LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG"

Transkripsi

1

2 i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TAHUN 2014 NOMOR : LAP- 28/PW29/1/2015 TANGGAL : 27 JANUARI 2015

3 Ikhtisar Eksekutif Salah satu prinsip dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang diterima suatu organisasi. Dengan landasan pemikiran tersebut, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 ini disusun berdasarkan capaian kinerja dari Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2014 yang merupakan pelaksanaan dari amanah/mandat yang diterima. Selain untuk memenuhi Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang mensyaratkan setiap instansi pemerintah wajib menyusun suatu laporan akuntabilitas, maka laporan ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka memperoleh umpan balik untuk perbaikan peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam bidang tugas yang diembannya. Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Tahun 2014tersebar pada delapan sasaran strategis yaitu: 1. Sasaran strategis Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 119,07%. Hal ini didukung diantaranya oleh kegiatan pendampingan penyusunan laporan keuangan dan evaluasi penyerapan anggaran. 2. Sasaran strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75% dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 124,64%. Hal ini didukung oleh kegiatan audit PNBP. ii

4 3. Sasaran strategis Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 129,41%. Hal ini didukung oleh kegiatan evaluasi kinerja Pelayanan Pemda dan evaluasi kinerja BUMD. 4. Sasaran strategis Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80% dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 63,85%. Hal ini didukung oleh kegiatan sosialisasi anti korupsi, pemberian keterangan ahli, audit investigasi dan audit hambatan kelancaran pembangunan. 5. Sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 87,50%. Hal ini didukung oleh kegiatan diklat SPIP kepada K/L/Pemda dan pendampingan dalam implementasi SPIP. 6. Sasaran strategis Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan intern Pemerintah yang Profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 109,38%. Hal ini didukung oleh pengiriman pegawai Perwakilan BPKP untuk mengikuti diklat penjenjangan jabatan dan substansi. 7. Sasaran strategis Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 91,13%. Hal ini didukung oleh kegiatan penyusunan dokumen perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan manajemen dan keuangan yang disampaikan tepat waktu. Secara umum, faktor pendorong tercapainya target kinerja sebagaimana tersebut di atas adalah makin meningkatnya kepercayaan stakeholders untuk mendapatkan jasa konsultatif maupun asurans dari BPKP baik yang disampaikan melalui permintaan penugasan Direktorat Perencanaan dan Pengendalian (Rendal) maupun yang disampaikan langsung kepada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Prestasi capaian kinerja tersebut di atas akan menjadi catatan bagi seluruh iii

5 jajaran pada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam upaya memperbaiki pelaksanaan kinerja di masa mendatang sehingga kinerja yang dihasilkan dapat lebih memberi manfaat kepada masyarakat maupun berbagai pihak yang berkepentingan dengan organisasi. Pangkalpinang, 27 Januari 2015 Kepala Perwakilan Ramli Midian Sihombing NIP iv

6 v Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 Daftar Isi Halaman HALAMAN JUDUL... i IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Tugas, Fungsi, dan KewenanganOrganisasi... 2 B. Aspek Strategis Organisasi... 5 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi... 6 D. Struktur Organisasi... 8 E. Sistematika Penyajian BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Strategis Pernyataan Visi Pernyataan Misi Tujuan Strategis Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Program dan Kegiatan B. Perjanjian Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja B. Realisasi Anggaran 58 BAB IV PENUTUP A. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah ii v vii viii ix

7 B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya- BPKP C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP D. Penyempurnaan Yang Dapat Dilakukan TIM PENYUSUN LAMPIRAN vi

8 Daftar Lampiran Lampiran I Lampiran II Target Indikator Kinerja UtamaTahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Capaian Kinerja Indikator Kinerja UtamaTahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Lampiran III Perkembangan Target, Realisasi, dan Capaian IKU dari Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Lampiran IV Daftar Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemda Bangka Belitung Tahun Lampiran V Daftar Nilai GCG/KPI BUMD/PDAM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Lampiran VI Daftar Kinerja BUMD/PDAM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun vii

9 Daftar Tabel Tabel 1.1 Tabel 1.2 Pejabat Struktural Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Komposisi SDM Menurut Tingkat Pendidikan Tabel 1.3 Mutasi SDM Selama Tahun 2014 Tabel 1.4 Mutasi Tambah/Masuk SDM Selama Tahun 2014 Tabel 1.5 Mutasi Kurang/Keluar SDM Selama Tahun 2014 Tabel 1.6 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 3.1 Komposisi SDM Menurut Jabatan dan Peran Tujuan Strategis Berdasarkan Misi Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kegiatan Teknis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ringkasan Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 Tabel 3.2 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Tabel 3.3 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Tabel 3.4 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Tabel 3.5 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Tabel 3.6 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Tabel 3.7 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Tabel 3.8 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Tabel 3.9 Tabel 3.10 Realisasi Anggaran DIPA Perwakilan BPKP Per- Jenis Belanja Tahun 2014 Realisasi Anggaran DIPA Perwakilan BPKP Per - Program Tahun 2014 viii

10 Daftar Gambar Gambar 1.1 Gambar 3.1 Gambar3.2 Gambar 3.3 Gambar3.4 Gambar 3.5 Gambar3.6 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Perkembangan Realisasi IKU Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Perkembangan Realisasi IKU Persentase IPD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP Perkembangan Realisasi IKU Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang Memperoleh Opini Dukungan Wajar Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Disampaikan ke Pusat Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden yang Disampaikan ke Pusat Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholder Gambar 3.7 Perkembangan Realisasi IKU Persentase BUMD yang Mendapatkan Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi Gambar3.8 Gambar 3.9 Gambar3.10 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah Yang Ditindaklanjuti Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan BUN yang Disampaikan ke Pusat Perkembangan Realisasi IKU IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Beresiko Fraud yang Mendapatkan Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP ix

11 x Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 Gambar3.11 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pelaksanaan Penugasan HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga Gambar3.12 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pelaksanaan Audit Investigasi/PKKN/PKA Gambar3.13 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Gambar3.14 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi Gambar3.15 Gambar3.16 Gambar3.17 Gambar3.18 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Perkembangan Realisasi IKU Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di Media Massa Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pemanfaatan Asset Perkembangan Realisasi IKU Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas Auditor Bersertifikat

12 1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 I PENDAHULUAN Terwujudnya suatu tata kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan harapan semua pihak. Upaya untuk mewujudkan good governance tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN, UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN, Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Salah satu inti pokok dari berbagai peraturan tersebut adalah bahwa setiap instansi pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Tujuan mengimplementasikan Sistem AKIP ini adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya. Sistem AKIP pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu instrumen untuk menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya, terwujudnya transparansi instansi pemerintah, terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional, dan terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Dengan menerapkan Sistem AKIP tersebut setiap instansi pemerintah tentunya akan membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement), serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report). Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau

13 kegagalan pelaksanaan pogram dalam mencapai misi dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 dan juga sebagai umpan balik untuk mendorong perbaikan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di tahun-tahun yang akan datang. A. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan Organisasi Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan pada Bab I (Pasal 1, 2, dan 3) mengenai Kedudukan, Tugas, dan Fungsi, BPKP mempunyai tugas melaksanakan tugas Pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPKP menyelenggarakan fungsi: 1. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden; 2. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah; 3. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset negara/daerah; 2

14 4. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/kebijakan pemerintah yang strategis; 5. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi; 6. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersamasama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya; 7. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat; 8. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah; 9. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah sesuai peraturan perundang- undangan; 10. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan fungsional auditor; 11. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah; 12. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; 13. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di BPKP; dan 3

15 14. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga. Sehubungan dengan tugas dan fungsi BPKP tersebut di atas, berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP /K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang telah diubah beberapa kali dan terakhir diubah dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah instansi vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan tugas BPKP di daerah, berdasarkan kebijakan pengawasan yang telah digariskan Kepala BPKP. Fungsi BPKP sebagaimana tersebut di atas saat ini telah diperluas dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tanggal 28 Agustus Sebagai auditor yang bertanggung jawab kepada Presiden seperti dinyatakan dalam Pasal 49 PP tersebut, BPKP berperan mendukung akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan negara melalui fungsi Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi: 1. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral, yaitu kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah pada kementerian/lembaga, provinsi, atau kabupaten/kota karena keterbatasan kewenangan; 2. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Khusus dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern atas kegiatan kebendaharaan umum negara, Menteri Keuangan melakukan koordinasi kegiatan yang terkait dengan instansi pemerintah lainnya; 4

16 3. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden: a. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan Menteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4); b. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. B. Aspek Strategis Organisasi Semangat reformasi telah mendorong BPKP untuk melakukan reposisi dan redefinisi terhadap tugas, fungsi, dan perannya di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan dalam rangka mendukung terwujudnya tuntutan masyarakat agar Pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam menanggulangi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sebagaimana diamanatkan oleh TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pengawasan keuangan dan pembangunan merupakan peluang sekaligus tantangan yang harus ditangani secara sistematis dan berkelanjutan. Di sisi lain, penyelenggaraan tata pemerintahaan yang baik dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan perwujudan responsibilitas dan sensitivitas pemerintah terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai aparat pengawasan intern pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga memfokuskan kegiatannya dalam mendorong terselenggaranya otonomi daerah, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan good governance dan good coorporate governance, optimalisasi penerimaan negara/daerah, dan berperan aktif dalam pemberantasan KKN. Lebih jauh lagi, sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berusaha berperan membantu mempercepat perbaikan manajemen pemerintahan daerah. 5

17 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Sebagai auditor yang bertanggung jawab kepada Presiden seperti yang dinyatakan dalam Pasal 49 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan mendukung akuntabilitas Presiden di daerah dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan negara/daerah melalui fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah. Untuk mendukung perannya tersebut sebagaimana yang diamanatkan oleh BPKP Pusat, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan kegiatan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah sebagai berikut: 1. Kegiatan Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat a. Audit Keuangan Pinjaman Luar Negeri (loan); b. Audit Kinerja; c. Audit Operasional; d. Audit Operasional Peningkatan Penerimaan Negara, termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); e. Verifikasi dan Validasi Tagihan dan Piutang pada Instansi Vertikal; f. Evaluasi Program; g. Evaluasi Penyerapan Anggaran; h. Sosialisasi dan Pendampingan Penerapan Laporan Keuangan Instansi Pemerintah; i. Pendampingan Inventarisasi Barang Milik Negara; j. Penugasan atas Permintaan UKP4 dan KPK; k. Pendampingan Penyelenggaraan SPIP Instansi Vertikal. 2. Kegiatan Pengawasan Akuntabilitas Pemerintah Daerah a. Audit Kinerja; b. Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah; c. Evaluasi LAKIP Pemerintah Daerah; d. Evaluasi Penyerapan Anggaran; e. Monitoring Dana Alokasi Khusus; 6

18 f. Pendampingan Penyusunan RPJMD, Renstra, Tapkin dan LAKIP Pemda; g. Sosialisasi Good Governance di Pemda; h. Manajemen Risiko Sektor Publik; i. Asistensi/Bimbingan Teknis Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD); j. Asistensi/Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Pemda; k. Optimalisasi Penerimaan Asli Daerah; l. Bimbingan Teknis Pengelolaan Aset Daerah; m. Pendampingan dan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah; n. Sosialisasi, Asistensi, Pendampingan SPIP Pemerintah Daerah. 3. Kegiatan Akuntan Negara a. Audit Keuangan; b. Audit Kinerja BUMD; c. Asistensi Good Corporate Governance pada BUMN/D; d. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi PDAM; e. Asistensi Penyusunan Corporate Plan (CP); f. Asistensi Manajemen Asset BUMD; g. Asistensi Key Performance Indicator/Balance Scorecard; h. Sosialisasi dan Asistensi Implementasi Badan Layanan Umum RSUD; i. Asistensi Pengembangan Manajemen Risiko; j. Bimbingan Teknis Pengembangan Pengendalian Intern Berbasis COSO; k. Asistensi dan Pendampingan Penerapan SAK ETAP pada PDAM. 4. Kegiatan Pengawasan Investigasi a. Pemeriksaan Khusus (Audit Investigasi) untuk mengungkapkan adanya indikasi praktik Tindak Pidana Korupsi (TPK) dan penyimpangan lain; b. Pemberantasan KKN; c. Membantu pemerintah memerangi KKN dengan membentuk gugus tugas anti korupsi dengan keahlian audit forensic; d. Membantu Perhitungan Kerugian Keuangan Negara; e. Pemberian Keterangan Ahli; f. Bantuan Tenaga Auditor; g. Kerjasama dengan Kejaksaan Tinggi, Kepolisian Daerah, dan KPK; 7

19 h. Sosialisasi dan Pendampingan Penyusunan Program Anti Korupsi/Fraud Control Plan (FCP); i. Bimbingan Teknis Audit Investigasi bagi APIP; j. Diagnostic Assesment Fraud Control Plan (FCP); k. Sosialisasi Wilayah Tertib Administrasi/ Zona Integritas menuju wilayah bebas korupsi. 5. Peningkatan Kapasitas SDM berupa pemberian bantuan tenaga instruktur dan narasumber di bidang: a. Akuntansi; b. Auditing; c. Manajemen Pengawasan; d. Manajemen Anggaran dan Perbendaharaan; e. Pengadaan Barang dan Jasa; f. Fasilitator Ujian Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor bagi para Pejabat Fungsional Auditor. 6. Kegiatan Lainnya a. Asistensi Tata Kelola APIP; b. Penyelenggaraan Diklat SPIP bagi Instansi Vertikal dan Pemerintah Daerah; c. Konsultasi pengadaan barang dan jasa. D. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan (Eselon II A). Kepala Perwakilan dibantu Kepala Bagian Tata Usaha (Eselon III A) yang membawahi dua Pejabat Eselon IV A yaitu Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum, dan Kepala Subbagian Keuangan. Untuk kegiatan teknis pengawasan, Kepala Perwakilan juga dibantu oleh lima orang Koordinator Pengawasan JFA setara Eselon III A untuk Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat, Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah, Bidang Akuntan Negara, Bidang Investigasi, dan Bidang Program dan Pelaporan serta Pembinaan APIP. Selain pejabat struktural dan Koordinator Pengawasan JFA, terdapat juga 8

20 Pejabat Fungsional Auditor (PFA), Pejabat Fungsional Tertentu Lainnya, dan Pejabat Fungsional Umum (PFU). Gambaran lebih lanjut dapat dilihat pada struktur organisasi di bawah ini. KEPALA PERWAKILAN KEPALA BAGIAN TATA USAHA KEPALA SUBBAGIAN KEUANGAN KEPALA SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM PEJABAT FUNGSIONAL UMUM KOORDINATOR PENGAWASAN JFA BIDANG IPP KOORDINATOR PENGAWASAN JFA BIDANG APD KOORDINATOR PENGAWASAN JFA BIDANG AN KOORDINATOR PENGAWASAN JFA BIDANG INVESTIGASI KOORDINATOR PENGAWASAN JFA BIDANG P3APIP PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Total jumlah SDM pada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung per 31 Desember 2014 sebanyak 79 orang. Pejabat struktural sebanyak empat orang terdiri dari: Tabel 1.1 Pejabat Struktural di Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Uraian Jumlah (Orang) Kepala Perwakilan 1 Kepala Bagian Tata Usaha 1 Kepala Subbagian Keuangan 1 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum 1 Jumlah 4 9

21 Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan disajikan sebagai berikut: Tabel 1.2 Komposisi SDM Menurut Tingkat Pendidikan Uraian Jumlah (Orang) S2 4 SI/DIV 44 DIII 29 SLTA 2 Jumlah 79 Mutasi pegawai selama tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1.3 Mutasi SDM Selama Tahun 2014 Uraian Jumlah (Orang) Jumlah SDM per 31 Desember Penambahan selama tahun 2014 (mutasi masuk) 34 Pengurangan selama tahun Jumlah SDM per 31 Desember Mutasi tambah/masuk pegawai ke Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2014 sebanyak tiga puluh empat orang, terdiri dari: Tabel 1.4 Mutasi Tambah/Masuk SDM Selama Tahun 2014 Uraian Jumlah (Orang) Pejabat Struktural 3 Pejabat Fungsional Auditor Madya 7 Pejabat Fungsional Auditor Muda 3 Pejabat Fungsional Auditor Pertama 19 Pejabat Fungsional Auditor Pelaksana 2 Pejabat Fungsional Umum - Jumlah 34 10

22 Mutasi kurang/keluar pegawai dari Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2014 sebanyak empat orang, terdiri dari: Tabel 1.5 Mutasi Kurang/Keluar SDM Selama Tahun 2014 Uraian Jumlah (Orang) Mutasi antar unit kerja BPKP lainnya 1 Dipekerjakan ke Kementerian Lain 1 Dipekerjakan ke Pemerintah Daerah 1 Jumlah 14 Sesuai dengan fungsi/perannya, komposisi SDM tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 1.6 Komposisi SDM Menurut Jabatan dan Peran Uraian Jumlah (Orang) Pejabat Struktural 4 Pejabat Fungsional Auditor Madya 11 Pejabat Fungsional Auditor Muda 8 Pejabat Fungsional Auditor Pertama 24 Pejabat Fungsional Auditor Penyelia 5 Pejabat Fungsional Auditor Pelaksana Lanjutan 2 Pejabat Fungsional Auditor Pelaksana 21 Pejabat Fungsional Umum 4 Jumlah 79 E. Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun Capaian kinerja (performance results) 2014 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2014 dan Penetapan Kinerja (Performance Agreement) Tahun 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. 11

23 Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 disusun dalam masing-masing bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Menjelaskan secara ringkas latar belakang penyusunan LAKIP, gambaran umum Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan sistematika penyajian LAKIP Bab II Perencanan Kinerja Menjelaskan muatan ringkas Rencana Strategis dan perjanjian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja Menjelaskan capaian kinerja menyeluruh dari Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2014 sebagai hasil implementasi keseluruhan program dan kegiatan dalam periode tersebut serta perbandingan capaian dengan tahun-tahun sebelumnya. Bab IV Penutup Menjelaskan simpulan umum atas capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 dan langkah-langkah yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. 12

24 II PERENCANAAN KINERJA A. Perencanaan Strategis Perencanaan Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah dokumen perencanaan pembangunan tahun untuk periode tiga tahun terhitung sejak tahun 2012 sampai dengan tahun Dokumen Renstra Perwakilan BPKP merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan, dan program BPKP Pusat dengan mengacu kepada Kebijakan Pengawasan Nasional berdasarkan kondisi Perwakilan. Penetapan periode Renstra selama tiga tahun ini disesuaikan dengan saat mulai beroperasinya secara penuh Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada awal tahun 2012 dan periode Renstra BPKP Pusat dan RPJMN yang berakhir pada tahun Perencanaan Strategis dimaksud merupakan rencana jangka panjang Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dibuat secara bersamasama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi. Perencanaan strategis bersifat adaptif terhadap perubahan-perubahan, baik yang berasal dari internal maupun dari lingkungan eksternal organisasi. Peningkatan mutu dalam implementasi sistem akuntabilitas instansi diwujudkan salah satunya dengan melakukan perbaikan terhadap keselarasan dokumen perencanaan yang telah disusun. Hal ini terlihat dengan ditetapkannya perubahan kedua Renstra BPKP yang diikuti oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan menetapkan Suplemen Perubahan Kedua Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Uraian ringkas komponen Perencanaan Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun adalah sebagai berikut: 13

25 1. PERNYATAAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai APIP yang bertanggung jawab kepada Presiden. Konsekuensinya, BPKP dituntut untuk dapat memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah. Kontribusi BPKP tersebut dimaksudkan untuk membantu pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan BPKP kepada shareholder/stakeholder-nya. Visi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan penekanan pada pemberian bantuan kepada pihak manajemen pemerintah. Meskipun demikian, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam bekerja tetap mempertahankan independensinya. Independensi ini sangat tepat untuk menggambarkan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai suatu aparat pengawasan intern yang dapat dipercaya. Kepercayaan adalah modal utama dalam hubungan antara prinsipal dengan agen. Sebagai salah satu Kantor Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam pernyataan visinya mengacu dan mengelaborasi visi dan misi dari BPKP Pusat. Komitmen ini selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi yang sudah disetujui oleh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu: VISI AUDITOR PRESIDEN YANG RESPONSIF, INTERAKTIF, DAN TERPERCAYA UNTUK MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA YANG BERKUALITAS 14

26 2. PERNYATAAN MISI Misi merupakan menjabarkan lebih lanjut visi dan berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Selanjutnya, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Empat misi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebagai berikut: MISI 1. MENINGKATKAN PENGAWASAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA YANG MENDUKUNG TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BEBAS KKN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG; 2. MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBINAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN INSTANSI PEMERINTAH DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG; 3. MENGEMBANGKAN KAPASITAS PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH YANG PROFESIONAL DAN KOMPETEN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG; 4. MENYELENGGARAKAN SISTEM DUKUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ANDAL BAGI PEMERINTAH DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. 15

27 3. TUJUAN STRATEGIS Tujuan strategis merupakan penjabaran dari misi yang telah ditetapkan dan bersifat lebih operasional yang merupakan hasil akhir yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam batas waktu satu sampai dengan lima tahun. Masingmasing tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan keseimbangan empat perspektif yaitu dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders, manfaat kepada auditan/pengguna jasa, perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki enam tujuan yang dikelompokkan berdasarkan misi, dengan uraian sebagaimana terlihat pada tabel berikut: Tabel 2.1 Tujuan Strategis Berdasarkan Misi Misi 1: Misi Meningkatkan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Misi 2: Meningkatkan efektifitas Pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Misi 3: Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tujuan Strategis 1.1 Meningkatnya kualitas akuntabilitas Program Pemerintah dan Kebendaharaan Umum Negara 1.2 Meningkatnya Tata Kepemerintahan daerah yang baik 1.3 Terciptanya iklim yang memudahkan pengungkapan kasus Kerugian Keuangan Negara 2.1 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah 3.1 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang profesional dan kompeten Misi 4: Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi pemerintah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 4.1 Terimplementasinya sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/pemerintah 16

28 4. SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Sasaran adalah hasil dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Pencapaian sasaran didukung oleh program dan kegiatan. Setiap program dan kegiatan dalam Renstra dinyatakan dalam suatu indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu. Hanya dengan indikator kinerja yang memenuhi kelima karakterisitik kualitatif inilah keberhasilan pencapaian program dan kegiatan nantinya dapat dilakukan. Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome), sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Penetapan indikator program dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2009, pencapaian indikator hasil (outcome) merupakan tanggung jawab unit Eselon I sedangkan pencapaian indikator keluaran (output) merupakan tanggung jawab unit Eselon II atau unit Eselon III mandiri. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai sebuah unit kerja Eselon II mandiri yang merupakan perpanjangan tangan BPKP Pusat di daerah bertanggung jawab atas pencapaian indikator-indikator output sebagai dukungan terhadap pencapaian indikator outcome BPKP Pusat. Sasaran Strategis dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disajikan pada tabel berikut ini: 17

29 Tabel 2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tujuan 1.1 : Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan Negara Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholder yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholder Persentase BUMD yang mendapatkan pendampingan penyelenggaraan akuntansi Sasaran Strategis: 1.1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75% Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Tujuan 1.2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik Sasaran Strategis: Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persentase BUMN/BLI/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Tujuan 1.3 : Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Sasaran Strategis: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80% Kelompok masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD beresiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Tujuan 2.1 : Terciptanya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran Strategis 2.1.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60% Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP seseuai PP Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP Tujuan 3.1 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Sasaran Strategis 3.1.1: Meningkatnya kapasitas aparat pengawas intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% KL/Pemda Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA 18

30 Sasaran Strategis 3.1.2: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA Persentase kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Persentase pemanfaatan aset Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat 5. PROGRAM DAN KEGIATAN Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis, dan terpaduyang dilaksanakan oleh seluruh komponen organisasi guna mencapai tujuan. Hal-hal yang menjadi landasan penetapan program kerja PerwakilanBPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah: a. Memperhatikan kepentingan masing-masing kelompok/gugus tugas. b. Memperhatikan Program Kerja BPKP Pusat. c. Mempertimbangkan keadaan masa lampau, kini dan masa datang. d. Memperhatikan skala prioritas yang menunjang visi dan misi. Program Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2014 disusun dengan memperhatikan: a. Tugas Pokok dan Fungsi b. Visi dan Misi yang telah ditetapkan c. Penetapan Kinerja tahun 2014 Program kerja yang dimaksud terdiri dari: a. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danpembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP; 19

31 c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP. Berdasarkan program-program tersebut selanjutnya disusun kegiatankegiatan. Kegiatan merupakan bagian dari program, dimana pada level kantor Perwakilan dilaksanakan oleh koordinator pengawasan yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana dan atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Koordinator pengawasan bersifat memberikan pelayanan eksternal dengan melaksanakan kegiatan teknis. Sedangkan kegiatan generik dilaksanakan oleh koordinator administrasi ketatausahaan yang bersifat memberikan pelayanan internal, yaitu Bagian Tata Usaha. Kegiatan-kegiatan Teknis BPKP yang merupakan pelaksanaan Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terdiri atas: Tabel 2.3 Kegiatan Teknis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. Uraian Outcome Kegiatan Teknis 1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Instansi Pemerintah Pusat Bidang Perekonomian 2. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan a. Pengawasan Lintas Sektor Bidang Perekonomian b. Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LK K/L Bidang Perekonomian c. Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Perekonomian d. Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Perekonomian e. Pengawasan Atas Proyek PHLN f. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Perekonomian a. Pengawasan Lintas Sektor Bidang Polsoskam b. Pengawasan BUN Bidang Polsoskam c. Pengawasan Atas Permintaan Presiden 20

32 No. Uraian Outcome Kegiatan Teknis penyelenggaraan SPIP pada Instansi Pemerintah Pusat Bidang Polsoskam 3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Instansi Pemerintah Daerah 4. Meningkatnya kualitas pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPI pada badan usaha milik negara/daerah 5. Meningkatnya kualitaspengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP terkait kegiatan Investigasi Bidang Polsoskam d. Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LK K/L Bidang Polsoskam e. Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Polsoskam f. Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Polsoskam g. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Polsoskam a. Pengawasan Lintas Sektor Bidang Keuangan Daerah b. Pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah c. Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Keuangan Daerah d. Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD e. Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang Keuangan Daerah f. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penerapan JFA APIP Daerah g. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penerapan Tata Kelola APIP Daerah h. Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP Daerah i. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah a. Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Akuntan Negara b. Pengawasan Atas Kinerja BUMD c. Bimtek/Asistensi Penyusunan LK BUMD d. Pengawasan Atas Penerimaan Negara Sektor Korporat a. Sosialisasi Masalah Korupsi b. Bimtek/Asistensi Implementasi FCP c. Kajian Pengawasan d. Audit Investigasi Atas HKP, Eskalasi dan Klaim e. Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli 21

33 No. Uraian Outcome Kegiatan Teknis Atas Permintaan Instansi Penyidik f. Audit Investigasi Atas Permintaan Instansi Lainnya g. Reviu Terhadap Laporan dan Pengaduan Masyarakat Sedangkan kegiatan-kegiatan generik adalah sebagai berikut: Tabel 2.4 Kegiatan Generik Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. Uraian Kegiatan Generik 1. Kegiatan yang berada pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP a. Pelayanan Gaji Honorarium dan Tunjangan b. Pelayanan Operasional Perkantoran c. Penyusunan Rencana Kerja/Teknis d. Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian e. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan f. Penyuluhan dan Penyebaran Informasi g. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan h. Peer Reviw Pengawasan Perwakilan i. Pembinaan dan Penilaian Jabatan Fungsional j. Penyelenggaraan SIM di internal BPKP 2. Kegiatan yang berada pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahunan. Dasar hukum penyusunan Penetapan Kinerja Tahun 2014 adalah Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Peraturan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 22

34 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: 1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; 2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah membuat penetapan kinerja tahun 2014 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun Penetapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2014 yang telah ditetapkan sehingga secara substansial Penetapan Kinerja Tahun 2014 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kinerja Tahun Subtansi yang ada dalam Rencana Kinerja Tahunan maupun Penetapan Kinerja memuat tentang indikator output pada program teknis dan program generik yang akan dicapai pada tahun 2014 mengacu pada Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Rincian Penetapan Kinerja Tahun 2014 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran I. 23

35 III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai visi organisasi secara terukur dengan target kinerja telah ditetapkan melalui pelaporan yang disusun secara periodik. A. Capaian Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Cara pengukuran kinerja adalah dengan membandingkan realisasi kinerja dengan target kinerja dalam Perjanjian Kinerja tahun berjalan serta membandingkan realisasi capaian kinerja program sampai dengan tahun berjalan dengan target sampai dengan akhir tahun Renstra. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2014 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement). Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis BPKP. Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini: 24

36 Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 No Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Tujuan 1.1 : Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan Negara Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholder yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholder Persentase BUMD yang mendapatkan pendampingan penyelenggaraan akuntansi Sasaran Strategis: 1.1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75% Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Tujuan 1.2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik Capaian (%) % 95,00 100,00 105,26 % 90,00 100,00 111,11 % 82,00 100,00 121,95 % 86,25 100,00 115,94 % 68,00 100,00 147,06 % 93,33 100,00 107,15 % 80,00 100,00 125,00 % 75,00 100,00 133,33 % 86,25 100,00 115,94 Sasaran Strategis: Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal % 60,00 50,00 83, Persentase BUMN/BLI/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja % 65,00 80,00 123,08 % 55,00 100,00 181,82 Tujuan 1.3 : Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Sasaran Strategis: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80% Kelompok masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD beresiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Klpk 80,00 100,00 125,00 Instansi 14,00 3,00 21,43 25

37 No Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Capaian (%) Instansi 5 0,00 0,00 % 84,00 100,00 119,05 % 85,00 100,00 117,65 % 50,00 0,00 0,00 Tujuan 2.1 : Terciptanya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran Strategis 2.1.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60% Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP seseuai PP Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 % 60,00 37,50 62,50 Pemda , Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP Pemda ,00 Tujuan 3.1 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Sasaran Strategis 3.1.1: Meningkatnya kapasitas aparat pengawas intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% KL/Pemda Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA % 80,00 87,5 109,38 Sasaran Strategis 3.1.2: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA Persentase kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa % 90,00 100,00 111,11 % 100,00 100,00 100,00 Skala Likert (1-10) 8 7,12 89,00 % 100,00 100,00 100,00 % 8,5 7,23 85,06 % 83,00 83,00 100, Persentase pemanfaatan aset % 100,00 100,00 100, Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola APIP Skala Likert (1-10) 8,3 7,28 87,71 % 80,00 80,00 100,00 Topik 80 0,00 0,00 Instansi 60 75,00 125,00 26

38 No Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Skala Likert (1-10) Capaian (%) 8 7,65 95,63 Secara umum, faktor pendorong tercapainya target kinerja sebagaimana tersebut di atas adalah makin meningkatnya kepercayaan stakeholders untuk mendapatkan jasa konsultatif maupun asurans dari BPKP baik yang disampaikan melalui permintaan penugasan Direktorat Perencanaan dan Pengendalian (Rendal) maupun yang disampaikan langsung kepada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Analisis capaian kinerja masing-masing sasaran strategis selengkapnya dapat dijelaskan berikut: Tujuan Strategis 1.1: Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan Negara Sasaran Strategis 1.1.1: Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 90% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Sasaran strategis ini diukur dengan tujuh indikator kinerja outcome, dengan 2 IKU dominan, yaitu Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan dan Persentase IPD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP. Rata-rata capaian IKU sebesar 119,07%. Rincian realisasi kinerja dan capaian masing-masing IKU dari sasaran strategis ini dapat dilihat pada tabel berikut. 27

39 Tabel 3.2 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target 2014 % Capaian Persen , ,26 Persen ,11 Persentase jumlah laporan keuangan Persen ,95 proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektor Persen 45, ,91 86,25 115,94 yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas Persen 136, , ,06 permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas Persen ,33 107,15 permintaan stakeholder yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholder Persentase BUMD yang mendapatkan pendampingan penyelenggaraan akuntansi Persen Persentase IPP/IPD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase jumlah IPP (instansi vertikal) yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan dibanding target. Pada tahun 2014, target realisasi IKU ini sebanyak 14 pendampingan penyusunan laporan keuangan IPP. Instansi yang telah mendapatkan pendampingan penyusunan laporan keuangan dari BPKP adalah sebagai berikut. 1. Satuan Kerja Badan Pertanahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2. Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 3. Unit Akuntansi Direktorat Jenderal Cipta Karya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 28

40 4. Unit Akuntansi Direktorat Jenderal Bina Marga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 5. Unit Akuntansi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 6. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 7. Kepolisian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 8. Satuan Kerja Kejaksaan Agung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 9. Kementerian Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 10. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 11. Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 12. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 13. Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 14. Politeknik Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 95%, maka capaiannya adalah sebesar 105,26%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, realisasi IKU tersebut tidak mengalami perubahan. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 105,26% mengalami penurunan sebesar 5,85% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 111,11%. 29

41 Gambar 3.1 Perkembangan Realisasi IKU Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan 2. Persentase IPD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase jumlah LKPD yang mendapat opini laporan keuangan dari BPK-RI minimal WDP dibanding dengan Pemda yang mendapatkan pendampingan penyusunan laporan keuangan. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 90%, maka capaiannya adalah sebesar 111,11%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, realisasi IKU tersebut tetap. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 111,11% juga tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 111,11%. 30

42 Gambar 3.2 Perkembangan Realisasi IKU Persentase IPD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP Walaupun realisasi IKU ini tidak mengalami perubahan, namun terdapat peningkatan opini BPK-RI terhadap LKPD pemerintah daerah, yaitu LKPD Kabupaten Bangka Barat. Pada tahun 2011 dan tahun 2012, BPK-RI memberikan opini WDP (wajar dengan pengecualian) terhadap LKPD Kabupaten Bangka Barat. Sementara, pada tahun 2014, opini BPK-RI terhadap LKPD Kabupaten Bangka Barat adalah WTP (wajar tanpa pengecualian). Perubahan ini dapat terlihat lebih jelas pada Lampiran IV. 3. Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang Memperoleh Opini Dukungan Wajar Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil pengawasan atas proyek PHLN. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 82%, maka capaiannya adalah sebesar 121,95%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, realisasi IKU tersebut tidak mengalami perubahan. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 121,95% mengalami peningkatan sebesar 21,95% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 100%. 31

43 Gambar 3.3 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang Memperoleh Opini Dukungan Wajar 4. Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Disampaikan ke Pusat Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Perekonomian, Polsoskam, Keuangan Daerah, dan Akuntan Negara yang disampaikan ke Pusat. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 86,25%, maka capaiannya adalah sebesar 115,94%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 45,09%, realisasi IKU tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,91%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 115,94% mengalami peningkatan sebesar 54,80% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 61,14%. 32

44 Gambar 3.4 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Disampaikan ke Pusat 5. Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden yang Disampaikan ke Pusat Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil pengawasan atas permintaan Presiden bidang Perekonomian, Polsoskam, Keuangan Daerah, dan Akuntan Negara yang disampaikan ke Pusat. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 68%, maka capaiannya adalah sebesar 147,06%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 136,36%, realisasi IKU tersebut mengalami penurunan sebesar 36,36%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 147,06% mengalami penurunan sebesar 45% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 192,06%. 33

45 Gambar 3.5 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden yang Disampaikan ke Pusat 6. Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholder Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian, Polsoskam, dan Keuangan Daerah yang disampaikan tepat waktu. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 80%, maka capaiannya adalah sebesar 125%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 0%, realisasi IKU tersebut mengalami peningkatan sebesar 100%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 125% mengalami peningkatan sebesar 125% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 0%. 34

46 Gambar 3.6 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholder 7. Persentase BUMD yang Mendapatkan Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase BUMD yang mendapatkan pendampingan/asistensi penyelenggaraan akuntansi. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 80%, maka capaiannya adalah sebesar 125%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 0%, realisasi IKU tersebut mengalami peningkatan sebesar 100%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 125% mengalami peningkatan sebesar 125% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 0%. 35

47 Gambar 3.7 Perkembangan Realisasi IKU Persentase BUMD yang Mendapatkan Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 98,76% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak OH atau 137% dari rencana sebanyak OH (dapat dilihat di Lampiran II). Peningkatan pada realisasi dan capaian IKU sasaran strategis ini didukung oleh terjalinnya hubungan dan kerjasama yang semakin baik antara Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan berbagai pihak, baik Pemerintah Daerah maupun stakeholders lainnya. Sasaran Strategis 1.1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 75% Sasaran strategis ini diukur dengan dua indikator kinerja outcome, dengan 1 IKU dominan, yaitu Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Ditindaklanjuti. Rata-rata capaian IKU sebesar 124,64%. Rincian realisasi kinerja dan capaian masing-masing IKU dari sasaran strategis ini dapat dilihat pada tabel berikut. 36

48 Indikator Kinerja Utama Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Tabel 3.3 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target 2014 % Capaian Persen 0 100, ,33 Persen 66,67 100,00 33,33 86,25 115,94 1. Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah Yang Ditindaklanjuti Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 75%, maka capaiannya adalah sebesar 133,33%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 0%, realisasi IKU tersebut mengalami peningkatan sebesar 100%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 133,33% mengalami peningkatan sebesar 133,33% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 0%. 37

49 Gambar 3.8 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah yang Ditindaklanjuti 2. Persentase Hasil Pengawasan BUN yang Disampaikan ke Pusat Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil pengawasan BUN bidang Perekonomian dan Polsoskam. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 86,25%, maka capaiannya adalah sebesar 115,94%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 66,67%, realisasi IKU tersebut mengalami peningkatan sebesar 33,33%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 115,94% mengalami penurunan sebesar 106,29% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 222,23%. Target IKU ini pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 56,25%. Hal ini mengakibatkan penurunan capaian IKU. Namun, realisasi dari IKU ini mengalami peningkatan dari tahun

50 Gambar 3.9 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan BUN yang Disampaikan ke Pusat Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 36,48% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 418 OH atau 149,29% dari rencana sebanyak 280 OH. Peningkatan pada realisasi dan capaian IKU sasaran strategis ini didukung oleh terjalinnya hubungan dan kerjasama yang semakin baik antara Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan berbagai pihak, baik Pemerintah Daerah maupun stakeholders lainnya. Tujuan Strategis 1.2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik Sasaran Strategis 1.2.1: Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Sasaran strategis ini diukur dengan tiga indikator kinerja outcome, dengan dua IKU dominan, yaitu Persentase IPD yang Melaksanakan Pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal dan Persentase BUMN/BLI/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI. Rata-rata capaian IKU sebesar 129,41%. Rincian realisasi kinerja dan capaian masing-masing IKU dari sasaran strategis ini dapat dilihat pada tabel berikut. 39

51 Sasaran strategis ini diukur dengan tiga indikator kinerja outcome, dengan rata-rata capaian indikator sebesar 195,22%. Rincian realisasi kinerja dan capaian masingmasing IKU adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Utama Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persentase BUMN/BLI/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Tabel 3.4 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target 2014 % Capaian Persen 4 Instansi 50, ,33333 Persen N/A 80, ,08 Persen , ,82 1. Persentase IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Minimal Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 50% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 60%, maka capaiannya adalah sebesar 83,33%. Pada tahun 2012 dan tahun 2013, target IKU ini berupa jumlah Instansi yang telah melaksankan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM). Sedangkan pada tahun 2014, target yang ditetapkan berupa presentase jumlah Pemda yang telah menjalankan SPM dibanding target Pemda yang ditetapkan. Sehingga perbandingan realisasi IKU ini dari tahun ke tahun tidak dapat dilihat. 40

52 2. Persentase BUMN/BLI/BUMD yang Dilakukan Sosialisasi/Asistensi GCG/KPI Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase jumlah BUMD yang telah dilakukan sosialisasi atau asistensi GCG/KPI dibandingkan dengan target. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 80% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 65%, maka capaiannya adalah sebesar 123,08%. IKU ini merupakan IKU baru pada tahun Sehingga perbandingan realisasi IKU ini dari tahun ke tahun tidak dapat dilihat. BUMD yang telah mendapatkan sosialisasi/asistensi mengenai GCG/KPI adalah PDAM Tirta Bangka, PDAM Tirta Bangka tengah, RSUD Belitung Timur, dan RSUD Bangka Selatan. 3. Persentase BUMD yang Dilakukan Audit Kinerja Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase jumlah BUMD yang telah dilakukan audit kinerja dibandingkan dengan target. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 55%, maka capaiannya adalah sebesar 181,82%. IKU ini mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebelumnya target IKU ini berupa jumlah BUMD yang audit kinerjanya mendapatkan predikat baik. Pada tahun 2014, target IKU ini diubah menjadi jumlah BUMD yang telah dilakukan audit kinerja. Sehingga perbandingan realisasi IKU ini dari tahun ke tahun tidak dapat dilihat. Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 87,29% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 767 OH atau 185,27% dari rencana sebanyak 414 OH. 41

53 Tujuan Strategis 1.3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara Sasaran Strategis 1.3.1: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80% Sasaran strategis ini diukur dengan enam indikator kinerja outcome, dengan rata-rata capaian indikator sebesar 63,85%. Rincian realisasi kinerja dan capaian masingmasing IKU adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target 2014 % Capaian Kelompok masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Persen 1 Kelompok 100, ,00 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Instansi 1 3, ,43 beresiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Jumlah Instansi N/A 0, IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase pelaksanaan penugasan HKP, Persen , ,05 klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit Persen 92,59 100,00 7, ,65 investigasi/pkkn/pka Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persen 0 0, Kelompok Masyarakat yang Mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi dibandingkan dengan target. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 80%, maka capaiannya adalah sebesar 125%. 42

54 Target realisasi IKU ini mengalami perubahan pada tahun Awalnya target dan realisasi IKU ini adalah jumlah kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi. Namun, pada tahun 2014 diubah menjadi persentase kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi. Sehingga perubahan realisasi IKU ini dari tahun ke tahun tidak dapat terlihat. Capaian IKU ini mengalami peningkatan sebesar 25% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 100%. 2. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Beresiko Fraud yang Mendapatkan Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD beresiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebanyak 3 instansi bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 14 instansi, maka capaiannya adalah sebesar 21,43%. Adapun instansi yang mengikuti Sosialisasi FCP adalah Disdukcapil Kabupaten Bangka Tengah, Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah, dan Inspektorat Kabupaten Bangka Tengah. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 1 instansi, realisasi IKU tersebut mengalami peningkatan sebanyak 2 instansi. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 21,43% mengalami penurunan sebesar 78,57% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena terlalu tingginya target yang ditetapkan pada perjanjian kinerja tahun

55 Gambar 3.10 Perkembangan Realisasi IKU IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Beresiko Fraud yang Mendapatkan Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP 3. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang Dilakukan Kajian Peraturan yang Berpotensi TPK Untuk IKU Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK tidak terdapat realisasi untuk tahun Sedangkan target awal IKU ini adalah sebanyak 5 instansi. 4. Persentase Pelaksanaan Penugasan HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil audit investigasi atas HKP, klaim dan penyesuaian harga. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 84%, maka capaiannya adalah sebesar 119,05%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, realisasi IKU tersebut tidak mengalami perubahan. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 119,05% tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 119,05%. 44

56 Gambar 3.11 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pelaksanaan Penugasan HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga 5. Persentase Pelaksanaan Audit Investigasi/PKKN/PKA Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 85%, maka capaiannya adalah sebesar 117,65%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 92,59%, realisasi IKU tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,41%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 117,65% mengalami penurunan sebesar 113,83% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 231,48%. 45

57 Gambar 3.12 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pelaksanaan Audit Investigasi/PKKN/PKA 6. Persentase TL Hasil Audit Investigasi Non TPK oleh Instansi Berwenang Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil audit investigasi atas permintaan instansi lainnya dan laporan hasil reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 0% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 50%, maka capaiannya adalah sebesar 0%. Pada tahun 2014, terdapat kegiatan yang mengeksekusi IKU ini, namun penugasan ini dicarry over ke tahun Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 0%, realisasi IKU tersebut tidak mengalami perubahan. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 0% juga tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 0%. Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar Rp ,00. Jumlah ini tidak melebihi target anggaran atau sebesar 94,50% dari anggaran yang diberikan Rp ,00. Kegiatan ini menggunakan SDM, sebanyak OH atau 127,70 % dari rencana sebanyak OH (Lampiran II). Peningkatan pada realisasi dan capaian IKU sasaran strategis ini didukung oleh terjalinnya hubungan dan kerjasama yang semakin baik antara Perwakilan 46

58 BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan berbagai pihak, baik Pemerintah Daerah maupun stakeholders lainnya. Tujuan Strategis 2.1: Terciptanya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran Strategis 2.1.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60%, diukur dengan 3 indikator kinerja outcome dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 87,50%. Realisasi kinerja masing-masing indikator outcome adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Utama Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP seseuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Tabel 3.6 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target 2014 % Capaian Persen 25 37,50 12, ,50 Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Instansi N/A 7, Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP Instansi N/A 7, Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase jumlah Pemda yang opini laporan keuangannya WTP dibandingkan dengan target. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 37,50% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 60%, maka capaiannya adalah sebesar 62,50%. Pemda yang opini laporan keuangannya WTP adalah Pemerintah 47

59 Daerah Kabupaten Bangka, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Barat. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 25%, realisasi IKU tersebut mengalami peningkatan sebesar 12,50%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 62,50% mengalami penurunan sebesar 37,50% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 100%. Gambar 3.13 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda yang Dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebanyak 7 instansi bila dibandingkan dengan targetnya sebanyak 7 instansi, maka capaiannya adalah sebesar 100%. Pemda yang mendapatkan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 adalah Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pemerintah Daerah Kota Pangkalpinang, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah, Pemerintah 48

60 Daerah Kabupaten Bangka Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Selatan, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur. IKU ini merupakan indikator kinerja baru pada tahun Sehingga tidak dapat dilihat perbandingan atau perubahan IKU ini dari tahun ke tahun. 3. Jumlah Pemda yang Dilakukan Monitoring SPIP Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebanyak 7 instansi bila dibandingkan dengan targetnya sebanyak 7 instansi, maka capaiannya adalah sebesar 100%. Pemda yang mendapatkan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 adalah Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Pemerintah Daerah Kota Pangkalpinang, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Selatan, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur. IKU ini merupakan indikator kinerja baru pada tahun Sehingga tidak dapat dilihat perbandingan atau perubahan IKU ini dari tahun ke tahun. Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 82,94% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak OH atau 86,26% dari rencana sebanyak 1186 OH. Tujuan Strategis 3.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Sasaran Strategis 3.1.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% KL/Pemda 49

61 Sasaran strategis ini diukur dengan satu indikator kinerja outcome, dengan capaian indikator sebesar 109,38%. Rincian realisasi kinerja dan capaian IKU adalah sebagai berikut: Indikator Kinerja Utama Tabel 3.6 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target 2014 % Capaian Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persen N/A 87, ,38 1. Persentase Pemda yang Dilakukan Asistensi Penerapan JFA Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 87,50% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 80%, maka capaiannya adalah sebesar 109,38%. IKU ini merupakan IKU baru pada tahun 2014, sehingga perubahan realisasi dan capaian IKU tidak dapat dilihat. Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 71,54% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 192 OH atau 156,10% dari rencana sebanyak 123 OH. Sasaran Strategis 3.1.2: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% Sasaran strategis ini diukur dengan tiga belas indikator kinerja outcome, dengan ratarata capaian indikator sebesar 91,13%. Rincian realisasi kinerja dan capaian masingmasing IKU adalah sebagai berikut: 50

62 Tabel 3.7 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2014 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target 2014 % Capaian Persentase jumlah rencana penugasan Persen ,00-82, ,11 pengawasan yang terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Persen , Perwakilan BPKP dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan Skala N/A 7, terhadap layanan kepegawaian Likert 1-10 Persentase pagu dana yang tidak diblokir Persen N/A 100, dalam DIPA Persentase kepuasan pegawai perwakilan Skala N/A 7,23-8,50 85,06 atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Likert 1-10 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan Persen , BPKP di media masa Persentase pemanfaatan asset Persen , Persepsi kepuasan pegawai perwakilan Skala N/A 7,28-8,30 87,71 terhadap layanan sarpras Likert 1-10 Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil Persen N/A 80, audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang Topik N/A 0, disampaikan ke Puslitbangwas Jumlah instansi APIP yang telah Instansi N/A 75, disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Skala Likert ,87 7,65-10, ,63 1. Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah realisasi penugasan PKP2T dibandingkan dengan target. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 90%, maka capaiannya adalah sebesar 111,11%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 182%, realisasi IKU tersebut mengalami penurunan sebesar 82%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 111,11% mengalami penurunan sebesar 103,01% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 214,12%. 51

63 Gambar 3.14 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi 2. Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 100%, maka capaiannya adalah sebesar 100%. Realisasi dan capaian IKU ini dari tahun ke tahun adalah tetap. Gambar 3.15 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 52

64 3. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Kepegawaian Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan mengukur persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian menggunakan skala Likert Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 7,12 skala Likert bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 8 skala Likert, maka capaiannya adalah sebesar 89%. Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Kepegawaian. Sehingga tidak dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya. 4. Persentase Pagu Dana yang Tidak Diblokir Dalam DIPA Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan mengukur persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 100%, maka capaiannya adalah sebesar 100%. Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA.. Sehingga tidak dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya. 5. Persentase Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan Sesuai Prosedur Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur menggunakan skala Likert

65 Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 7,23 skala Likert bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 8,5 skala Likert, maka capaiannya adalah sebesar 85,06%. Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Kepegawaian. Sehingga tidak dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya. 6. Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di Media Massa Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 83% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 83%, maka capaiannya adalah sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, realisasi IKU tersebut mengalami penurunan sebesar 17%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 100% mengalami penurunan sebesar 21,95% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 121,95%. Gambar 3.16 Perkembangan Realisasi IKU Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di Media Massa 54

66 7. Persentase Pemanfaatan Asset Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah sarana prasarana. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 100%, maka capaiannya adalah sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, realisasi IKU tersebut tidak mengalami peningkatan maupun penurunan. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 100% juga tidak mengalami peningkatan maupun penurunan dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 100%. Gambar 3.17 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pemanfaatan Asset 8. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Sarana dan Prasarana Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras menggunakan skala Likert Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 7,28 skala Likert bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 8,3 skala Likert, maka capaiannya adalah sebesar 87,71%. 55

67 Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Sarpras. Sehingga tidak dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya. 9. Persentase Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Audit Inspektorat Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 80% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 80%, maka capaiannya adalah sebesar 100%. Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome Persentase Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Audit Inspektorat. Sehingga tidak dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya. 10. Jumlah Masukan Topik Penelitian yang Disampaikan ke Puslitbangwas Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebanyak 0 topik bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 80 topik, maka capaiannya adalah sebesar 0%. Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome Jumlah Masukan Topik Penelitian yang Disampaikan ke Puslitbangwas. Sehingga tidak dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya. 56

68 11. Jumlah Instansi APIP yang Telah Disosialisasikan dan atau di Assessment Tata Kelola APIP Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi APIP yang telah disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola APIP. Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 75% bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 60%, maka capaiannya adalah sebesar 125%. Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome Jumlah Instansi APIP yang Telah Disosialisasikan dan atau di Assessment Tata Kelola APIP. Sehingga tidak dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya. 12. Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas Auditor Bersertifikat Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat menggunakan skala Likert Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 7,65 skala Likert bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 8,0 skala Likert, maka capaiannya adalah sebesar 95,63%. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 17,87 skala Likert, realisasi IKU tersebut tidak mengalami penurunan sebesar 10,22. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 95,63% juga mengalami penurunan sebesar 119,67% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 215,30%. 57

69 Gambar 3.18 Perkembangan Realisasi IKU Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas Auditor Bersertifikat Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 101,59% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak OH atau 62,66% dari rencana sebanyak OH (dapat dilihat di Lampiran II). B. Realisasi Anggaran Selama tahun anggaran 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerima anggaran belanja sebesar Rp ,00. Realisasi belanja tahun anggaran 2014 sebesar Rp ,00 atau 95,93% dari jumlah yang dianggarkan dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.9 Realisasi Anggaran DIPA Perwakilan BPKP Per- Jenis Belanja Tahun 2014 Jenis Belanja Rencana Realisasi % Belanja Pegawai ,92 Belanja Barang/Jasa ,64 Belanja Modal ,79 TOTAL ,93 58

70 Kode Tabel 3.10 Realisasi Anggaran DIPA Perwakilan BPKP Per - Program Tahun 2014 Uraian Pogram Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPKP Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) , , ,41 JUMLAH ,93 % 59

71 IV PENUTUP Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan, sasaran dan program yang telah ditetapkan. Uraian akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 adalah sebagai berikut: A. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Rata-rata capaian kinerja pada Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Tahun 2014 sebesar 100,79% menunjukkan bahwa target yang telah ditetapkan dalam dokumen Tapkin 2014 dapat dicapai. Hal ini terutama disebabkan oleh masih tingginya permintaan stakeholder untuk mendapatkan jasa konsultasi maupun asurans dari BPKP dalam rangka peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah. Faktor lain adalah adanya upaya proaktif dari Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai pembina penyelenggaraan SPIP di Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan memberikan atensi kepada para kepala daerah terkait dengan action plan peningkatan kualitas pengelolaan dan pelaporan akuntabiltas keuangan negara sebagaimana disarankan dalam laporan hasil audit BPK RI. Namun demikian beberapa hambatan yang masih mengemuka di Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antara lain keterbatasan jumlah tenaga auditor dibandingkan dengan kebutuhan tenaga yang diperlukan untuk memberikan layanan maksimal kepada mitra kerja. Hal ini sebagian dapat diatasi dengan tambahan tenaga auditor dari BPKP Pusat, yaitu 19 orang CPNS dan 12 60

72 orang Ketua Tim dan Pengendali Teknis ke Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya- BPKP Capaian kinerja output pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP Tahun 2014 sebesar 92,53% menunjukkan bahwa ketatausahaan sebagai penanggung jawab program ini dapat memberikan dukungan maksimal atas pelaksanaan kegiatan pengawasan selama tahun 2014 dan dengan konsisten menyampaikan laporan-laporan kegiatan dukungan ke BPKP Pusat. Namun demikian hambatan yang masih mengemuka di Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terutama keterbatasan jumlah tenaga fungsional umum dibandingkan dengan kebutuhan tenaga yang diperlukan untuk memberikan layanan ketatausahaan secara maksimal kepada seluruh pegawai. Sehingga tidak terdapat proporsi yang sesuai antara jumlah tenaga fungsional auditor dengan keterbatasan jumlah tenaga fungsional umum. C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Capaian kinerja output pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Tahun 2014 sebesar 99,79% menunjukkan bahwa jumlah belanja modal sebesar Rp ,00 dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pada kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Diharapkan dalam tahun-tahun berikutnya kebutuhan sarana-prasarana ini dapat terus dipenuhi untuk menunjang operasional pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Terutama sehubungann dengan bertambahnya jumlah pegawai pada kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 61

73 D. Penyempurnaan Yang Dapat Dilakukan Penyempurnaan yang dapat dilakukan untuk pencapaian kinerja yang lebih baik pada masa yang akan datang antara lain: 1. Terus meningkatkan kompetensi pegawai secara berkelanjutan antara lain dengan mengikutsertakan pegawai dalam diklat-diklat, meningkatkan kuantitas dan kualitas PPM, mengikuti forum-forum diskusi, seminar, workshop, dan berbagai metode peningkatan kompetensi lainnya; 2. Memperbaiki komposisi pegawai dengan penambahan tenaga Auditor Muda untuk memenuhi kebutuhan tenaga Ketua Tim serta Fungsional Umum untuk memperkuat kegiatan dukungan manajemen di ketatausahaan; 3. Meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas, antara lain dengan menyempurnakan secara terus menerus berbagai pedoman dan SOP yang dibutuhkan, meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas satgas-satgas yang telah ada, meningkatkan kualitas pemanfaatan formulir-formulir kendali mutu, mengefektifkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, meningkatkan kualitas kertas kerja dan hasil pengawasan, serta melakukan pembenahan administrasi; 4. Meningkatkan komitmen seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk bekerja secara profesional, berintegritas dan berdedikasi tinggi, mematuhi aturan perilaku dan etika profesi, serta meningkatkan kualitas budaya kerja; 5. Meningkatkan pelaksanaan fungsi kehumasan serta menjalin dan menjaga kerja sama yang baik dengan stakeholders secara profesional; 6. Meningkatkan penerapan sistem pengendalian intern dan good governance di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan berupaya menjadi contoh bagi para stakeholders; 7. Berperan aktif dalam pengembangan pengawasan dengan mengembangkan knowledge management dan melakukan koordinasi yang lebih efektif dengan organisasi profesi (IAI). 62

74 0 PENYUSUN Narasumber: Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Kepala Bagian Tata Usaha Kepala Subbagian Keuangan Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum Koordinator Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Koordinator Pengawasan Akuntabilitas Pemerintah Daerah Koordinator Pengawasan Akuntan Negara Koordinator Pengawasan Investigasi Koordinator Pengawasan Program, Pelaporan, dan Pembinaan APIP Tim Kerja: Fauzi Yessi Febrianti Keisha Disa Putirama Suci Agus Setiani Retno Banarti Mega Yoga Prastika Amani Masykur Anik Mustarikah Tri Atmaja Ragil Jatmiko Trian Feriato Falio Hardi Dadang 63

75 Lampiran I/1-2 TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Anggaran Target OH Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persen 95, Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persen 90, Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Persen 82, wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat Persen 86, Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persen 68, Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholder yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholder Persen 93, Persentase BUMD yang mendapatkan pendampingan penyelenggaraan akuntansi Persen 80, Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75% Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80% Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persen 75, Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persen 86, Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persen 60, Persentase BUMN/BLI/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persen 65, Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 55, Kelompok masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Persen 80, IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD beresiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Instansi Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Instansi Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persen 84, Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka Persen 85, Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persen 50,

76 Lampiran I/2-2 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Anggaran Target OH Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60% Meningkatnya kapasitas aparat pengawas intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% KL/Pemda Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP seseuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Persen 60, Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Instansi Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP Instansi Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persen 80, Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Persen 90,00 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persen 100,00 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Skala Likert ,0 Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA Persen 100,00 Persentase kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Skala Likert ,5 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa Persen 83,00 Persentase pemanfaatan asset Persen 100,00 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Skala Likert ,3 Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Persen 80,00 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Topik 80 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola APIP Instansi 60 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Jumlah Skala Likert ,

77 Lampiran II/1-2 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi % Capaian Program Anggaran Keuangan Realisasi % Efisiensi Rencana SDM (OH) Realisasi % Penyerap an =4/ =8/ =11/10*100 Persen 95,00 100,00 105,26 Pengawasan Intern Akuntabilitas , ,05 Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Persen 90,00 100,00 Pengendalian Intern Pemerintah 111, , ,26 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75% Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholder yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholder Persentase BUMD yang mendapatkan pendampingan penyelenggaraan akuntansi Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persentase BUMN/BLI/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persen 82,00 100,00 121, , ,89 Persen 86,25 100,00 115, , ,34 Persen 68,00 100,00 147, , ,63 Persen 93,33 100,00 107, , ,60 Persen 80,00 100,00 125, , ,00 Persen 75,00 100,00 133, , ,79 Persen 86,25 100,00 115, , ,55 Persen 60,00 50,00 83, , ,39 Persen 65,00 80,00 123, , ,44 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80% Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Kelompok masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD beresiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persen 55,00 100,00 181, , ,00 Persen 80,00 100,00 125, , ,77 Instansi 14 3,00 21, , ,33 Instansi 5 0,00 0, ,00 Persen 84,00 100,00 119, , ,42

78 Lampiran II/2-2 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi % Capaian Program Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80% Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60% Meningkatnya kapasitas aparat pengawas intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% KL/Pemda Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP seseuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Anggaran Keuangan Realisasi % Efisiensi Rencana SDM (OH) Realisasi % Penyerap an Persen 85,00 100,00 117,65 Pengawasan Intern Akuntabilitas , ,67 Keuangan Negara dan Pembinaan Persen 50,00 0,00 0,00 Penyelenggaraan Sistem , ,34 Pengendalian Intern Pemerintah Persen 60,00 37,50 62, , ,00 Instansi 7 7,00 100, , ,90 Instansi 7 7,00 100, , ,60 Persen 80,00 87,50 109,38 Dukungan Manajemen dan , ,10 Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Persen 90,00 100,00 111, , ,66 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persen 100,00 100,00 100,00 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Skala Likert ,0 7,12 89,00 Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA Persentase kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa Persen 100,00 100,00 100,00 Skala Likert ,5 7,23 85,06 Persen 83,00 83,00 100,00 Persentase pemanfaatan asset Persen 100,00 100,00 100,00 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Jumlah Skala Likert ,3 7,28 87,71 Persen 80,00 80,00 100,00 Topik 80 0,00 0,00 Instansi 60 75,00 125,00 Skala Likert ,0 7,65 95, ,

79 Lampiran III/1-3 PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI, DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Persen 90,00 90,00 95,00 100,00 100,00 100,00 111,11 111,11 105,26 2 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar75% 3 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholder yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholder Persentase BUMD yang mendapatkan pendampingan penyelenggaraan akuntansi Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persentase BUMN/BLI/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Target Realisasi Capaian Persen 90,00 90,00 90,00 100,00 100,00 100,00 111,11 111,11 111,11 Persen 100,00 100,00 82,00 153,33 100,00 100,00 153,33 100,00 121,95 Persen 73,75 73,75 86,25 50,00 45,09 100,00 67,80 61,14 115,94 Persen 68,00 71,00 68,00 136,36 136,36 100,00 200,53 192,06 147,06 Persen 50,00 50,00 93,33 100,00 0,00 100,00 200,00 0,00 107,15 Persen 50,00 55,00 80,00 100,00 0,00 100,00 200,00 0,00 125,00 Persen 50,00 50,00 75,00 0,00 0,00 100,00 0,00 0,00 133,33 Persen 30,00 30,00 86,25 66,67 66,67 100,00 222,23 222,23 115,94 Persen 50,00 50,00 60, ,00 200,00 200,00 83,33 Persen 55,00 N/A 65,00 250,00 N/A 80,00 454,55 N/A 123,08 Program Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja 4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, Kelompok masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Korupsi Menjadi 80% beresiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Persen 50,00 55,00 55,00 200,00 55,00 100,00 400,00 100,00 181,82 Persen N/A 1 Kelompok 80,00 N/A 1 Kelompok 100,00 N/A 100,00 125,00 Instansi N/A 1,00 14,00 N/A 1,00 3,00 N/A 100,00 21,43

80 Lampiran III/2-3 Target Realisasi Capaian No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Program Meningkatkan Kesadaran dan Jumlah Instansi N/A N/A 5,00 N/A N/A 0,00 N/A N/A N/A Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda 6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP seseuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persen 84,00 84,00 84,00 0,00 100,00 100,00 0,00 119,05 119,05 Persen 40,00 40,00 85,00 333,33 92,59 100,00 833,33 231,48 117,65 Persen N/A 20,00 50,00 N/A 0,00 0,00 N/A 0,00 0,00 Persen 25,00 25,00 60,00 25,00 25,00 37,50 100,00 100,00 62,50 Instansi N/A N/A 7,00 N/A N/A 7,00 N/A N/A 100,00 Instansi N/A N/A 7,00 N/A N/A 7,00 N/A N/A 100,00 Persen N/A N/A 80,00 N/A N/A 87,50 N/A N/A 109,38 7 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar Persentase kesesuaian laporan keuangan 100%. Perwakilan BPKP dengan SAP Persen 85,00 85,00 90,00 200,00 182,00 100,00 235,29 214,12 111,11 Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Skala Likert 1-10 N/A N/A 8,00 N/A N/A 7,12 N/A N/A 89,00 Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA Persentase kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa Persen N/A N/A 100,00 N/A N/A 100,00 N/A N/A 100,00 Skala Likert 1-10 N/A N/A 8,50 N/A N/A 7,23 N/A N/A 85,06 Persen 79,00 82,00 83,00 400,00 100,00 83,00 506,33 121,95 100,00 Persentase pemanfaatan asset Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan Skala Likert 1- N/A N/A 8,30 N/A N/A 7,28 N/A N/A 87,71 terhadap layanan sarpras 10 Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Persen N/A N/A 80,00 N/A N/A 80,00 N/A N/A 100,00 Topik N/A N/A 80,00 N/A N/A 0,00 N/A N/A 0,00

81 Lampiran III/3-3 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Program Meningkatnya efektifitas Jumlah instansi APIP yang telah Instansi N/A N/A 60,00 N/A N/A 75,00 N/A N/A 125,00 perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%. disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Skala Likert ,10 8,30 8,00 17,87 17,87 7,65 220,62 215,30 95,63

82 Lampiran IV/1-1 DAFTAR OPINI BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMDA BANGKA BELITUNG TAHUN NO. Pemda MoU BPKP Opini BPK ASISTENSI WTP WDP ASISTENSI WTP WDP ASISTENSI WTP WDP 1 Provinsi Bangka Belitun 1 1 WDP 1 WDP 1 WDP 2 Kab. Bangka 1 1 WTP 1 WTP 1 WTP 3 Kab. Belitung 1 1 WDP 1 WDP 1 WDP 4 Kota Pangkal Pinang 1 1 WDP 1 WDP 1 WDP 5 Kab. Bangka Selatan 1 1 WDP 1 WDP 1 WDP 6 Kab. Bangka Tengah 1 1 WTP 1 WTP 1 WTP 7 Kab. Bangka Barat 1 1 WDP 1 WDP 1 WTP 8 Kab. Belitung Timur 1 1 WDP 1 WDP 1 WDP Jumlah

83 Lampiran V/1-1 DAFTAR NILAI GCG/KPI BUMD/PDAM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN No. NAMA PERUSAHAAN SKOR GCG KATEGORI SKOR GCG KATEGORI SKOR GCG KATEGORI 1 PDAM Tirta Dharma Pangkalpinang 41,88 KURANG 41,88 KURANG 37,55 KURANG 2 PDAM Tirta Bangka 46,20 CUKUP 46,20 CUKUP 47,65 CUKUP 3 PDAM Tirta Bangka Tengah 38,41 KURANG 38,41 KURANG 38,08 KURANG 4 PDAM Tirta Sejiran Setason Bangka Barat ,39 KURANG 5 PDAM Tirta Dharma Belitung 40,52 KURANG 43,74 KURANG 41,59 KURANG 6 PDAM Tirta Dharma Belitung Timur ,30 KURANG

84 Lampiran VI/1-1 DAFTAR KINERJA BUMD / PDAM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN No. Nama BPD / BPR / PDAM Kinerja Tingkat Kesehatan Kinerja Tingkat Kesehatan Kinerja Tingkat Kesehatan 1 PDAM TIRTA DHARMA PANGKALPINANG - - 1,46 SAKIT 1,97 SAKIT 2 PDAM TIRTA BANGKA - - 1,97 SAKIT 1,46 SAKIT 3 PDAM TIRTA BANGKA TENGAH - - 1,88 SAKIT 1,43 SAKIT 4 PDAM TIRTA SEJIRAN SETASON BANGKA BARAT - - 2,10 SAKIT 1,88 SAKIT 5 PDAM TIRTA DHARMA BELITUNG - - 1,43 SAKIT 2,10 SAKIT 6 PDAM TIRTA DHARMA BELITUNG TIMUR - - 2,07 SAKIT 2,07 SAKIT

85

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 NOMOR : LEK-4./PW09/1/2014 TANGGAL : 08 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran : 2.1 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Ringkasan Eksekutif Memuaskan Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00% IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 28 Desember 2012 Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Lebih terperinci

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013 Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2014 27 Maret 2013 Lampiran Keputusan Nomor KEP- 16/PW27/1/2013 BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN SUPLEMEN RENSTRA TAHUN 2010-2014 NOMOR : KEP-1/PW18/1/2013 TANGGAL : 3 JANUARI 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar Kata Pengantar Setiap Instansi Pemerintah yang telah menerima anggaran dari pemerintah wajib menggunakannya untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien, efektif,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2013 SUPLEMEN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2010-2014 LAMPIRAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 Nomor: LAKIP-024/PW18/1/2015 Tanggal 21 JANUARI 2015 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 FORMULIR A Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 November 2006 DIISI OLEH PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 I. DATA UMUM 1. Nomor

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013. PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT 2010-2014 2.5 SASARAN STRATEGIS Delapan sasaran strategis yaitu kondisi yang diharapakan di akhir periode Renstra tahun 2010-2014, yaitu: 1. Meningkatnya

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 NOMOR : LAKIP -1000/PW17/1/2013 TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 Kata

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) pada dasarnya merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis yang menjabarkan strategis

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 i KATA PENGANTAR LAKIP merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebaga pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI VISI, MISI DAN TUJUAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP No. 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya,

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN 63 BAB III OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta ala atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar DAFTAR ISI Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Halaman Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif ii BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tugas dan Fungsi 1 C. Aspek Strategis 2 D. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun 11 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan Menteri Negara

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 NOMOR : LAP-22/PW02/4/2015 TANGGAL :

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF R encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara; BAB i PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN S aat ini setiap organisasi publik dituntut untuk lebih terbuka dan dapat memberikan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Untuk itu, organisasi publik

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 RENCANA RENCANA 1. PROGRAM - Meningkatnya kualitas pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 80% 80% 90% 90% 155,8 313,5 377,4 410,5 PENGAWASAN INTERN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 21 /PW09/1/2014 Tanggal : 20 Januari 2014 BADAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 34 /PW09/1/2015 Tanggal : 19 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik ( good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu NOMOR: LAP-0005/PW06/1/2014 TANGGAL 6 JANUARI 2014 KATA PENGANTAR D alam rangka memenuhi ekspektasi publik atas transparansi dan akuntabilias penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan Program Strategis Kementerian PAN dan RB, ANRI, BKN, BPKP dan LAN Dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target Prioritas I Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dalam RPJMN tahun 2010-2014 A. Pendahuluan Oleh

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Kata Pengantar Sebagai Unit Kerja Mandiri, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah memiliki kontrak kinerja dengan BPKP Pusat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

REALISASI PENUGASANN BULAN INI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018

Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018 Katalog dan Kalender Konsultansi 2017/2018 Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara 2017 Sekapur Sirih Untuk mewujudkan Pemerintah Daerah yang transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN BULANAN REALISASI PELAKSANAAN RKT BULAN MARET 2011 Nomor : LAP - 668/PW21/1/2011 Tanggal : 06 APRIL 2011 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta RINGKASAN EKSEKUTIF

Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provin Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011 merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Mempertahankan keberhasilan sebagaimana telah dicapai dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

LAKIP 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHINSTAN L L PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT

LAKIP 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHINSTAN L L PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT LAKIP 2013 L L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHINSTAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... RINGKASAN

Lebih terperinci

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

REALISASI PENUGASANN BULAN INI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT.

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

REALISAS. 15 Agustus /2013 Satu Berkas. Nomor. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal. RKT Bulan Juli 2013

REALISAS. 15 Agustus /2013 Satu Berkas. Nomor. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal. RKT Bulan Juli 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepala Perwakilan, Sumitro, SE., Ak., MM., CA., CFrA.

Kata Pengantar. Kepala Perwakilan, Sumitro, SE., Ak., MM., CA., CFrA. P I O N I R Kata Pengantar Sesuai dengan mandat yang diamanatkan, BPKP telah menjalankan fungsi pengawasan sebagai Auditor Internal instansi pemerintah. Dengan terbitnya PP No 60 Tahun 2008 tentang SPIP,

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 LAPORAN AKUNTABI LI TASKI NERJ A TAHUN201 4 NOMOR : LAKI P2 0/ PW05 / 1 / 2 01 5 TANGGAL: 2 0J anuar i 2 01 5 PERWAKI LANBPKPPROVI NS I J AMBI J al anh. O. S. Cokr oami not ono. 1 07J ambi 3 61 2 9 Te

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sedang melaksanakan pembangunan nasional yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sedang melaksanakan pembangunan nasional yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini sedang melaksanakan pembangunan nasional yang dilaksanakan secara berkesinambungan meliputi seluruh bidang kehidupan, maka masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 3.1. Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) berawal dari adanya aparat pengawasan pertama

Lebih terperinci

No. Rentang Capaian Kategori Capaian Jumlah Sasaran Jumlah Sasaran A. Capaian Kinerja Utama Litbang

No. Rentang Capaian Kategori Capaian Jumlah Sasaran Jumlah Sasaran A. Capaian Kinerja Utama Litbang RINGKASAN EKSEKUTIF Sebagai organisasi pendukung, Puslitbangwas BPKP senantiasa melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan kinerja, mengembangkan, dan menghasilkan produk inovatif yang akan

Lebih terperinci