Perencanaan Partisipatif disebut sebagai model perencanaan yang menerapkan konsep partisipasi, yaitu pola perencanaan yang melibatkan semua pihak (pelaku)
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN
Lebih terperinciLampiran Tanggapan Temuan BPKP
KMW 13 (KALIMANTAN TIMUR) DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND 1. KOTA BONTANG No. KONDISI
Lebih terperinciDisampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, 28-30 Agustus 2013 Pada Tahun 2013, Pemerintah telah menetapkan berbagai
Lebih terperinciPeran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK
Peran dan Tanggung Jawab Pelaku Dalam Kegiatan Pengendalian PLPBK Pelaku Tingkat Pusat 1. Project Management Unit PMU P2KP adalah unit kerja yang bertanggung atas keberhasilan pelaksanaan program PLP BK
Lebih terperinciOleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013
Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN LATAR BELAKANG Pada Tahun
Lebih terperinciRANGKUMAN HASIL RAPAT KERJA TENAGA AHLI MONEV KMW. Juni 2009
KMP PNPM MANDIRI PERKOTAAN RANGKUMAN HASIL RAPAT KERJA TENAGA AHLI MONEV KMW Juni 2009 PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 Mei 2009 LOKASI SASARAN DONOR PROP KOTA KELURAHAN BARU LANJT LAMA IDB 14 110 764 2.635
Lebih terperinciPRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011
PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011 Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum terus berupaya agar keterlibatan pemerintah provinsi dalam PNPM Mandiri Perkotaan meningkat dari waktu
Lebih terperinciSTRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA
STRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA Logical Framework PERAN PEMERINTAH DAERAH PERTANYAAN PENELITIAN 1. Bagaimana koordinasi antara berbagai badan pemerintah dengan KBP dapat diperkuat
Lebih terperinciThn Thn Thn Thn JUMLAH 91
I. PENDAHULUAN Pada bulan September 2013 direncanakan akan dilakukan penutupan data SIM PPM sampai dengan akhir tahun 2010. Penutupan data tersebut bertujuan data di bawah tahun 2010 tidak ada lagi data
Lebih terperinciOleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 1. KETENTUAN UMUM 2 1. LOKASI SASARAN Lokasi sasaran
Lebih terperinciIII. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah
I. Anlist.asp II. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di wilayah I di bulan Januari 2013 dilaporkan hanya oleh 7 Propinsi. Pada bulan Januari 2013 ini seluruh tenaga ahli telah didemobilisasi
Lebih terperinciP E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)
P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS
Lebih terperinciSITE REPORT KOTA GORONTALO TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM
SITE REPORT KOTA GORONTALO TIM KAJIAN PERAN PEMDA DALAM PENGUATAN KAPASITAS APARAT MENDUKUNG PROGRAM P2KP/PNPM PP1: Bagaimanan koordinasi antara berbagai badan pemerintah, Komite Belajar Perkotaan (KBP)
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009
LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN RKM RKM merupakan tahapan awal dari keseluruhan intervensi pembelajaran
Lebih terperinciP2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08
: KMW-2 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) KMW-2 : PROPINSI 1. PERSIAPAN OLEH KMW s/d 11. PEMANFAATAN BLM TAHAP-2 kel. SEBARAN PROGRES PER TIM-FASILITATOR ( 1 TIM, Kel. ) 9 () Quick Status P2KP Status
Lebih terperinciPE T U N J U K T EKNIS
PE T U N J U K T EKNIS PENDAMPINGAN, PENCAIRAN & PEMANFAATAN DANA BLM BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PETUNJUK TEKNIS PENDAMPINGAN, PENCAIRAN
Lebih terperinciII. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah
I. PENDAHULUAN Selama kurun waktu tahun 2012 pengaduan yang berkaitan dengan penyimpangan dana cenderung meningkat dari jumlah dana yang terekam di dalam SIM PPM Pengaduan. Penyimpangan dana hasil temuan
Lebih terperinciGambaran Informan Kunci!
Gambaran Informan Kunci! Elemen Masyarakat Pemanfaat langsung BKM/KSM Elemen Pemerintah Kelurahan Kecamatan/PJOK Kota/Kabupaten (SATKER,PPK) Propinsi (SATKER,PPK) Elemen Konsultan faskel Infra Askot Infra/
Lebih terperinciPROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015
PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015 Oleh : Kasubdit Perencanaan Teknis Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Disampaikan
Lebih terperinciSELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran
KMW-4 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) KMW-4 : PROPINSI 1. PERSIAPAN OLEH KMW s/d 11. PEMANFAATAN BLM TAHAP-2 kel. Quick Status SEBARAN PROGRES PER TIM-FASILITATOR ( 8 TIM, Kel. ) P2KP Status data: 1-28
Lebih terperinciPROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan
I. PENDAHULUAN Pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juni 2013 telah mencapai 33.417 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai mencapai 33.415 pengaduan
Lebih terperinciTabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM
A. Pelaksanaan PPM di PNPM Mandiri Perkotaan ICDD Phase I Pengelolaan Pengaduan Masyarakat pada phase I oleh KMP ICDD Wilayah I di mulai pada periode Agustus 2010. Jumlah pengaduan yang diserah-kelolakan
Lebih terperinciPROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N
PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah
Lebih terperinciPROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II
PROFILE DATA SIM P2KP NAD II U R A I AN 1 INFORMASI UMUM 1.1 Cakupan Wilayah 1.1.1 Jumlah Kota/ Kab 1.1.2 Jumlah Kecamatan 3 1.1.3 Jumlah Kelurahan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1.1.4 Jumlah Lorong/Dusun
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI MAKASSAR TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS)
1 LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI MAKASSAR TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS) A. RINGKASAN HASIL SANGAT SEMENTARA (1) Hasil Temuan Lapangan Wawancara semi-struktur dilakukan terhadap Relawan,
Lebih terperinciNo KEGIATAN PELAKU HASIL KETERANGAN
Langkah-langkah pelaksanaan pada dasarnya terdiri dari serangkaian kegiatan di berbagai tataran; pusat, daerah dan masyarakat, yang dapat bersifat urutan (sekuensial), bersamaan (paralel) atau menerus,
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN DAN PENDAMPINGAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciPertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?
Lampiran Wawancara Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa ukuran kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Ukuran dan tujuan kebijakan yang dilakukan dalam program P2KP
Lebih terperinciSURAT PERJANJIAN KERJA Nomor: 0075/Advance/I/SPK/SNVT-PBL/WNG/2010 Tanggal: 07 Januari 2010
SURAT PERJANJIAN KERJA Nomor: 0075/Advance/I/SPK/SNVT-PBL/WNG/2010 Tanggal: 07 Januari 2010 Pada hari ini Kamis, Tanggal Tujuh Bulan Januari Tahun Dua ribu sepuluh, Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1
KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1 I.Latar Belakang Salah satu tahapan pelaksanaan P2KP adalah Pembangunan BKM, yang dipandang menjadi bagian yang merupakan tahapan yang
Lebih terperinciYogyakarta, 13 Desember 2013
Yogyakarta, 13 Desember 2013 Banyaknya Fasilitator kelurahan yang masuk-keluar (turn over); terutama Faskel Infrastruktur - karena faktor-2 : gaji yang relatif lebih rendah (dibanding program sejenis lain),
Lebih terperinciLampiran Tanggapan Temuan BPKP
KMW 11 (LAMPUNG) DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND 1. KABUPATEN LAMPUNG SELATAN 1. Terdapat
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN SWAKELOLA
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Februari 2011 1 P a g e LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan
Lebih terperinciPROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE )
PROGRAM PENANGANAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN (P2KKP) LAPORAN MONITORING KMP PERIODE TRIWULAN III (BASELINE 100-0-100) KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT WILAYAH-2 TAHUN PELAKSANAAN UJI PETIK KEGIATAN BASELINE, PLPBK
Lebih terperinciP E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN
P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN 2 1.4. 3 Gampong adalah wilayah
Lebih terperinciDaftar Masalah per Kota / Kabupaten Pencairan BLM PIP Kota / Kabupaten PNPM MP 2009
Daftar Masalah per Kota / Kabupaten Pencairan BLM PIP Kota / Kabupaten PNPM MP 2009 Status : 15 Nopember 2009 NO PROPINSI KABUPATEN/KOTA 1 JAWA TENGAH 1 Kota Magelang Pemberkasan termin III lokasi lanjutan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara
LAMPIRAN 111 PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara Nama Responden : Jabatan : Tanggal : Pertanyaan Mengenai Peranan Bappeda 1. Bagaimana kemiskinan di kabupaten Banjarnegara? 2. Bagaimana pemerintah
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KELAUTAN DAN PERIKANAN MENTERI KELAUTAN DAN
Lebih terperinciII. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah
I. PENDAHULUAN Berdasarkan progress capaian pengaduan pada periode Maret 2012 jumlah pengaduan yang masuk sebanyak 801 pengaduan dan secara akumulatif sampai dengan bulan Maret 2012 jumlah pengaduan yang
Lebih terperinciPROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan
I. PENDAHULUAN Sampai dengan periode Juli 2013 pengelolaan pengaduan masyarakat di PNPM Mandiri Perkotaan wilayah I sampai dengan bulan Juli 2013 telah mencapai 34.600 pengaduan. Pengaduan yang telah selesai
Lebih terperinciPENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT (PPM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN
PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT () PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN 1 PENANGANAN PENGADUAN UNTUK TATA PEMERINTAHAN YANG LEBIH BAIK TINGKAT KOMUNITI RELAWAN, KSM, BKM, MASYARAKAT
Lebih terperinciPNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009-2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010 1. KEGIATAN REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review) Partisipatif merupakan
Lebih terperinciKonsep Dasar. Mau. Paham. Mampu
Konsep Dasar Paham Mau Pelatihan yang berorientasi pada penumbuhan pemahaman, motivasi, dan kemampuan dari Fasilitator untuk penanganan program secara partisipatif, transparan, akuntabel, mandiri dan berkelanjutan.
Lebih terperinciPROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan informatif dan masalah
I. PENDAHULUAN Pengaduan sampai dengan status Oktober 2013 telah mencapai 38.094 aduan dengan jumlah pengaduan yang masih berstatus proses sebanyak 97 aduan. Pengaduan yang berstatus proses terbanyak terdapat
Lebih terperinciTENTANG TUHAN WALIKOTA BEKASI, (P3BK); petunjuk
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 15.A 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15.A TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF BERBASIS KOMUNITAS (P3BK) TAHUN
Lebih terperinciBUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT
BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 6 TAHUN 2013TAHUN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RS-RTLH) TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN
Lebih terperinciBAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN.
BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Fungsi BKM pada program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran perlu ditingkatkan, sehingga dalam pemberdayaan
Lebih terperinciLampiran Tanggapan Temuan BPKP
DAFTAR TEMUAN AUDIT TAHUN ANGGARAN 2006 PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN II (P2KP II) IDA CREDIT NO. 4063-IND DAN LOAN IBRD NO. 4779-IND KMW 10 (SUMATERA SELATAN) 1. KABUPATEN BANYUASIN 1
Lebih terperinciSite Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : Mei 2009 Lokasi : Pasuruan Jawa Timur
Site Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : 18 26 Mei 2009 Lokasi : Pasuruan Jawa Timur A. Ringkasan Hasil Sangat Sementara Kedua kelurahan ini merupakan sasaran dari program PNPM tahun 2007. Dilihat
Lebih terperinciMembangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI MANDIRI PERKOTAAN 3 Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP Membangun BKM Membangun BKM Membangun BKM
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) April 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah singkatan
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN
KAJIAN PERAN PEMERINTAH DALAM PNPM P2KP TIM 7 KAJIAN PERAN PEMDA PT. DWIKARSA ENVACOTAMA KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN 1 KESIMPULAN UMUM KOORDINASI (PP1)!! Koordinasi antar dinas hanya sebatas instansi
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa percepatan penurunan angka
Lebih terperinciACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PENGANTAR Acuan pelaksanaan Komunitas Belajar Perkotaan (KBP) bagi aparat pemerintah kabupaten/kota ini dimaksudkan untuk dapat
Lebih terperinciSeleksi pemilihan lokasi sasaran adalah sebagai berikut:
2.1. PENETAPAN LOKASI SASARAN Lokasi sasaran PNPM Mandiri Perkotaan 2008 meliputi 8.813 kelurahan/desa di 955 Kecamatan perkotaan yang tersebar di 245 kota/kabupaten di 33 provinsi di seluruh Indonesia.
Lebih terperinciKurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan
1. Pengantar Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan Proses pemberdayaan masyarakat dalam PNPM Mandiri Perkotaan dilakukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap nilai-nilai
Lebih terperinciKLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG)
KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG) No Temuan 1 Terdapat Pelatihan (Coaching) Keberlanjutan Program
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 25 2011 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN DANA BANTUAN HIBAH STIMULAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MELALUI BADAN KESWADAYAAN
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Januari 2011 1 P a g e 1.1 LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT) Februari 2011 1 P a g e I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK PEMANFAATAN BLM (BANTUAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,
Lebih terperinciPengaduan secara akumulatif mencapai aduan yang terdiri
I. PENDAHULUAN Selama periode Januari Desember tahun 2013 jumlah pengaduan yang telah dikelola dari tingkat Korkot sampai dengan KMP mencapai 12.403 dengan status pengaduan yang masih proses 57 pengaduan(0,45%).
Lebih terperinciKATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR ISTILAH...
FINAL REPORT A STUDY ON NATIONAL AND LOCAL GOVERNMENT S ROLE AND REQUIRED CAPACITY BUILDING IN PNPM UPP DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)
PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN Diterbitkan Oleh: Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian
Lebih terperinciRapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012
Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, 16-19 Juli 2012 1. WARGA MISKIN (PS-2) PEMANFAAT PROGRAM Secara nasional dari tahun 2007-2011, KK Miskin penerima manfaat kegiatan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN ASSISTAN KOORDINATOR KOTA PELAKSANAAN PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN P2KP II TAHAP 1 DAN 2
KERANGKA ACUAN ASSISTAN KOORDINATOR KOTA PELAKSANAAN PROYEK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PERKOTAAN P2KP II TAHAP 1 DAN 2 A. LATAR BELAKANG Pelaksanaan proyek P2KP II tahap 1, yang dimulai pada bulan Oktober
Lebih terperinciGambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM
A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 14.A 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR : 14. A TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF BERBASIS KOMUNITAS (P3BK) TAHUN 2013
Lebih terperinciII. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah
I. PENDAHULUAN Status pengaduan pada periode Juni 2012 sebanyak 815 pengaduan, dengan total pengaduan sampai dengan periode Juni sebanyak 19.677 pengaduan. Pengaduan yang masuk pada periode Juni telah
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF
PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Oktober 2010 P a g e 1 I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK REVIEW PARTISIPATIF Tinjauan (Review)
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2012 /Kep. Huk/2012 TENTANG
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2012 /Kep. Huk/2012 TENTANG PEDOMAN UMUM REPLIKASI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2012 BUPATI TANGERANG, Menimbang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI KAJIAN
BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah kerjanya, maka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) membutuhkan suatu kerangka pelaksanaan program
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN STIMULAN UNTUK PERUMAHAN SWADAYA BAGI MASYARAKAT
Lebih terperinciPanduan Operasional Baku Pendistribusian Material Printing
A. Latar Belakang : Panduan Operasional Baku Pendistribusian Material Printing (Media Pelatihan dan Media Sosialisasi) Dalam berbagai kegiatan pelatihan dan sosialisasi baik ditingkat Konsultan, Pemda,
Lebih terperinciLaporan Hasil Monitoring Siklus Pemilihan BKM/LKM Tahun 2012
Laporan Hasil Monitoring Siklus Pemilihan BKM/LKM Tahun 2012 I. PENDAHULUAN 1. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan tahun 2012 ini telah menjangkau seluruh provinsi di wilayah Indonesia, meliputi 268 kota/kabupaten
Lebih terperinci