BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
|
|
- Yohanes Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang sudah disiapkan dibuat dan dirakit sedemikian rupa agar menjadi mesin pengupas serabut kelapa sesuai dengan desain yang dibuat Alat dan Bahan A. Peralatan yang digunakan 1. Mesin las 2. Mesin bor 3. Mesin bubut 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat 6. Penekuk plat 7. Meteran 8. Penyiku 9. Palu 10. Gergaji besi 11. Kunci pas dan ring B. Bahan-bahan yang digunakan 1. Besi siku ukuran 30 mm x 30 mm x 2 mm 2. Elektroda 2,61 kg 3. Mur dan baut ukuran 3/8 in 4. Plat stainless stell tebal 0,5 mm 5. Plat besi ukuran 100 mm x 200 mm x 1,5 mm 33
2 34 6. Saklar on/offf 7. Motor listrik 8. Reducer 9. Sabuk 10. Rantai 11. Puli motor berdiameter 50 mm 12. Puli untuk reducer berdiameter 200 mm 13. Sprocket R5 40 T Sprocket R5 40 T Kabel 2 meter 16. Dempul, thinner dan cat besi 4.3. Langkah Pengerjaan Proses pembuatan rangka (a) (b) Gambar 4.1. Rangka (a) dilihat dari atas (b) dilihat dari samping Rangka utama mesin pengupas serabut kelapa ini dibuat 3 tingkat. Tingkat yang bawah akan digunakan untuk tempat motor listrik, tingkat kedua digunakan untuk tempat reducerr dan yang paling atas di gunakan untuk saluran keluar serabut
3 35 dan dudukan pisau pengupas serabut kelapa. Berikut ini adalah langkah-langkah dari pembuatan rangka: 1. Memotong besi siku (ukuran 30 mm x 30 mm x 2 mm) dengan ukuran panjang 800 mm berjumlah 4 buah untuk kaki rangka. 2. Memotong besi siku (ukuran 30 mm x 30 mm x 2 mm) dengan ukuran panjang 550 mm berjumlah 8 buah untuk bagian rangka tingkat atas dan bawah. 3. Memotong besi siku (ukuran 30 mm x 30 mm x 2 mm) dengan ukuran panjang 550 mm berjumlah 2 buah untuk lebar rangka, dudukan pisau pengupas. 4. Memotong besi siku (ukuran 30 mm x 30 mm x 2 mm) dengan ukuran panjang 550 mm berjumlah 4 buah untuk dudukan motor listrik dan reducer. 5. Merangkai besi dengan ukuran panjang 550 mm (4 buah) kemudian di lassehingga akan membentuk persegi sama sisi. 6. Rangkaian besi yang telah berbentuk persegi kemudian di rangkai dengan besi ukuran panjang 800 mm (4 buah) pada setiap sudutnya, kemudian di las sehingga akan menjadi kaki rangka. Gambar 4.2. Proses pembuatan rangka 7. Merangkai besi siku dengan ukuran panjang 550 mm (4 buah) dibagian bawah rangka dengan tinggi dari ujung bawah kaki rangka adalah 100 mm, kemudian di las sehingga membentuk persegi dibagian bawah rangka sebagai tingkat 2.
4 36 8. Besi siku dengan dengan ukuran panjang 550 mm dilas pada tingkatan paling atas dengan jarak 130 mm dari samping sebagai dudukan pisau pengupas. 9. Besi siku dengan ukuran 550 mm (2 buah) di rangkai di sisi rangka pada tingkat dasar. Dilas pada bagia belakang rangka agar poros dan puli motor listrik sejajar dengan poros reducer dan poros pisau. 10. Plat besi dengan ukuran 600 mm (2 buah) dipasang pada tingkat pertama, pemasangan di buat sudut 45 derajat. Ini berfungsi untuk saluran keluar serabut kelapa Proses pembuatan plat pengaman pisau Berikut ini merupakan langkah-langkah membuat pengamanan pisau: 1. Memotong plat dengan ukuran 100 cm x 440 cm x 1,5 mm (2 buah). 2. Memotong plat dengan ukuran 100 mm x 270 mm x 1,5 mm (2 buah). 3. Plat dengan ukuran 100 cm x 440 cm x 1,5 mm dan 100 mm x 270 mm x 1,5 mm dirangkai lalu di las sehingga membentuk persegi panjang. 4. Pembuatan plat pengaman pisau ini berguna untuk menahan kelapa agar tidak terlempar keluar Proses pembuatan pisau pengupas Gambar 4.3. Pisau pengupas 1
5 37 Gambar 4.4. Pisau pengupas 2 Pisau pengupas ini berbentuk silindris yang dipasangi duri-duri lancip, hal ini dibuat agar dapat mengupas serabut kelapa. Berikut adalah langkah-langkah pembuatannya: 1. Memotong poros dengan diameter 25 mm sepanjang 570 mm 1 buah. 2. Memotong poros dengan diameter 25 mm sepanjang 650 mm 1 buah. 3. Memotong pipa dengan diameter 3 inchi, tebal 5 mm, dan panjang 400 mm sebanyak 2 buah. Kemudian mengebor pipa sebanyak 20 lubang sedangkan untuk pipa satunya di bor sebanyak 36 lubang untuk dudukan pisau dengan diameter yang sama yaitu sebesar 16 mm. 4. Memotong plat besi dengan diameter 73 mm dan tebal 6 mm yang yang digunakan untuk penutup lubang besar pipa. Kemudian mengebor plat tersebut dibagian tengahnya dengan diameter 25 mm dimana proses pengeboran ini berfungsi untuk tempat poros. Kemudian melakukan pembubutan Diketahui : a. Diameter awal (d o ) = 73 mm b. Diameter akhir (d m) = 70 mm c. Panjang pemakanan ( l t ) = 6 mm d. Kecepatan roughing ( V r ) = 34 m/min, kedalaman pemakanan ( a ) = 0,4 mm, sudut pemakanan utama (Sr) = 0,8 mm/rev. e. Kecepatan finishing ( V f ) = 60 m/min, kedalaman pemakanan ( a ) = 0,1 mm, sudut pemakanan utama (Sr) = 0,2 mm/rev.
6 38 Gambar.4.5. Penutup samping pisau Perhitungan : - Mengetahui kecepatan putaran mesin bubut roughing n = =, = 273,97 rpm 274 rpm namun pada mesin bubut menggunakan kecepatan : 190 rpm - Mengetahui kecepatan putaran mesin bubut finishing n = =, = 272,97 rpm 273 rpm namun pada mesin bubut menggunakan kecepatan: 190 rpm - Total kedalamanan pemakanan pada benda kerja a.total = = = 1,5 mm - Kedalaman pemakanan roughing. a. roughing = 0,4 mm x 3 (langkah pemakanan) = 1,2 mmm - Kedalaman pemakanan finishing. a. finishing = 0,1 mm x 3 (langkah pemakanan) = 0,3 mmm - Waktu pembubutan roughing. T = =,, = 0,152 menit - Waktu pembubutan finishing. T = =, = 0,35 menit
7 39 5. Menyatukan pipa dengan penutupnya dengan cara pengelasan. Gambar 4.6. Pisau pengupas dengan penutup yang telah dibor 6. Memotong poros dengan diameter 20 mm dan panjang 35 mmm sebanyak 60 buah yang nanti gunakan sebagai pisau pengupas, kemudian membubut poros. Gambar 4.7. Proses pembubutan mata pisau Diketahui : a. Diameter awal (d o ) = 20 mm b. Diameter akhir (d m) = 16 mm c. Panjang pemakanan ( l t ) = 15 mm d. Kecepatan roughing ( V r ) = 45 m/min, kedalaman pemakanan ( a ) = 0,6 mm, sudut pemakanan utama (Sr) = 0,4 mm/rev. e. Kecepatan finishing ( V f ) = 60 m/min, kedalaman pemakanan ( a ) = 0,1 mm, sudut pemakanan utama (Sr) = 0,2 mm/rev.
8 40 Perhitungan : - Mengetahui kecepatan putaran mesin bubut roughing n = =, = 716,56 rpm 717 rpm namun pada mesin bubut mengguakan kecepatan 460 rpm - Mengetahui kecepatan putaran mesin bubut finishing n = =, = 1194,27 rpm 1194 rpm namun pada mesin bubut menggunakan kecepatan 755 rpm - Total kedalamanan pemakanan pada benda kerja a.total = = = 2 mm - Kedalaman pemakanan roughing. a. roughing = 0,6 mm x 3 (langkah pemakanan) = 1,8 mm - Kedalaman pemakanan finishing a. finishing = 0,1 mm x 2 (langkah pemakanan) = 0,2 mm - Waktu pembubutan roughing. T = =,, = 0,157 menit - Waktu pembubutan finishing. T = =,, = 0,126 menit 7. Membubut poros sebaliknya dengan cara membubut tirus. Pada pembubutan tirus ini dengan memutar eretan atas. Eretan atas di putar mengelilingi sumbu tegak lurus sebesar sudut derajat yang di inginkan untuk menyayat benda kerja. Berikut ini adalah cara perhitungan pembubutan tirus : Diketahui : a. Diameter awal (d o ) = 20 mm b. Diameter akhir (d m) = 1 mm c. Panjang pemakanan ( l t ) = 10 mm d. Kecepatan roughing ( V r ) = 45 m/min, kedalaman pemakanan ( a ) = 0,6 mm, sudut pemakanan utama (Sr) = 0,8 mm/rev.
9 41 e. Kecepatan finishing ( V f ) = 60 m/min, kedalaman pemakanan ( a ) = 0,1 mm, sudut pemakanan utama (Sr) = 0,2 mm/rev. Gambar 4.8. Proses pembubutan tirus pada mata pisau Perhitungan : - Menentukan sudut yang akan digunakan tan α = do dm 2. p tan = tan = tan = 1,9 α = 62,24 - Mengetahui kecepatan putaran mesin bubut roughing n = =, = 716,56 rpm 717 rpm namun pada mesin bubut mengguakan kecepatan 460 rpm - Mengetahui kecepatan putaran mesin bubut finishing n = =, = rpm namun pada mesin bubut menggunakan kecepatan 2000 rpm - Total kedalamanan pemakanan pada benda kerja a.total = = = 9,5 mm
10 42 - Kedalaman pemakanan roughing. a. roughing = 0,6 mm x 16 (langkah pemakanan) = 9 mm - Kedalaman pemakanan finishing a. finishing = 0,1 mm x 5 (langkah pemakanan) = 0,5 mm - Waktu pembubutan roughing. T = =,, = 0,279 menit - Waktu pembubutan finishing. T = =, = 0,013 menit 8. Menyatukan poros yang sudah di bubut tirus dengan pipa, dengan cara di las. 9. Memasukkan poros panjang pada lubang penutup pipa sampai jarak yang sudah ditentukan, kemudian dilas Proses Pengecatan Langkah yang dilakukan dalam pengerjaan proses pengecatan adalah sebagai berikut: 1. Membersihkan seluruh bagian permukaan benda dengan menggunakan amplas dan air untuk menghilangkan korosi. Gambar 4.9. Proses pengamplasan
11 43 2. Meratakan bekas pengelasan dengan gerinda. Gambar Proses menggerinda 3. Bagian-bagian yang berlubang atau bergelombang diberikan dempul dan ditunggu kering. Gambar Proses pendempulan 4. Kemudian di amplas lagi untuk menghaluskan dempul. 5. Memberikan cat dasar atau epoxy pada seluruh bagian benda yang akan di cat. 6. Mengamplas kembali bagian yang telah diberi cat dasar (epoxy) sampai benarbenar halus dan rata sebelum dilakukan proses pengecatan. 7. Melakukan proses pengecatan warna.
12 Proses Perakitan Perakitan merupakan tahap terakhir dalam proses perancangan dan pembuatan suatu mesin atau alat, dimana suatu cara atau tindakan untuk menempatkan dan memasang bagian-bagian suatu mesin yang digabung dari satu kesatuan menurut pasangannya, sehingga akan menjadi rakitan mesin yang siap digunakan sesuai dengan fungsi yang direncanakan. Sebelum melakukan perakitan hendaknya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut ini: 1. Komponen-komponen yang akan di rakit telah selesai dikerjakan dan ukurannya telah sesuai dengan perencanaan awal. 2. Komponen-komponen standar siap pakai ataupun dipasangkan. 3. Mengetahui jumlah yang akan dirakit dan mengetahui cara pemasangannya. 4. Mengetahui tempat dan urutan pemasangan dari masing-masing komponen yang akan digunakan. 5. Menyiapkan semua alat-alat bantu untuk proses perakitan. Komponen-komponen dari mesin ini adalah sebagai berikut: 1. Motor listrik 2. Reducer 3. Pisau pengupas 4. Sprocket 5. rantai 6. Pully 7. V-belt 8. Saklar On/Off 9. Kabel 10. Mur & baut 11. Bearing duduk 12. Plat pengaman pisau
13 45 Langkah-langkah perakitan mesin pengupas serabut kelapa adalah sebagai berikut: 1. Memasang pisau pengupas di bearing duduk lalu dipasang dibagian rangka paling atas dengan menggunakan murdan baut. 2. Memasang sprocket pisau satu dan dua dengan menggunakan baut sebagai pengganti pasak, kemudian mengatur dan menghubungkan sprocket tersebut dengan cara menggeser pisau agar sprocket tersebut dapat berputar dengan baik, setelah diatur dan dihubungkan dengan baik kencangkan baut sprocket. 3. Memasang sprocket utama disalah satu salah satu poros pisau, dengan menggunakan baut sebagai pengganti pasak. Dimana sprocket ini nanti akan terhubung dengan reducer yang penghubungnya menggunakan rantai. 4. Memasang sprocket pada reducer dengan menggunakan baut sebagai pengganti pasak. 5. Memasang rantai pada sprocket utama, kemudian menghubungkannya dengan sprocket reducer. 6. Memasang reducer yang sudah terpasang rantai pada dudukan dengan menggunakan baut dan mur, kemudian mengatur kekencangan dan kelurusan rantai dengan cara menggeser reducer, setelah diatur kekencangan dan kelurusan dengan baik kencangkan baut sprocket. Gambar Proses pemasangan reducer
14 46 7. Memasang puli pada reducer dan motor listrik dengan menggunakan baut sebagai pengganti pasak. 8. Memasang sabuk pada puli reducer kemudian menghubungkannya dengan puli motor. 9. Memasang motor yang sudah terpasang sabuk pada dudukan dengan menggunakan baut dan mur, kemudian mengatur kekencangan dan kelurusan sabuk dengan cara mengeser motor, setelah diatur kekencangan dan kelurusan dengan baik kencangkan baut puli. 10. Mengencangkan semua baut dan mur pada semua komponen. 11. Memasang plat pengaman pisau pada bagian atas rangka dengan menggunakan baut dan mur kemudian mengencangkannya 12. Memasang saklar on/off pada kabel dan menyambungkan kabelnya kemotor listrik Perawatan Mesin Perawatan mesin merupakan suatu kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan terhadap suatu alat, mesin atau yang mempunyai tujuan antara lain: 1. Mencegah tejadinya kerusakan mesin pada saat dibutuhkan atau beroperasi. 2. Memperpanjang umur pakai mesin. 3. Mengurangi kerusakan-kerusakan yang tidak diharapkan. Perawatan yang baik dilakukan pada sebuah alat atau mesin adalah melakukan tahapan-tahapan perawatan. Hal ini bearti menggunakan sebuah siklus penjadwalan perawatan, yaitu: 1. Inspeksi (pemeriksaan). 2. Perbaikan kecil (small repair). 3. Perbaikan total atau bongkar mesin (complete over houle). Seperti pada industri manufaktur pada umumnya apabila tahap-tahap diatas terjadwal dan dilaksanakan dengan tertib, maka untuk pestasi tertinggi dan efisiensi mesin dapat tercapai dengan maksimal. Dalam hal ini secara terperinci perawatan dapat dilakukan dengan meliputi:
15 47 1. Rangka dan baut Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan antara lain: - Melakukan pembersihan terutama setelah penggunaan mesin. - Melakukan pemeriksaan terhadap sambungan-sambungan baut secara rutin. - Memeriksa baut-baut harus dalam keadaan kencang dan kuat. - Mencegah terjadinya korosi. - Melakukan penggantian segera apabila melihat kondisi baut yang sudah tidak layak. 2. Sabuk atau V-belt Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan antara lain: - Mengecek keadaan sabuk, apakah ada kerusakan atau tidak. - Mengecek kekencangan sabuk. - Bila sabuk sudah rusak dan tidak layak digunakan segera ganti. 3. Rantai Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan perawatan antara lain: - Mengecek keadaan sabuk, apakah ada kerusakan atau tidak. - Mengecek keausan yang terjadi pada keadaan pada pena rantai. - Mengecek kekencangan rantai. - Bila rantai sudah rusak dan tidak layak digunakan segera ganti. 4. Puli Perawatan yang dapat dilakukan adalah pengecekan terhadap keadaan puli itu sendiri, apakah terjadi kocak atau oleng. Jika terjadi kocak, cek pasak pengunci apakah masih terpasang secara benar. 5. Sprocket Perawatan yang dapat dilakukan adalah pengecekan terhadap keadaan sprocket itu sendiri, apakah terjadi kocak atau oleng.jika terjadi kocak, cek pasak pengunci apakah masih terpasang secara benar.serta cek keausan yang terjadi apabila gigi sprocket sudah mengecil segara ganti sprocket.
16 48 6. Motor listrik dan reducer Perawatan yang dapat dilakukan adalah mengecek kekencangan baut pemegang motor dan reducerterhadap rangka yang mungkin kendor akibat getaran. Hal lain yang dapat dilakukan adalah pembesihan dari debu yang di mungkinkan dapat tersedot dan menyumbat putaran motor dan reducer.
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang
Lebih terperinciBAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN
BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponenkomponen pada mesin pemotong krupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI
BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen
Lebih terperincic = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2
c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN
BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN
30 BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat stik dan keripik. Pengerjaan yang dominan dalam
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciBAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan bahan Peralatan yang digunakan untuk membuat alat troli bermesin antara lain: 1. Mesin las 2. Mesin bubut 3. Mesin bor 4. Mesin gerinda 5. Pemotong plat
Lebih terperinciIII. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut
16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN
digilib.uns.ac.id BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan merupakan salah satu tahap untuk membuat komponenkomponen pada Troli Bermesin. Komponen-komponen yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin
BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Aliran Diagram aliran merupakan suatu gambaran dasar yang digunakan dasar dalam bertindak. Seperti pada proses perencanaan diperlukan suatu diagram alir yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
digilib.uns.ac.id 38 BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses PembuatanTabung Peniris Luar dan tutup Tabung luar peniris dan tutup peniris (Gambar 4.1) terbuat dari plat stainless steel berlubang dengan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flow Chart Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Mulai Studi Literatur Perencanaan dan Desain Perhitungan Penentuan dan Pembelian Komponen Proses Pengerjaan Proses Perakitan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud
Lebih terperinciBAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.
BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahan yang
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses yang mengolah dari bahan mentah menjadi suatu barang jadi. Berikut ini pemilihan bahan yang digunakan dalam pembuatan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN
TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN Dosen : Subiyono, MP MESIN PENGUPAS SERABUT KELAPA SEMI OTOMATIS DISUSUN OLEH : NAMA : FICKY FRISTIAR NIM : 10503241009 KELAS : P1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Proses Pembuatan 4.1.1. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja
Lebih terperinciIII. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.
24 III. METODE PROYEK AKHIR 3.1. Waktu dan Tempat Proses pembuatan Proyek Akhir ini dilakukan di Bengkel Bubut Jl. Lintas Timur Way Jepara Lampung Timur. Waktu pengerjaan alat pemotong kentang spiral ini
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN
BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan merupakan salah satu tahap untuk membuat komponenkomponen pada Rotary Welding Machine. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI
28 BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian utama Dinamometer Arus Eddy adalah : 4.1.1 Alat Alat yang digunakan meliputi : 1. Mesin Bubut 2. Mesin
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS
BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS 3.1 Perencanaan Alat Bab ini akan menjelaskan tentang pembuatan model sistem buka-tutup atap louvre otomatis, yaitu mengenai konstruksi atau rangka utama
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI
BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah
Lebih terperinciBAB III. Metode Rancang Bangun
BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Diagram Alir Penelitian Mulai Studi Literatur Penyediaan Alat dan bahan Perancangan Chasis Pembuatan Chasis Pengujian Chasis Analisa dan Pembahasan
Lebih terperinciBAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada Rangka Gokart Kendaraan Gokart terdiri atas beberapa komponen pembentuk baik komponen utama maupun komponen tambahan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih
BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN 3.1. Diagram Alur Perencanaan Proses perencanaan pembuatan mesin pengupas serabut kelapa dapat dilihat pada diagram alur di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram alur perencanaan
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,
Lebih terperinciPERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK
PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK Nama : Hery Hermawanto NPM : 23411367 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT Latar Belakang Begitu banyak dan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK
BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBUATAN ALAT
BAB III METODE PEMBUATAN ALAT 3.1 Diagram Alir / Flowchart Dalam proses pembuatan suatu alat atau produk memerlukan peralatan dan pemesinan yang dapat dipergunakan dengan tepat dan ekonomis serta pengetahuan
Lebih terperinciPengolahan lada putih secara tradisional yang biasa
Buletin 70 Teknik Pertanian Vol. 15, No. 2, 2010: 70-74 R. Bambang Djajasukmana: Teknik pembuatan alat pengupas kulit lada tipe piringan TEKNIK PEMBUATAN ALAT PENGUPAS KULIT LADA TIPE PIRINGAN R. Bambang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi
Lebih terperinciPERNYATAAN. Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Muhammad Erwin Shah NIM :
PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Muhammad Erwin Shah NIM : 20120130104 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir yang berjudul Proses Produksi Pada Pembuatan Mesin Penyangrai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin
BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pembuatan Prototipe 5.1.1. Modifikasi Rangka Utama Untuk mempermudah dan mempercepat waktu pembuatan, rangka pada prototipe-1 tetap digunakan dengan beberapa modifikasi. Rangka
Lebih terperinciBAB III PEMBUATAN KOMPONEN PENDUKUNG UTAMA
BAB III PEMBUATAN KOMPONEN PENDUKUNG UTAMA 3.1 Alat-alat yang dibutuhkan dalam Pembuatan Gokart Sebelum dilakukan proses pembuatan gokart terlebih dahgulu dilakukan perencanaan yang berupa perancangan
Lebih terperinciSMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A
TEKNIK PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A Jl. Rajawali No. 32, Telp./Faks. : (0351) 746081 Ngawi. Homepage: 1. www.smkpgri1ngawi.sch.id 2. www.grisamesin.wordpress.com Facebook: A. Kecepatan potong
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DESAIN PENGGETAR MOLE PLOW Prototip mole plow mempunyai empat bagian utama, yaitu rangka three hitch point, beam, blade, dan mole. Rangka three hitch point merupakan struktur
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Mulai Merancang Desain dan Study Literatur Proses Pembuatan Rangka -Pemotongan pipa -Proses pengelasan -Proses penggerindaan Proses Finishing -Proses
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Hasil Perancangan Paratrike Berdasarkan dari hasil perancangan rangka paratrike yang telah dibuat sebelumnya, maka didapatkan dimensi dan bahan yang digunakan dalam pembuatan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen dan di Laboratorium Mekanisasi
Lebih terperinciMESIN BOR. Gambar Chamfer
MESIN BOR Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi
Lebih terperinciPERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM
PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM Ir.Soegitamo Rahardjo 1, Asep M. Tohir 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University
Lebih terperinciPEMBUATAN PAPAN REKLAME ELEKTRIK
PEMBUATAN PAPAN REKLAME ELEKTRIK Toufik Hidayat, Lagiyono, Ananta Vicky Aprillia ABSTRAK Pada sistem tersebutterdiri dari beberapa komponen atau peralatanyang menunjanguntuk mengendalikan suatu papan reklameuntuk
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas
Lebih terperinciSOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN
SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut
Lebih terperinciSKRIPSI / TUGAS AKHIR
PROSES MANUFAKTUR MESIN PRESS BAGLOG JAMUR SKRIPSI / TUGAS AKHIR TRI HARTANTO (26410947) JURUSAN TEKNIK MESIN LATAR BELAKANG Dalam industri agrobisnis terutama dalam bidang penanaman jamur. Keberadaan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi. 2.2 Pengelasan
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Produksi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori yang akan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
14 METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Tahap-tahap penelitian terdiri dari : (1) proses desain, () konstruksi alat, (3) analisis desain dan (4) pengujian alat. Adapun skema tahap penelitian seperti
Lebih terperinciIV. PENDEKATAN DESAIN
IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan
Lebih terperinciSOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN
SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Diagram Alur Perancangan Konsep peneliatian ini merupakan tahap awal dari pembuatan sebuah produk. Tahap ini yang akan menentukan hasil akhir dari sebuah produk yang
Lebih terperinciMAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT
MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Proses Produksi Oleh : Akmal Akhimuloh 1503005 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINNGI TEKNOLOGI GARUT
Lebih terperinci3.1. Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Pembuatan Pakan Bahan Pembuatan Mesin Pencetak Pakan HI.
HI. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai November tahun 2008 di Laboratorium Teknologi Budidaya Perikanan (TBD) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBUATAN
BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. KONSEP PEMBUATAN ALAT Membuat suatu produk atau alat memerlukan peralatan dan pemesinan yang dapat dipergunakan dengan tepat dan ekonomis. Pemilihan mesin atau proses yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.
BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang
Lebih terperinciBAB III METODE PEMBUATAN
BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. Metode Pembuatan Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paratrike ini, yaitu : a. Studi Literatur Sebagai landasan dalam pembuatan paratrike diperlukan teori yang mendukung
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI
LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI Disusun Oleh: Nama : Yulianus Dodi NIM : 201531014 Fakultas/Jurusan : Teknik Mesin UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA KARYA MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN JUNI 2017
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA
BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA Gambar 3.1 Mesin Sentris (Sumber: Dokumentasi PT. Sinar Rejeki Mesindo) 3.1 Pengertian Mesin Pengering Sentris Mesin pengering sentris (Mesin Sentris) adalah mesin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Singkat Alat Alat pembuat mie merupakan alat yang berfungsi menekan campuran tepung, telur dan bahan-bahan pembuatan mie yang telah dicampur menjadi adonan basah kemudian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR
RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: SUPRIYADI I8612046 PROGRAM
Lebih terperinciV.HASIL DAN PEMBAHASAN
V.HASIL DAN PEMBAHASAN A.KONDISI SERASAH TEBU DI LAHAN Sampel lahan pada perkebunan tebu PT Rajawali II Unit PG Subang yang digunakan dalam pengukuran profil guludan disajikan dalam Gambar 38. Profil guludan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR
RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi 1* Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU Perkembangan dan kemajuan manusia untuk mempermudah melakukan suatu pekerjaan,maka mesin perajang tembakau dapat membantu para petani tembakau
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN
BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN 4.1 Konsep Pembuatan Mesin Potong Sesuai dengan definisi dari mesin potong logam, bahwa sebuah mesin dapat menggantikan pekerjaan manual menjadi otomatis, sehingga
Lebih terperinciLAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu
LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR
RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. kerja. Identifikasi ini berupa gambar kerja dari perancang yang ditujukan kepada
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Identifikasi Gambar Kerja Identifikasi gambar kerja merupakan suatu langkah awal pengerjaan benda kerja. Identifikasi ini berupa gambar kerja dari perancang yang
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Lampung pada bulan September 2012 sampai dengan
Lebih terperinciDitinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong
Pengertian bengkel Ialah tempat (bangunan atau ruangan) untuk perawatan / pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alt dan mesin, tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin. Pentingnya bengkel pada suatu
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
36 HASIL DAN PEMBAHASAN Dasar Pemilihan Bucket Elevator sebagai Mesin Pemindah Bahan Dasar pemilihan mesin pemindah bahan secara umum selain didasarkan pada sifat-sifat bahan yang berpengaruh terhadap
Lebih terperinciGambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa (2.1, Lit. 3)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batok Kelapa Batok Kelapa (endocrap) merupakan bagian buah kelapa yang bersifat keras yang diselimuti sabut kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa (Lit.3 diunduh
Lebih terperinciPerancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las Sulistiawan I 1303010 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN CONTAINER DAN CONVEYOR ROKOK
BAB III PERANCANGAN CONTAINER DAN CONVEYOR ROKOK Pada bab ini akan dijelaskan tentang pembuatan perancangan container dan conveyor rokok, yang merupakan bagian dari mesin vending rokok type conveyor-elevator.
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur
Lebih terperinciProses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pemecah Cangkang Biji Kenari. Oleh : Bahrul Luthfi Nasution
Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pemecah Cangkang Biji Kenari Oleh : Bahrul Luthfi Nasution 21411385 Latar Belakang Peningkatan produksi biji kenari terkupas terbatas pada kemampuan petani
Lebih terperinci