BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN II.1 Proses Bisnis Keseluruhan Pelanggan membawa mobilnya dan menyampaikan keluhannya pada pihak bengkel. Pihak bengkel akan melakukan pemeriksaan dan dilakukan estimasi biaya perbaikannya, kemudian pihak bengkel akan menyampaikannya terlebih dahulu kepada pemilik mobil dan jika pemilik mobil menyetujui estimasi tersebut maka pihak bengkel akan langsung mengerjakan perbaikan mobil tersebut. Setelah mobil selesai diperbaiki, maka pihak bengkel akan mengabari pemilik dan pembayaran dapat dilakukan dengan cara cash, cek atau giro yg dibayarkan langsung pada waktu mobil diambil. Untuk lebih jelas proses perbaikan kendaraan di GAMO dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah. Jika pemilik memakai jasa asuransi dan pihak bengkel membuat estimasi biaya dan pihak asuransi menyetujuinya, maka perbaikan mobil atas langsung dilakukan dan setelah selesai mobil diserahkan kepada pemilik. Kemudian selanjutnya pemilik diminta membuat surat pernyataan yang menerangkan bahwa mobilnya telah diterima dengan baik dan pemilik merasa puas akan hasil perbaikannya, sehingga selanjutnya dengan surat pernyataan tersebut pihak bengkel akan menagih biaya perbaikan kepada pihak asuransi. Secara rinci proses perbaikan mobil dengan asuransi dapat dilihat pada diagram 2.2. di bawah. GAMO memberikan keleluasaan kepada pelanggannya untuk membawa sendiri cat ataupun onderdil yang dibutuhkan untuk perbaikan mobilnya. Namun hal ini jarang sekali dilakukan pelanggan, rata-rata pelanggan menyerahkan seluruh perbaikan mobilnya kepada pihak GAMO, termasuk untuk pembelian sparepart kendaraan yang diinginkan. 12

2 Gambar 2.1. Proses perbaikan kendaraan di GAMO dari awal datang sampai selesai 13

3 Gambar 2.2. Diagram proses perbaikan mobil dengan asuransi Bahan-bahan seperti spare-part dibeli dari dealer-dealer resmi, juga untuk keperluan cat, perbaikan body dan onderdil dibeli dari dealer sesuai dengan merek mobil yang diperbaiki. II.2 Proses Body Repair Semua mobil yang masuk ke bengkel GAMO, rata-rata untuk melakukan body repair, yang termasuk di dalamnya adalah proses oven painting. Yang termasuk ke dalam proses body repair tersebut antara lain : Cat las ketok Cat perbaiki 14

4 Proses body repair itu sendiri adalah sebagai berikut : 1. Bagian body mobil yang mengalami kerusakan / penyok diketok terlebih dahulu sampai benar-benar body kembali ke bentuk awal, lalu diamplas hingga permukaannya halus kembali (tidak bergelombang). Untuk mobil yang mengalami tabrakan berat hingga mengakibatkan body mobil ringsek, maka terlebih dahulu dilakukan tarik casis dengan alat yang disebut Car-O-liner. Dengan alat ini mobil dinaikkan ke atas panel yang dibawahnya dipasang pengait-pengait ke bagian bawah mobil, agar mobil tak akan bergerak. Lalu untuk menarik bagian yang rusak berat, maka dilakukan penarikan dengan hidraulik hingga body yang ringsek tersebut kembali ke posisi awal. Sesudah itu baru dilakukan pengetokan seperti prosedur di atas. Untuk bagian-bagian mobil yang memiliki lekukan-lekukan tertentu, maka pengetokan tidak dapat dilakukan asal-asalan, diperlukan suatu alat yang dinamakan para karyawan bengkel, alat sisir, yang fungsinya mengukur batas pengetokan agar bentuk awal bagian body mobil yang penyok itu kembali sesuai dengan standar mobil tersebut (sudutsudut lekukan mobil pas). Untuk peralatan pun GAMO tidak sembarangan, untuk proses cat las ketok, pengetokan dilakukan dengan palu besi serta proses pengelasan. Namun tidak demikian halnya dengan proses ketok halus, yaitu proses pengetokan yang tidak akan melakukan proses pengecatan, dilakukan dengan menggunakan palu bonit, congkelan kayu, dan palu karet, hal ini dimaksudkan agar cat kendaraan yang sedikit penyok itu tidak rusak atau tergores. 2. Kemudian dilakukan primer, yaitu proses untuk mematikan karat, yang berguna untuk meningkatkan kekuatan body mobil agar tidak mudah rapuh, proses ini berlangsung selama 4 jam. 3. Selanjutnya dilakukan dempul dan didiamkan kurang lebih selama 4 jam. 4. Lalu bagian tersebut di epoxy (surfacer) yaitu proses pelapisan bagian yang diperbaiki dengan sejenis larutan, untuk menutup dempul tadi dan memberikan kesan halus sebelum masuk ke proses cat. Jika ketika proses epoxy ini terlihat bagian yang didempul masih bergelombang, maka harus dilakukan dempul ulang dan dilakukan epoxy lagi, proses ini lah yang memakan waktu lama, karena sebelum masuk ke proses pengecatan, body mobil yang penyok harus benar-benar sempurna bentuknya, jika tidak maka proses pengecatan tidak akan maksimal hasilnya. 15

5 5. Setelah proses epoxy selesai dilakukan, maka dilakukan proses pengecatan. Diawali dengan Cat dasar, yaitu proses pertama pengecatan body yang rusak tadi, cat dasar dilakukan di luar (tidak di dalam ruang pemanas), warna cat sudah menyerupai warna dasar mobil, tapi masih kusam (belum ada kesan kilap/metalik). Tujuan cat dasar ini adalah untuk memberikan hasil yang maksimal saat nanti pengecatan oven berlangsung, setelah di cat dasar, body harus didiamkan selama 6 jam untuk selanjutnya dapat dilakukan cat oven 6. Cat oven, adalah proses yang sangat memerlukan perhatian khusus, ruangannya pun khusus dengan aliran panas khusus, biasanya untuk 1 panel body mobil dilakukan cat oven minimal 30 menit. Sebagai langkah awal dalam ruang pengecatan oven, mobil akan disemprot dengan cat (yang pencampuran warnanya dilakukan oleh ahlinya sehingga dijamin akan memberikan hasil pewarnaan yang sama dengan warna orisinil mobil tersebut). Gambar 2.3 Ruang Cat Oven Kemudian mobil yang telah disemprot tadi divernis terlebih dahulu, baru kemudian masuk ke ruang pemanas (oven), dengan suhu pembakaran 60C. Untuk pengecatan seluruh body mobil memakan waktu kurang lebih 4 jam (gambar 2.3) 16

6 7. Setelah didiamkan kurang lebih 1 hari, dan hasil cat oven diyakini telah mengering, maka body yang diperbaiki itu dicuci bersih, kemudian siap untuk finishing yaitu di coumpon, amplas halus dan di polish, hal ini untuk menghasilkan kilau yang jernih pada hasil cat oven tadi 8. Mobil siap untuk diambil pemiliknya Untuk bahan pewarna (cat), pihak GAMO memiliki suplier tersendiri untuk memasok cat-cat yang dibutuhkannya. Untuk mobil-mobil eropa, cat yang digunakan adalah dari merek Auto Glow, sedangkan untuk mobil-mobil jepang, cat nya adalah merk Nipon Paint. Untuk hal ini GAMO menyesuaikan dengan standar warna orisinil dari masingmasing merk mobil. Dan untuk proses pencampuran warna pun GAMO tak asal-asalan, GAMO memiliki komputer khusus pencampur warna, yang akan memberikan kodekode khusus campuran warna yang harus dilakukan untuk menghasilkan warna yang diinginkan. Namun pihak GAMO kini sudah jarang menggunakan komputer pencampur warna ini, karena menurut pemilik, Bapak Johnny, karyawannya dengan jam terbang yang telah lebih dari 20 tahun bertugas di bagian pengecatan sudah sangat mahir dan hafal betul komposisi tepat untuk tiap-tiap warna mobil. Jadi komputer tersebut sudah jarang digunakan lagi, karena proses pencampuran kini tinggal memainkan feeling (dalam hal pencampuran cat) lalu kemudian dicoba dulu ke plat besi dan dilihat dengan mata saja, apakah warna tersebut sudah sama dengan warna orisinilnya. Gambar 2.4 dan gambar 2.5 memperlihatkan mobil hasil body repair dan oven painting. 17

7 Gambar 2.4. Mobil hasil body repair dan cat oven dalam proses finishing 18

8 Gambar 2.5. Pemilik bengkel (berbaju putih) dengan VW kodok yang baru selesai pengerjaan body repair, cat oven, dan ganti semua interior luar dalam, memakan waktu selama 6 bulan. Untuk mobil dengan warna-warna cerah, seperti silver, putih, kuning, biru, merah, dan lain-lain, biasanya membutuhkan cat dengan jumlah lebih banyak dibandingkan mobil dengan warna gelap. Biasanya mobil warna terang untuk pengecatan seluruh body menghabiskan 4 kaleng cat 1 liter. II.3 Service lain yang dilakukan GAMO Interior mobil Penggantian asesoris mobil, seperti halnya, penggantian jok mobil, plafon, karpet, dll. Ganti onderdil Onderdil di sini berkenaan dengan segala sesuatu perlengkapan mobil yang menyangkut originalitas merk mobil tertentu (tidak termasuk perbaikan engine mobil), antara lain knalpot, spion, bemper, lampu, dll. 19

9 II.4. Perawatan peralatan bengkel Bengkel GAMO melakukan pengecekan operasional terhadap peralatan-peralatan bengkelnya. Seperti cat oven, yang merupakan alat dengan ukuran cukup besar dan kompleks, setiap 6 bulan sekali diservis bagian-bagian tertentu saja, seperti lampu, selang aliran panas, saluran pembuangan, dll. Dan 1 tahun sekali diservis besar, yaitu pembersihan secara keseluruhan dan jika perlu dilakukan penggantian bagian-bagain tertentu. Car-O-liner untuk pengukuran+alat tarik dan perbaikan chasis/chasis body mobil, diservis setiap 1 tahun sekali, hal ini disebabkan karena penggunaannya pun tidak tiap hari, hanya untuk mobil-mobil yang mengalami tabrakan berat saja. 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya

Lebih terperinci

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 04/05/2017

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 04/05/2017 Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 04/05/2017 No. Polisi: B 1296 TIN Warna Eksterior/Interior: Abu-abu/Hitam Merk: Mazda Bahan Interior: Kain Model/Tipe: 2 Limited Bahan bakar: Bensin Transmisi:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi seperti sekarang, alat transportasi kendaraan bermotor semakin dibutuhkan baik untuk kendaraan operasional perusahaan maupun kendaraan pribadi.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. Seiring dengan berkembangnya bisnis cuci mobil di kota Jakarta,

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. Seiring dengan berkembangnya bisnis cuci mobil di kota Jakarta, BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Profil Perusahaan Seiring dengan berkembangnya bisnis cuci mobil di kota Jakarta, membuat pemilik Ferdaberan Motor, bapak Harlen Simanjuntak, berniat untuk membuka usaha cuci

Lebih terperinci

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017 Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017 No. Polisi: B 1106 TZK Warna Eksterior/Interior: Hitam/Coklat Merk: Honda Bahan Interior: Sarung Jok Model/Tipe: Jazz RS Bahan bakar: Bensin Transmisi:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur Penyediaan Alat dan bahan Perancangan Chasis Pembuatan Chasis Pengujian Chasis Analisa dan Pembahasan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo Rumah Warna

Gambar 1.1 Logo Rumah Warna BAB I PENDAHULUAN Setiap bisnis baru atau pengembangan bisnis membutuhkan penanaman modal yang disesuaikan dengan tujuan bisnis dan bentuk badan bisnisnya. Salah satu tujuan didirikannya bisnis adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Mulai Merancang Desain dan Study Literatur Proses Pembuatan Rangka -Pemotongan pipa -Proses pengelasan -Proses penggerindaan Proses Finishing -Proses

Lebih terperinci

Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX. Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX. Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km

Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX. Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX. Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km Tipe body: SUV Kapasitas mesin:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada Rangka Gokart Kendaraan Gokart terdiri atas beberapa komponen pembentuk baik komponen utama maupun komponen tambahan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Proses Perancangan Dalam suatu pembuatan alat diperlukan perencanaan yang matang agar hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam

Lebih terperinci

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 09/02/2017

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 09/02/2017 Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 09/02/2017 No. Polisi: B 1484 PAF Warna Eksterior/Interior: Marun/Coklat Merk: Toyota Bahan Interior: Kulit Model/Tipe: Vios G Bahan bakar: Bensin Transmisi:

Lebih terperinci

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 22/03/2017

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 22/03/2017 Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 22/03/2017 No. Polisi: B 1020 TRL Warna Eksterior/Interior: Silver/Coklat Merk: Suzuki Bahan Interior: Sarung Jok Model/Tipe: Ertiga GX Bahan bakar: Bensin Transmisi:

Lebih terperinci

TUJUAN DAN METODE PERSIAPAN PERMUKAAN

TUJUAN DAN METODE PERSIAPAN PERMUKAAN PERSIAPAN PERMUKAAN TUJUAN DAN METODE PERSIAPAN PERMUKAAN Tujuan persiapan permukaan adalah persyaratan umum yang digunakan untuk menjelaskan semua pekerjaan yang meliputi pemulihan suatu kerusakan atau

Lebih terperinci

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX No. Polisi: B XXX XX Warna Eksterior/Interior: Hitam/Abu-abu Merk: MercedesBenz Bahan Interior: Kulit Model/Tipe: E240 2.6 Bahan bakar: Bensin Transmisi:

Lebih terperinci

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 08/02/2017

Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 08/02/2017 Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 08/02/2017 No. Polisi: B 1553 SOZ Warna Eksterior/Interior: Ungu/Coklat Merk: Ford Bahan Interior: Kulit Model/Tipe: Fiesta Sport Bahan bakar: Bensin Transmisi:

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Finishing Bumper

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Finishing Bumper BAB IV PEMBAHASAN Selanjutnya setelah pada bab sebelumnya menguraikan tentang perencanaan maka pada bab ini adalah tahap pelaksanaan pengerjaan. Berikut disampaikan proses, hasil, dan pembahasan pada pengerjaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI RANCANGAN

BAB III METODOLOGI RANCANGAN BAB III METODOLOGI RANCANGAN Sebelum dilakukan proses pengerjaan tugas akhir akan lebih baik apabila dilakukan perancangan terhadap pengerjaan tersebut. Pengkonsepan ini dimaksutkan adar dapat membantu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat pada dunia bisnis di Indonesia terutama terhadap kemajuan sistem informasi akuntansi membuat masing-masing perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

KAJIAN PENGUKURAN KINERJA DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER

KAJIAN PENGUKURAN KINERJA DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 8 No. 2, Oktober 2008 : 86-94 KAJIAN PENGUKURAN KINERJA DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER Oleh: Bambang Pamungkas dan Iriyadi Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini keadaan perekonomian Indonesia sedang dalam tahap pemulihan, akibat dari krisis yang terjadi belakangan ini melibatkan harga kebutuhan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGECATAN

BAB III PROSES PENGECATAN BAB III PROSES PENGECATAN 3.1 JENIS PRODUK Adapun jenis produk yang akan dicat yaitu pada bagian depan motor YAMAHA JUPITER MX (front fender), dan untuk proses pengecatan dilakukan hanya pada permukaan

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL JASA PENGECATAN PADA BENGKEL AUTO MOBILINDO YOGYAKARTA MENGUNAKAN METODE TIME AND MATERIAL PRICING Desti Martha Christina

PENENTUAN HARGA JUAL JASA PENGECATAN PADA BENGKEL AUTO MOBILINDO YOGYAKARTA MENGUNAKAN METODE TIME AND MATERIAL PRICING Desti Martha Christina PENENTUAN HARGA JUAL JASA PENGECATAN PADA BENGKEL AUTO MOBILINDO YOGYAKARTA MENGUNAKAN METODE TIME AND MATERIAL PRICING Desti Martha Christina Pembimbing Anastasia Susty A Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di era perdagangan bebas saat ini, setiap perusahaan mengalami persaingan ketat dengan perusahaan lain yang sejenis. Persaingan ini menuntut suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH III.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin ketat dalam sektor otomotif saat ini, khususnya untuk jasa perbengkelan menyebabkan perusahaan harus menciptakan keunggulankeunggulan

Lebih terperinci

METODE PERBAIKAN BODI KENDARAAN

METODE PERBAIKAN BODI KENDARAAN METODE PERBAIKAN BODI KENDARAAN sifat-sifat mekanis dari bahan Sifat mekanis dari suatu bahan adalah kemampuannya dalam menahan suatu beban, baik beban statis atau beban dinamis, pada keadaan suhu rendah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Penyedian Alat dan Bahan. Pengambilan Data Awal, Berat Awal Kendaraan Dan Handling. Proses Development

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Penyedian Alat dan Bahan. Pengambilan Data Awal, Berat Awal Kendaraan Dan Handling. Proses Development BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Mulai Studi Literatur Penyedian Alat dan Bahan Pengambilan Data Awal, Berat Awal Kendaraan Dan Handling Development Interior Eksterior Dengan Evaluasi Bobot

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. Pelaksanaan development Mitsubishi Lancer SL ini penulis banyak

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. Pelaksanaan development Mitsubishi Lancer SL ini penulis banyak BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 1.1 Umum Pelaksanaan development Mitsubishi Lancer SL ini penulis banyak mendapatkan pengalaman kerja team selama melakukan development dan banyak sekali ilmu yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba canggih dan modern seperti sekarang ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba canggih dan modern seperti sekarang ini banyak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman yang serba canggih dan modern seperti sekarang ini banyak dijumpai kendaraan- kendaraan tua yang sudah tidak diabaikan lagi karena beberapa faktor, ada yang

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF No Inti Guru (KI) Standar Guru (SKG) Guru Mata Pelajaran (KD) Indikator Pencapaian 1 Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 6 BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 TUJUAN Tugas kerja praktek ini bertujuan menyelesaikan studi kasus mengenai aspek teknik mesin atau laporan suatu kegiatan atau proses yang berlangsung di perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X sebagai berikut : Tempat pembuatan stand : Bengkel Kampus Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Astra International, Tbk Toyota Sales Operation adalah perusahaan swasta Nasional yang berfungsi sebagai dealer kendaraan merk Toyota, yang berdiri

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK 2.1 Pengertian Produk 2.2 Karakteristik Produk

BAB 2 PRODUK 2.1 Pengertian Produk 2.2 Karakteristik Produk BAB 2 PRODUK 2.1 Pengertian Produk Setiap perusahaan yang memproduksi suatu produk mengharapkan produknya dapat memuaskan keinginan hati konsumen. Produk tidak akan berjalan lancar apabila keinginan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sekilas AUTO2000 Body Paint AUTO2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi AUTO2000.

Lebih terperinci

PENGECATAN. Oleh: Riswan Dwi Djatmiko

PENGECATAN. Oleh: Riswan Dwi Djatmiko 1 PENGECATAN Oleh: Riswan Dwi Djatmiko Salah satu proses finishing yang terpopuler di kalangan masyarakat adalah proses pengecatan (painting). Proses ini mudah dilakukan dan tidak memerlukan beaya yang

Lebih terperinci

#### Selamat Mengerjakan ####

#### Selamat Mengerjakan #### Nomer : Inisial Nama : PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian jawablah dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 2. Jawablah semua nomor dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

Untuk tampilan cemerlang. Produk perawatan kendaraan Mercedes-Benz.

Untuk tampilan cemerlang. Produk perawatan kendaraan Mercedes-Benz. Untuk tampilan cemerlang. Produk perawatan kendaraan Mercedes-Benz. Kualitas dan performa cemerlang. Cat yang berkilau, roda yang mengkilap, interior yang halus dengan Mercedes Anda membeli kualitas yang

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA SETIAP AKTIVITAS KAROSERI PADA PT. PUTRA AGUNG SETIA MAGELANG. Skripsi

PENILAIAN KINERJA SETIAP AKTIVITAS KAROSERI PADA PT. PUTRA AGUNG SETIA MAGELANG. Skripsi PENILAIAN KINERJA SETIAP AKTIVITAS KAROSERI PADA PT. PUTRA AGUNG SETIA MAGELANG Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam rangka peran serta mewujudkan Pembangunan Nasional, khususnya dibidang industri, PT. PAKOAKUINA bergerak dalam bidang industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN. Dalam laporan tugas akhir ini teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data. mendapatkan bukti-bukti yang mendukung.

BAB III METODE PENULISAN. Dalam laporan tugas akhir ini teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data. mendapatkan bukti-bukti yang mendukung. 16 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam laporan tugas akhir ini teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: 1. Observasi Menurut Riduwan (2006), metode observasi

Lebih terperinci

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING PT STARLIGHT

INTEGRATED CASE MANAGEMENT ACCOUNTING PT STARLIGHT Sejarah Singkat PT Starlight PT Starlight adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang industri pembuatan mobil. PT Starlight didirikan pada tanggal 20 Agustus 2004. Produk utama penjualan PT Starlight

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat transportasi terutama mobil jelas sangat dibutuhkan. Begitu pun bagi yang memiliki kendaraan roda empat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin hari jumlah kendaraan beroda empat di kota Bandung bertambah banyak. Hal ini merupakan salah satu hal yang menyebabkan kemacetan semakin sering terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN 30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya di peroleh hasil bahwa data yang telah dikumpulkan layak untuk diolah dalam proses pengolahan data. Menurut

Lebih terperinci

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

LAMPIRAN C DOKUMENTASI LAMPIRAN C DOKUMENTASI C.1 Pembuatan Reaktor Pulp 1. Penyiapan peralatan penunjang reaktor pulp Pengaduk Ternokopel Pemarut Pembaca Suhu Digital Pengatur Suhu Pemanas Motor Pengaduk Peralatan Lainnya yaitu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan di sektor industri jasa semakin ketat sehingga memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi guna mencapai tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

PUSAT PELAYANAN RESTORASI DAN REPARASI DI YOGYAKARTA

PUSAT PELAYANAN RESTORASI DAN REPARASI DI YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PELAYANAN RESTORASI DAN REPARASI DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

Terhadap Kepuasan Pelanggan" dilaksanakan di bengkel PT Nasmoco Kaligawe. Nasmoco Kaligawe membedakan pelanggan menjadi dua, yaitu bengkel perbaikan

Terhadap Kepuasan Pelanggan dilaksanakan di bengkel PT Nasmoco Kaligawe. Nasmoco Kaligawe membedakan pelanggan menjadi dua, yaitu bengkel perbaikan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Lokasi Perusahaan Penelitian mengenai "Pengamh Kualitas Layanan Jasa Bengkel Mobil Terhadap Kepuasan Pelanggan" dilaksanakan di bengkel

Lebih terperinci

PENGECATAN ULANG MOBIL MITSUBISHI GALANT II TAHUN 1981 BAGIAN SAMPING KANAN PROYEK AKHIR

PENGECATAN ULANG MOBIL MITSUBISHI GALANT II TAHUN 1981 BAGIAN SAMPING KANAN PROYEK AKHIR PENGECATAN ULANG MOBIL MITSUBISHI GALANT II TAHUN 1981 BAGIAN SAMPING KANAN PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Cara Perhitungan Aplikasi Porfolio Mc Farlan

LAMPIRAN. Cara Perhitungan Aplikasi Porfolio Mc Farlan LAMPIRAN Cara Perhitungan Aplikasi Porfolio Mc Farlan Analisis Aplikasi Saat Ini 1. Microsoft Office Excel 2007 Microsoft Office Excel 2007 a. Hasil yang jelas pada keunggulan bersaing dalam bisnis b.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menghadapi persaingan dengan negara negara maju di era globalisasi saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. menghadapi persaingan dengan negara negara maju di era globalisasi saat ini. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam upaya memberdayakan sumber daya manusia yang handal dan berkualitas untuk menghadapi persaingan dengan

Lebih terperinci

3M Detailing System. Selamet Ricardo (Ado) Technical Service Engineer Automotive Aftermarket Division Hp

3M Detailing System. Selamet Ricardo (Ado) Technical Service Engineer Automotive Aftermarket Division Hp 3M Detailing System Selamet Ricardo (Ado) Technical Service Engineer Automotive Aftermarket Division Email:sricardo@mmm.com, Hp 08119003414 3M 2011. All Rights Reserved. Introducing the New 3Mª Automotive

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 82 F/7.5.1.P/T/WKS4/17 12 Juli 2010 SMK NEGERI 2 PENGASIH PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PENGASIH Jalan

Lebih terperinci

LAKUKAN SENDIRI APLIKASI PEREDAM SUARA MOBIL ACOURETE PAINT

LAKUKAN SENDIRI APLIKASI PEREDAM SUARA MOBIL ACOURETE PAINT LAKUKAN SENDIRI APLIKASI PEREDAM SUARA MOBIL ACOURETE PAINT Kebisingan yang terdengar di dalam kabin kendaraan dapat disebabkan oleh dua hal. Pertama adalah kebisingan dari luar kendaraan yang masuk ke

Lebih terperinci

RINGKASAN. dan piutang usaha pada PT XYZ. Melalui penelitian ini dijelaskan bagaimana PT XYZ

RINGKASAN. dan piutang usaha pada PT XYZ. Melalui penelitian ini dijelaskan bagaimana PT XYZ RINGKASAN Penelitian ini membahas mengenai evaluasi pengendalian internal atas penjualan dan piutang usaha pada PT XYZ. Melalui penelitian ini dijelaskan bagaimana PT XYZ memperlakukan sistem pengendalian

Lebih terperinci

PERBAIKAN BODI OTOMOTIF (AUTOBODY REPAIR)

PERBAIKAN BODI OTOMOTIF (AUTOBODY REPAIR) LAPORAN KEGIATAN PPM DOSEN PELATIHAN LIFE SKILLS ACEH SEJATI PERBAIKAN BODI OTOMOTIF (AUTOBODY REPAIR) Oleh : Beni Setya Nugraha, S.Pd.T. NIP. 132310888 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan kendaraan sebagai sarana transportasi semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan karena fungsi kendaraan

Lebih terperinci

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) : STM 337 (1 SKS TEORI + 2 SKS PRAKTIK)

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) : STM 337 (1 SKS TEORI + 2 SKS PRAKTIK) SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) MATAKULIAH KODE MATAKULIA SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : TEKNIK PELAPISAN : STM 337 (1 SKS TEORI + 2 SKS PRAKTIK) : GANJIL : PEND.TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. JNS Jaya Motor atau dikenal dengan bengkel JNS Body Repair Specialist berdiri pada tahun 1988. Bengkel ini khusus melayani pelanggan yang

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : Teknik Perbaikan Bodi Otomotif JENJANG PENDIDIKAN : SMK

MATA PELAJARAN : Teknik Perbaikan Bodi Otomotif JENJANG PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN : Teknik Perbaikan Bodi Otomotif JENJANG PENDIDIKAN : SMK Guru 1. Menguasai karakteristik 1.1. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, peserta didik yang berkaitan moral,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tambah produk berupa output dari setiap organisasi industri, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. tambah produk berupa output dari setiap organisasi industri, sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena memproduksi dan mendistribusikan produk kepada konsumen. Produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi besar yang dilakukan oleh pihak perusahaan, perusahaan skala kecil

BAB I PENDAHULUAN. investasi besar yang dilakukan oleh pihak perusahaan, perusahaan skala kecil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi bukanlah penghambat laju perkembangan sebuah perusahaan tetapi lebih ke arah solusi. Kenyataan demikian lebih didasarkan pada investasi

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. sepeda motor dan pelayanan jasa service motor. Yamaha dengan tipe-tipe Vega, V- IXION, Jupiter, Mio, Scorpio

Hasil Wawancara. sepeda motor dan pelayanan jasa service motor. Yamaha dengan tipe-tipe Vega, V- IXION, Jupiter, Mio, Scorpio Hasil Wawancara Berikut ini adalah hasil wawancara kami dengan Manager Operasional CV. Asoka Sukses Makmur. Hasil wawancara telah kami ringkas dan dokumentasikan seperti di bawah ini : Pertanyaan Kapan

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang serba cepat, waktu merupakan hal yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang serba cepat, waktu merupakan hal yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi yang serba cepat, waktu merupakan hal yang sangat penting. Penggunan waktu secara cermat akan meningkatkan kinerja menjadi lebih baik. Salah satu

Lebih terperinci

PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT

PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK - UPI 2 June 2010 asolehudin@upi.edu 1 PENGENALAN CAT Salah satu metoda yang paling banyak dipergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia yang fluktuatif telah membawa berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia yang fluktuatif telah membawa berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi Indonesia yang fluktuatif telah membawa berbagai dampak bagi pertumbuhan dunia usaha. Hal ini dapat menimbulkan penurunan taraf hidup

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC. BAB IV KONSEP 1. Tataran Lingkungan / Komunitas Keterhubungan hasil rancangan ini pada komunitas pengguna komputer desktop untuk memberikan kualitas dan ragam produk kerajinan kriya yang dimasukan ke dalam

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini dibahas mengenai pemaparan analisis dan interpretasi hasil dari output yang didapatkan penelitian. Analisis penelitian ini dijabarkan dan diuraikan pada

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS FR DOOR OUTER RH KIJANG INNOVA PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS FR DOOR OUTER RH KIJANG INNOVA PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS FR DOOR OUTER RH KIJANG INNOVA PADA PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Nama : Aan Andri Yana NPM : 30411004 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH/KODE : BODI OTOMOTIF (OT 471) BOBOT SKS : 3 SKS SEMESTER : VII (GANJIL) DOSEN PENANGGUNG JAWAB : DRS. H. EWO TARMEDI, ST., M.PD DRS. SUNARTO H U RIDWAN ADAM M. NOOR, S.PD Deskripsi Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin tinggi dan canggih berdampak pada kegiatan usaha yang semakin banyak dan bervariasi. Dari pihak konsumen sekarang ini juga

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Pada bab ini diuraikan beberapa hal mengenai analisis dan interpretasi dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan. 5.1 Analisis Perbaikan dan Pengembangan Eco-Absorber

Lebih terperinci

Technical Response. Direct of Goodness. Rank

Technical Response. Direct of Goodness. Rank Technical Response Tingkat kelengkapan alat Tingkat macamnya sparepart Direct of Goodness Rank Customer needs No. Customer needs 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 21 Pengecekan yang menyeluruh 32.697 2 28 Tersedianya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Berkembangnya pertumbuhan otomotif di Indonesia membuat semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Berkembangnya pertumbuhan otomotif di Indonesia membuat semakin ketatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya pertumbuhan otomotif di Indonesia membuat semakin ketatnya persaingan dunia otomotif. Hidayat & Tresia (2016) memprediksi bahwa industri mobil akan tumbuh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam menangani kegiatan operasionalnya sehari-hari untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Pedal car merupakan salah satu mobil-mobilan dengan sistem penggerak menggunakan rantai yang terhubung ke roda sehingga mobilmobilan ini juga bermanfaat untuk

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK. Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik

BAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK. Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik BAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik dari bentuk maupun material. Berikut ini adalah proses produksi designer toys keramik.

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka pada tahap akhir penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Umum

Bab 2. Tinjauan Umum Bab 2. Tinjauan Umum 2.1 Gambaran Umum Studi Judul studi : Pusat Otomotif Honda Kota Tanggerang Tema studi : Ekspresi Bentuk Sifat studi : Fiktif Pemilik : Swasta Lokasi tapak : Jl. Jendral sudirman,tanggerang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. merupakan perusahaan jasa yang berbentuk perseroan terbatas, dan bergerak dalam

BAB III OBJEK PENELITIAN. merupakan perusahaan jasa yang berbentuk perseroan terbatas, dan bergerak dalam BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Ardita Griya Langgeng Lestari dengan merek usaha Bengkel Griya merupakan perusahaan jasa yang berbentuk perseroan terbatas, dan bergerak dalam bidang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1

Lebih terperinci